LAMPIRAN I
DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN
PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN
USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN
MEDAN
Para pengusaha yang terhormat,
Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu saudara/i untuk menjawab dan mengisi daftar pernyataan wawancara atas penelitian tentang kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda Pajak USU Padang Bulan. Saya mohon saudara dapat menjawab pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan dan jawaban saudara. Pada bagian I yaitu Identitas Responden, sedangkan pernyataan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan dan penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita 3. Umur : a. Di bawah 20 tahun c. 31-40 tahun
b. 21-30 tahun 4. Lama Usaha Berdiri :
5. Nama Usaha :
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju II. Kreativitas
No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7
1
Saya melakukan survey lapangan sebelum memulai
usaha.
2
Saya mengumpulkan banyak informasi sebelum
melakukan usaha.
3 Saya yakin apapun yang saya lakukan akan berhasil. 4
Saya memiliki ide yang berasal dari pemikiran saya
sendiri
5 Saya selalu memikirkan masa depan usaha saya. 6
Harga produk yang saya jual lebih murah
dibandingankan dengan yang lain. 7
Konsumen banyak datang ke toko saya dikarenakan
harga produk yang ditawarkan lebih murah.
III. Inovasi
No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7
1 Saya memiliki banyak cara untuk menarik
konsumen.
2 Saya mempunyai cara untuk menjual produk. 3 Produk yang saya jual berbeda dari produk
pengusaha yang lain.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju IV. Pengetahuan Kewirausahaan
No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7
1 Kegagalan dalam menjalankan usaha memotivasi
saya untuk lebih berhasil lagi. 2 Saya pernah gagal melakukan usaha kemudian saya
mencoba lagi.
3 Saya belajar dari kegagalan dan keberhasilan
pengusaha lain.
4 Saya mencari tahu produk yang sedang trend saat ini. 5 Saya mengerjakan banyak hal yang mengandung
resiko.
6 Saya mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan
masalah dalam usaha saya.
V. Keberhasilan Usaha
No. Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7
1
Saya mengalami keuntungan dari hasil penjualan
setiap bulannya.
2 Saya tidak memerlukan pinjaman untuk
melanjutkan usaha saya. 3 Produk yang saya jual sudah banyak mengalami
penambahan.
4 Setiap bulan saya menambah produk yang saya
jual.
LAMPIRAN II
DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
LAMPIRAN III
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 121.7667 156.185 .451 .899
VAR00002 122.0333 154.999 .462 .899
VAR00003 121.6333 151.413 .625 .894
VAR00004 121.9667 154.723 .457 .899
VAR00005 121.0333 158.309 .565 .897
VAR00006 121.6667 153.402 .531 .897
VAR00007 121.7667 159.495 .459 .898
VAR00008 121.7000 153.183 .567 .896
VAR00009 121.2333 159.564 .540 .897
VAR00010 121.8333 156.833 .452 .899
VAR00011 121.5333 152.947 .627 .894
VAR00012 122.1333 154.671 .479 .898
VAR00013 121.7333 158.202 .477 .898
VAR00014 121.5667 151.771 .624 .894
VAR00015 121.6000 156.524 .551 .896
VAR00016 121.5333 154.809 .620 .895
VAR00017 121.7333 158.409 .514 .897
VAR00018 121.5333 155.568 .563 .896
VAR00019 121.5667 156.461 .539 .897
VAR00020 121.9667 155.275 .451 .899
VAR00021 121.3333 161.816 .395 .900
Validitas Instrumen
Pertanyaan
Corrected
Item-Total Correlation
(rhitung)
rtabel Validitas
P1 0.451 0.361 Valid
P2 0.462 0.361 Valid
P3 0.625 0.361 Valid
P4 0.457 0.361 Valid
P5 0.565 0.361 Valid
P6 0.531 0.361 Valid
P7 0.459 0.361 Valid
P8 0.567 0.361 Valid
P9 0.540 0.361 Valid
P10 0.452 0.361 Valid
P11 0.627 0.361 Valid
P12 0.479 0.361 Valid
P13 0.477 0.361 Valid
P14 0.624 0.361 Valid
P15 0.551 0.361 Valid
P16 0.620 0.361 Valid
P17 0.514 0.361 Valid
P18 0.563 0.361 Valid
P19 0.539 0.361 Valid
P20 0.451 0.361 Valid
P21 0.395 0.361 Valid
P22 0.493 0.361 Valid
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
LAMPIRAN IV
DATA RESPONDEN
Responden X1 TOTAL X2 TOTAL X3 TOTAL Y TOTAL
LAMPIRAN V
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.50099902 Most Extreme Differences Absolute .106
Positive .068
Negative -.106
Kolmogorov-Smirnov Z .712
Asymp. Sig. (2-tailed) .692
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.323 1.283 1.031 .308
kreativitas -.009 .051 -.044 -.172 .864
inovasi -.115 .095 -.344 -1.205 .235
pengetahuan .084 .059 .424 1.421 .163
a. Dependent Variable: absut
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049
kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000 .353 2.835 inovasi -.109 .177 -.091 -.614 .543 .283 3.535 pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007 .260 3.848 a. Dependent Variable: keberhasilan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049
kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000
inovasi .109 .177 .091 2.994 .543
pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 292.068 3 97.356 40.266 .000a
Residual 99.132 41 2.418
Total 391.200 44
a. Predictors: (Constant), pengetahuan, kreativitas, inovasi b. Dependent Variable: keberhasilan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .864a .747 .728 1.55494
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Pers, Medan.
Hendro, 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan, Erlangga, Jakarta.
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang, dan Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan, USU Pers, Medan.
Kasmir, 2006. Kewirausahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.
Machfoedz, Mas’ud dan Mahmud Machfoedz, 2005. Kewirausahaan Metode, Manajemen dan Implementasi, BPFE, Yogyakarta.
Marizar, Eddy S., 2005. Designing Furniture. Media Pressindo, Yogyakarta.
Nasution, M.N., 2001. Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi, 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, Grasindo, Jakarta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sun, Peng Khen, 2013. To Be An Inovato, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Suryana, 2008. Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta.
Umar, Husein, 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winardi, 2008. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Kencana, Jakarta.
WEBSITE
wardoyo.staff.gunadarma.ac.id diakses Juni 2013
JURNAL
Sya’roni, Wahab dan Janivita Sudirham, 2012. “Kreativitas dan Inovasi Penentu Kompetensi Pelaku Usaha Kecil”. Program Pascasarjana. Universitas Komputer Indonesia. Bandung.
Manurung, Hendra. 2013. “Peluang Kewirausahaan Sekolah Melalui Kreativitas Dan Inovasi”. Ekonomi. Sampoerna School of Business. Jakarta.
Hadiyati, Ernani. 2011. “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha kecil”. Fakultas Ekonomi. Universitas Gajayana. Malang.
SKRIPSI
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif yaitu penelitian yang
menghubungkan dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsi,
mengungkapkan dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis
penelitian (Sugiyono, 2013 : 55). Hipotesis tersebut yaitu variabel dari kreativitas,
inovasi dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan pada
wirausaha muda.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap pemilik wirausaha muda yang berlokasi
di Pajak USU Padang Bulan, Medan. Sementara waktu penelitian dan penyusunan
laporan akan diperkirakan 3 (tiga) bulan yaitu bulan Agustus sampai bulan
November 2013.
3.3 Batasan Operasional
Agar penelitian ini lebih terarah, maka peneliti membatasi penelitian untuk
melihat identifikasi perilaku konsumen, yaitu:
1. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono 2013:59).
Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah
2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:59).
Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah
keberhasilan usaha pada wirausaha muda di Pajak USU Padang Bulan,
3.4 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Operasional Indikator
Skala
Pengukuran Kreativitas
(X1)
Kreativitas
didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimaginasi dan menghasilkan ide ide
baru dengan mengkombinasikan,
mengubah atau menerapkan ide-ide yang sudah ada de-ngan cara yang belum dipikirkan sebelumnya.
1. Ingin tahu 2. Optimis 3. Orisinil 4. Berimajinasi 5. Variasi Harga
Skala Numerik
Inovasi (X2) Inovasi adalah suatu
proses untuk mengubah
kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan.
1. Ide baru 2. Karakteristik
Produk 3. Variasi Produk
Skala Numerik
Pengetahuan Kewirausahaan (X3)
Segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.
1. Pengalaman sendiri 2. Pengalaman
orang lain
3. Mampu
menilai peluang bisnis 4. Siap
menghadapi resiko yang terjadi
Sumber : Machfoedz (2005), Zimmerer (2008)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka atau simbol
pada karakteristik atau properti sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah
ditetapkan. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran interval yaitu skala
pengukuran yang menyatakan kategori peringkat dan konstruk yang diukur
(Erlina, 2011: 50).
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Numerical Scale. Erlina
(2011: 52) menyatakan bahwa “numerical scale sama dengan numeric differential
scale yang digunakan untuk menggali respon atribut dua nilai ekstrem dari objek,
peristiwa, atau individual yang mengindikasikan sikap mereka. Numerical scale
memberikan angka sebagai penilaian diantara dua nilai ekstrem yang ada. Dan
angka bisa menggunakan 5 atau 7 poin. Keberhasilan
Usaha (Y)
Merupakan
pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis.
1. Keuntungan
usaha 2. Balik modal
3. Pertumbuhan
usaha 4. Jumlah
penjualan
5. Perkembangan
usaha
Tabel 3.2
Contoh Numerical Scale
Pernyataan Pengukuran Pernyataan
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju
Sangat Tidak Baik 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Baik
Sangat Lemah 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Kuat
Sumber : Erlina (2011)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya
berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
mempelajarinya atau menjadikannya objek penelitian (Kuncoro, 2003:103).
Sedangkan Sugiyono (2013:115) mengemukakan bahwa : “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada semua wirausaha
muda yang berada di Pajak USU Padang Bulan. Jumlah populasi wirausaha muda
di Pajak USU Padang Bulan adalah 80 wirausaha muda. Kategori wirausaha muda
yaitu berumur antara 18 tahun sampai dengan 40 tahun.
3.6.2 Sampel
Data yang dipakai dalam riset belum tentu merupakan keseluruhan dari
homogenitas dari elemen populasi (Umar, 2004:103). Oleh karena itu,
pengambilan sampel perlu dilakukan. Sampel adalah suatu himpunan bagian
(subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability
sampling. Dalam teknik ini, pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2013:120). Adapun persyaratan atau kriteria
responden untuk mengisi kuesioner adalah responden yang merupakan pengusaha
yang telah menjalankan usahanya minimal 1 (satu) tahun dan berada di Pajak
USU Padang Bulan Medan. Teknik ini menggunakan pendekatan sampling
insidental. Sampling insidental adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013:122).
Sampel dalam penelitian ini adalah wirausaha muda yang berada di Pajak
USU Padang Bulan. Untuk menentukan jumlah sampel maka menggunakan
rumus Slovin (Umar, 2004:78), yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti
menentukan sampel dari populasi dengan rumus:
Dimana:
n = Jumlah Sampel
e = Batas Toleransi Kesalahan (10%)
Sehingga jumlah sampel dapat dihitung dengan cara :
= 44.4
Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 45 orang.
3.7 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder.
3.7.1 Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung
yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat
pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu (Kuncoro,
2003 : 127). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah
seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada
sejumlah responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap
mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu pengusaha yang berada di
Pajak USU Padang Bulan Medan.
2. Data Sekunder
pengguna data (Kuncoro, 2003 : 127). Data sekunder disajikan antara lain
dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini
berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder dapat diperoleh
dari berbagai literatur, situs internet, buku-buku dan catatan yang berkaitan
erat dengan masalah yang sedang diteliti. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini adalah didapat dengan mempelajari berbagai tulisan
dari buku, artikel dan jurnal yang terkait dengan Kreativitas, Inovasi,
Pengetahuan Kewirausahaan dan Keberhasilan Usaha.
3.7.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan agar responden dapat
meresponi daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2004:71). Tujuan pembuatan
kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
penelitian dengan kesahihan yang cukup tinggi. Kuesioner pada penelitian
ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari
indikator-indikator variabel penelitian. Pengumpulan data menggunakan pertanyaan
tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga
didapatkan keobjektifan data yang tepat. Pertanyaan tertutup adalah
peneliti, sehingga menutup kemungkinan responden untuk menjawab
panjang lebar sesuai jalan pikirannya (Kuncoro, 2003:156).
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literatur,
jurnal-jurnal, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian
yang sedang dilakukan.
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara
merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran
yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga
dapat diketahui gambaran umum perusahaan yan sedang diteliti.
3.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum penelitian dilaksanakan, maka langkah yang utama adalah
melakukan uji coba instrumen penelitian. Uji coba dari butir-butir instrumen pada
variabel kreativitas, inovasi, pengetahuan kewirausahaan dan keberhasilan usaha
dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen
yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pengujian
validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 wirausaha muda diluar sampel yaitu
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur (instrumen)
mampu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu alat ukur disebut valid jika ia
melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya
diukur (Kuncoro, 2003:151). Dalam penelitian ini, yang ingin diketahui adalah
validitas kosntruk dari instrumen penelitian. Konstruk adalah kerangka dari
suatu konsep. Dengan diketahuinya kerangka terrsebut, seorang peneliti dapat
menyusun tolak ukur operasional konsep. Untuk menghitung validitas konstruk
ini akan digunakan teknik one shot atau sering juga disebut internal consistency.
Menurut Sugiyono (2006: 141), suatu instrumen dikatakan valid apabila
rtabel = 0,361.
Hasil kuesioner dari responden akan diolah menggunakan perangkat lunak
SPSS versi 17.0 for windows. Uji validitas memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid
b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid
Kuesioner berisikan 22 butir pernyataan yang menyangkut variabel bebas,
yaitu kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan serta variabel terikat,
Tabel 3.3 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 121.7667 156.185 .451 .899
VAR00002 122.0333 154.999 .462 .899
VAR00003 121.6333 151.413 .625 .894
VAR00004 121.9667 154.723 .457 .899
VAR00005 121.0333 158.309 .565 .897
VAR00006 121.6667 153.402 .531 .897
VAR00007 121.7667 159.495 .459 .898
VAR00008 121.7000 153.183 .567 .896
VAR00009 121.2333 159.564 .540 .897
VAR00010 121.8333 156.833 .452 .899
VAR00011 121.5333 152.947 .627 .894
VAR00012 122.1333 154.671 .479 .898
VAR00013 121.7333 158.202 .477 .898
VAR00014 121.5667 151.771 .624 .894
VAR00015 121.6000 156.524 .551 .896
VAR00016 121.5333 154.809 .620 .895
VAR00017 121.7333 158.409 .514 .897
VAR00018 121.5333 155.568 .563 .896
VAR00019 121.5667 156.461 .539 .897
VAR00020 121.9667 155.275 .451 .899
VAR00021 121.3333 161.816 .395 .900
VAR00022 121.2333 159.840 .493 .898
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Setelah dilakukan pengujian kembali, pada Tabel 3.3 di atas terlihat bahwa
seluruh butir pertanyaan adalah valid, di mana nilai rhitung pada Corrected
Sehingga diperoleh 22 pertanyaan valid yang dapat digunakan untuk melakukan
penelitian.
Tabel 3.4 Validitas Instrumen
Pertanyaan
Corrected
Item-Total Correlation
(rhitung)
rtabel Validitas
P1 0.451 0.361 Valid
P2 0.462 0.361 Valid
P3 0.625 0.361 Valid
P4 0.457 0.361 Valid
P5 0.565 0.361 Valid
P6 0.531 0.361 Valid
P7 0.459 0.361 Valid
P8 0.567 0.361 Valid
P9 0.540 0.361 Valid
P10 0.452 0.361 Valid
P11 0.627 0.361 Valid
P12 0.479 0.361 Valid
P13 0.477 0.361 Valid
P14 0.624 0.361 Valid
P15 0.551 0.361 Valid
P16 0.620 0.361 Valid
P17 0.514 0.361 Valid
P18 0.563 0.361 Valid
P19 0.539 0.361 Valid
P20 0.451 0.361 Valid
P21 0.395 0.361 Valid
P22 0.493 0.361 Valid
Berdasarkan Tabel 3.4, dapat disimpulkan bahwa variabel kreativitas(X1)
terdiri dari tujuh buah pertanyaan, variabel inovasi (X2) terdiri dari empat buah
pertanyaan, variabel pengetahuan kewirausahaan (X3) terdiri dari enam buah
pertanyaan dan keberhasilan usaha pada wirausaha muda (Y) terdiri atas lima
buah pertanyaan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran) (Kuncoro, 2003:154). Setiap instrumen harus memiliki kemampuan
untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Hasil kuesioner dari
responden akan diolah menggunakan perangkat lunak SPSS versi 17.0 for
windows. Variabel instrumen dinyatakan reliable bila angka α akan diperoleh
lebih besar dari 0,6.
Dari Tabel 3.5 diatas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah sebesar
0,901. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah positif
dan lebih besar dari 0,6 (0,901 > 0,6), maka kuesioner penelitian dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian. Tabel 3.5
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig. (2 tailed)
diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka terjadi homokedastisitas dan jika berbeda
maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heterokedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi
berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati
sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat
dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor)
melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai
3.8.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap variabel
terikat (keberhasilan usaha).
Model regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = Keberhasilan Usaha
a = Konstanta
X1 = Kreativitas
X2 = Inovasi
X3 = Pengetahuan Kewirausahaan
e = Standard Error
3.8.5 Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara
(kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel
terikatnya (keberhasilan usaha).
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel bebas terhadap
variabel terikat.
b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan:
a. Dengan membandingkan nila Fhitung degan Ftabel. Apabila Ftabel > Fhitung,
maka Ho diterima dan H1 ditolak. Apabila Ftabel < Fhitung, maka Ho ditolak
dan H1 diterima.
b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikan. Apabila probabilitas
signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Apabila probabilitas
signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika Fhitung > Ftabel dan signifikan, maka hipotesis ANOVA dapat diterima
bahwa semua variabel bebas (kreativitas, inovasi dan pengetahuan
kewirausahaan) layak untuk menjelaskan varibel terikat (keberhasilan
2. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas
(kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel
terikat (keberhasilan usaha) secara terpisah atau parsial.
Kriteria pengujiannya adalah:
a. Ho : b1 = 0 Artinya kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan
sebagai variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
b. Ha : b1 ≠ 0 Artinya kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan
sebagai variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
Dasar pengambilan keputusan:
a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel , maka H0 diterima dan
H1 ditolak. Apabila t tabel < t hitung, maka Hoditolak danH1 diterima.
b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka
probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Apabila
3. Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) atau coefficient determination pada intinya
mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel
terikat. Koefisien Determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 < R2
< 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel bebas (kreativitas, inovasi dan pengetahuan
kewirausahaan) adalah benar terhadap variabel terikat (keberhasilan
usaha). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (kreativitas, inovasi dan
pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha)
semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Pajak USU Padang Bulan
4.1.1 Sejarah Pajak USU Padang Bulan
Pajak USU Padang Bulan merupakan pasar yang pada saat ini banyak
dikunjungi oleh warga medan khususnya murid sekolah dan mahasiswa. Lokasi
Pajak USU Padang Bulan ini berada di Jalan Jamin Ginting no. 340a. Di Pajak
USU Padang Bulan menjual berbagai jenis barang dan juga menjual barang
dengan harga yang sangat terjangkau bagi konsumen sehingga membuat Pajak
USU Padang Bulan ramai dikunjungi oleh murid sekolah dan mahasiswa. Jenis
Barang yang dijual di Pajak USU Padang Bulan mulai dari: alat-alat elektronik,
aksesoris komputer, aksesoris handphone, pakaian, sepatu, jam, DVD, parfume,
Alat Tulis Kantor (ATK), dan berbagai macam jenis kuliner.
Pada awalnya Pajak USU atau yang sering disebut Pajus berlokasi di
dalam kompleks Universitas Sumatera Utara tepatnya dibelakang kampus
Fakultas Ekonomi. Tetapi pada tahun 2010, Pajus yang berlokasi di dalam USU
tersebut mengalami kebakaran yang menyebabkan kerugian besar kepada seluruh
pedagang di Pajus. Setelah terjadi kebarakan tersebut pedagang yang dulunya
berjualan dilokasi tersebut tidak lagi diperbolehkan berjualan kembali disitu oleh
USU. Semenjak itu Pajus kembali buka tetapi menyebar di tiga lokasi yaitu di
Pajak USU yang baru, Pajak USU Padang Bulan yang berlokasi di Jalan Jamin
Ginting adalah lokasi yang paling ramai dikunjungi oleh pelanggan.
Pajak USU Padang Bulan diresmikan oleh walikota Medan, Drs. H.
Rahudman Harahap. MM pada tanggal 16 November 2010. Pajak USU Padang
Bulan sampai sekarang masih menjadi lokasi yang paling populer untuk kalangan
pelajar dan mahasiswa untuk mendapatkan barang-barang yang relatif murah jika
dibandingan dengan berbelanja di tempat yang lainnya. Jumlah pengunjung yang
datang setiap harinya ke Pajak USU Padang Bulan yaitu bisa mencapai 4000
pengunjung.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan uraian atas hasil pengumpulan data
primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia, jenis kelamin, dan angkatan serta distribusi jawaban responden
terhadap masing-masing variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini.
4.2.1 Deskriptif Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah wirausaha muda di Pajak USU Padang
Bulan. Sampel yang diambil adalah sebanyak 45 orang berdasarkan pada
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 19 42%
Perempuan 26 58%
Total 45 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki adalah sebanyak 19 orang dan responden yang berjenis
kelamin perempuan adalah sebanyak 26 orang. Dengan demikian,
mayoritas responden dalam penelitian ini adalah perempuan dengan
persentase mencapai 58% dari total responden. Hal ini menunjukkan
bahwa perempuan lebih banyak membuka usahanya di Pajak USU Padang
Bulan dibandingkan dengan laki-laki.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
Di bawah 20 tahun 5 11%
21-30 18 40%
31-40 22 49%
Total 45 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah responden yang
berusia di bawah 20 tahun adalah sebanyak 5 orang, diantara 21-30 tahun
[image:35.595.152.511.499.631.2]responden yang diteliti berusia diantara 31-40 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa wirausaha yang berusia diantara 31 sampai 40 tahun lebih banyak
membuka usaha di Pajak USU Padang Bulan.
[image:36.595.150.510.229.337.2]3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha
Lama Usaha Jumlah Persentase
1 – 5 Tahun 38 85%
6 – 10 Tahun 7 15%
Total 45 100%
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah responden yang lama
usahanya 1 sampai 5 tahun adalah sebanyak 38 orang dan responden yang
lama usahanya 6 sampai 10 tahun adalah sebanyak 7 orang. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan jumlah responden yang
diteliti adalah yang lama usahanya 1 sampai 5 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa kebanyakan responden sudah menjalankan usahanya selama 1
4.2.2 Deskriptif Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Numerical Scale, yaitu
dengan menggunakan score sebagai berikut :
Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Pernyataan tersebut akan dibagi pada kelas atau kriteria sebagai berikut :
Tidak Setuju 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Interval = 6
Pernyataan ini akan dibagi kedalam 5 kelas maka range = 6/5 = 1,2
1 - 2,19 = Sangat Tidak Setuju
2,2 - 3,39 = Tidak Setuju
3,4 - 4,59 = Kurang Setuju
4,6 - 5,79 = Setuju
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kreativitas.
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kreativitas
No. Pertanyaan MEAN MD MOD
Kreativitas
1 Saya melakukan survey lapangan sebelum memulai usaha. 6.13 6 6
2 Saya mengumpulkan banyak informasi sebelum melakukan
usaha. 5.22 6 5
3 Saya yakin apapun yang saya lakukan akan berhasil. 5.82 6 7
4 Saya memiliki ide yang berasal dari pemikiran saya sendiri 5.68 6 5
5 Saya selalu memikirkan masa depan usaha saya. 6.37 7 7
6 Harga produk yang saya jual lebih murah dibandingankan
dengan yang lain. 5.75 6 6
7 Konsumen banyak datang ke toko saya dikarenakan harga
produk yang ditawarkan lebih murah. 5.66 6 6
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa :
Untuk variabel bebas Kreativitas (X1)
1. Dengan rata-rata 6,13 : responden menyatakan bahwa mereka sangat
setuju untuk melakukan surve lapangan sebelum memulai usaha.
2. Dengan rata-rata 5,22 : responden menyatakan bahwa mereka setuju
untuk mengumpulkan banyak informasi sebelum melakukan usaha.
3. Dengan rata-rata 5,82 : responden menyatakan bahwa mereka sangat
setuju bahwa apapun yang akan dilakukan akan berhasil.
4. Dengan rata-rata 5,68 : responden menyatakan bahwa mereka setuju
bahwa ide usaha mereka berasal dari pemikirannya sendiri.
5. Dengan rata-rata 6,37 : responden menyatakan bahwa mereka sangat
6. Dengan rata-rata 5,75 : responden menyatakan bahwa mereka setuju
bahwa produk yang dijual lebih murah dibandingkan dengan pesaing
lain.
7. Dengan rata-rata 5,66 : responden menyatakan bahwa mereka setuju
bahwa konsumen banyak datang ke toko mereka karena harga yang
ditawarkan lebih murah.
[image:39.595.75.555.319.451.2]4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
No. Pertanyaan MEAN MD MOD
Inovasi
1 Saya memiliki banyak cara untuk menarik konsumen. 5.75 6 5
2 Saya mempunyai cara untuk menjual produk. 5.28 5 5
3
Produk yang saya jual berbeda dari produk pengusaha yang
lain. 5.68 6 6
4 Saya hanya menjual satu jenis produk saja. 5.88 6 6
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Untuk variabel bebas Inovasi (X2)
1. Dengan rata-rata 5,75 : responden menyatakan bahwa mereka setuju
mereka mempunyai banyak cara untuk menarik konsumen.
2. Dengan rata-rata 5,28 : responden menyatakan bahwa mereka setuju
mempunyai banyak cara untuk menjual produk.
3. Dengan rata-rata 5,68 : responden menyatakan mereka setuju bahwa
produk yang mereka jual berbeda dari produk pengusaha yang lain.
4. Dengan rata-rata 5,88 : responden menyatakan mereka sangat setuju
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan
[image:40.595.78.553.134.377.2]Kewirausahaan.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan
No .
Pertanyaan
MEAN MD MOD Pengetahuan Kewirausahaan
1 Kegagalan dalam menjalankan usaha memotivasi saya untuk
lebih berhasil lagi. 5.82 6 5
2 Saya pernah gagal melakukan usaha kemudian saya mencoba
lagi. 5.33 5 5
3 Saya belajar dari kegagalan dan keberhasilan pengusaha lain. 5.88 6 7
4 Saya mencari tahu produk yang sedang trend saat ini. 5.8 6 6
5 Saya mengerjakan banyak hal yang mengandung resiko. 5.86 6 6
6 Saya mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan masalah
dalam usaha saya. 5.33 5 5
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Untuk variabel bebas (X3)
1. Dengan rata-rata 5,82 : responden menyatakan mereka sangat setuju
bahwa kegagalan yang mereka alami dalam menjalankan usaha
memotivasi mereka untuk lebih berhasil lagi.
2. Dengan rata-rata 5,33 : responden menyatakan mereka setuju bahwa
mereka pernah gagal dalam melakukan usaha dan mencobanya
membuka usaha kembali.
3. Dengan rata-rata 5,88 : responden menyatakan mereka sangat setuju
bahwa mereka belajar dari kegagalan dan keberhasilan pengusaha
lainnya.
4. Dengan rata-rata 5,8 : responden menyatakan mereka sangat setuju
5. Dengan rata-rata 5,86 : responden menyatakan mereka sangat setuju
bahwa mereka mengerjakan hal yang mengandung banyak resiko.
6. Dengan rata-rata 5,33 : responden menyatakan mereka setuju bahwa
mereka mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan masalah dalam
usahanya.
[image:41.595.78.557.290.448.2]4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha
No. Pertanyaan MEAN MD MOD
Keberhasilan Usaha
1 Saya mengalami keuntungan dari hasil penjualan setiap
bulannya. 5.97 6 6
2 Saya tidak memerlukan pinjaman untuk melanjutkan usaha
saya. 5.88 6 6
3 Produk yang saya jual sudah banyak mengalami penambahan. 5.75 6 6
4 Setiap bulan saya menambah produk yang saya jual. 6.13 6 6
5 Saya sudah memiliki cabang usaha. 5.37 6 6
Sumber: Hasil Data Penelitian, 2013 (diolah)
Untuk variabel terikat Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Muda (Y)
1. Dengan rata-rata 5,97 : responden menyatakan mereka sangat setuju
bahwa mereka mengalami keuntungan dari hasil penjualan setiap
bulannya.
2. Dengan rata-rata 5,88 : responden menyatakan mereka sangat setuju
bahwa mereka tidak memerlukan pinjaman untuk melanjutkan usaha
mereka.
3. Dengan rata-rata 5,75 : responden menyatakan mereka setuju bahwa
4. Dengan rata-rata 6,31 : responden menyatakan mereka sangat setuju
bahwa setiap bulannya mereka menambah produk yang akan dijual.
5. Dengan rata-rata 5,37 : responden menyatakan mereka setuju bahwa
mereka sudah mempunyai cabang usaha.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.
Hipotesis:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi mormalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal,
Sumber: Hasil pengolahan data primer (kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Gambar 4.1 Histogram
Dari Gambar 4.4 terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola
distribusi normal dimana grafik tersebut membentuk pola lonceng atau tidak
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik)
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena
itu, berdasarkan gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa model telah
memenuhi uji normalitas.
Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi
normal maka dilakukan uji Kolmogorov Sumirnov (1 Sampel KS) dengan melihat
Menentukan kriteria keputusan:
a. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0.05 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
b. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan
[image:45.595.154.468.262.490.2]distribusi normal.
Tabel 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.50099902 Most Extreme Differences Absolute .106
Positive .068
Negative -.106
Kolmogorov-Smirnov Z .712
Asymp. Sig. (2-tailed) .692
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Pengambilan keputusan:
Pada Tabel 4.16 terlihat bahwa Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,692, dan diatas
nilai signifikansi 5% (0,05), dengan kata lain variabel residual berdistribusi
4.3.2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui
dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik
Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar
secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di
atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik
yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas
apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen.
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar
secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi
dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.
Tabel 4.9
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.323 1.283 1.031 .308
kreativitas -.009 .051 -.044 -.172 .864
inovasi -.115 .095 -.344 -1.205 .235
pengetahuan .084 .059 .424 1.421 .163
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau
variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang
lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami
heteroskedastisitas.
4.3.3. Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara
variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya
masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
Tabel 4.10
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049
kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000 .353 2.835 inovasi -.109 .177 -.091 -.614 .543 .283 3.535 pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007 .260 3.848 a. Dependent Variable: keberhasilan
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas
adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas
adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini
dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Tabel 4.11
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049
kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000
inovasi .109 .177 .091 2.994 .543
pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007
a. Dependent Variable: keberhasilan
[image:48.595.110.550.525.702.2]Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = 4,822. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika
variabel kreativitas (X1), inovasi (X2), dan pengetahuan kewirausahaan
(X3) = 0, maka keberhasilan pada wirausaha muda tetap sebesar 4,822.
b. Koefisien X1 (b1) = 0.395. Ini menunjukkan bahwa variabel kreativitas
berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan pada wirausaha muda,
atau dengan kata lain, jika variabel kreativitas ditingkatkan, maka
keberhasilan pada wirausaha muda sebesar 0,395.
c. Koefisien X2 (b2) = 0,109. Ini menunjukkan bahwa variabel inovasi
berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan pada wirausaha muda,
atau dengan kata lain, jika variabel inovasi ditingkatkan, maka
keberhasilan pada wirausaha muda akan bertambah sebesar 0,109.
d. Koefisien X3 (b3) = 0,314. Ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan
kewirausahaan berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan pada
wirausaha muda, atau dengan kata lain, jika variabel pengetahuan
kewirausahaan ditingkatkan, maka keberhasilan pada wirausaha muda
akan bertambah sebesar 0,314.
4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian
4.5.1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel kreativitas (X1), inovasi
(X2), dan pengetahuan kewirausahaan (X3) secara bersama-sama atau serempak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha pada
Tabel 4.12
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 292.068 3 97.356 40.266 .000a
Residual 99.132 41 2.418
Total 391.200 44
a. Predictors: (Constant), pengetahuan, kreativitas, inovasi b. Dependent Variable: keberhasilan
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat Fhitung adalah 40,266 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Oleh karena tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 maka hal ini
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel bebas,
yang terdiri dari kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu
keberhasilan usaha pada wirausaha muda.
4.5.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah kreativitas (X1),
inovasi (X2), dan pengetahuan kewirausahaan (X3) secara parsial atau
masing-masing berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda
Tabel 4.13
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.822 2.382 2.024 .049
kreativitas .395 .094 .554 4.183 .000
inovasi .109 .177 .091 2.994 .543
pengetahuan .314 .110 .440 2.855 .007
a. Dependent Variable: keberhasilan
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Tabel 4.9 menunjukkan :
a. Variabel kreativitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha pada wirausaha muda di Pajak USU Padang Bulan. Hal ini
terlihat dari nilai signifikan (0,000) < 0,05 dan nilai thitung 4,183 > ttabel 2,020.
b. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap
keberhasilan usaha pada wirausaha muda di Pajak USU Padang Bulan. Hal ini
terlihat dari nilai signifikan (0,543) < 0.05 dan nilai thitung 2.994 > ttabel 2,020.
c. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda di Pajak USU
Padang Bulan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,007) < 0.05 dan nilai
thitung 2,855 > ttabel 2,020.
Standardized beta coefficient digunakan untuk menentukan variabel bebas
yang paling menentukan dalam mempengaruhi variabel terikat dalam suatu model
regresi linier. Secara keseluruhan pengaruh variabel bebas yang paling dominan
dilihat dari hasil nilai standardized coefficient yang menunjukkan bahwa variabel
kreativitas memiliki nilai tertinggi, yaitu 0,554, sedangkan variabel inovasi dan
pengetahuan kewirausahaan masing-masing bernilai 0,091 dan 0,440.
4.5.3. Identifikasi Determinan (R2)
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau
mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel
terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol,
maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin
[image:52.595.156.461.393.493.2]lemah.
Tabel 4.14
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .864a .747 .728 1.55494
a. Predictors: (Constant), pengetahuan, kreativitas, inovasi b. Dependent Variable: keberhasilan
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)
Tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai r = 0,864 berarti hubungan antara
variabel bebas (kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan) terhadap
variabel terikat (keberhasilan usaha pada wirausaha muda) adalah sebesar 86,4%,
artinya hubungannya sangat erat. Angka Adjusted R2 atau determinan sebesar
0,728 berarti variabel bebas yaitu kreativitas (X1), inovasi (X2), dan pengetahuan
kewirausahaan (X3) mampu menjelaskan variabel terikat, yaitu keberhasilan usaha
4.6 Pembahasan
Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa kreativitas, inovasi dan
pengetahuan kewirausahaan bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel terikat, yaitu keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Ini
menandakan bahwa keseluruhan variabel kreativitas, inovasi, dan pengetahuan
kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda di
Pajak USU Padang Bulan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Manurung, 2013 : 84)
yang berpendapat bahwa seorang wirausaha dapat mendayagunakan segala
sumber daya yang dimiliki, dengan proses yang kreatif, inovatif, dan pengetahuan
kewirausahaan menjadikan usaha kecil dan menengah bisa menjadi lebih berhasil.
4.6.1 Pengaruh Kreativitas (X1) Terhadap Keberhasilan Usaha Pada
Wirausaha Muda (Y)
Menurut Suryana (2008 : 2) rahasia keberhasilan seorang wirausaha
terletak pada kesediaan untuk senantiasa mengetahui kebutuhan orang dengan
melakukan pengamatan. Setelah melakukan uji t, kreativitas berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Dengan
terus melakukan kreativitas dapat menjadikan kewirausahaan untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan produk yang lebih baik
lagi. Hal ini sesuai dengan jawaban responden yang menyatakan seorang
wirausaha harus memikirkan langkah yang akan diambil dimasa depan agar
usahanya berjalan dengan lancar. Dengan memikirkan langkah kedepan usaha
akan berjalan lebih efektif dan efisien serta tujuan usaha tercapai. Sehingga dapat
mencapai keberhasilan usaha yang maksimal dan dengan terus melakukan
kreativitas menjadikan wirausahawan dapat memenuhi kebutuhan konsumen
dengan menghasilkan produk yang lebih baik lagi.
4.6.2 Pengaruh Inovasi (X2) Terhadap Keberhasilan Usaha Pada
Wirausaha Muda (Y)
Menurut Sun (2013 : 21) setiap perusahaan yang ingin meningkatkan
produktivitas serta daya saingnya perlu menyadari pentingnya berinovasi, yakni
mewujudkan ide-ide baru yang lebih bermanfaat dan laku dijual. Setelah
melakukan uji t, inovasi berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan
terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Inovasi lebih dari sekedar ide
yang baik. Suatu gagasan murni memegang peranan penting, dan pikiran yang
kreatif mengembangkannya menjadi gagasan berharga. Namun inovasi dalam hal
ini tidak dapat diterapkan di Pajak USU Padang Bulan karena di lokasi tersebut
para wirausaha muda banyak menjual produk yang sama sehingga tidak
memerlukan inovasi.
4.6.3 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan (X3) Terhadap Keberhasilan
Usaha Pada Wirausaha Muda (Y)
Menurut Suryana (2003 : 13) kewirausahaan adalah usaha menciptakan
nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara
baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Setelah melakukan uji t,
pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih
efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal ini sesuai dengan jawaban
responden yang menyatakan bahwa belajar dari kegagalan dan keberhasilan
pengusaha lain karena dengan belajar dari kegagalan dan keberhasilan pengusaha
lain akan membuat wirausaha muda mengetahui langkah-langkah mencapai
kesuksesan dan belajar untuk bangkit dari kegagalan. Sehingga dapat dikatakan
seorang wirausaha muda perlu mempunyai pengetahuan kewirausahaan dimulai
dengan kemampuan untuk memperoleh, mengembangakan usaha, mengelola,
memanfaatkan informasi pengetahuan dan pemahaman organisasi, harus mau
untuk mengambil resiko serta mau belajar dari kegagalan dan keberhasilan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Variabel kreativitas, inovasi dan pengetahuan kewirausahaan
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat, yaitu keberhasilan usaha pada wirausaha muda
Pajak USU Padang Bulan.
2. Variabel kreativitas berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda. Sedangkan
untuk variabel inovasi memiliki pengaruh secara positif namun
tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda
Pajak USU Padang Bulan. Untuk variabel pengetahuan
kewirausahaan memiliki pengaruh secara positif dan signifikan
terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha muda Pajak USU
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi para wirausaha muda diharapkan lebih meningkatkan kreativitas
karena kreativitas merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha muda untuk dapat meningkatkan keberhasilan usahanya
seperti para wirausaha muda harus lebih memikirkan secara lebih
matang lagi langkah apa yang akan dilakukan kedepannya. Kemudian
para wirausaha muda juga diharapkan untuk memiliki pengetahuan
kewirausahaan sehingga para wirausaha muda dapat mengetahui
langkah-langkah yang akan dijalankannya untuk mencapai
keberhasilan usahanya. Dan yang terhakhir adalah inovasi, diharapkan
para wirausaha muda melakukan inovasi pada usahanya untuk menarik
perhatian konsumen karena memiliki produk yang berbeda dari
kompetitor yang lain.
2. Sedangkan untuk para peneliti berikutnya diharapkan menambah
variabel independen lainnya seperti kompetensi, efikasi diri dan
lain-lain serta lebih meningkatkan penelitiaanya pada variabel inovasi dan
diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan di lokasi yang berbeda
dan produk yang dijual pada lokasi tersebut lebih bervariasi karena
terdapat kemungkinan bahwa adanya yang dapat mempengaruhi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimajinasi dan
menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau
menerapkan ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan
sebelumnya. Ide-ide kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan
sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi
(Zimmerer, 2008 : 57).
Rahasia keberhasilan seorang wirausaha terletak pada kesediaan untuk
senantiasa mengetahui kebutuhan orang dengan melakukan pengamatan dan
memperhatikan orang dilingkungan tempat ia berada dan berusaha untuk
memenuhinya. Dengan terus melakukan kreativitas dan inovasi dapat menjadikan
wirausahawan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghasilkan
produk yang lebih baik lagi. Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide
dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang
(Suryana, 2008 : 2)
Menurut West, kreativitas adalah penyatuan pengatahuan dari berbagai
bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide yang baru dan
lebih baik. Kreativitas adalah salah satu bagian mendsar dari usaha manusia
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang
bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat
heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang
tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau
menemukan sesuatu yang baru. Atribut orang yang kreatif adalah terbuka terhadap
pengalaman, suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,
kesungguhan, menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi
terhadap sesuatu yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan,
berpikir dan bertindak, memerlukan dan meng-asumsikan otonomi, percaya diri,
tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko
yang diperhitungkan, gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar-kemampuan
untuk men-generik ide-ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap
perasaan, terbuka terhadap feno-mena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa
takut gagal, berpikir dalam imajinasi, selektif (Hadiyati, 2011 : 10).
Menurut Mc. Pherson mendefinisikan kreativias (Hutagalung, 2010:18),
yakni :
1. Kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan
didalam pikiran-pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk berpikir
secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, ataupun
menghasilkan gagasan-gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam
menghasilkan hal bermanfaat.
pertalian baru, melihat dari perspektif baru dan membentuk kombinasi –
kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam
pikiran.
3. Kumpulan ide-ide (pikiran bebas yang hidup pada individu, kelompok dan
masyarakat), baik pengetahuan dan pengalaman yang berada di dalam
pikiran manusia (proses mental pada otak bagian kanan), yang kemudian
diramu (ketrampilan) menjadi sesuatu hal kreatif (hal baru atau kejutan)
yang berguna bagi diri sendiri, orang lain maupun organisasi pada kondisi
yang konsudif.
Dalam bukunya A Whack on the Side od the Head, Roger von Oech
mengidentifikasikan 10 “kunci mental” (mental locks) yang membatasi krativitas
seseorang (Zimmerer, 2008 : 68) :
1. Mencari jawaban satu jawaban yang “tepat”.
Kebanyakan sistem pendidikan yang mendarah daging adalah asumsi
bahwa terdapat satu jawaban yang “tepat” untuk masalah tertentu.
2. Berfokus untuk “berpikir logis”.
Logika adalah bagian yang sangat penting dalam proses kreatif, terutama
ketika mengevaluasi ide dan menerapkannya. Akan tetapi, dalam fase
imajinatif awal dari proses tersebut, pemikiran logis dapat menghambat
3. Mengikuti aturan acara membabi buta.
Kadang-kadang krativitas bergantung pada kemampuan kita melanggar
aturan yang ada sehingga kita dapat melihat cara-cara baru melakukan
sesuatu.
4. Terus-menerus bersifat praktis.
Menyingkirkan kepraktisan selama beberapa waktu dapat membebaskan
pikiran untuk mempertimbangkan solusi kreatif yang sebaliknya mungkin
tidak akan pernah timbul.
5. Memandang permainan sebagai hal yang tidak berguna.
Wirausahaan dapat mengambil manfaat dari permainan seperti dilakukan
oleh anak-anak. Kreativitas membuahkan hasil ketika wirausahawan
mengambil apa yang telah mereka pelajari sewaktu bermain,
mengevaluasinya, memperkuatnya dengan pengetahuan lain, dan
mempraktikkannya.
6. Menjadi terlalu terspesialisasi.
Pemikir kreatif cenderung menjadi “penjelajah,” mencari beberapa ide di
luar bidang keahlian mereka.
7. Menghindari ambiguitas.
Ambiguitas (makna ganda) dapat menjadi rangsangan kreatif yang sangat
kuat, hal tersebut mendorong kita untuk “berpikir dengan cara berbeda.”
Menjadi sangat terperinci dalam situasi imajinatif cenderung
8. Takut terlihat tolol.
Pemikiran kreatif bukan tempat untuk konvensionalitas. Ide-ide baru
jarang muncul dari lingkungan yang konvensional. Orang cenderung
menjadi konvensional karena mereka tidak ingin terlihat bodoh.
9. Takut salah dan gagal.
Orang-orang kreatif menyadari bahwa mencoba sesuatu yang baru sering
kali mengarah pada kegagalan; akan tetapi, mereka tidak melihat
kegagalan sebagai akhir. Hal itu mencerminkan pengalaman belajar yang
mengarah pada kesuksesan.
10. Percaya bahwa “saya tidak kreatif.”
Beberapa orang membatasi dirinya karena merasa yakin bahwa kreativitas
hanya dimiliki oleh Einsten, Beethoven, dan da Vinci. Sayangnya,
keyakinan ini sering menjadi ramalan untuk menghakimi diri sendiri.
Seseorang yang yakin dirinya tidak kreatif akan bertindak seperti itu dan
akan mewujudkan keyakinan tersebut.
Ada tujuh prinsip di dalam pola pikir kreatif (The Basics of Creative
Thinking) (Hendro, 2011 : 110) yaitu:
1. Posisikan diri anda berlawanan atau berebeda dengan yang lain (opposite
atau think differently).
2. The innovation theory: Think differently dari nothing to give a spectacular
result.
3. Think more detail: Berpikirlah lebih detail daripada yang lain atau
4. Have a perfect result: Berpikirlah bahwa apa yang ingin andai capai itu
sempurna dan tidak mungkin terlampaui oleh yang lain.
5. Berpikirlah: There must be a solution, bahwa apa pun kesulitannya, pasti
ada jalan keluarnya.
6. Kesulitan dan inspirasi itu saling melekatkan diri, satu di depan dan yang
lain di belakangnya.
7. Knowledge only 1%, imagination 99%: Sebagian besar penemu dunia
memiliki pola pikir imajinasi yang kuat.
2.1.1 Ciri-Ciri Kreatif
Ciri – ciri kreatif didasarkan pada pengembangan sejumlah pribadi
berulang-ulang secara konsisten (Hutagalung, 2010 : 21), antara lain :
1. Nilai –nilai intelektual dan artistik. Sebagai ilustrasi, kegiatan intelektual
seperti membaca buku-buku bermutu dan bernilai astistik.
2. Minat akan kompleksitas. Hal ini ditunjukan dari ketertarikan pada usaha
menjelajahi masalah sulit dan rumit untuk mendapatkan solusi dan
memahami masalah tersebut.
3. Kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian. Hal ini ditunjukkan oleh
disiplin diri yang berkaitan dalam pekerjaan, dengan dorongan dan
motivasi tinggi, serta peduli terhadap usaha mencapai keunggulan.
4. Ketekunan. Orang yang kreatif biasanya mempunyai tekad keras untuk
mencapai tujuan dan mengidentifikasikan, serta memecahkan masalah
5. Pemikiran mandiri. Orang-orangyang kreatif dan inovatif menunjukkan
kemaandiriannya dalam karakteristik membuat kesimpulan, setiap pada
opini dan sikap, meskipun banyak diantaranya cenderung menyesuaikan
diri pada pandangan-pandangan yang dinyatakan oleh mayoritas atau
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi.
6. Toleransi terhadap keraguan. Orang-orang yang kreatif merespon secara
positif pada situasi meragukan dan berusaha mencernanya sambil
menikmati proses. Keraguan adalah situasi dimana seseorang mengalami
pengalaman tidak menentu.
7. Otonomi. Orang kreatif cenderung mengandalkan diri sendiri dan kurang
bergantung pada orang lain, menikmati dan menuntut kebebasan ditempat
kerja, dalam hal ini membutuhkan kebebasan dan pengontrolan yang tidak
terlalu ketat.
8. Kepercayaan diri. Salah satu ciri orang kreatif adalah kepercayaan diri
yang tinggi dan dipeliharanya citra diri kreatif. Dalam hal ini, orang-orang
y