• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT (Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT (Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keberadaan partai politik di dalam suatu negara (sistem politik), memiliki

peranan yang cukup penting. Baik di negara yang dikuasai rezim non-demokratis

maupun demokratis, peranan partai politik diakui, minimal dengan keberadaannya

secara fisik.

Bagi sebagian besar kalangan, keberadaan partai politik dikatakan sebagai

salah satu indikator berjalannya sistem politik yang mengakui keberadaan rakyat

dalam penyelenggaraan kekuasaan negara. Hal ini, tidak terlepas dari beberapa fungsi

yang dijalankan partai politik sebagai representasi rakyat dalam proses politik

(pembuatan kebijakan negara), meskipun bukan satu-satunya fungsi.

Secara historis, partai-partai lahir dari beragamnya kepentingan yang saling

bertentangan, kepentingan-kepentingan yang baru melawan kepentingan-kepentingan

yang merasa terancam oleh kekuatan perubahan. Adanya berbagai perbedaan di

antara partai-partai politik modern itu bisa di lacak kembali asal usulnya pada adanya

berbagai pertentangan sosial yang dominan di masa pembentukan partai itu.

Pertentangan-pertentangan itu di bentuk oleh adanya suatu pola umum di sepanjang

wilayah yang kini di tempati oleh negara-negara demokratis modern. Berbagai

pertimbangan yang muncul dari gambaran pertentangan dan oposisi itulah yang

melahirkan organisasi-organisasi massa dalam pelaksanaan pemilu.

Berdasarkan kenyataan itu, Lipset dan Rokkan (1967) mengembangkan

(2)

menonjol lantas di ubah menjadi sistem kepartaian. Mereka mengkonsepkan partai

sebagai persekutuan-persekutuan di tengah berbagai konflik mengenai kebijakan dan

komitmen nilai di dalam bangunan politik yang lebih besar. Mereka menekankan

fungsi-fungsi partai sebagai pelaku-pelaku manajemen konflik dan alat persatuan.

Dan yang paling penting, secara meyakinkan mereka memaparkan dan

mensistematisasikan saat-saat kritis didalam pertentangan itu yang secara historis

telah menstrukturkan sistem kepartaian di berbagai negara demokratis di barat1

.

Politik modern adalah politik kepartaian. Partai-partai politik merupakan faktor utama

di dalam sistem yang menghubungkan antara kewarganegaraan dengan proses

pemerintahan. Partai-partai memilih berbagai kehendak warganegara yang sebagian

besar terungkap melalui kepentingan-kepentingan kelompok maupun media massa.

Partai politik lantas mengubah beraneka ragam kehendak itu menjadi isu politik

dengan cara menyusun sejumlah alternative kebijakan dengan didasarkan pada

prinsip-prinsip umum yang menjadi landasan masing-masing partai.

Dalam negara yang menganut sistem multipartai terdapat beraneka ragam

partai politik beserta kepentingannya masing-masing. Begitu pula di Indonesia,

meskipun katanya menggunakan sistem multipartai tapi partai politik kita tidak

memiliki ketegasan ideologi. Perlu diberi penegasan, bahwa setelah dua kali

pelaksanaan Pemilu dengan sistem multipartai yaitu pada tahun 1999 dan 2004,

namun peran partai politik masih belum jelas dan jauh dari gambaran ideologi yang

(3)

multipartai. Sehingga sulit membedakan antara satu partai dengan partai lainnya

kecuali dari simbol bendera atau warna.

Peran elite partai politik yang tidak mampu memberikan contoh panutan dan

sibuk dengan agenda-agenda politik jangkan pendek yang berorientasi untuk

bagi-bagi kekuasaan, adalah salah satu faktor penyebabnya. Kehadiran partai politik tidak

lagi dimaknai sebagai bentuk kebebasan berserikat, berkumpul dan berpolitik rakyat

yang beragam, tapi tidak lain hanya wujud kepentingan jangka pendek para elit

politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan.

Indikator dalam menyikapi permasalahan yang ada, sangat dipengaruhi oleh

realitas politik lainnya, yaitu posisi partai politik yang akan ikut berkompetisi. Posisi

yang dimaksud disini berkaitan dengan kehadiran partai politik dalam Pemilu. Secara

umum kehadiran partai politik dalam pesta demokrasi dapat dikategorikankan

menjadi tiga. Pertama, partai politik lama yang secara otomatis lolos dan dapat ikut

berkompetisi dalam Pemilu 2009. Tercatat ada tujuh partai politik (Golkar, PPP, PDI

Perjuangan, PAN, PKS, Demokrat dan PKB) yang jumlah perolehan kursi dalam

Pemilu 2004 melampaui batas ambang. Untuk mempertahankan dan kalau mungkin

meningkatkan perolehan suara, fokus dari ketujuh partai politik akan lebih

terkonsentrasi pada penguatan basis konstituen. Usaha penguatan basis konstituen

sekaligus menunjukkan bahwa mereka adalah representatif dari keberagaman

masyarakat yang ada. Walaupun kemudian muncul gejala perluasan jaringan partai

melalui pembentukan organisasi baru, seperti tidak akan berdampak banyak terhadap

pencitraan idiologis partai. Kedua, partai politik lama yang tidak otomatis lolos dan

(4)

kategori kedua ini adalah telah tersedianya institusi kepartaian yang cukup rapi dan

kehadiran sejumlah tokoh yang memiliki pengalaman dan pengaruh. Kedua sumber

tersebut dapat diarahkan untuk memperluas jaringan kebasis-basis pemilih. Pemilu

2009, merupakan ujian sekaligus kesempatan kedua untuk membuktikan bagaimana

eksistensi mereka di tengah-tengah masyarakat. Ketiga, kehadiran partai politik baru,

yang hampir seluruh partai tersebut diprakarsai dan dipimpin oleh sejumlah

tokoh-tokoh lama. Kepopuleran sang tokoh-tokoh, diharapkan dapat mendongkrak posisi partai

sehingga sejajar dengan partai-partai lama.

Hal serupa pernah dibuktikan oleh Partai Demokrat, kendati sebagai partai

baru, secara mengejutkan partai ini mampu memperoleh 57 kursi di DPR pada

Pemilu 2004. Partai Demokrat yang merupakan kendaraan politik Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY) juga berhasil memperoleh 13% suara dalam pemilu putaran kedua

pada Pemilu 2004, yang sekaligus menghantarkannya ke kursi kepresidenan. Hal

tersebut tidak terlepas dari peran Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penggagas dan

pendiri Partai Demokrat, yang mendapat tempat khusus di hati masyarakat.

Disamping itu, sukses tersebut juga tidak terlepas dari hasil kerja keras kader-kader

partai baik sejak verifikasi di DEPKUMHAM maupun pada pelaksanaan pemilu

tahun 20042.

Jika ditelusuri, Partai Demokrat didirikan atas inisiatif Susilo Bambang

Yudhoyono yang terilhami oleh kekalahannya pada pemilihan Calon wakil Presiden

2

(5)

dalam Sidang MPR tahun 2001. Partai Demokrat berdiri pada 9 september 2001 dan

disahkan pada 27 agustus 2003.

Warna biru tua berpadu dengan biru laut terbentang yang di tengah-tengahnya

ada bintang-tiga pada lambang partai Demokrat adalah didasari biru laut terbentang.

Artinya melambangkan sikap tegas, percaya pada diri sendiri. Optimisme untuk

memperjuangkan kepentingan bangsa, dan mempunyai pandangan ke depan. Warna

biru muda melambangkan ketenangan dan kedamaian. Sedangkan bintang segitiga

adalah melambangkan wawasan. Partai Demokrat memiliki azas atau ideologi

Nasionalis-Religius. Nasionalis artinya bersifat horizontal. Sedangkan religius artinya

vertikal atau menuju ke atas ke khalik atau sang Pencipta. Dalam bahasa lain, religius

artinya adalah: hablumminallah, berserah kepada yang di atas, membangun Bangsa

Indonesia dengan semangat keagamaan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Nasionalis mengandung dua subtansi. Yaitu masalah NKRI, memupuk

kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. NKRI adalah sebuah harga mati dan

tidak dapat diganggu gugat. Bangsa ini jangan pernah mau dipecah dengan SARA

(suku, agama ras dan antar golongan). Substansi kedua adalah Bangsa Indonesia

diikat dengan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, biarpun berbeda-beda tetapi tetap satu

juga3.

Idealisme Partai Demokrat adalah trilogi perjuangan. Yaitu: demokrasi, yang

merupakan partisipasi rakyat dalam kegiatan politik, kesejahteraan rakyat dan

kemanan. Berdemokrasi artinya menghormati dan tunduk pada aturan-aturan yang

3

(6)

ada, mengendalikan diri serta harus mempunyai etika. Bangsa Indonesia adalah

bangsa yang beradab dan terkenal sangat santun4.

Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat

organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan AD/ART yang pertama

sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun. 2003 diadakan koreksi dan revisi

sekaligus didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai persyaratan

berdirinya Partai Demokrat. Sejak pendaftaran tersebut, AD/ART Partai Demokrat

sudah bersifat tetap dan mengikat hingga ada perubahan oleh forum Kongres ini.

Dalam perkembanganya, Partai Demokrat mengalami peningkatan yang

signifikan. Berdasarkan hasil dari perolehan suara pada Pemilu 2009 Partai Demokrat

memperoleh 20,82% suara5

. Hasil perolehan suara merupakan gambaran keseluruhan

daerah di Indonesia tidak terkecuali di kota Malang yang merupakan basis dari PDIP.

Kemunculan partai Demokrat dikota Malang yang merupakan basis PDIP,

ternyata juga memberikan warna baru dalam kancah perpolitikan lokal. Hal ini

terlihat dari perolehan suara pada Pileg 2009, dimana PDIP hanya mampu meraih 9

kursi sehingga tergeser oleh partai Demokrat yang meraih 12 kursi, yang selebihnya,

Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB) masing-masing meraih 5 kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) 4 kursi, partai

Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 2 kursi. Sedangkan partai Karya Peduli Bangsa

4

Ibid.

5

(7)

(PKPB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Damai Sejahtera (PDS)

masing-masing mendapat 1 kursi6.

Berbeda dengan perolehan suara pada Pemilu 2004 dimana partai Demokrat

hanya mendapat 7 kursi, tergeser PDIP yang mendapat 12 kursi. Sedangkan

partai-partai lain seperti Partai Golkar mendapat 5 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

mendapat 5 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8 kursi, Partai Amanat Nasional

(PAN) 5 kursi7.

Perolehan suara partai Demokrat pada Pemilu Legeslatif 2004 serta

peningkatan porolehan suara pada Pemilu Legeslatif 2009, menunjukkan bahwa

partai ini sudah mendapat tempat dimasyarakat. Kemenangan Partai demokrat dikota

Malang tidak serta-merta dikarenakan karena figur Susilo Bambang Yudhono sebagai

pendiri sekaligus pembina partai Demokrat, namun hal ini juga tidak lepas dari peran

anggota/kader partai Demokrat dalam membangun pencitraan partai dimasyarakat.

Kemampuan para kader dalam melaksanakan program-program partai hingga

mencapai sasaran, serta kemampuan kader dalam pembentukan citra partai sangat

dipengaruhi oleh kualitas dari kader tersebut. Kualitas kader partai politik sangat

ditentukan dengan bagaimana pola rekrutmennya. Tingkat selektifitas rekrutmen

kader-kader partai politik merupakan langkah awal yang sangat menentukan kualitas

dari kinerja partai politik. Dari uraian diatas, maka peneliti mengambil judul:

”POLA REKRUTMENT KADER-KADER PARTAI DEMOKRAT” (Studi pada Partai Demokrat kota Malang )

6

http://blogs.nimd.org/archive/2009-05-20/penetapan-kursi-di-kpud-kota-malang-berlangsung-tertib/pemilu-indonesia (diakses 9 mei 2010)

7

(8)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian sangat penting karena bisa meletakkan

dasar untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam penelitian sehingga dapat

memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian. Berdasarkan latar belakang

masalah, maka perumusan masalah yang peneliti kemukakan sebagai berikut:

“Bagaimana pola rekrutmen kader-kader partai Demokrat?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut: “Untuk mengetahui dan menganalisa pola rekrutment kader-kader

partai Demokrat”.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan menambah wacana keilmuan pada jurusan ilmu

pemerintahan khususnya berkaitan dengan mata kuliah Sistem Kepartaian dan Pemilu

RI, dalam hal mengenai pola rekrutment kader-kader partai Demokrat.

2. Secara Praktis

Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi

simpatisan partai Demokrat dan masyarakat pada umumnya mengenai pola

rekrutment kader-kader partai Demokrat.

(9)

Menurut Kerlinger konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan

menggeneralisasikan hal-hal khusus. Kerangka ini berguna untuk menggambarkan

konsep-konsep yang berbeda dari variabel-variabel penelitian yang akan diteliti8. Untuk memperoleh kejelasan dalam penelitian ini, definisi konseptual

merupakan hal yang sangat penting, disamping memberikan kejelasan dan arah bagi

jalannya penelitian, juga memberikan batasan-batasan pengertian istilah-istilah yang

ada dalam penulisan penelitian ini. Definisi konsep bertujuan menggambarkan

fenomena dalam penelitian dalam memberikan batasan yang umum dipakai.

Adapun pengertian dari definisi konsep atau konsepsi dasar adalah Suatu

pandangan yang mendasari pemikiran guna mencapai jalan atau suatu pemecahan

dari persoalan yang perlu diteliti. Dengan pengertian tersebut diatas bahwa konsepsi

dasar merupakan gambaran yang jelas untuk memecahkan masalah yang diteliti.

Pola atau model adalah contoh, acuan atau ragam dari sesuatu yang akan

dibuat atau dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem

sebenarnya, serta mempunyai tingkat prosentasi yang lebih menyeluruh9

.

Rekrutmen anggota partai politik diartikan bahwa partai politik merekrut

rakyat untuk terlibat dalam kehidupan politik atau menjadi anggota partai politik

sehingga dapat berperan secara aktif dalam politik praktis. Hal ini bertujuan untuk

menjalankan proses regenerasi partai yang berkesinambungan10.

8

Rahmat, Jalaluddin, 1995, metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Kosda Karya, hal 12.

9

(http://www.damandiri.or.id/file/ekoesthywatiunairbab2.pdf.) diakses 9 mei 2010.

10

Pokok-Pokok Tentang Keanggotaan

(http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CB0QFjAB&url=http%3A%2F%2Fww

(10)

Kaderisasi adalah proses yang dilakukan kaum muda ataupun kaum remaja

yang akan melanjutkan estafet perjuangan dari organisasi yang bersangkutan11.

Partai politik adalah kelompok-kelompok dengan sistem keanggotaan yang

terbuka dan menfokuskan kegiatannya pada seluruh spectrum dari sisi Negara12. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pola rekrutment kader partai

Demokrat adalah acuan partai Demokrat dalam melakukan proses mengajak atau

menyeleksi terhadap calon anggotanya yang hendak dijadikan anggota dari partai

Demokrat guna berpartisipasi dalam perwujudan praktek demokrasi.

F. Definisi Operasional

Dalam sebuah penelitian diperlukan definisi secara operasional, karena

penegasan secara konsep merupakan taraf permulaan dari suatu penelitian, konsep

masih bersifat abstrak sehingga perlu diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara

empiris.

Definisi oprasional tidak lain dari pada mengubah konsep-konsep yang berupa

konstruk itu dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat

diamati dan dapat diuji serta ditentukan kebenarannya. Definisi oprasional ini

berfungsi sebagai petunjuk bagaimana mengatur suatu variabel tertentu telebih dahulu

dibatasi dan dirinci dengan menentukan dari variabel yang akan diteliti. Dengan

demikian pola rekrutment kader-kader partai demokrat berdasarkan beberapa

indikator adalah sebagai berikut :

11

Rais, Amien, 1995, Moralitas Politik Muhammadiyah, Yogyakarta, Dinamika, hal 77.

12

(11)

A. Rekrutmen Anggota/Kader.

B. Kaderisasi

1. Kaderisasi Secara Kolektif.

a. Menentukan Panitia Kegiatan

b. Pemetaan

c. Menyiapkan Sarana dan Prasarana

2. Kaderisasi Secara Individu.

C. Pembinaan Anggota/Kader.

D. Melibatkan Anggota/Kader Dalam Pemilu

1. Melibatkan Anggota/Kader Dalam Kampanye

2. Melibatkan Anggota/Kader Menjadi Saksi Dalam Pemilu

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penulisan

Dalam penelitian penulis memilih penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan

melakukan penggambaran dan menguraikan keadaan obyek berdasarkan data yang

dikumpulkan dari lapangan penelitian

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian dengan

menggunakan data yang diperoleh dalam bentuk suatu kalimat yang mempunyai

tujuan untuk menggambarkan secara sistematis, aktual mengenai fakat, sifat-sifat

serta hubungan antara fenomena yang diteliti

(12)

Dalam hal ini, peneliti menggunakan sumber data atau informasi yang menjadi perhatian untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka sumber data

yang digukanan adalah untuk menyediakan informasi ada dua sumber yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber informasi yang diperoleh langsung dari

sumber pertama yang memahami tentang masalah yang diangkat dalam

penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dipergunakan dalam penelitian untuk

melengkapi informasi yang diperoleh dari data primer. Data sekunder dapat

berupa dokumen yang berupa literature, jurnal dan sebagainya yang berkaitan

dengan permasalahan serta tujuan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah proses untuk menghimpun data yang

diperhatikan serta dapat memberikan gambaran aspek yang akan diteliti. Oleh sebab

itu diperlukan alat pengumpul data agar diperoleh data yang valid.

Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Observasi adalah melakukan pengamatan terhadap suatu benda, keadaan,

kondisi, situasi, kegiatan, proses, atau penampilan tingkah laku seseorang13

. Jadi,

dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melakukan pengamatan mengenai

pola rekrutmen kader Partai Demokrat

13

(13)

b. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden14. Dalam penelitian

ini peneliti akan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang dapat memberikan

penjelasan yang berkaitan penelitian yang akan diteliti.

c. Teknik Dokumentasi

Yang dimaksud teknik dokumentasi adalah kegiatan dalam mencari data

mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku dan sebagainya yang

berkaitan dengan apa yang menjadi objek dari penelitian, sehingga dapat membantu

dalam proses penulisan penelitian.

4. Subyek Penelitian

a) Ketua DPC Partai Demokrat

b) Seksi OKK (Organisasi Keanggotaan dan Kepemimpinan) Partai Demokrat

c) Kader Partai Demokrat

5. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian dalam hal ini adalah kantor DPC

Partai Demokrat Kota Malang, Jalan Bunga Merak Kav 2 No 5.

6. Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan di analisis dengan metode yang akan

memberikan interpretasi atas hasil-hasil analisis. Analisis data ini dilakukan dengan

tujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data sehingga mudah dibaca atau

diinterpretasi. Analisis data merupakan again yang amat penting dalam metode ilmiah

14ibid

(14)

karena dengan analisis data tersebut dapat di beri arti dan makna yang berguna dalam

memecahkan hasil penelitian15. Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar16

Penulisan ini bersifat studi deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan

untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian

dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode deskriptif

bertujuan menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang

berlangsungnya proses penelitian17.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan bardasarkan

pendalaman kajian pustaka berupa data dan angka, sehingga realitas dapat dipahami

dengan baik.

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian , maka data yang

diperlukan adalah bersifat kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunkan

analisa kualitatif, mengenai analisa kualitatif adalah :

“Sebuah analisa data yang difokuskan pada penunjukan makna, deskripsi,

penjernihan dan penetapan data pada konteks masing-masing dan seringkali

melukiskannya dalam kata-kata dari pada angka-angka, data yang diperoleh disusun

dalam pola tertentu, tema tertentu atau pokok permasalahan tertentu”.

15

Moh. Nazir, 1999, Metode Penelitian, Jakarta,Ghalia Indonesia, hal 405.

16

Moleong, Lexy J, 2002, Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung , PT Remaja Rosdakarya, hal 103 .

17

(15)
(16)

POLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT

(Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh: Anggo Eko Andriono

(201010050312067)

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah

Malang

(17)
(18)
(19)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji dan puja Saya panjatkan kepada-Nya yang telah menyinari hati dengan cahaya-Nya yang terang benderang. Tak lupa pula Saya ucapkan shalawat dan salam semoga selalu melimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammmad SAW, kelurganya dan para sahabatnya yang telah berjuang menyeruak kegelapan hati manusia dari kungkungan syirik dan kebodohan. Dan Alhamdulillah dengan Rahmat dan Inayah-Nya, Saya dapat menyusun suatu karya ilmiah dan ini adalah salah satu bukti kebesaran-Mu.

Karya ilmiah ini merupakan suatu studi analisis tentang persoalanpersoalan yang berhubungan dengan dunia politik yang sedang berkembang saat ini, Dan juga merupakan syarat untuk tugas ilmiah yang harus Saya penuhi guna mencapai kredit yang optimal guna memenuhi gelar kesarjanaan. Didalam penyusunan skripsi ini, saya penyusun berusaha dengan tidak meninggalkan unsur-unsur yang bersifat obyektftas agar tidak dinilai sebagai orientasi target pemenuhan syarat belaka. Juga sebuah karya ilmiah bukan diiihat dari segi tempat dan obyek penelitiannya saja ataupun segi teoritis yang sistematis semata akan tetapi Saya sedikit banyak berharap akan berguna bagi semua pihak yang ada hubungannya dengan ilmu pemerintahan. Apa yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini hanyalah salah satu dari berbagai pendekatan mengenai suatu keputusan dari suatu permasalahan yang ada. Berangkat dari pernikiran ini maka penyusun berusaha untuk menyajikan berbagai pendekatan persoalan dari suatu analisa permasalahan yang secara sistematik yang memadukan beberapa penentuan pilihan terbaik diantara afternatif-afternatif yang tersedia.

(20)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Lembara Persetujuan ... ii

Surat Pernyataan... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv

Kata Pengantar ... v

F. Definisi Operasional... 10

G. Metode Penelitian... 11

3. Pengklasifikasian Partai Politik ... 20

a. Partai Politik ditinjau Dari Segi Komposisi Dan Keanggotaan 21 1. Partai Kader ... 21

2. Partai Massa... 21

b. Partai Politik Ditinjau Dari Tipologi berdasarkan Tingkat Komitmen Partai Terhadap Ideologi dan Kepentingan 21 1. Partai Proto ... 22

2. Partai Kader ... 22

(21)

4. Partai Diktatoral ... 22

5. Partai Catch-all ... 23

c. Partai Politik ditinjau Dari Segi Sistem Kepartaiannya ... 23

1. Sistem Partai Tunggal... 23

2. Sistem Dwi Partai ... 24

3. Sistem Multi Partai ... 25

4. Sistem Dua Partai ... 26

5. Pluralisme Moderat ... 27

6. Pluralisme Terpolarisasi ... 27

7. Sistem Partai Berkuasa ... 27

d. Partai Politik Ditinjau Dari Segi Pemilih Dalam Suatu Proses Pemilihan Maupun Dari Segi Jumlah Kursi Yang Diperoleh Partai Politik Dalam Badan-Badan Perwakilan ... 28

4. Fungsi Partai Politik ... 29

a. Partai Sebagai Sarana Komunikasi Politik ... 29

b. Partai Sebagai Sarana Sosialisasi Politik ... 30

c. Partai Sebagai Sarana Rekrutmen Politik ... 31

B. Rekrutmen Anggota/Kader ... 32

1. Definisi Rekrutmen Anggota/Kader Partai Politik ... 32

2. Metode Rekrutmen Anggota/Kader Partai Politik. ... 33

C. Kaderisasi ... 34

1. Definisi Kaderisasi ... 34

2. Peran Kader Dalam Perpolitikan ... 35

BAB III : DESKRIPSI WILAYAH

2. Tujuan Didirikannya Partai Demokrat ... 43

3. Visi Misi Partai Demokrat ... 44

a. Visi Partai Demokrat ... 44

b. Misi Partai Demokrat ... 44

C.Susunan Nama Dan Jabatan Pengurus Partai Demokrat Kota Malang Periode 2008-2013 ... 45

1. Susunan Nama Dan Jabatan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Malang ... 47

2. Susunan Nama Dan Jabatan Majelis Pertimbangan Cabang Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Malang... 47

3. Susunan Nama Dan Jabatan Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kota Malang ... 47

4. Susunan Nama Dan Jabatan Badan Penelitian Dan Pengembangan Partai Demokrat Kota Malang ... 47

(22)

D. Hasil Perolehan Suara Pemilu Legeslatif 2004 Dan 2009

Kota Malang ... 48

BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISA DATA A. Rekrutmen Anggota/Kader ... 50

B. Kaderisasi ... 53

1. Kaderisasi Secara Kolektif ... 53

a. Menentukan Panitia Kegiatan ... 54

b. Melakukan Pemetaan ... 55

c. Mempersiapkan Sarana Dan Prasarana ... 56

2. Kaderisasi Secara Individu ... 57

C. Pembinaan Anggota/Kader ... 59

D. Melibatkan Anggota/Kader Dalam Kegiatan Partai ... 61

1. Melibatkan Anggota/Kader Dalam Kampanye ... 61

2. Melibatkan Anggota/Kader Menjadi Saksi Dalam Pemilu. ... 63

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 65

(23)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Perbandingan Luas Kecamatan Terhadap Luas Kota ... 40 2. Tabel 2 Hasil Perolehan Suara Pemilu Legeslatif 2004 dan

2009 Kota Malang ... 48 3. Tabel 3 Program kegiatan kampanye Pemilu Kota

(24)

DAFTAR PUSTAKA Buku

AD/ART Partai Demokrat

Faturohman, Deden dan Sobari,Wawan, 2002, Pengantar Ilmu Politik, Malang, Universitas Muhammadiyah Malang.

Gaffar, Afan , 2000, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta, Pustaka, Pustaka Pelajar.

Hawari, Muhammad, 2003, Partai Politik Meretas Jalan Baru Perjuangan Partai Poltik Islam, Bogor, CV Idea Pustaka Utama.

Hermawan, Eman, 2001, Politik Membela Yang Benar, Yogyakarta, Yayasan dan Layanan Informasi untuk Kedaulatan (KLIK), bekerjasama dengan Dewan koordinasi Nasional Pemuda Kebangkitan Bangsa (DKN GARDA BANGSA).

Ichlasul Amal, 1996, Teori-teori Mutakhir Partai Politik, Edisi Revisi, Penerbit Tiara Wacana

Kantaprawira, Rusadi. 1992, Sistem Politik Indonesia Suatu Model Pengantar, Bandung, Sinar Baru Algafindo.

Klingemann Dieter-Hans, dkk, 2000, Partai, Kebijakan Dan Demokrasi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Koirudin, 2004, Partai Politik dan Agenda transisi Demokrasi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Maurice Duverger dalam Cheppy Haricahyono, 1986, Ilmu Politik Dan Perspektifnya, Yogyakarta, Tiara Wacana & YP2LPM

Moh. Nazir, 1999, Metode Penelitian, Jakarta,Ghalia Indonesia.

Moleong, Lexy J, 2002, Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung , PT Remaja Rosdakarya.

Notosusanto dan Soeseno, 2003, Buku Panduan untuk Pelatihan Pemantauan Pemilu 2004, Jakarta, Centre For Electoral Reform (CENTRO).

Putra, Fadillah, 2003, Partai Politik dan Kebijakan Publik, Yogyakarta, Pustaka Pelajar

(25)

Rahmat, Jalaluddin, 1995, metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Kosda Karya.

Rais, Amien, 1995, Moralitas Politik Muhammadiyah, Yogyakarta, Dinamika

Sanapiah, Faisal. 2005, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Umar, 2001, Penelitian Sosial, Jakarta, Rineka Cipta.

Situs Internet

http://manglufti.wordpress.com/2008/01/21

http://www.demokrat.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6&Ite mid=12

http://theindonesianinstitute.com/index.php/20090212298/Demokrat-Tidak-Sulit-Mandiri.html Radar Malang

http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=79837

http://www.damandiri.or.id/file/ekoesthywatiunairbab2.pdf.

http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-di-indonesia.html

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CB0QFjAB&url=ht

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan karakter di MIM Unggulan Kota Gorontalo telah diimplementasikan melalui beberapa strategi dan pendekatan yang meliputi: Integrasi nilai dan etika pada

Berdasarkan konsepsi tersebut diatas, maka studi AMDAL ini akan diawali dengan suatu telaan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku (terutama yang

Adapun tujuan pemerintah dalam mengadakan pengawasan menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan

    Dalam melihat perkaitan antara salah laku pelajar dengan gaya keibubapaan yang diamalkan hasil kajian menunjukkan bahawa faktor gaya keibubapaan yang diamalkan oleh para ibu

Data yang disajikan dalam penerbitan ini mencakup data industri pengolahan keadaan tahun 2014 meliputi : daftar nama dan alamat perusahaan, jumlah perusahaan dan

Organisme yang digolongkan ke dalam perekayasa kimia meliputi bakteri, jamur dan protozoa yang bertanggung jawab terhadap proses dekomposisi bahan organik menjadi unsur-unsur hara

Melihat adanya hubungan antara cerita dalam novel Nijūshi No Hitomi dengan sejarah Perang Dunia Kedua yang pernah berlangsung di Jepang pada tahun 1941 hingga

Seperti halnya model Kemp, model lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan produk terkait dengan pembelajaran adalah model Pengembangan Dick &