SKRIP SI
ANALISIS VALUE AT RISK PORTOFOLIO OPTIMUM SAHAl\tI P ADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX
DENGAN PENDEKATAN MODEL EVl/MA (Periode Januari 2007- Mei 20U)
•••
111
Universitas lslcm1 Negeri
F 1-!IDAYATULLAH "'""'''"'""
disusun oleh: AGUSTINA 207081000432
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Analisis Value At Risk Portofolio Sabam Optimum Dii Jaliarta Islamic Iudex Dengau Pendekatan EWMA (Periode 2007-2011)".
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: A.gustiua 207081000432
{)iterin. dari
l'g!. No. lfnduk
.
.
;
ZッbNZセZZZッNZスZZセZRYNゥゥZZᄋ@
:::. ::
Di Bawah Bimbingan
: . .Q!.l.2. .. : .. 9.3 ...
セ@. ..\.\.<\£{2
Pembimhing I
セ@
( Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MMNIP. 19690203 200112 l 003
. . . , 0 . . . , " ' ' ' ' '
Pembimbing II
HMセセMᄋ@
Amalia, SE,M.SM NIP. 197408212009012005
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARlF HIDA YATULLAH
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIIF
Hari ini Senin-Ralm 30 Mei - 0 I Juni 20 I l telah dil<akukim Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
l. Nama : AGUSTINA
2. NIM : 207081000432
3. Jumsan : Manajemen Keuangan
4. Judul Skripsi :"Analisis Value At Risk Portofolio Optimum Scaham Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jll dengan Pendekatan EWMA ".
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa rnahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk mela11intkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jl!klitrta.
Jakarta, 08 Juni 2011
1. Suhendra, S.Ag, MM
NIP. 19711206 2003121 l 001 Ketua
2. Arief Mufraiui, Le, M.Si
NIP. 19770122 200312 I 001 Sekretaris
3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS:
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, Tanggal 7 Desember 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mabasiswa : 1. Nama
2. NIM 3. Jurusan
AGUSTINA 207081000432 Manajemen
4. Judul Skripsi : Analisis Value At Risk Portofolio Optimum Sabam Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Dengan Pendekatan Model Ewma (Periode Januari 2007-Mei 2011)
5. Setelah mencermati dan mernperbatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan Skripsi ini diterirna sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar Sa1jana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Desember 2011
I. Prof Dr. Abdul Hamid,MS .NIP. 19570617198503 1 002
2. Suhendra,S. Ag, MM
NIP. 197112062003121 001
3. Prof.Dr.Ahmad Rodoni,MM NIP. 19690203 200112 1 003
4. Amalia, SE., MSM
NIP. 197408212009012005
5. lndo Yama Nasarudin, SE., MAB NIP. 197411272001121002
セMFエヲセM[I@
( ___ .--J"""
/
)
Ketua(
lfJ1r
Sekretaris
(
セセ@
)Pembimbing I
セ@
ャGMMPMMN⦅L⦅Nセ@
...
(
)
Pembimbing II
(
セセエ@
SURAT PERNYATAAN
fama Mahasiswa : AGUSTINA
HM : 207081000432
lurusan : Manajemen
)engan ini menyatakan babwa skripsi ini adalab basil karya saya sendiri yang merupakan tasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi naupun saduran dari basil karya atau basil penelitian orang lain.
セー。「ゥャ。@ terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus
nelakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelnlusan serta gelarnya libatalkan.
)emikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari meajadi anggung jawab saya.
Jakarta, 9 November 2011
Data Diri Nama Lengkap TTL
Ag am a Alan1at Asal No. Tlp e-mail Pendidikan
ORGANISASI
CURRICUJ,UM VITAE.
: Agustina
: Batu Panjang, 29 Agustus 1989 : Islam
: Jl. Sultan syarifkasim RT:OS RW:Ol No: 26 : 083877233183
: elsa_agustina89@yahoo.com 2007-2011
2004-2007 2001-2004 1995 -2001
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonorni dan Bisnis, Jurnsan Manajemen, Konsentrasi Keuangan.
MA PonPes Dar El Hikmah Pekan Baru. MTs PonPes Dar El Hikmah Pekan Baru. SDN 002 Rupat
I. IKPDH (Ikatan Keluarga besar Ponpes Dar el-Hikmah) 2. Theater SEMENANJUNG (Seni Melayu Nan Dijunjung) 3. IPEMALIS (Ikatan Pelajar Mahasiswa Bengkalis)
Abstract:
7his sludy to de/ermine !he co11duc/ {?f returns and volalifity from the s/ocks that listed in .fl! during 2007 through 201 I, that fimned in the oplimum por(fblio. Single J11dex /vfodel (SllVJ) is used lo find the composition {?l stocks thal included in !he optimum portfolio categmy. One <!/the W(\)!S to measure the risk is
the method !!f /Talue al Risk (VaR). VaR is a risk measurement quantitatively that estimates the maximum loss potential that mqy occurs in the .fi1t11re that will be encountered al a certain lime period and at a cerlain level of COl?fldence. Vofatilily is used lo eslimale !he maximum loss that may occurs 011 an asset. Volatilily is a measurement to find out an asset price fluctuation. There are several methods of measuring volatility. Volatility estimation method that is used, the method Epo11e11tially Weighted !v!oving Average (EWMA) using the
。ウウオQQQーャゥッQQ\セヲYUE@ !eve! !?f cor1fidence and the decay factor 0.94. The problem
arises is whether the methods and assumptions that are used have been accurate considering there are various methods used to estimate volatility. The calculation result !?f Val? is next tested by Kupiec backtesting to test the validity <!f the VaR method. 1\i>elve (14) stocks tes!ed the validity and the 011ly one stock that is 11ot valid. 7he Stocks that are proven validity BUlvf!, BIEL, IN1P, PTBA, KLBF,
UNSP, SMCB, UN1](, eltjセ@ UNVJ?, 77NS,CmA, LSJP and AS!!, whereas LPKR
tested is invalid.
Abstrak:
Penelitian ini untuk mengetahui perilaku return dan volatilitas dari saham-saham yang terdaftar di JII selama periode 2007 sampai dengan 2011 yang terbentuk dalam portofolio optimum. Single Index Model (SIM) digunakan untuk mencari komposisi saham yang termasuk dalam kategori portofolio optimum. Salah satu cara untuk mengukur resiko adalah rnetode Value at Risk (VaR). VaR rnerupakan pengukuran resiko secara kuantitatif yang rnengestirnasi potensi kerugian rnaksimal yang mungkin terjadi pada rnasa yang akan datang yang akan dihadapi pada jangka waktu tertentu dan pada tingkat kepercayaan tertentu. Volatilitas dipakai untuk mengestimasi kerugian maksimum yang rnungkin terjadi pada suatu aset. Volatilitas adalah suatu ukuran untuk mengetahui fluktuasi harga suatu aset. Terdapat beberapa metode pengukuran volatilitas. Metode estimasi volatilitas yang dipakai adalah metode: Eponentially Weighted lvloving Average (EW!v!A) dengan menggunakan asumsi level of cm1fide11ce 95% dan decay factor 0. 94. Perrnasalahan yang timbul adatah apakah metode dan asumsi yang di1,,runakan sudah tepat rnengingat terdapat berbagai metode yang digunakan untuk rnelakukan estimasi volatilitas.Hasil perhitungan VaR kemudian diuji dengan backtesting Kupiec untuk menguji validitas metode VaR tersebut. Duabelas (14) saharn teruji validitasnya dan hanya satu saham yang tidak valid. Saharn-saham yang temji validitasnya adalab BUMI, BTEL, INTP, PTBA, KLBF, UNSP, SMCB, UNTR, EL TY, UNVR, TINS, CTRA, LSIP dan ASH, sedangkan LPKR teruji tidak valid.
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Alhamdulillaahirobbil 'alamin, Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
berkat limpahan taufik dan hidayah- Nya serta telah diberikan kek:uatan lahir dan batin
kepada diri penulis, sehingga setelah melalni berbagai proses yang culrnp panjang
akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. Shalawat serta salam
terlimpahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan
ajaran islam dan semoga kita semua akan mendapatkan syafa'at-Nya, Amin.
Skripsi yang penulis selesaikan merupakan salah satu dzui banyak. nikmat yang
Allah SWT berikan kepada saya. Sestmgguhnya ilmu dan kemampuan penulis sangat
terbatas, sehingga di dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menghadapi
tantangan. Naimm dengan adanya bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak,
tantangan-tantangan tersebut tidak menjadi hambatan yang dapat menggagalkan
cita-cita penulis.
Penyusunan skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar
Saijana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, untuk Ayahanda dan Ibunda yang memiliki peran yang sangat penting dan tidak terhingga yang selalu memberikan rasa cinta, perhatian, dan kasih sayang, serta motivasi dan membantu secara moral dan materi serta selalu mengiringi penulis melalui doa dan restu. Se1ta untuk kakak-kakakku tersayang, Safrizal dan Desi Sartika.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakulta.s Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Arief Mufraini, Le, !vi.Si, selaku ketua jurusan program prodi manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. 4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku dosen pembimbing I yang telah
berkenan meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan kesabarannya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Amalia, SE., M.SM selalrn dosen pembimbing II yang dengan sabar memberikan petunjuk dan pene,'fahan yang berguna bagi penulis dalam proses penulisan skripsi ini.
6. .Para penguji ujian komprehensif: Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, Arief Mufraini, Le, M. Si, Suhendra, S.Ag, MM.
ekonomi dan bisnis, terima kasih atas bantuan, kemudahan, perhatian, dan pelayanan yang telah diberikan
8. Kepada Riansar Bini Nugroho yang selalu mendampingi saya disaat susah maupun senang, yang selalu memberikan dukungan dan semangat selama pembuatan skripsi ini hingga selesai.
9. Kepada teman-teman tercinta Manajemen A & B, klmsusnya kelompok RY ANTI: Ria, Yossy, Ade dan Nurul. terima kasih untuk persahabatan yang luar biasa yang telah memberikan rasa kebersamaan, keakraban, kepedulian dan silaturrahmi yang tetjalin selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempuma dan masih belum lengkap. Harapan besar dari penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, sehubungau dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, dengan rendah hati penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi lebih baiknya skripsi ini.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Jakarta, 9 November 2011
Penulis
DAFTARISI
Lembar Pengesahan Skripsi
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif Lembar Pengesahan Uji Skripsi
Lembar Pemyataan Bebas Plagiarisme Riwayat Hidup
Abstract
Abstrak
Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Modal Syariah
1. Pengertian Pasar Modal Syariah 2. Prinsip Syariah Dalam Pasar Modal 3. Fungsi Pasar Modal Syariah
4. Karakter Pasar Modal Syariah
Halaman
II
Ill
IV
Vll
x
XI Xll
1 11 12
6.
Instrnmen Pasar Modal Syariah21
7.
Jakarta Islamic Index (JI!)21
8.
Saham Syariaha. Pengertian Saham Syariah
23
b. Return Saham
27
c. Resiko Saham
29
9.
Portofolioa. Pengertian Portofolio
34
b. Portofolio Optimum
37
c. Return Portofolio
38
d. Resiko Portofolio
39
10.
Model Indeks Tunggal40
11.
Value At Risk42
12. EWMA
45
13. Validasi Model (Backtesting)
47
B. Penclitian Terdahulu
49
c.
Kerangka Berpikir52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
53
B. Metode Penentuan San1pel
53
C. Metode Pengumpulan Data
54
D. Metode Analisis Data
54
E. Operasional Variable Penelitian
62
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
I. Sejarah Singkat Pasar Modal syariah
71
2.
Perkembangan JIJ72
B.
Analisis dan Pembahasan1. Perkembangan harga saham, IHSG dan SBI
82
2.
Menghitung realized return, expected return.alpha, beta dan varian error dari masing-masing
84
saham individual
3. Menghitung nilai excess return to beta (ERB) dan
86
nilai Ci masing-masing saham.
4.
Menentukan cut-of-point (C*)86
5. Menentukan saham kandidat portofolio
86
6.
Menentukan besarnya proporsi dana padasaham-saham yang masuk dalam kategori saham-saham pembentuk
88
portofolio optimum
7. Melakukan Pengujian Data Return
a. Pengujian Stationeritas
90
b. Pengujian Normalitas
92
c. Pengujian Heteroskedastisitas
96
8.
Perhitungan V aR untuk Historical Simulation99
Method
9.
Perhitungan VaR Tunggala. Perhitungan V aR dengan estimasi volatilitas
101
EWMA
b. Uji Validasi VaR dengan Estimasi Volatilitas
106
EWMA
10.
Perhitungan VaR Portofolioa. Pengujian stasionaritas
109
b. Pengujian normalitas
110
c. Tes heteroskedastisitas
111
d. Perhitungan volatilitas pottofolio
111
e. Value at Risk Portofolio (Diversified VaR)
112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
B. Saran.
DAFTAR PUSTAKA
115
DAFTAR GAMBAR
Hal am an
Gambar 2.1. Diagram Alur Proses Pengolahan Data 52
Garn bar 4.1. Pergerakan JII Periode Januari 2007 - Mei 2011 73
Gambar 4.2 Perbandingan kinerja antara .TII dengan IHSG 76
[image:16.595.85.465.117.553.2]DAFTAR TABEL
Hal am an Tabel 2.1 Besaran Kesalahan untuk tidak menolak model VAR 47
Tabel 2.2. Penelitian Sebelumnya 49
Tabel 4.1. Data pergerakan indeks JII periode Januari 2007 - Mei 2011 73 Tabel 4.2. Sepuluh saharn terbaik indeks JI! Desember 20 I 0 - Mei 2011 75
Tabel 4.3. Daftar Saham 77
Tabel 4.4. Daftar Saham Anggota Sampel 80
Tabel 4.5. Daftar Saharn Yang Masuk Dalarn Sarnpel 81
Tabel 4.6. Daftar Saham Yang Tidak Masuk Dalam Sampel 82
Tabel 4.7. Daftar Data IHSG 83
Tabel 4.8. Data SBI-1 Bulan 84
Tabel 4.9. Expected Return, Alpha, Stdev, Beta Dan Variance Error Saham 85
Tabel 4.10. Saharn Kandidat Portofolio (ERB>C*) 87
Tabel 4.11. Saharn Non Kandidat Portofolio (ERB<C*) 88
Tabel 4.12. Daftar Proporsi Saham 89
Tabel 4.13. Contoh Hasil Perhitungan ADF- Test Untuk Saham Asii 91
Tabel 4.14. Hasil Uji ADF- Test 92
Tabel 4.15. Hasil Uji Tes Normality 95
Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Cornish Fisher Expansion 96 Tabel 4.17. Contoh Hasil Perhitungan White Test Heteroskedastic Untuk 98
Saharn ASII
Tabel 4.18. Hasil Uji While Test Heteroskedastic 99
Tabel 4.19. Perhitungan VAR 100
Tabel 4.21. Has ii Perhitungan Forecast Variance Dan Volatilitas Harian 103 Masing-Masing Saham Dengan Estimasi Volatilitas EWMA
Tabel 4.22. Basil Perhitungan V aR Harian Dengan Estimasi Volatilitas EWMA 105 Tanggal 4 - 6 Januari 20 JO
Tabel 4.23. Rekapitulasi Overshoot Saham Dengan Estimasi Volatilitas EWMA 106 Tabel 4.24. Rincian Overshool Saham BUMI Dengan Estimasi EWMA 107 Tabel. 4.25 Uji validasi kupiech Test berdasarkan TnoF untuk Estimasi J08
Volatilitas EWMA
Tabel 4.26 Basil Uji Stasionaritas Portofolio 109
Tabel 4.27 Basil Uji Normalitas Portofolio }JO
Tabel 4.28 Nilai Cornish Fisher Expansion Portofolio II I Tabel 4.29 Basil Uji Heteroskedastisitas Portofolio I I I
Tabel 4.30 Basil Perhitungan Volatilitas EWMA 112
LAMPIRAN A
LAMPIRANB LAMPIRAN C LAMPIRAND LAMPIRANE LAMPIRANF LAMPIRANG LAMPIRAN H
LAMPIRAN I
DAFTAR LAMPIRAN
Saham Yang Masuk Kategori JII Selama Periode Januari 2007- Mei 2011
Data Emiten Periode Januari 2007 - Mei 2011
Portofolio Optimum
Uji Stasioner:itas dan Normalitas Uji Heteroskedastisitas
Perhitungan Volatilitas dan VaR EWMA Sekuritas
BABl
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pasar modal di Indonesia menunjukkan peranan penting dalam mobilisasi dana untuk menunjang pembangunan nasional. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa indikator perkembangan ekonomi suatu negara secara sederhana dapat dilihat dari perkembangan industri pasar modalnya. Keberhasilan penggalangan dana masyarakat untuk tujuan investasi di pasar modal dapat mengurangi ketergantungan pemerintah pada pinjaman luar negeri dan berupaya menjadi bangsa yang mandiri, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertnmbuhan ekonomi nasional.
Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara se1ta menunJang perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan. Dalam perekonomian suatu negara, sumber dana bagi pembiayaan perusahaan sangat terbatas, maka perlu dicarikan sumber pembiayaan yang bersifat jangka panjang. Pasar modal muncul sebagai alternatifbagi pembiayaanjangka panjang (Ahmad Rodoni, 2005:108).
sarana untuk mempertemukan penawaran dan perantara bagi investasi
jangka panjang dalam bentuk efek. Undang-Undang Pasar Nomor 8 tahun
1995 tentang Pasar Modal memberikan batasan pasar modal yaitu
mempakan kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, pemsahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga yang berkaitan dengan efek (Ynlfasni,
2005).
Keberadaan lembaga pasar modal sangat membantu para pelaku
ekonomi dalam mencari altematif pendanaan kegiatan usaha dan juga para
investor yang ingin menanamkan dananya. Para investor lebih suka
menanamkan dananya di bursa efek daripada menanamkan dananya di
bank dalam bentnk deposito bank. Akan tetapi, untuk menginvestasikan
dana di bursa efek tidaklah mudah karena investor akan dihadapkan pada
tingkat resiko yang akan ditanggung. Oleh karena itu, sebelum investor
menginvestasikan dananya, terlebih dahulu perlu dilakukan analisis
terhadap dana tersebut yang akan diinvestasikan.
Prospek pertumbuhan pasar modal di Indonesia yang demikian
pesat ini ternyata didorong oleh minat investor asing yang masuk ke dalam
pasar modal Indonesia. Dengan adanya pasar modal, para investor dapat
melakukan investasi pada banyak pilihan investasi, sesuai dengan
keberanian mengambil resiko dimana para investor akan selalu
suatu investasi meningkat maka disyaratkan tingkat keuntungan yang
semakin besar.
Berdasarkan Ngapon (2005), sejak konsep syariah diintroduksi ke
dalam industri pasar modal beberapa tahun yang lalu, setidaknya
masyarakat selaku investor mempunyai altematif untuk berinvestasi ke
industri dan instmmen yang diyakini memiliki nilai kehalalan, mengingat
bahwa sebelum instrumen atau produk yang dimaksud diluncurkan, harus
terlebih dahulu mendapat sertifikat dari DSN-MUI.
BEJ bersama dengan PT. Danareksa Investment Management
(DIM) dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah telah
meluncurkan indeks saham yang berbasis syaiiah, yaitu Jakarta Islamic
Index (JII). JU dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur
(benchmark) untuk mengukur ォゥョ・セェ。@ suatu investasi pada saham dengan
basis syariah. Melalui indeks, diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan investor untuk mengembangkai1 investasi dalam ekuiti secara
syariah. Indeks Syariah atau JII mempakan indeks yang terdiri 30 (tiga
puluh) saham yang mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau
indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam indeks ini
dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat
Islam. Saham-saham yang masuk dalam indeks Syai·iah adalah emiten
yang kegiatan usahanya tidak be1ientangan dengan syai·iah seperti: usaha
perbankan dan asuransi konvensional; usaha. yang memproduksi,
mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang
tergolong haram; serta usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau
menyediakan barang-barang ataupunjasa yang merusak moral dan bersifat
mudharat.
Setahun kemudian (tahun 2001), Dewan Syariah Nasional (DSN)
mengeluarkan fatwa yang berkaitan dengan reksa dana syariah. Keluamya
fatwa ini dapat digunakan untuk melengkapi krite:ria saham syariah yang
dikeluarkan oleh DIM dan BEJ, yang mana selama periode belum
keluamya fatwa DSN tersebut, kriteria kesyariahan saham berdasarkan
DIM dan BEJ hanya berpatokan pada kehalalan industri. Fatwa yang
dikeluarkan DSN tersebut mengemukakan tentang kondisi emiten yang
tidak layak untuk diinvestasikan oleh reksa dana syariah.
Sejak awal diluncurkan JII pada Juli tahun 2000 hingga Januari
tahun 2008, sudah banyak saham yang masuk dan keluar pada JII. Saham
yang terdaftar pada JI! dipandang telah memenuhi kriteria yang ditentukan
oleh DIM dan BEJ sebagai pengelola .III. Berdasarkan kriteria tersebut pula, berarti saham-saham itu sudah merupakan saham yang memenuhi
ketentuan untuk masuk indeks syariah. Sebagai contoh adalah pada
periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Terdapat sekitar 60 saham
yang listing di JII. Dan terdapat sekitar 30 saharn yang fluktuatif masuk
Pengkajian ulang saham dalam JII dilakukan enam bulan sekali (per semester) dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus menems berdasarkan data-data publik yang tersedia.
Pengelolaan resiko mempakan ha! penting dalam melakukan investasi. Setiap investor hams mempu menghadapi dan atau melakukan perlindungan atas aset investasi sesuai dengan kemampuam1ya menghadapi sebuah resiko. Oleh karena itu, pengukuran resiko menjadi ha! penting dalam ha! ini.
Resiko adalah ketidakpastian imbal hasil, sedangkan imbal hasil adalah sesuatu yang diharapkan yang akan diperoleh atau cash flow yang diantisipasi dari setiap investasi yang dilakukan (A.H. Manumng, 2005:10). Investasi portofolio mengatakan bahwa portofolio dengan tingkat pengembalian yang tinggi berpotensi untuk mengalaini kemgian
(risk) yang tinggi juga. Resiko ada disemua aktivitas investasi, resiko bukan untuk dihindari. Oleh karena itu, investor hams mempertimbangkan keseimbangan antara imbal hasil (return) dan resiko dari instmmen investasi. Resiko dan imbal hasil mempakan dasar dari penetapan keputusan investasi.
variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut, investor dapat memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat menanarnkan danru1ya atau modalnya. Salah satu variabelnya adalah pengelolaan resiko itu sendiri. Pengelolaan resiko merupakan ha! penting dalrun melakukan investasi. Setiap investor harus mampu menghadapi dilll atau melakukan perlind1111gan atas aset investasi sesuai dengall kemampuannya menghadapi sebuah resiko. Oleh karena itu, pengukurilll resiko menjadi ha! penting dalam ha! ini.
Ukuran populer terhadap resiko adalah volatilitas, nrunun demikian masalah utama dengan volatilitas adalah tidak memperhitungkru1 arah dari pergerakilll investasi: suatu sahrun mungkin saja sallgat volatile oleh karena secara mendadak hargru1ya berfluktuasi naik. Bagi seorang investor, resiko adalah odds kehilallgilll uru1g dru1 Value at Risk didasarkan atas ha! ini. Dengan mengilllggap bahwa investor sallgat peduli terhadap
Menurut Suad Husnan (2001 :49), portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi resiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini dipengaruhi antara lain oleh preferensi resiko, pola kebutuhan kas, status pajak, dan sebag,ainya.
Dalam dunia yang sebenamya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa pemod.al tersebut menghadapi resiko dalam investasi yang dilakukannya.
Investor dapat mengurangi resiko dengan cara melakukan diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi akm1 memberikan manfaat optimum apabila return antar investasi dalam satu portofolio berkorelasi negatif. Harry M. Markowitz (1952) telah membuktikan bahwa resiko berinvestasi dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa aset ke dalam sebuah portofolio. Metode Markowitz menunjukkan bahwa apabila aset-aset keuangan dalam suatu portofolio memiliki korelasi return yang lebih kecil dari positif satu, resiko portofolio secara keseluruhan dapat diturunkan. Resiko minimum akan dicapai apabila korelasi return
Namun, untuk memperoleh suatu return, investor hams mau menanggung resiko tertentu (risk-return trade-ojj). Resiko ini dicerminkan oleh volatilitas dari return yang diukur dengan standard deviation ( cr). Sehingga, di samping return, maka model atau cara 1mtuk mengukur volatilitas juga perlu mendapat perhatian khusus karena resiko ini juga
hams dikelola (manajemen resiko ). Dalam ha! ini, setelah mengetahui
volatilitas maka investor dapat memperkirakan dengan tingkat keyakinan
(level of col?fidence) dan dalam jangka waktu tertentn berapa potensi resiko penumnan nilai return (value at risk) serta mengambil langkah-langkah mitigasi resiko yang dapat dilakukan dalmn kerangka manajemen
resiko.
Membentuk satu portofolio, malrn sebaiknya investor berusaha
memaksimalkan pengembalian (return) yang diharapkan dari investasi yang dilakukan dengan tingkat resiko tertentu. Portofolio seperti ini
mempakan portofolio yang efisien. Investor yang sangat berhati-hati
menghindari resiko yang berbeda, maka ia akm1 memilih investasi dengan
tingkat resiko yang lebih rendah. Bila investor memilki portofolio yang
efisien lebih dari satu, maka portofolio yang optimal yang akan dipilih.
Untuk menaksir keuntungan yang diharapkan dari suatu portofolio maka
perlu menaksir jumlah tingkat ke1mt1mgan yang diharapkan sebanyak
Metode pengukuran resiko berubah-ubah sepanjang waktu.
Pendekatan pertan1a yang digunakan dalam mengukur resiko adalah
building-block approach, dimana semua aspek perhitungan charge mengikuti aturan yang telah terstruktur dan distandarisasi sehingga
pendekatan ini disebut juga standardized approach. Dengan pendekatan standardized approach, resiko nilai tukar dan resiko saham ditetapkan sebesar 8% dari posisi net. Kelemahannya adalah capital charge 8% tersebut diterapkan secara menyeluruh tanpa memperhatikan actival return volatilitas saham maupun nilai tukar. Kelemahan lainnya standardized approach tidak menghitungkan diversification across risk. Adanya kelemahan tersebut mengundang kritik dari berbagai kalangan.
Teddy Fardiansyah (2006) menyatakan pengukuran resiko dengan
metode Value at Risk (VaR) saat ini sangat populer digunakan secara luas oleh industri keuangan di seluruh dunia. Hal ini juga didukung dengan
peraturan Bank Indonesia (BI) No 5/8/PBI/2003 yang menerapkan
pengelolaan resiko bagi perbankan pada tahun 2008. Metode VaR
merupakan metode pengukuran resiko pasar secara internal yang
dianjurkan oleh Bank Indonesia melalui surat edaran No. 5/21/DPNP
tanggal 29 September 2003. Peraturan ini menyebabkan pengembangan
konsep VAR pada institusi perbankan berkembang pesat.
tingkat kepercayaan akan te1jadinya resiko, dan time horizon atau jangka waktu penempatan aset.
Secara umum perhitungan V aR dapat dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) metode yaitu: variance covariance, historical simulation, dan monte carlo simulation,
Beberapa penelitian menunjukkan asumsi distribusi normal dan unconditional variance kurang tepat apabila diterapkan pada pergerakan pasar keuangan. Situngkir dan Surya (2006) menemukan hasil terhadap data historis menunjukkan bahwa perhitungan VaR menjadi lebih baik terhadap data-data keuangan yang ada di Indonesia.
Pohan (2004) menemukan distribusi tidak normal dan heteroscedasticity pada reksa dana saham selama tahun 2001-2002, dan Karahap (2005) menemukan ha! yang sama pad.a portofolio mata uang as mg.
Horasnah & Fidan (2006) mengusulkan penggunaan Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) untuk mengekspresikan dinamika harga saham. Penelitian ini akan menghitung V aR dengan pendekatan EWMA pada portofolio saham di Indonesia dengan tujuan menganalisa profil resiko pasar bagi investor pasar modal di Indonesia.
seluas-luasnya terhadap instrumen symiah juga merupakan salah satu cara mengembangkan pasar modal berbasis syariah. Secara khusus penelitian
ini akan memilih objek po1iofolio saham-saham yang tergabung dalam JI! optimum selama Periode Janum·i 2007-Mei 2011 dalam rangka pengembangan industri pasar modal syariah di Indonesia. Selain itu, sepanjang pengetahuan peneliti bahwa sedikit sekali penelitian analisis VaR yang menggunakan objek portofolio sahan1 berbasis syariah. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalis perhitungan Value at Risk p01iofolio dengan pendekatan EWMA dari tahun Jmmari 2007-Mei 2011 dengan judul: "Analisis Value At Risk P01iofolio Optimum Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Jal(mia Islamic Index Dengan Pendekatan Model EWMA (Periode Januari 2007- Mei 2011) ".
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana potensi kerugian ym1g dihadapi investor selama melakukan investasi instrumen saham berbasis sym·iah apabila pengukuran dilakukan dengan metode VaR pendekatan EWMA?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Menganalisis besamya potensi kerugian yang dihadapi investor selama melakukan investasi instrumen saham berbasis syariah apabila pengukuran dilakukan dengan metode VaR pendekatan EWMA.
b. Membuktikan validitas penggunaan pendekatan V aR metode EWMA.
2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini secara umum diharapkan clapat bermanfaat bagi: a. Para Analis dan Investor
Sebagai masukan tentang model yang valid untuk mengukur salah satu resiko pasar yaitu volatilitas return dari berbagai saham di Indonesia, sehingga dalam pengambilan keputusan investasinya dapat memperhitungkan apakah resiko yang ditartggung sepadan dengan
return yang diharapkan dan dapat mengambil Jangkah mitigasi resiko yang memungkinkan.
b. Para Akademisi dan Ilmu Pengetahuan
c. Perusahaan
Dapat dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan investasi saham di Indonesia.
d. Bursa Efek
Memberikan gambaran tentang pentingnya pengetahuan mengenai VaR dan sebagai bahan acuan untuk evaluasi di Bursa Efek dan menggambarkan dampak resiko yang ada di pasar modal.
e. Pemerintah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. P ASAR MODAL SY ARIAH
1. Pengertian Pasar Modal Syariah
Pasar Modal menurut Pasal 13 UU Nomor. 8 Tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitm1 dengan efek (Ahmad Ifhan Sholihin, 2010:335).
Prinsip instrumen pasar modal syariah berbeda dengan dengan
pasar modal konvensional. Sejumlah instrumen syariah dipasar modal
sudah diperkenalkan kepada masyarakat, misalnya saham yang berprinsip
syariah dimana k:riteria saham syariah adalah saham yang dikeluarkan
perusahaan yang melakukan usaha yang sesuai dengan syariah. Demikian
juga, usaha merealisasikan praktek obligasi syariah atau obligasi yang
berprinsip syariah.
Pemikiran untuk mendirikan pasar modal syariah dimulai sejak
munculnya instrumen pasar modal yang menggunakan prinsip syariah
yaitu reksa dana syariah. Walaupun sampai saat ini bentuk dari pasar
modal syariah belum sesuai dengan yang diharapkan, tetapi berbagai
pihak menilai perkembangan pasar islam sangat menjanjikan. Oleh karena
itu, pada saat diterbitkannya reksa dana syariah dan demikian juga dengan
adanya indeks syariah atau Jakarta Islamic Indeks (JI!), beberapa praktisi,
akademisi dan ulama mulai melakukan berbagai usaha untuk mendirikan
pasar modal yang dikhususkan bagi perusahan-perusahaan yang
operasinya sesuai dengan prinsip syariah.
Peresmian pasar modal direncanakan pada awal November 2002,
tetapi temyata Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Dewan
Syariah Nasional (DSN) merasa belum siap. Hal ini berkaitan dengan
banyaknya kendala yang belum tuntas dibicarakan. Akhimya pada tanggal
pada direksi SRO, direksi perusahaan efek, pengurus organisasi pelaku, dan asosiasi profesi dipasar modal Indonesia (Heri Sudarsono, 2008: 191 ).
2. Prinsip Syariah Dalam Pasar Modal
Fatwa DSN Nomor : 40/DSN-MUI/X/2003 tanggal 4 Oktober 2003 tentang Pasar Modal Dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal, telah menentukan tentang kriterian produk-produk investasi yang sesuai dengan ajaran Islam. Pada intinya, produk tersebut harus memenuhi syarat antara Jain (Abdul Manan, 2009:89):
a. Jenis Usalia, produk barang dan jasa yang diberikan serta cara pengelolaan perusahaan emiten tidak merupakan usalia yang dilarang oleh prinsip-prinsip syariah, antara lain :
I) Usaha pe1judian atau permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2) Lembaga Keuangan konvensional (ribawi), terrnasuk perbankan dan asuransi konvensional.
3) Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan mmuman harnm.
4) Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
mengandung unsm dharar, gharar, maysir, dan zhulm meliputi : najash, ba 'i al ma 'dun, insider trading, menyebarluaskan informasi yang menyesatkan untuk memperoleh kew1tungan transaksi yang dilarang, melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya, margin trading dan ikhtikar.
3. Fungsi Pasar Modal Syariah
Menurut Metwally (1995: 177), fungsi dari keberadaan pasar modal syariah adalah:
a. Memungkinkan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya. b. Memungkinkan para pemegang saliam menjual saliamnya guna
mendapatkan likuiditas.
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya.
d. Memisalikan operasi kegiatan bisnis dru·i fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvesional.
4. Karakter Pasar Modal Syariah
Karakter yang diperlukan dalarn memben1uk struktur pasar modal syariah adalah sebagai berikut (Heri Sudarsono, 2008: 193):
a. Semua saham harus diperjualbelikan pada bursa efek.
b. Bursa perlu mempersiapkan pasca perdagangan, dimana saharn dapat diperjualbelikan melalui pialang.
c. Semua perusahaan yang mempunym saharn yang dapat dipe1jualbelikan pada bursa efek diminta menyarnpaikan informasi tentang perhitungan (account) keuntungan dan kerugian, serta neraca keuntungan kepada komite manajemen bursa efek, dengan jangka waktu tidak lebih dari 3 bulan.
d. Komite manajemen menerapkm1 harga saham tertinggi (HST) tiap-tiap perusahaan dengan interval tidalc lebih dm·i 3 bulan sekali.
e. Saharn tidak boleh dipe1jual dengan harga dibawah HST.
f. HST ditetapkan dengan rumus:
jumlah kekayaan bersih perusahaan
H S T =
-jumlah saham yang diterbitkan (1)
g. Komite manajemen harus memastikan bal1wa semua perusahaan yang terlibat dalam bursa efek itu mengikuti standar akuntansi syariah. h. Perdagangan saharn mestinya hanya berlangsung dalan1 satu minggu,
1. Perusahaan hanya menerbitkan saham dalarn periode perdagangan,
dan dengan harga HST.
5. Kriteria Emiten Yang Sesuai Dengan Syariah
Pembiayaaan dan investasi keuangan yang sesuai dengan syariah hanya dapat diberikan pada perusahaan yang kegiatan usahauya tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yaitu tidak berkaitan dengan produk atau jasa haram, menghindari cara usaha dan perdagangan yang dilarang (termasuk riba, gharar, maysir). Karenanya tidak semua perusahaan dapat memenuhi kualifikasi sebagai emiten syariah.
Ketentuan umum emiten yang sesuai dengan syariah selaras dengan ketentuan umum berusaha dalam ekonomi Islam (Iwan P.
pッョセェッキゥョッエッL@ 2003: 18) yaitu:
a. Halal produk danjasa
Emiten dilarang memiliki obyek usaha yang diharamkan seperti makanan-minuman haram, hal-hal yang berkaitan dengan maksiat dan pornografi, narkoba, sampai hal-hal yang banyak mudharat-nya, misalnya senjata dan rokok.
b. Halal cara perolehan-pendapatan riba
pemsahaan non lembaga keuangan yang memiliki pendapatan bunga
dalam presentase yang marginal terhadap pendapatan usaha masih
dapat menjadi emiten.
c. Halal cara perolehan - prinsip keterbukaan
Emiten hams menjalankan kegiatan usaha dengan cara yang
memenuhi prinsip keterbukaan dan dilarang menciptakan keraguan
yang dapat merugikan (gharar). Karenanya, emiten harus menyatakan
dengan jelas kegiatan usaha spesifik yang dijalankan, prospektus
usaha, maupun kemungkinan resiko yang dihadapi.
d. Halal cara pemakaian - manajemen usaha
Emiten harus mempunyai manajemen yang berpe1ilaku Islami,
menghormati hak asasi manusia, menjaga lingkungan hidup,
melaksanakan good corporate governance, se1ta tidak spekulatif dan
memegang teguh prinsip kehati-hatian. Emiten juga dilarang
melakukan gangguan dalam penawaran (ikhtikar), atau dalam
permintaan (nqjasy), dan dilarang mengambil resiko berlebihan
(maysir).
e. Halal cara pemakaian - hubungan dengan investor
Emiten hams mempunyai pembukuan yang jelas dan terpisah
mengenai kegiatan usaha yang dibiayai, sehingga dapat dinyatakan
dengan transparan dan adil. Emiten tidak terlibat kegiatan yang
6. Instrumen Pasar Modal Syariah
Abdul Hamid (2009: 46) efek-efek yang boleh diperdagangkan dalam pasar modal syariah hanya memenuhi kriteria syariah, sepe1ti saham syariah, obligasi syariah dan reksa dana syariah. Untuk menghasilkan instmmen yang benar-benar sesuai dengan syariah, telah dilakukan upaya-upaya rekonstmksi terhadap surat berharga diantaranya: a. Penghapusan bunga tetap dapat mengalihkannya ke surat investasi
yang ikut serta dalam keuntungan dan dalam kemgian serta tunduk pada kaidah al-ghunmu bi al-ghurn (keuntungan/penghasilan berimbang dengan kemgian yang ditanggung) ..
b. Penghapusan syarat jaminan atas kembalinya harga obligasi dengan bunga, sehingga menjadi seperti saham biasa.
c. Pengalihan obligasi ke saham biasa.
7. JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Berdasarkan
fatwa inilah BEJ memilih emiten yang unit usahanya sesuai dengan
syariah (Abdul Hamid, 2009: 52).
Jakarta Islamic Index dimaksud untuk digunakan sebagai tolak
ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham
dengan basis syariah. Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara
syariah.
Dalam proses pemilihan saham yang masuk JII, Bursa Efek
Indonesia melakukan tahap-tahap pemilihan yang juga
mempe1iimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan emiten, yaitu
sebagai berikut:
a. Memilih kumpulan dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali
termasuk dalam I 0 kapitalisasi besar).
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah
tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva
maksimal sebesar 90%.
c. Memilih dari 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan
rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama
tahun terakhir.
rata-ulang juga akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada awal bulan J anuari dan Juli setiap tahunnya, sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dirnonitoring secara terus-menerus berdasarkan data-data publik yang tersedia.
Perhitungan JII dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode perhitungan indeks yang telah ditetapkan Bursa Efek Jakarta, yaitu dengan bobot kapitalisasi pasar (market cap
weighted). Perhitungan indeks ini juga mencakup
penyesuarnn-penyesuaian (adjustment) akibat berubahnya data emiten yang disebabkan oleh aksi korporasi (Adrian Sutedi, 2011: 63).
8. SAHAM SY ARIAH
a. Pengertian Saham Syariah
Produk investasi berupa saham pada prinsipnya sudah sesuai
dengan ajaran Islan1. Dalam teori percampuran, Islam mengenal
akad syirkah atau musyarakah yaitu suatu kerjasama antara dua atau
lebih pihak untuk melakukan usaha dimana masing-masing pihak
menyetorkan sejumlah dana, barang ataujasa.
Adapun jenis-jenis syirkah yang dikenal dalam ilmu fikih
yaitu: 'inan, mufawadhah, wujuh, abdan, mudharabah. Pembagian
tersebut didasarkan pada jenis setoran masing-masing pihak dan
siapa diantara pihak tersebut yang mengelola kegiatan usaha
terse but.
Fatwa di atas telah menentukan bagaimana memilih
saham-saham yang sesuai dengan ajarnn Islam. Dalam perkembangannya
telah banyak negara-negara yang telah menentukan batasan suatu
saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah.
Di dalam literatur-literatur, tidak terdapat istilah atau
pembedaan antara saham yang syariah dengan yang non syariah.
Akan tetapi, saham sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan,
dapat dibedakan menurut kegiatm1 usaha dan tujum1 pembelim1
saham tersebut. Saham menjadi halal (sesuai syariah) jika sahmn
tersebut dikeluarkan oleh perusahaan yang kegiatan usahanya
bergerak di bidang yang halal dmliatau dalam niat pembelim1 saham
merupakan saham-saham yang insya Allah sesuai syariah (Ahmad Rodoni, 2009: 61).
Terdapat beberapa pendekatan untuk menyeleksi suatu saham apakah bisa dikategorikan sebagai saham syariah atau tidak (Kumiawan, T, 2008), yaitu:
I) Pendekatan jual beli
Dalam pendekatan ini diasumsikan saham adalah aset dan dalam jual beli ada pertukaran aset ini dengan uang. Juga bisa dikategorikan sebagai sebuah kerja sama yang memakai prinsip bagi hasil (profit-loss sharing).
2) Pendekatan aktivitas keuangan atau produksi.
Dengan menggunakan pendekatan produksi ini, sebuah saham bisa diklaim sebagai saham yang halal ketika produksi dari barang dan jasa yang dilakukan o\eh perusahaan bebas dari elemen-elemen yang haram yang secara explicit disebut di dalam Al-Quran seperti riba, judi, mmuman yang memabukkan, zina, babi dan semua turunan-turunannya.
3) Pendekatan pendapatan
bahwa saham perusahaan tersebut tidak syariah karena masih
ada unsur riba disana. Oleh karena itu, seluruh pendapatan
yang didapat oleh perusahaan harus terhindar dan bebas dari
bunga atau interest.
4) Pendekatan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan
terse but.
Dengan melihat rasio hutang terhadap modal atau yang lebih
dikenal dengan debt lo equity ratio. Dengan melihat rasio ini
maka diketahui jumlah hutang yang digunakan untuk modal
atas perusahaan ini. Semakin besar rasio ini semakin besar
ketergantungan modal terhadap hutang. Akan tetapi untuk saat
ini bagi perusahan agak sulit untuk membuat rasio ini no!, atau
sama sekali tidak ada hutang atas modal. Oleh karena itu, ada
toleransi-toleransi atau batasan seberapa besar "'debt lo equity
ratio"' ini. Dan masing masing syariah indeks di dunia berbeda
dalam penetapan ha! ini. Namun, sec:ara keseluruhan kurang
dari 45% bisa diklaim sebagai perusahaan yang memiliki
saham syariah.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan
dimonitor secara terus-menerus berdasarkan data publik dan media. Indeks harga saham setiap hari dihitung menggunakan harga saham terakhir yang terjadi dibursa.
b. Return Saham
Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Adapun menurut R.J. Shook return merupakan laba investasi, baik melalui bunga ataupun dividen (lrham Fahrni dan Y ovi Lavianti Hadi, 2009: 151).
Return dapat berupa return realisasi yang sudah te1:jadi atau
return ekspektasi yang belum terjadi, tetapi yang diharnpkan akan terjadi di masa mendatang.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah tetjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return
realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur
ォゥョ・セェ。@ dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar
penentuan return ekspektasi (expected return) dan resiko dimasa mendatang (Jogiyanto, 2000: 126).
Adapun rumus untuk menghitungnya adalah:
Keterangan:
R; : Return saham i
Pt : Harga saham pada waktu t
Pt-i : Harga saham pada waktu t-1
Return ekspektasi (expected return) adalah keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor dikemudian hari terhadap sejumlah dana yang telah ditempatkannya. Pengharapan menggambarkan sesuatu yang bisa saja te1jadi di luar dari yang diharapkan. Return
ekspektasi mernpakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang (Irham Fahrni dan Yovi Lavianti Hadi, 2009: 152).
Expected return adalah pemberian bobot dari return rata-rata dengan menggunakan bobot kemungkinan. Ini mengukur rata-rata atau sentral tendensi dari distribusi probabilitas return. Expected return mernpakan penjmnlahan dari hasil perkalian rate of return
yang mungkin te1jadi dalan1 suatu periode dengan probabilitasnya (Kamarnddin Ahmad, 2004:95).
Adapun rlllllusnya adalah
(3)
rt : rate of return ke-t dari distribusi probabilitas
p : besamya probabilitas terjadinya rate of return ke t t : jumlah kemungkinan rate of return
Para pelaku pasar investor dapat melihat perkembangan investasi dengan melihat return saham. Return saham memberikan gambaran kine1ja suatu perusahaan jika return sahamnya baik maka kine1ja dalam perusahaan tersebut bisa dikatakan baik pula. Sebab, apabila return sahamnya baik maka tingkat pengembalian saham atau investasinya lancar. Apalagi jika sekuritasnya berasal dari perusahaan yang memptmyai prospek yang baik, ha! ini akan menjanjikan pula dalam peningkatan capital gain.
c. Resiko Saham
Menurut Eduardus Tandelilin (20I0:102) resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan
return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaarmya, berarti semakin besar resiko investasi tersebut. Ada beberapa sumber resiko yang bisa mempengaruhi besarnya resiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain resiko suku bunga, resiko pasar, resiko inflasi, resiko bisnis, resiko finansial, resiko likuiditas, resiko nilai tukar mata uang, dan resiko negara (country risk).
dasar apakah jenis resiko tertentu dapat dihilangkan dengan diversifikasi, atau tidak. Kedua jenis resiko tersebut adalah resiko sisternatis dan resiko tidak sisternatis.
I) Resiko Sisternatis ( Resiko Pasar)
Merupakan resiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Perubahan pasar tersebut akan rnernpengaruhi variabilitas return suatu investasi. Dengan kata lain, resiko sisternatis rnerupakan resiko yang tidak dapat didiversifikasi.
2) Resiko Tidak Sisternatik (Resiko Perusahaan)
Merupakan resiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Resiko perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi rnikro perusahaan penerbit sekuritas. Dalarn manajernen portofolio disebutkan ba11wa resiko perusahaan bisa dirninirnalkan dengan rnelakukan diversifikasi aset dalan1 suatu portofolio.
Varians dan standar deviasi merupakan cara untuk mengukur
volatilitas return suatu sekuritas (Stephen Ross, 2002:242). Varians
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemungkinan nilai yang
kita peroleh menyimpang dari nilai yang kita harapkan. Sedangkan
nilai deviasi standar merupakan akar pangkat dua dari nilai varians.
Seperti yang dikemukakan di atas, resiko dapat diukur dengan
dua pendekatan baru yaitu standar deviasi dan beta.
a) Varians dan Standar Deviasi
Variance dan standar deviasi digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemungkinan nilai yang akan kita peroleh
menyimpang dari nilai yang diharapkan.
Menurut Zvi Bodie (2006: 187) vaiians dan standar deviasi
mengukur ketidakpastian hasil. Deviasi standar dari tingkat imbal
hasil adalah ukuran resiko. Deviasi standai· merupakan akar dari
vanans.
Adapun rumus varians adalah:
- 2
2 (X·-X)
(J
=
2:-'--n-1
Dimana:
o-2 = Variance
Xi =Actual Return
X
= Expected Returnn - 1 = jumlah observasi dikurangi satu
Sedangkan rumus standar deviasi adalah :
(5)
b) BETA
Beta (/3) merupakan besarnya resiko suatu saham. Beta
menunjukkan hubungan (gerakan) antara saham dan pasar saham
secara keseluruhan (Irham Fahrni dan Yovi Lavianti Hadi, 2009:
140).
Beta merupakan respon dari return saham terhadap resiko
sistematik. Di CAPM, beta mengukur tingkat respon dari return
sahan1 terhadap faktor spesifik, return portofolio pasar.
(6)
Beta mengukur responsivenes dari sebuah sekuritas terhadap
pergerakan portofolio pasar. Oleh karena itu, beta suatu sa11am atau
portofolio saham dapat secara langsung dibandingkan dengan beta
saham atau portofolio sahan1 lainnya. Beta didefinisikan sebagai alat
ukur covariance diharapkan suatu sahan1 dengan portofolio pasar
yang terdiversifikasi dengan baik (Ahmad Rodoni Dan Hemi Ali,
Dalam pembahasan CAPM dan berbagai rumus yang diterapkan beta selalu saja sering dipergunakan. Beta (/3) diartikan sebagai resiko sahan1 sistematis.
f3
> 1 ini menunjukkan harga saham perusahaan adalahlebih mudah berubah dibandingkan indeks pasar
f3
< 1 ini menunjukkan tidak terjadinya kondisi yangmudah berubah berdasarkan kondisi pasar
f3
= 1 ini menunjukkan bahwa kondisinya sama dengan indeks pasar.Pada saat
f3
> 1 ini menw1jukkan kondisi saham menjadi lebih beresiko, dalam artian pada saat te1jadinya perubahan pasar sebesar 1 % maka pada saham X akan mengalami perubahan lebih besar 1 % atau saham X > 1 % (Irham Fahrni dan Y ovi Lavianti Hadi, 2009:140).
Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis. Data yang dihitWlg berdasarkan data historis ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi beta masa datang, (Elton dan Gruber, 1994).
Secara definisi beta merupakan pengukur volatilitas antara
return-return suatu sekuritas (portofolio) dengan return-return antar pasar. Jika volatilitas ini diukur dengan kovarian, maka kovarian
dibagi dengan vanan return pasar O"m 2), maka hasil ini akan
mengukur resiko sekuritas ke-i relatif terhadap resiko pasar atau disebut dengan beta. Beta dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, (Jogianto, 2000:247).
IJiM a2M
Atau dapat diuraikan sebagai berikut:
lセ]ャ@
(Rit
-
"R;;;)
(RMt
-·
J.r;;;)
RGNセ]QHrmエ@
-
RMt
)
2Keterangan:
/Ji
=Beta sekuritas ke-iRu =Return sekuritas ke-i
R,t =Return rata-rata sekuritas ke-i
RMt =Return pasar (market return) pada waktu ke-t
R Mt = return rata-rata pasar pada waktu ke-t
9. PORTOFOLIO
a. Pengertian Portofolio
(7)
(8)
resiko dalam berinvestasi secara seminimal rnungkin, termasuk salah satunya dengan menganekaragamkan resiko tersebut.
Adapun tujuan pembentukan po1iofolio tersebut:
I) Bernsaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang diharapkan atau adanya return yang diharapkan (expected return).
2) Menciptakan resiko minimum
3) Menciptakan continuity dalam bisnis.
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset riil maupun aset finansial yang dimiliki investor. Hakikatnya pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi resiko dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif. (Abdul Halim, 2005:54).
Teori portofolio berhubnngan dengan pemilihan portofolio optimal oleh investor-investor rasional yang memiliki sifat menghindari resiko (risk averse) yaitu para investor yang berusaha memaksimumkan pengembalian portofolio yang diharapkan
(expected portfolio return) mereka sesuai dengan tingkat resiko portofolio yang bisa diterima secara individual (Frank J Fabozzi, Franco Modigliani dan Michael G. Ferri, 2000:256).
menjadi dasar dari teori portofolio. Meskipun artikel tersebut
disusun dengan memakai alat analisis statistik, prinsip dasar
berkaitan dengan alokasi portofolio yang rasional telah tercapai,
yang sering ditampilkan dalam ungkapan " dont put all your egg in one basket". Markowitz menunjukkan bahwa ketika seseorang menambahkan suatu aset ke dalam po1iofolio investasinya maka
total resiko dari p01iofolio tersebut akan berkurang, tetapi ekspektasi
return-nya tetap sebesar rata-rata tertimbang dari ekspektasi return masing-masing aset yang ada di p01iofolio. Dengan kata lain,
diversifikasi akan menurunkan resiko total tanpa mengorbankan
return.
Ketika portofolio sudah terdiversifikasi dengan baik, artinya
penambahan kembali suah1 aset ke potiofolio sudah tidak lagi
menurunkan total resiko secara berarti, maka pada saat itu
variabilitas yang melekat dan unik pada tiap-tiap aset dalam
portofolio (sering disebut resiko tidak sistematik) akan hilang.
Resiko yang masih muncul adalah resiko sistematis yaitu resiko
yang berpengaruh kepada seluruh aset. Dengan demikian, penilaian
portofolio tidak perlu lagi dihitung dari besamya total resiko, tetapi
dari besar kecilnya resiko sistematis yang tidak dapat dihilangkan
dengan diversifikasi tersebut. Sebagai akibatnya penseleksian suah1
covariance yang rendah (lebih-lebih yang negatif) akan disukai
dibandingkan dengan aset yang memiliki covariance tinggi. Aturan
seleksi portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz adalah
memilih aset yang tertinggi ratio return dari covariance-nya dan
mengkombinasikan aset-aset tersebut dalam セヲヲゥ」ゥ・ョエ@ portofolio
dimana mencari resiko terendah untuk ekspektasi return tertentu atau
mencari return maksimum pada level resiko tertentu ( Zaenal Arifin,
2005: 3).
b. Portofolio Optimum
Dalam pembentukan portofolio, investor selalu mgm
memaksimalkan return harapan dengan tingkat resiko tertentu yang
bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan
resiko terendah dengan tingkat return tertentu. Karakteristik
portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio yang efisien.
Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus
berpegang pada asumsi tentang bagaimana perilaku investor dalam
pembuatan keputusan investasi yang akan diambilnya. Salah satu
asumsi yang paling penting adalah bahwa semna investor tidak
menyukai resiko (risk averse). Investor seperti ini jika dihadapkan
pada dua pilihan investasi yang menawarkan return yang sama
Sedangkan, portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpnlan portofolio efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah po1iofolio yang sesuai de:ngan prefensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhaclap resiko yang berseclia clitanggungnya, ( Eduardus Tandelilin, 2010:157).
c. Return Portofolio
Return harapan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang clari return harapan clari masing-masing aset individual yang ada clalam portofolio. Persentase nilai portofolio yang diinvestasikan clalam setiap aset-aset individual dalam portofolio clisebut bobot portofolio, yang dilambangkan clengan W. Jika seluruh bobot portofo!io dijumlahkan, akan berjumlah total 100% atau 1,0; artinya seluruh dana telah cliinvestasikan clalan1 portofolio (Eduardus Tandelilin, 2010:120).
Rumus untuk menghitung return harapan dari portofolio adalah sebagai berikut:
n
E(Rv) = Icwi).E(Ri) (9)
i=l
E(R;) = return harapan dari sekuritas ke i
W; = bobot portofolio sekuritas ke i
= jumlah total bobot portofolio = 1,0
n
= jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalamportofolio
Karena expected return po1tofolio merupakan rata-rata tertimbang dari expected return saham-sahamnya, maka kontribusi setiap saham terhadap expected return portofolio tergantung pada expected return-nya dan besarnya proporsi nilai pasar awal portofolio.
d. Resiko Portofolio
Resiko portofolio menggambarkan gabungan penyimpangan antara sekuritas yang membentuk po1tofolio tersebut. Resiko portofolio diukur dengan standar deviasi pmtofolio (Ahmad Rodoni dan Herni Ali HT, 2010:74).
Rumus untuk menghitung varians portofolio adalah sebagai berikut (Zvi Bodie, 2006:292):
2_ 2 2+ 2 2+
2
セ@
(JP - Wv(JD WE(JE wカw・Hjセ@
(10)
Keterangan simbol:
(JDE
= standar deviasi sekuritasSehingga resiko portofolio dapat dimliskan sebagai be1ikut:
(JP
=
jw5(J5
+
wi(Jf +
RwッweHjdHイセM[[セ@
セMMMMLN⦅j@
(l J)10. MODEL !NDEKS TUNGGAL
Dalam pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka terhadap return harnpan dan resiko masing-masing pilihan portofolio. Dalam teori portofolio dikenal adanya konscp portofolio cfisien dan portofolio optimal. Portofolio efisien adalah ponofoiio yang menyediakan rerurn maksirnai bagi investor dengan tingkat resiko tertentu. atau p01tofolio yang rnenawarkan resiko エ・イ・ョ、セjQ@
dengan tingkat resiko tertentu. Sedangkan portofolio optimal adalah ponofoiio yang dipiiih investor dari seidan banyak piiihan yang ada pada porlofolio efisien. Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor tcrhadap return harapan clan dlunjukkan oleh kurva indeferen.
Pendekata11 lviarkovvitz mcngarasj kcicn1aban dlvcr::dfikasi sccara
William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal (Single Index Model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di model Markowitz dengan menyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan di dalam perhitungan model Markowitz. Di san1ping itu. model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan resiko portofolio.
Model indeks tunggal didasarkan pada p<::ngamatan bal1wa harga dari suatu sekuritas ber.fluktuasi searah dengan ind;;iks harga pasar. Dengan dasar ini, return dari suatu sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapal dituliskan sebagai hubungan, (Jogiyar1to, 2000):
R;
=
a;+
{3;.
RMセ@
e,J
(14)l(etcranga11:
R;
=
return sekuritas ke-ia; = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independcn terhaclap
return pasar
/3;
=
resiko sistematik clari suatu sekuritasRM = tingkat return clari incleks pasar
11. VALUEATRISK
Menurut Philip Best (1998) Value at Risk atau VaR adalah suatu metode pengukuran resiko secara statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin te1:jadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertenhr. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang ter:jadi akan lebih kecil dari nilai VaR tersebut. VaR adalah suatu nilai kerugian moneter yang mungkin dialarni dalam j:mgka waktu yang telah ditentukan. Pemyataan berikut ini merupakan de:finisi formal dari VaR yang dikutip dari Best ( 1998):
"Value at Risk is the maximum amount of money that may be lost
on a portfolio over a given period of time, with a given level of confidence.
" (Value at Risk adalah jumlah maksimum uang yang mungkin hilang pada portofolio selama periocle waktu tertentu, clengan tingkat kepercayaan tertentu)". Pernyataan berikut ini merupakan ddinisi formal dari VaR yang diungkapkan oleh Philippe Jorion (2001):
"VaR summarizes the worst loss over a target horizon with a given
level of corifidence" (VaR merangkum kerugian terburuk atas cakrawala target dengan tingkat kepercayaan tertentu) But.ler (1999) memberikan definisi VaR sebagai berikut: "Value at Risk measures the worst expected loss that an institution can suffer over a given time interval under normal
in a bank's portfolio" (Value at Risk mengukur kerugian yang diperkirakan terburuk yang dapat mengalami sebuah institusi selama suatu
interval waktu tertcntu di bawah kondisi pasar nonnal pada tingkat
kepcrcayaan tcrtentu. Ini menilai resiko dcngan menggunakan model
statistik dan simulasi yang dirancang untuk menangkap volatilitas aset
dalam portofolio bank). Dari tiga pendapat tersebut menunjukan bahwa
VaR merupakan alternatifjawaban kelemahan metode Markowitz.
Dalam kaitannya dengan kemudahan pemahaman atas nilai VaR,
Stambaugh (1996) menyatalrnn bahwa VaR mcmiliki fungsi sebagai
berikut: "I) providing a common language for risk, 2) allowing for more effective and consistent internal risk management, risk limit setting and evaluation, 3) providing an enterprise-wide mechanism for external regulation, and 4) providing investors with an understandable tool for risk assessment" (I) menyediakan bahasa