• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Triad KRR di SMA Negeri Kecamatan Kisaran Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Triad KRR di SMA Negeri Kecamatan Kisaran Tahun 2013"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN

TAHUN 2013

No :…….. I. Karakteristik Responden

Nama : Usia : Jenis Kelamin : Kelas :

Petunjuk Pengisian:

1. Jawablah pertanyaan berikut dengan cara member tanda checklist (√) pada jawaban yang anda anggap benar, tepat dan sesuai.

2. Isilah kuesioner ini dengan sebenar-benarnya sebab jawaban anda terjamin kerahasiaannya.

3. Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai dan nama baik sekolah anda.

4. Jawaban anda hanya diperlukan untuk kepentingan ilmiah saja dan tidak akan disebarluaskan kemanapun.

5. Tidak dibenarkan bertanya kepada teman, hanya diperbolehkan bertanya kepada orang yang memberikan kuesioner.

II. Sumber Informasi

1. Apakah anda memiliki kebiasaan mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan kesehatan?

Ya, alasan ……. Tidak, alasan …….

2. Jika ya, topik kesehatan apa saja yang pernah anda dapatkan? Sebutkan,...

3. Dari mana anda mendapatkan informasi kesehatan tersebut? (…) Orang Tua

(2)

(…) Media elektronik (televisi, radio, internet) (…) Petugas kesehatan

(…) Guru (…) Teman (…) Tidak ada

4. Sumber informasi yang paling sering anda gunakan untuk mencari informasi kesehatan adalah....

(…) Orang Tua

(...) Media cetak (Majalah/buku/surat kabar/brosur) (...) Media elektronik (Televisi, radio, internet) (...) Petugas Kesehatan

(...) Guru (...) Teman

5. Dalam 6 bulan terakhir, adakah anda memperoleh informasi mengenai... a. Seksualitas yang berkaitan dengan:

(...) Tumbuh kembang remaja

(...) Sistem (anatomi, fungsi, dan proses) alat reproduksi (...) Konsekuensi hubungan seksual pranikah seperti: Kehamilan Tidak Diinginkan

(...) Dampak penyalahangunaan napza

d. Lain-lain... (...) Sebutkan…….

(3)

Variabel Substansi Item Pernyataan Variabel

Alternatif Jawaban Benar Salah Tidak

Tahu Pengetahuan 1.Seksualitas Berikan jawaban yang paling tepat terhadap pernyataan di

bawah ini:

1. Perilaku seksual adalah perilaku yang melibatkan sentuhan fisik antara pria dan wanita termasuk berpegangan tangan. 2. Seks pranikah adalah hubungan seks yang dilakukan tanpa

melalui proses pernikahan resmi.

3. Salah satu faktor yang mendorong remaja jatuh ke dalam persoalan seks adalah rasa ingin tahu serta kurangnya informasi.

4. Kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual bukan dampak psikologis dari seks pranikah.

5. Perasaan takut, cemas, merasa berdosa dan rendah diri adalah dampak fisik dari seks pranikah.

6. Condyloma Acuminata tidak termasuk dari penyakit

menular seksual.

7. Seks tanpa pelindung dan berganti-ganti pasangan mderupakan faktor risiko penyebab PMS.

2.HIV/AIDS 8. HIV dan AIDS keduanya merupakan nama yang berbeda untuk penyakit yang sama.

9. AIDS adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus.

(4)

Variabel Pengetahuan Item Pernyataan Variabel

Alternatif Jawaban Benar Salah Tidak

Tahu 11.Ibu hamil dengan HIV/AIDS dapat menularkan HIV/AIDS

terhadap bayi yang dikandungnya.

3.NAPZA 12.Rokok termasuk dari jenis-jenis golongan zat adiktif lainnya.

13.Gangguan jiwa, depresi dan percobaan bunuh diri

merupakan dampak psikologis dari penyalahgunaan Napza. 14.Sering berbuat asusila, anti sosial dan masa depan suram

adalah dampak gangguan sosial yang belum pasti terjadi pada pengguna Napza.

15.Terapi dan rehabilitasi merupakan proses penyembuhan bagi pengguna Napza.

Catatan: SS = Sangat Setuju; S = Setuju; N = Netral; TS = Tidak Setuju; STS = Sangat Tidak Setuju

(5)

1. Sikap Bagaimana sikap anda terhadap pernyataan dibawah ini:

1. Pendidikan tentang seksual dan kesehatan reproduksi di sekolah sangat diperlukan.

2. Remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri.

3. Seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan.

4. Fenomena perilaku seksual bebas yang akhir-akhir ini banyak disoroti, tidak akan membuat saya terpengaruh untuk melakukannya.

5. Narkoba boleh digunakan jika diperlukan dalam pengobatan.

6. Mengkonsumsi Napza di zaman modernisasi sekarang ini merupakan hal yang lumrah.

7. Anda tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat anda.

8. HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual. 9. Orang yang positif terinfeksi HIV/AIDS seharusnya di karantina. 10.Tidak melakukan seks bebas dan penggunaan narkoba suntik

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Lampiran

Frequencies Frequency Table

Nama Sekolah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Salah/Tidak Tahu 109 68,1 68,1 68,1

Benar 51 31,9 31,9 100,0

(11)

Pengetahuan 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar/Tidak Tahu 120 75,0 75,0 75,0

Salah 40 25,0 25,0 100,0

(12)

Pengetahuan 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Benar/Tidak Tahu 97 60,6 60,6 60,6

Salah 63 39,4 39,4 100,0

(13)

Pengetahuan 15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(14)

Sikap 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(15)

Sikap 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 102 63,8 63,8 63,8

Cukup 58 36,3 36,3 100,0

(16)

Nama Sekolah * Kelompok Kelas Crosstabulation

Kelompok Kelas

Total Kelas X Kelas XI Kelas XII

Nama Sekolah SMAN 1 Count 15 12 13 40

% within Nama Sekolah 37,5% 30,0% 32,5% 100,0%

% of Total 9,4% 7,5% 8,1% 25,0%

SMAN 2 Count 14 13 13 40

% within Nama Sekolah 35,0% 32,5% 32,5% 100,0%

% of Total 8,8% 8,1% 8,1% 25,0%

SMAN 3 Count 14 12 14 40

% within Nama Sekolah 35,0% 30,0% 35,0% 100,0%

% of Total 8,8% 7,5% 8,8% 25,0%

SMAN 4 Count 14 14 12 40

% within Nama Sekolah 35,0% 35,0% 30,0% 100,0%

% of Total 8,8% 8,8% 7,5% 25,0%

Total Count 57 51 52 160

% within Nama Sekolah 35,6% 31,9% 32,5% 100,0%

(17)

Nama Sekolah * Umur Responden Crosstabulation

Umur Responden

Total

14 15 16 17 18

Nama Sekolah SMAN 1 Count 2 16 6 15 1 40

% within Nama Sekolah 5,0% 40,0% 15,0% 37,5% 2,5% 100,0%

% of Total 1,3% 10,0% 3,8% 9,4% ,6% 25,0%

SMAN 2 Count 6 10 10 14 0 40

% within Nama Sekolah 15,0% 25,0% 25,0% 35,0% ,0% 100,0%

% of Total 3,8% 6,3% 6,3% 8,8% ,0% 25,0%

SMAN 3 Count 3 10 17 9 1 40

% within Nama Sekolah 7,5% 25,0% 42,5% 22,5% 2,5% 100,0%

% of Total 1,9% 6,3% 10,6% 5,6% ,6% 25,0%

SMAN 4 Count 3 13 18 6 0 40

% within Nama Sekolah 7,5% 32,5% 45,0% 15,0% ,0% 100,0%

% of Total 1,9% 8,1% 11,3% 3,8% ,0% 25,0%

Total Count 14 49 51 44 2 160

% within Nama Sekolah 8,8% 30,6% 31,9% 27,5% 1,3% 100,0%

(18)

Nama Sekolah * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Kelamin

Total Laki-laki Perempuan

Nama Sekolah SMAN 1 Count 5 35 40

% within Nama Sekolah 12,5% 87,5% 100,0%

% of Total 3,1% 21,9% 25,0%

SMAN 2 Count 17 23 40

% within Nama Sekolah 42,5% 57,5% 100,0%

% of Total 10,6% 14,4% 25,0%

SMAN 3 Count 22 18 40

% within Nama Sekolah 55,0% 45,0% 100,0%

% of Total 13,8% 11,3% 25,0%

SMAN 4 Count 10 30 40

% within Nama Sekolah 25,0% 75,0% 100,0%

% of Total 6,3% 18,8% 25,0%

Total Count 54 106 160

% within Nama Sekolah 33,8% 66,3% 100,0%

(19)

Nama Sekolah * Jumlah Pkat Crosstabulation

Jumlah Pkat

Total

Baik Cukup Kurang

Nama Sekolah SMAN 1 Count 4 28 8 40

% within Nama Sekolah 10,0% 70,0% 20,0% 100,0%

% of Total 2,5% 17,5% 5,0% 25,0%

SMAN 2 Count 5 27 8 40

% within Nama Sekolah 12,5% 67,5% 20,0% 100,0%

% of Total 3,1% 16,9% 5,0% 25,0%

SMAN 3 Count 2 32 6 40

% within Nama Sekolah 5,0% 80,0% 15,0% 100,0%

% of Total 1,3% 20,0% 3,8% 25,0%

SMAN 4 Count 8 29 3 40

% within Nama Sekolah 20,0% 72,5% 7,5% 100,0%

% of Total 5,0% 18,1% 1,9% 25,0%

Total Count 19 116 25 160

% within Nama Sekolah 11,9% 72,5% 15,6% 100,0%

(20)

Nama Sekolah * Jumlah Skat Crosstabulation

Jumlah Skat

Total

Baik Cukup

Nama Sekolah SMAN 1 Count 26 14 40

% within Nama Sekolah 65,0% 35,0% 100,0%

% of Total 16,3% 8,8% 25,0%

SMAN 2 Count 30 10 40

% within Nama Sekolah 75,0% 25,0% 100,0%

% of Total 18,8% 6,3% 25,0%

SMAN 3 Count 26 14 40

% within Nama Sekolah 65,0% 35,0% 100,0%

% of Total 16,3% 8,8% 25,0%

SMAN 4 Count 20 20 40

% within Nama Sekolah 50,0% 50,0% 100,0%

% of Total 12,5% 12,5% 25,0%

Total Count 102 58 160

% within Nama Sekolah 63,8% 36,3% 100,0%

(21)

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Nama Sekolah N Mean Rank

Jumlah Ptot SMAN 1 40 68,25

SMAN 2 40 71,04

SMAN 3 40 76,24

SMAN 4 40 106,48

Total 160

Jumlah Stot SMAN 1 40 78,94

SMAN 2 40 83,63

SMAN 3 40 84,86

SMAN 4 40 74,58

Total 160

Test Statisticsa,b

Jumlah Ptot Jumlah Stot

Chi-Square 17,908 1,246

df 3 3

Asymp. Sig. ,000 ,742

a. Kruskal Wallis Test

(22)

Jumlah Pkat * Jumlah Skat Crosstabulation

Linear-by-Linear Association 4,576 1 ,032

N of Valid Cases 160

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)

DAFTAR PUSTAKA

BkkbN. 2012. Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK R/M). ceria.bkkbn.go.id

__________. Keluarga adalah Kunci Utama Pencegah TRIAD KRR pada Remaja.

(diakses tanggal 9 September 2013)

Ichikawa, J. Jonathan. 2012. The Analysis of Knowledge.

(diakses tanggal 9 September 2013)

Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Salemba Medika. Jakarta.

Masland, Robert. P dan David Estridge. 2006. Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Mighwar, Al-Muhammad. 2006. Psikologi Remaja Petunjuk Bagi Guru dan Orangtua. Pustaka Setia. Bandung.

Maolinda, Nisa. 2012. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Di SMAN 1 Margahayu. Universitas Padjajaran, Bandung.

Muadz, Masri, dkk. 2008. Kurikulum dan Modul Pelatihan PIK-KRR oleh Pendidik Sebaya. Jakarta: BKKBN

_________________. 2008. Panduan Pengelolaan PIK-KRR. Jakarta: BKKBN

Muryanta, Andang. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dalam Perspektif Gender Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta _____________, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta

Nurcahyani, Dwi Indah. 2013. Pengetahuan Remaja Soal Masa Subur Masih Rendah. health.okezone.com (diakses tanggal 11 Oktober 2013)

Nursalam dan Siti Pariani. 2001. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

(30)

Primasiwi, Andika. 2013. BkkbN Diminta Atasi Seks Bebas di Kalangan Remaja. m.suaramerdeka.com

SDKI. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja

(diakses tanggal 20 Oktober 2013)

Rosdawaty, 2000. Perilaku Seksual Remaja Di Beberapa Sekolah Di Kotamadya Medan Tahun 2000 (Studi Kasus SMU N 1, SMU Methodist 1 Dan MAN 1 Medan. Universitas Sumatera Utara, Medan.

September 2013)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung

Sunarto. 2013. BkkbN: Peringatan Hari Kependudukan Ditujukan Bagi Remaja.

(31)

DAFTAR LAMPIRAN

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 yang ada di Kecamatan Kisaran.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember tahun 2013.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh siswa SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 yang ada di Kecamatan Kisaran.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan dijadikan objek penelitian. Besar sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus besar sampel pada populasi untuk uji hipotesis data proporsi, yaitu:

2

(33)

Keterangan:

n = besar sampel minimum

Zα = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada (α) 5% sebesar 1,96 Zβ = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada (β) 20% sebesar 0,842

P = proporsi total, yaitu:

Q = 1 – P

P1 = Proporsi siswa yang berpengetahuan baik = 33,3% P2 = Proporsi siswa yang tidak berpengetahuan baik = 23,3% P1-P2 = Selisih proporsi

Dengan menggunakan data tersebut dihitung besar sampel minimal sebagai berikut :

2

2

= (1,96 + 0,842 )2

2 = 157

= 157 4

= 39,25 ≈ 40

(34)

pengambilan sampel yaitu Proportional Stratified Sampling, karena sampel yang diambil berdasarkan strata kelas, kemudian sampel dipilih secara acak dari kelompok tersebut. Penghitungannya menggunakan rumus proporsi random sampling dengan cara :

n n1 = x N1 N

Keterangan :

n1 = banyaknya sampel di setiap kelas n = banyaknya populasi di setiap kelas N = banyaknya populasi seluruh kelas N1= banyaknya sampel penelitian

Tabel 1. Proporsi sampel penelitian SMAN 1

No Kelas n n1

1 X 440 15

2 XI 373 12

3 XII 386 13

(35)

Tabel 2. Proporsi sampel penelitian SMAN 2

Tabel 3. Proporsi sampel penelitian SMAN 3

Tabel 4. Proporsi sampel penelitian SMAN 4

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara penelitian memperoleh atau mengumpulkan data. Metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data penelitian yaitu dengan menggunakan data primer dan data sekunder.

No Kelas n n1

1 X 226 14

2 XI 224 13

3 XII 224 13

Jumlah 714 40

No Kelas n n1

1 X 225 14

2 XI 185 12

3 XII 212 14

Jumlah 622 40

No Kelas n n1

1 X 195 14

2 XI 202 14

3 XII 161 12

(36)

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Untuk memperoleh data penelitian, instrumen yang digunakan adalah kuesioner yaitu berupa pernyataan ilustrasi yang disusun secara tertulis dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pokok pembahasan penelitian guna memperoleh data berupa jawaban dari responden.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data pelengkap atau penujang penelitian, dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakan dari buku-buku referensi yang berhubungan dengan objek penelitian.

3.5 Defenisi Operasional

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, maka defenisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan adalah kemampuan responden dalam menjawab test pengetahuan yang berkaitan dengan triad KRR yang terdapat dalam kuesioner meliputi substansi seksualitas, HIV/AIDS, dan Napza.

2. Sikap adalah tanggapan atau pandangan responden terhadap pernyataan yang berkaitan dengan triad KRR yang terdapat dalam kuesioner meliputi substansi seksualitas, HIV/AIDS, dan Napza.

3.6 Alat Pengumpulan Penelitian

(37)

untuk menilai peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja yang terdiri dari 15 pertanyaan dengan item pilihan jawaban benar, salah, dan tidak tahu. Sedangkan sikap diukur dengan menjawab 10 pernyataan dengan alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

3.7 Aspek Pengukuran 1. Tingkat pengetahuan

Untuk mengukur pengetahuan dengan memberikan kuesioner yang berisi 15 butir pertanyaan yang dengan jawaban “benar” untuk pertanyaan positif diberi skor 1, jawaban “salah” untuk pertanyaan negatif diberi skor 1 dan untuk jawaban “tidak tahu” diberi skor 0. Total skor maksimal adalah 15 dan total skor minimal adalah 0. Tingkat pengetahuan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

a. Baik, apabila jawaban responden benar > 75%, yaitu apabila total skor responden 12-15

b. Cukup, apabila jawaban responden benar 51% - 75%, yaitu apabila total skor responden 8-11

c. Kurang, apabila jawaban responden benar < 51%, yaitu apabila total skor responden 0-7

2. Sikap

(38)

Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif Nilai

Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2 Tidak setuju 4

Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5

Berdasarkan kriteria di atas maka dapat dikategorikan sikap responden sebagai berikut:

a. Baik, jika jawaban benar responden > 75% dengan skor 38-50 b. Cukup, jika jawaban benar responden 51% - 75% dengan skor 26-37 c. Kurang, jika jawaban benar responden < 51% dengan skor 10-25 3.8 Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), kegiatan pengolahan dilakukan setelah semua data dikumpulkan kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer.

Adapun proses pengolahan data ini melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Editing

(39)

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data.

3. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” dimasukkan ke dalam program komputer.

3.9 Analisis Data

Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Analisis data dilakukan dengan cara bertahap yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang digunakan untuk menjelaskan karakteritik masing-masing variabel yang akan diteliti.

2. Analisis Bivariat

(40)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian 4.1.1 SMA Negeri 1 Kisaran

SMA Negeri 1 Kisaran dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional 10204064 telah berdiri sejak tahun 1968. SMA Negeri 1 Kisaran beralamat di Jalan Madong Lubis No.5 Kisaran. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah tertua di Kisaran, sekolah ini mempunyai ruang kelas, ruang tata usaha, ruang guru, ruang komputer, ruang osis, ruang sholat, ruang laboratorium, perpustakaan, aula, kantin, dan lapangan olahraga, dengan jumlah siswa sebanyak 1199 orang.

Adapun visi dan misi SMA Negeri 1 Kisaran sebagai berikut: Visi :

Unggul dalam prestasi yang dilandasi iman dan taqwa. Misi :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara optimal, efektif, dan bermutu. 2. Mengukuhkan disiplin dan keteladanan.

3. Menumbuhkan semangat keunggulan secara insentif kepada semua warga sekolah.

4. Mengorganisasikan dan mengarahkan segenap potensi yang ada. 5. Melaksanakan aktivitas agama secara rutin.

(41)

7. Melaksanakan aktivitas bersama secara rutin untuk mengembangkan kreativitas melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk meraih prestasi terbaik.

8. Mempersiapkan lulusan yang unggul dalam menghadapi persaingan lokal dan global.

9. Mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan.

4.1.2 SMA Negeri 2 Kisaran

SMA Negeri 2 Kisaran dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional 10204053 telah berdiri sejak tahun 1984. SMA Negeri 2 Kisaran beralamat di Jalan Sitarda

Nusantara VIII Kisaran. SMA Negeri 2 Kisaran pada tahun 2009/2010 pernah

ditetapkan sebagai rintisan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI). Sekolah ini mempunyai ruang kelas, ruang tata usaha, ruang guru, ruang komputer, ruang osis, ruang sholat, ruang laboratorium, ruang UKS, perpustakaan, aula, kantin, dan lapangan olahraga, dengan jumlah siswa sebanyak 714 orang.

Adapun visi dan misi SMA Negeri 2 Kisaran sebagai berikut: Visi :

Kreatif, berdisiplin, berwawasan nasional, berjiwa agama, kompetitif secara nasional maupun internasional untuk unggul dalam prestasi.

Misi :

1. Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Membentuk manusia berbudi pekerti luhur.

(42)

4. Meningkatkan prestasi siswa.

5. Meningkatkan disiplin personel sekolah. 6. Mengembangkan daya kreasi siswa.

7. Mengembangkan calon siswa yang bermutu.

8. Menjalin kerja sama yang harmonis dengan instansi terkait dan masyarakat. 9. Memberdayakan seluruh komponen sekolah.

10. Mencapai prestasi dengan kerja keras dan kejujuran. 4.1.3 SMA Negeri 3 Kisaran

SMA Negeri 3 Kisaran dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional 10204067 telah berdiri sejak tahun 1994. SMA Negeri 3 beralamat di Jalan S.Parman Kisaran. Sekolah ini mempunyai ruang kelas, ruang tata usaha, ruang guru, ruang konseling, ruang komputer, ruang osis, ruang sholat, ruang laboratorium, perpustakaan, kantin, dan lapangan olahraga, dengan jumlah siswa sebanyak 622 orang.

Adapun visi dan misi SMA Negeri 3 Kisaran sebagai berikut: Visi :

Terwujudnya SMA Negeri 3 yang religius, intelektual, berprestasi dan memiliki integritas.

Misi :

1. Melaksanakan pemberdayaan dan bimbingan yang berkompetensi. 2. Meningkatkan sumber daya manusia.

3. Mengoptimalkan kinerja guru dan pegawai administrasi.

(43)

4.1.4 SMA Negeri 4 Kisaran

SMA Negeri 4 Kisaran dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional 10258512 telah berdiri sejak tahun 2005. SMA Negeri 4 beralamat di Jalan Pondok Indah No.11 Kisaran. Sekolah ini mempunyai ruang kelas, ruang tata usaha, ruang guru, ruang komputer, ruang osis, ruang sholat, ruang laboratorium, perpustakaan, aula, kantin, dan lapangan olahraga, dengan jumlah siswa sebanyak 558 orang.

Adapun visi dan misi SMA Negeri 4 Kisaran sebagai berikut: Visi :

Unggul dalam mutu, disiplin dalam belajar, berbudi bawa laksana

.

Misi :

1. Mendorong dan membantu siswa menimbulkan semangat dan keinginan bekerja keras dalam upaya meningkatkan potensi belajar dalam mengembangkan kemampuan intelektual, emosional, serta spritualnya secara optimal.

2. Melaksanakan bimbingan secara efektif dan efisien sehingga menumbuhkan kesadaran siswa mematuhi tata tertib sekolah, peraturan perintah dan Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(44)

4.2 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel penelitian yang meliputi karakteristik responden berdasarkan: kelas, umur, jenis kelamin, pengetahuan dan sikap.

4.3 Gambaran Karakteristik Responden

Tabel 4.3.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas Di SMA Negeri Kecamatan Kisaran Tahun 2013

Nama Kelompok Kelas Jumlah

Sekolah X % XI % XII % f %

Berdasarkan tabel 4.3.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 160 responden yang diteliti mayoritas duduk di kelas X sebanyak 57 responden (35,6%).

Tabel 4.3.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Di SMA Negeri Kecamatan Kisaran Tahun 2013

Nama Umur Responden (Tahun) Jumlah

Sekolah 14 % 15 % 16 % 17 % 18 % f %

(45)

Tabel 4.3.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di SMA Negeri Kecamatan Kisaran Tahun 2013

Nama Jenis Kelamin Jumlah

Sekolah Laki-laki % Perempuan % f %

Berdasarkan tabel 4.3.3 di atas dapat diketahui bahwa dari 160 responden yang diteliti mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 106 responden (66,3%). 4.4 Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR

Secara rinci tingkat pengetahuan responden tentang triad KRR dari masing-masing sekolah dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.4.1 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pertanyaan Di SMAN 1 Kisaran Tahun 2013

Item Pertanyaan Benar Salah

f % f % 11. Penularan HIV/AIDS dari bumil pada

bayi

31 77,5 9 22,5 12. Rokok termasuk jenis golongan zat adiktif 38 95,0 2 5,0 13. Dampak psikologis penyalahgunaan

Napza

37 92,5 3 7,5 14. Dampak gangguan sosial pengguna Napza 18 45,0 22 55,0 15. Proses penyembuhan penggunan Napza 36 90,0 4 10,0

(46)

Dari tabel 4.4.1 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang perilaku seksual, mayoritas menjawab salah sebanyak 31 responden (77,5%). Pengetahuan responden tentang seks pranikah, mayoritas menjawab benar 29 responden (72,5%). Pengetahuan responden tentang faktor pendorong seks pranikah, mayoritas menjawab benar 37 responden (92,5%).

Pengetahuan responden tentang dampak psikologis dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 33 responden (82,5%). Pengetahuan responden tentang dampak fisik dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 30 responden (75,0%). Pengetahuan responden tentang penyakit menular, mayoritas menjawab salah 38 responden (95,0%).

Pengetahuan responden tentang faktor risiko penyebab PMS, mayoritas menjawab benar 28 responden (70,0%). Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS, mayoritas menjawab salah 34 responden (85,0%). Pengetahuan responden tentang defenisi AIDS, mayoritas menjawab benar 37 responden (92,5%).

Pengetahuan responden tentang gejala penderita HIV/AIDS, mayoritas menjawab benar 22 responden (55,0%). Pengetahuan responden tentang penularan HIV/AIDS dari ibu hamil pada bayi, mayoritas menjawab benar 31 responden (77,5%). Pengetahuan responden tentang rokok termasuk jenis golongan zat adiktif, mayoritas menjawab benar 38 responden (95,0%).

(47)

(55,0%). Pengetahuan responden tentang proses penyembuhan pengguna Napza, mayoritas menjawab benar 36 responden (90,0%).

Berdasarkan hasil tersebut maka pengetahuan siswa di SMAN 1 dapat dikategorikan pada tabel 4.4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 1 Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Tentang Triad KRR Jumlah

f %

1. Baik 4 10,0

2. Cukup 28 70,0

3. Kurang 8 20,0

Total 40 100,0

Berdasarkan tabel 4.4.2 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden di SMAN 1 mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 28 responden (70,0%).

Tabel 4.4.3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pertanyaan Di SMAN 2 Kisaran Tahun 2013

Item Pertanyaan Benar Salah

f % f % 11. Penularan HIV/AIDS dari bumil pada

bayi

35 87,5 5 12,5 12. Rokok termasuk jenis golongan zat adiktif 37 92,5 3 7,5 13. Dampak psikologis penyalahgunaan

Napza

(48)

15. Proses penyembuhan penggunan Napza 36 90,0 4 10,0 Dari tabel 4.4.3 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang perilaku seksual, mayoritas menjawab salah sebanyak 29 responden (72,5%). Pengetahuan responden tentang seks pranikah, mayoritas menjawab benar 36 responden (90,0%). Pengetahuan responden tentang faktor pendorong seks pranikah, mayoritas menjawab benar 33 responden (82,5%).

Pengetahuan responden tentang dampak psikologis dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 27 responden (67,5%). Pengetahuan responden tentang dampak fisik dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 34 responden (85,0%). Pengetahuan responden tentang penyakit menular, mayoritas menjawab salah 39 responden (97,5%).

Pengetahuan responden tentang faktor risiko penyebab PMS, mayoritas menjawab benar 26 responden (65,0%). Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS, mayoritas menjawab salah 23 responden (57,5%). Pengetahuan responden tentang defenisi AIDS, mayoritas menjawab benar 36 responden (90,0%).

Pengetahuan responden tentang gejala penderita HIV/AIDS, mayoritas menjawab benar 25 responden (62,5%). Pengetahuan responden tentang penularan HIV/AIDS dari ibu hamil pada bayi, mayoritas menjawab benar 35 responden (87,5%). Pengetahuan responden tentang rokok termasuk jenis golongan zat adiktif, mayoritas menjawab benar 37 responden (92,5%).

(49)

(75,0%). Pengetahuan responden tentang proses penyembuhan pengguna Napza, mayoritas menjawab benar 36 responden (90,0%).

Berdasarkan hasil tersebut maka pengetahuan siswa seputar triad KRR di SMAN 2 dapat dikategorikan pada tabel 4.4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 2 Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Tentang Triad KRR Jumlah

f %

1. Baik 5 12,5

2. Cukup 27 67,5

3. Kurang 8 20,0

Total 40 100,0

Berdasarkan tabel 4.4.4 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden di SMAN 2 mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 27 responden (67,5%).

Tabel 4.4.5 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pertanyaan Di SMAN 3 Kisaran Tahun 2013

Item Pertanyaan Benar Salah

f % f % 11. Penularan HIV/AIDS dari bumil pada

bayi

38 95,0 2 5,0 12. Rokok termasuk jenis golongan zat adiktif 39 97,5 1 2,5 13. Dampak psikologis penyalahgunaan

Napza

(50)

15. Proses penyembuhan penggunan Napza 39 97,5 1 2,5 Dari tabel 4.4.5 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang perilaku seksual, mayoritas menjawab salah sebanyak 27 responden (67,5%). Pengetahuan responden tentang seks pranikah, mayoritas menjawab benar 32 responden (80,0%). Pengetahuan responden tentang faktor pendorong seks pranikah, mayoritas menjawab benar 37 responden (92,5%).

Pengetahuan responden tentang dampak psikologis dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 31 responden (77,5%). Pengetahuan responden tentang dampak fisik dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 30 responden (75,0%). Pengetahuan responden tentang penyakit menular, mayoritas menjawab salah 39 responden (97,5%).

Pengetahuan responden tentang faktor risiko penyebab PMS, mayoritas menjawab benar 30 responden (75,0%). Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS, mayoritas menjawab salah 37 responden (92,5%). Pengetahuan responden tentang defenisi AIDS, mayoritas menjawab benar 39 responden (97,5%).

Pengetahuan responden tentang gejala penderita HIV/AIDS, mayoritas menjawab salah 24 responden (60,0%). Pengetahuan responden tentang penularan HIV/AIDS dari ibu hamil pada bayi, mayoritas menjawab benar 38 responden (95,0%). Pengetahuan responden tentang rokok termasuk jenis golongan zat adiktif, mayoritas menjawab benar 39 responden (97,5%).

(51)

(57,5%). Pengetahuan responden tentang proses penyembuhan pengguna Napza, mayoritas menjawab benar 39 responden (97,5%).

Berdasarkan hasil tersebut maka pengetahuan siswa seputar triad KRR di SMAN 3 dapat dikategorikan pada tabel 4.4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 3 Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Tentang Triad KRR Jumlah

f %

1. Baik 2 5,0

2. Cukup 32 80,0

3. Kurang 6 15,0

Total 40 100

Berdasarkan tabel 4.4.6 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden di SMAN 3 mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 32 responden (80,0%).

Tabel 4.4.7 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pertanyaan Di SMAN 4 Kisaran Tahun 2013

Item Pertanyaan Benar Salah

f % f % 11. Penularan HIV/AIDS dari bumil pada

bayi

40 100 - - 12. Rokok termasuk jenis golongan zat adiktif 39 97,5 1 2,5 13. Dampak psikologis penyalahgunaan

Napza

(52)

15. Proses penyembuhan penggunan Napza 39 97,5 1 2,5 Dari tabel 4.4.7 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang perilaku seksual, mayoritas menjawab salah sebanyak 22 responden (55,0%). Pengetahuan responden tentang seks pranikah, mayoritas menjawab benar 36 responden (90,0%). Pengetahuan responden tentang faktor pendorong seks pranikah, mayoritas menjawab benar 37 responden (92,5%).

Pengetahuan responden tentang dampak psikologis dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 29 responden (72,5%). Pengetahuan responden tentang dampak fisik dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 30 responden (75,0%). Pengetahuan responden tentang penyakit menular, mayoritas menjawab salah 39 responden (97,5%).

Pengetahuan responden tentang faktor risiko penyebab PMS, mayoritas menjawab benar 30 responden (75,0%). Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS, mayoritas menjawab salah 26 responden (65,0%). Pengetahuan responden tentang defenisi AIDS, mayoritas menjawab benar 39 responden (97,5%).

Pengetahuan responden tentang gejala penderita HIV/AIDS, mayoritas menjawab benar 32 responden (80,0%). Pengetahuan responden tentang penularan HIV/AIDS dari ibu hamil pada bayi, semua responden menjawab benar (100,0%). Pengetahuan responden tentang rokok termasuk jenis golongan zat adiktif, mayoritas menjawab benar 39 responden (97,5%).

(53)

(55,0%). Pengetahuan responden tentang proses penyembuhan pengguna Napza, mayoritas menjawab benar 39 responden (97,5%).

Berdasarkan hasil tersebut maka pengetahuan siswa seputar triad KRR di SMAN 4 dapat dikategorikan pada tabel 4.4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.4.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 4 Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Tentang Triad KRR Jumlah

f %

1. Baik 8 20,0

2. Cukup 29 72,5

3. Kurang 3 7,5

Total 40 100

Berdasarkan tabel 4.4.8 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden di SMAN 4 mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 29 responden (72,5%).

Tabel 4.4.9 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pertanyaan Di SMAN Kecamatan Kisaran Tahun 2013

Item Pertanyaan Benar Salah

f % f % 11. Penularan HIV/AIDS dari bumil pada

bayi

144 90,0 16 10,0 12. Rokok termasuk jenis golongan zat adiktif 153 95,6 7 4,4 13. Dampak psikologis penyalahgunaan

Napza

(54)

Tabel 4.4.9 (Lanjutan)

Item Pertanyaan Benar Salah

f % f %

14. Dampak gangguan sosial pengguna Napza 63 39,4 97 60,6 15. Proses penyembuhan penggunan Napza 150 93,7 10 6,3

Dari tabel 4.4.9 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang perilaku seksual, mayoritas menjawab salah sebanyak 109 responden (68,1%). Pengetahuan responden tentang seks pranikah, mayoritas menjawab benar 133 responden (83,1%). Pengetahuan responden tentang faktor pendorong seks pranikah, mayoritas menjawab benar 144 responden (90,0%).

Pengetahuan responden tentang dampak psikologis dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 120 responden (75,0%). Pengetahuan responden tentang dampak fisik dari seks pranikah, mayoritas menjawab salah 124 responden (77,5%). Pengetahuan responden tentang penyakit menular, mayoritas menjawab salah 155 responden (96,9%).

Pengetahuan responden tentang faktor risiko penyebab PMS, mayoritas menjawab benar 114 responden (71,3%). Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS, mayoritas menjawab salah 120 responden (75,0%). Pengetahuan responden tentang defenisi AIDS, mayoritas menjawab benar 151 responden (94,4%).

(55)

(90,0%). Pengetahuan responden tentang rokok termasuk jenis golongan zat adiktif, mayoritas menjawab benar 153 responden (95,6%).

Pengetahuan responden tentang dampak psikologis penyalahgunaan Napza, mayoritas menjawab benar 147 responden (91,9%). Pengetahuan responden tentang dampak gangguan sosial pengguna Napza, mayoritas menjawab salah 97 responden (60,6%). Pengetahuan responden tentang proses penyembuhan pengguna Napza, mayoritas menjawab benar 150 responden (93,7%).

Berdasarkan hasil tersebut maka pengetahuan siswa di SMA Negeri Kecamatan Kisaran dapat dikategorikan pada tabel 4.4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.4.10 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Di SMAN Kecamatan Kisaran Tahun 2013

Nama Pengetahuan Responden Jumlah

Sekolah Baik % Cukup % Kurang % f %

SMAN 1 4 10,0 28 70,0 8 20,0 40 100,0

SMAN 2 5 12,5 27 67,5 8 20,0 40 100,0

SMAN 3 2 5,0 32 80,0 6 15,0 40 100,0

SMAN 4 8 20,0 29 72,5 3 7,5 40 100,0

Total 19 11,9 116 72,5 25 15,6 160 100,0

(56)

4.5 Sikap Responden Tentang Triad KRR

Secara rinci sikap responden tentang triad KRR dari masing-masing sekolah dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.5.1 Distribusi Sikap Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pernyataan Di SMAN 1 Kisaran Tahun 2013

No Pernyataan SS S N TS STS

f % f % f % f % f % 1 Pendidikan tentang seksual dan kesehatan

reproduksi di sekolah sangat diperlukan

20 50,0 17 42,5 2 5,0 - - 1 2,5

2 Remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri

36 90,0 4 10,0 - - - -

3 Seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan

1 2,5 - - 1 2,5 3 7,5 35 87,5

4 Fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat saya terpengaruh untuk melakukannya

24 60,0 11 27,5 2 5,0 - - 3 7,5

5 Narkoba boleh digunakan jika diperlukan dalam pengobatan

9 22,5 16 40,0 9 22,5 1 2,5 5 12,5

6 Mengkonsumsi Napza di zaman modernisasi sekarang ini merupakan hal yang lumrah

3 7,5 1 2,5 5 12,5 17 42,5 14 35,0

7 Anda tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat anda

3 7,5 6 15,0 18 45,0 12 30,0 1 2,5

8 HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual

11 27,5 5 12,5 4 10,0 15 37,5 5 12,5

9 Orang yang positif terinfeksi HIV/AIDS seharusnya di karantina

12 30,0 14 35,0 10 25,0 2 5,0 2 5,0

10 Tidak melakukan seks bebas dan penggunaan narkoba suntik merupakan salah satu cara pencegahan HIV/AIDS

29 72,5 6 15,0 3 7,5 1 2,5 1 2,5

Dari tabel 4.5.1 diatas dapat dilihat bahwa sikap responden tentang pernyataan perlunya pendidikan tentang seksual dan kesehatan reproduksi di sekolah, sebanyak 20 responden (50,0%) menyatakan sangat setuju. Sikap responden tentang pernyataan remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri, sebanyak 36 responden (90,0%) menyatakan sangat setuju.

(57)

menyatakan sangat tidak setuju. Sikap responden tentang pernyataan fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat terpengaruh, sebanyak 24 responden (60,0%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan narkoba boleh digunakan dalam pengobatan, sebanyak 16 responden (40,0%) menyatakan setuju. Sikap responden tentang pernyataan mengkonsumsi Napza merupakan hal yang lumrah, sebanyak 17 responden (42,5%) menyatakan tidak setuju.

Sikap responden tentang pernyataan tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS, sebanyak 18 responden (45,0%) menyatakan ragu-ragu. Sikap responden tentang pernyataan HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, sebanyak 15 responden (37,5%) menyatakan tidak setuju.

Sikap responden tentang pernyataan orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus di karantina, sebanyak 14 responden (35,0%) menyatakan setuju. Sikap responden tentang pernyataan tidak melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba suntik, sebanyak 29 responden (72,5%) menyatakan sangat setuju.

(58)

Tabel 4.5.2 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 1 Kisaran Tahun 2013

No Sikap Tentang Triad KRR Jumlah

f %

1. Baik 26 65,0

2. Cukup 14 35,0

3. Kurang - -

Total 40 100

Berdasarkan tabel 4.5.2 di atas dapat diketahui bahwa sikap responden di SMAN 1 mayoritas bersikap baik sebanyak 26 responden (65,0%).

Tabel 4.5.3 Distribusi Sikap Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pernyataan Di SMAN 2 Kisaran Tahun 2013

No Pernyataan SS S N TS STS

f % f % f % f % f % 1 Pendidikan tentang seksual dan kesehatan

reproduksi di sekolah sangat diperlukan

17 42,5 18 45,0 5 12,5 - - - -

2 Remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri

32 80,0 5 12,5 3 7,5 - - - -

3 Seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan

1 2,5 - - 7 17,5 7 17,5 25 62,5

4 Fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat saya terpengaruh untuk melakukannya

23 57,5 14 35,0 3 7,5 - - - -

5 Narkoba boleh digunakan jika diperlukan dalam pengobatan

10 25,0 17 42,5 11 27,5 1 2,5 1 2,5

6 Mengkonsumsi Napza di zaman modernisasi sekarang ini merupakan hal yang lumrah

2 5,0 4 10,0 4 10,0 12 30,0 18 45,0

7 Anda tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat anda

5 12,5 3 7,5 21 52,5 7 17,5 4 10,0

8 HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual

4 10,0 5 12,5 6 15,0 15 37,5 10 25,0

9 Orang yang positif terinfeksi HIV/AIDS seharusnya di karantina

10 25,0 12 30,0 14 35,0 3 7,5 1 2,5

10 Tidak melakukan seks bebas dan penggunaan narkoba suntik merupakan salah satu cara pencegahan HIV/AIDS

24 60,0 10 25,0 3 7,5 - - 3 7,5

(59)

18 responden (45,0%) menyatakan setuju. Sikap responden tentang pernyataan remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri, sebanyak 32 responden (80,0%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan, sebanyak 25 responden (62,5%) menyatakan sangat tidak setuju. Sikap responden tentang pernyataan fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat terpengaruh, sebanyak 23 responden (57,5%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan narkoba boleh digunakan dalam pengobatan, sebanyak 17 responden (42,5%) menyatakan setuju. Sikap responden tentang pernyataan mengkonsumsi Napza merupakan hal yang lumrah, sebanyak 18 responden (45,0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Sikap responden tentang pernyataan tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS, sebanyak 21 responden (52,5%) menyatakan ragu-ragu. Sikap responden tentang pernyataan HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, sebanyak 15 responden (37,5%) menyatakan tidak setuju.

Sikap responden tentang pernyataan orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus di karantina, sebanyak 14 responden (35,0%) menyatakan ragu-ragu. Sikap responden tentang pernyataan tidak melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba suntik, sebanyak 24 responden (60,0%) menyatakan sangat setuju.

(60)

Tabel 4.5.4 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 2 Kisaran Tahun 2013

No Sikap Tentang Triad KRR Jumlah

f %

1. Baik 30 75,0

2. Cukup 10 25,0

3. Kurang - -

Total 40 100

Berdasarkan tabel 4.5.4 di atas dapat diketahui bahwa sikap responden di SMAN 2 mayoritas bersikap baik sebanyak 30 responden (75,0%).

Tabel 4.5.5 Distribusi Sikap Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pernyataan Di SMAN 3 Kisaran Tahun 2013

No Pernyataan SS S N TS STS

f % f % f % f % f % 1 Pendidikan tentang seksual dan kesehatan

reproduksi di sekolah sangat diperlukan

22 55,0 11 27,5 5 12,5 1 2,5 1 2,5

2 Remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri

35 87,5 5 12,5 - - - -

3 Seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan

1 2,5 3 7,5 3 7,5 9 22,5 24 60,0

4 Fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat saya terpengaruh untuk melakukannya

21 52,5 8 20,0 4 10,0 4 10,0 3 7,5

5 Narkoba boleh digunakan jika diperlukan dalam pengobatan

20 50,0 12 30,0 4 10,0 3 7,5 1 2,5

6 Mengkonsumsi Napza di zaman modernisasi sekarang ini merupakan hal yang lumrah

1 2,5 5 12,5 3 7,5 13 32,5 18 45,0

7 Anda tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat anda

5 12,5 5 12,5 15 37,5 10 25,0 5 12,5

8 HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual

8 20,0 11 27,5 1 2,5 11 27,5 9 22,5

9 Orang yang positif terinfeksi HIV/AIDS seharusnya di karantina

11 27,5 7 17,5 10 25,0 10 25,0 2 5,0

10 Tidak melakukan seks bebas dan penggunaan narkoba suntik merupakan salah satu cara pencegahan HIV/AIDS

24 60,0 10 25,0 2 5,0 3 7,5 1 2,5

(61)

22 responden (55,0%) menyatakan sangat setuju. Sikap responden tentang pernyataan remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri, sebanyak 35 responden (87,5%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan, sebanyak 24 responden (60,0%) menyatakan sangat tidak setuju. Sikap responden tentang pernyataan fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat terpengaruh, sebanyak 21 responden (52,5%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan narkoba boleh digunakan dalam pengobatan, sebanyak 20 responden (50,0%) menyatakan sangat setuju. Sikap responden tentang pernyataan mengkonsumsi Napza merupakan hal yang lumrah, sebanyak 18 responden (45,0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Sikap responden tentang pernyataan tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS, sebanyak 15 responden (37,5%) menyatakan ragu-ragu. Sikap responden tentang pernyataan HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, sebanyak 11 responden (37,5%) menyatakan setuju dan tidak setuju.

Sikap responden tentang pernyataan orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus di karantina, sebanyak 11 responden (27,5%) menyatakan sangat setuju. Sikap responden tentang pernyataan tidak melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba suntik, sebanyak 24 responden (60,0%) menyatakan sangat setuju.

(62)

Tabel 4.5.6 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 3 Kisaran Tahun 2013

No Sikap Tentang Triad KRR Jumlah

f %

1. Baik 26 65,0

2. Cukup 14 35,0

3. Kurang - -

Total 40 100

Berdasarkan tabel 4.5.6 di atas dapat diketahui bahwa sikap responden di SMAN 3 mayoritas bersikap baik sebanyak 26 responden (65,0%).

Tabel 4.5.7 Distribusi Sikap Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pernyataan Di SMAN 4 Kisaran Tahun 2013

No Pernyataan SS S N TS STS

f % f % f % f % f % 1 Pendidikan tentang seksual dan kesehatan

reproduksi di sekolah sangat diperlukan

21 52,5 18 45,0 1 2,5 - - - -

2 Remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri

38 95,0 - - 2 5,0 - - - -

3 Seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan

- - 1 2,5 1 2,5 4 10,0 34 85,0

4 Fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat saya terpengaruh untuk melakukannya

20 50,0 19 47,5 1 2,5 - - - -

5 Narkoba boleh digunakan jika diperlukan dalam pengobatan

8 20,0 22 55,0 8 20,0 1 2,5 1 2,5

6 Mengkonsumsi Napza di zaman modernisasi sekarang ini merupakan hal yang lumrah

- - 8 20,0 3 7,5 13 32,5 16 40,0

7 Anda tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat anda

2 5,0 4 10,0 18 45,0 9 22,5 7 17,5

8 HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual

11 27,5 17 42,5 1 2,5 8 20,0 3 7,5

9 Orang yang positif terinfeksi HIV/AIDS seharusnya di karantina

21 52,5 10 25,0 6 15,0 1 2,5 2 5,0

10 Tidak melakukan seks bebas dan penggunaan narkoba suntik merupakan salah satu cara pencegahan HIV/AIDS

19 47,5 17 42,5 4 10,0 - - - -

(63)

21 responden (52,5%) menyatakan sangat setuju. Sikap responden tentang pernyataan remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri, sebanyak 38 responden (95,0%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan, sebanyak 34 responden (85,0%) menyatakan sangat tidak setuju. Sikap responden tentang pernyataan fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat terpengaruh, sebanyak 20 responden (50,0%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan narkoba boleh digunakan dalam pengobatan, sebanyak 22 responden (55,0%) menyatakan setuju. Sikap responden tentang pernyataan mengkonsumsi Napza merupakan hal yang lumrah, sebanyak 16 responden (40,0%) menyatakan sangat tidak setuju.

Sikap responden tentang pernyataan tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS, sebanyak 18 responden (45,0%) menyatakan ragu-ragu. Sikap responden tentang pernyataan HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, sebanyak 17 responden (42,5%) menyatakan setuju.

Sikap responden tentang pernyataan orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus di karantina, sebanyak 21 responden (52,5%) menyatakan sangat setuju. Sikap responden tentang pernyataan tidak melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba suntik, sebanyak 19 responden (47,5%) menyatakan sangat setuju.

(64)

Tabel 4.5.8 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 4 Kisaran Tahun 2013

No Sikap Tentang Triad KRR Jumlah

f %

1. Baik 20 50,0

2. Cukup 20 50,0

3. Kurang - -

Total 40 100,0

Berdasarkan tabel 4.5.8 di atas dapat diketahui bahwa sikap responden di SMAN 4 bersikap baik sebanyak 20 responden (50,0%) dan bersikap cukup sebanyak 20 responden (50,0%).

Tabel 4.5.9 Distribusi Sikap Responden Tentang Triad KRR Menurut Item Pernyataan Di SMAN Kecamatan Kisaran Tahun 2013

No Pernyataan SS S N TS STS

f % f % f % f % f % 1 Pendidikan tentang seksual dan kesehatan

reproduksi di sekolah sangat diperlukan

80 50,0 64 40,0 13 8,1 1 0,6 2 1,3

2 Remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri

141 88,1 14 8,8 5 3,1 - - - -

3 Seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan

3 1,9 4 2,5 12 7,5 23 14,4 118 73,8

4 Fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat saya terpengaruh untuk melakukannya

88 55,0 52 32,5 10 6,3 4 2,5 6 3,8

5 Narkoba boleh digunakan jika diperlukan dalam pengobatan

47 29,4 67 41,9 32 20,0 6 3,8 8 5,0

6 Mengkonsumsi Napza di zaman modernisasi sekarang ini merupakan hal yang lumrah

6 3,8 18 11,3 15 9,4 55 34,4 66 41,3

7 Anda tidak akan berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat anda

15 9,4 18 11,3 72 45,0 38 23,8 17 10,6

8 HIV/AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual

34 21,3 38 23,8 12 7,5 49 30,6 27 16,9

9 Orang yang positif terinfeksi HIV/AIDS seharusnya di karantina

(65)

Tabel 4.5.9 (Lanjutan)

No Pernyataan SS S N TS STS

f % f % f % f % f % 10 Tidak melakukan seks bebas dan

penggunaan narkoba suntik merupakan salah satu cara pencegahan HIV/AIDS

96 60,0 43 26,9 12 7,5 4 2,5 5 3,1

Dari tabel 4.5.9 diatas dapat dilihat bahwa sikap responden tentang pernyataan perlunya pendidikan tentang seksual dan kesehatan reproduksi di sekolah, sebanyak 80 responden (50,0%) menyatakan sangat setuju. Sikap responden tentang pernyataan remaja yang melakukan seks bebas berarti merusak masa depannya sendiri, sebanyak 141 responden (88,1%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan seks merupakan bagian dari cinta yang tidak perlu dibatasi oleh ikatan perkawinan, sebanyak 118 responden (73,8%) menyatakan sangat tidak setuju. Sikap responden tentang pernyataan fenomena perilaku seksual bebas, tidak akan membuat terpengaruh, sebanyak 88 responden (55,0%) menyatakan sangat setuju.

Sikap responden tentang pernyataan narkoba boleh digunakan dalam pengobatan, sebanyak 67 responden (41,9%) menyatakan setuju. Sikap responden tentang pernyataan mengkonsumsi Napza merupakan hal yang lumrah, sebanyak 66 responden (41,3%) menyatakan sangat tidak setuju.

(66)

Sikap responden tentang pernyataan orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus di karantina, sebanyak 54 responden (33,8%) menyatakan sangat setuju. Sikap responden tentang pernyataan tidak melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba suntik, sebanyak 96 responden (60,0%) menyatakan sangat setuju.

Berdasarkan hasil tersebut maka sikap siswa seputar triad KRR di keempat SMA Negeri Kecamatan Kisaran dapat dikategorikan pada tabel 4.5.10 sebagai berikut:

Tabel 4.5.10 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Triad KRR Di SMAN Kecamatan Kisaran Tahun 2013

Nama Sikap Responden Jumlah

Sekolah Baik % Cukup % Kurang % f %

SMAN 1 26 65,0 14 35,0 - - 40 100,0

SMAN 2 30 75,0 10 25,0 - - 40 100,0

SMAN 3 26 65,0 14 35,0 - - 40 100,0

SMAN 4 20 50,0 20 50,0 - - 40 100,0

Total 102 63,8 58 36,3 0 0 160 100,0

Berdasarkan tabel 4.5.10 di atas dapat diketahui bahwa sikap responden dari masing-masing sekolah mayoritas bersikap baik sebanyak 102 responden (63,8%). 4.6 Sikap Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Triad KRR Tabel 4.6.1 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan Di SMAN 1 Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Sikap Jumlah

Baik % Cukup % f %

1. Baik 4 100,0 - - 4 100,0

2. Cukup 18 64,3 10 35,7 28 100,0

3. Kurang 4 50,0 4 50,0 8 100,0

(67)

Berdasarkan tabel 4.6.1 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup mempunyai sikap yang baik sebanyak 18 responden (64,3%).

Tabel 4.6.2 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Di SMAN 2 Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Sikap Jumlah

Baik % Cukup % f %

1. Baik 4 80,0 1 20,0 5 100,0

2. Cukup 23 85,2 4 6,8 27 100,0

3. Kurang 3 37,5 5 62,5 8 100,0

Total 30 75,0 10 25,0 40 100,0

Berdasarkan tabel 4.6.2 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup mempunyai sikap yang baik sebanyak 23 responden (85,2%).

Tabel 4.6.3 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Di SMAN 3 Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Sikap Jumlah

Baik % Cukup % f %

1. Baik 2 100,0 - - 2 100,0

2. Cukup 23 71,9 9 28,1 32 100,0

3. Kurang 1 16,7 5 83,3 6 100,0

Total 26 65,0 14 35,0 40 100,0

(68)

Tabel 4.6.4 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Di SMAN 4 Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Sikap Jumlah

Baik % Cukup % f %

1. Baik 2 25,0 6 75,0 8 100,0

2. Cukup 17 58,6 12 41,4 29 100,0

3. Kurang 1 33,3 2 66,7 3 100,0

Total 20 50,0 20 50,0 40 100,0

Berdasarkan tabel 4.6.4 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup mempunyai sikap yang baik sebanyak 17 responden (58,6%).

4.7 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap siswa tentang triad KRR di masing-masing SMA Negeri yang ada di Kecamatan Kisaran.

4.7.1 Perbedaan Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR

Tabel 4.7.1 Perbedaan Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR di SMA Negeri Kecamatan Kisaran

(69)

pengetahuan siswa di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 berbeda signifikan.

4.7.2 Perbedaan Sikap Responden Tentang Triad KRR

Tabel 4.7.2 Perbedaan Sikap Responden Tentang Triad KRR di SMA Negeri Kecamatan Kisaran

Dari tabel 4.7.2 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan dari masing-masing sekolah. Dari hasil uji statistik Kruskal Wallis didapatkan nilai p = 0,742 > α = 0,05 berarti H0 diterima dan dapat disimpulkan

bahwa sikap siswa di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 memiliki pandangan sikap yang sama baik.

4.7.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Responden Tentang Triad KRR

Tabel 4.7.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Responden Tentang Triad KRR Di SMA Negeri Kisaran Tahun 2013

No Pengetahuan Sikap Jumlah P. Value

Dari tabel 4.7.3 di atas dapat dilihat bahwa dengan hasil uji statistik Chi

(70)
(71)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Perbedaan Pengetahuan Siswa Tentang Triad KRR di SMA Negeri Kecamatan Kisaran

Berdasarkan hasil perhitungan Uji Kruskal Wallis terhadap variabel pengetahuan siswa di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 Kisaran, dapat disimpulkan adanya perbedaan yang signifikan antara pengetahuan siswa di keempat sekolah tersebut diatas.

Dari hasil penelitian dari 160 responden yang berada di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 Kisaran didapatkan tingkat pengetahuan responden yang baik berjumlah 19 responden (11,9%) ), cukup 116 responden (72,5%), dan kurang 25 responden (15,6%), sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang cukup.

(72)

Walaupun dari seluruh responden mayoritas berpengetahuan cukup, namun pengetahuan di keempat sekolah sangat jelas berbeda. Perbedaan tersebut terlihat jelas dari pengetahuan baik responden dari masing-masing sekolah. Dari jumlah 40 responden yang berpengetahuan baik di SMAN 1 yaitu sebanyak 4 responden (10,0%), di SMAN 2 yaitu sebanyak 5 responden (12,5%), di SMAN 3 yaitu sebanyak 2 responden (5,0%), sedangkan di SMAN 4 yaitu sebanyak 8 responden (20,0%).

Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat pengetahuan responden di antara SMAN 1 dan SMAN 2 memiliki nilai yang hampir sama dari tingkat pengetahuan siswa tentang triad KRR. Rendahnya pengetahuan responden dapat disebabkan ketiadaan penjelasan yang memadai tentang triad KRR yang diberikan oleh guru kelas maupun guru bimbingan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan tentang seksualitas, HIV/AIDS, dan Napza kepada siswa.

Berbeda halnya dengan SMAN 3, sekolah yang pada dasarnya sudah melaksanakan program PIK-KRR dalam beberapa tahun terakhir, namun hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan siswanya tentang triad KRR jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pengetahuan di sekolah lainnya. Ini dapat disimpulkan bahwa program PIK-KRR yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswa tentang kesehatan reproduksi di SMAN 3 dinyatakan belum berhasil secara optimal. Hal ini dapat disebabkan: tidak adanya pengawasan

(monitoring) secara langsung dari kepala sekolah tentang pelaksanaan program

(73)

penyuluhan berlangsung, serta kurangnya minat siswa untuk mengetahui lebih dalam tentang informasi yang diberikan mengenai seksualitas, HIV/AIDS dan Napza.

Adapun di SMAN 4, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan hasil penelitian di sekolah lainnya. Walaupun seperti halnya di SMAN 1 dan SMAN 2 yang belum melaksanakan program PIK-KRR, namun tingkat pengetahuan siswanya lebih baik. Hal ini dikarenakan para guru atau guru bimbingan penyuluhan ada memberikan penjelasan atau pengetahuan terkait tentang triad KRR kepada siswa baik di saat apel pagi maupun di sela-sela jam pelajaran berlangsung. Selain itu, kepala sekolah di SMAN 4 juga pernah terpilih sebagai kepala sekolah SMAN terbaik di Kisaran pada tahun 2012, sehingga terpilihnya kepala sekolah tersebut menunjukkan adanya koordinasi dan kerjasama antar seluruh elemen sekolah yang terdiri dari guru, staf dan para siswa untuk melakukan langkah-langkah yang dapat memajukan prestasi sekolah dan kompetensi para siswa tanpa harus secara resmi ada program yang menaunginya. Ini dapat dilihat dari banyaknya prestasi yang diterima SMAN 4 dibanding SMAN lainnya, meskipun SMAN 4 masih baru berdiri sekitar 8 tahun.

(74)

Oleh sebab itu, perlunya pemberian informasi pendidikan tentang kesehatan reproduksi yang tepat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan siswa terhadap pentingnya kesehatan reproduksi secara menyeluruh, sehingga remaja juga dapat bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya mengenai perilaku di kehidupannya sehari-hari. Pernyataan ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Muhammad Al-Mighwar di dalam buku Psikologi Remaja, bahwa remaja harus mengetahui peranan ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajarinya di lembaga pendidikan untuk kehidupannya sehari-hari. Hal ini mengingat, tidak sedikit ilmu pengetahuan yang dipelajari remaja tidak bisa diterapkan dalam kehidupannya.

5.2 Perbedaan Sikap Siswa Tentang Triad KRR di SMA Negeri Kecamatan Kisaran

Berdasarkan hasil penelitian dari 160 responden yang berada di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4 mayoritas responden memiliki sikap yang baik yaitu sebanyak 102 responden (63,8%) ) dan cukup 58 responden (36,3%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan menunjukkan bahwa sikap positif lebih banyak daripada sikap negatif. Artinya, tidak ada perbedaan sikap yang signifikan diantara keempat sekolah tersebut. Dengan kata lain sikap siswa tentang triad KRR di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 4, boleh dikatakan sama.

(75)

SMAN 4 memiliki kegiatan ekstrakurikuler keagamaan berupa pengajian bersama yang cukup sering dilakukan. Dengan adanya kegiatan tersebut, secara tidak langsung dapat mempengaruhi siswa terhadap pembentukan sikap. Karena dengan pemahaman agama yang kuat, niscaya remaja akan mampu menghindari dari segala bentuk pengaruh negatif yang ada.

Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosdawaty (2000) tentang perilaku seksual remaja terhadap 300 siswa di SMU N 1 Medan, SMU Methodist 1 Medan, dan MAN 1 Medan, bahwa terdapat perbedaan sikap di antara ketiga sekolah tersebut. Hal ini dikarenakan tidak adanya kegiatan yang berbasis keagamaan.

(76)

5.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Responden Tentang Triad KRR di SMA Negeri Kecamatan Kisaran

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan Chi Square dapat diambil kesimpulan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap siswa tentang triad KRR di SMAN 1, SMAN 2, SMAN, dan SMAN 4 Kisaran.

Sikap yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa sikap adalah tanggapan atau persepsi seseorang terhadap apa yang diketahuinya. Dalam teori diperjelas bahwa proses mengadopsi perilaku terjadi secara berurutan dari mulai kesadaran dimana remaja tersebut menyadari dan mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus kemudian

interest (merasa tertarik) dilanjutkan dengan evaluation (menimbang), trial

(mencoba) dan adoption (mengadopsi) (Notoadmodjo, 2005).

Dengan demikian, sikap sangat berkaitan erat dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang. Sikap seseorang terhadap suatu objek menunjukkan pengetahuan orang tersebut terhadap objek yang bersangkutan. Jika sikap tidak dapat langsung dilihat secara nyata, tetapi dapat diketahui melalui keputusan yang diambil siswa dalam menentukan jawaban mana pertanyaan dan pernyataan yang mengarah kepada hal yang positif atau negatif.

Gambar

Tabel 1. Proporsi sampel penelitian SMAN 1
Tabel 2. Proporsi sampel penelitian SMAN 2
Tabel 4.4.1   Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR  Menurut Item Pertanyaan Di SMAN 1 Kisaran Tahun 2013
Tabel 4.4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Triad KRR Di SMAN 1 Kisaran Tahun 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayaran untuk dapat tetap mempertahankan

Analisis terhadap seluruh peristilahan alat musik tradisional pada masyarakat Dayak Kanayatn dilakukan dalam tiga analisis, yakni inventarisasi peristilahan alat musik

Orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua tungkai akan tergantung bebas atau orang coba berbaring terlentang dengan fleksi tungkai pada sendi lutut. Ketuklah

Berbeda dengan bahasa Indonesia yang dapat menyingkat kata dengan satu fonem saja, bahasa Jepang berangkat dari dua fonem yang terdiri dari vokal dan konsonan,

Dismutase (SOD), TNF-alfa, dan IL-1 beta pada Sputum dan Serum Iin Noor Chozin, dr, SpP DPP 18 Hubungan Antara Kadar Vitamin D Dengan Ekspresi Cytokin Sel Th 17 Pada.. Pasien

Tumbuhan ini semakin langka di desa Ulang karena masyarakat memanfaatkan sebagai obat dengan mengambil bagian akar, pemanenan pasak bumi secara tidak langsung

Pada perlakuan A memiliki total koloni bakteri tertinggi yaitu 37,95 x 10 5 CFU/g, karena perlakuan perendaman dalam air, dimana tidak terdapat aloin dan

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan sumber dana, mengetahui