• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Muhammad Saeful Hadi 06610016

FAKULTAS EKONOMI

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Muhammad Saeful Hadi 06610016

FAKULTAS EKONOMI

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T, yang dengan rahmat dan hidayah-Nya telah memberikan petunjuk kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ini.

Dalam penelitian ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi bagaimana faktor kepuasan kerja seperti intrinsik pekerjaan, gaji, penyeliaan, rekan sekerja dan kondisi kerja mempengaruhi kepuasan kerja dosen Universitas Muhammadiyah Malang dalam bekerja, dan dari faktor-faktor tersebut faktor apa yang paling kuat mempengaruhi kepuasan kerja Dosen Universitas Muhammadiyah Malang.

Sebuah karya sebenarnya sulit dikatakan sebagai usaha satu orang, tanpa bantuan orang lain. Demikian juga dengan skripsi ini. Skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dorongan yang terus menerus, bantuan dan kritik yang membangun dari banyak pihak.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang telah memiliki peran dalam penulisan skripsi ini, antara lain kepada:

(7)

yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Aniek Rumijati, M.M. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak – ibu Dosen responden yang telah memberikan informasi, serta masukan kepada saya sebagai bahan penelitian yang sangat bermanfaat guna terselesaikannya skripsi ini.

5. Alm. Bapak yang sangat kusayangi, selama masih hidup selalu memberikan dorongan serta motivasi, tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan, serta yang tak pernah henti-hentinya memberikan pengorbanan baik spiritual maupaun material kepada anakmu ini.

6. Ibu yang sangat kusayangi, walaupun seorang diri tanpa adanya bapak disamping ibu, engkau telah senantiasa mencurahkan kasih sayang, motivasi, dimana engkau meneteskan air mata dan tiada pernah lelah menengadahkan tangan serta memberikan pengorbanan yang tiada pernah akan terbalas untuk anakmu ini.

7. Adikku tersayang Dwi (kamu adalah motivasi bagiku dan tanpa melihat kamu mungkin aku tidak ada semangat dalam menyelesaikan skripsi ini).

(8)

9. Adit, Angga, Febri (terima kasih kalian telah menjadi sahabat serta memberikan kebersamaan yang hangat disaat kita masih kuliah).

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam memberikan dukungan guna terselesaikannya skripsi ini.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 05 Mei 2011

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR LAMPIRAN...xiii

I. PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Perumusan Masalah...15

C. Pembatasan Masalah...16

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...16

1. Tujuan Penelitian...16

2. Kegunaan Penelitian...17

II. TINJUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS...18

A. Landasan Penelitian Terdahulu...18

B. Landasan Pustaka...21

1. Pengertian Kepuasan Kerja...21

2. Teori-teori Tentang Kepuasan Kerja...24

(10)

4. Hubungan Antara Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan

Kerja...32

C. Kerangka Pikir...32

D. Hipotesis...34

III. METODE PENELITIAN...35

A. Lokasi Penelitian...35

B. Jenis Penelitian...35

C. Definisi Operasional Variabel...36

D. Populasi Dan Sampel...40

E. Teknik Pengambilan Sampel...41

F. Jenis dan Sumber Data...42

G. Teknik Pengumpulan Data...44

H. Pengujian Instrumen...44

I. Pengukuran Variabel...46

J. Teknik Analisis Data...47

K. Uji Hipotesis...51

IV. HASIL PENELITIAN………...55

A. Gambaran Umum Perguruan Tinggi...55

1. Sejarah Singkat Perguruan Tinggi……….…55

(11)

3. Dasar dan Tujuan UMM...58

4. Struktur Organisasi...61

B. Uji Instrumen Penelitian...81

1. Uji Validitas...81

2. Uji Realibilitas...84

C. Karakteristik Responden...85

1. Tingkat Usia Responden...85

2. Jenis Kelamin Responden...86

3. Tingkat Pendidikan Terakhir Responden...87

4. Unit Kerja Responden...88

5. Masa Kerja Responden...89

D. Analisis Rentang Skala...91

E. Analisis Regresi Linier Berganda...106

1. Persamaan Regresi...106

a. Koefesien Korelasi...110

b. Koefesien Determinasi...111

c. Pengujian Hipotesis...111

F. Pembahasan...116

V. KESIMPULAN DAN SARAN...121

A. Kesimpulan...121

(12)
(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu...20

Tabel 2 : Jumlah Sampel...41

Tabel 3 : Data Dosen Yayasan UMM...43

Tabel 4 : Data Dosen Kopertis UMM...43

Tabel 5 : Skala Penilaian Tiap Kriteria Faktor Kepuasan Kerja...48

Tabel 6 : Skala Penilaian Tiap Kriteria Kepuasan Kerja...49

Tabel 7 : Jabatan Fungsional Dosen...74

Tabel 8 : Jumlah Dosen Tetap UMM...80

Tabel 9 : Uji Validitas Variabel...83

Tabel 10 : Uji Realibilitas Variabel...84

Tabel 11 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...85

Tabel 12 : Kartakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...86

Tabel 13 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir...87

Tabel 14 : Karakteristik Responden Berdasarkan Unit Kerja...88

Tabel 15 : Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja...90

Tabel 16 : Jawaban Responden Tentang Intrinsik Pekerjaan...92

Tabel 17 : Jawaban Responden Tentang Gaji...94

Tabel 18 : Jawaban Responden Tentang Penyeliaan...96

Tabel 19 : Jawaban Responden Tentang Rekan Sekerja...98

(14)

Tabel 21 : Jawaban Responden Tentang Faktor Kepuasan Kerja...102

Tabel 22 : Jawaban Responden Tentang Kepuasan Kerja...105

Tabel 23 : Persamaan Regresi...107

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Kerangka Pikir...33

Gambar 2 : Struktur Organisasi...61

Gambar 3 : Kurva Uji F (simultan)...112

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Dosen Yayasan dan Kopertis UMM Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, Muhammad. 1995. Psikologi Industri : seri Ilmu Sumber Daya

Manusia.Edisi Keempat, Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Donelly, Ivanceveich, Gibson. 1996. Organisasi Perilaku, struktur, Proses. Grogol, Jakarta, Binarupa Aksara.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi Kedua, BPFE-Yogyakarta.

Husen, Umar. 2001. Riset Sumberdaya Manusia dalam Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI Press.

Nawawi. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Bisnis Modern. Edisi Keempat, Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Robbins, Stephen P. 1996. Prilaku Organisasi. Jilid I, Prenhallindo, Jakarta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. ALfabeta, Bandung. Suharsimi, Arikunto. 1983. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis.

Bandung Bina Aksara.

UU No 23/2003, tentang System Pendidikan Nasional.

Widayat. 2004. Metode Penelitian Pemasaran Aplikasi Software SPSS. UMM Press Malang.

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam setiap organisasi, peranan sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting diantara sumber daya lainnya. Organisasi yang bergerak di bidang industri maupun jasa pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi membutuhkan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa didukung dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dapat dipastikan organisasi tidak akan bertahan lama, karena sumber daya manusia sebagai pelaksana dalam organisasi tidak bekerja secara maksimal.

Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Manusia sebagai mahluk yang mempunyai daya pikir, keinginan, atau kebutuhan, serta harapan-harapan tertentu sangat memerlukan perhatian tersendiri karena faktor tersebut mempengaruhi prestasi kerja serta kecintaan terhadap pekerjaan dan organisasi.

(19)

2

kemampuan, motivasi dan efektifitas organisasi manusianya. Oleh karena itu sumber daya manusia menjadi bagian yang cukup penting di dalam organisasi. Manusia merupakan salah satu faktor yang selalu ada di dalam organisasi. Mereka merupakan sumber daya yang mempunyai perasaan, akal, harapan, keinginan, dan tujuan-tujuan pribadi. Mereka membuat tujuan, inovasi, dan berusaha untuk mencapai tujuan.

Sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangat penting keberadaannya karena mereka memberikan kontribusi yang vital terhadap efesiensi dan produktifitas organisasi dalam membentuk dan mencapai setiap tujuan organisasi. Oleh karena itu manusia-manusia yang terdapat di dalam organisasi sudah sepantasnya mendapatkan perhatian dan perlakuan yang wajar dan adil dari organisasi yang bersangkutan.

Manusia tidak hanya menikmati hasil atau jasa yang dihasilkan oleh suatu organisasi tetapi mereka juga merupakan bagian yang utama dalam suatu proses input menjadi output. Sumber daya manusia mempunyai dampak yang lebih langsung pada kesejahteraan organisasi. Organisasi tidak akan dapat memaksimalkan produktivitas dan labanya tanpa adanya sumber daya manusia yang berkompeten dan berdedikasi tinggi terhadap keinginan dan tujuan organisasi.

(20)

3

yang tumbuh bila kebutuhan dan harapan tertentu individu terpenuhi. Semua periode dalam rentang kehidupan kebahagiaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dalam bekerja bentuk kebahagiaan adalah kepuasan kerja.

Menurut As’ad (1989:99) kepuasan kerja menjadi masalah yang

cukup menarik dan penting, karena terbukti besar manfaatnya baik bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat. Bagi individu, penelitian tentang sebab-sebab dan sumber-sumber kepuasan kerja memungkinkan timbulnya usaha-usaha peningkatan ketentraman dan kebahagiaan dalam bekerja. Bagi perusahaan, penelitian mengenai kepuasan kerja dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja dan produktifitas, dan pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku tenaga kerja. Selanjutnya masyarakat tentu akan menikmati hasil kapasitas maksimum dari organisasi/industri.

Salah satu cara untuk mencapai kepuasan kerja itu sendiri dengan memenuhi faktor-faktor kepuasan kerja, dengan terpenuhinya faktor-faktor kepuasan kerja diharapkan akan tercipta kepuasan tenaga kerja dan akan bersikap lebih baik pada pekerjaan, dan dapat bekerja lebih produktif dalam mencapai tujuan organisasi. Jika tenaga kerja terpuaskan maka tenaga kerja akan mempunyai sikap positif terhadap pekerjaan yang ditawarkan oleh organisasi dimana dia bekerja.

(21)

4

tersebut tenaga kerja dapat lebih meningkatkan prestasinya dan loyalitas terhadap pekerjaan akan semakin tinggi. Oleh karena itu bagi suatu organisasi, kepuasan kerja merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Seringkali cara-cara yang ditempuh pihak manajemen untuk meningkatkan produktifitas tenaga kerja dengan cara menaikan gaji atau upah kerja. Menurut pendapat mereka gaji merupakan faktor utama untuk mencapai kepuasan kerja. Pendapat ini tidak seluruhnya salah, sebab dengan mendapatkan gaji tenaga kerja akan dapat melangsungkan kehidupan sehari-hari. Tapi kenyataannya gaji yang tinggi tidak selalu menjadi faktor utama untuk mencapai kepuasan kerja. Kenyataan yang lain banyak perusahaan telah memberikan gaji yang cukup tinggi, tetapi masih banyak tenaga kerja yang merasa tidak puas dan tidak senang dengan pekerjaannya. Gaji hanya memberikan kepuasan sementara karena kepuasan terhadap gaji sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan nilai orang yang bersangkutan (Hullin, 1996 dalam buku As’ad 1998:113).

(22)

5

Kunci utama menjalankan pekerjaan adalah membuat tenaga kerja dalam kesenangan-kesenangan dalam pekerjaan, orang yang bekerja karena terpaksa akan berpengaruh terhadap kepuasan kerjanya dan secara implusif akan mempengaruhi tenaga kerja untuk keluar dari pekerjaan itu. Kepuasan kerja tenaga kerja akan nampak dalam sikap positif terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Seorang pemimpin harus dapat memonitor kepuasan kerja tenaga kerjanya, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan atau masalah-masalah yang lain.

Puas tidaknya para tenaga kerja dalam bekerja akan terlihat dalam perilaku sehari-hari mereka saat bekerja. Begitu juga baik tidaknya perilaku mereka dalam bekerja akan memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung pada kepuasan konsumen yang mereka layani sehingga akan menentukan image organisasi (perusahaan) itu sendiri.

(23)

6

Merujuk pada UU No 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 dan 39 secara garis besar menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan tenaga pendidik adalah semua pihak yang berperan dan bertugas menjalankan pendidikan dan pengajaran, menilai hasil belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat, baik sebagai guru, dosen, staf pengajar, instruktur, tentor, pelatih, pamong belajar, fasilitator dan sebagainya. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik (dosen) pada perguruan tinggi.

Fenomena saat ini, perguruan tinggi setiap tahun ajaran baru di berbagai wilayah Nusantara pada umumnya di duga akan mengalami peningkatan mahasiswa, dengan angka penambahan bersifat kuantitatif. Faktor yang memberikan kontribusi terhadap permasalahan bangsa ini adalah sektor lapangan pekerjaan dan sektor pendidikan. Sebagian besar para alumni SMU mempunyai pertanyaan tentang bisa atau tidak mereka mendapatkan pekerjaan, jenis pekerjaan apa yang layak dan mungkin mereka peroleh dengan ijazah SMU, dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya. Hal tersebut yang membuat mereka berpikir untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perguruan tinggi atau tidak.

(24)

7

bahwa mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Walau demikian persoalan dari kelompok ini sebenarnya juga belum selesai dan tidak bisa dianggap sederhana karena akan tetap muncul pertanyaan-pertanyaan baru mengenai jurusan apa yang harus dipilih, dan di Perguruan Tinggi mana sebaiknya jurusan tersebut dapat diikuti. Pertanyaan tersebut memang tidak gampang dijawab terlebih ketika esensi tujuan belajar yang sebenarnya telah dipahami dan diapresiasi dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Sehingga, tujuan pendidikan yang dimaksud tidak akan terwujud dengan baik jika strategi dan langkah-langkah menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi tidak dipersiapkan dan dilakukan dengan baik.

Menurut Muryaharjo (dalam Hendri, 1993), proses pendidikan berarti proses transformasi atau perubahan kemampuan potensial individu peserta didik (dalam hal ini mahasiswa) menjadi kemampuan nyata untuk meningkatkan taraf hidupnya secara lahir dan batin. Perubahan yang diharapkan terjadi dalam proses pendidikan bukanlah sekedar penambahan atau pengurangan tingkah laku atau keterampilan, namun diharapkan juga merubah struktur pola tingkah laku dan pola kepribadian menuju pola yang makin sempurna.

(25)

8

yang baik akan mencerminkan kualitas dan kinerja sebuah perguruan tinggi. Kualitas dan kinerja dari para civitas akademika dan fasilitas yang dapat menunjang proses belajar mengajar juga mempengaruhi minat para mahasiswa yang sedang berproses.

Dari proses di atas untuk menghasilkan output/hasil yang maksimal maka diperlukan kinerja civitas akademika yang kemudian berpengaruh terhadap akreditasi. Untuk meningkatkan akreditasi, perguruan tinggi harus meningkatkan kinerjanya, salah satunya kinerja tenaga kerjanya yaitu Dosen. Peningkatan tersebut dapat melalui peningkatan kepuasan kerja dosen. Sehingga harus ada pengelolaan sumberdaya yang efektif bagi dosen. Pengelolaan sumberdaya manusia yang efektif tersebut sangat berkaitan dengan kepuasan kerja yang dirasakan oleh dosen.

Mengingat kepuasan kerja adalah hal penting yang dapat mempengaruhi kinerja dosen, sebagai dosen yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memandang pekerjaannya sebagai hal yang menyenangkan, berbeda dengan dosen yang memiliki kepuasan kerja yang rendah, ia akan melihat pekerjaannya sebagai hal yang menjemukan dan membosankan sehingga dosen tersebut bekerja dengan keadaan terpaksa.

(26)

9

ingin meningkatkan kinerja dosen, maka harus dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan seperti pemberian gaji yang adil, pengawasan yang baik, adanya jaminan kompensasi lain yang memadai.

Dosen yang bekerja dalam keadaan terpaksa akan memiliki hasil kerja (output) yang buruk dibandingkan dengan dosen yang bersemangat tinggi. Apabila perguruan tinggi memiliki dosen yang mayoritas kepuasan kerjanya rendah, dapat dibayangkan tingkat produktivitas universitas secara keseluruhan, dan ini akan merugikan universitas. Itulah sebabnya dalam hal ini perguruan tinggi perlu memperhatikan derajat kepuasan kerja dosennya dengan cara mengkaji ulang aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

Munandar (2001:357) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja meliputi intrinsik pekerjaan, gaji, penyeliaan, rekan sejawat, dan kondisi kerja. Melalui analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja tersebut maka akan dengan sendirinya universitas dapat menetapkan kebijakan terkait dengan usaha memberikan jaminan kepuasan kerja dosen dalam bekerja di universitas.

(27)

10

peranannya sebagai pendidik, dengan kinerjanya akan menentukan output mahasiswa yang berprestasi. Sehingga perguruan tinggi ini sangat berusaha keras untuk menciptakan segala sesuatu yang akan mendukung kinerja dosen. Salah satunya adalah melalui penigkatan kepuasan kerja dosen.

Perguruan tinggi ini mempunyai 11 fakultas, dan mempunyai dosen kopertis dan yayasan. Untuk dosen kopertis berjumlah 136 dosen, sedangkan untuk dosen yayasan lebih banyak lagi yaitu sebesar 294 dosen. Pemimpin teknis tertinggi dipegang oleh Rektor, agar lebih efektif dalam pengkoordinasiannya, maka di setiap fakultas Rektor dibantu oleh Dekan fakultas. Selanjutnya, bagi fakultas yang mempunyai lebih dari satu jurusan agar lebih efektif para Dekan dibantu oleh para ketua jurusan atau ketua program studi untuk mengendalikan unit masing-masing. Pemimpin langsung ini memimpin unit masing-masing sesuai dengan bidangnya. Pemimpin langsung dalam tugasnya lebih dekat dengan dosen sehingga lebih efesien dan efektif dalam pengambilan keputusan, proses mempengaruhi, memotivasi para dosen di fakultas, berinteraksi dan berkomunikasi serta lebih tahu kondisi secara langsung fakultas yang dipimpin.

(28)

11

dimiliki dan kemudian disalurkan kepada mahasiswa. Selain dari faktor pendidikan, teknik pengajaran mereka akan menentukan menarik atau tidaknya dosen tersebut mengajar. Semakin dinamis dan kreatif dosen maka mahasiswanya akan lebih tertarik belajar. Dalam pengajaran dosen UMM sudah cukup kreatif. Hal itu bisa dibuktikan bahwa dalam pengajaran mayoritas dosen menggunakan peralatan yang baik dan memadai, seperti penyediaan LCD proyektor disetiap ruang kelas.

Selain masalah pendidikan dan pengajaran yang dinilai atas kinerja dosen adalah penelitian. Partisipasi dosen dalam penelitian baik yang diselenggarakan oleh universitas ataupun yang diselenggarakan oleh Dikti. Semakin sering dan baik serta memenangkan penelitian tersebut maka akan menambah prestasi dosen. Dosen UMM dalam hal penelitian sangat aktif berpartisipasi. Beberapa kesempatan yang lalu penelitian yang diadakan oleh dikti dapat diraih oleh mayoritas dosen UMM. Jika dibandingkan dengan Universitas lain dosen UMM lebih banyak.

(29)

12

Semakin baik dan banyak dosen melakukan pengabdian masyarakat maka akan menambah poin kinerja dosen tersebut.

Dilihat dari segi intrinsik pekerjaan, Universitas Muhammadiyah Malang memberikan pekerjaan yang proposional kepada para dosen, yaitu memberikan pekerjaan dan beban kerja yang sesuai dengan kemampuan dosen dan memberikan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dosen. Pekerjaan yang diberikan kepada dosen terlalu berat justru akan menimbulkan rasa frustasi dan perasaan gagal. Oleh karena itu dosen melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Malang dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tanpa adanya paksaan karena pekerjaan yang diberikan universitas telah sesuai sehingga tidak menjadi beban bagi dosen.

Program pemberian gaji juga penting bagi universitas karena mencerminkan upaya untuk mempertahankan sumberdaya manusianya (dosen), karena gaji adalah faktor penting sebagai penentu dari kepuasan kerja. Pembayaran gaji dosen oleh Universitas Muhammadiyah Malang diberikan secara tepat waktu, tata cara pembayaran gaji kepada dosen sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dan jumlah gaji yang dibayarkan sudah sesuai dengan UMR.

(30)

13

dengan dosen sudah baik sehingga di Universitas Muhammadiyah Malang hubungan antara atasan dengan dosen terjalin dengan baik, dan jika dosen mengalami kesulitan dengan pekerjaan yang dilakukan maka penyelia akan membantu dan mengarahkan dosen tersebut untuk mengatasi kesulitan dalam pekerjaannya.

Rekan kerja yang menunjang, dengan menumbuhkan rasa kekeluargaan, selalu bekerjasama sebagai team work yang handal dalam menjalankan setiap tugas yang diberikan oleh pimpinan. Ada tenaga kerja yang dalam menjalankan tugas pekerjaannya memperoleh masukan dari tenaga kerja lainnya agar pekerjaannya lebih baik dan maksimal. Universitas Muhammadiyah Malang bergerak dibidang pelayanan jasa pendidikan dimana selalu bertemu dengan para mahasiswa, oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara rekan sekerja untuk membimbing mahasiswanya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sikap antara rekan sekerja di Universitas Muhammadiyah Malang sudah baik, terlihat dari sikap dosen yang saling menghormati dan saling membantu ketika dosen lain kesulitan dalam memecahkan suatu masalah.

(31)

14

kerjasama yang harmonis sehingga rencana kerja yang telah ditargetkan tidak akan tercapai.

Kondisi kerja yang menunjang akan berperan lebih dalam mencapai kepuasan kerja tenaga kerja, tenaga kerja akan senang bekerja apabila kepuasan terhadap kondisi kerja dapat terpenuhi, tapi apabila tenaga kerja mengalami ketidakpuasan atau tingkat kepuasan yang rendah terhadap kondisi kerja maka akan menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan seperti tingkat keterlambatan yang tinggi, turn over pegawai dan kesenjangan yang memperlambat kerja dan hal tersebut akan berakibat pada ketidaklancaran operasional organisasi (perusahaan). Universitas Muhammadiyah Malang telah mempertimbangkan hal tersebut dengan menyediakan ruang kantor yang nyaman, bersih dan rapi, peralatan yang memadai untuk proses belajar mengajar seperti penyediaan LCD proyektor di tiap-tiap kelas, sehingga dosen merasa nyaman dengan kondisi kerja di Universitas Muhammadiyah Malang.

(32)

15

tinggi terunggul di Jawa Timur. Kemajuan ini tidak terlepas dari peran civitas akademika yaitu dosen dan para karyawannya.

Dalam peranannya sebagai pendidik, dosen dengan kepuasan kerjanya akan menentukan output mahasiswa yang berprestasi, karena dosen yang puas terhadap pekerjaannya akan melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Jika dosen merasa puas dengan apa yang telah diberikan oleh universitas, secara tidak langsung kondisi tersebut akan memberikan perilaku atau tindakan yang positif terhadap universitas dan sebaliknya jika dosen kurang puas maka akan timbul masalah-masalah lainnya. Oleh karena itu pimpinan universitas harus selalu memonitor kepuasan kerja dosennya agar kinerjanya meningkat dan kinerja universitas secara keseluruhan juga meningkat.

Dengan demikian jelaslah bahwa faktor-faktor kepuasan kerja dosen sangat penting karena dapat mempengaruhi kepuasan kerja dosen dalam bekerja dan dalam usahanya mencapai tujuan universitas. Dari latar belakang yang sudah dijabarkan diatas maka peneliti tertarik untuk mangambil judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG”.

B. Perumusan Masalah

(33)

16

1. Bagaimana faktor-faktor kepuasan kerja yang meliputi intrinsik pekerjaan, gaji, penyeliaan, rekan sekerja dan kondisi kerja tenaga pengajar (dosen) Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari faktor intrinsik pekerjaan, gaji, penyeliaan, rekan sekerja, dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja tenaga pengajar (dosen) Universitas Muhammadiyah Malang? 3. Dari faktor kepuasan kerja tersebut manakah yang menjadi faktor

paling kuat berpengaruh terhadap kepuasan kerja tenaga pengajar (dosen) Universitas Muhammadiyah Malang?

C. Batasan Masalah

Agar dalam pembahasan masalah yang dibahas tidak meluas dan dapat tepat sasaran, maka peneliti memberi batasan masalah yaitu terbatas pada lima faktor kepuasan kerja, diantaranya adalah faktor intrinsik pekerjaan, faktor gaji, faktor penyeliaan, faktor rekan sejawat, faktor kondisi kerja (Munandar, 2001:357).

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(34)

17

b) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari faktor intrinsik pekerjaan, gaji, penyeliaan, rekan sekerja, dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja tenaga pengajar (dosen) Universitas Muhammadiyah Malang.

c) Untuk mengetahui dari faktor kepuasan kerja yang menjadi faktor paling kuat berpengaruh terhadap kepuasan kerja tenaga pengajar (dosen) Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Kegunaan Penelitian a) Bagi Universitas

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi universitas mengenai masalah yang berhubungan dengan kepuasan kerja. b) Bagi Peneliti Lain

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan1. Tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran

Cooperative play dalam kegiatan untuk meningkatkan perilaku empati anak adalah metode yang tepat dan menarik sehingga anak kelompok B TK Kemala Bhayangkari 55 Surakarta

Sehingga hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu permainan edukatif efektif terhadap peningkatan minat belajar anak usia dini khususnya anak TK

Maka akan didesain filter harmonisa untuk memperbaiki permasalahan faktor daya dan voltage bus magnitude yang terjadi pada sistem kelistrikan Pabrik Semen

Format direname : Nama ketua_Fakultas_Judul Lomba_tempat lomba_prestasi yang diperoleh_Penalaran 2017 kirim ke : indifastcoll@gmail.com (sebelum

Stoga je cilj ovog rada bio prema direktivi europske komisije odrediti mikrobiološku ispravnost lubina ( Dicentrar- chus labrax ) te dagnji ( Mytilus galloprovincialis )

3HUNHPEDQJDQ SHUHNRQRPLDQ QDVLRQDO \DQJ IOXNWXDWLI GLVHUWDL GHQJDQ NXUDQJ EHUNHPEDQJQ\D VHNWRU LQGXVWUL PDNUR EHUGDPSDN SDGD ODMX SHUWXPEXKDQ GDQ SHUNHPEDQJDQ HNRQRPL EDQJVD

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 1 Bangko Pusako di Kelas VIII D adalah sebagai berikut : Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran