BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasar
atas hukum (rechtsstaat) dan bukan negara atas kekuasaan (machtsstaat),
maka kedudukan hukum harus ditempatkan di atas segala-galanya. Setiap
perbuatan harus sesuai dengan aturan hukum tanpa kecuali.1 Dan hal ini
sudah tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 dalam pasal 1 ayat 3 yang berbunyi “Negara Indonesia adalah
Negara Hukum”.
Pengertian hukum dari Drs. E. Utrecht, S.H“ Hukum adalah
himpunan peratuan ( perintah dan larangan ) yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu”.Prof. Mr. E.M.
Meyers Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan
kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan
menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.2
Dalam hal ini penulis tertarik mengangkat fenomena yang terjadi
di lingkungan sekitar mengenai judi sabung ayam. Penulis sering
menemukan dan mendengar adanya perjudian sabung ayam yang ada di
1
Jimly Asshiddiqie. 2006. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI. hal. 69
2
wilayah hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan yang mana perjudian
sabung ayam ini meresahkan warga sekitar, perjudian ini tidak terjadi di
satu tempat atau di satu desa saja tetapi hal ini terdapat di berbagai tempat
atau desa, semakin meluasnya perjudian ini menyebabkan kekhawatiran
yang mana judi sabung ayam ini dapat menjadi suatu kebiasaan.
Dalam judi sabung ayam ini bukan warga sekitar saja yang terlibat
melainkan orang-orang yang di luar wilayah hukum Polsek Beji ikut terlibat
dalam perjudian ini, dengan adanya perjudian tersebut warga pun mulai
resah dan saat perjudian itu terjadi warga enggan untuk melaporkan ke
pihak Kepolisian karena mereka takut terlibat dalam pelanggaran hukum ini,
pihak Kepolisian pun tidak diam saja dalam fenomena yang terjadi di
wilayah hukumnya, pihak Kepolisian pernah melakukan penggerebekan
tempat perjudian tetapi dalam penggerebekan tempat perjudian tersebut
pihak Kepolisian Resort Beji mendapati lokasi dalam keadaan sudah kosong
atau tidak ada aktifitas perjudian sabung ayam, hal ini menimbulkan banyak
pendapat dari masyarakat akan kebocoran info penggrebekan judi ini akibat
dari adanya kerjasama antara oknum-oknum tertentu dengan para pelaku
perjudian ini.
Pengertian judi menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946
pasal 303 ayat (3) tentang Peraturan Hukum Pidana atau yang biasa di kenal
KUHP adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya kemungkinan
mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga karena
pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya yang
tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian
juga segala pertaruhan lainnya. Sedangkan Sabung ayam adalah permainan
adu dua ekor ayam dalam sebuah kalangan atau arena. Biasanya ayam yang
diadu hingga salah satu kabur atau kalah, bahkan hingga mati. Permainan ini
biasanya diikuti oleh perjudian yang berlangsung tak jauh dari arena adu
ayam.3
Judi sabung ayam secara tegas dilarang oleh Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1946 Pasal 303 (3), Jo
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1974 tentang Penertiban Judi Jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 9 tahun 1981 Jo. Instruksi Presiden dan Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tanggal 1 April 1981. Namun dalam realita
yang ada di masyarakat perjudian ini bukan lah suatu hal yang harus di
takuti justru sebaliknya, banyak yang menganggap judi sabung ayam
sebagai hobi.
Seharusnya dalam hal ini pihak Kepolisian dapat menindak dan
mengantisipasi perjudian sabung ayam, sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi Kepolisian yang tercantum dalam Undang-Undang Negara Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Indonesia.
Dalam Pasal 1 ayat (1)Kepolisian adalah segala hal-ihwal yang berkaitan
dengan fungsi dan lembaga Polisi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Dan dalam pasal 2 fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi
3
pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan
kepada masyarakat. Tugas pokok Kepolisian juga sudah di atur dalam
undang-undang Kepolisian dalam pasal 13 yang mana dalam pasal tersebut
berbunyi a) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, b)
menegakkan hukum, c) memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat. Dalam pasal 15 dan 16 terdapat wewenang
untuk menjalankan tugas Kepolisian.
Penegakan hukum pidana untuk menanggulangi perjudian sebagai
perilaku yang menyimpang harus terus dilakukan. Hal ini sangat beralasan
karena perjudian merupakan ancaman yang nyata terhadap norma-norma
sosial yang dapat menimbulkan ketegangan individual maupun
ketegangan-ketegangan sosial. Perjudian merupakan ancaman riil atau potensil bagi
berlangsungnya ketertiban sosial.4
Dengan demikian perjudian dapat menjadi menghambat
pembangunan nasional yang beraspek materiel-spiritual. Karena perjudian
mendidik orang untuk mencari nafkah dengan tidak sewajarnya dan
membentuk watak “pemalas”. Sedangkan pembangunan membutuhkan
individu yang giat bekerja keras dan bermental kuat.5Sangat beralasan
kemudian judi harus segera dicarikan cara dan solusi yang rasional untuk
4
Saparinah Sadli. 1998 dalam Muladi dan Barda Nawawi Arief.Teori-Teori dan Kebijakan Pidana.Cet. II, Bandung. Penerbit Alumni. hal. 148
5
suatu pemecahannya. Karena sudah jelas judi merupakan problematika
sosial yang dapat mengganggu fungsi sosial dari masyarakat.6
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menyusun karya ilmiah
ini guna dapat menghantarkan untuk menyusun skripsi dengan judul “
UPAYA KEPOLISIAN DALAM MELAKUKAN PENINDAKAN JUDI
SABUNG AYAM DI WILAYAH HUKUM POLSEK BEJI KABUPATEN
PASURUAN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut diatas dapatlah penulis
merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya judi sabung ayam yang
ada di wilayah hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan?
2. Bagaimana upaya Kepolisian dalam melakukan penindakan judi sabung
ayam di wilayah hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab terjadinya judi sabung
ayam yang ada di wilayah hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan
2. Untuk mengetahui upaya kepolisian dalam melakukan penindakan judi
sabung ayam di wilayah hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan.
6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu :
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan dan
pemikiran yang bermanfaat di bidang disiplin ilmu, ilmu hukum dan
hukum pidana. Khususnya dalam tindak pidana pasal 303
Undang Nomor 1 tahun 1946 atau biasa di sebut KUHP. Jo
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1974 tentang Penertiban Judi Jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 9 tahun 1981 Jo. Instruksi Presiden dan Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 5, tanggal 1 April 1981 tentang judi
sabung ayam.
2) Manfaat Praktis
1. Bagi Polsek Beji
Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk meningkatkan
mekanisme Kepolisian dalam melakukan penindakan judi sabung
ayam di wilayah hukum Polsek Beji, serta dapat menjadi tambahan
informasi bagi penyidik terkait kendala-kendala dalam penindakan
tindak pidana judi sabung ayam. Sehingga dalam hal ini di harapkan
penyidik mampu mengatasi kendala-kendala tersebut, sekaligus
menyelesaikan tindak pidana perjudian sabung ayam dengan
2. Bagi Masyarakat
Penelitian dapat digunakan sebagai informasi dan pengetahuan
bahwa perbuatan judi sabung ayam sebagai tindak pidana dan juga
tidak ragu lagi dalam melaporkan kepada pihak Kepolisian apabila
ada yang melakukan kegiatan judi sabung ayam.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat bagi penulis sebagai syarat penyelesaian
tugas akhir dan juga untuk menambah pengetahuan mengenai upaya
Kepolisian dalam penindakan judi sabung ayam di wilayah hukum
Polsek Beji.
E. Metode Penulisan
1. Metode Pendekatan
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
pendekatan yuridis sosiologis, yaitu melihat tugas dan upaya Kepolisian
dalam penindakan judi sabung ayam di wilayah hukum Polsek Beji.
2. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian dan pengumpulan data adalah
Polsek Beji Kabupaten Pasuruan. Adapun alasan kenapa melakukan
penelitian di Polsek Beji Kabupaten Pasuruan karena faktanya penulis
sering mendengar dan melihat adanya suatu kegiatan judi sabung ayam
yang terjadi, kemudian timbul keinginan untuk melakukan penelitian di
3. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi
penelitian melalui wawancara atau interview dengan AKP. Wiksan
selaku Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Beji Kabupaten
Pasuruan, serta salah satu tokoh masyarakat setempat yang bernama
Ustadz Khoiron dan juga tiga orang pelaku yang bernama Sodikin,
Abdul Ghofur dan Mat Sani. Maupun pengamatan yang diperoleh
dari sumber informasi utama dan dokumen-dokumen resmi yang
mana semuanya diperoleh langsung dari lokasi penelitian
b. Data Sekunder
Data Skunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
resmi, buku-buku yang berhubungan dengan penelitian, hasil
penelitian dalam bentuk skripsi, tesis dan peraturan
perundang-undangan terkait. Adapun data sekunder ini menurut Gregory
Churchill dalam bukunya Soerjono Soekanto dapat dibagi menjadi7:
1. Bahan hukum primer, yang terdiri dari peraturan
perundang-undangan terkait dengan objek penelitian.
2. Bahan hukum sekunder, yang terdiri dari buku-buku dan
tulisan-tulisan yang terkait dengan objek penelitian.
3. Bahan hukum tersier, yang terdiri dari studi website atau
penelusuran internet yang terkait dengan objek penelitian.
7
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data
penelitian sebagai berikut :
a. Observasi adalah salah satu sarana pengumpulan data sebagai dasar
penulis untuk melakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran
yang lebih lengkap mengenai penelitian yang akan di teliti. Penulis
terlebih dahulu mengamati lokasi penelitian untuk mendapat
keyakinan bahwa judi sabung ayam ini benar-benar marak terjadi
di wilayah hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan. Dalam hal ini
sasaran pengamatan adalah tempat-tempat yang sering digunakan
untuk judi sabung ayam.
b. Wawancara atau interview yaitu suatu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada AKP.
Wiksan selaku Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Beji
Kabupaten Pasuruan, tokoh masyarakat setempat yang bernama
Ustadz Khoiron dan juga tiga orang pelaku yang bernama Sodikin,
Abdul Ghofur dan Mat Sani.
c. Dokumentasi yaitu berupa pengumpulan data-data yang dimiliki
oleh Polsek Beji Kabupaten Pasuruan, yang berupa statistik
perjudian sabung ayam dalam jangka waktu tiga tahun terakhir.
5. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan teknik pengumpulan data penelitian baik wawancara
metode analisis deskriptif kualitatif yang sebagaimana menjabarkan atau
menguraikan dari hasil penelitian ke dalam sebuah tulisan dan mendalam
mengenai persoalan yang dikaji. Untuk menganalisis kondisi riil di
lapangan terkait dengan fenomena judi sabung ayam.
F. Rencana Sistematika Penulisan
Dalam penulisan ini penulis mengemukakan sistematika Penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metode penulisan,
rencana jadwal penelitian dan rencana sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisikan mengenai tinjauan pustaka yang meliputi
deskripsi dan uraian mengenai bahan-bahan teori, doktrin atau pendapat
sarjana, dan kajian yuridis berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang permasalahan yang diteliti serta
pemaparan hasil penelitian terhadap bahan hukum yang berkaitan dengan
permasalahan berdasarkan pada teori dan kajian pustaka.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini dipaparkan mengenai kesimpulan yang dapat ditarik
dari penulisan, serta saran-saran dengan harapan dapat menjadi masukan
PENULISAN HUKUM
UPAYA KEPOLISIAN DALAM MELAKUKAN PENINDAKAN JUDI SABUNG AYAM DI WILAYAH HUKUM POLSEK BEJI KABUPATEN
PASURUAN
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum
OLEH:
JOHAN DIANSYAH AGUS SAPUTRO
201010110311014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
Ungkapan Pribadi :
Ibu adalah malaikat pelindung yang diciptakan Allah untuk menjaga kita
Beliau selalu ada disaat kita susah dan sedih
Melihat anaknya terjatuh ibu lah yang pertama merasakan sakit
Maka dari itu jangan pernah melukai hati para ibu walau setitik
Lindungilah beliau dan junjung tinggi harkat dan martabatnya
Motto :
Kecerdasan bukanlah tolak
ukur kesuksesan, tetapi
ABSTRAKSI
Nama : Johan Diansyah Agus Saputro
NIM : 201010110311014
Judul : Upaya Kepolisian Dalam Penindakan Judi Sabung Ayam Di Wilayah Hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan
Pembimbing : Wasis Suprayitno, SH., M.Si Dr. Tongat, SH., M.Hum
Perjudian sabung ayam tidak lagi dilakukan oleh para orang tua melainkan turut dilakukan oleh para remaja. Penelitian ini mengambil rumusan masalah faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya judi sabung ayam dan bagaimana upaya Kepolisian dalam melakukan penindakan judi sabung ayam. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, sumber data primer diperoleh langsung dari lokasi penelitian dan sumber data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku dan peraturan perundang-undangan terkait dan teknik pengumpulan datanya berupa observasi langsung ke lokasi penelitian dan wawancara dengan cara tanya jawab langsung kepada pihak Kepolisian, tokoh masayarakat dan pelaku judi sabung ayam di wilayah hukum Polsek Beji kabupaten Pasuruan sebagai tempat pengambilan data primer. Kemudian data hasil penelitian tersebut dianalisa secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui faktor-faktor yang menjadi penyebab judi sabung ayam adalah a. Faktor kesenangan b. Faktor ekonomi c. Faktor lingkungan dan upaya yang dilakukan oleh pihak Kepolisian di bagi menjadi dua 1. Upaya penal adalah a. Melakukan penyelidikan b. Melakukan penangkapan c. Melakukan penyidikan dan 2. Upaya non penal adalah a. Membentuk Babinkamtibmas b. Melakukan penyuluhan dan meminta pemuka agama agar memberikan ceramah agama tentang perjudian. Kesimpulannya, pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi tumbuhnya para penjudi-penjudi baru karena berawal dari melihat akan menimbulkan keinginan untuk mencoba melakukan judi sabung ayam. Saran, pihak Kepolisian harus menjalin kerja sama yang baik dengan warganya dan warga juga harus berani melaporkan aktifitas perjudian yang ada di lingkungan sekitarnya.
ABSTRACT
Name : Johan Diansyah Agus Saputro
NIM : 201010110311014
Title : Police Efforts In Gambling Enforcement cockfighting on Jurisdiction of Polsek Beji Pasuruan regency
Supervisor : Wasis Suprayitno, SH., M.Si Dr. Tongat, SH., M.Hum
Cockfighting gambling is no longer done by the parents but also by adults. This research takes problem formulation factors of that cause the occurrence of cockfighting gambling and how the efforts of the police in conducting action of gambling cockfighting. This research using sociological juridical approach, The primary data sources obtained directly from research location and sources of secondary data obtained from official documents, books and related legislation and data collection techniques form of direct observation to research location and interviews with a way of question and answer directly to the police, community leaders and perpetrators of cockfighting gambling in jurisdictions of Polsek Beji Pasuruan regency as a primary data collection. Then data result of the research analyzed descriptively qualitative. Based on the results of research known factors of that cause cockfighting gambling is a. Factors pleasure b. Economic factors c. Environmental factors and the efforts made by the police is divided into two 1. Efforts penal is a. Conducting investigations b. Making arrests c. Conducting investigations and 2.The effort is a non-penal a. Forming Babinkamtibmas b. Do counseling and asked religious leaders to give religious lectures about gambling. In conclusion, environmental influences greatly affect the growth of new gamblers because it begins with a look will lead to a desire to attempt a cockfighting gambling. Advice, the police must establish good cooperation with citizens and residents also have to dare to report gambling activities in the surrounding environment.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, hidayah serta karunia NYA lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul :
“ Upaya Kepolisian Dalam Melakukan Penindakan Judi Sabung Ayam Di
Wilayah Hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan ”
Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna
memperoleh gelar Sarjana Hukum. Penulis sangat menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan baik
dalam metode penulisan, dari segi penggunaan tata bahasa maupun dalam
pembahasan materi. Semua ini dikarenakan keterbatasan kemampuan Penulis oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
kepada penulis, yang mudah-mudahan dikemudian hari dapat memperbaiki segala
kekuranganya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis selalu mendapatkan
dukungan, bimbingan, dorongan, serta semangat dari semua pihak yang telah
membantu penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Yang terhormat Ibunda tercinta yang selalu mendukung dan memberi
semangat kepada penulis sehingga mendapat kekuatan dari dukungan dan
doanya serta kakak-kakak saya yang selalu mengingatkan lebih rajin lagi
2. Yang terhormat kedua pembimbing bapak Wasis Suprayitno, SH., M.Si
selaku pembimbing satu dan bapak Dr. Tongat, SH., M.Hum selaku
pembimbing dua, yang telah meluangkan waktunya, tenaga dan fikirannya
untuk membimbing Penulis dalam penulisan skripsi ini.
3. Yang terhormat bapak Dr. Sulardi, SH., M.Si selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Yang terhormat bapak Nu’man Aunuh, SH., M.Hum selaku ka.Prodi Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Yang terkasih Ayu Rachmita yang selalu mendukung penulis dalam
mengerjakan tugas akhir ini.
6. Seluruh teman-teman seperjuangan Dian Eko Wiyogo, Dhimas Aditya,
Krisna Wahyu Prasetya, Fatkhur Rozak,duo Ali dan Al Karimi yang selalu
bisa menghibur disaat penulis sedang kesusahan.
Dengan demikian Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang Penulis sebutkan, dan apabila ada yang tidak tersebutkan Penulis
mohon maaf, dengan besar harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Penulis ini
dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala
amal dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan YME,
Amin.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Cover /Sampul Depan ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ... iii
Ungkapan Pribadi / Motto ... iv
Abstraksi ... v
Abstract ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel ... xi
Daftar Lampiran ... xii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 6
E.Metode Penulisan ... 7
F. Rencana Sistematika Penulisan ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian, Fungsi Dan Tugas Pokok Kepolisian ... 12
A.1. Pengertian Polisi ... 12
A.2. Fungsi Kepolisian ... 12
A.3. Tugas Pokok Kepolisian ... 13
B.Konsep Dan Pengertian Penegakan Hukum ... 19
C.Konsep Dan Pengertian Tindak Pidana Perjudian ... 22
C.1. Konsep Dan Pengertian Tindak Pidana ... 22
C.2. Unsur-Unsur Tindak Pidana ... 23
D.Faktor-Faktor Terjadinya Tindak Pidana ... 27
E.Penanggulangan Tindak Pidana ... 37
E.1. Konsep Penanggulangan Tindak Pidana ... 37
E.2. Jenis dan Macam-macam Penanggulangan Tindak Pidana ... 39
E.2.1. Upaya Penal ... 39
E.2.2. Upaya Non Penal ... 41
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Lokasi Penelitian ... 43
A.1. Gambaran Umum Wilayah Hukum Polsek Beji ... 43
A.2. Struktur Polsek Beji Kabupaten Pasuruan ... 44
B.Fenomena Dan Faktor-Faktor Terjadinya Judi Sabung Ayam Di Wilayah Hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan ... 47
B.1 Fenomena Judi Sabung Ayam Di Wilayah Hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan ... 47
B.2 Faktor-Faktor Terjadinya Judi Sabung Ayam Di Wilayah Hukum Polsek Beji Kabupaten Pasuruan ... 53
C.Kendala dan Upaya Kepolisian dalam Pemberantasan Judi Sabung Ayam ... 58
C.1 Kendala Kepolisian dalam Pemberantasan Judi Sabung Ayam ... 58
C.2 Upaya Kepolisian dalam Pemberantasan Judi Sabung Ayam ... 59
BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan ... 67
B.Saran ... 69
Daftar Pustaka ... 72
Indeks ... 74
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Jumlah Kasus yang ditangani oleh Polsek Beji Tentang Judi
Sabung Ayam Tahun 2012-2014 ... 50
Tabel 2. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Judi Sabung Ayam
(Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian) ... 53
Tabel 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Judi Sabung Ayam
(Hasil Wawancara Dengan Tersangka Judi Sabung Ayam) ... 54
BAGAN
Buku-Buku
A. Widiada Gunakaya dan Petrus irianto.2012. kebijakan kriminal penanggulangan tindak pidana pendidikan. Bandung. Alfabeta
B. Simandjuntak. 1980.Pengantar Kriminologi dan Patologi Sosial. Bandung.Tarsito.
Barda Nawawi Arief. 2008. Bunga rampai kebijakan hukum pidana : (perkembangan penyusunan konsep KUHP baru). Jakarta. Kencana prenada media group
Chairul Huda.2008.Dari Tiada Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggung Jawaban Pidana Tanpa Kesalahan.Jakarta. Prenada Media
Dali Mutiara.1962. Tafsiran Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Erdianto Effendi.2011. Hukum Pidana Indonesia.Bandung. PT Refika Aditama.
Jimly Asshiddiqie. 2006. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia.Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI
Kusno Adi. 2009. kebijakan kriminal dalam penanggulangan tindak pidana narkotika oleh anak. Malang. UMMpress
Lilik Mulyadi.2012. Bunga rampai hukum pidana prespektif teoritis dan praktik. Bandung. P.T Alumni
Poerwadarminta. 1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta. Balai Pustaka.
Saparinah Sadli. 1998 dalam Muladi dan Barda Nawawi Arief.Teori-Teori dan Kebijakan Pidana. Bandung.Cet. II Penerbit Alumni
Soerjono Soekanto. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta UI-Press
________________.1983. Fator-Faktoryang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta.cv Rajawali.
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Nomor 8 Tahun 1981
Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1981 Tentang Pelaksanaan Penertiban Judi
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Indonesia
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Judi
Internet
Fitri hafiza zaman.Sistem hukum dan peradilan.
,http://yfablog.wordpress.com/2008/04/27/. di akses tanggal 12 Januari 2015 pada pukul 08:24 WIB
Sabung ayam. http://id.wikipedia.org/wiki/Sabung_ayam di akses tanggal 12 Januari 2015 pada pukul 09:01 WIB
Ray pratama,