• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Implementasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) (Studi pada Bank BRI Unit Bambu Kuning tahun 2011)”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Implementasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) (Studi pada Bank BRI Unit Bambu Kuning tahun 2011)”."

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi pada Tim Kreatif ProgramTalk ShowNeo Democrazy di Metro TV Jakarta)

(SKRIPSI)

Oleh

FITRI DAMAYANTI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

SHOW PROGRAM NEO DEMOCRAZY ON METRO TV (Study In Creative Team Of Production Process Talk Show Program

Neo Democrazy Metro TV In Jakarta)

By

FITRI DAMAYANTI

The background of this research is about handling broadcasting station to create a lot of creativities to produce some interesting programs. The researcer made talk show program Neo Democrazy that is political discussion program on Metro TV as her subject of research. This program shows the discussion about democration in Indonesia including to find bright spots and solutions of nations actual problem but covering into parody, by showing fresh humors and presenting informen that are compatiblein their field based on the topic that is appointed.

Problem statement of this research is how the role of script witer in production process talk show program Neo Democrazy on Metro TV been. This research is focused on pre-production step when appointing ide process, planning, and preparation of a program production is done. Especially, in this step of production script making which is done by the script writer. The goal of this research is to describe the role of a script individually in creative team program in production process talk show program neo Democrazy on Metro TV. This research uses descriptive research method by using qualitative approach to know the role of the script writer in the process of neo Democrazy talk show production.

(3)

education.

(4)

PROGRAMTALK SHOWNEO DEMOCRAZY DI METRO TV

(Studi pada Tim Kreatif ProgramTalk ShowNeo Democrazy di Metro TV Jakarta)

Oleh

FITRI DAMAYANTI

Latar belakang pada penelitian ini adalah pengelolaan stasiun penyiaran dalam menciptakan kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Peneliti menjadikan programtalk showNeo Democrazy yang merupakan sebuah acara diskusi politik di Metro TV sebagai subjek penelitian. Program acara in menampilkan diskusi mengenai demokrasi di Indonesia besertamencari titik terang dan solusi dari maslah aktual bangsa namun dibalut dalam bentuk parodi dengan menampilkan humor-humor segar dan menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi dibidangnya sesuai dengan topik yang diangkat.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peran penulis naskah/script writer dalam proses produksi program talk show Neo Democrazy di Metro TV. Penelitian ini terfokus pada tahapan praproduksi dimana proses penentuan ide, perencanaan, dan persiapan produksi dalam sebuah program dilakukan. Terutama pada tahapan pembuatan naskah produksi yang dilakukan oleh penulis naskah program. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran penulis naskah secara individu di dalam tim kreatif program dalam proses produksitalk show Neo Democrazy di Metro TV. Metrode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peran penulis naskah dalam proses produksi program talk showNeo Democrazy.

(5)
(6)

DEMOCRAZY DI METRO TV (Studi pada Tim Kreatif Program Talk Show Neo Democrazy di Metro TV Jakarta)

Nama Mahasiswa : Fitri Damayanti

Nomor Pokok Mahasiswa : 0856031022

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

MENYETUJUI,

1. Komisi Pembimbing

Drs. Teguh Budi Raharjo , M.Si NIP. 19600122 198703 1004

2. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

(7)

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Teguh Budi Raharjo , M.Si. ...

Penguji Utama :Dr. Abdul Firman Ashaf , S.IP , M.Si ...

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Drs. Agus Hadiawan , M.Si. NIP. 19580109 198603 1 002

(8)

DEMOCRAZY DI METRO TV (Studi pada Tim Kreatif Program Talk Show Neo Democrazy di Metro TV Jakarta)

Nama Mahasiswa : Fitri Damayanti

Nomor Pokok Mahasiswa : 0856031022

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

MENYETUJUI,

1. Komisi Pembimbing

Drs. Teguh Budi Raharjo , M.Si NIP. 19600122 198703 1004

2. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

(9)

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Teguh Budi Raharjo , M.Si. ...

Penguji Utama :Dr. Abdul Firman Ashaf , S.IP , M.Si ...

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Drs. Agus Hadiawan , M.Si. NIP. 19580109 198603 1 002

(10)

(Studi pada Tim Kreatif ProgramTalk ShowNeo Democrazy di Metro TV Jakarta)

Oleh

FITRI DAMAYANTI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(11)
(12)

Alhamdulillahirobbil‘alamin. Segala puji syukur penulis ungkapkan atas kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmat, nikmat, ridho, dan kehendak-Nya-lah, peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini, dengan judul“Peran Penulis Naskah/Script Writer Dalam Proses Produksi Program Talk Show Neo Democrazy di Metro TV” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan maupun penyususnan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi proses pembelajaran dan perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas di kemudian hari.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Allah SWT.

2. Untuk Bapak dan Ibu

3. Untuk Adikku. Terima kasih untuk menjadi seorang adik yang baik, semangat berjuang. Serta kakak ku dan keluarga.

4. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi sekaligus Dosen Pembimbing skripsi yang telah dengan sabar membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Abdul Firman Ashaf , S.IP , M.Si selaku Dosen Pembahas dan Dosen Penguji skripsi, yang telah membimbing dan belajar banyak hal dari dirinya.

(13)

9. Mbak Gita selaku Humas Metro TV yang bersedia membantu penyelesaian penelitian skripsi ini.

10. Kepada Mas Eko Sri Raharjo (Produser), Mas Akhmad Duddy (Produser Junior). Terimakasih banyak Mas Eko dan Mas Dudi atas bantuan dan kesediannya menjadi narasumber untuk skripsi ini. Kepada Mas Anang (Eksekutif Produser), Mas Ardha Presetya, Mbak Grace Vidya dan mbak Deirdre Tenawin serta seluruh Tim Produksi Neo Democrazy. Terimakasih atas keramahan dan bantuan yang telah kalian berikan dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Mas Welnaldi ‘Iwel’ Sastra, selaku penulis naskah program Neo Democrazy Metro TV. Terimakasih atas bantuan, kesabaran, kesediaan, waktu serta keramahannya dalam menjadi narasumber utama penelitian skripsi ini. Mbak Melanie Putria, Mas Muchlis “Mucle” Katulistiwa, dan Mas Faqih “Ngademin” atas kesediannya dan keramahannya dalam

menjadi narasumber penelitian ini. Serta seluruh pengisi acara Neo Democrazy Metro TV.

12. Dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi : Ibu Ida, Ibu Hestin, Ibu Nina, Ibu Anna, Ibu Windah, Ibu Nanda, Ibu Bangun, Pak Sarwoko, Pak Agung, Pak Andy, Pak Riza, Bu Wulan, Pak Cahyono, Bu Tina Pak Rudy dan semuanya.

13. Seluruh staf administrasi dan karyawan FISIP Universitas Lampung. 14. Teman- teman 2008 yang juga lagi berjuang (walau beberapa sudah

melewati perjuangan skripsi ini): para anak kos yang setia setiap saat, Iin dan Grace, Bagus, Helda, Bastian tukang motret keren, Puspa sipetualang, Ari, Faruk, Arya, Embun, Andy, Dora, Helda Nur, Amal, Rangga, Willy, Anita, Satria, Ali Akbar, Amri, Diah, Barni, dan Miftah.

(14)

Alya, Angel.

16. Rekan setiaku rekan seangkatan: Febri, Norma, Intan, Galan, Leovina, Amar, Sandi, Rafi, Sulis, Vania, Adi, Arif, Resdhy, Rizqi, Yunni, Vicka, Agphin, Edo, Fani, Wati, Okta, Indah, Rizky, Merisa, Rosi, dan Luky. We Are Band of Brother!

17. Dian yang sudah merevisi “curhatan” diriku, Emmy yang tahan emosi merapihkan “curhatan” ini, Diane, Tati, Susano, dan Anggi tabah membaca “curhatan” ini.Para Sippers, Pertemanan beda usia yang aneh. 18. Keluarga besar HMJ Ilmu Komunikasi UNILA.

19. Parabrothers New Orangedan “kotakide”: Sulis, Kak Risman, Tiya, Kak Budi, Fadli, Adhi. Semangat berkarya!

20. Teman-teman KKN di Mesuji: Ajeng, Rara, Herda, Fadlin, Risna, Irke, terimakasih untuk kebersamaannya selama 40 hari yang memberikan cerita dalam kebodohan dan pembelajaran.

21. Bude, Om Iwan, Bang Edi, Mbak Frida, Kak Ryan, Kan Riki, Kak Budi dan Dian yang sudah memberikan tempat tinggal selama penulis melakukan penelitian.

22. Adik-adikku, Rosani dan Puji. Adik-adik di organisasi lainnya

23. Serta semua orang yang ada dikehidupan penulis yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

24. Kepada Anda yang membaca skripsi ini, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi anda khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

Penulis,

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan pembahasan mengenai peran individu dalam suatu proses produksi tayangan televisi telah dilakukan oleh beberapa peneliti di Indonesia. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh M. Yokhie Oetomo (2011), Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Lampung, dengan penelitian yang berjudul “Peranan Producer Assistant dalam Proses Produksi Program Acara MTV Ampuh di Stasiun Global TV”. Penelitian ini fokus terhadap peran asisten produser dalam proses produksi suatu program acara televisi.

Kemudian penelitian berikutnya mengenai strategi pengembangan program televisi juga telah dilakukan. Salah satunya oleh Guntur Mardhika (2011), alumnus Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jakarta. Judul penelitian tersebut yaitu, “Strategi Produser dalam Meningkatkan Rating Program Acara Musik Dahsyat RCTI”. Pada penelitian yang dilakukan oleh Guntur Mahardika, penelitian lebih terfokus pada pengembangan strategi yang dilakukan oleh produser dalam meningkatkan rating suatu program acara televisi.

(16)

Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Penelitian tersebut berjudul, “Analisis Tugas Production Assistant Periode 2011-2012 dalam Proses Produksi Program Talk Show “Bukan Empat Mata” di Trans7, Jakarta”. Penelitian ini lebih kepada analisis tugas seorang asisten produser pada tim produksi dalam proses produksi program acara televisi.

Pada dasarnya, ketiga penelitian tersebut mengandung unsur yang berkaitan dengan penelitian “Peranan Penulis naskah/Script writer dalam Proses Produksi Program Talk Show Neo Democrazy di Metro TV”, karena subjek penelitian ketiga penelitian ini bergerak pada bidang yang sama, yakni manajemen media massa yang menjelaskan tentang peran individu dalam proses produksi program acara televisi sebagai kegiatan utama. Bila penelitian tersebut lebih fokus pada peran produser dan asisten produser program acara suatu stasiun televisi, penelitian “Peranan Penulis naskah/Script writer dalam Proses Produksi Program Talk Show Neo Democrazy di Metro TV lebih fokus terhadap peran penulis naskah suatu program acara televisi, dalam hal ini merupakan penulis naskah di dalam tim kreatif pada program talk show Neo Democrazy di Metro TV Jakarta.

B. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa

1. Tinjauan Tentang Komunikasi

(17)

komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2007: 46).

Carl I. Hovland mendenifisikan komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy, 2006: 9-10). Sedangkan Menurut Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid, menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam (Wiryanto, 2002: 6).

2. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan adopsi dari bahasa Inggris, yaitu mass communication, kependekan dari mass media communication yang artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “mass mediate”(Wiryanto, 2002: 2).

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa baik cetak maupun elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga (orang yang dilembagakan) yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat anonim dan heterogen (Dedi Mulyana, 2007: 75).

(18)

keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu. Komunikasi Massa adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder atau mencatat ketika berwawancara. Komunikasi Massa adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Komunikasi Massa adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa bersumber dari komunikasi yang menyampaikan pesannya dengan menggunakan media massa yang ditujukan untuk masyarakat luas. Karakteristik komunikasi massa menurut Ardianto (Nurudin, 2007: 30-32), diantaranya sebagai berikut:

1. Komunikasi bersifat melembaga. 2. Komunikasi bersifat heterogen. 3. Pesan bersifat umum.

4. Proses komunikasi berlangsung satu arah.

(19)

6. Sangat mengandalkan peralatan teknis (media massa).

7. Dikontrol oleh gatekeeper (pihak yang menentukan pengemasan pesan dari media massa).

C. Tinjauan Tentang Media Massa

1. Pengertian Media Massa

Menurut Wahyudi (Wahyudi, 1991: 88) media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massal. Disebut demikian karena sifatnya yang massal, misalnya pers, radio, film, televisi, dan lain-lain.

1. Pers, pers dalam arti luas meliputi segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum/publik tertentu, termasuk buku, pamflet, brosur, koran, dan sebagainya.

2. Radio, keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan stasiun pemancar dan diterima pesawat penerima yang ada di rumah, di mobil, di kapal, dan dimana saja.

3. Film, keseluruhan pita celluloid atau sejenisnya yang mengandung gambar-gambar yang dapat diproyeksikan pada layar.

4. Televisi, mass media yang memancarkan suara dan gambar atau secara mudah dapat disebut sebagairadio with picture atau movie at home.

2. Fungsi Media Massa

Idealisme yang melekat pada pers dijabarkan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi menurut Onong U. Effendy (2006), diantaranya:

(20)

2. Fungsi mendidik (to educate) 3. Fungsi menghibur (to entertain) 4. Fungsi mempengaruhi(to influence)

D. Tinjauan Tentang Televisi

1. Sejarah Singkat Televisi

Televisi adalah produk dari teknologi canggih dan kemajuaannya sendiri sangat bergantung dari kemajuan-kemajuan di bidang teknologi, khususnya teknologi elektronika. Wajarlah bila pengadaan dan pengelolaannya memerlukan biaya yang sangat mahal dan melibatkan banyak tenaga yang memiliki keahlian yang berbeda-beda. Landasan tunggal, dari pengelola siaran televisi yang memiliki keahlian yang berbeda ini ialah kreatifitas perorangan. Tanpa kreatifitas siaran televisi akan monoton dan sangat menjemukan penontonnya (Wahyudi, 1991:49-51).

(21)

Banyak siaran televisi yang sangat diminati karena cepat, lugas dan lengkap dalam meliput sesuatu. Saat ini televisi selain sebagai sumber berita juga memiliki fungsi sosial. Untuk kontak sosial, rujukan kehidupan sehari-hari, untuk menyenangkan diri sendiri, melepas kebosanan dan sebagainya (Djamal dan Fachrudin, 2011: 23-36).

2. Siaran Televisi di Indonesia

Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai saat penyiaran upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1962 di Jakarta. Kemudian pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se- Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula TVRI digunakan sebagai stasiun penyiaran publik milik pemerintah hingga sekarang. Di Indonesia dunia pertelevisian berkembang pesat, terbukti dengan bermunculannya televisi swasta dibarengi dengan deregulasi pertelevisian Indonesia oleh pemerintah pada tanggal 23 Agustus 1990 (Djamal dan Fachrudin, 2011: 23-36).

(22)

3. Karakteristik Televisi

Televisi memiliki beberapa karakteristik. Adapun karakteristik televisi (Kuswandi, 1996: 100) adalah sebagai berikut:

a. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual). Karena sifatnya yang audiovisual maka siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta, maupun film berita yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik berita. Pemirsa pada umunya merasa terpenuhi keingintahuannya bila setiap berita televisi dilengkapi dengan film berita. Terlebih lagi bila kualitas rekamannya baik, serta momen pengambilannya tepat, seolah-olah pemirsa melihat langsung peristiwa tersebut.

b. Berpikir dalam gambar

(23)

c. Pengoperasian lebih kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan banyak orang. Untuk menayangkan acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat melibatkan 10 orang. Peralatan yang digunakannya pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal daripada surat kabar, majalah dan radio siaran .

E. Tinjauan Tentang Program Acara Televisi

1. Tinjauan Tentang Program

Program adalah acara pertunjukan televisi, radio atau sebagainya. Program acara televisi adalah semua acara yang disiarkan secara melalui televisi. Program acara televisi dapat berbentuk berita, komedi, kebudayaan, musik dan sebagainya (Djamal dan Fachrudin, 2011: 159).

(24)

2. Format Program Televisi

Menurut Naratama, definisi acara televisi yaitu merupakan sebuah perencanan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan target permirsa acara tersebut (Djamal, 2011: 168).

Naratama (Djamal, 2011: 168) membagi format acara televisi menjadi 3, yaitu: 1. Drama/fiksi (timelessdan imajinatif)

Tragedi, aksi, komedi, cinta/romantisme, legenda, horor. 2. Non drama (timelessdan faktual)

Musik,magazine show, talk show, variety show, repackaging, game show, kuis,talent show, competition show.

3. Berita/news(aktual dan faktual)

Berita,current affairs program,sport, magazine news, features.

Bagan. 1 Format Acara Televisi.

Perkembangan kreatifitas program-program televisi saat ini telah melahirkan berbagai bentuk program televisi yang sangat beragam. Keunikan program televisi berjalan seiring dengan kecenderungan gaya hidup msyarakat di sekitarnya yang

Format acara televisi

Timeless& imajinatif Drama/fiksi

Timeless& faktual Non drama/non fiksi

(25)

saling mempengaruhi. Sehingga munculah ide-ide yang menampilkan format baru pda program televisi agar memudahkan produser, sutradara, dan penulis naskah menghasilkan karya spektakuler (Djamal, 2011: 167).

Oleh sebab itu, siapapun yang ingin menghasilkan karya televisi yang baik, mereka harus bekerja sama dalam satu tim produksi. Mereka juga harus memahami format televisi apa yang akan dieksekusi.

4. Tinjauan Tentang ProgramTalk show

Talk show merupakan peliputan terencana sesuai dengan namanya, teknik peliputan ini lebih mudah tapi penuh dengan tantangan karena sudah terduga dan terencana, maka fakta peristiwa dan data diperoleh lebih lengkap dan akurat serta peliputan jenis ini dapat melibatkan analisis reporter serta latar belakang dibalik suatu peristiwa (Baskin, 2006:141).

Program talk show menurut Fred Wibowo merupakan sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik atau sedang hangat dibicarakan masyarakat. Program talk show dapat memperoleh tekanan yang berbeda, yaitu:

• Penekanan pada aspekshow-nya.

Ini berarti program talk atau pembicaraannya berkonteks pada program show-nya.

(26)

Bentuk lain program talk show dapat pula menyatukan dua gagasan tersebut atau pembicaraan murni. Pembicaraan murni merupakan sebuah show karena daya tarik permasalahan, tokoh, presenter dan seluruh sajian (Wibowo, 2009: 68).

Program talk show adalah perbincangan dengan tukar-menukar pendapat dimana pemimpin acara dapat mengatur dan bertindak mengambil peranan aktif tanpa menarik kesimpulan, terkadang acaranya diselingi hiburan oleh peserta maupun pemimpin acara itu sendiri (Darmanto, 1998: 100).

Definisi talk show menurut Farlex (dalam Morissan, 2009) dalam The Free Dictionary :

A television or radio show in which noted people, such us authorities in a

particular field, participate in discussion or are interviewed and often answer question from viewers or listeners.

Sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartisipasi dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau pendengar.

Talk showmempunyai ciri tipikal, yaitu:

• menggunakan percakapan sederhana (casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi heterogenitas khalayak).

• Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting (atau dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik bagi pemirsanya. • Wacana yang diketengahkan merupakan isu (atau trend) yang sedang

(27)

Faktor yang perlu diperhatikan dalam program talk show terletak pada materi acara atau permasalahan. Sehingga tema yang populer ataupun penting lainnya jika tidak dikonsep secara baik dan menarik maka acara tersebut akan menjadi tidak menarik (Morissan, 2009).

F. Tinjauan Tentang Manajemen Media Penyiaran

Manajemen yang baik mutlak diperlukan pada media penyiaran. Morissan menjelaskan dalam bukunya Manajemen Media Penyiaran, bahwa mengelola media penyiaran pada dasarnya adalah mengelola manusia. Keberhasilan media penyiaran sejatinya ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada tiga pilar utama yang merupakan fungsi vital yang dimiliki setiap media penyiaran yaitu teknik, program dan pemasaran.

(28)

Sebagaimana organisasi atau perusahaan lain, media penyiaran menggunakan manajemen dalam menjalankan kegiatannya, dan setiap orang yang mempunyai tanggungjawab atas bawahan dan sumber daya organisasi lainnya dengan menjalankan fungsi manajemen. Pada dasarnya, manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan menjadi lebih sulit.

Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. Selain itu penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan. Keberhasilan media penyiaran bergantung pada bagaimana kualitas orang-orang yang bekerja pada ketiga bidang tersebut. Peneliti ingin menjelaskan bagaimana stasiun penyiaran beroperasi, peran dan tanggung jawab dalam suatu departemen serta individu. Tanggung jawab setiap posisi yang ada pada suatu media penyiaran dan hubungan berbagai posisi satu sama lainnya serta garis komando diantara posisi itu. Penelitian ini lebih mengarah pada bagian program mengenai peran penulis naskah dalam proses produksi yang terdapat sebuah produksi program acara televisi.

G. Tinjauan Tentang Produksi Program Televisi

1. Tinjauan Tentang Produksi Program

Menurut Wahyudi, proses produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:

(29)

Pra-produksi adalah semua kegiatan sampai dengan pelaksanaan liputan (shooting). Tahap-tahap yang termasuk kegiatan pra-produksi antara lain:

• penuangan ide/gagasan ke dalamoutline

• pembuatanformat/scenario/treatment, script, story boardprogram meeting

hunting(peninjauan lokasi liputan) • production meeting

technical meeting

• pembuatan dekorasi, dan lain-lain. 2. Produksi (peliputan)

Produksi adalah seluruh kegiatan liputan(shooting)baik di studio maupun di luar studio/lapangan. Proses liputan(shooting) juga disebuttaping (jika tidak dilakukan secara siaran langsung/live). Selesai shooting harus diadakan checkingapakah perlu ada shootingulang. Checkingberikutnya dilakukan setelah selesai editing dan manipulating yang lazim disebut review untuk menentukan apakah perlu ada perbaikan, kemudian dilakukanpreview.

3. Pasca-produksi (penyuntingan).

Pasca-produksi adalah semua kegiatan setelah peliputan/shooting/taping sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Tahapan yang termasuk kegiatan pascaproduksi antara lain:

editing(penyuntingan).

(30)

2.Job DescriptionPada Proses Produksi Sebuah Acara Televisi.

Pembagian kerja sebuah tim produksi program acara secara umum terdiri dari, sebagai berikut:

Executive producer, adalah seseorang yang memprakarsai (mempunyai

ide) dan yang mengorganisasi produksi paket acara radio ataupun televisi. • Producer, adalah seseorang yang dipercayai oleh executive producer

untuk melaksanakan ide/gagasannya. Executive produser dapat dirangkap satu orang.

Director, adalah program director (PD)/pengarah acara/sutradara, yaitu

seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap teknis produksi.

• Asisten sutradara, adalah yang bertugas membantu sutradara program dalam mengawasi aspek kreatif dari suatu produksi.

Director of photography, adalah yang bertanggung jawab pada aspek kreatif penggunaan kamera dan melakukan pengawasan terhadap komposisi gambar.

Writer/script writer, adalah penulis naskah/pemilik ide cerita yang

membuat alur cerita.

Audio mixer/Switcherman/pemandu gambar, adalah yang bertugas di

ruang kontrol untuk menampilkan perpaduan gambar dari beberapa sumber gambar kedalam satu tampilan visual program televisi.

Audio operator/audio mixer, adalah penanggung jawab perekaman suara.

(31)

Set designer/art director, adalah ahli dekorasi.

Set construction, adalah pelaksana dekor/konstruksi.

Graphic coordinator, adalah koordinator penyusun grafik.

Technical director (TD), adalah penanggung jawab teknik. Tetapi pada beberapa stasiun televisi, TD dimaknai juga sebagai operatorvideo mixer, sebab melalui audio mixer itu, output visualisasi dipilih dan direkam (menentukan jalannya rekaman).

Talent, adalah penanggung jawab tata rias muka, rambut, aksesoris, dan

penghubung pengisi acara. Pengertiantalentyang lain adalah pengisi acara itu sendiri.

Camera operator/camera person, adalah yang mengatur operasional

kamera.

Video operator/teknisi video, adalah penata video dari kamera.

• Operatorfilm dan video,adalah penanggung jawab manajer produksi. • Music director,adalah yang bertanggung jawab terhadap ilustrasi musik. • Go-fer, adalah pembantu umum.

(32)

Bagan 2. Pembagian Kategori Tim Produksi Program.

H. Tinjauan Tentang Peran Penulis Naskah

1. Tinjauan Tentang Peran

(33)

Menurut Linton (dalam Robbins, 2006: 41) peran adalah type dynamic aspect of status. Dengan kata lain, seorang yang menjalankan perannya sesuai dengan hak dan kewajibannya. Sedangkan menurut Merton (dalam Robbins, 2006: 41) peran adalahcomplement of role relationships wich person have by virtue of occupying status, dengan kata lain adalah pelengkap hubungan peran yang dimiliki seseorang karena memiliki status tertentu.

Konsep tentang peranan (role) menurut Komarudin (1994: 768) dalam buku “Ensiklopedia Manajemen” mengungkapkan sebagai berikut:

1. Bagian dari tugas utama yang dilakukan oleh manajemen 2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status. 3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.

4. Fungsi yang diharapkan oleh seseorang dan menjadi karakteristik yang ada pula.

5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.

Menurut Soekamto (1990: 269) peran adalah aspek dinamis, kedudukan peran lebih banyak merujuk pada fungsi penyesuaian diri sebagai suatu proses. Peran mencangkup 3 hal yaitu :

a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.

b. Suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

(34)

2. Tinjauan Tentang Tim Kreatif/Staf Kreatif

George Heinemann seorang produser dari NBCyang mengatakan, “Producting is 60 percent organization and 40 persent creativity”. Kegiatan produksi 60% merupakan kegiatan pengorganisasian dan yang 40% merupakan kreatifitas. Dari keterangan Heinemann diatas menunjukan bahwa tanpa kemampuan mengorganisasikan, sangat kecil kemungkinannya dapat merubah bentu kreatifitas menjadi suatu program televisi yang baik.

Pada dasarnya kreativitas adalah pengelolaan suatu ide, menghubungkan beberapa elemen ide-ide yang terpisah, selanjutnya ide atau gagasan tersebut dikembangkan dan diolah menjadi suatu isian program siaran televisi yang menarik, unik, dan inovatif. Hugenholtz menitikberatkan kreativitas pada pemberian bentuk, yaitu kemampuan untuk memberi bentuk pada suatu maksud, niat, ide sedemikian rupa dengan cara dan alat (sedemikian rupa) sehingga bentuk tersebut tidak kekurangan atau kelebihan dan bisa berbicara sendiri. Bentuknya harus jelas, hal ini berarti bahwa kreativitas berhubungan dengan suatu yang dijadikan faktor kenyataan dan menjadi kemungkinan yang bermakna (Effendy, 2006: 125).

(35)

(internal/eksternal) menjadi desain program. Mengembangkan ide program beradasakan keinginan masyarakat dan menyusun desain program.

Menurut Gilson dan Berkman, kreativitas didefinisikan sebagai cara menghubungkan beberapa elemen menjadi sesuatu yang menarik perhatian (Rhenald Kasali, 1992) Gilson dan Berkman menyatakan proses perumusan suatu strategi kreatif terdiri dari tiga tahapan dimana di pandang dari strategi kreatif program acara, yaitu:

1. Tahap Pertama

Mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar orang-orang kreatif dapat dengan segera menemukan strategi kreatif mereka.

2. Tahap Kedua

Selanjutnya orang-orang kreatif harus “membenamkan” diri mereka dalam informasi-informasi tersebut untuk menetapkan suatu posisi dalam penayangan serta menentukan tujuan program acara yang akan dihasilkan. Pada tahap inilah ide-ide, yang merupakan jantung dari seluruh proses perumusan strategi kreatif, dicetuskan dan dikembangkan. Biasanya untuk memperoleh hasil kerja yang optimal, dilibatkan pula suatu diskusi yang sangat hati-hati diantara orang-orang kreatif.

3. Tahap Ketiga

(36)

Proses kreatif penciptaan program siaran televisi berkembang mulai dari berlangsungnya proses imajinasi menjadi gagasan awal, proses perancangan (penyusunan format dan kriteria program siaran), proses produksi, sampai pada proses kreatifnya tersebut, setiap programmer siaran televisi sudah bersentuhan langsung dengan teknologi, mulai dari produk teknologi komunikasi yang paling sederhana (word processor) sampai pada produk teknologi komunikasi televisi yang paling canggih (satelit).

Disetiap stasiun televisi di dunia ini, tugas tim kreatif adalah memberikan ide, konsep, rancangan, dan naskah yang siap dieksekusi oleh tim produksi televisi. Dasarnya adalah riset, penulis naskah, skenario drama, skenario non-drama, jadwal dan rundown acara. Saat ini, penulis naskah/script writer pada umumnya berada pada divisi khusus yang disebut dengan tim kreatif. Hal ini berkaitan dengan tugas mereka yang mengandalkan kreatifitas dari pada kemampuan ataupun keterlibatan secara teknis dengan peralatan produksi.

3. Tinjauan Tentang Penulis Naskah/Script Writer

(37)

Definisi Penulis naskah/script writer, adalah penulis naskah/pemilik ide cerita yang membuat alur cerita. Penulis naskah mengorganisasikan semua aspek kreatif/konten program dalam proses produksi. Bertanggungjawab untuk membuat skrip, rundown, research materi yang terkait dengan program, memastikan director dantalent memahami konsep program sehingga eksekusi berjalan sesuai dengna konsep yang diinginkan (Morissan, 2009: 275).

Wahyudi menjelaskan secara umum urutan langkah atau tahap-tahap dalam penyusunan naskahvideo/televisi:

a. Persiapan Menulis naskah/ Teks / Narasi • menemukan ide atau gagasan • menetapkan format program

• penulisan kerangka tulisan (outline)

• penulisan narasi (menulis rencana gambaran visual secara keseluruhan)

Sebelum menulis naskah untuk panduan produksi ditulis, biasanya didahului dengan membuatsynopsis, dantreatment

1)Sinopsis

Gambaran secara ringkas dan tepat tentang tema atau pokok materi yang akan dikerjakan berisi gambaran alur, isi cerita, perwatakan pemain (bila ada), tempat, waktu, serta keterangan lain yang memperjelassinopsis.

2)Treatment

(38)

ringkasan dari rangkaian suatu peristiwa menggunakan bahasa visual. Sehingga apa yang dibaca dapat memberikan gambaran mengenai apa yang akan dilihat. Sehingga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a) Urutan dalamvideosudah makin jelas,

b) Sudah kelihatan formatnya apakah dialog (bagaiamana pokok dialognya) atau narasi (bagaimana pokok narasinya),

c) Sudah dimulai adanya petunjuk-petunjuk teknis yang diperlukan. 3) Skenario/Naskah

Dari treatment kemudian dibuat naskah produksi atau scenario. Penulisan naskah produksi atau skenario harus operasional karena digunakan sebagai panduan tidak saja kerabat kerja (crew) tetapi juga pemain dan pendukung lain yang terlibat. Penulisan naskah atau skenario pada dasarnya menggambarkan sekaligus menyuarakan apa yang ingin disampaikan.

b. Menilai Naskah/Teks/Narasi

(39)

c. Mengedit Naskah/Teks/Narasi

Setelah naskah/teks/narasi dinilai penulis naskah akan melakukan editing. Untuk editing naskah program televisi akan dilakukan sekaligus dalam bentuk naskah produksi yang didalamnya telah terdapat petunjuk/perintah bagi kamerawan tentang teknik shoting dan obyek shooting. Petunjuk/perintah bagi narator/presenter dalam membacakan narasi,durasi setiap scene dan sebagainya. Naskah ini selanjutnya digunakan sebagai panduan produksi.

Dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa peran terdapat tugas dan fungsi. Dalam program talk show Neo Democrazy adalah bagaimana peran dan tanggung jawab seorang penulis naskah/script writer menuangkan gagasan/ide kedalam tulisan untuk dapat membuat dan merencanakan disain produksi program acara televisi yang berkualitas, informatif, mendidik sekaligus menghibur. Bagaimana ide yang dihasilkan mudah diterjemahkan oleh seluruh tim produksi program acara televisi untuk dapat disajikan dalam sebuah tayangan yang menarik.

I. Landasan Teori

(40)

berkesinambungan. Dalam hal ini, media diharapkan dapat menjamin integrasi ke dalam, ketertiban, dan memiliki kemampuan memberikan respon terhadap kemungkinan baru yang didasarkan pada realitas yang sebenarnya.

Teori fungsional struktural tidak menganggap perlu adanya pengarahan ideologi bagi media karena media pada hakekatnya mampu mengarahkan dan mengoreksi dirinya sendiri, sesuai dengan peraturan kelembagaan tertentu yang telah disepakati secara politis. Teori ini melihat media cenderung bernilai sebagai alat untuk memelihara ketertiban masyarakat, bukannya sebagai penggerak perubahan yang potensial. McQuail (2008) mensarikan kegunaan teori ini sebagai berikut:

a) menyajikan kerangka berpikir untuk membahas hubungan antara media massa dan masyarakat dan seperangkat konsep yang sulit diganti.

b) Membantu dalam memahami kegiatan utama media dalam kaitannya dengan beberapa aspek struktur dan proses sosial.

c) Menciptakan jembatan antara pengamat empiris dengan teori normatif yang membahas peran yang seharusnya dibawakan oleh media

(41)

seimbang dan hal itu akan terus berjalan seiring dengan perkembangan kehidupan manusia.

Menurut McQuail (2008) bahwa proses produksi media pada dasarnya tidaklah berlangsung dalam isolasi dan pada umumnya organisasi media beroperasi dalam lingkungan yang dikarakteristikkan oleh tingginya derajat tekanan dan tuntutan yang kadang kontradiktif. Tekanan dan tuntutan ini bisa datang dari masyarakat, pemilik, pemegang saham, pengiklan, mitra kelompok-kelompok sosial dan politik, dan pemerintahan. Dengan demikian media massa melakukan proses seleksi dan interpretasi, dan informasi yang disampaikan kepada publik dalam bentuk berita pada dasarnya merupakan hasil kompromi dari berbagai tekanan dan tuntutan tersebut. Karena itu, dalam mendefinisikan realitas atau peristiwa politik media tidak hanya sebagai saluran komunikasi politik, melainkan juga juga subjek yang mengkonstruksi realitas lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya.

Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dan melibatkan banyak unsur atau faktor. Jika dikaitkan dengan teori fungsional struktural, penelitian ini ingin melihat peran penulis naskah. Di dalam peran tersebut terdapat fungsi, tugas dan tanggung jawab seorang penulis naskah di dalam sebuah tim kreatif program talk show Neo Democrazy Metro TV. Serta bagaimana penulis naskah melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya di dalam tim kreatif pada tahap proses produksi programtalk showNeo Democrazy di Metro TV Jakarta.

(42)

melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar memerlukan organisasi yang rapi, juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien”. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan produksi sendiri terdiri dari tiga bagian ditelevisi yang lazim disebut standart operational procedure (SOP), seperti berikut:

a. Pra-produksi (ide, perencanaan dan persiapan). b. Produksi (Pelaksanaan).

c. Pasca produksi (penyelesaian dan penayangan).

Penelitian ini terfokus pada tahapan pra produksi dimana proses penentuan ide, perencanaan dan persiapan produksi sebuah program dilakukan. Terutama pada tahapan pembuatan naskah produksi yang dilakukan oleh penulis naskah program. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran penulis naskah secara individu di dalam tim kreatif departemen program dalam proses produksi sebuah tayangan televisi, dalam hal ini peran penulis naskah dalam proses produksi programtalk show Neo Democrazy di Metro TV.

J. Kerangka Pikir

(43)

Menurut Vane-Gross (Morissan, 2009: 363) dalam program acara televisi, meletakkan tanggung jawab untuk menciptakan energi pada tiga pihak yaitu: penulis cerita, sutradara, dan pemain. Masing-masing pihak memilki tanggung jawab untuk menciptakan energi program pertunjukkan dan saling terikat. Penulis cerita memiliki tanggung jawab. Penulis cerita harus memilki kemampuan untuk mengembangkan dialog dan menyusun adegan sedemikian rupa, sehingga mampu menciptakan ketegangan yang terus meningkat hingga akhir cerita.

Sebuah naskah pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran, setting, dan property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah program televisi. Penulis naskah bekerja sama dengan orang-orang yang terdapat dalam tim kreatif menyusun ide-ide kedalam sebuah tulisan yang kemudian dikomunikasikan kepada seluruh tim produksi termasuk produser dan junior producer serta para pembawa acara untuk mewujudkan tayangan televisi yang menarik dan bermanfaat.

(44)
(45)

Bagan 3. Kerangka Pikir.

Manajemen Media Penyiaran

(Metro TV)

Divisi Program

(Neo Democrazy metro TV)

Proses Produksi Programtalk show Neo Democrazy Metro TV Produser

Staf kreatif/Tim kreatif

Junior Producer Penulis Naskah Pra-produksi program

Talent/ Pembawa

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Isaac dan Michael (Rakhmat, 2005: 22) adalah metode penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

(47)

Dari pemahaman yang telah diuraikan diatas bahwa penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman atau gambaran yang jelas tentang peran penulis naskah/script writer dalam proses produksi program talk show Neo Democrazy pada stasiun Metro TV di Jakarta. Oleh karena itu dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Peneliti berusaha melakukan analisis untuk mengamati, mengetahui, menjelaskan bagaimana peran penulis naskah/script writer di dalam tim kreatif pada proses produksi program talk show Neo Democrazy di Metro TV.

B. Definisi konsep

Definisi konsep merupakan batasan terhadap masalah-masalah, yang dijadikan pedoman dalam penelitian, sehingga tujuan dan arahnya tidak menyimpang. Definisi konsep dalam penelitian ini yaitu:

1. Proses produksi programtalk show

(48)

tayangan yang menarik serta DOP yang menentukan sisi artistik pengambilan gambar.

Masing-masing posisi memiliki peran dan tanggung jawab yang tidak dapat ditinggalkan dalamn mewujudkan program televisi yang menarik dan berkualitas. Di industri pertelevisian moderen saat ini, untuk beberapa stasiun televisi swasta di Indonesia, tim kreatif merupakan orang-orang khusus dibawah produser, tidak merangkap sebagai produser, sutradara, atapun DOP. Namun karena tidak semua kebijakan operasional seluruh stasiun televisi sama, tidak semua stasiun televisi menerapkannya.

2. ProgramTalk ShowNeo Democrazy

Merupakan sebuah program in house production stasiun televisi Metro TV. Program acara ini tayang secara reguler setiap hari Kamis pukul 21.30 WIB. Konsep dasar dari program ini adalah parodi politik yang juga menampilkan isu-isu sosial yang terbaru dari masyarakat. Program ini dibawakan oleh lima pengisi acara tetap sebagai pembawa acara, pengisi acara tamu (narasumber),bandpengiring, serta penonton langsung.

3. Penulis naskah/script writer

(49)

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ada dua maksud yang ingin dicapai dalam menentukan fokus. Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Kedua, penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau memasukkan-mengeluarkan suatu informasi yang baru diperoleh. Dengan bimbingan dan arahan suatu fokus, seorang peneliti tahu persis data mana yang perlu dikumpulkan dan data mana pula yang walaupun mungkin menarik, karena tidak relevan, tidak perlu dimasukkan ke dalam sejumlah data yang sedang dikumpulkan (Moleong, 2000: 62-63).

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan penulis naskah/script writer sebagai bagian dari tim kreatif program talk show Neo Democrazy terutama dalam proses produksi program talk show Neo Democrazy Metro TV yang kemudian dispesifikasikan menjadi :

(50)

b. Peran penulis naskah/script writer sebagai bagian dari tim kreatif pada proses produksi programtalk showNeo Democrazy Metro TV. Bagaimana tugas dan tanggungjawabnya, pola kerjanya dan apa yang perlu diperhatikan dalam penulisan naskah.

D. Penentuan Informan

Informan adalah orang dalam latar penelitian. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2000: 90). Syarat untuk penentuan informan adalah karyawan yang telah bekerja disebuah divisi produksi tersebut. Menurut Spradley dalam Moleong (2000: 165), informan harus memiliki beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan, yaitu:

1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi diluar kepala tentang sesuatu yang ditanyakan.

2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian.

3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.

(51)

Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penentuan informan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Informan adalah individu yang mempunyai wewenang didalam tim produksi programtalk show Neo Democrazy pada stasiun Metro TV, baik yang terdapat pada tahap pra-produksi, produksi maupun pasca-produksi.

2. Informan turut serta dalam kegiatan proses produksi program talk show Neo Democrazy di Metro TV.

3. Informan mempunyai cukup informasi, banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan dan data yang dibutuhkan terkait masalah penelitian.

Berdasarkan kriteria tersebut maka informan dalam penelitian ini sebanyak empat orang. Satu orang informan kunci yaitu penulis naskah dan empat orang informan pendukung. Ketiga informan pendukung tersebut adalah:

1. Produser program talk show Neo Democrazy di Metro TV, yaitu yang bertanggung jawab atas keseluruhan proses produksi dari pra-produksi, produksi hingga pasca-produksi sebuah program televisi.

(52)

E. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung ataupun hasil dari wawancara kepada informan berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari studi literatur dan internet.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mencari dan mengumpulkan informasi serta data melalui para informan sebagai representasi dari permasalahan yang diteliti. Untuk mendapatkan informasi, peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan dari aspek bagaimana dan mengapa dengan menggunakan beberapa teknik, antara lain:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera atau pengamatan langsung. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

(53)

b. Observasi sistematik : observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan (Arikunto, 146-147).

Observasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah obesvasi non-sistematik yaitu melakukan pengamatan kepada penulis naskah pada tahap pra-produksi tanpa menggunakan pedoman, melainkan langsung di studio Metro TV. Peneliti dapat mengamati peran penulis naskah dalam dalam mengembangkan ide/gagasan agar dapat diwujudkan menjadi program televisi pada proses produksi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Wawancara

Peneliti akan mengajukan kepada key informan dan informan pendukung mengenai masalah yang diteliti dan pendapat maupun tambahan dari mereka yang berhubungan dengan permasalahan. Pertanyaan yang peneliti tanyakan dibuat berdasarkan permasalahan yang diteliti serta berdasarkan pengembangan dari observasi yang dilakukan peneliti.

3. Dokumentasi

(54)

4. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan penggunaan data sekunder yang berasal dari literatur pendukung dalam hal ini buku-buku dan situs internet.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton (1980) adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moleong, 2000: 103). Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah :

a. Reduksi data

Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan, mengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevan atau tidaknya antara data dengan tujuan penelitian.

b. Displaydata

Display data untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian–bagian tertentu dari gambaran keseluruhan.

c. Verifikasi data

(55)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Pada penelitian skripsi ini, tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Isaac dan Michael (Rakhmat, 2005: 22) adalah metode penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

(56)

Dari pemahaman yang telah diuraikan diatas bahwa penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman atau gambaran yang jelas tentang peran penulis naskah/script writer dalam proses produksi program talk show Neo Democrazy pada stasiun Metro TV di Jakarta. Oleh karena itu dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Peneliti berusaha melakukan analisis untuk mengamati, mengetahui, menjelaskan bagaimana peran penulis naskah/script writer di dalam tim kreatif pada proses produksi program talk show Neo Democrazy di Metro TV.

B. Definisi konsep

Definisi konsep merupakan batasan terhadap masalah-masalah, yang dijadikan pedoman dalam penelitian, sehingga tujuan dan arahnya tidak menyimpang. Definisi konsep dalam penelitian ini yaitu:

1. Proses produksi programtalk show

(57)

tayangan yang menarik serta DOP yang menentukan sisi artistik pengambilan gambar.

Masing-masing posisi memiliki peran dan tanggung jawab yang tidak dapat ditinggalkan dalamn mewujudkan program televisi yang menarik dan berkualitas. Di industri pertelevisian moderen saat ini, untuk beberapa stasiun televisi swasta di Indonesia, tim kreatif merupakan orang-orang khusus dibawah produser, tidak merangkap sebagai produser, sutradara, atapun DOP. Namun karena tidak semua kebijakan operasional seluruh stasiun televisi sama, tidak semua stasiun televisi menerapkannya.

2. ProgramTalk ShowNeo Democrazy

Merupakan sebuah program in house production stasiun televisi Metro TV. Program acara ini tayang secara reguler setiap hari Kamis pukul 21.30 WIB. Konsep dasar dari program ini adalah parodi politik yang juga menampilkan isu-isu sosial yang terbaru dari masyarakat. Program ini dibawakan oleh lima pengisi acara tetap sebagai pembawa acara, pengisi acara tamu (narasumber),bandpengiring, serta penonton langsung.

3. Penulis naskah/script writer

(58)

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ada dua maksud yang ingin dicapai dalam menentukan fokus. Pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi. Kedua, penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau memasukkan-mengeluarkan suatu informasi yang baru diperoleh. Dengan bimbingan dan arahan suatu fokus, seorang peneliti tahu persis data mana yang perlu dikumpulkan dan data mana pula yang walaupun mungkin menarik, karena tidak relevan, tidak perlu dimasukkan ke dalam sejumlah data yang sedang dikumpulkan (Moleong, 2000: 62-63).

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan penulis naskah/script writer sebagai bagian dari tim kreatif program talk show Neo Democrazy terutama dalam proses produksi program talk show Neo Democrazy Metro TV yang kemudian dispesifikasikan menjadi :

(59)

b. Peran penulis naskah/script writer sebagai bagian dari tim kreatif pada proses produksi programtalk showNeo Democrazy Metro TV. Bagaimana tugas dan tanggungjawabnya, pola kerjanya dan apa yang perlu diperhatikan dalam penulisan naskah.

D. Penentuan Informan

Informan adalah orang dalam latar penelitian. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2000: 90). Syarat untuk penentuan informan adalah karyawan yang telah bekerja disebuah divisi produksi tersebut. Menurut Spradley dalam Moleong (2000: 165), informan harus memiliki beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan, yaitu:

1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi diluar kepala tentang sesuatu yang ditanyakan.

2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian.

3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.

(60)

Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penentuan informan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Informan adalah individu yang mempunyai wewenang didalam tim produksi programtalk show Neo Democrazy pada stasiun Metro TV, baik yang terdapat pada tahap pra-produksi, produksi maupun pasca-produksi.

2. Informan turut serta dalam kegiatan proses produksi program talk show Neo Democrazy di Metro TV.

3. Informan mempunyai cukup informasi, banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan dan data yang dibutuhkan terkait masalah penelitian.

Berdasarkan kriteria tersebut maka informan dalam penelitian ini sebanyak empat orang. Satu orang informan kunci yaitu penulis naskah dan empat orang informan pendukung. Ketiga informan pendukung tersebut adalah:

1. Produser program talk show Neo Democrazy di Metro TV, yaitu yang bertanggung jawab atas keseluruhan proses produksi dari pra-produksi, produksi hingga pasca-produksi sebuah program televisi.

(61)

E. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung ataupun hasil dari wawancara kepada informan berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari studi literatur dan internet.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mencari dan mengumpulkan informasi serta data melalui para informan sebagai representasi dari permasalahan yang diteliti. Untuk mendapatkan informasi, peneliti menggunakan pertanyaan-pertanyaan dari aspek bagaimana dan mengapa dengan menggunakan beberapa teknik, antara lain:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera atau pengamatan langsung. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

(62)

b. Observasi sistematik : observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan (Arikunto, 146-147).

Observasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah obesvasi non-sistematik yaitu melakukan pengamatan kepada penulis naskah pada tahap pra-produksi tanpa menggunakan pedoman, melainkan langsung di studio Metro TV. Peneliti dapat mengamati peran penulis naskah dalam dalam mengembangkan ide/gagasan agar dapat diwujudkan menjadi program televisi pada proses produksi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Wawancara

Peneliti akan mengajukan kepada key informan dan informan pendukung mengenai masalah yang diteliti dan pendapat maupun tambahan dari mereka yang berhubungan dengan permasalahan. Pertanyaan yang peneliti tanyakan dibuat berdasarkan permasalahan yang diteliti serta berdasarkan pengembangan dari observasi yang dilakukan peneliti.

3. Dokumentasi

(63)

4. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan penggunaan data sekunder yang berasal dari literatur pendukung dalam hal ini buku-buku dan situs internet.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton (1980) adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moleong, 2000: 103). Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah :

a. Reduksi data

Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan, mengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevan atau tidaknya antara data dengan tujuan penelitian.

b. Displaydata

Display data untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian–bagian tertentu dari gambaran keseluruhan.

c. Verifikasi data

(64)

Peneliti memperoleh hasil penelitian melalui observasi dan wawancara mendalam dengan informan sesuai dengan fokus penelitian yag dituangkan oleh peneliti dalam pedoman wawancara. Pemilihan informan didasari oleh pertimbangan bahwa informan memiliki pengetahuan tentang produksi program acara televisi dan terlibat secara langsung dalam proses produksi program acara televisi. Karakteristik informan yang dipilih peneliti berdasarkan teknik key person(orang yang menjadi kunci) yang berdasarkan kemampuan informan untuk menjelaskan peran penulis naskah dalam proses produksi program televisi.

Dengan menggunakan teknik key person (orang yang menjadi kunci), peneliti mendapatkan informan formal yang benar-benar mengerti mengenai peran penulis naskah, yaitu penulis naskah program Talk Show Neo Democrazy Metro TV. Peneliti juga mendapatkan empat (4) informan informal yaitu, produser program Talk Show Neo Democrazy Metro TV, junior program (Junpro) Talk Show Neo Democrazy Metro TV, dan dua orang pemain program Talk Show Neo Democrazy Metro TV.

(65)

Dalam waktu penelitian tersebut peneliti tidak hanya melakukan wawancara terhadap informan, namun juga melakukan observasi secara langsung dengan ikut serta dalam mengikuti rapat kreatif (praproduksi) yang dilakukan oleh divisi program Talk Show Neo Democrazy di Metro TV Jakarta sebanyak 3 kali. Pada tanggal 11 September 2012, 14 September 2012 dan 18 September 2012. Hal in juga dilakukan berdasarkan kemampuan peneliti berdasarkan atas pertimbangan waktu, tenaga, dan dana dalam melakukan penelitian serta untuk memudahkan peneliti dalam pengolahan data wawancara dari masing-masing narasumber tentang opini mereka mengenai peran penulis naskah pada program Talk Show Neo Democrazy. Berdasarkan kriteria tersebut maka peneliti telah menentukan informan yang sesuai untuk dijadikan responden pada penelitian ini.

A. Identitas Informan

Berikut adalah identitas informan yang penulis pilih dalam penelitian ini: 1. Informan Formal

(66)

tentang peran penulis naskah program talk show Neo Democrazy Metro TV. Informan mempunyai cukup informasi, mememiliki waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan dan data yang dibutuhkan terkait masalah penelitian.

Peneliti melakukan wawancara mendalam secara tatap muka dan bermedia kepada informan formal. Wawancara tatap muka digunakan untuk mengenal lebih dekat dengan informan sehingga memudahkan dalam proses penggalian data. Penggunaan teknik wawancara melalui media sebagai penunjang kelengkapan data dan dirasa lebih efisien dikarenakan peneliti yang tinggal berjauhan dengan informan sehingga tidak memungkinkan melakukan wawancara secara tatap muka terus-menerus. Selain itu peneliti juga ikut serta dalam kegiatan rapat kreatif, proses reading dan gladi resik (GR), sehingga peneliti dapat ikut merasakan menjadi bagian dari tim produksi programTalk ShowNeo Democrazy Metro TV.

2. Informan Informal

(67)

informan tersebut karena mereka terlibat dalam proses produksi program talk show Neo Democrazy Metro TV. Hal ini agar informan tersebut dapat memberikan informasi yang benar dan beragam terkait penelitian yang peneliti lakukan. Informasi yang diberikan tersebut juga diharapkan dapat menjadi informasi pendukung dari informasi yang didapat penulis berdasarkan wawancara dengan informan formal.

B. Hasil Wawancara Peran Penulis Naskah Program Talk Show Neo Democrazy Metro TV.

1) Konsep tayangan programtalk showNeo Democrazy Metro TV

Sebuah program televisi dibuat berdasarkan suatu ide dan gagasan. Ide dan gagasan tersebut yang kelak menjadi format acara dari suatu program televisi. Apakah tayangan tersebut termasuk sebuah program hiburan atau program berita. Dari ide dan gagagsan tersebut dirembukkan oleh suatu tim produksi untuk menentukan bagaimana konsep program acara yang mereka inginkan.

Tabel. 4 Hasil wawancara yang telah dilakukan mengenai konsep tayangan programtalk show Neo Democrazy.

Informan Konsep tayangan programtalk showNeo Democrazy Informan

Formal

Program Neo Democrazy merupakan bentuk baru dari program Democrazy. Democrazy merupkan talk show parodi politik yang telah tayang selama 4 tahun di Metro TV. Konsep talk show pada program Neo Democrazy tidak jauh beda dari program Democrazy, hanya saja pengisi acaranya dikurangi menjadi empat orang pengisi acara tetap, tidak sebanyak Democrazy yang dibawakan dengan format sidang legislatif. Pada Neo Democrazy pengambilan topik lebih cair dan lebih menekankan pada bincang-bincang politik serta isu sosial masyarakat sehingga aksi parodi...

(68)

Lanjutan Tabel. 4

parodi dikurangi agar tidak kehilangan substansi dari pesan yang ingin disampaikan.

Informan Pendukung 1

Konsep tentang talk show parodi politik pada Neo Democrazy merupakan pengembangan dari ide junior program, Bapak Akhmad Duddy. Program ini berusaha untuk mengetahui dan menjelaskan tentang nilai demokrasi dan bagaimana nilai-nilai demokrasi tersebut dijalankan di negara Indonesia dari kacamata mereka. Kemudian menjelaskan tentang nilai-nilai demokrasi dan bagaimana nilai-nilai demokrasi tersebut dijalankan kepada masyarakat dalam bentuk program televisi yang dibawakan dengan cara yang jenaka, dengan cara yang paling awam, paling sederhana, dengan bahasa yang paling enak dan tidak menyerang atau menyudutkan satu pihak.

Informan Pendukung 2

Kita ingin membuat sebuah program yang mengandung informasi, melibatkan aspirasi masyarakat dari segala aspek dan terdapat pesan mengenai demokrasi di Indonesia. Konsep bincang-bincang dirasa paling tepat untuk menampilkan itu. Melihat kondisi yang ada, agar program dapat diterima oleh seluruh penontonnya acara bincang-bincang ini dibawakan dalam bentuk komedi. Neo Democrazy Metro TV ingin menyikapi tentang perkembangan nilai-nilai demokrasi di Indonesia dengan parodi politik. Intinya, program ini ingin mengangkat yang bicara tentang legislatif, soal politik indonesia dan isu sosial lainnya yang dikemas dengan parodi. (Sumber : Penelitian tahun 2012)

(69)

melaksanakan ide dan gagagsan tersebut adalah dengan membuat program acara bincang-bincang yang dibawakan dalam bentuk parodi.

2) Alasan pemilihan konsep parodi politik

Persaingan di industri pertelevisian semakin ketat. Masyarakat pun semakin memilih dalam tayangan apa yang ingin mereka tonton. Ada yang memilih hiburan, ada yang memilih informasi, ada yang memilih edukasi. Metro TV sebagai salah satu stasiun televisi swasta nasional menyadari akan faktor kecenderungan pemirsa. Ketika program-program acara mereka yang sajikan perlu ada variasi. Agar tetap menarik pemirsa Metro TV mulai membuat program yang juga mengandung hiburan. Meski demikian Metro TV tetap mempertahankan konsep Metro TV. Metro TV juga harus memiliki alasan kuat mengapa akhirnya memilih jenis program ini karena parodi politik bukanlah yang pertama kali.

Tabel. 5 Hasil wawancara yang telah dilakukan mengenai alasan pemilihan konsep parodi politik.

Informan Alasan pemilihan konsep parodi politik Informan

Formal

Pemilihan konsep talk showparodi politik karena pertama pada masa itu politik sedang hangat-hangatnya masalah politik. Metro TV sebagai televisi news ingin menampilkannya dalam bentuk program televisi, maka dicari program yang sesuai dengan visi dan misi Metro TV sehingga dicari konsep acara yang tetap mengutamakan unsur berita namun dibawakan dengan komedi/parodi yang santai, ringan dan menghibur. Kedua, pemilihan konsep parodi dirasa lebih mudah untuk memotret kehidupan politik yang real. Misalnya, pemainnya berperan sebagai anggota DPR kemudian memparodikan anggota DPR tersebut berikut dengan isu-isunya. Ketiga, saat itu Metro TV berkeinginan untuk mengadakan penokohan politik kepada masyarakat melalui program. Format bincang-bincang dirasa lebih mudah untuk menampilkan potret tokoh.

Gambar

PenulisGambar
Tabel. 2 Identitas Informan Formal
Gambar 3 & 4. Proses rapat kreatif program Neo Democrazy
Gambar 5. Proses rapat kreatif yang dihadiri penulis naskah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdarasarkan hasil penilitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai Pemanfaatan Daana Desa Dalam Pembangunan Desa Biring Ere Kecamatan Bungoro Kabupaten

Apabila fenomena tersebut benar maka semangat pemekaran daerah telah mengikari semangat otonomi daerah karena yang terjadi justru adanya ketergantungan daerah hasil

Parameter pertumbuhan tanaman di atas menunjukan bahwa pertumbuhan bibit jeruk meningkat nyata akibat pemberian CaCO 3 7,31 g/kg dan CaCO 3 14,62 g/kg1 jika disertai

Perilaku penggunaan sabuk keselamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan teori Health Belief Model yang memandang penggunaan sabuk keselamatan sebagai tindakan pencegahan kecela-

Bapak Anton sebagai pemilik RM. Bakmi Rasa belum menetapkan Christian sebagai calon suksesor secara resmi, karena untuk penetapan secara resmi akan dilakukan

Pengamatan pada tepung porang hasil optimasi penurunan oksalat menunjukkan bahwa kalsium oksalat yang terdapat pada permukaan granula glukomanan sudah jauh

Teknik penyadapan dalam penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika dilakukan setelah terdapat bukti awal dengan cara menggunakan alat-alat elektronik sesuai

Saat ini proses perencanaan pembuatan sistem pengelolaan air terpadu akan dilaksanakan mulai semester kedua, tetapi karena kondisi curah hujan mulai menunjukkan