• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Data Siswa PraKerIn Pada Labkom Stikom Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Data Siswa PraKerIn Pada Labkom Stikom Surabaya."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

PENCATATAN DATA SISWA PRAKERIN PADA LABKOM STIKOM SURABAYA

KERJA PRAKTEK

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI

Oleh :

Nama : Sulaksanasari Suyoso NIM : 10.41010.0163

INSTITUT BISINIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

(2)

DAFTAR ISI

1.6 Sistematika Penulisan 4

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUSI 6

2.1 Sejarah Intitusi 6

2.2 Lokasi Institusi 11

2.3 Visi dan Misi Institusi 11

2.4 Struktur Organisasi 11

2.5 Deskripsi Tugas 12

BAB III LANDASAN TEORI 16

3.1 PraKerIn 16

3.2 System Development Life Cycle (SDLC) 18

3.2.1 Analisis 22

(3)

3.2.2 Desain 22

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 28

4.1 Analisis 28

4.1.1 User Requirement 28

4.1.2 Software Requirement 29

4.2 Perancangan Sistem 31

4.2.1 Desain Proses 31

4.2.2 Desain Data 33

4.2.3 Desain I/O 37

4.3 Implementasi Sistem 40

4.3.1 Implementasi Database 40

4.3.2 Implementasi Form 41

BAB V Penutup 45

5.1 Kesimpulan 45

5.2 Saran 45

DAFTAR PUSTAKA 46

LAMPIRAN 48

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Context Diagram Pencatatan Data Siswa PraKerIn 32

Gambar 4.2 DFD 0 Pencatatan Data Siswa PraKerIn 32

Gambar 4.3 ER-Model Pencatatan Data Siswa PraKerIn 33 Gambar 4.4 SQL-Table Pencatatan Data Siswa PraKerIn 34

Gambar 4.5 Desain Form Login 37

Gambar 4.6 Desain Form Entri Data Sekolah 38

Gambar 4.7 Desain Form Entri Data Siswa 38

Gambar 4.8 Desain Form Entri Data Magang 39

Gambar 4.9 Implementasi Database dalam SQL Server 41

Gambar 4.10 Implementasi Form Login 41

Gambar 4.11 Implementasi Form Entri Data Sekolah 42

Gambar 4.12 Implementasi Form Entri Data Siswa 43

Gambar 4.13 Implementasi Form Entri Data Magang 44

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laboratorium Komputer (LabKom) Stikom Surabaya sebagai fasilitas untuk menunjang pendidikan dan sarana praktikum mahasiswa telah ada sejak berdirinya Stikom Surabaya pada 30 April 1983. Untuk dapat memberikan manfaat yang lebih besar serta sebagai sumbangsih dalam kemajuan pendidikan, Labkom memberikan kesempatan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk melakukan Praktek Kerja Industri (PraKerIn).

PraKerIn merupakan proses bagi seorang siswa untuk mengetahui dan menambah wawasan lebih jauh tentang sistematika dalam dunia kerja. Melalui program PraKerIn siswa SMK juga dapat mencapai tingkat kerja yang professional, sehingga dapat bersaing dalam lingkup kerja nasional maupun internasional. (Adelika, 2013)

Untuk dapat mengikuti PraKerIn pada Labkom Stikom, siswa SMK harus melakukan prosedur, sebagai berikut:

a. Mengajukan permohonan dari sekolah yang bersangkutan melalui bagian PSDM, b. Melampirkan daftar/deskripsi nilai semester III,

c. Mendapat persetujuan dari Kabag Labkom.

Setelah mengikuti program PraKerIn, siswa SMK akan mendapat pengetahuan dan bertambah wawasan tentang sistematika kerja sebagai persiapan saat masuk kedalam dunia kerja.

(6)

dilakukan di Labkom. Selain itu apa yang dilakukan oleh para siswa PraKerIn belum pernah dibuat pendataan atas pekerjaan dan hasil kerjanya. Hal ini mengakibatkan tidak diketahuinya perkembangan tingkat ketrampilan, kualitas kerja, kedisiplinan, kepatuhan pada tata tertib para siswa peserta PraKerIn dan selanjutnya belum dapat memberikan feedback (umpan balik) untuk kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam proses belajar mengajar pada sekolah menengah kejuruan yang bersangkutan.

(7)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka diperoleh suatu rumusan masalah yaitu: “Bagaimana membangun aplikasi pencatatan data siswa prakerin

pada Labkom Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.”

1.3 Batasan Masalah

Pembuatan aplikasi dibatasi pada pencatatan data siswa SMK yang melakukan PraKerIn di Labkom Institut Bisnis dan Informasi Stikom Surabaya yang belum pernah dibuat untuk memudahkan ketersediaan informasi siswa PraKerIn

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari kerja praktek ini adalah Dengan adanya aplikasi pencatatan data diharapkan dapat membantu ketersediaan data siswa yang melakukan PraKerIn dan hasil kerjanya di Labkom Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

1.5 Manfaat

(8)

1.6 Sistematika Penulisan

Pada penyusunan Laporan Kerja Praktek (KP) ini, sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab. Pada setiap babnya juga terdapat sub-sub bahasan yang menjelaskan isi dari bab secara lebih terperinci. Berikut ini sistematika yang digunakan, yaitu:

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, kontribusi, sistematika penulisan laporan kerja praktek. berisi penjelasan tentang apa yang melatar belakangi diambilnya PraKerIn sebagai obyek Kerja Praktek.

Bab II : Gambar Umum Perusahaan

Pada bab ini dijelaskan gambaran umum Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya antara lain tentang sejarah singkat Labkom, visi dan misi, serta struktur organisasi

Bab III : Landasan Teori

Bab ini, menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan proses pembuatan rancang bangun aplikasi pencatatan data siswa PraKerIn pada Labkom Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

Bab IV : Deskripsi Kerja Praktek

Bab ini, menjelaskan proses pembuatan aplikasi pencatatan data siswa PraKerIn pada Labkom Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

(9)
(10)

BAB II

GAMBAR UMUM INSTITUSI

1.1 Sejarah Institusi

Kemajuan teknologi telah memberikan jawaban akan kebutuhan informasi, komputer yang semakin canggih memungkinkan untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Hasil informasi canggih ini telah mulai menyetuh kehidupan kita. Penggunaan dan pemanfaatan komputer secara optimal dapat memancu laju pembangunaan. Kesadaraan tentang hal inilah yang menuntut pengadaan tenaga-tenaga ahli yang terampil untuk mengelola informasi, dan pendidikan adalah salah satu cara yang harus ditempuh untuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut.

Atas dasar pemikiran inilah, maka untuk pertama kali di wilayah Jawa Timur dibuka Pendidikan Tinggi Komputer, Akademi Komputer & Informatika Surabaya (AKIS) pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra Bhakti SK Yayasan Putra Bhakti No.01/KPT/PB/III/1983. Tokoh pendirinya pada saat itu adalah:

1. Laksada. TNI (Purn) Mardiono 2. Ir.Andrian A.T.

3. Ir. Handoko Anindyo 4. Dra.Suzana Surojo 5. Dra.Rosy Merianti,AK

(11)

061/Q/1984 dari Direktorar Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Koordinatous Kopertis Wilayah VII. Kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status TERDAFTAR berdasar surat keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) nomor: 0274/O/1984 dan kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi Akademi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK Dirjen DIKTI nomor: 45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika dapat ditingkatkan menjadi DIAKUI.

Waktu berlalu terus, kebutuhan akan informasi juga terus meningkat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program studi Strata 1 dan Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Dan pada tanggal 20 Maret 1986 nama AKIS berubah menjadi STIKOM SURABAYA, singkatan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti nomor: 07/KPT/PB/03/86 yang selanjutnya memperoleh STATUS TERDAFTAR pada tanggal 25 Nopember 1986 berdasarkan Keputusan Mendikbud nomor: 0824/O/1986 dengan menyelenggarakan pendidikan S1 dan DIII Manajemen Informatika. Di samping itu Stikom SURABAYA juga melakukan pembangunan gedung Kampus di jalan Kutisari 66 yang saat ini menjadi Kampus II Stikom SURABAYA. Peresmian gedung tersebut dilakukan pada tanggal 11 Desember 1987 oleh Bapak Wahono Gubernur Jawa Timur pada saat itu. Kemudian pada tahun 2014 STIKOM Surabaya berubah dari Sekolah Tinggi menjadi Institut yang bernama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

19 Juni 1984 AKIS membuka program DIII Manajemen Informatika

20 Maret 1986 AKIS membuka program S1 Manajemen Informatika

(12)

1990 Membuka bidang studi DI Program Studi Komputer Keuangan / Perbankan

1 Januari 1992 Membuka Program S1 jurusan Teknik Komputer.

13 Agustus 2003, program Studi Strata 1 Teknik Komputer berubah nama menjadi Program Studi Strata 1 Sistem Komputer

1 November 1994 Membuka program studi DI Komputer Grafik Multimedia

12 Mei 1998 STIKOM SURABAYA membuka tiga program pendidikan baru sekaligus, yaitu:

1. DIII bidang studi Sekretari Berbasis Komputer. Pada 16 Januari 2006, berdasar surat ijin penyelenggarran dari DIKTI nomor:75/D/T/2006, Program Studi Diploma III Komputer Sekretari & Perkantoran Modern berubah nama menjadi Program Diploma III Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretatian

2. DII bidang studi Komputer Grafik Multimedia 3. DI bidang studi Jaringan Komputer

Juni 1999 pemisahan program studi DI Grafik Multimedia menjadi program studi DI Grafik dan program studi DI Multimedia, serta perubahan program studi DII Grafik Multimedia menjadi program studi DII Multimedia.

2 September 2003 Membuka Program Studi DIII Komputer Percetakan & Kemasan, yang kemudian berubah nama menjadi Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak

3 Maret 2005 Membuka Program Studi Diploma III Komputer Akuntansi

20 April 2006 Membuka bidang studi DIV Program Studi Komputer Multimedia

(13)

2009 Membuka program studi S1 Sistem Informasi dengan kekhususan Komputer Akuntansi. Pada saat ini, Stikom Surabaya memilik 8 program studi dan 1 bidang studi kekhususan, yaitu:

1. Program Studi S1 Sistem Informasi

2. Program Studi S1 Sistem Informasi kekhususan Komputer Akuntasi 3. Program Studi S1 Sistem Komputer

4. Program Studi S1 Desain dan Komunikasi Visual 5. Program Studi DIV Komputer Multimedia

6. Program Studi DIII Manajemen Informatika

7. Program Studi DIII Komputer Perkantoran dan Kesekretariatan 8. Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak

Dengan berubahnya satatus Sekolah Tinggi menjadai Institut pada tahun 2014, berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 378/E/O/2014 tanggal 4 September 2014 maka STIKOM Surabaya resmi berubah bentuk menjadi Institut dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Program studi yang diselenggarakan oleh Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya adalah sebagai berikut:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis:

1. Program Studi S1 Akuntansi 2. Program Studi S1 Manajemen

3. Program Studi DIII Komputer Perkantoran & Kesekretariatan

Fakultas Teknologi dan Informatika:

(14)

2. Program Studi S1 Sistem Komputer

3. Program Studi S1 Desain dan Komunikasi Visual 4. Program Studi S1 Desain Grafis

5. Program Studi DIV Komputer Multimedia 6. Program Studi DIII Manajemen Informatika 7. Program Studi DIII Komputer Grafis & Cetak

1.2 Lokasi Institusi

Jl. Kedung Baruk 98 Surabaya

1.3 Visi dan Misi Institusi Visi:

“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas, unggul dan terkenal”

Misi:

1. Mengembangkan IPTEKS sesuai dengan kompertensi

2. Membentuk SDM yang professional, unggul dan berkompetensi 3. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif

4. Meningkatkan kepedulian social terhadap kehidupan bermasyarakat 5. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif

(15)
(16)

1.5 Deskripsi Tugas

Tugas dan wewenang masing-masing bagian yang ada didalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepala Bagian Laboratorium Komputer Stikom Surabaya

Laboratorium Komputer dipimpin oleh seorang Kepala Bagian (Kabag) yang bertanggung jawab kepada Pembantu Ketua bidang Akademik memiliki tugas pokok dan wewenang sebagai berikut:

1.1 Tugas pokok:

a) Mengkoordinasikan penyusunan blue print pengembangan bagian labkom dan road map pencapaiannya sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) STIKOM Surabaya

yang meliputi model pengelolaan dan pengembangan laboratorium komputer dan Sumber Daya Manusia (SDM)

b) Menyusun dan melaksanakan rencana Program Kerja (Proker) tahunan bagian labkom sebagai pedoman kerja berdasarkan blue print dan road map bagian labkom c) Menyusun dan mengendalikan anggaran tahunan bagian labkom

d) Melakukan persiapan penyelenggaraan praktikum, antara lain persiapan kebutuhan perangkat keras serta perangkat lunak

e) Berkoordinasi dengan kepala program studi dan kabang AAK berkaitan dengan penentuan matakuliah praktikum

f) Melakukan rekruitmen Co-Asisten g) Mempersiapkan modul praktikum

(17)

j) Menyelenggarakan ujian praktikum

k) Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan praktikum, antara lain monitoring terhadap Asisten dan Co-Asisten serta penilaian praktikum

l) Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan praktikum m) Melakukan pengembangan bagian Labkom

n) Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana di bagian Labkom

o) Mengevaluasi pelaksanaan proker dan anggaran bagian Labkom sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana proker dan anggaran di tahun berikutnya 1.2 Wewenang

a) Menentukan personel Co-Asisten dalam proses seleksi

b) Melakukan penugasan terhadap Dosen atau Asisten atau Co-Asisten di bagian Labkom sebagai tenaga pengajar praktikum

c) Menentukan beban mengajar Dosen atau Asisten atau Co-Asisten di bagian Labkom sebagai tenaga pengajar praktikum

d) Menentukan koordinator modul praktikum e) Menentukan koordinator ruang Labkom

f) Menyusun dan menentukan jadwal pelaksanaan praktikum

g) Membatalkan grup yang kapasitasnya di bawah quota yang ditetapkan

h) Memberikan penilaian kepada Asisten dan Co-Asisten serta memberikan surat peringatan atau pemberhentian sesuai ketentuan terhadap Co-Asisten yang melakukan pelanggaran

(18)

j) Memberikan usulan dan masukan kepada atasan langsung dalam hal pengembangan bagian labkom

2. Seksi Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer

Seksi Sarana dan Prasarana Labkom adalah sub unit kerja dibawah Kabag Labkom yang berfungsi melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan, perawatan dan pemeliharaan, administrai, evaluasi dan pelaporan penggunaan sarana dan prasarana Labkom. Seksi sarana dan prasarana bagian Labkom dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasie) yang bertanggung jawab kepada Kabag Laboratorium

2.1 Tugas Pokok

a) Melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin terhadap asset laboratorium dibantu oleh teknisi

b) Melakukan pengembangan sarana dan prasarana laboratorium komputer c) Melakukan inventarisasi asset computer dan elektronik dan non komputer d) Mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana laboratorium komputer e) Membaut laporan pemakaian sarana dan prasarana Laboratorium Komputer 3. Seksi Akademis Laboratorium Komputer

Seksi Akademis Laboratorium adalah sub unit kerja di bawah bagian laboratorium computer yang berfungsi melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan coordinasi antara Bagian AAK, Kepala Program Studi (Kaprodi), rekrutmen Co-Asisten, monitoring proses praktikum, evaluasi dan pelaporan akhir kegiatan praktikum. Seksi Akademis Bagian Laboratorium Komputer dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasie) yang bertanggung jawab kepada Kabag Laboratorium.

(19)

a) Berkoordinasi dengan Kaprodi dan Kabag AAK berkaitan dengan penentuan matakuliah praktikum

b) Melakukan rekrutmen Co-Asisten bersama Kabag Labkom

c) Berkoordinasi dengan coordinator mata praktikum mempersiapkan modul praktikum d) Menentukan Dosen atau Asisten atau Co-Asisten beserta jadwal mengajar

e) Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan praktikum

f) Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan praktikum, antara lain monitoring terhadap Asisten dan Co-Asisten serta penilaian praktikum

g) Bekerjasama dengan Administrasi bagian Labkom dalam proses perhitungan honor mengajar Dosen atau Asisten atau Co-Asisten

(20)

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.

1.1 Pratek Kerja Industri

Menurut (Muhidin, 2010) Praktek Kerja Industri (PraKerIn) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi habus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.

Menurut (Wena, 2001) mengungkapkan bahwa penyelenngaraan pendidikan dan pelatihan PraKerIn. Tujuan diadakannya PRAKERIN adalah:

(21)

2. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi PRAKERIN;

3. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional didunia kerja yang sebenarnya;

4. Membentuk Etos kerja yang baik bagi siswa-siswi PRAKERIN;

5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siswi PRAKERIN sesuai bidang masing-masing;

6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan di Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari;

7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun dunia usaha. Kewajiban Siswa ditempat PRAKERIN adalah :

1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati; 2. Mematuhi setiap Instruksi ditempat kerja;

3. Melaksanakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja);

4. Menjaga nama baik Lembaga Pendidikan (Almamater), Dunia Usaha dan Dunia Industri; 5. Melakukan Observasi dan Penelitian yang mempunyai tujuan Positif;

6. Bertanya kepada pihak yang berkompten apabila kurang paham/ dimengerti.

Dalam proses pengajuan siswa-siswi PRAKERIN wajib mengikuti Prosedur yang ditetapkan oleh lembaga, Dunia Industri maupun Dunia Usaha. Setiap lembaga, Dunia Industri maupun Dunia Usaha tentu saja memiliki Prosedur yang berbeda-beda tergantung dari kondisi masing-masing Dunia Industri maupun Dunia Usaha terkait.

3.2 System Development Life Cycle

(22)

yang sistematis dan berurutan. Tahapan-tahapannya adalah Requirements (analisis sistem), Analysis (analisis kebutuhan sistem), Design (perancangan), Coding (implementasi), Testing

(pengujian) dan Maintenance (perawatan).

Gambar Error! No text of specified style in document..1 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall ( Roger S. Pressman (2001))

Model eksplisit pertama dari proses pengembangan perangkat lunak, berasal dari proses-proses rekayasa yang lain. Model ini memungkinkan proses-proses pengembangan lebih terlihat. Hal ini dikarenakan bentuknya yang bertingkat ke bawah dari satu fase ke fase lainnya, model ini dikenal dengan model waterfall, seperti terlihat pada Gambar 2.4

(23)

Pada tahap awal ini dilakukan analisa guna menggali secara mendalam kebutuhan yang akan dibutuhkan. Kebutuhan ada bermacam-macam seperti halnya kebutuhan informasi bisnis, kebutuhan data dan kebutuhan user itu sendiri. Kebutuhan itu sendiri sebenarnya dibedakan menjadi tiga jenis kebutuhan. Pertama tentang kebutuhan teknologi. Dari hal ini dilakukan analisa mengenai kebutuan teknologi yang diperlukan dalam pengembangan suatu sistem, seperti halnya data penyimpanan informasi / database. Kedua kebutuhan informasi, contohnya seperti informasi mengenai visi dan misi perusahaan, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Ketiga, Kebutuhan user. Dalam hal ini dilakukan analisa terkait kebutuhan user dan kategori user. Dari analisa yang telah disebutkan di atas, terdapat satu hal lagi yang tidak kalah pentingya dalam tahap analisa di metode SDLC, yaitu analisa biaya dan resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya implementasi, testing dan maintenance.

b. Design (Perancangan)

Selanjutnya, hasil analisa kebutuhan sistem tersebut akan dibuat sebuah design database, DFD, ERD, antarmuka pengguna / Graphical User Interface (GUI) dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem. Selain itu juga perlu dirancang struktur datanya, arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan sistem ke dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi.

c. Implementation (Coding)

(24)

ini juga dapat disebut dengan tahap implementasi, yaitu tahap yang mengkonversi hasil perancangan sebelumnya ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer. Kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan sehingga mampu memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.

d. Testing (Pengujian)

Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan sesuai prosedur ataukah tidak dan memastikan sistem terhindar dari error yang terjadi. Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam proses input, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini terdapat 2 metode pengujian perangkat yang dapat

digunakan, yaitu: metode black-box dan white-box. Pengujian dengan metode black-box merupakan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut. Sebuah perangkat lunak yang diuji menggunakan metode black-box dikatakan berhasil jika fungsi-fingsi yang ada telah memenuhi spesifikasi kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dengan menggunakan metode white-box yaitu menguji struktur internal perangkat lunak dengan melakukan pengujian pada algoritma yang digunakan oleh perangkat lunak. e. Maintenance (Perawatan)

(25)

suatu perangkat lunak diperlukan, termasuk didalamnya adalah pengembangan, karena dalam prakteknya ketika perangkat lunak digunakan terkadang masih terdapat kekurangan ataupun penambahan fitur-fitur baru yang dirasa perlu.

3.2.1 Analisis

Tahap analisis adalah sebuah proses investigasi terhadap system yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna system, cara kerja system dan waktu penggunaan system. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru (Melengo, 2013).

3.2.2 Desain

Tahapan desain memiliki tujuan untuk mendesain system baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative system yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap desain meliputi desain proses, desain data.

A. Desain Proses

Desain proses menggambarkan bagaimana mengubah hasil analisis kedalam bentuk Context Diagram dan Data Flow Diagram

A.1 Context Diagram

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam desain proses. Pada Context

Diagram dijelaskan system apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja yang terlibat. Dalam

(26)

A.2 Flow Diagram

Menurut Roger S. Pressman (2001), data flow diagram (DFD) memungkinkan pengembangan perangkat lunak yang dapat disempurnakan menjadi tingkat yang lebih detail, dengan melakukan analisis fungsional pada sistem. DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah Context Diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam system informasi. Setelah selsai maka akan di decompose menjadi DFD Level 1 yang merupakan penjelasan dari DFD Level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada settiap proses yang terdapat di DFD level 0 (Kendall, 2003). Menurut (Jogiyanto, 2005) pengertian ERD adalah suatu komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau. Entity Relation Diagram menggambarkan data dan hubungan antar data secara global dengan menggunakan Entity Relation Diagram.

B. Desain Data

Desain data adalah aktivitas terpenting dalam pembuatan rekayasa perangkat lunak. Bagian desain data terdiri dari ER-Model dan Normalisasi.

B.1 ER-Model

Menurut (Sutanta, 2004) ER-Model adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model data konseptual adalah himpunan konsep yang mendeskripsikan struktur basis data, transaksi pengembalian dan pembaruan basis data.

(27)

1. Entitas (entity) yang dipakai untuk memodelkan objek-objek yang berada diperusahaan/lingkungan

2. Relasi (relationship) yang dipakai untuk meodelkan koneksi/hubungan di antara entitas-entitas

3. Atribut yang dipakai untuk memodelkan propeti yang dimiliki oleh entitas dan relasi 4. Batasan yang terdiri dari batasan integritas serta ketentuan validasi

Untuk menggambarkan entitas dilakukan mengikuti aturan sebagai berikut:

1. Entitas dinyatakan dengan symbol persegi panjang 2. Nama entitas dituliskan di dalam symbol persegi panjang 3. Nama entitas berupa: kata benda, tunggal

4. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas

B.2 Normalisasi

Menurut (Sutanta, 2004) normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksibel. Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu tabel secara berkelanjutan untuk menentukaan apakah tabel itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.

Tujuan normalisasi,yaitu:

(28)

c. Untuk mempermudah pemodifikasian data d. Untuk menghilangkan anomaly data

Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan empat tahap normalisasi antara lain:

1. Bentuk Tidak Normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti 2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

a. Tidak adanya atribut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya b. Mendefinisikan atribut kunci

c. Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi) 3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

a. Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)

b. Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci

c. Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain d. Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi artibut-atribut yang telah

dipisah tadi

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

a. Sudah memenuhi normal kesatu (1NF) dan sudah memenuhi normal kedua (2NF). b. Semua atribut bukan hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci c. Tidak ada kertegantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut

(29)

C.1 Perangkat Keras

Perangkat keras komputer atau hardware adalah perangkat pada computer yang berbentuk fisik (dapat disentuh). Perangkat computer sendiri dibedakan menjadi dua yaitu perangkat keras dan perangkat lunak istilah asingnya yaitu hardware dan software. Hardware sendiri berfungsi dengan fisik dikarenakan adanya software sebagai sistem yang menjalankannya

Agar proses pembelajaran mengenai computer lebih terarah adapapun pengelompokkan hardware agar lebih mudah sesuai dengan fungsinya pada computer. Berikut ini

pengelompokkan perangkat keras komputer (Affandi, 2013): 1. Input Device : Perangkat input/masukan

2. Process Device : Perangkat yang menjalankan proses system computer 3. Output Device : Perangkat output/keluaran, menghubungkan system keluar 4. Storing Device : Perangkat untuk menyimpan

C.2 Perangkat Lunak

Software adalah perangkat lunak. Karena disebut juga sebagai perangkat lunak, maka

sifatnya pun berbeda dengan hardware atau perangkat lunak, jika perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat diliat dan disentuh oleh secara langsung manusia, maka software atau perangkat lunak tidak dapat disentuh dan secara fisik, software memang tidak

tampak secara fisik dan tidak berwujud benda namun bisa untuk dioperasikan.

(30)

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis

Menganalisis sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan, dalam hal ini sistem informasi penggujian pada Labkom Stikom Surabaya. Wawancara dilakukan terhadap bagian-bagian yang berkaitan langsung dengan proses yaitu Kepala Bagian Labkom yang dalam hal ini dijabat oleh Ayuningtyas, S.Kom., M.MT. MOS. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk melihat proses yang ada. dengan mengetahui proses yang ada diharapkan dapat membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hasil dari wawancara dan pengamatan yang dilakukan adalah selama ini proses yang dilakukan oleh Labkom masih manual. Dari permasalahan yang ada penganalisa menawarkan sebuah system yaitu Pencatatan Data Siswa PraKerIn Pada Labkom Surabaya.

4.1.1 User Requirement

A. Fungsi Pencatatan Data Siswa PraKerIn

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh Administrasi Labkom mencatat data siswa PraKerIn yang melaksanakan praktek kerja di Labkom

Aktor : Administrasi Labkom

(31)

Proses :

1. Mencatat data sekolah

2. Mencatat data siswa PraKerIn

3. Mencatat data magang siswa PraKerIn

Output : Informasi magang ( juga dalam bentuk data repositori ) Aturan :

1. Data-data harus diisi dan lengkap

2. Pencatatan data siswa PraKerIn harus ada dan lengkap

4.1.2 Software Requirement

A. Fungsi Pencatatan Data Sekolah

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh Administrasi Labkom mencatat data sekolah yang menjalin kerjasama untuk melaksanakan PraKerIn di Labkom

Pemicu : (tidak ada)

Awal : 1. Aktor sudah terotentikasi

2. Laman pencatatan data sekolah sudah terbuka. Alur :

1. Aktor memasukkan data sekolah 2. Aktor mengklik tombol Simpan

2.1.Aplikasi menyimpan data sekolah dalam database Akhir : Data sekolah tersimpan didatabase

(32)

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh Administrasi Labkom mencatat data siswa yang melaksanakan praktek kerja di Labkom

Pemicu : (tidak ada)

Awal : 1. Aktor sudah terotentikasi

2. Laman pencatatan data siswa sudah terbuka. Alur :

1. Aktor memasukkan no sekolah. 2. Aktor memasukkan data siswa. 3. Aktor mengklik tombol Simpan

3.1.Aplikasi menyimpan data siswa dalam database Akhir : Data siswa tersimpan didatabase

C. Fungsi Pencatatan Data Magang

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh Administrasi Labkom mencatat data magang di

1. Aktor memasukkan no sekolah 2. Aktor memasukkan no siswa 3. Aktor memasukkan data magang 4. Aktor mengklik tombol Simpan

(33)

Akhir : Data magang tersimpan didatabase, informasi magang tampil.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik, harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem meliputi:

1. Desain Proses: Context Diagram dan Data Flow Diagram 2. Desain Data:

a. Pembentukan ER-Model b. Pembentukan SQL-Table c. Normalisasi Data

3. Desain I/O

4.2.1 Desain Proses A. Context Diagram

(34)

Informasi Magang

Gambar 4.1 Context Diagram Pencatatan Data Siswa PraKerIn

B. DFD level 0

(35)

Pada Data Flow Diagram, dijelaskan bahwa ada tiga buah proses. Proses ini disesuaikan dengan fungsi-fungsi dalam analisis kebutuhan perangkat lunak yaitu (1) entri data sekolah, (2) entri data siswa, dan (3) entri data magang. Tidak ada keterkaitan antar proses, tetapi data yang dientrikan pada proses sebelumnya menjadi acuan bagi proses selanjutnya. Sehingga dipastikan tidak terjadi kesalahan entri khususnya dalam hal hubungan antara sekolah, siswa, dan data magang. Data Flow Diagram dapat dilihat pada Gambar 4.2.

4.2.2 Desain Data

A. Pembentukan ER-Model

Gambar 4.3 ER-Model Pencatatan Data Siswa PraKerIn

(36)

(1) sekolah, (2) siswa, dan (3) magang. Setiap entitas mempunyai hubungan dengan entitas yang lain, sesuai dengan proses yang membutuhkannya. Entitas siswa mempunyai hubungan dengan entitas sekolah, karena proses entri data siswa. Sedangkan entitas magang mempunyai hubungan dengan entitas siswa, karena proses entri data magang. Dengan adanya hubungan ini, dipastikan tidak terjadi kesalahan entri khususnya dalam hal hubungan antara sekolah, siswa, dan data magang. ER-Model dapat dilihat pada Gambar 4.3.

B. Pembentukan SQL-Table

(37)

C. Normalisasi 1. Tabel Sekolah

1.1 1NF/ First Normal Form (Bentuk Normal Prima)

Kriteria Past

Semua nilai atribut harus simple/atomic yang tidak bisa dibagi-bagi lagi (tidak boleh ada atribut yang komposit/ multivalue)

1.2 2NF/ Second Normal Form (Bentuk Normal Kedua)

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 1NF 

Setiap attribute bergantung penuh pada

primary key 

1.3 3NF/ Third Normal Form (Bentuk Normal Ketiga)

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 2NF 

Tidak ada ketergantungan transitif, yaitu ketergantungan fungsional antara 2 ( atau lebih) atribut non-kunci

2. Tabel Siswa

2.1 1NF/ First Normal Form (Bentuk Normal Prima)

Kriteria Past

Semua nilai atribut harus simple/atomic yang tidak bisa dibagi-bagi lagi (tidak boleh ada atribut yang komposit/ multivalue)

(38)

2.2 2NF/ Second Normal Form (Bentuk Normal Kedua)

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 1NF 

Setiap attribute bergantung penuh pada

primary key 

2.3 3NF/ Third Normal Form (Bentuk Normal Ketiga)

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 2NF 

Tidak ada ketergantungan transitif, yaitu ketergantungan fungsional antara 2 ( atau lebih) atribut non-kunci

3. Tabel Magang

1.1 1NF/ First Normal Form (Bentuk Normal Prima)

Kriteria Past

Semua nilai atribut harus simple/atomic yang tidak bisa dibagi-bagi lagi (tidak boleh ada atribut yang komposit/ multivalue)

1.2 2NF/ Second Normal Form (Bentuk Normal Kedua)

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 1NF 

Setiap attribute bergantung penuh pada

primary key 

1.3 3NF/ Third Normal Form (Bentuk Normal Ketiga)

Kriteria Past

Memenuhi Kriteria 2NF 

Tidak ada ketergantungan transitif, yaitu ketergantungan fungsional antara 2 ( atau lebih) atribut non-kunci

(39)

A. Desain Form Login

Form Login (Gambar 4.5) merupakan form yang berfungsi otentikasi sehingga aplikasi aman dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pengguna yang bisa login hanyalah Administrasi Labkom. Pengguna hanya mengisi Username dan Password, lalu menekan tombol OK. Setelah tombol OK ditekan, aplikasi melakukan pengecekan apakah Username dan Password yang dimasukkan sesuai.

Gambar 4.5 Desain Form Login

B. Desain Form Entri Data Sekolah

(40)

Gambar 4.6 Form Entri Data Sekolah C. Desain Form Entri Data Siswa

Gambar 4.7 Form Entri Data Siswa

(41)

hanyalah Administrasi Labkom. Pengguna harus mengisi no induk siswa, no induk sekolah, nama lengkap siswa, alamat siswa, no telp rumah, tempat dan tanggal lahir, agama, jurusan, jenis kelamin, dan no HP, lalu menekan tombol Simpan. Setelah tombol Simpan ditekan, aplikasi memasukkan data siswa yang telah dientrikan kedalam database, lalu menghapus isian form.

D. Desain Form Entri Data Magang

Gambar 4.8 Form Entri Data Magang

(42)

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi sistem ini memuat tentang penjelasan mengenai penerapan hasil perancangan kedalam produk aplikasi. Ada dua bagian dalam implementasi sistem, yaitu (1) implementasi database, dan (2) implementasi form.

4.3.1 Implementasi Database

Implementasi database mengacu pada hasil normalisasi. Database provider yang dipakai adalah Microsoft SQL Server 2008 Express Edition. Berikut ini adalah hasil dari implementasinya (Gambar 4.9).

Gambar 4.9 Implementasi Database dalam SQL Server 4.3.2 Implementasi Form

(43)

Gambar 4.10 Implementasi Form Login

Sedikit berbeda dengan desain form entri login data, pada implementasi (Gambar 4.10) diberikan fitur untuk melihat data login yang sudah ada (sudah pernah dientrikan) melalui tabel diatas isian.

(44)

Gambar 4.11 Implementasi Form Entri Data Sekolah

Sedikit berbeda dengan desain form entri data sekolah, pada implementasi (Gambar 4.11) diberikan fitur untuk melihat data sekolah yang sudah ada (sudah pernah dientrikan) melalui tabel diatas isian.

(45)

Gambar 4.12 Implementasi Form Entri Data S

iswa

Sedikit berbeda dengan desain form entri data siswa, pada implementasi (Gambar 4.12) diberikan fitur untuk melihat data siswa yang sudah ada (sudah pernah dientrikan) melalui tabel diatas isian.

(46)

Gambar 4.13 Implementasi Form Entri Data Magang

(47)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dengan dibuatnya Aplikasi Pencatatan Data Siswa PraKerIn, pihak Labkom (khususnya Administrasi Labkom) dimudahkan untuk mencatat data sekolah, siswa, dan magang. Selain itu, Labkom dapat mengetahui histori siswa PraKerIn Pada Labkom Surabaya.

5.2 Saran

Agar dapat lebih bermanfaat hendaknya kedepan dapat dikembangkan sistem ini sehingga

menjadi informasi yang lengkap dan utuh untuk mengetahui perkembangan kemajuan tingkat

(48)

46

DAFTAR PUSTAKA

Adelika, Rini. (2013). Pratek Kerja Industri:

http://riniadelikasidabutar.blogspot.com/2013/05/prakerin-praktek-kerja-industri-siswa_22.html.

Affandi, A. (2013,11 18). Portal Mini. Retrieved from Perangkat Keras Komputer: http://www.mint.web.id/

Jogiyanto, Hartono. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi

Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo.

Melengo. (2013, 11 19) System Development Life Cycle. Retrieved from System Development Life Cycle : http//melengo.wordpress.com/

Muhidin, S. A. 2010. Praktek Kerja Industri. Diakses tanggal 10 Januari 2012, http://sambasalim.com/pendidikan/praktek-kerja-industri-2.html

Pressman, R. S. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi, Edisi Ke 1.Yogyakarta:Andi.

Sutanta, Edhy. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Graha Ilmu.

(49)

47

Gambar

Gambar Error! No text of specified style in document..1 System Development Life Cycle
tabel secara berkelanjutan untuk menentukaan apakah tabel itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan
Gambar 4.1 Context Diagram Pencatatan Data Siswa PraKerIn
Gambar 4.3 ER-Model Pencatatan Data Siswa PraKerIn
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang berupa pengukuran tingkat kematangan TI menggunakan COBIT dan terbentuk model standar untuk setiap proses dan terdiri dari CSF dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia pembelajaran interaktif penginderaan jauh berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana hasil yang diperoleh

Apabila jumlah zat besi yang masuk pada tubuh orang dengan berat badan 60 kg melebihi nilai tersebut maka logam Fe akan bersifat toksik di dalam tubuh.. Berdasarkan hasil

Diketahui bahwa responden perempuan berusia 41 hingga 55 tahun pernah mengikuti pelatihan keuangan. Berdasarkan data tersebut, dapat diasumsikan bahwa mayoritas peserta pelatihan

Bab ini berisi tentang cara-cara pengujian yang akan dilakukan dalam penelitian diantaranya, penentuan nilai konstanta redaman pada Hydraulic Electro Mechanic Shock Absorber

BAB I Pendahuluan, pada bab ini akan dijelaskan tujuan dan latar belakang permasalahan yang mendasari pembuatan skripsi ini, spesifikasi alat yang

2018. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 55 responden dengan latar belakang responden yang berbeda-beda dilihat dari jenis kelamin, usia,

Dari hasil tes lari sprint 60 meter, diketahui rata-rata nilai Pre Implementasi sebesar 57,1 sedangkan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 76 dan pada siklus ke II