• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sosialisasi Melalui Event Tentang Peranan Orangtua Dalam Mendidik Pola Asuh Untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sosialisasi Melalui Event Tentang Peranan Orangtua Dalam Mendidik Pola Asuh Untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

L

S

D S O A 5 P F U B 2 Laporan Pe

PERANC

PERANA

POLA

SEJAHTE

DK 38315 T Semester I Oleh : Abdul Hafi 51906182 Program S FAKULTAS UNIVERSIT BANDUNG 2010 engantar Pr

CANGAN

AN ORAN

ASUH

ERA

Tugas Akhi I 2009 / 20

izh Muttaq Studi Desa S DESAIN TAS KOMP G royek Tuga

SOSIAL

NG TUA D

UNTUK

ir 10 in in komunik PUTER IND as Akhir

LISASI M

DALAM M

K MEW

kasi Visua DONESIA

MELALUI

MENDIDI

WUJUDKA

l
(2)

iii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Fokus Masalah ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Perancangan ... 5

1.6 Definisi ... 5

BAB II PERANAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK DENGAN POLA ASUH UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA 2.1 Keluarga Sejahtera ... 7

2.2 Peranan Orangtua ... 8

2.2.1 Pengertian Orangtua ... 8

2.2.2 Pola Asuh ... 9

2.2.3 Sosialisasi ... 12

2.3 Analisa Permasalahan ... 13

2.4 Tinjauan event ... 14

2.4.1 Pengertian event ... 14

2.4.2 Jenis-jenis event ... 14

2.5 Kegiatan Sosialisasi ... 14

(3)

iv BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

3.1 Strategi Komunikasi ... 17

3.2 Analisa Permasalahan ... 17

3.3 Tujuan Komunikasi ... 18

3.4 Pesan Utama ... 18

3.5 Pendekatan Bahasa ... 19

3.6 Materi Pesan ... 19

3.7 Logo Sosialisasi ... 19

3.8 Strategi Perancangan ... 20

3.9 Tahap-tahap Perancangan ... 20

3.10 Strategi Kreatif ... 23

3.11 Strategi Media ... 23

3.12 Konsep Visual ... 29

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Media ... 32

4.1.1 Media Utama ... 32

4.1.2 Media Pendukung ... 35

4.1.3 Media Pendukung Sosialisasi ... 41

4.2 Teknis Produksi ... 47

6.1.1 Sketsa Gambar ... 47

6.1.2 Pewarnaan ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(4)

vi DAFTAR GAMBAR

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

Gambar 3.1 Studi Karakter Keluarga Ceria ... 30

Gambar 3.2 Studi Karakter Pola Asuh ... 30

Gambar 3.3 Studi Karakter Jalan sehat ... 30

Gambar 3.4 Studi Warna ... 30

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Gambar 4.1 Media Utama Poster ... 33

Gambar 4.2 Media Utama Baligho ... 34

Gambar 4.3 Media Utama Spanduk ... 34

Gambar 4.4 Media Pendukung Nametag ... 35

Gambar 4.5 Media Pendukung Flyer ... 36

Gambar 4.6 Media Pendukung Brosur ... 37

Gambar 4.7 Media Pendukung Bendera Genggam ... 37

Gambar 4.8 Media Pendukung Tiket ... 38

Gambar 4.9 Media Pendukung Balon ... 38

Gambar 4.10 Media Pendukung Umbul-umbul ... 39

Gambar 4.11 Media Pendukung X Banner ... 40

Gambar 4.12 Media Pendukung Leaflet ... 40

Gambar 4.13 Media Pendukung Flagchain ... 41

Gambar 4.14 Media Pendukung Kaos ... 41

Gambar 4.15 Media Pendukung Kalender ... 42

Gambar 4.16 Media Pendukung Pin ... 42

Gambar 4.17 Media Pendukung Gantungan Kunci ... 43

Gambar 4.18 Media Pendukung Mug ... 43

Gambar 4.19 Media Pendukung Stiker ... 44

Gambar 4.20 Media Pendukung Ballpoint ... 44

Gambar 4.21 Media Pendukung Serbet ... 45

Gambar 4.22 Media Pendukung Handuk Leher ... 46

(5)

vii

Gambar 4.24 Sketsa Karakter Festival Jajanan Murah ... 47

Gambar 4.25 Sketsa Karakter Festival Jajanan Murah ... 47

Gambar 4.26 Sketsa Karakter Jalan Sehat ... 47

Gambar 4.27 Sketsa Karakter Lomba Masak Keluarga ... 48

Gambar 4.28 Sketsa Karakter Kontes Keluarga Cerdas ... 48

Gambar 4.29 Sketsa Pola Asuh Neglectfull ... 48

Gambar 4.30 Sketsa Pola Asuh Indulgent ... 48

Gambar 4.31 Sketsa Pola Asuh Authoritative ... 49

Gambar 4.32 Sketsa Karakter Keluarga Ceria ... 49

Gambar 4.33 Pewarnaan Karakter Festival Jajanan Murah ... 49

Gambar 4.34 Pewarnaan Karakter Festival Jajanan Murah ... 49

Gambar 4.35 Pewarnaan Karakter Jalan Sehat ... 50

Gambar 4.36 Pewarnaan Karakter Kontes Keluarga Cerdas ... 50

Gambar 4.37 Pewarnaan Karakter Neglectfull ... 50

Gambar 4.38 Pewarnaan Karakter Indulgent ... 50

Gambar 4.39 Pewarnaan Karakter Authoritative ... 50

Gambar 4.40 Pewarnaan Karakter Keluarga Ceria ... 51

Gambar 4.41 Pewarnaan Karakter Otoriter ... 51

(6)

v DAFTAR TABEL

(7)

1

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keluarga Sejahtera dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup dan memiliki hubungan yang sama, selaras dan seimbang antar anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Secara umum diketahui bahwa pengalaman orang tua berkembang dari tahun ke tahun, di mana seorang anak bertumbuh dewasa dan orang tua menjadi semakin tua, akan tetapi teori dan metodologi yang cukup memadai dalam perkembangan perspektif tugas orang tua masih harus dibuktikan dan dapat diterima.

Hal-hal pokok yang harus dilihat sebagai ciri-ciri pencapaian Keluarga Sejahtera ada lima, yaitu penguatan sendi agama, menjaga kelestarian lingkungan, wirausaha, perbaikan akses kesehatan termasuk diantaranya KB, revitalisasi Posyandu, dan promosi kesehatan, serta perbaikan akses pendidikan. Pendidikan yang dianggap memiliki peran strategis bagi anak adaiah dengan menanamkan nilai-nilai kemasyarakatan sejak diri dalam Iingkungan keluarga

(8)

2

 

alami dan para ahli menyebutnya sebagai masa transisi (peralihan). Dalam proses perkembangannya, masa ini senantiasa diwarnai oleh konflik-konflik internal, cita-cita yang melambung, emosi yang tidak stabil serta mudah tersinggung.

Disamping itu, era informasi yang berkembang pesat pada saat ini dengan segala dampak positif dan negatif telah mendorong adanya pergeseran nilai di kalangan remaja. Kemajuan kebudayaan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh manusia yang tidak seimbang dengan kemajuan moral, telah memunculkan gejala baru berupa kemunduran perilaku terutama terjadi dikalangan remaja yang memiliki kondisi jiwa yang labil. Gejala perilaku remaja yang cenderung kurang hormat terhadap orang tua, melawan orang tua, terjerumus dalam perilaku pergaulan bebas, mudah terpengaruh orang lain, menjadi pemakai obat-obatan, berkata tidak sopan, tidak bertanggungjawab dan perilaku lainnya yang menyimpang telah melanda sebagian besar kalangan remaja.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sahabat Anak Remaja Indonesia Foundation pada Tahun 2007 sedikitnya ada 38.288 remaja di Kota Bandung diduga pernah melakukan hubungan intim di luar nikah atau melakukan seks bebas. Hasil penelitian PLAN Internasional mengemukakan bahwa dari 300 responden yang berdomisili di 3 kelurahan di Surabaya ada 64% responden yang pernah melakukan seks bebas dan mereka masih berstatus sebagai pelajar SLTP dan SLTA, di Kota Yogya hasil penelitian seks pra nikah yang dipublikasikan sebuah lembaga bahwa diketahui 97,05% dari jumlah 1.660 responden yang berstatus mahasiswi pernah melakukan seks bebas.

(9)

3

 

narkotika terdapat 20% pecandu narkotika yang berstatus anak sekolah usia 14-20 tahun. Berdasarkan data Profil statistik jender dan anak tahun 2009, di Kota Bandung saat ini meliputi antar berjumlah 6643, anak yang merokok 29873 orang, dan anak korban tindak kekerasan serta anak yang berkonflik dengan hukum berjumlah 115 kasus.

Fenomena-fenomena yang dikemukakan diatas merupakan permasalahan yang dialami remaja dewasa ini. Untuk itu pendidikan dalam semua aspek kehidupan harus dilakukan dalam rangka membentuk kepribadian yang utama. kenakalan remaja pada umumnya terjadi akibat dari kegagalan sistem pengontrol diri dari orang tua, yaitu gagal mengawasi dan mengatur perbuatan alami mereka yang merupakan ketidakmampuan anak remaja mengendalikan emosi, yang kemudian disalurkan dalam perilaku negatif.

Oleh karena itu remaja membutuhkan bimbingan dan bantuan dari orang-orang terdekat seperti orang tuanya. Peran dan tanggungjawab orang tua mendidik anak remaja dalam keluarga sangat dominan sebab di tangan orang tuanya baik dan buruknya perilaku remaja. Sebagai pendidik dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan dalam meletakan dasar-dasar perilaku bagi anak-anaknya. Faktor lingkungan sosial memiliki sumbangannya terhadap perkembangan tingkah laku anak ialah keluarga khususnya orang tua terutama pada masa awal (kanak-kanak) sampai masa remaja.

(10)

4

 

dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat yang kurang memahami mengenai peranan orangtua terhadap perilaku dengan pola asuh yang harus dijalankan oleh individu.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah banyak sekali masalah yang berhubungan dengan peran orang tua dalam mendidik anak melalui pola asuh untuk mewujudkan keluarga sejahtera, diantaranya adalah:

• Timbulnya gejala-gejala tindak perilaku negatif anak remaja yang cenderung kurang hormat terhadap orang tua, melawan orang tua, terjerumus dalam perilaku pergaulan bebas, mudah terpengaruh orang lain, menjadi pemakai obat-obatan, berkata tidak sopan, tidak bertanggungjawab dan perilaku lainnya yang menyimpang telah melanda sebagian besar kalangan remaja

• Kurang memahami pentingnya peran orang tua dalam penerapan pola pengasuhan terhadap anak.

• Belum adanya pengenalan tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak.

• Kurangnya media yang mensosialisasikan tentang pentingnya peran orangtua dalam mendidik anak untuk mewujudkan keluarga sejahtera. Jenis-jenis media sosialisasi yang berupa penyuluhan ataupun dengan cara melakukan event.

1.3 Fokus Masalah

Dari permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi diatas, difokuskan kepada:

(11)

5

 

1.4 Batasan Masalah

Masalah dibatasi pada hal-hal berikut:

• Khalayak sasaran ialah keluarga (pasangan usia subur, ibu-ibu muda, orangtua yang memiliki anak usia 3-15 tahun).

• Peranan orangtua dalam mendidik anak salah satunya melalui pola pengasuhan terhadap anak.

• Daerah yang diteliti untuk mengetahui adanya orang tua yang kurang memahami tentang peranannya di Kota Bandung khususnya di wilayah Tegallega dan sekitarnya.

1.5 Tujuan Perancangan

Merancang media informasi untuk mensosialisasikan peran orang tua dalam mendidik anak melalui pola asuh untuk mewujudkan keluarga sejahtera kepada masyarakat luas yang efektif dan komunikatif.

1.6 Definisi Informasi

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6). Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan

Sosialisasi

(12)

6

 

kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. (Peter L. Berger dan Luckmann, 1980).

Keluarga Sejahtera

(13)

7

 

BAB II

PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA

2.1 Keluarga Sejahtera

Secara tradisional, keluarga diartikan sebagai dua atau lebih orang yang dihubungkan dengan pertalian darah, perkawinan atau adopsi (hukum) yang memiliki tempat tinggal bersama. Sedang Morgan dalam Sitorus (1988;45) (dikutip dari Moch. Shochib, 2000) menyatakan bahwa keluarga merupakan suatu grup sosial primer yang didasarkan pada ikatan perkawinan (hubungan suami-istri) dan ikatan kekerabatan (hubungan antar generasi, orang tua – anak) sekaligus. Namun secara dinamis individu yang membentuk sebuah keluarga dapat digambarkan sebagai anggota dari grup masyarakat yang paling dasar yang tinggal bersama dan berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan individu maupun antar individu mereka.

Bila ditinjau berdasarkan Undang-undang no.10 tahun 1972, keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak karena ikatan darah maupun hukum. Hal ini sejalan dengan pemahaman keluarga di negara barat, keluarga mengacu pada sekelompok individu yang berhubungan darah dan adopsi yang diturunkan dari nenek moyang yang sama.

(14)

8

 

generasi lain, oleh karena itu harus dikondisikan ke dalam suatu hubungan kebergantungan antara anak dengan orang tua dan anggota keluarga lain dan lingkungan yang mendukungnya baik dalam keluarga atau lingkungan yang lebih luas (masyarakat).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa peran orang tua adalah fungsi yang dimainkan oleh orang tua yang berada pada posisi atau situasi tertentu dengan karakteristik atau kekhasan tertentu .

2.2 Peranan Orang Tua

2.2.1 Pengertian Peran Orang tua

Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

Menurut Gunarsa ( dikutip dari Soerjono Soekanto, 2004) dalam keluarga yang ideal (lengkap) maka ada dua individu yang memainkan peranan penting yaitu peran ayah dan peran ibu, secara umum peran kedua individu tersebut adalah :

a. Peran ibu adalah :

• Memenuhi kebutuhan biologis dan fisik

• Merawat dan mengurus keluarga dengan sabar, kasih sayang dan konsisten

• Mendidik, mengatur dan mengendalikan anak • menjadi contoh dan teladan bagi anak

b. Peran ayah adalah :

(15)

9

 

• Ayah sebagai suami yang penuh pengertian dan memberi rasa aman

• Ayah berpartisipasi dalam pendidikan anak

• Ayah sebagai pelindung atau tokoh yang tegas, bijaksana, mengasihi keluarga

Pada proses sosialisasi peranan ibu dapat dikatakan lebih besar daripada seorang ayah. Sebagaimana ibu harus mengambil keputusan-keputusan yang cepat dan tepat. Bahkan sebagai ayah berfungsi untuk mengambil keputusan-keputusan penting, sedangkan seorang istri mengambil keputusan yang kurang penting.

Walaupun demikian, terdapat suatu kecenderungan bahwa peranan orang tua mulai berubah, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Kesempatan untuk kerja bagi wanita semakin banyak, tersedianya lembaga-lembaga pendidikan lanjutan yang terbuka untuk wanita serta dibentuknya organisasi-organisasi wanita yang ada kaitannya dari tempat suami bekerja. Hal-hal tersebut mengakibatkan terjadinya kesulitan-kesulitan di dalam melaksanakan proses sosialisasi kepada anak.

2.2.2 Pola asuh

(16)

10

 

putra-putrinya. Dalam mengasuh anaknya orang tua dipengaruhi oleh budaya yang ada di lingkungannya. Di samping itu, orang tua juga diwarnai oleh sikap-sikap tertentu dalam memelihara, membimbing, dan mengarahkan anak-anak. Sikap tersebut tercermin dalam pola pengasuhan kepada anak yang berbeda-beda, karena orang tua mempunyai pola pengasuhan tertentu. Menurut Diana Baumrind (dikutip dari Bunda Lucy, 2009), ada empat jenis pola pengasuhan, yaitu otoriter, authoritative, neglectful dan indulgent yaitu:

a. Pola asuh otoriter

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter mempunyai ciri sebagai berikut:

• Kaku • Tegas

• Adanya penerapan hukuman • Kurang kasih sayang serta simpatik

• Orang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada nilai-nilai mereka serta mencoba membentuk lingkah laku sesuai dengan tingkah lakunya serta cenderung mengekang keinginan anak

• Orang tua tidak mendorong serta memberi kesempatan kepada anak untuk mandiri dan jarang memberi pujian

• Hak anak dibatasi tetapi dituntut tanggung jawab seperti anak dewasa

b. Pola asuh authoritative (Memberikan pilihan) Diana Baumrind menyatakan ciri-cirinya adalah:

(17)

11

 

• Mereka selalu berdialog dengan anak-anaknya, saling memberi dan menerima, selalu mendengarkan keluhan-keluhan dan pendapat anak-anaknya.

• Dalam bertindak, mereka selalu memberikan alasannya kepada anak, mendorong anak saling membantu dan bertindak secara objektif, tegas tetapi hangat dan penuh pengertian.

• Mendorong anak untuk mandiri, tapi orang tua tetap menetapkan batas dan kontrol.

c. Pola asuh permisif/ neglectful menyatakan bahwa :

• Orang tua cenderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa memberikan kontrol sama sekali.

• Bimbingan terhadap anak kurang dan sedikit sekali dituntut untuk suatu tangung jawab, tetapi mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa.

• Anak diberi kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri dan orangtua tidak banyak mengatur anaknya.

d. Pola asuh Indulgent

(18)

12

 

Sebagai pendidik dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan dalam meletakan dasar-dasar perilaku bagi anak-anaknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tak sadar ditanamkan dan kemudian menjadi kebiasaan bagi anak-anaknya.

Faktor lingkungan sosial memiliki sumbangannya terhadap perkembangan tingkah laku anak ialah keluarga khususnya orang tua terutama pada masa awal (kanak-kanak) sampai masa remaja. Dalam mengasuh anaknya orang tua cenderung menggunakan pola asuh tertentu. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

2.2.3 Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

• Jenis sosialisasi

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: 1. Sosialisasi primer (dalam keluarga)

(19)

13

 

Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.

Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya.

2. Sosialisasi sekunder (dalam masyarakat).

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.

2.3 Analisa permasalahan

Kegiatan melalui sosialisasi peranan orang tua dalam mendidik anak melalui pola asuh untuk mewujudkan keluarga sejahtera. Secara garis besar informasi sosialisasi ini menjelaskan mengenai peran orang tua dalam mendidik anak, menyadarkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai dikalangan remaja, pengarahan yang tepat dalam membimbing keluarga menuju keluarga yang sejahtera dan menjalankan pola pengasuhan yang tepat. Sosialisasi ini diselenggarakan oleh Departemen Sosial dan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional serta Departemen Kesehatan dan BKKBN.

(20)

14

 

ini penulis akan menjelaskan mengenai strategi yang akan dipakai dalam mengatasi masalah ini.

2.4 Tinjauan event

2.4.1 Pengertian event

Event menurut kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS.

Poerwadarminta, event adalah kejadian atau acara yang diselenggarakan untuk menarik khalayak untuk memberikan materi atau informasi, dengan tujuan mendapatkan apresiasi masyarakat yang dapat membuat masyarakat melakukan suatu tindakan sehingga terjadi umpan balik dari masyarakat sasaran.

2.4.2 Jenis-jenis event

Jenis event dibedakan menjadi public event dan private event. Yang termasuk dalam public event adalah: Perayaan budaya, seni atau hiburan, bisnis atau perdagangan, kompetisi olahraga, pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi, serta politik atau kenegaraan. Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi, seperti peringatan hari jadi atau anniversaries, liburan keluarga, pesta, pernikahan, dan pesta ulang tahun, serta event-event sosial seperti pesta-pesta, gala, dan acara reuni. (Getz, 1997)

2.5 Kegiatan sosialisasi

(21)

15

 

2.6 Khalayak sasaran

Untuk memilih masyarakat yang menjadi khalayak sasaran. Khalayak sasaran terdiri dari target utama (primer) dan target kedua (sekunder), dimana yang utama adalah keluarga (orangtua) yang memiliki anak usia 3-15 tahun didaerah perkotaan terutama kota Bandung dan target yang kedua adalah orang tua yang memiliki anak usia 3-15 tahun didaerah suburban. Berikut penjabarannya:

- Primer

• Demografis

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan Usia : 23 sampai 40 tahun Pekerjaan : Semua bidang pekerjaan Sosial ekonomi : Menengah kebawah

• Psikografis

Orangtua dengan sifat agresif, aktif, perhatian, dan yang memperlakukan anak-anak dengan kasih sayang, melindungi mereka merupakan sifat yang dicari sebagai sasaran objek dalam sosialisasi. Komunikasi timbal balik yang dilakukan, dialog yang dibangun dalam interaksi dengan anggota keluarga.

• Geografis

Letak geografis diadakannya event sosialisasi ini adalah di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Secara geografis masyarakat umum yang ingin dicapai adalah mereka yang berada di Kota Bandung pada khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya. - Sekunder

• Demografis

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : Pasangan usia subur, pasangan yang baru menikah, anak-anak.

(22)

16

 

Sosial ekonomi : Semua kalangan • Psikografis

Pasangan yang akan merencanakan atau membentuk sebuah keluarga, orang tua yang kurang memperlakukan anak-anak dengan kasih sayang dan perhatian, melindungi mereka, dan kuarang memberi contoh yang baik.

Komunikasi timbal balik yang jarang dilakukan, dialog tidak pernah dibangun dalam interaksi dengan anggota keluarga.

• Geografis

(23)

17

 

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

3.1 Strategi Komunikasi

Komunikasi berasal dari kata communication= communis= yang berarti umum atau bersama. Dengan kata lain komunikasi berkaitan dengan upaya menyampaikan informasi kepada orang lain agar mengerti dan memahami apa pesan yang akan disampaikan.

Strategi yang dilakukan dalam sosialisasi dibuat menarik perhatian (attention), yang menimbulkan minat (interest), bisa memicu keinginan (desire, dan mendorong target audiens mempunyai rasa percaya (conviction) untuk bisa berbuat sesuai dengan tujuan sosialisasi.

3.2 Analisa permasalahan

Kegiatan sosialisasi peranan orang tua dalam mendidik anak dengan pola asuh untuk mewujudkan keluarga sejahtera. Secara garis besar informasi sosialisasi ini menjelaskan mengenai peran orang tua dalam mendidik anak, menyadarkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai di kalangan remaja, pengarahan yang tepat dalam membimbing keluarga menuju keluarga yang sejahtera dan menjalankan pola pengasuhan yang tepat. Sosialisasi ini diselenggarakan oleh Departemen Sosial, BKKBN dan bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional, serta Departemen Kesehatan yang didukung oleh pemerintah.

(24)

18

 

mempengaruhi masyarakat dengan merencanakan serangkaian kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

Dalam sosialisasi ini ada 3 hal penting yang dapat dijadikan dasar komunikasi kepada masyarakat :

1. To Know Why, setelah mengetahui peranan orang tua dalam

mendidik anak dan memahami manfaatnya, maka dijelaskan tentang adanya pola pengasuhan pada anak.

2. To Know What, pengenalan terlebih dahulu mengenai pengertian peranan orang tua dan pentingnya untuk dilakukan.

3. To Know How, setelah mengetahui peranan orang tua dan adanya pola pengasuhan pada anak.

3.3 Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi dalam sosialisasi peran orang tua dalam mendidik anak dengan pola asuh untuk mewujudkan keluarga sejahtera melalui event utamanya untuk menyampaikan informasi tentang peran orang tua dalam mendidik anak. Pembuatan perancangan media sosialisasi diharapkan penyampaian pesan dapat disampaikan pada khalayak sasaran. Pesan yang komunikatif dan penggunaan bahasa serta visual yang dapat dimengerti, menarik dan efektif disesuaikan dengan media yang dipergunakan sebagai media sosialisasi.

3.4 Pesan Utama

(25)

19

 

• Memberi pengertian Peranan Orang tua

• Memberi penjelasan mengenai berbagai pola pengasuhan yang berujung terjadinya kemunduran perilaku pada anak

• Penjelasan mengenai masa fase anak

3.5 Pendekatan Bahasa

• Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa Nasional (Bahasa Indonesia)

• Pendekatan bahasa bersifat (Informatif dan persuatif) • Menggunakan bahasa yang singkat dan menarik perhatian.

3.6 Materi Pesan

Dalam setiap sosialisasi mengandung pesan-pesan yang bersifat mengajak agar penerima pesan memiliki ketertarikan terhadap pola asuh. Materi pesan yang disampaikan dalam tugas akhir ini menyangkut beberap hal diantaranya :

• Informasi sekilas mengenai keluarga Sejahtera

• Informasi keseluruhan tentang pentingnya peran orang tua dalam Mendidik anak melalui pola asuh untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera.

• Informasi pola pengasuhan pada anak

3.7 Logo Sosialisasi Konsep dasar logo 1. Dasar bentuk

(26)

20

 

Warna logo sosialisasi ini yaitu berwarna biru yang memberi respon psikologi sejahtera pada sebuah keluarga dan warna kuning langsat yang merupakan warna kulit asli Indonesia.

3.8 Strategi Perancangan

Strategi Perancangan yang akan dilakukan yaitu membuat event di tempat yang cukup luas dan terbuka.

3.8.1 Tempat event

Tempat dilaksanakannya event adalah tempat yang cukup luas dan terbuka dimana banyak dikunjungi khalayak sasaran di setiap akhir pekan, yaitu lapangan Tegallega Bandung.

3.8.2 Alasan diadakannya event

Alasan diadakannya event adalah, event lebih interaktif kepada khalayak sasarannya, memiliki banyak acara dalam event tersebut serta penyampaian pesan lebih luas.

3.8.3 Tujuan event

Tujuan diadakannya event pada sosialisasi ini adalah, untuk menginformasikan kepada khalayak luas tentang peranan orangtua dalam mendidik anak-anaknya dengan pola pengasuhan secara tepat demi mewujudkan keluarga yang sejahtera.

3.9 Tahap-tahap Perancangan

Dalam perencanaan membuat event, maka dibutuhkan beberapa tahapan dalam pengadaan event tersebut.

3.9.1 Pra Event

(27)

21

 

waktu yang cukup lama. Selain itu maka akan diketahui media-media yang akan digunakan untuk melancarkan acara tersebut.

Tujuan Sasaran Media Pembentukan panitia Pihak terkait -

Proposal Monumen Bandung

Lautan

Api/Tegallega, Kepolisian

Proposal acara

Pendekatan dan pendaftaran

Masyarakat Poster, spanduk,

[image:27.612.183.533.556.687.2]

flyer, baligho Tabel 3.1 Pelaksanaan Event

3.9.2 Acara Event

Pada acara didalam event ini ada lima kegiatan yaitu jalan sehat keluarga, kontes keluarga cerdas, lomba masak keluarga, festival jajanan murah dan seminar.

Sebuah event akan berjalan dengan lancar apabila terkoordinasi dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu susuna acara yang perlu direncanakan, berikut ini adalah tabel susunan dan pembagian waktu acara event.

Jam Acara Oleh Kebutuhan

O5.00-06.00 Persiapan Panitia Tempat

persiapan,

beberapa media

yang dibagikan

(28)

22

 

06.00-selesai Festival jajanan

murah

Pedagang Tempat

persiapan,

beberapa media

yang digunakan.

06.00-08.00 Jalan sehat,

membagikan

beberapa media

ke peserta

Panitia Beberapa media

yang dibagikan ke peserta 08.00-10.00 Seminar, membagikan beberapa media ke peserta

Panitia Beberapa media

yang dibagikan

ke peserta

10.00-13.00 Lomba masak

keluarga,

membagikan

beberapa media

ke peserta

Panitia Beberapa media

yang dibagikan

ke peserta

13.00-15.00 Kontes keluarga cerdas,

membagikan

beberapa media

ke peserta

Panitia Beberapa media

yang dibagikan ke peserta Pembagian merchandise melalui persyaratan Panitia dan

pengunjung Merchandise

15.00 Selesai semua

acara

Panitia dan peserta

15.00 Penutupan acara Panitia

(29)

23

 

3.10 Strategi Kreatif

Untuk menghasilkan sosialisasi yang tepat sasaran disusun beberapa strategi untuk mempermudah dalam penyampaian pesan, diantaranya:

1. Tagline

Tagline merupakan kalimat singkat yang berfungsi menegaskan suatu kondisi tertentu. Beberapa contoh tagline berikut ini:

“Ceria Bersama Keluarga”

2. Headline

Headline yaitu informasi tema yang akan disampaikan. Headline digunakan untuk lebih mempermudah dan menjadikan titik fokus saat melihat media. Dalam hal ini headline digunakan untuk beberapa media seperti poster dan banner.

“Tunjukkan peran anda dalam keluarga dan strategi dalam mendidik anak agar tercipta keluarga sejahtera”.

3.11 Strategi Media

Media merupakan alat penghubung, perantara, sasaran dan saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran dengan perencanaan yang sistematika dan berharap mendapat tanggapan dari penerima pesan.

3.10.1 Pemilihan Media

(30)

24

 

1. Poster

Poster merupakan media lini atas yang juga termasuk media luar ruang yang sangat efektif. Poster digunakan dalam sosialisasi ini karena, memiliki ukuran yang cukup besar, visualisasi yang menarik, kertas dan kualitas reproduksi baik, tingkat keterbacaan tinggi dan mempunyai jangkauan luas dan berfungsi sebagai media pengingat. 2. Billboard

Merupakan media luar ruang yang sangat efektif, karena billboard memiliki ukuran besar, sehingga pesan maupun visual yang diberikan dengan tingkat keterbacaan yang tinggi dapat memungkunkan orang mengikuti pesan dalam billboard tersebut walaupun sambil lalu. Billboard dipasang ditempat-tempat umum, sehingga akan banyak orang yang melihat dan membacanya, dengan demikian billboard yang dipasang ditempat yang tepat akan mampu mencapai khalayak sasaran yang seluas-luasnya.

3. Spanduk

Spanduk digunakan sebagai media sekunder dan akan dipasang dikawasan Bandung.

4. Baligho

Pemakaian baligho adalah untuk mempermudah melakukan informasi event yang akan diselenggarakan karena baligho dipasang di pinggir jalan raya maka pesan tersebut dapat dengan mudah disampaikan.

5. Brosur

(31)

25

 

diselenggarakan oleh Departemen Sosial di lapangan Tegallega Bandung.

6. Flyer

Flyer merupakan media sosialisasi yang sangat praktis dimana penyebarannya bisa dibagikan langsung kepada khalayak sasaran.

7. Umbul-umbul

Umbul-umbul dapat digunakan pada saat acara berlangsung.

8. Kalender (penanggalan tahunan)

Dengan segala pertimbangan maka, sosialisasi ini akan menempatkan pesan dalam kalender, akan diberikan secara cuma-cuma dan digabungkan dalam penyebaran brosur. Kalender merupakan media informasi yang berisi penaggalan tahunan, juga merupakan salah satu kebutuhan yang cukup penting yang digunakan selama 1 tahun, selain berisi penanggalan tahunan, biasanya kalender diberi tambahan visual agar lebih menarik. Dan untuk mendukung sosialisasi ini, maka visualisasi yang akan digunakan pada kalender adalah objek visual yang mencerminkan citra sosialisasi ini sendiri.

9. Leaflet

Leaflet digunakan sebagai media sekunder yang berisikan informasi singkat seputar materi sosialisasi.

10. Bendera genggam

Media ini diberikan gratis oleh panitia untuk pengunjung dan orang-orang sekitar event agar memberitahukan pesan bahwa ada event Ceria Bersama Keluarga yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial disekitar tempat yang terdaftar adanya event.

(32)

26

 

Tiket digunakan bagi para pengunjung untuk masuk ke acara yang diselenggarakan oleh Departemen Sosial.

12. Balon

Media ini digunakan saat acara dilaksanakan dan hanya berada disekitar panggung kegiatan. Adapun juga balon yang diberikan langsung kepada peserta event.

13. Nametag

Media ini digunakan saat acara berlangsung dan dipakai oleh panitia dan peserta lomba.

14. X Banner

Media X Banner merupakan media yang efektif untuk memberikan informasi event Ceria Bersama Keluarga disetiap kegiatan di tempat tersebut.

Media gimmick adalah media kreatif yang bertujuan meningkatkan perhatian masyarakat dalam mempromosikan event Ceria Bersama Keluarga dan mendorong masyarakat untuk datang dan mengikutinya. Media gimmick yang dipilih adalah:

• Kaos

Kaos merupakan media sosialisasi tambahan, pada sosialisasi ini kaos akan diberikan pada saat event dilaksanakan, dan pada kaos tertera jelas nama kegiatan event sehingga membantu dalam mempromosikan event tersebut ditengah masyarakat.

• Pin

Pin merupakan media pendukung dan dapat digunakan sebagai aksesoris untuk tas.

• Gantungan kunci

(33)

27

 

• Mug

Mug merupakan media pelengkap yang diberikan saat acara berlangsung yang diberikan untuk peserta event, media ini dikhususkan untuk keperluan pada kegiatan lomba masak dalam event tersebut dan untuk keperluan rumah tangga ketika sudah dimiliki oleh penerimanya.

• Stiker

Media stiker akan diberikan oleh panitia kepada masyarakat sekitar event berlangsung dan ada juga yang dipasang disetiap angkutan umum dan kendaraan yang berad disekitar event berlangsung.

• Topi

Topi seperti halnya dengan kaos topi juga diberikan kepada panitia dan peserta event.

• Serbet

Serbet diberikan kepada peserta yang akan mengikuti kegiatan lomba masak keluarga.

• Handuk leher

Seperti halnya dengan serbet, handuk diberikan kepada peserta yang akan mengikuti kegiatan jalan sehat keluarga. • Ballpont

Ballpoint akan diberikan kepada peserta yang akan mengikuti acara seminar.

3.10.2 Pertimbangan dasar penyebaran media

(34)

28

 

3.10.3 Jadwal Penyebaran Media

[image:34.612.179.543.363.608.2]

Jadwal penyebaran media umum dilakukan selama 6 bulan penuh. Penyebaran dilaksanakan pada awal bulan Oktober 2010 dan berakhir pada bulan Maret 2011, dan jadwal penyebaran media event dilakukan selama 30 hari sepanjang bulan Maret. Media utama event disebarkan 1 minggu (7 hari) sebelum acara dimulai dan media pendukung disebarkan pada saat acara dimulai. Kemudian akan ditinjau atau diulang bila diperlukan. Penyebaran dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap perkenalan, tahap pendalaman dan pengingat hingga menimbulkan tingkah laku yang berkembang.

Tabel 3.3 Penyebaran media

Jadwal penyebaran media media Penempatan media

1. Tahap perkenalan

Oktober 2010-

November 2010

Poster,

Billboard,

leaflet, brosur

Di sekolahan, arena

bermain anak dan pusat

perbelanjaan, dikawasan

Kota Bandung

2. Tahap

Pendalaman

Desember 2010 –

Januari 2011

Poster, spanduk

dan Billboard,

baligho

Di kawasan dan perbatasan

kota Bandung

3. Tahap Pengingat

Februari 2011 – Maret

2011

Media

pendukung

Pada tempat penginapan

(35)

29

 

3.12 Konsep Visual • Format Desain

Format desain yang digunakan yakni dalam bentuk portrait dan landscape disesuaikan dengan media yang akan dipergunakan agar lebih efektif dan terlihat menarik.

• Layout

Peletakan karya desain disusun menjadi satu kesatuan yang baru ditempatkan secara utuh, proporsional dan sesuai sehingga menimbulkan kesan menarik dan tujuan pesan dapat tersampaikan kepada khalayak sasaran. Layout menggunakan pola multipanel layout.

• Typografi

Typografi yang dimunculkan dalam sosialisasi ini adalah typografi yang memiliki kesan ceria, tingkat keterbacaan terlihat jelas oleh masyarakat. Jenis typografi yang diambil adalah sharpie style, impact dan Kristen ITC. Untuk menampilkan pesan utama pada tagline digunakan huruf yang sesuai dengan pesan utama sosialisasi yaitu “Ceria Bersama Keluarga”.

Sharpie style

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890

Impact

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

Kristen ITC

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

(36)

 

• Ilus Ilus lay kel

• Wa Pem dita dis lain cer dig me

[image:36.612.170.510.159.464.2]

R : 255 G : 252 B : 200 Y strasi strasi yang yout mengg uarga ceria Gambar 3 Gambar 3 Gambar 3 arna milihan wa ampilkan esuaikan ju nnya. Seca ria, lembut unakan w emperkuat t

C : 0 M : 0 Y : 20 K : 0

ditampilka gunakan d a seperti pa

3.1 Studi ga

3.2 Studi ga

3.3 Studi ga

arna dises pada ilust uga agar te ara umum p

dan hanga warna yan tingkat kete

R : 239 G : 154 B : 72

C : 0 M : 40 Y : 80 K : 0 an pada m

esain peny ada studi ilu

ambar ambar ambar suaikan de trasi gam erkesan tida pilihan war at. Sedangk g kontras erbacaan.

R : 40 G : 22 B : 111 edia-media yederhanaa ustrasi. engan nua bar. Pem ak terpisah rna yang d kan pemilih dengan

0 2 1

C : 100 M : 100 Y : 0 K : 0 a promosi

an bentuk

ansa kece ilihan nua h dengan e

igunakan w han warna u latar bela

3 R : 255 G : 255 B : 255

(37)

31

 

Orange

Merupakan warna kembar, warna pendekatan, keseimbangan, energi, dan keceriaan.

Kuning

Merupakan warna yang bisa mewakili kesan kehangatan, semangat dan keseimbangan, energi positif, vitalitas, fokus dan tajam, keanggunan, kemakmuran dan kedutaaan.

Biru

Warna yang bisa mewakili kesan kehangatan, semangat dan keseimbangan. Merupakan warna yang memberi respon tenang, damai, luas dan nyaman.

Putih

(38)

32

 

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media

Dalam teknis produksi, tahap pertama yang harus dilakukan dalam perancangan sosialisasi ini adalah mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan seperti data/bahan dan sarana penunjang seperti hardware dan software. Tahapan ini sangat penting agar proses perancangan dapat berjalan dengan lebih baik.

Tahap awal membuat konsep penentuan ide sesuai dengan tema, sketsa, studi ikon, layout dan lainnya dengan beberapa proses produksi. • Tahap sketsa

Tahap ini rancangan dibuat dalam bentuk sket atau gambaran yang dibuat menggunakan media tulis. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses perancangan tahap digital.

• Tahap digital

Tahap ini membuat gambar digital yang telah dibuat sebelumnya secara manual/tulis, kemudian dipindai dan dibuat gambar dalam bentuk vector melalui software CorelDraw dan adobe photoshop.

4.1.1 Media Utama

Dalam perancangan sosialisasi ini menggunakan aplikasi media promosi yang akan ditampilkan berupa poster, spanduk, billboard, baligho.

4.1.1.1 Poster

(39)

33

 

gambar diletakkan dibagian tengah, headline diletakkan di depan gambar untuk menarik pandangan mata pertama kali, subheadline diletakkan di atas untuk memberi rasa penasaran. Logo sosialisasi diletakkan dibagian atas kiri dan logo kerjasama dibagian atas kanan. Penyebaran poster ditempatkan di tembok pinggiran jalan, madding pinggir jalan, dan tiang listrik di sekitar perempatan yang sering dilalui orang-orang.

Gambar 4.1

Media : Poster

Ukuran : 59.4 x 42.0 cm Material : Vinyl

Teknis produksi : Cetak separasi

Penyebaran : Penyebaran poster ditempatkan di tembok pinggiran jalan, madding pinggir jalan, dan tiang listrik di sekitar perempatan yang sering dilalui orang-orang.

4.1.1.2 Baligho

(40)

34

 

baligho hanya berada ditempat-tempat tertentu dengan desaun yang lebih sederhana pada penulisan keterangan event, alasan dibuat konsep seperti itu adalah karena masyarakat yang berada di dalam kendaraan hanya dapat melihat dalam waktu singkat.

[image:40.612.218.418.185.500.2]

Gambar. 4.2

Media : Baligho Ukuran : 250 x 350 cm Material : Frontlite Teknis produksi : Digital sablon

4.1.1.3 Spanduk

Spanduk merupakan media yang diturunkan ditengah masyarakat dan diletakkan diperempatan jalan utama. Bahan dasar pembuatan media spanduk menggunakan bahan frontlite yang dicetak dengan teknis digital printing.

(41)

35

 

Media : Spanduk Ukuran : 700 x 60 cm Material : Frontlite Teknis produksi : Digital printing

Penyebaran : Diletakkan diperempatan jalan utama.

[image:41.612.157.537.97.583.2]

4.1.2 Media Pendukung 4.1.2.1 Nametag

Gambar 4.4

Media : Nametag Ukuran : 9 x 5.5 cm

Material : Plastik dan kertas art paper Teknis produksi : Digital Printing

(42)

36

 

[image:42.612.210.532.111.655.2]

4.1.2.2 Flyer

Gambar 4.5

Media : Flyer

Ukuran : 14.5 x 20.5 cm Material : Art Paper Teknis produksi : Print laser

(43)

37

 

[image:43.612.182.514.99.698.2]

4.1.2.3 Brosur

Gambar 4.6

Media : Brosur

Ukuran : 29.7 x 21.0 cm Material : Art Paper Teknis produksi : Print Laser

Penyebaran : Diberikan kepada para peserta dan pengunjung

4.1.2.4 Bendera genggam

(44)

38

 

Media : Bendera genggam Ukuran : 14 x 15 cm

Material : Art Paper Teknis produksi : Print Laser

Penyebaran : Media ini diberikan pada saat event berlangsung

[image:44.612.180.466.86.717.2]

4.1.2.5 Tiket

Gambar 4.8

Media : Tiket Ukuran : 9.5 x 3 cm Material : HVS

Teknis produksi : Digital Printing

4.1.2.6 Balon genggam

Gambar 4.9

(45)

39

 

Material : Karet Teknis produksi : Sablon

Penyebaran : Media ini diberikan pada saat event berlangsung

[image:45.612.181.529.85.581.2]

4.1.2.7 Umbul-umbul

Gambar 4.10

Media : Umbul-umbul Ukuran : 500 x 60 cm Material : Frontlite Teknis produksi : Digital Printing

(46)

40

 

[image:46.612.170.519.96.695.2]

4.1.2.8 X Banner

Gambar 4.11

Media : X Banner Ukuran : 160 x 60 cm Material : Frontlite Teknis produksi : Digital printing

Penyebaran : Diberikan kepada peserta lomba masak keluarga

4.1.2.9 Leaflet

(47)

41

 

Media : Leaflet Ukuran : 29.7 x 10 cm Material : Art paper Teknis produksi : Digital printing

Penyebaran : Diberikan kepada peserta lomba

[image:47.612.166.521.79.769.2]

4.1.2.10 Flagchain

Gambar 4.13

Media : Flagchain Ukuran : 14.5 x 20.5 cm Material : Art Paper Teknis produksi : Print Laser

Penyebaran : Dipasang pada tiap-tiap tenda kegiatan.

4.1.3 Media Pendukung Sosialisasi 4.1.3.1 Kaos

(48)

42

 

Kaos : Kaos Ukuran : All Size Material : Katun

Teknis produksi : Digital sablon

Penyebaran : Diberikan kepada panitia dan peserta lomba.

[image:48.612.190.523.91.695.2]

4.1.3.2 Kalender

Gambar 4.15

Media : Kalender

Ukuran : A3 (29.7 x 42.0 cm) Material : Glossy

Teknis produksi : Digital printing

Penyebaran : Diberikan langsung pada pembelian tiket masuk acara.

4.1.3.3 Pin

(49)

43

 

Media : Pin

Ukuran : 3.5 x 3.5 cm

Material : Pin bulat laminasi anti gores Teknis produksi : Digital printing dan press print Penyebaran : Diberikan kepada semua peserta

dan pengunjung

[image:49.612.188.517.92.719.2]

4.1.3.4 Gantungan kunci

Gambar 4.17

Media : Gantungan kunci Ukuran : 3.5 x 3.5 cm

Material : Gantungan bulat laminasi anti gores Teknis produksi : Digital printing dan press print Penyebaran : Diberikan kepada semua peserta

dan pengunjung

4.1.3.4 Mug

(50)

44

 

Media : Mug

Ukuran : Diameter 4 cm Material : Keramik Teknis produksi : Press laser

Penyebaran : Diberikan kepada peserta lomba

masak keluarga

[image:50.612.178.523.87.736.2]

4.1.3.5 Stiker

Gambar 4.19

Media : Stiker Ukuran : 14 x 4 cm Material : Kertas stiker Teknis produksi : Digital Printing

Penyebararan : Diberikan kepada peserta dan pengunjung pada saat acara berlangsung.

4.1.3.6 Ballpoint

(51)

45

 

Media : Ballpoint Ukuran : Disesuaikan Material : Kertas stiker Teknis produksi : Digital Printing

Penyebararan : Diberikan kepada peserta dan pengunjung pada saat acara berlangsung.

[image:51.612.181.522.94.606.2]

4.1.3.7 Serbet

Gambar 4.21

Media : Serbet Ukuran : All Size Material : Katun Teknis produksi : Sablon

(52)

46

 

[image:52.612.173.523.105.720.2]

4.1.3.8 Handuk leher

Gambar 4.22

Media : Handuk leher Ukuran : All Size Material : -

Teknis produksi : Bordir

Penyebaran : Diberikan kepada peserta jalan sehat

4.1.3.9 Topi

Gambar 4.23

Media : Topi Ukuran : All Size Material : Katun Teknis produksi : Sablon

(53)

47

 

4.2 Teknis produksi 4.2.1 Sketsa

[image:53.612.184.348.166.589.2]

Pada sketsa mengadopsi dari gambar sebuah keluarga yang di ubah ke bentuk yang sederhana.

Gambar 4.24 Sketsa karakter

Gambar 4.25 Sketsa karakter

(54)

48

[image:54.612.182.354.106.631.2]

 

Gambar 4.27 Sketsa karakter

Gambar 4.28 Sketsa karakter

Gambar 4.29 Sketsa karakter

(55)

 

G

[image:55.612.191.342.105.211.2] [image:55.612.179.501.396.682.2]

G 4.2.2 P P t C G G Gambar 4.3 Gambar 4.3 Pewarnaan Pada pros terang. P CorelDraw Gambar 4.3 Gambar 4.3

31 Sketsa k

32 Sketsa k n

ses pewa ada pros dan photos

33 Sketsa k

34 Sketsa k

karakter karakter rnaan, me ses pewar shop. karakter karakter enggunaka rnaan, me n warna-w enggunaka 4 warna yan an softwar

49 ng re

(56)

 

G

G

G

G

G

Gambar 4.3

Gambar 4.3

Gambar 4.3

Gambar 4.3

Gambar 4.3

35 Sketsa k

36 Sketsa k

37 Sketsa k

38 Sketsa k

39 Sketsa k

karakter

karakter

karakter

karakter

karakter

5 50

(57)

 

G

G

Gambar 4.4

Gambar 4.4

40 Sketsa k

41 Sketsa k

karakter

karakter

5 51

(58)

   

52   

DAFTAR PUSTAKA

Buku

BPPKB. (2010). Program PPKB. Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta : Pustaka Amani

Kartono. Kartini. Dr, 2008. Patologi Sosial II, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Kusrianto, Andi. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : Andi. Lusi, Bunda, 2009. “Mendidik sesuai dengan Minat dan Bakat Anak”, Jakarta. PT. Tangga Pustaka.

Nugroho. Eko. (2007). Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Purwanto, Ngalim,2002. “Psikologi Pendidikan”, Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.

Shocib. Moh. Dr, 2010. Pola Asuh Orangtua, Jakarta. PT. Rineka Cipta Soekanto. Soerjono. Dr. Prof, 2004. Sosiologi Keluarga, Jakarta, PT. Rineka Cipta.

Yusuf, Syamsu, 2006. “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja”, Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Situs web/Internet

Eunikefamily. (2010). Menanamkan Konsep “Stewardship” Kepada Anak, tersedia di:

http://www.eunikefamily.com%20 pendidikan%20iman%20anak-anak.pdf (24 Maret 2010).

Godam64. (2008). Definisi/pengertian sosialisasi. Tujuan dan jenis sosialisasi. Tersedia di:

http://organisasi.org/definisi-pengertian-sosialisasi-tujuan-jenis-sosialisasi. (07 April 2010)

Jiunkpe. (2010). Promosi event universitas Kristen petra. Tersedia di:

(59)

   

53   

h&fname=jiunkpe/sI/hotl/jiunkpe-ns-sI-2008-33403137-9831-weddingevent chapter2.pdf (24 Mei 2010).

(60)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Abdul Hafizh Muttaqin

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 01 Agustus 1986

Alamat : Jl. Peta, Lingkar Selatan Gg. Sindang

Asih VIII No. 08 RT 09 RW 04, Bandung

40233

Telp/HP : (022) 6128182 / 08179239053

Email : bujhastanesta@yahoo.co.id

Status Perkawinan : Belum Kawin

Riwayat Pendidikan

‐ SDN Babakan Tarogong 1 Bandung 1993-1999

‐ SMP Swadaya 1 Bandung 1999-2002

‐ SMK Pasundan 2 Bandung 2002-2005

‐ Universitas Komputer Indonesia Angkatan 2006-2010 Jurusan Desain

Gambar

Tabel 3.1 Pelaksanaan Event
Tabel 3.3 Penyebaran media
Gambar 33.1 Studi ga
Gambar. 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi perlu kita teliti lebih lanjut, apakah penurunan jumlah pengguna jasa DHL GF Semarang mungkin terjadi karena adanya faktor lain terutama yang berkaitan

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 39 kasus ibu dengan preeklamsia banyak terjadi pada kelompok usia 20-35 tahun (76,92%), pada ibu hamil primigravida (82,05%),

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi proses produksi modifikasi terhadap metode dan suhu filling pada jamu kunyit asam yang ditinjau dari karakteristik

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan, maka penelitian tentang optimasi parameter respon mesin cetak sistem injeksi perlu dilakukan dengan prosedur terpadu yang

Selain melihat video dari ip camera pada perangkat android, pengguna juga dapat menggunakan fitur-fitur khusus yang terdapat pada ip camera diantaranya

(empat). Dalam melakukan pendaftaran calon anggota harus mengunduh serangkaian berkas administrasi seperti formulir, serta melampirkan persyaratan seperti

Berdasarkan bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Tahap pertama : analisis dan pengumpulan data, di mana pihak