• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengadaan Barang PAda Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja Dalam Negeri (BBPLKDN) Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengadaan Barang PAda Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja Dalam Negeri (BBPLKDN) Bandung"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang

Perubahan dan dinamika masyarakat yang semakin cepat seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi memerlukan kualitas informasi yang akurat, cepat, dan tepat. Teknologi informasi adalah salah satu contoh produk teknologi yang telah berkembang pesat yang dapat membantu mempermudah manusia dalam mengolah data serta menyajikan sebuah informasi yang berkualitas.

Untuk manyediakan informasi tersebut diperlukan suatu alat bantu atau media untuk mengolah beraneka ragam data agar dapat disajikan menjadi sebuah informasi yang bermanfaat dengan kemasan yang menarik dan berpedoman pada kriteria informasi yang berkualitas.

(2)

2   

Sistem informasi merupakan salah satu bentuk dari hasil adanya teknologi informasi. Sistem informasi mempunyai fungsi dan tujuan baik dalam penanganan sistem bahkan pengolahan informasi yang nantinya dapat menjadi suatu bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan atau menetapkan kebijakan.

Sistem informasi dapat dikembangkan baik sebagai pengolahan data, manajemen data bahkan pembuatan laporan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan ataupun orang yang berwenang didalam pelaksanaan pengambilan keputusan serta penerapan kebijaksanaan

(3)

Barang milik perusahaan atau yang biasa disebut inventaris barang pada perusahaan adalah hal penting dalam perusahaan karena merupakan suatu penunjang atau fasilitas kerja bagi pegawai untuk dapat bekerja dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

Dalam proses persediaan barang, dilakukan berdasarkan permintaan oleh setiap bagian dari perusahaan dan akan dilanjutkan proses pengadaan. Untuk pelaksanan pembelian barang akan dilakukan sistem lelang, kemudian dilimpahkan kepada kontraktor yang berhasil mendapatkan kontrak pembelian barang tersebut. Setelah barang terpenuhi kemudian disimpan digudang dan akan dikeluarkan bila diminta oleh bagian dari perusahaan tersebut yang sebelumnya telah melakukan permintaan, sehingga dapat diketahui keluar masuk juga jumlah barang yang ada. Oleh karena itu penulis mengambil topik tentang pengadaan barang.

(4)

4   

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG PADA BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN

KERJA DALAM NEGERI (BBPLKDN) BANDUNG”.

Dengan dibuatnya Sistem ini diharapkan proses - proses yang telah di terangkan diatas dapat berlangsung lebih cepat, efektif dan efisien, juga di harapkan dapat meminimalkan proses - proses yang selama ini dilakukan secara manual yang mengakibatkan redudansi data.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berrdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah karena merupakan langkah pertama dalam perancangan suatu sistem dan penulis juga merasa perlu serta penting sekali untuk membuat rumusan–rumusan masalah yang akan diteliti dan dicarikan jawabannya.

1.2.1. Identifikasi Masalah

(5)

1. Belum adanya Sistem Informasi yang terkomputerisasi melalui jaringan, sehingga terjadi ketidak akuratan dalam proses pengadaan barang.

2. Masih terdapat kesulitan dalam proses pencarian data, karena penyimpanan data masih disimpan dalam bentuk berkas, dokumen atau pengarsipan.

3. Lamanya proses pembuatan laporan dikarenakan penyimpanan data yang masih dalam bentuk arsip.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Informasi Pengadaan Barang yang sedang berjalan pada BBPLKDN (Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri) BANDUNG saat ini.

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Pengadaan Barang pada BBPLKDN (Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri) BANDUNG.

(6)

6   

4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Pengadaan Barang pada BBPLKDN (Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja Dalam Negeri) Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berikut ini adalah Maksud dan tujuan dari penelitian yang di lakukan di Balai Besar Pengembangan Latihan kerja Dalam Negeri (BBPLKDN) Bandung.

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Pengadaan Barang, yang diharapkan mampu untuk membantu meningkatkan kinerja pegawai di pada Balai Besar Pengembangan latihan Kerja Dalam Negeri Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

(7)

2. Membuat perancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang pada Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri Bandung.

3. Mengimplementasikan Sistem Informasi Pengadaan Barang pada Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri Bandung, untuk menentukan kualitas aplikasi yang dibuat.

4. Melakukan pengujian Sistem Informasi Pengadaan Barang pada balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian menjelaskan manfaat atau kontribusi yang akan diperoleh dari hasil penelitian dan siapa pihak yang akan mendapatkan manfaat tersebut.

Kegunaan penelitian mengungkapkan secara spesifik tentang manfaat yang hendak dicapai dari :

1. Kegunaan Praktis, memuat kegunaan yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan peneliti.

(8)

8   

1.4.1.Kegunaan Praktis

a. BBPLKDN (Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja Dalam Negeri) Bandung

Dengan Perancangan Sistem Informasi ini dapat memberikan solusi kepada instansi bersangkutan dalam pencatatan persediaan barang yang tersusun dan terkomputerisasi.

b. Pimpinan

Mengetahui dengan cepat dan akurat laporan mengenai kondisi barang tanpa harus turun langsung untuk melihat kondisi barang tersebut.

c. Staff/Pegawai

Mempermudah pekerjaan staff dalam melakukan permintaan, pengadaan, pengecekan, pencatatan, penyimpanan, pencarian, dan pengeluaran barang serta pembuatan laporan pengadaan barang sehingga menjadi semakin valid.

1.4.2.Kegunaan Akademis

a. Penelitian

(9)

b. Pengembangan Ilmu

Sebagai masukan terhadap bidang ke Ilmu Manajemen Informatika tentang Sistem Informasi Pengadaan Barang yang menjadi objek yang dikaji dalam penelitian ini.

c. Penulis

Menerapkan ilmu yang telah didapatkan dibangku perkuliahan, sehingga dapat diaplikasikan langsung di lapangan dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

1.5. Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan baik dan tidak menyimpang dari pokok masalah maka perlu diambil pembatasan masalah, yaitu :

a) Sistem pengadaan barang hanya digunakan pada saat melakukan proses pengadaan barang.

b) Proses permintaan dilakukan oleh masing-masing kejuruan atau departemen pelatihan yang ada di BBPLKDN.

(10)

10   

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yaitu tempat dilaksanakan penelitian tersebut, dan waktu penelitian yaitu lamanya penelitian itu berlangsung.

1.6.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BBPLKDN (Balai Besar Pengembangan Pelatihan Kerja Dalam Negeri) Bandung, Jl. Gatot Subroto No. 170 Bandung, Indonesia.

1.6.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan Oktober 2009 sampai dengan bulan juni 2010. Adapun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama waktu tersebut adalah sebagai berikut :

(11)

2.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Jogianto (1999 : 683).

2.1.1. Karekteristik Sistem

Menurut Jogianto (1999 : 683) suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

(12)

12   

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

(13)

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance

input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan

adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

(14)

14   

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

[ Sumber : Jogiyanto, H. M., MBA, Ph.D.,1999, Pengenalan Komputer, Andi

Yogyakarta, Yogyakarta.]

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

(15)

Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam sedangkan system bantuan manusia adalah system yang di rancang manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup  dan sistem terbuka. 

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi dengan lingkungan luarnya.

2.2. Pengertian Informasi

(16)

16   

2.2.1 Siklus Informasi

Data yang telah diolah menjadi informasi diberikan kepada yang membutuhkan informasi, kemudian penerima informasi tersebut akan membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan tindakan yang lain yang akan menghasilkan kembali suatu data. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali melalui serangkaian langkah-langkah dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut siklus informasi

(information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data (data

processing cycle).

Gambar 2.2. Siklus Informasi

[Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto Hartono MBA., Ph.D.,

(17)

2.2.2. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan perbandingan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Informasi tidak dapat percis ditaksir dengan satuan uang, tetapi dapat ditaksir dengan efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost

benefit.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

(18)

18   

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. Jogiyanto (1999 : 697).

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Komponen – komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi beberapa blok, yaitu :

1. Blok masukan (input)

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk Metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan , yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.

2 . Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran (output)

(19)

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan,menjalankan model,menyimpan dan mengakses data,menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 2 bagian utama, yaitu Teknisi,perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base manajemen sistem ( DBMS ).

6. Blok kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Pengembangan Sistem Informasi

(20)

20   

Sistem yang lama perlu diganti atau diperbaiki disebabkan karena beberapa hal, yaitu :

1. Adanya permasalahan-permasalahan (Problems) yang timbul di dalam sistem lama. Permasalahan-permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa :

1. Kecurangan-kecurangan yang disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi tidak terjamin.

2. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data tidak terjamin.

3. Tidak efisiennya operasi.

4. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

b. Pertumbuhan Organisasi

(21)

sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (Opportunities)

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada.

3. Adanya intruksi-intruksi (Directives)

Pengembangan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya intruksi-intruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

Gambar 2.3. Pengembangan Sistem Informasi

(22)

22   

2.4.1. Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Objek

Metodologi (analisis & perancangan perangkat lunak) berorientasi objek diusulkan oleh penulis-penulis buku/artikel kemudian praktek-praktek penerapannya oleh para penulis tersebut terlembagakan, , contoh-contoh metode /metodologi :

– Shlaer/Mellor

– Coad/Yourdon

– Object Modelling Techniques (Rumbaugh, et. al.)

– Responsibility Driven Design (Wirfs-Brock, et. al.)

– Objectory

– OOAD Booch

– Fusion (Coleman, et. al.)

Tiap metode/metodologi berorientasi objek memiliki teknik dan notasi sendiri yang satu sama lain berbeda Kesamaan umum dari semua metode/metodologi berorientasi objek terletak pada cara pandang, yaitu :

a). Static, menggambarkan keterkaitan logik antar entitas pada sistem.

(23)

2.4.1.1. Konsep Objek Oriented Analisis And Desain (OOAD)

Dalam dunia pemodelan, metodologi implementasi obyek walaupun terikat kaidah-kaidah standar, namun teknik pemilihan obyek tidak terlepas pada subyektifitas software analist & designer. Beberapa obyek akan diabaikan dan beberapa obyek menjadi perhatian untuk diimplementasikan di dalam sistem. Hal ini sah-sah saja karena kenyataan bahwa suatu permasalahan sudah tentu memiliki lebih dari satu solusi. Ada 3 (tiga) teknik/konsep dasar dalam OOAD, yaitu pemodulan (encapsulation), penurunan (inheritance) dan

polymorphism.

a. Pemodulan (Encapsulation)

Pada dunia nyata, seorang ibu rumah tangga menanak nasi dengan menggunakan rice cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya dengan menekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnya terjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker, sehingga tidak perlu diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak nasi oleh si ibu menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information hiding.

b. Penurunan (Inheritance)

(24)

24   

kegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, bak tertutup seperti sedan dan minibus. Walaupun demikian obyek-obyek ini memiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek ini dapat dikatakan sebagai obyek induk (parent). Sedangkan minibus dikatakan sebagai obyek anak (child), hal ini juga berarti semua operasi yang berlaku pada mobil berlaku juga pada minibus.

c. Polymorphism

Pada obyek mobil, walaupun minibus dan truk merupakan jenis obyek mobil yang sama, namun memiliki juga perbedaan. Misalnya suara truk lebih keras dari pada minibus, hal ini juga berlaku pada obyek anak (child) melakukan metoda yang sama dengan algoritma berbeda dari obyek induknya. Hal ini yang disebut polymorphism, teknik atau konsep dasar lainnya adalah ruang lingkup / pembatasan. Artinya setiap obyek mempunyai ruang lingkup kelas, atribut, dan metoda yang dibatasi.

2.4.1.2. Pengenalan Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi

(25)

standar defacto oleh OMG (Object Management Group) pada tahun 1997. (http://id.wikipedia.org/wiki/UML )

2.4.1.2.1. Konsep Dasar UML

Konsep dasar UML bisa kita rangkumkan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 2.4. Konsep Dasar UML

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

(26)

26   

Berdasarkan gambar diatas UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut :

1. Use Case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan

dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case

merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Gambar 2.5. Contoh Use Case diagram

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

(27)

2. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda

Gambar 2.6. Contoh Class diagram

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

(28)

28   

3. Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).

Gambar 2.7 . Contoh Statechart diagram

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

(29)

4. Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 2.8. Contoh Activity diagram

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

(30)

30   

5. Sequence Diagram

[image:30.612.242.460.283.484.2]

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Gambar 2.9. Contoh sequence diagram

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

(31)

6. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan.

Gambar 2.10. Contoh Collaboration diagram

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

Time Download : 14/11/2009 at 09.11 AM

7. Component Diagram

(32)

32   

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.

[image:32.612.261.439.335.543.2]

Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Gambar 2.11. Contoh Component diagram

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

(33)

8. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

[image:33.612.277.425.281.443.2]

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Gambar 2.12. Contoh Deployment diagram

[http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6039/MateriSuplemenUml.pdf]

Time Download : 14/11/2009 at 09.11 AM

2.5. Pengertian Jaringan Komputer

(34)

34   

terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi berbeda yang terdiri dari dua komputer atau lebih yang saling berhubungan (Budhi Irawan (2005:6).

2.5.1. Jenis - Jenis Jaringan Komputer

1. Local area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area

yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti perkantoran di sebuah gedung atau sebuah sekolah dan biasanya jaraknya tidak lebih dari 1 km.

Beberapa model konfigurasi LAN biasanya berupa satu komputer yang dijadikan file server yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak

(Software yang mengatur aktifitas jaringan) serta beberapa komputer yang

terhubung ke file server yang disebut dengan workstation. LAN terbagi menjadi dua model hubungan, yaitu :

a) Peer-To-Peer

Model hubungan peer-to-peer memungkinkan user membagi sumber daya baik itu berupa file, layanan printer atau lainnya. Namun model ini tidak mempunyai file server atau sumber daya yang terpusat. Di dalam model

(35)

sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di dalam jaringan. Model ini didesain untuk jaringan bersekala kecil dan menengah.

b) Clien-Server

Model hubungan ini memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi atau aplikasi kepada satu atau lebih dedicated file server. Sebuah file

server menjadi jantung bagi keseluruhan sistem, memungkinkan untuk

mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada pada jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumberdaya pada file server.

2.5.2. Topologi Jaringan Komputer

Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer serta perangkat lainnya.

Tipe-tipe utama topologi jaringan :

a) Linear Bus

(36)

36   

jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi pada kabel utama (backbone). Jaringan Ethernet dan local talk mengunakan topologi ini.

Gambar 2.13. Topologi Bus

[Sumber : http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm]

Tanggal Download: 2/04/2009

b) Star

Topologi model ini dirancang dimana setiap nodes terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya.

Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan,

dan juga bertindak sebagai repeater (penguat aliran data). Konfigurasi pada model ini menggunakan kabel twisted pair, dan dapat pula digunakan kabel

(37)
[image:37.612.267.414.105.247.2]

Gambar 2.14. Topolohi Star

[Sumber : http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm]

Tanggal Download: 2/04/2009

c) Ring

(38)

38   

Gambar 2.15. Topologi Ring

[Sumber : http://myschoolnet.ppk.kpm.my/tutor_it/rangkai/ topologi/cincin.htm]

Tanggal Download : 2/04/2009

d) Tree

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus, dan

star yang terdiri dari kelompok-kelompok workstation dengan konfigurasi

(39)
[image:39.612.236.406.101.288.2]

Gambar 2.16. Topologi Tree

[Sumber : http://fcit.coedu.usf.edu/network/chap5/chap5.htm]

Tanggal Download: 2/04/2009

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Sistem Informasi ini dikembangkan dan di implementasikan dengan basis pemrograman visual menggunakan Visual Basic 6.0 dengan Sistem Operasi Microsoft Windows XP dengan menggunakan Database My SQL .

a) Microsoft visula Basic 6.0

(40)

40   

basic menawarkan pembangunan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat. Selain itu menawarkan akses ke basis data menggunakan Data Access

Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object

(ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Windra Swastika(2008:5).

b) XAMPP

Dikutip dari http://www.apachefriends.org. XAMPP adalah paket yang berbasis open source, dengan menggunakan aplikasi XAMPP kita tidak usah lagi bingung untuk melakukan penginstalan program-program lain, karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP. Berikut ini adalah beberapa paket yang telah disediakan :

1. Apache HTTPD 2.0.54.

2. MySQL 4.1.12.

3. PHP 5.0.3.

4. FilZilla FTP Server 0.9 Beta

5. phpMyAdmin 2.6.1-pl3.

Dengan MySQL didalamnya yang merupakan sebuah perangkat lunak

(41)

System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan

MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

c) Crystal Report 8.5

Crystal Report 8.5 adalah Program untuk mendesign report dari data yang diambil dari suatu database.

d) MySQL Connector

MySQL Connector adalah driver ODBC untuk database MySQL. Tanpa ada driver tersebut, aplikasi VB tidak akan dapat mengakases database yang ada di MySQL. ODBC merupakan interface (antar muka) yang memungkinkan suatu aplikasi (seperti VB), yang digunakan untuk mengakses database pada sebuah RDBMS (seperti MySQL).

2.7. Pengertian Pengadaan

(42)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilaksanakan adalah pada Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Gateway pada BBPLKDN Bandung. Penelitian ini difokuskan pada permintaan, pengadaan, pengecekan, pencatatan, penyimpana, pencarian, pengeluaran barang yang ada pada BBPLKDN (Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri) Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

BBPLKDN (balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri) ini didirikan sejak 23 Febuari 1952 prakarsa Colombo Plan dan pemerintah Republik Indonesia diatas tanah seluas kurang lebih 3 hektar terletak di Jl. Jenderal Gatot Subroto no. 170 Bandung. Mengikuti perkembangan dunia kerja dan kebutuhan pelatihan serta peranannya maka nama lembaga ini beberapa kali mengalami perubahan :

1952 – 1966: bernama Pusat Latihan Kerja (PLK) Bandung.

1967 – 1974: bernama Pusat Latihan Kejuruan Industri dan Manajemen (PLKIM) Bandung.

(43)

1983 – 1989: bernama Latihan Kerja (BLK) Bandung.

1989 – 1997: bernama Balai Latihan Kerja Industri Bandung (BLKI) dan Balai Latihan instruktur Bandung (BLIB) termasuk didalamnya.

1997 – 2000: bernama Balai Latihan Instruktur dan Pengembangan (BLIP) Bandung.

2000 – 2001: bernama Pusat Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Industri Manufaktur (P3TKIM).

2002 – 2006: bernama Pusat Pelatihan Kerja Industri Jasa dan Manufaktur (Puslatker IJM) Bandung.

2006 – bulan mei berubah menjadi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri (BBPLKDN) Bandung.

Karena fasilitas dan peralatan pelatihan yang dimiliki lebih lengkap dibandingkan dengan BLK yang lain, dari mulai awal berydirinya tahun 1952 disamping tugas pokoknya melatih pencari kerja (pencaker), juga mendapat kepercayaan untuk mealatih Instruktur Latihan Kerja.

(44)

44 

 

logam. Beberapa instruktur BLK dilatih di Jerman dalam rangka merealisasikan kerjasama tersebut. Proyek lembaga pelatihan instruktur tersebut diberi nama Balai Latihan Instruktur Bandung disingkat BLIB yang diketuai oleh seorang kordinator dan administratif merupakan bagian dari BLKI Bandung. Bekerjasama dengan IKIP Negeri Bandung BLIB menghasilkan instruktur latihan kerja sampai jenjang diploma 3 dan memiliki akta IV.

Tahapan proyek bantuan Jerman adalah sebagai berikut; tahap 1 1988 – 1996 peningkatan dan pengembangan sumberdaya Pelatihan Kejuruan Teknologi Mekanik (Mesin Produksi dan Las). Tahap II 1996 – 2000 peningkatan dan pengembangan sumberdaya pelatihan (software, hardare, brainware) kejuruan listrik (Teknik Elektro dan Elektronika Industri).

Pada masa proyek BLIB juga terjalin kemitraan antara BLKI Bandung dengan HGS Singen dengan pola saling tukar menukar instruktur, tukar menukar pengalaman hingga sampai sekarang.

(45)

Sebagai pusat unggulan dalam bidang peningkatan pelatihan dan produktivitas melalui Kepmenaker No. 17 / 2000, lembaga ini ditingkatkan eselonya dari IIIa menjadi eselon IIa dan namanya berubah menjadi Pusat Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Industri dan Manufaktur.

Pada tahun 2006 terjadi reorganisasi ditingkat Departemen pusat. Badan Diklat dihapus dan Puslatker IJM berubah menjadi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri disingkat BBPLKDN.

Kualitas sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam era globalisasi. BBPLKDN Bandung adalah salah satu institusi pemerintah yang telah terakreditasi sebagai tempat uji kompetensi (TUK) untuk kejuruan logam dan kejuruan otomotif dan diharapkan mampu meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui uji kompetensi, dan sertifikasi sehingga ikut berperan dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia menghadapi era global.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Tugas pokok dari B2PLKDN :

(46)

46 

 

Visi B2PLKDN :

Mewujudkan B2PLKDN Bandung sebagai "Center of Excellence, Center of Development, Center of Empowerment (CEDE)" dibidang pendidikan dan pelatihan dalam rangka mendukung kebijakan dan program ketenagakerjaan.

Misi B2PLKDN :

(47)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Kepala BBPLKDN

KABAG TU

Ka.Subbag. Kepeg & Keuangan

Kasubbag Umum & Rumah Tangga

Ka.bid Pengembangan & Evaluasi

Ka.bid Penyelenggaraan & Pemberdayaan

Kasi. Evaluasi & Pelaporan

Kasi. Program & Pengembangan

Kasi. Penyelenggaraan Kasi. Pemberdayaan

KKJF

[image:47.612.154.526.137.504.2]

Ka.Dep. Tekmek Ka.Dep. Listrik Ka.Dep. Otomotif Ka.Dep. Konstruksi Ka.Dep. Admn. bisnis

Gambar 3.1. Struktur Organsasi

3.2. Metode Penelitian

(48)

48 

 

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam perancangan penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif merujuk pada cara-cara mempelajari berbagai aspek kualitatif kehidupan sosial yang mencakup ragam dimensi social dari tindakan (action) dan keadaan hingga proses, dan peristiwa sebagaimana dimengerti dan berdasarkan konstruksi dan makna yang diorganisasikan oleh dan melalui praktik-praktik sosial.

Berdasarkan dari penelitian kualitatif diatas jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksploratif atau penelitian tindakan (action research) yaitu bertujuan untuk mengembngkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru atau produk penegtahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia actual/lapangan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan data

Berikut ini adalah jenis beserta metode yang digunakan dalam pengumpulan datanya :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan atau responden penelitian.

(49)

a). Teknik Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan tatap muka dan tanya jawab antara pewawancara dengan responden secara langsung. Teknik wawancara dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan pihak-pihak terkait atau subyek penelitian yang menangani pengadaan barang di BBPLKDN.

b). Teknik Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian. Teknik Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung proses pengadaan barang yang dilakukan di BBPLKDN Bandung.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, dapat berupa kajian pustaka dan lain sebagainya.

(50)

50 

 

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sebuah sistem dalam penelitian ini adalah metode pendekatan object oriented,

dengan pengembangan sistemnya adalah model prototype. Hal tersebut diambil setelah penulis meneliti masalah yang ada dan memberi solusi sesuai dengan kemampuan penulis.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan object

oriented. Pendekatan Object Oriented adalah cara memandang persoalan

menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(51)

Gambar 3.2. Metode Prototype

( Sumber : Pressman, S. Roger, 2002)

Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja di bangun, pengembang harus mempergunakan fragmen -fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contohnya report, windows manager, dll) yang memungkinkan program yang bekerja untuk dimunculkan secara cepat.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

(52)

52 

 

bahasa pemodelan sistem yang digunakan dan dapat mendukung dalam pendekatan object oriented.

Daiagram yang digunakan dalam UML ini adalah sebagai berikut :

1. Use Case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan

dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

2. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

(53)

3. Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).

4. Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

5. Sequence Diagram

(54)

54 

 

6. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.

7. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil.

Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

8. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana

(55)

lain yang bersifat fisikal.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) adalah proses untuk mencari kesalahan pada setiap item perangkat lunak, mencatat hasilnya, mengevaluasi setiap aspek pada setiap komponen system dan mengevaluasi semua fasilitas dari perangkat lunak yang dikembangkan.

Pengujian ini dilakukan oleh pengembang bersamaan dengan pengembang lain, karena pengujian yang dilakukan berhubungan dengan elemen lain perangkat lunak. Pengujian ini dilakukan untuk mensimulasikan data salah atau data yang berpotensi salah pada antarmuka perangkat lunak.

Beberapa aturan yang dapat digunakan sebagai penjelasan tentang pengujian perangkat lunak yaitu :

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan,

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas

tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya,

(56)

56 

 

internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Pada pelaksanaan pengujian terdapat faktor atau hal yang-hal yang harus diperhatikan, faktor pengujian yang di gunakan yaitu :

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.

3. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

4. Metodology

(57)

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem dilakukan untuk mengetahui proses dalam sebuah sistem yang

sedang dijalankan oleh BBPLKDN, dalam hal ini difokuskan pada proses pengadaan.

Proses analisis sistem dibutuhkan untuk dapat mengevaluasi sistem yang sedang

berjalan dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat diusulkan perancangannya.

4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Berdasarkan metode analisis yang diambil dan digunakan, maka langkah

pertama yang dilakukan adalah menentukan kebutuhan dari pengguna dengan

cara menganalisis sistem yang sedang berjalan, kemudian dievaluasi. Adapun

hasil analisis proses dari sistem informasi pengadaan yang sedang berjalan adalah

sebagai berikut:

1.

Proses permintaan barang dilakukan oleh setiap departemen yang

dilaksanakan setiap setahun sekali atau per tiga bulan. Barang yang diminta

akan digunakan untuk pemenuhan barang setiap departemen/kejuruan,

sebelumnya mereka telah memprediksi kebutuhannya untuk satu tahun

kedepan. Kemudian dibuatlah SPB (Surat Permintaan Barang) oleh setiap

(58)

58

2.

SPB akan diberikan pada saat dilakukan proses pengadaan barang yang

dihadiri oleh semua departemen dan bagian pengadaan barang untuk

mengevaluasi barang yang diminta.

3.

Proses pengadaan barang dilakukan sistem lelang oleh bagian pengadaan

kepada para kontraktor untuk menentukan kontraktor mana yang

memenangkan tender pengadaan barang tersebut.

4.

Setelah mendapatkan pemenang tender, maka bagian pengadaan

mengeluarkan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) kepada kontraktor.

5.

Kontraktor melakukan pembelian barang.

6.

Kontraktor memberikan barang kepada Bagian gudang selaku penerima

barang, kemudian di cek berdasarkan dengan SPMK (Surat Perintah Mulai

Kerja).

7.

Apabila sudah sesuai, barang disimpan kedalam gudang, bila tidak barang

dikembalikan lagi kepada pihak kontraktor dan harus sesuai dengan

permintaan barang.

8.

Dibuat Bukti Acara Penerimaan dan Pemeriksaan Barang (BAPPB) oleh

bagian gudang.

9.

Untuk melakukan pengeluaran barang. Setiap Departemen memberikan

SPB (Surat Permintaan Barang) yang ditujukan kepada Kasubag Umum.

10.

Kasubag Umum memerintahkan kepada Bagian Gudang untuk

(59)

Pengeluaran Barang).

11.

Bagian Gudang mengeluarkan Barang dan membuat BPB (Bukti

Pengeluaran Barang).

12.

Barang diterima Oleh Departemen.

4.1.2. Gambaran Prosedur Sistem yang Sedang Berjalan

Berikut ini adalah gambaran dari Prosedur sistem yang sedang berjalan :

4.1.2.1 Use Case Diagram

Berikut ini diagram use case yang menggambarkan proses utama dari

[image:59.612.146.516.387.658.2]

sistem yang sedang berjalan.

(60)

60

a. Skenario Use Case Sistem yang sedang berjalan

Aktor : Departemen

Skenario : Permintaan, Pengeluaran Barang

Departemen Sistem

1. Setiap Departemen mengajukan

daftar barang yang dibutuhkan.

Melakukan pengadaan barang sesuai

dari permintaan barang yang diminta

oleh masing-masing departemen

2. Mengajukan Pengeluaran Barang

untuk dapat mengeluarkan barang dari

gudang

Mengeluarkan barang di gudang sesuai

dengan permintaan dari setiap

(61)

Aktor : Panitia Pengadaan

Skenario : Pengadaan, Lelang

Bag. Pengadaan

Sistem

1. Menerima permintaan barang yang

di berikan oleh setiap departemen

Melakukan pertemuan dengan setiap

departemen dan merekap

barang-barang yang diminta.

Untuk pengadaan setiap permintaan

barang dilakukan sistem lelang atau

tender

Aktor : Kontarktor

Skenario : Kontrak, Pembelian, Penyerahan Barang

Kontraktor Sistem

1. Kontraktor mengajukan diri ataupun

di tunjuk langsung oleh instansi

Melakukan pelelangan, untuk

(62)

62

Pemenang Lelang di berikan kontrak

untuk melakukan permbelian barang.

2. Kontraktor menyerahkan barang

sesuai dengan kontrak yang disepakati

Aktor : Bagian Gudang

Skenario ; Penerimaan atau Penyimpanan, Pengeluaran

Bag. Penerimaan (Gudang)

Sistem

1. Menerima barang dari kontraktor

Mengecek

barang

Membuat Berita Acara Penerimaan dan

pemeriksaan barang

Menyimpan barang ke dalam gudang

2.

Mengeluarkan Barang dari Gudang

dan membuat Bukti pengeluaran

barang

(63)

4.1.2.2. Activity Diagram

Berikut ini adalah Diagram Activity yang menggambarkan aktivitas yang

terjadi dalam sistem yang berjalan, diagram ini menjelaskan detail dari proses use

[image:63.612.217.442.220.397.2]

case sebelumnya.

Gambar 4.2 Activity Diagram Permintaan Sistem yang sedang berjalan

[image:63.612.229.435.464.667.2]
(64)

64

Gambar 4.4 Activity Diagram Penerimaan Sistem yang sedang berjalan

[image:64.612.219.442.109.341.2]

(65)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Melihat dari sistem yang sedang berjalan, bahwa kegiatan dari proses

pengadaan barang telah dikerjakan secara terkomputerisasi dengan database

sebagai media penyimpanannya. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat

proses yang belum terpenuhi, sehingga mengharuskan user menginputkan secara

manual, yaitu diantranya:

1.

Sistem tersebut tidak bisa mengetahui keseluruhan barang yang terdapat

di gudang secara jelas karena sistem digunakan masih manual yaitu

langsung meninjau ke gudang terlebih dahulu untuk di hitung.

2.

Sistem yang digunakan di tidak bisa digunakan secara cepat bila

melakukan proses pemeriksaan barang.

3.

Proses pembuatan laporan pengadaan barang belum terkomputerisasi

secara penuh, yang masih dikerjakan dengan aplikasi excel.

Setelah melihat beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi secara

maksimal, dibutuhkan suatu pengembangan sistem aplikasi yang diharapkan

dapat membantu kegiatan dalam proses pencatatan persediaan menjadi lebih baik

(66)

66

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini dibuat sebagai tahapan untuk mempersiapkan

proses implementasi sistem yang diinginkan,untuk menggambarkan secara

jelas proses-proses yang diinginkan oleh user. Sesuai dengan metode

pendekatan yang akan digunakan yaitu pendekatan

Object Oriented

, maka

model yang digunakan untuk menggambarkan seluruh proses adalah

menggunakan

UML.

4.2.1.

Tujuan Perancangan Sistem

Peracangan sistem yang akan diaplikasikan ini bertujuan untuk

memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang

akan dibamgun dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem

informasi yang akan didesain secara rinci. Tujuan perancangan sistem informasi

persediaan barang ini akan di uraikan sebagai berikut:

a. Menerapkan aplikasi baru yang sejenis dengan aplikasi lama. Dengan

membangun sebuah sistem yang berbasiskan Visual Basic.

b. untuk memudahkan user dalam melakukan proses permintaan, pengadaan,

pencarian, pengeluaran barang serta pembuatan laporan. User dapat

berinteraksi secara langsung dengan sistem aplikasi pengadaan barang dan

dengna aplikasi yang akan dirancang ini user dapat membuat, melihat, dan

(67)

c. Untuk membantu setiap Departemen untuk melakukan permintaan barang

tanpa harus menghabiskan banyak kertas untuk pembuatan laporan

permintaan barang serta untuk bagian gudang dalam menjalankan

pekerjaannya terutama dalam pengerjaan penyimpanan, pengecekan, dan

pengeluaran barang. Sehingga dapat dilakukan dalam aplikasi pengadaan

barang.

Adapun perancangan ini meliputi:

1.

Perancangan

Use Case diagram

dan sekenarionya.

2.

Perancangan

Sequence diagram.

3.

Perancangan collaboration diagram

4.

Perancangan component diagram

5.

Perancangan deployment diagram

6.

Perancangan class digram

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem Informasi Pengadaan Barang ini dapat digambarkan sebagai bentuk

fasilitas yang memberikan pelayanan untuk membantu pekerjaan bagi pegawai.

Dalam hal ini adalah pegawai dari BBPLKDN Bandung, berupa pengadaan

barang. Sistem Informasi ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah

yang ada, dan dapat menghasilkan informasi yang cepat,tepat dan akurat.

(68)

68

client server, proses permintaan barang dapat dilakukan dengan efektif yang

dapat dilakukan dari departemen masing-masing, proses pencarian barang yang

terdapat di gudang dapat diketahui secara cepat dan tepat, pembuatan laporan

menjadi lebih mudah dilakukan dan user dapat secara langsung berinteraksi

dengan sistem yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

Proses yang dapat dikerjakan oleh pengembangan sistem aplikasi

pengadaaan barang meliputi:

1.

Input permintaan barang

2.

Pengolahan Pengadaan Barang

3.

Pengolahan Penerimaan / Penyimpanan Barang

4.

Pengolahan Pengeluaran Barang

5.

Pembuatan Laporan-laporan Pengadaan Barang

4.2.3. Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan dan telah mengevaluasi

sistem, maka prosedur sistem yang diusulkan adalah :

1.

Proses Permintaan Barang dapat dilakukan oleh setiap departemen dari

tempatnya masing - masing yang langsung diterima oleh panitia pengadaan

barang melalui jaringan

client server

.

2.

Bagian Pengadaan mengadakan lelang kepada Kontraktor. Pemenang lelang

(69)

pembelian barang sesuai dengan SPMK tersebut..

3.

Setelah Kontraktor melakukan pembelian, maka akan diserahkan kepada

bagian gudang. Sebelum disimpan, Bagian gudang melakukan pengecekan

barang berdasarkan Surat Perintah Mulai Kerja dan pencocokan di database,

setela semua selesai dibuatlah Bukti Acara Penerimaan dan Pemeriksaan

Barang (BAPPB) oleh bagian gudang.

4.

Pada Proses Pengeluaran barang. Departemen terlebih dahulu harus mendapat

persetujuan dari kasubag umum. Setelah di setujui gudang akan melakukan

proses pengeluaran barang.

5.

Jika ketentuan-ketentuan itu semuanya terpenuhi maka surat-surat beserta

laporan sebagai tanda bukti akan dicetak berdasarkan keperluannya dan

laporan – laporannya dapat diterima kepada kasubag umum.

4.2.3.1. Use Case Diagram

Berikut ini diagrma use case yang menggambarkan proses utama dari

(70)
[image:70.612.174.558.112.379.2]

70

Gambar 4.6 Use case yang diusulkan

a. Skenario Use Case Sistem yang Diusulkan

Aktor

: Departemen

Skenario : Permintaan, Pengeluaran Barang

Departemen Sistem

1. Setiap Departemen menginputkan barang

data barang-barang yang diminta pada form

(71)

Barang yang diminta masuk dalam

database permintaan

2. Departemen mengajukan permintaan

pengeluaran barang

Barang dikeluarkan sesuai dengan

permintaan dari setiap departemen

Aktor

: Bagian Pengadaan

Skenario : Pengadaan, Lelang

Bag. Pengadaan

Sistem

1. Merinci data barang yang diminta oleh

setiap departemen

Untuk pengadaan setiap permintaan

barang dilakukan sistem lelang atau

tender

2. Menyeleksi permintaan barang dari setiap

departemen untuk dilakukan pengadaan

dengan menginputkan data kontraktor serta

(72)

72

Data pengadaan tersimpan dalam

database

Aktor

: Kontraktor

Skenario : Kontrak, Penyerahan Barang

Kontraktor Sistem

1. Kontraktor mengajukan diri ataupun di

tunjuk langsung oleh instansi, sehingga

menjadi supplier dari barang-barang yang

diminta.

`

Pemenang Lelang di berikan kontrak

untuk melakukan permbelian barang.

3. Kontraktor menyerahkan barang sesuai

(73)

Aktor

: Bagian Gudang

Skenario : Penerimaan atau Penyimpanan, Pengeluaran

Bag. Gudang

Sistem

1. Menerima barang dari kontraktor

2.Menginputkan data pengadaan barang

yang terdapat di kontrak

Data

barang

tampil

Mengecek

barang

4.

Membuat Berita Acara Penerimaan dan

pemeriksaan barang

Menyimpan barang ke dalam

gudang

5.

Untuk mengeluarkan barang di gudang

yaitu dengan menginputkan data

permintaan barang dari departemen di

form pengeluaran barang

Data barang dari database tampil

6.

membuat Bukti pengeluaran barang

Barang di berikan kepada

(74)

74

4.2.3.2. Sequence Diagram

[image:74.612.198.493.168.444.2]

Berikut ini

sequence diagram

untuk permintaan barang :

(75)
[image:75.612.153.526.143.583.2]

Berikut ini

sequence diagram

untuk pengadaan dan laporan barang :

(76)

76

[image:76.612.163.494.140.531.2]

Berikut ini

sequence diagram

untuk penerimaan dan laporan barang :

(77)
[image:77.612.179.512.167.542.2]

Berikut ini

sequence diagram

untuk pengeluaran dan laporan barang :

(78)

78

4.2.3.3. Colaboration Diagram

Berikut ini Collaboration Diagram untuk permintaan barang :

Gambar 4.11 Collaboration Diagram untuk Permintaan

(79)
[image:79.612.194.482.113.348.2]

Gambar 4.13 Collaboration Diagram untuk Penerimaan Barang

[image:79.612.193.499.418.636.2]
(80)

80

4.2.3.4. Component Diagram

Berikut adalah component diagram yang menggambarkan struktur

proses yang terdapat dalam program apliksi Pengadaan Barang :

<Database> BLK <Aplication>

Sistem Pengadaan

Permintaan Pengadaan Penerimaan Pengeluaran Login

Laporan

Gambar 4.15 Component Diagram SI Pengadaan Barang

4.2.3.5. Deployment Diagram

Berikut ini Deployment Diagram yang menggambarkan susunan fisik

(81)

<Network> Komputer Server (Bag.Pengadaan) Database Komputer Departemen II Komputer Departemen IV Komputer Departemen V Komputer Departemen I Kompuetr Departemen III

terdiri dari data barang,data permintaan,data pengadaan,data penerimaan,data pengeluaran, data kontraktor/supplier

Topologi : Star Komputer

[image:81.612.157.534.111.335.2]

Gudang

Gambar 4.16 Deployment Diagram SI Pengadaan Barang

Perancangan arsitektur jaringan merupakan penggambaran dari

jaringan yang digunakan dalam menghubungkan computer yang digunakan

dalm proses ini. Sistem pengadaan barang ini bersifat

client server

yang

memiliki aturan dimana server hanya akan mengirimkan data yang

dibutuhkan dan inginkan oleh client yang memiliki kewenangan berbeda

dalam penerimaan data dan informasi

Adapun dalam perancangan sistem pengadaan barang yang

digunakan untuk menghubungkan komputer dengan menggunakan topologi

star, dimana proses pengawasan aliran data ditentukan oleh server, dan

semua data yang akan disalurkan pada client harus melewati server.

Keunggulan topologi star adalah semua client memiliki jaringan kabel

(82)

82

kerusakan pada satu jaringan client tidak akan mengganggu jaringan client

lain.

4.2.3.6. Class Diagram

Berikut adalah class Diagram yang menggambarkan skema yang

terdapat dalam database :

Login bagian : varchar userid : varchar pass : varchar

det_Retur no : int id_retur : 10 ip : char idp : char id_pengadaan : char id_brg : char nama_barang : char stokminta : char satuan : char hasil : char trmlk : char ket : char Retur id_retur ip idp tgl_mulai_rtr tgl_slesai_rtr tgl_serah_rtr alasan peusahaan tambah() simpan() keluar() 1 1 Penerimaan

id_simpan : char id_pengadaan : varchar tgl_diterima : date nama_supplier : varchar nm_pnrm : varchar nip : varchar ip : char idp : char pnrm2 : char nip2 : char pnrm3 : char nip3 : char ket : char

tambah() simpan() keluar() 1 1..* Bag.Pengadaan(admin) login() Pengadaan/Admin id_pengadaan : char ip : char idp : char perusahaan : varchar tgl_mulai : date tgl_selesai : date tgl_ada : date ket : varchar val : char

tambah() simpan() ubah() hapus() keluar() 1..* 1 1 1 supplier/kontraktor id_supplier : char nama_supplier : varchar alamat : varchar no_tlp : varchar perusahaan : varchar jabatan : char

tambah() simpan() ubah() hapus() keluar() 1 1..* keluar_brg nmr : int id_pengeluaran : char id_brg : char nama_brg : varchar jml_permintaan : int satuan : varchar Bg.Gudang

login()

1..*

1

dept id_dept : char nama_dept : varchar nama_kadep : varchar nipkadep : varchar sisadana : int

tambah() hapus() ubah() keluar()

Pengeluaran id_pengeluaran : char ip : char idp : char id_permintaan : char nama_dept : char tgl_pengeluaran : date nama_bag_gudang : varchar nip_gudang : varchar nama_penerima_dpt : varchar nip_pnrm_dept : varchar nama_tu nip_tu tambah() simpan() keluar() * 1 1 1 satuan no : int satuan : varchar

tambah() hapus() edit() keluar()

tambah barang idplus : int nama_barang : char satuan : char

tambah() simpan() hapus() keluar() depart login() Minta id_permintaan : char tgl_permintaan : date nama_dept : varchar ip : char idp : char keperluan : varchar val : char

1 1

1

1

Barang id_brg : char nama_barang : varchar hrg_sat : int stok : int stokminta : int stkada : int

tambah() simpan() ubah() hapus() keluar() 1 * 1 1..* 1 1 Permintaan

no : int id_permintaan : char tgl_permintaan : date nama_dept : varchar id_brg : char nama_brg : char jml_permintaan : int satuan : varchar sathrg : int totsel : int ip : char idp : char

tambah() simpan() keluar() 1

1 11 11

* 1..* * 1..* ada id_pengadaan ip idp no nama_barang id_brg satuan stokminta hasil trmlk ket 0..1 1 1 0..* 0..* 1 1..* 1 1 0..1 1 1..* 1..*

1 1 1

[image:82.612.132.560.247.657.2]

1 1 * 1..* 1 * 1 1 1 1 1..* 1 1 1 1

(83)

4.3. Kodefikasi

1. Kode Permintaan

xx.xxxxx /XXXXXXX/xx/xxxx

Karakter huruf permintaan

Karakter angka secara berurutan keatas Karakter huruf tengah nama perusahaan Karakter angka tengah untuk bulan Karakter angka akhir untuk tahun

Contoh :

BN.00001 /BBPLKDN/06/2009

Karakter huruf permintaan

Karakter angka secara berurutan keatas Karakter huruf tengah nama perusahaan Karakter angka tengah untuk bulan Karakter angka akhir untuk tahun

2. Kode Pengadaan

Karakter huruf surat perintah mulai kerja xxx.xxxxx /XXXXXXX/xx/xxxx

Karakter angka secara berurutan keatas Karakter huruf tengah nama perusahaan Karakter angka tengah untuk bulan Karakter angka akhir untuk tahun

Contoh :

SPK.00001 /BBPLKDN/06/2009

(84)

84

3. Kode Penerimaan/Pemeriksaan

Karakter huruf Berita Acara xx.xxxxx /XXXXXXX-PP/ xx/xxxx

Karakter angka tengah untuk bulan Karakter angka akhir untuk tahun

Karakter angka secara berurutan keatas Karakter huruf tengah nama perusahaan

dengan inisial huruf Penerimaan dan Pemeriksaan

Contoh :

BA . 00001 /BBPLKDN-PP/ 06/2009

Karakter huruf Berita Acara

Karakter angka secara berurutan keatas Karakter huruf tengah nama perusahaan

dengan inisial huruf Penerimaan dan Pemeriksaan Karakter angka tengah untuk bulan

Karakter angka akhir untuk tahun

4. Kode Pengeluaran

Karakter huruf Bukti pengeluaran barang xx.xxxxx /XXXXXXX/xx/xxxx

Karakter angka secara berurutan keatas Karakter huruf tengah nama perusahaan Karakter angka tengah untuk bulan Karakter angka akhir untuk tahun

Contoh :

BN. 00001 /BBPLKDN/06/2009

(85)

4.4. Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka adalah gambaran dari keseluruhan tampilan yang

digunakan secara langsung oleh

user.

Dalam Perancangan antar muka system ini

terbagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan input dan output program.

4.4.1. Perancangan Input

Perancangan

input

yaitu sebuah tampilan yang drancang sebagai

tempat untuk memasukan data-data yang diberikan oleh pengguna sistem.

Adapun mesukan pada sistem pengolahan data pengadaan barang ini

adalah sebagai berikut :

[image:85.612.171.525.415.670.2]

A.

Rancangan Input Permintaan Barang

(86)

86

Form input permintaan barang ini digunakan pada masing -masing

departemen untuk memasukan permintaan data barang mereka, dengan

menekan tombol masuk maka nama barang yang di minta beserta

jumlahnya akan masuk ke dalam tabel. Setelah pengguna selesai

memasukan data barang dalam tabel tekan tombol simpan untuk

menyimpan data barang dalam database.

[image:86.612.169.518.357.593.2]

B. Rancangan Input Pengadaan

Gambar 4.19 Form Pengadaan Barang

Form Pengadaan barang ini digunakan untuk memasukan data

(87)

kontaraktor serta mengevaluasi data permintaan barang dari setiap

departemen.

[image:87.612.171.531.215.457.2]

C. Rancangan Input Penerimaan/Pemeriksaan Barang

Gambar 4.20 Form Penerimaan Barang

Form Penerimaan/Penyimpanan barang ini digunakan untuk

menampilkan data barang yang telah dilakukan pengadaan, dengan

memasukan kode pengadaan, serta menginput data yang lainnya. Dengan

memasukan kode pengadaan, barang yang diminta sewaktu pengadaan

akan tampil kemudian bagian gudaang mengecek barang tersebut sesuai

ataupun tidak. Pada penginputan Form ini barang akan langsung disimpan

(88)

88

[image:88.612.171.526.169.375.2]

D. Rancangan Input Pengeluaran Barang

Gambar 4.21 Form Pengeluaran Barang

Form Pengeluaran barang digunakan apabila terjadi permintaan dari

departemen untuk mengeluarkan barang dari gudang. Data barang dalam

database langsung berkurang sesuai dengan jumlah permintaan barang

yang diminta sewaktu melakukan proses permintaan.

4.4.2. Perancangan Output

Perancangan Output atau keluaran adalah hasil dari pengolahan data

yang diterima dari proses input, dan kemudian dicetak. Berikut adalah

(89)

A. Tampilan Surat Permintaan Barang

Keluaran Laporan Permintaan Barang ini digunakan apabila setiap

departemen melakukan permintaan pengadaan barang. Laporan ini hanaya

[image:89.612.164.519.217.543.2]

dapat di cetak oleh admin dan departemen masing-masing.

Gambar 4.22 Surat Permintaan Barang

B. Tampilan Surat Perintah Mulai Kerja

Digunakan untuk menampilkan data pengadaan yang diberikan

kepada kontraktor, berupa waktu mulai dan selesai kontrak. Laporan ini

(90)
[image:90.612.165.539.107.526.2]

90

Gambar 4.23 Surat Perintah Mulai Kerja

C. Tampilan Berita Acara Penerimaan dan Pemeriksaan Barang

Digunakan sebagai laporan barang yang diterima oleh bagian

penerimaan dari kontraktor, bahwa barang telah diterima dan telah

diperiksa / dicek. Laporan ini dapat dicetak di admin dan Bagian

(91)

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIG RASI R.I DIREKTORAT JENDRAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

Gambar

Gambar 2.9. Contoh sequence diagram
Gambar 2.11. Contoh Component diagram
Gambar 2.12. Contoh Deployment diagram
Gambar 2.14. Topolohi Star
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan menggunakan sistem pendidikan jarak jauh memberikan beberapa keuntungan antara lain: (1) tidak memerlukan infrastruktur tanah dan

Berdasarkan signifikansi Approximately unbiassed (AU) p-values 0,95, kelompok kelima yang terdiri dari Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo,

Berdasarkan potensi, peluang dan tantangan terkait konservasi jenis ramin, telah dilakukan penelitian konservasi ramin melalui penyediaan bibit stek ramin pada

Dalam upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dan kinerja pegawai, maka disarankan baik kepala sekolah maupun guru serta pegawai lebih meningkatkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Accelerated Learning berfasilitas

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT BIRO SARANA DAN

Sehubungan dengan hal tersebut, Program Studi Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS menyelenggarakan Seminar Nasional MMT XXV dengan tema: Berbagi Pengetahuan Global

Diantara peneliti yang melakukan penelitian lanjutan pada model struktur aljabar fuzzy lainya adalah (Kuroki, 1982) melakukan penelitian pada semigrup fuzzy dan