IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN
(Studi Penelitian pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Disusun oleh: Abdul Malik NIM: 08230046
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Nama : Abdul Malik
NIM : 08230046
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) (Dr. Wahyudi, M.Si)
Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
Nama : Abdul Malik
NIM : 08230046
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi Penelitian pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)
Pada tanggal: 07-April- 2012 Dihadapan Dewan Penguji
4. Dr. Wahyudi, M.Si ( )
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Abdul Malik
NIM : 08230046
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)
Pembimbing : 1. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si 2. Dr. Wahyudi, M.Si
Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan
I II
Tanggal 13-01-2012 Pengajuan Proposal
Tanggal 16-01-2012 ACC Bab I
Tanggal 08-02-2012 Seminar
Tanggal 12-02-2012 Revisi Bab II/III
Tanggal 20-02-2012 ACC Bab II/III
Tanggal 28-02-2012 Bimbingan Bab IV/V
Tanggal 02-03-2012 Revisi Bab IV/V
Tanggal 12-03-2012 ACC Bab IV dan V
Tanggal 26-03-2012 ACC ujian
Malang, 26-03-2012 Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) (Dr. Wahyudi, M.Si)
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Abdul Malik
NIM : 08230046
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: “Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)” adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 07-April- 2012 Yang menyatakan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, ni’mat dan taufiknya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh
sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak memberikan konstribusi, manfaat dan
informasi baru tentang pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri (PNPM) dalam rangka membangun wawasan berfikir dibidang sosial dan
upaya meningkatkan implementasi kebijakan yang lebih baik.
Penelitian yang kami lakukan ini berjudul “Implementasi Kebijakan
Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan
Geger Kabupaten Bangkalan)”. Secara sadar kami mengakui, bahwa penelitian ini
masih terdapat kekurangan terutama karena penelitian sifatnya kasuistik, sehingga
kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat digeneralisasi secara umum. Untuk itu,
penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan fokus penelitian ini sangat
diperlukan.
Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi Allah SWT
sebagai amal shaleh, Amiin. Secara khusus kami sampaikan kepada :
1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami
2. Ibu Dra. Tri Sulistyaningsih. M.Si, kepada beliau kami sampaikan terima
kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan pengorbanannya dalam
penyelesaian skripsi ini
3. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, kepada beliau juga kami sampaikan banyak
terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam proses
bimbingan skripsi
4. Bapak Drs. Jainuri, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan yang
diberikan dalam perbaikan skripsi ini
5. Bapak Drs. Asep Nurjaman, M.Si. selaku penguji terimakasi atas masukan
dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini
6. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang,
tempat dimana kami dapat saling berbagi, berdiskusi bersama.
Akhirnya kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya selama
perkuliahan ini terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini.
Kami tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan
penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin.
Malang, 07-April- 2012
Penyusun
ABSTRAKSI
Abdul Malik, 08230046. Universitas Muhammadiyah Malang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan. “Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan (Studi tentang Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)”, Pembimbing I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si; Pembimbing II: Dr. Wahyudi, M.Si.
Permasalahan kemiskinan di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Pada tahun 2009 tercatat sepuluh desa yang masuk kategori miskin, dan sekarang tinggal sembilan desa yang tersebar di enam kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Geger. Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2005-2025 pasal 7 menyebutkan bahwa Kabupaten Bangkalan memiliki misi pembangunan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui bidang industri yang berbasis sumber daya alam, perdagangan dan jasa ekonomi guna mencapai kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2011 Kabupaten Bangkalan lebih mengedepankan program-program yang bersinggungan dengan pengentasan kemiskinan. Salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM). Selama ini dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di Kecamatan Geger tidak dapat dipungkiri masih terdapat kendala-kendala baik yang sifatnya teknis maupun non teknis seperti minimnya pengetahuan masyarakat, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.
Perdesaan yang dilakukan di Pendopo Kecamatan (2) Kegiatan ini melibatkan 13 desa dengan rincian laki-laki berjumlah 52 orang, perempuan 26 orang dan RTM berjumlah 49 orang. Selain itu juga diadakan musrembang untuk mendukung berbagai kegiatan pemberdayaan, yang di hadiri oleh Camat, Perwakilan Bappeda Kaupaten Bangkalan, Muspika Kecamatan Geger serta Peserta Musrenbangcam terdiri dari delegasi desa yang terdiri dari Kades, BPD, LPMD dan Tokoh Perempuan, serta Kepala UPT/UPTD/Dinas terkait yang ada dilingkup Kecamatan serta semua Kasi kantor Kecamatan dan Anggota DPRD Kabupaten Bangkalan dari Dapil Geger. (3) Kondisi SDM dalam pelaksanaan PNPM di Kecamatan Geger sangat mendukung, karena yang terlibat dalam program ini rata-rata memiliki tingkat pendidikan tinggi. Seperti dalam merencanakan pembangunan dan pemberdayaan selama ini yang terlibat adalah Camat, Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PjOK), Tim Verifikasi (TV), Unit Pengelola Kegiatan (UPK), Badan Pengawas UPK (BP-UPK), Fasilitator Kecamatan, Pendamping Lokal (PL), Tim Pengamat, Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan Setrawan Kecamatan. Hal ini juga dapat dukungan dari sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM hal ini bisa dilihat seperti aktifnya masyarakat dalam mengikuti kegiatan usaha ekonomi produktif maun kegiatan simpan pinjam perempuan yang dikuti oleh 364 orang. (4) Hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan adalah kurangnya sosialisasi dan informasi dari Satker Kabupaten (Bapedda dan Bapemmas) dalam rangka pelaksanaan skema integrasi Perencanaan Pembangunan Reguler dengan PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011 kepada Pelaku di tingkat Kecamatan dan Desa sehingga belum bisa terlaksana secara optimal. Selain itu berbagai program pembangunan maupun pemberdayaan belum bisa terlaksananya pelaksanaan skema integrasi Perencanaan Pembangunan Reguler dengan PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2011 sekaligus rendahnya pemahaman masyarakat terhadap program PNPM Mandiri.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRACT
Abdul Malik, 08230046. Muhammadiyah University of Malang. Faculty of Social and Political Sciences, Department of Administration. "Implementation of Government Policy in Poverty Reduction (Study on the Implementation of Mandiri National Community Empowerment Program (PNPM) in District Geger Bangkalan)" Supervisor I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si; Supervisor II: Dr. Wahyudi, M.Si.
The problems of poverty in Sub Geger Bangkalan complex enough to require intervention of all the parties together and coordinated. However, the handling has been a tendency of partial and unsustainable. PNPM Mandiri reformulated through the mechanism of poverty reduction efforts involving the community, ranging from the planning, implementation, to monitoring and evaluation. In 2009 recorded ten villagers who entered the category of poor, and now there were nine villages in six districts, one of which is sub Geger. Referring to the Local Regulation Bangkalan No 12 of 2010 on Long-Term Regional Development Plan of 2005-2025 Bangkalan Article 7 states that Bangkalan mission is to achieve economic growth building a just and sustainable. In an effort to encourage economic growth through industry-based natural resources, trade and services in order to achieve economic well-being of society. Bangkalan in 2011 to put forward programs that intersect with poverty alleviation. One is the Mandiri National Community Empowerment Program (PNPM). So far in the implementation of PNPM Mandiri in District Geger can not be denied there were still obstacles both technical and non technical nature as the lack of public knowledge, and lack of community participation in these activities.
The research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. Techniques of data collection is done through: observation and interviews, and documentation. After examination validity, data were analyzed by way of presenting the data at once analyzed and inferences.
Unit / UPTD / related agencies are in scope section head district and all district offices and Members of parliament from Geger Bangkalan. (3) Conditions of HR in the implementation of PNPM in District Geger very supportive, because it is involved in these programs on average have higher education levels. As in the planning of development and empowerment has been involved is the Head, Responsible for Operational Activities (PjOK), Verification Team (TV), Activity Management Unit (UPK), Agency for UPK (BP-UPK), District Facilitator, Local Assistance (PL ), Tim Observer, Inter-Village Cooperation Agency (BKAD) and Setrawan District. It can also be the support of public attitudes toward PNPM activities this can be seen as active in the community take part in productive economic activities of savings and loans maun women followed by 364 people. (4) Barriers to Local Government in the implementation of poverty alleviation through PNPM in District Geger Bangkalan is the lack of socialization and information from the District PIU (Bapedda and Bapemmas) integration scheme for the implementation of the Regular Planning Rural PNPM Mandiri in 2011 to the actors at district level and villages that can not be implemented optimally. Besides a variety of program development and implementation of empowerment can not be integrated implementation of the scheme with the Regular Planning Rural PNPM Mandiri in 2011 as well as poor people's understanding of PNPM Mandiri program.
approve,
Supervisor I Supervisor II
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Pernyataan ... iii
Lembar Persembahan ... iv
Kata pengantar ... v
Abstraksi ... vi
Daftar Isi ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Definisi Konseptual ... 8
F. Definisi Operasional ... 10
G. Metode Penelitian ... 11
1. Jenis Penelitian ... 11
2. Lokasi Penelitian ... 12
3. Subyek Penelitian ... 12
4. Jenis Data ... 13
5. Metode Pengumpulan Data ... 13
6. Teknik Analisa Data ... 14
BAB II KAJIAN TEORI A. Implementasi Kebijakan Publik.. ... 17
1. Pengertian Kebijakan Publik ... 17
2. Implementasi kebijakan publik ... 20
3. Analisis Kebijakan Publik ... 21
B. Pengentasan Kemiskinan ... 26
C. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri ... 28
1. Definisi PNPM Mandiri ... 28
2. Pendekatan Program PNPM-MANDIRI ... 30
3. Komponen Program dalam PNPM-MANDIRI ... 30
4. Ruang Lingkup Program PNPM-MANDIRI ... 32
5. Pendekatan Pemberdayaan yang dilakukan oleh PNPM Mandiri ... 32
6. Pengelolaan Program ... 34
7. Pelaksanaan Kegiatan ... 38
8. Pengendalian ... 41
9. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat ... 42
10. Evaluasi ... 43
11. Pelaporan ... 43
12. Sosialisasi ... 43
D. Studi Kasus tentang Penanggulangan Kemiskinan ... 45
BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Kabupaten Bangklan ... 48
1. Kondisi Geografis ... 48
2. Demografi ... 49
3. Perekonomian Kabupaten Bangkalan ... 51
4. Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Bangkalan 2008–2013 ... 53
5. Pariwisata ... 54
B. Kecamatan Geger ... 56
BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Strategi Implementasi Kebijakan dalam Pengentasan Kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) ... 58
1. Komunikasi dalam pelaksanaan program PNPM ... 59
2. Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan PNPM ... 64
3. Sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM ... 68
B. Hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan ... 79 1. Pengetahuan masyarakat tentang PNPM Mandiri ... 79 2. Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan
berkaitan dengan PNPM Mandiri ... 83 3. Monitoring program PNPM Mandiri oleh pengurus... 86
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ... 91 B. Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA
Ali Aziz, Rr. Suhartini, A. Halim. 2005. Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Paradigma Aksi Metodologi. Penerbit : Pustaka Pesantren LKIS Yogyakarta
Basri Faisal. 1995. Perekonomin Indonesia menjelang abad XXI. Distorsi peluang dan kendala. Erlangga Jakarta
Eddy Prayitno,2007. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Universitas Sriwijaya (UNSRI)
Faisal, Sanapiah. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif, Hakekat Beserta Karakteristik dan Variasi. Malang : Universitas Negeri Malang Ginandjar Kartasasmita. 1996. Pembangunan untuk rakyat, pertumbuhan dan
pemerataan. Jakarta Pustaka Cedesindo
Irfan, Islamy M,. 2004. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, Cetakan 13. Bumi Aksara. Jakarta
Kunarjo, 1992. Perencanaan dan pembiayaan pembangunan. UI Press Jakarta Lexey, Moleong. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja
Rosdakaria
Mefi Hermawanti dan Hesti Rinandari, 2003. Penguatan dan Pengembangan Modal Sosial Masyarakat Adat. Institute For Research And
Empowerment (IRE). Yogyakarta
Pupu Saeful Rahmat, 2008. Memupuk Institusi Lokal dan Modal Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat. Prodi Pendidikan Ekonomi-AP FKIP Universitas Kuningan
Sholichin Abdul, Wahab S. 2005. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi 2, cetakan 5. Bumi Aksara. Jakarta.
Sugik, 2009. Efektivitas Komunikasi Dalam Pemberdayaan Kelompok Mandiri Dalam Menata Lingkungan. Diakses, Rabu, 21 Januari 2009
Suparlan, Parsudi, 1984. Masalah Lapangan kerja Bagi Penduduk Berpenghasilan Rendah. PLPIIS, FIS UI Jakarta
Soetrisno, 2001. Pemberdayaan Masyarakat dan Upaya Pembebasan Kemiskinan. Philosophy Press, Yogyakarta
Tim Pengendali PNPM Mandiri, 2007/2008.Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)
Tim Penyusun Pedoman Umum PNPM-Mandiri, 2007. Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri)
Tri Poetranto, 2002/2003, Pengembangan Strategi Pertahanan Untuk
Penanggulangan Kemungkinan Disintegrasi Bangsa dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional, http://buletinlitbang.dephan.go.id UU Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 2 tentang Pemerintah daerah
Profil Kabupaten Bangkalan BPS Kabupaten Bangkalan 2009
Kabupaten Bangkalan dalam angkah 2009
BAHAN PENELITIAN
Nama:
Pekerjaan:
Tgl Wawancara:
1. Menurut bapak/ibu bagaimana tingkat kemiskinan di Kecamatan Geger? 2. Menurut bapak/ibu model pengentasan kemiskinan di Kecamatan Geger
yang baik itu seperti apa?
3. Sejak kapan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger dilakukan?
4. Bagaimana jalinan komunikasi dalam pelaksanaan program PNPM di Kecamatan Geger?
5. Bagaimana kondisi dukungan Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan PNPM di Kecamatan Geger?
6. Bagaimana selama ini sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM?
7. Bagaimana struktur kepengurusan PNPM dalam pengentasan kemiskinan di Kecamatan Geger?
8. Apa saja yang menjadi hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan ?
9. Bagaimana kondisi Pengetahuan masyarakat tentang PNPM Mandiri?
10 Sejauh mana keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan berkaitan dengan PNPM Mandiri di Kecamatan Geger?
11 Bagaimana tindakan monitoring program PNPM Mandiri oleh pengurus di Kecamatan Geger?
Informan:
1. Kepala/Sekretaris Kecamatan Geger 2. Kepala/Sekretaris desa,
3. Seksi Perekonomian dan Pembangunan di Kecamatan Geger 4. Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat di Kecamatan Geger
5. LSM (PKK, Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) 6. Pengurus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Program penanggulangan kemiskinan di Indonesia mendapat kritik dari
berbagai pihak dan memerlukan evaluasi terhadap perbaikan program. Kritik
tersebut mulai dari perencanaan program yang bersifat top down, program yang
tidak tepat sasaran, pelaksanaan program yang asal-asalan maupun pilihan model
program yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat miskin itu
sendiri serta besarnya biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang
diharapkan. Berbagai upaya pemerintah tersebut sacara relatif sudah dapat
menurunkan jumlah penduduk miskin, tetapi penurunan angka kemiskinan
ternyata masih sangat rentan terhadap kondisi perkembangan ekonomi makro.
Seperti halnya di Kabupaten Bangkalan yang masih belum mampu
terbebas dari predikat Kabupaten Miskin. Tercatat masih terdapat sembilan desa
yang tersebar di enam dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bangkalan.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten setempat guna
menghapus predikat desa miskin yang terus melekat di Kabupaten Bangkalan.
Pada tahun 2009 tercatat sepuluh desa yang masuk kategori miskin, dan sekarang
tinggal sembilan desa yang tersebar di enam kecamatan, salah satunya adalah
Kecamatan Geger.1
1
Miftahol Umar-Tiurma, 9 Desa di Kabupaten Bangkalan Masih Miskin
2
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No 12 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan
tahun 2005-2025 pasal 7 menyebutkan bahwa Kabupaten Bangkalan memiliki
misi pembangunan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan
dan berkelanjutan. Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
bidang industri yang berbasis sumber daya alam, perdagangan dan jasa ekonomi
guna mencapai kesejahteraan masyarakat.2
Pada tahun 2011 Kabupaten Bangkalan lebih mengedepankan
program-program yang bersinggungan dengan pengentasan kemiskinan. Salah satunya
adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM). PNPM
Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar
dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan
pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan
pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi
masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.3
Karena selama ini dalam pelaksanaan PNPM Mandiri di Kecamatan Geger
Kabupaten Bangkalan tidak dapat dipungkiri masih terdapat kendala-kendala baik
yang sifatnya teknis maupun non teknis seperti minimnya pengetahuan
masyarakat, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut. Oleh
karena itu, PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah
2
Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan No 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2005-2025
3
3
daerah. Pelaksanaan PNPM Mandiri juga akan diprioritaskan pada desa-desa
tertinggal. Dengan pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat
ke dalam kerangka kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan diharapkan
dapat diperluas hingga ke daerah-daerah miskin dan terisolir.
Permasalahan kemiskinan di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan
yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan
terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak
berkelanjutan. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya
penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Karena selama ini,
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kecamatan
Geger belum maksimal dalam implementasi pengentasan kemiskinan. Melalui
proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat,
terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka
bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan
kemiskinan. Pendekatan rasional dalam mencapai tujuan program dengan
memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yang
berbasis masyarakat dengan :4
a. Kecamatan sebagai lokus program untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program.
b. Memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal.
c. Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif.
4
Tim Pengendali PNPM Mandiri Jakarta.
4
d. Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis.
e. Melalui proses pemberdayaan yang terdiri dari atas pembelajaran, kemandirian dan keberlanjutan.
Pelaksanaan PNPM di Kecamatan Geger diprioritaskan pada desa-desa
tertinggal yang cenderung kemiskinan tidak bisa ditangani dengan baik. Alasan
kondisi kemiskinan tersebut membuat kekawatiran tersendiri bagi Pemerintah
Daerah Kabupaten Bangkalan, sehingga PNPM Mandiri dilakukan secara
swakelola berdasarkan prinsip otonomi dan difasilitasi oleh perangkat
pemerintahan yang dibantu oleh fasilitator atau konsultan.
PNPM mandiri yang dilaksanakan di Kecamatan Geger terdapat dua jenis
program yaitu program fisik dan pemberian dana bergulir. Pada tahun 2010
dilaksanakan 2 tahap pelaksanaan yaitu tahap fisik berupa pembangunan
fasilitas/sarana prasana umum yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
banyak. Perencanaan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur penanganan
PNPM Mandiri dimana dalam perencanaannya telah melalui beberapa tahap
perencanaan yaitu penjaringan aspirasi, musyawarah melalui rembug warga dan
persetujuan proposal yang diajukan oleh tiap desa di Kecamatan Geger.
Secara teori, kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana sesorang
tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan
kelompok. Kemiskinan sering dihubungkan dengan keterbelakangan dan
ketertinggalan, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan secara umum yang
berlaku dalam masyarakat bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini
5
Berdasarkan kompleksitas dan keragaman dari dimensi-dimensi kemiskinan,
maka penyebab kemiskinan disuatu daerah dengan daerah lainnya bisa sangat
berbeda, sehingga dalam upaya mengetahui akar-akar terjadinya kemiskinan,
harus dilihat menurut karakteristik masing-masing.5
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian serupa juga dilakukan oleh
Wahyudi, (2010) tentang Peran Badan Keswadayaan Masyarakat dalam
Pelaksanaan Program PNPM Mandiri (Studi pada Kelurahan Mojolangu
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Dari hasil penelitian diperoleh informasi
bahwa peran Badan Keswadayaan Masyarakat dalam pelaksanaan Program
PNPM Mandiri di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
dilaksanakan dua jenis program yaitu program fisik dan pemberian dana bergulir.
dimana dalam perencanaannya telah melalui beberapa tahap perencanaan yaitu
penjaringan aspirasi, musyawarah pengembangan kelurahan di kelurahan
Mojolangu melalui rembug warga dan persetujuan proposal yang diajukan oleh
tiap RW dengan memperhatikan kondisi yang betul-betul mendesak untuk dibantu
dengan jalan evaluasi pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.6
Peneliti lainnya adalah Tino Ratno Timur, (2011) tentang partisipasi
masyarakat dalam program PNPM Mandiri di Pedesaan (Studi Kasus di Desa
Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri). Dari hasil penelitian
diperoleh informasi bahwa partisipasi masyarakat desa terhadap program PNPM
Mandiri di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri sangat
5
Suparlan, Parsudi, 1984. Masalah Lapangan kerja Bagi Penduduk Berpenghasilan Rendah. PLPIIS, FIS UI Jakarta. Hlm; 12
6
6
antusias & aktif. Hal ini terbukti dengan tersusunnya kepengurusan BKM
Makmur Sentosa sebagai wadah yang menangani pelaksanaan PNPM di desa
Branggahan. Tersusunnya Program Penanggulangan Kemiskinan sebagai alat/arah
& tujuan daripada PNPM Mandiri. Terealisirnya program penanggulangan
kemiskinan baik bidang sosial, ekonomi & kegiatan fisik sebagai realisasi
program PNPM di Desa Branggahan. Dalam pelaksanaannya dilakukan melalui
rembuk warga dan perlu ada peningkatan sosialisasi mengenai PNPM Mandiri
ini.7
Hasbullah Fajariyadi, (2010) tentang modal sosial dalam pelaksanaan
program penanggulangan kemiskinan (Studi tentang Implementasi PNPM
Mandiri di Kelurahan Dalpenang Kota Sampang Madura). Dari hasil penelitian
diperoleh informasi bahwa bentuk modal sosial di Kelurahan Dalpenang adalah
semangat gotong royong dan pola perkorbanan menghibahkan apa yang di miliki,
Ada toleransi yang sangat tinggi dari masyarakat miskin dan sekitarnya. Selama
ini modal sosial di Kelurahan Dalpenang terlihat pada sumbangan tenaga pikiran,
jaringan antara petugas, kerjasama, toleransi, dan bekerjasama untuk mewujudkan
apa yang diharapkan masyarakat Dalpenang, khususnya masalah pemberdayaan
masyarakat. Selain itu bentuk modal sosial pada masyarakat Dalpenang adalah
berkerja sama dari bantuan langsung masyarakat (BLM) yang banyak menarik
partisipasi mereka di dalam program tersebut, yang kemudian diberikan
7
7
pengarahan terhadap masyarakat agar bisa bermafaat bagi masyarakat miskin, dan
dibentuknya adalah pembangunan fisik dan program simpan pinjam.8
Dari berbagai penelitian yang dilakukan mengenai PNPM Mandiri, maka
dapat disimpulkan, bahwa PNPM Mandiri lebih fokus pada program
pembangunan infrastruktur dan pemberian dana bergulir kepada masyarakat
sebagai bentuk program penanggulangan kemiskinan baik bidang sosial, ekonomi
& kegiatan fisik sebagai realisasi program PNPM Mandiri. Namun dalam
pelaksanaan program PNPM Mandiri tidak lepas dari berbagai kendala, baik SDM
maupun pelaksanaan pembangunan sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Oleh
karena itu ada persoalan penting yang membutuhkan penelitian lebih lanjut
mengenai PNPM Mandiri dalam pengentasan kemiskinan.
Begitu pentingnya masalah pengentasan kemiskinan melalui PNPM ini,
sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang Implementasi Kebijakan
Pemerintah Daerah dalam Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.
B.Rumusan Maslah
1. Bagaimanakah implementasi kebijakan dalam pengentasan kemiskinan
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di
Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan?
2. Hambatan apakah yang ditemui Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan
pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten
Bangkalan?
8
Hasbullah Fajariyadi, 2010. modal sosial dalam pelaksanaan program penanggulangan
8
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui implementasi kebijakan dalam pengentasan kemiskinan
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di
Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.
2. Untuk mengetahui faktor penghambat Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan pengentasan kemiskinan melalui PNPM di Kecamatan Geger.
D.Manfaat Penelitian
1. Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat menambah referensi
dalam bentuk informasi dan pengetahuan, terutama bagi mereka yang
tertarik terhadap permasalahan program pengentasa kemiskinan sebagai
upaya peningkatan ilmu pemerintahan.
2. Secara Praktis
Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan kontribusi bagi Kecamatan Geger tentang langkah-langkah strategis
dalam mengimplementasikan program PNPM Mandiri yang lebih baik.
E.Definisi Konseptual
1. Implementasi Kebijakan sebagai “suatu tindakan yang dilakukan baik oleh
individu atau kelompok, baik swasta maupun pemerintah yang diarahkan
pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam kebijakan”.9 Jadi
implementasi merupakan proses memahami yang senyatanya terjadi
sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan yakni berupa
9
9
kejadian atau kegiatan yang timbul sesudah disahkannya aturan tersebut,
baik dalam usaha pengadministrasian maupun untuk menimbulkan dampak
atau akibat nyata pada masyarakat. Van Meter dan Horn (1975)
merumuskan bahwa proses implementasi kebijakan adalah sebagai “suatu
tindakan yang dilakukan baik oleh individu atau kelompok, baik swasta
maupun pemerintah yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah
digariskan dalam kebijakan”.10
2. Peran Pemerintah Daerah sebagai pembuat rekomendasi-rekomendasi
kebijakan atas rangkaian kegiatan atau tindakan di daerah yang teratur yang
memegang fungsi tertentu, sehingga dapat memiliki manfaat utama atau
fungsi yang penting dalam pelaksanaan kebijakan, khususnya mengenai
pelaksanaan kebijakan PNPM Mandiri. Pemerintah Daerah memiliki hak
dan kewajiban tugas dan fungsi yang harus dilakukan untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.11
3. Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standart tingkat hidup yang
rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan secara umum
yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan. Berdasar perhitungan tahun
2010, standar kemiskinan adalah sebesar Rp 211.000 yang digunakan untuk
pemenuhan makanan sebesar Rp155.615/ bulan dan non makanan Rp
56.000/ bulan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak
10
Ibid
11
10
pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan, kehidupan moral, rasa harga diri
dan pengangguran dari masyarakat miskin.12
4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri adalah
program penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat,
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan
evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran dan
kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat dapat
ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan
sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.13
F.Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan suatu unsur yang memberitahukan
bagaimana cara mengetahui suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat
melalui indikasi dengan indikator yang ada. Terkait dalam hal ini maka indikator
implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengentasan kemiskinan
melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di
Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan melalui beberapa tahapan:
1. Strategi implementasi kebijakan dalam pengentasan kemiskinan melalui
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di
Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan, meliputi:
a. Komunikasi dalam pelaksanaan program PNPM
b. Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan PNPM
12
Suparlan, Parsudi, 1984. Masalah Lapangan kerja Bagi Penduduk Berpenghasilan Rendah. PLPIIS, FIS UI Jakarta. Hlm; 12
13
Tim Pengendali PNPM Mandiri Jakarta.
11
c. Sikap masyarakat terhadap kegiatan PNPM
d. Struktur kepengurusan PNPM
2. Hambatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pengentasan kemiskinan
melalui PNPM di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan, meliputi:
a.Pengetahuan masyarakat tentang PNPM Mandiri
b.Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan
berkaitan dengan PNPM Mandiri
c. Monitoring program PNPM Mandiri oleh pengurus
G. Metode Penelitian
Metode secara umum berisi cara atau langkah-langkah praktis yang
ditempuh oleh peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu sendiri. Pada
bagian ini dipaparkan jenis penelitian, lokasi penelitian subyek penelitian sumber
data teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
1) Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berusaha memberikan
gambaran sekaligus menerangkan fenomena-fenomena yang ada sebagai prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki dari keadaan yang ada di masyarakat pada
saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.
Berkaitan dengan judul penelitian, yang termasuk dalam gejala-gejala
sosial yang ada bersifat deskriptif, maka penelitian ini akan mendeskripsikan
12
kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
(PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.
2) Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.
Pemilihan lokasi objek penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa di
Kecamatan Geger masih belum mampu terbebas dari predikat Kabupaten Miskin.
Tercatat masih terdapat sembilan desa yang tersebar di enam dari 18 kecamatan
yang ada di Kabupaten Bangkalan dan salah satunya adalah Kecamatan Geger.
3) Subjek Penelitian
Subjek merupakan sumber data dalam suatu penelitian. Dalam hal ini yang
menjadi sumber data adalah pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan
Geger Kabupaten Bangkalan yaitu:
1. Kepala/Sekretaris Kecamatan Geger
2. Kepala/Sekretaris desa,
3. Seksi Perekonomian dan Pembangunan di Kecamatan Geger
4. Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat di Kecamatan Geger
5. LSM (PKK, Karang Taruna, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa)
6. Pengurus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
7. Masyarakat/Tokoh-tokoh masyarakat.
13
4) Jenis Data
a. Data Primer
Sumber data Primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari
narasumber penelitian. Dalam hal ini sumber datanya adalah orang-orang
yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data atau
informan yang dapat memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan
sebagai data penelitian untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
Dalam memperoleh data primer, penulis sengaja menentukan orang-orang
yang memberikan informasi dan dengan pertimbangan narasumber yang
dipilih tersebut berkualitas dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.
Data primer juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan data sekunder.
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku,
Buletin-buletin, data dari dokumen, informasi lain, serta laporan yang terkait
dengan permasalahan dalam penelitian ini.
5) Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Interview (wawancara)
Metode interview (wawancara) adalah suatu cara untuk mendapatkan data
dengan mengandalkan hubungan secara lisan atau tanya jawab yang tidak
beraturan. Interview dalam mengumpulkan data ini bertujuan untuk
mengumpulkan keterangan yang dikumpulkan melalui sumber data yang
tersedia, yang dapat diartikan tanyajawab lisan antara dua orang atau lebih
14
percakapan secara maksud tertentu antara dua orang atau lebih yaitu
pewawancara mengajukan pertanyaan yang diwawancarai akan memberikan
jawaban atas pertanyaan tersebut secara detail menurutnya. Jenis wawancara
yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur dengan menggunakan instrumen wawancara.
b. Teknik Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengunakan kegiatan
pengamatan, tanya jawab/wawancara dan pencatatan secara sistematis yang
langsung terhadap gejala-gejala dan peristiwa yang di teliti. Data yang
diperoleh adalah dari metode observasi data tentang fasilitas-fasilitas dan
dokumentasi tentang pelaksanaan terkait dengan PNPM Mandiri.
c. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui arsip,
buku-buku, buletin, pendapat/delik, teori dan lain-lain yang berhubungan dengan
masalah penelitian yang diambil. Data yang di dapat dari hasil penelitian
melalui dokumen ini adalah data pelengkap dan cara pencatatan dan
pengutipan dan dokumen-dokumen, arsip, buletin dan sumber-sumber lainnya
untuk melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden.
6) Teknik Analisis Data
Dalam rangka mencapai hasil penelitian, digunakan pendekatan analisis
kualitatif. Analisis data merupakan tahap yang sangat menentukan dalam
keseluruhan proses penelitian. Analisis data menyangkut kekuatan analisis dan
15
penelitian. Dengan melakukan analisa data dapat memberikan ati dari makna yang
berguna dalam memecahkan permasalahan.14
Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, pengorganisasian ke
dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan
tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan,
interview, gambar, foto dan dokumen berupa laporan, biografi, artikel, kemudian
direduksi dan diolah untuk memperoleh kesimpulan informasi tersebut. Proses
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber yang kemudian dilakukan reduksi data (menformulasikan teori ke dalam
seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam
penelitian tersebut. Dalam penelitian ini data dianalisis secara normatif melalui
studi literatur dan hasil analisis bersifat kualitatif dalam bentuk deskripsi. 15
Proses analisis dilakukan sejak proses pencarian data dimulai sampai
akhirnya dirasa telah cukup pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif,
dimana peneliti mencari dan menganalisa data tanpa harus menunggu sampai
seluruh data terkumpul. Jadi proses analisa data dilakukan sejak mengumpulkan
data maupun setelah selesai mengumpulkan data yang diperoleh dengan analisa
deskriptif kualitatif. Di samping itu, untuk menambah bobot validitas dan
otentisitas sumber data, peneliti akan menggunakan strategi internal, yakni; (a)
melakukan kritik ekstern untuk menentukan otentisitas sumber data, (2)
melakukan kritik intern untuk menentukan kredibilitas informasi yang
dikemukakan oleh sumber tersebut.
14
Lexey, Moleong. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: 15
15
16
Sebelum analisis data dilakukan, maka data yang sedang dan telah
dikumpulkan terlebih dahulu disajikan dalam bentuk seperti yang disarankan
Lincoln dan Guba. yaitu data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam bahasa
yang tidak formal, dalam susunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata atau konsep
asli responden, cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti.
Selanjutnya, proses analisis data baik ketika mengumpulkan data maupun setelah
selesai pengumpulan dimulai dengan16:
1. Data yang telah terkumpul dari berbagai sumber melalui observasi,
wawancara, studi dokumen dan sebagainya, dibaca dan ditelaah dengan
seksama untuk dijadikan acuhan berfikir serta mencari solusi yang tepat,
dan penelitian lebih lanjut diharapkan menghasilkan hasil data yang valid.
2. Data yang telah terkumpul, direduksi sehingga tersusun secara sistematis,
akan lebih nampak pokok-pokok terpenting menjadi fokus penelitian, guna
memberikan gambaran yang lebih tajam terhadap fenomena yang diteliti.
3. Data yang direduksi, di susun dalam satuan-satuan yang berfungsi untuk
menentukan atau mendefinisikan kategori dari satuan yang telah
dikategorikan akan diberikan kode-kode tertentu untuk memudahkan
pengendalian data dan penggunaannya setiap saat, sehingga penggalian
data dapat dijadikan pijakan untuk mempermuda penelitian.
16