PT.SUARA MITRA SIMPATI “ SIMPATI ADVERTISING “
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMAGE DAN CITRA PERUSAHAAN
Nama
: Fitria Nurul Hidayati
NIM
: 10.42010.0068
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Desain Komunikasi Visual
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2013
STIKOM
iii
yang baik antara perusahaan tersebut dengan klien, maka sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang periklanan dan event organizer tentu saja harus memiliki identitas perusahaan agar memiliki perbedaan dengan perusahaan periklanan yang sedang bersaing ketat saat ini. Permasalahan yang timbul dalam PT.Suara Mitra Simpati adalah perusahaan ini telah cukup berkembang akan tetapi belum memiliki identitas perusahaan yang komunikatif yaitu yang sesuai dengan visi misi perusahaan.
Untuk menanggulangi hal tersebut maka solusinya adalah merancang Corporate Identity yang komunikatif sesuai dengan vivi visi dan karakter dari perusahaan tersebut. Dengan adanya corporate identity akan mempermudah untuk mengembangkan citra dan image perusahaan terhadap klien dan para pesaingnya, serta diharapkan mampu menarik lebih banyak klien untuk bekerja sama dan menggunakan jasa advertising dan event organizer PT. Suara Mitra Simpati.
Untuk merancang corporate identity ini penulis menggunakan beberapa metode, diawali dengan pengumpulan data dari hasil observasi, diskusi dengan pihak perusahaan, serta pengambilan data-data yang dibutuhkan, dan dilanjutkan dengan proses desain (penentuan konsep, software, warna, tipografi, dan lain sebagainya). Dari proses tersebut akan menghasilkan satu logo baru dan gaya desain yang sesuai dengan karakter perusahaan yang kemudian akan diaplikasikan kedalam stationery set yaitu ( kartu nama, amplop, kop surat, cover CD)
Kata kunci: Corporate Identity, Advertising
STIKOM
vi
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Pelaksanaan ... 4
1.6.1 Detail Perusahaan ... 4
1.6.2 Periode ... 5
1.7 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Corporate Identity ... 7
2.1.1 Definisi CID ... 7
2.1.2 Fungsi CID ... 8
2.1.3 Bagian Dalam CID ... 9
STIKOM
vii
2.3.2 Kop Surat dan Amplop ... 18
2.3.3 Label CD ... 20
2.4 Advertising ... 21
2.4.1 Definisi Advertising ... 21
2.4.2 Fungsi Advertising ... 22
2.4.3 Tujuan Advertising ... 24
2.4.4 Dampak Advertising ... 27
2.5 Desain ... 34
2.5.1 Elemen-elemen Desain ... 34
2.5.2 Prinsip-prinsip Desain ... 35
2.5.3 Typography ... 37
BAB III METODE PERANCANGAN ... 38
3.1 Metode Penelitian ... 38
3.2 Analisis Data ... 40
3.3 Proses Perancangan CID ... 41
3.3.1 Riset ... 41
3.3.2 Analisis Data ... 42
3.3.3 Konsep Desain ... 43
3.3.4 Creative Process ... 44
STIKOM
viii
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 49
4.1 Sejarah PT. Suara Mitra Simpati ... 49
4.2 Struktur Organisasi ... 50
4.3 Kontak Perusahaan ... 51
4.4 Anak Perusahaan ... 51
4.4.1 Simpati Advertising ... 51
4.4.2 Simpati Event Organizer ... 52
4.4.3 Mitra Medcom ... 52
BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 54
5.1 Perancangan Logo ... 54
5.2 Perancangan Stationery Set ... 56
BAB VI PENUTUP ... 62
6.1 Kesimpulan ... 62
6.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN ... 66
STIKOM
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Corporate Identity merupakan identitas yang membedakan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan bisa juga berfungsi sebagai
penanaman citra atau image yang bisa menjadikan sebagai daya tarik. Identitas
perusahaan berdasarkan filosofi organisasi terwujud dalam budaya perusahaan
yang berbeda. Identitas mencerminkan kepribadian sebuah perusahaan dan dari
sinilah branding perusahaan tercipta.
Corporate Identity dalam suatu perusahaaan, berperan dalam menjawab
pertanyaan seperti “siapa kita?” dalam arti dimata klien atau konsumen. Disini
perusahaan menunjukkan rasa kebersamaan atau hubungannya kepada klien atau
konsumen. Menjalankan bisnis berkembang dan produktif dalam bukan tentang
menjadi beruntung. Tapi tentang bagaimana membuat pilihan yang akan
mempengaruhi orang dan meningkatkan pendapatan. Sebuah identitas bisnis
melakukan hal ini dengan meningkatkan daya tarik pasar untuk produk atau jasa
bisnis.
Logo, merupakan identitas yang paling utama selain dari slogan, lagu dll.
Hanya dengan melihat logo salah satu bisnis, kita bisa langsung mengenal
organisasi bisnis tersebut dan mengetahui reputasinya. Oleh karena itu wajar bila
biaya design corporate identity cukup mahal (sebenarnya tidak, karena sebanding
dengan output yang dihasilkan).
STIKOM
Corporate Identity menjadikan Branding lebih kuat karena kita lihat
branding menunjukan karakter suatu identitas dimana logo, iklan dan behavior
mempunyaiperanan dalam menggambrkan atau melukiskan sebuah perubahan.
Sehingga Corporate identity menjadi penting dalam menyampaikan nyawa dari
perusahaan itu sendiri.
PT. Simpati Global atau Suara Mitra Simpati adalah salah satu perusahaan
advertising dengan lokasi kantor di Jalan Gayung sari barat No. 47, Surabaya.
Perusahaan ini bergerak dibidang advertising, komunikasi, serta event organizer.
Cikal bakal Simpati Global didirikan oleh 9 orang mantan wartawan Bisnis Suara
Indonesia, tepatnya pada tanggal 27 Juli 1996. Saat itu gerbong bisnis yang
bernama Suara Mitra Simpati atau yang lebih dikenal dengan Simpati Advertising
lahir, bergerak dalam bidang periklanan.
Gerbong ini bergerak cepat dan mampu survive ditengah kompetisi yang
ketat serta krisis ekonomi dengan mengandalkan jaringan jurnalisme yang luas.
Dalam perjalanan waktu Simpati Advertising telah mampu menggenggam ratusan
klien, termasuk di dalamnya BUMN dan perusahaan publik.
Seiring dengan perkembangan tersebut tuntutan kualitas dan kuantitas
pelayanan pun bertambah. Hal itulah yang mendorong lahirnya Simpati Public Relation, yang kini menjadi Mitra Medcom sebuah perusahaan yang memiliki
spesifikasi yang lengkap dalam jasa komunikasi sebagai jawaban keinginan
klien-klien yang ingin ditangani secara menyeluruh untuk menambah pelayanan dengan
motto “One Stop Service” maka lahirlah Simpati Organizer dan Simpati
Production.
STIKOM
Selama ini, perusahaan yang bergerak dibidang jasa kreatif ini
menggunakan desain hanya memiliki sebuah logo yang kurang efektif dan
perusahaan tidak memiliki corporate identity berupa logo dan diaplikasikan
kedalam media stationery set seperti pada perusahaan maju pada umumnya. Untuk
itu perlu dilakukan redesain atau perancangan company profile berupa interaktif
pada PT. Simpati Global.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dibahas pada sub bab 1.1 maka
dapat dirumuskan bahwa permasalahan PT. Suara Mitra Simpati ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat corporate identity yang efektif dan efisien sebagai
upaya meningkatkan image dan citra perusahaan terhadap klien dan
pesaingnya?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang nantinya akan digunakan, yaitu:
1. Hanya terbatas pada pembuatan corporate identity yang meliputi Logo dan
Stationery set (kartu nama, amplop, kop surat, dan label CD)
2. Berupa file yang siap cetak yakni PDF dan JPEG
STIKOM
1.4 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut:
“Membuat Corporate Identity yang sesuai dengan karakter perusahaan sebagai
upaya meningkatkan image dan citra perusahaan terhadap klien dan pesaingnya. “
1.5 Manfaat
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka manfaat dari perancangan ini
adalah:
1. Memberikan desain corporate identity yang sesuai dengan visi dan misi
perusahaan sehingga mampu menunjukkan karakter perusahaan dan jasa
yang ditawarkan oleh PT.Suara Mitra Simpati
2. Memberikan Kontribusi kepada pihak PT. Suara Mitra Simpati untuk
memperoleh loyalitas klien.
1.6 Pelaksanaan 1.6.1 Detail Perusahaan
Nama perusahaan : PT. Simpati Global/ Suara Mitra Simpati
Jasa : Advertising, Public Relation dan Event organizer
Alamat : Jl. Gayungsari Barat No.47
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Phone : ( 031 ) 8292688
Fax : ( 031 ) 8292689
e-mail : [email protected]
STIKOM
Adapun kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek di PT.
Simpati Global adalah merancang undangan dan keperluan lain pada pesta ulang
tahun ke 17 PT. Simpati Global serta merancang berbagai iklan dan media
promosi dari beberapa perusahaan diantaranya adalah 88 English, Semen
Indonesia, Clie Furniture, Yummie Bakery serta merancang Corporate Identity
PT.Suara Mitra Simpati.
1.6.2 Periode
Periode waktu pelaksanaan kerja praktek yang telah ditentukan adalah
minimal 160 jam dengan keterangan sebagai berikut:
Tanggal pelaksanaan : 8 Juli 2013 – 15 Agustus 2013
Waktu : 09.30 – 17.00 WIB
1.7 Sistematika Penulisan
Agar para pembaca dapat memahami dengan mudah persoalan dan
pembahasanya, maka penulisan dari laporan kerja praktek ini akan dibuat dengan
sistematika yang nantinya terdiri dari beberapa bab yang di dalamnya terdapat
penjabaran masalah, yakni:
BAB I Pada bab ini akan membahas tentang perumusan dan penjelasan masalah umum, sehingga nantinya akan diperoleh suatu gambaran
umum mengenai seluruh penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Didalam bab ini akan menyangkut beberapa masalah yang nantinya
akan meliputi tentang : Latar Belakang Masalah, Perumusan
STIKOM
Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan, Kontribusi, dan dilanjutkan
oleh Sistematika Penulisan Kerja Praktek.
BAB II Pada bab ini akan membahas tentang teori penunjang yang diharapkan menjelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang
berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
BAB III Pada bab ini akan membahas mengenai metode pelaksanaan kerja praktek, mulai dari teknik hingga progres kerja.
BAB IV Pada bab ini akan membahas tentang informasi umum PT. Suara Mitra Simpati, visi dan missi dan motto PT. Suara Mitra Simpati,
struktur organisasi PT. Suara Mitra Simpati, serta jasa yang
ditawarkan oleh PT. Suara Mitra Simpati.
BAB V Pada bab ini akan membahas implementasi karya, dimana hasil perancangan selama melaksanakan kerja praktek di PT. Suara Mitra
Simpati berdasarkan permasalahan dan metode perancangan yang
telah dikerjakan.
BAB VI Pada bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari pembuatan perancangan media presentasi yang terkait dengan tujuan dan
permasalahan yang ada, serta saran untuk pembuatan Corporate
Identity bagi PT. Suara Mitra Simpati.
STIKOM
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Corporate Identity 2.1.1 Definisi Corporate
Corporate identity adalah "persona" yang dirancang untuk memfasilitasi
pencapaian tujuan bisnis. Hal ini biasanya diwujudkan dengan branding dan
penggunaan merek dagang
(cannondale-nurugtug.blogspot.com)
Corporate Identity merupakan identitas yang membedakan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, dan bisa juga berfungsi sebagai
penanaman citra atau image yang bisa menjadikan sebagai daya tarik. Identitas
perusahaan berdasarkan filosofi organisasi terwujud dalam budaya perusahaan
yang berbeda. Identitas mencerminkan kepribadian sebuah perusahaan dan dari
sinilah branding perusahaan tercipta (becakmabur.com)
Secara riil Corporate identity dapat diwujudkan berupa kultur
organisasi/perusahaan atau kepribadian dari organisasi/perusahaan tersebut. Pada
intinya, bertujuan agar masyarakat mengetahui, mengenal, merasakan dan
memahami filosofi-filosofi perusahaan/organisasi tersebut. (Balmer, 1995).
STIKOM
2.1.2 Fungsi Corporate Identity
Menurut (desainlogodesign.com) selain sebagai identitas suatu
perusahaan, corporate identity mempunyai beberapa fungsi lainnya:
1. Sebagai patokan dari program menyeluruh strategi dari suatu perusahaan.
Suatu corporate identity yang baik haruslah selalu sejalan dengan rencana
perusahaan. Karena merupakan image yang ingin di bentuk perusahaan di
benak konsumen sehingga seharusnya mewarnai setiap strategi branding,
marketing ataupun public relations yang di buat dimasa kini dan di masa
yang akan datang.
2. Sebagai landasan dari sistem operasional suatu perusahaan.
Hal ini disebabkan corporate identity adalah suatu image yang ingin
dibentuk di benak konsumen sehingga seluruh personil harus mampu
menghayatinya terutama ketika menjalankan operasional perusahaan
sehari-hari
3. Sebagai tiang dari jaringan (network) yang baik bagi perusahaan
Image yang baik dan positif dari suatu perusahaan akan memudahkan
perusahaan mendapatkan investor, pinjaman atau partner dari berbagai
tempat sehingga memudahkan hubungan dengan pemerintah seperti
mengurus perizinan.
4. Alat jual dan promosi
Corporate identity merupakan alat jual bagi perusahaan untuk
produk-produk yang sekarang ada atau produk-produk yang akan dikembangkan. Karena
STIKOM
image yang positif dari suatu perusahaan akan membuat konsumen
percaya dan nyaman akan perusahaan itu dan percaya pula dengan
produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut merupakan produk-produk
berkualitas terbaik.
2.1.3 Bagian dalam Corporate Identity
Dalam sebuah blog (gogorbangsa.wordpress.com) menyatakan bahwa
corporate identity secara nyata dapat diwujudkan berupa budaya atau kepribadian
organisasi/perusahaan tersebut. Pada dasarnya bertujuan agar masyarakat
mengetahui, mengenal, merasakan dan memahami filosofi organisasi/perusahaan
tersebut
Corporate identity terdiri dari 3 bagian yang digunakan dalam bermacam
cakupan:
a. Corporate Visual (logo, seragam dan sebagainya)
b. Corporate Communication (iklan, public relations, informasi, publikasi dan
sebagainya)
c. Corporate Behaviour (nilai-nilai internal, norma-norma dan sebagainya)
2.2 Logo
Logo adalah singkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937
dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo merupakan sebuah visi
penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam bentuk
simbol. Logo bisa menggunakan berbagai elemen yang disederhanakan, misalnya
STIKOM
gambar, ilustrasi, teks, dan lainnya. Logo juga di katakan sebagai elemen
gambar/simbol pada identitas visual.
Fungsi dasar dari logo adalah menjadi identitas pada sebuah perusahaan,
dimana logo ini akan membedakan antara perusahaan satu dengan perusahaan
lainnya. Maka dalam pembuatan sebuah logo, logo harus di buat sesederhana
mungkin agar logo mudah di ingat dan mudah di terapkan dalam berbagai media.
Selain itu, logo juga harus dapat menggambarkan citra dari perusahaan tersebut.
Dalam sebuah blog (nolsatumedia.blogspot.com) disebutkan bahwa ada lima
(5) Fungsi Logo dalam Bisnis:
1. Sebagai penanda suatu bisnis
2. Sebagai pembeda antara suatu bisnis dengan bisnis lain yang menjadi
kompetitor
3. Simbol keunggulan bisnis Anda
4. Simbol kualitas bisnis Anda
5. Sarana membentuk presepsi konsumen terhadap bisnis Anda
Menurut Rustan Suryanto (2009: 27) dalam bukunya yang berjudul
Mendesain Logo, sebuah logo yang baik harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Unik, menurut kamus bahasa Indonesia berarti lain dari pada yang lain atau
tidak ada persamaan dengan yang lain
2. Simple, menurut kamus bahasa Indonesia berarti mudah untuk dimengerti
atau dikerjakan, sederhana
STIKOM
3. Fleksibel, menurut kamus bahasa Indonesia berarti mudah dibengkokkan
Dari penjelasan diatas diharapkan para desainer mampu membuat desain
logo yang baik dan menghindari kriteria logo yang buruk, disebutkan dalam
sebuah blog (nolsatumedia.blogspot.com) kriteria logo yang buruk adalah:
1. Serupa dengan logo Kompetitor
Sebuah logo suatu perusahaan menggunakan elemen serta warna yang
serupa dengan logo kompetitornya sehingga terlihat memiliki konsep yang
sama
2. Pasaran
Desain logo telah banyak digunakan oleh perusahaaan atau jasa lain yang
lebih dulu dikenal oleh masyarakat
3. Rumit / Ribet
Desain logo jauh dari kesan simple (sederhana), menggunakan elemen dan
warna yang terlalu banyak
4. Sulit diaplikasikan di berbagai media
Desain logo yang memiliki kesan terlalu rumit akan sulit untuk
diaplikasikan diberbagai media karena akan merusak desain media tersebut
5. Sulit dikenali dalam berbagai ukuran
6. Sulit diingat konsumen
7. Tidak mewakili karakter bisnis
8. Berumur singkat.
STIKOM
Logo memiliki berbagai macam elemen dan bentuk yang kesemuanya itu
memiliki kesatuan yang membentuk identitas. Secara umum, BIRD (Board of
International Research in Design) dalam Design Dictionary menyebutkan bahwa
logo biasanya mengandung teks, gambar atau kombinasi keduanya.
Berbagai macam pengertian tentang logo dan elemennya menimbulkan
pemahaman yang berbeda-beda terhadap logo. Dalam salah satu artikelnya,
Design Institute of Australia mendefiniskan logo sebagai sebuah simbol atau
gambar pengidentifikasi perusahaan tanpa kehadiran nama perusahaan. Untuk
mendapatkan pemahaman yang lengkap mengenai logo, terdapat beberapa istilah
tentang logo yang saling terkait antara satudengan lainnya:
1. Entitas atau Entity, adalah objek sebenarnya yang dimaksudkan. Contohnya
Negara Republik Indonesia adalah sebuah entitas yang diwakili oleh
bendera merah putih. Entitas dapat berupa apa saja, baik itu objek fisik
maupun non-fisik, seperti barang dan jasa, organisasi (perusahaan, lembaga,
partai), manusia (pribadi maupun kelompok), tempat (daerah, kota, negara),
konsep (ide, gagasan), pengalaman, dan peristiwa.
2. Logotype, berasal dari bahasa Yunani “logos” yang berarti kata, pikiran,
pembicaraan, akal budi. Isitilah ini muncul sekitar tahun 1810-1840, yang
diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan
menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Karena
brand merupakan sebuah persaingan, maka desainer membuatnya semakin
unik dan berbeda satu sama lain. Mereka mengolah huruf tersebut,
menambahkan elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur menjadi
STIKOM
satu. Dan semua itu masih banyak yang menyebutnya dengan istilah
logotype. Fungsi dari logotype ini adalah :
a. Identitas diri. Untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain.
b. Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang
lain.
c. Tanda jaminan kualitas.
d. Mencegah peniruan/pembajakan.
3. Logo, adalah singkatan dari logotype. Isitlah ini baru muncul tahun 1937
dan sampai saat ini isitilah ini lebih populer dibandingkan logotype. Logo
dapat menggunakan elemen apa pun, seperti teks, logogram, gambar,
ilustrasi dan lainlain.
4. Logogram, berbeda dengan logotype orang beranggapan logogram adalah
elemen gambar pada logo. Kemungkinan besar istilah logogram telah
mengalami perubahan makna karena kemiripan kata dengan logotype.
Sebenarnya logogram adalah sebuah simbol tulisan yang mewakili sebuah
kata atau makna. Sebagai contoh, angka-angka dan lambang-lambang
matematika. „1‟ mewakili „satu‟, „+‟ mewakili „tambah‟. Fungsi dari
logogram adalah untuk mempersingkat penulisan sebuah kata. Logogram
sering juga disebut ideogram (simbol yang mewakili sebuah ide atau
maksud).
5. Signature, berasal dari bahasa latin signāre, yang berartik to mark, sign.
Selain berarti tanda tangan, signature secara umum juga berarti
karakteristik/identitas/tanda/ciri khusus yang diterapkan pada sebuah objek.
STIKOM
Logo merupakan signature dari sebuah entitas. Namun signature tidak
terbatas hanya bersifat visual, karena signature dapat juga berupa
audio/suara/musik.
6. Mark, memiliki pengertian yang sangat luas dan sangat umum digunakan
yang tidak hanya eksklusif di area desain grafis saja yang menggunakannya.
Pada intinya mark berarti tanda atau lambang atau sign. Sebagian orang
menyebut elemen gambar pada logo sebagai mark.
7. Wordmark, sesuai dengan namanya, wordmark adalah logo yang terdiri dari
tulisan saja, serupa dengan makna awal mula istilah logotype. Namun istilah
ini telah mengalami perluasan makna, karena sebagian orang mengatakan
hanya elemen tulisannya saja yang disebut wordmark (untuk logo yang
memiliki berbagai elemen lain).
8. Brand, berbagai bidang memandang brand dari sudut pandangnya
masingmasing, antara lain: bisnis dan keuangan, marketing, davertising,
sales, promotion, public relation, komunikasi, desain grafis, semiotic,
psikologi, statistik, antropologi, sosiologi dan lain-lain. Karena itu makna
brand menjadi sangat luas.
Di masyarakat umum, brand secara populer dianggap sama dengan logo,
merek, atau nama entitas. Semua bersifat fisik semata. Padahal sebenarnya
brand lebih merupakan rangkuman pengalaman dan asosiasi terhadap
sebuah entitas, jadi jauh lebih dalam dari sekedar fisik saja. Sedangkan
branding adalah kegiatan membangun sebuah brand. Membuat identitas,
termasuk logo, merupakan salah satu kegiatan branding.
STIKOM
2.3 Stationery set
Stationery set merupakan salah satu media untuk penerapan desain dan
konsep corporate identity. Dalam penerapan ini, corporate identity tidak sekedar
menjadi materi simbolik semata, namun menjadi sebuah item yang memiliki
fungsi. Sederhananya, stationery kit adalah benda-benda fungsional yang biasa
digunakan dalam keperluan kantor, dengan nilai tambah benda-benda ini memuat
identitas perusahaan, seperti logo, slogan, komposisi warna, dan hal-hal yang
mencerminkan image perusahaan (www.tatawarna.com)
Dalam desain grafis arti stationary adalah peralatan kantor yang dicetak dan
merupakan gambar yang harus didesain agar menarik dan menggambarkan citra
perusahaan. contoh: kartu nama, email template, kop surat, amplop, cover CD,
member card dll, sedangkan dalam membuat stationary kita dapat menggunakan
sowftware desain grafis umum seperti Photoshop, Adobe Illustrator atau
CorelDraw. (http://moncy-art.blogspot.com/)
2.3.1 Kartu Nama
Kartu nama adalah sebuah identitas pribadi/perusahaan yang tercetak pada
sebuah kertas kecil untuk kemudian ditukarkan kepada rekan-rekan dan klien agar
dapat mengontaknya dengan mudah. Dengan kartu nama ini mempermudah
penerima kartu nama tersebut sehingga tidak direpotkan untuk mencatat identitas
dalam kertas berbeda atau memasukkan ke dalam phonebook handphone mereka.
Benda ini juga bias di sebut benda ajaib bagi para pebisnis,Sebuah benda
kecil ajaib yang memiliki pengaruh cukup nyata dalam pergaulan bisnis sehingga
STIKOM
tidak heran jika para pebisnis selalu membekali dirinya dengan kartu nama
(http://b43r.wordpress.com)
Kartu nama merupakan sebuah media yang berfungsi untuk menjual atau
memasarkan usaha jasa atau produk yang kita miliki dan berfungsi untuk
„menjual‟ diri sendiri. Dalam kartu nama yang diberikan, dapat diartikan sedang
menjual apa dimiliki.
Kartu nama adalah katalog atau brosur kecil yang berisi produk atau jasa
yang dijual. Meskipun hanya sekilas, kartu nama mampu mencerminkan siapa dan
apa yang bisa dijual atau lakukan. Bahkan kartu nama merupakan etalase bisnis
sekaligus citra, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesan pertama sebuah
perusahaan dan kepribadian ditentukan dalam kartu nama
(http://ekonomi.kompasiana.com)
Elemen-elemen desain kartu nama yang dapat memberikan kepercayaan
pada konsumen adalah logo yang menarik, pemilihan warna, jenis huruf, layout,
jenis kertas yang digunakan dan teknik cetak. Semua unsur desain tersebut harus
seimbang, menyatu, tidak monoton, mudah dibaca, informative dan mampu
merefleksikan citra perusahaan. Informasi yang perlu dimuat dalam kartu nama
pada umumnya terdiri dari logo, nama perusahaan, nama, dan jabatan pemilik
kartu nama, alamat perusahaan disertai nomor telefon, fax, email, dan website.
Nomor telefon pemilik kartu nama sebaiknya disertakan untuk memepermudah
komunikasi.
Desain dan ukuran kartu nama dalam satu perusahaan seharusnya dibuat
sama. Tidak dibedakan antara manager dengan pegawai bawahnya. Ukuran
STIKOM
standar kartu nama adalah 9cm x 5,5cm namun jika lebih besar dari ukuran
standar tentu akan sulit dimasukkan ke odmpet atau album kartu nama. Beberapa
perusahaan membuat ukuran sedikit lebih kecil dari ukuran standar, mislanya 8cm
x 5cm, 9cm x 4cm. Ukuran sedikit lebih kecil dari standar bisa membuat kartu
nama terliaht lebih eksklusif, namun jika terlalu kecil dari standar akan
mengurangi space dan mengakibatkan kesan crowded.
Secara umum ada empat pokok terpenting didalam membuat kartu nama
agar tampak menarik dan komunikatif, yaitu kontras, repetisi, alignment,
proximity.
1. Kontras
Pokok pertama dalam mendesain kartu nama adalah kontras. Cara paling
mudah untuk menciptakan kontras adalah dengan menempatkan teks hitam
atau warna gelap (Low Value) diatas background warna terang (High
Value). Cara lainya adalah dengan cara memadukan warna-warna kontras
secara kreatif, seperti biru dan orange, merah dan hijau, dan warna-warna
komplementer lainya. Huruf juga bisa dibuat kontras dengan memadukan
huruf ekstra tebal dan huruf tipis.
2. Repetisi
Repetisi adalah penataan elemem-elemen visual secara berulang-ulang,
misalnya dengan pengguanan warna, bidang, huruf, ukuran, tekstur, dan
image yang sama secara berulang. Tentukan jenis dan ukuran huruf yang
digunakan untuk nama perusahaan, alamat, dan teks lainya. Selanjutnya
pilih wrana apa saja yang dipakai. Semua elemen grafis tersebut harus
STIKOM
tampak konsisten dan menyatu. Hindari penggunaan huruf dan warna yang
terlalu banyak dan bervariasi.
3. Penjajaran (Alignment)
Penjajaran adalah penataan unsur-unsur grafis (teks, image) dengan cara
diluruskan agar tampak rapid an menyenangkan. Penjajaran teks dalam
kartu nama dapat dibuat rata kiri (align left), rata kanan (align right), dan
simetris (center), secara konsisten. Awal dan ujung teks diratakan segaris
dengan image lainya.
4. Proximity
Pokok terakhir yang membuat kartu nama tampak harmonis dalah
elemen-elemen grafis disusun dengan memperhitungkan kedekatan hubungan
(proximity). Informasi-informasi yang saling berhubungan disusun
berdekatan dalam satu grup. Sebagai contoh, nama pemilik kartu nama
dengan jabatanya, disusun berdekatan karena kedua elemen ini merupakan
satu unit informasi. Demikian pila alamat pos, email, website, nomor telefon
dan fax, semuanya harus dikelompokkan menjadi satu kesatuan.
2.3.2 Kop Surat/Letterhead dan Amplop
Menurut (http://id.wikipedia.org) surat adalah sarana komunikasi untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya
mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan
gagasan; alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja. Pada
umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa
STIKOM
pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di
perangko harus semakin besar juga.
Kop surat merupakan bagian dari surat yang menunjukkan identitas suatu
instansi atau perusahaan (tutiksusilowati.staff.fkip.uns.ac.id). Kop surat memuat
informasi yang merepresentasi diri atau suatu lembaga dalam hal surat-menyurat.
Kop surat dapat dianggap sebagai dokumen hukum karena mampu mewakili diri,
perusahaan atau instansi (cetakcepatonline.com).
ata amplop merupakan kata serapan dari bahasa elanda envelop.
ementara bahasa elanda menyerapnya dari bahasa erancis enveloppe yang
dilafa kan sebagai .v .l p . ata ini dalam bahasa Perancis merupakan turunan
dari kata kerja envelopper yang artinya ialah “membungkus”.
Amplop adalah sebuah bungkus dari surat atau benda yang dikirimkan per
pos. Sebuah amplop biasanya terbuat dari kertas yang dipotong berbentuk belah
ketupat dan dilipat sedemikian rupa. Di muka amplop pada sebelah kanan bawah
nama dam alamat penerima kiriman pos ini ditulis sementara biasanya di sebelah
kanan atas atau di sebelah belakang nama dan alamat pengirim ditulis. Sebuah
amplop bisa langsung ditutup karena biasanya memiliki perekat. Amplop terdapat
dalam berbagai jenis dan ukuran. Beberapa jenis amplop memiliki jendela
(tembus pandang) sehingga nama dan alamat penerima bisa ditulis dalam surat
sendiri (id.wikipedia.org)
Elemen-elemen desain yang perlu dimasukkan paad kop surat dan amplop
hampir sama dengan kartu nama, hanya tanpa diberi nama pribadi. Pertam adalah
STIKOM
nama perusahaan beserta logo. Elemen utama ini harus dominan sehingga dibaca
pertama kali oleh customer. Elemen penting berikutnya adalah alamat perusahaan,
termasuk nomor telefon, fax, alamat email, dan website. Beberapa perusahaan
menyertakan slogan dan bidang usaha untuk menambah kelengkapan informasi
sekaligus promosi.
Hal penting lainya yang dapat menentukan citra perusahaan adalah kualitas
kertas dan teknik cetak. Jenis kertas yangs esuai dan berkualitas dapat memberi
kesan perusahaan sudah established. Stationery kit (amplop, kop surat, dan kartu
nama) merupakan bagian dari alat promosi. Jika bagian ini tidak didesain dengan
baik maka bisa gagal dalam menjalankan fungsinya.
2.3.3 Label CD
CD dalam sebuah perusahaan biasanya digunakan sebagai penyimpanan
data atau vompany profile yang berbentuk interaktif, maka diperlukan sebuah
desain pada label atau coevr CD sebagai salah satu identitas perusahan dan juga
sebagai satu kesatuan dalam stationery set agar terlihat serasi. Pada desain label
CD ini tidak terlalu meberikan banayak informasi perusahaan, karena hanya
digunakan dalam lingkup internal, yang diperlukan adalah logo dan alamat
website serta memperhatikan elemen dan warna yang digunakan agar sesuai
dengan media lainya sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis.
STIKOM
2.4 Advertising
2.4.1 Definisi Advertising
Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara persuasif kepada
publik melalui media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau
jasa.
Periklanan(advertising) adalah bisnis ide dan kreatifitas (Roman, Maas &
Nisenholtz, 2005) Menggambar hanyalah ekspresi citra yang kita tuangkan
sebagai bentuk konsep ide di dalam pikiran namun akarnya tetap ide itu sendiri,
menggambar lebih merupakan sarana untuk mencapai tujuan.Proses
mengungkapkan ide dalam bentuk gambar penting dalam periklanan, namun
gambar yang bagus dan indah bukan hal yang utama karena kita hanya dituntut
untuk dapat menuangkan ide dalam bentuk citra gambar (Lwin & Aitchison.
2005) Jadi, mampu menggambar dengan baik bukan persyaratan di dunia
periklanan. Memiliki naluri dan ide pemasaran yang memungkinkan untuk
memadukan sebuah usulan penjualan dan nilai-nilai komersial sebuah gagasan
jauh lebih penting.
Periklanan atau Promosi (Advertising) adalah suatu bentuk komunikasi
yang ditujukan untuk mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya
untuk melakukan sesuatu
Menurut Otto Klepper : Istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu
ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain.
STIKOM
Menurut Dunn dan Barban : Iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi
non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang
dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasive)
kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial maupun pribadi yang
berkepentingan.
Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang
diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang
atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.”`
Definisi lain mengatakan bahwa periklanan merupakan penyebaran
informasi tentang suatu gagasan, barang atau jasa, untuk „membujuk‟ orang agar
berfikir, bersikap atau bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan
(unixlifes.blogspot.com)
2.4.2 Fungsi Advertising (Periklanan)
Dalam sebuah blog (basic-advertising.blogspot.com) menyatakan bahwa
iklan berfungsi sebagai teknik penyampaian pesan dalam bidang bisnis yang
sifatnya non personal secara teoritik melaksanakan fungsi yang diemban media
massa lainnya. Semuanya ini karena pesan-pesan itu tetap mengandung fungsi
informasi dan penerangan, fungsi pendidikan, fungsi menghibur dan fungsi
mempengaruhi sikap tertentu.
1. Fungsi Pemasaran
Fungsi periklanan adalah mendatangkan uang bagi pengiklan karena orang
membeli produk yang diiklankan, juga bagi media massa. Fungsi pemasaran
STIKOM
adalah fungsi untuk memenuhi permintaan para pemakai atau pembeli
terhadap barang-barang ataupun jasa serta gagasan yang diperlukannya.
Sebagai pemasaran iklan bisa berfungsi sebagai;
Mengindentifikasi produk dan menjelaskan perbedaan dengan produk
lainnya.
Mengkomunikasikan informasi mengenai produk. 3. Menganjurkan
percobaan produk baru secara bertahap.
Merangsang penyebaran dan akhirnya berakibat peningkatan penggunaan
produk.
Membangun rasa cinta dan dekat pada produk.
Fungsi ini akan efektif dengan memperhatikan atas produk, harga, tempat
penjualan termasuk distribusi dan segi promosi
2. Fungsi Komunikasi
Memberikan penerangan dan informasi tentang suatu barang, jasa, gagasan.
Memberikan pesan yang berbau pendidikan
Berusaha menciptakan pesan-pesan yang bersifat menghibur agar dinikmati
khalayak.
Mempengaruhi khalayak untuk dekat , rasa selalu membeli dan memakai
produk secara tetap dalam waktu lama.
3. Fungsi Pendidikan
Iklan dimaksudkan menumbuhkan sikap positip dan manakala sesorang
memiliki pengetahuan dan pandangan tertentu dan mempunyai intensitas
perasaan dan mengambil keputusan secara rasional untuk menerima atau
STIKOM
menolak pilihan terhadap produk yang ditawarkan. Orang bisa belajar dari
iklan yang dibacanya, diotonton dan didengarnya. Mereka belajar tentang
suatu produk yang layak terhadap mereka, mereka belajar untuk hidup lebih
baik lagi.
4. Fungsi Ekonomi
Keuntungan dari segi ekonomis konsumen adalah melalui iklan dapat
diberitahu tempat-tempat penjualan produk yang dibutuhkan oleh
konsumen. Sehingga mudah menentukan dimana produk bisa dibeli. Dari
segi produsen iklan mengakibatkan barang, jasa dan layanan dikenal dan
dipakai oleh banyak fihak yang mendatangkan keuntungan finansial.
5. Fungsi Sosial
Iklan berfungsi membantu menggerakkan suatu perubahan standar hidup
yang ditentukan oleh kebutuhan manusia seluruh dunia. Melalui publikasi
iklan mampu menggugah pandangan orang tentang suatu peristiwa,
kemudian meningkatkan sikap, afeksi yang positip dan diikuti tindakan
pelaksanaan nyata atau tindakan social.
2.4.3 Tujuan Periklanan (Advertising)
Dalam sebuah blog yang sama (basic-advertising.blogspot.com)
menyatakan bahwa apapun jenis dari periklanan maka tujuan akhirnya adalah
sama yaitu untuk membantu penjualan suatu barang atau jasa dengan jalan si
pengusaha atau si pemasang iklan menyampaikan pesan pesan dan mengadakan
STIKOM
suatu komunikasi dengan para konsumen melalui iklan. Adapun tujuan periklanan
secara langsung adalah mengadakan atau memperluas pasaran barang atau jasa.
Bagaimana bantuk tujuan langsung dari periklanan terjadi :
1. Menarik perhatian untuk barang atau jasa yang dijual ( Capture attention).
2. Mempertahankan perhatian yang telah ada ( hold attention)
3. Memakai atau menggunakan perhatian yang telah ada untuk menggerakan
calon konsumen untuk bertindak (make useful lasting impressions).
Tercapainya tujuan periklanan sangat tergantung pada sikap dari masyarakat
terhadap barang atau jasa yang diiklankan tersebut . dan harus juga diingat bukan
barang atau jasa saja yang bisa membentuk sikap masyarakat tetapi bagaimana
suatu ide tentang suatu barang atau jasa dapat dinilai oleh masyarakat itu sendiri.
Agar tercipta suatu tujuan periklanan yang efektif maka penyajian iklan suatu
produk bisa dilakukan secara bertahap, seperti yang dinyatakan oleh Otto V.
Kleppner sebagai spiral advertising; yaitu:
1. Tahap 1: The Pioneering Stage ( Tahap Perintisan)
Tahap dimana suatu barang diperkenalkan kepada masyarakat sampai
menumbuhkan minat atau keinginan untuk memiliki barang yang
diperkenalkan.
2. Tahap 2: The Competitive Stage ( Tahap Saingan)
Yaitu menggunakan berbagai macam teknik periklanan untuk
memenangkan perhatian dari konsumen dan mengalihkan perhatiannya dari
kategori produk sejenis atau kompetitor. Apabila masyarakat telah memiliki
keinginan untuk menggunakan barang atau jasa maka mulailah proses
STIKOM
seleksi, proses inilah yang akan menentukan sikap akhir dengan
tindakannya.
3. Tahap 3: Retentive Stage ( Tahap mengingatkan)
Fase ini disebut juga fase mempertahankan sebagai komunikator
(pengiklan) maka dari pesan yang dianjurkan harus dapat membuat orang
tidak akan pernah lupa pada barang atau jasa yang diiklankan. Dan apabila
barang telah memperoleh pasaran maka usaha berikutnya adalah membuat
kembali tahapan dari 1 sampai dengan 3.
Iklan yang dijalankan secara jujur dan kontinyu dapat menghasilkan
keuntungan dan manfaat bagi komunikator dan komunikannya yaitu apabila:
a. Iklan diadakan berdasarkan itikad baik dan dengan memperhatikan
unsur-unsur etika yang berlaku di suatu masyarakat.
b. Diberikan secara jujur dan memperhatikan faktor komunikan.
Sikap tersebut diatas akan tercerminkan dalam hasil yang dicapai :
a. Pemasaran yang meningkat, luas daerah, dan pelanggannya.
b. Terbukanya daerah pemasaran baru,
c. Mempertahankan mutu dari barang/jasa dengan kompetitor
d. Apabila pasaran sepi penjualan barang atau jasa masih bisa bertahan walau
volumenya berkurang.
STIKOM
Spriegel berpendapat bahwa suatau kegiatan periklanan yang baik dengan
kalkulasi dan proporsi yang tepat dapat menghasilkan penurunan harga penjualan,
yaitu karena berkurangnya kegiatan :
a). Pengeluaran biaya penjualan
b). penurunan harga satuan produk
2.4.4 Dampak Periklanan
Dampak periklanan terhadap kehidupan masyarakat secara teoritis dapat
ditinjau dari segi-segi psikologis, sosial-budaya dan ekonomi.
1. Dampak Psikologis.
Rotzoll, mengungkapkan bahwa dampak psikologis dari periklanan dapat
ditinjau dari aspek fungsi periklanan yang membawa dampak psikologis
tertentu dan aspek terjadinya arus informasi dari iklan yang diterima
konsumen.
a. Dampak Fungsi Periklanan
Berdasarkan atas aspek fungsi periklanan ini maka dampak iklan dapat
dijelaskan melalui 4 aspek yaitu: Percipitation (percepatan)
Sebagai satu fungsi yang dapat mengakibatkan percepatan
berubahnya suatu kondisi konsumen dari keadaan yang semula tidak
bisa mengambil keputusan terhadap suatu produk kemudian dapat
mengambil keputusan.
STIKOM
Persuation (persuasi)
Fungsi ini menjelaskan bahwa dampak periklanan terasa pada
pembangkitan emosi konsumen misalnya menjadi senang, doyan,
cita karena menggunakan produk tersebut. Kemudian dapat
mempersuasi orang lain untuk ikut menggunakannya dan memakai
produk tersebut secara tetap Reinforcement ( peneguhan)
Dampak yang meneguhkan para pembeli pada suatu keputus an yang
telah diambil sebelumnya. Meskipun ada informasi lainnya yang
masuk tentang produk yang sama. Reminder ( semakin meneguhkan)
Merupakan fungsi dasar periklanan yang mempunyai dampak
semakin meneguhkan keputusan terhadap suatu merk produk yang
telah dipakainya. Ia tetap bertahan terhadap produk tersebut , produk
yang telah menjadi bagian dari kesehariannya dan tidak boleh diganti
kalau produk dengan cap tertentu masih beredar di pasaran.
b. Dampak Proses Informasi Produk terhadap Konsumen
Menganalisa dampak periklanan dari proses infomasi produk terhadap
konsumen dapat dilihat dari empat pandangan yang merupakan hubungan
antara kognitif, afektif dan konatif dari struktur sikap yang dimiliki
seseorang. Yaitu :
1) The Learning Hierarcy
Pandangan teori ini belajar menerangkan bahwa setiap informasi
STIKOM
(termasuk iklan produk tertentu) pertama-tama akan menerpa
konsumen dan akibatnya terjadi perubahan komponen kognitif dari
konsumen tersebut, kalau sudah dimengerti dan dipahami informasi
tersebut barulah terjadi perubahan lanjutan yaitu komponen afektif
(sikap) terhadap produk kemudian kesinambungannya terjadi
perubahan pada komponen konatif (tingkah laku/prilaku). Urutan
theori ini adalah : learn, feel, do
( belajar, merasakan, bertindak).
2) The Dissonance Attribution Hierarcy
3) Kondisi ini merupakan kebalikan dari pandangan hirarchi belajar;
dimana proses model atribusi disonan ini adalah ; do,feel, learn
(bertindak, merasakan, belajar)
4) The Low Involvement Hierarchy
Pendekatan psikologis menjelaskan dampak iklan dengan model
keterlibatan rendah dapat dijelaskan pertama sekali informasi menerpa
konsumen dengan perubahan komponen kognitif seseorang terhadap
produk, kemudian mengakibatkan perubahan konatif yaitu
prilaku/tindakan tertentu pada suatu produk selanjutnya barulah terjadi
perubahan pada sikap, evaluasi,perasaan tertentu pada produk yang
pesan-pesannya telah menerpa konsuumen.Rumusannya adalah Learn,
do,feel ( belajar, bertindak dan merasakan).
STIKOM
5) The Batra-Ray Model
Bahwa informasi tentang suatu produk yang berasal dari iklan
biasanya langsung mempengaruhi kognisi dari konsumen. Namun
demikian kognisi konsumen itu bersumber pada dua afeksi yang
berbeda, yaitu perasaan konsumen terhadap merek suatu produk
tertentu. Dan perasaan konsumen terhadap penampilan iklan dari
produk yang sama.
Perubahan kognitif selanjutnya menyebabkan perubahan sikap
hedonik (perubahan produk yang lebih menyenangkan) dan
selanjutnya mempengaruhi pada prilaku terhadap produk.
Semuanya berakhir pada perubahan sikap tentang sejauhmana
faedah daripada produk yang diiklankan tersebut.
2. Dampak Sosial dan Budaya
Menurut S. Jhon Wright bahwa periklanan mempunyai dampak social dan
budaya dalam khalayak konsumen, dan ada empat dampak utama yang
dapat dikaji secara teoritik
a. Mempersuasi Kecakapan tertentu
b. Menyampaikan informasi yang benar dan tidak benar
c. Menyampaikan informasi yang enak dan hambar.
d. Mempengaruhi budaya, dalam nilai dan gaya hidup
3. Dampak Ekonomi Periklanan
Beberapa dampak dalam bidang ekonomi dari periklanan antara lain
STIKOM
a. Dampak terhadap produk
Kepercayaan terhadap produk meningkat dan memperkuat daya beli
konsumen sehingga pabriknya harus memproduksi lebih banyak lagi
untuk memenuhi selera konsumen. Selera ini menyangkut jumlah dan
variasi mutu.
b. Dampak terhadap Media
Media akan mendapat keuntungan , karena pengiklan (melaluibiro
iklan) memesan ruang dan waktu yang dimiliki oleh media untuk
digunakan bagi penyebaran pesan tentang produknya.
c. Dampak terhadap Perusahaan
Dengan periklanan maka banyak orang mengenal nama pabrik,
bagaimana cara bekerjanya, kemajuan managemennya, siapa
sebenarnya menjadi otak dibalik kesuksesan, perkembangan
perburuhan, teknologi yang digunakan
d. Dampak terhadap para pesaing
Dengan adanya iklan suatu perusahaan akan mengakibatkan pabrik
lain akan berusaha memproduksi barang yang sejenis ataupun
substitusi lainnya.
e. Dampak terhadap Konsumen
Konsumen mempunyai pilihan yang lebih banyak dan bervariasi
terhadap produk yang sama maupun substitusi
f. Dampak terhadap Bisnis dalam Masyarakat
STIKOM
Iklan mengakibatkan terbentuknya suatu jaringan bisnis apakah itu
jaringan bisnis baru maupun memperluas jaringan bisnis yang lama.
Semuanya berdampak pada pemerataan pendapatan.
g. Dampak kepentingan Produksi Massal.
h. Dampak Terhadap Nilai suatu Produk
Periklanan mempunyai dampak terhadap nilai suatu produk karena : Periklanan dapat memperlihatkan pelbagai cara yang baru dalam
penggunaan suatu produk tertentu.
Periklanan dapat menambah nilai yang lebih positip terhadap
produk dan gengsi serta derajat konsumen kalau konsumen selalu
memakai produk yang dianjurkan oleh iklan.
Menambah nilai ekonomi untuk barang maupun jasa tertentu dalam
pandangan konsumen. Konsumen meletakkan barang/jasa tertentu
tersebut menjadi suatu kebutuhan yang mendesak yang harus
dipenuhi dalam suatu waktu tertentu.
i. Dampak pada Harga
Periklanan juga berdampak pada harga barang/jasa. Karena periklanan
menambah nilai suatu produk maka dampak berikutnya adalah
penambahan biaya iklan untuk produk itu pada media.Dalam beberapa
kasus ternyata pengiklan suatu produk biasanya lebih murah daripada
tidak mengiklankannya sama sekali. Namun demikian biaya iklan tetap
dibebankan pada harga suatu produk yang pada akhirnya ditanggung
oleh konsumen.
STIKOM
j. Dampak ekonomi periklanan dan prespektifnya
Menurut J.T Russel dan W.R. Lane, akibat-akibat periklanan terhadap
ekonomi dibagi dalam empat kategori :
a. Imbauan paling produkti.: Periklanan yang menghasilkan
kesejahteraan ekonomi terbesar dengan biaya yang serendah-
rendahnya. Tujuan dari kategori ini agar pembeli maupun penjual
dapat mengambil manfaat yang sama
b. Imbauan Produktif. Periklanan yang menaikan harga-harga atau
dalam beberapa hal menciptakan ketidakpuasan terhadap
produk-produk yang masih memiliki kegunaan, sehingga menyebabkan
konsumsi produk-produk baru yang tidak perlu.
c. Agak Produktif. Periklanan yang menciptakan peningkatan dalam
seluruh permintaan tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada
beberapa tehnik lain yang akan dicapai atau pada tingkat
pengeluaran tinggi yang akan dicapai atau pada tinggkat
pengeluaran tinggi yang tidak diperlukan.
d. Tidak produktif. Periklanan yang tidak meningkatkan permintaan
umum, tetapi tidak mengakibatkan kerugian.
Paling tidak iklan memberikan dua harapan masa depan karena
keberadaanya yaitu:
1) Iklan telah mengakibatkan para pembeli melakukan seleksi,
memilih alternatip terhadap informasi tentang produkyang
ditawarkan oleh iklan itu sendiri.
STIKOM
2) Iklan mengakibatkan pula perusahaan-perusahaan saling
bersaingan lebih efektif untuk mendapatkan uang karena telah
menawarkan informasi terhadap produknya.
1.5 Desain
2.5.1 Elemen – Elemen Dasar Desain
Elemen atau unsur merupakan bagian dari suatu karya desain karena
elemen-elemen tersebut saling berhubungan dan masing-masing memiliki sikap
tertentu terhadap yang lainnya. Elemen-elemen visual tersusun dalam satu bentuk
organisasi dasar prinsip-prinsip desain.
Dalam sebuah desain terdapat beberapa unsur atau elemen yang diperlukan,
diantaranya:
1. Titik
Titik merupakan salah satu unsur visual yang dimensi memanjang dan
melebarnya dianggap tidak berarti. Titik merupakan bagian kecil dari garis,
karena pada dasrnya suatu garis dibentuk oleh adanya hubungan titik-titik
yang sangat dekat.
2. Garis
Garis dikenal sebagai goresan atau coretan, dan batas limitsuatu bidang atau
warna. Ciri khas dari garis adalah terdapatnya arah serta dimensi
memanjang. Garis memiliki fungsi tertentu yang pada dasrnya digunakan
STIKOM
untuk mengarahkan gerakan mata. Garis terdiri dari empat macam, yakni
garis vertical, horizontal, diagonal, dan garis yang berbentuk gelombang
3. Bidang
Bidang merupakan unsure visual yang berdimensi panjang dan lebar. Bidang
bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan
tertentu, serta dengan mempertemukan potongan hasil goresan serta garis.
4. Ruang
Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat
dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu.
5. Warna
Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh terhadap desain,
karena akan membuat suatu komposisi desain tampak lebih menarik.
6. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Pengertian lain
menyebutkan bahwa tekstur merupakan gambaran dari suatu permukaan
benda. Dalam penerapannya tekstur dapat berpengaruh terhadap unsure
visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan
ruang, serta intensitas warna.
2.5.2 Prinsip – Prinsip Desain
Dalam buku Nirmana Dwimatra (Drs. Arfial Arsad Hakin, 1984) dijelaskan
bahwa prinsip-prinsip desain diantaranya:
STIKOM
1. Keseimbangan
Terdapat dua pendekatan dasar untuk menyeimbangkan. Pertama
merupakan keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen
agar merata kekiri dan kekanan dari pusat. Kedua merupakan keseimbangan
asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda
yang sama disetiap sisi halamannya.
Simetris bisa menjadi kekuatan dan stabilitas publikasi, presentasi, dan situs
website. Asimetris dapat menyiratkan kontras, berbagai gerakan,
mengejutkan, dan lain-lain.
2. Irama atau ritme
Irama atau ritme adalah penyusunan unsure-unsur dengan mengikuti suatu
pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik.
Penataannya dapat dilaksanakan dengan mengadakan pengulangan maupun
pergantian secara teratur.
3. Penekanan atau Fokus
Focus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk
menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi bagian
utama.
4. Kesatuan
Kesatuanan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada
keselarasan dari unsure-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun
kaitannya dengan ide yang melandasinya. Dengan adanya kesatuan ini,
STIKOM
elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperlukan focus yang
dituju.
2.5.3 Typografi
Dalam dunia desain, tipografi didefinisukan sebagai suatu proses seni untuk
menyusun bahan publikasi dengan menggunakann huruf cetak. Rangkaian huruf
dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja bisa berarti suatu makna yang
mengacu pada suatu objek atau gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk
menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Pprmilihan jenis huruf
disesuaikan dengan citra yang ingin diungkapkan.
Dalam buku pengantar Desain Komunikasi Visual (Adi Kusrianto, 191)
Lazlo Maholy berpendapat bahwa tipografi adalah alat komunikasi. Oleh karena
itu tipografi harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas,
dan terbaca (legibility). Eksekusi terhadap desain tipografi dalam merancang
grafis pada aspek legibility akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses
investigasi terhadap makna naskah, alasan kenapa naskah berlu dibaca, dan siapa
yang membacanya.
STIKOM
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang
ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra
Simpati. Permasalahan yang timbul pada PT. Suara Mitra Simpati yaitu corporate
Identity yang selama ini dimiliki dan digunakan masih kurang mampu
mencerminkan identitas yang sesuai karakter perusahaan sehingga belum bisa
mendukung perusahaan untuk menjual jasa yang ditawarkan serta masih kurang
mampu untuk menarik lebih banyak konsumen agar menggunakan jasa yang
mereka tawarkan. Corporate Identity yang terdiri dari Logo dan stationery set
(kartu nama, kop surat, amplop, dan cover CD) masih menggunakan gaya desain
yang pasaran sehingga tidak mampu mewakili karakter perusahaan serta belum
bisa menonjolkan kelebihan dan kualitas PT. Suara Mitra Simpati. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan langkah awal untuk menentukan permasalahan desain
corporate identity sebelumnya serta bagaimana corporate identity yang cocok dan
sesuai untuk PT. Suara Mitra Simpati. Dalam langkah ini penulis melakukan
analisis terhadap desain corporate identity yang dimiliki oleh PT. Suara Mitra
Simpati sebelumnya, serta membandingkan dengan desain corporate identity
Advertising lain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagian mana yang perlu
STIKOM
diperbaiki dan bagaian mana yang masih bisa dicantumkan dalam desain yang
baru.
Berdasarkan analisis yang diperoleh melalui data-data perusahaan, visi misi
dan filosofi PT. Suara Mitra Simpati, serta jasa apa yang ditawarkan, akan dapat
ditentukan image atau citra desain seperti apa yang ingin ditonjolkan dalam desain
corporate identity yang baru.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari
referensi, literatur atau bahan-bahan teori yang diperlukan melalui berbagai
sumber wacana yang berkaitan dengan penyusunan laporan. Studi pustaka dalam
penyusunan laporan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui
internet, mencari buku-buku yang membahas tentang corporate identity, serta
buku-buku tentang brand.
3. Wawancara
Breafing ini juga merupakan bagian dari observasi untuk menentukan apa
yang diinginkan oleh pemilik perusahaan. Diantaranya apa yang ingin ditonjolkan,
apa yang ingin ditampilkan, apa yang ingin dihindari, dan lain sebagainya.
Briefing merupakan penjelasan-penjelasan secara untuk memberikan
gambaran secara ringkas mengenai permasalahan perusahaan. Pada prinsipnya
pengarahan yang dilakukan adalah pengarahan yang ada kaitannya demgan
pelaksanaan tugas sesuai dengan tujuan organisasi.
wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data dengan cara tatap muka
dengan pemilik atau pimpinan perusahaan, dan dari pihak-pihak terkait. Dari sini
STIKOM
akan memperoleh data tentang seberapa efektif desain corporate identity yang
digunakan selama ini.
Dari hasil breafing dan wawancara, diketahui bahwa PT. Suara Mitra Simpati
membutuhkan satu desain corporate identity baru yang efektif sehingga dapat
digunakan untuk menjual jasa yang mereka tawarkan kepada klien, desain
corporate identity tersebut meliputi logo yang kemudian akan diaplikasikan
kedalan media stationery set yang meliputi Kartu nama, Kop Surat, Amplop, dan
Cover CD.
3.2 Analisis Data
Untuk mencari dan mengatur kesimpulan dari berbagai data yang telah
dikumpulkan guna untuk menentukan konsep perancangan Corporate Identity
diperlukan pemahaman transkip wawancara, observasi, dan studi literature dengan
menggunakan metode Kualitatif yaitu analisis data yang dilakukan dengan
mengolah data dan memilah-milahnya menjadi kesatuan yang dapat dikelola dan
mensistensikannya , mencari dan menemukan pola. Sedangkan kuantitatif yaitu
Merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk numerik atau angka. Sehingga
dapat memberikan pembagian jumlah presentasi atau ukuran dari hasil data.
Setelah melakukan analisis wawancara, observasi dan studi literatur, penulis
mengambil beberapa data yang dibutuhkan untuk menunjang perancangan desain
Corporate Identity ini. Data – data tersebut diantaranya:
1. History perusahaan
2. Visi dan misi perusahaan
STIKOM
3. Jasa yang ditawarkan
4. Client yang perna ditangani
5. Contact person perusahaan
3.3 Proses Perancangan Corporate Identity 3.3.1 Riset
Riset merupakan sebuah proses pengumpulan dan pengelompokan data
penunjang yang berhubungan dengan perusahaan klien. Melalui tahapan ini,
desainer dapat mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan perusahaan.
Riset dilakukan dengan beberapa cara yang meliputi:
1. Analisis Perusahaan
Analisis perusahaan ditujukan untuk mencari permasalahan perusahaan yang
bersifat internal yang dapat digunakan sebagai landasan perancangan
corporate identity perusahaan. Dalam konteks ini, permasalahan internal
perusahaan mencakup pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat) yang bersifat internal dari
perusahaan untuk memasarkan produk atau jasanya.
2. Anlisis Kompetitor
Anlisis kompetitor sangat dibutuhkan untuk membandingkan kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities) dan ancaman
(threat) perusahaan dengan perusahaan lain yang menjadi kompetitornya,
sehingga tahap ini berfungsi untuk menghindarkan persamaan elemen
STIKOM
corporate identity klien dengan kompetitornya sehingga menjadi sebuah
desain yang baik dan tidak pasaran.
3. Analisis Target market
Riset dan analisis target market perusahaan dilakukan untuk lebih
mengenali perilaku target market secara tepat. Dengan mengenal perilaku
pasar, sehingga mampu melengkapi analisis SWOT yang menjadi landasan
utama dalam penentuan konsep perancangan Corporate Identity perusahaan.
3.3.2 Analisis Data
Analisis Data dilakukan untuk mempermudah dalam menentukan soslusi
dan keywords yang akan menjadi dasar desain Corporate Identity, hal ini
dilakukan dengan menggolongkan data yang terkumpul melalui proses riset
kedalam beberapa bagian yang meliputi SWOT ( Strength, Weakness,
Opportunities dan Threat). Analisis data juga dilakukan oleh agar tingkat validitas
data yang telah didapat tetap stabil. Hal ini dilakukan melalui 2 tahapan yaitu:
1. Analisis SWOT dan Solusi
SWOT yang merupakan singkatan dari strength (kekuatan),
weakness (kelemahan), opportunites (kesempatan), dan threat (ancaman)
merupakan sebuah bentuk analisis data yang digunakan untuk melihat
berbagai kemungkinan permasalahan internal dan eksternal perusahaan yang
pada nantinya akan digunakan untuk menentukan solusi yang tepat bagi
perancangan corporate identity perusahaan klien. Hal ini mempermudah
STIKOM
dalam mengidentifikasi hubungan masalah internal dan eksternal sehingga
dapat menemukan solusi yang tepat bagi perusahaan.
Gambar 3.1
2. Keywords
Keywords merupakan sebuah kesimpulan yang mempermudah
dalam penentuan konsep desain corporate identity. Setelah melakukan
analisis SWOT dan merangkumnya maka akan ditemukan beberapa
keyword yang kemudian akan diambil 2 atau 3 keyword yang dianggap
mampu mewakili semua keyword dan permasalahan perusahaan.Setelah itu,
desainer akan mencari hal-hal yang berhubungan dengan ketiga keywords
tersebut untuk memudahkan penentuan konsep pada tahap selanjutnya.
3.3.3 Konsep Desain
Setelah menemukan dan merangkum beberapa keyword yang telah
ditemukan, kemudian dianalisis lebih lanjut untuk menemukan 1 buah keywords
yang akan digunakan sebagai konsep desain. Dalam proses ini, diperlukan
kerjasama dengan pihak perusahaan untuk menentukan konsep corporate identity.
Dalam tahapan ini konsep yang telah ditemukan kemudian dideskripsikan dengan
lebih lanjut, mulai dari definisi dari konsep, warna yang berhubungan dengan
karakter konsep hingga nilai estetika yang terkandung di dalam konsep tersebut.
Hal-hal inilah yang pada akhirnya akan menjadi titik tolak dalam perancangan
corporate identiy perusahaan sehingga dapat menghasilkan desain yang tepat dan
akurat sesuai dengan keinginan visi dan misi perusahaan.
Konsep yang digunakan pada corporate identity adalah fresh news dimana
konsep ini dianggap mampu mewakili karakter perusahaan yang bergerak
dibidang periklanan khusus media cetak yang berupa Koran dan mengusung kesan
fresh karena warna yang digunakan adalah dominan hijau sesuai dengan profil
perusahaan yang dianggap mampu menciptakan keterbukaan antara perusahaan
dengan klien.
Jenis font yang digunakan adalah jenis font san serif , yang lebih detailnya
adalah font ”Century Gothic” yang merupakan jenis huruf san serif bertipe
Bold.Dikarenakan huruf ini telah memenuhi 4 standar tipografi yang memang
wajib dimiliki untuk font didalam desain stationery set ini yaitu legibilitas,
readibility, visibility, dan clarity.
3.3.4 Creative Process
Tahapan ini merupakan awal dari bentuk visualisasi konsep corporate
identity. Dengan memperhitungkan deskripsi konsep serta warna yang telah
STIKOM
ditemukan, sehingga dituntut untuk berpikir kreatif agar mampu menghasilkan
desain yang komunikatif. Terdapat 2 tahapan dalam creative process, yaitu:
1. Sketch
Sketch adalah sebuah gambaran kasar menggunakan media pensil,
spidol dan kertas dengan tujuan untuk meng-explore ide-ide kreatif yang
berhubungan dengan konsep yang telah ditemukan sebelumnya. Dengan
menggunakan teknik manual, desainer dapat dengan bebas menuangkan ide
kreatifnya tanpa terpaku pada efek-efek digital komputer.
2. Digital Illusration
Setelah terkumpul beragam sketch, maka selanjutnya pihak
perusahaan memilih bentuk sketch mana yang tepat dan sesuai dengan
konsep. Pihak perusahaan akan memilih beberapa sketch yang dianggap
tepat untuk kemudian diproses menuju tahap digital illustration. Dalam
tahap ini diperlukan penentuan software yang akan digunakan sebagai
langkah awal untuk menuju tahapan ini.
Dalam hal ini penulis menggunakan software Adobe Photoshop dan Corel
Draw. Adobe photoshop sendiri merupakan sebuah program atau perangkat
lunak yang biasanya digunakan untuk mengedit sebuah gambar atau foto,
yang terdiri dari beberapa tools yang dapat membantu penggunanya
memanipulasi sebuah gambar. Dalam perancangan ini penulis menggunakan
software ini untuk membuat keseluruhan layout design.
Sedangkan Corel Draw merupakan sebuah program komputer yang
berfungsi untuk melakukan editing atau membuat suatu desain grafis.
STIKOM
Aplikasi ini biasanya digunakan untuk membuat berbagai desain seperti
logo, kartu nama, kalender, poster, vector design, dan lain sebagainya.
Dalam perancangan ini penulis menggunakan corel draw software utama
dalam desainya.
Output Desain disimpan dengan format PDF dan JPEG.
penyimpanan dengan format PDF dilakukan untuk mempermudah ketika
proses percetakan hal ini dilakukan agar desain tidak berubah warna atau
agar desain yang di computer sesuai dengan tampilan pada layar komputer. <