• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kreativitas, Inovasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Muda di Pajak USU Padang Bulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kreativitas, Inovasi, dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Muda di Pajak USU Padang Bulan"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN

PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN

USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

MEDAN

Para pengusaha yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu saudara/i untuk menjawab dan mengisi daftar pernyataan wawancara atas penelitian tentang kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda Pajak USU Padang Bulan. Saya mohon saudara dapat menjawab pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan dan jawaban saudara. Pada bagian I yaitu Identitas Responden, sedangkan pernyataan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan dan penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju

(2)

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita 3. Umur : a. Di bawah 20 tahun c. 31-40 tahun

b. 21-30 tahun 4. Lama Usaha Berdiri :

5. Nama Usaha :

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju II. Kreativitas

No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7

1

Saya melakukan survey lapangan sebelum memulai

usaha.

2

Saya mengumpulkan banyak informasi sebelum

melakukan usaha.

3 Saya yakin apapun yang saya lakukan akan berhasil. 4

Saya memiliki ide yang berasal dari pemikiran saya

sendiri

5 Saya selalu memikirkan masa depan usaha saya. 6

Harga produk yang saya jual lebih murah

dibandingankan dengan yang lain. 7

Konsumen banyak datang ke toko saya dikarenakan

harga produk yang ditawarkan lebih murah.

III. Inovasi

No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7

1 Saya memiliki banyak cara untuk menarik

konsumen.

2 Saya mempunyai cara untuk menjual produk. 3 Produk yang saya jual berbeda dari produk

pengusaha yang lain.

(3)

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju IV. Pengetahuan Kewirausahaan

No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7

1 Kegagalan dalam menjalankan usaha memotivasi

saya untuk lebih berhasil lagi. 2 Saya pernah gagal melakukan usaha kemudian saya

mencoba lagi.

3 Saya belajar dari kegagalan dan keberhasilan

pengusaha lain.

4 Saya mencari tahu produk yang sedang trend saat ini. 5 Saya mengerjakan banyak hal yang mengandung

resiko.

6 Saya mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan

masalah dalam usaha saya.

V. Keberhasilan Usaha

No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7

1

Saya mengalami keuntungan dari hasil penjualan

setiap bulannya.

2 Saya tidak memerlukan pinjaman untuk

melanjutkan usaha saya. 3 Produk yang saya jual sudah banyak mengalami

penambahan.

4 Setiap bulan saya menambah produk yang saya

jual.

(4)

LAMPIRAN II

DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

(5)

LAMPIRAN III

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 121.7667 156.185 .451 .899

VAR00002 122.0333 154.999 .462 .899

VAR00003 121.6333 151.413 .625 .894

VAR00004 121.9667 154.723 .457 .899

VAR00005 121.0333 158.309 .565 .897

VAR00006 121.6667 153.402 .531 .897

VAR00007 121.7667 159.495 .459 .898

VAR00008 121.7000 153.183 .567 .896

VAR00009 121.2333 159.564 .540 .897

VAR00010 121.8333 156.833 .452 .899

VAR00011 121.5333 152.947 .627 .894

VAR00012 122.1333 154.671 .479 .898

VAR00013 121.7333 158.202 .477 .898

VAR00014 121.5667 151.771 .624 .894

VAR00015 121.6000 156.524 .551 .896

VAR00016 121.5333 154.809 .620 .895

VAR00017 121.7333 158.409 .514 .897

VAR00018 121.5333 155.568 .563 .896

VAR00019 121.5667 156.461 .539 .897

VAR00020 121.9667 155.275 .451 .899

VAR00021 121.3333 161.816 .395 .900

(6)

Validitas Instrumen

Pertanyaan

Corrected

Item-Total Correlation

(rhitung)

rtabel Validitas

P1 0.451 0.361 Valid

P2 0.462 0.361 Valid

P3 0.625 0.361 Valid

P4 0.457 0.361 Valid

P5 0.565 0.361 Valid

P6 0.531 0.361 Valid

P7 0.459 0.361 Valid

P8 0.567 0.361 Valid

P9 0.540 0.361 Valid

P10 0.452 0.361 Valid

P11 0.627 0.361 Valid

P12 0.479 0.361 Valid

P13 0.477 0.361 Valid

P14 0.624 0.361 Valid

P15 0.551 0.361 Valid

P16 0.620 0.361 Valid

P17 0.514 0.361 Valid

P18 0.563 0.361 Valid

P19 0.539 0.361 Valid

P20 0.451 0.361 Valid

P21 0.395 0.361 Valid

P22 0.493 0.361 Valid

 

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

(7)

 

LAMPIRAN IV

DATA RESPONDEN

Responden X1  TOTAL X2  TOTAL X3  TOTAL Y  TOTAL 

(8)

 

(9)

 

LAMPIRAN V

(10)

 

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.50099902 Most Extreme Differences Absolute .106

Positive .068

Negative -.106

Kolmogorov-Smirnov Z .712

Asymp. Sig. (2-tailed) .692

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(11)

  Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.323 1.283 1.031 .308

kreativitas -.009 .051 -.044 -.172 .864

inovasi -.115 .095 -.344 -1.205 .235

pengetahuan .084 .059 .424 1.421 .163

a. Dependent Variable: absut

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049

kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000 .353 2.835 inovasi -.109 .177 -.091 -.614 .543 .283 3.535 pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007 .260 3.848 a. Dependent Variable: keberhasilan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049

kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000

inovasi .109 .177 .091 2.994 .543

pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007

(12)

 

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 292.068 3 97.356 40.266 .000a

Residual 99.132 41 2.418

Total 391.200 44

a. Predictors: (Constant), pengetahuan, kreativitas, inovasi b. Dependent Variable: keberhasilan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .864a .747 .728 1.55494

(13)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Pers, Medan.

Hendro, 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan, Erlangga, Jakarta.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang, dan Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan, USU Pers, Medan.

Kasmir, 2006. Kewirausahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud dan Mahmud Machfoedz, 2005. Kewirausahaan Metode, Manajemen dan Implementasi, BPFE, Yogyakarta.

Marizar, Eddy S., 2005. Designing Furniture. Media Pressindo, Yogyakarta.

Nasution, M.N., 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi, 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, Grasindo, Jakarta.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sun, Peng Khen, 2013. To Be An Inovato, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Suryana, 2008. Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta.

Umar, Husein, 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winardi, 2008. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Kencana, Jakarta.

(14)

WEBSITE

wardoyo.staff.gunadarma.ac.id diakses Juni 2013

JURNAL

Sya’roni, Wahab dan Janivita Sudirham, 2012. “Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Pelaku Usaha Kecil”. Program Pascasarjana. Universitas Komputer Indonesia. Bandung.

Manurung, Hendra. 2013. “Peluang Kewirausahaan Sekolah Melalui Kreativitas Dan Inovasi”. Ekonomi. Sampoerna School of Business. Jakarta.

Hadiyati, Ernani. 2011. “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha kecil”. Fakultas Ekonomi. Universitas Gajayana. Malang.

SKRIPSI

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif yaitu penelitian yang

menghubungkan dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsi,

mengungkapkan dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis

penelitian (Sugiyono, 2013 : 55). Hipotesis tersebut yaitu variabel dari kreativitas,

inovasi dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan pada

wirausaha muda.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap pemilik wirausaha muda yang berlokasi

di Pajak USU Padang Bulan, Medan. Sementara waktu penelitian dan penyusunan

laporan akan diperkirakan 3 (tiga) bulan yaitu bulan Agustus sampai bulan

November 2013.

3.3 Batasan Operasional

Agar penelitian ini lebih terarah, maka peneliti membatasi penelitian untuk

melihat identifikasi perilaku konsumen, yaitu:

1. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono 2013:59).

Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah

(16)

2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:59).

Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah

keberhasilan usaha pada wirausaha muda di Pajak USU Padang Bulan,

(17)

3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi

Operasional Indikator

Skala

Pengukuran Kreativitas

(X1)

Kreativitas

didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimaginasi dan menghasilkan ide ide

baru dengan mengkombinasikan,

mengubah atau menerapkan ide-ide yang sudah ada de-ngan cara yang belum dipikirkan sebelumnya.

1. Ingin tahu 2. Optimis 3. Orisinil 4. Berimajinasi 5. Variasi Harga

Skala Numerik

Inovasi (X2) Inovasi adalah suatu

proses untuk mengubah

kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan.

1. Ide baru 2. Karakteristik

Produk 3. Variasi Produk

Skala Numerik

Pengetahuan Kewirausahaan (X3)

Segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.

1. Pengalaman sendiri 2. Pengalaman

orang lain

3. Mampu

menilai peluang bisnis 4. Siap

menghadapi resiko yang terjadi

(18)

Sumber : Machfoedz (2005), Zimmerer (2008)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka atau simbol

pada karakteristik atau properti sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah

ditetapkan. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran interval yaitu skala

pengukuran yang menyatakan kategori peringkat dan konstruk yang diukur

(Erlina, 2011: 50).

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Numerical Scale. Erlina

(2011: 52) menyatakan bahwa “numerical scale sama dengan numeric differential

scale yang digunakan untuk menggali respon atribut dua nilai ekstrem dari objek,

peristiwa, atau individual yang mengindikasikan sikap mereka. Numerical scale

memberikan angka sebagai penilaian diantara dua nilai ekstrem yang ada. Dan

angka bisa menggunakan 5 atau 7 poin. Keberhasilan

Usaha (Y)

Merupakan

pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis.

1. Keuntungan

usaha 2. Balik modal

3. Pertumbuhan

usaha 4. Jumlah

penjualan

5. Perkembangan

usaha

(19)

Tabel 3.2

Contoh Numerical Scale

Pernyataan Pengukuran Pernyataan

Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju

Sangat Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Baik

Sangat Lemah 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Kuat

Sumber : Erlina (2011)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya

berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

mempelajarinya atau menjadikannya objek penelitian (Kuncoro, 2003:103).

Sedangkan Sugiyono (2013:115) mengemukakan bahwa : “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada semua wirausaha

muda yang berada di Pajak USU Padang Bulan. Jumlah populasi wirausaha muda

di Pajak USU Padang Bulan adalah 80 wirausaha muda. Kategori wirausaha muda

yaitu berumur antara 18 tahun sampai dengan 40 tahun.

3.6.2 Sampel

Data yang dipakai dalam riset belum tentu merupakan keseluruhan dari

(20)

homogenitas dari elemen populasi (Umar, 2004:103). Oleh karena itu,

pengambilan sampel perlu dilakukan. Sampel adalah suatu himpunan bagian

(subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability

sampling. Dalam teknik ini, pengambilan sampel yang tidak memberi peluang

atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel (Sugiyono, 2013:120). Adapun persyaratan atau kriteria

responden untuk mengisi kuesioner adalah responden yang merupakan pengusaha

yang telah menjalankan usahanya minimal 1 (satu) tahun dan berada di Pajak

USU Padang Bulan Medan. Teknik ini menggunakan pendekatan sampling

insidental. Sampling insidental adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui

cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013:122).

Sampel dalam penelitian ini adalah wirausaha muda yang berada di Pajak

USU Padang Bulan. Untuk menentukan jumlah sampel maka menggunakan

rumus Slovin (Umar, 2004:78), yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti

menentukan sampel dari populasi dengan rumus:

Dimana:

n = Jumlah Sampel

(21)

e = Batas Toleransi Kesalahan (10%)

Sehingga jumlah sampel dapat dihitung dengan cara :

    

= 44.4

Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 45 orang.

3.7 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer

dan data sekunder.

3.7.1 Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung

yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat

pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu (Kuncoro,

2003 : 127). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah

seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada

sejumlah responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap

mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu pengusaha yang berada di

Pajak USU Padang Bulan Medan.

2. Data Sekunder

(22)

pengguna data (Kuncoro, 2003 : 127). Data sekunder disajikan antara lain

dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini

berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder dapat diperoleh

dari berbagai literatur, situs internet, buku-buku dan catatan yang berkaitan

erat dengan masalah yang sedang diteliti. Data sekunder yang digunakan

dalam penelitian ini adalah didapat dengan mempelajari berbagai tulisan

dari buku, artikel dan jurnal yang terkait dengan Kreativitas, Inovasi,

Pengetahuan Kewirausahaan dan Keberhasilan Usaha.

3.7.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan agar responden dapat

meresponi daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2004:71). Tujuan pembuatan

kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan

penelitian dengan kesahihan yang cukup tinggi. Kuesioner pada penelitian

ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari

indikator-indikator variabel penelitian. Pengumpulan data menggunakan pertanyaan

tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga

didapatkan keobjektifan data yang tepat. Pertanyaan tertutup adalah

(23)

peneliti, sehingga menutup kemungkinan responden untuk menjawab

panjang lebar sesuai jalan pikirannya (Kuncoro, 2003:156).

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literatur,

jurnal-jurnal, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian

yang sedang dilakukan.

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara

merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran

yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga

dapat diketahui gambaran umum perusahaan yan sedang diteliti.

3.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum penelitian dilaksanakan, maka langkah yang utama adalah

melakukan uji coba instrumen penelitian. Uji coba dari butir-butir instrumen pada

variabel kreativitas, inovasi, pengetahuan kewirausahaan dan keberhasilan usaha

dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen

yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pengujian

validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 wirausaha muda diluar sampel yaitu

(24)

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur (instrumen)

mampu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat ukur disebut valid jika ia

melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya

diukur (Kuncoro, 2003:151). Dalam penelitian ini, yang ingin diketahui adalah

validitas kosntruk dari instrumen penelitian. Konstruk adalah kerangka dari

suatu konsep. Dengan diketahuinya kerangka terrsebut, seorang peneliti dapat

menyusun tolak ukur operasional konsep. Untuk menghitung validitas konstruk

ini akan digunakan teknik one shot atau sering juga disebut internal consistency.

Menurut Sugiyono (2006: 141), suatu instrumen dikatakan valid apabila

rtabel = 0,361.

Hasil kuesioner dari responden akan diolah menggunakan perangkat lunak

SPSS versi 17.0 for windows. Uji validitas memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid

b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid

Kuesioner berisikan 22 butir pernyataan yang menyangkut variabel bebas,

yaitu kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan serta variabel terikat,

(25)

Tabel 3.3 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 121.7667 156.185 .451 .899

VAR00002 122.0333 154.999 .462 .899

VAR00003 121.6333 151.413 .625 .894

VAR00004 121.9667 154.723 .457 .899

VAR00005 121.0333 158.309 .565 .897

VAR00006 121.6667 153.402 .531 .897

VAR00007 121.7667 159.495 .459 .898

VAR00008 121.7000 153.183 .567 .896

VAR00009 121.2333 159.564 .540 .897

VAR00010 121.8333 156.833 .452 .899

VAR00011 121.5333 152.947 .627 .894

VAR00012 122.1333 154.671 .479 .898

VAR00013 121.7333 158.202 .477 .898

VAR00014 121.5667 151.771 .624 .894

VAR00015 121.6000 156.524 .551 .896

VAR00016 121.5333 154.809 .620 .895

VAR00017 121.7333 158.409 .514 .897

VAR00018 121.5333 155.568 .563 .896

VAR00019 121.5667 156.461 .539 .897

VAR00020 121.9667 155.275 .451 .899

VAR00021 121.3333 161.816 .395 .900

VAR00022 121.2333 159.840 .493 .898

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)

Setelah dilakukan pengujian kembali, pada Tabel 3.3 di atas terlihat bahwa

seluruh butir pertanyaan adalah valid, di mana nilai rhitung pada Corrected

(26)

Sehingga diperoleh 22 pertanyaan valid yang dapat digunakan untuk melakukan

penelitian.

Tabel 3.4 Validitas Instrumen

Pertanyaan

Corrected

Item-Total Correlation

(rhitung)

rtabel Validitas

P1 0.451 0.361 Valid

P2 0.462 0.361 Valid

P3 0.625 0.361 Valid

P4 0.457 0.361 Valid

P5 0.565 0.361 Valid

P6 0.531 0.361 Valid

P7 0.459 0.361 Valid

P8 0.567 0.361 Valid

P9 0.540 0.361 Valid

P10 0.452 0.361 Valid

P11 0.627 0.361 Valid

P12 0.479 0.361 Valid

P13 0.477 0.361 Valid

P14 0.624 0.361 Valid

P15 0.551 0.361 Valid

P16 0.620 0.361 Valid

P17 0.514 0.361 Valid

P18 0.563 0.361 Valid

P19 0.539 0.361 Valid

P20 0.451 0.361 Valid

P21 0.395 0.361 Valid

P22 0.493 0.361 Valid

(27)

Berdasarkan Tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa variabel kreativitas(X1)

terdiri dari tujuh buah pertanyaan, variabel inovasi (X2) terdiri dari empat buah

pertanyaan, variabel pengetahuan kewirausahaan (X3) terdiri dari enam buah

pertanyaan dan keberhasilan usaha pada wirausaha muda (Y) terdiri atas lima

buah pertanyaan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala

pengukuran) (Kuncoro, 2003:154). Setiap instrumen harus memiliki kemampuan

untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Hasil kuesioner dari

responden akan diolah menggunakan perangkat lunak SPSS versi 17.0 for

windows. Variabel instrumen dinyatakan reliable bila angka α akan diperoleh

lebih besar dari 0,6.

Dari Tabel 3.5 diatas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar

0,901. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah positif

dan lebih besar dari 0,6 (0,901 > 0,6), maka kuesioner penelitian dinyatakan

reliabel dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian. Tabel 3.5

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

(28)

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data

mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2 tailed)

diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka terjadi homokedastisitas dan jika berbeda

maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi

berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati

sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat

dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor)

melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai

(29)

3.8.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap variabel

terikat (keberhasilan usaha).

Model regresi berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y = Keberhasilan Usaha

a = Konstanta

X1 = Kreativitas

X2 = Inovasi

X3 = Pengetahuan Kewirausahaan

e = Standard Error

3.8.5 Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara

(30)

(kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel

terikatnya (keberhasilan usaha).

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel bebas terhadap

variabel terikat.

b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dasar pengambilan keputusan:

a. Dengan membandingkan nila Fhitung degan Ftabel. Apabila Ftabel > Fhitung,

maka Ho diterima dan H1 ditolak. Apabila Ftabel < Fhitung, maka Ho ditolak

dan H1 diterima.

b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikan. Apabila probabilitas

signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Apabila probabilitas

signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Jika Fhitung > Ftabel dan signifikan, maka hipotesis ANOVA dapat diterima

bahwa semua variabel bebas (kreativitas, inovasi dan pengetahuan

kewirausahaan) layak untuk menjelaskan varibel terikat (keberhasilan

(31)

2. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel

terikat. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas

(kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel

terikat (keberhasilan usaha) secara terpisah atau parsial.

Kriteria pengujiannya adalah:

a. Ho : b1 = 0 Artinya kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan

sebagai variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha.

b. Ha : b1 ≠ 0 Artinya kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan

sebagai variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha.

Dasar pengambilan keputusan:

a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel , maka H0 diterima dan

H1 ditolak. Apabila t tabel < t hitung, maka Hoditolak danH1 diterima.

b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka

probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Apabila

(32)

3. Uji Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) atau coefficient determination pada intinya

mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel

terikat. Koefisien Determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 < R2

< 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas (kreativitas, inovasi dan pengetahuan

kewirausahaan) adalah benar terhadap variabel terikat (keberhasilan

usaha). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (kreativitas, inovasi dan

pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha)

semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk

menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

(33)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pajak USU Padang Bulan

4.1.1 Sejarah Pajak USU Padang Bulan

Pajak USU Padang Bulan merupakan pasar yang pada saat ini banyak

dikunjungi oleh warga medan khususnya murid sekolah dan mahasiswa. Lokasi

Pajak USU Padang Bulan ini berada di Jalan Jamin Ginting no. 340a. Di Pajak

USU Padang Bulan menjual berbagai jenis barang dan juga menjual barang

dengan harga yang sangat terjangkau bagi konsumen sehingga membuat Pajak

USU Padang Bulan ramai dikunjungi oleh murid sekolah dan mahasiswa. Jenis

Barang yang dijual di Pajak USU Padang Bulan mulai dari: alat-alat elektronik,

aksesoris komputer, aksesoris handphone, pakaian, sepatu, jam, DVD, parfume,

Alat Tulis Kantor (ATK), dan berbagai macam jenis kuliner.

Pada awalnya Pajak USU atau yang sering disebut Pajus berlokasi di

dalam kompleks Universitas Sumatera Utara tepatnya dibelakang kampus

Fakultas Ekonomi. Tetapi pada tahun 2010, Pajus yang berlokasi di dalam USU

tersebut mengalami kebakaran yang menyebabkan kerugian besar kepada seluruh

pedagang di Pajus. Setelah terjadi kebarakan tersebut pedagang yang dulunya

berjualan dilokasi tersebut tidak lagi diperbolehkan berjualan kembali disitu oleh

USU. Semenjak itu Pajus kembali buka tetapi menyebar di tiga lokasi yaitu di

(34)

Pajak USU yang baru, Pajak USU Padang Bulan yang berlokasi di Jalan Jamin

Ginting adalah lokasi yang paling ramai dikunjungi oleh pelanggan.

Pajak USU Padang Bulan diresmikan oleh walikota Medan, Drs. H.

Rahudman Harahap. MM pada tanggal 16 November 2010. Pajak USU Padang

Bulan sampai sekarang masih menjadi lokasi yang paling populer untuk kalangan

pelajar dan mahasiswa untuk mendapatkan barang-barang yang relatif murah jika

dibandingan dengan berbelanja di tempat yang lainnya. Jumlah pengunjung yang

datang setiap harinya ke Pajak USU Padang Bulan yaitu bisa mencapai 4000

pengunjung.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan uraian atas hasil pengumpulan data

primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden

berdasarkan usia, jenis kelamin, dan angkatan serta distribusi jawaban responden

terhadap masing-masing variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam

penelitian ini.

4.2.1 Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah wirausaha muda di Pajak USU Padang

Bulan. Sampel yang diambil adalah sebanyak 45 orang berdasarkan pada

(35)
[image:35.595.148.512.151.255.2]

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 19 42%

Perempuan 26 58%

Total 45 100%

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa responden yang berjenis

kelamin laki-laki adalah sebanyak 19 orang dan responden yang berjenis

kelamin perempuan adalah sebanyak 26 orang. Dengan demikian,

mayoritas responden dalam penelitian ini adalah perempuan dengan

persentase mencapai 58% dari total responden. Hal ini menunjukkan

bahwa perempuan lebih banyak membuka usahanya di Pajak USU Padang

Bulan dibandingkan dengan laki-laki.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

Di bawah 20 tahun 5 11%

21-30 18 40%

31-40 22 49%

Total 45 100%

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang

berusia di bawah 20 tahun adalah sebanyak 5 orang, diantara 21-30 tahun

[image:35.595.152.511.499.631.2]
(36)

responden yang diteliti berusia diantara 31-40 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa wirausaha yang berusia diantara 31 sampai 40 tahun lebih banyak

membuka usaha di Pajak USU Padang Bulan.

[image:36.595.150.510.229.337.2]

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Lama Usaha Jumlah Persentase

1 – 5 Tahun 38 85%

6 – 10 Tahun 7 15%

Total 45 100%

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah responden yang lama

usahanya 1 sampai 5 tahun adalah sebanyak 38 orang dan responden yang

lama usahanya 6 sampai 10 tahun adalah sebanyak 7 orang. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan jumlah responden yang

diteliti adalah yang lama usahanya 1 sampai 5 tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa kebanyakan responden sudah menjalankan usahanya selama 1

(37)

4.2.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Numerical Scale, yaitu

dengan menggunakan score sebagai berikut :

Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju

Pernyataan tersebut akan dibagi pada kelas atau kriteria sebagai berikut :

Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju

Interval = 6

Pernyataan ini akan dibagi kedalam 5 kelas maka range = 6/5 = 1,2

1 - 2,19 = Sangat Tidak Setuju

2,2 - 3,39 = Tidak Setuju

3,4 - 4,59 = Kurang Setuju

4,6 - 5,79 = Setuju

(38)
[image:38.595.77.557.150.356.2]

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kreativitas.

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kreativitas

No. Pertanyaan MEAN MD MOD

Kreativitas

1 Saya melakukan survey lapangan sebelum memulai usaha. 6.13 6 6

2 Saya mengumpulkan banyak informasi sebelum melakukan

usaha. 5.22 6 5

3 Saya yakin apapun yang saya lakukan akan berhasil. 5.82 6 7

4 Saya memiliki ide yang berasal dari pemikiran saya sendiri 5.68 6 5

5 Saya selalu memikirkan masa depan usaha saya. 6.37 7 7

6 Harga produk yang saya jual lebih murah dibandingankan

dengan yang lain. 5.75 6 6

7 Konsumen banyak datang ke toko saya dikarenakan harga

produk yang ditawarkan lebih murah. 5.66 6 6

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa :

Untuk variabel bebas Kreativitas (X1)

1. Dengan rata-rata 6,13 : responden menyatakan bahwa mereka sangat

setuju untuk melakukan surve lapangan sebelum memulai usaha.

2. Dengan rata-rata 5,22 : responden menyatakan bahwa mereka setuju

untuk mengumpulkan banyak informasi sebelum melakukan usaha.

3. Dengan rata-rata 5,82 : responden menyatakan bahwa mereka sangat

setuju bahwa apapun yang akan dilakukan akan berhasil.

4. Dengan rata-rata 5,68 : responden menyatakan bahwa mereka setuju

bahwa ide usaha mereka berasal dari pemikirannya sendiri.

5. Dengan rata-rata 6,37 : responden menyatakan bahwa mereka sangat

(39)

6. Dengan rata-rata 5,75 : responden menyatakan bahwa mereka setuju

bahwa produk yang dijual lebih murah dibandingkan dengan pesaing

lain.

7. Dengan rata-rata 5,66 : responden menyatakan bahwa mereka setuju

bahwa konsumen banyak datang ke toko mereka karena harga yang

ditawarkan lebih murah.

[image:39.595.75.555.319.451.2]

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi

No. Pertanyaan MEAN MD MOD

Inovasi

1 Saya memiliki banyak cara untuk menarik konsumen. 5.75 6 5

2 Saya mempunyai cara untuk menjual produk. 5.28 5 5

3

Produk yang saya jual berbeda dari produk pengusaha yang

lain. 5.68 6 6

4 Saya hanya menjual satu jenis produk saja. 5.88 6 6

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)

Untuk variabel bebas Inovasi (X2)

1. Dengan rata-rata 5,75 : responden menyatakan bahwa mereka setuju

mereka mempunyai banyak cara untuk menarik konsumen.

2. Dengan rata-rata 5,28 : responden menyatakan bahwa mereka setuju

mempunyai banyak cara untuk menjual produk.

3. Dengan rata-rata 5,68 : responden menyatakan mereka setuju bahwa

produk yang mereka jual berbeda dari produk pengusaha yang lain.

4. Dengan rata-rata 5,88 : responden menyatakan mereka sangat setuju

(40)

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan

[image:40.595.78.553.134.377.2]

Kewirausahaan.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan

No .

Pertanyaan

MEAN MD MOD Pengetahuan Kewirausahaan

1 Kegagalan dalam menjalankan usaha memotivasi saya untuk

lebih berhasil lagi. 5.82 6 5

2 Saya pernah gagal melakukan usaha kemudian saya mencoba

lagi. 5.33 5 5

3 Saya belajar dari kegagalan dan keberhasilan pengusaha lain. 5.88 6 7

4 Saya mencari tahu produk yang sedang trend saat ini. 5.8 6 6

5 Saya mengerjakan banyak hal yang mengandung resiko. 5.86 6 6

6 Saya mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan masalah

dalam usaha saya. 5.33 5 5

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)

Untuk variabel bebas (X3)

1. Dengan rata-rata 5,82 : responden menyatakan mereka sangat setuju

bahwa kegagalan yang mereka alami dalam menjalankan usaha

memotivasi mereka untuk lebih berhasil lagi.

2. Dengan rata-rata 5,33 : responden menyatakan mereka setuju bahwa

mereka pernah gagal dalam melakukan usaha dan mencobanya

membuka usaha kembali.

3. Dengan rata-rata 5,88 : responden menyatakan mereka sangat setuju

bahwa mereka belajar dari kegagalan dan keberhasilan pengusaha

lainnya.

4. Dengan rata-rata 5,8 : responden menyatakan mereka sangat setuju

(41)

5. Dengan rata-rata 5,86 : responden menyatakan mereka sangat setuju

bahwa mereka mengerjakan hal yang mengandung banyak resiko.

6. Dengan rata-rata 5,33 : responden menyatakan mereka setuju bahwa

mereka mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan masalah dalam

usahanya.

[image:41.595.78.557.290.448.2]

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

No. Pertanyaan MEAN MD MOD

Keberhasilan Usaha

1 Saya mengalami keuntungan dari hasil penjualan setiap

bulannya. 5.97 6 6

2 Saya tidak memerlukan pinjaman untuk melanjutkan usaha

saya. 5.88 6 6

3 Produk yang saya jual sudah banyak mengalami penambahan. 5.75 6 6

4 Setiap bulan saya menambah produk yang saya jual. 6.13 6 6

5 Saya sudah memiliki cabang usaha. 5.37 6 6

Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)

Untuk variabel terikat Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Muda (Y)

1. Dengan rata-rata 5,97 : responden menyatakan mereka sangat setuju

bahwa mereka mengalami keuntungan dari hasil penjualan setiap

bulannya.

2. Dengan rata-rata 5,88 : responden menyatakan mereka sangat setuju

bahwa mereka tidak memerlukan pinjaman untuk melanjutkan usaha

mereka.

3. Dengan rata-rata 5,75 : responden menyatakan mereka setuju bahwa

(42)

4. Dengan rata-rata 6,31 : responden menyatakan mereka sangat setuju

bahwa setiap bulannya mereka menambah produk yang akan dijual.

5. Dengan rata-rata 5,37 : responden menyatakan mereka setuju bahwa

mereka sudah mempunyai cabang usaha.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis

grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi

yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Hipotesis:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi mormalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal,

(43)
[image:43.595.163.445.195.415.2]

  Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Gambar 4.1 Histogram

Dari Gambar 4.4 terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola

distribusi normal dimana grafik tersebut membentuk pola lonceng atau tidak

(44)

  Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual  

Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik)

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena

itu, berdasarkan gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa model telah

memenuhi uji normalitas.

Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi

normal maka dilakukan uji Kolmogorov Sumirnov (1 Sampel KS) dengan melihat

(45)

Menentukan kriteria keputusan:

a. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0.05 maka tidak mengalami gangguan

distribusi normal.

b. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan

[image:45.595.154.468.262.490.2]

distribusi normal.

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.50099902 Most Extreme Differences Absolute .106

Positive .068

Negative -.106

Kolmogorov-Smirnov Z .712

Asymp. Sig. (2-tailed) .692

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Pengambilan keputusan:

Pada Tabel 4.16 terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,692, dan diatas

nilai signifikansi 5% (0,05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi

(46)

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui

dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik

Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar

secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di

atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik

yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas

apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen.

  Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

(47)

Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar

secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan

tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi

dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

Tabel 4.9

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.323 1.283 1.031 .308

kreativitas -.009 .051 -.044 -.172 .864

inovasi -.115 .095 -.344 -1.205 .235

pengetahuan .084 .059 .424 1.421 .163

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel

independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau

variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang

lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami

heteroskedastisitas.

4.3.3. Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara

variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya

masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

(48)
[image:48.595.112.548.116.295.2]

Tabel 4.10

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049

kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000 .353 2.835 inovasi -.109 .177 -.091 -.614 .543 .283 3.535 pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007 .260 3.848 a. Dependent Variable: keberhasilan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas

adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas

adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini

dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Tabel 4.11

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049

kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000

inovasi .109 .177 .091 2.994 .543

pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007

a. Dependent Variable: keberhasilan

[image:48.595.110.550.525.702.2]
(49)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 4,822. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika

variabel kreativitas (X1), inovasi (X2), dan pengetahuan kewirausahaan

(X3) = 0, maka keberhasilan pada wirausaha muda tetap sebesar 4,822.

b. Koefisien X1 (b1) = 0.395. Ini menunjukkan bahwa variabel kreativitas

berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan pada wirausaha muda,

atau dengan kata lain, jika variabel kreativitas ditingkatkan, maka

keberhasilan pada wirausaha muda sebesar 0,395.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,109. Ini menunjukkan bahwa variabel inovasi

berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan pada wirausaha muda,

atau dengan kata lain, jika variabel inovasi ditingkatkan, maka

keberhasilan pada wirausaha muda akan bertambah sebesar 0,109.

d. Koefisien X3 (b3) = 0,314. Ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan

kewirausahaan berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan pada

wirausaha muda, atau dengan kata lain, jika variabel pengetahuan

kewirausahaan ditingkatkan, maka keberhasilan pada wirausaha muda

akan bertambah sebesar 0,314.

4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian

4.5.1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel kreativitas (X1), inovasi

(X2), dan pengetahuan kewirausahaan (X3) secara bersama-sama atau serempak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha pada

(50)
[image:50.595.112.515.117.235.2]

Tabel 4.12

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 292.068 3 97.356 40.266 .000a

Residual 99.132 41 2.418

Total 391.200 44

a. Predictors: (Constant), pengetahuan, kreativitas, inovasi b. Dependent Variable: keberhasilan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat Fhitung adalah 40,266 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Oleh karena tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 maka hal ini

menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel bebas,

yang terdiri dari kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan secara

bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu

keberhasilan usaha pada wirausaha muda.

4.5.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah kreativitas (X1),

inovasi (X2), dan pengetahuan kewirausahaan (X3) secara parsial atau

masing-masing berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda

(51)
[image:51.595.113.545.120.275.2]

Tabel 4.13

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049

kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000

inovasi .109 .177 .091 2.994 .543

pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007

a. Dependent Variable: keberhasilan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Tabel 4.9 menunjukkan :

a. Variabel kreativitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha pada wirausaha muda di Pajak USU Padang Bulan. Hal ini

terlihat dari nilai signifikan (0,000) < 0,05 dan nilai thitung 4,183 > ttabel 2,020.

b. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap

keberhasilan usaha pada wirausaha muda di Pajak USU Padang Bulan. Hal ini

terlihat dari nilai signifikan (0,543) < 0.05 dan nilai thitung 2.994 > ttabel 2,020.

c. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda di Pajak USU

Padang Bulan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,007) < 0.05 dan nilai

thitung 2,855 > ttabel 2,020.

Standardized beta coefficient digunakan untuk menentukan variabel bebas

yang paling menentukan dalam mempengaruhi variabel terikat dalam suatu model

regresi linier. Secara keseluruhan pengaruh variabel bebas yang paling dominan

(52)

dilihat dari hasil nilai standardized coefficient yang menunjukkan bahwa variabel

kreativitas memiliki nilai tertinggi, yaitu 0,554, sedangkan variabel inovasi dan

pengetahuan kewirausahaan masing-masing bernilai 0,091 dan 0,440.

4.5.3. Identifikasi Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau

mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel

terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol,

maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin

[image:52.595.156.461.393.493.2]

lemah.

Tabel 4.14

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .864a .747 .728 1.55494

a. Predictors: (Constant), pengetahuan, kreativitas, inovasi b. Dependent Variable: keberhasilan

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai r = 0,864 berarti hubungan antara

variabel bebas (kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan) terhadap

variabel terikat (keberhasilan usaha pada wirausaha muda) adalah sebesar 86,4%,

artinya hubungannya sangat erat. Angka Adjusted R2 atau determinan sebesar

0,728 berarti variabel bebas yaitu kreativitas (X1), inovasi (X2), dan pengetahuan

kewirausahaan (X3) mampu menjelaskan variabel terikat, yaitu keberhasilan usaha

(53)

4.6 Pembahasan

Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa kreativitas, inovasi dan

pengetahuan kewirausahaan bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel terikat, yaitu keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Ini

menandakan bahwa keseluruhan variabel kreativitas, inovasi, dan pengetahuan

kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda di

Pajak USU Padang Bulan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Manurung, 2013 : 84)

yang berpendapat bahwa seorang wirausaha dapat mendayagunakan segala

sumber daya yang dimiliki, dengan proses yang kreatif, inovatif, dan pengetahuan

kewirausahaan menjadikan usaha kecil dan menengah bisa menjadi lebih berhasil.

4.6.1 Pengaruh Kreativitas (X1) Terhadap Keberhasilan Usaha Pada

Wirausaha Muda (Y)

Menurut Suryana (2008 : 2) rahasia keberhasilan seorang wirausaha

terletak pada kesediaan untuk senantiasa mengetahui kebutuhan orang dengan

melakukan pengamatan. Setelah melakukan uji t, kreativitas berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Dengan

terus melakukan kreativitas dapat menjadikan kewirausahaan untuk dapat

memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk yang lebih baik

lagi. Hal ini sesuai dengan jawaban responden yang menyatakan seorang

wirausaha harus memikirkan langkah yang akan diambil dimasa depan agar

usahanya berjalan dengan lancar. Dengan memikirkan langkah kedepan usaha

akan berjalan lebih efektif dan efisien serta tujuan usaha tercapai. Sehingga dapat

(54)

mencapai keberhasilan usaha yang maksimal dan dengan terus melakukan

kreativitas menjadikan wirausahawan dapat memenuhi kebutuhan konsumen

dengan menghasilkan produk yang lebih baik lagi.

4.6.2 Pengaruh Inovasi (X2) Terhadap Keberhasilan Usaha Pada

Wirausaha Muda (Y)

Menurut Sun (2013 : 21) setiap perusahaan yang ingin meningkatkan

produktivitas serta daya saingnya perlu menyadari pentingnya berinovasi, yakni

mewujudkan ide-ide baru yang lebih bermanfaat dan laku dijual. Setelah

melakukan uji t, inovasi berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan

terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Inovasi lebih dari sekedar ide

yang baik. Suatu gagasan murni memegang peranan penting, dan pikiran yang

kreatif mengembangkannya menjadi gagasan berharga. Namun inovasi dalam hal

ini tidak dapat diterapkan di Pajak USU Padang Bulan karena di lokasi tersebut

para wirausaha muda banyak menjual produk yang sama sehingga tidak

memerlukan inovasi.

4.6.3 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan (X3) Terhadap Keberhasilan

Usaha Pada Wirausaha Muda (Y)

Menurut Suryana (2003 : 13) kewirausahaan adalah usaha menciptakan

nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara

baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Setelah melakukan uji t,

pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan

(55)

menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih

efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru

untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal ini sesuai dengan jawaban

responden yang menyatakan bahwa belajar dari kegagalan dan keberhasilan

pengusaha lain karena dengan belajar dari kegagalan dan keberhasilan pengusaha

lain akan membuat wirausaha muda mengetahui langkah-langkah mencapai

kesuksesan dan belajar untuk bangkit dari kegagalan. Sehingga dapat dikatakan

seorang wirausaha muda perlu mempunyai pengetahuan kewirausahaan dimulai

dengan kemampuan untuk memperoleh, mengembangakan usaha, mengelola,

memanfaatkan informasi pengetahuan dan pemahaman organisasi, harus mau

untuk mengambil resiko serta mau belajar dari kegagalan dan keberhasilan

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan maka

kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Variabel kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel terikat, yaitu keberhasilan usaha pada wirausaha muda

Pajak USU Padang Bulan.

2. Variabel kreativitas berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Sedangkan

untuk variabel inovasi memiliki pengaruh secara positif namun

tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda

Pajak USU Padang Bulan. Untuk variabel pengetahuan

kewirausahaan memiliki pengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda Pajak USU

(57)

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi para wirausaha muda diharapkan lebih meningkatkan kreativitas

karena kreativitas merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang

wirausaha muda untuk dapat meningkatkan keberhasilan usahanya

seperti para wirausaha muda harus lebih memikirkan secara lebih

matang lagi langkah apa yang akan dilakukan kedepannya. Kemudian

para wirausaha muda juga diharapkan untuk memiliki pengetahuan

kewirausahaan sehingga para wirausaha muda dapat mengetahui

langkah-langkah yang akan dijalankannya untuk mencapai

keberhasilan usahanya. Dan yang terhakhir adalah inovasi, diharapkan

para wirausaha muda melakukan inovasi pada usahanya untuk menarik

perhatian konsumen karena memiliki produk yang berbeda dari

kompetitor yang lain.

2. Sedangkan untuk para peneliti berikutnya diharapkan menambah

variabel independen lainnya seperti kompetensi, efikasi diri dan

lain-lain serta lebih meningkatkan penelitiaanya pada variabel inovasi dan

diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan di lokasi yang berbeda

dan produk yang dijual pada lokasi tersebut lebih bervariasi karena

terdapat kemungkinan bahwa adanya yang dapat mempengaruhi

(58)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kreativitas

Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimajinasi dan

menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau

menerapkan ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan

sebelumnya. Ide-ide kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan

sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi

(Zimmerer, 2008 : 57).

Rahasia keberhasilan seorang wirausaha terletak pada kesediaan untuk

senantiasa mengetahui kebutuhan orang dengan melakukan pengamatan dan

memperhatikan orang dilingkungan tempat ia berada dan berusaha untuk

memenuhinya. Dengan terus melakukan kreativitas dan inovasi dapat menjadikan

wirausahawan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan

produk yang lebih baik lagi. Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide

dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang

(Suryana, 2008 : 2)

Menurut West, kreativitas adalah penyatuan pengatahuan dari berbagai

bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide yang baru dan

lebih baik. Kreativitas adalah salah satu bagian mendsar dari usaha manusia

(59)

Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang

bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat

heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang

tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau

menemukan sesuatu yang baru. Atribut orang yang kreatif adalah terbuka terhadap

pengalaman, suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,

kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi

terhadap sesuatu yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan,

berpikir dan bertindak, memerlukan dan meng-asumsikan otonomi, percaya diri,

tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko

yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar-kemampuan

untuk men-generik ide-ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap

perasaan, terbuka terhadap feno-mena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa

takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif (Hadiyati, 2011 : 10).

Menurut Mc. Pherson mendefinisikan kreativias (Hutagalung, 2010:18),

yakni :

1. Kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan

didalam pikiran-pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk berpikir

secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, ataupun

menghasilkan gagasan-gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam

menghasilkan hal bermanfaat.

(60)

pertalian baru, melihat dari perspektif baru dan membentuk kombinasi –

kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam

pikiran.

3. Kumpulan ide-ide (pikiran bebas yang hidup pada individu, kelompok dan

masyarakat), baik pengetahuan dan pengalaman yang berada di dalam

pikiran manusia (proses mental pada otak bagian kanan), yang kemudian

diramu (ketrampilan) menjadi sesuatu hal kreatif (hal baru atau kejutan)

yang berguna bagi diri sendiri, orang lain maupun organisasi pada kondisi

yang konsudif.

Dalam bukunya A Whack on the Side od the Head, Roger von Oech

mengidentifikasikan 10 “kunci mental” (mental locks) yang membatasi krativitas

seseorang (Zimmerer, 2008 : 68) :

1. Mencari jawaban satu jawaban yang “tepat”.

Kebanyakan sistem pendidikan yang mendarah daging adalah asumsi

bahwa terdapat satu jawaban yang “tepat” untuk masalah tertentu.

2. Berfokus untuk “berpikir logis”.

Logika adalah bagian yang sangat penting dalam proses kreatif, terutama

ketika mengevaluasi ide dan menerapkannya. Akan tetapi, dalam fase

imajinatif awal dari proses tersebut, pemikiran logis dapat menghambat

(61)

3. Mengikuti aturan acara membabi buta.

Kadang-kadang krativitas bergantung pada kemampuan kita melanggar

aturan yang ada sehingga kita dapat melihat cara-cara baru melakukan

sesuatu.

4. Terus-menerus bersifat praktis.

Menyingkirkan kepraktisan selama beberapa waktu dapat membebaskan

pikiran untuk mempertimbangkan solusi kreatif yang sebaliknya mungkin

tidak akan pernah timbul.

5. Memandang permainan sebagai hal yang tidak berguna.

Wirausahaan dapat mengambil manfaat dari permainan seperti dilakukan

oleh anak-anak. Kreativitas membuahkan hasil ketika wirausahawan

mengambil apa yang telah mereka pelajari sewaktu bermain,

mengevaluasinya, memperkuatnya dengan pengetahuan lain, dan

mempraktikkannya.

6. Menjadi terlalu terspesialisasi.

Pemikir kreatif cenderung menjadi “penjelajah,” mencari beberapa ide di

luar bidang keahlian mereka.

7. Menghindari ambiguitas.

Ambiguitas (makna ganda) dapat menjadi rangsangan kreatif yang sangat

kuat, hal tersebut mendorong kita untuk “berpikir dengan cara berbeda.”

Menjadi sangat terperinci dalam situasi imajinatif cenderung

(62)

8. Takut terlihat tolol.

Pemikiran kreatif bukan tempat untuk konvensionalitas. Ide-ide baru

jarang muncul dari lingkungan yang konvensional. Orang cenderung

menjadi konvensional karena mereka tidak ingin terlihat bodoh.

9. Takut salah dan gagal.

Orang-orang kreatif menyadari bahwa mencoba sesuatu yang baru sering

kali mengarah pada kegagalan; akan tetapi, mereka tidak melihat

kegagalan sebagai akhir. Hal itu mencerminkan pengalaman belajar yang

mengarah pada kesuksesan.

10. Percaya bahwa “saya tidak kreatif.”

Beberapa orang membatasi dirinya karena merasa yakin bahwa kreativitas

hanya dimiliki oleh Einsten, Beethoven, dan da Vinci. Sayangnya,

keyakinan ini sering menjadi ramalan untuk menghakimi diri sendiri.

Seseorang yang yakin dirinya tidak kreatif akan bertindak seperti itu dan

akan mewujudkan keyakinan tersebut.

Ada tujuh prinsip di dalam pola pikir kreatif (The Basics of Creative

Thinking) (Hendro, 2011 : 110) yaitu:

1. Posisikan diri anda berlawanan atau berebeda dengan yang lain (opposite

atau think differently).

2. The innovation theory: Think differently dari nothing to give a spectacular

result.

3. Think more detail: Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau

(63)

4. Have a perfect result: Berpikirlah bahwa apa yang ingin andai capai itu

sempurna dan tidak mungkin terlampaui oleh yang lain.

5. Berpikirlah: There must be a solution, bahwa apa pun kesulitannya, pasti

ada jalan keluarnya.

6. Kesulitan dan inspirasi itu saling melekatkan diri, satu di depan dan yang

lain di belakangnya.

7. Knowledge only 1%, imagination 99%: Sebagian besar penemu dunia

memiliki pola pikir imajinasi yang kuat.

2.1.1 Ciri-Ciri Kreatif

Ciri – ciri kreatif didasarkan pada pengembangan sejumlah pribadi

berulang-ulang secara konsisten (Hutagalung, 2010 : 21), antara lain :

1. Nilai –nilai intelektual dan artistik. Sebagai ilustrasi, kegiatan intelektual

seperti membaca buku-buku bermutu dan bernilai astistik.

2. Minat akan kompleksitas. Hal ini ditunjukan dari ketertarikan pada usaha

menjelajahi masalah sulit dan rumit untuk mendapatkan solusi dan

memahami masalah tersebut.

3. Kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian. Hal ini ditunjukkan oleh

disiplin diri yang berkaitan dalam pekerjaan, dengan dorongan dan

motivasi tinggi, serta peduli terhadap usaha mencapai keunggulan.

4. Ketekunan. Orang yang kreatif biasanya mempunyai tekad keras untuk

mencapai tujuan dan mengidentifikasikan, serta memecahkan masalah

(64)

5. Pemikiran mandiri. Orang-orangyang kreatif dan inovatif menunjukkan

kemaandiriannya dalam karakteristik membuat kesimpulan, setiap pada

opini dan sikap, meskipun banyak diantaranya cenderung menyesuaikan

diri pada pandangan-pandangan yang dinyatakan oleh mayoritas atau

mempunyai kedudukan yang lebih tinggi.

6. Toleransi terhadap keraguan. Orang-orang yang kreatif merespon secara

positif pada situasi meragukan dan berusaha mencernanya sambil

menikmati proses. Keraguan adalah situasi dimana seseorang mengalami

pengalaman tidak menentu.

7. Otonomi. Orang kreatif cenderung mengandalkan diri sendiri dan kurang

bergantung pada orang lain, menikmati dan menuntut kebebasan ditempat

kerja, dalam hal ini membutuhkan kebebasan dan pengontrolan yang tidak

terlalu ketat.

8. Kepercayaan diri. Salah satu ciri orang kreatif adalah kepercayaan diri

yang tinggi dan dipeliharanya citra diri kreatif. Dalam hal ini, orang-orang

y

Gambar

Tabel 3.1  Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3 Item-Total Statistics
Tabel 3.4 Validitas Instrumen
Tabel 3.5 Reliability Statistics
+7

Referensi

Dokumen terkait

Modul interaktif merupakan program yang mudah digunakan, karena menggunakan pilihan menu yang berbahasa Indonesia dan memiliki interface yang menarik karena terdapat animasi

[r]

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk diketahui oleh seluruh calon peserta Lelang Pekerjaan Konsultan Pengawas Pembangunan Gedung Kanwil

Berikut tabel data banyak pasien yang berobat di sebuah Puskesmas dalam empat hari. Hari Banyak

Indeks dari 905nm kamera filter set tidak bisa dipakai sebagai acuan untuk deteksi keberadaan air didalam pasir, baik pasir putih ataupun pasir hitam?. Kandidat terkuat ada pada

(1) Seksi Industri Kimia dan Bahan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan usaha industri kimia dan

Figure 5 shows the decline production curve obtained with the DCPA (blue line) plot very close the production rate data KMJ-11 well (yellow square). Based on the matching curve

3) Pada rubrik “Ayo, Bekerja Sama”, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok menyebutkan persepsinya masing-masing mengenai apa yang mereka pahami tentang