• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penataan Penguasaan Tanah Pada Kawasan Wisata Alam Bukit Lawang Pasca Banjir Bandang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penataan Penguasaan Tanah Pada Kawasan Wisata Alam Bukit Lawang Pasca Banjir Bandang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Ega Kumala: Penataan Penguasaan Tanah Pada Kawasan Wisata Alam Bukit Lawang Pasca Banjir Bandang, 2005

USU Repository©2006

Penataan Penguasaan Tanah Pada Kawasan Wisata Alam Bukit

Lawang Pasca Banjir Bandang

Tesis

Ega Kumala

Universitas Sumatera Utara Program Pascasarjana Magister Kenotariatan

Medan 2005

Intisari

Hujan deras yang terjadi Minggu sore tanggal 2 November 2003 pukul 22.15 Wib mengakibatkan meluapnya sungai Bahorok, dimana ratusan orang meninggal dunia dan kehilangan harta benda, seperti tanah. Sehingga letak dan luas tanah tidak terdata lagi. Maka Pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 menyebutkan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia. Sedangkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 mengatur tentang pendaftaran tanah. Untuk dapat mengetahui apakah dengan terjadinya banjir bandang itu ada penataan kembali dan perlindungan haknya atau tidak maka timbul permasalahan yaitu : bagaimana rencana penataan yang akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum di kawasan wisata alam Bukit Lawang pasca banjir bandang; bagaimana penataan pemilikan tanah yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) di areal banjir bandang; bagaimanakah perlindungan hukum dan status hak atas tanah masyarakat korban banjir bandang; kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penataan dan pemberian hak atas tanah pada areal banjir bandang.

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Lokasi penelitian dilakukan di Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer (penelitian lapangan) dan data sekunder (penelitian kepustakaan). Analisis data penulis lakukan dengan menggunakan metode berpikir deduktif, yang selanjutnya dituliskan dalam bentuk deskriptif.

Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu rencana penataan yang akan dilakukan Dinas Pekerjaan Umum adalah untuk menata Bukit Lawang agar lebih baik, sehingga terhindar dari bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi kembali; penataan pemilikan tanah yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) ada tetapi belum terlaksana; sedangkan perlindungan hukum terhadap tanah hak milik korban banjir bandang tetap dilindungi oleh Undang-undang.

*)Mahasiswi Sekolah Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara Medan

**) Dosen Sekolah Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

Ega Kumala: Penataan Penguasaan Tanah Pada Kawasan Wisata Alam Bukit Lawang Pasca Banjir Bandang, 2005

USU Repository©2006

Dan status tanah mereka tetap sebagai hak milik, sedangkan status relokasi perumahan diberikan negara sebagai hak milik. Dan kendala-kendala yang dihadapi dalam penataan dan pemberian hak atas tanah pada areal banjir bandang adalah bahwa masyarakat tersebut masih memiliki Hak Milik di pinggir Daerah Aliran Sungai (DAS). Ditemukan bahwa, penataan terhadap Bukit Lawang itu belum terlaksana, karena masih dalam bentuk rencana, dengan demikian saran penulis adalah agar para instansi terkait segera melaksanakan penataan tersebut.

Kata Kunci : - Tanah - Wisata Alam - Banjir Bandang

(3)

Ega Kumala: Penataan Penguasaan Tanah Pada Kawasan Wisata Alam Bukit Lawang Pasca Banjir Bandang, 2005

USU Repository©2006

Settlement Of Domination Of Land At Area Of Natural Wisata Of

Bukit Lawang Pasca Floods Of Bandang

Ega Kumala

Torrential rains that happened Sunday evening is 2nd November 2003 at 22.15 pm result to bubble up river of Bahorok, where hundreds of people pass away and losing of good and chattel, like land. So that situation and wide of data land do not again. Hence Section 19 Fundamental Code of Agraria Number 5 Year 1960 mention that to guarantee rule of law by government performed by land registry in all Republic of Indonesia region. While Section 3 Regulation of Government of Number 24 Year 1997 arranging about land registry. To be able to know do with the happening of floods of bandang that there is settlement return and protection of rights or do not hence arising problems that is : how settlement plan to be conducted by on duty Public Work in area of natural wisata of Bukit Lawang floods pasca of bandang; how settlement of ownership of conducted by land is Body Land of National (BPN) at floods areal of bandang; how protection of floods victim society land right status and law of bandang; constraints any kind of faced in settlement and giving of land right at floods areal of bandang.

This research represent research having the character of analytical descriptive by using approach of normatif yuridis and of yuridis empirical. Research location conducted by in Bukit Lawang District of Bahorok Sub-Province of Langkat. This Research use two source of data that is primary data (field research) and data of sekunder (bibliography research). Data writer analysis conduct by using method think deductively, is later on written down in the form of deskriftif.

From result of this research can be taken by some conclusion that is settlement plan to be conducted on duty Public Work is to arrange Bukit Lawang to be better so that protected from natural disaster which at any times earn happened again; settlement of ownership of conducted by land is Body Land of National (BPN) there is but uncommitting; while protection of law to floods victim private property of bandang remain to under the aegis of Code. And land status they remain to as property, while status of relokasi housing given by state as property. And constraints faced in settlement and giving of land right at floods areal of bandang is that the society still have Property in Drainage Basin (DAS) periphery. Is found that settlement to that Bukit Lawang uncommitt because still in the form of plan thereby writer suggestion is so that all relevant institution immediately execute the settlement.

*) Student of Postgraduate Program in Notary University of North Sumatera Medan

**) Lecturers of Postgraduate Program in Notary University of North Sumatera Medan

Key Words: - Land

- Natural Wisata - Floods of Bandang

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga terdapat sebanyak individu yang terinfeksi yang mengakibatkan individu suspectible mempunyai kemungkinan terinfeksi sebesar proporsi individu infected yaitu dengan laju

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak

33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa : “Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU

Merujuk pada permasalahan yang telah dipaparkan diatas melalui hasil wawancara dan diskusi awal bersama ibu-ibu rumah tangga di Jalan Hiu Putih dalam kaitannya agar dapat

Spasia di mana abses ini terbentuk adalah antara muskulus buccinators dan masseter. Batas superiornya adalah spasia pterigopalatina, batas inferior dengan

Penyamakan adalah rangkaian proses pengerjaan pada kulit dengan zat- zat atau bahan-bahan penyamak, sehingga kulit yang semula labil terhadap pengaruh kimia, fisis,

Karena sebuah foto adalah bentuk dari tanda visual yang terdiri dari berbagai macam elemen visual seperti bentuk, warna, garis, tekstur, dan letak memiliki makna

Karya Lingkungan XIV Medan, Dari hasil temuan yang sudah dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan sikap dalam