Analisis Perbedaan Kualitas Spektrum
Soundcard
pada 4 Tipe
Notebook
dengan
Sampling Rate
44100 Hz dan
Bit Depth
16 Bit
Menggunakan
Spektrum Analyzer
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sains (S.Si)
Oleh
Hesti Widya Ismaya 107097003052
PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Analisis Perbedaan Kualitas Spektrum
Soundcard
Pada 4 Tipe
Notebook
Dengan
Sampling Rate
44100 Hz Dan
Bit Depth
16 Bit
Menggunakan
Spektrum Analyzer
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sains (S.Si)
Oleh
Hesti Widya Ismaya 107097003052
Menyetujui
Dosen Pembimbing I
Elvan Yuniarti, M.Si NIP. 150 408697
Dosen Pembimbing II
Arif Tjahjono, M.Si NIP. 19751107 200701 1015
Mengetahui,
Ketua Program Studi Fisika
PENGESAHAN UJIAN
Sripsi berjudul “Analisis Perbedaan Kualitas Spektrum Soundcard pada 4
Tipe Notebook dengan Sampling Rate 44100 Hz dan Bit Depth 16 Bit Menggunakan Spektrum Analyzer” yang ditulis oleh Hesti Widya Ismaya dengan NIM 107097003052 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang
Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Oktober 2011. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Fisika.
Jakarta, Oktober 2011
Tim Penguji,
Penguji I
Drs. Sutrisno, M.Si NIP: 19590202 198203 1005
Penguji II
Dr. Ir. Agus Budiono, M.T NIP. 19620220 199903 1002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1001
Ketua Program Studi Fisika
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukansebagai skripsi atau karya ilmiah pada perguruan atau lembaga manapun
Jakarta, Oktober 2011
ABSTRAK
Hesti Widya Ismaya. Analisis Perbedaan Kualitas Spektrum Soundcard
pada 4 Tipe Notebook dengan Sampling Rate 44100 Hz dan Bit Depth 16 Bit Menggunakan Spektrum Analyzer. Skripsi. Jakarta. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.2011. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas spektrum perekaman pada 4 tipe notebook berdasarkan
sampling rate dan bit depth dan besar pergeseran frekuensinya. Penelitian dilakukan sejak bulan April sampai dengan bulan September 2011 di Laboratorium Kebisingan dan Getaran, Pusarpedal, Puspitek, Serpong, Tangerang. Perkembangan sound sistem menuntut adanya perkembangan dalam teknologi analisa sinyal dan suara. Salah satunya audio processing dengan media
soundcard pada notebook. Handware yang digunakan untuk menganalisa sinyal hasil perekaman adalah Pulse Bruel & Kjaer 3560-B-140, sedangkan software yang digunakan adalah pulse labShop version 13.1.0. Notebook yang memiliki spektrum frekuensi yang presisi dengan pembangkit sinyal adalah notebook yang memiliki kualitas spektrum yang paling baik. Berdasarkan bit depth dan sampling rate yang digunakan, notebook yang memiliki kualitas spektrum paling baik adalah notebook tipe Toshiba Portege M900. Tipe Aspire 4736G menghasilkan spektrum yang presisi di frekuensi 31.5 Hz dan 2 KHz. HP Compaq mampu menghasilkan spektrum yang baik di frekuensi 31.5 Hz sampai 125 Hz, sedangkan Aspire 4732Z di 250 Hz sampai 500 Hz sekaligus yang paling banyak mengalami pergeseran frekuensi kecuali di frekuensi 31.5 Hz.
ABSTRACT
Hesti Widya Ismaya. Analysis of Quality Difference spectra at 4 Type Notebook Soundcard with 44 100 Hz Sampling Rate and Bit Depth 16 Bit Using a Spectrum Analyzer. Thesis. Jakarta. Faculty of Science and Technology. State Islamic University Syarif Hidayatullah.2011. The study aims to determine the quality of the spectrum recording on 4 types of notebooks based on the sampling rate and bit depth and the large shift in frequency. The study was conducted from April to September 2011 on Noise and Vibration Laboratory, Pusarpedal, Puspitek, Tangerang. Sound development of the system requires the analysis of developments in technology and sound signals. One audio processing with media soundcards on the notebook. Handware used to analyze the results of the recording signal is Bruel & Kjaer Pulse 3560-B-140, while the software used is the pulse labShop version 13.1.0. Notebook that has a frequency spectrum with a precision signal generator is a notebook that has the best quality spectrum. Based on the bit depth and sampling rate used, a notebook that has the best quality spectrum is the Toshiba Portege M900. Type Aspire 4736G precision yield spectrum in the frequency 31.5 Hz and 2 KHz. HP Compaq able to produce a good spectrum in the frequency of 5.31 Hz to 125 Hz, while the Aspire 4732Z for frequencies 250 Hz to 500 Hz as well as the most experienced except for the frequency shift of the frequency of 31.5 Hz.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, rasa syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyeesaikan skripsi ini
dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi
besar Muhammad SAW selaku suri tauladan yang baik kepada keluarga, sahabat,
dan umatnya hingga akhir zaman.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada:
1 Kedua orang tua, yaitu Alm. Papah (H. Slamet Riyadi), Mamah (Sofiah
Muhi) dan kaka yang telah memberikan dukungan moril, materiil serta
kasih sayangnya yang luar biasa.
2 Bapak Ir. Wisnu Eka Yulyanto, selaku pembimbing penelitian yang
dengan sabar meluangkan waktunya untuk memotivasi dan memberikan
petunjuk tentang apa yang penulis perlukan untuk menyelesaikan skripsi
ini.
3 Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.
4 Bapak Sutrisno, M.Si selaku ketua program studi fisika Fakultas Sains
5 Ibu Elvan Yuniarti, M.Si., Dosen Pembimbing I, atas waktu yang
diluangkan, ilmu yang diberikan dan atas kesabarannya dalam
membimbing penulis.
6 Bapak Arif Tjahjono, S.T., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, terima
kasih atas bimbingan yang sangat berharga.
7 Bapak Zulfachmi, Bapak Pramana, Bapak Taufik, Bapak Budi dan Bapak
Agus yang telah menemani penulis selama melaksanakan penelitian.
8 Destri Indarsari, Ana Ekawati Mahbubiyah, dan Dewi Utami Rakhmawati
(Prodi Elektronika dan instrumentasi, Universitas Gajah Mada) yang
sama-sama berjuang selama penelitian dan penyusunan skripsi.
9 Ka Mursyallim Hasibuan S.Si dan Ka Dewi Lestari S.Si atas informasi
dan dukungannya kepada penulis. You’re the best brother and sister!
10 Seluruh teman-teman Fisika Instrumentasi : Qolby Sabrina, Taufik
Hidayat, dan Fahrurozy, Geofisika : Satria, dan Material : Ardiansyah
“tanpa kalian, penulis tidak akan terpacu”.
11 Seluruh teman-teman Fisika angkatan 2005 – 2010 maupun pihak lain
yang telah melewatkan hari-harinya bersama penulis baik via on-line
maupun off-line.
Penulis berharap laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
juga pembaca, tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada
skripsi ini. Terima kasih
Jakarta, Oktober 2011
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………....……….……….………....... i
ABSTRAK………...……….…... ii
KATA PENGANTAR………... iii
DAFTAR ISI………..………. v
DAFTAR GAMBAR………...………. viii
DAFTAR TABEL………..………..………... xi
NOTASI………..………...……... xii
Bab I Pendahuluan……….…….. 1
1.1 Latar Belakang……… 1
1.2 Permasalahan Penelitian………...………... 1
1.3 Tujuan Penelitian……….………... 2
1.4 Manfaat Penelitian……….………. 2
1.5 Batasan Penelitian……..………. 2
1.6 Sistematika Penulisan………. 3
Bab II Dasar Teori……….………..……….………. 5
2.1 AudioPada Komputer……….…………..……… 5
2.2 Soundcard dan AudioCodec…………...………... 6
2.3 Konversi Analog Ke Digital (A/D)………. 6
2.4 WAV (Waveform Audio File Format)…...……… 7
2.5 Bit Depth (Bit Resolution)……….………. 8
2.6 Sampling Frekuensi………... 9
2.7 Frekuensi dan Amplitudo……… 9
2.9 Transformasi Fourier dan FFT (Fast Fourier Transform)………. 11
2.10 Pencuplikan Data……… 14
2.11 Oktaf Band………. 15
2.12 Metode Pemulusan Spektrum (Hanning Windowing)…………..……. 15
Bab III Metode Penelitian………. 16
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian……….... 16
3.2 Bahan Dan Peralatan Penelitian………. 16
3.2.1 Handware………... 16
3.2.2 Software………... 17
3.3 Metode Pengumpulan Data………..…….. 17
3.4 Teknik Pengambilan Data………..…… 18
3.4.1 Perekaman……….. 19
3.4.2 Pengolahan Hasil Perekaman………... 21
3.5 Alur Penelitian………...………..………….. 23
3.6 Kondisi Soundcard………..……….. 24
3.6.1 Notebooktipe 1……….. 24
3.6.2 Notebooktipe 2………..………. 25
3.6.3 Notebooktipe 3……….. 26
3.6.4 Notebooktipe 4……….. 26
Bab IV Hasil Dan Pembahasan………..…… 27
4.1 Spektrum Frekuensi Menyeluruh... 27
4.1.2 Frekuensi 63 Hz……….………..………... 29
4.1.3 Frekuensi 125 Hz………..………... 30
4.1.4 Frekuensi 250 Hz………..……….. 32
4.1.5 Frekuensi 500 Hz……….………..………... 34
4.1.6 Frekuensi 1 KHz………..………... 35
4.1.7 Frekuensi 2 KHz………... 36
4.1.8 Frekuensi 4 KHz………..…….………... 38
4.1.9 Frekuensi 8 KHz……….………... 39
4.1.10 Frekuensi 12.5 KHz………...………... 40
4.1.11 Frekuensi 16 KHz………..………... 42
4.2 Pergeseran Frekuensi………….………...……….. 43
4.3 Perbandingan Kualitas Spektrum Berdasarkan Frekuensi Yang Dibangkitkan……….. 45
4.3.1 Toshiba Portege M900……… 45
4.3.2 HP Compaq 510 52 PA……….. 45
4.3.3 Aspire 4732Z……….. 46
Bab V Kesimpulan Dan Saran……… 48
5.1 Kesimpulan... 48
5.2 Saran………. 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dasar konverter analog ke digital………...…………... 7
Gambar 2.2 Amplitudo pada sinyal sinusoidal ………. 10
Gambar 2.3 Frekuensi pada sinyal……….……… 10
Gambar 2.4 Sinyal sinus dalam domain waktu dan domain frekuensi ……….…… 14
Gambar 2.5 Range frekuensi dan efeknya.……….…………... 15
Gambar 2.6 Bagian dasar konverter analog ke digital………...……..………. 15
Gambar 2.7 Transformasi fourier dengan hanning windowing………. 16
Gambar 3.1 Multifunction accoustic Bruel & Kjaer type 4226………..…………... 18
Gambar 3.2 FFT properties – signal recorder………..……….……. 19
Gambar 3.3 Pulse labshop version 13.1.0………... 19
Gambar 3.4 Hasil perekaman dalam time signal and frequency (spectrum
properties – signal analyzer)………..……….
20
Gambar 3.5 Contoh pengaturan resolusi (df) pada pulse labshop version
13.1.0…….……….……….. 21
Gambar 3.6 Contoh hasil spektrum sinyal generator setelah diresolusi
dengan df = 1………..……… 22
Gambar 3.7 Contoh hasil peak setelah di zoom………….……...…..……….. 22
Gambar 3.8 Alur penelitian... 23
Gambar 4.1 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 31.5 Hz dengan
sampling 44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b)
Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT
Aspire 4736G, (d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA,
Gambar 4.2 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 63 Hz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d)
Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z……….………. 29 Gambar 4.3 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 125 Hz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d)
Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z……….……….………. 31
Gambar 4.4 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 250 Hz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d)
Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z……….………. 33
Gambar 4.5 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 500 Hz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d)
Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z……….………. 35
Gambar 4.6 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 1 KHz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d)
Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z……….………. 36
Gambar 4.7 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 2 KHz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G,
Gambar 4.8 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 4 KHz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G,
(d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z……….……….………. 38
Gambar 4.9 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 8 KHz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G,
(d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z……….………. 40
Gambar 4.10 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 12.5 KHz dengan
sampling 44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b)
Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT
Aspire 4736G, (d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e)
Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z……….………. 41
Gambar 4.11 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 16 KHz dengan sampling
44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal
FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d)
Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal
FFT Aspire 4732Z……….……….……. 42
Gambar 4.12 Spektrum Frekuensi Keseluruhan Sinyal FFT Notebook tipe HP
Compaq 16 Bit 44100Hz……….……… 46
Gambar 4.13 Spektrum Frekuensi Keseluruhan Sinyal FFT Notebook tipe Aspire
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Tingkat Kualitas Suara Berdasarkan Sample Rate
nya………..
8
NOTASI
X (n) = Sinyal digital ke n hasil cuplikan atau sinyal waktu diskrit
Xa (nT) = Sinyal analog yang dicuplik ke n dengan periode pencuplikan atau
selang waktu T detik
n = Banyaknya pencuplikan
Fmaks = Frekuensi maksimum
Fs = Frekuensi sampling (Hz)
T = Periode (s)
f = Frekuensi sinyal digital atau dapat disebut frekuensi ternomalisasi
atau frekuensi relatif sinusoida
ѳ = Sudut fase
F = Frekuensi sinyal analog (Hz) ω = Kecepatan sudut (rad/s2)
Xa(t) = Sinyal analog
X(ω) = Sinyal diskrit
k = 0, 1, 2, 3….N-1
X(k) = koefisien DFT untuk sinyal diskrit x(n)
N = Banyaknya sampling
df = Rentang frekuensi saat resolusi
fspan = Lebar frekuensi saat resolusi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerkembangan teknologi yang demikian pesat, membuat peralatan
elektronika dengan fasilitas yang mutakhir sangat dibutuhkan manusia, salah
satunya adalah notebook. Selain sebagai audio processing, notebook banyak
dipilih karena lebih fleksibel dan efektif.
Perkembangan dalam teknologi analisa sinyal dan suara salah satunya,
yang mengakibatkan maraknya perancangan alat maupun pembuatan perangkat
lunak pendukung yang berfungsi menganalisis projek sinyal dan suara yang
melibatkan kinerja soundcard on board yang terdapat ada notebook.
Produksi notebook saat ini pun mulai melonjak, banyak manufaktur yang
memproduksi berbagai tipe notebook dengan keunggulan masing-masing. Namun
dilihat dari kualitas soundcard dengan masa pemakaian notebook itu sendiri
menjadi bahan pertimbangan untuk digunakan sebagai penganalisa suara. Oleh
karena itu menjadi sangat menarik untuk dilakukan penelitian mengenai
penganalisa kualitas spektrum soundcard pada 4 tipe notebook dengan
menggunakan spektrum Analyzer untuk mengetahui kondisi notebook dan
kondisi spektrum yang dihasilkan
1.2 Permasalahan Penelitian
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hasil distribusi
oleh pembangkit sinyal oktaf band dan bagaimanakah pengaruh bit depth dan
frekuensi sampling terhadap hasil spektrum yang dianalisis.
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk :
1. Mengetahui kualitas spektrum berdasarkan bit depth dan sampling rate pada
empat tipe notebook yang berbeda.
2. Mengetahui besarnya pergeseran frekuensi untuk setiap kenaikan frekuensi
pada empat tipe notebook dari spektrum yang sudah teresolusi.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan
informasi tentang kualitas spektrum yang dihasilkan soundcard dari 4 notebook
yang diuji.
1.5 Batasan Penelitian
Terdapat beberapa hal yang dibatasi berkaitan dengan penelitian ini, yaitu :
- Soundcard yang diteliti hanya yang digunakan pada notebook, yaitu
soundcard tipe on board sehingga sudah terintegrasi dalam motherboard.
- Notebook yang digunakan hanya notebook Toshiba Portege M900, Acer
Aspire 4736G, HP Compaq 510 52PA, dan Acer aspire 4732Z dan Toshiba
A50 yang berfungsi sebagai pengoperasi software pulse Lab Shop 13.1.0
- Sinyal yang dianalisis adalah oktaf band nada tunggal 31.5Hz, 63Hz, 125Hz,
- Melakukan proses FFT pada spektrum menggunakan FFT anlyzer (FFT
Pulse Bruel & Kjaer 3560-B-140) dengan widowing yang digunakan adalah
Hanning.
- Untuk menghindari adanya noise yang berlebihan, waktu perekaman yang
digunakan adalah 100s.
- Hanya menganalisis spektrum yang sudah menjadi domain frekuensi dengan
sampling rate 44100 Hz dan bit depth 16 bit.
- Kanal yang digunakan adalah mono.
- Tegangan (amplitudo) yang terbaca dapat diabaikan, karena harus ada
kalibrasi lanjut tentang hal ini.
- Derau yang terjadi dapat diabaikan, selain tidak mengganggu sinyal utama
juga sinyal di anggap ideal yang tidak memperhitungkan derau.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada tugas akhir ini penulis menyertakan lima bab antara lain :
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang, permasalahan penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II Dasar Teori
Pada bab ini terdapat teori mengenai Audio Pada Komputer, Soundcard Dan
Audio Codec, Wav (Waveform Audio File Format), Bit Depth (Bit Resolution),
dan FFT (Fast Fourier Transform), Nyquist Rate, Frekuensi Oktaf Band,
Konversi Analog Ke Digital, Dan Metode Pemulusan Spektrum Hanning.
BAB III Metode Penelitian
Metodologi Studi pemikiran menggambarkan variabel yang menjadi fokus studi
penelitian, hubungan antar variabel dan alur studi penelitian. Penulis menyajikan
kerangka pemikiran berisi sebuah gambar, bagan alir, atau sketsa yang
menggambarkan rencana studi penelitian.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Pada Pembahasan Studi Penelitian ini penulis menerangkan segala sesuatunya
yang berkaitan dengan Studi Penelitian yang penulis kaji. Dari pemilihan judul,
pengambilan konsep, menyesuaikan konsep kedalam pengujian, perancangan
konsep ke dalam pengujian hingga penyelesaian permasalahan - permasalahan
dalam pengujian objek yang diteliti.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran ini merupakan rangkuman utama dari uraian-uraian yang
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Audio Pada Komputer
Suara yang terdengar sehari-hari adalah gelombang analog. Gelombang ini
berasal dari tekanan udara yang ada disekeliling kita, kemudian diterima oleh
gendang telinga. Getaran yang diterima oleh gendang telinga dikirim dan
diterjemahkan oleh otak sebagai suatu informasi1.
PC (personal computer) atau Notebook yang kita gunakan hanya mampu
mengenal sinyal dalam bentuk digital, maksudnya adalah tegangan yang
diterjemahkan dalam angka “0” dan “1”, atau lebih dikenal dengan “bit”. Bagi
angka “1” tegangan berkisar mendekati 5 volt dan mendekati 0 volt bagi angka
“0”. Oleh karena itu, dibutuhkan microphone dan speaker sebagai transduser,
yaitu peralatan yang dapat mengubah tekanan udara (yang dapat kita dengar
menjadi keras) kedalam tegangan elektrik yang dapat dimengerti oleh perangkat
elektronik, serta sebaliknya. Microphone dapat mengubah tekanan udara menjadi
tegangan elektrik, sementara speaker melakukan pekerjaan sebaliknya.
Dalam hal ini soundcard merubah tegangan elektrik menjadi sinyal digital.
Ketika dilakukan perekaman, gelombang suara yang masuk kedalam notebook
akan diubah oleh soundcard menjadi data digital dan ketika suara tersebut
dimainkan kembali, soundcard akan mengubah data digital menjadi suara yang
dapat didengar (melalui speaker), dalam hal ini gelombang analog. Proses
1
perubahan gelombang suara menjadi data digital ini dinamakan Analog-to-Digital
Conversion (ADC), dan sebaliknya, perubahan data digital menjadi gelombang
suara dinamakan Digital-to-Analog Conversion (DAC).
2.2 Soundcard Dan Audio Codec
Soundcard adalah salah satu perangkat keras suatu PC dan notebook yang
berfungsi untuk mengubah data digital, menjadi informasi suara yang dapat
diterima pendengaran manusia. Soundcard juga dapat merekam suara berformat
analog (baik dari Microphone atau alat audio lainnya) menjadi data digital yang
nantinya disimpan di media penyimpanan2.
Audio codec adalah suatu program yang digunakan untuk menyandikan dan
menyandikan ulang data atau sinyal audio baik dari digital ke analog ataupun
sebaliknya tergantung dari format file audio (format audio streaming) yang
dimasukan. Kebanyakan dari audio codec diimplementasikan sebagai pustaka
pada suatu multimedia player seperti Winamp dan Windows media player.
Penggunaan sampel digital untuk merepresentasikan data audio merupakan hal
dasar yang harus mampu dilakukan oleh audio codec.
2.3 Konversi Analog Ke Digital (A/D)
suatu sinyal analog diubah menjadi sinyal digital melalui rangkaian
converter analog- to-digital converter (ADC). Converter A/D sudah direalisasikan
dalam suatu piranti IC (integrated circuit). Keluaran dari ADC berupa suatu kode
biner yang nilainya bersesuaian dengan level kuantisasi dari sinyal analog yang
2 Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume X, No. 3, September 2005 : 125-132
dicuplik pada waktu tertentu (Ts). Pada ADC, sinyal analog tersebut diproses
melalui tiga proses , yaitu sampling, kuantisasi, dan pengkodean. Dari gambar 2.5,
dapat dijelaskan konversi analog secara konsepsi, konversi analog ke digital dapat
dijelaskan :
Gambar 2.1 Bagian dasar konverter analog ke digital
1. Pencuplikan adalah konversi suatu sinyal kontinu menjadi suatu sinyal waktu diskrit yang diperoleh dengan mengambil “cuplikan” sinyal waktu kontinu
pada saat waktu diskrit. Jadi Xa(t) adalah masukan dari cuplikan dan
keluarannya adalah dengan T dinamakan selang pencuplikan.
2. Kuantisasi adalah konversi sinyal yang bernilai kontinu, waktu –diskrit menjadi sinyal digital bernilai diskrit.
3. Pengkodean adalah setiap nilai diskrit digambarkan dengan suatu barisan biner.
2.4 WAV (Waveform Audio File Format)
Format audio merupakan pemampatan audio (pemampatan data bertujuan
format standar yang digunakan oleh Microsoft Windows dan IBM untuk
menyimpan file audio di PC 3.
Wav merupakan bentuk format file suara tanpa kompresi. Format ini
menyimpan semua detil suara yang biasanya berupa dua kanal suara, 44100hz
sampling rate, 16 bit setiap sample. Wav biasanya menyimpan format PCM yang
juga merupakan format standar audio untuk CD. Tetapi audio CD tidak memakai
format wav melainkan memakai red book audio format. Tetapi karena memakai
format PCM, maka data yang disimpan sama, perbedaannya hanya terletak pada
pada headernya. Tetapi wav masih sering digunakan sebagai master record karena
kualitasnya yang maksimal. Permasalahan pada format ini adalah besarnya ukuran
file yang mencapai 10 MB untuk setiap menit suara yang disimpan. Oleh karena
itu dicarilah metode kompresi yang dapat secara signifikan mengurangi ukuran
dari format ini serta mempertahankan kualitasnya. Terdapat berbagai
macamformat kompresi suara saat ini, dapat berupa lossless maupun lossy.
Lossless berarti dapat dikembalikan dengan sempurna kepada bentuk aslinya,
sedangkan lossy tidak karena bentuk lossy menghilangkan detil-detil yang kurang
signifikan dalam suara tersebut.
2.5 Bit Depth ( Bit Resolution )
Bit Depth adalah nilai resolusi suara atau jumlah tingkatan level suara.
Audio 8 bit menyedia kan 2 pangkat delapan atau 256 level. Audio 16 bit
menyediakan 65.536 level dan audio 32 bit memiliki jumlah jangkauan 2 pangkat
3 Iwan binanto. Multimedia digital – dasar teori dan pengembangannya. – Ed.I –
32 . Makin tinggi nilai jangkauan makin baik kualitas. Namun demikian ukuran
file yang diperlukan juga semakin besar.
Dalam audio digital, kedalaman bit menggambarkan jumlah bit informasi
yang direkam untuk setiap sampel. Kedalaman bit secara langsung sesuai dengan
resolusi tiap sampel dalam satu set data audio digital.
2.6 Sampling Rate
Sampling rate atau sampling frekuensi adalah nilai sinyal audio yang
diambil dalam satu detik ketika melakukan rekaman suara. Semakin tinggi nilai
sample rate ini kualitas audio yang dimainkan semakin baik. Agar diperoleh suara
digital yang bagus maka suara analog harus di-sampling sekitar 2 kali lipat
frekuensi-nya. Karena frekuensi tertinggi suara sekitar 20 KHz, maka sampling
yang terbaik haruslah minimal 44.100 sample/detik (kualitas CD).
Tabel 2.1 Perbandingan Tingkat Kualitas Suara Berdasarkan Sample Rate nya
2.7 Frekuensi dan Amplitudo
Ada dua elemen yang terukur dalam gelombang suara, yaitu frekuensi dan
amplitudo.
Frekuensi adalah jumlah tingkat gerakan keatas dan kebawah (siklus) atau
Gambar 2.2 Frekuensi Pada Sinyal
Amplitudo mendefinisikan keras lemahnya atau tinggi rendahnya suatu
gelombang. Amplitudo dibatasi oleh volume dan sound pressure level (SPL).
Semakin tinggi suatu tekanan maka akan semakin halus keras suaranya. Level ini
diibatasi oleh pengukuran logaritmik yang disebut decibel (dB)4.
Gambar 2.3. Amplitudo pada sinyal sinusoidal
2.8 Audio (Mono)
Mono adalah satu kanal. Audio mono hanya menghasilkan 1 suara yang
didengar oleh kedua telinga kita. sehingga suara yang diterima oleh kedua telinga
kita selalu sama. signal mono adalah R+L (right and Left), dimana R dan L
digabungkan, sehingga jadi satu signal R+L. ini dibuat agar bisa mendengar kedua
sinyal dalam satu sumber suara.
4 Ben Harris. Home Studio Setup: everything you need to know from equipment to
Contoh : sebuah rekaman audio dengan durasi 10 detik pada 22.05 kHz dengan
resolusi 8 bit akan mempunyai ukuran file :
22050*10*8/8*1 = 220.500 byte
2.9 Transformasi Fourier dan FFT (Fast Fourier Transform)
Bentuk gelombang sinyal pada dasarnya merupakan fungsi waktu dimana
analisis yang digunakan adalah analisis Fourier, yang dikembangkan menjadi
deret Fourier. Bentuk-bentuk sinyalnya pun bermacam-macam, ada yang berupa
gelombang sinus atau kosinus, maupun bentuk gelombang yang lainnya. Setiap
bentuk gelombang yang bukan berupa gelombang sinus atau kosinus, yang
berulang pada setiap selang waktu yang teratur (regular interval), dinamakan satu
gelombang periodik kompleks dengan periode T, dimana gelombang berulang
setiap selang waktu tersebut dinamakan waktu periodik untuk sinyal x(t) yang
periodik
Hampir semua analisa sinyal dilakukan dalam domain waktu dan
frekuensi, karena itulah disebut time-frequency analysis. Dalam domain waktu,
sinyal digambarkan dengan bentuk gelombang dimana sumbu-x (horizontal)
menunjukkan time dan sumbu-y (vertikal) menunjukkan besarnya amplitude tiap
waktu. Bentuk ini kadang kurang informatif karena kita tidak bisa mengetahui
besarnya magnitude tiap waktu. Untuk itu diperlukan sebuah transformasi yang
mampu mengubah bentuk gelombang menjadi spektrum, dimana tiap komponen
frekuensi akan terlihat jelas. Fourier Transform merupakan tranformasi yang
Transform, maka waktu komputasi akan menjadi lebih cepat sehingga
memudahkan analisa sinyal suara. Output dari FFT berupa spektrum yang
menggambarkan grafik frekuensi dengan magnitudo.
Fast fourier transform dilakukan untuk mentranformasikan sinyal dari
domain waktu ke domain frekuensi. Untuk melakukan analisa frekuensi pada suatu
sinyal diskrit {x(n)}, kita mengkonversi deret domain waktu ke suatu tampilan domain
frekuensi ekivalen.
� �−� � ���� (�) (2. 1)
Kita mengetahui bahwa penggambaran seperti itu diberikan dengan
transformasi Fourier X(�) dari deret x(n). Penggambaran domain frekuensi
mengarahkan ke transformasi Fourier diskrit, yang merupakan suatu alat yang
digunakan untuk melakukan analisa frekuensi sinyal waktu diskrit.
Pencuplikan sinyal energi berhingga aperiodik mempunyai spektrum
kontinu. Suatu sinyal waktu diskrit aperiodik x(n) disimpulkan dengan
transformasi Fourier :
� � = � − �
∞
=−∞
(2. 2)
Secara fisis, X(�) digunakan untuk frekuansi sinyal x(n). Dengan kata lain, X(�)
adalah suatu dekomposi x(n) menjadi komponen-komponen frekuensinya.
Persamaan ini merupakan bentuk transformasi Fourier yang siap dikomputasi
secara langsung dari bentuk sinyal x(t). Sehingga pemrosesan sinyal digital
diubah menjadi diskrit. Analisis frekuensi dari sinyal waktu diskrit x(n) dapat
Untuk mendapatkan persamaan 2.3 dengan mengalikan kedua ruas dengan ejωm
dan mengintegralkan melalui selang (-, ) jadi persamaan tersebut menjadi
� � � = � − � ∞
=−∞
� �
�
−� �
−�
(2. 3)
Integral pada ruas kanan persamaan (2.4) dapat dievaluasi jika dapat
mempertukarkan orde penjumlahan dan integrasi. Pertukaran ini dapat dibuat jika
deret
�� � = � � �
=−�
(2. 4)
Secara merata konvergen untuk X(ω) dengan N→. konvergen secara merata
berarti bahwa, untuk setiap , XN ()→X(), dengan X→. Dapat disimpulkan
bahwa deret konvergen seragam sehingga dapat mempertukarkan orde
penjumlahan dan integrasi. Maka,
�( − ) �= 2�, =
0, ≠
�
−� (2. 5)
Konsekuensi,
�( ) �( − )
�
−� ∞
−∞
�= 2�� , =
0, ≠ (2. 6)
Dengan mengkombinasikan (2.10.3) dan (2.10.4), didapatkan hasil
� = 1
2� � �
� �
Gambar 2.4 Sinyal Sinus dalam domain waktu dan domain frekuensi
2.10 Pencuplikan Data
pada pengolahan sistem digital semua data analog dikonversi menjadi data
digital. Dimana terdapat proses pencuplikan data suatu sinyal kontinu sehingga
diperoleh data diskrit.
Beberapa ketentuan yang harus dipenuhi ketika melakukan pencuplikan
suatu sinyal yaitu frekuensi pencuplik atau sampling frekuensi (fs) harus lebih
besar dari dua kali frekuensi sinyal data (fa) yang akan dicuplik
Fs > 2Fa (2. 8)
Ketentuan ini sesuai dengan kriteria yang dikemukakan Nyquist.
Bila frekuensi pencuplik lebi kecil dari dua kali frekuensi sinyal data,
maka akan terjadi aliasing. Ketika aliasing, terjadi pencuplikan sinyal sampling,
bukan sinyal data. Hal ini menyebabkan hilang informasi yang ingin diketahui5.
5 Praktikum pengolahan sistem digital-modul 1 Pencuplikan Data. Priyambodo.
2.11 Oktaf Band (Pure Tone)
Oktaf band adalah pemisahan spektrum menjadi 10 band hal ini
dikarenakan adanya satu oktaf diantara bagian atas dan bawah masing-masing
band. Frekuensi pusat untuk band-band biasanya 31.5Hz, 63Hz, 125Hz, 250Hz,
500Hz, 1kHz, 2kHz, 4kHz, 8kHz dan 16kHz. Frekuensi ini adalah frekuensi yang
paling sensitif bagi telinga manusia.
2.12 Metode Pemulusan Spektrum (Hanning windowing)
Windowing adalah metode yang digunakan untuk menganalisa suatu sinyal yang
panjang dengan cara mengambil satu bagian yang cukup mewakili.
Hanning Window adalah manipulasi digital dari sinyal sampel ke dalam
FFT yang membutuhkan awal dan akhir catatan waktu ke nol amplitudo. Hal ini
mengkompensasi kesalahan yang melekat dalam algoritma FFT akan
menyebabkan energi dalam frekuensi tertentu akan diperluas. Ketika pengolahan
data kontinu, efek ini adalah kompensasi,
Hanning Window adalah jendela yang mempunyai fungsi umum untuk
menganalisis sinyal kontinu dan digunakan pada macam-macam kasus karena
memiliki karakterisitik filter yang terbaik secara keseluruhan.
� = 0.5 1− cos2�
�−1 (2. 9)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat PenelitianPenelitian dilaksanakan dari bulan April 2011 sampai dengan September
2011 di Laboratorium Kebisingan dan Getaran, Pusat Sarana Pengendalian
Dampak Lingkungan, Puspiptek, Serpong. Tangerang.
3.2 Bahan Dan Peralatan Penelitian 3.2.1 Handware
1. Multifunction Accoustic Calibrator Bruel & Kjaer Type 4226
2. Pulse Bruel & Kjaer 3560-B-140
Fitur:
- Perhitungan simultan 5 channel dengan rentang frekuensi @ 25.6 kHz
- Kekuatan baterai hingga 5 jam atau menggunakan Power DC dengan
tegangan 10-32V
- Baterai beroperasi sampai 5 jam atau jika menggunakan power DC
menggunakan 10-32 V
- Kipas otomatis bekerja bila mesin terlalu panas.
- Pulse merupakan sebuah perangkat yang salah satu fungsinya untuk
menganalisa FFT (Fast Fourier Transform).
3. Multimeter Onosokki
5. Kabel audio ¼ inch yang digunakan sebagai transmisi keluaran sinyal
generator Multifunction Accoustic Calibrator Bruel & Kjaer Type 4226.
6. Kabel audio mono ½ inch yang digunakan untuk masukan pada line in
notebook yang menghubungkan Multifunction Accoustic Calibrator Bruel &
Kjaer Type 4226 dengan notebook yang diuji ketika proses perekaman.
7. Kabel BNC yang digunakan untuk penghubung antara pulse analyzer dengan
pembangkit sinyal.
8. Kabel Coaxial digunakan untuk menghubungkan pulse analyzer dengan
notebook yang digunakan untuk menjalankan program pulse analyzer.
9. Notebook Toshiba Portege M900
10. Notebook Aspire 4736G
11. Notebook HP Compaq A510 52PA
12. Notebook Aspire 4732Z
3.2.2 Software
1. FFT Properties (64) v5 (recorder dan analyzer)
2. Pulse LabShop Version 13.1.0
3.3 Metode Pengumpulan Data
Menggunakan software signal recorder yang tersedia pada 4 notebook,
perekaman dilakukan dengan frekuensi oktaf band (pure tone) yang dibangkitkan
oleh Multifuction Acoustic Calibrator yaitu 31.5 Hz, 63 Hz, 125Hz, 250Hz,
500Hz, 1KHz, 2KHz, 4KHz, 8Khz, 12.5Khz, dan 16KHz dan kemudian dianalisis
LabShop Version 13.1.0 untuk mendapatkan data akhir berupa spektrum dalam
domain frekuensi.
3.4 Teknik Pengambilan Data
Digunakan soundcard on board dari 4 notebook dan dibangkitkan sinyal
pure tone nada tunggal melalui Multifunction Accoustic Calibrator Bruel & Kjaer
Type 4226.
Gambar 3.1 Multifunction Accoustic Bruel & Kjaer Type 4226.
Perekaman dilakukan pada setiap notebook yang akan diuji, yaitu Aspire
4732Z, HP Compaq 510, Acer 4736 G, Toshiba Portege M900 dan Toshiba
Satelite A50 yang berfungsi sebagai monitoring analisis software.
Perekaman dilakukan dengan frekuensi 31.5 Hz, 63 Hz, 125Hz, 250Hz,
500Hz, 1KHz, 2KHz, 4KHz, 8Khz, 12.5Khz, dan 16KHz menggunakan signal
Gambar 3.2 FFT Properties – Signal Recorder
Kemudian perekaman dianalisis dengan spektrum analyzer B&K PULSE
3560-B-140.
Gambar 3.3 Pulse LabShop Version 13.1.0
1. Perekaman
Dalam perekaman alat yang digunakan adalah notebook yang akan diuji,
kabel audio, multimeter digital, dan yang paling terpenting adalah Multifunction
sound generator (pembangkit sinyal) sekaligus sebagai pembanding atau acuan
bagi notebook.
Kabel audio, kabel BNC, dan kabel audio ¼ inch dan ½ inch digunakan
sebagai jalur transmisi antara notebook, multimeter, dan accoustic calibrator.
Multimeter sendiri digunakan sebagai mengukur tegangan Vac dan membaca
frekuensi.
Software perekam yang digunakan adalah FFT Properties (64) v5 dan
menghasilkan hasil rekaman dalam bentuk .wav . Perekaman dilakukan dalam
waktu 100 sekon untuk setiap laptop dan setiap bit depth 8 dan 16 bit untuk
sampling rate 44100 Hz dan 96000 Hz yang dapat sudah tersedia dalam
recording-setting. Hasil perekaman dapat dilihat ulang dengan FFT properties –
Signal Analyzer dalam pilihan tampilan time signal and frequency spectrum.
2. Pengolahan Hasil Perekaman
Hasil perekaman dianalisis dengan menggunakan analyzer Pulse Bruel &
Kjaer 3560-B-140. Yang harus diketahui bahwa hasil analisisnya adalah berupa
autospektrum (spectrum averaging) dengan pengaturan resolusi
Gambar 3.5 Contoh Pengaturan Resolusi (df) Pada Pulse LabShop Version 13.1.0
yang kemudian hasil difokuskan dan dianalisis serta dibandingkan hasil analisa
sinyal FFT pada notebook dengan sinyal FFT sound generator.
Resolusi awal yang digunakan untuk melihat spektrum keseluruhan adalah
df = 6.25Hz dengan frekuensi lines 3200 dan frekuensi span 20KHz yang
kemudian dipersempit menajadi df = 1 Hz dengan mengatur span
(rentang/jangkauan) per linesnya(bentuk) yang dapat diatur pada FFT-Set Up
software Pulse LabShop Version 13.1.0. Akan tetapi dari frekuensi 4KHz, resolusi
yang digunakan adalah 6.25, hal ini dikarenakan resolusi df = 1 tidak dapat
ditampilkan dan agar bentuk peak dan spektrumnya dapat terlihat jelas atau lebih
teliti.
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
[Hz] 100n
1u 10u 100u 1m 10m 0.1 1 [V]
C
X Y
Autospectrum(sinyal generator) - Input (Real) \ FFT
Gambar 3.6 Contoh Hasil Spektrum Sinyal Generator Setelah Diresolusi Dengan df = 1
Akan tetapi puncak tidak terlalu terlihat pada domain ini, sehingga dilakukan
pen-zoom-an yang bertujuan agar puncak frekuensi dapat terlihat jelas, sehingga
diketahui besarnya frekuensi tersebut. Dengan kata lain, zoom berfungsi sebagai
“kaca pembesar” dan pen-zoom-an ini tidak mempengaruhi resolusi.
TIDAK 3.5 Tahapan Penelitian
YA
Gambar 3.8 Alur penelitian
HP Compaq Toshiba Portege
M900
Acer Aspire 4736 G
Acer aspire 4732Z
Jika bentuk sinyal sinusoidal
Mulai recording Atur volume
recording pada
notebook
File disimpan dalam format .WAV
Analisa dalam bentuk autospektrum dengan spektrum analyzer B&K Pulse 3506B
Dibandingkan dengan sinyal generator Dibangkitkan sinyal
Oktaf Band dari SG
Install software properties FFT(64) pada notebook yang diuji
Sinyal Sinusoidal Sinyal Clipp
3.6 Kondisi Soundcard
Pada saat ini hampir setiap PC motherboard memiliki sound card on-board
yang telah terintegrasi pada motherboard. Soundcard jenis ini termasuk dalam
kategori sound card standar , yang didesain untuk meng-handle tugas umum
multimedia seperti memainkan CD audio, file MP3, atau game. Meski demikian,
soundcard jenis inipun dapat merekam dan memainkan digital audio dan MIDI,
walaupun dengan banyak keterbatasan.
Secara umum, karakteristik dari soundcard standar adalah sebagai berikut:
Memiliki dua input (mic dan line-in) serta satu output. Biasanya input dan
output ini stereo
Memiliki jacks input/output dengan ukuran 1/8 inch.
Beberapa merk lama consumers sound card tidak dapat melakukan recording
dan playback secara serentak. Card seperti ini disebut dengan half-duplex.
Memiliki kemampuan ADC/DAC maksimal 16-bit dengan sampling rate 44.1
KHz. (kualitas CD)
ADC/DAC terintegrasi didalam card ataupun chipset di motherboard (untuk
consumer sound card jenis on-board)
Memiliki driver dengan versi MME atau WDM
3.6.1 Notebook tipe 1
Manufacture : Toshiba Portege M900
Chipset : Intel HM55 Express Chipset
Audio : Stereo Speakers, Realtek Sound Card 16-
bit Stereo with Intel® High definition Audio
Support (I) Masa pemakaian : 1 tahun
Projek : Kantor, alat pendukung di Lab. Kebisingan dan getaran.
3.6.2 Notebook tipe 2
Manufacture : Acer Aspire 4736 G
Processor :Type Intel Core 2 Duo Processor Processor Onboard : Intel® Core™2 Duo Processor T6600 (2.2
GHz, FSB 800, Cache 2 MB) Chipset : Intel 45PM
Audio : Realtek Audio Type Integrated (16-bit
Stereo with Intel® High definition Audio Support) (II)
I/O Ports : Interface Provided 3x USB 2.0, VGA, LAN, Audio Speakers Type Integrated (Stereo Speakers)
Masa pemakaian : 1 tahun
3.6.3 Notebook tipe 3
Manufacture : HP Compaq
Prosesor : Intel Core 2 Duo T5870 (2,0 GHz, 2 MB cache,
FSB 800 MHz)
Chipset : Intel GM965
Audio : IDT 92HD75B1/2
Masa pemakaian : 1 tahun
Projek : Mahasiswa, software pendukung kegiatan perkuliahan, dan lain-lain.
3.6.4 Notebook tipe 4
Manufacture : Acer Aspire 4732Z
Processor : Intel® Pentium™ Dual Core T4300 (2.1 GHz, 800 MHz FSB, 1 MB L2 cache)
Chipset : Mobile Intel® GL40 Express Chipset
Audio : Conexant Cx20561 HD Audio virtual Surround Sound and Dolby Speaker System
Masa pemakaian : 1 tahun
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Spektrum Frekuensi Menyeluruh
Spektrum Frekuensi keseluruhan dalam bentuk domain frekuensi yang
telah ditransformasikan dengan Fast Fourier Transform (FFT) sound analyzer
yang terukur dari hasil perekaman berdasarkan sampling rate 44100 Hz dan bit
depth 16 bit adalah sebagai berikut
4.1.1 Frekuensi 31.5 Hz
Pengujian yang dilakukan pada empat notebook yang dibangkitkan dengan
frekuensi 31.5 Hz dan di-sampling sebesar 44100 Hz 16 bit, menghasilkan
spektrum keseluruhan seperti gambar 4.1.
Berdasarkan gambar tersebut, jika sinyal generator (a) adalah sinyal
pembangkit yang sekaligus sebagai sinyal pembanding, maka didapatkan hasil
spektrum dari spektrum keempat tipe notebook yang diuji pada gambar (b) sampai
dengan (d).
Pada gambar 4.1 (c) terlihat spektrum sinyal FFT pada notebook Aspire
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(sinyal generator) - Input
(a) Spektrum sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Magnitu
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \
(d) Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \ F
(e) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4732Z Gambar 4.1 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 31.5 Hz dengan sampling 44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z.
Pada notebook Toshiba Portege M900 (gambar 4.1(b)) menghasilkan
spektrum yang berbeda dengan spektrum yang dihasilkan sinyal generator.
Spektrum yang dihasilkan bersifat datar. Begitu pun dengan spektrum yang
dihasilkan notebook HP Compaq 510 52PA dan Aspire 4732Z. Selain itu, pada
spektrum sinyal FFT notebook HP Compaq 510 52PA pada gambar 4.1(d) dan
sinyal FFT notebook Aspire 4732Z gambar 4.1(e) terjadi penurunan amplitudo di
frekuensi 11 KHz dan 7 KHz. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan notebook
tipe ini sebatas 22050 Hz. Hal ini jelas memberikan petunjuk bahwa spektrum
yang dihasilkan kedua notebook pada gambar 4.1(b) dan (e) ini berbeda dengan
4.1.2 Frekuensi 63 Hz
Spektrum keseluruhan yang didapatkan dari hasil FFT dengan spektrum
analyzer dari software pulse lab shop version 13.1.0 seperti yang terlihat pada
gambar 4.2.
Untuk frekuensi 63 Hz, hanya spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z dengan
gambar 4.2(e) saja yang berbeda, yaitu tidak adanya sinyal lain selain sinyal
utama. Jika dibandingkan dengan sinyal generator, pada sinyal generator terdapat
sinyal selain sinyal utama yang muncul di frekuensi 2 KHZ, 4 KHz, 6 KHz, 8
KHz, dan 10 KHz. Begitu pun dengan tiga notebook lainnya.
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(sinyal generator) - Input
(a) Sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(d) Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege M 900 pada gambar 4.2(b)
memiliki sinyal lain di frekuensi 2KHZ, 4KHz, 6KHz, 8KHz, dan 10 KHz, begitu
pun yang terdapat pada sinyal FFT Aspire 4736G pada gambar 4.2(c), yaitu
memiliki sinyal lain di frekuensi 2 KHZ, 4 KHz, 6 KHz, 8 KHz, dan 10 KHz
dengan tambahan pada frekuensi 16 Hz terdapat sinyal lain pula. Sedangkan
spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA pada gambar 4.2(d) terdapat sinyal
lain di frekuensi 2 KHZ, 4 KHz, 6 KHz, 8 KHz, dan 10 KHz dan penurunan
amplitudo di frekuensi 11 KHz. Pada gambar 4.2(d) untuk notebook Aspire 4732Z
terjadi penurunan amplitudo di frekuensi 7 KHz dan menghasilkan spektrum yang
datar, berbeda dengan sinyal yang dibangkitkan oleh pembangkit sinyal. Sehingga
dapat diketahui, bahwa notebook yang menghasilkan spektrum yang sama dengan
spektrum sinyal yang dibangkitkan pembangkit sinyal adalah Toshiba Portege
M900.
4.1.3 Frekuensi 125 Hz
Berdasarkan frekuensi oktaf band yang dibangkitkan yaitu sebesar 125 Hz,
dengan sampling 44100 Hz 16 bit didapatkan spektrum keseluruhan seperti
gambar 4.3.
Terlihat pada gambar 4.3 ketika dibangkitkan frekuensi dengan 125 Hz,
kemampuan yang dimiliki soundcard HP compaq 510 52PA dan Aspire 4732Z
tidak sebagus soundcard pada notebook Toshiba Portege M900 dan Aspire
4736G.
Jika dilihat dari spektrum keseluruhan yang dihasilkan HP compaq 510
sinyal keseluruhan dapat dibaca oleh kedua tipe notebook ini. Di kedua tipe
notebook tersebut pula terjadi penurunan amplitudo, sebesar kurang lebih 11 KHz
pada notebook tipe HP compaq dan kurang lebih 6 KHz pada notebook tipe Aspire
4732Z yang menunjukkan bahwa kemampuan soundcard pada kedua tipe
notebook ini adalah 22050 Hz. Sehingga dapat diketahui bahwa kedua tipe
soundcard on board ini memiliki kemampuan membaca frekuensi dengan
sampling yang sama.
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(sinyal generator) - Input (Re
(a) Sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(d) Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
Gambar 4.3(b) dan gambar 4.3(c) menunjukkan bahwa kedua notebook
tipe ini memiliki kemampuan membaca frekuensi yang dibangkitkan sinyal
generator dengan baik. Hal ini dikarenakan bentuk spektrum sinyal FFT-nya
hampir sama dengan bentuk spektrum yang dihasilkan sinyal generator yaitu
terdapat sinyal tambahan yang muncul di frekuensi 4 KHz, 8 KHz, dan 12 KHz,
hanya saja pada kedua tipe notebook ini menunjukkan bahwa terdapat sinyal
tambahan pada frekuensi 16 KHz. Selain itu, terdapat derau pada spektrum sinyal
FFT Aspire 4736G seperti yang terlihat pada gambar 4.3(c). Sehingga dapat
diketahui bahwa spektrum sinyal yang presisi dengan spektrum sinyal yang
dibangkitkan dengan pembangkit sinyal pada frekuensi ini adalah notebook tipe
Toshiba portege M900.
4.1.4 Frekuensi 250 Hz
Berikut ini merupakan hasil spektrum sinyal FFT yang dibangkitkan
dengan frekuensi sebesar 250 Hz dengan sampling 44100Hz 16 bit.
Pada frekuensi ini terlihat bahwa hanya dua tipe notebook yang memiliki
spektrum sinyal yang diuji memiliki spektrum yang mirip dengan spektrum sinyal
yang dibangkitkan sinyal generator, yaitu notebook tipe Toshiba Portege M900
dan Aspire 4736G. Tetapi notebook yang menghasilkan spektrum yang paling
presisi dengan sinyal generator adalah spektrum sinyal FFT Toshiba Portege
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(sinyal generator) - Input (Re
(a) Sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(d) Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(e) Spektrum Sinyal FFT Aspire4732Z Gambar 4.4 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 63 Hz dengan sampling 44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z.
Sedangkan untuk spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA dan Aspire
4732Z terdapat perbedaaan yang sangat jelas terlihat jika dibandingkan dengan
sinyal generator. Yaitu seperti pada gambar 4.4(d) untuk notebook tipe HP
Compaq 510 52PA, sinyal di frekuensi 16 KHz tidak dapat terbaca, dan untuk
spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z, walaupun hampir sama dengan sinyal
generator, tetapi pada frekuensi 16 HZ terdapat sinyal lain yang lebih tinggi dari
4.1.5 Frekuensi 500 Hz
Ketika soundcard pada notebook dibangkitkan dengan frekuensi 500 Hz
dengan pengaturan sampling frekuensi 44100 Hz dan bit depth 16 bit akan
menghasilkan spektrum frekuensi keseluruhan seperti gambar 4.5.
Sinyal generator menghasilkan bentuk spektrum sinyal seperti gambar
4.5(a). Seharusnya empat tipe notebook yang diuji menghasilkan spektrum yang
tidak berbeda jauh dengan yang dibangkitkan sinyal generator, tetapi hanya
notebook tipe Portege M900 (gambar 4.5(b)), Aspire 4736G (gambar 4.5(c)), dan
Aspire 4732 Z gambar 4.5(e)) saja yang memiliki bentuk spektrum yang hampir
mirip dengan spektrum yang dihasilkan sinyal generator.
Pada frekuensi ini, HP Compaq 510 52PA pada gambar 4.5(d) tidak
terdapat derau di sekitar frekuensi 16 KHz. Sehingga pada frekuensi ini, spektrum
yang paling berbeda dengan sinyal generator adalah HP Compaq 510 52PA yang
terdapat pada gambar 4.5(d).
Dari ketiga notebook yang memiliki spektrum frekuensi yang mirip
dengan spektrum yang dibangkitkan sinyal generator, yang paling presisi adalah
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(sinyal generator) - Input (R
(a) Sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \ F
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(d)Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \
(e) Spektrum Sinyal FFT Aspire4732Z Gambar 4.5 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 63 Hz dengan sampling 44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z.
4.1.6 Frekuensi 1 KHz
Pengujian ke enam adalah dibangkitkannya masing-masing notebook yang
diuji dengan frekuensi 1 KHz sehingga menghasilkan spektrum sinyal
keseluruhan seperti yang terlihat pada gambar 4.6 dibawah ini.
Pada frekuensi ini, bentuk spektrum sinyal yang dihasilkan sinyal
generator adalah seperti yang terdapat pada gambar 4.6(a) yaitu hampir disetiap
Dari spektrum sinyal FFT yang dihasilkan oleh keempat tipe notebook
yang diuji, yang paling mendekati dengan bentuk spektrum sinyal yang
dibangkitkan sinyal generator adalah tipe aspire 4736 G pada gambar 4.6(c).
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(sinyal generator) - Input (R
(a) Sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(d)Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \
(e) Spektrum Sinyal FFT Aspire4732Z Gambar 4.6 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 63 Hz dengan sampling 44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z.
4.1.7 Frekuensi 2 KHz
Pengujian ke tujuh adalah membangkitkan frekuensi sebesar 2 KHz
kepada empat tipe notebook yang diuji, sehingga menghasilkan bentuk spektrum
Spektrum sinyal generator yang dihasilkan sinyal generator seperti yang
terdapat pada gambar 4.7(a), yaitu setiap kenaikan 2 KHz menghasilkan sinyal
lain selain sinyal utama.
Sinyal tersebut tidak seluruhnya terbaca di notebook tipe HP Compaq 510
52PA dan Aspire 4732Z seperti yang terlihat pada gambar spektrum keseluruhan
4.7(d ) dan (e).
Autospectrum(sinyal generator) - Input
(a) Sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(d)Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \ FFT
(e) Spektrum Sinyal FFT Aspire4732Z Gambar 4.7 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 63 Hz dengan sampling 44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z
Sedangkan notebook yang memiliki bentuk spektrum yang paling mirip
Aspire 4736 G. Walaupun sepertinya sinyal FFT Toshiba Portege M900 juga
mirip, tetapi ada beberapa sinyal yang tidak terbaca seperti di 8 KHz dan 12 KHz.
4.1.8 Frekuensi 4 KHz
Berikut adalah spektrum sinyal FFT hasil dari sinyal yang dibangkitkan
pembangkit sinyal di frekuensi 4 KHz.
Hasil spektrum keseluruhan yang didapatkan untuk masing-masing
notebook yang diuji yaitu pada Toshiba Portege M900 yang terdapat pada gambar
4.8(b), pada Aspire 4736G yang terdapat pada gambar 4.8(c), pada HP Compaq
Autospectrum(sinyal generator) - Input (Re
(a) Sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Rea
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
0 4k 8k 12k 16k 20k Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(d) Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \
Dari keempat notebook yang diuji, notebook yang memiliki bentuk
spektrum yang presisi dengan spektrum yang dibangkitkan oleh pembangkit
sinyal dengan frekuensi 4 KHz adalah Toshiba Portege M900, hanya saja di awal
kenaikan sinyal, terdapat bentuk spektrum yang cukup kasar yang kemudian
menurun, hal ini diakibatkan pada saat di capture (diambil datanya) sinyal masih
menyesuaikan. Sedangkan untuk Aspire 4736G dan HP compaq muncul cukup
banyak sinyal-sinyal lain. Tidak berbeda dengan Aspire 4736G dan HP Compaq,
pada Aspire 4732Z juga terdapat banyak derau, akan tetapi hanya di frekuensi
setelah terjadi penurunan amplitudo.
4.1.9 Frekuensi 8 KHz
Bentuk spektrum yang dihasilkan oleh sinyal generator pada frekuensi 8
KHz hanya terdiri dari sinyal utama dan sinyal lain yang muncul di 16 KHz
seperti yang terlihat di gambar 4.9(a).
Dari hasil perekaman yang dilakukan pada empat tipe notebook, bentuk
spektrum yang presisi dengan spektrum sinyal yang dibangkitkan sinyal generator
adalah sinyal yang ada pada notebook tipe Toshiba Portege M900 seperti pada
gambar 4.9(b).
Spektrum sinyal FFT yang dihasilkan notebook tipe Hp Compaq 510
52PA seperti yang terdapat pada gambar 4.9(d) terdapat sinyal baru yang cukup
banyak, sinyal yang perlahan naik di bawah frekuensi 8 KHz dan perlahan turun
di atas frekuensi 8 KHz. Sedangkan sinyal lain yang seharusnya ada di frekuensi
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(sinyal generator) - Input (R
(a) Sinyal generator
0 4k 8k 12k 16k 20k
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \
(b) Spektrum Sinyal FFT Toshiba Portege M900
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(c) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4736 G
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real) \
(d)Spektrum Sinyal FFT Hp Compaq 510 52PA
Autospectrum(analisa fft) - Input (Real)
(e) Spektrum Sinyal FFT Aspire 4732Z
Gambar 4.9 Spektrum sinyal keseluruhan dari frekuensi 63 Hz dengan sampling 44100 Hz 16 Bit. (a) Spektrum sinyal generator, (b) Spektrum sinyal FFT Toshiba Portege, (c) Spektrum sinyal FFT Aspire 4736G, (d) Spektrum sinyal FFT HP Compaq 510 52PA, (e) Spektrum sinyal FFT Aspire 4732Z
4.1.10 Frekuensi 12.5 KHz
Pada gambar 4.10(a), sinyal generator membangkitkan sinyal 12.5 KHz
kepada empat tipe notebook yang menghasilkan spektrum sinyal FFT seperti
gambar 4.10(b) dampai dengan 4.10(e). Dari empat tipe notebook yang diuji
ketika dibangkitkan dengan frekuensi 12.5 KHz, ternyata yang memiliki bentuk
spektrum sinyal FFT yang presisi dengan spektrum pembangkit sinyal terdapat