1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Vertigo merupakan suatu fenomena yang terkadang sering ditemui di
masyarakat. Vertigo adalah suatu gejala atau perasaan dimana seseorang atau benda
di sekitarnya seolah-olah sedang bergerak atau berputar, yang biasanya disertai
dengan mual dan kehilangan keseimbangan “Jika sensasi atau ilusi berputar yang
dirasakan adalah diri sendiri, hal tersebut merupakan vertigo subjektif. Sebaliknya,
jika yang berputar adalah lingkungan sekitarnya, maka itu disebut vertigo objektif”
(Rustinah, 2008; Mudzakir, et al, 2009). Seseorang yang mengalami vertigo akan
mempersepsikan suatu gerakan yang abnormal atau suatu ilusi berputar. Vertigo
dapat berlangsung sementara maupun berjam-jam namun juga bisa berlangsung
ketika seseorang tersebut dalam kondisi tidak bergerak sama sekali (Mudzakir, et al,
2009).
Pada tahun 2009 dan 2010 di Indonesia angka kejadian vertigo sangat tinggi
sekitar 50% dari usia 40-50 sampai orang tua yang berumur 75 tahun. Menurut
prevalensi angka kejadian vertigo perifer yang terjadi di Amerika Serikat
kecenderungan terjadi pada wanita (Dewanto, et al, 2009; Miralza, 2008, dalam jurnal
penelitian Sumarliyah, dkk, 2011). Menurut penelitian yang di lakukan oleh Enjtep
menunjukkan bahwa sebagian besar penderita vertigo mengalami gangguan pada
ruang otak yang mengatur keseimbangan dan 28,3% diantaranya mengalami penyakit
batuan kecil (debris) pada alat keseimbangan (Kompas, 2011).
Pada saat studi pendahuluan, pasien yang mengalami vertigo atau
2
organ gastrointestinal, nyeri otot, hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hipotensi
(tekanan darah rendah). Namun untuk frekuensi atau seringnya angka kekambuhan
gejala pada pasien yang mengalami vertigo selalu tidak menentu, hal ini karena
vertigo tersebut akan timbul jika pada pasien tersebut muncul faktor penyababnya.
Vertigo juga bisa disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan pada telinga
bagian dalam atau bagian vestibular dan kemungkinan disebabkan oleh gangguan
pada otak. Vestibular merupakan suatu sistem dari telinga bagian dalam yang
berfungsi sebagai alat keseimbangan. Menurut Neurologychannel (dalam buku
menyayangi otak, 2011), sistem vestibular tersebut bertanggung jawab untuk
menghubungkan rangsangan terhadap indera dengan pergerakan tubuh dan menjaga
agar suatu objek tetap berada dalam fokus ketika tubuh bergerak. Selain disebabkan
oleh gangguan pada sistem vestibular dan gangguan pada otak, vertigo juga bisa
disebabkan oleh faktor idiopatik, trauma, fisiologis, konsumsi obat dan penyakit atau
sindrom lain seperti Meniere (Dewanto, et al.2009). Menurut Wratsongko (2006),
Vertigo biasa terjadi disertai dengan mual dan muntah, bahkan ada juga bisa disertai
dengan diare. Akibat selanjutnya vertigo dapat menyebabkan dehidrasi dan jatuh.
Banyak tindakan atau terapi yang sering digunakan oleh seseorang yang
mengalami vertigo. Salah satunya yaitu terapi farmakologi atau obat. Seperti halnya
upaya yang sudah dilakukan di praktik mandiri dokter yang akan diteliti yaitu
memberikan obat untuk meringankan vertigo. Seseorang yang mengalami vertigo
biasa mengkonsumsi obat untuk mengurangi atau menghilangkan gejala vertigo.
Namun obat yang di konsumsi tentu saja memiliki efek samping. Banyak
terapi-terapi lain selain farmakologi. Salah satunya terapi-terapi rehabilitasi vestibular yaitu epley
3
Dalam penelitian ini menggunakan metode brandt daroff karena metode ini
dapat dilakukan secara mandiri oleh penderita/ pasien vertigo di rumah. Latihan ini
dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Metode brandt daroff atau brandt daroff
exercise biasa di kenal dengan senam vertigo yang digunakan sejak tahun 1980 untuk
terapi fisik vertigo. Senam vertigo ini memberikan efek meningkatkan darah ke otak
sehingga dapat memperbaiki fungsi alat keseimbangan tubuh dan memaksimalkan
kerja dari sistem sensori.
Menurut Joesoef (2006) dalam jurnal penelitian Sumarliyah, dkk (2011)
“Input visual memberikan objek berupa orientasi ruang”. Pada anatomi sistem
keseimbangan, saluran atau kanal semisirkularis dan vestibula yang berfungsi sebagai
alat keseimbangan dan coklea yang berfungsi sebagai pendengaran terletak di telinga
bagian dalam. Sistem-sistem ini bekerja dengan cara menghubungkan saraf
vestibulococlear dengan pusat vestibular yang terletak di otak dan sistem
keseimbangan. Selain sistem vestibular, terdapat juga sistem propiosepsi yang terdiri
dari sensor-sensor gerakan, posisi dan tekanan yang berada pada otot, kulit dan sendi
yang berfungsi memberikan stimulus berupa sentuhan dan objek ruang yang sangat
penting untuk menjaga posisi tetap seimbang.
Metode Brandt Daroff merupakan salah satu bentuk terapi fisik atau senam
fisik vestibuler untuk mengatasi gangguan vestibular seperti vertigo. Terapi fisik ini
dilakukan untuk mengadaptasikan diri terhadap gangguan keseimbangan. Latihan
Brandt Daroff memiliki keuntungan atau kelebihan dari terapi fisik lainnya atau dari
terapi farmakologi yaitu dapat mempercepat sembuhnya vertigo dan untuk
mencegah terjadinya kekambuhan tanpa harus mengkonsumsi obat. Selain itu,
latihan Brandt Daroff dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan Pasien tidak
4
selain kelebihan-kelebihan di atas, metode ini juga memiliki kelemahan yaitu metode
ini tidak boleh langsung dilakukan setelah pasien diberikan terapi epley maneuver
maupun semont maneuver (Bahrudin, 2013; Lumbantobing, 2001)
Dalam penelitian yang sudah dilakukan oleh Sumarliyah dkk (2011), senam
vertigo dengan menggunakan metode Brandt Daroff dapat memaksimalkan kinerja
tiga sistem yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Menurut informasi dari
Cambridge University Hospital (2014), brandt daroff memiliki kelebihan yaitu
mengurangi respon stimuli yang berupa perasaan tidak nyaman dan sensasi berputar
pada otak, dan juga membantu mereposisi Kristal yang berada pada kanalis
semisirkularis.
Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
penggunaan metode Brandt Daroff sebagai terapi fisik untuk mengatasi vertigo yang
sedang dialami oleh seseorang.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh penggunaan metode brandt daroff terhadap perubahan
intensitas pusing pada penderita vertigo ?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh penggunaan metode Brandt Daroff terhadap
perubahan intensitas pusing pada penderita vertigo.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi intensitas pusing pada vertigo sebelum dilakukan senam
5
b. Mengidentifikasi intensitas pusing pada vertigo sesudah dilakukan senam
vertigo menggunakan metode Brandt Daroff
c. Menganalisis pengaruh metode Brandt Daroff terhadap perubahan
intensitas pusing pada vertigo.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai tambahan informasi pengetahuan dan wawasan dalam ilmu
keperawatan tentang metode Brandt Daroff sebagai latihan dalam mengatasi
vertigo.
1.4.2. Bagi pelayanan kesehatan
Sebagai terapi alternatif untuk pasien yang mengalami vertigo atau
gangguan keseimbangan.
1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan masukan dan sumber data yang bermanfaat untuk peneliti
selanjutnya sebagai bahan pokok dalam memberikan pengetahuan atau wawasan
tentang metode brandt daroff.
1.4.4. Bagi Pasien Vertigo
Sebagai bentuk latihan atau terapi alternative dalam mengatasi gejala
vertigo selain menggunakan terapi farmakologi (obat-obatan) dan dapat
mengatasi vertigo dengan cepat.
1.5. Keaslian Penulisan
Sepengetahuan penulis, penelitian tentang pengaruh penggunaan metode
6
belum pernah dilakukan di Malang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang di
fokuskan pada pengaruh metode brandt daroff sebagai latihan dalam mengatasi
vertigo. Penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah :
a. Sumarliyah, dkk (2011) Jurnal Penelitian Pengaruh Senam Vertigo
Terhadap Keseimbangan Tubuh Pada Pasien Vertigo Di Rs Siti Khodijah
Sepanjang. Penelitian ini menggunakan teknik purpose sampling dengan
28 responden dan desain penelitian menggunakan analisis one group
pre-experimental pre dan post test. Hasil dari penelitian tersebut bahwa
masing-masing sebanyak 14 orang dari 28 responden yang diteliti sesudah
dilakukan senam vertigo mengalami perbaikan keseimbangan tubuh serta
mempunyai keseimbangan tubuh antara sedang dan baik. Keseimbangan
tubuh pada pasien vertigo sebelum dan sesudah dilakukan senam vertigo
ada pengaruh. Perbedaan dengan penelitian tersebut yaitu dalam penelitian
yang akan dilakukan menggunakan teknik Accidental sampling dan design
penelitian pre-experimental.
b. Ferdiansyah, Rully, dkk. (2008) Evaluasi Jangka Pendek Proporsi
Kesembuhan Pasien Vertigo Posisi Paroksimal Jinak Yang Menjalani
Terapi Reposisi Kanalit (Canalith Repositioning Treatment/ CRT)
Dengan Dan Tanpa Latihan Brandt Daroff. Penelitian ini menggunakan
studi deskripsi dengan jumlah responden 40 pasien. Metode yang
digunakan yaitu membagi responden menjadi 2 kelompok dan
masing-masing kelompok terdiri dari 20 pasien. Hasil dari penelitian yaitu
kelompok yang menjalani terapi CRT saja sebanyak 10 pasien. Sedangkan
kelompok yang menjalani terapi kombinasi antara CRT dan latihan Brandt
7
VPPJ tanpa latihan brandt daroff sebesar 50%, sedangkan proporsi
kesembuhan pasien VPPJ dengan latihan brandt daroff 65%. Perbedaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian yang akan dilakukan
menggunakan analisis experimental dengan design pre-experimental One
Group Pretest-Posttest dan pasien berumur > 30 tahun.
c. Han, DongWook, et al. (2011) The Effect Of Brandt-Daroff Exercise On
The Vestibular Organ Of Women With Vertigo. Dalam penelitian ini
sampel yang digunakan sebanyak 17 wanita yang diberikan kuesioner
tentang gejala vertigo yang terdiri dari lima faktor yaitu merasakan pusing
ketika bangun tidur, merasakan pusing ketika di dalam mobil, perahu atau
pesawat terbang, merasakan pusing ketika melihat dari ketinggian,
merasakan pusing ketika mengganggukan kepala ke bawah atau melihat ke
atas. Kuesioner tersebut untuk mengukur fungsi keseimbangan dan
hasilnya di uji dengan analisis Wilcoxon sign rank test and ANOVA test.
Kesimpulannya adalah metode Brandt Daroff efektif untuk meningkatkan
i
PENGARUH PENGGUNAAN METODE
BRANDT DAROFF
TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS PUSING
PADA PENDERITA VERTIGO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
RATRI TYAS TIKA
NIM. 201110420311056
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PENGARUH PENGGUNAAN METODE
BRANDT DAROFF
TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS PUSING
PADA PENDERITA VERTIGO
SKRIPSI
Oleh :
RATRI TYAS TIKA
NIM. 201110420311056
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ratri Tyas Tika
NIM : 201110420311056
Program Studi : Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Metode Brandt Daroff Terhadap
Perubahan Intensitas Pusing Pada Penderita Vertigo
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya
akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan
bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Malang, 30 April 2015
Yang membuat pernyataan
Ratri Tyas Tika
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmad, berkah dan Hidayah-Nya kepada seluruh umat-Nya. Sholawat
serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah diutus
Allah SWT sebagai pembawa cahaya kemuliaan akhlak untuk memberikan syafa’at,
tarbiah, barokah di dunia dan akhirat nanti.
Alhamdulillahirobalalamin penulis ucapkan karena telah mampu
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Brandt Daroff
Terhadap Perubahan Intensitas Pusing Pada Penderita Vertigo” sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis sadar akan banyaknya pihak yang telah berpartisipasi dan bersedia
mengulurkan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan beribu terima kasih kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Faqih Ruhyanudin, M.Kep, Sp.KMB selaku Pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan banyak masukkan, motivasi, arahan
ix
4. Tutu April Ariani, S.Kp, M.Kes selaku Pembimbing II yang dengan sabar
membimbing, memberikan masukkan dan arahan serta motivasi kepada penulis
dalam penyusunan laporan ini.
5. Nur Aini, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Penguji I yang telah memberikan koreksi,
masukkan, kritik dan saran dalam perbaikan laporan
6. Henik Tri Rahayu, S.Kep, Ns, M.S. selaku Penguji II yang memberikan
masukkan kritik dan saran kepada penulis.
7. Dr. Suryadinata dan Dr. Rohmah El Yunusiyah selaku Pemilik Tempat Praktik
Mandiri yang telah memberikan ijin untuk studi pendahuluan dan penelitian
kepada penulis dan juga membantu penulis ketika penelitian, mengijinkan
penulis untuk ikut langsung di dalam kegiatan praktik mandiri dan belajar
memahami setiap pasien.
8. Seluruh dosen dan staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammdiyah Malang
9. Ayah dan Ibu penulis tercinta (Sugito & Suliswati), selaku kedua orang tua
penulis yang senantiasa tidak pernah lelah selalu memberikan do’a dan kasih
sayangnya, limpahan seluruh materi dan kerja kerasnya serta motivasi dan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Serta
kakak dan keponakan penulis yang tidak pernah lelah memberikan canda dan
tawanya, selalu menyayangi dan memotivasi penulis.
10. Seluruh responden dalam penelitian ini yang memberikan ijin kepada responden.
11. Teman-teman seperjuangan Keluarga Besar PSIK angkatan 2011, khususnya
Keluarga PSIK B 2011 yang turut membantu dan memberikan dukungan selama
x
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah dari
Allah SWT. Kesadaran penuh penulis atas kualitas dalam penyusunan skripsi ini jauh
dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik
bidang keperawatan maupun pihak yang terkait. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, Mei 2015
xi
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN METODE BRANDT DAROFF TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS PUSING
PADA PENDERITA VERTIGO
Ratri Tyas Tika1, Faqih Ruhyanudin2, Tutu April Ariani3
Latar belakang : Vertigo merupakan suatu gejala atau perasaan dimana seseorang atau benda disekitarnya seolah-olah sedang bergerak atau berputar yang biasanya disertai dengan mual, muntah dan kehilangan kesembangan. Serangan vertigo ini dapat berlangsung sementara atau berjam-jam bahkan dapat berlangsung ketika dalam kondisi tidak bergerak sama sekali. Banyak terapi untuk mengatasi vertigo salah satunya terapi brandt daroff . Brandt daroff merupakan terapi fisik atau senam yang digunakan untuk mengatasi atau mengobati gejala vertigo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode Brandt Daroff terhadap perubahan intensitas pusing pada penderita vertigo.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experimental dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita vertigo (n=12) yang di ambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Uji analisa data menggunakan uji parametrik yaitu uji T Independen.
Hasil : Hasil perhitungan uji statistik didapatkan nilai signifikansi (2-tailed) > α
(0.481 > α), maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh penggunaan metode brandt daroff terhadap perubahan intensitas pusing pada penderita vertigo.
Kesimpulan : Berbagai faktor yang mempengaruhi tidak adanya perubahan intensitas pusing yaitu jumlah responden yang sedikit, faktor-faktor yang mempengaruhi kesembuhan dan terapi obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien.
Kata Kunci : Metode Brandt Daroff, Pusing, Vertigo
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang
3 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
xii
ABSTRACT
The Effect of Use of
Brandt Daroff
Methods To Changes The
Intensity of Dizziness In Patients With Vertigo
Ratri Tyas Tika1, Faqih Ruhyanudin2, Tutu April Ariani3
Background : Vertigo is a symptom or feeling where someone or the surrounding object are moving or spinning which is usually accompanied by nausea, vomiting and loss of balance. The vertigo attacks can be temporary or long hours moreover can be appear when the conditions doesn’t move. Many therapy to overcome the vertigo one of them is brandt daroff therapy. Brandt daroff is the physical therapy or exercise which is used to treat or cure the symptom of vertigo. The purpose of this research to know the effect of the use of brandt daroff methods to changes the intensity of dizziness in patients with vertigo.
Methods : The researched was a Quasy Experimental with Non Equivalent Control Group Design. The sample in this study were patients with vertigo (n=12) were taken using Accidental Sampling Technique. The test data analyzed using parametric tests were
Independen T Test.
Results : The result of computation statistic test available the significant values
(2-tailed) > α (0.481 > α), it can be concluded there was no the effects of the use of
brandt daroff methods to changes the intensity of dizziness in patients with vertigo.
Conclusion : Various factors that affected the absence of changes in the intensity of dizziness is the number of respondents who bit, factors affected of healing and medicines therapy which is consumed by patients.
Key Word : Brandt Daroff Methods, Dizziness, Vertigo
1
Student on Nursing Sciences Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang.
2 Lecture on Nursing Sciences Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah
Malang
3 Lecture on Nursing Sciences Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah
xiii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penulisan ... iv
Motto ... v
Lembar Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... viii
Abstrak ... xi
Abstract ... xii
Daftar Isi ... xiii
Daftar Gambar ... xvi
Daftar Tabel ... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Bagi Instansi Pendidikan ... 5
1.4.2 Bagi Pelayanan Kesehatan ... 5
1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 5
1.4.4 Bagi Pasien Vertigo ... 5
1.5 Keaslian Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Konsep Keseimbangan ... 8
2.1.1 DefinisiKeseimbangan ... 8
2.1.2 Anatomi dan Mekanisme Sistem Keseimbangan... 8
2.2 Konsep Vertigo ... 12
2.2.1 Definisi Vertigo ... 12
2.2.2 Patofisiologi Sindrom Vertigo ... 12
2.2.3 Klasifikasi Vertigo ... 14
2.2.4 Penyebab Vertigo ... 15
2.2.5 Gejala Penyerta Vertigo ... 16
2.2.6 Kriteria Sindrom Vertigo ... 17
2.3 Konsep Terapi Rehabilitasi Vestibular ... 19
2.3.1 Definisi Terapi Rehabilitasi Vestibular ... 19
2.3.2 Prinsip Terapi ... 19
2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Kesembuhan ... 21
2.3.4 Macam-Macam Terapi Rehabilitasi Vestibular ... 22
2.4 Konsep Brandt Daroff ... 23
2.4.1 Definisi Brandt Daroff ... 23
2.4.2 Mekanisme Brandt Daroff ... 23
xiv
2.4.4 Frekuensi Pemberian Brandt Daroff ... 25
2.4.5 Pengaruh Brandt Daroff Terhadap Vertigo ... 26
BAB III KERANGKA KONSEP ... 28
3.1 Kerangka Konsep ... 28
3.2 Hipotesis penelitian ... 29
BAB IV METODE PENELITIAN ... 30
4.1 Desain Penelitian ... 30
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 31
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 32
4.3.1 Populasi ... 32
4.3.2 Teknik Sampling ... 32
4.3.3 Kriteria Sampel ... 32
4.3.4 Sampel ... 33
4.4 Variabel Penelitian ... 33
4.4.1 Variabel Independen ... 34
4.4.2 Variabel Dependen... 34
4.5 Definisi Operasional ... 34
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 35
4.6.1 Waktu Penelitian ... 35
4.6.2 Tempat Penelitian ... 35
4.7 Instrumen Penelitian ... 35
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 36
4.9 Teknik Pengelolaan Data ... 38
4.10 Analisa data ... 38
4.11 Etika Penelitian ... 41
4.11.1 Persetujuan (Informed Consent) ... 41
4.11.2 Tanpa Nama (Anonimity) ... 41
4.11.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 42
5.1. Karakteristik Penderita Vertigo di Praktik Mandiri Dokter ... 42
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kekambuhan ... 44
5.1.4 Diagnosis Penyakit (Penyebab Vertigo) ... 44
5.2. Uji Homogenitas ... 46
5.3. Uji Normalitas Data ... 46
5.4. Analisa Data ... 47
BAB VI PEMBAHASAN ... 49
6.1 Intensitas Pusing Penderita Vertigo di Praktik Mandiri Dokter Sebelum dilakukan Metode Brandt Daroff ... 49
6.2 Intensitas Pusing Penderita Vertigo di Praktik Mandiri Dokter Sesudah dilakukan Metode Brandt Daroff ... 51
6.3 Pengaruh Penggunaan Metode Brandt Daroff Terhadap Perubahan Intensitas Pusing Pada Penderita Vertigo ... 52
xv
BAB VII KESIMPULAN ... 55
7.1 Kesimpulan ... 55
7.2 Saran ... 56
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Klasifikasi Vertigo ... 15
Gambar 2.2 Mekanisme Perpindahan Debris Atau Kristal Dari Kanal Yang Ditunjuk Oleh Panah, (A) Dan (B) Cupulolithiasia, (C) Dan (D) Canalithiasis) ... 24
Gambar 2.3 Salah Satu Bentuk Latihan Fisik Vestibular ... 24
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 28
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 31
Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kekambuhan ... 44
Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Diagnosis Penyakit (Penyebab Vertigo) ... 45
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden ... 61
Lampiran 2 Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Responden (Informed Consent)... 62
Lampiran 3 Data Umum Responden ... 63
Lampiran 4 Visual Vertigo Analogue Scale (VVAS) ... 64
Lampiran 5 Standart Operasional Prosedur (SOP) ... 65
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ... 66
Lampiran 7 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian... 67
Lampiran 8 Lembar Konsultasi ... 68
Lampiran 9 Analisa SPSS ... 72
Lampiran 10 Master Tabel ... 78
Lampiran 11 Dokumentasi ... 79
Lampiran 12 Data Karakteristik ... 80
xvii
DAFTAR TABEL
2.1 Perbedaan Gambaran Klinis Vertigo Sentral Dan Perifer ... 18
2.2 Penyebab Vertigo Paling Sering Ditemukan ... 18
2.3 Jadwal Senam Brandt Daroff ... 26
4.1 Rancangan Bentuk Penelitian ... 30
4.2 Definisi Operasional ... 35
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43
5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43
5.3 Perolehan Intensitas Pusing Pada Penderita Vertigo Pada Kelompok Kontrol ... 45
5.4 Perolehan Intensitas Pusing Pada Penderita Vertigo Pada Kelompok Intervensi ... 46
5.5 Perubahan Intensitas Pusing Pada Kelompok Kontrol Dan Kelompok Intervensi ... 47
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, P. & Danu P. (2008).Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: ARKOLA.
Akbar, M. (2013). Diagnosis Vertigo. Universitas Hasanuddin: Makalah Symposium tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahrudin, M. (2013). Neurologi Klinis. Cet.1. Malang: UMMPress.
Brandt, Thomas, Marianne D,. & Michael S. (2013).Vertigo and Dizziness: Common
Complaints. Ed.2. London: Springer.
Bintoro, A. C. (2000). Kecepatan Rerata Aliran Darah Otak Sistem Vertebrobasilar Pada
Pasien Vertigo Sentral. Universitas Diponegoro: Tesis diterbitkan.
Bittar, R.S.M., Raquel, M., Paula, L.F., Alessandra, R.V., Andre, L.L.S., & Carlos, A.C.P.O. (2011). Benign Paroxysmal Positional Vertigo: Diagnosis And Treatment. International Tinnitus Journal.Volume 16.No.2.
Dannembuam, E., Gevord, C., & Joyce, F. (2010). Poster 95: Visual Vertigo Analog Scale as a New Instrument for Assessing Visual Vertigo. The American
Academy of Physical Medicine and Rehabilitation.Volume 91(10): e33-e34.
________________________________. (2011). Visual Vertigo Analogue Scale: An Assessment Questionnaire For Visual Vertigo; 21(3):153-9. National Center for Biotechnology Information.
Davey, P. (2005). At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga.
Dewanto, G., Wita J.S., Budi R., & Yuda T. ( 2009). Panduan Praktis Diagnosis Dan
Tatalaksana Penyakit Saraf. Jakarta : EGC.
Eisai. (2012). Brandt Daroff Exercise Untuk Pasien BPPV. Jakarta: PT. Eisai Indonesia.
Ferdiansyah, R., Brastho B., Widayat A., & Jenny B. (2008). Evaluasi Pasien Vertigo Posisi Paroksismal Jinak Dengan Terapi Reposisi Kanalit Dan Latihan Brandt
Daroff. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Laporan penelitian tidak
diterbitkan.
Hain, T.C. (2003). Benign Paroxismal Positional Vertigo (BPPV). American Hearing Research Foundation.
58
Han, D., Chanmi Y., Hyemin Y., Misook H. & Youngmin S., (2011). The Effect Of Brandt-Daroff Exercise On The Vestibular Organ Of Women With Vertigo. Journal Physical Therapy Science.Vol.24.No.6.
Herdman, S. J. & Richard C., (2014). Vestibular Rehabilitation.4th Edition Philadelphia :
F. A. Davis Company.
Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
___________. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Ikawati, Z.(2010).Resep Hidup Sehat. Yogyakarta : Kanisius.
Ismail, G. (2009). Sehat Tanpa Obat Dengan Tusuk Jarum Ala Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Knight, R. (2014). Brandt Darrof Exercise. Cambridge : NHS Foundation Trust.
Kompas. (2011). Mengenal Penyebab Vertigo. Jakarta: PT. Kompas Cyber Media.
Kozier, B., Glenora E., Audrey B., & Shirlee J.S. (2009). Buku Ajar Praktik
Keperawatan Kozier & Erb, Ed. 5. Jakarta: EGC.
Lumbantobing, S.M. (2001). Vertigo. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Masruroh, H. (2009). Panduan Lengkap Kebidanan dan Keperawatan. Jombang: Merkid Press.
Nadesul, H. (2011). Menyayangi Otak Menjaga Kebugaran, Mencegah Penyakit, Memilih
Makanan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Natalis, D.S. (2014). Pengaruh Program Latihan Brandt Darrof Dengan Kejadian Vertigo
Pada Pasien Di Rumah Sakit Eka BSD. Universitas Esa Unggul: Skripsi tidak
diterbitkan.
Nisfiannoor, M.(2009). Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Edisi. 3. Jakarta : Salemba Medika.
59
Purnamasari, P. P. (2013). Diagnosis dan Management Benign Paroximal Positional Vertigo
(BPPV) vol 2. No. 6 pdf. E-Journal Medika Udayana: Artikel diterbitkan.
Purwatingsih, R. (2015). Pengaruh Antara Lama Menderita Diabetes Mellitus Tipe II
Dengan Terjadinya Vertigo Perifer. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Rengat (2013) Pusing, Pening, Sakit Kepala, Migrain, Vertigo : Kenali Sebabnya dan Hindarilah. Kompasiana
Sandwell and West Birmingham Hospitals. (2012). Brandt-Daroff Exercises Information
and advice for patients. NHS. Sumber :
http://www.swbh.nhs.uk/wp-content/.../Brandt-Daroff-Exercises-ML3094.pdf, diperoleh tanggal 16 Oktober 2014.
Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat : Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
________. (2010). Statistik Nonparametrik : Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Schwartz, M. W. (2005). Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC.
Silva, A.D.L.S., Marina, R.C.M., Fabiana, M.D.V.G., Julio, G.S., Arthur, D.S.F. & Renato, C., (2011). Benign Paroxismal Positional Vertigo: Comparison of Two Recent International Guidelines. Brazilian Journal of Otorhinolaryngology. Vol. 77. No.2.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V.W. (2014). Panduan penelitian keperawatan dengan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Sura, D.S. & Stephen, N., (2010). Vertigo-Diagnosis and Management in Primary Care. British Journal of Medical Practitioner.
Tee, LH. & NWC, Chee, (2005). Vestibular Rehabilitation Therapy for the Dizzy Patient. Annals Academy of Medicine Singapore.Vol. 34. No. 4.
Tria, H. (2014). Pemberian Canalit Reposition Treatment (CRT) Terhadap Penurunan Gangguan Keseimbangan Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Vertigo Di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Karangayar. Surakarta: Karya tulis ilmiah tidak
diterbitkan.
Valente, Michael., Holly H.D., & Ross J.R. (2007). Audiology : Treatment. 2nd Edition.
New York : Thieme Medical Publishers, Inc.
60
Widyatama, TIM. (2009). Kamus Kedokteran. Jakarta: Widyatama.
Wratsongko, M. (2006). Pedoman sehat tanpa obat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Wreksoatmodjo, B.R. (2004). Vertigo : Aspek Neurologi. Dalam Cermin Dunia Kedokteran.
No.144. Bogor: Rumah Sakit Marzuki Mahdi.