• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aktivitas Belajar Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Aktivitas Belajar Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Desti Irani

ABSTRAK

Pengaruh Aktivitas Belajar Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil Belajar

Oleh DESTI IRANI

(2)

Desti Irani sedangkan hasil belajar siswa menggunakan instrumen berbentuk soal essay. Kemudian untuk menguji pengaruh dilakukan uji linearitas, korelasi, dan regresi linear sederhana antara data aktivitas dan hasil belajar siswa dengan sebelumnya menguji terlebih dahulu soal dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh linear yang positif dan signifikan antara aktivitas siswa terhadap hasil belajar fisika siswa dengan persamaan regresinya adalah 11.624 + 0.718 X. Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen berbasis lingkungan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Sehingga penilaian siswa tidak hanya dilihat dari hasil belajar namun aktivitas dalam melakukan praktikum.

(3)

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP

HASIL BELAJAR

(Skripsi)

Oleh DESTI IRANI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP

HASIL BELAJAR

Oleh DESTI IRANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

Judul Skripsi : PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

Nama Mahasiswa : Desti Irani Nomor Pokok Mahasiswa : 0853022007 Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Drs. Nengah Maharta, M.Si. Viyanti, S.Pd. M.Pd.

NIP. 19551231 198303 1 022 NIP. 19800330 200501 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M. Si.

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Nengah Maharta, M.Si.

Sekretaris : Viyanti, S.Pd. M.Pd.

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Abdurrahman, M.Si.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(7)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

Nama : Desti Irani

NPM : 0853022007

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : Jl. Teratai No. 68 Kotabumi.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 2012

Desti Irani

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi, pada tanggal 30 Desember 1990 anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Iriansyah Syarif, S.P dan Ibu Yuhani.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1995 di TK Tunas Harapan Kotabumi, diselesaikan tahun 1996. Pada tahun1996 penulis melanjutkan

pendidikannya di SD Negeri 5 Kelapa Tujuh Kotabumi, diselesaikan tahun 2002. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 7 Kotabumi, pada tahun 2002 hingga tahun 2005, kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Kemala Bhayangkari Kotabumi, pada tahun 2005 dan diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, penulis diterima dan terdaftar sebagai

mahasiswa program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

(9)

MOTTO

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan

untuk berhasil. ( Mario Teguh )

Jangan pernah mengeluh dan putus asa untuk memperjuangkan segala sesuatu demi masa depan yang cerah.

(10)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah swt yang telah menciptakan akal bagi manusia sehingga manusia dapat meneliti dan mentafakuri ciptaan-Nya yang

menghantarkan pada keimanan yang sempurna. Dengan segala kerendahan hati penulis persembahkan lembaran-lembaran sederhana ini kepada:

Ayah Iriansyah Syarif, S.P dan Emak Yuhani tercinta, yang selalu memperjuangkan masa depan, yang telah lama menantikan keberhasilan penulis, yang tak pernah lupa menyebut nama penulis dalam setiap doa, yang tak pernah lelah memperhatikan, dan yang selalu mendukung penulis. Semoga

Allah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa selalu membahagiakan kalian.

Kakak penulis yang selalu memberikan

motivasi, dukungan dan doa bagi penulis.

Keluarga Besar penulis t

yang selalu dihadirkan.

(11)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah swt, karena kasih sayang dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika.

4. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. 5. Ibu Viyanti, S.Pd. M.Pd., selaku Pembimbing II atas keikhlasannya

mem-berikan bimbingan, saran dan motivasi.

6. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku pembahas yang banyak memberikan kritik serta masukan yang bersifat positif dan konstruktif.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Jurusan Pendidikan MIPA.

8. Bapak Hi. Jalaluddin Syarif S.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 12 Bandar Lampung beserta jajaran yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

(12)

10. Teman seperjuangan penulis di P. Fisika 8: Intan,Yesika, Rofa, Nova, Dian, Leni, Ewo, Larno, Khusnul, Putu, Dedek, Andre, Arif, Via, Eka, Eva, Fitri, Hamidah, Ike, Liyan,Meita, Nurul, Resa, Resti, Rika, Ngah wina, Selly, Indah, Yeni,Yuniar dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu pe satu atas bantuan dan kebersamaannya.

11. Sahabat penulis tercinta: Yesika, Intan, Nova, Rofa, atas kebersamaan dan canda tawa kita selama ini serta dukungan di saat penulis galau dengan segala bentuk masalah yang penulis alami selama ini. Semoga tali persaudaraan ini tetap terjaga selamanya.

12. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat di P. Fisika yang tidak bisa disebutkan satu per satu, semoga selalu menjadi keluarga besar pendidikan fisika bersatu. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar lampung, 2012 Penulis

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 5

1. Metode Eksperimen... 5

2. Pembelajaran Berbasis Lingkungan ... 7

3. Aktivitas Belajar... 10

4. Hasil Belajar ... 12

B. Kerangka Pemikiran ... 14

C. Hipotesis ... 17

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian... 18

B. Populasi dan Sampel... 18

C. Desain Penelitian ... 19

D. Variabel Penelitian ... 19

(14)

xiii

F. Analisis Instrumen ... 20

G. Teknik Pengumpulan Data ... 23

H. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 26

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33

B. Hasil Uji Penelitian ... 33

a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

(a) Uji Validitas Soal... 33

(b) Uji Reliabilitas Soal ... 34

(c) Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar ... 35

(d) Hasil Uji Normalitas Aktivitas Belajar ... 35

(e) Uji Linearitas Data Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa... 36

(f) Uji Kolerasi Data Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ... 36

(g) Regresi Data Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa... 37

C. Pembahasan ... 37

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 44

B. Saran... 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Pemetaan Standar Isi... 48

2. Pemetaan Standar Soal... 52

3. Silabus... 63

4. RPP Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Zat... 66

5. RPP Perpindahan Kalor ... 74

6. Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian... 79

7. Rubrik Penilaian Hasil Belajar... 82

8. LP-1: Produk ... 89

9. Kunci LP-1: Produk ... 91

10. LP-2: Proses ... 95

(15)

xiv

12. LP 4 : Format Pengamatan Perilaku Berkarakter ... 98

13. LP 5: Format Pengamatan Keterampilan Sosial ... 99

14. Kisi-kisi Hasil Belajar... 100

15. LKK Pengaruh Kalor Terhadap Suatu zat ... 106

16. Kunci LKK Pengaruh Kalor Terhadap Suatu zat ... 123

17. LKK Perpindahan Kalor ... 141

18. Kunci LKK Perpindahan Kalor ... 154

19. Lembar Aktivitas Belajar ... 166

20. Soal Konsep ... 182

21. Penilaian Hasil Belajar... 187

22. Hasil Uji Validitas... 192

23. Hasil Uji Reabilitas ... 193

24. Hasil Uji Normalitas Aktivitas Belajar ... 194

25. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar ... 195

26. Nilai Validitas ... 196

27. Nilai Hasil Belajar... 197

28. Surat Izin Penelitian ... 198

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. ... 22

3.2. Data hasil belajar (test)... 26

3.3. Analisis data aktivitas siswa... 27

3.4. Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi ... 31

4.1. Hasil Uji Validitas Soal... 34

4.2. Hasil Uji Reliabilitas Soal... 34

4.3. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar ... 35

4.4. Hasil Uji Normalitas Aktivitas Belajar ... 35

4.5. Hasil Uji Linearitas Data Aktivitas dan Hasil Belajar ... 36

4.6. Hasil Uji Kolerasi Data Aktivitas dan Hasil Belajar... 36

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Pikir ... 16

3.1. Desain EksperimenOne-Shot Case Study... 19

4.1. Diagram Aktivitas Siswa... 39

(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Secara umum siswa SMA menganggap mata pelajaran fisika merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan alam yang sulit untuk dipahami, sehingga siswa kurang berminat untuk mengikuti pelajaran fisika. Selain itu, kebanyakan guru dalam proses pembelajaran cenderung mendominasi pembelajaran tersebut sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi-materi tertentu relatif rendah. Untuk itu guru bidang studi hendaknya menyajikan materi pembelajaran fisika dengan baik dan menarik, agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga dapat mempermudah siswa menguasai materi yang disampaikan.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 12 Bandar Lampung diketahui bahwa pembelajaran masih berjalan secara monoton. Pembelajaran fisika yang dilakukan hanya dengan memberikan konsep, ceramah, dan latihan soal sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan optimal. Kegiatan praktikum jarang dilakukan karena terhambatnya alat dan bahan yang ada dilaboratorium, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

(19)

2 pembelajaran yang melibatkan siswa untuk dapat mengembangkan sikap ilmiah dan keterampilan proses sains dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Sedangkan berbasis lingkungan itu sendiri siswa dapat menggunakan alat dan bahan yang berasal dari lingkungan sekitar.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi adalah salah satu usaha untuk meningkatkan aktivitas belajar. Dengan meningkatnya aktivitas dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Aktivitas Belajar Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Berbasis Lingku

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat pengaruh aktivitas belajar dengan menggunakan metode eksperimen berbasis lingkungan terhadap hasil belajar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa.

(20)

3 Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rangka

meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat penelitian ini adalah:

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

(1) Dapat menjadi alternatif baru bagi guru dalam menyajikan materi pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar.

(2) Sebagai penambahan wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang

menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar peneliti ini mencapai sasaran sebagaimana yang telah dirumuskan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X8 SMA Negeri 12 Bandar Lampung TP 2011/2012 sebagai kelas eksperimen

2. Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang di pelajari.

3. Pembelajaran fisika berbasis lingkungan adalah pembelajaran fisika menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan bahan dan peralatan sederhana, mudah diperoleh, dan murah.

(21)

4 menganalisis data, menarik kesimpulan, interaksi siswa dalam pembelajaran, dan interaksi siswa dalam kelompok.

5. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil tes kognitif siswa pada akhir pembelajaran atau ujian blok.

(22)

II. KERANGKA TEORITIS

A. Tinjauan Pustaka

2.1 Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk dapat mengembangkan sikap ilmiah dan keterampilan proses sains dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Keterampilan proses yang harus diperkenalan dan dimiliki siswa menurut Dahar (1996:120) adalah:

Mengamati, menafsirkan pengamatan, meramalkan, menggunakan, alat dan bahan, menerapkan kosep, merencanakan atau melakukan penelitian, berkomunikasi dan mengajukan pertanyaan.

Menurut Sagala (2007:220) metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

(23)

6 Peserta didik yang mempelajari fisika kurang berhasil bila tidak ditunjang dengan kegiatan laboratorium atau praktikum. Laboratorium secara ideal merupakan suatu ruangan khusus dimana siswa dapat melakukan eksperimen. laboratorium itu dapat berupa kelas atau lingkungan sekitar.

Pada metode eksperimen banyak hal yang dapat mempermudah dan membantu kita dalam penerapan dengan kelebihan yang dimiliki oleh metode eksperimen itu sendiri karena pada metode ini siswa dituntut aktif untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik, hal ini didukung oleh pendapat Roestiyah (1994:124) sebagai berikut:

(1) Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya dan tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya. (2) Mereka lebih aktif berfikir dan berbuat; hal mana itu sangat dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, dimana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru. (3) Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen disamping memperoleh ilmu pengetahuan; juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan. (4) Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran sesuatu teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.

Melihat kelebihan-kelebihan metode eksperimen menurut pendapat di atas, penerapan metode eksperimen yang baik akan menunjang tercapainya tujuan pengajaran IPA khususnya fisika, salah satunya mampu menggunakan metode dan bersikap ilmiah dalam memecahkan permasalahan.

(24)

7 (1) Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh. (2) Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian. (3) Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. Sering terjadi siswa lebih dahulu mengenal dan menggunakan alat bahan tertentu dari pada guru.

Melihat kelemahan-kelemahan eksperimen menurut pendapat di atas, setiap melakukan eksperimen harus melihat apakah eksperimen tersebut memerlukan fasilitas yang memadai atau tidak, bila tidak maka eksperimen tidak mencapai tujuan dengan optimal dan siswa juga dituntut harus mempunyai pengetahuan tentang materi apa yang akan dijalani didalam sebuah eksperimen tersebut.

2.2 Pembelajaran Berbasis Lingkungan.

Dalam metode eksperimen siswa dapat memperoleh kepandaian yang diperlukan dan langkah-langkah berpikir ilmiah. Namun, metode eksperimen memiliki beberapa kelemahan, seperti keterbatasan alat dan bahan yang relatif mahal dapat menghambat pelajaran selanjutnya. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, eksperimen dapat dilaksanakan dengan menggunakan peralatan sederhana yang didesain oleh guru menggunakan barang-barang bekas yang ada disekitar kita.

(25)

8 Pembelajaran fisika berbasis lingkungan dirancang sedemikian rupa sehingga pembelajaran ini dapat dilaksanakan dengan bahan dan peralatan yang berasal dari lingkungan tempat tinggal siswa, sehingga dapat diperoleh dengan mudah dan murah.

Aneti (2005:122) berpendapat bahwa:

Topik yang digunakan untuk pembelajaran berbasis lingkungan ini merupakan topik yang sangat dekat dengan kehidupan, dengan harapan dapat lebih meningkatkan makna ilmu pengetahuan alam itu sendiri dalam kehidupan siswa sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi kebutuhan masyarakat.

Pembelajaran fisika berbasis lingkungan merupakan altrernatif strategi pembelajaran yang memberdayakan guru dalam menerapkan metode eksperimen. Hal ini merupakan solusi dari sebagai kendala dalam metode eksperimen di sekolah yang sering di alami, seperti terbatasnya fasilitas laboratorium dan waktu.

Keterampilan proses diharapkan muncul dari dalam diri siswa disesuaikan dengan jenjang dari keterampilan proses yang ingin dicapai dalam kurikulum fisika. Ada beberapa penelitian yang dilakukan dan diterapkan oleh beberapa ahli fisika di luar negeri sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan atau keterampilan tentang ilmu pengetahuan alam.

(26)

9 Menurut Suderajat (2004:150):

Penguasaan dimensi pertama mensyaratkan penggunaan model pembelajaran siswa aktif atau pembelajaran berpusat pada siswa, sedangkan penguasaan dimensi kedua yaitu dengan penguasaan dan pemilikan konsep dasar keilmuan yang mensyaratkan model pembelajaran tuntas serta adanya kegiatan belajar siswa yang mengaplikasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut akan terjadi dalam proses pembelajaran yang berwawasanlingkungan .

Menurut Liem, (2007:18) menyatakan bahwa:

Penggunaan bahan-bahan sederhana atau menyertai pertanyaan dengan informasi yang dikenal merupakan suatu kondisi-kondisi penting dalam proses belajar .

Siswa dapat mempelajari sesuatu yang telah dikenal dan sudah terbiasa dengannya. Terutama dalam menyajikan sebuah eksperimen kepada siswa dengan tujuan menunjukkan kejadian yang mengherankan, tidak akan berhasil kecuali eksperimen dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan sederhana yang dikenal siswa. Bahan-bahan sederhana dari lingkungan yang digunakan sebaiknya mengutamakan keselamatan siswa dalam kegiatan eksperimen misalnya aman, tidak beracun, dan tidak mudah terbakar. Serta dalam pelaksanaan eksperimen diwajibkan siswa mematuhi petunjuk praktikum.

2.3 Aktivitas Belajar

Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang menyebabkan adanya perubahan tingkah laku yang ditandai dengan aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

(27)

10 Belajar adalah berbuat dan sekaligus proses yang membuat anak

didik harus aktif. aktivitas belajar merupakan prinsip atau azas yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar .

Aktivitas belajar meliputi aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar dua aktivitas tersebut saling terkait, sehingga dalam pembelajaran peserta didik diharapkan mempunyai keserasian antara aktivitas fisik dengan aktivitas mental yang dilakukan sehingga akan menghasilkan pembelajaran yang optimal.

Rohani (1995:6) lebih lanjut menjelaskan bahwa:

Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan anggota badan sedangkan aktivitas psikis (kejiwaan) ialah jika dayanya bekerja sebanyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran.

Berdasarkan hal di atas, aktivitas belajar dapat di artikan sebagai rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya banyak yang tampak maupun yang tidak tampak diamati.

Aktivitas anak dalam proses belajar tidak hanya terbatas pada mendengarkan, mencatat, menjawab pertanyaan, seperti layaknya pada pembelajaran konvesional. Dalam proses pembelajaran saat ini guru hanya bertugas menyediakan bahan pelajaran tetapi yang mengolah dan mencerna adalah siswa sendiri sesuai dengan bakat, kemampuan, dan latar belakangnya masing-masing sehingga akan tampak aktivitas yang dilakukan. Pentingnya aktivitas dalam proses belajar mengajar,

(28)

11

Diendrich yang dikutip dalam Sardiman (2004:101) menggolongkan aktivitas sebagai berikut:

(1) visual activities: membaca, melihat gmbar dan mengamati demonstrasi. (2)oral activities: mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat. (3) Listening activities: mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok. (4) Writing activities: mengerjakan tes, dan mengisi sketsa. (5)Drawing activities: menggambar, membuat grafik, peta dan diagram. (6) Motor activities: melakukan percobaan, memilih alat, membuat model, simulasi dan lain-lain. (7) Mental activities: merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan, dan membuat keputusan. (8)Emotional activities: minat, tenang, gugup dan sebagainya.

Pengelompokan aktivitas diatas oleh Diendrich, menjelaskan tentang kegiatan yang memungkinkan siswa tersebut menjadi aktif. Adapun aspek yang diamati dalam aktivitas siswa meliputi aktivitas siswa yang relevan dengan kegiatan pembelajaran yaitu visual activities, oral activities, Listening activities, Writing activitie, Motor activitiesdanMental activities.

Dalam penilitian diatas siswa dikatakan aktif jika siswa tersebut melakukan kegiatan pembelajaran yang relevan dengan materi yang disampaikan. Siswa dikatakan berhasil jika dalam kegiatan pembelajaran ditentukan dari bagaimana kegiatan interaksi dalam kegiatan pembelajaran, semakin aktif siswa dalam belajar semakin ingat anak akan pentingnya pembelajaran itu, dan tujuan pembelajaran akan lebih cepat tercapai.

2.4 Hasil Belajar

(29)

12 mengalami suatu proses belajar, maka siswa akan memperoleh suatu hasil yang disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar ini berupa terjadinya perubahan tingkah laku pada siswa tersebut.

Klasifikasi belajar seperti di atas, menunjukkan bahwa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar siswa merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu materi yang disampaikan.

Hal ini berarti hasil belajar diperoleh setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut Dimyati dalam Dewi (2010: 14):

Hasil belajar merupakan hasil proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar. Dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan yang ditandai dengan huruf atau kata atau symbol yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 3-4) berpendapat bahwa:

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

(30)

13 perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek tersebut adalah

(1) Pengetahuan, (2) Pengertian, (3) Kebiasaan, (4) Keterampilan, (5) Apresiasi, (6) Emosional, (7) Hubungan social, (8) Jasmani, (9) Etis atau budi pekerti, (10) Sikap.

Jika seseorang telah melakukan perbuatan belajar, maka akan terlihat terjadinya salah satu atau beberapa aspek tingkah laku diatas. Horword Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yaitu : keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita.Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, antara lain (a) Informasi verbal, (b) Keterampilan intelektual, (c) Strategi kognitif, (d) Sikap, (e) Keterampilan motoris.

Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom dalam Sukardi (2008: 75): membagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.Ada tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar yaitu (1) Ranah kognitif terdiri dari enam jenis prilaku, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. (2) Ranah Afektif terdiri dari lima prilaku, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) Ranah psikomotor terdiri dari tujuh prilaku, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan dan kreativitas.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar

(31)

14 berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran yang dicerminkan melalui angka atau skor setelah melakukan tes maupun non tes.

B. Kerangka Pemikiran

Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk mengembangkan sikap ilmiah dan keterampilan proses sains dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efesien.

Metode eksperimen biasanya dilakukan dengan alat yang mahal dan canggih tetapi jika alat dan bahan eksperimen terbatas jumlahnya. Kendala tersebut bisa diatasi menggunakan barang-barang bekas yang ada di lingkungan sekitar.

Pengaruh metode eksperimen berbasis lingkungan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari lima dan enam siswa. Setiap siswa dalam kelompok membawa bagian dari alat dan bahan dari lingkungan, kemudian dikumpulkan dalam kelompoknya dengan demikian siswa memiliki rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan.

(32)

15 Pengaruh metode eksperimen ini menggunakan media yang sederhana di dapat dari lingkungan siswa yang dapat menimbulkan kejadian yang mengherankan bagi siswa dari alat yang sederhana dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dalam hal ini siswa akan penasaran dan berharap untuk dapat mencari jawaban sendiri penyebab keanehan tersebut. Rasa ingin tahu dari siswa inilah yang dapat membantu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik serta mampu mengingat konsep-konsep fisika. Sehingga metode eksperimen berbasis

lingkungan ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor.

Aktivitas siswa merupakan suatu cara untuk mengembangkan pemahaman yang dimilki sehingga terjadi perubahan dalam diri siswa. Aktivitas menghasilkan perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri siswa. Peningkatan aktivitas siswa yang relevan dalam kegiatan pembelajaran seiring dengan peningkatan hasil belajar siswa. Metode eksperimen berbasis lingkungan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Berikut ini dibuat diagram kerangka pemikiran untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kerangka pemikiran di atas

Mengamati Menafsirkan

(33)

16

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Bagan Paradigma Pemikiran

Keterangan:

X = aktivitas belajar

Y = hasil belajar

Z = metode eksperimen berbasis lingkungan

r = pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis Umum:

Ada pengaruh aktivitas belajar dengan menggunakan metode eksperimen berbasis lingkungan terhadap hasil belajar.

Aktivitas

Hasil Belajar

Y X

r

(34)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 12 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/ 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 10 kelas. Sampel menggunakan satu kelas yaitu kelas X8.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2010:124). Pertimbangan tertentu yang dilakukan dalam memilih sampel adalah berdasar hasil nilai ujian pertengahan semester tahun 2011/2012 yang kurang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara keseluruhan dan keterangan hasil wawancara dengan guru kelas bahwa kelas tersebut telah diterapkan metode eksperimen berbasis lingkungan sehingga dipilih sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X8.

(35)

19

Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen dengan menggunakan satu kelas sebagai sampel yaitu kelas X8. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu metode eksperimen berbasis lingkungan, dua variabel terikat yaitu aktivitas dan hasil belajar. Desain eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah One-Shot Case Study. Dengan pemberian perlakuan, kemudian diberikan soal ujian akhir. Berikut adalah gambar desain penelitian yang akan digunakan:

Desain Eksperimen One-Shot Case Study

Keterangan : X = perlakuan

O = nilai observasi hasil perlakuan (ujian akhir)

(Sugiyono, 2010: 110)

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat tiga bentuk variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderator. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar (X), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar (Y), dan variabel moderatornya adalah metode eksperimen berbasis lingkungan (Z).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

(36)

20

1. Lembar kerja kelompok (LKK)

Lembar kerja kelompok digunakan untuk mengarahkan siswa dalam kerja kelompok yang berupa kegiatan eksperimen.

2. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi aktivitas siswa dapat berupa seluruh kegiatan dan aktualisasi yang dilkakukan oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. 3. Hasil Belajar menggunakan instrumen berbentuk soal essay. Tes ini

digunakan pada saat ujian setelah siswa diberi perlakuan/observasi (ujian akhir).

F. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.

Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product

(37)

21

Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika rhitung> rtabel

korelasi tersebut signifikan.

Item yang mempunyai kerelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.

(Masrun dalam Sugiyono, 2010: 188)

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriterium uji bila correlated item total correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construck yang kuat (valid).

2) Uji Reliabilitas

(38)

22

sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto (2008: 109) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumusalpha, yaitu:

2

r11 = reliabilitas yang dicari

i2 = jumlah varians skor tiap-tiap item t2 = varians total

(Arikunto, 2008: 109)

Menurut Sayuti dikutip oleh Sujianto dalam Saputri (2010: 30), kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Koefisien Alpha

Alpha Keterangan

0,00 - 0,20 kurang reliabel

0,21 - 0,40 agak reliabel

0,41 - 0,60 cukup reliabel

0,61 - 0,80 reliabel

0,81 - 1,00 sangat reliabel

Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.

G. Teknik Pengumpulan Data

(39)

23

Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung . Aktivitas yang diamati meliputi 2 aspek yaitu:

A. Aktivitas siswa dalam melakukan eksperimen didalamnya terdapat visual activities, motor activities, writing activities, dan mental activities.

B. Partisipasi siswa dalam pembelajaran didalamnya terdapat listening activities, dan oral activities.

Data aktivitas diambil dari lembar observasi aktivitas siswa dengan cara memberi angka 1, 2, 3, atau 4 untuk setiap indikator aspek yang teramati. Aspek aktivitas yang diamati berupa perilaku siswa yang relevan saat pembelajaran dan mencakup ranah efektif dan psikomotorik, penjabarannya sebagai berikut:

A. Aktivitas siswa dalam melakukan eksperimen Indikator:

1. Aktivitas siswa dalam merangkai alat percobaan (motor activities). Deskriptor:

a. Merangkai alat sesuai dengan prosedur dan teliti diberi skor 4.

b. Merangkai alat sesuai dengan prosedur, teliti tapi tidak tepat diberi skor 3.

c. Merangkai alat sesuai dengan prosedur, tapi kurang teliti diberi skor 2. d. Merangkai alat tidak sesuai dengan prosedur diberi skor 1.

2. Aktivitas siswa dalam menggunakan alat-alat percobaan (visual activities).

Deskriptor:

(40)

24

b. Sesuai dengan fungsi dan cara kerja kurang hati-hati dalam .menggunakan alat diberi skor 3.

c. Sesuai dengan fungsi dan cara kerja tidak hati-hati dalam menggunakan.alat diberi skor 2.

d. Tidak sesuai dengan fungsi dan cara kerja tidak hati-hati dalam menggunakan alat diberi skor 1.

3. Aktivitas siswa dalam mengambil data hasil percobaan (writing activities).

Deskriptor:

a. Mengambil data dengan benar, tepat dan teliti diberi skor 4. b. Mengambil data dengan benar, teliti tapi tidak tepat diberi skor 3. c. Mengambil data dengan benar, tapi kurang teliti diberi skor 2. d. Tidak benar dalam mengambil data diberi skor 1.

4. Aktivitas siswa dalam menarik kesimpulan (mental activities). Deskriptor:

a. Kalimatnya logis, jelas dan benar diberi skor 4. b. Kalimatnya logis tapi kurang jelas diberi skor 3. c. Kalimatnya logis tapi tidak benar diberi skor 2. d. Kalimatnya tidak logis dan kurang jelas diberi skor 1. B. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

Indikator:

1. Interaksi siswa dalam menerima materi selama proses pembelajaran (listening activities).

(41)

25

a. Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, mengikuti petunjuk guru dan berinteraksi dengan teman secara baik diberi skor 4.

b. Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, mengikuti petunjuk guru tapi kurang berinteraksi dengan teman secara baik diberi skor 3. c. Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, mengikuti petunjuk

guru tapi tidak berinteraksi dengan teman secara baik diberi skor 2. d. Tidak memperhatikan dan tidak mengikuti petunjuk guru diberi skor 1.

2. Interaksi siswa dalam kelompok (oral activities). Deskriptor:

a. Berdiskusi, bekerja sama dengan baik dan menghargai pendapat teman diberi skor 4.

b. Berdiskusi, bekerja sama dengan baik tapi kurang menghargai pendapat teman diberi skor 3.

c. Berdiskusi, bekerja sama dengan baik tapi tidak menghargai pendapat teman diberi skor 2.

d. Tidak melakukan diskusi diberi skor 1.

b. Data Hasil Belajar

(42)

26

Adapun bentuk pengumpulan datanya berupa tabel yang dijelaskan pada Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Data hasil belajar (test)

No.

Skor rata-rata siswa: 67,29

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah:

a. Data aktivitas siswa

Data ini diambil pada setiap pertemuan dengan menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas siswa.

Tabel 3.3 Analisis data aktivitas siswa

NO Nama Siswa Skor

Skor Tertinggi 84

Skor Terendah 0

Jumlah 2869

(43)

27

Data aktivitas dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a. Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah skor dari setiap

aspek aktivitas.

b. Persentase dari setiap siswa diperoleh dengan rumus:

% Aktivitas siswa= Jumlah skor setiap siswa x100 % Skor maksimum

c. Nilai aktivitas setiap siswa = % aktivitas

Nilai rata-rata aktivitas siswa diperoleh dengan rumus:

Rata rata aktivitas siswa= Jumlah nilai aktivitas setiap siswa Jumlah siswa

Selanjutnya dalam menentukan kategori aktivitas siswa digunakan pedoman menurut Arikunto (2007:130):

1) 90% - 100% = Sangat aktif. 2) 75% - 90 % = Aktif. 3) 50% - 75% = Cukup aktif. 4) < 50% = Kurang aktif.

b. Data Hasil Belajar Siswa

(44)

28

a) Skor yang diperoleh dari masing masing siswa adalah jumlah skor dari setiap soal.

b) Persentase pencapaian hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus:

% Pencapaian Hasil Belajar= Skor yang diperoleh x100 % Skor maksimum

Nilai hasil belajar siswa adalah :

Nilai hasil belajar siswa = % hasil belajar siswa (dihilangkan % nya). c) Nilai rata rata hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus :

Rata rata hasil belajar siswa= setiap siswa Jumlah siswa d) Ketuntasan tergantung tempat penelitian.

Untuk kategori nilai rata rata hasil belajar menggunakan Arikunto (2008: 245) yaitu :

Bila nilai siswa > 66, maka dikategorikan baik.

Bila 55 < nilai siswa > 66, maka dikategorikan cukup baik. Bila nilai siswa < 55, maka dikategorikan kurang baik.

Sudjiono (2005 : 318)

2. Pengujian Hipotesis

Data hasil penelitian dianalisis dengan melakukan uji sebagai berikut:

Uji Normalitas

(45)

29

digunakan dengan ujikolmogorov smirnov. Dasar dari pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung menggunakan program program komputer dengan metodekolmogorov smirnovberdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai signifikasi. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu:

O

H : data terdistribusi secara normal

1

H : data tidak terdistribusi secara normal

Pedoman pengambilan keputusan:

1. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

2. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya adalah normal.

Uji Lineritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresilinear. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metodeTest for Linearitypada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yanglinearbila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

(Priyatno, 2010: 73)

(46)

30

Jika data berdistibusi normal, maka untuk menguji hipotesis dapat

digunakan ujiKorelasi Product-Moment,dengan menggunakan persamaan berikutini.

Ketentuannya bila rhitunglebih kecil dari rtabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila rhitunglebih besar dari rtabel(rh> rt) maka Ha diterima (Sugiyono, 2009: 261).

Pada penelitian ini, untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji Korelasi Bivariatejika data berdistribusi normal. Namun jika tidak berdistribusi normal, dapat menggunakanKorelasi Rho Spearman.

Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti pada Tabel 3.4.

(47)

31

(Sugiyono, 2009: 257)

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan, untuk melihat pengaruh dalam bentuk persentase.

Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi linier sederhana dilakukan untuk menghitung persamaan regresinya. Dengan menghitung persamaan regresinya maka dapat diprediksi seberapa tinggi nilai variabel terikat jika nilai variabel bebas diubah-ubah serta untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau negatif.

bX

Untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan ujiReggression Linear.

Adapun hipotesis penelitian yang akan diuji sebagai berikut:

(48)

32

H0: Tidak ada pengaruh aktivitas belajar dengan menggunakan metode eksperimen berbasis lingkungan terhadap hasil belajar.

H1: Ada pengaruh aktivitas belajar dengan menggunakan metode eksperimen berbasis lingkungan terhadap hasil belajar.

Kriteria pengujian:

Jika rhitunglebih kecil dari rtabel, maka Ho diterima, dan H1ditolak. Dan jika rhitunglebih besar dari rtabel, maka Ho titolak dan H1diterima.

Berdasarkan tingkat signifikansi:

Jika nilai sig > (0,05) maka terima H0

(49)

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh linear yang positif dan signifikan antara aktivitas siswa terhadap hasil belajar fisika siswa materi pokok suhu dan kalor.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil pengamatan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran metode eksperimen berbasis lingkungan dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Aneti, Dewi Ratni. Pengembangan dan Implementasi Model Praktikum Kimia Berbasis Lingkungan pada Materi Pokok

Perhitungan Kimia Universitas

Lampung.

Anonim. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2007.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bina Aksara.

________________. 2008.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Dahar, Ratnawilis. 1996 .Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas RI. Implementasi Penilaian Otentik Menggunakan Collaborative Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika

.Skripsi.Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Liem, Tik L. 2007. Asyiknya Meneliti Sains. Bandung: Pudak Sciens. Priyatno, Duwi. 2010.Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS.

Yogyakarat: MediaKom.

Roestiyah, NK. 1994.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rohani, A dan Ahmadi, Abu. 1995. Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta:

Rineka Cipta.

Rusyan, A.T. 1993. Proses Belajar Mengajar yang Efektif Tingkat Pendidikan Dasar. Bandung: Bina Budhaya.

Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran . Bandung: Alfabeta.

(51)

Suderajat, Hari. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: CV Cipta Cekas Grafika.

Sudjiono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. ________. 2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian..........................................
Tabel 3.1 Koefisien Alpha
Tabel 3.3 Analisis data aktivitas siswa
Tabel 3.4 Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan memiliki pengaruh secara langsung yang signifikan dan positif pada loyalitas tamu hotel dan komitmen

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan1. BACAAN UNTUK ANAK USIA SD KELAS 1, 2,

Uutta vesivoimalla tuotettua sähköä koskevat myös toimilupahuutokaupat. Brasilian hallinto on määritellyt vesivoimapotentiaalin valtion omaisuudeksi, ja sekä julkis- että

Yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia; 2014.. Berbagai Bentuk Sediaan Topikal dalam Dermatologi,

Buatlah 1 file OneNote UAS nama lengkap – Kelas dengan ketentuan sebagai berikut:  Section 1 : beri nama dengan Curriculum vitae, Page 1 isi dengan Curriculum

Siswa di SMK Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015 , (IAIN Tulunggung: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2015).. Alquran Hadis siswa di MTs Sultan Agung Jabalsari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi komponen struktur pasar yang berkontribusi terhadap tingkat kepuasan investor ritel yang terdiri dari analisis

paling berpengaruh besar terhadap minat nasabah non-muslim untuk menjadi nasabah BRI Syariah KC (Kantor Cabang) Manado. Hal ini mengatakan semakin baik Profit Sharing