PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REMOTE
KOMPUTER PADA JARINGAN
LOCAL AREA NETWORK
(LAN) BERBASIS
SHORT MESSAGE SERVICE
(SMS)
SKRIPSI
REZA ELFAHMI
061401093
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN
Judul : PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK REMOTE
KOMPUTER PADA JARINGAN LOCAL AREA
NETWORK (LAN) BERBASIS SHORT MESSAGE
SERVICE (SMS)
Kategori : SKRIPSI
Nama : REZA ELFAHMI
NomorInduk Mahasiswa : 061401093
Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen : ILMU KOMPUTER
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI Diluluskan di Medan, Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
M. Andri Budiman, ST, M.Comp. SC,MEM Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP : 197510082008011001 NIP : 195707011986011003
Diketahui/Disetujuioleh
Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,
PERNYATAAN
PERANGKAT LUNAK REMOTE KOMPUTER PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 1 Februari 2013
PENGHARGAAN
Alhamdulillahirobbil’alamin penulis ucapkan Kepada Sang Khaliq Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini behasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang wajib diselesaikan guna meraih gelar Sarjana Komputer pada jurusan S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara. Adapaun Judul yang diangkat penulis dalam skripsi ini adalah Perancangan Perangkat Lunak Remote Komputer pada Jaringan Local Area Network (LAN) Berbasis Short Message Service (SMS). Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak luput dari campur tangan banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi bagi penulis. Maka, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M.&H., M.Sc. (C.T.M.), Sp.A.(K.)
2. Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU, Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, M.Kom dan juga selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran dan masukan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi saya ini.
3. Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer, Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom
4. Sekretaris Program Studi S1 Ilmu Komputer, Ibu Maya Silvi Lydia, B.SC.,M.Sc.
5. Bapak M. Andri Budiman, ST, Mcomp, SC,MEM sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan kepada saya untuk menyempurnakan skripsi ini
6. Dosen Penguji Bapak Dr. Poltak Sihombing M.Kom dan Bapak Ade Candra ST, Mkom atas saran dan kritikan yang sangat berguna bagi saya
8. Kepada orang tua saya yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta motivasi, ayahanda Jamaluddin Abdurahman, ST dan ibunda Ida Khairuna yang terus mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini
9. Kepada abangda Arief Rachman, SE dan juga adik saya Muhammad Hafiz Alqadri serta Muhammad Fadil Akbar yang selalu mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini
10.Zikri Zarirah Nasution atas semangat, dukungan, pengertian yang diberikan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
11.Edwin Prawiro Hakin S.Kom, dan rekan – rekan di S1 Ilmu Komputer terutama angkatan 2006, dan teman – teman dari semua angkatan yang telah memberikan masukan dan bantuan yang sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi saya ini.
12.Semua pihak yang terkait secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang telah membantu penyelesain skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan limpahan karunianya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, perhatian serta kerja samanya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan di masa mendatang. Akhirnya Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peribadi penulis, Keluarga, masyarakat Organisasi dan Negara.
Medan , 26 Januari 2013
ABSTRAK
Tugas seorang administrator adalah untuk mengontrol setiap komputer yang terhubung dalam satu jaringan. Dalam jaringan client-server, komputer server
berfungsi sebagai pengendali setiap komputer client. Administrator diperlukan untuk setiap saat dapat mengawasi maupun menjaga hubungan antar komputer dalam satu jaringan. Pada penelitian ini digunakan sebuah kontrol jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi SMS untuk mengirimkan perintah berupa pesan SMS kepada
server. Dalam hal ini, server dihubungkan dengan modem untuk dapat menerima pesan SMS tersebut. Komunikasi yang terjadi antara server dan modem adalah berupa penggunaan AT Command yang dapat dimengerti oleh modem yang bersangkutan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah administrator dapat mengontrol komputer server dalam melakukan shutdown, restart, dan log off terhadap komputer
server itu sendiri maupun komputer client. Selain itu, administrator juga dapat mengecek status koneksi komputer client yang terhubung dan memutuskan koneksi yang terjadi antara server dan client.
SOFTWARE DESIGN OF REMOTE COMPUTER ON LOCAL AREA NETWORK (LAN) WITH SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)-BASED
ABSTRACT
The task of an administrator is to supervise every computer that is connected in a network. In a client-serverbased network, a server is controlling each connected client. Administrator is needed for any time to monitor and maintain the relationship between computers in a network. This research uses a remote control by utilizing SMS technology which is used by sending text messages to server. In this case, server is connected with modem to receive the text messages. The communication that occurs between server and modem is the purpose of AT Command which is understandable by the modem.
The results obtained from this research is that administrator is capable of controlling the server to shutdown, restart, and log off toward the server itself as well as the connected clients. Moreover, the administrator could also check the connection status of connected clients and disconnect the connection between server and client.
DAFTAR ISI
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Metode Penelitian 3
1.7 Sistematika Penulisan 5
Bab 2 Landasan Teori 6
2.1. Jaringan Komputer 6
2.1.1 Arsitektur Jaringan 7
2.1.2 Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/
Internet Protocol) 9
2.3.1 AT Command untuk Komunikasi Port 16 2.3.2 AT Command untuk Komunikasi dengan SMS-Center 17
2.4 Komponen Visual Basic 6.0 18
2.5 Winsock 18
2.6 MSComm 18
2.8 Unified Modeling Language (UML) 20
2.8.1 Use Case Diagram 21
2.8.1.1 Actor 21
2.8.1.2 Use Case 21
2.8.2 Activity Diagram 22
2.8.3 Sequence Diagram 22
Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 24
3.1 Analisis Permasalahan 24
3.1.1 Diagram Ishikawa 25
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem 25
3.2.1 Kebutuhan Fungsional 25
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional 26
3.3 Penggunaan Modem GSM 26
3.4 Penggunaan AT Command 27
3.5 Penggunaan MSComm 30
3.6 Flowchart pada Program Server 32
3.7 Flowchart pada Program Client 33
3.8 Use Case Diagram 34
3.8.1 Use Case Koneksi dengan Modem 34
3.8.2 Use Case Koneksi dengan Client 35
3.8.3 Use Case Pengolahan SMS yang Masuk 36
3.8.4 Use Case Shutdown Server 37
3.8.5 Use Case Shutdown Client 38
3.8.6 Use Case Restart Server 38
3.8.7 Use Case Restart Client 39
3.8.8 Use Case Logoff Server 40
3.8.9 Use Case Logoff Client 40
3.8.10 Use Case Mengecek Koneksi dengan Client 41
3.8.11 Use Case Remove Client 42
3.9 Activity Diagram 43
3.9.1 Activity Diagram dari Use Case Koneksi dengan Modem 43 3.9.2 Activity Diagram dari Use Case Koneksi dengan Client 44 3.9.3 Activity Diagram dari Use Case Pengolahan SMS yang Masuk 44 3.9.4 Activity Diagram dari Use Case Shutdown Server 45 3.9.5 Activity Diagram dari Use Case Shutdown Client 45 3.9.6 Activity Diagram dari Use Case Restart Server 46 3.9.7 Activity Diagram dari Use Case Restart Client 46 3.9.8 Activity Diagram dari Use Case Logoff Server 47 3.9.9 Activity Diagram dari Use Case Logoff Client 47 3.9.10 Activity Diagram dari Use Case Mengecek Koneksi
dengan Client 48
3.9.11 Activity Diagram dari Use Case Remove Client 48
3.10 Sequence Diagram 49
3.10.1 Sequence Diagram dari Use Case Koneksi dengan Modem 49 3.10.2 Sequence Diagram dari Use Case Koneksi dengan Client 50 3.10.3 Sequence Diagram dari Use Case Pengolahan
SMS yang Masuk 50
3.10.5 Sequence Diagram dari Use Case Shutdown Client 51 3.106 Sequence Diagram dari Use Case Restart Server 52 3.10.7 Sequence Diagram dari Use Case Restart Client 52 3.10.8 Sequence Diagram dari Use Case Logoff Server 53 3.10.9 Sequence Diagram dari Use Case Logoff Client 53 3.10.10 Sequence Diagram dari Use Case Mengecek Koneksi
dengan Client 54
3.10.11 Sequence Diagram dari Use Case Remove Client 54
3.11 Perancangan User Interface 55
Bab 4 Implementasi dan Pengujian 56
4.1 Implementasi dan Pengujian Sistem 56
4.1.1 Tampilan Form Server 56
4.1.2 Tampilan Proses Memasukkan Nomor Port 57 4.1.3 Tampilan Proses Komunikasi dengan Modem 57
4.1.4 Tampilan Form Client 58
4.1.5 Tampilan Daftar Client yang Terkoneksi dengan Server 59 4.1.6 Tampilan Proses Penerimaan SMS yang Masuk 59
4.1.7 Tampilan Log 60
Bab 5 Kesimpulan dan Saran 61
5.1. Kesimpulan 61
5.2. Saran 61
Daftar Pustaka 62
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 SMSC (Send Messaging Service Center) 14
2.2 SMS Expired Pengirim 15
2.3 Simbol-Simbol Flowchart Program 20
3.1 Deskripsi Use Case Koneksi dengan Modem 34
3.2 Deskripsi Use Case Koneksi dengan Client 36
3.3 Deskripsi Use Case Pengolahan SMS yang Masuk 36
3.4 Deskripsi Use Case Shutdown Server 37
3.5 Deskripsi Use Case ShutdownClient 38
3.6 Deskripsi Use Case RestartServer 39
3.7 Deskripsi Use Case RestartClient 39
3.8 Deskripsi Use Case LogoffServer 40
3.9 Deskripsi Use Case LogoffClient 41
3.10 Deskripsi Use Case Mengecek Koneksi dengan Client 41
DAFTAR GAMBAR
3.7 Activity Diagram Shutdown Server 45
3.8 Activity Diagram Shutdown Client 45
3.9 Activity Diagram Restart Server 46
3.10 Activity Diagram Restart Client 46
3.11 Activity Diagram Logoff Server 47
3.12 Activity Diagram Logoff Client 47
3.13 Activity Diagram Mengecek Koneksi dengan Client 48
3.14 Activity Diagram Remove Client 48
3.15 Sequence Diagram Koneksi dengan Modem 49
3.16 Sequence Diagram Koneksi dengan Client 50
3.17 Sequence Diagram Pengolahan SMS yang Masuk 50
3.18 Sequence Diagram Shutdown Server 51
3.19 Sequence Diagram Shutdown Client 51
3.20 Sequence Diagram Restart Server 52
3.21 Sequence Diagram Restart Client 52
3.22 Sequence Diagram Logoff Server 53
3.23 Sequence Diagram Logoff Client 53
3.24 Sequence Diagram Mengecek Koneksi dengan Client 54
3.25 Sequence Diagram Remove Client 54
3.26 Tampilan User Interface 55
4.1 Tampilan Awal Form Server 55
4.2 Tampilan Proses Memasukkan Nomor Port 57
4.3 Tampilan Proses Komunikasi dengan Modem 57
4.4 Tampilan Awal Form Client 58
4.5 Tampilan Form Client Setelah Melakukan Koneksi dengan Server 58 4.6 Tampilan Daftar Client yang Terkoneksi dengan Server 59
4.7 Tampilan Proses Penerimaan SMS yang Masuk 59
ABSTRAK
Tugas seorang administrator adalah untuk mengontrol setiap komputer yang terhubung dalam satu jaringan. Dalam jaringan client-server, komputer server
berfungsi sebagai pengendali setiap komputer client. Administrator diperlukan untuk setiap saat dapat mengawasi maupun menjaga hubungan antar komputer dalam satu jaringan. Pada penelitian ini digunakan sebuah kontrol jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi SMS untuk mengirimkan perintah berupa pesan SMS kepada
server. Dalam hal ini, server dihubungkan dengan modem untuk dapat menerima pesan SMS tersebut. Komunikasi yang terjadi antara server dan modem adalah berupa penggunaan AT Command yang dapat dimengerti oleh modem yang bersangkutan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah administrator dapat mengontrol komputer server dalam melakukan shutdown, restart, dan log off terhadap komputer
server itu sendiri maupun komputer client. Selain itu, administrator juga dapat mengecek status koneksi komputer client yang terhubung dan memutuskan koneksi yang terjadi antara server dan client.
SOFTWARE DESIGN OF REMOTE COMPUTER ON LOCAL AREA NETWORK (LAN) WITH SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)-BASED
ABSTRACT
The task of an administrator is to supervise every computer that is connected in a network. In a client-serverbased network, a server is controlling each connected client. Administrator is needed for any time to monitor and maintain the relationship between computers in a network. This research uses a remote control by utilizing SMS technology which is used by sending text messages to server. In this case, server is connected with modem to receive the text messages. The communication that occurs between server and modem is the purpose of AT Command which is understandable by the modem.
The results obtained from this research is that administrator is capable of controlling the server to shutdown, restart, and log off toward the server itself as well as the connected clients. Moreover, the administrator could also check the connection status of connected clients and disconnect the connection between server and client.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer sekarang sangat pesat, ini ditandai dengan hampir semua pengolahan data dan informasi telah dilakukan dengan komputer. Hal ini diakibatkan semakin beraneka ragam permasalahan informasi yang harus ditangani. Komputer telah semakin banyak terhubung dengan jaringan yang bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan keakuratan pengolahan, pertukaran data serta untuk pengendalian. Dalam jaringan komputer jenis client server, client dikendalikan oleh
server untuk mendapatkan hak akses ke sumber informasi.
Pengontrolan komputer pada jaringan lokal adalah bagaimana komputer server bertugas sebagai pengendali komputer-komputer yang terkoneksi pada jaringan (client). Agar client bisa mengakses sumber informasi pada jaringan maka server
harus dalam keadaan hidup dan jaringan terkoneksi dengan baik. Server juga harus dapat membuat atau menghapus user, memantau aktivitas maupun proses yang sedang berjalan pada komputer client. Jadi diperlukan kesiapan petugas administrator
(Admin) pada tempat server berada mulai dari pagi hari sampai kantor tutup. Ada kalanya Admin pada sore hari tidak dapat hadir di kantor tempat server berada karena sedang bertugas pada tempat lain. Hal ini mengakibatkan terganggunya pelayanan
server dan bisa berakibat kerugian bagi pengguna komputer jaringan (client).
Perangkat lunak yang akan dibangun harus dapat mengontrol server maupun
client. Mengontrol server adalah mematikan komputer (Shutdown), melakukan
LogOff dan melakukan Restart. Untuk mengontrol server maupun client dari jarak jauh diperlukan sebuah alat komunikasi ke server. Dalam hal ini digunakan modem GSM yang terkoneksi ke server untuk menerima SMS dari ponsel Admin dan selanjutnya SMS diambil lalu diproses untuk mendapatkan perintah kontrol server
Perintah kontrol server maupun client termasuk perintah administrator untuk
server, jadi diperlukan sebuah jaringan komputer client server dengan sistem operasi Windows XP untuk komputer pusat dan pada komputer client.
Dengan melihat permasalahan di atas maka penulis mengangkat Judul Perangkat Lunak Remote Komputer pada Jaringan Local Area Network (LAN) Berbasis Short Message Service (SMS).
1.2Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana mengontrol server / client dari jarak jauh dengan menggunakan SMS dimana server terhubung ke modem GSM. SMS berfungsi sebagai pembawa perintah untuk kontrol server maupun client. Perintah kontrol server adalah mematikan komputer server (Shutdown), LogOff maupun
Restart, sedangkan kontrol client adalah informasi status client apakah on/off, menghapus user. Perintah yang sudah dilakukan oleh server dapat dikonfirmasi kembali ke ponsel Admin berupa pengiriman SMS.
1.3Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang, maka perlu dibuat suatu batasan masalah sebagai berikut:
1. Komputer server yang digunakan memakai sistem operasi Windows XP demikian halnya dengan komputer client juga memakai Windows XP yang sudah terkoneksi melalui kabel jaringan (UTP).
2. Provider yang digunakan adalah Telkomsel karena tarif SMS relatif murah.
3. Alat komunikasi yang digunakan adalah Modem GSM merek ZTE MF100 yang terhubung ke server untuk menerima SMS dari Admin.
4. Modem GSM menggunakan kartu perdana (SIM Card) provider untuk menerima maupun mengirim SMS.
5. Admin mengirim SMS ke nomor yang sesuai dengan SIM Card modem server
6. Perintah untuk mengontrol server adalah perintah untuk mematikan server
(Shutdown), melakukan Log Off serta melakukan Restart.
7. Perintah untuk mengontrol client adalah perintah untuk mematikan client
(shutdown), restart, dan log off dan untuk mengetahui informasi status koneksi, menghapus client.
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan pembahasan pada skripsi ini adalah untuk merancang suatu perangkat lunak pengontrolan komputer server maupun client dari jarak jauh dengan pengiriman SMS melalui ponsel Admin ke modem server.
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi penulis adalah dapat menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti.
2. Manfaat bagi bidang ilmu adalah dapat memperluas penggunaan teknologi yang telah berkembang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
3. Manfaat bagi administrator adalah dapat membantu pekerjaan Admin dalam mengelola server dan jaringan.
1.6Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, tahapan-tahapan yang akan dilalui adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur
b. Observasi
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap konsep jaringan dan cara kerja SMS.
c. Analisis
Pada tahap ini digunakan untuk mengolah data yang ada dan kemudian melakukan analisis terhadap hasil studi literatur yang diperoleh sehingga menjadi suatu informasi.
d. Perancangan Perangkat Lunak
Pada tahap ini, digunakan seluruh hasil analisa terhadap studi literatur yang dilakukan untuk merancang perangkat lunak yang akan dihasilkan. Dalam tahapan ini juga dilakukan perancangan algoritma program serta model antarmuka sistem untuk memudahkan dalam proses implementasi.
e. Implementasi dan Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu pengiriman SMS untuk mengontrol server
maupun client pada jaringan LAN. f. Penyusunan Laporan
Tahap ini dilaksanakan dengan melakukan pendokumentasian hasil analisa dan pengujian secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi
1.7Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membuat sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN membahas Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian yang dilakukan serta Sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI membahas tentang landasan teori jaringan komputer, SMS, AT Command untuk SMS, komponen dari bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendukung penelitian, dan flowchart.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN membahas mengenai analisis permasalahan dan kebutuhan sistem, penggunaan modem beserta AT
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM membahas tentang implementasi dan pengujian sistem.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Jaringan Komputer
Pengertian jaringan komputer menurut Oetomo (2004) adalah sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti
printer, harddisk, dan sebagainya.
Terdapat 3 jenis jaringan komputer menurut Tani (2012) yang berdasarkan letak geografisnya ataupun luas jangkauan adalah sebagai berikut:
1. LAN (Local Area Network)
Jaringan ini biasanya berada pada satu bangunan atau lokasi yang sama, dengan kecepatan transmisi data yang tinggi (mulai dari 10 Mbps ke atas), dan menggunakan peralatan tambahan seperti repeater, hub, dan sebagainya.
LAN adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan satu unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing
client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer pada jaringan LAN (Swiryanto, 2011).
2. MAN (Metropolitan Area Network)
3. WAN (Wide Area Network)
Jaringan ini merupakan gabungan dari komputer LAN atau MAN yang ada di permukaan Bumi ini yang dihubungkan dengan saluran telepon, gelombang elektromagnetik, ataupun satelit, dengan kecepatan transmisi yang lebih lambat dari 2 jenis jaringan sebelumnya, dan menggunakan peralatan seperti router, modem, ataupun WAN switches. Jaringan ini biasanya digunakan untuk membentuk hubungan dari / ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antara kantor cabang.
Keuntungan dari adanya jaringan komputer menurut Sugeng (2006) adalah sebagai berikut:
• Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (file sharing), sehingga dapat dibentuk seolah-olah sistem mempunyai media penyimpanan (storage) yang besar, karena user dapat melakukan kerja file dari sembarang storage yang dibentuk dalam jaringan.
• File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua
client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
2.1.1 Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan komputer merupakan tata cara penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak dalam jaringan agar satu komputer dengan komputer lainnya dapat melakukan komunikasi dan pertukaran data (Tani, 2012).
Dalam membangun sebuah jaringan komputer, perlu dipahami tipe arsitektur jaringan sesuai dengan kondisi tempat. Hal ini penting karena tipe arsitektur sebuah jaringan menentukan perangkat apa yang harus disediakan untuk membangun jaringan tersebut (Wahana Komputer, 2001).
1. Jaringan peer-to-peer
Pengertian jaringan peer-to-peer menurut Oetomo (2003) adalah setiap terminal memiliki derajat yang sama, dan dibentuk dengan cara menghubungkan setiap terminal secara langsung sehingga masing-masing terminal dapat terbagi data, aplikasi dan peripherial lainnya.
Pada jaringan peer-to-peer, tidak terdapat komputer yang berfungsi sebagai server
khusus. Setiap komputer yang terhubung pada sebuah jaringan mempunyai hierarki yang sama. Semua komputer mempunyai kedudukan yang sama sehingga disebut jaringan peer. Sumber daya diletakkan secara desentralisasi pada setiap anggota jaringan dan tidak memerlukan adanya administrator jaringan (network administrator). Tipe jaringan peer-to-peer umumnya lebih banyak digunakan jika dalam sebuah jaringan hanya melibatkan jumlah komputer yang sedikit (2 sampai 10 komputer).
2.Jaringan berbasis server (server-based network / server-client network)
Pengertian jaringan berbasis server menurut Oetomo (2003) adalah model koneksi pada jaringan yang mengenal adanya server dan client di mana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain.
Pada sebuah jaringan dengan jumlah komputer yang melebihi 10 komputer, jaringan peer-to-peer mungkin tidak akan mencukupi, sehingga sebagian besar jaringan membutuhkan server khusus. Server khusus tersebut adalah komputer yang bertugas hanya sebagai server dan tidak menjadi client atau workstation.
Server tersebut dirancang untuk dapat melayani permintaan dari setiap client
sekaligus menjamin keamanan file dan data yang diletakkan pada server sesuai dengan kebutuhan.
Jenis-jenis layanan yang biasanya diberikan dalam jaringan client-server menurut Swiryanto (2011) antara lain:
• Database server : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada
server dan client dapat meminta pelayanan.
• DIP (Document Information Processing) : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.
3. Jaringan hybrid
Jaringan hybrid merupakan kombinasi dari jaringan peer-to-peer dan server-based. Tipe jaringan ini menggabungkan karakteristik dari masing-masing jaringan peer-to-peer dengan server-based. Workgroup yang terdiri dari beberapa komputer yang saling terhubung dapat mengelola sumber daya tanpa membutuhkan otorisasi
network administrator atau server. Tipe jaringan ini mengimplementasikan jaringan client/server agar tingkat keamanan dapat lebih terjaga dan adanya server
yang mempunyai suatu fungsi layanan tertentu, seperti file server, print server,
database server, mail server, dan lain sebagainya.
2.1.2 Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)
Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Pengertian protokol menurut Febrian (2007) adalah kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan benar.
Agar dua komputer atau lebih dapat saling berkomunikasi dalam suatu jaringan, maka komputer-komputer tersebut harus menggunakan protokol yang sama. Protokol TCP/IP menurut Purbo (2001) adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke Internet berkomunikasi dengan menggunakan protokol ini. Perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah, karena semua komputer menggunakan protokol yang sama, yaitu TCP/IP. Sebagai contoh komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh dengan sistem operasi Mac OS X yang keduanya terhubung langsung ke Internet .
IP Address adalah sebuah alamat yang diberikan ke peralatan jaringan untuk mengakses internet atau ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP (Wahana Komputer, 2001). Setiap komputer dalam suatu jaringan mempunyai identifikasi alamat yang unik.
Dalam mendesain sebuah jaringan komputer, terutama yang terhubung dengan internet, perlu menentukan IP address untuk setiap komputer dalam jaringan tersebut.
Format IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8 bit-nya. Tap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Misalnya : 110000000.00000101.00001010.00000011
Maka pengalamatan 32 bit selanjutnya untuk memudahkan, secara khusus dibagi ke dalam empat oktet (8 bit section).
11000000 00000101 00001010
192 5 10 3 00000011
Dan selanjutnya dapat diterjemahkan ke dalam bilangan desimal dengan range 0 sampai 255: 192.5.10.3.
Jika dilihat dari bentuknya, IP address terdiri atas 4 buah oktet (8bit). Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit yaitu 255 (= 27 + 26 + 25 + 24 + 23 + 22 + 21 + 1), maka jumlah keseluruhan IP address adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address ini dibagi-bagikan, maka untuk mempermudah pembagiannya dilakukan pengelompokan dalam kelas-kelas.
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan host yang sangat besar. Bit pertama dari IP address kelas A selalu di-set 0 sampai 127 dan panjang NetID 8 bit, panjang HostID 24 bit. Dengan range IP mulai dari 1.xxx.xxx.xxx. sampai 126.xxx.xxx.xxx, dan pangalamatan kelas A masing-masing memiliki 16.777.214 IP
address pada tiap kelas A.
pertama dari IP kelas B selalu bernilai antara 128 sampai 191. NetID 16 bit, dan HostID 16 bit. Dengan range IP mulai dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, dan pengalamatan kelas B masing-masing memiliki 65.523 IP address pada setiap kelas B.
IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil (misalnya LAN). 3 bit pertama dari IP address selalu berisi 111, NetId 24 bit dan HostID 8 bit terakhir dan byte pertama dimulai dari 192 sampai 223 dengan range IP mulai dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar dua juta
network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address.
IP address kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting, 4 bit pertama IP address di-set 1110. Bit-bit berikutnya sesuai dengan kebutuhan multicasting. Tidak ada bit network dan host dalam operasi multicasting. Paket hanya diberikan ke
subhost tertentu di jaringan. Dengan byte initial 224-247. IP address kelas E tidak digunakan untuk umum. 4 bit pertama IP address ini diset 1111, kelas ini dicadangkan untuk penggunaan di masa depan (Yani, 2008).
2.1.3 Port
Port pada komputer akan terbagi menjadi dua menurut Amperiyanto (2008). Pertama adalah port fisik (physical port). Port ini merupakan bentuk port yang dapat terlihat. Contoh dari jenis port ini adalah port printer yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan printer melalui kabel data yang dihubungkan ke dalam port printer tersebut. Contoh lainnya adalah port USB yang digunakan untuk menghubungkan
flashdisk ke dalam komputer.
Sedangkan jenis kedua adalah port logika. Port ini merupakan bentuk port
Terdapat tiga jenis berdasarkan nomor port pada port perangkat lunak menurut Amperiyanto (2008), yaitu sebagai berikut:
1. Well known port
Well known ports diatur oleh IANA (Internet Assigned Numbers Authority). Nomor-nomor port yang termasuk ke dalam well known port tersebut hanya dapat dipakai pada proses sistem (root). Nomor port tersebut juga dapat dipakai oleh program yang dijalankan seorang user yang memiliki hak-hak istimewa (priveleged user). Nomor-nomor port yang termasuk dalam hal ini adalah berkisar dari 0 sampai 1023.
2. Registered port
Registered port yang diatur oleh IANA. Nomor-nomor port yang termasuk dalam
registered port dapat dipakai oleh user biasa (ordinary users). Nomor-nomor port
yang termasuk dalam hal ini adalah berkisar dari 1024 sampai 49151. 3. Dynamic/private port
Dynamic/private port berkisar antara 49152 sampai 65535.
2.2Short Message Service (SMS)
SMS merupakan fasilitas standar dari Global System for Mobile Communication
(GSM) yang dikembangkan dan distandarisasi oleh European Telecommunication Standard Institute (ETSI) (Wicaksono, 2007). Fasilitas tersebut memberikan layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari maupun kepada perangkat bergerak (ponsel). Pesan teks yang dimaksud tersusun dari huruf, angka, atau karakter alfanumerik.
Pada saat mengirim SMS dari sebuah ponsel, pesan tersebut tidak langsung dikirim ke ponsel tujuan, akan tetapi terlebih dahulu dikirim ke SMS Center (SMSC) dengan prinsip Store and Forward, setelah itu dikirimkan ke ponsel yang dituju. (Putro, 2009). SMSC dalam hal ini berperan sebagai penghubung antara pengirim pesan dengan penerima pesan.
dalam bentuk oktet heksadesimal dan oktet semidesimal dengan panjang mencapai 160 (7 bit) atau 140 (8 bit) karakter.
2.2.1 PDU (Protocol Data Unit)
“PDU sebagai bahasa SMS dan Bagian-bagiannya. Data yang mengalir ke/dari
SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas beberapa header.
Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS yang diterima dari SMS-Center (Khang, 2002).
Maksud dari bilangan heksa desimal adalah bilangan yang terdiri atas 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. PDU untuk mengirim SMS terdiri atas delapan header, sebagai berikut:
2.2.1.1Nomor SMS-Center
Header pertama ini terbagi atas tiga bagian subheader, yaitu:
a. Jumlah Pasangan Hexsadesimal SMS-Centre dalam bilangan heksa.
b. National/International Code.
Untuk National, kode subheader-nya yaitu 81. Dan untuk International, kode
subheader-nya yaitu 91.
c. No SMS-Centre-nya sendiri, dalam pasangan heksa dibalik-balik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F di depannya.
Tabel 2.1 SMSC(Send Messaging Service Center)
2.2.1.2Tipe SMS
Untuk tipe SEND tipe SMS=1. Jadi bilangan heksanya adalah 01.
2.2.1.3Nomor Referensi SMS
Nomor referensi ini adalah acuan dari pengaturan pesan SMS. Untuk membiarkan pengaturan pesan standar, maka nilai yang diberikan adalah “00”.
2.2.1.4Nomor Handphone Penerima
Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS-Centre, header ini juga terbagi atas tiga bagian, sebagai berikut:
a. Jumlah bilangan desimal nomor ponsel yang ditujuan dalam bilangan heksa. b. National/internationalCode.
Untuk national, kode subheader-nya: 81. Dan untuk international, kode
subheader-nya: 91.
c. Nomor handphone yang dituju, dalam pasangan heksa dibalik-balik. Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut dipasangkan dengan huruf F di depannya.
2.2.1.5Bentuk SMS
Bentuk SMS merupakan tipe dari cara pengiriman pesan yang diatur oleh ponsel pengirim, seperti Standard Text, Fax, E-mail dan sebagainya. Dalam hal ini, untuk mengirim dalam bentuk SMS tentu saja dipakai “00”.
2.2.1.6Skema Encoding Data I/O
2.2.1.7Jangka Waktu sebelum SMS Expired
Jika bagian ini di-skip, itu berarti kita tidak membatasi waktu berlakunya SMS. Sedangkan jika kita isi dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah ke pasangan heksa tertentu, bilangan yang kita berikan tersebut akan mewakili jumlah waktu validitas SMS tersebut.
Tabel 2.2 SMSExpired Pengirim
Sumber: Khang, 2002.
2.2.1.8Isi SMS
Header ini terdiri atas dua subheader, yaitu: a. Panjang isi (jumlah huruf dari isi). b. Isi berupa pasangan bilangan heksa.
2.3AT Command untuk SMS
Di balik tampilan menu Message pada sebuah handphone sebenarnya AT Command
yang bertugas mengirim atau menerima data ke/dari SMS-Center. AT Command tiap-tiap SMS device bisa berbeda-beda tapi pada dasarnya sama. Hal hal yang harus di perhatikan antara lain mengeset merek dan type handphone yang digunakan sebagai SMS device secara default, juga SIM-Card yang digunakan dan serial port yang digunakan (Khang, 2002).
2.3.1 AT Command untuk Komunikasi Port
AT Command sebenarnya hampir sama dengan perintah prompt pada DOS. Perintah-perintah yang dimasukkan ke port dimulai dengan kata AT, lalu diikuti oleh karakter lainnya yang memiliki fungsi-fungsi yang unik (Khang, 2002).
Menurut Khang (2002) terdapat dua tipe AT Command seperti yang ditunjukkan berikut ini:
1. Basic command
Basic command adalah AT command yang tidak menggunakan tanda ”+”.
Contoh: D dari ATD (dial), A dari ATD (answer), H dari ATH (kontrol hook), dan O dari ATO (kembali ke online data state).
2. Extended command
Extended command adalah AT command yang menggunakan tanda ”+”. Semua AT command GSM merupakan bagian dari extended command.
Contoh: +CMGS dari AT+CMGS (untuk mengirim pesan), +CMGL dari AT+CMGL (untuk menampilkan daftar pesan), dan +CMGR dari AT+CMGR (untuk membaca pesan).
2.3.2 AT Command untuk Komunikasi dengan SMS-Center
a. AT + CMGS berfungsi untuk mengirim SMS
Dalam Penulisannya adalah AT + CMGS = n, dimana n adalah pasangan PDU SMS dimulai dari nomor SMS-Centre.
b. AT + CMGL berfungsi untuk memeriksa SMS
Dalam Penulisannya adalah AT + CMGL = n, dimana n adalah: -n = 0 Untuk SMS Baru di Inbox
-n = 1 Untuk SMS Lama di Inbox
-n = 2 Untuk SMS Unsent di Outbox
-n = 3 Untuk SMS sent di Outbox
-n = 4 Untuk SMS semua SMS
c. AT + CMGD berfungsi untuk menghapus SMS
Dalam Penulisannya adalah AT + CMGD = n, dimana n adalah nomor referensi SMS yang ingin di hapus.
2.4Komponen Visual Basic 6.0
Visual basic merupakan bahasa pemograman komputer yang bekerja dalam ruang lingkup Microsoft Windows. Bahasa pemograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Membuat program dengan Visual Basic 6.0 tidak perlu menulis kode program yang panjang-panjang, karena Visual Basic banyak menyediakan fasilitas aktif (tools) untuk membantu dalam pembuatan objek-objek yang dibutuhkan yang disebut dengan
Integrated Development Integration (IDE) (Hadi, 2001).
2.5Winsock
connection-oriented) ataupun komunikasi tanpa koneksi (connectionless) antara proses-proses yang terjadi pada dua komputer atau lebih dalam sebuah jaringan.
Winsock merupakan bagian dari komponen API dalam visual basic yang memungkinkan program Windows mengirim maupun menerima data melalui protokol komunikasi jaringan. Adapun protokol dalam winsock terbagi menjadi dua jenis protokol yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
2.6MSComm
Microsoft Communication Control atau yang lebih banyak disebut dengan MSComm merupakan komponen dari visual basic. Komponen MSComm ini berfungsi sebagai penghubung antara program Windows dengan modem dalam mengirimkan dan menerima data melalui serial port.
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam penggunaan MSComm adalah sebagai berikut:
1. CommPort
Merupakan tempat untuk mendapatkan nomor port komunikasi yang akan digunakan untuk menerima dan mengirimkan data.
2. Settings
Merupakan tempat untuk memberikan nilai baud rate, parity, data bits, dan stop bits yang sesuai dengan modem yang dihubungkan.
3. PortOpen
Merupakan tempat untuk mengatur state (kondisi) dari sebuah port komunikasi. Agar modem dapat terhubung dengan program Windows, maka PortOpen harus diberi nilai “True” (membuka port komunikasi). Sedangkan, untuk memutuskan koneksi antara program Windows dengan modem maka PortOpen diberi nilai “False”.
Merupakan tempat untuk menuliskan serangkaian karakter untuk dimasukkan ke dalam transmit buffer. Artinya dari Output ini program Windows mengirimkan perintah datakepada modem.
5. Input
Merupakan tempat untuk mendapatkan serangkaian karakter yang diterima dari
receive buffer. Artinya dari Input ini program Windows menerima data dari modem.
2.7Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika (Jogiyanto, 2005). Simbol-simbol yang digunakan pada bagan flowchart ini antara lain seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Flowchart Program
Simbol Fungsi
Terminator
Menunjukkan awal dan akhir suatu proses.
Data
Digunakan untuk mewakili data input/output.
Process
Digunakan untuk mewakili proses.
Decision
Digunakan untuk suatu seleksi kondisi didalam program.
Predefined Process
Preparation
Digunakan untuk memberi nilai awal variabel.
Flow Lines Symbol
Menunjukkan arah dari proses.
Connector
Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama.
Menunjukkan penghubung ke halaman yang baru.
2.8Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (Fowler, 2005). UML menggunakan notasi grafis tersebut untuk memperoleh suatu abstraksi model dari sebuah sistem yang hendak dibangun.
Saat ini UML telah menyediakan diagram-diagram yang merepresentasikan secara grafis bagaimana setiap objek saling berinteraksi. Diagram-diagram tersebut akan mempermudah pemahaman tentang suatu sistem yang dibangun. Beberapa diagram yang pada umumnya digunakan untuk memodelkan suatu aplikasi adalah Use Case, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
2.8.1 Use Case Diagram
Use case diagram memberikan gambaran menurut perspektif pengguna perangkat lunak. Sebuah use-case diagram mengandung actor, use-case dan interaksi antara
actor dengan use-case (Suhendar, A dan Gunadi, H, 2002).
Actor adalah suatu elemen yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan komunikasi. Actor memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan perangkat lunak.
Gambar 2.1 Actor
2.8.1.2Use Case
Use case menggambarkan fungsi – fungsi sistem yang dilakukan oleh sebuah sistem perangkat lunak. Sebuah use case merepresentasikan satu tujuan tunggal dari sistem dan menggambarkan satu rangkaian kegiatan dan interaksi pengguna untuk mencapai tujuan.
Gambar 2.2 Use Case 2.8.2 Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. (Fowler, 2005). Activity diagram ini menggambarkan aliran aktifitas dari sistem yang sedang dirancang, bagaimanan masing – masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Diagram ini mirip dengan flowchart karena diagram ini memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktifitas ke aktifitas lainnya
Actor Sistem
Case 1
Gambar 2.3 Activity Diagram
2.8.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menunjukkan sejumlah interaksi objek yang disusun dalam urutan waktu. Diagram ini memperlihatkan tahap demi tahap apa yang harus terjadi dan menghasilkan sesuatu di dalam use-case. Sequence diagram secara khusus berinteraksi dengan use-case.
Masing-masing sequence diagram menggambarkan aliran pada suatu use case.
Sequence diagram dapat dibaca dengan melihat pada objek-objek dan pesan-pesan (message). Objek-objek yang berperan dalam aliran diperlihatkan pada kotak empat persegi panjang yang melintas pada bagian atas diagram. Setiap objek memiliki garis hidup (lifeline), yang digambarkan sebagai garis vertikal di bawah nama suatu objek.
Sequence diagram terbagi atas dua bagian yaitu dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek / proses-proses yang terkait). Sequence diagram ini digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah proses untuk menghasilkan output tertentu.
Aktifitas 3
Gambar 2.4 Sequence Diagram
Objek 1 Objek 2
User
Proses 1
Proses 3 Proses 2
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Tujuan dari adanya kegiatan analisis ini adalah untuk mengidentifikasikan dan menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memulai membangun perangkat lunak remote komputer yang berada dalam suatu jaringan LAN dengan menggunakan perantara short message service (SMS).
3.1 Analisis Permasalahan
Dalam suatu organisasi, diperlukan adanya pengontrolan komputer pada suatu jaringan di mana komputer server bertugas sebagai pengendali komputer-komputer lainnya yang bertindak sebagai client. Adapun yang melakukan tugas pengontrolan jaringan komputer ini adalah tugas seorang administrator. Jadi setidaknya diperlukan kesiapan seorang administrator untuk senantiasa memantau kegiatan yang dilakukan komputer server setiap saat agar dapat menghindari kejadian-kejadian yang bisa merugikan kinerja organisasi tersebut. Ada kalanya administrator tidak dapat selalu berada di hadapan komputer server karena sedang bertugas di tempat lain. Hal yang mana dapat menganggu kinerja suatu organisasi.
Untuk dapat selalu mengontrol aktivitas yang berjalan antara komputer server
3.1.1 Diagram Ishikawa
Diagram ishikawa atau diagram tulang ikan merupakan causal diagram yang menunjukkan causes dari suatu event atau kejadian tertentu. Diagram ini sering dikenal juga dengan diagram cause and effect.
Berikut adalah diagram ishikawa yang menunjukkan analisi masalah dari penelitian ini:
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Dari analisis permasalahan tersebut, penulis menentukan beberapa kebutuhan sistem yang diperlukan untuk dapat menghadapi permasalahan tersebut. Kebutuhan sistem ini diuraikan ke dalam dua bagian menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
Tidak senantiasa berada di satu tempat
3.2.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan sekumpulan kebutuhan yang perlu dilakukan oleh sistem pada setiap kondisi. Adapun kebutuhan fungsional yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komputer server dapat berhubungan dengan modem yang terpasang di komputer
server dari port yang didapat ketika modem berhasil di-install di komputer server. 2. Komputer server dapat menerima SMS, mengirim SMS maupun mengolah isi
SMS dari modem yang terpasang di komputer server.
3. Komputer server dapat mengecek setiap komputer client yang terhubung dalam suatu jaringan Local Area Network (LAN).
4. Komputer client dapat menerima setiap perintah dari komputer server.
3.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional merupakan batasan dari sekumpulan kebutuhan yang ditawarkan oleh sistem. Kebutuhan non fungsional ini tidak secara langsung berpengaruh terhadap pengoperasian aplikasi ini. Adapun kebutuhan non fungsional yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Performa
Komputer server dan modem dapat berhubungan dengan baik melalui MSComm. Selain itu, komputer server dan komputer client dapat berhubungan dengan baik melalui komponen Winsock.
2. Dokumentasi
Komputer server dapat menyimpan setiap kegiatan yang dilakukan oleh sistem dalam bentuk log.
3. Kontrol
Sistem yang dibangun harus dapat mempermudah penggunaannya oleh
3.3 Penggunaan Modem GSM
Dalam menentukan modem GSM yang akan digunakan setidaknya harus berfokus pada 2 fungsi. Fungsi yang pertama adalah modem dapat digunakan untuk menerima SMS maupun mengirim SMS. Fungsi yang kedua adalah modem tersebut juga harus dapat mengenal perintah AT Command.
Dalam fungsi yang pertama, modem berinteraksi dengan administrator dalam mengirim dan menerima SMS. Sedangkan fungsi yang kedua, modem berinteraksi dengan komputer untuk mengolah SMS yang diterima maupun dikirim dengan menggunakan perintah-perintah AT Command. Untuk menunjang kedua fungsi tersebut, penulis menggunakan modem ZTE MF100.
3.4 Penggunaan AT Command
AT Command merupakan sejumlah instruksi-instruksi yang digunakan untuk mengontrol sebuah modem. AT merupakan singkatan dari ATtention. Setiap baris perintah dimulai dari “AT” atau “at”. Oleh karena itu, perintah-perintah dari modem disebut dengan AT Command.
Dalam aplikasi yang akan dibangun ini digunakan beberapa AT Command yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Memeriksa apakah modem siap untuk diberikan perintah AT Command
AT command yang digunakan adalah AT
Hasil yang diberikan dapat berupa: • OK
Artinya aplikasi berhasil menemukan modem yang terhubung dengan komputer server.
• ERROR
Artinya aplikasi tidak dapat menemukan modem yang terhubung dengan komputer server.
AT+CGMI
Hasil yang diberikan dapat berupa:
• Ditampilkan jenis modem yang digunakan disertai kata “OK” di bagian paling akhir
• ERROR
Artinya modem yang digunakan tidak mendukung adanya perintah AT
command.
3. Menampilkan tipe modem yang digunakan AT command yang digunakan adalah AT+CGMM
Hasil yang diberikan dapat berupa:
• Ditampilkan tipe modem yang digunakan disertai kata “OK” di bagian paling akhir
• ERROR
Artinya modem yang digunakan tidak mendukung adanya perintah AT
command.
4. Mengubah bahasa SMS yang berupa PDU (Protocol Data Unit) menjadi Text Mode.
PDU merupakan bahasa SMS dan bagian-bagiannya. Data yang mengalir ke/dari SMS-Center harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O (Bustam Khang, 2002). Sekarang ini hampir semua modem GSM mampu mengubah PDU menjadi text mode yang dapat mempermudah para pengguna.
AT command yang digunakan dapat berupa:
• AT+CMGF=0 untuk menggunakan tampilan berupa PDU, atau • AT+CMGF=1 untuk menggunakan tampilan berupa teks Hasil yang diberikan dapat berupa:
• OK
• ERROR
Artinya modem tidak mendukung text mode dan modem akan tetap menggunakan bentuk PDU.
5. Mengubah tempat penyimpanan pesan SMS. AT command yang digunakan adalah AT+CPMS=”ME”
“ME” yang digunakan adalah merupakan tempat penyimpanan pesan ke dalam modem GSM. Tempat penyimpanan lain yang dapat digunakan adalah “SM”. “SM” merupakan tempat penyimpanan pesan ke dalam SIM card.
Hasil yang diberikan dapat berupa:
• “+CPMS: 19,100,0,30,19,100 OK”
“19,100” yang pertama menunjukkan kapasitas penyimpanan SMS yang digunakan untuk membaca maupun menghapus SMS berupa 100 pesan dengan 19 SMS dapat dibaca ataupun dihapus.
“0,30” menunjukkan kapasitas penyimpanan pesan yang digunakan untuk mengirim SMS berupa 30 pesan dengan belum ada yang terpakai.
“19,100” yang terakhir menunjukkan kapasitas penerimaan SMS yang masuk sebanyak 100 dengan 19 SMS telah tersimpan.
• ERROR
Artinya modem yang digunakan tidak mendukung adanya perintah AT
command.
6. Menerima pesan SMS baru yang masuk
Ketika aplikasi menerima pesan SMS yang baru masuk, modem akan memberikan satu AT command yang berupa:
+CMTI:”ME”,20
Di mana “ME” yang dimaksud adalah pesan SMS yang masuk tersebut disimpan ke dalam modem GSM dengan indeks yang ke-20.
7. Membaca pesan SMS
AT+CMGR=20
Artinya aplikasi hendak membaca pesan dengan indeks yang ke-20 Hasil yang diberikan dapat berupa:
+CMGR: "REC READ","+6281260555092",,"12/12/29,12:34:45+28" SHT SERVER
OK
Jika aplikasi tidak berhasil memperoleh pesan SMS maka akan ditampilkan “ERROR”
8. Mengirim pesan SMS
AT command yang digunakan adalah: AT+CMGS="+6281260555092" > Server berhasil melakukan shutdown
Di mana “+6281260555092” merupakan nomor telepon yang hendak dikirimkan pesan SMS.
Hasil yang diperoleh setelah selesai mengirim SMS adalah +CMGS: 12
OK
Di mana angka 12 tersebut merupakan nomor referensi pesan yang dialokasikan kepada pesan SMS. Angka tersebut ditentukan sendiri oleh modem.
3.5 Penggunaan MSComm
Agar suatu aplikasi dapat mengirim perintah AT Command ke modem dan juga untuk menerima jawaban dari perintah tersebut maka digunakan suatu komponen Microsoft Communication Control (MSComm). Komponen dari Visual Basic ini menggunakan
Untuk memulai menggunakan MSComm, ada beberapa hal yang perlu diatur terlebih dahulu, yaitu:
6. CommPort
Nilai yang diisikan dalam CommPort adalah nomor port modem yang terhubung ke komputer server.
7. Settings
Nilai yang biasanya diisikan dalam Settings untuk komunikasi dalam serial port
adalah nilai 9600 untuk baud rate, nilai N untuk parity, nilai 8 untuk data bits, dan nilai 1 untuk stop bits. Sehingga format nilai yang diisikan ke dalam Settings
adalah “9600,N,8,1”.
8. PortOpen
3.6 Flowchart pada Program Server dengan modem dan client
Server menunggu shutdown ? Server akan
3.7 Flowchart pada Program Client
Gambar 3.3 Flowchart pada program Client
[tidak] [tidak]
[ya] [ya] [ya]
[ya] [tidak]
Start
Client melakukan koneksi dengan server
Client menunggu perintah dari
server
Client memproses perintah dari server
Client dan server memutuskan koneksi
Selesai Client melakukan
restart Client melakukan
shutdown
Client melakukan log off
Perintah masuk dari
server ?
3.8 Use Case Diagram
Use case diagram memberikan gambaran menurut perspektif pengguna perangkat lunak (Suhendra, A dan Gunadi, H, 2002). Use case diagram digunakan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja dari kebutuhan-kebutuhan sistem yang telah ditetapkan.
Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem
3.8.1 Use Case Koneksi dengan Modem
Use Case Koneksi dengan Modem dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut:
SISTEM
Pengolahan SMS yang masuk
Koneksi dengan modem
Koneksi dengan client
Shutdown server
Shutdown client
Cek koneksi client
Remove client Log off
client Log off server
Restart client Restart server Administrator
Tabel 3.1 Deskripsi Use Case Koneksi dengan Modem Nama Use Case : Koneksi dengan modem
Nama Aktor : Administrator
Deskripsi : Mendeskripsikan proses di mana server melakukan koneksi dengan modem
Prakondisi : Program server mulai dinyalakan
Postkondisi : Server menunggu pesan SMS dari administrator melalui modem
Kejadian :
Kegiatan aktor
1. Administrator memasukkan nomor
port modem di mana modem telah dihubungkan ke komputer server.
: Respons sistem :
2. Server melakukan pengecekan dengan memasukkan perintah AT untuk memeriksa apakah modem siap menerima perintah AT Command.
3. Server secara otomatis memasukkan AT+CGMI dan AT+CGMM untuk memperlihatkan jenis dan tipe modem yang terhubung ke komputer server.
4. Server memberikan perintah
AT+CMGF=1 agar pesan SMS yang masuk diperlihatkan dalam bentuk text mode.
5. Server memasukkan perintah
AT+CPMS=”ME” untuk memastikan bahwa ketika terdapat pesan SMS yang masuk akan disimpan ke dalam memori modem.
3.8.2 Use Case Koneksi dengan Client
Use Case Koneksi dengan Client dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut:
Tabel 3.2 Deskripsi Use Case Koneksi dengan Client
Nama Use Case : Koneksi dengan client
Nama Aktor : Komputer Client
Deskripsi : Mendeskripsikan proses di mana server melakukan koneksi dengan client
Prakondisi : Program server mulai dinyalakan
Postkondisi : Server melakukan keadaan listening pada port yang digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
client.
Client dapat melakukan koneksi dengan server.
Kejadian :
Kegiatan aktor :
3. Client melakukan koneksi ke server
dengan cara memasukkan IP Address
yang sesuai dengan IP Address dari komputer server.
Respons sistem
1. Server memasukkan nomor local port
dalam komponen winsock (komponen
yang digunakan untuk menghubungkan client-server).
:
2. Server memasuki keadaan listening
pada port tersebut.
3.8.3 Use Case Pengolahan SMS yang Masuk
Tabel 3.3 Deskripsi Use Case Pengolahan SMS yang Masuk Nama Use Case : Pengolahan SMS yang Masuk
Nama Aktor : Administrator
Deskripsi : Mendeskripsikan proses di mana administrator
mengirimkan SMS kepada modem untuk yang selanjutnya akan diproses oleh komputer server.
Prakondisi : Server siap menunggu pesan SMS masuk
Postkondisi : Server melakukan pembacaan pesan SMS yang masuk
Kejadian :
Kegiatan aktor
1. Administrator mengirimkan pesan SMS
: Respons sistem :
2. Server menerima pesan dari modem yang mengandung +CMTI beserta tempat penyimpanan pesan dan indeks pesan di memori modem
3. Server membaca pesan SMS dari modem dengan menggunakan perintah AT+CGMR disertai indeks pesan SMS tersebut.
3.8.4 Use Case Shutdown Server
Use Case Shutdown Server dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut: Tabel 3.4 Deskripsi Use Case Shutdown Server
Nama Use Case : Shutdown Server
Nama Aktor : -
Deskripsi : Mendeskripsikan pengolahan SMS untuk melakukan
shutdown komputer server Prakondisi : Server menerima pesan SMS
Postkondisi : Komputer server melakukan proses shutdown
Kejadian :
Kegiatan aktor : Respons sistem
1. Server membaca SMS yang berisikan “SHT SERVER” yang artinya
administrator memberikan perintah agar server melakukan proses
shutdown.
2. Server menutup semua koneksi dengan
client dan modem.
3. Server melakukan proses shutdown.
3.8.5 Use Case Shutdown Client
Use Case Shutdown Client dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut:
Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Shutdown Client
Nama Use Case : Shutdown Client
Nama Aktor : Client
Deskripsi : Mendeskripsikan pengolahan SMS untuk melakukan
shutdown komputer client Prakondisi : Server menerima pesan SMS
Postkondisi : Komputer client melakukan proses shutdown
Kejadian :
Kegiatan aktor :
3. Client melakukan proses shutdown.
Respons sistem
1. Server membaca SMS yang berisikan “SHT ” disertai alamat IP client yang artinya administrator memberikan perintah agar server melakukan proses
shutdown kepada komputer client dari alamat IP tersebut.
:
3.8.6 Use Case Restart Server
Use Case Restart Server dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut: Tabel 3.6 Deskripsi Use Case Restart Server
Nama Use Case : Restart Server
Nama Aktor : -
Deskripsi : Mendeskripsikan pengolahan SMS untuk melakukan
restart komputer server Prakondisi : Server menerima pesan SMS
Postkondisi : Komputer server melakukan proses restart
Kejadian :
Kegiatan aktor : Respons sistem
1. Server membaca SMS yang berisikan “RES SERVER” yang artinya
administrator memberikan perintah agar server melakukan proses restart.
:
2. Server menutup semua koneksi dengan
client dan modem.
3. Server melakukan proses restart.
3.8.7 Use Case Restart Client
Use Case Restart Client dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut: Tabel 3.7 Deskripsi Use Case Restart Client
Nama Use Case : Restart Client
Nama Aktor : Client
Deskripsi : Mendeskripsikan pengolahan SMS untuk melakukan
restart komputer client Prakondisi : Server menerima pesan SMS
Postkondisi : Komputer client melakukan proses restart
Kejadian :
Kegiatan aktor : Respons sistem
1. Server membaca SMS yang berisikan “RES ” disertai alamat IP client yang artinya administrator memberikan perintah agar server melakukan proses
3. Client melakukan proses
restart.
restart kepada komputer client dari alamat IP tersebut.
2. Server mengirimkan pesan kepada komputer client untuk melakukan proses restart.
3.8.8 Use Case Log Off Server
Use Case Log Off Server dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut: Tabel 3.8 Deskripsi Use Case Log Off Server
Nama Use Case : Log off Server
Nama Aktor : -
Deskripsi : Mendeskripsikan pengolahan SMS untuk melakukan log off
komputer server
Prakondisi : Server menerima pesan SMS
Postkondisi : Komputer server melakukan proses log off
Kejadian :
Kegiatan aktor : Respons sistem
1. Server membaca SMS yang berisikan “LOF SERVER” yang artinya
administrator memberikan perintah agar server melakukan proses log off.
:
2. Server menutup semua koneksi dengan
client dan modem.
3. Server melakukan proses log off.
3.8.9 Use Case Log Off Client
Use Case Log Off Client dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut: Tabel 3.9 Deskripsi Use Case Log Off Client
Nama Use Case : Log Off Client
Nama Aktor : Client
komputer client
Prakondisi : Server menerima pesan SMS
Postkondisi : Komputer client melakukan proses log off
Kejadian :
Kegiatan aktor :
3. Client melakukan proses log off.
Respons sistem
1. Server membaca SMS yang berisikan “LOF ” disertai alamat IP client yang artinya administrator memberikan perintah agar server melakukan proses
log off kepada komputer client dari alamat IP tersebut.
:
2. Server mengirimkan pesan kepada komputer client untuk melakukan proses log off.
3.8.10 Use Case Mengecek Koneksi dengan Client
Use Case Koneksi dengan Client dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut: Tabel 3.10 Deskripsi Use Case Mengecek Koneksi dengan Client
Nama Use Case : Mengecek Koneksi dengan Client
Nama Aktor : -
Deskripsi : Mendeskripsikan tentang pengecekan koneksi dengan client Prakondisi : Server menerima pesan SMS
Postkondisi : Server mengirimkan pesan balasan
Kejadian :
Kegiatan aktor
: Respons sistem
1. Server membaca SMS yang berisikan “STS” yang artinya administrator
memberikan perintah agar server
melakukan pengecekan status koneksi dengan semua komputer client yang terhubung dengan server.
:
2. Server memeriksa status koneksi dengan semua komputer client yang terhubung.
3. Server mengirimkan pesan SMS
tentang status koneksi semua komputer
3.8.11 Use Case RemoveClient
Use Case Remove Client dapat dijelaskan pada tabel deskripsi seperti berikut: Tabel 3.11 Deskripsi Use Case Remove Client
Nama Use Case : RemoveClient
Nama Aktor : Client
Deskripsi : Mendeskripsikan tentang memutuskan koneksi dengan
client
Prakondisi : Server menerima pesan SMS
Postkondisi : Server memutuskan koneksi dengan komputer client yang bersangkutan
Kejadian :
Kegiatan aktor
:
3. Koneksi dengan komputer server
terputus
Respons sistem
1. Server membaca SMS yang berisikan “REM ” disertai alamat IP client yang artinya administrator memberikan perintah agar server memutuskan koneksi dengan komputer client dari alamat IP tersebut.
:
2. Server memutuskan koneksi dengan komputer client yang bersangkutan.
3.9 Activity Diagram
Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja (Fowler, 2005). Diagram ini memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya.
3.9.1 Activity Diagram dari Use Case Koneksi dengan Modem