• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA FLIPCHART TEERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK TUMPANG TINDIH PADA ALAS PANAS SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA FLIPCHART TEERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK TUMPANG TINDIH PADA ALAS PANAS SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 BERASTAGI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA FLIPCHART TERHADAP HASIL BELAJAR

TEKNIK TUMPANG TINDIH PADA ALAS PANAS SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1

BERASTAGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Busana

Oleh

DEBORA ELFRIDA GINTING

5113143005

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Debora Elfrida Ginting, Nim 5113143005: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Langsung berbantuan Media Flipchart Teerhadap Hasil Belajar Teknik Tumpang Tindih pada Alas Panas Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Untuk mengetahui hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas dengan menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi. 2) Untuk mengetahui hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas setelah menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media flipchart siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi. 3) Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas setelah menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media flipchart di kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi.

Populasi dalam peneitian ini berjumlah 97 siswa kelas XI Kriya Tekstil SMK negeri 1 Berastagi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sample yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen sebanyak 3 siswa dan kelas kontrol sebanyak 32 siswa, dengan menggunakan metode eksperimen semu (Quasi eksperimen).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas pada siswa kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi untuk kelas eksperimen cenderung sangat tinggi yaitu 75%. Dan tingkat kecenderungan hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas untuk kelas kontrol cenderung tinggi namun hanya 46,87%. Untuk uji normalitas data menggunakan rumus Liliefors pada taraf signifikan 0,05 dengan dk = 32, di peroleh data hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas kelas eksperimen berdistribusi normal karena Lhitung < Ltabel (0,051592 < 0,156) dan

kelas kontrol dengan dk = 32, berdistribusi normal karena Lhitung < Ltabel (0,018296

< 0,156). Uji homogenitas, diperoleh Fhitung < Ftabel yaitu 0,45 < 1,83 sehingga

kedua kelas penelitian memiliki varians yang sama (homogen). Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t di peroleh nilai thitung sebesar 4,261 dan ttabel pada taraf

signifikan 0,05 dengan dk = 62 sebesar 1,671. Dengan demikian thitung>ttabel (4,261

> 1,671). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran langsung berbantuan media flipchart terhadap hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi. Berdasarkan hasil perhitunga diatas, dapat dilihat bahwa penerapan model pembelajaran langsung berbantuan media flipchart baik digunakan di SMK Negeri 1 Berastagi terutama dalam mata pelajaran jahit perca.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia-Nya yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesikan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana. Dalam penulisan ini,

penulis tidak lepas dari hambatan dan rintangan. Namun dengan usaha yang

maksimal yang sesuai dengan kemampuan beserta bantuan dari berbagai pihak,

penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak khususnya yang teristimewa ucapan

terima kasih kepada orang tua penulis Bapak Konde Ginting dan Ibunda Maria br

Tarigan yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dengan segala cinta dan

kasih sayangnya dan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan

bimbingan serta fasilitas sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik. Oleh

karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ibu Dra. Flora Hutapea, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bantuan berupa semangat,

arahan, bimbingan dengan sabar, sehingga semua kesulitan dapat teratasi.

2. Ibu Dra. Armaini Rambe, M.Si selaku Dosen Penguji sekaligus sebagai

Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan dan

bimbingan kepada Penulis.

3. Ibu Dra. Halida Hanim, M. Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

4. Ibu. Dra. Rasita Purba, M, Kes selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

5. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga.

6. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

(7)

iii

8. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan Fakultas Teknik.

9. Kepada Bapak Kepala Sekolah Drs. KELION beserta Guru-Guru dan Staf

Pegawai di SMK Negeri 1 Berastagi khususnya Ibu Elita Ngadi, S.Pd selaku

guru pembimbing di SMK Negeri 1 Berastagi yang telah bersedia

memberikan informasi dan membantu dalam penulisan skripsi.

10. Kepada Abang dan Kakak tersayang Istana Ginting, Murniati Sinulingga,

Rutmirawati Ginting, Ridwan Sembiring, Samuel S Ginting, Elsa Kaban,

Riska Sembiring serta seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan,

memberikan semangat dan dukungan kepada Penulis.

11. Kepada teman-teman PKK Reguler dan Ekstensi 2011 khususnya Winda Bali

Ulina Tarigan, S.Pd, Rani Siregar, Anita SR Gultom, Rohdearna Romasinta,

Fris Eni Simajuntak, Desriani Barus, Ratna Mahrida, Nuryanti Sianturi, Hilda

Aulia, dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu

per satu yang telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis hingga

skripsi ini selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi

maupun tutur bahasa oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

positif dan membangun penyempurnaan skripsi ini. Atas perhatiannya, penulis

ucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2017

(8)

iv

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penulisan ... 6

F. Manfaat Penulisan ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 8

I. Hakikat Hasil Belajar ... 8

a. Pengertian Belajar ... 9

b. Hasil Belajar ... 9

II. Hakikat Model Pembelajaran ... 9

a. Pengertian Model Pembelajaran ... 9

b. Pengertian Model Pembelajaran Langsung ... 10

c. Ciri-ciri Model Pembelajaran Langsung ... 11

(9)

v

e. Kelebihan Pembelajaran Langsung ... 14

f. Kekurangan Pembelajaran Langsung ... 15

g. Defenisi Pembelajaran Konvensional ... 16

III. Hakikat Media Pembelajaran Flipchart ... 17

a. Pengertian Media ... 17

b. Pengertian Media Pembelajaran ... 18

c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 19

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 21

e. Pengertian Media Flipchart ... 23

f. Penggunaan Flipchart dalam Pembelajaran ... 24

g. Kelebihan dan Kelemahan Flipchart ... 25

h. Cara membuat flipchart ... 26

IV. Hakikat Jahit Perca ... 29

a. Pengertian Jahit Perca ... 29

b. Jenis-jenis Jahit Perca ... 29

c. Lenan rumah tangga ... 32

d. Teori warna ... 33

e. Proses Pembuatan Produk Jahit Perca... 34

B. Kerangka Berfikir ... 48

C. Penelitian Relevan ... 49

D. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 51

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 52

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 52

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 53

E. Prosedur Penelitian ... 55

F. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data ... 56

(10)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 69

A. Deskripsi Data Penelitian ... 69

1. Variabel Penelitian Kelas Eksperimen ... 69

2. Variabel Penelitian Kelas Kontrol ... 71

B. Identitas Tingkat Kecenderungan Ubahan Penelitian ... 72

1. Kelas Eksperimen... 72

2. Kelas Kontrol ... 73

C. Uji Persyaratan Analisis ... 75

1. Uji Normalitas ... 75

2. Uji Homogenitas ... 76

3. Pengujian Hipotesis ... 76

4. Pembahasan Penelitian ... 77

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI & SARAN ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Implikasi ... 80

C. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal

1 : Media flipchart ... 28

2 : Teknik Acak ... 30

3 : Teknik Jiplakan Pola ... 30

4 : Teknik Tumpang Tindih ... 31

5 : Teknik Jahit Jelujur ... 32

6 : Teknik Pola Geometris ... 32

7 : Desain sarung bantal ... 35

8 : Langkah Pengerjaan ... 37

9 : Langkah Pengerjaan ... 37

10 : Langkah Pengerjaan ... 38

11 : Langkah Pengerjaan ... 38

12 : Langkah Pengerjaan: ... 39

13 : Langkah Pengerjaan ... 39

14 : Penggabungan kain polos, dakron dan kain pelapis ... 40

15 : Penggabungan kain polos, dakron dan kain pelapis ... 41

16: Hasil jadi sarung bantal ... 42

17 : Desain Alas Panas ... 42

18 : Langkah Pengerjaan Alas panas ... 43

19 : Langkah Pengerjaan Alas Panas ... 44

20 : Langkah Pengerjaan Alas Panas ... 44

21 : Langkah Pengerjaan Alas Panas ... 45

22 : Hasil setelah setiap bagian selesai dijahit ... 46

23 : Busa angin dan furing ... 46

24 : Hasil tumpang tindih digabung dengan busa angin dan furing ... 47

(12)

viii

26 : Hasil jadi alas panas dengan teknik tumpang tindih ... 47

27 : Diagram Distribusi Skor Kelas Eksperimen ... 70

28 : Diagram Distribusi Skor Kelas Kontrol ... 71

29 : Diagram Tingkat Kecendrungan Kelas Eksperimen ... 73

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Hal

1 : Sintaks Model Pembelajaran Langsung ... 12

2 : Desain Penelitian... 51

3 : Jumlah Populasi Penelitian ... 54

4 : Jumlah Sampel Penelitian ... 55

5 : Kisi-kisi pembelajaran teknik jahit perca... 57

6 : Lembar Deskriptor Kriteria Pengamatan ... 58

7 : Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 66

8 : Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ... 70

9 : Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ... 71

10 : Kategori Tingkat Kecendrungan Kelas Eksperimen ... 72

11 : Kategori Tingkat Kecendrungan Kelas Kontrol ... 73

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1 :Data Mentah Kelas Eksperimen ... 84

2 :Data Mentah Kelas Kontrol ... 85

3 :Data Hasil Penilaian Kelas Eksperimen... 86

4 :Data Hasil Penilaian Kelas Kontrol ... 88

5 : Uji Kesepakatan Pengamat ... 91

6 : Perhitungan Harga M, SD, dan Distribusi Frekuensi... 97

7 : Tingkat Kecendrungan ... 102

8 : Uji Normalitas ... 104

9 : Uji Homogenitas ... 107

10 : Uji Hipotesis ... 108

11 :Silabus ... 111

12 :RPP Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Flipchart ... 114

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik dan buruknya pribadi manusia

menurut ukuran normatif. menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius

menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik

diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu

menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat.

Sekolah merupakan sarana yang tepat bagi seseorang untuk memperoleh

pendidikan. Setiap sekolah pasti memiliki tujuan yang sama yaitu membentuk

siswa yang berprestasi, mandiri, ulet, dan penuh tanggung jawab. Sesuai dengan

program pemerintah yang mengatakan “wajib belajar sembilan tahun”. Dewasa ini

sudah banyak gedung-gedung sekolah yang dibangun.

SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang mengajarkan

suatu keahlian pada bidang tertentu. SMK memiliki tujuan untuk melahirkan

/menciptakan tamatan yang sudah memiliki suatu keahlian yang dapat/bersaing

dalam mencari suatu pekerjaan. Salah satu jurusan yang ada di SMK Negeri 1

berastagi adalah Kriya Tekstil. Salah satu mata pelajaran yang produktif adalah

membuat kriya tekstil dengan teknik jahit perca dan dalam pembelajaran ini siswa

dituntut untuk dapat mendiskripsikan jenis jahit perca dan dapat membuat jahit

perca dengan berbagai pola dan bentuk dalam berbagai fungsi. Jahit perca adalah

(16)

2

proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari

potongan-potongan kain/perca yang digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana.

Agar siswa mampu berprestasi serta mengembangkan potensinya, maka

perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup. Dengan memiliki pengetahuan,

maka siswa dapat dipastikan mampu mencapai tujuan dari bidang studi tersebut.

Agar pengetahuan dapat diterima oleh siswa maka guru harus melakukan atau

merancang suatu model dalam pembelajaran.

Model pembelajaran adalah cara mengajar yang digunakan dengan

maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu model

pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran langsung. Trianto

(2009) model pembelajaran langsung (direct instruction) merupakan salah satu

model pembelajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa

tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur

dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Elita Ngadi

selaku guru mata pelajaran teknik jahit perca masih banyak siswa yang belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dimana hasil belajar siswa kelas XI

SMK N 1 Berastagi dalam membuat teknik jahit perca masih kurang maksimal

dikarenakan siswa kurang serius mengikuti proses belajar. Karena dalam proses

pembelajaran tersebut guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional. Dimana pada pembelajaran konvensional suasana kelas cenderung

Teacher-Centered sehingga siswa menjadi pasif. Guru kurang menggunakan

(17)

3

buku ajar/referensi lain. Sehingga masih banyak siswa yang belum tertarik

terhadap mata pelajaran ini, siswa merasa bosan dan acuh tak acuh dalam belajar.

Hal ini lah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar teknik jahit perca. Ini

dibuktikan dari nilai tes awal siswa yang masih dibawah KKM yang ditentukan

yaitu 75.

Berdasarkan wawancara tersebut penulis mengadakan tes awal dikelas XII

yang sudah mempelajari teknik jahit perca. Hasil tes tersebut menunjukkan 11

dari 34 siswa mendapat nilai B berkisar 32,35% yang lulus KKM. Selain itu 23

siswa mendapatkan nilai C berkisar 67,65% yang tidak lulus KKM. Dari tes awal

yang dilakukan dapat dilihat hasil belajar teknik jahit perca masih rendah. Oleh

karena itu untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menawarkan salah satu

model pembelajaran yang dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran yaitu

dengan menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media flipchart

sebagai upaya meningkatkan hasil belajar teknik jahit perca.

Aunurrahman (2012), pembelajaran langsung adalah suatu model

pembelajaran dimana kegiatannya terfokus pada aktifitas-aktifitas akademik,

dengan model pembelajaran langsung ini guru dapat memberikan arahan dan

kontrol yang ketat terhadap kemajuan belajar siswa. Tujuan model pembelajaran

langsung adalah untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa, dan

dampak daripada metode ini adalah meningkatnya motivasi belajar siswa,

meningkatnya kemampuan siswa serta meningkatnya percaya diri siswa.

Salah satu kelebihan model pembelajaran langsung ini sangat sesuai jika

(18)

4

siswa secara langsung melihat demostrasi yang diberikan oleh guru. Siswa dapat

melihat langsung proses atau cara kerja suatu benda yang berkenan dengan bahan

pelajaran agar siswa tidak hanya menghafal konsep. Adakalanya guru juga

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang kurang dipahami

menyangkut materi yang dijelaskan.

Dalam hal ini juga untuk menunjang pencapaian kompetensi siswa media

pembelajaran yang digunakan juga sangat berperan dengan menggunakan media

flipchart atau bagan balikan yang dapat menyajikan setiap informasi dan

mempermudah siswa untuk lebih berperan serta aktif dalam proses kegiatan

belajar mengajar dan pembelajaran menjadi lebih interaktif.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan

permasalahan tersebut sebagai topik yang diteliti dengan judul “ Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media Flipchart Terhadap Hasil Belajar Teknik Tumpang Tindih pada Alas Panas Siswa XI Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

masalah penelitian yang diidentifikasi sebagai berikut :

1. Hasil belajar teknik jahit perca siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi

belum maksimal.

2. Proses belajar teknik jahit perca siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi

(19)

5

3. Desain model pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman siswa pada

mata pelajaran teknik jahit perca kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi masih

bersifat konvensional.

4. Belum digunakannya model pembelajaran langsung untuk meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik jahit perca.

5. Penggunaan media pembelajaran belum efektif.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat terlihat luasnya masalah

namun, mengingat dan mempertimbangkan waktu dan kemampuan penulis, maka

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi tahun

ajaran 2015/2016

2. Penerapan model pembelajaran langsung berbantuan media flipchart

3. Materi pokok dalam penelitian ini adalah pembuatan teknik tumpang

tindih yang diterapkan pada benda pakai yaitu alas panas dengan ukuran

18 cm x 18 cm dari bahan katun polos warna cream dan merah, motif

kembang kecil.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas XI SMK

(20)

6

2. Bagaimana hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas yang diberi

model pembelajaran langsung berbantuan media flipchart siswa kelas XI

SMK Negeri 1 Berastagi?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran langsung berbantuan media

flipchart terhadap hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas

siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan diatas maka

tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas XI

SMK Negeri 1 Berastagi.

2. Untuk mengetahui hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas

siswa yang diberi model pembelajaran langsung berbantuan media

flipchart siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran

langsung berbantuan media flipchart terhadap hasil belajar teknik tumpang

tindih pada alas panas siswa kelas XI SMK Negeri 1 Berastagi.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini

(21)

7

a) Bagi Siswa :

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan hasil

belajar teknik tumpang tindih dengan menggunakan model pembelajaran

langsung berbantuan media flipchart.

2. Membantu siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan

masing-masing siswa.

3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang akademik dan praktik.

b) Bagi Guru :

1. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam

mengadakan perubahan cara mengajar yang lebih baik lagi.

2. Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik.

c) Bagi Sekolah :

1. Sebagai bahan alternatif dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Dapat menjadi media pembelajaran bagi siswa pada mata pembelajaran

teknik jahit perca.

d) Bagi Peneliti :

1. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

2. Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang prosedur penyusunan dan

pelaksanaan penelitian dan sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi

(22)

80

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas di kelas

eksperimen berada pada tingkat kecenderungan kategori sangat baik

(75%)

2. Hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas di kelas kontrol

berada pada tingkat kecenderungan kategori baik (46,87%)

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat

pengaruh penerapan model pembelajaran langsung berbantuan media

flipchart terhadap hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas

siswa kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi dengan hasil

pengujian hipotesis > atau 4,261 > 1,671.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas,

implikasi dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran langsung berbantuan

media flipchart memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil

belajar teknik tumpang tindih pada alas panas siswa kelas XI Kriya Tekstil SMK

Negeri 1 Berastagi. Hal ini dapat dilihat uji statistik yang diperoleh dimana

> atau 4,261 > 1,671. Dalam penelitian ini dapat dilihat juga bahwa

(23)

81

hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas panas mengalami peningkatan

setelah dilakukan pengajaran dengan menggunakan pembelajaran langsung

berbantuan media flipchart yakni dengan diperoleh 75% siswa yang memiliki

hasil belajar kategori sangat baik. Hasil belajar teknik tumpang tindih pada alas

panas di kelas kontrol berada pada tingkat kecenderungan kategori baik dengan

persentase (46,87%). Untuk itu penggunaan model pembelajaran langsung

berbantuan media flipchart merupakan salah satu alternative untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam teknik jahit perca (menjahit alas panas dengan teknik

tumpang tindih).

C. SARAN

Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, ada beberapa saran ynag

diberikan antara lain :

1. Bagi guru bidang studi teknik jahit perca agar menciptakan suasana

belajar yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan model

pembelajaran berbantuan media agar memperoleh hasil belajar teknik

jahit perca siswa lebih maksimal.

2. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis harus

mampu menciptakan model pembelajaran berbantuan media yang lebih

menarik lagi untuk digunakan dalam penelitian, agar dapat

meningkatkan hasil belajar.

3. Diharapkan kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dan lebih sering

mengulang pembelajaran yang disajikan oleh guru mata pelajaran

teknik jahit perca agar hasil belajar dapat terus meningkat menjadi

(24)

82

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar .2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers Aunurrahman.2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Budiono,dkk.2008. Kriya Tekstil untuk SMK jilid 2.Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif: alternatif desain pembelajaran ysng menyenangkan. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV PUSTAKA SETIA Hariyany, Lusia. 2011. Desain aplikasi dari kain perca. Surabaya: Tiara Aksa Khalilullah.2007. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo

Rusman.2013. Belajar dan Pembelajaran berbasis komputer: mengembangkan profesionalisme abad 21. Bandung: Alfabeta

Sadiman, Arief S (dkk).2010. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, H. Wina. 2008. Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana

Shoimin, Aris.2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Sudjana .2005. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Bima Aksara

Susilana, Rudi.2009. Media Pembelajaran: Hakikat Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV WACANA PRIMA.

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutikno, Sobry.2013. Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam mewujudkan pembelajaran yang berhasil”. Lombok: Holistica

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group.

Yunita, Eka.2011. Pacthwork & Quilting untuk Pemula dengan kain perca. Jakarta Selatan: Demedia Pustaka

Sumber Internet

http://www.dumetschool.com/blog/Teori-Warna-sebagai-Unsur-Penting-Dunia-Desain/ di akses 11 mei 2016

(25)

83

Wiratama,Yudi.blogspot.co.id/2014/01/pembelajaran-konvensional pembelajaran.html.

Skripsi

Hasibuan (2015), Judul : Peningkatan hasil belajar membuat kerajinan kotak pensil dari perca tekstil dengan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) pada siswa kelas X di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. Perpustakaan Negeri Medan

Referensi

Dokumen terkait

perbedaan yang signifikan antara kelas yang diajar oleh guru yang belum. sertifikasi dan guru yang

Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) Batik Majapahit adalah batik yang dikerjakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah bekas kerajaan Majapahit

Adapun faktor yang menyebabkan hal tersebut, yaitu : (1) kurang kesinergian dan peran aktif semua guru di lingkungan sekolah untuk peduli dalam membentuk karakter peserta didik;

Hasil rata-rata tingkat nyeri menstruasi sebelum senam dysmenorhea sebesar 4,17 atau 50,0 % hal ini menunjukkan tingkat nyeri menstruasi yang dirasakan pada

The existence of this solutions is still kept putting the death pe- nalty in criminal law, whereas the effectiveness of the death penalty is scientifically still in

Untuk membedakan penelitian yang berjudul Teknik Persuasi dan Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Kalimat pada Slogan Iklan dalam Aplikasi Belanja di Google Play

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 8 Makassar yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran Camtasia Studio ,

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan