• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Distribusi Gula Pasir dalam Upaya Efisiensi Pemasaran di Kabupaten Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Distribusi Gula Pasir dalam Upaya Efisiensi Pemasaran di Kabupaten Bogor"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN

Dl KABUPATEN BOGOR

Oleh

RITA ARIANI

F03495027

2000

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRi

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RITA ARIANI. F03495027. Studi Distribusi Gula Pasir dalam Upaya Efisiensi Pemasaran di Kabupaten Bogor. Dibawah birnbingan Prof. Dr. Ir. H. Eriyatno MSAE,

RINGKASAN

Konsumsi gula pasir dari waktu ke waktu mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan kesejahteraan masyarakat, namun volume produksi dalarn negeri cenderung mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan perbedaan antara produksi dan konsumsi gula pasir semakin melebar dan ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya impor gula pasir. Pentingnya kornoditas ini menuntut industri gula lebih kompetitif dan efisien, oleh karena itu pemerintah melakukan deregulasi dalam ekonomi pergulaan nasional. Salah satunya adalah dengan menghapus monopoli Bulog atas tataniaga gula pasir.

Tujuan penelitian ini adalah untuk rnengidentifikasi strukrur dan perilaku pasar pada jaringan distribusi gula pasir dari distributor sampai ke pengecer, menganalisa biaya pemasaran dan marjin pemasaran pada distribusi gula pasir dari distributor ke pengecer guna menentukan tingkat efisiensi, khususnya di Kabupaten Bogor. Menentukan tingkat keterpaduan pasar di Kabupaten Bogor.

Metode yang digunakan analisa struktur pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar. Pengamatan di lapangan dilakukan pada 6 pasar yang terbagi atas 2 pasar rujukan dan 4 pasar lokal. Pasar rujukan yaitu Pasar Bogor dan Cibinong, sedangkan pasar lokal Pasar Ciuterep I, Pasar Ciawi, Pasar Leuwiliang dan Pasar Parung. Untuk pengujian keterpaduan pasar dilakukan dengan index Market Connection (IMC) dengan pendekatan Autoregresive Distribution Lag.

Hasil analisa struktur pasar berdasarkan ukuran pangsa pasar menunjukka; bahwa pasar gula pasir cenderung bersifat oligopoli dengan gula impor merupakan subtitusi yang sempurna bagi gula lokal. Adapun jika dilihat dari mekanisme pernasaranya struktur pasar gula pasir cenderung bersifat pasar persaingan sempurna. Analisa perilaku pasar memperlihatkan adanya kerjasama yang baik diantara lembaga-lernbaga pemasaran, baik itu antara pedagang besar dengan pedagang menengah (grosirlagen), maupun antara pedagang menengah dengan pengecer. Konflik juga terlihat antara Bulog dengan para pedagang besar yang memiliki hubungan secara horizontal. Adanya konflik ini berpengaruh baik bagi konsumen karena mereka dapat mernbeli gula pasir dengan harga rnurah.

Hasil dari analisa rnarjin pemasaran gula pasir di pasar-pasar Kabupaten Bogor menunjukkan marjin pemasaran distributor sampai ke konsumen sekitar Rp 653 per kilogram gula pasir. Atas dasar tinjauan faktor jarak, komponen harga jual gula pasir dan perbedaan harga jual gula pasir dari distributor sampai ke konsumen yang tidak begitu besar menunjukkan pemasaran gula pasir cukup efisien. Hasil analisa biaya pemasaran dapat dilihat bahwa biaya-biaya yang harus di keluarkan oleh para lembaga pernasaran di Kabupaten Bogor ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penanganan, biaya pengemasan, biaya penyusutan dan biaya lain (kebersihan, keamanan dan sewa ternpat). Perbedaan harga antara distributor sampai ke grosir Rp 107

-

Rp 147 per kilogram dan distributor ke pengecer Rp 134

-

Rp 184 per kilogram gula pasir.
(3)

dilihat dari nilai IMC yang berada diatas nilai nol, kecuali Pasar Ciawi terhadap pada rujukan Pasar Bogor (IMC=0,199) yang rnenunjukkan kedua pasar tersebut terpadu pada jangka pendek. Jika dilihat dari uji b2 diantara pasar-pasar lokal terhadap pasar rujukan Pasar Bogor dan Cibinong, harnpir sernua pasar tesebut terpadu pada jangka panjang.

Penghapusan rnonopoli Bulog aias pernasaran gilla pasir !elah rnenyebabkac perubahan yang cukup besar terhadap sistern pernasaran gula pasir yaitu 1) penetapan harga, dirnana instrurnen harga yang ditetapkan pernerintah hanya harga dasar, sedangkan harga jual af pabrik dan harga ditingkat konsurnen dilepas sesuai rnekanisrne pasar, 2) suplai gula berasal dari banyak surnber (petani, pabrik gula dan irnportir), sehingga harga dibentuk oleh kekuatan perrnintaan dan penawaran, 3) rantai pernasaran sernakin pendek sehingga hilangnya biaya-biaya yang tidak perlu.

Agar penawaran gula pasir tidak berlebih di pasar yang dapat rnengakibatkan turunnya harga, sebaiknya diberlakukan tarif bea rnasuk lebih tinggi , rnisalnya sekitar 60%- 70%, dengan dernikian harga jual tebu di tingkat petani lebih tinggi sehingga dapat rnenutupi biaya produksi dan pendapatan petani rneningkat.

Keterpaduan pasar dapat diwujudkan rnelalui adanya kelancaran pasokan gula pasir dengan cara rneningkatkan efisiensi pabrik gula, rnernperbaiki kornunikasi dan inforrnasi pernasaran serta rnelakukan perbaikan infrastruktur transportasi dan pengelolaan pasar guna

rneningkatkan.efektivitas pasar dalarn rnelayani kebutuhan rnasyarakat.

(4)

STUD1 DlSTRlBUSl G U M PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN

Dl KABUPATEN BOGOR

SKRlPSl

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh RITA ARlANl

F03495027

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

STUD1 DlSTRlBUSl G U M PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN

Dl KABUPATEN BOGOR

SKRlPSl

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh gelsi SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pertanian Bogor

Oleh

RITA ARlANl

F03495027

Dilahirkan pada tanggal 21 Maret 1976

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahuwata'ala yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Skripsi ini disusun berdasarkan pengamatan langsung, wawancara, serta studi

literatur yang dilakukan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Bogor selama kurang lebih

dua bulan, yaitu mulai bulan Juli sampai bulan Agustus 1999.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1) Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eriyatno, MSAE., sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingannya selama ini.

2) Dr. Ir. Marimin, MSc., sebagai Panitia Tugas Akhir, Jurusan Teknologi lndustri

Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor.

3) Ir. Abdul Basi:h, MS., dan lr. Lien Herlina, MSc., sebagai dosen penguji ujian sarjana.

4) Ibu dan semua saudara yang dengan penuh perhatian dan kasih sayangnya'

memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun materil.

5) Rekan-rekan TIN-16, Eno, Dessy, Nunik, Mel, Fiftri, Diah, Dian 'n Aina yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

6) Rekan-rekan Cakrawati dan Amanah Komputer atas bantuan dan dukungan moral

yang telah diberikan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan dan masih jauh dari

sempurna. Namun demikian penulis berharap nantinya skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Bogor, Mei 2000

(7)

DAFTAR IS1

Halaman

KATA PENGANTAR

...

DAFTAR IS1 DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL ,

DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ... B. TUJUAN

C. RUANG LINGKU

11. TINJAUAN PUSTAKA

A. GULA PASIR ... :

...

.

.

.

.

...

B. SISTEM DlSTRlBUSl GULA PAS1

C. JENIS KELEMBAGAAN

...

D. HARGA GULA PASlR ...

.

.

.

... Ill. LANDASAN TEORI

A. EFlSlENSl PEMASARA B. STRUKTUR PASAR

C. PERILAKU PASAR ... D. KERAGAAN PASAR

IV METODOLOGI

A. KERANGKA PEMlKlRAN B. ANALISA PEMASARAN

...

C. TATA LAKSANA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. STRUKTUR PASAR ...

(8)

B

.

PERILAKU PASAR

...

51

C

.

BlAYA DAN MARJIN PEMASARAN

...

55

D . KETERPADUAN PASAR

...

.

.

.

... 59 VI.KESIMPULAN DAN SARAN

A

.

KESIMPULAN

...

.

.

.

.

.

.

.

...

65

B

.

SARAN 66

DAFTAR PUSTAKA 67

(9)

DAFTAR

GAMBAR

Halaman

Garnbar 1 . Saluran yang umurn dalarn distribusi barang konsumen ... 9

Garnbar 2 . Saluran yang urnurn dalam distribusi barang Industri ... 10

Gambar 3 . Alur distribusi gula pasir rnelalui koperasilBulog

... ..

..

... 12

Gambar 4 . Alur disiribusi gula pasir melalui distributor swasta ... 14

Garnbar 5

.

Hubungan antara rnarjin pernasaran dengan nilai marjin pernasaran 28 Garnbar 6 . Tahapan studi ...

.

.

.

.

...

34
(10)

DAFTAR TABEL

Halarnan

Tabel 6 . Tabel 7. Tabel

8.

Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11

Tabel 12.

Hasil gilingan pabrik gula di Jawa MTT 199711998

... ... ....

Hasil gilingan pabrik gula di luar Jawa MTT 199711998 ... ... ....

Karakteristik struktur pasar berdasarkan dari sudut penjual dan pembeli Perbandingan harga jual Bulog af pabrik dengan harga jual pabrik ...

Biaya pemasaran pada tiap tingkat lernbaga pemasaran Kabupaten Bogor..

. ... . . ..

..

. . . ... .

..

. . . .. . . ..

.

.. . .

. . .

.

.

. . .

. . ,

.

. .

.

. . .

Marjin pernasaran gula pasir di Kabupaten Bogor

...

Uji keterpaduan pasar di Kabupaten Bogor ...

Nilai uji-t pasar-pasar di Kabupaten Bogor pada jangka pendek ...

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)

STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN

Dl KABUPATEN BOGOR

Oleh

RITA ARIANI

F03495027

2000

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRi

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(95)

RITA ARIANI. F03495027. Studi Distribusi Gula Pasir dalam Upaya Efisiensi Pemasaran di Kabupaten Bogor. Dibawah birnbingan Prof. Dr. Ir. H. Eriyatno MSAE,

RINGKASAN

Konsumsi gula pasir dari waktu ke waktu mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan kesejahteraan masyarakat, namun volume produksi dalarn negeri cenderung mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan perbedaan antara produksi dan konsumsi gula pasir semakin melebar dan ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya impor gula pasir. Pentingnya kornoditas ini menuntut industri gula lebih kompetitif dan efisien, oleh karena itu pemerintah melakukan deregulasi dalam ekonomi pergulaan nasional. Salah satunya adalah dengan menghapus monopoli Bulog atas tataniaga gula pasir.

Tujuan penelitian ini adalah untuk rnengidentifikasi strukrur dan perilaku pasar pada jaringan distribusi gula pasir dari distributor sampai ke pengecer, menganalisa biaya pemasaran dan marjin pemasaran pada distribusi gula pasir dari distributor ke pengecer guna menentukan tingkat efisiensi, khususnya di Kabupaten Bogor. Menentukan tingkat keterpaduan pasar di Kabupaten Bogor.

Metode yang digunakan analisa struktur pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar. Pengamatan di lapangan dilakukan pada 6 pasar yang terbagi atas 2 pasar rujukan dan 4 pasar lokal. Pasar rujukan yaitu Pasar Bogor dan Cibinong, sedangkan pasar lokal Pasar Ciuterep I, Pasar Ciawi, Pasar Leuwiliang dan Pasar Parung. Untuk pengujian keterpaduan pasar dilakukan dengan index Market Connection (IMC) dengan pendekatan Autoregresive Distribution Lag.

Hasil analisa struktur pasar berdasarkan ukuran pangsa pasar menunjukka; bahwa pasar gula pasir cenderung bersifat oligopoli dengan gula impor merupakan subtitusi yang sempurna bagi gula lokal. Adapun jika dilihat dari mekanisme pernasaranya struktur pasar gula pasir cenderung bersifat pasar persaingan sempurna. Analisa perilaku pasar memperlihatkan adanya kerjasama yang baik diantara lembaga-lernbaga pemasaran, baik itu antara pedagang besar dengan pedagang menengah (grosirlagen), maupun antara pedagang menengah dengan pengecer. Konflik juga terlihat antara Bulog dengan para pedagang besar yang memiliki hubungan secara horizontal. Adanya konflik ini berpengaruh baik bagi konsumen karena mereka dapat mernbeli gula pasir dengan harga rnurah.

Hasil dari analisa rnarjin pemasaran gula pasir di pasar-pasar Kabupaten Bogor menunjukkan marjin pemasaran distributor sampai ke konsumen sekitar Rp 653 per kilogram gula pasir. Atas dasar tinjauan faktor jarak, komponen harga jual gula pasir dan perbedaan harga jual gula pasir dari distributor sampai ke konsumen yang tidak begitu besar menunjukkan pemasaran gula pasir cukup efisien. Hasil analisa biaya pemasaran dapat dilihat bahwa biaya-biaya yang harus di keluarkan oleh para lembaga pernasaran di Kabupaten Bogor ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penanganan, biaya pengemasan, biaya penyusutan dan biaya lain (kebersihan, keamanan dan sewa ternpat). Perbedaan harga antara distributor sampai ke grosir Rp 107

-

Rp 147 per kilogram dan distributor ke pengecer Rp 134

-

Rp 184 per kilogram gula pasir.
(96)

dilihat dari nilai IMC yang berada diatas nilai nol, kecuali Pasar Ciawi terhadap pada rujukan Pasar Bogor (IMC=0,199) yang rnenunjukkan kedua pasar tersebut terpadu pada jangka pendek. Jika dilihat dari uji b2 diantara pasar-pasar lokal terhadap pasar rujukan Pasar Bogor dan Cibinong, harnpir sernua pasar tesebut terpadu pada jangka panjang.

Penghapusan rnonopoli Bulog aias pernasaran gilla pasir !elah rnenyebabkac perubahan yang cukup besar terhadap sistern pernasaran gula pasir yaitu 1) penetapan harga, dirnana instrurnen harga yang ditetapkan pernerintah hanya harga dasar, sedangkan harga jual af pabrik dan harga ditingkat konsurnen dilepas sesuai rnekanisrne pasar, 2) suplai gula berasal dari banyak surnber (petani, pabrik gula dan irnportir), sehingga harga dibentuk oleh kekuatan perrnintaan dan penawaran, 3) rantai pernasaran sernakin pendek sehingga hilangnya biaya-biaya yang tidak perlu.

Agar penawaran gula pasir tidak berlebih di pasar yang dapat rnengakibatkan turunnya harga, sebaiknya diberlakukan tarif bea rnasuk lebih tinggi , rnisalnya sekitar 60%- 70%, dengan dernikian harga jual tebu di tingkat petani lebih tinggi sehingga dapat rnenutupi biaya produksi dan pendapatan petani rneningkat.

Keterpaduan pasar dapat diwujudkan rnelalui adanya kelancaran pasokan gula pasir dengan cara rneningkatkan efisiensi pabrik gula, rnernperbaiki kornunikasi dan inforrnasi pernasaran serta rnelakukan perbaikan infrastruktur transportasi dan pengelolaan pasar guna

rneningkatkan.efektivitas pasar dalarn rnelayani kebutuhan rnasyarakat.

(97)

STUD1 DlSTRlBUSl G U M PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN

Dl KABUPATEN BOGOR

SKRlPSl

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh RITA ARlANl

F03495027

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(98)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

STUD1 DlSTRlBUSl G U M PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN

Dl KABUPATEN BOGOR

SKRlPSl

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh gelsi SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pertanian Bogor

Oleh

RITA ARlANl

F03495027

Dilahirkan pada tanggal 21 Maret 1976

(99)

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahuwata'ala yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Skripsi ini disusun berdasarkan pengamatan langsung, wawancara, serta studi

literatur yang dilakukan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Bogor selama kurang lebih

dua bulan, yaitu mulai bulan Juli sampai bulan Agustus 1999.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1) Bapak Prof. Dr. Ir. H. Eriyatno, MSAE., sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan pengarahan dan bimbingannya selama ini.

2) Dr. Ir. Marimin, MSc., sebagai Panitia Tugas Akhir, Jurusan Teknologi lndustri

Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor.

3) Ir. Abdul Basi:h, MS., dan lr. Lien Herlina, MSc., sebagai dosen penguji ujian sarjana.

4) Ibu dan semua saudara yang dengan penuh perhatian dan kasih sayangnya'

memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun materil.

5) Rekan-rekan TIN-16, Eno, Dessy, Nunik, Mel, Fiftri, Diah, Dian 'n Aina yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

6) Rekan-rekan Cakrawati dan Amanah Komputer atas bantuan dan dukungan moral

yang telah diberikan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan dan masih jauh dari

sempurna. Namun demikian penulis berharap nantinya skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Bogor, Mei 2000

(100)

DAFTAR IS1

Halaman

KATA PENGANTAR

...

DAFTAR IS1 DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL ,

DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ... B. TUJUAN

C. RUANG LINGKU

11. TINJAUAN PUSTAKA

A. GULA PASIR ... :

...

.

.

.

.

...

B. SISTEM DlSTRlBUSl GULA PAS1

C. JENIS KELEMBAGAAN

...

D. HARGA GULA PASlR ...

.

.

.

... Ill. LANDASAN TEORI

A. EFlSlENSl PEMASARA B. STRUKTUR PASAR

C. PERILAKU PASAR ... D. KERAGAAN PASAR

IV METODOLOGI

A. KERANGKA PEMlKlRAN B. ANALISA PEMASARAN

...

C. TATA LAKSANA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. STRUKTUR PASAR ...

(101)

B

.

PERILAKU PASAR

...

51

C

.

BlAYA DAN MARJIN PEMASARAN

...

55

D . KETERPADUAN PASAR

...

.

.

.

... 59 VI.KESIMPULAN DAN SARAN

A

.

KESIMPULAN

...

.

.

.

.

.

.

.

...

65

B

.

SARAN 66

DAFTAR PUSTAKA 67

(102)

DAFTAR

GAMBAR

Halaman

Garnbar 1 . Saluran yang umurn dalarn distribusi barang konsumen ... 9

Garnbar 2 . Saluran yang urnurn dalam distribusi barang Industri ... 10

Gambar 3 . Alur distribusi gula pasir rnelalui koperasilBulog

... ..

..

... 12

Gambar 4 . Alur disiribusi gula pasir melalui distributor swasta ... 14

Garnbar 5

.

Hubungan antara rnarjin pernasaran dengan nilai marjin pernasaran 28 Garnbar 6 . Tahapan studi ...

.

.

.

.

...

34
(103)

DAFTAR TABEL

Halarnan

Tabel 6 . Tabel 7. Tabel

8.

Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11

Tabel 12.

Hasil gilingan pabrik gula di Jawa MTT 199711998

... ... ....

Hasil gilingan pabrik gula di luar Jawa MTT 199711998 ... ... ....

Karakteristik struktur pasar berdasarkan dari sudut penjual dan pembeli Perbandingan harga jual Bulog af pabrik dengan harga jual pabrik ...

Biaya pemasaran pada tiap tingkat lernbaga pemasaran Kabupaten Bogor..

. ... . . ..

..

. . . ... .

..

. . . .. . . ..

.

.. . .

. . .

.

.

. . .

. . ,

.

. .

.

. . .

Marjin pernasaran gula pasir di Kabupaten Bogor

...

Uji keterpaduan pasar di Kabupaten Bogor ...

Nilai uji-t pasar-pasar di Kabupaten Bogor pada jangka pendek ...

Referensi

Dokumen terkait

Madu yang dihasilkan dari integrasi tanaman hortikultura dengan lebah madu A.cerana yang ada di desa Sumber Urip daerah Selupu Rejang, Rejang Lebong aman untuk

Secara umum, kenaikan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) nasional mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen, sedangkan indeks harga yang

Suara jantung manusia berada pada frekuensi yang berbeda-beda antara 65 Hz – 1kHz dan dengan mengamati dari perbedaan frekuensi tersebut dapat menunjukkan apakah

Ultra Jaya Milk Industri melakukan pengawasan mutu pada produk susu UHT (Ultra High Temperature) sehingga dapat mengahasilkan susu yang bermutu baik.. BAB II

[r]

Namun, islam melarang jual beli yang mengandung unsur ketidakjelasan (jahalah), pemaksaan (al-ikrah), pembatasan dengan waktu (at-tauqit), penipuan (gharar), kemhudaratan

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mendapatkan solusi terbaik pada penanganan untuk tanah lempung ekspansif ini, salah satunya adalah dengan mencampur

Teknik analisis data dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan teknik persamaan regresi linier berganda, yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara