MAKNA TANDA IKLANDALAM MEMBENTUK BRAND IMAGEAnalisis
Semiotik Iklan LUXVersi “Kecantikanmu adalah Kekuatanmu” di Televisi
Oleh: ARUM MARTIKASARI ( 04220092 )
Communication Science Dibuat: 20080707 , dengan 2 file(s).
Keywords: Makna Tanda, Iklan, Brand Image
Pembentukan dan pemeliharaan image sebagai “wilayah kerja PR” adalah hal yang sangat penting dan erat kaitannya dengan tujuan utama perusahaan. Membangun image tidak hanya dilakukan untuk perusahaan semata, tetapi brand image (citra produk) menjadi sangat penting pula karena dapat mempengaruhi image perusahaan. Iklan baik cetak maupun audio visual kemudian menjadi alternatif yang paling digemari dalam membangun brand image. Para marketing dan PR perusahaan pun mulai bersaing untuk membangun brand image tersebut melalui strategi “above the line” yaitu iklan yang inovatif. LUX sebagai brand yang telah menguasai separuh pasar Indonesia pun menyadari akan hal tersebut dan meluncurkan empat kampanye iklan berbentuk film pendek yang sangat inovatif dan ditayangkan di dua stasiun televisi swasta terkenal. Strategi ini merupakan upaya LUX mengukuhkan diri sebagai leader dari brand image dan sekaligus untuk mengkomunikasikan brand imagenya yang baru “Kecantikanmu adalah Kekuatanmu” pada khalayak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui brand image seperti apa yang ingin dibangun produk LUX melalui kampanye iklan berbentuk film pendek yang ditayangkan di televisi tersebut.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatifinterpretatif dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Metode dan pendekatan ini digunakan untuk melihat dan menginterpretasikan bagaimana pesan atau tepatnya tandatanda mengkonstruksikan brand image LUX melalui empat kampanye iklan LUX “Kecantikanmu adalah Kekuatanmu”
berbentuk film pendek.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotik model Barthes, dengan objek penelitian adalah empat kampanye iklan berbentuk film pendek berjudul MAYA RAYA DAYA, MATCHMAKER, BIG DAY, dan (BUKAN) KESEMPATAN YANG TERTUNDA. Peneliti akan menganalisis beberapa unit analisis meliputi bahasa penampilan (ekspresi dan akting), bahasa komposisi (visual), bahasa karakter angle kamera, dan audio yang terfokus pada dialog para tokoh. Berbagai unit analisis ini kemudian akan diinterpretasikan ke dalam dua tingkatan makna yaitu denotasi dan konotasi. Dengan interpretasi makna dua tahap ini peneliti dapat mengetahui dan mendeskripsikan brand image seperti apa yang ingin dibangun oleh LUX melalui keempat kampanye iklan berbentuk film pendek tersebut.
keberpihakan LUX terhadap “Barbie Culture”. Peneliti kemudian meyakini bahwa sesungguhnya selain dari brand image baru bahwa produk LUX adalah inspirasi bagi masyarakat khususnya kaum perempuan untuk berani memanfaatkan kelebihan yang dimiliki dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk bisa hidup lebih bahagia, empat kampanye iklan LUX yang berbentuk film pendek ini ternyata juga secara tidak langsung menumbuhkan impian dan harapan kaum perempuan untuk menjadi sosok Barbie (yang direpresentasikan melalui keempat bintang LUX: Luna Maya, Mariana Renata, Tamara Blezensky, dan Dian Sastro) dan hidup seperti Barbie dalam “Barbie Culture”nya.
Building and maintenance image as “PR area” are the important things and very close with the main goal of the company. Building the image not only for the company, but brand image also become very important because it can influence the corporate image too. Nowadays, print and audio visual advertising become the most favorite alternative in building the image. The marketers and PRO are starting to competed to build the brand image through “above the line” strategy to make the innovative one. LUX as brand which is handling the Indonesian market, realize about that and launch the four innovative short movies advertisement campaign in two famous television channels. Those become LUX expedient to strenghten it self as a leader of brand image and also ro communicate the new LUX brand image “Your beauty is your power” in to public. The main goal of this research is to know what kind of brand image that LUX are building through those short movies as the advertisement campaign in television.
The method that will use in this research is qualitativeinterpretative method with constructivism perspective. This method and perspective used to interpreted how the message or sign
constructed the LUX brand image from the short movies advertisement campaign in television. This research using the Roland Barthes semiotic method with MAYA RAYA DAYA,
MATCHMAKER, BIG DAY, and BUKAN KESEMPATAN YANG TERTUNDA as the research object. The observer will analyze some analysis unit including expressions, acting, composition language (visual), the character of camera angle and audio (focus on the actress and actor dialog). All that analysis unit will be interpreted in to two level meaning, denotative and connotative. With this two level meaning interpretation, the interpreter will be able to know and descript what kind of brand image that LUX want to build through those short movies.
After the analysis process, the interpreter make the conclusion based on the result. The result is: LUX was hope to change “The Star’s Soap” image. With the new brand image, LUX hoping that the brand will become inspiration for people especially woman to be brave using their special ability and change it become a power to reach the happily ever after live. Beside that, the interpreter has found another images in those analysis unit on that four short movies. That images are: LUX is a brand that seems take said in ideal physically beauty standardization nowadays, Arian tribe, and the hedonism life style. Finally, those images are cone to the LUX said of “Barbie Culture” the interpreter believe that the truth is beside the new LUX brand image as the inspiration for woman to be brave using their special ability and change it become a power to reach the happily ever after live, those short movies indirectly try to make the woman dream and hope become a Barbie (which represented by Luna Maya, Mariana Renata, Tamara