REPRESENTASI ANAK PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
(AnalisisSemiotik Pada Kisah “Negeri di Ujung Karang Nangroe Aceh
Darussalam)
Oleh: Novel Maulana ( 00220309 )
communication science Dibuat: 20070719 , dengan 2 file(s).
Keywords: Eksploitasi, Iklan Layanan Masyarakat
ABSTRAK
Kegiatan periklanan yang menggunakan pendekatan –pendekatan Psikologis mulai diterapkan untuk menggugah minat dan emosi masyarakat untuk mencari kepuasan dengan cara
mengkonsumsi barang. Perkembangan iklan yang bersifat visual semakin menambah efektifnya pengaruh media terhadap kesadaran masyarakat. Salah satu bentuk iklan yang digunakan oleh beberap pihak adalah iklan layanan masyarakat yang lebih difokuskan pada usaha sosialisasi dan informasi mengenai halhal kemanusiaan yang lebih berdasar pada semangat moral“Kisah Negeri Di Ujung Karang” adalah salah satu iklan layanan masyarakat yang mengisahkan tentang musibah gempa bumi di Nangroe Aceh Darussalam pada bulan Desember 2004 yang iklan ini diperankan oleh anakanak yang menjadi symbol keluguan dan naturalitas manusia sebgai makhluk social sekaligus penyampai pesan tentang seputar permasalahan pelik lainnya yang sedang menimpa bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah Representasi Anak Pada Iklan Layanan Masyarakat “Kisah Negeri Di Ujung Karang”. dalam pendekatan secara semiotic.
Penelitian ini berjenis diskriptif kualitatif, yang mencoba menggambarkan representasi anak pada iklan layanan masyarakat “Kisah Negeri DI Ujung KArang NAD” dengan menggunakan pendekatan analisa semiotic yang mengacu pada teori Charles Sanders Pierce maka makna yang akan ditemukan dalam tandatanda iklan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya masingmasing, yang kemudian dianalisis dengan memperhatikan elemenelemen makna yaitu ikon, indeks, symbol yang merupakan perangkat semiotic. Dari hal tersebutakan didapat gambaran atau pengertian yang bersifat umum dan mencakup yang dipermasalahkan. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan cara memutar VCD iklan layanan masyarakat “Kisah Negeri Di Ujung Karang NAD” yang telah dijadikan sample dalam penelitian.
Dari hasil penelitian bisa diketahui sebagai berikut : Monologisme Dalam Dunia AnakAnak memposisikan anakanak sebagai pelaku pasif atau sebagai pendengar, bagian ini
mendiskripsikan tentang representasi dari kehidupan dunia anakanak dimana tradisi dongeng adalah salah satu media untuk menstranformasikan pesan moral kepada anakanak yang dikemas dalam berbagai teknik penyampaian kepada anakanak yang dikemas dalam berbagai teknik penyampaian kepada anakanak. Pada bagian Eksotisme AnakAnak Dan Alam menggambarkan tentanag keragaman dan keindahan alam yang ada di Indonesia serta keragaman masyarakat dari berbagai suku, pesan moral dalam
bagian ini cenderung memaparkan tentang karakter anakanak yang identik dengan permainan yang mencerminkan sifat kekanakkanakan, visualisasi yang ditampilkan tentang anakanak yang sedang bermain kertas menjadi sifat dari karakter anak itu sendiri yang juga sebagai indikator eksistensi kehidupan anakanak. Pada bagian AnakAnak Dan Pendidikan menggambarkan anak dari daerah pedalaman yang sedang membaca buku, secara eksplisit hal ini memaparkan bahwa pendidikan harus dilaksanakan kepada seluruh anakanak di Indonesia, karena pendidikan masyarakat Indonesia akan terlepas dari ketertinggalan di berbagai kehidupan. Bagian
Feodalisme Orang Tua Terhadap Anak , bagian ini memvisualisasikan tentang keberadaan anak anak di berbagai suku di Indonesia dan orang tuanya serta beberapa aktifitasnya yang
menggambarkan tentang harmonisasi hubungan antara anak dan orang tua, namun disana juga digambarkan tentang posisi orang tua yang mengintervensi anaknya dalam beberapa aktivitas kehidupan yang berakibat terjadinya dominasi orang tua terhadap anaknya atau dalam bahasa yang lebih umum dikatakan sebagai feodalisme orang tua terhadap anaknya.