• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Informasi Inventory Control Pada CV. Synergy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Informasi Inventory Control Pada CV. Synergy"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Joko Mulyanto

10108374

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR SIMBOL... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 LataBelakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ...6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...7

Tinjauan Organisasi ... 7

2.1 2.1.1 Sejarah Pendirian Perusahaan ... 7

2.1.2 Struktur Organisasi... 7

Landasan Teori ... 9

2.2 2.2.1 Sistem Informasi ... 9

2.2.2 Siklus Sistem Informasi ... 16

2.2.3 Konsep Dasar Pengendalian ... 18

(3)

vi

2.2.8 Alat Pengembangan berupa konteks Diagram ... 24

2.2.9 Pengertian Basis Data ... 31

2.2.10 Jaringan Client Server ... 35

2.2.11 MySQL ... 37

2.2.12 Borland Delphi ...38

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ...41

Analisis Sistem ... 41

3.1 3.1.1 Analisis Masalah ... 41

3.1.2 Analisis sistem yang sedang berjalan ... 42

3.1.3 Aturan Bisnis ... 50

3.1.4 Penerapan Metode Economic Order Quantity(EOQ) ... 50

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 68

3.2.3 Analisis Perangkat Lunak ... 69

3.2.4 Analisis Pengguna ... 70

3.2.5 Analisis Jaringan Client Server ... 73

3.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 75

3.3.3 Analisis Pengkodean ... 76

3.3.4 Analisis Basis Data ... 77

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 80

3.4.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 80

3.4.5 Spesifikasi Proses ... 96

(4)

vii

3.5.3 Perancangan Basis Data ... 141

3.5.4 Skema Relasi ... 141

3.5.5 Struktur Tabel... 142

3.6 Perancangan Antarmuka ... 148

3.6.3 Perancangan Pesan ... 148

3.6.4 Jaringan Semantik ... 150

3.7 Perancangan Prosedural ... 152

3.7.3 Prosedural Login ... 152

3.7.4 Prosedural Tambah Data ... 153

3.7.5 Prosedural Edit Data ... 154

3.7.6 Prosedural Hapus Data ... 155

3.7.7 Prosedural Cari Data ...156

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ...157

Implementasi ... 157

4.1 4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 157

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 158

4.1.3 Implemnetasi Basis Data ... 158

4.1.4 Implementasi Antar Muka... 164

Pengujian ... 167

4.2 4.2.1 Rencana Pengujian Blackbox ...168

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ...171

4.2.4 Pengujian Beta ...186

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ...188

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...191

(5)
(6)

192

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gaspersz, Vincent. (2001). Production Planning and Inventory

Control.9Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

[2] Harianto, Kristanto. (2002). Konsep dan Perancangan Database. 1

Yogyakarta: Andi.

[3] Jogiyanto, HM.(1993).Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi.

[4] Dhewanto, Wawan dan Falahah. 2007. ERP Menyelaraskan Teknologi

Informasi Dengan Strategi Bisnis. Bandung : Informatika

[5] Kendall, Kenneth E. and Julie E. Kendall. (1992). System Analysis and

Design. New Jersey: Prentice Hall.

[6] Laudon, Kenneth C. and Jane P. Laudon. (2002). Management

Information System. New Jersey : Prentice Hall

[7] McLeod, Raymond. (2011). Management Information Systems. New

Jersey:Prentice Hall.

[8] Mulyanto, Aunur Rofiq. (2008). Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional.

[9] Nasution, Arman Hakim. Prasetyawan, Yudha. (2008). Perencanaan dan

Pengendalian Produksi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[10] Pressman, Roger. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi.

[11] Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.

Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

[12] Ramakrishnan, Raghu and Johannes Gehrke. (2003). Database

(7)

iii Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

rahmat dan karunia-Nya tugas akhir dengan judul “Pembangunan Sistem

Informasi Inventory Control pada CV. Synergy ”sebagai syarat untuk

menyelsaikan program studi Strata I Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia dapat selesai

sebagaimana mestinya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu mendoakan setiap saat dan juga

dukungan baik moril maupun materil yang tak terhingga selama ini.

2. Ibu Utami Dewi W, S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan dalam tugas akhir ini.

3. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia sekaligus dosen wali kelas

IF-10 angkatan 2008.

5. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku dosen riviewer yang telah memberikan

banyak sekali waktu dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

6. CV. Synergy yang telah bersedia sebagai objek penelitian Tugas Akhir.

7. Sahabat-sahabat terbaik penulis semasa SMA hingga saat ini, Iqbal, Opik,

Azhar, Indra, Bachtiar dan Ruhyan yang telah banyak memberi dukungan

dan nasihat.

8. Teman-teman IF-7 angkatan 2008 yang selalu mendukung penulis dalam

penulisan Tugas Akhir ini terutama Saepudin yang telah banyak

(8)

iv

9. Dito, Duy, Ogi, Ridlo, Yana, Vika, Ryan, Pia dan Daun yang telah

berjuang bersama-sama dalam tugas akhir ini.

10.Teman-teman Komunitas Papercraft Bandung yang selalu memberi

dukungan.

11.Seluruh Dosen dan Staff pengajar Program Studi Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia.

12.Semua pihak yang terlibat dan ikut membantu dalam tugas akhir ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Sangat disadari bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan tugas

akhir skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk

pengembang ke arah yang lebih baik.

Bandung, Februari 2014

(9)

Nama : Joko Mulyanto

jenis kelamin : Laki-laki

Tempat, tanggal lahir : Cianjur, 27 Januari 1990

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum kawin

Anak ke : 4 dari 4 bersaudara

Alamat : Jl. Raya Bandung Km.4 Cianjur

Telepon : +6285624737737

E-mail : jack.cielers@gmail.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SDN Sayang Heulang Cianjur

tahun ajaran 1996-2002

2. Sekolah Menengah Pertama : SMPN 4 Cianjur

tahun ajaran 2002 – 2005

3. Sekolah Menengah Atas : SMA Pasundan 1 Cianjur

tahun ajaran 2005 – 2008

4. Perguruan Tinggi : FTIK Unikom Bandung

tahun ajaran 2008 – 2012

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan

sadar dan tanpa paksaan.

Bandung

(10)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LataBelakang Masalah

CV. Synergy adalah perusahaan dengan konsep “one stop” dibidang

konveksi, percetakan, dan merchandises. Kebutuhan perseorangan maupun

institusi terhadap produksi konveksi, percetakan dan merchandises.

CV. Synergy sangat membutuhkan pengolahan pesanan, pengolahan

kebutuhan bahan baku dan laporan yang baik untuk menunjang tingginya

transaksi pemesanan, Pemilik perusahaan merasa CV. Synergy masih terasa

belum optimal dengan pengolahan kebutuhan bahan baku karena pengontrolan

persediaan bahan baku yang masih mengandalkan intuisi yang menyebabkan

kehabisan persediaan bahan baku terkadang manajer produksi lambat dalam

menghitung bahan baku yang dibutuhkan dan berapa banyak bahan baku yang

diperlukan dan untuk tercapainya jumlah produk dan proses produksi tidak ada

kendala dengan bahan baku yang dibutuhkan, baik itu kekurangan atau kelebihan

yang mengakibatkan penambahan biaya tambahan yang memang tidak diharapkan

oleh perusahaan, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang berguna untuk

mengatur pengendalian bahan baku.

Pengolahan pesanan yang kurang terorganisir dalam melakukan pencatatan

dengan menggunakan form order yang ditulis tangan. Ini mengakibatkan kurang

efisiensi pekerjaan yang dikerjakan oleh banyak orang dengan mengandalkan

form order tersebut. Kejadian ini sering terjadi dan berdampak pada konsumen

yang complain akibat pesanan tidak sesuai serta terlalu lama dikerjakan. Ini

dikarenakan kurangnya koordinasi antara front office, desainer dan manajer

produksi apabila form order hilang atau salah dalam memberikan keterangan

(11)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan bahwa CV.

Synergy membutuhkan suatu system inventory control. Sehingga judul tugas akhir

ini adalah

“PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI INVENTORY CONTROL PADA C.V SYNERGY”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana cara mengelola pengendalian persediaan bahan baku pada CV.

Synergy.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dalam penelitian ini

adalah untuk membangun Sistem Informasi inventory control pada CV. Synergy,

adapun tujuan yang dibuat adalah sebagai berikut :

1. Membantu manager produksi agar bisa mengetahui berapa banyak kebutuhan

bahan baku yang harus disiapkan atau dipesan.

2. Menjaga pembelian bahan baku oleh perusahaan tidak terlalu besar atau

berlebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu

besar.

3. Menjaga agar perusahaan agar tidak kehabisan persediaan sehingga proses

produksi pesanan tidak terlalu lama dikerjakan.

4. Menyediakan informasi jumlah stok bahan baku di CV. Synergy.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar pembahasan masalah dapat lebih terarah

dan terperinci, dengan maksud untuk mempermudah identifikasi sesuai dengan

yang diharapkan. Adapun batasan masalah dari membangun system informasi ini

(12)

3

1. Data yang diolah oleh sistem informasi inventory control CV. Synergy

yaitu data keseluruhan produk, data keseluruhan bahan baku untuk

pembuatan produk, data supplier, dan data pengguna (user).

2. Jenis produk yang diolah adalah produk Standing x Banner dan Mug

costum untuk jenis bahan bakunya yaitu : Flexy Banner, X-Banner, Tinta

CMYK, Power Glue, keling penjepit, Mug kosong, Kertas Inkjet 100gsm,

Tinta Sublime CMYK.

3. Periode pemesanan bahan baku dihitung perminggu.

4. Frekuensi pemesanan bahan baku berdasarkan minimal order.

5. Data yang diolah adalah data penggunaan bahan baku pada Bulan

November 2013

6. Proses yang akan dilakukan dalam sistem informasi inventory control ini

adalah pengolahan data pelanggan, data produk, data produksi, data

supplier, data pemesanan, data pembelian, data bahan baku dan

perhitungan kebutuhan bahan baku.

7. Sistem ini memberikan informasi dan laporan mengenai transaksi

penjualan, pembelian, biaya perhitungan biaya total persediaan bahan

baku.

8. Laporan yang diberikan kepada pemilik perusahaan sebatas laporan

transaksi dengan format bulanan dan tahunan.

9. Pengendalian persediaan bahan baku dilakukan dengan menggunakan

Perhitungan EOQ(Economic Order Quantity).

10.Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan

terstruktur. Alat yang digunakan adalah flowmap untuk menggambarkan

proses dalam prosedur yang terlibat, Entity Relationship Diagram(ERD)

untuk menggambarkan struktur objek data dan Data Flow Diagram(DFD)

(13)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk

melakukan penelusuran dan pengumpulan data terhadap suatu masalah yang dapat

memberikan sebuah solusi untuk menangani masalah tersebut. Metodologi

penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua metode, yaitu

:

1. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data merupakan faktor penting demi

keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara

mengumpulkan data, siapa sumbernya dan alat apa yang digunakan, Berikut

ini metode yang dipakai untuk pengumpulan data :

a. Tahap Observasi

Tahap observasi adalah suatu teknik pengumpulan data atau

informasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung

pada objek permasalahan, kemudian dari pengamatan tersebut diambil

suatu kesimpulan.

b. Tahap Wawancara

Tahap wawancara dimana penulis melakukan tanya jawab secara

langsung dengan penyedia sumber data yang diperlukan.

c. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan

menelaah berbagai literature-literatur dari perpustakaan uang bersumber

dari buku-buku teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet dan

bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan perencanaan dan pengendalian

persediaan barang.

2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall yang

(14)

5

a. Requirements definition : Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap

kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara

lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b. System and software design : Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai

dikumpulkan secara lengkap.

c. Implementation and unit testing : desain program diterjemahkan ke dalam

kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah

ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

d. Integration and system testing : Penyatuan unit-unit program kemudian

diuji secara keseluruhan (system testing).

e. Operation and maintenance : mengoperasikan program dilingkungannya

dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena

adaptasi dengan situasi sebenarnya.

(15)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir dibagi dalam beberapa bab dengan

pokok pembahasan secara umum adalah sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan

inti permasalahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Menerangkan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, konsep dasar

sistem, klasifikasi sistem, bentuk umum sistem, konsep dasar informasi, sistem

informasi, siklus informasi, tahap pengolahan data, alat pengembangan berupa

konteks diagram, diagram aliran data, kamus data, pengertian basis data, tujuan basis

data, perancangan basis data, software pendukung yang digunakan.

BAB 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Menganalisis masalah dari perangkat lunak yang akan dibuat dan merupakan

tahapan yang dilakukan dalam pembangunan secara garis besar, sejak dari tahap

persiapan sampai penarikan kesimpulan.

BAB 4. IMPLEMENTASI

Berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat

disertai juga dengan hasil pengujian dari perangkat lunak yang dibangun.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas

(16)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Organisasi 2.1

2.1.1 Sejarah Pendirian Perusahaan

CV. Synergy berdiri sejak tahun 2010 dan berlokasi di Jl. Bungursari VIII

No. 2 Padasuka Bandung. Pada awal pendiriannya tahun 2010. CV. Synergy yang

di dirikan oleh Budi Krisnandi dan Kunkun Taryat, yang dimulai dari bisnis kecil

yang belum mempunyai kantor, awalnya Budi Krisnandi dan Kunkun taryat hanya

menawarkan jasanya kepada teman-teman dan berlangsung dari mulut ke mulut,

pendirian kantor CV. Synergy dimulai ketika teman dari Budi Krisnandi

menawarkan untuk menjadi investor pada perusahaan mereka, awalnya kantor

CV. Synergy berlokasi daerah Tubagus Ismail, karena tempat tersebut tidak

mendukung tempat yang luas untuk produksi akhirnya kantor CV. Synergy

sekarang berlokasi Padasuka.

2.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi berfungsi untuk membantu dalam melakukan aktivitas

manajemen dalam proses pelaksanaan produksi untuk mencapai tujuan

perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat jelas tugas dan

tanggung jawab masing–masing personil dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga

apa yang telah diamanatkan berupa tanggung jawab dan tugas personil diharapkan

dapat diterapkan dalam proses produksi maupun interaksi sosial di lapangan

(17)

Gambar 2.1 Srtuktur Organisasi

Job deskripsi yang akan dilakukan pada CV Synergy adalah sebagai berikut

:

1. Pemilik Perusahaan

a. Merupakan pimpinan tertinggi dan pemegang kebijakan perusahaan

sehari-hari.

b. Mengkoordinir kegiatan organisasi untuk menjaga kelancaran

administrasi dan fisik perusahaan.

c. Mempertanggungjawabkan hasil kegiatan secara administratif dan fisik

pada akhir tahun ataupun pada saat tutup buku.

2. Administrasi

a. Mengkoordinasi kegiatan dalam bidang keuangan dan pengendalian

harta perusahaan, mengontrol biaya yang akan dikeluarkan oleh

perusahaan serta hal – hal yang menyangkut keuangan.

b. Menghitung segala penerimaan dan pengeluaran uang atau inventaris

perusahaan.

c. Membuat laporan rinci hasil kegiatan kepada pemilik perusahaan.

3. Manajer Produksi

a. Mengusahakan agar pemenuhan pesanan dari pelanggan dilaksanakan

tepat pada waktunya.

(18)

9

c. Menentukan kebijakan pokok dalam perencanaan dan pengendalian

semua proses produksi.

d. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan produksi.

e. Merencanakan dan menggendalikan produk yang akan dibuat.

4. Pelaksana

a. Melakukan produksi sesuai dengan apa yang di perintah oleh Manajer

Produksi.

b. Melakukan pembelian bahan baku sesuai apa yang diperintah oleh

Manajer Produksi.

Landasan Teori 2.2

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah suatu integrasi elemen-elemen, yang semuanya bekerja

menuju suatu tujuan [7]. Informasi adalah salah satu dari lima jenis utama sumber

daya yang dipakai oleh manajer. Semua sumberdaya termasuk informasi yang

dapat dikelola. Pengolahan informasi semakin penting saat bisnis menajdi rumit

dan kemampuan komputer berkembang. Jadi, sistem informasi dapat didefinisikan

sebagai seperangkat elemen yang bekerjasama dalam mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung

pengambilan keputusan, koordinasi, pengawasan, analisis, dan visualisasi dalam

organisasi [6]. Pengertian secara umum, sistem informasi merupakan kumpulan

komponen atau elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu .

Sistem memerlukan sumber daya yang akan mengubah input menjadi

output. Output informasi digunakan oleh para manajer, non-manajer, serta

orang-orang dan organisasi-organisasi yang berada dalam lingkungan perusahaan.

Manajer berada pada semua tingkat organisasional perusahaan dan dalam semua

area fungsional. Karena itu untuk dapat berhasil, mereka perlu mengerti

informasi.

Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga berguna untuk

(19)

komponen-komponen berhubungan yang saling berinteraksi untuk mendukung

kegiatan, manajemen informasi, dan pengambilan informasi yang dibutuhkan oleh

suatu perusahaan atau organisasi.

2.2.1.1 Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi manajemen (Management information system) atau sering

dikenal dengan singkatannya SIM merupakan penerapan sistem informasi di

dalam organisasi untuk mendukung informasi - informasi yang dibutuhkan oleh

semua tingkatan manajemen atau dengan kata lain adalah suatu sistem untuk

mengolah informasi yang akan digunakan oleh pihak manajer.

Definisi SIM (Sistem informasi manajemen) antara lain adalah :

1. Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi - interaksi sistem - sistem

informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial

maupun kebutuhan operasi [3].

2. Suatu SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber - sumber daya

modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung-jawab mengumpulkan

dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan

pengendalian [3].

3. SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan

informasi untuk mendukung manajemen [3].

4. SIM adalah sistem manusia/mesin yang menyediakan informasi untuk

mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari

suatu organisasi [3].

Dari beberapa definisi tersebut, dapat dirangkum bahwa SIM adalah :

1. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi.

2. Menghasilkan informasi untuk semua tingkatan manajemen.

Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi

(20)

11

melibatkan elemen non - komputer. Dari definisi yang diberikan oleh Gordon

B.Davis, elemen non - komputer adalah sistem manusia dan elemen komputer

adalah sistem mesin. Lebih lanjut Gordon B.Davis juga menegaskan bahwa SIM

selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer

(computer-based information processing).

SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi - fungsi untuk

menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.

SIM merupakan kumpulan dari sistem - sistem informasi tergantung dari besar

kecilnya organisasi. SIM terdiri dari sistem - sistem :

1. Sistem informasi akuntansi (Accounting Information System),

menyediakan informasi dari transaksi keuangan.

2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan

informasi untuk penjualan, promosi penjualan kegiatan-kegiatan

pemasaran dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Sistem Informasi manajemen persediaan (inventory management

information system).

4. Sistem informasi personalia (personel information system)

5. Sistem informasi distribusi (distribution information system)

6. Sistem informasi pembelian (purchasing information system).

7. Sistem informasi kekayaan (treasury ionformation system).

8. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information system).

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and

development information system).

10.Sistem informasi teknik (engineering information system).

Untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh

manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna.

Untuk tiap - tiap tingkatan manajemen, tipe informasi yang dibutuhkan

berbeda. Untuk manajemen tingkat bawah, tipe informasi yang dibutuhkan

juga berbeda. Untuk manajemen tingkat tipe informasinya adalah terinci

(21)

manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, tipe informasi adalah semakin

tersaring (filter) atau lebih ringkas.

2.2.1.2 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, Pertama

adalah Pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan Kedua adalah

Pendekatan yang menekankan pada komponen atau elemennya [3].

2.2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik (sifat – sifat tertentu), terdiri dari :

1. Komponen - komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saling berinteraksi,

bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan komponen – komponen

sistem berupa sub-sistem atau bagian – bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini dapat

dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup (scope)

dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Segala sesuatu diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi

sistem yang bersifat menguntungkan atau merugikan.

4. Penghubung (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu sistem dengan

sub-sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya –

sumber daya mengalir dari sub-sistem yang lainnya.

(22)

13

Energi yang dimasukan ke dalam sistem yang berupa masukan

perawatan (Maintenace Input) agar sistem tersebut dapat beroperasi dan

masukan sinyal (Signal Input) yang diproses unutk menghasilkan keluaran.

6. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang telah diproses dan dapat

diklarifikasikan antara lain menjadi output yang langsung digunakan, output

yang bisa dijadikan input untuk sub-sistem yang lain atau kepada supra sistem

serta output bagi sistem yang tidak digunakan lagi (sisa pembuangan) tapi bagi

sistem lain sangat berguna.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya.

Karakterisitk atau sifat-sifat suatu sistem dapat kita lihat seperti pada gambar berikut ini:

(23)

Klasifikasi Sistem 2.2.1.4

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan

atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang

hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system)

adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer,

sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem

yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer.

Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang

tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas,

misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu

untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang

tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

a. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar

materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain

sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan,

misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem

terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan

lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem

perusahaan dagang.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena

alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia

(human made system) adalah sistem yang dibuat oleh

(24)

15

c. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi

sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya

otak manusia).

Konsep Dasar Informasi 2.2.1.5

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi.

Sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem

yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya

berakhir. Apakah sebenarnya Informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi

suatu sistem ? Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas sebagai berikut :

1. Relevan, yaitu menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat

keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikkan

kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan ekspektasi semula.

2. Dapat Dipercaya, yaitu bebas dari kesalahan atau bisa secara akurat

menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.

3. Lengkap, yaitu tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh

para pemakai.

4. Tepat waktu, yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi

proses pembuatan keputusan.

5. Mudah dipahami, yaitu disajikan dalam format yang mudah dimengerti.

6. Dapat diuji kebenarannya, yaitu memungkinkan dua orang yang kompeten

untuk menghasilkan informasi yang sama secara independent.

Bila kita mengacu pada definisi sistem, maka sistem informasi dapat

didefinisikan sebagai :

“Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen –

komponen dalam organisasi untuk mencapai satu tujuan yaitu menyajikan

(25)

Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Hardware(perangkat keras), terdiri dari komputer, printer, jaringan.

2. Software (perangkat lunak).

3. Data, merupakan komponen dasar informasi.

4. Manusia (user).

5. Prodesur, seperti buku penyusun operasional dan elektronik.

Kegiatan-kegiatan di dalam suatu informasi meliputi :

1. Input, kegiatan menyediakan data untuk diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan

informasi yang bernilai lebih.

3. Output, kegiatan yang menghasilkan keluaran berupa informasi hasil dari

proses.

4. Penyimpanan, kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Kontrol (pengendali), suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem

informasi berjalan sesuai dengan jalan yang diharapkan.

2.2.2 Siklus Sistem Informasi

Siklus hidup sistem informasi yang umum dimulai dari perencanaan,

pengembangan (Survei, Analisa, pembuatan, implementasi, pemeliharaan) dan

evaluasi secara terus menerus untuk menetapkan apakah sistem informasi tersebut

masih layak diaplikasikan, jika tidak sistem informasi tersebut akan diganti

dengan yang baru dan dimulai dari perencanaan kembali.

Tahap Pengolahan Data 2.2.2.1

Di dalam pengolahan data baik secara manual maupun dengan

komputerisasi terdiri dari tiga tahapan dasar yaitu input, proses, output. Dan tiga

(26)

17

a. Orginating-Recording(Pencatatan)

Tahapan ini berhubungan dengan proses pengumpulan data yang biasanya

merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar atau

formulir.

b. Classifiying(Klasifikasi)

Tahapan ini memberikan identitas atau pengklasifikasian dalam data yang

akan diolah, apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelompok

atau beberapa kelompok dari data yang nantinya merupakan karakteristik

dari data yang bersangkutan

c. Sorting(Penyusunan)

Setelah data–data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti diatas,

maka data tersebut mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa,

contohnya diurutkan menurut kode klasifikasinya

d. Calculating(Perhitungan).

Disini data dimanipulasi seperti pelaksanaan perhitungan– perhitungan

ataudisebut Calculating.

e. Summarizing(PenyusunanLaporan).

Untuk memungkinkan dilakukan analisa terhadap data atau informasi yang

dihasilkan, diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi laporan

sesuai dengan keinginan pemakai informasi

f. Storing(Penyimpanan)

Storing atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis ke dalam file

untuk referensi dimasa yang akan datang perlu dilakukan. Dan media

penyimpanan ada beberapa macam, disesuaikan dengan metode dan

peralatan yang dipakai dalam sistem pengolahan data, seperti disk, kartu,

dokumen

g. Retrieving(Pencarian)

Di dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa

digunakan dengan cara penyimpanannya, terutama jika pengolahan

(27)

h. Communicating(Komunikasi)

Dalam proses pengolahan data menjadi informasi, sampai informasi

tersebut dipakai oleh user. Diperlukan suatu komunikasi sehinnga

mempermudah proses pengolahan data menjadi informasi

i. Reproducing(Penggandaan)

Untuk pengamanan apabila data hilang atau rusak, juga untuk keperluan

perusahaan lainnya bisa dilakukan dengan penggandaan dengan

menggunakan mesin photocopy, disk, magnetic tap.

2.2.3 Konsep Dasar Pengendalian

“Pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan menerima umpan

balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika

kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dgn apa yg telah direncanakan

sebelumnya”.[9]

Elemen proses pengendalian adalah :

a. Detektor/sensor

b. Sensor

c. Efektor

d. Jaringan komunikasi

(28)

19

1. Jenis-jenis Pengendalian

Pengendalian terdiri dari beberapa jenis, diantaranya :

a. Feed Forward Control

Pengendalian ini didesain untuk mengantisipasi masalah yang

mungkin muncul, mengambil tindakan pencegahan serta memastikan bahwa

tujuan dan sumber daya yang tepat telah disediakan sebelum pekerjaan

dimulai.

b. Cuncurrent Control

Pengendalian ini berfokus pada apa yang terjadi selama proses ketja

berlangsung, jika terjadi kesalahan maka diperbaiki pada saat kegiatan itu

berlangsung.

c. FeedbackControl

Pengendalian ini dilakukan setelah kegiatan selesai. Berfungsi

memberikan umpan balik yang dapay digunakan untuk membuat rencana

masa depan yang lebih baik.

2. Strategi Pengendalian Manajerial

Strategi pengendalian terdiri dari dua macam, yaitu :

a. Internal Control, mendorong individu dan kelompok untuk melakukan

kedisiplinan dan pengendalian sendiri dalam rangka memenuhi tuntutan

pekerjaan.

b. External Control, dilakukan melalui pengawasan langsung maupun sistem

administrative formal seperti aturan dan prosedur.

3. Pengefektifan Pengendalian

Pengendalian dapat berjalan secara efektif dengan memperhatika

unsure-unsur berikut :

a. Berorientasi pada strategi dan oencapaian tujuan

b. Mudah dipahami.

c. Berorientasi pada ketepatan dan responsive terhadap penyimpangan.

(29)

e. Mendukung sistem pengendalian internal.

f. Mendukung pengembangan dan peningkatan serta meminimalkan peran

hukuman.

g. Adil dan objektif.

2.2.4 Persediaan (Inventory)

Persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala seuatu

atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya

terhadap pemenuhan permintaan. [9] Sedangkan pengendalian persediaan

adalah aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang

dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada

pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit

pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali

bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan.

2.2.4.1 Peranan Persediaan

Pada dasarnya persediaan mempermudah jalannya operasi perusahaan yang

dilakukan secara berturut-turt untuk memproduksi barang. Persediaan diadakan

mulai dari bahan baku sampai barang jadi, antara lain berguna untuk : [9]

1. Mengurangi resiko keterlambatan datangnya bahan-bahan yang dibutuhkan

untuk menunjang proses produksi perusahaan.

2. Mengurangi resiko penerimaan bahan baku yang dipesan tetapi tidak sesuai

dengan pesanan sehingga harus dikembalikan.

3. Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat

digunakan seandainya bahan/barang itu tidak tersedia dipasaran.

4. Memepertahankan stabilitas operasi produksi perusahaan, yang berarti

menjamin kelancaran proses produksi.

5. Upaya penggunaan mesin yang optimal, karena terhindar dari terhentinya

(30)

21

6. Memberikan pelayanan kepada konsumen dengan baik, dimana keinginan

konsumen pada suatu waktu dapat dipenuh dengan memberikan jaminan tetap

tersedianya barang jadi tersebut.

2.2.4.2 Biaya-Biaya Persediaan

Persediaan pada dasarnya menimbulkan biaya. Biaya yang ditimbulkan

tersebut dapat berupa biaya tetap dan biaya variable. Besarnya persediaan

memperhatikan variable dari biaya-biaya persediaan. Biaya-biaya yang timbul

dari adanya persediaan ini adalah sebagai berikut : [9]

1. Biaya Pembelian

Biaya Pembelian dari suatu barang adalah harga beli barang perunit, jika

barang tersebut diperoleh dari luar perusahaan/pihak lain.

Biaya pembelian ditentukan oleh :

a. Banyaknya barang yang dibeli

b. Harga barang per unit

2. Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan adalah biaya yang diperlukan dalam penyimpanan

persediaan. Yang termasuk dalam biaya penyimanan adalah biaya gudang,

asuransi, pajak kekayaan, biaya modal, penyusutan dan keusangan. Biaya

penggudangan lebih terkait langsung dengan besarnya persediaan daripada

dengan nilai barang yang dibeli. Jenis biaya-biaya penyimpanan yang lain bisa

naik turun mengikuti nilai persediaan. Selain itu, barang yang lebih berharga

nilainya dapat membutuhkan tambahan perlindungan dan penjagaan. Oleh

karena itu, biaya gudang dan biaya-biaya penyimpanan dinyatakan dengan

angka persentase terhadap nilai persediaan.

3. Biaya Pemesanan

Biaya pemesanan adalah semua biaya yang dikeluarjan untuk memesan

(31)

pengelolaan bagian pembeliana, biaya pengiriman pesanan, biaya administrasi

yang berkaitan dengan proses pemesanan barang.

4. Biaya Persediaan Pengaman

Biaya persediaan pengamanan adalah biaya yang berupa persediaan yang

disimpan dalam usaha mencegah kemungkinan kehabisan barang-barang untuk

dijual. Persediaan pengaman tidak mencukupi, perusahaan menanggung rugi

karena kehilangan kesempatan untuk menjual dan hilangnya kepercayaan

pelanggan.

2.2.5 Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Metode manajemen persediaan yang paling terkenal adalah model-model

economic order quantity (EOQ) atau economic lot size (ELS). Metode ini

diperkenalkan pertama kali oleh Ford Harris dari Westinghouse pada tahun 1915.

EOQ adalah jumlah unit (kuantitas) barang yang dapat dibeli dengan biaya

minimal. Metode ini dapat digunakan baik untuk barang-barang yang dibeli

maupun yang diproduksi sendiri. Model EOQ adalah nama yang biasa digunakan

untuk barang-barang yang dibeli, sedangkan ELS digunakan untuk barang-barang

yang diproduksi secara internal.

Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan

yang meminimalkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya

kebalikannya (inverse cost) pemesanan persediaan.

metode persediaan ini adalah untuk menentukan jumlah pesanan yang

dapat meminimumkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan.

Dengan menggunakan EOQ, maka persediaan yang ada di dalam gudang

tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak akan terlalu sedikit, sehingga aktivitas

perusahaan tidak akan terganggu karenanya. Salah satu masalah dalam

menentukan analisis EOQ adalah bahwa sulit bagi kita untuk dapat

menentukan titik pemesanan kembali. Perlu diingat bahwa titik pemesanan

kembali diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan/kekurangan stok

(32)

23

Ketika permintaan bersifat pasti, persediaan ini akan berkurang/dihabiskan

pada tingkat yang diketahui, sehingga pesanan akan sampai tepat pada saat

tingkat persediaan mencapai titik nol [11]

√ ………(3.2)

Keterangan:

Q* = jumlah/nilai EOQ (unit).

C = biaya pemesanan per pesanan.

R = permintaan per periode (unit).

H = biaya penyimpanan.

Model ini dapat diterapkan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut

1. Permintaan diketahui dengan pasti dan konstan selama periode persediaan

2. Semua item yang dipesan diterima seketika, tidak bertahap

3. Jarak waktu sejak pesan sampai pesanan datang (lead time) pasti

4. Semua biaya diketahui dan bersifat pasti

5. Kekurangan persediaan (stock out) tidak diizinkan

6. Tidak ada diskon dalam tingkat kuantitas pesanan.

2.2.6 Waktu Tunggu (Lead Time)

Lead time atau waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan untuk

menunggu mulai dari pemesanan dilakukan sampai barang diterima. Hal

tersebut sesuai dengan pengertian lead time menurut (Wawan. 2007), “Lead

time is the elapsed time between the beginning of an economic or

manufacturing function and the completion of that function.”.

(Handoko.1999) Dalam masalah inventory, lead time yang digunakan adalah

waktu dalam satuan horizon perencanaan. Dalam pemenuhan atau pengisian

kembali persediaan terdapat suatu perbedaan waktu yang cukup lama antara saat

mengadakan pesanan (order) untuk pengisian kembali persediaan dengan saat

(33)

dalam persediaan (stok), perbedaan waktu inilah yang dinamakan lead time

(Handoko. 1999).

2.2.7 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)

Reorder point adalah menunjukkan suatu tingkat persediaan dimana pada

saat itu harus dilakukan pesanan. Pemesanan kembali ini perlu dilakukan oleh

perusahaan pada setiap periode untuk mencegah terjadinya kekurangan barang,

sehingga aktivitas perusahaan tidak terganggu [11].

……….(3.1)

Dimana :

ROP = reorder point

d = permintaan mingguan

L = lead time

2.2.8 Alat Pengembangan berupa konteks Diagram

Alat Pengembangan berupa Konteks Diagram

Alat-alat yang digunakan dalam perancangan system meliputi perancangan

Proses yang terdiri dari :

1. Flow Chart

2. ERD

3. Diagram Konteks

4. Data Flow Diagram

5. Kamus data

2.2.8.1 Flow Chart (Bagan Alir)

Flow Chart atau bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukan alir

(34)

25

terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Ada lima macam

bagan alir yang biasa dipakai, yaitu :

1. System Flow Chart (Bagan Alir Sistem)

Bagan alir sistem (System Flowchart) merupakan bagan yang

menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini

menjelaskan urutan -urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan

alir sistem menunjukan apa yang sedang dikerjakan di sistem.

2. Document Flow Chart (Bagan Alir Dokumen)

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart atau paperwork flowchart) merupakan bagan alir

yang menunjukan arus data laporan dan formulir termasuk tembusan -

tembusan. Bagan alir ini menggunakan simbol yang sama.

3. Schematic Flow Chart (Bagan Alir Skematik)

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir

yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur di

dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain

menggunakan simbol - simbol bagan alir sistem, juga menggunakan

gambar - gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud

penggunaan gambar - gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi

kepada orang yang kurang paham dengan simbol -simbol bagan alir.

Penggunaan gambar - gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi

sulit dan lama menggambarkannya.

4. Program Flow Chart (Bagan Alir Program)

Bagan alir program (program flow chart) merupakan bagan yang

menjelaskan secara rinci langkah - langkah dari proses program. Bagan

Alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program

dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program

logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed

(35)

menggambarkan tiap - tiap langkah di dalam program komputer secara

logika.

5. Process Flow Chart (Bagan Alir Proses)

Bagan alir proses (Process flowchart) merupakan bagan alir yang

banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi

analisis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

2.2.8.2 ERD(Entity Relational Diagram)

ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan model yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam DFD.[4] ERD digunakan

untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD menggunakan

sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar

data. Terdapat tiga simbol yang digunakan yaitu :

1. Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan

pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan

dibuat.

2. Atribut, entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi

mendeskripsikan karakter entitas.

3. Hubungan, entitas dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini

dinamakan relationship. Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan

juga harus dibedakan antara hubungan dan isi hubungan.

Pada suatu hubungan antar entitas terdapat tiga jenis hubungan yaitu:

1. Hubungan satu ke satu (One to one relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan

(36)

27

2. Hubungan satu ke banyak (One to many relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas kedua, tetapi setiap entitas pada

himpunan entitas kedua hanya dapat berhubungan dengan paling banyak satu

entitas pada himpunan entitas pertama.

3. Hubungan banyak ke banyak (Many to many relationship)

Artinya setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas kedua, dan demikian juga sebaliknya.

2.2.8.3 Diagram Konteks

Diagram Konteks menurut [3] merupakan bagian dari data flow diagram

yang berada pada level peling tinggi dan berfungsi untuk mengambarkan

hubungan hubungan system dengan lingkungan luar ( External Entity ). Pada

diagram konteks dapat dilihat kelompok pemakai, organisasi atau system lain Entitas B

Atribut – B1

Entitas A

Atribut – A1

Entitas A

Atribut – A1

Entitas B

Atribut – B1

Entitas B

Atribut – B1

Entitas A

Atribut – A1

Gambar 2.4 ERD dengan relasi satu ke satu

Gambar 2.5 ERD dengan relasi satu ke banyak

(37)

yang berhubungan. Diagram konteks juga memperlihatkan input dari system lain

maupun output ke sistem lain dan juga pada penyimpanan yang dipergunakan

bersama dengan sistem lain. Diagram konteks diwakili dengan sebuah lingkaran

tunggal yang saling memiliki keterkaitan dengan lingkungannya.

Komponen-komponen yang dipakai pada diagram konteks sama dengan Komponen-

komponen-komponen yang dipakai pada penggambaran Data Flow Diagram.

2.2.8.4 Data Flow Diagram

DFD mulai dikenalkan oleh Martin dan Estrin pada tahun 1967, berupa

algoritma dengan menggunakan symbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus

data. Dimana penggunaan symbol dalam menerangkan algoritma juga digunakan

oleh E.Yourdan dan LL. Constantine, bahkan pada tahun 1973 GE Whitehouse

menggunakan simbol sejenis untuk membuat model - model matematika.

Penggunaan notasi atau simbol dirasakan sangat membantu sekali untuk

memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang

diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson pada tahun 1979. Pada tahap

analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali didalam komunikasi

dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang

menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus data dari sistem

sekarang dikenal dengan nama Data Flow Diagram.

Data flow diagram atau biasa disingkat DFD atau dalam Bahasa Indonesia

sebagai Diagram Arus Data (DAD), merupakan penggambaran jaringan kerja dari

suatu sistem (otomatis, Manual, atau kombinasi). Penggambaran DFD terhadap

kasus yang serupa dapat berbeda tergantung perancangannya, karena setiap orang

dapat berbeda membentuk level dari suatu flow sistem. DFD terdiri dari 2 bentuk,

yaitu

1. Diagram arus data fisik dimana pada diagram ini lebih ditekankan pada

bagaimana proses - proses dari sistem diterapkan termasuk proses - proses

yang manual dimana lebih menunjukan dimana, bagaimana dan oleh siapa

proses - proses dalam sistem tersebut dilakukan. Umumnya diagram fisik

(38)

29

analisa dengan pertimbangan diagram ini lebih mudah dipahami oleh user

karena proses tersebut menggambarkan objek - objek yang melakukan

proses dalam suatu sistem.

2. Diagram arus data logika dimana penekanannya hanya pada logika dari

kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu proses - proses apa secara logika yang

dibutuhkan oleh sistem yang terkait, jadi lebih menekankan pada proses

-proses dan aliran data dari dan keluar -proses tersebut.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut disimpan.

Kelebihan dari DFD yaitu dapat menggambarkan sistem secara terstruktur dengan

mengubah sistem menjadi level yang lebih rendah, sedangkan kekurangannya

adalah tidak dapat menunjukan proses pengulangan, proses keputusan dan tidak

menunjukan

proses - proses perhitungan. Berikut ini merupakan simbol yang dipakai

dalam DFD :

1. Kesatuan Luar

Kesatuan Luar menggambarkan kesatuan - kesatuan di luar sistem yang

kita gambarkan. Kesatuan ini menyediakan data untuk input ke sistem dan

menerima data output dari sistem. Setiap kesatuan luar diberi nama sesuai

dengan elemennya.

2. Proses

Proses adalah kegiatan yang mengtransformasikan dari input menjadi

output. Proses dapat digambarkan dengan lingkaran atau persegi empat

bundar ( upright rectangle). Penulisan label di proses dapat menggunakan

kata benda untuk menggambarkan DAD model fisik dan kata kerja untuk

(39)

3. Arus Data

Tanda panah digunakan untuk menggambarkan arus data yang mengalir

di antara proses, tempat penyimpanan data dan kesatuan luar. Selain itu tanda

panah juga mewakili fisik seperti mengalirnya stok/persediaan barang

dagangan.

4. Tempat Penyimpanan Data

Tempat penyimpanan data (data storage) digunakan untuk menyimpan

data hasil proses maupun menyediakan data yang dipersiapkan untuk diproses.

2.2.8.5 Kamus Data

Data dictionary atau kamus data adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan - kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan

menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang

mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem

dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang

dicatatnya. Untuk maksud ini maka kamus data harus memuat hal - hal sebagai

berikut :

a. Nama Arus Data (Paper Work), karena kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang mengalir di DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat

dalam kamus data, sehingga mereka yang membaca DFD dan memerlukan

penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu di DFD dapat langsung

mencarinya dengan mudah di kamus data tersebut.

b. Nama lain, hal ini perlu ditulis karena data yang sama mungkin mempunyai

nama yang berbeda untuk orang atau departmen yang lainnya. Misalnya

bagian pembuat faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya dengan bukti

penjualan sebagai faktur, sehingga baik faktur maupun tembusan data yang

(40)

31

c. Bentuk Data, karena hal ini perlu dicatat dikamus data, karena dapat

digunakan untuk mengelompokan kamus data kedalam kegunaanya sewaktu

perancangan sistem.

d. Arus Data, menunjukan darimana data mengalir dan kemana data akan

menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat dikamus data, supaya

memudahkan mencari arus data ini di DFD.

e. Penjelasan, untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang

dicatat kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan

-keterangan tentang arus data tersebut.

f. Periode, periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu

dicatat dikamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi kapan

input data harus dimasukan ke sistem, kapan proses - proses dari program

harus dilakukan dan kapan laporan - laporan harus dihasilkan.

g. Volume, yang perlu dicatat dikamus data adalah tentang volume rata - rata

dan volume puncak dari arus data. Volume rata - rata menunjukan

bannyaknya rata -rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan

volume puncak menunjukan volume terbanyak. Volume ini digunakan untuk

mengidentifikasi besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan

jumlah dari alat input, alat pemrosesan dan alat output.

h. Struktur Data, menunjukan arus data yang dicatat dikamus data yang

biasanya terdiri dari item - item data apa saja.

2.2.9 Pengertian Basis Data

Database adalah salah satu komponen yang penting dalam system informasi

yang merupakan suatu kumpulan data terhubung ( interrelated data ) yang

disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain

atau tanpa perlu kerangkapan data ( controlled redundancy ) dengan cara-cara

tentu sehingga [2] :

1. Mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali.

(41)

3. Data disimpan tanpa mengalami ketergatungan pada program yang akan

digunakannya.

4. Data disimpan sedemikian rupa tanpa penambahan, sehingga pengambilan

dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

Pendekatan database mencoba memperbaiki kelemahan-kelemahan yang

sering terjadi di dalam penyusunan data dengan cara :

1. Duplikasi data ( data redudandy ) dikurangi karena database merupakan

kumpulan dari semua data secara umum, maka dapat dipergunakan

bersama-sama untuk semua aplikasi, sehingga duplikasi data dapat

dikurangi.

2. Hubungan data ( data reability ) dapat ditingkatkan karena data

dikumpulkan bersama-sama maka hubungan dari data dapat ditngkatkan,

yang berarti data defile tertentu dapat dihubungkan dengan data di file-file

lain.

2.2.9.1 Definisi Basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data

merupakan salah satu komponen utama dalam sistem informasi, karena

merupakan basis dalam penyediaan informasi [8].

Jika dibayangkan, basis data mirip dengan lemari di ruang administrasi

sekolah yang menyimpan berbagai arsip. Masing - masing jenis arsip

dikelompokkan, diatur dan disimpan pada tempat yang telah ditentukan. Sehingga

akan ada kelompok arsip siswa, arsip guru, arsip mata pelajaran, arsip keuangan,

dan lain-lain. Perbedaannya hanya pada media penyimpanannya. Kalau lemari

arsip menggunakan lemari dari kayu, besi atau plastik, sedangkan basis data

(42)

33

Satu hal penting yang harus diperhatikan, basis data bukan hanya sekedar

penyimpanan data secara elektronis. Tidak semua penyimpanan data elektronis

bisa disebut basis data. Apabila penyimpanan itu tidak menggunakan prinsip

pengaturan, pemisahan atau pengorganisasian maka kita tidak dapat menyebut

penyimpanan data tersebut sebagai basis data. Pada Gambar 2.4 terlihat penerapan

prinsip pengaturan, pengorganisasian atau pemisahan, baik pada lemari arsip atau

pada basis data.

Gambar 2.7 Lemari Arsip dan Basis Data [2]

Prinsip utama dalam basis data adalah konsep independensi data yaitu

pemisahan data dari program aplikasinya. Sedangkan tujuan utama dalam basis

data adalah membantu pengguna dalam abstraksi suatu sistem. Ada tiga level

abstraksi yang biasanya digunakan yaitu physical level, conceptual level dan view

level. Physical level menunjukkan bagaimana data akan disimpan.

Conceptual level berkaitan dengan data apa yang akan disimpan dan

bagaimana hubungan antar data tersebut. View level merupakan level tertinggi

yang menjelaskan bagian - bagian basis data pada pengguna tertentu (Mulyanto,

(43)

Gambar 2.8 Tingkatan Abstraksi Data [2]

Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :

1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.

2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah

3. basis datanya.

4. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

5. Dapat memenuhi kebutuhan sistem - sistem baru secara mudah.

6. Dapat digunakan dengan cara - cara yang berbeda.

Secara bertingkat, operasi dasar basis digambarkan dalam skema berikut :

Gambar 2.9 Operasi - Operasi Dasar Basis Data [2].

Operasi-operasi tersebut meliputi:

1. Pembuatan basis data baru (create database). Operasi ini sama dengan

(44)

35

2. Penghapusan basis data (drop database). Operasi ini sama dengan

pengrusakan atau penghancuran lemari arsip.

3. Pembuatan tabel baru (create table). Operasi ini sama dengan penambahan

kelompok arsip baru. Operasi ini baru bisa dijalankan jika basis data telah

dibuat.

4. Penghapusan tabel (drop table). Operasi ini sama dengan pengrusakan

kelompok arsip lama. Operasi ini baru bisa dijalankan jika tabel telah ada

pada suatu basis data

5. Pengisian atau penambahan data baru (insert data) pada suatu

tabel.Operasi ini mirip dengan penambahan lembaran arsip baru pada

kelompok arsip. Operasi ini baru bisa dijalankan jika tabel telah dibuat.

6. Pengambilan data dari suatu tabel (retrieve data). Operasi ini mirip dengan

pencarian lembaran arsip yang tersimpan dalam kelompok arsip.

7. Pengubahan data dari suatu tabel (update data). Operasi ini mirip dengan

perbaikan isi lembaran arsip dari suatu kelompok arsip

8. Penghapusan data dari suatu tabel (delete). Operasi ini mirip dengan

penghapusan sebuah lembaran arsip dari suatu kelompok arsip.

Basis data dibangun untuk memenuhi tujuan dalam pengorganisasian data,

antara lain sebagai berikut :

1. Efisiensi meliputi kecepatan (speed), ruang simpan (space) dan

keakuratan (accuracy).

2. Menangani data dalam jumlah besar.

3. Kebersamaan pemakaian (shareability).

4. Meniadakan duplikasi dan inkonsistensi data.

2.2.10 Jaringan Client Server

Istilah jaringan client server mengacu pada model yang populer untuk

jaringan komputer yang menggunakan perangkat klien dan server yang masing

-masing dirancang untuk tujuan tertentu. Model jaringan client server dapat

(45)

di Internet termasuk web browser dan Web server, FTP dan server client, dan

DNS. Perangkat Klien dan Server

Klien server jaringan tumbuh dalam popularitas sejak bertahun - tahun lalu

sebagai komputer pribadi (PC) menjadi alternatif umum untuk mainframe

komputer yang lebih tua. Perangkat klien biasanya PC dengan perangkat lunak

jaringan aplikasi yang diinstal, yang meminta dan menerima informasi melalui

jaringan. Perangkat mobile serta komputer desktop dapat berfungsi sebagai server

dan klien.

Sebuah perangkat server biasanya menyimpan file dan database yang lebih

kompleks termasuk aplikasi seperti situs Web. Perangkat server sering

mempunyai fitur prosesor yang lebih tinggi, bertenaga dengan inti memori lebih

besar, dan disk drive lebih besar dari klien.

2.2.10.1 Aplikasi Client Server

Model jaringan client server membedakan antara aplikasi dengan perangkat.

Klien jaringan membuat permintaan ke server dengan mengirimkan pesan, dan

server merespon klien dengan bertindak pada setiap permintaan dan

mengembalikan menjadi hasil. Satu server umumnya mendukung banyak klien,

dan beberapa server dapat berfungsi secara bersama - sama dalam jaringan untuk

menangani beban pengolahan.

Sebuah komputer klien dan komputer server biasanya merupakan dua

perangkat yang terpisah, masing-masing dirancang disesuaikan dengan tujuannya.

Sebagai contoh, Web klien yang terbaik adalah dengan tampilan layar besar,

sementara Web server tidak membutuhkan tampilan sama sekali dan dapat

ditempatkan dimana saja di dunia. Namun, dalam beberapa kasus perangkat

tertentu dapat berfungsi baik sebagai klien dan server untuk aplikasi yang sama.

Demikian juga, sebuah perangkat yang merupakan server untuk satu aplikasi

secara bersamaan dapat bertindak sebagai klien ke server lain, untuk aplikasi yang

(46)

37

Client Server Jaringan Lokal 2.2.10.2

Banyak jaringan rumah menggunakan sistem jaringan client server tanpa

menyadarinya. Router broadband, misalnya, berisi DHCP server yang

menyediakan alamat IP untuk komputer rumah (klien DHCP). Jenis lain dari

server jaringan yang ditemukan di rumah termasuk print server dan server

cadangan.

Perbandingan Client Server dan Peer – to – Peer

2.2.10.3

Model jaringan Client Server pada awalnya dikembangkan untuk

memungkinkan lebih banyak pengguna untuk berbagi akses ke aplikasi database.

Dibandingkan dengan pendekatan mainframe, Client Server menawarkan

peningkatan skalabilitas karena koneksi dapat dibuat sesuai kebutuhan bukannya

tetap.Model jaringan Client Server juga mendukung aplikasi modular yang dapat

membuat pekerjaan lebih mudah. Dalam jenis sistem jaringan Client Server apa

yang disebut “two - tier” and “three - tier”, aplikasi perangkat lunak terpisah menjadi potongan - potongan modular, dan masing - masing bagian diinstal pada

klien atau server khusus untuk subsistem itu.

Salah satu pendekatan Klien-server hanya untuk mengelola aplikasi

jaringan, alternatif utama adalah peer – to – peer, model dimana semua perangkat

memiliki kemampuan yang setara dari klien khusus atau peran server.

Dibandingkan dengan jaringan Client Server, jaringan peer to peer menawarkan

beberapa keuntungan seperti fleksibilitas sistem untuk menangani sejumlah besar

klien. Jaringan klien-server umumnya menawarkan keuntungan dalam menjaga

data yang aman.

2.2.11 MySQL

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data

SQL atau DBMS yang multithread dan multi - user. MySQL adalah Relational

Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di

bawah lisensi GPL (General Public License). Setiap orang bebas menggunakan

Gambar

Gambar  2.1 Srtuktur Organisasi
Gambar  2.3 Elemen Proses Pengandalian
Gambar  3.2  Flowmap Prosedur pembelian bahan baku
Tabel 3.2 Komposisi Bahan Baku Mug  Custom
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat kejahatan dalam transaksi jual beli online secara khusus diatur pada Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,

Salah satu risiko dari seks pranikah atau seks bebas adalah terjadinya kehamilan yang tidak diharapkan (KTD). Ada dua hal yang bisa dan biasa dilakukan remaja jika mengalami

Konsep Cagar Biosfer: Alternatif Pengelolaan Kawasan Tri- danau Berat, Buyan dan Tamblingan Provinsi Bali, Prosiding Simposium Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung

Maka dari itu penelitian ini akan dibangun dengan model koreksi kesalahan ( Error Correction Model /ECM) guna menganalisis keseimbangan faktor-faktor ekonomi yang

Judul : IMPLEMENTASI PROGRAM KKG (Kelompok Kerja Guru) BERMUTU DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SD (Studi Kasus KKG Bermutu Ki Ageng Selo Kecamatan

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk menempuh jalan kebaikan, sehingga dengan rahmat-Nya penulis dapat

Rasio kemandirian, rasio efektivitas, dan rasio pertumbuhan secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi PAD pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset