• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kimia SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kimia SMP"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DPERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA

Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terbagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Perubahan Materi Secara Fisika atau Fisis

Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru.

Contoh perubahan fisis : a. perubahan wujud

- es balok yang mencair menjadi air - air menguap menjadi uap

- kapur barus menyublim menjadi gas, dsb b. perubahan bentuk

- gandum yang digiling menjadi tepung terigu - benang diubah menjadi kain

- batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek, dll c. perubahan rasa berdasarkan alat indera

- perubahan suhu

- perubahan rasa, dan lain sebagainya

2. Perubahan Materi Secara Kimia

(2)

Contoh perubahan kimia :

a. bensin biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari cair menjadi asap knalpot.

b. proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar matahari, dan sebagainya menjadi makanan

c. membuat masakan yang mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep menjadi masakan yang dapat dimakan.

d. bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan ledakan

KADAR ZAT DALAM CAMPURAN

Kadar zat dalam campuran dapat dinyatakan dengan:

1. Persen Massa (% Massa)

Persen massa menyatakan bagian massa komponen dalam 100 bagian massa campuran

2. Persen Volume (% Volume)

(3)

3. Bagian per sejuta (bpj / ppm)

Bpj massa menyatakan bagian massa komponen dalam sejuta bagian massa campuran

Bpj volume menyatakan bagian volume komponen dalam sejuta bagian volume campuran

(4)

Contoh 1. Membuat larutan dengan kadar tertentu

Berapa gram gula dan berapa gram air diperlukan untuk membuat 200 gram larutan gula 10 % ?

 Jawab :

o massa larutan = 200 gram

o gula 10 % = (10 / 100) x 200 gram = 20 gram

o massa air = massa larutan - massa gula

o = 200 gram - 20 gram = 180 gram

o Jadi massa gula yang diperlukan adalah 20 gram dan massa air yang ditambahkan sebanyak 180 gram

Contoh 2. Mengubah kadar larutan

Berapa gram gula harus ditambahkan ke dalam 100 gram larutan gula 10 %, sehingga kadar gula menjadi 20 % ?

 Jawab :

o massa gula dalam 100 gram larutan gula 10 % = 10/100 x 200 gram = 20 gram

o misal massa gula yang harus ditambahkan = x gram

o maka massa gula akhir = (20 + x) gram; massa larutan akhir = (200 + x) gram

o kadar gula menjadi 20 % berarti :

o massa gula / massa campuran = 20 / 100

o (20 + x) / (200 + x ) = 20 / 100 ; x = 25 gram

o jadi, massa gula yang harus ditambahkan sebanyak 25 gram

Contoh 3. Menghitung kadar campuran dua larutan

Sebanyak 100 gram larutan gula 10 % dicampur dengan 200 gram larutan gula 20 %. Berapa persen kadar gula sekarang ?

 Jawab :

(5)

o larutan gula II : massa gula = 20 / 100 x 200 gram = 40 gram; massa larutan = 200 gram

o Cara 1 % massa = massa gula total / massa larutan total x 100 %

o = 50 / 300 x 100 % = 16,6 %

o Cara 2 % massa = (massa gula I + massa gula II) / (massa larutan I + II) x 100 %

o = (10% x 100) + (20% x 200) / (100 + 200) x 100 % = 16,6 %

Contoh 4. Menghitung kadar dalam bpj

Pada suhu 0oC gas CO2 dapat larut sebanyak 1 mg dalam 1000 gram larutan air. Hitunglah kelarutan gas CO2 tersebut dalam bpj pada larutan air tersebut

 jawab :

o bpj massa = massa komponen / massa campuran x 106

o = 10-3 / 1000 x 106 = 1

SIFAT FISIKA DAN KIMIA Sifat Fisika

Sifat yang tidak mengubah sifat kimia suatu materi. Karakteristik fisika bau, kekerasan, titik didih, wujud materi.

Sifat Kimia

(6)

Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia :

(7)

 Perubahan bau

 Pembentukan gas

 Timbulnya cahaya

 Pembentukan endapan baru

 Perubahan pH.

Contoh :

Gula adalah senyawa yang mudah terurai (dekomposisi) dengan pemanasan menjadi senyawa yang lebih sederhana, misalnya karbon hitam (arang), yang tidak dapat terurai lagi baik secara fisika maupun kimia, tetapi dapat berubah struktur dan sifatnya menjadi grafit dan intan.

ATOM, ION, DAN MOLEKUL

• Setiap zat tersusun atas partikel-partikel terkecil dari zat tersebut. Partikel-partikel terkecil penyusun zat bisa berupa atom, molekul, atau ion.

(8)

• Unsur-unsur dari golongan bukan logam, tersusun atas partikel-partikel terkecil berupa atom atau molekul. Dua atau lebih atom dapat bergabung membentuk molekul.

• Jika atom yang bergabung berasal dari unsur yang sama maka molekul yang terbentuk disebut molekul unsur.

• Jika atom-atom yang bergabung berasal dari unsur yang berbeda maka molekul yang terbentuk disebut molekul senyawa.

• Tidak semua senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih atom unsur. Banyak senyawa yang ada di alam merupakan

gabungan dari partikel-partikel bermuatan yang disebut ion.

• Ion-ion yang bermuatan positif (kation) berikatan dengan ion bermuatan negatif (anion) melalui ikatan ion dan membentuk senyawa ion.

• Jumlah muatan listrik dalam suatu senyawa

yang tersusun atas ion positif dan negatif adalah netral. • Ion bisa berasal dari satu atau lebih jenis

(9)

kristal.

• Kuatnya ikatan antarion dapat menjelaskan

mengapa garam-garam umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi daripada zat-zat yang partikel terkecilnya adalah molekul.

PERSAMAAN REAKSI

I. KONSEP PERSAMAAN REAKSI

 Pada intinya, persamaan reaksi berhubungan dengan cara merubah koefisien agar jumlah atom pada pereaksi (ruas kiri) sama dengan jumlah atom pada produk reaksi (ruas kanan)

 Yang boleh dirubah hanyalah koefisien senyawa, indeks tiap senyawa tidak boleh dirubah

 Wujud unsur / senyawa :

o (g) gas

o (s) padatan

o (aq) larutan

o (l) larutan murni

 Contoh :

KNO3 → KNO2 + O2

a KNO3 → b KNO2 + c O2

K : a = b misal a = 1

N : a = b b = 1

O : 3a = 2b + 2c c = ½

Setelah mendapatkan nilai masing-masing, nilai dimasukkan ke persamaan reaksi 1 KNO3 → 1 KNO2 + 1/2 O2

Nilai koefisien reaksi harus bulat & sederhana sehingga persamaan reaksi menjadi: 2 KNO3 → 2 KNO2 + O2

II. REAKSI DALAM ELEKTROLIT

 Asam + Basa → Garam + Air

(10)

oSO2 → SO32- ○ N2O3 → NO2- ○ P2O5 → PO4

3-oSO3 → SO42- ○ N2O5 →NO3- ○ As2O3 → AsO3

3-oCO2 → CO32- ○ P2O3 → PO33- ○ As2O5 → AsO4

3- Oksida Basa + Asam → Garam + Air

[image:10.595.74.393.38.217.2]

 Reaksi Pergantian Rangkap (AB + CD → AD + BC) Tabel Kelarutan (wujud senyawa):

Senyawa Kelarutan

Asam (H) Hidroksida (OH) Nitrat (NO3)

Asetat (CH3COO)

Cl, Br, I Sulfat (SO4)

Klorat (ClO3)

Karbonat (CO3)

Fosfat (PO4)

Sulfida (S)

Semua larut

Sukar larut, kecuali : Na, K, NH4

Semua larut Semua larut

Semua larut, kecuali : Ag, Pb, Hg Mudah larut, kecuali : Ba, Sr, Pb Semua larut

Sukar larut, kecuali : Na, K, NH4

Sukar larut, kecuali : Na, K, NH4

Sukar larut, kecuali : Na, K, NH4, Mg, Ca, Ba, Sr

 Logam + Asam encer → Garam + H2 (Kecuali Cu, Hg, Ag, Pt, Au)

 Logam1 + Garam1 → Logam2 + Garam2 (reaksi bisa terjadi jika logam1 terletak di sebelah kiri dari logam pada garam1) Li – K – Ba – Na – Mg – Al – Zn – Cr – Fe – Ni – Sn – Pb – H – Cu – Hg – Ag – Pt - Au

PEMISAHAN CAMPURAN

A. PENGERTIAN CAMPURAN DAN KLASIFIKASINYA

(11)

Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serbasama, membentuk dua fasa atau lebih, dan terdapat batas yang jelas di antara fasa-fasa tersebut. Alkohol dan air membentuk campuran homogen. Campuran homogen adalah campuran yang serbasama di seluruh bagiannya dan membentuk satu fasa.

Contoh campuran heterogen : * campuran tepung beras dengan ir, * campuran kapur dengan pasir,

* campuran serbuk besi dengan karbon. Contoh campuran homogen :

* campuran gula atau garam dapur dengan air, * air teh yang sudah disaring,

*campuran gas di udara.

Campuran homogen biasa disebut larutan.

Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Larutan dapat berwujud padat, cair, dan gas.

1. Larutan berwujud padat. Larutan berwujud padat biasa ditemukan pada paduan logam. contohnya, kuningan yang merupakan paduan seng dan tembaga.

2. Larutan berwujud cair. Contohnya, larutan gula dalam pelarut air.

3. Larutan dalam wujud gas. Contohnya, udara yang terdiri atas bermacam-macam gas, diantaranya adalah nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida

(12)

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.

1. Metode Pemisahan Sederhana

Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.

2. Metode Pemisahan Kompleks

(13)

Keadaan zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk menghindari kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.

2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.

3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas, mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya.

4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda dengan 96%.

5. zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya. 6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.

C. DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN

Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini dinamakan dasr pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :

1. Ukuran partikel

(14)

dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.

2. Titik didih

Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih campuran.

3. Kelarutan

(15)

4. Pengendapan

Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.

5. Difusi

Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.

(16)

Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

D. JENIS-JENIS METODE PEMISAHAN

1. Filtrasi

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan

meneruskan pelarut.

Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal

dipenyaring disebut residu. (ampas).

Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap.

2. Sublimasi

(17)

bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.

3. Kristalisasi

Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang

bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali)

Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.

4. Destilasi

Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya

tidak terlalu dekat.

(18)

wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.

5. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu. 6. Adsorbsi

Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran. 7. Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.

E. PEMANFAATAN METODE PEMISAHAN

Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada pula yang dikombinasi lebih dari saru jenis metode. Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan metode pemisahan dengan menggunakan metode pemisahan tertentu.

(19)

Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani garam dapur memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah bangunan yang datar dan lapang. Garam yang diperoleh, kemudian diolah di industri untuk dicuci dan ditambah iodium.

Pemurnian Air Minum

Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang kehidupan kita.bagi penduduk Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar, namun di daerah timur tengah sulit untuk mendapatkan air tawar. Mereka melakukan penyulingan (destilasi) untuk memperoleh air tawar secara besar-besaran.

Pengertian Zat Aditif

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

(20)

menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.

Macam-macam Zat Aditif: Zat Pewarna

Bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik.

Contoh pewarna alami: Anato (orange), Karamel (cokelat hitam), Beta karoten (kuning), Klorofil (hijau).

Contoh pewarna sintetik: Biru berlian (biru), Coklat HT (coklat), Eritrosit (merah), Hijau FCF (hijau).

Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa

Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan.

Penyedap rasa dan aroma (flavour)

Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.

Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum).

Penguat rasa (flavour echancer)

(21)

Zat pemanis buatan

Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan sorbitol.

Pengawet

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Contoh bahan pengawet dan penggunaannya: Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan saos, Natrium nitrat (NaNo3) untuk daging olahan dan keju, Natrium nitrit (Na No2) untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan, Asam propionate untuk roti dan sediaan keju olahan.

Anti oksidan

Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.

Contoh: Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium) digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan, Butil hidroksianisol (BHA) digunakan untuk lemak dan minyak makanan, Butil hidroksitoluen (BHT) digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega.

Pengemulsi, pemantap, dan pengental

(22)

Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab

Pemutih dan pematang tepung

Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.

Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat

Pengatur keasaman

Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat,

asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

Anti kempal

Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

Pengeras

Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)

Sekuestran

(23)

Penambah gizi

Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan.

Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.

ZAT ADIKTIF

Zat Adiktif merupakan zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya "Reward Circuit"atau jalur kesenangan dengan dopamine, yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang, perhatian, kesadaran dan fungsi lainnya.

Sebagai kunci untuk hidup, otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan. Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan, mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan, mempelajarinya, ingatan dan perasaan dari hati.

Zat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara :

Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik).  Depressant (Membawa rasa relaksasi ).

(24)

Zat Adiktif bisa legal atau illegal, nah yang tergolong legal :

Caffeine, contohnya : kopi, teh, soda, dan minuman untuk olahraga, dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya, nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur, peningkatan denyut jantung, sakit kepala , gelisah dan mual.  Nikotin , contohnya : rokok, cerutu, potongan nikotin , kopi dan nikotin merupakan

stimulant, yang meningkatkan dopamine dan adrenaline. Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan mengarah ke tingginya gula darah.  Alkohol, contohnya : Wine ( anggur), bir, ( beer), Liquor) alcohol adalah jenis yang

termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi, kantuk, koma, dan kematian.

Inhalants, contohnya : erosol, solvents ( bahan untuk pembersih), gas nitrat, produk ini mulai dari cat thinner, hair spray ke tangki propane, inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol, bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantung.

Beberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat :

Amphetamine, contohnya speed, crystal meth, merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, tujuannya untuk pengobatan, namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandu.

(25)

serangan gejala bipolar dan depresi. Bahkan sebagian keci dari obat tidur, digunakan untuk obat mati rasa, bisa menyebabkan koma, gejala pernapasan atau kematian.

Opioids, contohnya: Heroin, morfin, oxycodone, kodein dan obat bius lainnya, nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit, dan berbahaya bila disalahgunakan, karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kita.

Berikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal :

Cannabis, contohnya : Mariyuana, ganja. Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani, dan halusinasi, pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak saraf.  Cocain, contohnya : kokain, crack-cocain, membuat si pemakai merasa bahagia jasmani,

rohani, meningkatkan kinerja tubuh, sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia, penggunaan bisa dengan dihisap, dihirup, dibakar dan disuntik. Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak, tubuh dan kecanduan.

Hallucinogens, contohnya, LSD, Ecstasy, zat ini bisa mengubah perasaan, perubahaan waktu, warna, suara dan pikiran mereka sendiri, dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak, sistem saraf, dan prilaku emosi yang tidak terkontrol.

Gambar

Tabel Kelarutan (wujud senyawa):

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

(f) Anggaran Rumah Tangga Institut Teknologi Bandung Badan hukum Milik Negara; bahwa Surat Keputusan Senat Akademik nomor 01/SK/K01- SA/2003 tentang Kebijakan Pengembangan

layanan yang memadai memberikan nilai skor tertinggi dibandingkan indikator kemegahan hotel; Penilaian responden terhadap dimensi tanggungjawab sosial hotel pada masyarakat, dimana

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan tukang kayu dan tukang batu non- sertifikasi berdasarkan SKKNI serta

[r]

Menimbang bahwa dalam perkara a quo pidana yang tepat adalah pidana bersyarat baik dipandang dari sudut kepentingan anak yakni diharapkan dalam masa percobaan tersebut

Penerima TV hanya bertindak sebagai penerima yang memantulkan citra (image) itu. Bukanlah mereka yang melakukan pekerjaan itu; itu adalah energy Langit yang melakukan pekerjaan

Barcode ITF-14 tersebut akan di scan oleh barcode scanner yang kemudian data berupa kode barcode dan jumlah barang dari barcode yang telah terscan akan ditampilkan

Väestönliiton tutkimuksen 2013 mukaan ammattikasvattajat kokivat ilon tunteita lasten onnistumisista, lasten hyväntuulisuudesta heidän tullessa päivähoitoon ja luottamuksellisen