• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA KEPOLISIAN DALAM MENGATASI TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOBA (Studi Kasus: Polres Serdang Bedagai).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA KEPOLISIAN DALAM MENGATASI TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOBA (Studi Kasus: Polres Serdang Bedagai)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA KEPOLISIAN DALAM MENGATASI TINDAK

PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

(Studi Kasus: Polres Serdang Bedagai)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Helen Karolina Hutauruk

NIM. 3123111030

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Helen Karolina Hutauruk. NIM. 3123111030. Upaya Kepolisian dalam Mengatasi Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba (Studi Kasus: Polres Serdang Bedagai). Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas ILmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kepolisian dalam mengatasi tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran narkoba di wilayah hukum Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini dilakukan di wilayah hukum Polres Serdang Bedagai. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif yaitu suatu cara atau metode yang disajikan dalam bentuk paparan atau gambaran dari temuan-temuan yang ada di lapangan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 18 orang anggota kepolisian Sat Narkoba Serdang Bedagai. Teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat

Rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Upaya

Kepolisian dalam Mengatasi Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba (Studi

Kasus: Polres Serdang Bedagai)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memenuhi persyaratan tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada program

S-1 jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Sri

Hadiningrum, SH, M.Hum selaku dosen pengajar dan dosen pembimbing skripsi,

yang selama ini telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan

dan ilmunya sehingga dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr Syawal Gultom, M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Brutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

(7)

4. Bapak Arif Wahyudi SH, selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang selalu

memberi informasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh bapak/ibu dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, terkhusus kepada Ibu Dra.

Yusna Melianti, MH sebagai dosen pembimbing akademik sekaligus dosen

penguji utama dan bapak Fahmi Siregar SH, MA sebagai dosen penguji ahli yang

telah memberi masukan dan kritikan yang membangunan dalam penyempurnaan

skripsi ini.

6. Bapak Joni selaku staff tata usaha Jurusan Pendidikan Pancasila Dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

7. Seluruh anggota kepolisian di Polres Serdang Bedagai, terkhusus bapak

Laurensus Sianturi Akbp Hernowo selaku Kapolres di Polres Serdang Bedagai,

Bapak Jonner Sinaga Akp. Hendri Yanto selaku Kepala Satuan Res Narkoba di

Polres Serdang Bedagai dan Jhosua Hutahean yang telah yang telah memberi

waktunya dalam membantu penulis dalam penelitian.

8. Kepada keluarga besar penulis, teristimewa kepada kedua orang tua penulis

(ayah H. Hutauruk dan Ibu S. Simaremare) yang sungguh luar biasa memberi

kasih sayang kepada saya, sebagai malaikat penolong dalam hidup saya yang

memberi semangat, doa dan perjuangan yang besar hingga penulis

menyelesaikan perkuliahan saya, Tuhan Yesus memberkati kesehatan dan hidup

(8)

9. Kepada saudara kandung penulis abangda David Hutauruk, Budianto A.

Hutauruk, Desmon G. Hutauruk, Godlin Hutauruk, dan Lidia N. Hutauruk, juga

kepada abangda Juni Dallas Hutauruk yang telah memberi semangat dan doa

dalam menyelesaikan perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada keluarga besar Op. Masnur Hutauruk dan Op. Bangun Simaremare,

khususnya buat kak Cornelia Hutauruk, namboru penulis (D. Hutauruk/A.

Pardede) sekeluarga, pak tua penulis (J.Hutauruk/E.Silitonga,

L.Hutauruk/M.Simbolon), tulang penulis (Simaremare/br.Sirait) dan saudara

sepupu saya (Vera Elisa Hutauruk, Cinthya Hutauruk, Kak Ruth Hutauruk, kak

Julianti Hutauruk/Firman Silalahi, kak Tetti Simaremare) yang telah memberi

doa, semangat dan dukungan secara moral dan materil kepada penulis.

11. Terima kasih penulis ucapkan kepada sahabatku Irawati Sianturi, Leny Astria

Sinaga, Mince Wastina Sihombing, Koni Sitindaon, Pinta Sihole, Masna

Simanjuntak, Kak Patimah Manurung, tak lupa juga saya ucapkan terima kasih

kepada temanku Rosalika Simanungkalit, Andre Sitepu, Cinta Lilis, kak Grace,

Evaruth, dan semua rekan seperjuangan PPKn regular A 2012 yang berjuang

bersama selama perkuliahan dan selalu memberi motivasi.

12. Kepada teman satu pembimbing skripsi Evaruth Saida Napitupulu dan Nova

Juita Situmorang, terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya.

13. Terima kasih penulis ucapkan kepada Hamba Tuhan dan Jemaat Gereja

Pentakosta Partangga yang tetap memberi semangat dan doa dalam penyelesaian

(9)

14. Terima kasih penulis ucapkan kepada teman kos Niota Selfia Siahaan, Manahan

Berutu, Saor Boang Manalu, Desi Sitompul yang telah memberi semangat bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

15. kepada teman PPLT SMA N. 1 SEI RAMPAH 2015, khususnya Balqis Juniko,

Kak Debby Samosir, Dina Siburian, Renta Lubis, Risma P, Ryta Napitupulu dan

rekan-rekan lainnya yang memberi semangat dalam menyusun skripsi ini.

16. Terima kasih kepada semua rekan/pihak yang membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi tata bahasa maupun isinya. Untuk itu melalui kata

pengantar ini penulis sangat berharap dan terbuka menerima kritikan dan saran yang

membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat diterima dan dilanjutkan sebagai dasar penelitian selanjutnya dan bermanfaat

bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2016

(10)

DAFTAR ISI

b. Tugas dan Wewenang Kepolisian………..………. 11

2. Fungsi dan Tujuan Hukum………...……...…….. 15

3. NARKOBA……….……. .……. 16

a. Jenis-Jenis Narkoba……… ..……. 17

b. Dampak Penyalahgunaan Narkoba……….... 21

4. Upaya Kepolisian dalam Mengatasi Tindak Pidana Narkoba….… 23 a. Kepolisian sebagai Aparat Penegakan Hukum………... 23

b. Upaya Kepolisian dalam Mengatasi Tindak Pidana Narkoba….. 24

B. Kerangka Berpikir………..… 26

BAB III METODE PENELITIAN………...…... 29

A. Jenis Penelitian………. 29

(11)

C. Subjek Penelitian……….... ..……. 30

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional……….... 30

1. Variabel Penelitian………... 30

2. Definisi Operasional……… 30

E. Kisi-Kisi Penelitian………. 30

F. Teknik Pengumpulan Data………..……….. 31

G. Teknik Analisis Data………..………... 32

BAB IV PEMBAHASAN……….………. 34

A. HASIL PENELITIAN………..…. 34

1. Kondisi Fisik Wilayah……….... 34

2. Data Hasil Penelitian………..…… 40

3. Pembahasan Hasil Penelitian……….………… 47

a. Upaya Kepolisian dalam Mengatasi Tindak Pidana Narkoba... 47

b. Kendala Kepolisian dalam Mengatasi Tindak Pidana Narkoba..47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….……... 61

A. KESIMPULAN………..…….. 61

B. SARAN………..….. 62

DAFTAR PUSTAKA……….….. 63

LAMPIRAN………. . ……… . ...………. 65

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA……….. 65

LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN………... 67

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Kisi-Kisi Pertanyaan ... 31

Tabel 2: Data Jumlah Ungkap Kasus Tahun 2014 ... 40

Tabel 3: Data Jumlah Ungkap Kasus Tahun 2015 ... 41

Tabel 4: Data Tersangka Menurut Umur Pelaku Tahun 2014 ... 42

Tabel 5: Data Tersangka Menurut Umur Pelaku Tahun 2015 ... 43

Tabel 6: Data Tersangka Menurut Status Tersangka Tahun 2014 ... 44

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara hukum. Hal Ini secara jelas diatur

dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945

Pasal 1 ayat 3 yang mengatakan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara

Hukum”. Sebagai Negara hukum berarti setiap perilaku masyarakat harus sesuai

dengan hukum yang ada. Dengan kata lain hukum dijadikan sebagai tolak ukur

dalam setiap proses penyelenggaraan negara seperti penyelenggaraan

pemerintahan maupun dalam proses kehidupan bermasyarakat.

Pada hakekatnya hukum dijadikan sebagai alat untuk melindungi

kepentingan masyarakat yaitu dengan jaminan terciptanya kehidupan masyarakat

yang demokratis, yang menjamin perlindungan terhadap hak azasi manusia dan

keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga diharapkan setiap

masyarakat dapat diperlakukan sama dihadapan hukum.

Hukum sebagai pelindung kepentingan masyarakat dapat terwujud apabila

adanya penegakan hukum yang tegas dari aparat hukum yaitu penegakan yang

mengutamakan keadilan hukum bagi setiap masyarakat. Eksistensi dari aparat

penegak hukum yang tegas dalam menjalankan tugasnya akan menciptakan rasa

aman dan tertib dalam masyarakat.

Salah satu aparat penegak hukum yang bersentuhan langsung dengan

masyarakat adalah polisi. Sebagai aparat hukum polisi memiliki tanggung jawab

(14)

2

tempat pengaduan bagi masyarakat dalam mengatasi berbagai kejahatan dan

persoalan yang mengganggu dan meresahkan masyarakat. Kejahatan yang

semakin meningkat akan menimbulkan meningkatknya rasa takut terhadap tindak

kejahatan.

Penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan berbagai

macam masalah yang merugikan dan mengganggu ketentraman hidup masyarakat.

Penyimpangan tersebut dapat memicu berbagai macam bentuk tindak pidana.

Mulai dari pembunuhan, penculikan, pemerkosan, kekerasan, kenakalan remaja,

peredaran dan penyalahgunaan narkoba, serta tindak pidana lainnya. Tindak

pidana narkoba merupakan salah satu tindak pidana yang paling sering terjadi.

Masalah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia bukan

menjadi masalah yang baru lagi. Tindak pidana narkoba ini merupakan tindakan

yang menyita perhatian banyak pihak, baik pemerintah maupun masyarakat

karena sudah banyak masyarakat Indonesia yang terjerat kasus ini. Bukan hanya

pada kalangangan orang dewasa saja tapi juga sudah mewabah pada kalangan

remaja dan anak-anak.

Narkoba hanya dapat dipergunakan dalam dunia medis dan perkembangan

ilmu pengetahuan saja. Apabila penggunaan narkoba tidak sesuai dengan dosis

yang ditentukan atau tanpa pengawasan yang ketat dari pihak dokter maka akan

menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan fisik maupun mental yang

menggunakan. Namun seiring dengan perkembangan waktu narkoba yang

(15)

3

pengetahuan mulai beralih pada bisnis peredaran gelap dan penyalahgunaan

narkoba.

Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang sangat berbahaya

karena dampak yang ditimbulkan tidak hanya mempengaruhi satu aspek

kehidupan saja. Namun, berbagai aspek kehidupan dipengaruhi oleh

penyalahgunaan narkoba ini. Selain merugikan dirinya sendiri orang yang sudah

kecanduan narkoba juga dapat memicu kejahatan sosial lainnya. Seperti

pencurian, kekerasan bahkan bisa sampai tindakan lainnya yang lebih parah.

Tentu ini akan menyebabkan keresahan bagi masyarakat. Tindak pidana ini pun

terus meningkat setiap tahunnya. Maraknya peredaran dan penyalagunaan narkoba

ini menjadi masalah yang sangat meresahkan dan merugikan masyarakat

Indonesia.

Selain merusak kesehatan, penyalahgunaan narkoba juga membuat mental

dan kepribadian pemakai menjadi buruk. Perasaan yang berubah-ubah membuat

pemakai dapat bersikap nekat dalam melakukan berbagai tindakan yang

menyebabkan keributan dan kegelisahan di tengah-tengah masyarakat. Bagaimana

tidak, efek kecanduan yang dari narkoba membuat pengguna narkoba menjadi

ketergantungan. Rasa ketergantungan terhadap narkoba memicu para pemakainya

melakukan tindak kejahatan lain seperti pencurian, perampokan, penadahan

ataupun tindakan lain yang dapat merugikan orang lain dan mengganggu

keamanan masyarakat sekitar.

Keadaan inilah yang dimanfaatkan oleh oknum tak bertangggungjawab,

(16)

4

menggunakan narkoba maka ladang penghasilan mereka semakin luas. Bisnis

penyebaran narkoba ini menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Efek kecanduan

yang diberikan membuat para pengguna menjadikan narkoba sebagai kebutuhan

yang harus dipenuhi. Semakin banyak yang memakai maka semakin banyak

pemasukan dari si pengedar. Berbagai cara dilakukan untuk menghasut

masyarakat baik yang sudah dewasa bahkan ada juga yang masih remaja dan

anak-anak agar terjebak dalam penyalahgunaan narkoba. Rasa ingin tahu dan

emosional yang belum stabil dari remaja dan anak sekolah dimanfaatkan untuk

memuluskan aksinya. Bahkan ada yang melakukan penipuan dengan memberikan

narkoba dalam bentuk makanan ataupun minuman. Sehingga semakin banyak

yang menjadi korban dari penyalahgunaan narkoba ini.

Peredaran narkoba setiap tahun terus meningkat. Besarnya keuntungan

yang diperoleh dari penjualan gelap narkoba ini membuat tidak sedikit orang yang

tergiur untuk masuk dalam bisnis ini. Peredaran gelap narkoba ini seolah menjadi

bisnis yang sangat menjanjikan untuk mendapatkan kekayaan secara mudah dan

cepat tanpa memperdulikan dampak yang mereka timbulkan bagi keamanan dan

kesejahteraan bangsa Indonesia.

Semakin merajalelanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba ini

menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa ini. Bagaimana tidak, Peredaran

dan penyalahgunaannya tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, namun kini di

wilayah-wilayah terpencil juga sudah ikut jadi sasarannya. Salah satu wilayah

(17)

5

Masyarakat yang berada di wilayah hukum Kabupaten Sedang Bedagai ini sudah

banyak yang terjerat dalam kasus peredaran maupun penyalahgunaan narkoba.

Di Kabupaten Serdang Bedagai, mereka yang terjerat dalam kasus ini

bukan hanya lapisan ekonomi kelas atas saja namun hampir di semua baik lapisan

ekonomi kelas atas, menengah, maupun bawah. Bukan hanya itu saja, masyarakat

Serdang Bedagai yang terjerat dalam tindak pidana ini sebagian besar berusia

20-40 tahun yaitu orang-orang yang seharusnya berada dalam usia produktif yang

mampu menghasilkan dan berkarya dalam hidupnya. Bahkan peredarannya sudah

sampai menjerat beberapa anak-anak dan remaja yang masih dalam masa sekolah.

Melihat perkembangan peredarannya yang semakin meningkat tentu akan

menjadi ancaman bagi masa depan bangsa. Para generasi penerus bangsa yang

harusnya kita persiapkan untuk membangun dan memajukan bangsa ini yang

menjadi harapan bangsa kini berada dalam ancaman narkoba yang sangat

berbahaya bagi perkembangan mental, moral maupun masa depan mereka.

Mengingat dampak yang ditimbulkan oleh peredaran dan penyalahgunaan

narkoba ini, tentu menjadi tanggung jawab dari para penegak hukum khususnya

polisi dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat terlebih dalam mengatasi

masalah narkoba ini. Terlebih untuk menyelamatkan Indonesia agar para generasi

penerus bangsa ini tidak terjerat pada narkoba. Berbagai upaya dilakukan oleh

kepolisian selaku penegak hukum dalam mengatasi peredaran dan

penyalahgunaan narkoba ini, baik itu melalui razia maupun penyuluhan ke

(18)

6

Dalam upaya pemberantasan narkoba, kepolisian mengalami berbagai

hambatan, antara lain adalah masyarakat takut memberikan informasi kepada

kepolisian dengan alasan keselamatannya dapat terancam sehingga kurang terbuka

kepada polisi apabila ada hal-hal yang mencurigakan terkait peredaran narkoba.

Masyarakat juga ada beberapa yang terlibat dalam masalah maupun bisnis

narkoba sehingga masyarakat menjadi semakin tertutup kepada pihak kepolisian.

Apabila penyebaran ini tidak segera diatasi akan menimbulkan masalah

yang lebih besar ke depannya. Polisi sebagai penegak hukum harus segera

bertindak cepat terutama dalam memberantas jaringan peredaran gelap narkoba

dan juga para pemakainya. Agar Indonesia bersih dari penyalahgunaan narkoba

maka diharapkan masyarakat dengan para aparat kepolisian dapat saling

bekerjasama dalam usaha memberantas peredaran narkoba ini, baik melalui

pemberian informasi ataupun melapor apabila ada keluarga ataupun tetangga yang

terjerat kasus ini.

Dari masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Upaya Kepolisian dalam Mengatasi Tindak Pidana Penyalahgunaan

Narkoba (Studi Kasus: Polres Serdang Bedagai)”.

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum kabupaten

Serdang Bedagai sudah semakin massif

2. Peranan kepolisian sebagai aparat penegak hukum dalam mengatasi tindak

(19)

7

3. Dampak dari penyalahgunaan narkoba bagi masyarakat di kabupaten

Serdang Bedagai semakin mengkhawatirkan.

4. Upaya yang dilakukan kepolisian sebagai penegak hukum dalam

pemberantasan peredaran dan penyalagunaan narkoba belum maksimal.

5. Kepolisian mengalami berbagai hambatan dalam mengatasi

penyalahgunaan narkoba.

C. Pembatasan masalah

Masalah-masalah yang dikemukakan dalam latar belakang diatas sangatlah

luas dan kompleks, sehingga diperlukan adanya pembatasan masalah, maka

masalah penelitian ini dibatasi pada:

1. Upaya yang dilakukan kepolisian sebagai penegak hukum dalam

pemberantasan peredaran dan penyalagunaan narkoba belum maksimal di

Polres Serdang Bedagai.

2. Kepolisian mengalami berbagai hambatan dalam mengatasi

penyalahgunaan narkoba.

D. Perumusan masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Upaya yang dilakukan kepolisian sebagai penegak hukum

dalam pemberantasan peredaran dan penyalagunaan narkoba di Polres

Serdang Bedagai?

2. Apa saja yang menjadi hambatan yang dialami kepolisian dalam

(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan kepolisian sebagai penegak

hukum dalam pemberantasan peredaran dan penyalagunaan narkoba di

Polres Serdang Bedagai.

2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi hambatan yang dialami

kepolisian dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba Polres Serdang

Bedagai.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instansi kepolisian, yakni sebagai sumbangan pemikiran sebagai informasi

dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengayom masyarakat dan penegak

hukum.

2. Masyarakat, dapat memberikan informasi tentang pengaruh bahaya

penyalahgunaan narkoba tersebut kepada masyarakat luas khusunya di

kabupaten serdang bedagai.

3. Jurusan PPKn, dapat menjadi tambahan refernsi bagi rekan-rekan yang

membutuhkannya.

4. Penulis, sebagai bahan kajian dan memperluas wawasan berpikir dalam

ilmu pengetahuan hukum terutama alam masalah upaya kepolisian dalam

(21)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Upaya yang dilakukan pihak kepolisian sat res narkoba polres Serdang

bedagai dalam mengatasi tindak pidana penyalahgunaan narkoba ada 3

(tiga), pertama upaya pre-emtif, yaitu upaya pencegahan dini yang

dilakukan oleh pihak kepolisian dengan melakukan penanaman moral dan

nilai-nilai sehingga dapat diinternalisasikan dalam diri masyarakat. contoh

upaya preemtif yang dilakukan yaitu dengan melakukan penyuluhan,

bimbingan, arahan ke sekolah-sekolah, perusahaan, organisasi-organisasi,

tokoh-tokoh masyarakat (pemuka agama, pemuka adat, ketua kelompok

pemuda, dll). Kedua upaya preventif, upaya preventif merupakan upaya

pencegahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dengan melakukan razia

terhadap kendaraan yang lewat jalan raya atau Jalinsum, melakukan razia

di kafe-kafe dan tempat hiburan malam, melakukan razia sekaligus tes urin

di beberapa sekolah dan perusahaan. Ketiga upaya represif, upaya refresif

merupaka upaya penindakan atau pengakan hukum dimana dalam

pelaksanaan bersifat terbatas karena semua tindakan yang dilakukan oleh

kepolisian harus berlandaskan hukum. Upaya represif dilakukan meliputi

penyelidikan, pengerebekan, penangkapan, penyidikan, investigasi hingga

nantinya diproses dipersidangan.

2. Kendala yang dihadapi oleh pihak kepolisian dalam mengatasi tindak

(22)

62

dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah masyarakatnya. Kedua,

minimnya partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi terkait

peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Ketiga, alokasi dana dalam

pemberantasan narkoba masih minim. Keempat, bocornya informasi akan

dilakukannya penggerebak atau penangkapan. Kelima, pelaku yang sudah

ditangkap tidak mau memberikan informasi terkait dengan jaringan

sindikatnya dan lebih memilih untuk tutup mulut. Keenam, kurangnya

perhatian pemerintah terhadap mantan narapidana sehingga sering terjerat

dengan kasus yang sama lagi.

B. SARAN

1. Diharapkan kepada kepolisian menjalankan tugas dan fungsinya sesuai

dengan aturan yang berlaku

2. Diharapkan kepada masyarakat agar ikut serta dalam memberikan

informasi kepada kepolisian untuk memberantas peredaran dan

(23)

63

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdussalam. 2006. Prospek Hukum Pidana Indonesia dalam Mewujudkan

Rasa Keadilan Masyarakat. Jakarta: Restu Agung

Ali, Muhammad. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen. Jakarta: Pustaka Amani

Afiatin, Tina. 2008. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dengan Program

Aji. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Arif, Barda Nawawi. 2007. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan

Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan. Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti

Djamali, Abdoel. 2011. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Rajawali Press

Dirjosisworo, Soejono. 2010. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Rajawali Press

Huda, Ni’ Matul. 2013. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo

Makarao, dkk. 2013. Tindak Pidana Narkotika. Jakarta: Ghalia Indonesia

Manullang, Fernando. 2007. Menanggapi Hukum Berkeadilan Tinjauan

Hukum Kodrat dan Antinomi Nilai. Jakarta: PT. Kompas Media

Nusantara

Rahardi, Pudi. 2014. Hukum Kepolisian Kemandirian, Profesionalisme, dan

Reformasi Polri. Surabaya: Laksbang Grafika

Rifai, Achmad. 2014. Narkoba di Balik Tembok Penjara. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Soedjono, Dirdjosisworo. 2010. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Sofian, Andi dan Asis. 2014. Hukum Acara Pidana Suatu Pengantar. Jakarta: Prenadamedia Group

(24)

64

Sunarso, Siswantoro. 2004. Penegakan Hukum Psikotropika dalam kajian

sosiologi hukum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Supramono, Gatot. 2004. Hukum Narkoba Indonesia. Jakarta: Djambatan

Suyono, Yoyok Ucok. 2013. Hukum Kepolisian Kedudukan POLRI dalam

Sistem Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945.

Surabaya: Laksbang Grafika

Jurnal

Ricardo, Paul. 2010. “Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh Kepolisian (Studi Kasus Satuan Narkoba Polres Metro Bekasi)”. Jurnal Kriminologi Indonesia. 6 (3), 232-245

Peraturan Perundang-Undangan

KUHAP

UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Gambar

Tabel 1: Kisi-Kisi Pertanyaan ..............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Variabel ini memiliki nilai koefisien regresi negatif yang menjelaskan bahwa produksi jagung dari petani pemilik lahan pribadi cenderung lebih rendah dari pada produksi

Usaha lain yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik adalah dengan mengajak para guru dan tenaga pendidik untuk

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi minyak mint dari daun Mentha arvensis segar yang berasal dari Pujon, Batu, Indonesia dengan metode distilasi air,

Berdasarkan hasil pengujian dapat diambil kesimpulan: Hasil penilai kinerja Guru ini sangat dipengaruhi oleh penilaian Kepala sekolah, Penilaian Siswa, Pendidikan

Berdasarkan analisis barcode secara molekuler menggunakan COI, maka didapatkan hasil pada nomor spesimen 1 secara identifikasi morfologi spesies Macrobrachium malayanum

KS-07 Determinasi Hormon Kortisol dalam Serum Darah sebagai Indikator Stres pada Sapi Potong yang Disembelih dengan dan Tanpa Pemingsanan. Hadri Latif, Koekoeh Santoso,

Penelitian yang dilakukan oleh Ani Purwanita (2016) mengenai Perancangan system informasi berbasis web di SMK SIERE CENDEKIA KOTA TANGERANG yang menjelaskan bahwa

Pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten Sampang masih belum sepenuhnya mampu memenuhi tuntutan masyarakat dan perubahan lingkungan. Dalam peningkatan kualitas