• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS TEKHNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS TEKHNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

i

EFEKTIFITAS TEKHNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN

PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD KANJURUHAN

KEPANJEN KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Oleh:

WERDIANA DWI SAPUTRO

NIM. 08060167

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i

EFEKTIFITAS TEKHNIK RELAKSASI BENSON TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN

PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD KANJURUHAN

KEPANJEN KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

(S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh :

WERDIANA DWI SAPUTRO

NIM. 08060167

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Werdiana Dwi Saputro

Nim : 08060167

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Judul skripsi : Efektifitas Tekhnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang,31 Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

(6)

v

LEMBAR MOTTO

“Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga.

Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi

menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua

kekayaan”

“Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin

menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu

membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita

sendiri”

(Mario Teguh)

Man Jadda Wajadaa

“Barang siapa yang bersunguh-sunguh, dia aan berhasil “

(7)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya...

Tidak ada kata yang pantas terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengerjaan skripsi ini. Sembah

sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah

memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan

cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang

sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Ayah yang telah memberikan kasih

sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin

dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan

persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia

karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang

selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku,

selalu menasehatiku menjadi lebih baik,

Terima Kasih Ibu.... Terima Kasih Ayah... You Are My Everything

My Brother’s dan Sister

Untuk kakak dan adik-adikku, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama

kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa

tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya karya kecil ini

yang dapat aq persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aq

(8)

vii

Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Ilmu Kesehatan:

Terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yg sangat berarti

yang telah diberikan kepada kami…

Teman-teman pejuang skripsi

Teman-teman pejuang skripsi Dita, Novi, Citra, Gebril, Licka, Ewish, Luthpi,Vivin,

Mba Indah, Risma, Puguh, Ita, Irvan, Ema dan masih banyak lagi yang mungkin

tidak dapat disebutkan satu persatu, kalian menghadirkan semangat dan motivasi dan

selalu memberikan keceriaan selama menyelesaikan skripsi.

Teman2 angkatan PSIK C

‘08 :

Teman-teman PSIK 2008, yang selama 4 tahun menimba ilmu

bersama. Segalanya menuntunku menuju kedewasaan. Aku bangga dan

bersyukur telah mengenal kalian.Terima kasih banyak semua teman-temanku

PSIK Cyang tidak bisa disebutkan satu persatu, banyak kenangan dan

pengalaman yang sudah kita ukir. Terima kasih untuk bantuan dan kerja

samanya selama ini.

Serta semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Skripsi ini...

.”

Your Dreams Today, Can Be

Your Future Tomorrow”

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas Tekhnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Penyakit

Jantung Koroner Di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang”. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.Ns.M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan guna memperlancar penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Atok Miftakhul Hudha, M.Pd dan ibu Nur Aini, S.Kep., Ns., M.kep selaku pembimbing 1 dan pembimbing 2 saya yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini dan selalu meluangkan waktu untuk bertukar pikiran.

(10)

ix

5. Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

6. Seluruh dosen, laboran dan staff Tata Usaha Progra Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu penulis. 7. Keluarga tercinta, dan Ibunda serta saudaraku terima kasih yang tak terhingga

atas semua jerih payah, motivasi, kasih sayang, doa dan semangat yang selalu kalian berikan untuk Rini.

8. Rekan-rekan khususnya teman-teman PSIK angkatan 2008 yang turut serta membantu dan memberikan dukungan dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah SWT. Saya menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya membuka diri untuk semua saran dan kritik yang membangun. Semoga nantinya bisa bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 31 Januari 2014

(11)

x ABSTRAK

Efetifitas Tekhnik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Kabupaten Malang

Werdiana Dwi Saputro1, Drs.Atok Miftachul Hudha,M.Pd2, Nur Aini, S.Kep.Ns., M.Kep3

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah tanda dan gejala yang mengindikasikan angina tak stabil dan infark miokard akut (Smeltzer, et all, 2008). Sindrom koroner akut (SKA) merujuk kepada sekelompok sindrom klinis yang berkaitan dengan iskemia miokard, termasuk angina tidak stabil/Unstable Angina (UA), non-ST-segmen elevasi miokard infark (NSTEMI), dan ST-segmen elevasi infark miokard (STEMI). Infark miokard dan angina tidak stabil disebut secara kolektif sebagai PJK

Penelitian ini penelitian quasy experiment design menggunakan pendekatan

pretest-posttest control group design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2013 di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani rawat inap dan mengalami penyakit jantung koroner. Teknik sampling menggunakan tekhnik Purposive sampling. Subyek penelitian sebanyak 20 responden. Analisa data dilakukan dengan sistem komputerisasi SPSS versi 16

dengan menggunakan uji t independen dengan nilai signifikansi α=0,05

Berdasarkan uji t independen dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p adalah 0,022 dengan demikian p value <α (0,022<0,05).. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian tehnik aplikasi kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien yang mengalami penyakit jantung koroner.

Pengaruh aplikasi tekhnik relaksasi benson terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasienpenyakit jantung koroner. Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai seberapa besar efektifitas pemberian aplikasi tekhnik relaksasi benson terhadap penurunan intensitas nyeri disertai alat ukur Numeric Pain Rating Scale (NPRS)

Kata Kunci : Aplikasi Tekhnik Relaksasi Benson, Penyakit Jantung Koroner, Intensitas Nyeri Dada (NPRS Scale)

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

(12)

xi ABSTRACT

Efectifity Of Benson Relaxation Technique Against Pain Intensity Decline In Coronary Heart Disease Patients In Kanjuruhan Hospital Kepanjen Malang

Werdiana Dwi Saputro1, Drs.Atok Miftachul Hudha,M.Pd2, Nur Aini, S.Kep.Ns., M.Kep3

Coronary Heart Disease (CHD) are the signs and symptoms that indicate unstable angina and acute myocardial infarction (Smeltzer, et al, 2008). Acute coronary syndrome (ACS) refers to a group of clinical syndromes associated with myocardial ischemia, including unstable angina / Unstable Angina (UA), non-ST-segment elevation myocardial infarction (NSTEMI), and ST-non-ST-segment elevation myocardial infarction (STEMI) . Myocardial infarction and unstable angina referred to collectively as CHD.

This research study using a design experiment approach Quasy pretest-posttest control group. This research was conducted in December 2013 in the Hospital Kanjuruhan Kepanjen Malang. The population in this study were patients who underwent hospitalization and coronary heart disease. Purposive sampling techniques using sampling techniques. Study subjects by 20 respondents. Data analysis was done with SPSS version 16 computerized system using an independent t test with a significance value of α = 0.05

Based on independent t test with a confidence level of 95% p value is 0.022 thus p value <α (0.022 <0.05) .. The results showed that there is influence between before and after cold pack application techniques to decrease pain intensity in patients with coronary heart disease.

Effect of application benson relaxation techniques to decrease the intensity of pain in coronary heart pasienpenyakit. Need to research more about how big the effectiveness of giving application benson relaxation techniques to decrease pain intensity measuring instrument with Numeric Pain Rating Scale (NPRS)

Keywords : Benson Relaxation Technique Application, Coronary Heart Disease, Chest Pain Intensity (NPRS Scale)

1.

Nursing Science Program, Health Sciences Faculty, University of Muhammadiyah Malang.

2. Nursing Science Program, Health Sciences Faculty, University of Muhammadiyah Malang.

3.

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan Skripsi ……….... iii

Pernyataan Keaslian Penelitian ………... iv

Lembar Moto ………... v

Lembar Persembahan ………. vi

Kata Pengantar ……… viii

Abstrak ………... x

Daftar Isi ……… xii

Daftar Tabel ……… xv

Daftar Grafik ………... xvi

Daftar Gambar ……… xvii

Daftar Bagan ……….. xviii

Daftar Lampiran ………. xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Bagi Peneliti ... 5

1.4.2 Bagi Perawat di RSUD Kanjuruhan………... 5

1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan... 5

1.5Keaslian Penelitian………... 6

BAB II TINJAUAN TEORI…... 8

2.1 Relaksasi Benson………... 8

2.1.1 Definisi Relaksasi Benson ... 8

2.1.2 Langkah Melakukan Relaksasi Benson ... 8

2.2 Nyeri ... 11

2.2.1 Definisi Nyeri ... 11

2.2.2 Teori Nyeri... 13

2.2.3 Fisiologi Nyeri... 14

2.2.4 Klasifikasi Nyeri ... 18

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri ... 21

2.3 Penyakit Jantung Koroner ………....… 24

2.3.1 Definisi Penyakit Jantung Koroner ……….…….... 24

2.3.2 Etiologi Penyakit Jantung Koroner ……….……….... 25

(14)

xiii

2.3.4 Manifestasi Klinis ………... 29

2.3.5 Pemeriksaan Diagnostik ………. 29

2.3.6 Terapi Nyeri Akut ……….. 31

2.4 Efek Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Nyeri ……….. 35

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 38

3.1 Kerangka Konsep... 38

3.2 Hipotesis Penelitian ………. 40

BAB IV METODE PENELITIAN ... 41

4.1 Jenis Penelitian ... 41

4.2 Kerangka Kerja ... 42

4.3 Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling ... 43

4.3.1 Populasi ... 43

4.3.2 Sampel dan Tekhnik Sampling... 44

4.4Identifikasi Variabel... 44

4.4.1 Variabel Independen ... 44

4.4.2 Variabel Dependen ... 44

4.5 Definisi Operasional ... 44

4.6 Tempat Penelitian ... 46

4.7 Waktu penelitian... 46

4.8 Insrumen Penelitian... 46

4.9 Prosedur Penelitian ... 47

4.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ……… 48

4.10.1 Pre Analisa ……….. 48

4.10.2 Analisis Data Penelitian ………... 49

4.11 Etika Penelitian ………. . 49

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 51

5.1 Gambaran Umum ... 51

5.2 Data Umum ... 52

1. Umur ... 52

2. Jenis Kelamin ... 52

3. Pendidikan terakhir ... 53

4. Pekerjaan ... 54

5. Tanda-Tanda Vital (TTV) ... 54

6. Intensitas Nyeri ... 56

5.3 Analisis Data ... 58

1. Uji Normalitas... 58

2. Uji Homogenitas... 59

3. Uji Hipotesis... ... 59

BAB VI PEMBAHASAN ... 63

6.1 Karakteristik Nyeri Responden ... 63

1. Intensitas Nyeri Pretest ... 63

2. Intensitas Nyeri Postest ... 64

(15)

xiv

1. Sampel ... 68

2. Ruangan ... 68

6.3 Implikasi Keperawatan ... 68

1. Pelayanan Keperawatan ... 68

2. Penelitian Keperawatan ... 68

BAB VII KESIMPULAN ... 69

7.1 Kesimpulan ... 69

7.2 Saran ... 70

1. Bagi Profesi Keperawatan ... 70

2. Bagi RSUD Kanjuruhan ... 70

3. Bagi Ilmu Keperawatan ... 70

4. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 70

DAFTAR PUSTAKA ………... 72

LAMPIRAN ……….

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.5 Tabel Pengembangan Variabel………... 44

Tabel 5.1 Tabel Distribusi Responden Menurut Umur ……….. 52

Tabel 5.2 Tabel Distribusi Jumlah Jenis Kelamin Responden ………. 52

Tabel 5.3 Tabel Distribusi Pendidikan Terakhir Responden ………... 53

Tabel 5.4 Tabel Distribusi Pekerjaan Responden ………... 54

Tabel 5.5 Tabel Distribusi TTV Pretest Responden Kelompok Perlakuan Dan Kelompok kontrol………... 55

Tabel 5.6 Tabel Distribusi TTV Postest Responden Kelompok Perlakuan Dan Kelompok kontrol………... 55

Tabel 5.7 Distribusi Intensitas Nyeri Pretest Dan Postest Pasien PJK Pada Kelompok Perlakuan ………... 56

Tabel 5.8 Distribusi Intensitas Nyeri Pretest Dan Postest Pasien PJK Pada Kelompok Kontrol………... 57

Tabel 5.9 Tabel Hasil Uji Normalitas Kelompok Perlakuan Dengan Kelompok Kontrol………... 58

Tabel 5.10 Tabel Hasil Uji Homogenitas Kelompok Perlakuan Dengan Kelompok Kontrol………... 59

Tabel 5.11 Tabel Hasil Analisis Perbedaan Rata-Rata Intensitas Nyeri Sebelum Dan Setelah Relaksasi Benson Pada Kelompok Perlakuan Dan Kontrol………... 60

(17)

xvi

DAFTAR GRAFIK

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pola Desain Penelitian………... 40 Gambar 4.2 Rancangan Kerangka Kerja ………...……… 41

(19)

xviii

DAFTAR BAGAN

(20)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I SOP (Standar Operasional Prosedur) Tekhnik Relaksasi Benson Lampiran II Informed Consent

Lampiran III Lembar Observasi Lampiran IV Uji Normalitas Lampiran V Uji T Independen Lampiran VI Master Data Pasien

Lampiran VII Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran VIII Lembar Dokumentasi

Lampiran IX Log Book

Lampiran X Angket Persetujuan Sempro Lampiran XI Curriculum Vitae

(21)

xx

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, I., et al. (2009). Pendekatan Holistik Penyakit Kardiovaskular VIII. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta.

Ariawan, I. (1998). Besar dan metode sampel pada penelitian kesehatan. Jakarta: jurusan Biostatistik dan Kependudukan FKM UI.

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bassand, J.P., Hamm, C.W., Ardissino, D. (2007). Guidelines for the diagnosis and Treatment of non-ST-segment elevation acute coronary syndromes. European Heart Journal. 28,3, 141-147.

Benson, H (2004). Benson Relaxation. (online).

http//www:uua.org/ga/ga03/2031.htm. Diakses 10 Desember 2013 jam 09.00

Benson, H. & Proctor, W. (2000). Dasar-dasar respon relaksasi. Edisi 1. Penerbit Kaifa. Bandung.

Buckley, L. L., Schub, T. (2010). Coronary Artery Disease: Modifiable Risk Factor. Cinahl Information System.

Carroll, D., Seers, K. (1998). Relaxation for the relief of chronic pain: a systematic review.

Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Datak, Gad. (2008). Efektifitas Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Pasca Bedah Pada Pasien Tranurethral Resection of The Prostate di Rumah Sakit

Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok. Tidak dipublikasikan.

Day, W.(2000). Relaxation: A Nursing Therapy To Help Relieve Cardiac Chest Pain. Australian Journal of Advanced Nursing. 2000 Volume 18 Number 1.

Fayazi, S., Shariati A.A.A., Momeni, M. (2010). The Efficacy Of Benson’s Relaxation Technique On Postoperative Pain In Coronary Artery Bypasses Graft. Scientific Medical Journal. 8(4 (63)):479-489.

Grech, E., Ramsdale, D. (2003). Acute coronary syndrome: unstable angina and non-ST segment elevation myocardial infarction. British Medical Journal 326, 1259–1261.

Good, M., et. all. (2001). Relaxation and music to reduce postsurgical pain. Journal of Advanced Nursing, 33(2), 208-215.

(22)

xxi

Grose, S., & Schub, T. (2010). Pain Management: an Overview. Cinahl Information Systems.

Guyton AC. Texbook of Medical Physiology. 9th ed. Philadelphia : WB Saunders Co; 1996. p. 9225 – 1015.

Hawari, D. (2004a). Penyakit Jantung Koroner Dimensi Psikoreligi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Hawari, D. (2009b). Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Jacobsen, B.K. And Thelle, D.S. (1987). Risk Factors For Coronary Heart Disease And Level Of Education The Tromsø Heart Study. American Journal Of Epidemiology. Volume127, Issue5 Pp. 923-932.

Keane, M. (2003). Thrombus. Encyclopedia and Dictionary of Medicine, Nursing, and Allied Health. Saunders, an imprint of Elsevier.http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/mural+thrombus. Diperoleh pada tanggal 03 Mei 2011.

Khanna, A., Paul, M., Sandhu, J. S. (2007). Efficacy of two relaxation techniques

in reducing pulse rate among highly stressed females.

http://www.calicutmedicaljournal.org/2007/5/2/e2.pdf diperoleh pada tanggal 18 Februari 2011.

Kozier, B., et al. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik. EGC. Jakarta.

Kwekkeboom, K. L., Gretarsdottir, E. (2006). Systematic Review of Relaxation Interventions for Pain. Journal Of Nursing Scholarship; 38:3, 269-277.

Lewis, S.L., Heitkemper, M.M.L., Dirksen, S.RO’Brin, P.G., & Bucher, L.

(2007). Medical-Surgical Nursing Assesment and Management of Clinical Problems. Mosby Elseiver.

Lorenzi, E. A. (1991) Relaxation: episiotomy incisional pain and overall discomfort. Journal of Advanced Nursing,16, 701-709.

McCaffery M, Pasero C. Pain: Clinical Manual, St. Louis, 1999.

McComb, J. J. R., Tacon, A., Randolph, P., Caldera, Y. (2004). A Pilot Study to Examine the Effects of a Mindfulness-Based Stress-Reduction and Relaxation Program on Levels of Stress Hormones, Physical Functioning, and Submaximal Exercise Responses. The Journal Of Alternative And Complementary Medicine.

(23)

xxii

Potter, P. A., Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik. Vol. 2. EGC. Jakarta.

Price, S.A., Wilson, L.M. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Purwanto, S., Zulaekah, S. (2007). Pengaruh Pelatihan Relaksasi Religius untuk

Mengurangi Gangguan Insomnia.

Schub, E., Schub, T. (2011a). Acute Coronary Syndrome. Cinahl Information Systems.

Schub, E., Schub, T. (2010b). Acute Myocardial Infarction in Older Adults. Cinahl Information System.

Seers, K., et. all. (2008). Effectiveness of relaxation for postoperative pain and anxiety: randomized controlled trial. Journal compilation.

Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.I, Cheever, K.H. (2008). Brunner & Suddarth Texbook of Medical-Surgical Nursing. Lippicont Williams & Wilkins. Philadelphia.

Smeltzer, S. C., Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. EGC. Jakarta.

Solehati, T. (2008). Pengaruh Tehnik Benson Relaksasi Terhadap Intensitas Nyeri dan Kecemasan Klien Post Seksio Sesarea di RS Cibabat dan RS Sartika Asih Bandung. Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Depok. Tidak dipublikasikan.

(24)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan tipe penyakit jantung yang paling banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung koroner adalah Sindrom Koroner Akut (SKA). Sindrom koroner akut (SKA) adalah tanda dan gejala yang mengindikasikan angina tak stabil/Unstable Angina (UA) dan infark miokard akut (IMA) yang menyebabkan kematian dan kesakitan di hampir semua negara, salah satunya di Indonesia.

Menurut WHO pada tahun 2005, 17,5 juta atau sekitar 30% dari 58 juta kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari seluruh angka tersebut, penyebab kematian antara lain disebabkan oleh serangan jantung (7,6 juta penduduk), stroke (5,7 juta penduduk), dan selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta penduduk).

Berdasarkan seluruh data yang telah dikumpulkan dari WHO, pada tahun 2015 diperkirakan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat menjadi 20 juta jiwa. Kemudian akan tetap meningkat sampai tahun 2030, diperkirakan 23,6 juta penduduk akan meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Angka yang cukup besar mengingat penyakit jantung dan pembuluh darah dikategorikan sebagai penyakit tidak menular. Penyakit ini sebenarnya dapat dicegah.

(25)

2

berdasarkan data Riskesdas Kementerian Kesehatan 2007, ada sebanyak 7,2%. Berdasarkan laporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2007, kasus penyakit jantung koroner di Provinsi Jawa Timur sebesar 24,37 per 1.000 penduduk. Meski menjadi pembunuh utama, tetapi masih sedikit sekali orang yang tahu tentang PJK dan faktor risikonya. Menurut ilmu epidemiologi, jika faktor risiko suatu penyakit telah diketahui maka akan lebih mudah untuk melakukan tindakan pencegahan. Karena bagaimanapun mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Gejala-gejala dari PJK diantaranya seperti sesak nafas,nyeri dada, dan berkeringat dingin (Susilo, 2005). Diantara gejala PJK tersebut yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri dada, sebab nyeri dada merupakan gejala utama dari sindrom koroner akut. Nyeri dada terasa pada daerah substernun dada dan rasa nyeri biasa terlokalisasi, namun nyeri tersebut dapat menyebar ke leher, dagu, bahu, dan ekstremitas atas. Rasa lemah di lengan atas, pergelangan tangan dan tangan dapat menyertai rasa nyeri (Smeltzer, et all, 2008). Pengkombinasian antara teknik farmakologi dan teknik non farmakologi adalah cara yang paling efektif untuk menghilangkan nyeri (Smeltzer & Bare, 2002).

Menutur Susilo (2005) penanganan nyeri dengan metode paliatif merupakan modal utama untuk menuju kenyamanan. Dipandang dari segi biaya dan manfaat, penggunaan metode paliatif (manajemen nyeri non farmakologi) lebih ekonomis dan tidak ada efek sampingnya jika dibandingkan dengan penggunaan manajemen nyeri dengan farmakologi (Burroughs, 2001).

(26)

3

teratur disertai sikap pasrah. Ungkapan yang digunakan dapat berupa nama-nama Tuhan, atau kata yang memiliki makna menenangkan bagi pasien itu sendiri.

Teknik relaksasi Benson merupakan salah satu teknik relaksasi yang sederhana, mudah pelaksanaanya, dan tidak memerlukan banyak biaya. Sehingga dapat dengan mudah diajarkan kepada pasien. Sudah ada beberapa penelitian mengenai pengaruh tekhnik Relaksasi Benson (RB) dalam menurunkan nyeri, antara lain penelitian Solehati (2008) tentang pengaruh RB terhadap intensitas nyeri dan kecemasan Pasien paska seksio sesaria di RS Cibabat Cimahi dan RS Sartika Asih Bandung. Penelitian ini menemukan penurunan rata-rata intensitas nyeri dan kecemasan setelah perlakuan pada kelompok intervensi. Namun belum ada penelitian tentang pengaruh Relaksasi Benson terhadap pasien PJK.

Praktek Relaksasi Benson dapat memberikan efek rileks dan menenangkan bagi pasien sehingga dapat mengubah respon fisiologis yang berhubungan dengan respon stres seperti konsumsi oksigen, produksi karbondioksida, denyut jantung, tekanan darah sistolik, frekuensi pernapasan, kapasitas volume tidal, dan kapasitas vital. Selain itu Pemberian Relaksasi Benson dapat menurunkan jumlah bahan kimia dalam tubuh seperti asam laktat yang dapat memperburuk nyeri serta melepaskan endorfin. Diperkirakan bahwa penurunan variabel-variabel ini ketika relaksasi, mungkin memiliki implikasi terapeutik untuk individu berpenyakit kardiovaskular dengan toleransi aktivitas yang terbatas (McComb, et. al ,2004).

(27)

4

biasanya langsung berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik dari pada menggunakan intervensi keperawatan mandiri seperti pemberian teknik Relaksasi dalam hal ini teknik Relaksasi Benson. Karena mereka menganggap bahwa penggunaan analgesik memberikan efek kerja yang lebih cepat dari pada menggunakan teknik nafas atau tindakan non farmakologik yang lain, disamping itu efisiensi waktu juga menjadi pertimbangan dalam pemberian analgesik dan kepercayaan pasien terhadap penurunan nyeri dengan cara farmakologik lebih tinggi.

Berdasarkan permasalahan nyeri dada yang dirasakan Pasien PJK, dan belum diaplikasikannya teknik Relaksasi Benson dalam pemberian intervensi keperawatan terhadap pasien PJK di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Teknik Relaksasi Benson terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien Penyakit Jantung Koroner di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah Teknik Relaksasi Benson efektif terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien Penyakit Jantung Koroner di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

(28)

5

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui intensitas nyeri pada pasien PJK sebelum diberikan Teknik Relaksasi Benson (RB) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.

2. Mengetahui intensitas nyeri pada pasien PJK setelah diberikan Teknik Relaksasi Benson (RB) di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.

3. Mengetahui efektifitas Teknik Relaksasi Benson (RB) terhadap penurunan intensitas nyeri pada Pasien PJK di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Bagi peneliti penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta peneliti dapat mengaplikasikan teori yang didapat serta sinergi antara teori dan kenyataan di lapang tentang aplikasi Teknik Relaksasi Benson terhadap penurunan intensitas skala nyeri NPRS (Numeric Pain Scale Rate).

1.4.2 Bagi Perawat di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang

(29)

6

1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu keperawatan, khususnya keperawatan medikal bedah terkait topik penurunan intensitas nyeri pada Pasien PJK dengan Teknik Relaksasi Benson.

1.5 Keaslian Penelitian

Dari tema yang diambil peneliti ini, belum ada peneliti lain sebelumnya yang meneliti hal yang sama, namun ada beberapa penelitian yang memiliki masalah yang hampir sama, yaitu:

1. Hasil penelitian Datak (2008) menunjukkan bahwa kombinasi RB dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan rasa nyeri paska bedah pada pasien

TUR Prostat dibandingkan hanya terapi analgesik saja (p = 0,019). Dimana pada penelitian terdahulu variabel dependentnya nyeri post operasi TUR Prostat. Sedangkan variabel dependent pada penelitian kali ini nyeri PJK. 2. Penelitian Solehati (2008) tentang pengaruh RB terhadap intensitas nyeri dan

kecemasan Pasien paska seksio sesaria di RS Cibabat Cimahi dan RS Sartika Asih Bandung, dengan p = 0,000. Penelitian ini menemukan penurunan rata-rata intensitas nyeri dan kecemasan setelah perlakuan pada kelompok intervensi. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variabel dependent. Dimana pada penelitian terdahulu variabel dependentnya nyeri paska seksio sesaria. Sedangkan variabel dependen pada penelitian kali ini nyeri PJK.

(30)

7

adalah pada variabel dependent. Dimana pada penelitian terdahulu variabel dependentnya nyeri paska bedah CABG. Sedangkan variabel dependen pada penelitian kali ini nyeri PJK.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terapi kombinasi Analgetik dan Relaksasi Benson berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada pasien Acute Myocardial Infarc

Ada perbedaan rata-rata antara intensitas nyeri pasien fraktur sebelum dan sesudah dilakukan tindakan relaksasi (napas dalam), atau dengan kata lain pemberian

Setelah tiga hari pemberian intervensi kepada pasien kelolaan dan dua hari pemberian intervensi kepada pasien resume, evaluasi hasil analisa asuhan keperawatan menunjukkan bahwa

Adanya perbedaan intensitas nyeri responden disebabkan oleh karena pemberian teknik relaksasi nafas dalam itu sendiri, jika teknik relaksasi nafas dalam dilakukan secara

Tingkat nyeri pasien post sectio caesarea sebelum diberikan intervensi teknik relaksasi guided imaggery yang terbanyak terdapat pada skala nyeri sedang yaitu sebanyak

Simpulan dari studi kasus ini yaitu setelah dilakukan penerapan terapi relaksasi benson pada pasien hipertensi dengan masalah keperawatan nyeri dan Resiko ketidak efektifan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Terapi kombinasi Analgetik dan Relaksasi Benson berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri pada pasien Acute Myocardial Infarc

Dari dua penelitian di atas terbukti bahwa slow deep breathing SDB efektif untuk menurunkan nyeri post ORIF, dan Benson efektif untuk menurunkan nyeri pasca bedah, hal ini memunculkan