PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN “TAPE SECANG” SEBAGAI BAHAN PENYAMAK NABATI PADA KULIT BULU KELINCI REX
BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN
Diususlkan oleh:
Chairul Nisaa’ H0513029 Angkatan 2013 Brian Balandoro H0513028 Angkatan 2013 Ajib Daru Mukti H0513010 Angkatan 2013 Olivia Nadiasari H0514077 Angkatan 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN “TAPE SECANG” SEBAGAI BAHAN PENYAMAK NABATI PADA KULIT BULU KELINCI REX
BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN
Diususlkan oleh:
Chairul Nisaa’ H0513029 Angkatan 2013 Brian Balandoro H0513028 Angkatan 2013 Ajib Daru Mukti H0513010 Angkatan 2013 Olivia Nadiasari H0514077 Angkatan 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2015
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan “Tape Secang” sebagai Bahan Penyamak Nabati Kulit Bulu Kelinci Rex 2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Chairul Nisaa’
b. NIM : H0513029
c. Jurusan : Peternakan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sebelas Maret Surakarta e. Alamat Rumah dan No Tel./HP: Krenekan, RT 04, RW 08, Ceper,
Ceper, Klaten / 085726942166 f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Bayu Setya Hertanto, S.Pt., M.Sc b. NIDN : 0009078504
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP: Tegal Kembang RT 01, Imogiri, Bantul / 087836624884
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 9.284.000 b. Sumber lain : Rp ... 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Menyetujui,
Kepala Program Studi Peternakan
Surakarta, 26 Oktober 2015
Universitas Sebelas Maret
(Dr. Ir. Eka Handayanta, M.P.) NIP. 19641208 198903 1 001
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Chairul Nisaa’) NIM. H0513029
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret
(Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si.) NIP. 19660611 199103 1002
Dosen Pendamping
(Bayu Setya Hartanto, S.Pt., M.Sc.) NIDN. 0009078504
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
RINGKASAN ... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3
BAB 3. METODE PENELITIAN... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 9 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
Tanaman secang (Caesalpinia Sappan L.) merupakan salah satu tanaman tropis yang kulit kayunya banyak mengandung tannin sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyamak nabati. Kulit Kelinci Rex memiliki kualitas kulit bulu yang baik sehingga dapat dijadikan produk samak yang baik. Tujuan penelitian ini adalah menganilisis perbandingan proses penyamakan kulit Kelinci Rex menggunakan bahan penyamak tanin dengan bahan penyamak khrom dan mengkaji kualitas samak kulit bulu Kelinci Rex dengan menggunakan bahan penyamak nabati. Target penelitian ini adalah mengkaji konsenterasi penggunaan bahan penyamak (kulit kayu secang) yang mampu menghasilkan kualitas terbaik kulit bulu samak kelinci rex dan mendayagunakan potensi tanaman tropis Indonesia sebagai sumber alternatif bahan penyamak nabati. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Penggunaan konsentrasi bahan penyamak (khrom dan ekstrak kulit secang) dihitung dari berat kulit awal. Perlakuan penelitian terdiri dari R0: khrom 10% (Kontrol); R1: ekstrak kulit kayu secang 20%; R2: ekstrak kulit kayu secang 30%; R3: ekstrak kulit kayu secang 40%; R4: ekstrak kulit kayu secang 50%. Pengujian kualitas kulit bulu samak Kelinci Rex meliputi uji kekuatan tarik, kekuatan sobek, kekuatan jahit, ketahanan panas, kekuatan bulu, kerataan bulu, organoleptik, penyerapan air dan pH (Mustakim et al., 2007). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan ANOVA, dan jika ada perbedaan dilakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan New Multiple Range Test (DMRT).
Kata kunci: kulit bulu kelinci, penyamakan, bahan penyamak nabati
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kelinci Rex merupakan jenis kelinci yang memiliki potensi tinggi. Kelinci Rex mempunyai tipe dwiguna, yaitu kelinci yang pemanfaatannya berdasarkan 2 keunggulannya. Berdasarkan produksi dagingnya, kelinci Rex dapat digolongkan sebagai tipe pedaging, dan berdasakan penampilan luarnya, Kelinci Rex digolongkan sebagai tipe hias. Sebagai kelinci hias, kelinci Rex dikenal dengan sebutan Kelinci Bulu Karpet. Sebutan tersebut dikarenakan kelinci Rex memiliki bulu yang sama rata dan halus seperti karpet. Penampilan luar Kelinci Rex berupa bulu yang bagus membuka peluang untuk dimanfaatkan sebagai kulit bulu samak.
Kelinci yang dikembangkan di Indonesia pada umumnya diambil dagingnya sedangkan kulitnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal kulit kelinci tersebut dapat dipergunakan sebagai barang kerajinan kulit, karena kulit kelinci mempunyai bulu yang sangat indah maka kulit kelinci biasanya disamak bersama bulunya (fur). Berdasarkan informasi Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) Ciawi, Bogor dalam Sarwono (2001), pasar komoditas kulit bulu kelinci semakin meningkat, dan memiliki prospek yang bagus dikarenakan harga kulit kelinci yang harganya mencapai US$ 8-15 per lembar, dan bila telah mengalami proses penyamakan kulit, harga tersebut mencapai US$ 18 per lembar. Tentunya harga ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga karkas Kelinci Rex yang mencapai US$ 1 hingga US$ 1,5 per kg.
Tingginya harga dan permintaan kulit bulu samak kelinci rex maka diperlukan teknik penyamakan yang baik yaitu penyamakan yang tidak merusak fisik kulit bulu Kelinci Rex. Penyamakan kulit dilakukan untuk memperoleh kulit yang kuat sehingga tidak mudah rusak. Menurut Mustakim et al. (2007), penyamakan kulit dapat dilakukan dengan beberapa bahan penyamak antara lain yaitu dengan bahan penyamak nabati, mineral, dan sintesis. Penyamakan dengan bahan mineral (khrom) dan sintesis memiliki kelemahan yaitu biaya yang tinggi dan sumber bahan yang sulit dicari (impor). Padahal penyamakan kulit dapat dilakukan dengan menggunakan bahan penyamak nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung penyamak tannin misalnya secang, kulit akasia, segawe, tengguli, mahoni, gambir, teh, buah pinang, dan mangga. Jenis tanaman tersebut banyak tumbuh di Indonesia sehingga penggunaan bahan penyamak nabati mudah diperoleh dan dapat menjadi potensi bahan penyamak kulit bulu.
Tanaman secang (Caesalpinia Sappan L.) merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang dimanfaatkan kulit kayu dan batang kayunya, sebagai bahan rempah (Pusat Pengembangan Pendidikan UGM, 2011). Tanaman ini mudah ditemukan di pekarangan daerah Jawa, dan pegunungan berbatu pada daerah yang tidak terlalu dingin di Sulawesi Selatan. Tanaman yang mudah
ditemukan di Indonesia ini mengandung tanin yang dapat digunakan sebagai bahan penyamak nabati.
Berdasarkan uraian diatas, Penelitian ini akan mengkaji konsenterasi penggunaan bahan penyamak (kulit kayu secang) yang mampu menghasilkan kualitas terbaik kulit bulu samak kelinci rex dan mendayagunakan potensi tanaman tropis Indonesia sebagai sumber alternatif bahan penyamak nabati. B. Tujuan Khusus dan Urgensi Penelitian
a. Menganilisis perbandingan proses penyamakan kulit kelinci Rex menggunakan bahan penyamak tanin dengan bahan penyamak khrom. b. Mengkaji kualitas samak kulit bulu kelinci Rex dengan menggunakan bahan
penyamak nabati. C. Luaran yang Diharapkan
a. Kulit bulu kelinci Rex yang tersamak dengan baik. b. Pedoman penyamakan kulit bulu kelinci Rex.
c. Publikasi ilmiah di Journal of Indonesian Tropical Animal Agriculture, Universitas Diponegoro, Semarang.
D. Manfaat Kegiatan
a. Menambah kajian pustaka mengenai penyamakan kulit bulu kelinci Rex. b. Meningkatkan kontribusi mahasiswa peternakan dalam pemecahan masalah
bidang peternakan khususnya pengolahan hasil ternak berupa kulit bulu kelinci Rex.
c. Menghasilkan pedoman penyamakan kulit bulu kelinci Rex yang dapat diterapkan oleh peternak lokal.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA A. Kulit Kelinci dan Pengolahannya
Kulit kelinci segar merupakan media yang baik untuk tumbuh dan berkembangbiaknya mikroorganisme, oleh karena itu setelah ditanggalkan dari hewannya harus segera dilakukan penyamakan. Penyamakan adalah rangkaian proses pengerjaan pada kulit dengan zat-zat atau bahan-bahan penyamak, sehingga kulit yang semula labil terhadap pengaruh kimia, fisis, dan biologis menjadi stabil pada tingkat tertentu (Judoamidjojo, 1981). Proses penyamakan kulit kelinci pada umumnya sama dengan penyamakan kulit dari hewan lainnya lainnya, tetapi untuk mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi sebaiknya hanya dilakukan pada kelinci khusus penghasil fur, yaitu Rex dan Satin.
Seperti kulit ternak lainnya, kulit-bulu kelinci mentah rentan terhadap pembusukan, yang menyebabkan produk tersebut tidak memiliki nilai ekonomis. Untuk memperoleh kulit-bulu bermutu prima, kelinci perlu dipelihara pada daerah bersuhu rendah, diberi nutrisi cukup, dan dipotong pada umur yang tepat. Pengawetan kulit-bulu mentah sebelum penyamakan harus memadai dan teknologi penyamakannya sesuai (BPPP, 2001).
B. Penyamakan
Penyamakan adalah rangkaian proses pengerjaan pada kulit dengan zat-zat atau bahan-bahan penyamak, sehingga kulit yang semula labil terhadap pengaruh kimia, fisis, dan biologis menjadi stabil pada tingkat tertentu (Judoamidjojo, 1981). Proses penyamakan kulit kelinci pada umumnya sama dengan penyamakan kulit dari hewan lainnya, tetapi untuk mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi sebaiknya hanya dilakukan pada kelinci khusus penghasil fur, yaitu Rex dan Satin.
Proses penyamakan pada kulit dimaksudkan untuk memperoleh kulit yang tidak mudah rusak dan kuat. Penyamakan kulit pada umumnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, ditinjau dari bahan penyamak yang digunakan yaitu 1).Penyamakan nabati dengan bahan penyamak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang mengandung penyamak nabati (tanin) misalnya
secang, akasia, segawe, tengguli, mahoni, gambir, teh, buah pinang, dan mangga. 2).Penyamakan mineral dengan bahan penyamak mineral misalnya khrom dan formalin. 3).Penyamakan minyak dengan bahan penyamak yang berasal dari minyak hewan seperti minyak ikan hiu. Teknologi penyamakan pada kulit-bulu kelinci cukup beragam, yang umum dikenal adalah penyamakan khrom, alum dan aldehida, nabati (tannin), sintetis atau kombinasinya (Mustaqim et al,2007).
C. Zat Penyamak Nabati
Penyamakan nabati adalah proses penyamakan kulit mentah menjadi kulit samak dengan zat penyamak dari tumbuh-tumbuhan yaitu tanin. Menurut Purnomo (2001), kulit yangdisamak nabati umumnya berwarna cokelat muda atau kemerahan sesuai dengan warna bahan penyamaknya, ketahanan fisiknya terhadap panas kurang baik dibandingkan kulit yang disamak khrom walaupun lebih baik bila dibandingkan dengan kulit yang disamak dengan minyak atau formaldehyde. Tanin adalah nama generik yang tersebar pada bagian tanaman, seperti: daun, kayu, kulit kayu, ranting, akar dan buah.
Tanin adalah zat aktif penyamak dari tumbuh-tumbuhan yang pertama kali digunakan untuk menyamak kulit hewan yang dikenal sebagai bahan penyamak nabati (vegetable tannin). Tanin mempunyai beberapa sifat seperti amorf (berisi), astringent (mengencangkan) dan mengawetkan kulit dari serangan mikrobia serta dapat memberikan warna pada kulit yang disamak yaitu sebagai efek sekunder dari tannin. Fungsi tannin selain untuk menyamak kulit hewan dapat untuk menyamak jala, untuk pembuatan tinta dan untuk obat. Tannin tersebut salah satunya terdapat pada tumbuhan secang (PPP UGM, 2011).
D. Secang
Secang (Caesalpinia sappan, Linn) mempunyai ciri-ciri tinggi secang dapat mencapai 5–10 meter, batangnya keras dan disekujur batang dan percabangannya terdapat banyak duri tempel yang berbentuk bengkok dan letaknya tersebar. Diameter batang 5–15 cm, termasuk jenis kayu sangat keras dan mempunyai serat yang halus. Pada waktu dipotong berwarna pucat, tetapi karena pengaruh udara warnanya menjadi lebih tua. Makin dekat dengan empulur makin tua warnya dengan merah jingga sampai ungu. Daun berbentuk sirip ganda, panjang 25–40 cm dengan jumlah anak daun 10–20 pasang yang letaknya berhadapan. Pada daunnya mengandung tannin dan alkaloid. Bentuk biji bulat memanjang, panjang 15–18 mm, lebar 8–11 mm, tebal 5–7 mm, & berwarna kuning kecoklatan (PPP UGM, 2011).
BAB 3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksperimen. Pendekatan eksperimen dilakukan untuk mempelajari perbandingan kualitas kulit bulu kelinci Rex yang disamak menggunakan bahan penyamak tannin dengan bahan penyamak khrom. Adapun metode penelitian yang digunakan, secara garis besar digambarkan pada bagan berikut:
Bagan 3.1. Metode Penelitian
A. Proses Penyamakan
Penyamakan kulit bulu memerlukan alat dan bahan dalam proses pengolahannya. Alat yang digunakan dalam proses penyamakan antara lain yaitu papan, timbangan, pisau fleshing, drum putar, ember, alat stacking dan mesin buffing. Bahan yang digunakan dalam proses penyamakan yaitu air, teepol, HCO3, Na2CO3, formalin dan garam, HCOOH, natrium formiat, H2SO4, chromosal B, syntan, minyak sulphonasi, anti jamur, PP indikator dan kertas pH. Penyamakan kulit bulu dilakukan dengan metode sebagai berikut:
Tahapan Pra Proposal
Tahapan Pasca Proposal
Pengumpulan Data dan Informasi
Studi Pustaka
Identifikasi dan perumusan masalah penyamakan kulit
Persiapan teknis penelitian
Pengambilan dan analisa data Penelitian dan pengujian Penyiapan alat dan bahan penelitian
Evaluasi penelitian
Bagan 3.2. Metode Penyamakan Kulit Bulu Kelinci (Mustakim et al., 2007)
B. Rancangan Percobaan
Penelitian ini akan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Penggunaan konsentrasi bahan penyamak (khrom dan ekstrak kulit secang) dihitung dari berat kulit awal. Adapun perlakuan penelitian sebagai berikut:
R0: khrom 10 % (Kontrol)
R1: ekstrak kulit kayu secang 20 % R2: ekstrak kulit kayu secang 30 % R3: ekstrak kulit kayu secang 40 % R4: ekstrak kulit kayu secang 50 %
Penyelesaian Persiapan Penyamakan Penyamakan Penimbangan Pencucian Perendaman Buang daging Pencucian Pengasaman Penyamakan awal Netralisasi Penyamakan Ulang Peminyakan 7 6
Pengujian kualitas kulit bulu samak Kelinci Rex meliputi uji kekuatan tarik, kekuatan sobek, kekuatan jahit, ketahanan panas, kekuatan bulu, kerataan bulu, organoleptik, penyerapan air dan pH (Mustakim et al., 2007). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Jika terdapat perbedaan pada perlakuan tersebut maka dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan New Multiple Range Test (DMRT).
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.326.000
2 Bahan habis pakai 4.355.000
3 Perjalanan 2.700.000
4 Lain-lain 1.350.000
Jumlah 11.631.000
B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No. Jadwal Kegiatan
Bulan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Konsultasi dosen 2 Persiapan teknis penelitian
3 Penyiapan alat dan bahan penelitian
4
Pembuatan kulit bulu kelinci Rex samak
5 Pengambilan dan analisa data
6 Evaluasi penelitian
7 Pembuatan modul dan laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA
Balai Penelitian Pascapanen Pertanian (BPPP) Jakarta. 2001. Kulit-Bulu Kelinci Eksotis, Sebuah Peluang Bisnis yang Menarik. Balai Penelitian Pascapanen Pertanian. Jakarta.
Jayusman. 1991. Pengetahuan Bahan.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit, Karet dan Plastik. Yogyakarta.
Judoamidjojo, R.M. 1981. Defek-defek pada Kulit Mentah dan kulit samak. Baharata Karya Angkasa. Jakarta.
Mustakim, Imam Thohari, Ipik Agustriyani Rosyida. 2007. Tingkat Penggunaan Bahan Samak Chrome pada Kulit Kelinci Samak Bulu Ditinjau dari Kekuatan Sobek, Kekuatan Jahit, Penyerapan Air dan Organoleptik. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Agustus 2007, Hal 14-27, vol 2, No.2. Mustakim, I. Thohari, I.A. Rosyida. 2007. Tingkat persentase tannin pada kulit
kelinci samak berbulu terhadap kekuatan jahit, Kekuatan Sobek dan kelemasan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 2(1).pp: 26-34.
Purnomo, E. 1987. Pengetahuan Dasar Teknologi Penyamakan Kulit. Akademi Teknologi Kulit.Yogyakarta.
_______, E. 2001. Penyamakan Kulit Reptil. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Pusat Pengembangan Pendidikan (PPP) Universitas Gadjah Mada. 2011. Laporan
Perkembangan Hibah Pembelajaran E-Learning. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sarwono, R. 2001. Kelinci Potong dan Hias. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Softwana, R. 2001. Daya Peminyakan Beberapa Kombinasi Telur Ayam dan Minyak Kelapa Sawit terhadap Kulit Biawak Samak Khrom Awet Garam. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Untari, S., D. Setyowati dan E.S. Jatmikowati. 2004. Penyamakan kulit bulu/fur dan kulit glace dari kulit kelinci dengan menggunakan reduced chrome. Bull. of Anim. Sci. 28(2).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing Ketua Kelompok
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Chairul Nisaa’
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Peternakan
4 NIM / NIDN H 0513029
5 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 11 Agustus 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085726942166 b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MIM Sentono SMPN 1 Pedan SMAN 1 Karanganom
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2001 - 2007 2007 – 2010 2010 - 2013 c. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat 1
2 3
d. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya
No
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun 1 2 3 Surakarta, 26 Oktober 2015 Pengusul, (Chairul Nisaa’)
Anggota I
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Brian Balandoro
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Peternakan
4 NIM / NIDN H0513028
5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonogiri, 18 Juni 1995
6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 085643882792 b. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN 1 Wuryantoro SMPN 1 Wuryantoro SMAN 1 Wuryantoro Jurusan IPA
Tahun Masuk – Lulus 2001 - 2007 2007 – 2010 2010 – 2013 c. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat 1
2 3
d. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya
No
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun 1 2 3 Surakarta, 26 Oktober 2015 Pengusul, (Brian Balandoro)
Anggota II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ajib Daru Mukti
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Peternakan
4 NIM / NIDN H0513010
5 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 07 Agustus 1993
6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 0856735066842 B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SDN 03 Manisrejo SMPN 4 Madiun SMKN 3 Madiun Jurusan - - Kimia
Tahun Masuk - Lulus 2000 – 2006 2006 – 2009 2010 – 2013 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat 1
2 3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya
No
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun 1 2 3 Surakarta, 26 Oktober 2015 Pengusul,
Anggota III A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Olivia Nadiasari
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Peternakan
4 NIM / NIDN H 0514077
5 Tempat dan Tanggal Lahir Magetan, 27 Agustus 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 082242509570 B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MIN Rejosari MTsN Rejosari SMAN 1 Geger Madiun
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2002 - 2008 2008 – 2011 2011 – 2014 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat 1
2 3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya
No
Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun 1 2 3 Surakarta, 26 Oktober 2015 Pengusul, (Olivia Nadiasari)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Papan Alat penyamakan 3 unit 50.000 150.000 Timbangan Alat penyamakan 1 unit 200.000 200.000
Pisau fleshing Alat
penyamakan
3 unit 25.000 75.000
Drum putar Alat
penyamakan 1 unit 150.000 150.000 Ember Alat penyamakan 3 unit 15.000 45.000 Sewa alat stacking Alat penyamakan 1 unit 175.000 175.000 Sewa mesin buffing Alat penyamakan 1 unit 150.000 150.000 Penjepit Alat penyamakan 18 buah 2.000 36.000
Sewa alat uji kualitas Pengujian kualitas kulit bulu samak 9 unit (untuk 10 sampel) 250.000 2.250.000 SUB TOTAL (Rp) 3.226.000 2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Teepol Bahan Penyamakan 6.25 liter 30.000 187.500 HCO3 Bahan Penyamakan 6.25 liter 25.000 156.250 Na2CO3 Bahan Penyamakan 6.25 liter 10.000 62.500 Formalin Bahan Penyamakan 6.25 liter 55.000 312.500 Garam Bahan Penyamakan 12.5 kg 1.500 18.750 HCOOH Bahan Penyamakan 6.25 liter 80.000 500.000 Natrium formiat Bahan
Penyamakan 6.25 liter 60.000 375.000 H2SO4 Bahan Penyamakan 6.25 liter 50.000 312.500 Chromosal B Bahan Penyamakan 6.25 liter 95.000 593.750 Syntan Bahan Penyamakan 6.25 liter 85.000 531.250
Secang Bahan Penyamakan 10 kg 7.500 75.000 Kulit Kelinci Rex Bahan Penyamakan 10 lembar 100.000 1.000.000 Minyak sulphonasi Bahan Penyamakan 3 liter 25.000 75.000 Anti jamur Bahan
Penyamakan 1 liter 45.000 45.000 PP indikator Bahan Penyamakan 0,1 liter 30.000 30.000 Kertas pH Bahan Penyamakan 1 pak 80.000 80.000 SUB TOTAL (Rp) 4.355.000 3. Perjalanan Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Perjalanan ke Sambalu 1134 Leather Pembelian bahan samak 2 kali 200.000 400.000 Perjalanan ke Laboratorium (kota Yogyakarta) PP Pengurusan ijin, pengujian, dll. 8 kali, 2 motor 250.000 2.000.000 Perjalanan ke tempat/kota Surakarta Pembelian bahan kimia, dll. 3 kali, 2 motor 100.000 300.000 SUB TOTAL (Rp) 2.700.000 3. Lain-lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Administrasi Penyusunan proposal dan laporan 3 50.000 150.000 Dokumentasi Pendokumentasi an program 1 paket 350.000 350.000 Modul Petunjuk penyamakan 2 50.000 100.000 Publikasi Pendaftaran jurnal nasional dll 1 paket 750.000 750.000 SUB TOTAL (Rp) 1.350.000 TOTAL (Rp) 11.631.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/mingg u) Uraian Tugas 1. Chairul Nisaa’/ H0513029
Peternakan Peternakan 8 a. Mengkoordinir kelompok. b. Bertanggungjaw ab terhadap pelaksanaan PKM. c. Mengkonsultasi kan permasalahan PKM kepada dosen pembimbing dan menyampaikan kepada anggota kelompok. d. Bertanggungjaw ab terhadap penelitian. 2. Brian Balandoro/ H0513028
Peternakan Peternakan 8 a. Membantu pelaksanaan PKM. b. Bertanggungjaw ab terhadap ketua kelompok. c. Mengkonsultasi kan program dengan dosen pembimbing. d. Bertanggungjaw ab dalam pengambilan sarana dan prasarana penelitian.
3. Ajib Daru Mukti/ H0513010
Peternakan Peternakan 8 a. Membantu pelaksanaan PKM. b. Bertanggungjaw ab terhadap ketua kelompok. c. Mengkonsultasi kan program dengan dosen pembimbing. d. Bertanggungjaw ab dalam pengambilan sarana dan prasarana penelitian. 4. Olivia Nadiasari/ H0514077
Peternakan Peternakan 8 a. Membantu pelaksanaan PKM. b. Bertanggungjaw ab terhadap ketua kelompok. c. Mengkonsultasi kan program dengan dosen pembimbing. d. Bertanggungjaw ab dalam koordinasi selama penelitian.
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Chiarul Nisaa’ NIM : H0513029 Program Studi : Peternakan Fakultas : Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa proposal (Isi sesuai dengan bidang PKM) saya dengan judul:
Pemanfaatan “Tape Secang” sebagai Bahan Penyamak Nabati Kulit Bulu Kelinci Rex
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui,
Surakarta, 26 Oktober 2015 Yang menyatakan,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Sebelas Maret
(Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si.) NIP. 19660611 199103 1002
(Chairul Nisaa’) NIM. H0513029 UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Jl. Ir. Sutami 36 A. Surakarta Lampiran 4. Surat