• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Sistem Informasi Objek Wisata di Kabupaten Belitung Berbasis Mobile Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun Sistem Informasi Objek Wisata di Kabupaten Belitung Berbasis Mobile Android"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

112

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 2003, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi, Yogyakarta

Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.

Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Andri Kristanto, 2003, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Penerbit :Gava Media, Jakarta

Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Jogiyanto Hartono, H.M., 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.Andi Publisher. Yogyakarta.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung.

(2)

vi

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK. ... i

ABSTRACT. ... ii

KATA PENGANTAR. ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL. ... xvii

BAB I.PENDAHULUAN. ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah. ... 5

1.2.1. Identifikasi Masalah... 5

1.2.2. Rumusan Masalah. ... 6

1.3. Maksud danTujuan. ... 6

1.3.1. Maksud Penelitian. ... 6

(3)

vii

1.4. Kegunaan Penelitian. ... 7

1.4.1. Kegunaan Praktis. ... 7

1.4.2. Kegunaan Akademis. ... 8

1.5. Batasan Masalah. ... 8

1.6. Lokasidan Waktu Penelitian. ... 9

1.6.1. Lokasi Penelitian. ... 9

1.6.2. Waktu Penelitian. ... 9

BAB II. LANDASAN TEORI. ... 12

2.1.Sistem. ... 12

2.1.1. Karakteristik Sistem. ... 12

2.1.2. Klasifikasi Sistem. ... 15

2.2.Data. ... 15

2.3.Informasi. ... 16

2.3.1. Cirri-ciri Informasi. ... 17

2.3.2. Kulaitas Informasi. ... 18

2.4.Sistem Informasi. ... 19

2.4.1. Klasifikasi Sistem Informasi. ... 19

2.5.Geografi. ... 20

2.6.Peta. ... 20

2.7.Google Maps. ... 21

(4)

viii

3.1.1. Letak Geografis. ... 25

3.1.2. Iklim. ... 23

3.1.3. Topografi. ... 26

3.1.4. Wilayah Administrasi. ... 26

3.1.5. Fasilitas Transfortasi. ... 26

3.1.6. Populasi Agama dan Kebudayaan. ... 27

3.1.7. Visi dan Misi. ... 27

3.1.7.1.Visi. ... 28

3.1.7.2.Misi. ... 28

3.1.8. Objek Wisata Alam. ... 28

3.1.8.1.Wisata Bahari. ... 28

3.1.8.2.Wisata Alam. ... 37

3.1.8.3.Wisata Budaya. ... 42

3.1.8.4.Wisata Kuliner. ... 49

3.1.8.5.Wisata Kebun. ... 51

3.1.9. Struktur Organisasi. ... 54

3.1.10.Deskripsi Tugas. ... 54

3.1.10.1.Tugas Pokok. ... 55

3.1.10.2.Fungsi. ... 55

(5)

ix

3.2.1. Desain Penelitian. ... 55

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data. ... 56

3.2.2.1.Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi). ... 56

3.2.2.2.Sumber Data Skunder (Dokumen). ... 57

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 58

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem. ... 58

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem. ... 58

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan. ... 61

3.2.4. Pengujian Software. ... 62

3.2.4.1. Pengujian Black Box. ... 63

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan. ... 62

3.3.1. Pemodelan Sistem yang Sedang Berjalan... 65

3.3.1.1. Aktor. ... 65

3.3.2. Use Case Diagram. ... 66

3.3.2.1. Sekenario Use Case Diagram. ... 66

3.3.3. Activity Diagram. ... 69

3.3.4. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan... 69

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. ... 70

4.1Perancangan Sistem. ... 70

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem. ... 70

4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan. ... 70

(6)

x

4.1.3.3. Activity Diagram. ... 76

4.1.3.4. Squence Diagram. ... 82

4.1.3.5. Deployment Diagram. ... 85

4.1.4. Pemodelan Data. ... 86

4.1.4.1. Class Diagram. ... 86

4.2. Perancangan Antarmuka. ... 87

4.2.1. Struktur Menu. ... 87

4.2.2. Perancangan Input. ... 88

4.2.3. Perancangan Output. ... 90

4.3. Implementasi. ... 92

4.3.1. Batasan Implemntasi. ... 92

4.3.2. Implementasi Perangkat Lunak. ... 92

4.3.3. Implementasi Perangkat Keras. ... 93

4.3.4. Imolemntasi Basis Data. ... 93

4.3.5. Implemntasi Antar Muka. ... 97

4.3.6. Implementasi Instalasi Program. ... 103

4.3.7. Penggunaan Program. ... 105

4.4. Pengujian. ... 105

4.4.1. Rencana Pengujian... 105

(7)

xi

4.4.3. Kesimpulan Hasil Pengujian... 108

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. ... 109

5.1. Kesimpulan. ... 109

5.2. Saran. ... 109

DAFTAR PUSTAKA. ... 111

(8)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam kelulusan Program Strata 1 (S1) Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Martha Sunarya

10510112

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikumWr. Wb.

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil„alamin penulis dapa menyelesaikan Skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Membangun Sistem Informasi Objek Wisata Di Kabupaten Belitung Berbasis Mobile Android ” disusun guna memenuhi syarat kelulusan untuk Program Studi Sistem Informasi Strata-1. Penyusunan Skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

2. Dr. Ir. Eddy SuryantoSoegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

(10)

iv

5. Julian Chandra Wibawa S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Wali, yang telah memberikan arahan, memberikan ijin, serta banyak membantu selama masa perkuliahan ini.

6. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya laporan skripsi ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.

7. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tanpa batas memberikan kasih saying serta doa kepada penulis. “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan cintai mereka, sebagai mana mereka telah mendidikku sewaktu

aku masih kecil”.

8. Seluruh staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Belitung.

9. Untuk teman-teman yang telah membantu penulis khususnya Dita Rizky Anglina, Muhriza Wahyudi, Habibah Kurnia Dewi, Muchamad Dandy T, Selly Rachmawati.

(11)

v

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita di akhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan Skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaarobbala’lamin.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Juli 2014

(12)

1 1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi saat ini semakin pesat terutama kemajuan teknologi smartphone.Keberadaan smartphone atau ponsel pintar sangatlah membantu para pengguna untuk mendapatkan informasi dan memenuhi berbagai kebutuhannya lebih cepat dan tepat.Sehingga semakin banyak yang menggunakan smartphone untuk mendukung beberapa pekerjaan yang membutuhkan komputer yang dapat digantikan dengan menggunakan smartphone. Misalnya, kegiatan browsing internet, mencari lokasi tertentu yang membutuhkan koneksi internet, dan beberapa kegiatan lain yang biasa dilakukan menggunakan komputer. Saat ini, terdapat sekitar ratusan juta pengguna mobile phone di dunia, jumlah tersebut akan terus bertambah setiap harinya. Hal ini diakibatkan karena fungsi dari mobile phone yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Dibandingkan dengan komputer PC/Laptop, penggunaan media mobile phone lebih praktis karena dengan ukuran yang kecil dan mudah dibawa akan memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mencari suatu informasi yang di inginkan dengan cepat dan mudah.

(13)

2

Para pengembang sistem operasi ini berusahan memberikan yang terbaik untuk para pengguna sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pengguna. Salah satunya yaitu sistem operasi Android, sistem operasi ini merupakan sistem operasi terbaru dan open source dikembangkan oleh Open Handset Alliance yang terdiri dari pengembang software,hardware dan provider seperti Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan NVIDIA. Sistem operasi Android mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem operasi lainnya, yaitu aplikasi yang berbasis sistem operasi Android merupakan aplikasi open source, multitasking, mendapatkan fitur-fitur layanan dari Google, kemudahan dalam pengembangan dan pembuatan aplikasi berbasis sistem operasi Android karena tersedianya dokumentasi. Oleh karena itu, system operasi ini lebih cepat diterima di kalangan para pengguna dan semakin banyak yang menggunakan sistem operasi ini.

Google Map adalah salah satu aplikasi dari google yang berbasis

Geographic Information System untuk mencari suatu lokasi yang ada di bumi.Dengan

menggunakan Google Map kita dapat menemukan informasi lokasi suatu tempat hanya dengan memasukan keyword pada menu pencarian.

(14)

Map memerlukan akses internet dan media PC/Laptop, hal ini mengakibatkan tidak setiap orang mampu mendapatkan informasi dari Google Map dikarenakan tidak adanya akses internet meskipun terdapat media PC/Laptop. Meskipun pencarian informasi suatu lokasi dengan Google Map melalui media PC/Laptop dirasa mudah, namun akan lebih mudah dan praktis bila penggunaan pencarian informasi suatu lokasi menggunakan media mobile phone.

Dengan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan informasi suatu lokasi dengan menggunakan Google Map seperti harus adanya akses internet, media PC/laptop. Meskipun akses internet kini mudah didapatkan tetapi bila dikaitkan dengan penggunaan aplikasi Google Map tetap saja seseorang akan menggunakan media PC/Laptop yang hanya bisa digunakan di tempat-tempat tertentu. Penggunaan aplikasi berbasis Geographic Information System dengan menggunakan media mobile phone dirasa lebih baik untuk melakukan pencarian informasi suatu lokasi, hal ini akan lebih memudahkan seseorang untuk mendapatkan informasi karena praktis dan mudah dibawa.

(15)

4

dapat memakan waktu cukup lama selain itu belum tentu informasi yang di sajikan tersebut lengkap.

Sektor pariwisata di Kabupaten Belitung mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata, ini cukup beralasan, karena obyek wisata yang ada cukup beragam dan mempunyai ciri khusus dan nilai lebih. dan masih belum banyaknya wisatawan luar yang mengetauhi tentang objek wisata yang ada dikabupaten Belitung. Menyadari arti penting dari perkembangan sektor kepariwisataan daerah maka peranan dari berbagai pihak terkait sangatlah menentukan serta untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan yang ingin berkunjung dan mendapatkan informasi tentang pariwisata Belitung.

Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka-Belitung merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memliki sector pariwisata dan kebudayaan yang baik. Berbagai jenis wisata seperti wisata pantai, wisata alam, budaya, maupun wisata sejarah terdapat di daerah tersebut. Akan tetapi dalam penyebaran informasi seputar pariwisata masih bersifat manual dan belum terdapat banyak website yang membahas tentang kabupaten Belitung dan informasi yang lengkap hanya terdapat di website DISBUDPAR, dan itu hanya sebatas informasi, tidak ada komponen pendukung untuk membantu wisatawan dalam berwisata di Belitung.

(16)

informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan realtime. Aplikasi berbasis mobile yang akan diterapkan pada sistem operasi berbasis Android, yang mana sistem operasi ini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sehingga banyak pengguna yang dapat menggunakan aplikasi ini pada smartphone yang berbasiskan sistem operasi Android.

Maka dari itu, penulis termotivasi untuk merancang dan membangun suatu aplikasi map pada mobile phone bersistem operasi Android dengan bentuk aplikasi yang menyajikan informasi suatu lokasi dengan menampilkan gambar dan data lokasi tersebut dilengkapi dengan menu-menu yang memudahkan pengguna untuk menggunakannya, hal ini bertujuan agar pengguna akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi dimana saja dan kapan saja tanpa harus mengalami kesulitan.

Oleh karena itu penulis mengambil judul “Membangun Sistem Informasi Objek Wisata Di Kabupaten Belitung Berbasis Mobile Android”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang diatas, maka disimpulkan beberapa masalah yang ada, diantaranya adalah :

1. Belum banyak wisatawan yang mengetahui tentang objek wisata di Kabupaten Belitung.

(17)

6

3. Kebutuhan akan informasi wisata tidak dipungkiri bahwa sangat dibutuhkan bagi wisatawan lokal maupun luar negeri dalam pencarian rute terdekat maupun lokasi strategis objek wisata.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimana kerja sistem objek wisata yang saat ini berjalan di Kabupaten Belitung.

2. Bagaimana perancangan aplikasi objek wisata berbasis mobile android di kabupaten Belitung.

3. Bagaimanacara implementasi aplikasi bagi pengguna (user).

4. Bagaimana respon pengguna (user) tentang aplikasi objek wisata berbasis mobile android.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuanya adalah sebagai berikut :

1.3.1. Maksud Penelitian

Membantu Wisatawan dalam berwisata di kabupaten Belitung agar memudahkan wisatawan dalam mencari tempat-tempat wisata yang berada di Kabupaten Belitung, serta mencari tempat kuliner yang ada di Kabupaten Belitung dan mencari hal-hal lainya yang berhubungan langsung dengan wisata yang ada di Kabupaten Belitung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

(18)

2. Membuat aplikasi berbasis mobile yang mampu memberikan informasi informasi objek wisata yang ada di Kabupaten Belitung, yang meliputi nama objek wisata, lokasi objek wisata dalam peta, alamat, nomor telepon, deskripsi singkat, dan fasilitas yang tersedia serta memberikan informasi rumah makan yang meliputi nama rumah makan alamat, lokasi rumah makan dalam peta, dan nomor telepon.

3. untuk memberikan informasi tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Belitung kepada wisatawan atau pengguna (user).

4. Untuk mengetahui respon pengguna (user) terhadap aplikasi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam bagian ini kegunaan penelitian dibagi menjadi dua, yaitu Kegunaan Praktis dan Kegunaan Akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi user yang bersangkutan, dengan adanya sistem informasi Pariwisata untuk panduan berwisata diharapkan dapat menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.

2. Memberikan gambaran profil Kabupaten Belitung agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat dan wisatawan.

3. Bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya kepada wisatawan lokal maupun wisatawan luar negeri.

(19)

8

5. Sebagai pusat acuan untuk mencari informasi wilayah wisata yang akan mempermudah dalam hal pencarian informasiwisata yang nantinya akan menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

6. Bagi Dinas Pariwisata, khususnya dibidang pariwisata dapat menambah wawasan ilmu dan dapat dipergunakan untuk keperluan dibidang pariwisata.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan ilmu pada Prodi Sistem Informasi, khusunya di bidang Sistem Informasi, dapat memperluas khasanah system informasi akademik. 2. Bagi peneliti lain, dapat menjadi referensi dalam perancangan atau

pengembangan sistem informasi Pariwisata.

3. Bagi penulis, dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai sistem informasi Pariwisata serta mengimplementasikan ilmu yang telah didapat.

1.5. Batasan Masalah

Penelitian ini menekankan pada pembuatan Sistem Informasi pariwisata Propinsi Bangka Belitung terutama pada Kabupaten Belitung berbasis mobile android, yang mencangkup berbagai hal, sebagai berikut:

1. Pembuatan peta pariwisata Propinsi Bangka-Belitung terutama Kabupaten Belitung sendiri dengan mengambil data peta dari Google Maps

2. Aplikasi berpusat pada wilayah Kabupaten Belitung maka data diperoleh dari kantor dinas budaya dan pariwisata dan website dinas budaya dan pariwisata kabupaten Belitung.

(20)

4. Terdapat fasilitas yang dapat menangani penambahan dan pengurangan pada obyek pemetaan serta pada fasilitas lain yang ada pada aplikasi.

1.6. Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi dan Waktu pelaksanaan penelitian ini ialah sebagai berikut :

1.6.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung.

1.6.2. Waktu Penelitian

Jadwal penelitian yang dilakukan yaitu selama kurang lebih 4 bulan, terhitung dari bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014.

Adapun jadwal penelitian selama penyusunan Skripsi ini adalah:

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

(21)

10

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam tugas akhir ini terbagi menjadi 5 bab, yaitu pendahuluan, landasan teori, objek dan metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta penutup.

BAB I PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika penulisan Skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi penjelasan singkat konsep–konsep yang mendukung pengembangan sistem, meliputi konsep dasar, model proses perangkat lunak, basisdata dan sistem manajemen basisdata, perangkat lunak pembangun sistem, serta penjelasan mengenai sistem inventori pada pulau Belitung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Membahas tentang objek penelitian di pulau Belitung, metode penelitian, pendekatan dan pengembangan sistem yang dipakai, perancangan perangkat lunak, analisis sistem yang sedang berjalan pada perusahaan tersebut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(22)

BAB V PENUTUP

(23)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem

Dalam buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto, ada dua buah kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto H.M (2005 : 1)

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya, mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jogiyanto H.M (2005 : 2)

2.1.1. Karakteristik Sistem

(24)

1. Komponen Sistem

Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari system. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. 2. Batas Sistem

Batas system (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Bats system ini memungkinkan suatu system dipandanag sebagai satu kesatuan. Batas suatu system menunjukan ruang lingkup

(scope) dari system tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar system (environment) dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan dan merugikan system tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari system sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan untuk lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari system.

(25)

14

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara suatu system dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem dapat berintegrasi dengan susbsistem yang lainya membentuk suatu kesetauan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dcmasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(26)

masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

2.2. Data

(27)

16

Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data yangmenyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khususnya ( misalnya “+” dan“$”) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual Contohteks adalah koran.

1. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan ataupun gambar yang lain.

2. Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang

atau suarabinatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

3. Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak

dan bisa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas.

2.3. Informasi

(28)

keakurasian. Kualitas sistem informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut.

1. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan dan dibuktikan oleh siapa saja.

2. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut tersampaikan (completensess), seluruh pesan telah benar atau sesuai (correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user (security).

3. Tepat Waktu (Timelines)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

2.3.1. Ciri-ciri Informasi

(29)

18

1. Benar atau salah, ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

2. Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.

4. Korektif. Informasi data menjadi suatu korektif atas salah satu informasi sebelumnya.

5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut.

(Kadir, 2003 : 34)

2.3.2. Kualitas Informasi

Menurut Sedarmayanti dalam bukunya Sumber daya Manusia dan Produktivitas kerja, bahwa “ Kualitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan”. (Sedarmayanti, 2001 : 52)

(30)

Dari kedua definisi diats peneliti menarik kesimpulan bahwa kualitas informasi adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan dari sebuah kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau internasional.

2.4. Sistem Informasi

Pengertian system informasi menurut Jogianto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah “Sistem informasi adalah suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. (2005: 11)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi pengertian system informasi adalah “system informasi adalah suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi”. (2005: 13)

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan system informasi adalah pengolahan transaksi yang dibuat oleh manusia untuk menyajikan informasi.

2.4.1. Klasifikasi Sistem Informasi

(31)

20

1. Sistem abstrak dan sistem fisik merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam, misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruhi oleh kondisi diluar sistem.

2.5. Geografi

Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada “geografi” atau “spasial”.Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik,budaya, atau ekonomi alamiah.Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untukmemberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengankenyataannya dibumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spaisalyang berbeda pada peta dua dimensi.

2.6. Peta

(32)

subjek yang sama untuk menvisualisasikandunia dengan mudah, informatif dan fungsional.Peta berbasis komputer (digital) lebih serba guna dan dinamis karena bias menunjukkan banyak view yang berbeda dengan subjek yang sama. Peta ini jugamemungkinkan perubahan skala, animasi gabungan, gambar, suara, dan bisa terhubung kesumber informasi tambahan melalui internet. Peta digital dapat diupdate ke peta tematik barudan bisa menambahkan detail informasi geografi lainnya. (Denny Carter, Irma Agtrisari,2003).

2.7. Google Maps

Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online

disediakan olehGoogle dapat ditemukan di http://maps.google.com (Wikipedia.org). Ia menawarkan petayang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, Bulan, dan jugamenawarkan perencana rute dan pencari letak bisnis di U.S., Kanada, Jepang, Hong Kong,Cina, UK, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian Eropa. Google Maps masihberada dalam tahap beta.Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat browsing informasi grafis berikut:

1. Satellite Map

(33)

22

Gambar 2.1 Satellite Map

(Sumber : Google earth)

2. Hasil Pencarian Integrasi

Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate.

3. Draggable Maps

Peta digital mapping yg dragable (bisa digeser) dengan bantuan mouse.

4. Terrain Maps (Peta Topograpi)

Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta topograpi yg

(34)

Gambar 2.2 Terrain Map (Sumber:Google maps)

5. Earth Map

Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan tampak bumi

secara utuh dan bila di-zoom akan terlihat awan yang menyelimuti bumi beserta pulau dan lautan yang tampak nyata dari ketinggian.

(35)

24

2.8. Kajian Pustaka

Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Ayuningtyas Manggiasih dari UniversitasPembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta berjudul Sistem Informasi Geografis WisataKuliner Di Kota Yogyakarta Berbasis Web pada tahun 2009. Pada penelitian tersebut yangdibuat adalah tempat wisata kuliner yang ada di daerah Yogyakarta dan metodepengembangan software yang digunakan adalah metode

waterfall.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah ada adalah :

1. Daerah pada penelitian sebelumnya Yogyakarta, sedangkan daerah penelitian ini adalah Kabupaten Belitung.

2. Objek penelitian sebelumnya hanya tempat wisata kuliner saja. Sedangkan objekpada penelitian ini adalah daerah obyek wisata, hotel, restaurant, kerajinan, yang terdapat di Kabupaten Belitung.

3. Untuk pembuatan peta dilakukan dengan mengunakan Software ArcView, dan bahasa pemrograman Java, sedangkan pada penelitian ini peta diambil dari Google Maps dengan bahasa pemrograman Google Maps API 3.3. Kelebihan sistem pada penelitian ini adalah :

• Untuk Google Maps, peta tidak perlu dibuat atau digitasi dahulu karena sudah mengambil data Peta dari Google Maps.

• Untuk nama jalan dan daerah sudah tertera pada google maps.

(36)
(37)

110 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari skripsi yang berjudul : “Membangun System Informasi Objek Wisata di kabupaten Belitung berbasis mobile Android ” adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan system yang mampu mengelolah data informasi dengan baik tentang lokasi wisata yang dibutuhkan masyarakat dan wisatawan.

2. Menyediakan system yang praktis sehingga masyarakat bisa bebas mengakses informasi kapan saja dan dimana saja dan bias menghemat waktu dalam melakukan pencarian informasi rute atau penginapan.

3. Menyediakan system yang dapat melakukan pencarian informasi dan menyediakan data informasi wisata yang cepat sehingga lebih efektif dan efisien.

5.2. Saran

Dalam Membangun System Informasi Objek Wisata di kabupaten Belitung berbasis mobile Android ini masih banyak hal yang dapat dikembangkan, maka penulis memberikan saran-saran seperti :

(38)

2. Perlunya dikembangkan sistem keamanan, agar sistem yang sudah disediakan dapat terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Dari segi yang disajikan mungkin belum sepenuhnya sempurna, oleh karena itu, ada baiknya dengan menambah beberapa informasi yang lebih lengkap. 4. Agar Aplikasi ini dapat lebih terkesan interaktif lagi diharapkan dapat

(39)
(40)
(41)

25 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Sekilas Tentang Kabupaten Belitung 3.1.1. Letak Geografis

Kabupaten Belitung terletak antara 107°08 BT sampai 107°58 BT dan 02°30 LS sampai 03°15 LS dengan luas seluruhnya 229.369 Ha atau ±2.293,69 Km2 . Pada peta dunia Pulau Belitung dikenal dengan nama BILLITON yang bergaris tengah dari timur kebarat ±79 Km dan garis tengah dari utara keselatan ±77 Km. Dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan laut cina selatan

b. Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten belitung timur c. Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten belitung timur d. Sebelah barat berbatasan dengan selat gaspar

Kabupaten Belitung merupakan bagian dari wilayah provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang juga merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 98 buah pulau besar dan kecil.

3.1.2. Iklim

(42)

3.1.3. Topografi

Kondisi topografi Pulau Belitung pada umumnya bergelombang dan berbukit- bukit dimana daerah yang paling tinggi yaitu Gunung Tajam dengan ketingian ± 510 M dari permukaan laut, sedangkan permukaan tanah pada Kabupaten Belitung pada umumnya didominasi oleh kwarsa dan pasir, batuan alluvial, dan batuan granit.

3.1.4. Wilyah Administrasi

Kabupaten Belitung dengan ibukota Tanjung Pandan dikepalai oleh seorang Bupati yang secara administratif dibantu oleh Sekretaris Daerah yang membawahi dua orang asisten.Wilayah ini dibagi menjadi 5 kecamatan yaitu kecamatan tanjung pandan. Kecamatan membalong, kecamatan sijuk, kecamatan badau dan kecamatan selat nasik serta mempunyai 40 buah desa dan 2 kelurahan.

3.1.5. Fasilitas Transportasi

(43)

27

3.1.6. Populasi Agama dan Kebudayaan

Berdasarkan sensus pada tahun 2005, jumlah penduduk kabupaten Belitung diperkirakan berjumlah sekitar 138.610 jiwa.Belitung terdiri dari beberapa suku dan etnis yang berbeda seperti Bugis, Jawa, Batak, Keturunan Tionghua dll.Mayoritas penduduk Belitung adalah orang melayu.Semua suku dan etnis di Beliatung berbaur dengan harmonis dalam hubungan sosial dan kadangkala terjadi pembauran dalam bentuk ikatan perkawinan, sehingga terjadi interaksi yang harmonis dalam hubungan kekeluargaan. Bahasa sehari- hari penduduk Belitung adalah bahasa melayu dan bahasa Indonesia yang digunakan dalam acara dan kegiatan formal. Hampir 90% penduduk belitung memeluk agama islam. Agama dan kepercayaan yang lain adalah katolik, parotestan, budha dan konghucu. Harmonisasi antar umat beragama bisa dirasakan dalam kehidupan sehari- hari dan karena mayoritas penduduk Belitung memeluk agama islam, maka apengaruh islam dalam kebudayaan dan kehidupan sehari- hari terasa sangat kental.

3.1.7. Visi dan Misi

(44)

3.1.7.1. Visi

Terwujudnya Kabupaten Belitung sebagai daerah tujuan wisata dengan memanfaatkan potensi wisata alam dan keaneka ragaman budaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3.1.7.2. Misi

1. Optimalisasi pelaksanaan administrasi perkantoran, peningkatan sarana & prasarana aparatur serta upaya peningkatan disiplin aparatur

2. Penataan, peningkatan pengetahuan, dan pengembangan sumber daya manusia di bidang kebudayaan dan pariwisata

3. Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan

4. Pengembangan Destinasi Wisata

5. Intensifikasi Promosi dan Pemasaran Wisata

3.1.8. Objek Wisata Alam

Dengan kondisi tanah secara umum relative datar, Belitung memiliki wisata alam diantaranya Bahari, Alam, Kuliner dan Perkebunan.Obyek wisata tersebut menyuguhkan wisata alam yang indah.

3.1.8.1. Wisata Bahari

a. Pantai Tanjung Pendam

(45)

29

lainnya. Hampir tiap hari selalu ramai dikunjungi wisatawan sekedar untuk relax, membeli makanan, souvenir dan berphoto ria.

Beragam kegiatan selalu ditampilkan di tempat ini, mulai dari festival budaya, festival band, festival layang-layang sampai even olahraga.Menjelang senja kita dapat menyaksikan pemandangan yang menakjubkan yaitu matahari kembali keperaduannya, tidak heran wisatawan yang datang tidak mau melewatkan begitu saja peristiwa ini.

Gambar 3.1Pantai Tanjung Pendam

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

b. Pantai Tanjung Tinggi

(46)

Disepanjang pesisir pantai berpasir putih bersih dihiasi batu-batu besar tertata rapi secara alam, membuat panorama sekitar sangat mempesona dan mengagumkan atas Kebesaran Tuhan Sang Maha Pencipta. Keistimewaan lain, mempunyai ombak yang tenang air yang bersih aman untuk berenang dan berperahu. Tak heran pantai ini selalu ramai dikunjung apalagi pada hari libur. Untuk mengenang kunjungan ketempat ini jangan lupa menyempatkan diri untuk berfoto dengan latar belakang papan yang bertuliskan "lokasi syuting film Laskar Pelangi".

Bagi anda penggemar makanan enak, di areal pantai Tanjung Tinggi banyak restoran yang menawarkan seafood khas Belitung menjadi menu utama seperti : gangan kepala ikan ketarap, pepes ikan bulat, goreng cumi, udang atau rebus kepiting. Kemudian jiak anda ingin bermalammasih dalam kawasan ini terdapat Lor In Hotel and Resort.

Gambar 3.2PantaiTanjong Tinggi

(47)

31

c. Pulau Pasir

Hanya merupakan hamparan pasir yang tidak mempunyai pohon maupun batu-batu seperti tempat-tempat wisata lainnya.Namun keberadaannya selalu mendapat tempat dihati wisatawan karena keunikannya. Apabila air laut surut pulau ini akan terlihat kepermukaan laut, saat itu anda dapat berjalan-jalan sambil berphoto dengan latar belakang batu granit dan pulau disekitarnya. Dapat ditempuh dari Pantai Tanjung Kelayang dengan menggunakan boat nelayan selama 15 menit. Kegitan lain yang dapat dilakukan disini adalah snorkeling dan berjemur. Disamping itu juga wisatawan dengan mudah menjumpai bintang laut berukuran besar .

Gambar 3.3Pulau Pasir

(48)

d. Pulau Lengkuas

Pulau Lengkuas adalah nama sebuah pulau dan masih berdiri tegak menara mercusuar yang dibangun pada masa Kolonial Belanda tahun 1882. Sampai saat ini mercusuar tersebut masih berfungsi sebagai pemandu kapal yang masuk dan keluar melalui pelayaran laut Tanjung Binga dan sekitarnya.

Untuk melengkapi kesan yang mendalam kepada wisatawan, petugas akan senantiasa mempersilahkan naik ke menara. Dari atas menara dengan ketinggian 70 m, wisatawan dapat melihat panorama laut paling menakjubkan dipastikan akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dan tak terlupakan. Disekitar pulau ini terdapat taman-taman laut dengan keaneka ragaman biota lautnya.Lebih menarik lagi terdapat kapal “Indomarine” yang tenggelam sekitar tahun 1990.

Gambar 3.4 Pulau Lengkuas

(49)

33

e. Pantai wisata Tanjung Kelayang

Merupakan salah satu obyek wisata pantai yang terdapat di wilayah Kecamatan Sijuk. Tempat ini selalu menjadi tujuan favorit wisatawan. Jarak Tanjung Kelayang dari Pusat Kota Tanjungpandan 27 km, ada hal yang menarik dari pantai ini yaitu, tampak dengan jelas ditengah laut batu Kepala Burung Garuda, merupakan maskot Pantai Tanjung Kelayang berikut keanekaragaman letak posisi batu yang terkesan unik dan menarik. Setiap tahun pada bulan Oktober pantai Tanjung Kelayang dijadikan pusat titik labuh kapal layar para yachter yang tergabung dalam kegiatan Sail Indonesia

Di pantai wisata Tanjung Kelayang terdapat cottage yang bangunannya disesuaikan dengan kondisi alam sebagai tempat wisatawan menginap dan bermalam disana. Disamping itu sudah berdiri Amphiteather, sebuah bangunan megah yang dapat dipergunakan untuk pertunjukan kesenian dan kegiatan lain.

Gambar 3.5Pantai Tanjung Kelayang

(50)

f. Desa Nelayan Tanjung Binga

Terletak Sekitar 18 km dari Kota Tanjungpandan kearah utara terdapat sebuah desa di tepi pantai, yaitu Desa Nelayan Tanjung Binga.Disepanjang pantainya berjajar rumah-rumah nelayan yang tertata rapi.Oleh sebab itu desa ini sangat menarik dan memiliki ciri khusus sebagai destinasi wisata.

Daya tarik yang dapat dinikmati disini adalah kehidupan aktivitas sehari-hari para nelayan dalam mengolah hasil ikan tangkapannya.Disamping itu anda dapat berbincang-bincang dengan penduduknya mengenai berbagai hal tentang laut atau mencoba untuk melaut. Dihadapan pantai ini terdapat gugusan pulau-pulau kecil yang menarik. Bahkan kita dapat melihat menara mercusuar Pulau lengkuas dengan jelas.

(51)

35

g. Pulau Burung

Bila mengunjungi Pulau Lengkuas tak lengkap jika tidak singgah di Pulau Burung.Pulau ini menyimpan batu-batu unik salah satunya menyerupai kepala burung.Pulau ini tidak terlalu besar namun banyak ditumbuhi pepohonan yang dijadikan tempat bagi burung elang dan camar laut untuk bersarang. Keadaan lingkungannya jauh dari hiruk pikuk kota sehingga tempat tersebut sangat ideal sebagai tempat pelarian dari rutinitas kesibukan sehari-hari.

Pasir pantai yang putih bersih dan air yang jernih cocok untuk berenang dan menyelam.Lokasi mudah dicapai sekitar 20 menit dengan boat dari Tanjung Kelayang atau dari pelabuhan nelayan Desa Tanjung Binga.

Gambar 3.7Pulau Burung

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

h. Pulau Kepayang

(52)

program rehabilitasi penanaman terumbu karang baru, tempat ini juga telah dilengkapi berbagai fasilitas berupa cottage, restoran yang penataannya disesuaikan dengan situasi alam setempat. Kondisi Pulau dikelilingi batu-batu granit besar serta rimbunan pepohon kelapa dan fauna lainnya membuat suasana terasa lebih romantis. Tak jarang tempat ini dijadikan sebagai bulan madu bagi pasangan yang baru menjalani perkawinan.

Gambar 3.8Pulau Kepayang

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

i. Pulau Batu Bealayar

(53)

37

dapat singgah dan berjalan-jalan sambil berphoto. Kegitan lain yang dapat dilakukan disini adalah snorkeling juga menyelam karena disekitar terdapat spot-spot wisata bawah lautnya banyak terdapat beragam terumbu karang dan jenis ikan.

Gambar 3.9Pulau Batu Belayar

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

3.1.8.2. Wisata Alam

a. Tirta Marundang

Memiliki lingkungan alam yang sejuk karena dikelilingi pepohonan rindang serta pemandangan nan indah, disamping suasananya tenang, bersih dan jauh dari kebisingan kota. Suasana seperti ini akan anda dapatkan bila mengunjungi tempat rekreasi pemandian alam Tirta Marundang.

(54)

cukup deras. Bila lapar dan haus anda tinggal memesan menu makanan dan minuman kepada pelayan restoran disini.

Gambar 3.10Tirta Marundang

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

b. Gunung Tajam

(55)

39

Jalan menuju kesana walaupun sudah beraspal namun anda harus hati-hati,karena selain menanjak disisi kanan sepanjang jalan yang akan anda lalui terdapat jurang cukup dalam.

Ganbar 3.11Gurok Beraye (Gunong Tajam) (Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

c. Batu Mentas

(56)

pengunjung bisa menyusuri sungai dengan kano sambil menyaksikan pemandangan alam pegunungan yang menyegarkan. Kemudian haiking, flyingfog suatu jenis olahraga yang penuh tantangan mungkin perlu anda dicoba disini.

Apabila ingin merasakan suasana malam di hutan, pihak pengelola juga telah menyedikan tempat menginap berupa “Indosafaritent” dan beberapa rumah pohon yang presentatif.

Gambar 3.12 Batu Mentas

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

d. Kulong Keramik

(57)

41

mulai tahun 2010 Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung mulai membersihkan dan menatanya. Saat ini mulai ramai dikunjungi terutama pada sore hari sekedar untuk santai sambil melihat-lihat ikan berenang di danau.Telah disediakan fasilitas berupa tempat duduk, restoran, tempat jual souvenir, dermaga dan lain-lain.Hanya berjarak 4 Km dari Pusat Kota tepatnya dijalan Ahmad Yani Desa Lesung Batang.

Gambar 3.13Kulong Keramik

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

e. Kolong Murai

(58)

selalu diburu oleh wisatawan dan photographer untuk diabadikan.Disarankan kepada pengunjung jangan terlalu dekat dengan bibir danau karena tanah bagian pinggir danau sangat rapuh.

Gambar 3.14Kulong Murai

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

3.1.8.3. Wisata Budaya

a. Beripat

Merupakan jenis kesenian pertunjukan, dan beregong yang diambil dari kata "Gong" adalah nama alat musiknya. kedua kesenian ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. beregong tanpa beripat tidak komplit dan sebaliknya.

(59)

43

tubuh pemain. walau demikian, pada akhir pertunjukan tidak memunculkan rasa dendam satu dengan yang lainnya. pertunjukan beripat dimulai dengan bunyi bunyian dari peralatan musik beregong yang dibunyikan secara serentak.

Namun demikian kesenian rakyat beripat itu tidak hanya semalam, terkadang tujuh hari tujuh malam tergantung kondisi dari kemampuan ekonomi dan minat penyelenggaranya karena pelaksanaannya menelan biaya yang relatif sangat besar.

Gambar 3.15 Beripat

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

b. Lesong Panjang

(60)

dan panjang bervariasi dari 75 cm hingga 120 cm dengan diameter 4 cm hingga 6 cm. Lesong dibuat dalam berbagai model dan ukuran sesuai dengan selera pemain.

Gambar 3.16Lesong Panjang

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

c. Dul Mulok

Merupakan kesenian tradisional yang berasal dari desa kembiri yaitu pentas drama atau sejenis opera yang mana sumber ceritanya berasal dari Syaer (syair) lama diantaranya Syaer Siti zubaida, Syaer Juragan Budiman, Syaer Mabi dan Syaer Abdul Mulok yang merupakan cikal bakal terjadinya kesenian ini. Alat-alat yang digunakan dalam kesenian ini meliputi satu buah gendang panjang dan satu buah piul atau lebih dikenal dengan sebutan biola.

(61)

45

isi Syaer tersebut kedalam sebuah dramam kemudian beliau mengumpulkan sanak sanak saudara serta sahabat-sahabatnya untuk menyampaikan ide tersebut dan kemudian ide beliau disambut dengan antusias oleh mereka. Kemudian Tok Juhek bersama dengan saudaranya melatih para pemain sehingga jadilah kesenian drama ini, pada awalnya pemainnya mencapai 60 orang dan cerita yang pertama kali dibawakan yaitu cerita Abdul Mulok sehingga melekatlah nama tersebut sampai dengan saat ini.

Pada perkembangan selanjutnya dul Mulok dikembangkan ke Desa Parang Bulo yang dibawah oleh anak dari Tok Juhek yaitu Kek Lang sementara di Kembiri Dul Mulok dikembangkan oleh Kek Narek yang merupakan anak dari Tok Juhek juga dan secara tuurun temurun kesenian ini terus dilestarikan oelh anak cucu Tok Juhek, Sekarang ini Dul Mulok dipimpin oleh Pak Sar'ie yang dibantu oleh adiknya yaitu Ramdani sebagai sutradara.

Gambar 3.17Dul Mulok

(62)

d. Muang Jong

Berarti melepaskan perahu kecil ke laut.Perahu kecil tersebut berbentuk kerangka yang didalamnya berisikan sesajian."Ancak" yaitu rumah-rumahan juga berbentuk kerangka yang melambangkan tempat tinggal.Tradisi budaya ini secara turun-temurun dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Suku Sawang di Kabupaten Belitung menjelang musim Tenggara, sekitar bulan Agustus atau September.Dimana angin dan ombak laut pada bulan tersebut sangat ganas dan mengerikan. Ritual Muang Jong dengan bertujuan memohon perlindungan agar terhindar dari bencana yang akan menimpa, terutama di laut.

Gambar 3.18Muang Jong

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

e. Musium Belitung

(63)

47

timah baik yang dikerjakan secara tradisional sampai menggunakan perangkat modern.Semuanya masih tersimpan dengan rapi.Museum ini dibangun atas prakarsa DR.Osberger seorang ahli geolagi berkebangsaan Austria tahun 1962 pada saat itu beliau masih bertugas di Unit Penambangan Timah Belitung.

Dalam perkembangannya kemudian difungsikan juga sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Pulau Belitung, yaitu berupa senjata parang, keris, tembikar, perabot rumah tangga dan benda antik lainnya.

Gambar 3.19 Museum Belitong.

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

f. Nirok Nanggok

(64)

Tirok : Sebuah tongkat kayu yang dibagian pangkalnya dipasang mata tombak tanpa penyangga (ruit) terbuat dari Besi.

Tanggok : Sebuah wadah terbuat dari rotan yang dijalin, digunakan untuk menanggok (menangkap) ikan. Ritual ini merupakan wujud kearifan lokal dalam melestarikan ekosistem sungai karena penangkapan ikan dilakukan di sungai yang telah ditentukan dan diatur oleh dukun air.

Gambar 3.20 Nirok Nanggok

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

g. Begubang

(65)

49

Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan ini berupa gendang dan piul (biola).

Gambar 3.21 Begubang

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

3.1.8.4. Wisata Kuliner

(66)

kerupuk udang atau cumi dan abon ikan tenggiri, rusip, trasi udang asli dan lain-lain.

Gambar 3.22 Masakan Belitong

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

b. Makan Bedulang

(67)

51

Makan Bedulang berasal dari kata "makan" yang berarti memasukan sesuatu ke dalam mulut kemudian dikunyah dan ditelan.Dan dari kata "dulang", yaitu sebangsa tulam yang biasanya berbibir pada tepinya, serta terbuat dari kayu.

Gambar 3.23 Makan Bedulang

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

3.1.8.5. Wisata Kebun

Kebun BInatang Mini Tanjung Pandan

(68)

Tanjungpandan. Terletak di dalam hutan kota Tanjungpandan di belakang Musium Pemda Kabupaten Belitung. Telah dilengkapi fasilitas taman bermain untuk anak-anak, kantin dan panggung hiburan dimana pada hari libur biasanya ditampilkan jenis hiburan guna menyemarakan suasana.

Gambar 3.24 Kebun binatang Mini Tanjung Pandan (Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

Rindu Kampong

(69)

53

ditempat ini menyajikan menu-menu masakan spesial khas Belitung. Kemudian jika ingin merasakan nyamannya malam di perkampungan, anda dapat menginap di bungalow-bungalow dengan gaya arsitektur rumah tradisional.

Gambar 3.25 Rindu Kampong

(70)

3.1.9. Struktur Organisai

Gambar 3.26 Struktur Organisasi

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

3.1.10.Deskripsi Tugas

(71)

55

3.1.10.1.Tugas Pokok

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantuan di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

3.1.10.2.Fungsi

1. Penyusunan rencana kerja bidang kebudayaan dan pariwisata.

2. penginventarisasian dan pendokumentasian kebudayaan dan pariwisata daerah.

3. pembinaan dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata daerah. 4. penetapan kebijakan untuk mendukung pembangunan bidang

kebudayaan dan pariwisata.

3.2. Metode Penelitian

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data – data.Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.

3.2.1. Desain Penelitian

(72)

1. Tahap pengenalan/orientasi. Di dalam tahap ini dapat mengenal lokasi,objek penelitian,situasi dan kondisi lingkungan penelitian. 2. Tahap penggalian informasi yang mendalam. Tahap ini lebih

terfokus pada masalah yang akan diteliti dengan menggunakan wawancara mendalam.

3. Tahap penyusunan hasil penelitian. Tahap ini dilakukan pengolahan, analisis, dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dari hasil penelitian.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Menurut Umi Narimawati ( 2008 ) jenis data dapat dibagi menjadi 2 yaitu: a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari unit pengamatan penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah di olah terlebih dahulu oleh pihak pertama.

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)

(73)

57

masalah dalam penelitian. Dalam Melakukan Penelitian ini,pengumpulan dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :

A.Penelitian lapangan (Observasi).

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung keadaan lapangan guna mendapatkan keterangan yang akurat. adapun data yang didapat dari hasil penelitian lapangan ini adalah mengenai tempat atau letak dari tempat yang ada di Belitung dimana pencarian tempat masih manual seperti bertanya kepada masyarakat sekitar belum menggunakan sistem komputerisasi sehingga dalam melakukan proses pencarian wisatawan mengalami sedikit kebingungan dalam mencari tempat atau lokasi yang akan dituju sehingga tidak efektif dan efisien.

B.Wawancara (interview).

Wawancara merupakan pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang disampaikan langsung kepada sumber informasi dalam hal ini Masyarakat Belitung dan Dinas Pariwisata.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumen)

(74)

berupa: dokumen objek wisata, Dokumen hotel, Dokumen travel atau transportasi, yaitu Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data meneliti data – data yang bersumber dari Buku – buku yang relevan serta hasil pencarian data di situs-situs internet yang berhubungan dengan judul.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan koding – koding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode berorientasi objek atau Object Oriented Programming

(75)

59

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode Pengembangan Sistem yang penulis gunakan yaitu menggunakan metode prototype karena metode ini menawarkan bagi pengembang sistem apabila tidak memiliki kepastian terhadap efisiensi algoritma, kemampuan penyesuaian dari sebuah system operasi atau bentuk-bentuk yang harus dilakukan oleh interaksi manusia dengan mesin dilihat dari situasi tersebut metode prototype

menawarkan pendekatan yang terbaik

Dimulai dengan pengumpulan kebutuhan, pengembangan dan pelanggan bertemu langsung untuk mendefinisikan keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang telah diketahui dan mencari bidang-bidang yang masih memerlukan pendefinisian pada pertemuan. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan Nampak bagi pelanggan atau pemakai.

(76)

Gambar 3.27 Mekanisme Pengembangan Sistem denga prototype

Sumber : Abdul Kadir (2003:416)

Tahapan-tahapan yang dilakukandi dalam mekanisme pengembangan sistem dengan metode prototype adalah sebagai berikut:

a. Penulisakan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang system yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan

user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis system dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field research (metode penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literature yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

b. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulisakan membuat

prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model

system yang akan dirancang.

(77)

61

coba system yang telah dirancang untuk memastikan bahwa system tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.

d. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan menentukan apakah system tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan system itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototype kembali.

e. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis akan menyelesaikan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan system tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam Aplikasi Sistem Informasi Objek Wisata Di Kabupaten Belitung yang dikembangkan penulis menggunakan tools dengan pemodelan Unified Modeling Language (UML).

1. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit

(78)

a. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan

perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case

dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang

yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor.

Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di

dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.

b. Activity Diagram

Activity Diagram merupakan bagian dari penggambaran sistem secara

fungsional karena di dalamnya dijelaskan tentang proses-proses logika atau fungsi yang terimplementasi oleh kode program.

c. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan

dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar

class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang

diperlukan oleh masing-masing operasi.

d. Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem

(79)

63

e. Deployment Diagram

Diagram deployment bagian – bagian perangkat lunak suatu sistem ke perangkat keras yang akan mengeksekusinya. Elemen – elemen perangkat lunak seperti komponen, kelas, paket dan sebagainya dimanifestasikan menggunakan artifak serta dipetakan ke perangkat keras yang akan menjalankannya dengan nodes.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian merupakan proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis dengan tujuan untuk menguji apakah perangkat lunak tersebut sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada dua teknik pengujian yang dapat digunakan untuk menguji perangkat lunak, yaituk teknik pengujian black box dan teknik pengujian white box :

3.2.4.1.Pengujian Black Box

Dalam perancangan Aplikasi Sistem Informasi Objek Wisata Di Kabupaten Belitung Pada Perangkat Mobile Berbasis Android ini penyusun menggunakan pengujian Black Box, untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.

(80)

fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black bock berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2) Kesalahan interface.

3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4) Kesalahan kinerja.

5) Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis yang penulis lakukan ini terdiri dari analisis objek sistem yang berjalan, mencari kelemahan sistem yang berjalan sesuai standar yang telah ditentukan, serta mengevaluasi sistem yang sedang berjalan sehingga menghasilkan usulan rancangan sistem yang baru. Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komponenkomponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi kekurangankekurangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya.

Analisis sistem yang sedang berjalan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Belitung dibuat oleh penyusun dalam bentuk use case diagram

dan activitydiagram, karena kedua notasi Unified Modelling Language (UML) ini

(81)

65

sistem yang berjalan secara efektif, sehingga sistem dapat terlihat tanpa harus mengetahui secara detail prosedur yang berjalan.

Gambar 3.28 Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung.

(Sumber : Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Belitung)

3.3.1. Pemodelan Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan metode pengembangan sistem yang digunakan, maka pertama kali akan dilakukan penentuan kebutuhan sistem yang akan dirancang. Proses penentuan kebutuhan ini diawali dengan cara menggambarkan atau memodelkan sistem yang sedang berjalan. Sesuai dengan metode pendekatan sistem yang digunakan, maka penggambaran atau pemodelan sistem yang berjalan akan dipresentasikan menggunakan notasi UML (Unifield Modeling Language), meliputi: use case diagram dan activity diagram, karena kedua diagram ini sudah mewakili dan bias dijadikan sebagai bahan evaluasi.

3.3.1.1. Aktor

(82)

informasi lokasi wisata yang sedang berjalan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung diantaranya adalah :

1. Masyarakat atau User

2. Petugas DISBUDPAR (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata)

Gambar 3.29 Aktor Use Case Sistem yang Sedang Berjalan.

3.3.2. Use Case Diagram

Dibawah ini adalah use case system yang sedang berjalan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Belitung.

(83)

67

3.3.2.1. Sekenario Use Case Diagram

Seknario use case bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan use diagram. Berikut adalah sekenario use case dari diagram use case

pada gambar 3.41.

1. Sekenario Use Case Permintaan Informasi Objek Wisata

Tabel 3.2 Sekenario Use Case Pemerintah Informasi Objek Wisata Nama : Pemerintah Informasi Objek Wisata

Tujuan : Untuk mengetahui informasi objek wisata kota Belitung Aktor : Masyarakat

Deskripsi : Meliputi proses yang menggambarkan saat meminta informasi objek wisata kabupaten Belitung dengan datang langsung ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dilakukan oleh masyarakat

Sekenario Utama

Aksi Reaksi

1. Masyarakat meminta informasi lokasi wisata

2. Petugas DISBUDPAR menerima permintaan informasi objek wisata Sekenario Alternatif

Aksi Reaksi

(84)

2. Sekenario Use Case Pencarian Objek Wisata

Table 3.3 Sekenario Use Case Pencarian Objek Wisata Nama : Pencarian Informasi Objek Wisata

Tujuan : Untuk mendapatkan informasi objek wisata kabupaten Belitung

Actor : Petugas DISBUDPAR

Deskripsi : Meliputi proses yang menggambarkan saat mencari informasi objek wisata kabupaten Belitung dengan cara

mencari di berkas-berkas atau komputer Sekenario Utama

Aksi Reaksi

2. Petugas DISBUDPAR mencari informasi lokasi wisata

Sekenario Alternatif

Aksi Reaksi

Dilanjutkan ke sekenario Pemberian Informasi Objek Wisata

3. Sekenario Use Case Pemberian Informasi Objek Wisata

Table 3.4 Sekenario Use Case Pemberian Informasi Objek Wisata Nama : Pemberian Informasi Objek Wisata

Tujuan : Untuk menginformasiakan objek wisata kabupaten Belitung Aktor : Masyarakat

(85)

69

Table 3.4 Sekenario Use Case Pemberian Informasi Objek Wisata (Lanjutan)

Sekenario Utama

Aksi Reaksi

1. Masyarakat menerima informasi objek wisata

2. Petugas DISBUDPAR memberikan informasi objek

wisata

3.3.3. Activity Diagram

Gambar 3.31 Activity Diagram pada Sistem yang sedang Berjalan

3.3.4. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

(86)

Table 3.5 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

No Masalah Solusi

1 Belum banyak wisatawan yang mengetahui tentang objek wisata di Kabupaten Belitung.

Menyediakan system yang mampu mengelolah data informasi dengan baik tentang lokasi wisata yang dibutuhkan masyarakat dan wisatawan.

2 Para wisatawan masih mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi tentang objek wisata di Kabupaten Belitung, baik itu informasi tentang rute atau penginapan.

Menyediakan system yang praktis sehingga masyarakat bisa bebas mengakses informasi kapan saja dan dimana saja dan bias menghemat waktu dalam melakukan pencarian informasi rute atau penginapan.

3 Kebutuhan akan informasi wisata tidak dipungkiri bahwa sangat dibutuhkan bagi wisatawan lokal maupun luar negeri dalam pencarian rute terdekat maupun lokasi strategis objek wisata.

Gambar

Gambar 2.1 Satellite Map
Gambar 3.1Pantai Tanjung Pendam
Gambar  3.2PantaiTanjong Tinggi
Gambar 3.3Pulau Pasir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan syariat Islam di Aceh didasarkan kepada Undang-undang Re- publik Indonesia No. 44 tahun 1999 ten- tang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah

[r]

Dalam riwayat yang lain disebutkan: Tatkala Umar رضي الله عنه , datang dari Syam, para sahabat menyambutnya, lalu mereka. berkata kepadanya, "Wahai Amirul Mukminin

Berdasarkan hasil pelaksanaan uji coba lampu bawah air pada program pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa hasil tangkapan ikan yang paling dominan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kurniawati (2018) penggunaan media kartu soal dapat memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Media kartu soal juga dapat

Pelaksanaan program Corporaate Social Responsibility (CSR) pada bank syariah tidak hanya untuk memenuhi kepatuhannya pada undang-undang namun pertanggungjawabannya pada

MANFAAT DAUN LAMTORO ( Leucaena leucocephala DALAM PAKAN AYAM PEDAGING DIUKUR DARI PENAMPILAN PRODUKSI.. Jet .S Mandey* ,

Apakah ada faktor lain yang dapat merupakan penyebab penyakit? Apakah penderita mengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab