i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Rizki Maulana
Tempat / Tanggal Lahir : Bogor, 28 Februari 1989
Agama : Islam
Alamat : Jl. Delima 1 Rt/Rw 01/03 Curug Sawangan-Depok
Telp / Hp : 0813 8733 2707
E-mail : Rizki.maulana028@gmail.com
Rizki_maulana2842@yahoo.com
Hanura_cool28@yahoo.com
PENDIDIKAN FORMAL
1995 – 2001 : SDN PARUNG 02.
2001 – 2004 : SMP Negeri 1 Parung, Kab. Bogor. 2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Parung, Kab. Bogor.
2007 – 2011 : S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
PENGALAMAN ORGANISASI
2002-2003 : Bendahara PMR SMPN 1 Parung dan Anggota OSIS divisi Bendahara.
2004-2005 : Bendahara Rohis SMAN 1 Parung dan Anggota OSIS Divisi Humas.
2005-2006 : Wakil Ketua Pencak Silat SMAN 1 Parung 2007-2010 : Bendahara ARIMAS (Remaja Islam Masjid
As-Shabirin).
2008-2009 : BemJ Manajemen Divisi Mading UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ii
PENGALAMAN BEKERJA
2004 : Agen Koran
SEMINAR DAN TRAINING
2007 : Peserta Pelatihan Jurnalistik 2007 : Peserta Training Organisasi
2007 : Peserta Seminar Peran Pemuda untuk Ekonomi Kerakyatan.
2008 : Peserta Seminar Financial Invesment Industry 2008 : Peserta ESQ Leadership Training.
2008 : Peserta Workshop Wirausaha. 2008 : Peserta Seminar Ekonomi Islam.
2008 : Peserta Seminar Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Perekonomian Indonesia.
2009 : Peserta Seminar Launching Buku dan Seminar Nasional.
2010 :Peserta Seminar Membangun Brand Image Melalui Strategi Public Relation dan Event.
2010 : Peserta Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKSBT).
iii Abstract
This research aims to compare the performance of optimal portfolio shares LQ45 and JII. Sampling method that used in this research is purposive sampling, which LQ45 and JII as the research sample. Secondary data is used in this research, provide by stocks that listed in LQ45 and JII in 2007-2009. Efficient Frontier and Single Index Model were used for research methodology, and used the calculation Reward to Variability Ratio. The results of this research shows stocks of JII better than stocks of LQ45. This result can be used as reference for investor who will invest their fund in JII stock, but it is not the guarantee that it will not change in the future.
iv
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja portofolio optimal saham LQ45 dan JII. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan LQ45 dan JII sebagai sampel. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yang bersumber dari saham yang terdaftar di LQ45 dan JII tahun 2007-2009. Metodologi yang digunakan adalah Efficient Frontier and Single Index Model. Hasil penelitian ini menemukan bahwa saham di JII lebih baik hasilnya dibandingkan dengan saham LQ45. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi investor yang ingin menginvestasikan dananya pada saham JII, namun tidak menjamin kinerja portofolio yang akan diperoleh di masa yang akan datang akan tetap sama.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Maha Besar Allah SWT, terpanjat puji dan syukur atas anugerah yang Allah berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhirnya ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Penulis percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan izin dan ketetapan Allah SWT. Namun penyusunan skripsi ini tidak lepas dari orang-orang di sekitar penulis yang begitu banyak memberi bantuan serta dukungan pada penulis. Untuk itulah, dengan selesainya penulisan skripsi ini sebagai prasyarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, izinkan penulis mengucapkan rasa terima terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Untuk yang pertama saya ucapkan terima kasih banyak kepada Seorang yang sangat berharga dan berarti sekali bagi penulis yaitu Mama yang sedang sakit setelah operasi dan yang sudah memberikan kasih sayangnya selama ini dari kecil Hingga saat ini sampai saya menempuh Perguruan Tinggi. Kasih sayangmu serta perhatianmu memberikan Motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Yang kedua saya ucapkan terima kasih banyak lagi kepada Mama yang telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun non materi kepada Penulis, sekali lagi dukunganmu ini sangat berarti bagi penulis. Lagi-lagi ini memberikan motivasi kembali kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
vi
Tanpamu saya bukanlah apa-apa dan tidak akan jadi seperti saat ini, Ibu kau lah alasan saya berada di dunia selain untuk beribadah Kepada ALLAH S.W.T.
4. Terima kasih kepada bapa yang telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun non materi, ini juga memberikan motivasi kepada penulis. 5. Bu Haji Endang (Kepala Sekolah) SDN Parung 04, terima kasih telah
banyak membantu penulis baik materi maupun non materi.
6. Kakak-kakak yang telah memberikan dukungan baik berupa materil maupun non materil, serta keponakan-keponakan yang dapat mencairkan suasana. Dan juga seluruh keluarga. Kalian semua menjadi motivasi bagi penulis. 7. H. Ahmad Dumyati Bashori,MA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar.
8. Titi Dewi Warninda,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan sabar.
9. Suhendra, S.Ag., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen.
10. Leis suzanawati, SE, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Manajemen.
11. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
12. Teman-teman Manajemen B angkatan 2007 (Akim, Jeje, Agi, Bimo, Ariyanto, Haikal, Asu, Ole, Doli, Bangga, Nanang, Farid, Zadi, Opung, Dini, Novi, Ria, Umi, Ade, Ayu, Pingkan, Wulan, Cha-cha ) atas kebersamaan dan kenangan indah yang pernah diukir bersama. Senang menjadi bagian dari kalian. Jaga terus Kebersamaan yang telah kita bangun. 13. Teman-teman Manajemen Keuangan B angkatan 2007 (Agus, Adit, Lingga,
Fauzan, Andri, Elvin, Dedy, Dery, Bimo, Andi, Aryanto, Qodar, Aji, Ramdan, Nidia, Ria, Eva, Umi, Ika, Emil, Oweng, Adlin, Tya, Diah, Susan, Weny, Pia, Anggi) atas kebersamaan dan kenangan indah yang telah diukir bersama. Jaga terus Kebersamaan yang telah kita bangun.
vii
15. Terima kasih kepada cupit,yang telah membantu dan memberikan masukan-masukan dalam pembuatan skripsi ini.
16. Terima kasih kepada Dini, yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Terima kasih kepada Eva yang telah membantu dan meluangkan waktunya dalam menyelesaikan skripsi ini,
18. Terima kasih juga kepada Agus yang telah membantu penulis.
19. Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2007 yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Senang bisa menjadi bagian dari kalian. 20. Seluruh teman-teman baik dari Fakultas Ekonomi maupun dari Fakultas
lain, terimakasih atas semangat dan dukungan kepada penulis.
21. Para staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 22. Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis baik moril
maupun materil, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, namun semua ini semata-mata karena keterbatasan penulis. Akhir kata, besar harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Juni 2011
viii
DAFTAR ISI
COVER Hal
COVER Dalam
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP... i
ABSTRACT... iii
ABSTRAK... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian……….. 1
B. Perumusan Masalah………. 5
C. Tujuan Penelitian………... 6
D. Manfaat Penelitian ... ... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Investasi……….. 8
1. Pengertian Investasi ……… 8
2. Proses Investasi……… 8
a. Penentuan Kebijakan Investasi... 9
b. Analisis Sekuritas... 9
ix
d. Melakukan Revisi Portofolio... 11
e. Evaluasi Kinerja Portofolio... 11
B. Pasar Modal………... 12
1. Pengertian Pasar Modal... 12
2. Fungsi Pasar Modal... 15
3. Pelaku Pasar Modal……… 16
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal... 16
a. Supply Sekuritas... 16
b. Demand akan Sekuritas... 17
c. Komdisi Politik dan Ekonomi... 17
d. Masalah Hukum dan Peraturan... 17
e. Peran-peran lembaga pendukung pasar modal yang akan membantu kegiatan pasar modal... 17
5. Produk-Produk di Pasar Modal... 18
a. Reksadana... 18
b. Saham... 18
c. Saham Preferen... 18
d. Obligasi... 19
e. Obligasi Konversi (Convertible Bond)... 19
f. Waran... 19
g. Right Issue... 20
6. Jenis Pasar Modal………. 20
a. Pasar Pertama (Pertama)……….. 20
b. Pasar Modal Kedua (Sekunder)……… 21
c. Pasar Ketiga (Over The Counter Market……….. 23
d. Pasar Ke empat……….. 24
x
1. Pengertian Saham... 25
a. Deviden... 26
b. Capital Gain... 26
2. Penilaian Saham... 29
a. Nilai Nominal... 29
b. Harga Dasar (Base Price)... 29
c. Harga Pasar (Market Price)... 29
3. Indeks Harga Saham... 31
4. Indeks LQ45... 32
5. Indeks Jakarta Islamic Indeks (JII)... 33
a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-Prinsip Syariah... 34
b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Indeks (JII)... 36
c. Evaluasi Indeks dan Pergantian Saham... 37
6. Diversifikasi………... 37
7. Tingkat Hasil (Rate of Return) & Tingkat Risiko (Rate Of Risk)... 37
a. Tingkat Hasil (Rate of Return).... 37
b. Tingkat Risiko (Rate of Risk)... 41
D. Teori Portofolio... 42
1. Pengertian Portofolio... 42
2. Portofolio yang Efisien... 44
3. Expected Return & Risiko Portofolio... 44
4. Teori Pembentukan Portofolio... 46
xi
c. Kinerja Portofolio... 58
d. Rewad to Variability Ratio... 59
E. Penelitian Terdahulu... 60
F. Kerangka Berfikir... 62
BAB III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian... 64
B. Teknik Penentuan Sampel... 64
C. Teknik Pengumpulan Data... 67
D. Teknik Analisis... 68
E. Operasional Variabel... 75
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Saham-saham Kandidat Portofolio... 77
1. Metode Efficient Frontier Curve... . 77
a. Portofolio LQ45... 77
b. Portofolio JII... 84
2. Metode Single Indeks Model... 89
a. Portofolio LQ45... 89
b. Portofolio JII... 94
B. Saham Anggota Portofolio Optimal... 97
1. Metode Efficient Frontier Curve... 98
a. Portofolio Optimal LQ45... 98
b. Portofolio Optimal JII... 100
2. Metode Single Index Model... 103
a. Portofolio Optimal LQ45... 103
b. Portofolio Optimal JII... 108
xii
2. Metode Single Index Model... 114
BAB V KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan... 117 B. Saran... . 121 DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
4.1 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 79 4.2 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007-Desember 2009 81
4.3 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 82 4.4 Rata-rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007- Desember 2009 83
4.5 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 84 4.6 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009 86 4.7 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio JII Periode
Januari 2007- Desember 2009 87
4.8 Daftar Perusahaan yang Lolos menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 87 4.9 Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat Portofolio
JII Periode Januari 2007- Desember 2009 88 4.10 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 89 4.11 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
xiv
Januari 2007-Desember 2009 93
4.13 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 94 4.14 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007- Desember 2009 96 4.15 Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007- Desember 2009 97
4.16 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 97 4.17 Alokasi Investasi Portofolio LQ45 Periode Januari 2007
Desember 2009 101
4.18 Alokasi Investasi Portofolio JII Periode Januari 2007-
Desember 2009 104
4.19 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-
Desember 2009 105
4.20 Penentuan Cut Off Rate Saham Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007- Desember 2009 107
4.21 Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007-Desember 2009 108
4.22 Alfa, Beta, Weekly Return, dan Standar Deviasi Portofolio
Periode Januari 2007-Desember 2009 108
4.23 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return , dan ERB 7 Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-
Desember2009 109
4.24 Penentuan Cut off rate Saham Portofolio JII Periode
xv
4.25 Komposisi Saham Anggota Portofolio JII Periode JII
Periode Januari 2007-Desember 2009 112
4.26 Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi Portofolio
JII Periode Januari 2007-Desember 2009 113 4.27 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient
Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009 113 4.28 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient
Single Index Model Januari 2007-Desember 2009 114 4.29 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks
Model Periode Januari 2007-Desember 2009 115 4.30 Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks
xvi
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 64
4.1 Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007-
Desember 2009 99
4.2 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009 100
4.3 Efficient Frontier JII Periode Januari 2007
Desember 2009 102
4.4 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
N o Keterangan Halaman
1 Daftar perusahaan yang konsisten masuk perhitungan
Indeks LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 123
2 Rata-rata Saham kandidat Portofolio LQ45 periode
Januari 2007-Desember 2009 ... 124
3 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 125
4 Rata-rata seluruh saham kandidat portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 126
5 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 127
6 Daftar perusahaan yang konsisten masuk perhitungan
Indeks JI Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 127
7 Rata-rata return saham kandidat Portofolio JII Periode
Januari 2007-Desember 2009 ... 127
8 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009... 128
9 Rata-rata return seluruh saham kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007- Desember 2009 ... 128
10 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota
xviii
11 Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007
Desember 2009 ... 129
12 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 129
13 Alokasi investasi portofolio LQ45 Periode
Januari 2007- Desember 2009 ... 130
14 Efficient Frontier JII Periode Januari 2007-
Desember 2009 ... 130
15 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 131
16 Alokasi investasi Portofolio JII Periode Januari 2007
Desember 2009 ... 131
17 Komposisi alfa, beta, rxpected return dan ERB 14 Saham kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007
Desember 2009 ... 132
18 Komposisi saham anggota Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007-Desember 2009 ... 132
19 Alfa, beta, weekly return,dan standar deviasi
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 ... 132
20 Komposisi alfa, beta, expected return, dan ERB 7 Saham
Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007 Desember 2009 ... 133
xix
Januari 2007- Desember 2009 ... 133
22 Alfa, beta, weekly return dan standar deviasi Portofolio
JII Periode Januari 2007-Desember 2009... 133
23 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient
Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 133 24 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode
Single Index Model Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 134 25 Penentuan Cut off Rate (C*) Saham Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember2009... 135
26 Penentuan Cut off Rate (C*) Saham Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009 ... 136
27 Perhitungan Average return dan standar deviasi Saham-
Saham LQ45 (Januari 2007- Desember 2009) ... 137
28 Korelasi Matrix saham-saham LQ45 Periode Januari 2007-
Desember 2009 ... 143
29 Kovarian Matrix Saham-Saham LQ45 Periode
Januari2007-Desember 2009 ... 143
30 Perhitungan Average return dan standar deviasi saham-
saham JII (Januari 2007-Desember 2009) ... 144
31 Korelasi Matrix saham-saham JII Periode
Januari 2007-Desember 2009 ... 149
32 Kovarian Matrix saham-saham JII Periode Januari2007-
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pasar modal merupakan salah satu sarana berinvestasi yang menarik bagi
investor. Hal ini disebabkan pasar modal menjanjikan pengembalian yang
lebih besar kepada investor dibanding perbankan. Pasar modal memberikan
kesempatan kepada investor untuk dapat memilih secara bebas sekuritas–
sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi
risiko, ketersediaan dana dan jangka waktu investasi.
Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin mengacu pada era
globalisasi dan berorientasi pada pengembangan bisnis baik dibidang moneter
maupun non moneter, maka setiap perusahaan atau individu akan berusaha
untuk meningkatkan nilai perusahaan atau meningkatkan modalnya secara
optimal dengan cara berinvestasi pada sektor keuangan atau non keuangan.
Untuk berinvestasi di sektor keuangan dapat dilakukan dengan membeli
saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Orang tertarik untuk
berinvestasi di bursa karena adanya keterbukaan informasi. Salah satu jenis
sekuritas yang diperdagangkan di Bursa adalah saham. Investor yang
berinvestasi tentunya mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
daripada investasi awalnya. Investor yang berinvestasi tentu mengharapkan
2 tidak mengiginkan emiten (penerbit sekuritas) tidak mampu melaksanakan
kewajibannya ketika saham tersebut jatuh tempo.
Dalam berinvestasi seorang investor harus berfikir apakah menanamkan
seluruh modalnya ke satu jenis saham saja, karena dianggap saham tersebut
memberikan tingkat keuntungan yang tinggi atau lebih. Sikap itu tidaklah
bijaksana, karena bila tingkat keuntungan tinggi maka risiko investasi juga
dengan sendirinya menjadi tinggi. Hal yang lebih bijaksana dalam
berinvestasi adalah melakukan diversifikasi pada investasi. Pemikiran
tersebut muncul karena bila investasi pada satu lahan gagal, maka masih ada
lahan lain yang dapat diharapkan keuntungannya sehingga bisa dikatakan
resiko investasi menjadi lebih rendah.
Menanamkan modal pada lebih dari satu inilah yang disebut dengan
membentuk portofolio. Sasaran manajemen portofolio adalah membangun
berbagai sekuritas dan asset-asset lainya sehingga membentuk suatu
portofolio dalam rangka meminimumkan risiko pada tingkat keuntungan
tertentu.
Menurut Harianto Sudarno (1998) investasi adalah suatu kegiatan
menempatkan dana pada satu lebih asset atau lebih asset selama periode
tertentu dengan harapan dapat memperoleh hasil penghasilan dan atau
peningkatan nilai (investasi). Dalam dunia nyata hampir semua investasi
3 Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk
membentuk portofolio investasi artinya, pemodal dapat dengan mudah
menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi.
Salah satu instrumen investasi adalah saham, di Indonesia saham
diperdagangkan di bursa efek. Pada tahun 1991 pemerintah Indonesia
mendirikan PT Bursa Efek Jakarta untuk mengakomodasi pesatnya
pertumbuhan pasar modal di Indonesia pada waktu itu. Pertumbuhan bursa
efek pada tahun-tahun berikutnya menjadi semakin cepat, terutama sejak
dilakukan system otomasi perdagangan pada tanggal 25 Mei 1995. Semua
indicator perdagangan seperti nilai, volume dan frekuensi transaksi
menunjukan pertumbuhan yang luar biasa. pada tahun 2007 rata-rata nilai
transaksi telah mencapai angka diatas Rp 4.3 Triliun per hari. Bahkan pada
tahun 2008 sampai dengan semester pertama, rata-rata nilai transaksi harian
meningkat menjadi Rp 5.6 Triliun. Meskipun pada semester kedua terjadi
penurunan karena ada krisis “Subrime” di Amerika Serikat yang mempengaruhi semua bursa didunia tidak terkecuali indonesia, akan tetapi
rata-rata nilai transaksi pada tahun 2008 masih lebih tinggi dari tahun 2007
yaitu sebesar Rp 4.5 Triliun. Angka tersebut meningkat luar biasa jika
dibandingkan dengan awal- awal swastanisasi bursa efek atau sebelum
diberlakukan otomasi perdagangan. Pada tahun 1994, rata-rata nilai transaksi
hanya sebesar Rp 104 miliar perhari. Hal ini berarti dalam kurun waktu 14
4 seiring dengan perkembangan pasar dan tuntutan untuk lebih meningkatkan
efisiensi serta daya saing dikawasan regional, maka efektif tanggal 3
desember 2007 secara resmi PT Bursa Efek Jakarta digabung dengan PT
Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia.
(Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:1).
Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan yang ditunjukan oleh
kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG), kebutuhan untuk
memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai
perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang
diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari
pergerakan harga saham sekarang ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
memiliki delapan macam indeks harga saham sebagai salah satu pedoman
bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal, yaitu antara lain indeks
harga saham gabungan (IHSG), indeks sektoral, indeks LQ45, Jakarta Islamic
Indeks (JII) indeks kompas 100, indeks papan utama, indeks pengembangan,
dan indeks individual. seluruh indeks yang ada di BEI mengunakan metode
perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah
saham tercatat (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI 2008:2-3).
Dari delapan indeks yang tercatat di BEI tersebut, yang mendapat
perhatian lebih dari para fund manager ataupun para investor adalah indek
LQ45 dan JII dikarenakan kedua indeks ini memiliki beberapa keunggulan.
Berdasarkan pernyataan kuncoro (2006), indeks LQ45 dan JII memiliki
5 memiliki daya tahan yang kuat. Selain itu, saham-saham yang terdapat
dikedua indeks ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga memiliki
kualitas yang baik dan memiliki tingkat risiko yang lebih rendah.
Atas dasar inilah penulis memilih obyek penelitian saham LQ45 dan JII
untuk memberikan informasi mengenai portofolio optimal yang dibentuk dari
saham masing-masing indeks. Diharapkan penelitian ini akan memberikan
gambaran kepada fund manager dan investor dalam menentukan
saham-saham pernyusun portofolionya Berdasarkan uraian tersebut , maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan
Kinerja Portofolio Optimal Menggunakan Metode Efficient Frontier,
dan Single Index Model (Studi Kasus pada LQ45 dan JII)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka
permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah:
1. Saham-saham apa sajakah yang membentuk portofolio saham optimal
dan indeks LQ45 dan JII berdasarkan Metode Efficient Frontier Curve, Single Index Model, Periode Januari 2007 sampai Desember 2009.
2. Bagaimana kinerja setiap portofolio optimal yang terbentuk
berdasarkan perhitungan Reward To Variability Ratio.
6 C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka untuk
menganalisis portofolio yang optimal dengan menggunakan metode Efficient
Frontier Curve dan Single Index Model, tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui saham-saham apa sajakah yang membentuk
portofolio saham optimal dari Indeks LQ45 dan JII berdasarkan
metode Efficient Frontier, Single Indeks Model, Periode Januari 2007 sampai Desember 2009
2. Menghitung kinerja setiap portofolio optimal yang terbentuk dengan
perhitungan Reward To Variability Ratio.
3. Menentukan portofolio optimal terbaik dari proses perbandingan
kinerja kedua portofolio optimal, yang didapat melalui kedua metode
diatas.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi akademik
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis sebagaimana yang
telah dipelajari didalam perkuliahan dan sebagai pengetahuan tentang
pasar modal dan investasi. Dan bagi civitas akademika menambah
informasi, sumbangan penelitian bahan kajian dalam penelitian.
2. Manfaat bagi investor dan masyarakat
a. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pembentukan
7 b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam melakukan jual
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi
1. Pengertian Investasi
Menurut Husnan (1998:3) investasi adalah setiap pengguna dana
dengan maksud memperoleh penghasilan. Sedangkan menurut Eduardus
Tandelilin (2005:2) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Dan menurut Jogiyanto
(2005;5) Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan
didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor, investasi juga
mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor (investor wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang sifatnya
moneter bukanya kesejahtraan rohaniah.
2. Proses Investasi
Proses investasi menurut Husnan Suad (2005:48) bagaimana pemodal
seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang
akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut
akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan
9 a. Penentuan kebijakan Investasi
Pada tahap ini menurut Eduardus Tandelilin (2010:13) pemodal
perlu menentukan tujuan investasinya dan banyaknya investasi yang
akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan
keuntungan investasi. Maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa
tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan menderita
kerugian. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam
keuntungan maupun risiko. Jumlah dana yang akan diinvestasikan
mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dan risiko yang
ditanggung. Pemodal yang meminjam dana dan menginvestasikannya
pada berbagai saham, akan menanggung risiko yang lebih tinggi
daripada pemodal yang menggunakan seratus persen modalnya sendiri.
b. Analisis Sekuritas
Pada tahap ini Menurut Suad Husnan (2005:48) pemodal
melakukan analisis terhadap sekuritas secara individual (atau beberapa
kelompok sekuritas). Ada dua filosofi dalam melakukan analisis
sekuritas yaitu:
1) Mereka yang berpendapat bahwa ada sekuritas yang mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu
rendah), dan analisis dapat mendeteksi sekuritas-sekuritas
tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini, tetapi
10 menjadi dua , yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga di masa
lalu untuk memperkirakan harga sekuritas di masa mendatang.
Analisis fundamental berupaya untuk mengidentifikasi prospek
perusahaan (melalui analisis terhadap factor-faktor yang
mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan harga saham di
masa mendatang.
2) Mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar.
Kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak mampu untuk mendeteksinya. Pada dasarnya mereka yang menganut
pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal efisien. Dengan
demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas factor mispriced, tetapi didasarkan atas prefensi risiko pasar pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan
memilih saham yang lebih berisiko), pola kebutuhan kas
(pemodal yang menginginkan penghasilan yang tetap akan
memilih saham yang membagikan dividen dengan stabil), dan
sebagainya. Kentungan pemodal sesuai dengan pendapat ini
adalah sesuai dengan risiko yang mereka tanggung.
c. Pembentukan Portofolio
Menurut Suad Husnan (2005:49) Portofolio berarti sekumpulan
investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana
11 pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas
(dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi), dimaksudkan
untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Sebagaimana telah
disebutkan diatas , pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain oleh
preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan
terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
d. Melakukan Revisi Portofolio
Menurut Suad Husnan (2005:49) Tahap ini merupakan
pengulangan atas tiga tahap sebelumnya, jika dirasa bahwa portofolio
yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak lagi sesuai dengan
preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan
terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
e. Evaluasi Kinerja Portofolio
Menurut Eduardus Tandelilin (2010: 16) Dalam tahap ini pemodal
melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik dalam aspek
tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.
Tidak benar kalau suatu portofolio yang memberi keuntungan lebih
tinggi pasti lebih baik daripada portofolio lainya. Factor risiko perlu
dimasukan karena itu diperlukan suatu standar pengukuranya.
Pada dasarnya investor sangat menyukai investasi yang menghasilkan
pengembalian tertinggi, tetapi tidak menyukai adanya risiko. Tingkat
pengembalian yang tinggi, akan selalu diikuti risiko yang tinggi. Jadi,
12 pengembalian yang setinggi-tingginya, karena hal ini akan diikuti oleh risiko
yang tinggi pula.
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:8), beberapa alasan seseorang
melakukan investasi, antara lain:
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang.
Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu, atau setidaknya berusaha bagaimana
mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak
berkurang di masa yang akan datang.
b. Mengurangi tekanan inflasi.
c. Dorongan untuk menghemat pajak.
B. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal secara umum menurut Mohammad Samsul (2006:43)
tempat bertemunya permintaan dan penawaran atau Pasar modal pada
dasarnya merupakan penghubung antara pemilik dana, disebut investor
(pemodal) dengan pengguna yang disebut emitten (Perusahaan yang Go
Public). Para pemodal menggunakan instrument pasar modal untuk
keperluan investasi portofolionya sehingga nantinya akan
memaksimumkan penghasilan dan emitten memperoleh tambahan dana
yang yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas usahanya. Bursa
13 Menurut Eduardus Tandelilin (2010:26) Pasar Modal adalah pertemuan
antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, pasar modal
juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang
umumnya memiliiki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan
obligasi.
Menurut Suad husnan (2001:3) secara formal pasar modal dapat
didefininsikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau
sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah,
public authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial
market). Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang
dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Dahlan Siamat (2001:249) pasar modal dalam arti sempit
adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan
yang di sebut bursa efek. Bursa Efek atau Stock exchange adalah suatu system yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek
yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui
wakil-wakilnya.
Pasar Modal Menurut kamus pasar uang dan modal adalah pasar yang
kongkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
14 abstrak dalam pengertian pasar modal adalah transaksi yang dilakukan
melalui mekanisme Over the Counter (OTC).
Pengertian pasar modal seperti yang tecantum dalam Bab I, Pasal I ,
UU Pasar Modal RI No.8 Butir 13 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
adalah:Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan pfofesi yang berkaitan dengan
efek.
Menurut Ahmad Rodoni (2008:40), Pasar Modal (capital Market) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang (dana yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun) dan merupakan pasar yang konkrit.
Sedangkan menurut Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong
(2007:146), pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek atau perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya atau lembaga profesi yang
berkaitan dengan efek untuk melakukan transaksi jual beli.
Menurut Rodoni dan Abdul Hamid (2008:124), pasar modal adalah
perdagangan instrumn keuangan yang (sekuritas) jangka panjang, antara
15 Dengan demikian maka jelaslah bahwa pasar modal merupakan pasar
tempat terjadinya transaksi jual-beli efek, sedangkan bursa efek adalah
lembaga yang menyelenggarakan atau menyediakan system guna
terlaksananya transaksi yang terjadi di pasar modal.
2. Fungsi Pasar Modal
Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani (Kompetensi Ekonomi:78)
fungsi pasar modal yaitu:
a. Sebagai Sarana memperoleh modal yang sehat bagi para pengusaha
yang memerlukan tambahan modal.
b. Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk ikut serta menanamkan
modalnya dalam suatu perusahaan.
c. Sebagai sarana bagi pemerintah untuk mengendalikan perkembangan
dunia usaha/bisnis. Dan Pasar Modal pada dasarnya mempunyai dua
fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan
fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana
(lender), kepada pihak yang kekurangan dana (borrower). Sedangkan fungsi keuangannya dilakukan dengan menyediakan dana tanpa harus
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk
investasi tersebut.
Adapun daya tarik pasar modal diantaranya yaitu:
Pertama, diharapkan pasar modal ini menjadi alternative
16 Kedua, pasar modal memungkinkan para investor mempunyai
beberapa pilihan investasi yang sesuai karakteristik mereka.
3. Pelaku Pasar Modal
Menurut Herman Darmawi (2006,104), pelaku utama yang
menerbitkan sekuritas pasar modal ialah pemerintah dan perusahan.
Pemerintah biasanya menerbitkan promes jangka panjang dan obligasi
untuk memperoleh dana pembangunan, misalnya jalan dan lain-lain
fasilitas umum.Perusahaan-perusahaan menerbitkan obligasi dan saham
untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Obligasi adalah surat utang
jangka panjang dengan tingkat bunga tetap. Saham adalah surat bukti
kepemilikan (ekuitas) terhadap perusahaan yang bersangkutan. Harapan
pemilik saham adalah pembagian laba (deviden) dari perusahaan yang
bersangkutan.Pembeli sekuritas yang terbesar adalah perorangan dan
rumah tangga. Seringkali, orang dan pihak rumah tangga menyimpan
dananya dalam berbagai finansial dan kemudian biasanya dana itulah yang
dipergunakan untuk membeli instrumen pasar kapital, seperti obligasi dan
saham.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal
Menurut Suad Husnan (2001:8), faktor-faktor yang memperngaruhi
Pasar Modal, Antara lain adalah:
a. Supply Sekuritas
17 sekuritas di pasar modal
b. Demand akan Sekuritas
Factor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang
memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli
sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.
c. Kondisi Politik dan Ekonomi
Factor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu
pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
d. Masalah Hukum dan peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada
informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang
menerbitkan sekuritas. Kebenaran informasi, karena itu menjadi sangat
penting, disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan
yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan
menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.
e. Peran-peran lembaga pendukung pasar modal yang akan
membantu kegiatan pasar modal secara tepat
Lembaga ini adalah: Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali
18 5. Produk-Produk di Pasar Modal
Menurut Ahmad Rodoni (2008:44), produk-produk yang berada di
pasar modal antara lain adalah:
a. Reksadana
Reksadana atau mutual fund atau investment fund merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemilikya menitipkan uang kepada
pengelola Reksadana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai
modal berinvestasi. Pada prinsipnya investasi pada Reksadana adalah
melakukan investasi yang menyebar pada berbagai alat investasi yang
diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
b. Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan kertas tersebut.
c. Saham Preferen
Saham referen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga
memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya
saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi.
Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak
19 maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
d. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi pinjaman dengan yang diberi pinjaman. Surat obligasi
adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas
tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan
obligasi.
e. Obligasi Konversi (convertible Bond)
Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa,
misalnya memberikan kupon yang tetap, memliki jatuh tempo dan
memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan
yaitu dapat ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu
tercantum persyaratan untuk melakukan konversi.
f. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan
harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan
dengan surat berharga lainya, misalnya obligasi atau saham.
Penerbitan waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi
oleh pemegang oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau
saham yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi, saham
20 g. Right Issue
Right Issue merupakan hak bagi pemodal mebeli saham baru yang dikeluarkan emitten. Karena merupakan hak, maka investor tidak
terkait untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau
dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.
6. Jenis Pasar Modal
Menurut Mohammad Samsul (2006:46), pasar modal dapat
dikatagorikan menjadi 4 pasar, yaitu:
a. Pasar Pertama (Perdana)
Adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama
kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum. Disini
dikatakan tempat karena secara fisik masyarakat pembeli dapat bertemu
dengan penjamin emisi ataupun agen penjual untuk melakukan pesanan
sekaligus membayar uang pesanan. Dikatakan sarana karena si pembeli
dapat memesan melalui telepon dari rumah dan membayar dengan cara
mentransfer uang melalui bank ke rekening agen penjual. Dikatakan
pertama kali karena sebelumnya perusahaan ini milik perorangan atau
beberapa pihak saja, dan sekarang menawarkan kepada masyarakat
21 Ciri-ciri Pasar Perdana adalah:
1). Emiten menjual saham kepada masyarakat luas melalui penjamin
emisi dengan harga yang telah disepakati antara emiten dan
penjamin emisi seperti yang tertera dalam prospectus.
2). Pembeli tidak dipungut biaya transaksi,
3). Pembeli belum pasti memperoleh jumlah saham sebanyak yang
dipesan.
4). Investor membeli melalui penjamin emisi ataupun agen penjual
yang ditunjuk.
5). Masa pesanan terbatas.
6). Penawaran melibatkan profesi seperti akuntan publik, notaris,
konsultan hukum, dan perusahaan penilai,
b. Pasar Kedua (Sekunder)
Adalah tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar investor
dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek. Dikatakan
tempat karena secara fisik para perantara efek berada dalam satu gedung
di lantai perdagangan (trading floor). Dikatakan sarana karena berada
22 tersebar di beberapa kota. Terbentuknya harga pasar oleh tawaran jual
dan beli dari para investor.
Ciri-ciri Pasar Sekunder, yaitu:
1). Harga terbentuk oleh investor melalui perantara efek yang
berdagang di Bursa Efek.
2). Transaksi dibebani biaya jual dan beli.
3). Pesanan dapat berjumlah tidak terbatas.
4). Anggota bursa memasukan tawaran jual/beli investor ke dalam
komputer perdagangan yang disediaka oleh pihak bursa.
5). Anggota bursa beli menyelesaikan pembayaran dana kepada Sentral
Kliring, kemudian menerima sahamnya dengan cara
pemindahbukuan oleh Sentral Kustodian dengan menunjukkan
bukti pembayaran dari Sentral Kliring.
6). Anggota bursa jual menyelesaikan penyerahan saham kepada
Sentral Kustodian, kemudian menerima dana denagn cara
pemindahbukuan oleh Sentral Kliring dengan menunjukkan bukti
23 c. Pasar Ketiga (Over The Counter Market).
Adalah sarana transaksi jual beli antara market maker serta investor dan harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat memilih marker maker yang memberi harga terbaik. Market maker adalah anggota bursa.
Para market maker ini akan bersaing dalam menentukan harga saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market maker. Pasar ketiga mengacu pada perdagangan sekuritas yang terdaftar di bursa pada bursa OTC. (Bodie, Kane, Marcus, 2006:97).
Ciri-ciri pasar ketiga menurut Mohammad Samsul (2006:49) adalah:
1). Harga dibentuk oleh market maker.
2). Investor membeli dan menjual dari dan ke market maker
3). Jumlah market maker banyak sehingga investor dapat memilih harga terbaik.
4). Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui jaringan komputer.
5). Perdagangan dilaksanakan di kota-kota besar dalam satu jaringan
nasional.
6). Mesin utama ada di OTC Marker Pusat yang terhubung dengan
24 7). Mesin OTC terintegrasi dengan mesin di Sentral Kliring / Sentral
Kustodian.
8). Market maker menyelesaikan pembayaran dengan Sentral Kliring dan menyelesaikan penyimpanan efek dengan Sentral Kustodian
9). Market maker menjadi anggota bursa OTC market dan anggota kliring / kustodian.
d. Pasar Ke empat (Fourth Market).
Mengacu pada perdagangan langsung antara investor untuk saham
yang tercatat di bursa tanpa melibatkan pialang. (Bodie, Kane, Marcus,
2006:97). Transaksi pada pasar keempat dilakukan secara tatap muka
antara investor beli dan investor jual untuk saham atas pembawa.
Mekanisme ini pernah terjadi pada awal-awal perdagangan efek di abad
ke-17. Dengan kemajuan teknologi, mekanisme ini dapat terjadi melalui
electronic communication network (ECN) asalkan para pelaku memenuhi syarat, yaitu memiliki efek dan dana di central custodian dan central cliring house.
Ciri-ciri Pasar Keempat (Mohammad Samsul, 2006:50):
1). Investor beli dan investor jual bertransaksim langsung lewat ECN
2). Harga terbentuk dalam tawar menawar langsung antara investor
25 3). Investor menjadi anggota ECN, central custodian, dan central
cliring.
4). ECN, central custodian, dan central cliring terjalin dalam satu sistem jaringan perdagangan.
5). ECN terdaftar sebagai Bursa Efek.
Menurut Sabar Warsini (2009:18), ada beberapa indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui perkembangan bursa atau pasar modal
suatu negara, antara lain:
(a). Perkem bangan nilai emisi.
(b). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
(c). Nilai kapit alisasi pasar.
(d). Perkem bangan volume t ransaksi dan nilai t ransaksi.
C. Saham
1. Pengertian Saham
Menurut Dr Ahmad Rodoni (Modul Institusi Depositori & Pasar
Modal:47) saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di
Bursa Efek, saham didefinisikan sebagai penyertaan atau kepemilikan
seorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan, oleh karena itu
26 perusahaan yang selanjutnya akan memilih para pejabat yang akan
mengelola bisnis.
Menurut Bursa Efek Indonesia, pada dasarnya ada 2 kepentingan yang
dapat diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu antara lain:
a. Deviden
Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan kepada investor dan berasal dari keuntungan yang
dihasilkan oleh perusahaan dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS, jika seorang investor
ingin mendapatkan dividen, maka investor tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relative lama hingga
kepemilikan sahan tersebut berada dalam periode dimana diakui
sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
b. Capital Gain
Selisih antar harga beli dan harga jual saham, capital gain ini
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar
sekunder.
Sekuritas atau efek adalah surat berharga, merupakan aset Finansial
(Financial Asset) yang menyatakan klaim keuangan menurut Eduardus Tandelilin (2010: 30). Sedangkan menurut Thian Hin (2001:13), saham
merupakan surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan seseorang
27 pengambilan pengambilan bagian saham, juga merupakan tanda bukti
pengambilan bagian peserta dalam suatu perusahaan (Riyanto,1999:240).
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perusahaan perseroan
terbatas. Berbagai jenis saham antara lain:
a. Saham Biasa (common stock)
Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukan bukti
kepemilikan perusahaan menurut Eduardus Tandelilin (2010:32).
b. Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat
gabungan antara obligasi dan saham biasa (Jogiyanto,2003:67),
saham Preferen (Preferred Stock), merupakan satu jenis sekuritas ekuitas yang berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa,
saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan (hybrid) antara saham biasa dan obligas menurut
Eduardus Tandelilin (2010:37).
c. Saham Treasury ( Treasury stock )
Saham treasury adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh
perusahaan untuk dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri
(Jogiyanto, 2003:74). Secara sederhana saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
28 menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut (binder produk–
produk yang ada di pasar modal).
Menurut Sapto Raharjo (2006:31) saham adalah surat berharga
yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari
individu atau institusi dalam suatu perusahaan.
Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai 3 tujuan
investasi utama (Kertonegoro, 1995: 108) adalah:
a. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan
prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chip dan saham nonspekulatif lainnya.
b. Sebagai pemupukan modal, berarti investor mengutamakan
investasi jangka panjang sehingga mereka mencari saham
pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham, sumber penghasilan untuk mendapatkan deviden.
c. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan
pada penerimaan deviden sehingga mereka akan mencari saham
penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.
Menurut Koetien (1993) tujuan pencatatan saham dibursa adalah:
a. Memberikan kepada bursa semua informasi yang dibutuhkan
kepada Investor.
b. Kepada masyarakat diberikan keterangan-keterangan hingga
secara wajar dapat dianggap, masyarakat dapat membantunya
29 2. Penilaian Saham
Harga saham adalah harga yang dibentuk dan interaksi para penjual
dan pembeli saham dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh
harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu para investor
memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan harga saham
tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli
saham. Menurut Ang (1997: 62) nilai dari saham berdasarkan fungsinya
dapat dibagi menjadi tiga jenis :
a. Nilai nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam saham yang
berfungsi untuk tujuan akuntansi, nilai ini tidak dapat digunakan
untuk mengukur sesuatu. Nilai nominal dicatat sebagai modal
ekuitas perseroan dalam neraca.
b. Harga dasar (Base Price)
Harga dasar saham baru merupakan harga perdananya, harga
saham diperoleh dari perkalian antara nilai par value dengan jumlah saham yang diterbitkan. Harga dasar suatu saham sangat
erat hubungannya dengan harga pasar tersebut. Harga dasar
diperhitungkan dalam perhitungan indeks harga saham, harga dasar
akan berubah seiring dengan aksi emiten yang dilakukan seperti
30 c. Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar merupakan harga dimana harga tersebut berlaku
saat pasar sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup,
maka harga pasar adalah harga penutupan (Closing Price), harga pasar adalah harga yang mencerminkan naik turunnya suatu saham.
Jika harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan
maka akan terbentuk marketvalue.
Harga saham dibursa ditentukan oleh kekuatan pasar yang berarti
saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran, karena
permintaan dan penawaran atas saham berfluktuasi setiap harinya, maka
harga saham pun akan mengikuti pada fluktuasi tersebut. Pada kondisi
dimana permintaan saham lebih banyak, maka harga saham akan
cenderung meningkat.
Faktor-faktor yang menentukan harga saham di pasar adalah:
a. Taksiran penghasilan yang akan diterima
b. Besarnya tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor, yang
mana dipengaruhi oleh keuntungan yang bebas risiko serta risiko
yang ditanggung investor.
Harga saham mencerminkan prestasi emiten, pergerakan harga saham
dengan kinerja emiten. Apabila emiten mempunyai prestasi yang
semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilan dari operasi usaha
semakin besar, hal ini berarti keuntungan yang dapat diperoleh oleh
31 pergerakannya merupakan faktor penting dalam investasi di pasar modal.
Harga saham dikatakan tidak wajar apabila harganya ditetapkan terlalu
tinggi (overprice) ataupun terlalu rendah (Underprice). Melalui penilaian saham inilah para investor akan bisa memutuskan untuk menentukan
strategi invetasi melalui keputusan untuk membeli, menjual atau
mempertahankan saham tertentu.
Harga saham juga mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin
tinggi harga saham maka, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut
dan semakin rendah harga saham maka semakin rendah pula nilai
perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham
akan sangat memperhatikan harga saham. Harga saham yang terlalu
rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik namun,
bila harga saham terlalu tinggi dapat mengurangi investor untuk membeli
sehingga menimbulkan harga saham sulit meningkat lagi. Untuk
mengantisipasi hal terebut maka banyak perusahaan yang melakukan
stock split terhadap sahamnya, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan daya beli.
3. Indeks Harga Saham
Menurut BEI adalah suatu indikator yang menunjukan pergerakan
harga saham. Indeks berfungsi sebagai indicator atas trend pasar artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat
32 investor dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat tertentu,
apakah sedang naik , stabil atau turun.
4. Indeks LQ45
Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan liquiditas tinggi, yang
diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas
liquiditas, seleksi atas saham-saham LQ45 juga mempertimbangkan
kapitalisasi pasar.
Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama liquiditas
transaksi adalah nilai transaksi dipasar regular. Sesuai dengan
perkembangan pasar, dan untuk lebih mempertajam kriteria liquiditas,
maka sejak review bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan
frekuensi transaksi dimasukan sebagai ukuran liquiditas. Sehingga
kriteria suatu saham untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45
adalah sebagai berikut:
a. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan
b. Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi terbesar secara
otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45.
c. Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar
secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45.
d. Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham tadi dengan
menggunakan kriteria hari transaksi dipasar regular, frekuensi
trasnsaksi dipasar regular dan kapitalisasi pasar. metode pemilihan
33 1) Dari 30 sisanya dipilih 25 saham berdasarkan hari transaksi
dipasar regular.
2) Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan
frekuensi transaksi di pasar regular.
3) Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan
kapitalisasai pasar, sehingga akan didapat 45 saham untuk
perhitungan indeks LQ45.
e. Selain melihat kriteria liquiditas dan kapitalisasi pasar tersebut
diatas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek
pertumbuhan perusahaan tersebut (Buku panduan Indeks Harga
Saham BEI,2008:11).
f. Evaluasi dan Penggantian Saham
Bursa efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja
komponen saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45.
Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan
saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap
enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan februari dan agustus
(Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:11)
5. Indeks Jakarta Islamic Indeks (JII)
Pada tanggal 3 juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama
dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) meluncurkan
Indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah islam yaitu Jakarta
34 saham-saham yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan
pasar modal syariah.
Jakarta Islamic indeks terdiri dari 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang sesuai dengan syariah islam. Pada awal peluncurannya,
pemilihan saham yang masuk alam kriteria syariah melibatkan pihak
Dewan Pengawas Syariah, PT Danareksa Invesment Management. Akan
tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham
tersebut dilakukan oleh Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan
Syariah Nasional (DSN). Hal ini tertuang dalam peraturan Bapepam- LK
Nomor II. K.I tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah. (Buku
Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:12).
a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-Prinsip
Syariah.
Dari sekian banyak emiten yang tercatat di BEI, terdapat
beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan
syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum
dapat dimasukan dalam perhitungan JII.
Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan peraturan
Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah,
jenis kegiatan utama suatu badan usaha ynag dinilai tidak
memenuhi syariah islam adalah:
1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong
35 2) Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep
nabawi, jual, beli risiko yang mengandung gharar dan
maysir.
3) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangakan dan
atau menyediakan :
a) Barang dan jasa yang haram karena zatnya (haram
li-dzatihi).
b) Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya
(haram Li-Ghairihi) yang ditetapakan oleh DSN-MUI dan atau
c) Barang dan jasa yang merusak moral bersifat mudarat.
4) Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat
transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada
lembaga keuangan ribawi lebih dominan dan modalnya,
kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahanya oleh
DSN-MUI.
Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam kriteria syariah
adalah:
1) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang
diuraikan diatas.
2) Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan
pengerahan barang/jasa dan perdagangan dengan
36 3) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:
a) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan
dengan total equitas tidak lebih dari 45% (hutang
yang berbasis bunga dibandingkan dengan total
equitas tidak lebih dari 45% : 55)
b) Total pendapatan bunga dan pendapatan todak halal
lainya dibandingkan dengan total pendapatan
(revenue) tidak lebih dari 10% (Buku Panduan Indeks
Harga Saham BEI,2008:12-13)
b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Indeks (JII)
Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam
perhitungan Jakarta Islamic Indeks (JII), indeks dilakukan proses
seleksi sebagai berikut:
1. Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan daftar efek
syariah (DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK
2. Memilih 60 saham dari daftar efek syariah tersebut
berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1
tahun terakhir.
3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan
tingkat liquiditas yaitu nilai transaksi dipasar regular
selama 1 tahun terakhir (Buku Panduan Indeks Harga
37 c. Evaluasi Indeks dan Penggantian Saham
JII akan di review setiap 6 bulan, yaitu setiap bulan januari dan
juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan oleh Bapepam-LK,
sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan di monitor secara
terus menerus berdasarkan data public yang tersedia (Buku
Panduan Indeks Harga Saham BEI,2008:13).
6. Diversifikasi.
Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan
dana dalam berbagai instrument investasi dengan tingkat risisko dan
potensi keuntungan yang berbeda, atau strategi ini biasa disebut dengan
alokasi asset (asset allocation). Alokasi asset ini lebih focus terhadap penempatan dana di berbagai instrument investasi. Bukan memfokuskan
terhadap pilihan saham dalam portofolio. Dari hasil studi, perbedaan
performa lebih banyak dikarenakan oleh alokasi asset (asset allocation) bukannya pilihan investai (investment selection). Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan potensi tingkat
keuntungan yang cukup. (Nurfitri Bisrya, 2010).
7. Tingkat Hasil (Rate Of Return) & Tingkat Risiko (Rate Of Risk)
a. Tingkat Hasil (Rate Of Return)
Tingkat hasil (Rate Of Return) merupakan tolak ukur yang menjadi pedoman dalam keputusan akhir investasi. Suatu investasi dikatakan
38 setelah investasi dilakukan. Dan yang menjadi tolak ukur adalah nilai
dari rate of return tersebut.
Menurut Francis (1998), Return investasi merupakan persentase
dari seluruh pendapatan selama beberapa periode terhadap harga
waktu belinya. Adapun mengenai tingkat hasil dari investasi saham ini
ditentukan rencana batas waktu, yang disebut dengan istilah Holding Period Return. Istilah Holding Period Return (HPR) ini juga dikenal dengan sebutan Rate of Return yang digunakan untuk mengukur tingkat hasil dari aktiva tunggal.
Francis mendefinisikan Holding Period Return (HPR) over any week, month year, or other period sebagai berikut:
HPR = ……….(2.1)
Sedangkan menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005) definisi HPR
adalah sebagai berikut:
HPR= …...(2.2)