• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

DESIGN AND CHARACTERIZATION OF UGN3503 HALL EFFECT SENSOR FOR circuit. This method is a destructive way, therefore a few studies have been done to resolve this matter. Hall effect is a deflection of electricity phenomena (electrons) in the conductor plate because of the magnetic fields effect. UGN3503 is a sensor with Hall effect principle, In this study UGN3503 sensor used to measure the electric current in the coil Leybold P6271 with non destructive method. Leybold P6721 Coils will produce a magnetic field when electrified. Next UGN3503 used to respond this magnetic field, this sensor works by converting the output voltage of the sensor according to the magnetic field has been detected. Next sensor output voltage is sent to the ADC pin of microcontroller ATMega8535 to be processed and converted into electrical current based on the calibration data. Microcontroller processing results is an electric current measured by system and displayed on a LCD 20x4 in Amperes. Research data were taken 40 times with variations of the electric current ranging from 1 Amperes to 4,9 Amperes. calculated based on these data the average error that occurred in the measurement gauge amounted to 1,44%.

(2)

DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN LEYBOLD P6271 SECARA

NON DESTRUKTIF

Oleh Johan Wahyudi

ABSTRAK

Pengukuran besarnya arus listrik pada suatu rangkaian umumnya menggunakan Amperemeter yang dipasang secara seri atau dengan cara memotong rangkaian. Artinya cara ini bersifat destruktif (merusak). Efek Hall merupakan suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor karena pengaruh medan magnet, UGN3503 merupakan salah satu sensor yang bekerja dengan prinsip Efek Hall. Dalam penelitian ini sensor UGN3503 dimanfaatkan untuk mengukur arus listrik pada kumparan Leybold P6271 secara non destruktif (tidak merusak). Kumparan pada Leybold P6721 akan menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik. Selanjutnya sensor UGN3503 digunakan untuk merespon medan magnet tersebut, sensor ini bekerja dengan merubah tegangan keluaran sensor sesuai dengan besarnya nilai medan magnet yang terdeteksi. Kemudian tegangan keluaran sensor ini dikirimkan ke mikrokontroller ATMega8535 melalui port ADC untuk diolah dan dikonversi menjadi arus listrik berdasarkan data kalibrasi. Hasil pengolahan mikrokontroller tersebut berupa nilai arus listrik yang terukur oleh sistem dan ditampilkan pada LCD 20x4 dalam satuan Ampere. Pengambilan data penelitian dilakukan sebanyak 40 kali dengan arus listrik yang variasikan mulai dari 1 Ampere sampai 4,9 Ampere, berdasarkan data tersebut dihitung kesalahan rata-rata hasil pengukuran yang terjadi pada alat ukur adalah sebesar 1,44 %.

(3)
(4)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mengukur besarnya arus listrik pada suatu rangkaian umumnya menggunakan Amperemeter, Amperemeter tersebut dipasang secara seri atau dengan cara memotong rangkaian. Artinya penggunaan Amperemeter ini bersifat destruktif (merusak) karena rangkaian menjadi terganggu dan terbebani oleh hambatan dalam Amperemeter itu sendiri. Cara lain yang dapat digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah konduktor adalah dengan menggunakan hukum ohm yaitu V = I R. Dengan memasang voltmeter secara paraller kita dapat mengetahui besarnya tegangan (V). Namun untuk mengukur besarnya arus listrik (I) harus diketahui besarnya hambatan (R) pada konduktor yang akan diukur. Artinya cara ini menjadi tidak praktis ketika nilai hambatan tidak diketahui.

(5)

seven segment untuk menampilkan data. Dalam penelian tersebut medan magnet yang dapat terukur sebesar 0-10 mT dan tidak dibahas mengenai karakteristik sensor UGN3503.

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai karakterisasi sensor Efek Hall UGN3503 dan cara memanfaatkanya untuk membuat sebuah alat ukur arus listrik secara non destruktif (tidak merusak). Sensor ini dapat merespon medan magnet yang berada di sekitarnya, baik yang statis maupun yang berubah-ubah. Sensor tersebut digunakan untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada sebuah kumparan melalui medan magnet yang ditimbulkannya. Besarnya medan magnet akan mempengaruhi nilai tegangan yang dihasilkan, semakin besar medan magnet maka semakin besar pula perubahan tegangan yang dihasilkan. Tegangan tersebut selanjutnya akan dikonversi menjadi arus listrik dengan bantuan mikrokontroller melalui port ADC dan ditampilkan menggunakan LCD melalui port D.

B. Perumusan Masalah

Masalah yang harus diselesaikan dalam penelitian ini adalah : 1. Mendesain dan membuat alat ukur arus listrik non destruktif. 2. Karakterisasi sensor UGN3503 terhadap medan magnet.

3. Kalibrasi alat berdasarkan tegangan output sensor terhadap arus listrik. 4. Memprogram mikrokontroller agar dapat menampilkan data ke LCD.

C. Batasan masalah

Untuk memperjelas perumusan masalah maka diperlukan batasan masalah, dalam hal ini terdapat beberapa batasan masalah yaitu :

(6)

2. Sensor yang digunakan adalah sensor Efek Hall.

3. Pada bagian software menjelaskan tentang perhitungan arus listrik mulai dari sensor sampai dengan LCD.

4. Hasil perhitungan mikrokontroller berupa arus listrik dengan satuan Ampere dan ditampilkan menggunakan LCD karakter 20x4.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan mengkarakterisasi sensor UGN3503 terhadap sumber medan magnet dan memanfaatkan sensor tersebut untuk membuat alat ukur arus listrik non destruktif.

E. Manfaat Penelitian

(7)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemagnetan

Magnet adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu misalnya besi atau baja yang ada di dekatnya. Setiap magnet terdiri atas dua bagian yang mempunyai daya tarik terbesar. Pada magnet batang, daya tarik terbesar terdapat pada ujung-ujung magnet tersebut. Bagian magnet yang daya tariknya terbesar disebut kutub magnet. Oleh karena itu, setiap magnet mempunyai dua buah kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila kutub utara dengan kutub selatan didekatkan akan tarik-menarik, sedangkan kutub utara apabila didekatkan dengan kutub utara akan menolak. Kutub selatan apabila didekatkan dengan kutub selatan akan terjadi tolak-menolak. Atau dengan kata lain kutub senama tolak-menolak, tidak senama tarik-menarik.

(8)

Suatu magnet (misalnya magnet batang) akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya. Arah garis magnetik (B) adalah dari kutub utara (U) menuju kutub selatan (S) seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Arah medan magnet

Yang dimaksud medan magnet ialah suatu daerah yang masih dipengaruhi oleh magnet. Semakin jauh kita berada dari magnet, semakin cepat gaya magnet tersebut menghilang. Dengan kata lain berbanding terbalik dengan kuadrat dari jaraknya. Untuk menyatakan adanya medan magnet selalu bergantung pada garis gaya. Semakin rapat garis gaya ini berarti semakin besar medan magnetnya (Daryanto, 2004).

Adanya medan magnet di dalam ruang dapat ditunjukkan dengan mengamati pengaruh yang ditimbulkan yaitu:

1. Bila di dalam ruang tersebut ditempatkan benda magnetik maka benda tersebut mengalami gaya.

(9)

Medan magnet merupakan besaran vektor, adapun kuat atau lemahnya medan magnet tersebut dipengaruhi oleh intensitas magnetik (�⃗⃗ ) dan induksi magnetik (�⃗ ), hubungan antara intensitas magnetik dan induksi magnetik adalah sebagai berikut :

�⃗ = μo �⃗⃗ ……….(1) besi. Jika di sebelah pelat tadi ditempatkan sebuah magnet, maka serbuk besi tadi akan mendapat pengaruh medan magnet yang selanjutnya membentuk garis-garis gaya magnet (spektrum magnet). Dalam teori kemagnetan lukisan ini disebut spektrum magnet (Suryatmo, 1995).

B. Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus

(10)

bergerak) dapat menimbulkan medan magnetik. Penemuan Oersted ini telah membuka wawasan baru mengenai hubungan listrik dan magnet, yaitu bahwa suatu muatan listrik dapat berinteraksi dengan magnet ketika muatan itu bergerak. Penemuan ini membangkitkan kembali teori tentang

“muatan” magnet, yaitu bahwa magnet terdiri dari muatan listrik. Ampere mengusulkan bahwa

sesungguhnya batang magnet yang statis (diam) itu terdiri dari muatan-muatan listrik yang senantiasa bergerak.

Selanjutnya dari hasil percobaan menggunakan kompas, dapat diketahui bahwa medan magnet melingkar disekitar kawat berarus dengan arah yang dapat kita tentukan dengan aturan tangan kanan. Caranya adalah, dengan menggenggam sebuah kawat menggunakan tangan kanan sedemikian rupa sehingga ibu jari diibaratkan menunjuk arah arus. Arah putaran genggaman keempat jari menunjukkan arah medan magnet. Secara matematis, kuat medan magnet disuatu titik di sekitar kawat berarus listrik dapat dihitung dengan persamaan :

(11)

Solenoida merupakan lilitan kawat yang dibentuk secara spiral sehingga berbentuk silinder. Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa setiap kawat konduktor yang dialiri oleh arus listrik maka akan menimbulkan medan magnet di sekitar kawat tersebut. Sama halnya yang terjadi ketika sebuah solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Arah medan magnet yang ditimbulkan tergantung pada arah arus yang di alirkan. Arah medan magnet dapat ditentukan melalui kaidah tangan kanan. Medan magnet yang terdapat di dalam solenoida merupakan penjumlahan vektor. Semakin banyak jumah lilitan maka semakin banyak medan magnet yang ditimbulkan. Arah arus listrik yang dialirkan pada kawat solenoida menentukan arah medan magnetnya, cara menentukan arah medan magnet pada solenoida dapat menggunakan kaidah tangan kanan.

Gambar 2. Arah medan magnet pada solenoida

Besarnya medan magnet pada titik O solenoida dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :

� =

�� �

(12)

Di mana :

Bo = medan magnet pada pusat solenoida (Tesla) μo = permeabilitas ruang udara = 4 π x 10-7 Wb/A.m

I = kuat arus listrik (Ampere) N = jumlah lilitan dalam solenoida L = panjang solenoida (Meter)

Sedangkan besarnya medan magnet pada titik P solenoida dapat dihitung menggunakan persamaan :

� =

�� �

� ……….(4)

Di mana :

Bp = medan magnet pada ujung solenoida (Tesla)

μo = permeabilitas ruang hampa = 4 π x 10-7 Wb/A.m (udara) I = kuat arus listrik dalam ampere (Ampere)

N = jumlah lilitan dalam solenoida

L = panjang solenoida dalam meter (Meter)

D. Medan Elektromagnetik

(13)

Jadi, medan elektromagnetik dihasilkan oleh medan listrik dan medan magnet. Medan elektrokmagnetik dapat dihasilkan dari arus bolak-balik (AC). Medan listrik dihasilkan oleh muatan listrik yang muncul ketika potensial listrik muncul dan menginduksi arus listrik. Medan elektromagnetik dapat dibedakan berdasarkan frekuensi :

1. Extremely Low Frequency 50 Hz - 60 Hz, sumbernya antara lain aliran listrik pada kabel dan peralatan elektronik.

2. Extremely Medium Frequency 0 Hz - 300 Hz, sumbernya antara lain medan elektromagnetik alam, MRI, elektro industrial.

3. Radio Frequency 100 kHz – 300 GHz, sumbernya antara lain gelombang TV, radio dan microwave oven.

4. Intermediate Frequency 300 Hz – 300 GHz, sumbernya antara lain detektor metal, hands free.

Medan listrik berasal dari tegangan listrik dan dapat dihasilkan walaupun tidak terdapat tidak ada aliran listrik sehingga medan listrik tetap ada walaupun listrik dalam keadaan mati. Kekuatan medan listrik diukur berdasarkan satuan volt per ampere. Kekuatan medan listrik semakin lemah bila semakin jauh dari sumbernya dan kebanyakan material bangunan dapat menahan medan listrik dalam kekuatan tertentu. (Cheria, 2009)

E. Prinsip Kerja Sensor Efek Hall

(14)

tepat di tengah lapisan silikon dan akan menghasilkan tegangan 0 Volt karena tidak ada beda tegangan antara elektroda sebelah kiri dan elektroda sebelah kanan.

Gambar 3. Arah arus listrik sensor efek hall tanpa pengaruh medan magnet

Bila terdapat medan magnet yang terdeteksi oleh sensor Efek Hall maka arah arus listrik yang mengalir pada lapisan silikon akan berbelok mendekati atau menjauhi sisi elektroda yang dipengaruhi oleh medan magnet.

Gambar 4. Arus listrik sensor efek hall ketika merespon medan magnet

(15)

silikon tersebut juga akan semakin besar dan beda potensial yang dihasilkan di antara kedua sisi elektroda pada lapisan silikon sensor Efek Hall juga akan semakin besar.

Arah pembelokan arus listrik pada lapisan silikon ini dapat digunakan untuk mengetahui atau mengidentifikasi polaritas atau kutub medan magnet pada sensor Efek Hall. Sensor Efek Hall ini dapat bekerja jika hanya salah satu sisi elektroda pada sensor Efek Hall dipengaruhi oleh medan magnet. Jika kedua sisi silikon dipengaruhi oleh medan magnet maka arah arus listrik pada lapisan silikon tidak akan mengalami pembelokan.

F. Sensor Medan Magnet Dengan Prinsip Efek Hall

Efek Hall adalah suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor

karena adanya pengaruh medan magnet, dan gaya Lorenz merupakan prinsip kerja dari sensor

(16)

Gambar 5. Efek Hall pada pelat konduktor tanpa pengaruh medan magnet

� = �� � � ……….(5)

Di mana :

F = Gaya Lorenz (Newton) q = besarnya muatan (Coulomb) v = kecepatan elektron (Meter/second) B = medan magnet (Tesla)

(a) (b)

Gambar 6. Efek Hall pada pelat konduktor yang dipengaruhi medan magnet

(17)

� = �

��

� ……….(6)

Di mana :

VH = Tegangan Hall (Volt) KH = Konstanta Hall

IH = Arus Listrik Pada pelat (Ampere) B = Medan Magnet (Tesla)

n = densitas muatan

q = besarnya muatan (Coulomb) w = tebal pelat penghantar (Meter)

Konstanta Hall pada setiap bahan akan berbeda termasuk pada perak dan wolfram, disebabkan karena jenis pembawa muatan yang berbeda, jika perak jenis pembawa muatannya adalah positif (hole) sedangkan wolfram jenis pembawa muatan negatif (elektron).

G. Sensor Efek Hall UGN3503

Salah satu jenis dari sensor Efek Hall adalah UGN 3503. Sensor ini membutuhkan supply daya sebesar 4,5 Volt sampai dengan 6 Volt. Sensor UGN3503 ini mempunyai 3 buah pin yang tersusun seperti pada Gambar 7, dan setiap pin memiliki fungsi yang berbeda-beda yaitu :

Pin 1 : VCC, pin tegangan suplai Pin 2 : GND, pin ground

(18)

Gambar 7. Blok diagram UGN 3503

Di dalam sensor ini sudah dibangun sebuah penguat internal yang memperkuat sinyal dari rangkaian sensor dan menghasilkan tegangan output setengah tegangan supply. Pada sensor ini jika mendapat pengaruh medan magnet dengan polaritas kutub utara maka akan menghasilkan pengurangan pada tegangan output sebaliknya jika terdapat pengaruh medan magnet dengan polaritas kutub selatan maka akan menghasilkan peningkatan tegangan pada outputnya. Sensor ini dapat merespon perubahan kekuatan medan magnet mulai kekuatan medan magnet yang statis maupun kekuatan medan magnet yang berubah-ubah.

H. Mikrokontroller ATMega8535

(19)

ini adalah ATMega8535. ATMega8535 adalah mikrokontroller CMOS 8-bit daya rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat desainer sistem untuk mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses. Secara umum AVR dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu :

 ATtiny  ATMega  AT90Sxx  AT86RFxx

Perbedaan yang terdapat pada masing-masing kelas adalah kapasitas memori, peripheral, dan fungsinya. Dalam hal arsitektur maupun instruksinya, hampir tidak ada perbedaan sama sekali. Dalam hal ini ATMega8535 dapat beroperasi pada kecepatan maksimal 16MHz serta memiliki 6 pilihan mode sleep untuk menghemat penggunaan daya listrik. Secara garis besar, arsitektur mikrokontroler ATMega8535 terdiri dari :

 32 saluran I/O (Port A, Port B, Port C, dan Port D)  10 bit 8 Channel ADC (Analog to Digital Converter)  4 channel PWM

 6 Sleep Modes : Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, Standby and Extended Standby

 3 buah timer/counter  Analog comparator

(20)

 512 byte SRAM  512 byte EEPROM

 8 kb Flash memory dengan kemampuan Read While Write  Unit interupsi (internal & eksternal)

 Port antarmuka SPI8535 “memory map”

(21)
(22)

Secara umum pinout ATMega8535 adalah sebagai berikut :  VCC = pin masukan catu daya

 GND = pin ground

 Port A (PA0 – PA7) = pin I/O (bidirectional), pin ADC

 Port B (PB0 – PB7) = pin I/O (bidirectional), pin timer/counter, analog comparator, SPI  Port C (PC0 – PC7) = pin I/O (bidirectional), TWI, analog comparator, Timer Oscilator  Port D (PD0 – PD7) = pin I/O (bidirectional), analog comparator, interupsi eksternal,

USART

 RESET = pin untuk me-reset mikrokontroler  XTAL1 & XTAL2 = pin untuk clock eksternal  AVCC = pin input tegangan ADC

 AREF = pin input tegangan referensi ADC

(23)

I. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD merupakan sebuah modul yang digunakan untuk menampilkan data, bentuk fisik dari LCD nampak seperti pada Gambar 10. Modul LCD tersebut banyak digunakan karena tidak terlalu sulit didapatkan di pasaran dan tampilannya cukup menarik. Salah satu jenis LCD adalah LM004L merupakan modul LCD dengan tampilan 20x4 (20 kolom x 4 baris) dengan konsumsi daya yang rendah. Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD disimpan didalam memory ini, dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD itu sendiri. Alamat awal karakter 00H dan alamat akhir 39H. Jadi, alamat awal di baris kedua dimulai dari 40H. Jika ingin meletakkan suatu karakter pada baris ke-2 kolom pertama, maka harus diset pada alamat 40H. Jadi meskipun LCD yg digunakan 2x16 atau 2x24 atau bahkan 2x40, maka penulisan programnya sama saja. Keterangan pin di modul LCD karakter 20x4 seperti pada tabel 1.

(24)

Tabel 1. Pin dan fungsi LCD

Read/Write, to choose write or read mode 0 = write mode

I = read mode

6 E

Enable

0 = Start to lacht data to LCD character I = Dissable

7-10 DB0-DB3 Data Bus 0-3 11-14 DB4-DB7 Data Bus 4-7

15 BPL Black Plane Light

16 GND Ground Voltage

J. Penguat Operasional (Op-Amp)

(25)

Simbol Op-Amp ditunjukkan pada Gambar 9. Dimana Vin merupakan masukan sinyal, Vout keluaran sinyal, A besar penguatan dan VCC sumber tegangan.

Gambar 11. Simbol Op-Amp

Karakteristik Op-Amp yang ideal adalah kondisi Op-Amp yang sesuai dengan teori yaitu :

1. Faktor penguat tidak terhingga.

2. Tidak memiliki offset, bila masukan nol maka keluaran juga nol. 3. Impedansi masukan tidak terhingga.

4. Impedansi keluaran nol.

5. Lebar bandwidth tidak terhingga. 6. Rise time nol.

7. Tidak mudah terpengaruh perubahan tegangan sumber maupun perubahan suhu.

(26)

1. Faktor penguat terbatas kurang lebih 100.000 kali.

2. Terdapat offset dimana saat masukan bernilai nol tegangan keluaran tidak nol. 3. Impedansi masukan tinggi namun terbatas.

4. Impedansi keluaran rendah namun terbatas puluhan sampai ratusan ohm. 5. Rise time tidak nol.

6. Kerja Op-Amp terpengaruh perubahan sumber tegangan dan perubahan suhu.

Dalam penggunaannya Op-Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu penguat linier dan penguat tidak linier. Penguat linier merupakan penguat yang tetap mempertahankan bentuk sinyal masukan, yang termasuk dalam penguat ini antara lain penguat non inverting, penguat inverting, penjumlah, penguat diferensial dan penguat instrumentasi. Sedangkan penguat tidak linier merupakan penguat yang bentuk sinyal keluarannya tidak sama dengan bentuk sinyal masukannya, diantaranya komparator, integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang dan pembangkit gelombang. Untuk menangani penguatan dari sensor biasanya digunakan penguat linier yang tidak mengubah bentuk sinyal namun hanya memperkuat sinyal saja.

K. Uji Non Destruktif

Uji non destruktif atau NDT (Non Destructive Test) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi suatu objek tanpa harus merusak objek tersebut. Uji non destruktif yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

(27)

Metode ini dilakukan dengan cara melihat benda yang diuji menggunakan mata untuk mengetahui apakah terjadi kesalahan atau kerusakan pada benda tersebut. Metode ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa kamera dan perlengkapan komputer untuk membantu penglihatan dan menjangkau tempat-tempat yang sulit dilihat secara langsung.

b. Ultrasonic Testing (UT)

Metode ini dilakukan dengan menggunakan bantuan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang ditransmisikan pada benda uji untuk mendeteksi kerusakan pada benda tersebut. Teknik pengujian yang paling umum digunakan adalah pulse-echo, dimana suara ditembakkan ke dalam benda uji dan refleksi (echo) dari ketidaksempurnaan internal atau permukaan geometris akan dipantulkan kembali ke receiver.

c. Magnetic Particle Testing (MT)

Metode ini dilakukan dengan menginduksi medan magnet pada benda uji yang bersifat feromagnetic dan kemudian menaburkan partikel besi pada permukaan uji (partikel kering atau dilarutkan dalam cairan). Cacat pada permukaan dan dekat-permukaan (subsurface) akan mengganggu aliran medan magnet di dalam benda uji dan mengakibatkan beberapa garis magnet bocor keluar di permukaan. Partikel besi akan tertarik dan terkonsentrasi di lokasi kebocoran fluks magnet. Hal ini menghasilkan indikasi cacat pada permukaan material.

d. Electromagnetic Testing (ET)

(28)
(29)

III. METODE PENELITIAN

A.Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012. Perancangan alat dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Laboratorium Fisika Dasar. Pengambilan data dilakukan di Laboratorium Fisika Inti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Solder untuk melelehkan timah agar komponen menyatu dengan PCB. 2. Bor listrik untuk melubangi PCB.

3. Penyedot timah untuk membuang sisa timah yang tidak terpakai. 4. Multimeter digital untuk mengukur nilai hambatan dan tegangan. 5. Obeng untuk mengencangkan mur.

6. Cutter untuk memotong PCB.

7. Spidol permanen untuk mengGambar rangkaian di PCB. 8. Teslameter.

9. Power Supply.

(30)

2. FeCl3 untuk melarutkan PCB

9. Timah (tenol) sebagai penyatu komponen pada PCB

C. Tahap Penelitian

Adapun langkah kerja yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Mencari dan megumpulkan topik yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Mencari dan mempelajari teori yang menunjang topik ini.

3. Mendesain dan membuat rangkaian sensor.

4. Mendesain dan membuat rangkaian mikrokontroler. 5. Menguji rangkaian sensor dan mikrokontroler. 6. Membuat dan memprogram mikrokontroler.

7. Menguji dan manganalisis rangkaian secara keseluruhan.

8. Mengambil kesimpulan dari langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya.

Secara umum langkah-langkah penelitian ini terlihat seperti pada Gambar 12.

Mulai

Mengumpulkan topik

(31)

Gambar 12. Diagram alir penelitian

D. Prosedur Penelitian

(32)

Prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat rangkaian sensor

Pertama membuat rangkaian simulasi sensor menggunakan software Proteus dan merelealisasikan desain tersebut. Adapun kegunaan dari rangkaian sensor ini adalah untuk mendeteksi keberadaan medan magnet pada sebuah kumparan yang mengalir arus listrik. Selanjutnya data yang didapat oleh sensor tersebut dikirim ke mikrokontroller melalui port ADC (Analog to Digital Converter).

b. Membuat rangkaian minimum mikrokontroller

Setelah proses pembuatan rangkaian sensor selesai, selanjutnya adalah merancang dan membuat rangkaian minimum mikrokontroller. kegunaan dari rangkaian ini adalah untuk mengolah data yang di terima dari sensor. Mikrokontroller tersebut harus diisi program terlebih dahulu sebelum dapat melakukan pengolahan data, proses pengisian program dilakukan dengan bantuan sebuah downloader.

c. Membuat rangkaian display

Sedangkan pada bagian display menggunakan LCD LM004L berukuran 20x4 untuk menampilkan data hasil perhitungan dari mikrokontroller. LCD tersebut dihubungkan dengan port D.2 sampai port D.7 mikrokontroller ATMega8535.

(33)

Tabel penelitian ini digunakan untuk mencatat setiap perubahan yang terjadi pada sensor ketika mendapat pengaruh dari medan magnet. Dengan data tersebut maka akan dibuat grafik hubungan antara arus listrik dengan medan magnet, dan dari grafik tersebut akan diperoleh data kalibrasi yang akan dimasukan ke program. Adapun Tabel kalibrasi yang digunakan untuk penelitian ini seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Data medan magnet dengan arus listrik

No I (Ampere) B (Tesla) Tegangan (Volt)

Gambar 13. Grafik medan magnet terhadap arus listrik

(34)

Gambar 13 dan Tabel 2 tersebut juga digunakan sebagai perbandingan apakah data yang terkukur oleh alat sesuai dengan data yang sebenarnya.

e. Membuat program

Supaya mikrokontroller dapat bekerja, maka perlu dilakukan pemrograman terlebih dahulu. Dalam penelitian ini software yang digunakan untuk memprogram mikrokontroller adalah bahasa Basic Compiler. Langkah kerja dari program tersebut dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Diagram alir perangkat lunak

Mulai

Inisialisasi Pin

Perhitungan/proses

Tampilkan Data ke LCD

Selesai Tunda

(35)

E. Cara Kerja Alat

(36)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengambilan data dan melakukan analisis maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengambilan data hasil penelitian dilakukan sebanyak 40 kali dan didapatkan kesalahan rata-rata sebesar 1,44 %.

2. Sensor UGN3503 yang digunakan dalam penelitian ini hanya dapat merespon medan magnet sebesar 10,1 mT sampai 156,9 mT.

3. Sistem pada alat bekerja dengan baik ketika medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan Leybold P6271 sebesar 26,7 mT sampai 109,1 mT.

4. Alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur arus listrik sebesar 1 Ampere sampai 4,9 Ampere.

5. Output sensor UGN3503 dalam penelitian ini adalah sebesar 2,48 Volt dengan input sebesar 4,91 Volt tanpa pengaruh medan magnet.

B. Saran

Untuk hasil yang lebih baik dalam menggunakan sensor UGN3503, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

(37)

2. Memastikan tempat penelitian benar-benar steril dari medan magnet menggunakan Teslameter sebelum melakukan karakterisasi dan kalibrasi.

(38)
(39)

DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN

LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF (Skripsi)

Oleh Johan Wahyudi

0617041050

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(40)

DESIGN AND CHARACTERIZATION OF UGN3503 HALL EFFECT SENSOR FOR MEASURING THE ELECTRIC CURRENT

By Johan Wahyudi

ABSTRACT

To measure the electric current in a circuit use amperemeter on series circuit or by cutting the circuit. This method is a destructive way, therefore a few studies have been done to resolve this matter. Hall effect is a deflection of electricity phenomena (electrons) in the conductor plate because of the magnetic fields effect. UGN3503 is a sensor with Hall effect principle, In this study UGN3503 sensor used to measure the electric current in the coil Leybold P6271 with non destructive method. Leybold P6721 Coils will produce a magnetic field when electrified. Next UGN3503 used to respond this magnetic field, this sensor works by converting the output voltage of the sensor according to the magnetic field has been detected. Next sensor output voltage is sent to the ADC pin of microcontroller ATMega8535 to be processed and converted into electrical current based on the calibration data. Microcontroller processing results is an electric current measured by system and displayed on a LCD 20x4 in Amperes. Research data were taken 40 times with variations of the electric current ranging from 1 Amperes to 4,9 Amperes. calculated based on these data the average error that occurred in the measurement gauge amounted to 1,44%.

(41)

DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN

LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF

Oleh Johan Wahyudi

ABSTRAK

Pengukuran besarnya arus listrik pada suatu rangkaian umumnya menggunakan Amperemeter yang dipasang secara seri atau dengan cara memotong rangkaian. Artinya cara ini bersifat destruktif (merusak). Efek Hall merupakan suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam pelat konduktor karena pengaruh medan magnet, UGN3503 merupakan salah satu sensor yang bekerja dengan prinsip Efek Hall. Dalam penelitian ini sensor UGN3503 dimanfaatkan untuk mengukur arus listrik pada kumparan Leybold P6271 secara non destruktif (tidak merusak). Kumparan pada Leybold P6721 akan menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik. Selanjutnya sensor UGN3503 digunakan untuk merespon medan magnet tersebut, sensor ini bekerja dengan merubah tegangan keluaran sensor sesuai dengan besarnya nilai medan magnet yang terdeteksi. Kemudian tegangan keluaran sensor ini dikirimkan ke mikrokontroller ATMega8535 melalui port ADC untuk diolah dan dikonversi menjadi arus listrik berdasarkan data kalibrasi. Hasil pengolahan mikrokontroller tersebut berupa nilai arus listrik yang terukur oleh sistem dan ditampilkan pada LCD 20x4 dalam satuan Ampere. Pengambilan data penelitian dilakukan sebanyak 40 kali dengan arus listrik yang variasikan mulai dari 1 Ampere sampai 4,9 Ampere, berdasarkan data tersebut dihitung kesalahan rata-rata hasil pengukuran yang terjadi pada alat ukur adalah sebesar 1,44 %.

(42)

DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN

LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF

Oleh Johan Wahyudi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA SAINS

Pada Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(43)

Judul skripsi : DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF

Nama Mahasiswa : Johan Wahyudi

NPM : 0617041050

Jurusan : Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Menyetujui,

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Warsito, D.E.A. Gurum Ahmad Pauzi, S.Si., M.T. NIP. 19710212 199512 1 001 NIP. 19801010 200501 1 002

2. Ketua Jurusan Fisika

(44)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Warsito, D.E.A ………

Sekretaris : Gurum Ahmad Pauzi, S.Si., M.T. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Sri Wahyu Suciyati, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D.

NIP. 19690530 199512 1 001

(45)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam skripsi tidak terdapat karya yang pernah dilakukan oleh orang lain, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana disebut dalam daftar pustaka, selain itu saya menyatakan pula bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya tulis dalam keadaan sadar tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 08 Januari 2013

(46)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Johan Wahyudi dilahirkan di Mincang pada tanggal 30 Mei 1988, anak pertama dari pasangan Bapak Jainuri dan Ibu Setiyo Wati. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah Dasar di SD Negeri 1 Negeriagung pada tahun 2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di MTs PEMNU Talangpadang pada tahun 2003 dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pulaupanggung pada tahun 2006. Pada tahun 2006, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Selama menempuh pendidikan penulis pernah menjadi Asisten Praktikum Fisika Dasar pada tahun 2010 – 2011. Asisten Praktikum Elektronika Dasar pada tahun 2007 – 2008. Penulis pernah aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan HIMAFI (Himpunan Mahasiswa Fisika) periode 2007 – 2008 serta aktif mengikuti berbagai kegiatan workshop dan seminar nasional. Penulis melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Lembaga Penyiaran Publik

RRI Bandar Lampung pada tahun 2010 dengan judul “Sistem Transmisi Data

Lembaga Penyiaran Publik RRI Bandar Lampung” dan menyelesaikan skripsi pada

(47)

MOTTO

 Tidak menyerah dalam situasi apapun.

(48)

Skripsi ini penulis persembahkan kepada

 Kedua orang tua tercinta.  Adik-adik tersayang.  Seluruh sahabat penulis.  Guru-guru penulis.

(49)

KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam, atas limpahan dan rahmat-Nya yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Desain dan Karakterisasi Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 Untuk

Mengukur Arus Listrik Pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif". Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga hari kiamat.

Skripsi ini ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Jurusan Fisika FMIPA Unila pada bulan Mei 2012 sampai Januari 2013. Skripsi ini diajukan sebagai Tugas Akhir (TA) mahasiswa untuk mencapai gelar Sarjana Sains di Jurusan Fisika FMIPA Unila. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 08 Januari 2013 Penulis

(50)

SANWACANA

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Warsito, D.E.A., sebagai pembimbing I.

2. Bapak Gurum Ahmad Pauzi, S.Si., M.T., sebagai pembimbing II. 3. Ibu Sri Wahyu Suciyati, M.Si., sebagai penguji.

4. Ibu Dr. Yanti Yulianti, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Fisika. 5. Bapak Prof. Suharso, Ph.D., sebagai Dekan FMIPA Unila. 6. Seluruh Dosen dan Staff Fisika FMIPA Unila.

7. Kedua orang tua tercinta yang selalu ikhlas memberi doa dan dukungan.

8. Ketiga adikku tersayang Imam Rifa’I, Walid Alghifari dan Jihan Pratiwi.

9. Sahabat penulis Ali, Kis, Rido, Ahmad, Dina, Gary dan Edi.

(51)

KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam, atas limpahan dan rahmat-Nya yang selalu

diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Desain dan

Karakterisasi Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 Untuk Mengukur Arus Listrik Pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif". Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga hari kiamat.

Skripsi ini ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Jurusan Fisika FMIPA Unila pada bulan Mei 2012 sampai Januari 2013. Skripsi ini diajukan sebagai Tugas Akhir (TA) mahasiswa untuk mencapai gelar Sarjana Sains di Jurusan Fisika FMIPA Unila. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 08 Januari 2013 Penulis

(52)

UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF

Oleh Johan Wahyudi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA SAINS

Pada Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(53)

Judul skripsi : DESAIN DAN KARAKTERISASI PENGGUNAAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 UNTUK MENGUKUR ARUS LISTRIK PADA KUMPARAN LEYBOLD P6271 SECARA NON DESTRUKTIF

Nama Mahasiswa : Johan Wahyudi

NPM : 0617041050

Jurusan : Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Menyetujui,

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Warsito, D.E.A. Gurum Ahmad Pauzi, S.Si., M.T. NIP. 19710212 199512 1 001 NIP. 19801010 200501 1 002

2. Ketua Jurusan Fisika

Dr. Yanti Yulianti, M.Si. NIP. 19751219 200012 2 003

(54)

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Warsito, D.E.A ………

Sekretaris : Gurum Ahmad Pauzi, S.Si., M.T. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Sri Wahyu Suciyati, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Suharso, Ph.D.

NIP. 19690530 199512 1 001

(55)
(56)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam skripsi tidak terdapat karya yang pernah dilakukan oleh orang lain, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana disebut dalam daftar pustaka, selain itu saya menyatakan pula bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dan saya tulis dalam keadaan sadar tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 08 Januari 2013

(57)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Johan Wahyudi dilahirkan di Mincang pada tanggal 30 Mei 1988, anak pertama dari pasangan Bapak Jainuri dan Ibu Setiyo Wati. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah Dasar di SD Negeri 1 Negeriagung pada tahun 2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di MTs PEMNU Talangpadang pada tahun 2003 dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pulaupanggung pada tahun 2006. Pada tahun 2006, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Selama menempuh pendidikan penulis pernah menjadi Asisten Praktikum Fisika Dasar pada tahun 2010 – 2011. Asisten Praktikum Elektronika Dasar pada tahun 2007 – 2008. Penulis pernah aktif di kegiatan organisasi kemahasiswaan HIMAFI (Himpunan Mahasiswa Fisika) periode 2007 – 2008 serta aktif mengikuti berbagai kegiatan workshop dan seminar nasional. Penulis melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Lembaga Penyiaran Publik RRI Bandar Lampung pada tahun 2010

dengan judul “Sistem Transmisi Data Lembaga Penyiaran Publik RRI Bandar Lampung” dan

menyelesaikan skripsi pada tahun 2013 dengan judul “Desain Dan Karakterisasi Penggunaan

Sensor Efek Hall UGN3503 Untuk Mengukur Arus Listrik pada kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif”.

(58)

 Tidak menyerah dalam situasi apapun.

(59)
(60)

SANWACANA

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Warsito, D.E.A., sebagai pembimbing I.

2. Bapak Gurum Ahmad Pauzi, S.Si., M.T., sebagai pembimbing II. 3. Ibu Sri Wahyu Suciyati, M.Si., sebagai penguji.

4. Ibu Dr. Yanti Yulianti, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Fisika. 5. Bapak Prof. Suharso, Ph.D., sebagai Dekan FMIPA Unila. 6. Seluruh Dosen dan Staff Fisika FMIPA Unila.

7. Kedua orang tua tercinta yang selalu ikhlas memberi doa dan dukungan.

8. Ketiga adikku tersayang Imam Rifa’I, Walid Alghifari dan Jihan Pratiwi.

9. Sahabat penulis Ali, Kis, Rido, Ahmad, Dina, Gary dan Edi.

Gambar

Gambar 1. Arah medan magnet
Gambar 2. Arah medan magnet pada solenoida
Gambar 3. Arah arus listrik sensor efek hall tanpa pengaruh medan magnet
Gambar 5 tersebut juga menunjukan bahwa tegangan yang terdapat di antara kedua kutub
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan prosedural yang harus dila- kukan pada saat penelitian berlangsung. Pada penelitian ini menggunakan langkah-

Pernyataan berdasarkan standar ISO 27002:2005 digunakan untuk memudahkan auditor sebagai acuan membuat pertanyaan untuk wawancara audit keamanan sistem informasi dari beberapa

• Prinsip ini dalam kerangka analisis investasi berarti bahwa pengambil keputusan harus melakukan tambahan investasi sedemikian rupa sehingga perolehan sosial imbuh (marginal

So, while the classical approach works for simple (low order) models and allows for some treatment of uncertainty, it is fundamentally weak by design: (a) it fails to exploit

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiSeberapa besar pengaruh dari agenda media terhadap agenda publik mahasiswa Ilmu Komunikasi Telkom University

Selain laporan di atas, Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah harus menyampaikan laporan hasil belanja dari BOS Reguler

Setelah dilakukan pemisahan sinyal, maka sinyal estimasi yang diperoleh digunakan untuk mendeteksi kerusakan mesin dengan metode frekuensi sesaat yang dapat ditelusuri