PENGARUH PENERAPAN METODE BERNYANYI
TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK
USIA 4-5 TAHUN DI TK SILOAM MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Telah Memenuhi Syarat Dan Disetujui Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
:
WARTINA SILALAHI
NIM. 1113171036
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Wartina Silalahi, Nim: 1113113038. Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Kemampuan Berbahasa Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Siloam Medan. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Unversitas Negeri Medan, 2015.
Masalah dalam penelitian ini adalah belum maksimalnya penerapan metode bernyanyi dalam proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak usia dini dan tujuannya adalah adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap kemampuan berbahasa anak usia 4-5 tahun di TK Siloam Medan.
Tantranurandi (2008:31) mengungkapkan metode bernyanyi ialah suatu metode yang melafazkan suatu kata atau kalimat yang dinyanyikan. Anak–anak akan banyak belajar kata–kata baru, sehingga dapat memperkaya pembendaharaan kata mereka dan lebih terampil dalam mempergunakannya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan bentuk Pretest-Postest Control Group Design, dimana populasinya adalah seluruh anak TK Siloam Medan tahun ajaran 2015 dengan jumlah 64 orang dan sampelnya yaitu 42 orang dengan kelas B1 sebagai kelas eksperimen dan kelas B2 sebagai kelas kontrol dan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terstruktur dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dan hipotesis dengan uji t yang dilanjutkan dengan uji signifikasi dengan taraf nyata α =0,05.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata – rata pada kelas eksperimen 2,15 dan pada kelas kontrol 1,61. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa anak pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,737 > 2,086 pada taraf nyata α =0,05. Dengan demikian metode bernyanyi dalam pembelajaran anak usia dini berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berbahasa anak usia 4-5 tahun di TK Siloam Medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terlaksana dengan
baik dengan judul “Pengaruh Metode Bernyanyi terhadap Kemampuan Berbahasa Anak Usia 4-5 Tahun di TK Siloam, Medan.”
Penulisan skripsi ini terselesaikan atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih. Penulis menyadari bahwa penulisan
skripsi ini masih belum lengkap baik dari segi isi, susunan maupun tutur kata dan
bahasanya, hal ini dikarenakan oleh keterbatasan dan daya serap penulis yang
terbatas serta ilmu dan pengalaman penulis yang masih kurang. Untuk itu, penulis
masih tetap menerima kritik dan saran yang dapat memperbaiki dan melengkapi
isi dari skripsi ini dengan segala kerendahan hati. Mudah-mudahan hasil
penelitian ini dapat bermafaat bagi kita semua.
Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan kebaikan
yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.
Medan, Januari 2016
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan, kemurahan, kebaikan,
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode Bernyanyi Terhadap Kemampuan
Berbahasa Anak Usia 4-5 Tahun di TK Siloam Medan” yang disusun untuk
melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Pendidikan Luar
Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang
menjadikan penulis bersemangat untuk penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini
dapat selesai. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan dan juga Guru Besar Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah.
4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku Pembantu Dekan II
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III
6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan PLS Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen pembimbing
akademik penulis.
7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PLS
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen
penguji penulis.
8. Ibu Silvia Mariah Handayani, M.Pd selaku dosen jurusan PLS
sekaligus dosen pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS dan Bapak Drs. Elizon Nainggolan
M.Pd selaku dosen jurusan PLS sekaligus dosen penguji yang
memberikan masukan demi tercapainya hasil maksimal dari penulisan
skripsi ini.
10.Ibu Dr. Nurlaila, M.Pd, Ibu Sani Susanti, M.Pd, Ibu Anifah, S.Sos.
M.Pd serta seluruh dosen jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah
memberikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman selama perkuliahan.
11.Ibu Surya Indrawati, M.Pd, Bang Setiady dan seluruh Staf Pegawai
yang telah banyak membantu penulis dalam pengurusan surat
menyurat.
12.Ayah tercinta P. Silalahi dan Ibu tercinta P. Sitinjak selaku orangtua
penulis yang telah membesarkan, mendidik serta selalu setia
mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil mulai dari
13.Saudara-saudara tercinta dan tersayang: Kak Tiar Silalahi, Kak Lustina
Silalahi, Kak Jojo Silalahi, Kak Roma Silalahi, Kak Irma Silalahi,
Bang Sihol Silalahi, Kak Intan Silalahi, Dek Lumni Silalahi yang telah
memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
14.Teman-teman kost tercinta dan tersayang: Masta Simarmata, Melda
Simarmata, Lumni Silalahi terima kasih atas kebersamaan dan
dukungannya.
15.Sahabat-sahabat tercinta dan tersayang: Putri Handayani, Yosta Rosa
Simarmata, Sinda Ulrike Sihotang, Sarah Margareth Simanjuntak
terima kasih atas kebersamaannya selama menempuh studi.
16.Teman-teman PPL di Binjai: Putri Handayani, Yosta Rosa Simarmata,
Sinda Ulrike Sihotang, Bakti Ulina Lumban Gaol, Tommy Washington
Pangaribuan, Parade Purba, Ronius Pasaribu.
17.Semua keluarga dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang telah mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
18.Ibu W.K.L Tambunan S.Th selaku Kepala TK Siloam serta guru-guru
TK Siloam yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian untuk
skripsi ini.
19.Seluruh civitas Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan,
20.Teman-teman stambuk 2011 PLS Reguler, Kelas Ekstensi, adik-adik
stambuk serta kakak-kakak, abang-abang, Ibu/Bapak Kelas Konfersi
yang selalu penulis kenang dalam suka maupun duka.
Terimakasi atas bantuan, dukungan, doa dan bimbingan yang telah saya
terima selama ini, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa Esa selalu melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Dan semoga skripsi ini bermanfaat
khususya bagi para pembaca. Penulis membuka diri untuk menerima saran dan
kritik yang bersifat membangun.
Medan, Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
2.1.1.4 Manfaat dan Tujuan Kegiatan Bernyanyi bagi AUD ... 17
2.1.1.5 Langkah-Langkah Metode Bernyanyi bagi AUD ... 18
2.1.2 Pengertian Kemampuan ... 20
2.1.3 Kemampuan Berbahasa ... 21
2.1.3.1 Kemampuan Berbahasa bagi AUD ... 21
2.1.3.2 Tahap Perkembangan Bahasa AUD ... 25
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berbahasa ... 28
2.1.3.5 Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa AUD ... 31
2.2 Kerangka Konseptual... 33
2.3 Hipotesis ... 35
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 36
3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Populasi dan Sampel ... 36
3.2.1 Populasi ... 36
3.2.2 Sampel ... 37
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 37
3.3.1 Variabel Penelitian ... 37
3.3.2 Defenisi Operasional ... 38
3.4 Desain Penelitian ... 39
3.5 Instrumen Penelitian ... 40
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.7 Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 43
3.8 Teknik Analisis Data ... 44
3.8.1 Uji Normalitas ... 45
3.8.2 Uji Homogenitas ... 46
3.8.3 Uji Hipotesis ... 46
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48
3.9.1 Lokasi Penelitian ... 48
3.9.2 Waktu Penelitian ... 48
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Profil TK Siloam Medan ... 49
4.2 Deskripsi Data ... 49
4.2.1 Observasi Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 50
4.2.2 Observasi Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51
4.3 Analisis Data Hasil Penelitian ... 54
4.3.1 Uji Normalitas ... 54
4.3.2 Uji Homogenitas ... 54
4.3.3 Pengujian Hipotesis ... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perkembangan Bahasa Anak ... 26
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian... 48
Tabel 4.1 Data Observasi Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 50
Tabel 4.2 Data Observasi Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 52
Tabel 4.3 Ringkasan Rata-Rata Nilai Observasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 53
Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas dengan Uji Liliefors ... 54
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas Varians ... 55
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 35
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 39
Gambar 4.1 Diagram Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Observasi
Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51
Gambar 4.2 Diagram Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Nilai Observasi
Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 52
Gambar 4.3 Diagram Nilai Observasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen dan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi ... 64
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrument Penilaian Kemampuan Berbahasa Anak Usia 4-5 Tahun ... 66
Lampiran 3 Data Observasi Awal/Akhir Kelas Eksperimen/Kontrol ... 68
Lampiran 4 Perhitungan Mean (Rata-Rata), Standar Deviasi Dan Varians Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol... 72
Lampiran 5 Uji Normalitas ... 74
Lampiran 6 Uji Homogenitas ... 77
Lampiran 7 Uji Hipotesis ... 79
Lampiran 8 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 83
Lampiran 9 Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Normal Standar Dari 0 ke Z ... 84
Lampiran 10 Tabel Distribusi Nilai F ... 85
Lampiran 11 Tabel Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t ... 86
Lampiran 12 Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa
perkembangan yang sangat pesat, sehingga sering disebut masa keemasan
(Golden Age) dalam perkembangan kehidupan anak. Ini artinya masa/periode ini
merupakan periode kondusif untuk menumbuhkembangkan berbagai kecerdasan,
kemampuan fisiologis, kognitif, bahasa, sosio emosional dan spritual. Untuk itu
perlu dukungan belajar yang kondusif bagi perkembangan potensi anak dan
berbagai permainan sebenarnya dirancang secara sengaja (intentionally) dengan
maksud agar anak meningkatkan beberapa kemampuan tertentu berdasarkan
pengalaman belajar.
Guru/pendidik dan orangtua harus mengetahui perkembangan anak untuk
mengidentifikasi ketepatan cara atau metode, aktivitas dan materi-materi yang
diperlukan untuk merancang strategi dan lingkungan pembelajaran yang sesuai
supaya pengetahuan yang disampaikan dapat mendorong anak sampai pada tujuan
yang diharapkan.
Ada beberapa aspek perkembangan yang harus dicapai anak dalam
kegiatan pelaksanaan program di Taman Kanak-kanak, aspek-aspek tersebut yaitu
perkembangan fisik/motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa,
perkembangan sosial emosional, perkembangan moral dan nilai agama, dan
perkembangan seni. Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat
2
program pendidikan anak usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma-norma
dan nilai-nilai kehidupan yang dianut. Melalui program pendidikan yang
dirancang dengan baik, anak akan mampu mengembangkan potensi yang
dimilikinya baik dari segi fisik, motorik, bahasa, emosional dan agama.
Perkembangan bahasa merupakan salah satu perkembangan anak yang
sangat penting dan harus diperhatikan sejak dini, karena dengan bahasa sebagai
dasar kemampuan seorang anak akan dapat meningkatkan
kemampuan-kemampuan yang lain. Bahasa merupakan segala bentuk atau setiap sarana
komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan
makna kepada orang lain, termasuk di dalamnya tulisan, bicara, bahasa simbol,
ekspresi muka, isyarat, pantonum dan seni.
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan individu dalam menguasai
kosakata, ucapan, gramatikal dan etika pengucapannya dalam kurun waktu sesuai
dengan perkembangan umur. Sehingga dalam mengembangkan kemampuan
berbahasa anak, pendidik perlu menerapkan ide-ide yang dimilikinya dengan
menggunakan berbagai strategi atau metode dan penggunaan media-media yang
beragam yang mendukung pembelajaran kemampuan berbahasa dan anak.
Ditinjau dari perkembangan bahasa, anak usia dini berada pada tahap
linguistik yaitu pada fase pengembangan tata bahasa. Pada tahap ini anak sudah
mempunyai keterampilan dalam berbicara yang berkembang sangat pesat karena
memiliki perbendaharaan kata yang sudah meningkat. Anak sudah mampu
bercakap-cakap dengan lingkungan sekitarnya, sehingga anak dapat mempelajari
3
bermain dengan kata-kata, mengetahui arti kata dan sudah mampu mengajukan
dan menjawab pertanyaan.
Menurut Jamaris (Susanto, 2006:78), anak usia 4-5 tahun sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata; lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna, ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan, jarak dan permukaan (kasar-halus); sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik; dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan dimana anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut; serta percakapannya telah menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang dilihatnya dan juga sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca dan bahkan berpuisi.
Dalam pengembangan kemampuan berbahasa, banyak sekali
metode-metode yang dapat dilakukan guru diantaranya adalah melalui kegitan bercerita,
bermain peran, demonstrasi, bercakap-cakap, tanya jawab, bernyanyi dan masih
banyak lagi yang lainnya. Dari berbagai macam metode tersebut kegiatan
bernyanyi merupakan salah satu metode yang dapat mendukung perkembangan
dalam kemampuan berbahasa anak.
Bernyanyi merupakan sarana pengungkapan pikiran dan perasaan dengan
kegiatan yang menyenangkan yang memberi kepuasan kepada anak-anak,
sehingga kegiatan bernyanyi ini penting bagi pendidikan anak usia dini. Dengan
bernyanyi akan menambah wawasan mengenal hal-hal yang anak belum ketahui,
memperoleh kata-kata baru sehingga dapat memperkaya perbendaharaan kata
mereka dan lebih terampil dalam menggunakannya serta pada saat bernyanyi anak
dikenalkan kata demi kata lebih dahulu sehingga anak mengerti apa kata yang
diucapkan anak tersebut dan lebih mudah mengingatnya.
Anak usia TK pada umumnya senang bernyanyi atau diajak bernyanyi,
4
bersama-sama, maka akan sangat tepat bila dalam mengembangkan kemampuan
berbahasa anak dengan menggunakan metode bernyanyi. Bernyanyi berpengaruh
sangat besar bagi seorang anak. Anak-anak tidak perduli apakah lagu itu indah
melodinya, bagus harmoninya, cocok kata-katanya, semuanya mereka lahap. Oleh
karena itu, peran gurulah untuk mengarahkan anak-anak untuk memperkenalkan
lagu-lagu yang baik, cocok untuk anak-anak, mudah dipahami dan memilih lagu
yang semangat, disukai anak-anak yang berhubungan dengan sifat pengalaman
anak. Setelah selesai melaksanakan kegiatan bernyanyi, sebaiknya guru
memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya jawab di depan kelas atau
di depan teman-temannya tentang makna atau hal-hal yang tersirat dari nyanyian
tersebut. Dengan meminta anak bercerita tentang nyanyian tersebut, anak akan
semakin terlatih untuk berbicara dengan baik dan benar (berkomunikasi), terlatih
mengungkapkan pikiran, terlatih mengungkapkan kalimat sederhana, akan
menambah perbendaharaan kosakata anak, anak terbiasa menjawab dan
mengajukan pertanyaan.
Melalui nyanyian yang sesuai, perbendaharaan bahasa, kreativitas serta
kemampuan anak berimajinasi dapat mengembangkan daya pikir anak sehingga
perkembangan inteligensinya dapat berlangsung dengan baik. Kegiatan bernyanyi
tersebut berperan penting dalam pengembangan bahasa anak karena melalui
bernyanyi anak bisa secara langsung mengucapkan kata demi kata sehingga anak
lebih mudah mengungkapkan apa yang dirasakannya daripada anak diajarkan
mengeja kata perkata dan melalui bernyanyi anak akan di ajak mengetahui kata–
5
Berdasarkan penjelasan di atas dan berdasarkan pengamatan yang
dilakukan di TK Siloam, ada beberapa permasalahan dalam kegiatan bernyanyi
yang mempengaruhi kemampuan berbahasa anak. Peneliti melihat perkembangan
kemampuan berbahasa anak masih kurang. Dapat dilihat antaralain; yang
pertama, ada anak yang belum jelas dan benar dalam berbicara dan bernyanyi, hal ini terlihat ketika peneliti sedang berbicara atau ketika anak diminta menceritakan
tentang pengalaman sehari-harinya mereka belum lancar berbicara dan masih
terbata-bata. Kedua, ada anak yang hanya menyanyikannya akan tetapi tidak
tahu maknanya sehingga pesan atau pelajaran yang disampaikan melalui lagu
tersebut tidak dapat dipahami, hal ini terlihat ketika peneliti mengamati ada anak
sewaktu bernyanyi dengan saling mendorong dan mencubit temannya padahal isi
atau pesan dari lagu tersebut adalah agar saling menyayangi sesama teman. Hal ini
juga terlihat ketika anak diminta untuk mengucapkan atau mengulang kembali dan
menerangkan kata-kata dalam nyanyian tersebut anak tidak bisa. Ketiga, ada anak
yang tidak mau atau masih malu-malu ketika diajak berbicara atau bernyanyi
karena susah mengungkapkan pikiran atau pendapatnya. Keempat, anak masih
kurang mampu menyambung pembicaraan karena keterbatasan kosakata.
Selain berdasarkan dari pengamatan peneliti, peneliti juga melakukan
wawancara kepada pendidk di TK Siloam tentang kemampuan berbahasa anak.
Pendidik juga menyatakan bahwa kemampuan berbahasa anak di TK Siloam
masih kurang, dimana dalam kegiatan pembelajaran sehari-harinya anak-anak
masih kurang jelas dalam berbicara atau masih terbata-bata, anak-anak kurang
terampil dalam mengungkapkan pendapat maupun menjawab pertanyaan guru,
anak-6
anak juga tidak dapat mengulang atau menyanyikan kembali apa yang
dinyanyikan guru dengan sendiri. Dimana seharusnya kemampuan berbahasa
anak usia 4-5 tahun itu, anak sudah dapat mengulang kata dengan empat suku
kata; suka mengulang kata, frasa, suku kata dan bunyi; bicara dengan jelas kecuali
jika ada masalah pengucapan, dapat mengikuti tiga intruksi sekaligus (Susanto,
2011).
Di TK Siloam memang sudah menerapkan metode bernyanyi, tetapi hanya
pada saat kegiatan awal (di barisan) dan akhir (pulang). Pada saat proses
pembelajaran kegiatan bernyanyi memang diterapkan tetapi cenderung hanya
sebatas untuk menghibur anak saja, yaitu ketika anak merasa bosan/jenuh dalam
proses pembelajaran tanpa merangsang atau menekankan pada kemampuan
bahasa anak seperti mengeja atau mengulang kata-kata yang sukar/sulit
diungkapkan pada nyanyian, menjelaskan kata-kata sukar pada nyanyian dan
mengabaikan makna dari kata–kata tersebut kepada anak. Kegiatan bernyanyi
yang diberikan oleh guru/pendidik kurang memperhatikan dan mengarahkan anak
pada kemampuan anak, seperti kemampuan berbahasa. Selain itu, dalam proses
pembelajaran peranan guru lebih mendominasi, masih berpusat pada guru.
Keterlibatan anak dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan bernyanyi
masih kurang. Anak-anak hanya mendengarkan dan mengikuti apa yang
dinyanyikan oleh guru tanpa memperhatikan anak, sehingga peranan aktif anak
terbatas yang mengakibatkan kemampuan berbahasa anak kurang.
Dengan melihat pentingnya metode bernyanyi pada pembelajaran anak
7
melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak
Usia 4-5 Tahun melalui Metode Bernyanyi di TK Siloam, Medan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah
adanya kenyataan bahwa:
1. Pendidik belum maksimal dalam menerapkan kegiatan bernyanyi dalam
proses pembelajaran anak usia dini.
2. Kegiatan bernyanyi belum dapat merangsang kemampuan berbahasa anak
secara keseluruhan.
3. Anak bernyanyi akan tetapi tidak tahu maknanya sehingga pesan atau
pelajaran yang disampaikan melalui lagu tersebut belum terserap oleh
anak.
4. Anak cenderung tidak mau atau merasa malu dan takut ketika gurunya
menyuruh untuk bernyanyi padahal nyanyian dapat menyalurkan,
mengendalikan, dan menimbulkan rasa senang.
5. Kemampuan anak dalam melafalkan dan mengulang kembali kata-kata
masih kurang sempurna
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan pertimbangan keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti
yang merupakan pemula dalam melaksanakan penelitian yang tidak
memungkinkan untuk meneliti semua permasalahan di atas dan agar penelitian ini
8
masalah penelitian ini mengenai “Pengaruh metode bernyanyi terhadap
kemampuan berbahasa anak usia 4-5 tahun di TK Siloam, Medan”.
1.4Rumusan Masalah
Dari uraian di atas maka rumusan masalahnya adalah apakah terdapat
pengaruh metode bernyanyi terhadap kemampuan berbahasa anak usia 4-5 tahun
melalui metode bernyanyi di TK Siloam, Medan?
1.5Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh metode bernyanyi terhadap kemampuan
berbahasa anak usia 4-5 tahun di TK Siloam, Medan.
1.6 Manfaat Hasil Penelitian
1.6.1 Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi Anak
Memberikan motivasi kepada anak agar lebih berani untuk tampil
bernyanyi dan mengungkapkan perasaan atau pendapatnya, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
2. Manfaat bagi Guru
Sebagai bahan masukan pada guru supaya kegiatan bernyanyi diperhatikan
dan diterapkan dengan sungguh-sungguh bukan hanya sebatas menghibur
9
pada guru bahwa metode bernyanyi berpengaruh terhadap kemampuan
berbahasa anak.
1.6.2 Manfaat Teoritis
1. Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang metode bernyanyi
bagi anak usia dini.
2. Sebagai bahan referensi bagi penelitian berikutnya terutama mengenai
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan, bahwa kemampuan berbahasa anak dengan metode bernyanyi lebih
tinggi dibandingkan dengan kemampuan berbahasa anak dengan pembelajaran
konvensional atau tanpa metode bernyanyi. Peningkatan kemampuan berbahasa
anak dapat terlihat pada hasil observasi akhir, dimana: anak sudah mengerti dan
memahami kata, lagu dan aturan/instruksi; pembendaharaan kosa kata anak yang
semakin meningkat; anak sudah tepat dalam melafalkan dan menyebutkan
kata-kata yang ada pada nyanyian; anak sudah dapat mengulang kata-kata dengan empat
suku kata; anak sudah mampu menyusun kalimat sederhana; anak sudah mampu
berkomunikasi dengan lingkungannya, yaitu dengan guru, orangtua dan
teman-temannya; anak sudah terampil dalam mengungkapkan pendapat maupun
menjawab pertanyaan guru. Guru juga sudah berperan aktif dalam menerapkan
metode/kegiatan bernyanyi tidak lagi hanya sebatas menghibur anak saja, tetapi
sudah mengawasi dan memperhatikannya.
Pembelajaran dengan penerapan metode bernyanyi memberikan pengaruh
yang baik pada kemampuan berbahasa anak daripada pembelajaran tanpa metode
bernyanyi. Hal ini sesuai dengan uji hipotesis yang diperoleh > ,
yaitu 4,737 > 2,086. Sehingga dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
dan maka penerapan metode bernyanyi berpengaruh terhadap kemampuan
61
5.2 Saran
Setelah mengkaji hasil penelitian ini, peneliti menganjurkan beberapa
saran yaitu: sekolah sebaiknya selalu meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan dan diharapkan memperhatikan dan mengawasi metode/kegiatan
bernyanyi dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
berbahasa anak dan bukan hanya sekedar menghibur anak saja tanpa menekankan
atau merangsang kemampuan berbahasa anak karena kegiatan bernyanyi relatif
memerlukan perhatian dan pengawasan terhadap anak. Sehingga kepada pengelola
atau kepala sekolah disarankan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada guru untuk melakukan perubahan-perubahan kegiatan pembelajaran dalam
usaha meningkatkan kemampuan berbahasa anak serta pengadaan sarana dan
DAFTAR PUSTAKA
Dari Buku
Dimyati, J. 2013. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya pada Anak Usia Dini (Edisi 1). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Fadlillah, dkk. 2014. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini: Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif dan Menyenangkan (Edisi 1). Jakarta: Kencana.
Fikriyati, M. 2013. Perkembangan Anak Usia Emas (Golden Age). Yogyakarta: Laras Media Prima
Hidayat, H. 2003. Aktivitas Mengajar Anak TK. Bandung: Katarsis
Latif, Zukhairina, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Kencana.
Mahmud, AT. 1995. Musik dan Anak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak (Edisi 2). Jakarta: Rineka Cipta.
Mussen, dkk. 1988. Child Development and Personality (Edisi 6). Diterjemahkan oleh Med. Meitasari. T. Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Mutiah, D. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini (Edisi 1). Jakarta: Kencana.
Ortiz John, M. 2002. Nurturing Your Child With Music. Diterjemahkan oleh Juni Prakoso. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rachmawati, Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak (Edisi 1). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana. 2001. Metode Statistika (Edisi 6). Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya (Edisi 1). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wijanarko, J. 2005. Mendidik Anak untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional dan Spritual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yus, Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak (Edisi 1). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Dari Internet
Diana, F. 2013. Penerapan Metode Bernyanyi Dengan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Di Kelompok B2 Taman Kanak-Kanak Aisyiyah II Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal (Online). Diakses dari http://metode%20bernyanyi%20dgn%20menggunakan%20alat%20bantu %20dlm%20mengembangkn%20kecerdasan%20kinestetik.pdf
Permatasari, T.S, 2013. Pengaruh Metode Bernyanyi Terhadap Tingkat Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Usia Dini di TK Merpati Pos Bandung. Jurnal (Online). Diakses dari http:///ipi174873.pdf
Widiayanti, Sri. 2014. Penerapan Metode Bernyanyi Dengan Media Audivisual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Pada Anak Usia Dini di Kelompok B4 TK Kartika II-20 Curup. Jurnal (Online). Diakses dari http://I%252CII%252CIII%252CII-14-sri.FK.pdf