FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI
PENCAPAIAN AKADEMIK MAHASISWA D-III
KEBIDANAN SARI MUTIARA MEDAN
TAHUN 2008
O L E H :
ERNI NAIBAHO
075102042
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul : Faktor Internal Yang Mempengaruhi Pencapaian Akademik
Mahasiswa D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun 2008
Nama : Erni Naibaho
NIM : 075102042
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU
Medan, Maret 2008
Pembimbing
(dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc (CM-FM) NIP. 132 231 986
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Faktor Internal Terhadap Pencapaian
Akademik Mahasiswa D-III Kebidanan Sari Mutiara Tahun 2008.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami
kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu
perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Prof.Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan FK USU.
2. dr.Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan
Pendidik FK USU.
3. dr.Isti Ilmiati Fujiati, MSc (CM-FM) selaku dosen pembimbing materi
dalam penulisan proposal yang tiada bosan memberikan arahan dan
bimbingannya.
4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV Bidan
Pendidik FK USU.
5. Suami tercinta J.Limbong yang telah memberikan dukungan moril
maupun materil, terima kasih juga untuk doa dan senyum yang tiada henti
support mental demi selesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Kedua orangtuaku dan mertuaku yang memberikan doa restu selama
penulis mengikuti pendidikan.
8. Seluruh rekan-rekan seperjuangan di D-IV Bidan Pendidik FK USU yang
selalu menguatkan penulis serta mengingatkan penulis pentingnya
efesiensi waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini tepat waktunya.
9. Dan seluruh pihak yang turut ambil andil dalam selesainya Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan bimbingan dari pembaca yang dapat membangun
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
Abstrak ... i
2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 9
2.3. Pencapaian Akademik ... 12
1. Surat Pernyataan Responden 2. Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan
berkembangnya suatu negara dipengaruhi oleh pendidikan dalam negara itu
sendiri. Pendidikan adalah pembangunan manusia dengan upaya manusia tersebut
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu memajukan dan
mengembangkan suatu negara.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan yang
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, maka pendidikan
harus menjadi perioritas dalam pembangunan. Saat ini pemerintah Indonesia
sedang giat-giatnya mengadakan pembangunan di segala bidang terlebih dalam
bidang pendidikan. Pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup
dan dilaksanakan dalam lingkungan masyarakat, sekolah dan keluarga.
Pendidikan itu merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat
dan pemerintah. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan dasar bagi anak
untuk dapat belajar, pendidikan masyarakat merupakan faktor pendukung bagi
pendidikan anak. Sedangkan pemerintah menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan anak sekaligus menyediakan tenaga pengajar yang professional, agar
di dalam pendidikan itu tercipta pembangunan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa (Depkes, 2000).
Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu
masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem
dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan demikian pula
sebaliknya. Oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah pendidikan tidak
pernah tuntas dimanapun, termasuk di negara yang maju sekalipun.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi segala
masalah pendidikan, upaya tersebut hampir mencakup semua komponen
pendidikan, misalnya pembaharuan kurikulum, pembaharuan proses belajar
mengajar, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku belajar, penyediaan dan
penyempurnaan sarana dan prasarana belajar, sistem penilaian, penataan
organisasi dan manajemen pendidikan dan berbagai usaha yang mengarah pada
pencapaian hasil pengajaran/pendidikan secara maksimal.
Dalam keseluruhan proses pendidikan itu, proses belajar mengajar
merupakan kegiatan ini, karena melalui proses belajar mengajar akan tercapai
tujuan pendidikan dalam bentuk perubahan tingkah laku. Menurut Slameto, bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam beradaptasi dengan lingkungannya (Slameto,
2003 : 2).
Program pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia,
maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada manusianya (Nana
Sudjana, 1989). Unsur manusia yang paling menentukan keberhasilan pendidikan
adalah guru dan peserta didik. Dalam hal ini guru dituntut bagaimana ia menjadi
tenaga pengajar dan pendidik yang profesional. Di lain pihak peserta didik harus
Menurut Sardiman (2007), seseorang dikatakan belajar apabila didalam
dirinya telah ditemukan perubahan-perubahan tingkah laku sebagai hasil proses
belajar, agar dapat berhasil maka kegiatan belajar harus disertai dengan motivasi
yang tinggi. Motivasi di dalam belajar dapat berasal dari diri sendiri (motivasi
instrinsik), motivasi ini dapat terjadi keinginan naluriah untuk melakukan sesuatu,
sedangkan motivasi lain adalah motivasi yang berasal dari luar diri individu
(motivasi ekstrinsik) atau rangsangan luar diri untuk mencapai tujuan.
Menurut Robert M. Gagne yang dikutip jurnal kedokteran dan kesehatan
(2006) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam
kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya
disebabkan oleh proses pertumbuhan saja, yang berarti bahwa belajar dipengaruhi
oleh faktor dari dalam dan dari luar diri individu dan keduanya saling berinteraksi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan tingkah laku
dalam diri seseorang sebagai hasil belajar sangat dipengaruhi oleh faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar meliputi faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan.
Sedangkan faktor external adalah faktor yang berada diluar diri individu yang
sedang belajar meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat
(Slameto, 2003 : 54).
Dalam kegiatan pengajaran yang penting adalah bagaimana guru dapat
merangsang dan mengarahkan siswa dalam belajar yang pada gilirannya dapat
mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar secara optimal, sehubungan
perhatian, motivasi bakat, yang dapat mengarah pada perubahan tingkah laku dan
pertumbuhan siswa.
Metode pembelajaran yang digunakan di DIII Kebidanan Sari Mutiara
adalah dengan pengalaman belajar ceramah (PBC), diskusi (PBD), klinik (PBK)
dan pengalaman belajar lapangan (PBL). Perbandingan antara teori dengan
praktek adalah masing-masing 50%. Indeks prestasi mahasiswa DIII Kebidanan
Sari Mutiara pada semester I sebanyak 3 orang (5,08%), semester II sebanyak 11
orang (18,64%). Prestasi belajar akan menjadi optimal jika ada minat, perhatian,
bakat, motivasi, karena motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha
belajar bagi para mahasiswa. Makin tepat motivasi yang diberikan akan makin
berhasil pula pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut diatas dengan adanya fenomena peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Faktor Internal Terhadap
Pencapaian Akademik Mahasiswa Semester III Program D-III Kebidanan sari
Mutiara Tahun 2008 Medan.
Dengan adanya penomena tersebut peneliti ingin mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pencapaian akademik mahasiswa DIII Kebidanan Sari
Mutiara TA. 2008 dengan praktek adalah masing-masing 50%. Indeks prestasi
mahasiswa DIII Kebidanan Sari Mutiara pada semester I sebanyak 3 orang
(5,08%), semester II sebanyak 11 orang (18,64%). Dengan adanya penomena
tersebut peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh fator internal terhadap
pencapaian akademik mahasiswa semester III Program D-III Kebidanan Sari
Mutiara 2008 Medan.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh faktor terhadap pencapaian akademik
mahasiswa Semester III Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Tahun 2008
Medan.
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh faktor internal terhadap pencapaian
akademik mahasiswa semester III Program D-III Kebidanan Sari
Mutiara Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui minat terhadap pencapaian akademik
mahasiswa D-III Kebidanan Sari Mutiara
- Untuk mengetahui motivasi terhadap pencapaian akademik
mahasiswa D-III Kebidanan Sari Mutiara.
- Untuk mengetahui perhatian terhadap pencapaian akademik
mahasiswa D-III Kebidanan Sari Mutiara.
- Untuk mengetahui bakat terhadap pencapaian akademik
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi D-III, hasilnya diharapkan sebagai bahan masukan bagi institusi
pendidikan bahwa penumbuhan minat, perhatian, motivasi, bakat adalah
prasyarat mutlak dalam pencapaian hasil belajar yang maksimal.
2. Bagi D-IV, hasilnya diharapkan bagi institusi bidan pendidik untuk
menambah pengetahauan pada mahasiswa tentang faktor internal
terhadap pencapaian hasil belajar mahasiswa.
3. Bagi peneliti, hasilnya diharapkan menjadi landasan bagi para sebagai
wawasan dalam melaksanakan tugas sebagai bidan pendidik di kemudian
hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Belajar
Dalam seluruh proses pendidikan, bahwa kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan
pencapaian proses pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa/mahasiswa sebagai objek pendidikan.
Pengertian belajar banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan
antara lain : Sudirman (2004 : 38) menyatakan “belajar berarti mencari
makna, makna diciptakan oleh objek didik (siswa/ mahasiswa) dari apa yang
mereka lihat, mereka dengar dan dari yang dirasakan dan alami, jadi hasil
belajar dipengaruhi oleh pengalaman objek dengan dunia fisik dan
lingkungannya. Menurut Slameto (2003 : 2) belajar adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku yang terjadi
sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri :
a. Perubahan terjadi secara sadar. Ini berarti bahwa seseorang yang belajar
akan menyadari terjadinya perubahan di dalam dirinya. Misalnya ia
menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah
b. Perubahan bersifat kontiniu dan fungsional. Ini berarti bahwa perubahan
yang terjadi di dalam diri seseorang berlangsung secara
berkesinambungan dan tidak statis.
c. Perubahan bersifat positif dan aktif. Ini berarti bahwa perubahan itu
senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih
baik dari sebelumnya dan perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya
tetapi karena usaha sendiri.
d. Perubahan tidak bersifat sementara. Ini berarti bahwa tingkah laku yang
terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa perubahan tingkah
laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Ini berarti bahwa
setelah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku secara menyeluruh
dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Menurut Suciati (2001), “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan
lingkungannya”. Menurut Witherington “belajar merupakan perubahan
dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru
yang berbentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan dan pendapat yang
sama juga dikemukakan oleh Crwo dan Hilgard bahwa “belajar adalah
diperolehnya kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”, sedangkan menurut
Vista dan Thompson, “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
Maka dari pendapat para ahli pendidikan seperti tersebut diatas dapat
simpulkan bahwa “belajar adalah suatu proses kegiatan atau usaha yang
dilakukan oleh seseorang secara sadar dalam berinteraksi dengan
lingkungannya sehingga diperoleh kecakapan-kecakapan yang baru yang
mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku didalam dirinya berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa banyak jenisnya tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan antara lain faktor internal dan
faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar yang terdiri dari :
1. Faktor kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang
akan terganggu. Jika kesehatannya terganggu, maka supaya ia dapat
belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya
tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan
tentang belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi dan ibadah.
2. Perhatian
Perhatian merupakan suatu usaha untuk memusatkan
perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi. (Slameto, 2003:
56). Supaya pencapaian akademi berhasil baik maka mahasiswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang sedang dipelajari, karena
jika bahan tidak menjadi perhatian akan timbullah kebosanan yang
berakibat malas untuk belajar sehingga pencapaian akademik menjadi
tidak baik.
3. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan dan jika berlangsung
terus-menerus akan disertai rasa senang dan diperoleh kepuasan atau suatu
rasa lebih suka dan ketertarikan terhadap suatu hal/aktivitas tanpa ada
yang menyuruh (bersifat menetap). Jika bahan pelajaran diminati oleh
mahasiswa maka dia akan lebih mudah mempelajarinya tetapi jika
bahan pelajaran tidak diminati maka akan pencapaian akademik
menjadi tidak baik. Minat dapat ditunjukakn melalui suatu prestasi
pencapaian akademik, yang berarti siswa/mahasiswa berminat
terhadap apa yang sedang dipelajari maka pencapaian akademik
(dalam hal ini indeks prestasi) akan meningkat.
4. Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar dan akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat
akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau
berlatih. Jika bahan pelajaran atau jurusan yang dipelajari oleh
akan lebih baik karena ia senang belajar dan untuk selanjutnya ia
akan lebih giat mempelajarinya.
5. Motivasi
Motivasi menurut Keller (Dimyati, 2002) berasal dari kata
“movere” yang berarti menggerakkan, mengendalikan, membangkit
kan kegiatan, menumbuhkan perasaan, pengambilan prakarsa untuk
menggapai tujuan yang diinginkan (Juleta Hutabarat, 2006).
Motivasi mempunyai tiga komponen yaitu : kebutuhan,
dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu ada dalam
ketidak seimbangan antara apa yang dia miliki dan harapan, misalnya
mahasiswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia
memiliki buku pelajaran yang lengkap, ia merasa memiliki cukup
waktu untuk belajar, waktu belajar yang ia gunakan tidak memadai
untuk memperoleh hasil yang baik, oleh karena itu ia mengubah
cara-cara belajarnya. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental
untuk kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau pencapaian
tujuan. Tujuan merupakan hal yang paling pokok yang ingin dicapai
oleh individu atau merupakan perilaku dalam hal belajar. Nasution
(1999) mengatakan bahwa “motivasi adalah usaha-usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu mau melakukannya
dan bila ia tidak suka ia tidak melakukannya. Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan pendorong untuk
bertindak atau bertingkah laku dari suatu proses yang sedang
belajar apabila dalam dirinya terdapat motivasi yang kuat untuk
mengikuti dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan
langsung dengan kegiatan tersebut. Motivasi sangat erat hubungannya
dengan kebutuhan oleh sebab itu seseorang akan terdorong untuk
melakukan sesuatu bila ia merasa ada kebutuhan, misalnya
pelaksanaan proses belajar mengajar di Akademi Kebidanan sangat
dibutuhkan tenaga-tenaga pendidik yang mempunyai pendidikan
khusus seperti Bidan Pendidik D-IV maka untuk itu seseorang yang
sudah memiliki ijazah strata D-III atau Akademi Kebidanan
termotivasi untuk mengikuti pendidikan D-IV Bidan Pendidik.
2.3. Pencapaian Akademik
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil
merupakan akibat dari yang ditimbulkan karena berlangsungnya suatu proses
kegiatan. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Hasil belajar sering diartikan dengan
nilai-nilai yang dicapai dalam mengikuti proses belajar sebagai hasil usaha
yang dilakukan oleh siswa/mahasiswa dengan berbagai tingkat keberhasilan.
Menurut Gagne dalam Sagala (2005) “Hasil belajar adalah berupa
keterampilan-keterampilan intelektual yang memungkinkan seseorang
berinteraksi”. Menurut Hamalik (1990 : 189) “Hasil belajar adalah terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam
bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan”. Menurut Arikunto
telah dapat belajar dari mata pelajaran tertentu, dengan cara mengadakan tes
baik lisan maupun tulisan dan dinyatakan dalam bentuk nilai sejumlah materi
pelajaran.
Dengan demikian pencapaian akademik adalah adanya kemampuan
dan perubahan tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang setelah mengalami
suatu proses pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai, baik nilai
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun nilai keterampilan
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konsep untuk penelitian yang berjudul Pengaruh Faktor
Internal Terhadap Pencapaian Akademik Mahasiswa Program D III Kebidanan
Sari Mutiara Medan terdiri atas variabel independen, minat, perhatian, motivasi,
bakat. Variabel dependen pencapaian akademik Kerangka konsep dijelaskan
dalam bentuk skema sebagai berikut :
Bagan 3.1
Variabel Bebas
Variabel Terikat
3.2. Defenisi Operasional
Hasil belajar berupa nilai-nilai yang dicapai selama mengikuti proses
belajar mengajar sebagai hasil usaha yang dilakukan oleh mahasiswa dapat
kita lihat dari indeks prestasi atau hasil akademik yang tercantum dalam
Kartu Hasil Studi (KHS) selama satu semester. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pencapaian akadmeik mahasiswa yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah : Faktor-faktor internal :
1. Minat
2. Motivasi
3. Perhatian
4. Bakat
Pencapaian Akademik
1. Minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu diluar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin
besar minat proses belajar dalam praktek kebidanan.
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Ordinal
Cara ukur : Pembagian kuesioner
2. Motivasi merupakan faktor yang mendorong mahasiswa untuk berusaha
agar dapat merubah tingkah laku dalam proses belajar maupun praktek
kebidanan yang dapat mengarahkan sikap dan prilaku mahasiswa dalam
mencapai tujuan.
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Ordinal
Cara ukur : Pembagian kuesioner
3. Perhatian merupakan suatu sikap mengarahkan hati dan pikiran terhadap
apa yang dilihat dan didengar dalam proses belajar maupun dalam
praktek kebidanan. .
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Ordinal
Cara ukur : Pembagian kuesioner
4. Bakat adalah kemampuan yang didapat dalam proses belajar yang
menjadi kecakapan dan akan terealisasi secara nyata sesudah belajar dan
berlatih.
Alat ukur : Kuesioner
Skala ukur : Ordinal
3.3. Hipotesis
Ada pengaruh faktor-faktor internal terhadap pencapaian akademik
mahasiswa semester III Program DIII Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian akademik mahasiswa DIII Kebidanan Sari Mutiara Medan Tahun
2008.
4.2. Populasi dan Sampel
a. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program DIII
Kebidanan Sari Mutiara Tahun 2008 sebanyak 59 orang.
b. Dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik total populasi
sampling, dimana semua populasi dijadikan menjadi dengan jumlah
sampel 59 orang.
4.3. Lokasi Penelitian/Waktu
Penelitian ini dilakukan di Program DIII Kebidanan Sari Mutiara
Medan. Tanggal 1 Maret – 7 April 2008.
4.4. Pertimbangan Etik
a. Penelitian diajukan atas persetujuan responden
b. Responden sukarela untuk menjadi subjek dalam penelitian ini.
4.5. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan
menggunakan lembar kuesioner berupa daftar cheklist yang berisi 20
pertanyaan dan diisi langsung oleh DIII Kebidanan Sari Mutiara Medan.
Dimana setiap pertanyaan diberi skor dengan menggunakan kategori skala
likert (Hidayat, 2007) sebagai berikut :
Jawaban yang dianggap benar : skor 3
Jawaban yang kurang benar : skor 2
Jawaban yang tidak tepat : skor 1
Dengan rentang nilai berdasarkan persentasi yang dapat dikategorikan
sebagai berikut :
Baik : nilai yang diperoleh 76 – 100 %
Cukup : nilai yang diperoleh 40 – 75 %
Kurang : nilai yang diperoleh < 40 %
4.6. Desain Penelitian
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder berupa nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) Mahasiswa
DIII Kebidanan Sari Mutiara Medan.
4.7. Analisa Data
Tehnik analisa data adalah cara untuk memudahkan atau
menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dimengerti,
data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan tehnik regresi linear sederhana
dengan bantuan program komputerisasi. Data yang telah terkumpul diolah dengan
menggunakan komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing, yaitu memeriksa kuisioner yang telah kembali apakah semua
pertanyaan telah diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk.
b. Koding, yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuisioner untuk
mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa.
c. Analisa, yaitu menganalisa data yang telah terkumpul dengan menentukan
presentasi jawaban dari setiap responden. Data yang didapat dianalisa
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL PENELITIAN
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan berdiri sejak tahu 2005,
selama melaksanakan program pendidikan. Institusi ini sudah menammatkan 3
angkatan untuk menunjang proses belajar mengajar di program D-III Kebidanan
Sari Mutiara Medan dilengkapi sarana dan prasarana yang meliputi laboratorium,
perpustakaan, komputer, laboratorium bahasa, selain penunjang tersebut institusi
ini bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintah, dan swasta seperti Rumah
Sakit Umum Haji Adam Malik, Rumah Sakit Sari Mutiara, Bidan Praktek Swasta.
Program D-III Sari Mutiara Medan juga didukung oleh staf pengajar dari
berbagai disiplin ilmu sebagai berikut :
Tabel 1
Distribusi Staf Pengajar Program D-III Sari Mutiara Medan
Tahun 2008
No Pendidikan Jumlah
1 2 3
D-IV Bidan Pendidik S-1
S-2
10 orang 10 orang 5 orang
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pendidikan staf pengajar D-IV Bidan
Pendidik sebanyak 10 orang, staf pengajar S-1 sebanyak 10 orang, staf pengajar
5.1.2 Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang diduga
dapat mempengaruhi pencapaian prestasi akademik. Adapau yang dimaksud
dengan faktor internal dalam penelitian ini adalah minat, perhatian, motivasi dan
bakat.
5.1.2.1 Minat
Minat adalah keinginan yang selalu memperhatikan sesuatu kegiatan yang
dilaksanakan dan dapat dinikmati dikemudian hari.
Berdasarkan hasil penelitan minat responden sebagai berikut:
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Minat terhadap Pencapaian Akademik
Mahasiswa Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan
Tahun 2008
No Kategori Minat Kumulatif
Persen
Dari tabel diatas menunjukkan dari 59 responden yang mempunyai minat
cukup sebanyak 12 responden (20,3 %) dan kategori baik 47 responden (79,7 %).
5.1.2.2 Perhatian
Perhatian merupakan sutu sikap mengarahkan hati dan pikiran terhadap
apa yang dilihat dan didengar dalam proses maupun dalam praktek kebidanan.
Tabel 5.3.
Distribusi Responden Perhatian terhadap Pencapaian Akademik
Mahasiswa Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan
Tahun 2008
No Kategori Perhatian Kumulatif
Persen
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 59 responden yang mempunyai
perhatian cukup sebanyak 13 responden ( 22,0%) dan ketegori baik 46 responden
( 78 %).
5..1.2.3 Motivasi
Motivasi merupakan faktor yang mendorong mahasiswa untuk berusaha
agar dapat merubah perilaku dalam proses belajar maupun praktek kebidanan
yang dapat menggerakkan sikap dan perlakukan mahasiswa dalam belajar.
Berdasarkan hasil penelitian motivasi responden sebagai berikut :
Tabel 5.4.
Distribusi Responden Motivasi terhadap Pencapaian Akademik
Mahasiswa Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan
Tahun 2008
No Kategori Motivasi Kumulatif
Dari tabel status menunjukkan bahwa dari 59 responden yang mempunyai
motivasi cukup sebanyak 11 orang ( 18,6 % ) dan ketegori baik 48 responden
(81,4 % ).
5.1.2.4. Bakat
Bakat kemampuan yang didapat dalam proses belajar yang menjadi
kecakapan agar terealisasi secara nyata setelah belajar dan berlatih .
Berdasarkan hasil penelitian bakat responden sebagai berikut :
Tabel 5.5.
Distribusi Responden Bakat terhadap Pencapaian Akademik
Mahasiswa Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan
Tahun 2008
No Kategori Bakat Kumulatif
Persen
Dari tabel status menunjukkan bahwa dari 59 responden yang mempunyai
Bakat cukup sebanyak 10 orang ( 16,9 %) dan ketegori baik 49 responden
5.1.3 Prestasi Akademik
Prestasi akademi merupakan hasil yang dicapai selama mengikuti proses
belajar mengajar sebagai hasil usaha yang dilakukan oleh mahasiswa.
Tabel 5.6.
Distribusi Prestasi Akademik Program D –III Kebidanan Sari Mutiara
Tahun 2008
Dari tabel diatas menujukkan bahwa dari 59 responden yang menujukkan
prestasi cukup sebanyak 5 responden ( 8,5% ), prestasi memuaskan 20 responden
( 33,9%), prestasi sangat memuaskan 34 responden ( 57,6%).
5.1.4 Pengaruh Faktor Internal Terhadap Pencapaian
Berdasarkan hasil penelitian hasil uji regresi diperoleh hasil sebagai
berikut :
Angka R square pada tabel diatas adalah 0,732. hal ini berarti 73,2% hal
ini berarti pencapaian akademik mahasiswa dapat dijelaskan oleh variable
merupakan faktor internal sedangkan sisanya 2,68 % dijelaskan oleh faktor-faktor
Coefficients t Sig. B Std. Error Beta a. Dependent Variabel : IPK
Pada tabel diatas menunjukkan angka signifikan pada keempat variabel
lebih kecil dari 0,05 yaitu motivasi (0,023), bakat (0,023), minat (0,007),
perhatian (0,023) atau dapat dikatakan bahwa motivasi, bakat, minat dan perhatian
secara bersama-sama berpengaruh terhadap indeks prestasi mahasiswa.
Dari tabel coefficients diatas dapat digambarkan persamaan regresi
sebagai berikut
Y = 0,483 + 0,049X1 + 0,062X2 + 0,044X3 + 0,051X4
Dimana :
Y = Indeks Prestasi Mahasiswa
X1 = Perhatian
X2 = Minat
X3 = Bakat
5.2 PEMBAHASAN
Faktor Internal adalah faktor yang ada didalam diri individu yang terdiri
dari minat, perhatian, motivasi dan bakat
5.2.1 Minat terhadap pencapaian akademik mahasiswa program D-III
Kebidanan Sari Mutiara.
Berdasarkan tabel 5.1. diketahui bahwa dari 59 responden mempunyai
minat baik 47 responden ( 79,7%). Menurut pendapat Slametto, 2003 : 56) minat
merupakan kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan dan jika berlangsung terus menerus dan akan disertai rasa
senang dan kepuasan, dan suatu rasa lebih suka dan ketertarikan terhadap suatu
hal ataupun aktifitas atau tanpa ada yang menyuruh.
Asumsi peneliti minat merupakan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri atau apabila hubungan tersebut dekat maka besar minat
dalam proses belajar mahasiswa tersebut.
Pendapat diatas didukung oleh hasil penelitian dilapangan yaitu minat
yang baik sebanyak 79,7%. Pendapat tersebut benar bahwa minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang- bidang studi
tertentu.
5.2.2 Perhatian terhadap Pencapaian Akademik mahasiswa
Berdasarkan tabel 5.2. diketahui bahwa dari 59 responden yang
mempunyai perhatian yang baik (78 %). Perhatian merupakan suatu usaha untuk
memusatkan pemikiran atau hati terhadap yang dilihat dan didengar (Gazali).
Menurut asumsi peneliti, perhatian merupakan penentu atau keinginan
kawan didalam proses belajar dalam mencapai tujuan akhir.
Dari hasil penelitian dilapangan dan teori dapat dilihat bahwa pendapat
tersebut mendukung perhatian dan mempengaruhi pencapaian akademik.
5.2.3 Motivasi terhadap Pencapaian Akademik Mahasiswa
Berdasarkan tabel 5.3. dari 59 responden yang mempunyai motivasi yang
baik (81, 4%). Menurut Nasution (1999) merupakan pendorong untuk bertindak
dan bertingkah laku dari suatu proses yang sedang berlangsung dari diri
seseorang. Seseorang akan berhasil dalam belajar apabila dirinya terdapat
motivasi yang kuat untuk mengikuti dan melaksanakan segala sesuatu yang
berhubungan langsung dengan kegiatan tersebut.
Dari asumsi peneliti, motivasi diperlukan untuk memperkuat dan
mempertahankan tingkah laku yang dikehendaki yang merupakan kondisi mutlak
dalam proses belajar.
Dari hasil penelitian dilapangan dan teori diatas dapat dilihat bahwa
motivasi sangat erat hubungan dengan kebutuhan, oleh sebab itu seseorang akan
terdorong untuk melakukan sesuatu dalam pencapaian akademik.
5.2.4 Bakat terhadap Pencapaian akademik mahasiswa
Dari tabel 5.4. dari 59 responden terhadap bakat yang baik (83,1%).
Menurut (Slametto), kemampuan untuk belajar akan terealisasi menjadi
Dari asumsi peneliti, bakat setelah diminati dan dikerjakan dalam proses
belajar mencapai tujuan.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dan teori bahwa bakat akan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar dibidang-bidang studi tertentu
(Reber, 1988)
5.2.5 Prestasi Akademi Mahasiswa Program D III kebidanan Semester III
Berdasarkan tabel 5.1.5. diketahui sebanyak 5 responden (8,5%) termasuk
mempunyai tingkat prestasi belajat memuaskan yaitu mahasiswa yang
mendapatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 2,00 – 2,50. sedangkan 20
responden (33,9%) termasuk kategori memuaskan 2,51 – 2,99 kategori sangat
memuaskan 34 responden (57,6 %) 3,00 – 3,68.
Menurut Djamarah (2006), prestasi belajar itu sebagai perubahan tingkah
laku yang baru, yang diperoleh dari pengalaman yang diharapkan dapat
ditampilkan kembali dalam kegiatan prestasi belajar adalah angka rata-rata yang
diperoleh per sistem kredit semester (SKS) dalam semua mata kuliah khusus pada
penelitian ini semester tiga yang tercantum dalam hasil studi (KHS).
Arikunto (2004) juga menyatakan prestasi belajar merupakan hasil dari
proses belajar, istilah hasil belajar seringkali diartikan sebagai nilai-nilai ayng
dicapai dalam belajar. Jadi hasil belajar adalah tingkat keberhasilan atau
penguasaan mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Hasil belajar
adalah untuk mengetahui sejauh mana anak didik telah dapat belajar dari mata
kuliah tertentu, dengan cara mengadakan tes baik lisan maupun tertulis, ini
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
5.1.1 Ada pengaruh minat 47 responden (79,7%) kategori baik terhadap
pencapaian akademik Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan.
5.1.2 Ada pengaruh perhatian 46 responden (78,0%) kategori baik terhadap
pencapaian akademik Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan.
5.1.3 Ada pengaruh motivasi 48 responden (81,4%) kategori baik terhadap
pencapaian akademik Program D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan.
5.1.4 Ada pengaruh bakat 49 responden (83,1%) kategori baik terhadap
pencapaian akademik Program D-III Kebi danan Sari Mutiara Medan.
5.1.5 Ada pengaruh indeks prestasi 34 responden (57,6%) sangat memuaskan
terhadap pencapaian akademik Program D-III Kebidanan Sari Mutiara
Medan.
5.1.6 Ada pengaruh faktor internal terhadap pencapaian akademik Program
D-III Kebidanan Sari Mutiara Medan.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan peneliti dapat memberikan saran
antara lain :
1. Bagi mahasiswa program D III Kebidanan Sari Mutiara
a. Lebih meningkatkan kualitas diri dengan cara menerapkan kegiatan belajar
baik diri sendiri maupun kelompok yang digunakan secara disiplin dan
b. Menciptakan suasana belajar yang aman dan tenteram sehingga dapat
memotivasikan diri dalam proses belajar.
c. Bagi mahasiswa agar lebih menanamkan minat dan motivasi,
mengembangkan bakat dalam setiap proses pembelajaran / praktek bagi
setiap individu agar tercapainya suatu tujuan atau hasil yang berkualitas.
2. Bagi institusi
a. Selalu memperhatikan faktor internal mahasiswa agar dapat mencapai atau
mempertahankan tingkat prestasi belajarnya dengan penghargaan dan
pujian terhadap mahasiswa yang berprestasi.
b. Menyediakan fasilitas yang lengkap dalam rangka menunjang proses
Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian. Cetakan-3. Jakarta : Rineka Cipta.
Ary H.Gunawan.2000, Sosiologi Pendidikan, Cetakan-1. Jakarta : Rineka Cipta.
Bobi DePorter dan Mike Hernacki. 2005. Quantum Learning. Cetakan 21 Jakarta: Kaifa
_________, 2005 Quantum Teaching. Cetakan 14 Jakarta : Kaifa.
Dimyati, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan.3 Jakarta : Rineka Cipta.
Hamalik Oemar 2001, Proses Belajar Mengajar Bandung : Rosdakarya.
Hidayat,A.A, 2007 Metode Penelitian Kebidanan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medica.
Lexy.J.Moleong, 2000. Metode Penelitian Kualitatif.: Cetakan 11 Bandung Rosdakarya.
Margaret E.Bell Gredler.2000, Belajar dan Membelajarkan. Cetakan 2 Jakarta Grafindo Persada.
Notoatmodjo, S.2002. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cetakan 2 Jakarta : Bumi Aksara.
R.Ibrahim, Perencanaan Pengajaran. Cetakan 2 Jakarta : Rineka Cipta.
Sukardi 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cetakan 2 Jakarta : Bumi Aksara.
Syaiful Bahri Djamarah, 2006. Strategi Belajar Mengajar Cetakan 3 Jakarta Rineka Cipta. Slameto.
Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Cetakan 4 Jakarta Rineka Cipta.