• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Sistem Informasi Wisata Di Taman Nasional Bali Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Sistem Informasi Wisata Di Taman Nasional Bali Barat"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP

PELAYANAN SISTEM INFORMASI WISATA

DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT

DETIARA JULINTA

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Tingkat Kepuasan Pengunjung terhadap Pelayanan Sistem Informasi Wisata di Taman Nasional Bali Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2015

(4)

ABSTRAK

DETIARA JULINTA. Tingkat Kepuasan Pengunjung terhadap Pelayanan Sistem Informasi Wisata di Taman Nasional Bali Barat. Dibimbing oleh E.K.S. HARINI MUNTASIB dan RESTI MEILANI.

Sistem informasi wisata merupakan salah satu pelayanan yang dibutuhkan oleh pengunjung untuk menunjang kegiatan wisatanya. Penelitian dilakukan untuk menilai tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelayanan sistem informasi wisata di Taman Nasional Bali Barat (TNBB), yang dikelola oleh pihak Balai TNBB dan PT. Trimbawan Swastama Sejati (PT. TSS) sebagai pemegang ijin pengusahaan pariwisata alam (IPPA). Metode yang digunakan adalah wawancara. Analisis data menggunakan customer satisfaction index (CSI). Hasil penelitian di lokasi yang dikelola Balai TNBB menunjukkan nilai CSI pengunjung domestik sebesar 0.65 dan pengunjung mancanegara sebesar 0.63, artinya pengunjung cukup puas terhadap pelayanan sistem informasi wisata yang dikelola Balai TNBB. Sementara itu, pada lokasi yang dikelola PT. TSS, nilai CSI pengunjung domestik sebesar 0.87 dan pengunjung mancanegara sebesar 0.85, artinya pengunjung sangat puas terhadap pelayanan sistem informasi wisata PT. TSS. Ketidakpuasan pengunjung disebabkan oleh faktor-faktor yang perlu dioptimalkan, yaitu pengisian website secara kontinyu dan periodik terhadap perkembangan wisata. Kata kunci: customer satisfaction index, domestik, mancanegara, pengunjung,

sistem informasi wisata.

ABSTRACT

DETIARA JULINTA. The Level of Visitor’s Satisfaction towards Tourism Information System Service in Bali Barat National Park. Supervised by E.K.S. HARINI MUNTASIB and RESTI MEILANI.

Tourism information system (TIS) is one of the services needed by visitors to support tourism activities. This research assessed visitor’s satisfaction toward TIS services (TISS) in Bali Barat National Park (BBNP). Tourism information system in BBNP were managed by the Office of BBNP and PT. Trimbawan Swastama Sejati (PT. TSS), one of natural tourism business permit (IPPA) holders. The method used was interview. Customer satisfaction index (CSI) was employed to analyse the data. The results showed that for location managed by Office of BBNP, CSI value for domestic visitors was 0.65 and foreign visitors was 0.63, which meant that visitors were rather satisfied with the TISS ran by the Office of BBNP. Meanwhile, in the location managed by PT. TSS, CSI value for domestic visitors was 0.87 and foreign visitors was 0.85, which meant that visitors were very satisfied with the TISS provided by PT. TSS. Dissatisfaction of visitors due to the factors that needed to be optimized, e.g. website that needed to be continuously and periodically updated in accordance with tourism development. Keywords: customer satisfaction index, domestic, foreign, tourism information

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP

PELAYANAN SISTEM INFORMASI WISATA

DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT

DETIARA JULINTA

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)
(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 hingga Maret 2015 ini adalah Tingkat Kepuasan Pengunjung terhadap Pelayanan Sistem Informasi Wisata di Taman Nasional Bali Barat.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Prof Dr E.K.S. Harini Muntasib, MS dan Ibu Resti Meilani, SHut, MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terimakasih kepada orangtua tercinta Bapak Dedi Setiadi (Alm) dan Ibu Titi E. Purwanti yang selalu mendoakan dan melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis, serta kepada Deyna, dan Tante Eti yang selalu mendukung penulis. Selain itu kepada Bapak I Gede Mahendra, Bapak I Putu Gede Arya, dan Arie Subagja selaku pembimbing lapang dari Balai Taman Nasional Bali Barat. Penghargaan juga penulis sampaikan kepada Keluarga Besar Balai Taman Nasional Bali Barat, Bapak Yulianus Sunarto selaku executive director PT. Trimbawan Swastama Sejati, dan kelompok pemandu wisata TNBB yang telah banyak membantu selama pengumpulan data. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Annisa Rachmawati, Dinda Rahayu, Mona Annisa, Nadya Sylvia, Maulida Rahmah, Shindy Haquesta, Ribka Kezia, Resti Ramdaniati, Putri Amalina, dan Rahadian Anugerah atas bantuan, kesabaran, dan dukungan untuk penulis, Tim PKLP TNBB 2015, keluarga besar KSHE 48, para senior di Laboratorium Rekreasi Alam dan Ekowisata, dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

METODE 2

Lokasi dan Waktu Penelitian 2

Alat dan Instrumen 2

Jenis Data 2

Metode Pengumpulan Data 3

Pengolahan dan Analisis Data 5

Sintesis Data 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 8

Kondisi Umum Lokasi Penelitian 8

Sistem Informasi Wisata di Taman Nasional Bali Barat 9

Karakteristik Pengunjung di Taman Nasional Bali Barat 11

Sumber Informasi Pengunjung di Taman Nasional Bali Barat 12

Tingkat Kepuasan Pengunjung di Taman Nasional Bali Barat 13

SIMPULAN DAN SARAN 21

Simpulan 21

Saran 21

(10)

DAFTAR TABEL

1 Jenis data dan informasi yang dikumpulkan 3

2 Dimensi dan atribut pengukuran kualitas pelayanan sistem informasi

wisata untuk Customer Satisfaction Index 4

3 Kriteria nilai MIS dan MSS 7

4 Kriteria nilai Customer Satisfaction Index (CSI) 7 5 Perhitungan CSI pengunjung domestik di lokasi yang dikelola oleh

Balai TNBB 13

6 Perhitungan CSI pengunjung mancanegara di lokasi yang dikelola oleh

Balai TNBB 14

7 Tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem informasi wisata

pengunjung domestik di Balai TNBB 17

8 Tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem informasi wisata

pengunjung mancanegara di Balai TNBB 17

9 Perhitungan CSI pengunjung domestik di lokasi yang dikelola oleh The

Menjangan 18

10 Perhitungan CSI pengunjung mancanegara di lokasi yang dikelola oleh

The Menjangan 18

11 Tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem informasi wisata

pengunjung domestik di The Menjangan 20

12 Tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem infomasi wisata

pengunjung mancanegara di The Menjangan 20

DAFTAR GAMBAR

1 Objek wisata Taman Nasional Bali Barat 9

2 Sistem informasi pengunjung di Balai TNBB: (a) website Balai TNBB

(b) pusat informasi pengunjung Balai TNBB 10

3 Sistem informasi pengunjung di The Menjangan: (a) website The Menjangan (b) pusat informasi pengunjung The Menjangan 11 4 Tingkat umur pengunjung di Balai TNBB: (a) pengunjung domestik

(b) pengunjung mancanegara 11

5 Sumber informasi yang digunakan pengunjung untuk memperoleh informasi di Balai TNBB: (a) pengunjung domestik (b) pengunjung

mancanegara 12

6 Sumber informasi yang digunakan pengunjung untuk memperoleh informasi di The Menjangan: (a) pengunjung domestik (b) pengunjung

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan seseorang ketika akan melakukan aktivitas berwisata tidak terlepas dari kebutuhan mereka akan sarana informasi. Pengunjung atau wisatawan merupakan orang yang mengunjungi tempat wisata dengan tujuan tertentu terutama untuk tujuan rekreasi (Goeldner et al. 2000). Salah satu pelayanan bagi pengunjung atau wisatawan yaitu pelayanan sistem informasi. Sistem informasi bagi pengunjung merupakan suatu rangkaian proses mendapatkan sebuah informasi atau pesan untuk melakukan kegiatan wisata (Jubenville et al. 1987). Informasi dibutuhkan pengunjung guna mendapatkan gambaran yang jelas mengenai objek wisata serta keadaan tempat yang akan dituju, agar pengunjung tidak salah dalam menentukan tujuan wisata mereka. Hal ini merupakan proses yang berkelanjutan bagi pengunjung sebelum, selama, dan setelah partisipasi dalam kegiatan wisata. Informasi tersebut antara lain menyangkut tujuan wisata, objek wisata yang menarik, sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan wisata, produk wisata yang diminati, dan lain sebagainya.

Pelayanan sistem informasi wisata memudahkan pengunjung dalam melakukan kegiatan wisatanya, sehingga penting bagi pengelola yang bergerak di bidang pariwisata untuk menyediakan pelayanan sistem informasi wisata bagi pengunjung. Penyediaan sistem informasi wisata oleh pengelola di bidang pariwisata, mempengaruhi jenis informasi yang akan diterima oleh pengunjung dan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pengunjung dalam suatu kawasan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan pengunjung yang diperoleh setelah pengunjung melakukan atau menikmati sesuatu. Wilkie (1994) mendefinisikan bahwa kepuasan konsumen merupakan respon emosional terhadap evaluasi pengalaman mengonsumsi produk atau jasa. Kepuasan yang diperoleh pengunjung selama beraktifitas di dalam kawasan wisata, dapat menentukan keberlanjutan suatu kawasan wisata tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan dan memperbaiki standar pelayanan yang dapat diberikan oleh pengelola, maka perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kualitas pengalaman yang diperoleh para pengunjung selama berada di dalam kawasan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, yaitu dengan melakukan survey tingkat kepuasan pengunjung (Customer Satisfaction Index) (Muntasib et al. 2014).

(12)

2

pengunjung hanya datang pada waktu tertentu seperti bulan Agustus dan September.

TNBB dan pihak pemegang IPPA tersebut menawarkan berbagai potensi wisata alam yang terkandung di dalamnya serta mengelola sistem informasi wisata pada masing-masing lokasi. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai kepuasan pengunjung terhadap pelayanan sistem informasi wisata di TNBB, sehingga dapat digunakan oleh pengelola wisata sebagai masukan atau bahan pertimbangan dalam menyediakan informasi guna memasarkan potensi wisata di lokasi tersebut menjadi lebih baik lagi.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelayanan sistem informasi wisata di Taman Nasional Bali Barat.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak pengelola Taman Nasional Bali Barat bagi peningkatan pelayanan sistem informasinya serta diharapkan dapat menjadi sumber acuan dan perbandingan dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Taman Nasional Bali Barat, khususnya pada lokasi wisata yang dikelola Balai TNBB dan pada lokasi The Menjangan yang dikelola oleh pemegang IPPA PT. TSS, pada bulan Februari sampai Maret 2015.

Alat dan Instrumen

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, kamera, seperangkat personal computer (PC) lengkap dengan software Microsoft Office 2007, serta instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan panduan wawancara.

Jenis Data

(13)

3 Tabel 1 Jenis data dan informasi yang dikumpulkan

No. Jenis Data Informasi yang Dikumpulkan

Metode website The Menjangan, konektivitas antar website pengelola)

b. Email (keaktifan email, respon email)

c. Penanggungjawab/contact person (respon contact person)

Wawancara center, leaflet, brosur, pemandu wisata, dll)

b. Kemudahan mengakses informasi

c. Informasi kegiatan dan biaya wisata

d. Informasi hazard dari pengelola

Wawancara

a. Penyampaian dalam website b. Hubungan antar website (Balai

Kepuasan pengunjung terhadap pelayanan sistem informasi wisata yang disediakan oleh pengelola (Balai TNBB dan The Menjangan)

Wawancara menggunakan kuisioner

Metode Pengumpulan Data

Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh informasi terkait dengan kondisi umum kawasan, jenis-jenis informasi, serta informasi yang terkait dengan sistem informasi wisata di Taman Nasional Bali Barat. Pustaka yang digunakan berupa hasil penelitian, baik berbentuk jurnal maupun laporan hasil penelitian lainnya. Wawancara

(14)

4

Ekosistem Hutan (PEH) pada bagian konservasi Balai TNBB dan direktur pelaksana PT. TSS.

Kuisioner

Kuisioner digunakan dalam pengambilan data mengenai kepuasan pengunjung terhadap pelayanan sistem informasi wisata, yaitu dengan meminta pengunjung memberikan penilaian pada tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan suatu atribut yang disusun berdasarkan dimensi kualitas jasa untuk menghitung nilai CSI. Dimensi yang diukur dalam penelitian ini yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy) terkait pelayanan sistem informasi wisata. Total seluruh atribut yang diukur berdasarkan empat dimensi tersebut adalah delapan atribut (Tabel 2). Tabel 2 Dimensi dan atribut pengukuran kualitas pelayanan sistem informasi

wisata untuk Customer Satisfaction Index

No. Dimensi No Atribut Atribut

1 Keandalan 1 Kesesuaian isi website dengan rencana yang ditawarkan

2 Ketepatan isi website dalam memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan 2 Daya Tanggap 3 Kecepatan dan tanggapan pengelola

sebelum dan selama berada di kawasan dalam memberikan informasi terkini

4 Kesiapan pengelola dalam

membantu/menanggapi permintaan pengunjung

3 Jaminan 5 Jaminan keamanan data dan informasi yang diberikan kepada pengunjung

6 Teknologi informasi dapat diakses dalam 24 jam

4 Empati 7 Pengelola memperhatikan pengunjung dalam pelayanan sistem informasi wisatanya

8 Kepekaan pengelola terhadap pelayanan informasi jika terjadi bahaya bagi pengunjung

Atribut disusun berdasarkan skala Likert dengan lima alternatif jawaban yang disusun berdasarkan bobot (Supranto 2011).

(15)

5

Keterangan:

n = Jumlah sampel/jumlah sampel pengunjung (orang) N = Jumlah rata-rata pengunjung selama 3 tahun (orang) e = Batas error 10%

1 = Bilangan konstan

Jumlah rata-rata pengunjung selama tiga tahun terakhir pada lokasi yang dikelola Balai TNBB sebesar 7053 orang pengunjung domestik dan 33003 orang pengunjung mananegara, sehingga diperoleh sebanyak 99 responden domestik dan 100 responden mancanegara. Sementara itu pada lokasi The Menjangan, jumlah rata-rata pengunjung selama tiga tahun terakhir sebanyak 164 orang pengunjung domestik dan 1983 orang pengunjung mancanegara, sehingga diperoleh sebanyak 62 responden domestik dan 95 responden mancanegara. Namun pada saat penelitian, pengunjung domestik yang datang ke The Menjangan hanya terdapat sebanyak 30 orang sehingga jumlah tersebut dijadikan sebagai responden.

Pengolahan dan Analisis Data

Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut-atribut produk/jasa. Adapun cara untuk mengukur CSI dilakukan melalui tahapan berikut (Aritonang dan Lerbin 2005):

1. Mean Importance Score (MIS)

Nilai MIS berasal dari rata-rata kepentingan tiap atribut. Semakin besar nilai MIS dari suatu atribut maka semakin tinggi pula nilai kepentingan dari atribut tersebut menurut pengunjung. Nilai MIS ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

Yi = tingkat kepentingan atribut Y ke-i n = jumlah pengunjung

2. Mean Satisfaction Score (MSS)

(16)

6

Keterangan:

Yi = tingkat pelaksanaan atribut Y ke-i n = jumlah pengunjung

3. Weight Factors (WF)

Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut. Nilai WF ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

p = atribut kepentingan ke-p WF = bobot skor tingkat kepentingan

MISi = rata-rata kepentingan pengunjung per atribut 4. Weight Score (WS)

Bobot ini merupakan perkalian antara WF dengan rata-rata tingkat pelaksanaan. Nilai WF ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

MSS = nilai rata-rata kepuasan pengunjung

WSi = bobot skor tingkat kepuasan pengunjung per atribut WFi = bobot skor tingkat kepentingan pengunjung per atribut 5. Customer Satisfaction Index (CSI)

Nilai CSI ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

p = atribut kepentingan ke-p

HS = (High scale) skala maksimum yang digunakan yaitu 5.

Tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan pengunjung diklasifikasikan berdasarkan skala numerik yang dihitung dengan persamaan sebagai berikut (Walpole 1992):

Keterangan:

Rs = Rentang skala m = Skor tertinggi n = Skor terendah

(17)

7 Rentang tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan berkisar dari 1─5, tingkat kepentingan tertinggi dicapai jika MIS menunjukkan nilai 5 dan tingkat pelaksanaan tertinggi dicapai bila MSS menunjukkan nilai 5. Rentang skala MIS dan MSS pada penelitian ini dihitung sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperoleh hasil bahwa kepentingan dinilai sangat tidak penting jika MIS terletak pada rentang 1.00 ≤ MIS ≤ 1.80 dan sangat penting jika MIS terletak pada rentang 4.20 < MIS ≤ 5.00 sedangkan pelaksanaan dinilai sangat tidak baik jika MSS terletak pada rentang 1.00 ≤ MSS ≤ 1.80 dan sangat baik jika MSS terletak pada rentang 4.20 < MSS ≤ 5.00 (Tabel 2).

Tabel 3 Kriteria nilai MIS dan MSS Skala penilaian

Kriteria index kepuasan menggunakan kisaran 0.00 hingga 1.00 (tidak puas hingga sangat puas; Tabel 4).

Tabel 4 Kriteria nilai Customer Satisfaction Index

Nilai CSI Kriteria CSI

0.81─1.00 Sangat puas

0.66─0.80 Puas

0.51─0.65 Cukup puas 0.35─0.50 Kurang puas

0.00─0.34 Tidak puas

Sumber: Aritonang dan Lerbin (2005)

(18)

8

Pengunjung dapat dikatakan puas terhadap suatu atribut tertentu, jika nilai kesesuaian yang dihasilkan adalah 100% atau mendekati 100%. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kotler dan Armstrong (2008) bahwa pengunjung dikatakan sangat puas jika nilai kesesuaian >100%, sehingga apabila suatu atribut memiliki nilai kesesuaian <100% diperlukan pengembangan terkait pelayanan terhadap sistem informasi wisata pengunjung dengan mempertimbangkan masukan dari pengunjung sebagai responden. Hal ini berkaitan agar pengelola dapat meningkatkan pelayanan terhadap sistem informasi wisata di kawasan TNBB, sesuai dengan yang diharapkan oleh pengunjung.

Sintesis Data

Hasil yang diperoleh dari pengolahan dan analisis data, kemudian dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dan pustaka lainnya yang terkait dengan pelayanan sistem informasi wisata dari berbagai jurnal ilmiah, karya ilmiah, tesis, buku-buku ilmiah untuk menyusun aspek-aspek yang perlu diperbaiki dalam pelayanan sistem informasi wisata di Taman Nasional Bali Barat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

TNBB secara administrasi pemerintahan terletak dalam dua kabupaten yaitu Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana Provinsi Bali. Secara geografis TNBB terletak antara 8o05’20”LS dan 144o25’00”─114o56’30”BT. TNBB memiliki kegiatan wisata di zona pemanfaatan sesuai dengan PP Nomor 36 tahun 2010. Pengelolaan wisata ini dilakukan oleh pihak TNBB dan tiga pemegang IPPA, yaitu PT. Trimbawan Swastama Sejati (PT. TSS), PT. Shorea Barito Wisata (PT. SBW), dan PT. Disthi Kumala Bahari (PT. DKB) (Gambar 1).

Pengelolaan sistem informasi wisata di TNBB dikelola oleh masing-masing pihak, baik pada lokasi yang dikelola Balai TNBB maupun pihak pemegang IPPA. Penelitian mengenai sistem informasi wisata tidak dapat dilakukan di PT. SBW dan PT. DKB. Hal ini disebabkan PT. SBW sedang terdapat perbaikan pada bangunan dan sementara waktu tidak dibuka untuk kegiatan wisata, sedangkan PT. DKB memiliki aktivitas wisata minat khusus yaitu budidaya mutiara, snorkeling, dan diving, sehingga pengunjung tidak datang setiap waktu. Oleh karena itu, penelitian mengenai sistem informasi wisata dilakukan di kawasan yang dikelola oleh Balai TNBB dan PT. TSS dengan nama lokasi wisata The Menjangan.

(19)

9

Sumber: BTNBB (2013)

Gambar 1 Objek wisata Taman Nasional Bali Barat

Sistem Informasi Wisata di Taman Nasional Bali Barat

Sistem informasi bagi pengunjung merupakan suatu proses memperoleh sebuah informasi untuk dapat melakukan kegiatan wisata. Informasi terkait objek wisata tersebut penting bagi pengunjung dalam penentuan tujuan wisata mereka. Wober dan Gretzel (2000) menyatakan bahwa sebuah sistem informasi wisata terdiri dari saluran informasi terkait dan saling tergantung yang memiliki fungsi tersendiri.

Sistem informasi wisata yang dikelola oleh Balai TNBB

TNBB telah menyediakan sistem informasi wisata bagi pengunjung. Sistem informasi wisata di luar kawasan yang dikelola oleh Balai TNBB memanfaatkan internet, yaitu melalui website (www.tnbalibarat.com) dan email (tnbb09@gmail.com). Isi website menampilkan kawasan wisata TNBB secara umum, namun informasi mengenai aktivitas wisata, fasilitas, akomodasi, paket wisata, serta pemesanan melalui online tidak ditampilkan di dalam website. Pembaharuan isi website tidak dilakukan secara periodik. Email disediakan bagi pengunjung untuk mendapatkan informasi lebih rinci mengenai program dan kegiatan wisata. Balai TNBB juga mengembangkan sistem informasi wisata di dalam kawasan, yaitu pusat informasi pengunjung (visitor center), pemandu wisata, papan interpretasi, leaflet, serta buku informasi.

(20)

10

Kepala Balai Taman Nasional, dan penanggung jawab papan interpretasi adalah masing-masing Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN).

Pelayanan informasi bagi pengunjung mengenai kegiatan yang ditawarkan serta biaya yang perlu dikeluarkan, dapat diketahui langsung ketika pengunjung mendatangi kawasan wisata yang dituju. Informasi potensi bahaya mengenai kawasan disampaikan oleh polisi kehutanan (jika ditemui oleh pengunjung), secara langsung oleh pemandu wisata yang mendampingi pengunjung sebelum dan selama melakukan aktivitas wisata, kemudian secara tidak langsung kantor Syahbandar (Dirjen Perhubungan Laut) memberikan himbauan kepada pengusaha jasa transportasi laut mengenai keadaan cuaca. Pemandu wisata yang dikelola Balai TNBB merupakan masyarakat sekitar kawasan yang dilibatkan.

(a) (b)

Gambar 2 Sistem informasi pengunjung di Balai TNBB: (a) website Balai TNBB (b) pusat informasi pengunjung Balai TNBB

Sistem informasi wisata yang dikelola oleh PT. TSS

Sistem informasi wisata yang sudah dipersiapkan bagi pengunjung The Menjangan yang dikelola oleh pihak PT. TSS, tidak jauh berbeda dengan sistem informasi wisata yang sudah dimiliki oleh Balai TNBB. The Menjangan juga menggunakan website (www.themenjangan.com) dan email (bliss@themenjangan.com) sebagai sistem informasi wisata di luar kawasan. Pembaharuan isi website dilakukan oleh pengelola, namun tidak ditentukan secara teratur waktunya. Isi website menampilkan secara rinci aktivitas wisata, fasilitas, akomodasi, paket wisata, serta pemesanan melalui online. Email digunakan untuk menanyakan informasi lebih rinci berkaitan dengan program dan kegiatan wisata. Pusat informasi pengunjung (visitor center), pemandu wisata, leaflet, serta brosur juga disediakan oleh The Menjangan sebagai bagian dari sistem informasi wisata di dalam kawasan.

(21)

11 pemandu wisata kepada pengunjung. Ranger dan pemandu wisata merupakan petugas yang bekerja langsung dibawah pengelola The Menjangan.

(a) (b)

Gambar 3 Sistem informasi pengunjung di The Menjangan: (a) website The Menjangan (b) pusat informasi pengunjung The Menjangan

Karakteristik Pengunjung di Taman Nasional Bali Barat

Karakteristik pengunjung pada lokasi yang dikelola oleh Balai TNBB

Pengunjung domestik yang terdapat pada lokasi ini terdiri dari 54 laki-laki (55%) dan 45 perempuan (45%), sedangkan pengunjung mancanegara terdiri dari 43 laki-laki (43%) dan 57 perempuan (57%). Menurut Wibowo (1987), pengelompokkan pengunjung berdasarkan tingkat umur dibagi menjadi pengunjung muda (13─19 tahun), pengunjung dewasa (20─55 tahun), dan pengunjung tua (>55 tahun). Tingkat umur pengunjung domestik dan mancanegara didominasi pengunjung dewasa berturut-turut sebanyak 78 pengunjung (79%) dan 60 pengunjung (60%) (Gambar 4), sedangkan tingkat umur terendah pada pengunjung domestik yaitu sebanyak 5 pengunjung tua (5%) (Gambar 4a), pada pengunjung mancanegara sebanyak 4 pengunjung muda (4%) (Gambar 4b).

(a) (b)

(22)

12

Karakteristik pengunjung pada lokasi yang dikelola oleh PT. TSS

Pada lokasi ini pengunjung domestik terdiri dari 16 laki-laki (53%) dan 14 perempuan (47%). Pengunjung mancanegara terdiri dari 50 laki-laki (53%) dan 45 perempuan (47%). Tingkat umur pengunjung domestik seluruhnya pengunjung dewasa (100%), sedangkan pengunjung mancanegara didominasi oleh 89 pengunjung dewasa (94%) dan terendah sebanyak 6 pengunjung muda (6%).

Sumber Informasi Pengunjung di Taman Nasional Bali Barat

Sumber informasi yang digunakan pengunjung domestik dan mancanegara sebelum mendatangi kawasan yaitu berasal dari website, teman, agen travel, dan media massa (tv, radio, koran). Persentase sumber informasi pengunjung pada kawasan yang dikelola Balai TNBB dengan The Menjangan berbeda. Pada lokasi yang dikelola Balai TNBB, persentase tertinggi sumber informasi yang diperoleh pengunjung domestik maupun mancanegara berasal dari teman berturut-turut sebanyak 58 orang (59%) dan 41 orang (41%) (Gambar 5). Persentase terendah bagi pengunjung domestik yaitu dari media massa sebanyak 10 orang (10%) (Gambar 5a), sedangkan pengunjung mancanegara yaitu dari website sebanyak 4 orang (4%) (Gambar 5b).

(a) (b)

Gambar 5 Sumber informasi yang digunakan pengunjung untuk memperoleh informasi di Balai TNBB: (a) pengunjung domestik (b) pengunjung mancanegara

(23)

13

Tingkat Kepuasan Pengunjung di Taman Nasional Bali Barat

Tingkat kepuasan pengunjung terhadap sistem informasi wisata yang dikelola Balai TNBB

Nilai CSI pengunjung domestik untuk atribut dimensi kualitas pelayanan sistem informasi wisata yang dikelola Balai TNBB adalah sebesar 0.65 (Tabel 5). Sementara nilai CSI pengunjung mancanegara adalah sebesar 0.63 (Tabel 6). Nilai CSI pengunjung domestik maupun mancanegara terletak pada rentang 0.51─0.65 (Tabel 4) yang menunjukkan bahwa pengunjung domestik dan mancanegara merasa cukup puas terhadap kinerja pelayanan sistem informasi wisata yang dikelola Balai TNBB.

Tabel 5 Perhitungan Customer Satisfaction Index pengunjung domestik di lokasi yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Bali Barat

(24)

14

Tabel 6 Perhitungan Customer Satisfaction Index pengunjung mancanegara di lokasi yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Bali Barat

No. Atribut Mean

Sementara itu, hasil perhitungan nilai CSI berdasarkan penelitian Himawan et al. (2013) di Wisata Agro Wonosari lebih tinggi dari nilai CSI yang diperoleh pengunjung pada lokasi yang dikelola Balai TNBB, yaitu sebesar 0.68 atau 68%, yang menunjukkan bahwa indeks kepuasan pengunjung pada kriteria puas. Ada perbedaan ketersediaan media promosi pada kedua lokasi tersebut yang diduga menyebabkan perbedaan kepuasan pengunjung. Wisata Agro Wonosari telah menyediakan periklanan menggunakan media promosi bagi pengunjung sebelum mengunjungi kawasan, yaitu berupa surat kabar lokal, billboard, website resmi, dan brosur, serta menyediakan pula pelayanan customer service selama pengunjung berada di dalam kawasan wisata (Himawan et al. 2013).

Nilai CSI yang belum mencapai 100%, bahkan masih di bawah 80%, menunjukkan masih terdapat faktor-faktor yang menyebabkan pengunjung belum merasa puas. Tjiptono (2008) menyebutkan bahwa situasi ketidakpuasan terjadi apabila pengunjung telah menggunakan jasa dan merasakan bahwa kinerja jasa ternyata tidak memenuhi harapan pengunjung. Pengunjung dikatakan puas apabila nilai tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem informasi wisata ini >80%. Pengelola pelayanan sistem informasi wisata di TNBB perlu memperhatikan atribut yang memperoleh nilai tingkat kesesuaian <80%, baik pada pengunjung domestik maupun pengunjung mancanegara.

(25)

15 sehingga pengunjung kesulitan memperoleh informasi mengenai kegiatan wisata pada lokasi yang akan dikunjungi. Jubenville et al. (1987) memaparkan, ketika pengunjung mencari informasi awalnya berdasarkan sumber-sumber yang mereka kenal dan dipercaya sehingga dapat menjadi acuan bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan wisata. Website resmi seharusnya dapat menjadi sumber yang dipercaya oleh pengunjung, namun Balai TNBB memiliki kendala dalam pengelolaan website khususnya perihal pembaharuan isi website, karena mekanisme anggaran khusus yang tersedia. Informasi yang tidak lengkap dalam website tidak dapat diandalkan oleh pengunjung, sehingga pengunjung domestik (59%; Gambar 5a) dan mancanegara (41%; Gambar 5b) lebih banyak mendapatkan informasi dari teman. Ini menyebabkan, nilai kesesuaian pada atribut ini sangat rendah. Pengelola perlu melakukan pembaharuan isi website secara periodik serta melengkapi informasinya agar dapat memenuhi kebutuhan pengunjung akan informasi terkait wisata. Foster (1985) menyatakan bahwa terdapat faktor utama yang mempengaruhi perjalanan wisata, salah satunya yaitu pengetahuan untuk melakukan perjalanan (travel awareness) yang meliputi informasi tentang daerah tujuan wisata, ketersediaan fasilitas, dan pelayanannya. Terkait hal ini diperlukan anggaran khusus dalam pengelolaan website agar dapat diperbaharui secara periodik, selain itu dalam pengisian website dapat ditambahkan informasi mengenai aktivitas dan program wisata, fasilitas, akomodasi, paket wisata, serta pemesanan melalui online.

Atribut 7 yang berkaitan dengan ‘pengelola memperhatikan pengunjung dalam pelayanan sistem informasi wisatanya’, juga memperoleh nilai <80% dari pengunjung mancanegara (67.88%; Tabel 8). Nilai atribut ini rendah bagi pengunjung mancanegara dikarenakan pengelola kurang memahami keinginan/kebutuhan pengunjung untuk melakukan aktivitas wisata mereka. Menurut Jubenville et al. (1987), perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata perlu mengetahui keinginan pengunjung, hal tersebut penting karena mempengaruhi jenis informasi yang dibutuhkan serta bagaimana pengunjung mencari atau menerima informasi tersebut. Berkaitan dengan hal ini pengelola perlu mengetahui trend pengunjung mancanegara sehingga dapat menentukan informasi seperti apa yang dibutuhkan pengunjung.

(26)

16

pengunjung membutuhkan informasi salah satunya mengenai bahaya dan keselamatan bagi mereka. Penyampaian informasi bahaya sudah diberikan oleh pemandu selama pengunjung melakukan aktivitas wisatanya, namun untuk media informasi (leaflet, brosur, buku informasi) masih belum diberikan sepenuhnya kepada pengunjung karena keterbatasan jumlah, sehingga pengunjung kesulitan memperoleh informasi melalui media tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan jumlah media informasi (leaflet, brosur, buku informasi) yang dibutuhkan pengunjung untuk menunjang kebutuhan akan informasi wisatanya.

Kepekaan pengelola terhadap pelayanan informasi jika terjadi bahaya bagi pengunjung pada atribut 8, juga memperoleh nilai kesesuaian <80% bagi pengunjung domestik (76.82%; Tabel 7) dan mancanegara (76.63%; Tabel 8). Kepekaan pengelola dalam menyampaikan bahaya merupakan hal yang penting, karena berkaitan dengan keselamatan pengunjung. Hal ini dikarenakan masih kurangnya penyampaian yang diberikan pemandu wisata mengenai potensi bahaya kepada pengunjung, serta belum adanya pengawasan terhadap batasan jumlah kunjungan pengunjung wisata pada lokasi yang dikelola Balai TNBB. BSN (2014) menyatakan, keselamatan pengunjung meliputi tiga aspek penting yaitu keselamatan pengunjung terhadap sumberdaya, keselamatan sumberdaya terhadap pengunjung, dan keselamatan pengunjung terhadap pengunjung. Menurut BSN (2014), pengelola perlu memperhatikan distribusi pengunjung dan penyediaan sistem informasi yang mendukung keselamatan pengunjung dan objek/sumberdaya. Perlu adanya perhatian lebih mendalam dari pengelola terkait batasan jumlah kunjungan serta pemahaman mengenai potensi bahaya yang disampaikan pemandu wisata kepada pengunjung.

(27)

17 Tabel 7 Tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem informasi wisata

pengunjung domestik di Balai Taman Nasional Bali Barat

No. Atribut Tingkat

memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan

416 40 9.62

3. Kecepatan dan tanggapan pengelola sebelum dan selama berada di

kawasan dalam memberikan

informasi terkini

427 318 74.47

4. Kesiapan pengelola dalam membantu/ menanggapi permintaan pengunjung

425 395 92.94

5. Jaminan keamanan data dan informasi yang diberikan kepada pengunjung

411 336 81.75

6. Teknologi informasi dapat diakses dalam 24 jam

433 338 78.05

7. Pengelola memperhatikan pengunjung dalam pelayanan sistem informasi wisatanya

430 346 80.47

8. Kepekaan pengelola terhadap

pelayanan informasi jika terjadi bahaya bagi pengunjung

453 348 76.82

Tabel 8 Tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem informasi wisata pengunjung mancanegara di Balai Taman Nasional Bali Barat

No. Atribut Tingkat

memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan

446 10 2.24

3. Kecepatan dan tanggapan pengelola sebelum dan selama berada di

kawasan dalam memberikan

informasi terkini

443 317 71.56

4. Kesiapan pengelola dalam membantu/ menanggapi permintaan pengunjung

448 371 82.81

5. Jaminan keamanan data dan informasi yang diberikan kepada pengunjung

407 352 86.49

6. Teknologi informasi dapat diakses dalam 24 jam

419 309 73.75

7. Pengelola memperhatikan pengunjung dalam pelayanan sistem informasi wisatanya

439 298 67.88

8. Kepekaan pengelola terhadap

pelayanan informasi jika terjadi bahaya bagi pengunjung

(28)

18

Tingkat kepuasan pengunjung terhadap sistem informasi wisata yang dikelola PT. TSS

Nilai CSI pengunjung domestik untuk atribut dimensi kualitas pelayanan sistem informasi wisata yang dikelola PT TSS adalah sebesar 0.87 (Tabel 9), sementara nilai CSI pengunjung mancanegara adalah sebesar 0.85 (Tabel 10). Hal ini berarti bahwa tingkat CSI terletak pada rentang 0.81–1.00 (Tabel 4) yang menunjukkan bahwa pengunjung domestik dan mancanegara merasa sangat puas terhadap kinerja pelayanan sistem informasi wisata yang dikelola PT TSS. Ini berbeda dengan nilai CSI pada lokasi yang dikelola oleh Balai TNBB yang menunjukkan bahwa pengunjung merasa cukup puas.

Tabel 9 Perhitungan Customer Satisfaction Index pengunjung domestik di lokasi yang dikelola The Menjangan

No. Atribut Mean

Tabel 10 Perhitungan Customer Satisfaction Index pengunjung mancanegara di lokasi yang dikelola oleh The Menjangan

(29)

19 Kepuasan pengunjung merupakan perasaan senang atau kecewa pengunjung yang didapat dengan membandingkan antara kesan terhadap kinerja pelayanan dengan harapan terhadap kinerja pelayanan tersebut (Kotler 2000). Apabila kenyataannya sama dengan atau lebih dari hasil yang diharapkan, maka pengunjung akan puas.

Nilai CSI menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengunjung yang diperoleh belum mencapai 100%, hal ini menunjukkan masih terdapat faktor-faktor yang menyebabkan pengunjung belum puas sepenuhnya. Umar (2003) mengatakan bahwa kepuasan pengunjung dapat dianalisis dari dua dimensi yaitu dari harapan-harapan atas sesuatu dan kenyataan-kenyataan yang diterima pengunjung.

Tingkat kesesuaian yang kurang dari 80%, baik pada pengunjung domestik maupun mancanegara, hanya terdapat pada atribut 1 dan 2. Tingkat kesesuaian terendah adalah atribut 2 bagi pengunjung domestik (18.18%; Tabel 11) maupun mancanegara (75.92%; Tabel 12) yaitu ketepatan isi website dalam memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan. Atribut selanjutnya yang masuk dalam prioritas, untuk pengunjung domestik (21.37%; Tabel 11) dan mancanegara (76.40%; Tabel 12) adalah atribut 1 yaitu kesesuaian isi website dengan rencana yang ditawarkan. Nilai kesesuaian atribut 1 dan 2 pada pengunjung domestik sangat rendah, hal ini dikarenakan website tidak menjadi sumber informasi yang digunakan pengunjung pada saat sebelum mengunjungi kawasan wisata (80%; Gambar 6a). Isi website The Menjangan menggunakan bahasa asing, sehingga dapat menjadi faktor pengunjung domestik menggunakan agen travel sebagai sumber informasi sebelum mendatangi kawasan wisata. Hal tersebut berpengaruh pada pengetahuan pengunjung domestik akan website yang dikelola oleh pihak The Menjangan, yaitu hanya sebesar 20% (Gambar 6a) yang mengetahui dan memanfaatkan website untuk memperoleh informasi.

(30)

20

Tabel 11 Tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem informasi wisata pengunjung domestik di The Menjangan

No. Atribut Tingkat

memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan

132 24 18.18

3. Kecepatan dan tanggapan pengelola sebelum dan selama berada di

kawasan dalam memberikan

informasi terkini

143 134 93.71

4. Kesiapan pengelola dalam membantu/ menanggapi permintaan pengunjung

139 137 98.56

5. Jaminan keamanan data dan informasi yang diberikan kepada pengunjung

131 125 95.42

6. Teknologi informasi dapat diakses dalam 24 jam

128 124 96.88

7. Pengelola memperhatikan pengunjung dalam pelayanan sistem informasi wisatanya

139 131 94.24

8. Kepekaan pengelola terhadap

pelayanan informasi jika terjadi bahaya bagi pengunjung

142 132 92.96

Tabel 12 Tingkat kesesuaian atribut kualitas pelayanan sistem informasi wisata pengunjung mancanegara di The Menjangan

No. Atribut Tingkat

memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan

407 309 75.92

3. Kecepatan dan tanggapan pengelola sebelum dan selama berada di

kawasan dalam memberikan

informasi terkini

430 412 95.81

4. Kesiapan pengelola dalam membantu/ menanggapi permintaan pengunjung

437 418 95.65

5. Jaminan keamanan data dan informasi yang diberikan kepada pengunjung

399 380 95.24

6. Teknologi informasi dapat diakses dalam 24 jam

387 360 93.02

7. Pengelola memperhatikan pengunjung dalam pelayanan sistem informasi wisatanya

435 414 95.17

8. Kepekaan pengelola terhadap

pelayanan informasi jika terjadi bahaya bagi pengunjung

(31)

21 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kepuasan pengunjung terhadap pelayanan sistem informasi wisata di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berdasarkan hasil perhitungan nilai Customer Satisfaction Index (CSI), pada lokasi yang dikelola Balai TNBB memiliki nilai CSI bagi pengunjung domestik sebesar 0.65 (cukup puas) dan bagi pengunjung mancanegara sebesar 0.63 (cukup puas). Faktor yang menjadi penyebab pengunjung belum dapat dikatakan puas terhadap pelayanan sistem informasi wisata yang dikelola Balai TNBB diantaranya, pengelolaan website yang tidak diperbaharui secara periodik (terkait mekanisme tersedianya anggaran khusus untuk website), belum tersedianya sistem informasi wisata untuk mengontrol data kunjungan wisatawan, serta belum tersedianya periklanan menggunakan media promosi. Sementara itu, lokasi The Menjangan yang dikelola oleh PT TSS memiliki nilai CSI bagi pengunjung domestik sebesar 0.87 (sangat puas) dan bagi pengunjung mancanegara sebesar 0.85 (sangat puas). Faktor yang perlu menjadi perhatian bagi pengelola untuk meningkatkan kinerja atribut yang kurang, yaitu waktu pembaharuan isi website dan penggunaan bahasa dalam website.

Saran

1. Perlu dilakukan pembaharuan dalam pengisian website bagi Balai TNBB maupun The Menjangan secara kontinyu dan periodik waktunya. Khususnya bagi Balai TNBB dapat ditambahkan informasi mengenai aktivitas dan program wisata, fasilitas, akomodasi, paket wisata, serta pemesanan melalui online. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan anggaran khusus untuk pengelolaan website Balai TNBB. Sementara The Menjangan, perlu mempertimbangkan adanya penggunaan bahasa Indonesia dalam pengisian website.

2. Perlu memaksimalkan sistem informasi wisata berbasis web yang diharapkan dapat memudahkan dalam mengolah dan mengontrol data-data kunjungan wisata di dalam kawasan Taman Nasional Bali Barat.

3. Perlu memperbaharui media informasi dan informasi terkini mengenai segala bentuk kegiatan terkait wisata, serta dengan menambahkan media promosi seperti surat kabar lokal maupun billboard.

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang R, Lerbin R. 2005. Kepuasan Pelanggan. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

[BSN] Badan Standar Nasional. 2014. Pengelolaan Pariwisata Alam. Standar Nasional Indonesia 8013:2014. Jakarta (ID): BSN.

(32)

22

Goeldner CR, Ritchie JRB, McIntosh RW. 2000. Tourism Prinsciples Practices Philosophies.NewYork/Chichester/Weinheim/Brisbane/Singapore/Toronto (US): John Wiley & Sons, Inc.

Himawan DA, Deoranto P, Ikasari DM. 2013. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Agrowisata dengan Metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index (Studi Kasus di Wisata Agro Wonosari (WAW) Lawang). Jurnal Teknologi Pertanian 14 (3): 141─150.

Jubenville A, Twight BW, Becker RH. 1987. Outdoor Recreation Management: Theory and Application. Oxford (UK): Venture Publishing Inc.

Kotler P. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi Milenium. Jakarta (ID): Erlangga.

Kotler P, Armstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. Ed ke-12. Sabran B, penerjemah; Maulana A, Barnadi D, Hardani W, editor. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Prinsciples of Marketing, 12th Edition. Kusmayadi, Sugiarto E. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang

Kepariwisataan. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.

Muntasib EKSH, Rachmawati E, Meilani R, Mardiastuti A, Rushayati SB, Sunkar A, Kosmaryandi N. 2014. Rekreasi Alam dan Ekowisata. Bogor (ID): IPB Pr.

[NKRI] Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Jakarta (ID): Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Supranto J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta (ID): Rineka Cipta.

Tjiptono F. 2008. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta (ID): ANDI Yogyakarta.

Umar H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.

Walpole RE. 1992. Pengantar Statistika. Edisi ke-3. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo S. 1987. Persepsi Pengunjung tentang Lingkungan Rekreasi dan beberapa Faktor yang mempengaruhinya di Taman Mini Indonesia Indah dan Kebun Raya Cibodas [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Wilkie WL. 1994. Consumer Behaviour. New York (US): John Wiley & Sons,

Inc.

(33)

23

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 26 Juli 1993 dari Bapak Dedi Setiadi (Alm) dan Ibu Titi Endang Purwanti. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh jenjang pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Polisi 4 Bogor (1999─2005), pendidikan menengah di SMP Negeri 12 Bogor (2005─2008) dan SMA Negeri 6 Bogor (2008─2011). Pada tahun 2011 penulis diterima di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan.

Selama masa perkuliahan di IPB, penulis mengikuti organisasi kemahasiswaan yaitu Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) sebagai anggota Biro Kewirausahaan (2012─2014), anggota Kelompok Pemerhati Kupu-kupu Sarpedon (2012─2014), dan anggota Fotografi Konservasi FOKA (2012─2014). Selama kepengurusan di HIMAKOVA penulis juga aktif dalam kepanitiaan beberapa kegiatan yang diselenggarakan HIMAKOVA.

Gambar

Tabel 1  Jenis data dan informasi yang dikumpulkan
Tabel 2  Dimensi dan atribut pengukuran kualitas pelayanan sistem informasi
Gambar 1  Objek wisata Taman Nasional Bali Barat
Gambar 3 Sistem informasi pengunjung di The Menjangan: (a) website The
+5

Referensi

Dokumen terkait

Mampu melakukan diagnosis, investigasi, dan surveilans untuk merencanakan, melaksanakan dan pengawasan program kesehatan secara efektif, bertanggungjawab terhadap hasil kerja

(1993), keuntungan penggunaan polen dalam pemeliharaan plasma nutfah antara lain (1) ukuran polen yang kecil lebih ekonomis dalam penyimpanan karena tidak

Pada bagian ini Pemohon harus dapat memberikan penjelasan tentang dokumen Program Jaminan Mutu Proteksi dan Keselamatan Radiasi bertujuan untuk menjamin bahwa

Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, disebutkan bahwa perseroan yang bidang usahanya terkait dengan sumber daya alam diwajibkan

tunjukkan (dengan alat penunjuk) kata yang sesuai dengan ucapan yang diperdengarkan, lalu ucapkan. ƬƢċǨɺƫ ƾƢÈǬɺƫÌǂɺƥ

“Sponsor Utama” adalah suatu perusahaan atau instansi/lembaga, baik swasta atau negeri yang menginvestasikan dana sebesar 45% dari seluruh dana yang diajukan untuk

Arumsari,Adela.2014 .Pengaruh Profesionalisme Auditor, Independensi Auditor, Etika Profesi, Budaya Organisasi, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor.. Tesis

Setelah dilakukan penelitian terhadap penerapan lingkungan kerja pada PT.Indah Kiat Pulp &amp; Paper, Perawang dapat diketahui skor dari penerapan lingkungan kerja