• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS NORMATIF PERKARA NO. 239/Pdt.G/2009/PA.Mlg TENTANG WARIS ANAK ANGKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS YURIDIS NORMATIF PERKARA NO. 239/Pdt.G/2009/PA.Mlg TENTANG WARIS ANAK ANGKAT"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Arus perdagangan bebas kian meningkat setelah berakhirnya perang dunia kedua antar Negara-negara baik itu Negara yang sedang berkembang maupun Negara maju.1Tujuan kerjasama tersebut guna meningkatkan kebutuhan Negaranya dan peningkatan terhadap ekonomi Negara tersebut.Kerjasama yang banyak dilakukan Negara-negara yang ada sekarang banyak menjalin kerjasama ekonomi dalam bidang perdagangan bebas guna meningkatkan mutu dalam negeri suatu Negara maupun untuk menutupi kekurangan atau mencukupi suatu kebutuhan dalam suatu Negara.

Perdagangan bebas tidak hanya sebagai penggerak ekonomi suatu bangsa ataupun pemenuhan kepentingan nasional suatu bangsa tetapi juga terdapat unsur kepentingan dari aktor pelaku ekonomi tertentu2. Timbulnya kepentingan dari aktor tertentu yang biasanya terdiri dari non pemerintah tidak berarti mengurangi pihak yang mendukung perdagangan bebas, hal tersebut dikarenakan mereka masih beranggapan bahwa perdagangan bebas merupakan satu wadah untuk perdamaian setelah melewati perang dunia satu dan dua3. Serta tetap menjadi faktor dalam meningkatkan perekonomian dan pertumbuhan serta kesejahteraan bagi rakyat di suatu Negara.

1

Prof. Drs. Budi Winarno, MA, PhD. 2011, “Isu-Isu Global Kontemporer”, Caps, Yogyakarta, p;39

2

Ibid, p;29 3

(2)

2 Singapura Negara yang relative kecil dikelilingi oleh Negara besar lainnya yang berada dalam kawasan Asia Tenggara. Singapura yang terletak dan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Indonesia yang merupakan kota pelabuhan4. Singapura merupakan Negara dikawasan Asia Tenggara yang perekonomiannya stabil serta cukup cepat pertumbuhannya. Singapura merupakan pelabuhan bebas dari berbagai Negara dalam melakukan pengeksporan terhadap Negara lain, menjadi faktor pendukung meningkatnya ekonomi Negara ini. Hal ini dikarenakan Singapura dulunya merupakan pusat hegemoni dikawasan Asia Tenggara sehingga menyebabkan Singapura lebih maju dari Negara lain dikawasan Asia Tenggara lainnya.5

Geografi Singapura yang berada di tengah Negara besar lainnya membuat Singapura tidak mampu menghindari hubungan dengan Negara lainnya yang berada di sekitarnya.Hubungan yang dilakukan oleh Singapura terhadap Negara disekitarnya merupakan salah satu langkah Singapura menghindari gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan konflik. Apabila terjadi konflik diantara Negara disekitarnya maka hal tersebut akan memberikan dampak yang sulit untuk Singapura. Untuk mengurangi gesekan konflik tersebut Singapura melakukan inisiatif-inisiatif dengan melakukan kerjasama dengan Negara dikawasan Asia Tenggara. Kerjasama yang dilakukan oleh Singapura dengan Negara-Negara yang berada dalam kawasan Asia Tenggara berbagai bentuk, kerjasama yang terjalin

4“Singapura”,

diakses melalui

http://www.kemlu.go.id/singapore/Pages/CountryProfile.aspx?l=id(11:05:2012,22:11,WIB) 5

(3)

3 bersifat bilateral serta multilateral. Kerjasama yang dijalin Singapura tersebut menjadikan posisi Singapura sebagai investor yang menggerakkan perekonomian kawasan Asia Tenggara.6

Singapura merupakan Negara yang dikawasan Asia Tenggara dengan luas wilayah yang relatif kecil serta keterbatasan sumber daya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Menutupi kekurangan tersebut Singapura melakukan kerjasama serta investasi di Negara lain yang berada dalam kawasan Asia Tenggara. Kerjasama yang dijalin oleh Singapura dan Indonesia merupakan kepentingan Singapura atas keterbatasan sumber daya yang dimilikinya. Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber daya yang melimpah serta didukung dengan banyaknya wilayah yang berada dalam jalur perdagangan internasional dan strategis.

Dari banyak wilayah yang dimiliki Indonesia salah satunya yaitu Pulau Batam yang memiliki lokasi strategis yaitu berada di perairan perdagangan internasional yang berbatasan langsung dengan Negara Singapura dan Malaysia memberikan nilai strategis bagi Indonesia(Batam). Terletak dijalur perdagangan internasional merupakan salah satu daya tarik Batam dijadikan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Pemberlakuan Batam sebagai kawasan khusus ekonomi merupakan upaya perpanjangan dari kerjasama yang pernah terjalin antara tiga Negara yang dikenal dengan triangle ekonomi antara

6Sejarah singapura,

(4)

4 Singapura, Malaysia dan Indonesia yang dikenal dengan Sijori (Singapura Johor dan Riau).7

Kerjasama yang terjalin antara tiga Negara tersebut menjadi batu loncatan yang dimanfaatkan oleh Singapura dan Indonesia dalam menunjang pertumbuhan ekonomi kedua Negara tersebut. Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan salah satu strategi Indonesia yang memiliki kawasan yang luas guna mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi dan kegiatan pembangunan secara merata dan bersamaan.8

Selain berada dalam jalur perdagangan internasional yang akan mampu mendukung kegiatan perdagangan Indonesia, Batam juga merupakan kawasan industri. Hal ini memberikan nilai positif bagi Batam, dalam menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Batam. Batam memiliki nilai-nilai komparatif yang sangat dibutuhkan oleh Singapura dalam meningkatkan serta menjalankan kegiatan ekonomi Negaranya. Melihat potensi yang dimiliki Batam pemerintah Indonesia membentuk Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 46 Tahun 2007.

Ketertarikan Singapura untuk bekerjasama dengan Indonesia telah berjalan lama bahkan sebelum Batam dijadikan sebagai kawasan perdagangan bebas dan

7“Indonesia

-Singapore-Malaysia Growth Triangle” P; 35 diakses melalui,

http://www.dfat.gov.au/publications/pdf/gt_3.pdf (13:06:2012,08:46,WIB) 8

Suhartono, “Prospek Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia perspektif : Kebijakan Perdagangan”, P; 22 diakses melalui

http://www.isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/14409605634_0853-9316.pdf

(5)

5 pelabuhan bebas. Kerjasama ekonomi yang terjalin antara Singapura dan Indonesia terjalin dalam berbagai bentuk baik itu yang bersifat bilateral, multilateral maupun regional tujuan utamanya ialah Singapura dapat menanamkan investasinya sebagai Negara berkembang secara tidak langsung juga memberikan keuntungan bagi Indonesia, hal itu dikarenakan sebagai Negara berkembang Indonesia membutuhkan investasi tersebut untuk penggerak kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia.

Dalam kerjasama perdagangan dan investasi yang dilakukan oleh kedua Negara ini masing-masing dari Negara memiliki kepentingan serta peranannya sendiri dalam kerjasama tersebut.Indonesia memiliki peranan yang penting bagi Singapura begitu juga sebaliknya, dimana hubungan yang terjalin antara keduanya saling ketergantungan antara satu dan lainnya. Saling ketergantungan kedua Negara ini dilihat dari Indonesia dengan memanfaatkan Pulau Batam yang dekat dengan Singapura serta jumlah sumber daya yang sangat dibutuhkan Singapura menjadi salah satu faktor Singapura membutuhkan Indonesia untuk tetap bisa menjalankan kegiatan ekonomi yang tidak lagi mampu ditampung di Negaranya.

Indonesia memiliki posisi penting bagi Singapura karena Indonesia merupakan Negara yang berada di urutan keempat yang menjadi tempat tujuan investasi Singapura9. Indonesia memiliki posisi yang bagus dari urutan investasi tersebut karena Singapura sendiri merupakan posisi yang cukup penting bagi Indonesia sendiri dimana Singapura berada pada posisi nomor tiga setelah

9Sejarah singapura,

(6)

6 Amerika serikat dan jepang10. Jumlah investasi Singapura di Indonesia berada di posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Jepang akan tetapi jumlah perusahaan Singapura berada di urutan pertama dikawasan Batam. Banyaknya jumlah perusahaan asing asal Singapura yang berada di kota Batam merupakan salah satu bentuk transfer kegiatan ekonomi Singapura ke Negara lain akibat minimnya sumber daya yang dimiliki Negara tersebut.

Adanya keterbatasan yang dimiliki oleh Singapura tersebut menjadi faktor pendorong Indonesia mengembangkan Pulau Batam yang merupakan kawasan industri dengan berbagai fasilitas serta infrastruktur yang mendukung serta menetapkan Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Hal inilah yang menjadikan Batam memiliki peranan yang penting sebagai salah satu wilayah penunjang kegiatan industri yang lagi tidak mampu ditampung oleh Singapura di Negaranya. Memanfaatkan Batam sebagai salah satu bentuk kerjasama Singapura dengan Indonesia memberikan nilai positif bagi Singapura.

Selain meningkatkan investasinya Singapura juga memanfaatkan Batam dalam melakukan peningkatan terhadap kerjasama perdagangannya dengan Indonesia. Peningkatan perdagangan tersebut dikarenakan Singapura memerlukan Indonesia sebagai pangsa pasarnya melalui Batam untuk kemudian disitrubisikan ke Indonesia. Mengingat kondisi Batam yang berdekatan serta didukung atas insentif pajak yang ditawarkan.

10

Profil Wilayah BBK Edisi II, “Menuju Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas(Free Trade Zone) Batam Bintan Karimun”, p;4 di akses melalui

(7)

7 Letak Batam yang berdekatan dengan Singapura menjadi faktor utama terjalinnya kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Singapura, khususnya kerjasama perdagangan dan investasi. Batam memiliki peranan yang penting bagi kerjasama kedua Negara ini, dalam meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi

1.2.Rumusan Masalah.

Latar belakang diatas menjelaskan serta memaparkan secara singkat alasan serta fokus peniliti dalam melakukan penelitian dengan lebih memfokuskan pada: Bagaimana Pengaruh Pemberlakuan Free Trade Zone di Batam Terhadap Kerjasama Singapura-Indonesia di Batam Bidang Investasi dan Perdagangan Tahun 2009-2013?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui pola hubungan kerjasaam Singapura Indonesia di Batam bidang perdagangan dan investasi.

(8)

8  Manfaat penelitian

 Mengetahui bagaimana peranan Free Trade Zone terhadap peningkatan kerjasama dalam bidang perdagangan dan investasi antara Singapura dan Indonesia di Batam.

 Secara akademis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan data dalam jurusan hubungan internasional yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas.

1.4.Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu atau sering disebut dengan literature review merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya terkait dengan permasalahan yang akan dibahas pada penilitian berikutnya. Penelitian yang akan dilakukan mengambil penelitian terdahulu yang berjudul “Faktor -faktor yang Mendorong Singapura Melakukan Kerjasama Ekonomi dengan

Indonesia Terkait Pemanfaatan Free Trade Zone di Pulau Batam 2005”

penelitian tersebut dilakukan oleh Happy Oktisari11. Penelitian yang dilakukan oleh Happy Oktisari mendeskripsikan terkait permasalahan kerjasama ekonomi antara Singapura dan Indonesia terkait pemanfaatan Batam sebagai kawasan perdagangam bebas. Selain itu juga dalam penelitian ini juga membahas terkait

11

Happy Okatisari, 2008, “Faktor-Faktor yang Mendorong Singapura Melakukan Kerjasama Ekonomi dengan Indonesia Terkait Pemanfaatan Free Trade Zone di Pulau Batam 2005”, diakses melalui

(9)

9 liberalisasi ekonomi yang dilakukan oleh Singapura guna meningkatkan kerjasama ekonominya khususnya Indonesia (Batam).

Dalam penelitiannya Happy menggunakan Liberalisasi sebagai dasar pemikiran untuk penelitiannya. Selain menggunakan liberalisasi sebagai dasar pemikirannya, Happy menggunakan konsep lain guna memperjelas penelitiannya konsep yang digunakan dalam penelitiannya ialah konsep dari Free Trade Zone serta konsep kepentingan nasional. Liberalisasi konsep Free Trade Zone serta kepentingan nasional merupakan dasar pemikiran yang digunakannya dalam melakukan penelitian guna melihat faktor yang mendorong Singapura melakukan kerjasama dengan Indonesia terkait pemanfaatan Batam sebagai Free Trade Zone. Dalam penelitiannya hasil yang dipaparkan oleh Happy bahwa faktor pendorong terjalinnya kerjasama ekonomi Indonesia dan Singapura ada dua faktor yang mendorong hal tersebut. Faktor-faktor tersebut ialah12:

Dua faktor yang dimaksud oleh penulis adalah faktor potensi ekonomi dan efektifitas birokrasi. Potensi ekonomi yang dimaksudkan ialah dimana Singapura memperoleh ketersedian lahan dan infrastruktur yang memadai serta didukung dengan ketersediaan jumlah tenaga kerja yang berdatangan ke Pulau Batam setiap tahunnya. Sedangkan faktor efektifitas birokrasi yang dimaksudkan adalah mekanisme investasi menjadi lebih dimudahkan seperti perizinan dan berbagai insentif menarik yang diberikan oleh pemeintah Indonesia untuk menarik investasi yang sebesar-besarnya dari para pelaku ekonomi Singapura.

12

(10)

10 Penelitian selanjutnya yang menjadi titik tolak dari penilitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang berjudul “Dinamika Hubungan Bilateral Investasi Indonesia Singapura: Kasus Free Trade Zone di Batam 2005-2009”

penelitian kedua ini dilakukan oleh Hilda Delvia Febriyanti Pakpahan13. Penelitian kedua ini mendeskripsikan hubungan kerjasama Indonesia dengan Singapura yang terus mengalami peningkatan terkait masalah investasi dimana dengan memanfaatkan Batam sebagai lokasi dari kegiatan kerjasama kedua Negara tersebut. Pada penelitian kedua ini juga digambarkan perkembangan Batam sejak awal pembentukkan Free Trade Zone serta menggambarkan pengaruh dari Free Trade Zone terhadap peningkatan investasi Singapura. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hilda menggunakan beberapa konsep yang menjadi dasar pemikirannya dalam melakukan penelitian terkait dinamika hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura.

Liberalisme ekonomi menjadi dasar pemikirannya sama halnya dengan penelitian yang sebelumnya, untuk memaparkan penelitiannya secara jelas dan lengkap Hilda menggunakan banyak konsep diantaranya menggunakan konsep interdependensi, hubungan bilateral, kerjasama internasional, perdagangan internasional, investasi internasional, kepentingan nasional perjanjian perdagangan serta Free Trade Zone. Konsep-konsep tersebut menjadi titik tolak pemikiran Hilda dalam melakukan penelitiannya. Dalam penelitiannya Hilda menggambarkan hubungan Singapura dan Indonesia yang terus mengalami

13

Hilda Delvia Febriyanti Pakpahan, 2011 “Dinamika Hubungan Bilateral Investasi Indonesia

Singapura: Kasus Free Trade Zone di Batam 2005-2009”, diakses melalui

(11)

11 peningkatan dimulai tahun 2005 hingga 2009 terkait masalah penanaman modal asing yang dilakukan oleh Singapura di Indonesia.

Dalam penelitiannya hasil yang dipaparkan oleh Hilda bahwasanya hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura terkait masalah investasi merupakan agenda dari kepentingan nasional kedua Negara tersebut14.

Kepentingan nasional yang ingin dicapai oleh Indonesia ialah untuk meningkatkan investasi asing untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta pembangunan dimana Indonesia menawarkan beberapa sumber daya yang dimilikinya serta didukung dengan beberapa kebijakan yang menjadi daya tarik untuk investasi asing menanamkan modalnya di Indonesia khususnya di Pulau Batam. Sedangakan kepentingan Singapura sendiri yaitu membutuhkan sarana lain untuk melakukan kegiatan ekonomi Negaranya yang diakibatkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki Singapura.

Penelitian ketiga yang menjadi acuan berikutnya adalah penelitian yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Free Trade Zone Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Pembanguman Kawasan Pulau Batam pada Tahun 2000-2007”

penelitian ketiga ini dilakukan oleh Putri Yastika15.Penelitian ini mendeskripsikan adanya Free Trade Zone yang diterapkan di Batam memberikan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi serta pembangunan dikota Batam. Dalam penelitian yang dilakukan Putri melihat serta mendeskripsikan Free Trade Zone yang dibentuk

14 Ibid, 15

Putri Yastika, 2009, “Pengaruh Kebijakan Free Trade Zone Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Kawasan Pulau Batam Pada Tahun 2000-2007”, diakses

(12)

12 guna meningkatkan investasi dari Singapura melihat dari persepktif kota Batam itu sendiri. Dimana dalam penelitiannya Putri menjelaskan peranan perdagangan bebas yang terjalin antara Singapura dan Indonesia yang berimbas pada peningkatan invesatsi dari Singapura yang membawa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dikota Batam sejak terjalinnnya hubungan kerjasam Indonesia dengan Singapura terkait pemanfaatan Batam. Dalam penelitiannya Putri menggunakan dua konsep yang menjadi dasar pemikiran dalam melakukan penelitiannya konsep tersebut adalah konsep globalisasi serta konsep perdagangan bebas.Serta didukung dengan menggunakan teori pertumbuhan ekonomi W.W Rostow guna memperjelas serta memperkuat argumen dan penlitiannya dengan menggambarakan perkembangan serta pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahunnya.

Penerapan Free Trade Zone memberikan dua dampak, dampak positif dan dampak negatif, dimana dampak positif yang diperoleh adalah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan akan tetapi dampak negatif yang didapat setelah adanya pemberlakuan Free Trade Zonetersebut mengakibatkan adanya kesenjangan sosial, ketenagakerjaan serta maraknya penyelundupan.16

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan sacara singkat diatas posisi penelitian yang akan dilakukan oleh peniliti ialah peneliti melihat dari pengaruh kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang telah diberlakukan di Batam terhadap kerjasama perdagangan dan investasi antara Singapura dan Indonesia di Batam yang telah terjalin lama. Dalam penelitian

(13)

13 diatas menggambarkan faktor Singapura melakukan kerjasama dengan Indonesia dikarenakan dua faktor yaitu potensi ekonomi serta efektifitas birokrasi dalam penelitian ini peneliti melihat alasan melihat faktor tersebut dikarenakan adanya regulasi serta pembentukan dan pemberlakuan Free Trade Zone di Batam yang mendorong Singapura meningkatkan kerjasama dengan melihat dari segi Singapura sendiri melalui keterbatasan terhadap sumber daya Singapura.

Dalam penlitian ini juga menggunakan konsep yang sama dengan penelitian yang dipaparkan diatas yaitu menggunakan konsep perdagangan bebas. Serta posisi penelitian terdahulu menjadi acuan atau pijakan dari penelitian yang akan dilakukan dengan melihat dampak setelah adanya pemberlakuan Free Trade Zone tersebut terhadap kerjasama perdagangan dan investasi diantara keduannya dengan melihat kepentingan masing-masing dari kedua Negara tersebut. Selain itu juga membantah penelitian yang dilakukan oleh putri yang menyatakan masalah ketenaga kerjaan, dalam penelitian yang akan dilakukan akan menjelaskan bahwa tenaga kerja yang berada di Batam memiliki peranan serta potensi yang penting terkait kegiatan industri Singapura di Batam.

Tabel I.

Posisi Penelitian

No Judul dan Nama Peneliti

Jenis Penelitian dan Alat Analisa

(14)

14 ketersedian jumlah tenaga kerja yang datang ke Batam bertambah tiap tahunnya. Selain faktor potensi ekonomi faktor lainya ialah efektifitas birokrasi dimana memberikan kemudahan mekanisme investasi seperti pelayanan izin dan berbagai insentif menarik diberikan pemerintah Indonesia guna menarik investasi yang sebesar-Indonesia sendiri ialah guna meningkatkan investasi asing guna meningkatakn

(15)

15 dialami Singapura.

3 Pengaruh Kebijakan Free Trade Zone

(16)

16 1.5.Landasan Konsep

a. Free Trade Zone ( Kawasan Perdagangan Bebas )

Globalisasi yang pertumbuhannya pesat serta sulit dibendung ini mengakibatkan hampir seluruh Negara yang ada menerapakan perdagangan bebas di Negaranya. Kebijakan perdagangan bebas ini dilakukan berbagai Negara sebagai instrumen kepentingan nasional mereka. Pemikiran terhadap perdagangan bebas pertama kali dikemukakan oleh David Ricardo dan Adam Smith konsep tersebut timbul karena adanya kritikan terhadap pasar nasional. Mereka menyatakan bahwa cara yang tepat untuk meningkatkan kekayaan nasional dengan membiarkan individu dalam ekonomi domestik maupun internasional berjalan secara bebas tanpa harus dibatasi17

Free Trade Zone dalam dokumen departemen luar negeri didefinisikan sabagai sebuah kawasan yang memiliki batasan-batasan fisik yang jelas sehingga berakses terbatas dalam suatu Negara, yang dikecualikan dari peraturan pabean setempat18. Dimana dalam dokumen tersebut dijelaskan fungsi Free Trade Zone ialah sebagai sarana perdagangan bebas sebagai tempat muat bongkar barang, serta juga sebagai tempat manufakturing yang tidak dibatasi oleh pagar pembatas disekelilingnya tetapi memiliki akses terbatas berdasarkan pengawasan serta dijaga petugas bea.

Dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Internasional, Haris munandar mendefinisikan Free Trdae Zone adalah suatu bentuk integrasi ekonomi yang

17Mochtar Mas’oed, 2003, “Ekonomi Politik Internasional dan Pembangunan”

cetak:II, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, p;41

18

(17)

17 lebih tinggi dimana hambatan tarif dan non-tarif didalam Negara-negara anggota telah dihilangkan secara sepenuhnya, akan tetapi Negara anggota masih memiliki hak dan wewenang untuk mempertahankan atau menghilangkan hambatan tersebut terhadap Negara lain yang bukan merupakan anggotanya19.

Menurut Charles W Thurston Free Trade Zoneyaitu: “An Free Trade Zone is in essence a taxfree enclave and not consideres part of the country as far as import regulations are concerned. When an item leaves an Free Trade Zone and is officially imported into the host country of the Free Trade Zone all duties and regulation are imposed.20

Definisi perdagangan bebas telah dipaparkan diatas, sehingga dapat ditarik benang merah dari penjelasan diatas bahwa perdagangan bebas merupakan sebuah konsep ekonomi yang mengatur arah lalu lintas perdagangan antar Negara tidak lagi menjadi kaku dengan artian tidak ada lagi pembatasan serta pengaturan biaya masuk, pengaturan terhadap sistem kuota serta pengurusan birokrasi yang rumit dan berbelit-belit.

Banyaknya perbedaan definisi yang dikemukakan oleh para ahli terkait pengerrtian Free Trade Zone banyak ditemukan diberbagai literatur akan tetapi ada empat karakteristik penting terkait Free Trade Zone yaitu21:

 Merupakan kawasan industri yang mengkhususkan diri dibidang manufaktur untuk ekspor dan menawarkan perusahaan pada

19

Haris Munandar, 1997, “Ekonomi Internasional”, Erlangga, Jakarta p; 20Capela and Hatman dalam Burmansyah, Edy. “Pembentukan Kawasa

n Ekonomi Khusus (KEK) Dalam

Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil”. Seri kertas Kerja Institute For Global Justice (IGJ) 2009.

(18)

18 kondisi perdagangan bebas dan lingkungan peraturan yang liberal (World Bank, 1992).

 Merupakan zona industri dengan insentif khusus yang dibentuk untuk menarik investor asing, dimana bahan impor mengalami beberapa tingkat sebelum di ekspor kembali (ILO, 2009).

 Merupakan area yang jelas dibatasi dan tertutup dengan wilayah pabean nasional, sering terletak pada lokasi geografis yang menguntungkan (Madani, 1994) dengan infrastruktur yang sesuai dengan perdagangan dan operasional industri serta tunduk pada prinsip bea cukai dan fiscal segregation.

 Merupakan suatu kawasan industri yang jelas digambarkan sebagai kantong perdagangan bebas dalam pabean dan rezim perdagangan yang ditetapkan oleh suatu Negara dimana perusahaan manufaktur asing, terutama yang melakukan produksi industri berorientasi ekspor, mendapat keuntungan dari sejumlah insentif fiskal dan keungan (Kusago dan Tzannatos, 1998)

(19)

19 Manfaat yang didapat dengan melakukan penerapan Free Trade Zone adalah sebagai berikut:22

Foreign Exchange Earnings: tingkat devisa secara positif

dipengaruhi oleh pendapatan ekspor meningkatkan, yang dapat mengakibatkan biaya impor yang lebih rendah untuk pembelian domestik atau sebaliknya.

Employment Creation and Income Generation: membuat Free

Trade Zone dapat meningkatkan urbanisasi dan pergeseran dari kegiatan pertanian ke manufaktur yang diharapkan akan ditambah dengan kesempatan biaya rendah untuk memperluas dan diversifikasi ekonomi.

Attraction of Foreign Direct Investment:Free Trade Zone mampu menarik foreign direct investment yang akan meningkatkan modal dari tuan rumah.

Technological Transfer and Knowledge Spill-Over:Free Trade

Zone diharapkan menghasilkan transfer teknologi pengetahuan tinggi dan efek demonstrasi yang akan menghasilkan produksi barang-barang non-tradisional oleh perusahaan-perusahaan lokal yang akan mendapatkan keuntungan dari produksi mereka yang seperti dipaksa untuk memproduksi pada tingkat yang lebih tinggi dengan standar kualitas yang lebih ketat. Ini akan membutuhkan pelatihan staf, tenaga kerja, dan manajemen.

22

(20)

20 Pemaparan mengenai konsep Free Trade Zone serta manfaat secara ekonomi yang diperoleh dengan adanya pemberlakuan Free Trade Zone tersebut akan meningkatkan devisa Negara melalui ekspor hal ini dapat dilihat jumlah ekspor Batam menuju Singapura yang terus meningkat tercatat pada tahun 2010 badan pusat statistik menyatakan 84% jumlah ekspor kepri menuju Singapura23. Tercatat juga pada tahun 2011 sektor perdagangan menyumbang sebesar 20,44% dari seluruh pertumbuhan ekonomi24. Secara tidak langsung jumlah ekspor yang dilakukan mampu mendorong tumbuhnya perekonomian.

Pada poin kedua terkait manfaat Free Trade Zone menjelaskan akan menimbulkan urbanisasi hal tersebut terjadi dikota Batam dimana jumlah penduduk diluar Kep. Riau yang berdatangan bertambah tiap tahunnya. Terkait masalah pergeseran dari kegiatan pertanian menuju ke manufaktur hal tersebut tidak berlaku di Batam dikarenakan Batam yang merupakan kawasan industri sehingga hal tersebut hanya meningkatkan jumlah manufaktur dari Batam seperti yang tercatat dalam laporan keungan triwulan pada tahun 2011 yang dilaporkan oleh Bank Indonesia yang berada di Batam jumlah investasi industri manufaktur tercatat sebanyak US$34,3 juta dengan jumlah 35 proyek25. Jumlah pendatang yang kian bertambah ke Batam serta didorong dengan berbagi jumlah proyek industri serta lapangan pekerjaan lainnya secara tidak langsung akan menciptakan

23Menuju Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Freee Trade Zone) Batam Bintan Karimu.Op. Cit. P:8

24“Pertumbuhan Ekonomi Batam Tahun 2011”,

edisi sabtu 25 februaru 2012, diakses melalui

http://www.haluankepri.com/ekonomi-bisnis/bisnis/25371-pertumbuhan-ekonomi-batam-tahun-2011.html(09:05:2012,22:15,WIB)

25“Ringkasan Ekskutif Kajian Ekonomi Regional Tw1

-2011”, diakses melalui

(21)

21 biaya rendah yang didorong atas banyaknya jumlah sumber daya manusia yang tersedia.

Pada poin ketiga perdagangan akan mampu mendorong investasi asing masuk untuk menanamkan modalnya. Dalam bukunya yang berjudul menuju Batam yang lebih cemerlangWendi Aritonang menyatakan bahwa dengan adanya perdagangan bebas maka akan mengakibatkan penanaman modal asing, penciptaan lapangan pekerjaan secara langsung maupun tidak langsung, penyediaan sarana industri berkulitas dengan harga murah karena terkonsentrasi disuatu wilayah dan untuk peningkatan devisa Negara26. Hal ini dapat dilihat dari jumlah investasi asing yang masuk ke Batam setelah diberlakukannya Free Trade Zone.

Pada poin keempat dalam manfaat Free Trade Zone setelah adanya pemberlakuan kawasan perdagangan bebas maka secara tidak langsung akan adanya transfer teknologi yang lebih canggih atau bersifat non-tradisional. Hal ini dilatar belakangi atas investasi asing yang berasal dari Negara luar yang membutuhkan hasil produk atau kegiatan industri yang cepat dan berkulitas. Sehingga membutuhkan alat produksi yang berteknologi tinggi dengan pekerja yang berkemampuan atau menguasai teknologi tersebut. Terkait masalah pelatihan staff tenaga kerja hal tersebut sudah tercatat dalam Pasal 12 Undang Undang Nomo 1 tahun 1967 terkait masalah penanaman modal asing yang menyatakan:27

26

Wendi Aritonang, 2003, “Menuju Batam yang Lebih Cemerlang”, Khanata, Jakarta p;15 27

(22)

22

“Perushaan modal asing berkewajiban menyelenggarakan dan

atau menyediakan fasilitas latihan dan pendidikan di dalam dan diluar negeri secara teraut dan terarah bagi warga Negara Indonesia berangsur-angsur agar warga Negara asing dapat diganti oleh tenaga-tenaga warga Negara Indonesia.”

Adanya peraturan tersebut maka secara tidak langsung akan adanya pelatihan tenaga kerja oleh perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia. Sehingga hal tersebut akan meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia dalam menguasai teknologi maupun sistem produksi yang tidak lagi bersifat tradisional.

1.6.Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian adanya batasan penelitian hal ini bertujuan untuk lebih menfokuskan pada penelitaian yang akan dilakukan batasan penelitian tersebut terdiri atas dua:

A. Batas Waktu

Batas waktu dalam penelitian ini melihat kerjasama perdagangan dan investasi antara Singapura pada tahun 2009 hingga 2013. B. Batas materi

(23)

23 1.7.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah semua asas peraturan dan teknik-teknik yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam pengumpulan data dan analisis28. Agar penulisan penelitian ini menjadi terarah sesuai dengan kriteria keilmuan sehingga dapat dipertanggung jawabkan keobjektifannya, maka peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitik. B. Teknik Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, setelah data yang bersifat kualitatif yang diperlukan terkumpul, peniliti mengadakan analisis terhadap data tersebut dengan menggunkaan teknik analisa kualitatif yang memiliki pola induktif dan deduktif. Penelitian yang bersifat kualitatif ialah metode penelitian yang dikumpulkan bukanlah berupa angka-angka, namun bersumber dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumentasi peneliti serta dokumen resmi lainnya. Data yang dikumpulkan kemudian disusuun dan di inpretasikan agar dapat dianalisa.

Tujuan dalam penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif ini adalah untuk memahami kenyataan di balik fenomena yang terjadi secara mendalam. Sehingga teori yang ada kemudian dicocokkan dengan realita yang

28

(24)

24 terjadi dilapangan. Menurut Keirl Miller, penelitian kualitatif seacar fundamental begantung pada pengamatan manusia dan kawasannya sendiri.29

Pola induktif yaitu pola yang bermula dari fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum, sedangkan pola deduktif yaitu metode yang digunakan dengan cara membawa data yang bersifat umum menuju kerangka pembahasan yang khusus. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian secara induktif, secara induktif maksudnya adalah sejenis penalaran yang bermaksud menghasilkan pernyataan umum atau universal yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus atau pernyataan spesifik30.

1.8. Argumen Dasar

Argumen dasar dalam penelitian ini adalah:

Adanya pemberlakuan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas di Batam yang dimulai pemberlakuannya pada awal tahun 2009 memberikan pengaruh terhadap hubungan kerjasama perdagangan dan investasi antara Singapura dan Indonesia di Batam pada tahun 2009 hingga 2013 yang merupakan imbas dari adanya perubahan beberapa kebijakan sejak diberlakukannya kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang menjadi faktor pendorong meningkatnya hubungan kerjasama kedua Negara ini terutama dalam sektor perdagangan dan investasi.

29

Lexy J Moleong, 1991, “Metode Penelitian Kualitatif” Remaja Rosda Karya, Bandung

30

(25)

25 1.9.Sistematika Penulisan

BAB I :Merupakan pendahuluan yang terdiri dari alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, kerangka pemikiran, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II :Merupakan pembahasan mengenai Batam sebelum dan sesudahnya adanya pemberlakuan Free Trade Zone.

BAB III : Merupakan pembahasan mengenai perkembangan kerjasama Singapura dan Indonesia di Batam bidang perdagangan dan investasi sebelum diberlakukannya Free Trade Zone.

BAB IV : Merupakan pembahasan pengaruh penerapan Free Trade Zone terhadap kerjasama Singapura- Indonesia di Batam bidang perdagangan dan investasi.

(26)

I

Pengaruh Pemberlakuan

Free Trade Zone

Di Batam Terhadap

Kerjasama Singapura-Indonesia Di Batam Bidang Perdagangan

Dan Investasi Tahun 2009-2013

SKRIPSI

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1

Oleh: Lismayanti NIM (201010360311114)

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(27)

II

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Lismayanti

NIM : 201010360311114 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENGARUH PEMBERLAKUAN FREE TRADE ZONE DI BATAM TERHADAP KERJASAMA SINGAPURA –

INDONESIA DI BATAM BIDANG PERDAGANGAN DAN INVESTASI TAHUN 2009-2013

Disetujui,

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

M. Syaprin Zahidi, MA Dyah Estu Kurniawati, M.Si.

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan Hubungan Internasional

(28)

III

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Lismayanti

NIM : 201010360311114 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENGARUH PEMBERLAKUAN FREE TRADE ZONE DI BATAM TERHADAP KERJASAMA SINGAPURA –

INDONESIA DI BATAM BIDANG PERDAGANGAN DAN INVESTASI TAHUN 2009-2013

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS Pada hari: Jumat 18 Juli 2014

Tempat: Ruang Dosen Fisip

Mengesahkan, Dekan FISIP- UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji:

1. Havidz Ageng Prakoso, MA ( )

2. Peggy Puspa Haffsari, M.Sc. ( )

3. M. Syaprin Zahid, MA ( )

(29)

IV

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Lismayanti NIM : 201010360311114 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENGARUH PEMBERLAKUAN FREE TRADE ZONE DI BATAM TERHADAP KERJASAMA SINGAPURA –

INDONESIA DI BATAM BIDANG PERDAGANGAN DAN INVESTASI TAHUN 2009-2013

Pembimbing : 1. M. Syaprin Zahidi, MA 2. Dyah Estu Kurniawati, M.Si

Kronologi Bimbingan :

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan Pembimbing I Pembimbing II

4 November 2013 Mengajukan Judul

13 November 2013 Bimbingan

18 Februari 2014 ACC Seminar

18 Maret 2014 Seminar Proposal

08 April 2014 ACC BAB II

20 Mei 2014 ACC BAB III

30 Juni 2014 ACC BAB IV dan

BAB V

05 Juli 2014 ACC Ujian

118 Juli 2014 Ujian Skripsi

Malang, 22 Juli 2014 Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(30)

V

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Lismayanti

Tempat, tanggal lahir : Batam, 15 Mei 1992 NIM : 201010360311114 Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

PENGARUH PEMBERLAKUAN FREE TRADE ZONE DI BATAM TERHADAP KERJASAMA SINGAPURA – INDONESIA DI BATAM BIDANG PERDAGANGAN DAN INVESTASI TAHUN 2009-2013 bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yanb berlaku.

Malang, 22 Juli 2014 Yang menyatakan,

(31)

VI

KATA PENGANTAR

Telah banyak referensi di Indonesia yang membahas studi tentang kerjasama bilateral antara Indonesia dan Singapura. Namun belum banyak yang membahas bagaimana kerjasama ekonomi Indonesia dan Singapura di Batam setelah pemberlakuan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabhan bebas dengan melihat pengaruhnya terhadap kerjasama perdagangan dan investasi. Terkait hal tersebut, Penulis tertarik pada pengaruh yang ditimbulkan setelah adanya pemberlakuan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas tersebut dengan melihat beberapa kebijakan serta aturan pemerintah setelah pemberlakuan Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.

Penulis menyadari bahwa didalam proses pengerjaan dan penyajian skripsi ini masih banyak kekurangan yang perlu ditambahi dan disempurnakan. Oleh karena itu, masukan dan kritikan yang membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk membantu menutup celah kekurangan tersebut.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi, sekalipun kecil yang tidak hanya bermanfaat untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan mengenai studi Hubungan Internasional di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang saja akan tetapi juga disiplin Ilmu Hubungan Internasional di Indonesia secara umum.

(32)

VII

UNGKAPAN PERSEMBAHAN

moto

“Menjadi yang Terbaik bukanlah menjadi yang pertama ataupun utama, akan

tetapi menjadi terbaik adalah ketika kamu mengerjakan sesuatu dengan segala

usaha terbaik mu”

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat

(QS : Al-Mujadilah 11)

Barang siapa berjalan untuk ilmu maka Allah akan memudahkan baginya

jalan ke surga

(HR. Muslim)

Sebagai rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang senantiasa memberikanku kesehatan dan kesabaran yang luar biasa.

2. Kedua orang tuaku tersayang, Bapak Sulaiman & Ibu Netty Herawati yang dengan penuh kasih, kesabaran dan keikhlasan selalu mendoakan, memberi semangat dan mencukupi segala kebutuhan baik material maupun non material agar penulis bisa menyelesaikan studi di Jurusan HI sampai selesai.

(33)

VIII

immaterial. Sehingga penulis mampu menyelesaikan kuliahnya. Buat kakak laki-laki tercinta, abud, bang izul, & bang adi yang selalu jadi tempat cerita, dukungan materi dan imaterinya tak lupa buat kakak ipar tercinta mas bibi & mbak intan yang selalu jadi tempat curhat, serta tempat minta uang jajan kalo udah akhir bulan makasih atas doa dan dukungannya.

4. Keluarga besar saya yang selalu mendoakan dan menyemangati, sepupuku tercinta Rolland yang selalu ada diwaktu sulit, serta adikku tercinta M. Hafiz Zamani, ponakanku tercinta Ferdi Hakiki Bastian, Ikhsan Arda Billy Bastian, Putri Chandra Kirana, & wildan.

5. My lovely another sister mbak Faikha’ F.F. yang udah kayak kakak sendiri tempat curhat, tempat konsul, makasih mbak atas dukungan nyemangatin aku doanya traktiran makannya, udah nemenin kemana aja makasih banget udah selalu bersama selama 4 tahun. Buat Agfajrina C.P yang ud jadi adek aku, Mirza H. P. Enggar Swastika, Dini S.R, Hardi Alunaza SD, Farach Putri N., Fhika Rizky M. yang udah kayak saudari/a buat aku, tempat curhat, selalu jadi olokan teman seperjuanagan, dukungan semangat doa, masukan, nasehatnya makasih banget.

6. Pacar Mas Edo (Fenny Fredyan Prawira) sahabat baikku tempat curhat, temen nongkrong, temen gila-gilaan bareng makasih banget atas dukungannya selama 4 tahun bersama selalu ada selalu nyemangatin aku, makasih juga atas doanya.

7. Gilang Pratiwi, Handy Yoga, Ria Alfa, Sarif, Chotita, Asih, Devy, Kiki emak, Helwa, Mirani, Talab, Alim, temen seperjuangan makasih atas dukungan, sharingnya, dan bantuan serta doanya.

8. Teman-teman HI angkatan 2010 Khususnya HI B Hardian, Bang Ozi, Bang Yudha, Mas Amir, Bang Teki, Anggi, Novia, Indella, Amang, Aryan, Wim, Mas Fariz, Kunto, Windi, Sharly, Ita, Adell, blongo, Obie, Adit, Erni, Mei, Bunga dll. yang sudah membagi ilmu, pengalaman, dan untuk semangat dan kebersamaannya selama 8 semester.

(34)

IX

M.Si selaku dosen pembimbing I dan II yang telah memberikan waktu, pikiran, ide-ide, saran, dukungan dan semangat serta dengan penuh kesabaran telah membimbing penulis selama proses pembimbingan hingga skripsi ini bisa terselesaikan.

10.Bapak Havidz Ageng Prakoso, MA dan Ibu Peggy Puspa Haffsari, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan bantuan dan saran kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

11.Dosen-dosen Jurusan Hubungan Internasional seluruhnya, Bapak Gonda Yumitro, Bapak Tonny Dian Effendy, Bapak Ruli Inayah Ramadhoan, Ibu Helmia Asyathri, Pak Hafid Adim P. Ibu Demeiati Nurkusuma N. dll. 12. Segenap Bapak/Ibu di lingkungan FISIP UMM, Bapak Asep Nurjaman selaku

Dekan FISIP, Pak Nurudin (PD I), Ibu Juli Astutik (PD II), Pak Masmuh (PD

III) serta para staf TU FISIP (Pak Nanang, Pak Dur, Pak Khusnul, Ibu Siti, Ibu Ami, Mbak Ana, Mbak Tika, Mas Pandu, Ririn, dll.)

13.Segenap Kru Lab HI yang luar biasa Mbak Fitri, & Abi. Temen-temen yang selalu berkunjung ke jurusan Afif, Dimas, Anggi, Novia, Della, Anita, Fibi, Maya, Oki, dll yang mengurangi rasa bosan saya selama di jurusan.

14.Teman-teman yang menemani d jurusan Afif, Dimas, Anita, Imam, Zahra, Fibi, makasih ya kalian rajin kejurusan jadi aku gak bosen sendirian selama di jurusan.

(35)

X DAFTAR ISI

COVER ... I LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... II LEMBAR PENGESAHAN ... III BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... IV LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... V KATA PENGANTAR ... VI LEMBAR PERSEMBAHAN ... VII ABSTRAKSI ... X ABSTRACT ... XI DAFTAR ISI ... XII DAFTAR TABEL ... XV DAFTAR GRAFIK ... XVI DAFTAR GAMBAR ... XVII

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 7

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 8

a. Manfaat Praktis... 8

b. Manfaat Akademis ... 8

1.4.Penelitian Terdahulu ... 8

1.5.Kerangka Teori dan Konsep ... 15

(36)

XI

1.6.Ruang Lingkup Penelitian ... 22

1.6.1. Batas Waktu P ... 22

1.6.2. Batas Materi ... 22

1.7.Metode Penelitian ... 23

1.7.1. Jenis Penelitian ... 23

1.7.2. Teknik Analisis Data ... 23

1.8.Argumen Dasar ... 24

1.9.Sistematika Penulisan ... 25

BAB II PERKEMBANGAN BATAM MENUJU KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS 2.1.Batam sebagai Kawasan Daerah Otonom ... 26

2.2.1. Tahap Perkembangan Pembangunan di Kota Batam ... 27

2.2.1. Tahap Perkembangan Pembangunan di Batam ... 29

2.2.Batam Sebagai Kawasan Berikat (Bonded Zone) ... 37

2.3.Penerapan Free Trade Zone di Batam ... 44

2.3.1. Latar Belakang Pembentukan Free Trade Zone di Batam ... 44

2.3.2. Prisnsip-prinsip Free Trade Zone dan Manfaat Penerapan Free Trade Zone ... 47

2.4.Batam Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Peabuhan Bebas (Free Trade Zone dan Free Port) ... 54

BAB III KERJASAMA SINGAPURA-INDONESIA DI BATAM BIDANG PERDAGANGAN DAN INVESTASI SEBELUM PEMEBERLAKUAN FREE TRADE ZONE DI BATAM 3.1.Analisa Kepentingan Singapura dan Indonesia Terhadap Kerjasama Dalam Bidang Investasi Terkait Pemanfaatan Batam. ... 60

3.1.1. Kepentingan Indonesia Dalam Kerjasama Perdagangan dan Investasi dengan Singapura ... 61

3.1.2. Kepentingan Singapura Dalam Kerjasama Perdagangan dan Investasi dengan Indonesia ... 64

(37)

XII

3.3.Analisa Posisi Batam Terhadap Kerjasama Singapura-Indonesia dalam Bidang Perdagangan dan Investasi ... 81 3.4.Fluktuasi Kerjasama Antara Singapura dan Indonesia Sebelum

Diberlakukannya Batam Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas (2002-2006 ... 85

BAB IV ANALISA PENGARUH PEMBERLAKUAN BATAM SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN

BEBAS TERHADAP HUBUNGAN KERJASAMA

SINGAPURA-INDONESIA DALAM BIDANG

PERDAGANGAN DAN INVESTASI

4.1. Perubahan dan Manfaat Pemberlakuan Free Trade Zone di Batam ... 91 4.1.1. Pengarauh Pembentukkan Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas di Batam terhadap Perubahan yang dialami Batam. ... 91 4.1.2. Pengarauh Pembentukkan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di Batam Terhadap Manfaat yang Diperoleh Batam... 98 4.2. Pengaruh pemberlakuan Free Trade Zone di Batam terhadap jumlah

Perdagangan (ekspor-impor) di Batam ... 101 4.3. Pengaruh pemberlakuan Free Trade Zone di Batam terhadap jumlah Investasi

di Batam ... 108

BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan ... 115 5.2.Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

(38)

XIII

DAFTAR TABEL

Tabel I Penelitian Terdahulu (Posisi Peneliti) ... 13

Tabel II Periode Pembangunan Kota Batam ... 28

Tabel III Perkembangan Pemerintahan di Kota Batamr ... 37

Tabel IV Rasio Investasi Pemerintah dengan Swasta Asing & Domestik ... 47

Tabel V Pelabuhan di Kawasan Batam ... 71

Tabel VI Fasilitas Bandara Hang Nadim ... 72

Tabel VII Jembatan Penghubung Batam-Rempang-Galang ... 76

Tabel VIII Laju Pertumbuhan Penduduk di Kawasan Batam ... 79

Tabel IX Tenaga Kerja di Batam ... 80

(39)

XIV

DAFTAR GRAFIK

Grafik I Data Jalan Raya (Desember 2003- Desember 2012) ... 70

Grafik II Jumlah Ekspor dan Impor ... 87

Grafik III Jumlah Investasi Singapur di Batam ... 89

Grafik IV Jumlah Ekspor Batam di Beberapa Negara ... 104

Grafik V Ekspor Batam Menurut Komoditi ... 105

Grafik VI Ekspor Batam Menurut Negara Tujuan Utama ... 106

Grafik VII Jumlah Impor Batam Berdasarkan Asal Negara ... 107

Grafik VIII Jumlah Investasi di Kawasan Batam ... 110

Grafik IX Investasi Pemerintah Swasta Asing & Domestik ... 111

(40)

XV

DAFTAR GAMBAR

(41)

XVI Daftar Pustaka

Buku dan Jurnal (Tabloid):

Aritonang, Wendi 2003, “Menuju Batam yang Lebih Cemerlang”, Jakarta, Khanata.

Burmansyah, Edy. “Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Dalam Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil”. Seri kertas Kerja Institute For Global Justice (IGJ) 2009.

Dokumen Departemen Luar Negeri, 2005, “Strategi Free Trade Zone”, Jakarta.

Elviyanti, dan Azhari, “Batam Indonesia Free Trade Zone Authority”, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Batam, Pusat Pengolaan Data & Sistem Informasi.

Mas’oed, Mochtar 2003, “Ekonomi Politik Internasional dan Pembangunan” cetak:II, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,.

Muliiono, Heri, 2001, “Merajut Batam Menyongsong Masa Depan Menyongsong Status Free Trade Zone”, Jakarta, LP3ES.

Munandar, Haris 1997, “Ekonomi Internasional”, Jakarta, Erlangga.

Pamuntjak, Amir 1994, “Sistem Paten: Pedoman Praktik Ahli Teknologi, Jakarta, Djambatan.

(42)

XVII

Tabloid Diplomasi (Media Komunikasi dan Interaksi), NO 66, edisi 15 juli-14 agustus 2013

Titik Anas, Yose Rizal Damuri, Moekti Soejachmoen, Kasan Muhri, Haryo Aswicahyono, 2006, “Mempersiap Batam sebagai Kawasan Ekonomi Khusus”, Jakarta, CSIS.

Unaradjani, Dolet 2000, “Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial”, Jakarata, Grasindo.

United Nations, 2005, (ESCAP), “Free Trade Zone and Port Hinterland Development”

Zaenudin, Muhamad,“Analisa Faktor-fakor yang Mempengaruhi PMA di Batam”, Batam.

Internet:

Book II, “Penerapan Special Economic Zone dikawasan Batam, Bintan dan Karimun”, dikases melalui http://www.bi.go.id

Chandra Gunawan, “Investasi Asing: Posisi Singapura di Batam Tak Tergeser”, Edisi 27 februari 2012, diakses melalui http://www.bisnis.com/articles/investasi-asing-posisi-singapura-di-batam-tak-tergeser

Dumai Free Trade Zone,diakses melalui http://www.dumaikota.go.id

Fasilitas Bandara Internasional Hang Nadim, Badan Otorita Batam, diakses melalui http://www.batam.goid/home/bandara.php

(43)

XVIII

Happy Okatisari, 2008, “Faktor-Faktor yang Mendorong Singapura Melakukan Kerjasama Ekonomi dengan Indonesia Terkait Pemanfaatan Free Trade Zone di Pulau Batam 2005”, diakses melalui

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1hi09/204613019/babI.pdf

Harry Azhar Azhis, “Optimalisasi Kebijakan FTZ BBK Kepri Sebagai Pusat

Pertumbuhan Regional”, diakses melalui

http://www.hharryazharazis.com/detail/410/.cnet

Hilda Delvia Febriyanti Pakpahan, 2011 “Dinamika Hubungan Bilateral Investasi Indonesia Singapura: Kasus Free Trade Zone di Batam 2005-2009”, diakses melalui http://dspace.library.uph.edu:8080/bitstream/123456789/286/6/I.pdf

Indonesia-Singapore-Malaysia Growth Triangle, diakses melalui, http://www.dfat.gov.au/publications/pdf/gt_3.pdf

Map Of Batam-Remoang Galang Map of Batam, di akses melalui https://pemkotbatam.go.id

Map of Batam-Rempang-Galang, di akses melalui https://www.google.co.id/search?q=map+of+batam

Menuju Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Freee Trade Zone) Batam Bintan Karimun,dalam Profil Wilayah Edisi II, diakses melalui http://bulletin.penataanruang.net/upload/data_artikel/profil%20wilayah..BBK%20

edisi%202.pdf

(44)

XIX

Penerapan Wilayah Special Economic Zone di Wilayah Batam, Bintan, dan Karimmun,diakses melalui http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/kepri/Documents/8cd33455f17f4c739ed73db1ac991992boks2.pdf

Pertumbuhan Ekonomi Batam Tahun 2011, edisi sabtu 25 februaru 2012, diakses melalui

http://.haluankepri.com/ekonomi-bisnis/bisnis/25371-pertumbuhan-ekonomi-batam-tahun-2011.html

Profil Wilayah BBK Edisi II, “Menuju Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas(Free Trade Zone) Batam Bintan Karimun”, di akses melalui http://buletinpantaanruang.net/upload/data_artikel/profil%20wilayah..BBk%20.pd

f

Prosedur Investasi,diakses melaluiwww.bpbatam.go.id

Putri Yastika, 2009, “Pengaruh Kebijakan Free Trade Zone Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Kawasan Pulau Batam Pada Tahun

2000-2007”, diakses melalui

http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/1224/1517

(09:05:2012,22:16,WIB)

Rahmanto Surahmat, “PPN Jasa Kena Pajak di Kawasan Berikat Bisnis

Indonesia”, edisi Senin 9 februari 2004, dikases melalui

http://www.solusihukum.com

Ringkasan Ekskutif Kajian Ekonomi Regional Tw1-2011, diakses melalui

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/8859466D-8B4C-4DF9-BB77-F7FB67C397DE/15501/RingkasanEksekutifKERProvinsiKepulauanRiauTriwula

n.pdf

(45)

XX

Sejarah Pulau Batamdiakses melalui http://www.pn-batam.go.id

Sejarah Singapura, diakses melalui,

http://www.aseannewsnetwork.com/singapore/history-indonesian.html

Singapura, diakses melalui

http://www.kemlu.go.id/singapore/Pages/CountryProfile.aspx?l=id

Suhartono, “Prospek Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

perspektif : Kebijakan Perdagangan”, diakses melalui

http://www.isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/14409605634_0853-9316.pdf

Syamsul Bahrum, “Dimensi Historik Batam Dalam Konteks Internasional

Pembangunan”, dikases melalui

http://Syamsulbahrum.web.id/index.php?option=com.content&task=view&id=37

&Itemed=1

Telaahan Isu Strategis(Batam sejak 1968 Hingga Otonomi Daerah, diakses melalui http://www.pu-net.go.id

Tempat Penimbunan Berikatdiakses melalui http://beacukai.go.id

Teuku Rezasyah, “Hubungan Bilateral Indonesia dan Singapura: Turun, Naik, dan Bagaimana Kedepan?”, diakses melalui http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/hubungan_bilateral_indonesia_dan_singapura.pdf

Gambar

Tabel I.

Referensi

Dokumen terkait

Musrenbang kelurahan merupakan forum musyawarah antar para pemangku kepentingan di kelurahan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan

Dengan selesainya penelitian ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting

Presenta se = 76% Pengaruh tergolong sedang Besarnya pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik

secara khusus. 3) Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu maka tidak mungkin penegakan hukum akan berlangsung dengan lancar sarana fasilitas tersebut antara lain

Lewat bukunya, al-Islam wa Ushul al-Hukmi, ia mengemukakan ide-ide dan alasan persetujuannya itu, antara lain : Pertama, Al- 4XU¶DQ GDQ KDGLWV WLGDN PHQJDWXU WHQWDQJ

hakekatnya manusia dalam kehidupan selalu menginginkan hidup yang sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. Bahkan Islam senantiasa mengajarkan kepada umatnya agar bisa

Berdasarkan hasil analisis, maka simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa variabel website quality dan perceived quality memiliki pengaruh yang positif

Penentuan harga dengan metode ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP) untuk produk sikat gigi berbahan limbah kayu didapatkan nilai Rp 2.216 untuk