• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA PADA SUSPENSION PREHEATER STUDI KASUS DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA PADA SUSPENSION PREHEATER STUDI KASUS DI PT SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA

PADASUSPENSION PREHEATERSTUDI KASUS DI PT SEMEN GRESIK

(PERSERO)Tbk.

Oleh: ENGGAR SIGIT PRASETYO ( 00510281 ) Mechanical Engineering

Dibuat: 2006-06-09 , dengan 3 file(s).

Keywords: Konveksi, Panas, Waktu

Semen merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam pembangunan fisik, sehingga kualitas semen harus diperhatikan terutama dalam hal proses produksinya.

Pada industri pembuatan semen terdapat suatu alat yang berfungsi sebagai pemanasan awal material sebelum mengalami pembakaran di dalam Rotary kiln yaitu Suspension Preheater, dimana proses yang terjadi di dalam saluran alat ini sangat menentukan hasil dari tepung masakan (powder) yang juga akan mempengaruhi produksi semen yang dihasilkan.

Didalan saluran suspension preheater terdapat gas panas yang merupakan hasil dari penbakaran batu bara di dalam rotary kiln. Karena material umpan yang masih mengandung kadar air masuk ke saluran yang terdapat gas panas maka adanya perbedaan temperatur yakni gas panas yang bertemperatur rendah maka terjadilah proses perpindahan panas secara konveksi.

Dalam penulisan tugas akhir ini membahas tentang analisa perpindahan panas pada suspension preheater, dimana dalam analisa ini berfungsi untuk mengetahui besarnya Heat Consumption total dan Residence time total (waktu tinggal) dari material selama berada di dalam saluran suspension preheater, Penelitian dilakukan di PT. Semen Gresik (Persero).Tbk dengan mengambil data-data yang ada dan menunjang dalam proses analisa.

Setelah dilakukan analisa berdasarkan data-data yang ada, diperoleh Heat Consumtion total sebesar 806,984 kcal/kg clinker dan Residence time total adalah 5,85 detik. Dengan diketahuinya HC dan Rt diatas maka kita bisa membandingkan dengan hasil tepung masakan yang dicapai, sehingga bisa sebagai dasar patokan dalam pengoperasian alat tersebut.

Referensi

Dokumen terkait