• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tunjangan Penghasilan Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Studi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Tunjangan Penghasilan Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Studi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat)"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TUNJANGAN PENGHASILAN

TERHADAP KINERJA PEGAWAI

SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

(Studi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat)

Disusun oleh:

SAHAT MARULI TUA S

070903068

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAKSI

PENGARUH TUNJANGAN PENGHASILAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (Studi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat)

Nama : Sahat Maruli Tua S

NIM : 070903068

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Drs. Februati Trimurni, M.Si

Tunjangan penghasilan adalah segala pembayaran tambahan dari pendapatan sah/gaji yang meliputi tunjangan keluarga, tunjangan umu, tunjangan kesehatan, dan tunjangan beras yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil yang diberikan secara rutin atau periodik. Tunjangan penghasilan merupakan salah satu bentuk kompensasi tidak langsung yang diberikan untuk meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil. Kinerja merupakan hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan oleh pegawai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu Seberapa Besar Pengaruh Tunjangan Penghasilan terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perrwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa Korelasi Product Moment dan Koefisien Determinan. Populasi dalam penelitian ini yaitu 48 orang dan yang menjadi sampel yaitu seluruh populasi sebanyak 48 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner.

(3)

KATA PENGANTAR

Ku punya masa depan yang penuh harapan... Tuhan menjamin hidupku...

Asal ku tetap setia, melangkah terus kedepan, kuyakin Tuhan menopang

hidupku... Terima kasih yang luar biasa kepada Bapaku yang di surga, Tuhan dan

Juru Selamatku, Yesus Kristus atas berkat dan penyertaan-Nya yang luar biasa

dihidupku sehingga aku bisa menyelesaikan tugas perkuliahanku dan meraih gelar

Sarjana Sosial yang kuyakin akan menjadi langkah awal lagi dalam lembaran

kehidupanku selanjutnya. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak

akan hilang (Amsal 23:18).

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih ini saya

samapaikan kepada:

1. Kedua orangtuaku, super hero and wonder woman in my life. Trima kasih

banyak untuk kasih sayang yang berlimpah kepadaku, untuk perhatiannya,

untuk pertanyaan ‘sudah makan atau belum?’, untuk nasehatnya ‘jaga diri,

jangan begini dan jangan begitu’, untuk segala pengorbanan, untuk setiap

tetesan peluh yang masih mengalir untukku, dan doa yang tak

putus-putusnya yang diberikan kepadaku hingga pada saat ini. Trima kasih

banyak. Aku berharap semuanya tidak akan pernah sia-sia.

2. Ibu Drs. Februati Trimurni, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan waktu, tenaga, sumbangan pikiran, dan kesabarannya dalam

(4)

3. Bapak Drs. H.M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen

Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada seluruh Dosen dan Staf pengajar di Departemen Ilmu Administrasi

Negara Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

yang selama ini telah memberikan ilmunya kepada saya selama masa

perkuliahan ini. Juga kepada Kak Dian dan Kak Mega yang telah

membantu saya dalam hal pengurusan segala bentuk Administrasi.

6. Kepada segenap pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat atas izin penelitian yang diberikan

kepada penulis dan partisipasinya dalam pengisian kuesioner yang telah

disebarkan.

7. Trima kasih untuk smua kakak dan smua abangku. Kakak pertamaku,

mami christ dan abang, trima kasih untuk doa, dukungannya, dan perhatian

yang tak pernah berhenti, untuk kiriman-kirimannya juga (hahhaaa.... =D).

Untuk kakak keduaku, mama sarah dan abang, trima kasih untuk

kesediaannya membantuku dalam penelitian. Mama sarah, makasih untuk

berjuta crewetnya yang sudah membunuh malasku (walaupun terkadang

aku juga kesel karena terlalu crewetnya.. hehehee =P ). Untuk kakak

ketigaku, mama alvaro dan abang, trima kasih untuk semangat, dukungan,

dan doa yang selalu diberikan dalam bentuk apapun, komunikasi yang

(5)

kalian yang jauh disana. Makasih yaakk yaakk yaakk =)). Untuk abangku,

ito sasada kami dan juga edaku (bapa dan uma ni paimahon, heheee =D),

trima kasih untuk pengorbananmu yah abangku sayang. Untuk setiap

‘tenaga’ yang kau keluarkan selama perkuliahanku. Trima kasih untuk

‘ancaman’ yang ‘mengagetkanku’ supaya lebih semangat dalam

menyelesaikan kuliahku. Juga untuk perhatian dan semangat yang kalian

berikan buatku selama ini. Trima kasih juga untuk semua keponakanku.

Christoffer, Gilbert, Sarah, Alvaro, Areta, Amelia dan satu lagi yang

belum nongol (hehehe... =P). Kehadiran kalian sangat membahagiakanku.

Aku bahagia punya keponakan seperti kalian. Untuk bou Aman (bou

gentongku) juga, trima kasih udah membantu merawatku (mandiin,

nyuapin, memakaikan baju, dan nyisirin rambutku) selama aku sakit

kemarin. Trima kasih untuk kehadiran kalian semua disetiap detik

hidupku... Aku sayang kalian semua!!!! :* ^^

8. Terima kasih untuk Lenta N. Pangaribuan, S.Sos yang selalu menanyakan

kabar skripsiku (hahahaa =D). Terima kasih karena kau sudah dan masih

ada disaat yang lain tidak ada. Makasih makasih makasih yah Lenta.

9. Terima kasih untuk Th. Novlina Sitepu, S.Sos yang selalu ngebales

SMSku kalau kutanya tentang ini dan itu. Makasih yah Tere =D.

10. Terima kasih untuk setiap nafas disekitarku baik yang mendukung maupun

yang tidak mendukung semangatku selama ini. Terima kasih untuk setiap

hal yang ditawarkan kepadaku, untuk pembelajaran mengenai pribadi

(6)

pada akhirnya pembelajaran itu membuat aku ingin menjadi manusia yang

lebih baik lagi.

11. Terima kasih untuk ade-ade kostku yang lama, Enzlia dan Vivi. Untuk

kebersamaan dan keceriaan yang diberikan kepadaku selama ini. Untuk

pertemanan yang berjalan selama bertahun-tahun, untuk dukungannya,

untuk curhatan, gossip dan lawak-lawak yang mampu menghiburku ketika

penat, serta masukan-masukan ketika aku ada masalah. Trima kasih masih

ada untukku ^^. Juga untuk ade kostku di gg. Purba. Eca, Lita, Tria, Suci,

Ningsih, Ai, Melisa, Liza, dan Dini yang sudah memberikan tawa setiap

hari. Makasih untuk pertemanan dan lawak-lawaknya yang selalu mampu

menghiburku.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari

sempurna karena masuh terdapat kekurangan dalam penulisannya. Namun

meskipun demikian, penulis berharap bahwa skripsi ini mampu menjadi salah satu

bahan referensi dan berguna bagi siapapun yang membacanya. Penulis juga

bersedia untuk menerima kritik dan saran sehubungan dengan skripsi ini guna

menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Medan, Desember 2011

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1. Latar Belakang... 1

I.2. Rumusan Masalah... 6

I.3. Tujuan Penelitian... 6

I.4. Manfaat Penelitian... 6

I.5. Kerangka Teori... 7

I.5.1. Motivasi... 7

I.5.2. Kompensasi... 8

I.5.3. Kompensasi Langsung... 11

I.5.4. Kompensasi Tidak Langsung... 12

I.5.4.1. Jenis-Jenis Tunjangan Penghasilan... 13

I.5.5. Kinerja... 16

I.5.5.1. Pengertian Kinerja... 16

I.5.5.2. Indikator Kinerja... 19

I.5.6. Pegawai Negeri... 21

(8)

I.5.6.2. Jenis-Jenis Pegawai Negeri Sipil... 21

I.5.7. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat... 23

I.5.8. Hubungan Tunjangan Penghasilan dengan Kinerja Pegawai... 23

I.6. Definisi Konsep... 25

I.7. Definisi Operasional... 26

I.8. Sistematika Penulisan... 30

BAB II METODE PENELITIAN... 31

II.1. Bentuk Penelitian... 31

II.2. Lokasi Penelitian... 31

II.3. Populasi dan Sampel... 31

II.3.1.Populasi... 31

II.3.2. Sampel... 32

II.4. Teknik Pengumpulan Data... 32

II.5. Teknik Pengumpulan Skor... 33

II.6. Teknik Analisis Data... 35

BAB III DESKRIPSI LOKASI... 38

III.1. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah... 38

III.2. Visi dan Misi... 38

III.2.1. Visi... 38

III.2.2. Misi... 39

III.3. Fungsi dan Tugas Pokok Sekretariat DPRD... 40

(9)

III.3.2. Tugas Pokok Sekretariat DPRD... 41

III.4. Struktur Organisasi... 42

BAB IV PENYAJIAN DATA... 56

IV.1. Identitas Responden... 56

IV.2. Tunjangan Penghasilan... 60

IV.3. Kinerja Pegawai... 79

IV.4. Koefisien Korelasi Product Moment... 98

IV.5. Interpretasi Korelasi... 100

IV.6. Koefisien Determinan... 101

BAB V ANALISA DATA... 103

V.1. Tunjangan Penghasilan... 103

V.2. Kinerja Pegawai... 105

V.3. Pengaruh Tunjangan Penghasilan Terhadap Kinerja Pegawai... 106

BAB VI PENUTUP... 108

VI.1. Kesimpulan... 108

VI.2. Saran... 109

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tunjangan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil...

Tabel 2 Menentukan Jawaban Responden Melalui Teknik Penentuan Skor...

Tabel 3 Interpretasi Korelasi Product Moment...

Tabel 4 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...

Tabel 5 Data Responden Berdasarkan Usia...

Tabel 6 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...

Tabel 7 Data Responden Berdasarkan Golongan Pegawai...

Tabel 8 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja...

Tabel 9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Terhadap

Tunjangan Penghasilan...

Tabel 10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Terhadap

Tunjangan Umum...

Tabel 11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Terhadap

Tunjangan Kesehatan...

Tabel 12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepuasan Terhadap

Tunjangan Beras...

Tabel 13 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengaruh Tunjangan

Terhadap Semangat dalam Melaksanakan Kerja...

Tabel 14 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemenuhan Kebutuhan...

Tabel 15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepatuhan Terhadap

Peraturan...

(11)

Tabel 17 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tunjangan Sebagai

Penghargaan Atas Kinerja...

Tabel 18 Distribusi Jawaban Responden Tentang Keadilan Terhadap Pemberian

Tunjangan Keluarga...

Tabel 19 Distribusi Jawaban Responden Tentang Keadilan Terhadap Pemberian

Tunjangan Setiap Bulan...

Tabel 20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Loyalitas Terhadap Pekerjaan.

Tabel 21 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesejahteraan Pegawai...

Tabel 22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesungguhan Pegawai dalam

Bekerja...

Tabel 23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kebutuhan dalam

Pemberian Tunjangan Keluarga...

Tabel 24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kebutuhan dalam

Pemberian Tunjangan Umum...

Tabel 25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kebutuhan dalam

Pemberian Tunjangan Kesehatan...

Tabel 26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kebutuhan dalam

Pemberian Tunjangan Beras...

Tabel 27 Distribusi Jawaban Responden Tentang Baik/Tidaknya Pemberian

Tunjangan...

Tabel 28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Tunjangan dalam

Bentuk Uang Tunai...

Tabel 29 Distribusi Jawaban Responden Tentang Keefektifan Tunjangan dalam

Bentuk Uang Tunai...

Tabel 30 Distribusi Jawaban Responden Tentang Instruksi...

(12)

Tabel 32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepentingan Instansi...

Tabel 33 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesetiaan Pegawai...

Tabel 34 Distribusi Jawaban Responden Tentang Setujukah Prestasi Kerja

Meningkatkan Kinerja Pegawai...

Tabel 35 Distribusi Jawaban Responden Tentang Keberhasilan dalam

Pelaksanaan Tugas...

Tabel 36 Distribusi Jawaban Responden Tentang Prestasi Kerja Membantu

Meningkatkan Kinerja Pegawai...

Tabel 37 Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketepatan Waktu dalam

Menyelesaikan Pekerjaan...

Tabel 38 Distribusi Jawaban Responden Tentang Jam Kerja...

Tabel 39 Distribusi Jawaban Responden Tentang Masuk Kerja Tepat Waktu...

Tabel 40 Distribusi Jawaban Responden Tentang Ide/Sasaran/Inisiatif Pegawai

dalam Meningkatkan Produktivitas...

Tabel 41 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perencanaan...

Tabel 42 Distribusi Jawaban Responden Tentang Ide-Ide dalam Mengatasi

Masalah...

Tabel 43 Distribusi Jawaban Responden Tentang Keberhasilan Ide-Ide dalam

Mengatasi Permasalah...

Tabel 44 Distribusi Jawaban Responden Tentang Penyelesaian Pekerjaan

Pribadi Pegawai...

Tabel 45 Distribusi Jawaban Responden Tentang Rasa Kerjasama dalam

Peningkatan Kinerja...

Tabel 46 Distribusi Jawaban Responden Tentang Peran Rekan Sekerja dalam

(13)

Tabel 47 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kecakapan Pegawai Terhadap

Pekerjaan...

Tabel 48 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kecakapan Pegawai dalam

Meningkatkan Kinerja...

Tabel 49 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tanggung Jawab Terhadap

(14)

ABSTRAKSI

PENGARUH TUNJANGAN PENGHASILAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (Studi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat)

Nama : Sahat Maruli Tua S

NIM : 070903068

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Drs. Februati Trimurni, M.Si

Tunjangan penghasilan adalah segala pembayaran tambahan dari pendapatan sah/gaji yang meliputi tunjangan keluarga, tunjangan umu, tunjangan kesehatan, dan tunjangan beras yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil yang diberikan secara rutin atau periodik. Tunjangan penghasilan merupakan salah satu bentuk kompensasi tidak langsung yang diberikan untuk meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil. Kinerja merupakan hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan oleh pegawai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu Seberapa Besar Pengaruh Tunjangan Penghasilan terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perrwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa Korelasi Product Moment dan Koefisien Determinan. Populasi dalam penelitian ini yaitu 48 orang dan yang menjadi sampel yaitu seluruh populasi sebanyak 48 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Instansi pemerintahan sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja

pegawai yang tinggi guna pengembangan pelayanan publik. Pemerintah harus

mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya.

Keberhasilan pemerintah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu

faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia

merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi

yang mampu memanfaatkan sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh pemerintah.

Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu instansi pemerintah

memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar

untuk menjalankan aktivitas pemerintahan. Potensi setiap sumber daya manusia

yang ada dalam instansi pemerintah harus dapat dimanfaatkan dengan

sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan hasil kerja yang optimal. Tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu instansi pemerintahan tidak hanya

tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi

justru lebih tergantung pada manusia/pegawai yang melaksanakan pekerjaan

tersebut. Keberhasilan suatu instansi sangat besar dipengaruhi oleh kinerja

(16)

meningkatkan kinerja pegawainya dengan harapan apa yang menjadi tujuan

pemerintahan akan tercapai.1

Manajemen sumber daya manusia, yang oleh sementara ilmuwan disebut

sebagai manajemen kepegawaian, merupakan pengambilan langkah-langkah

tertentu sedemikian rupa sehingga sumber daya manusia sebagai unsur terpenting

dalam setiap organisasi, benar-benar berperan sesuai dengan posisi sentralnya

dalam kehidupan organisasional.2

Dalam mempertahankan kelangsungan dan kehidupan organisasinya,

maka sebuah organisasi harus memiliki kinerja pegawai yang baik. Kinerja

(performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi

organisasi yang tertuang dalam mewujudkan planning suatu organisasi. Istilah

kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan

individu maupun kelompok individu.3

Kinerja yang baik dapat diperoleh dengan cara pemberian motivasi yang

baik kepada pegawai organisasi. Motivasi merupakan daya pendorong yang

mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan

kemampuan - dalam bentuk keahlian atau keterampilan - tenaga dan waktunya

untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan

menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

4

1

Jika motivasi yang tinggi didukung

Karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening Diakses pada Jumat, 25 Maret 2011 Pukul 13.20 WIB

2

Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta. Rineka Cipta (1995:187)

3

Mohamad Mahsun, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta. BPFE (2006:25)

4

(17)

dengan kemampuan yang tinggi, maka kinerja pegawai juga akan tinggi dan

begitu pula sebaliknya.

Pemberian motivasi dapat diberikan kepada para pegawai dalam berbagai

cara, salah satunya ialah dengan pemberian kompensasi kepada para pegawai.

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepada para

pegawainya baik dalam bentuk uang ataupun bentuk lainnya karena telah ikut

serta dalam pencapaian tujuan organisasi. Program kompensasi penting bagi

organisasi karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber

daya manusia sebagai komponen utama, dan merupakan komponen biaya yang

paling penting. Bila kompensasi diberikan secara benar, pegawai akan termotivasi

dan lebih terpusatkan untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.5

Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan kompensasi dibedakan menjadi dua

yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung.6

5

Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta. Graha Ilmu (2009:256)

6

Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Bumi Aksara (2005:118)

Kompensasi

langsung artinya suatu balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan

karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan perusahaan. kompensasi

ini diberikan karena berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan

oleh karyawan tersebut. Contoh kompensasi langsung yaitu upah/gaji,

insentif/bonus, tunjangan jabatan. Sedangkan yang dimaksud dengan kompensasi

tidak langsung adalah pemberian kompensasi kepada karyawan sebagai tambahan

yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka meningkatkan

(18)

secara langsung berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan

tersebut. Salah satu contohnya yaitu tunjangan yang diberikan kepada karyawan.7

7

Herman Sofyandi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta. Graha Ilmu (2008:160) Tunjangan ialah segala pembayaran tambahan yang diberikan kepada

karyawan baik yang berkaitan langsung dengan kinerja maupun yang tidak

berkaitan langsung dengan kinerja. Tunjangan kinerja/insentif khusus diberikan

kepada pegawai disetiap akhir tahun. Semakin tinggi kinerja pegawai, maka

semakin besar pula tunjangan yang akan diterimanya. Tunjangan yang diberikan

oleh pemerintah kepada Pegawai Negeri Sipil (tunjangan keluarga dan tunjangan

umum berdasarkan PP No. 54 tahun 2010 serta tunjangan kesehatan dan

tunjangan beras berdasarkan PP No. 8 tahun 2009) diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan para pegawai. Hal ini seperti dijelaskan dalam tujuan

pemberian tunjangan umum yaitu untuk peningkatan kesejahteraan dan

produktifitas Pegawai Negeri Sipil.

Dengan adanya peningkatan kesejahteraan diharapkan pegawai dapat

bekerja dalam kondisi yang baik, bersungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati

melaksanakan tugas- tugasnya. Dan tentunya hal ini akan meningkatkan kinerja

pegawai dan dengan demikian tujuan organisasi akan tercapai. Berikut ini adalah

tabel gaji dan tunjangan penghasilan yang diterima oleh para Pegawai Negeri

(19)

Tabel 1

Tunjangan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil

NO GOL MASA

JABATAN GAJI

TUNJANGAN TUNJANGAN TUNJANGAN ISTRI/SUAMI

2 ORG

ANAK UMUM BERAS/Kg

1 I A 0 Tahun Rp1.040.000,00 Rp104.000,00 Rp41.600,00

Rp175.000,00

Rp4.950,00 2 I A 4 Tahun Rp1.091.700,00 Rp109.170,00 Rp43.668,00

3 I A 16 Tahun Rp1.262.700,00 Rp126.270,00 Rp50.508,00 4 II A 0 Tahun Rp1.320.300,00 Rp132.030,00 Rp52.812,00

Rp180.000,00 5 II B 5 Tahun Rp1.462.300,00 Rp146.230,00 Rp58.492,00

6 II B 15 Tahun Rp1.650.800,00 Rp165.080,00 Rp66.032,00 7 II C 3 Tahun Rp1.487.600,00 Rp148.760,00 Rp59.504,00 8 II C 7 Tahun Rp1.561.600,00 Rp156.160,00 Rp62.464,00 9 II C 15 Tahun Rp1.720.700,00 Rp172.070,00 Rp68.828,00 10 II D 3 Tahun Rp1.550.600,00 Rp155.060,00 Rp62.024,00 11 II D 7 Tahun Rp1.627.600,00 Rp162.760,00 Rp65.104,00 12 II D 15 Tahun Rp1.793.400,00 Rp179.340,00 Rp71.736,00 13 III A 0 Tahun Rp1.655.800,00 Rp165.580,00 Rp66.232,00

Rp185.000,00 14 III A 4 Tahun Rp1.738.100,00 Rp173.810,00 Rp69.524,00

15 III A 10 Tahun Rp1.869.300,00 Rp186.930,00 Rp74.772,00 16 IV A 0 Tahun Rp1.954.300,00 Rp195.430,00 Rp78.172,00

Rp195.000,00 17 IV A 4 Tahun Rp2.051.400,00 Rp205.140,00 Rp82.056,00

18 IV A 10 Tahun Rp2.206.200,00 Rp220.620,00 Rp88.248,00 19 IV A 32 Tahun Rp2.880.800,00 Rp288.080,00 Rp115.232,00

Sedangkan tunjangan kesehatan diberikan kepada istri/suami Pegawai

Negeri Sipil beserta dua orang anak setiap bulannya dengan besaran sesuai

ketentuan yang berlaku.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa apabila Pegawai Negeri Sipil

menerima tunjangan keluarga, tunjangan umum, tunjangan kesehatan dan

tunjangan beras yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan yang

(20)

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian untuk melihat seberapa besarkah Pengaruh Tunjangan Penghasilan

terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah seberapa besarkah pengaruh tunjangan penghasilan terhadap

kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Labuhanbatu Rantauprapat?

I.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh tunjangan penghasilan terhadap kinerja pegawai

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu

Rantauprapat.

I.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan berfikir dan menulis melalui karya ilmiah,

sesuai dengan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama menjalani

(21)

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan khususnya

bagi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Labuhanbatu Rantauprapat.

3. Bagi FISIP USU, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan

tambahan referensi untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.

I.5. Kerangka Teori I.5.1. Motivasi

Berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya

penggerak”. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja

bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan

dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan dari perusahaan. Dengan adanya

motivasi diharapkan setiap individumau bekerja keras dan antusias untuk

mencapai produktivitas yang tinggi.8

Dalam bukunya, Drs. Malayu S.P. Hasibuan mengatakan bahwa motivasi

yaitu:9

8

Malayu Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, Jakarta, Bumi Aksara (1996:92)

9

Malayu Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, Jakarta, Bumi Aksara (1996:95-96)

“Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan

kinerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja secara efektif dan

terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.” Sedangkan

Stephen P. Robbins mengatakan: We’ll define motivation as the willingness to

exert high levels of effort toward organizational goals, conditional by effort’s

abillity to satisfy some individual need. (Kita akan mendefinisikan motivasi

(22)

tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan

beberapa kebutuhan individu).

Motivasi adalah merupakan proses pemberian dorongan kepada anak buah

supaya anak buah dapat bekerja sejalan dengan batas yang diberikan guna

mencapai tujuan organisasi secara optimal. Dari berbagai definisi tersebut diatas,

maka motivasi ialah dorongan yang diberikan kepada pegawai agar dapat bekerja

secara efektif dan terintegrasi untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu upaya

dalam memotivasi pegawai yaitu dengan pemberian kompensasi.

I.5.2. Kompensasi

Kompensasi merupakan salah satu cara yang diberikan oleh organisasi

kepada pegawainya agar lebih termotivasi dalam bekerja. Drs. Malayu S.P.

Hasibuan mengatakan bahwa kompensasi adalah semua pendapatan yang

berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan

sebagai imbalan balas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Andrew F. Sikula

berpendapat a compentation is anything that constitutes or is regared as an

equivalent or recompense. (Kompensasi adalah segala sesuatu yang

dikonstitusikan atau dianggap sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen).10 Sedangkan Werther dan Davis mendefinisikan kompensasi sebagai apa yang

diterima pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi.11

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi

ialah segala sesuatu yang dianggap sebagai balas jasa yang diterima oleh pegawai

10

Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Bumi Aksara (2005:118-119)

11

(23)

dari organisasi atas usaha yang telah dilakukannya dalam mencapai tujuan

organisasi.

Program pemberian kompensasi merupakan salah satu cara yang dilakukan

oleh organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia yang dimiliknya

sebagai komponen utama dalam kehidupan organisasi. Besar kecilnya kompensasi

mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang

dibutuhkan seorang pegawai. Semakin tinggi jabatan seorang pegawai, maka

semakin tinggi pula jumlah kompensasi yang didapatkannya.

Kompensasi diberikan kepada pegawai dengan tujuan untuk:12

1. Untuk menjalin ikatan kerjasama antara pimpinan dengan karyawan.

Artinya bahwa dengan terjalinnya kerjasama secara formal akan terbentuk

komitmen yang jelas mengenai hak dan kewajiban yang harus dipikul

masing-masing.

2. Memberikan kepuasan kepada karyawan. Artinya bahwa melalui kepuasan

yang dirasakan para karyawan, maka karyawan akan memberikan

prestasinya yang terbaik.

3. Untuk memotivasi karyawan dalam bekerja. Kompensasi dimaksudkan

agar karyawan lebih bersemangat untuk bekerja dalam rangka memenuhi

kebutuhannya.

4. Untuk menciptakan disiplin kerja. Dengan pemberian balas jasa yang

cukup besar, maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan

menyadari dan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

12

(24)

Sedangkan dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia karangan Sri Budi

Cantika Yuli, tujuan pemberian kompensasi yaitu sebagai:13 1. Penghargaan atas prestasi kerja.

Kompensasi merupakan salah satu bentuk yang efektif untuk menghargai

hasil kerja atau prestasi kerja karyawan. Penghargaaan sangat penting

untuk meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga pemberian

kompensasi harus betul-betul dapat memberi kepuasan bagi karyawan

sehingga mereka dapat lebih termotivasi dan meningkatkan kinerja.

2. Menjamin asas keadilan.

Sebuah penghargaan tidak akan memacu motivasi kerja jika dalam

pemberian kompensasi tidak dilakukan secara adil. Memberikan rasa adil

kepada karyawan sangat penting untuk meningkatkan loyalitas karyawan.

3. Mempertahankan karyawan yang ada.

Ketidakpuasan karyawan yang disebabkan oleh ketidak adilan dalam

sistem kompensasi cenderung mengakibatkan rendahnya loyalitas

karyawan yang pada akhirnya membuka kesempatan kepada karyawan

untuk pindah kerja ketempat lain.

4. Memperoleh tenaga yang berkualitas.

Sistem kompensasi yang memuaskan dapat menghimpun tenaga-tenaga

yang berkualitas.

13

(25)

5. Pengendalian biaya.

Tingginya pengeluaran biaya kompensasi secara langsung akan

meningkatkan kebutuhan terhadap modal kerja. Modal kerja yang besar

pada akhirnya akan meningkatkan nilai jual dari produk yang dihasilkan.

6. Memenuhi peraturan pemerintah.

Organisasi yang menggunakan tenaga kerja manusia dalam hal ini harus

memenuhi peraturan pemerintah mengenai pemberian kompenasasi.

Kompensasi memiliki dua jenis yaitu kompensasi langsung dan

kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung diberikan dalam bentuk gaji,

insentif/bonus, dan tunjangan jabatan. Sedangkan kompensasi tidak langsung

biasanya berupa tunjangan-tunjangan.14

a. Gaji yaitu balas jasa yang dibayarkan kepada karyawan serta mempunyai

jaminan yang pasti. Maksudnya bahwa gaji akan tetap dibayarkan

walaupun karyawan tersebut tidak masuk kerja. I.5.3. Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung yaitu balas jasa yang diberikan kepada para pegawai

yang dikaitkan secara langsung dengan kinerja pegawai tersebut. Jenis-jenis

kompensasi langsung yaitu sebagai berikut:

b. Insentif/bonus yaitu imbalan langsung yang diberikan kepada karyawan

karena kinerja melebihi standar yang ditentukan. Guna lebih mendorong

produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak organisasi menganut sistem

insentif sebagai bagian dari sistem kompensasi yang berlaku bagi para

14

(26)

karyawan sebuah organisasi. Insentif diberikan sebagai imbalan yang

berkaitan langsung dengan kinerja. Dalam Pegawai Negeri Sipil, insentif

diberikan dalam bentuk tunjangan kinerja yang diberikan pada tiap akhir

tahun dan besarnya maksimal tiga kali lipat dari gaji. Insentif salah satu

teknik yang lumrah digunakan untuk mendorong para karyawan

meningkatkan produktivitas kerjanya dengan memberi insentif finansial

berdasarkan hasil pekerjaan karyawan.

c. Tunjangan jabatan yaitu tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang

menduduki suatu jabatan tertentu dalam suatu organisasi. Tunjangan ini

hanya diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan saja sehingga

tidak semua karyawan mendapatkan tunjangan jabatan.

I.5.4. Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung diberikan kepada pegawai dengan tidak

mengakitkannya secara langsung dengan kinerja pegawai tersebut. Kompensasi

ini diberikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai yang kemudian

akan berpengaruh pula kepada kinerja para pegawai dalam suatu organisasi.

Tunjangan termasuk bentuk kompensasi tidak langsung yang diberikan oleh

organisasi kepada para pegawainya.

Tunjangan adalah segala pembayaran tambahan oleh pengusaha kepada

karyawan berupa tunai dan diberikan secara rutin atau periodik.15

15

DR. Achmad S. Ruky, Manajemen Penggajian & Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama (2002:159)

Selanjutnya

tunjangan merupakan tambahan penghasilan yang diberikan perusahaan kepada

(27)

dengan baik dalam mencapai tujuan perusahaan.16 Sedangkan tunjangan PNS pengertiannya adalah pendapatan sah yang diterima seorang PNS sesuai jabatan

dan status.17

Jenis-jenis tunjangan penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah

tentang Pemberian Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan Ketiga Belas dalam Tahun

Anggaran 2010 Kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima

Pensiun/Tunjangan Pasal 3 ayat 2 (a)

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tunjangan penghasilan ialah segala pembayaran tambahan dari pendapatan

sah/gaji yang meliputi tunjangan keluarga, tunjangan umum, dan tunjangan

kesehatan, dan tunjangan beras yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil yang

diberikan secara rutin atau periodik.

I.5.4.1. Jenis-Jenis Tunjangan Penghasilan

18

1. Tunjangan keluarga

yang termasuk kedalam kompensasi tidak langsung yaitu sebagai berikut:

Tunjangan keluarga adalah tunjangan yang diberikan kepada istri atau

suami dan anak. Tunjangan keluarga diberikan pada setiap pegawai yang

telah menikah. Tunjangan keluarga terdiri dari tunjangan istri atau suami 10%

dari gaji pokok. Tetapi apabila kedua-duanya berkedudukan sebagai PNS

maka tunjangan tersebut hanya diberikan kepada salah satu diantaranya yang

mempunyai gaji pokok lebih tinggi. Disamping itu, tunjangan anak diberikan

16

Drs. Gouzali Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta. Djambatan (2000:236) 17

Remunerasi PNS, diakses

pada Rabu, 09 Maret 2011 Pukul 13.02 WIB

18

(28)

kepada PNS yang telah mempunyai anak atau anak angkat yang berumur

kurang dari 21 tahun, belum pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan

sendiri dan nyata-nyata menjadi tanggungan PNS yang bersangkutan yaitu

sebesar 2% dari gaji pokok untuk tiap-tiap anak sebanyak-banyaknya 2 orang

anak sudah termasuk anak angkat atau 4% dari gaji pokok.

2. Tunjangan umum.

Dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan produktifitas Pegawai

Negeri Sipil Daerah, khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah yang tidak

menerima tunjangan jabatan struktural, tunjangan jabatan fungsional atau

yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan, diberikan tunjangan umum

setiap bulan. Besarnya tunjangan umum dimaksud agar berpedoman pada

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Tunjangan Umum Bagi Pegawai Negeri Sipil.19

Produktivitas kerja dari tenaga kerja yang sudah ada dapat ditingkatkan

melalui adanya kesejahteraan hidup yang baik, sehingga setiap pegawai

dapat menghasilkan sesuatu yang berkaitan langsung dengan kepentingan

organisasi. Kesejahteraan juga ikut menentukan kinerja pegawai karena

kesejahteraan masih merupakan sebuah motif seorang pegawai agar terus

bekerja secara maksimal untuk kemajuan organisasi.20

19

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2006 Tentang Tunjangan Umum Bagi Pengawai Negeri Sipil

20

(29)

Selain daripada itu, ada juga tunjangan yang lain yang masih termasuk ke

dalam daftar gaji, yaitu seperti:21 1. Tunjangan kesehatan

Yang dimaksud tunjangan kesehatan adalah kontribusi dana yang

diberikan oleh pemerintah setiap bulan untuk penyelenggaraan asuransi

kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun. PT. ASKES

merupakan badan penyelenggara yang melaksanakan kegiatan

penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil.

2. Tunjangan beras

Yang dimaksud dengan tunjangan beras adalah tunjangan beras yang

diberikan kepada pegawai negeri dan anggota keluarganya dalam bentuk

natura (beras) atau dalam bentuk inatura (uang) dengan besaran sesuai

ketentuan yang berlaku.

Ketentuan-ketentuan mengenai tunjangan beras diatur sebagai berikut :

a. Tunjangan beras diberikan kepada pegawai negeri dalam bentuk

natura (beras) dan inatura (uang).

b. Besaran tunjangan beras kepada pegawai negeri sipil diberikan

sebanyak 10kg/orang/bulan, atau setara itu yang diberikan dalam

bentuk uang dengan besaran harga beras per kg nya ditetapkan oleh

Menteri Keuangan.

c. Besaran tunjangan beras kepada anggota keluarga pegawai negeri sipil

diberikan sebanyak 10 kg/orang/bulan atau setara itu yang diberikan

21

(30)

dalam bentuk uang dengan besaran harga beras per kg nya ditetapkan

oleh Menteri Keuangan.

d. Banyaknya jumlah orang yang dapat diberikan tunjangan beras adalah

pegawai yang bersangkutan ditambah jumlah anggota keluarga yang

tercantum dalam daftar gaji.

Dalam hal mengenai tunjangan ini, peneliti hanya akan meneliti

bagaimana pengaruh tunjangan yang termasuk kedalam kompensasi tidak

langsung dan hubungannya dengan kinerja. Hal ini dikarenakan tunjangan

keluarga, tunjangan umum, tunjangan kesehatan, dan tunjangan beras diterima

rutin setiap bulannya oleh setiap Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan tunjangan

kinerja dan tunjangan jabatan merupakan tunjangan yang pemberiannya dikaitkan

langsung dengan kinerja pegawai. Selain daripada itu, tunjangan kinerja hanya

diberikan setiap akhir tahun dan tunjangan jabatan hanya diterima oleh pegawai

yang mempunyai jabatan saja.

I.5.5. Kinerja

I.5.5.1. Pengertian Kinerja

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu

organisasi. Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun.

Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki

kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan.22

22

Prof. Dr. Wibowo, S.E., M. Phil, Manajemen Kinerja, Jakarta. Rajawali Pers (2007:4)

(31)

digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun

kelompok individu. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok

individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria

keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak

dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak

mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.23

Menurut Oxford Dictionary, kinerja (performance measurement)

merupakan suatu tindakan proses atau cara bertindak atau melakukan fungsi

organisasi.24 Stoner mengemukakan bahwa kinerja adalah fungsi dari motivasi, kecakapan, dan persepsi peranan. Bernardin dan Russel mendefinisikan kinerja

sebagai pencatatan hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau

kegiatan selama kurun waktu tertentu. Handoko mendefinisikan kinerja sebagai

proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

Prawiro Suntoro mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka

mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. 25

Payaman Simanjuntak mengemukakan kinerja sebagai tingkat pencapaian

hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Menurut Irawan, bahwa kinerja

(performance) adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapat diamati, dan dapat

diukur.26

23

Mohamad Mahsun, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta. BPFE (2006:25)

24

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Bogor. Ghalia Indonesia. (2009:61)

25

Drs. H. Moh. Pabundu Tika, M.M, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Jakarta. Bumi Aksara (2006:121)

Hasibuan menyatakan bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja yang

26

(32)

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. 27 Kinerja karyawan yang dikemukakan oleh A.A Anwar Prabu

Mangkunegara adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberika kepadanya.28

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

pegawai merupakan sebagai suatu hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan oleh

pegawai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan dalam

jangka waktu tertentu. Untuk mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling

dominan adalah sumber daya manusia. Walaupun perencanaan telah tersusun

dengan baik dan rapi tetapi apabila pegawai yang melaksanakan tidak berkualitas

dan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, maka perencanaan yang telah

disusun tersebut akan sia-sia dan tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.

Kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah pada dasarnya adalah

prestasi para pegawai itu sendiri mulai dari tingkat eksekutif sampai pada pegawai

operasional. Sumber daya manusia merupakan aset vital dalam suatu instansi

pemerintahan. Oleh karena itu, upaya memperbaiki kinerja pegawai tidak

mungkin berhasil jika perilaku para pegawai tidak diarahkan dengan baik.

Analisa Pengaruh

Pemberian Insentif Individu Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Produksi Pada CV. Indo Persada Surabaya, diakses pada Jumat, 04 Maret 2011 Pukul 14.08 WIB

28

(33)

I.5.5.2. Indikator Kinerja

Pada umumnya unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses

penilaian kinerja adalah:29 1. Kesetiaan

Kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan menaati,

melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh

kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus

dibuktikan dengan sikap dan perilaku tenaga kerja yang bersangkutan dalam

kegiatan sehari-hari serta dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang

diberikan kepadanya. Kesetiaan tenaga kerja terhadap perusahaan sangat

berhubungan dengan pengabdiannya yaitu sumbangan pikiran dan tenaga

yang ikhlas dengan mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan

pribadi.

2. Prestasi Kerja

Yang dimaksud dengan prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh

seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan

kepadanya. Pada umumnya kerja seorang tenaga kerja antara lain dipengaruhi

oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan tenaga kerja

yang bersangkutan. Pegawai ini mampu mencapai hasil kerja yang dapat

dipertanggungjawabkan, kualitas maupun kuantitas dan bekerja secara efektif

dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai dapat memanfaatkan waktu

dan mempergunakan alat-alat dengan baik.

29

(34)

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam

menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan

sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan

yang telah diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

4. Ketaatan

Yang dimaksud dengan ketaatan adalah kesanggupan seorang Pegawai

Negeri Sipil untuk menaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan

dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang

diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak

melanggar larangan yang ditentukan baik secara tertulis maupun tidak

tertulis.

5. Kejujuran

Yang dimaksud dengan kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga

kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak

menyalahkan wewenang yang telah diberikan kepadanya. Pegawai harus jujur

terutama kepada dirinya sendiri, bawahannya, perjanjian-perjanjian dalam

menjalankan atau mengelola jabatannya, harus sesuai perkataan dengan

perbuatannya. Dia tidak meyelewengkan jabatannya untuk kepentingan

pribadinya.

6. Kerja Sama

Kerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja

bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan

(35)

yang sebesar-besarnya. Pegawai dapat bekerjasama secara harmonis dengan

sesama karyawan baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran

organisasi.

7. Prakarsa

Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk mengambil

keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan

bimbingan dari manajemen lainnya. Pegawai tersebut cakap, kreatif, dan

inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik.

8. Kepemimpinan

Yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki

seorang tenaga kerja untuk meyakinkan orang lain (tenaga kerja lain)

sehingga dapat dikerahkan secara maksimum untuk melaksanakan tugas

pokok. Penilaian unsur kepemimpinan bagi tenaga kerja sebenarnya khusus

diperuntukkan bagi tenaga kerja yang memiliki jabatan seluruh hierarki dalam

perusahaan. Seorang pemimpin harus mampu membina dan memotivasi

bawahannya untuk bekerjasama dan bekerja secara efektif dalam mencapai

sasaran perusahaannya.

I.5.6. Pegawai Negeri

I.5.6.1. Definisi Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah

memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan

(36)

negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.30

Pegawai Negeri Sipil menurut Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43

Tahun 1999 tentang Kepegawaian adalah bagian dari Pegawai Negeri yang ada di

Indonesia. Pegawai Negeri Sipil adalah aparatur negara yang sangat penting dan

menentukan, karena Pegawai Negeri Sipil adalah salah satu pelaksana

pemerintahan untuk menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan

dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional yang kedudukannya diatur dalam

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999.31

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Pasal 2, yang

termasuk kedalam Pegawai Negeri yaitu sebagai berikut:

I.5.6.2. Jenis-Jenis Pegawai Negeri Sipil

32

a. Pegawai Negeri Sipil;

b. Anggota Tentara Nasional Indonesia; dan

c. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, terdiri dari:

a. Pegawai Negeri Sipil Pusat, yaitu Pegawai Negeri Sipil yang gajinya

dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan

bekerja pada Departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen,

Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Instansi Vertikal di Daerah

Propinsi atau Kabupaten atau Kota, Kepaniteraan Pengadilan atau

pekerjaan untuk tugas negara lainnya;

30

Undang-Undang No.43 Tahun 1999 pasal 1 angka 1

31

Undang-Undang No.43 Tahun 1999 Pasal 2ayat 1

32

(37)

b. Pegawai Negeri Sipil Daerah, yaitu Pegawai Negeri Sipil yang gajinya

dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan bekerja pada

Pemerintah Daerah Propinsi atau kabupaten atau Kota.

I.5.7. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang

merupakan unsur pendukung terhadap kegiatan DPRD yang secara teknis

operasional langsung berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan

DPRD dan secara administratif bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah. Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan

administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli

yang dibutuhkan DPRD.

Untuk melaksanakan tugas, Sekretariat DPRD mempunyai beberapa fungsi

yaitu sebagai berikut:

a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;

b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; dan

d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

I.5.8. Hubungan Tunjangan Penghasilan dengan Kinerja Pegawai

Kinerja merupakan hasil kerja pegawai dalam pelaksanaan suatu pekerjaan

yang diberikan kepadanya guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

(38)

kepada kinerja para pegawainya. Dengan demikian, organisasi perlu memberikan

motivasi kepada para pegawai agar dapat meningkatkan kinerjanya.

Motivasi merupakan proses pemberian dorongan kepada anak buah agar

dapat bekerja sejalan dengan batas yang diberikan guna mencapai tujuan

organisasi secara optimal. Menurut teori Gerald Graham, ada 20 cara memotivasi

pegawai dan salah satunya yaitu dengan membayar kompensasi karyawan secara

bersaing. Demikian juga menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendiana bahwa

pengelolaan kompensasi merupakan salah satu sumber motivasi pada kelompok

pegawai di instansi pemerintah.33

Program kompensasi penting bagi organisasi karena mencerminkan upaya

organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia sebagai komponen

utama, dan merupakan komponen biaya yang paling penting. Bila kompensasi

diberikan secara benar, pegawai akan termotivasi dan lebih terpusatkan untuk

mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Kompensasi adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh

perusahaan kepada para tenaga kerjanya sebagai upaya timbal balik atas segala

sesuatu yang telah diberikan oleh tenaga kerja guna mencapai tujuan perusahaan

yang telah ditetapkan.

34

33

Ishak Arep dan Hendri Tanjung, Manajemen Motivasi, Jakarta. Grasindo (2003:39 dan 47)

34

Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta. Graha Ilmu (2009:256)

Kompensasi ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Kompensasi

langsung berupa gaji, insentif, dan tunjangan jabatan. Sedangkan kompensasi

tidak langsung berupa tunjangan dan fasilitas yang diberikan perusahaan kepada

(39)

Tunjangan penghasilan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil

diartikan sebagai pendapatan sah yang diterima seorang Pegawai Negeri Sipil

secara periodik. Tunjangan penghasilan merupakan suatu rangsangan yang akan

mendorong para pegawai untuk dapat bekerja dengan lebih baik. Dengan

demikian, pemerintah perlu memperhatikan tunjangan penghasilan para pegawai

dalam suatu instansi pemerintahan. Hal ini dimaksudkan agar tujuan organisasi

yang telah direncanakan dapat tercapai.

I.6. Definisi Konsep

Konsep, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi

perhatian ilmu sosial.35

1. Tunjangan penghasilan adalah segala pembayaran tambahan dari

pendapatan sah/gaji yang meliputi tunjangan keluarga, tunjangan umum,

tunjangan kesehatan, dan tunjangan beras yang diterima oleh Pegawai

Negeri Sipil yang diberikan secara rutin atau periodik.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka penulis

mengemukakan definisi dari konsep yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

2. Kinerja adalah sebagai suatu hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan oleh

pegawai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan

dalam jangka waktu tertentu.

3. Pegawai Negeri Sipil adalah orang yang memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat

35

(40)

oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara dalam suatu

jabatan serta digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

I.7. Definisi Operasional

Dalam hal ini sehubungan dengan judul terdapat dua variabel, yaitu

variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Masing-masing variabel tersebut akan

dijelaskan satu persatu sebagai berikut:

1. Tunjangan penghasilan sebagai variabel bebas (x), dengan indikator

sebagai berikut:

a. Memberikan kepuasan kepada karyawan.

Artinya bahwa melalui kepuasan yang dirasakan para karyawan, maka

karyawan akan memberikan prestasinya yang terbaik.

b. Memotivasi karyawan dalam bekerja.

Kompensasi dimaksudkan agar karyawan lebih bersemangat untuk

bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

c. Menciptakan disiplin kerja.

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar, maka disiplin

karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari dan mentaati

peraturan-peraturan yang berlaku.

d. Penghargaan atas prestasi kerja.

Kompensasi merupakan salah satu bentuk yang efektif untuk

menghargai hasil kerja atau prestasi kerja karyawan. Penghargaaan

sangat penting untuk meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga

(41)

karyawan sehingga mereka dapat lebih termotivasi dan meningkatkan

kinerja.

e. Menjamin asas keadilan.

Sebuah penghargaan tidak akan memacu motivasi kerja jika dalam

pemberian kompensasi tidak dilakukan secara adil. Memberikan rasa

adil kepada karyawan sangat penting untuk meningkatkan loyalitas

karyawan.

f. Kesejahteraan pegawai

Program tunjangan diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan

pegawai sehingga pegawai dapat mengerjakan tugas-tugasnya dengan

bersungguh-sungguh dan dengan kondisi yang baik.

g. Besarnya tunjangan

Besarnya tunjangan yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh

terhadap kinerja para pegawai. Apabila tunjangan diberikan dengan

baik dan sesuai, maka pegawai akan bekerja dengan baik pula dalam

mencapai tujuan organisasi.

h. Bentuk tunjangan

Tunjangan dapat diberikan dalam bentuk uang ataupun barang. Namun

perlu diketahui bagaimanakah proses pemberian tunjangan yang lebih

efektif untuk meningkatkan kinerja pegawai.

2. Kinerja Pegawai sebagai variabel terikat (y), dengan indikator sebagai

(42)

a. Kesetiaan

Kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan menaati,

melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh

kesadaran dan tanggung jawab.

b. Prestasi Kerja

Yang dimaksud dengan prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh

seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang

diberikan kepadanya.

c. Ketaatan

Yang dimaksud dengan ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga

kerja untuk menaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan

dan peraturan kedinasan yang berlaku, menaati perintah kedinasan yang

diberikan atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak

melanggar larangan yang telah ditetapkan perusahaan maupun

pemerintah, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

d. Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan seorang pegawai untuk memberikan

sumbangan pikirannya baik berupa ide-ide ataupun masukan-masukan

yang dapat membantu dalam penyelesaian suatu masalah.

e. Kerjasama

Kerjasama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk bekerja

bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan

pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil

(43)

f. Kecakapan

Kecakapan adalah kemampuan yang dimiliki oleh para pegawai

terhadap pekerjaan yang diberikan kepadanya untuk dilaksanakan dan

diselesaikan.

g. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam

menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan

sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas

(44)

I.8. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi

konsep, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan beberapa hal tentang gambaran umum lokasi

penelitian, struktur organisasi, tugas pokok, serta tugas dan fungsi

masing-masing bagian.

BAB IV PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA

Bab ini berisikan hasil data yang diperoleh dari lapangan atau

kemudian menyajikannya dalam tabel frekuensi tunggal.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini berisikan data yang diperoleh dari penelitian dan

memberikan interpretasi atas permasalahan yang akan diteliti.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian

(45)

BAB II

METODE PENELITIAN

II.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bentuk

penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang

diperoleh. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui apakah ada hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat dan juga seberapa besarkah pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

II.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat yang beralamat di Jln. Sisingamangaraja

no. 056 Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat.

II.3. Populasi dan Sampel II.3.1. Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah totalitas dari semua objek atau

individu yang memiliki karateristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan

diteliti.36

36

(46)

Dengan demikian, yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu

Rantauprapat yang berjumlah 48 orang.

II.3.2. Sampel

Sampel menurut Prof. Sutrisno Hadi, MA adalah sebagian individu yang

diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Sampel yang baik yaitu sampel

yang memiliki populasi atau yang representatif artinya yang menggambarkan

keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walaupun

mewakili sampel bukan merupakan duplikat dari populasi.37

1. Teknik pengumpulan data primer

Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel ialah seluruh pegawai yang ada

di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu

Rantauprapat.

II.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan, dan data-data yang

diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di

lapangan oleh orang-orang yang melakukan penelitian atau yang

bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini, disebut juga data asli

atau data baru. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen:

a. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan

cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban.

37

(47)

b. Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan

gejala-gejala yang ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak

terjangkau.

2. Teknik pengumpulan data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini,

biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti

terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia. Teknik ini dilakukan

dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari

buku-buku, karya ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan

masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan

menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi

penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek

penelitian.

II.5. Teknik Pengumpulan Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka

ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga data bersifat kuantitatif. Teknik

pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai

skala ordinal yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu ‘lebih’ atau ‘kurang’

(48)

dengan jarak/rentang yang tidak harus sama untuk menilai jawaban kuesioner.

Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5

2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4

3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3

4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2

5. Untuk altrenatif jawaban e diberi skor 1

Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing

variabel apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat

rendah, maka terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif

jawaban dari masing-masing responden, ditentukan intervalnya sebagai berikut:

skor tertinggi – skor terendah banyaknya bilangan

maka diperoleh: 5 – 1 5

= 0,80

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk

[image:48.595.106.511.612.750.2]

masing-masing variabel yaitu:

Tabel 2

Menentukan Jawaban Responden Melalui Teknik Penentuan Skor

KATEGORI NILAI

Sangat tinggi 4,24 - 5,00

Tinggi 3,43 - 4,23

Sedang 2,62 - 3,42

Rendah 1,81 - 2,61

(49)

II.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif

yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat.

Adapun metode statistik yang digunakan adalah:

Koefisien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya

hubungan antara variabel X (bebas) terhadap variabel Y (terikat). Perhitungannya

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:38

(

)

(

)

{

2 2

}

{

(

2

)

( )

2

}

)

)(

(

∑ ∑

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

XY

n

rx= Keterangan:

rx : angka indeks koefisien r product moment

n : jumlah sampel

∑x : jumlah x

∑y: jumlah y

∑xy : jumlah hasil kali antara skor x dan skor y

Dari hasil perhitunngan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan

yaitu :

1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol (r = 0), berarti

hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.

2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +), artinya kenaikan nilai

variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel

memiliki hubungan positif.

38

(50)

3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif (r = -) artinya kedua variabel

negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti

menurunnya variabel yang lain.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang, atau rendah

antara kedua variabel berdasarkan nilai r ( koefisien korelasi) digunakan

[image:50.595.121.502.266.428.2]

penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:

Tabel 3

Interpretasi Korelasi Product Moment

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel

korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau

tidak.

a. Koefisien Determinan

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh

variabel bebas (X) terhadap Variabel terikat (Y), perhitungannya

dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien product moment

dan dikalikan dengan 100%, maka dalam mengujinya dilakukan

(51)

D= (rxy)2 x 100%

Keterangan:

D : koefisien determinan

(52)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI

III. 1. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu

Rantauprapat berada di Jl. Sisingamangaraja No. 056 kabupaten Labuhanbatu

Rantauprapat. Sekretariat ini dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang

merupakan unsur pendukung terhadap kegiatan DPRD yang secara teknis

operasional langsung berada dibawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan

DPRD dan secara administratif bertanggungjawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah.39

Visi Pembangunan Labuhanbatu lima tahun kedepan adalah “Labuhanbatu

Mandiri 2015 menuju Labuhanbatu Sejahtera 2020”. Mandiri adalah suatu tataan

kehidupan masyarakat yang ditandai dengan suatu kondisi di mana masyarakat

berkemampuan untuk memenuhi lima komponen dasar berupa terpenuhinya

kebutuhan hidup dasar manusia yakni pangan, sandang, papan, pendidikan dan

kesehatan Kesejahteraan masyarakat di tandai oleh semakin meningkatnya

kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat serta memberikan perhatian utama

pada terpenuhinya kebutuhan dasar pokok manusia yang meliputi pangan, papan, III. 2. Visi dan Misi

III. 2. 1. Visi

3

(53)

sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja yang didukung oleh

infrastruktur sosial budaya ekonomi yang memadai. Peningkatan kualitas

kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin

sehingga secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara

keseluruhan. Kemajuan–kemajuan yang ingin kita raih, tidak hanya sekedar

kemajuan dibidang fisik dan ekonomi saja , akan tetapi kita berupaya keras pula

untuk dapat meraih kemajuan–kemajuan pada dimensi mental, spiritual

(berakhlakul karimah), keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan

masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan batin.

III. 2. 2. Misi

Misi Pembangunan Labuhanbatu dalam rangka mewujudkan visi

pembangunan tersebut,maka ditetapkanlah misi pembangunan sebagai berikut:

Menyelenggarakan Pemerintahan yang efesien, efektif, bersih dan

demokratis dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat secara optimal

yaitu:

1. Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia/SDM yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui pelayanan

pendidikan yang merata dan berkualitas.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan

berkeadilan serta memperdayakan masyarakat dan keluarga untuk

mendorong tumbuhnya paradigma hidup sehat, termasuk pengobatan gratis

(54)

3. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong

secara sungguh-sungguh sentra-sentra ekonomi rakyat utamanya

perkebunan, pertanian, industri, perdagangan dan jasa yang berwawasan

lingkungan, lembaga keuangan dan koperasi yang didukung oleh

infrastruktur yang mememadai.

4. Meningkatkan pelaksanaan penegakan hukum yang berorientasi pada

pemberantasan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme menuju terciptanya Good

Governance.

5. Melakukan revitalisasi bidang pertanian dalam rangka peningkatan

pendapatan masyarakat.

6. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi

pembangunan melalui penciptaan iklim kondusif untuk pengembangan

usaha dan penciptaan lapangan k

Gambar

Tabel 2
Tabel 3 Interpretasi Korelasi Product Moment
Tabel 5 Data Responden BerdasarkanUsia
Tabel 6 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

yaitu bagaimana hakim dapat menentukan bahwa sesuatu perbuatan bertentangan dengan hukum adat, padahal hukum adat adalah serangkaian peraturan yang tidak tertulis. Di dalam

(pensucian), maka sangat wajar jika Mu’tazilah benar-benar mensucikan Tuhan dari materi, karena Tuhan tidak ber- jism (bersifat immateri), tidak dibatasi oleh

anthracis di Indonesia yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengkonfirmasi keaslian sekuen gen tersebut dari kemungkinan adanya mutasi baru maupun

Berdasarkan jumlah seluruh SD di Gugus Melati Karangmalang terdapat 2 SD yang memiliki kesamaan karakteristik siswa yaitu rasa ingin tahu yang tinggi terhadap

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU.. LANSIA KELURAHAN

selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas pemanfaatan jasa Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Maka dari itu tujuan penelitian ini untuk menentukan estimasi parameter model regresi linier sederhana Bayesian dengan distribusi prior informatif.