• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN METODE AMENORE LAKTASI PADA IBU PASCA NIFAS DI KLINIK BERSALIN KASIH IBU

BINJAI UTARA TAHUN 2010

FITRI KESUMANTA ANGGRAINI BR. BANGUN NIM. 095102053

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KTI

NAMA : Fitri Kesumanta A. Br.Bangun NIM : 095102053

JUDUL : Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui untuk mengikuti ujian sidang hasil KTI

Medan, Juni 2010

Pembimbing

(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Fitri Kesumanta A. Br. Bangun

Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

viii + 27 hal + 8 tabel + 1 skema + 9 lampiran

Abstrak

Mal merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan pasca persalinan, keluarga sebagai unit kecil kehidupan bangsa diharapkan dapat menerima norma keluarga kecil Bahagia dan Sejahtera.penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan MAL pada ibu pasca nifas di klinik bersalin kasih ibu binjai utara. Disain penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 30 orang dengan metode total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Mei 2010, dengan instrumen penelitian berupa kuisioner yang meliputi data karakteristik. Dan pelaksanaan MAL berupa pengertian, alasan memilih MAL, lamanya amenore, frekuensi menyusui, berhubungan seksual, perdarahan bercak selama menggunakan MAL, dan kejadian kehamilan. Hasil penelitian ini didapat yang mengerti tentang MAL (53,3%), alasan memilih MAL mudah (76,7%), hubungan seksual tidak bermasalah, lama amenore > 6 bulan (96,7%), frekuensi menyusui < 4 jam (86,7%), tidak terjadi perdarahan bercak (100%), tidak terjadi kehamilan selama 6 bulan (100%). Dari hasil penelitian bahwa mayoritas responden melakukan metode kontrasepsi MAL secara benar walaupun secara pengertian masih rendah.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmad dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Pelaksanaan MAL pada Ibu Pasca Nifas Di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc.Sp.KK, selaku Ketua Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. M. Fahdhy, Sp.OG, M.Sc, selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Nur Asnah Sitohang, Skep, Ns, MKep, selaku Koordinator Karya Tulis Ilmiah ini yang telah banyak memberikan masukan dan nasehat pada penulis.

5. Seluruh Staf dan Dosen Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

(5)

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua.

Medan, Juni 2010

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi ... 4

B. MAL (Metode Amenore Laktasi) ... 5

C. Cara Kerja KB Metode Amenore Laktasi ... 5

D. Kriteria Seorang Ibu yang Menggunakan Metode KB Amenore Laktasi (MAL) ... 6

E. Instruksi yang Harus Disampaikan Kepada Ibu yang Menggunakan MAL ... 7

(7)

BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep ... 10

B. Defenisi Operasional ... 11

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 12

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 12

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 12

E. Instrumen Penelitian... 12

F. Prosedur Pengumpulan Data ... 14

G. Analisis Data ... 14

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 15

B. Pembahasan ... 23

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 26

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden .. 16

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengertian MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010 ... 17

Tabel 5.2.2. Tingkat Pengertian MAL di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010 ... 18 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Ibu Menggunakan

MAL di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010 18 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Mengenai Hubungan Seksual Dalam

Pelaksanaan MAL di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010 ... 19 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lamanya Amenore Dalam

Pelaksanaan MAL di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010 ... 20 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Frekuensi Menyusui Pada

Pelaksanaan MAL di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010 ... 21 Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perdarahan Bercak Dalam

Pelaksanaan MAL di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010 ... 22 Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Kehamilan Pada

(9)

DAFTAR SKEMA

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pengantar Kuesioner Penelitian Lampiran 2 : Lembar Informed Concent Lampiran 3 : Kuisioner Penelitian Lampiran 4 : Master Data

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian D-IV Bidan Pendidik Lampiran 6 : Surat Balasan Penelitian

Lampiran 7 : Daftar Konsultasi

(11)

LEMBAR PERNYATAAN

PELAKSANAAN METODE AMENORE LAKTASI PADA IBU PASCA NIFAS DI KLINIK BERSALIN KASIH IBU BINJAI UTARA

TAHUN 2010

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2010 Yang Menyatakan,

(12)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Fitri Kesumanta A. Br. Bangun

Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

viii + 27 hal + 8 tabel + 1 skema + 9 lampiran

Abstrak

Mal merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien mendapat haid dan waktunya kurang dari 6 bulan pasca persalinan, keluarga sebagai unit kecil kehidupan bangsa diharapkan dapat menerima norma keluarga kecil Bahagia dan Sejahtera.penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan MAL pada ibu pasca nifas di klinik bersalin kasih ibu binjai utara. Disain penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 30 orang dengan metode total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Mei 2010, dengan instrumen penelitian berupa kuisioner yang meliputi data karakteristik. Dan pelaksanaan MAL berupa pengertian, alasan memilih MAL, lamanya amenore, frekuensi menyusui, berhubungan seksual, perdarahan bercak selama menggunakan MAL, dan kejadian kehamilan. Hasil penelitian ini didapat yang mengerti tentang MAL (53,3%), alasan memilih MAL mudah (76,7%), hubungan seksual tidak bermasalah, lama amenore > 6 bulan (96,7%), frekuensi menyusui < 4 jam (86,7%), tidak terjadi perdarahan bercak (100%), tidak terjadi kehamilan selama 6 bulan (100%). Dari hasil penelitian bahwa mayoritas responden melakukan metode kontrasepsi MAL secara benar walaupun secara pengertian masih rendah.

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MAL merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien mendapat haid, dan waktunya kurang dari 6 Bulan pasca persalinan (Pinem, 2009). Keluarga sebagai unit kecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada ”catur warga” pertumbuhan yang tetap seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna (Manuaba, 2001).

Pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada suatu titik sumber daya alam tidak mampu menampung perkembangan manusia telah menjadi kenyataan. Berdasarkan pendapat demikian diharapkan setiap keluarga, memperhatikan dan merencanakan jumah keluarga yang diinginkan (Rustam, 1998).

(14)

Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan keluarganya. Namun petugas kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Jika pasangan memilih metode KB itu, ada baiknya untuk bertemu lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu atau pasangan dan untuk melihat apakah metode tersebut bekerja dengan baik (Prawirahardja, 2003).

Biasanya ibu postpartum tidak menghasilkan telur (ovulasi) sebelum mendapatkan haidnya selama menyusui, oleh karena itu amenore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan (Retna, 2009).

Daya guna kontrasepsi diukur dengan rumusan Pearl yang ditujukan pada tahun 1930-an. Dimana bahwa setiap akseptor mempunyai kesuburan yang homogen sehingga 100 akseptor yang diobservasi selama 1 tahun sama dengan 50 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun atau sama dengan 200 akseptor selama 6 bulan. Dalam kehidupan sehari-hari kita lihat bahwa asumsi ini tidak seberapa tepat karena umumnya yang hamil lebih dahulu ialah para akseptor yang motivasinya rendah dan kesuburannya rendah (Wiknjosastro, 1999).

Disini metode amenore laktasi sangat efektif untuk mencegah kehamilan dan pencegahan ini 98% jika dilaksanakan secara benar pada 6 bulan pertama pasca

(15)

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi pertanyaan pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah pelaksanaan MAL pada Ibu pasca nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010”.

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan MAL pada Ibu pasca nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden

b. Untuk mengetahui pelaksanaan MAL pada ibu pasca nifas

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti

Menjadikan sarana untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan peneliti dalam hal melakukan penelitian dan sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama pendidikan.

2. Instansi Pendidikan

Sebagai sumber referensi di perpustakaan dan sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa selanjutnya yang ingin melakukan penelitian.

3. Tempat Penelitian

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah cara untuk menghindari/mencegah terjadinya kehamilan akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah terjadinya kehamilan (Depkes, 2003).

Adapun tujuan pelayanan kontrasepsi adalah untuk memberikan dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya NKKBS dan penurunan angka kelahiran yang bermakna (Hartanto, 2004).

Pada dasarnya, cara keja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma). Ada tiga cara untuk mencapai tujuan ini, baik yang kerja sendiri maupun bersamaan. Pertama adalah menekan keluarnya sel telur, kedua menahan masuknya sperma kedalam saluran kelamin wanita dan ketiga adalah menghalangi nidasi (Hartanto, 2004).

(17)

B. Mal (Metode Amenorea Laktasi)

Menyusui secara eksklusif merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien mendapat haid, dan waktunya kurang dari 6 bulan pasca persalinan. Efektifitas dapat mencapai 98% dan sangat efektif bila menyusui lebih dari 8 kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan perlakrtasi (Depkes, Bandung).

Dalam hal ini KB alami dalam menyusui disebut dengan amenorea laktasi (MAL) dimana pengertian MAL adalah menyusui secara ekslusif merupakan suatu metoda kontrasepsi sementara yang cukup efisien dan efektif selama ibu pasca persalinan belum mendapat haid. Waktunya kurang dari 6 bulan pasca persalinan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya (Hubertin, 2006).

C. Cara Kerja KB Metode Amenore Laktasi

(18)

Keuntungan MAL

Untuk bayi : (a) mendapat kekebalan pasif (mendapat antibody perlindungan lewat ASI), (b) sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tubuh kembang bayi yang optimal, (c) terhindar dari keterpurukan terhadap kontaminasi dari air susu lain atau formula atau alat minum yang dipakai.

Untuk ibu : (a) mengurangi post partum, (b) mengurangi resiko anemia, (c) meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi (Saifuddin, 2003).

Kerugian dari kontrasepsi MAL adalah : (1) perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan, (2) mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial, (3) efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid sampai dengan 6 bulan, (4) tidak melindungi terhadap IMS termasuk hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS (Saifuddin, 2003).

Efektifitas dari MAL adalah : (1) efektifitas tinggi, (2) segera aktif, (3) tidak perlu pengawasan medis, (4) tidak perlu obat atau alat, (5) tanpa biaya.

Manfaat MAL pada bayi yaitu suatu makanan yang memiliki asupan gizi yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada bayi, sedangkan pada ibu manfaatnya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Pinem, 2009).

D. Kriteria Seorang Ibu Yang Menggunakan Metode KB Amenorea Laktasi (MAL)

Ada beberapa ibu yang menggunakan metode KB alami mal yaitu : (1) ibu yang

(19)

sampai dua teguk air minum,misalnya pada upacara adat/keagamaan), (4) bayi berusia 6 bulan (Saifuddin, 2003).

E. Instruksi Yang Harus Disampaikan Kepada Ibu Yang Menggunakan MAL : a. Seberapa sering harus menyusui yaitu : (1) bayi disusui secara in demand

(menurut kebutuhan bayi), bayi dibiarkan mengisap pada satu payudara dan setiap satu payudara lama menyusui 15 menit dan mendapat cukup banyak susu. ASI harus diberi setiap kali bayi merasa lapar, (2) biarkan bayi mengisap sampai dia sendiri yang melepskan isapannya, (3) susui juga bayi pada malam hari karena menyusui pad waktu malam membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI, (4) bayi terus menerus disusui walaupun ibu atau bayi sedang sakit.

b. Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai makanan pendamping ASI selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik (berat badan naik sesuia usia, sebulan minimal berat badan naik 0,5 kg, ngompol sedikitnya 6 kali sehari). Bayi tidak memerlukan makanan selain ASI sampai usia 6 bulan. Apabila ibu menggantikan ASI dengan minuman atau makanan lain bayi akan mengisa kurang sering dan akibatnya menyusui tidak lagi efektif sebagai metode kontrasepsi haid : ketika ibu dapat mulai haid lagi,itu pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai menggunakan metode KB lainnya.

(20)

kontrasepsi lainnya, (3) jika suami/pasangan anda berisiko tinggi terhadap IMS, termasuk AIDS, anda harus pakai kondom ketika pakai MAL.

d. Bila ibu menyusui secara tidak eksklusif atau berhenti menyusui maka : ibu perlu memakai atau kontrasepsi lain, melakukan kunjungan ke klinik KB untuk mendapatkan bantuan atau mendapatkan kontrasepsi yang sesuai bagi ibu menyusui yang bekerja, tidak perlu dihentikan, tetapi harus memberi ASI kepada bayi. Walaupun tempat bekerja jauh dari rumah, yaitu dengan cara menyusui bayi sebelum berangkat kerja. Bila tempat kerja dekat dari rumah rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat dan pemberian ASI setiap 3 jam. Hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam (Utami, 2004).

F. Faktor yang mempengaruhi MAL dilihat berdasarkan :

a. Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus dan disertai pelepasan endometrium.

b. Lamanya amenore

Amenore hanya menunda ibu tidak dapat haid dan ini selama 3-6 bulan selama ibu menyusui bayi secara eksklusif.

c. Frekuensi menyusui

Menyusui bayi tidak terjadwal karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya atau ibu sudah meras perlu menyusui bayinya sesering mungkin yang biasanya bayi baru lahir ingin menyusui selama 3 jam.

d. Spooting / perdarahan bercak selama menggunakan MAL

(21)

involus uterus dan mencegah terjadi spooting (perdarahan bercak) selama ibu menggunakan mal sampai bayi berumur 6 bulan dan perdarahan bercak (spooting) pada 8 minggu pertama post partum dan perdarahan ini bukan ovulasi.

e. Kejadian kehamilan

Kejadian kehamilan dalam pemakaian MAL ini relatif sangat kecil, dikarenakan efektifitas pada MAL sangat tinggi mencapai 98% (Sarwono, 2003).

(22)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian yang berjudul Pelaksanaan MAL pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara adalah sebagai berikut :

Skema 3.1. Kerangka Konsep Mal

- Pengertian MAL - Alasan ibu memilih

MAL

- Lamanya amenorea - Frekuensi menyusui - Berhubungan seksual - Spotting/perdarahan

bercak selama menggunakan MAL

(23)

B. Defenisi Operasional No Variabel Definisi

operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

1. 2 3 4 5 6 7 Pelaksanaan MAL pada ibu pasca nifas MAL Alasan ibu memilih MAL Lama amenore Frekuensi menyusui Perdarahan bercak Kejadian kehamilan Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pelaksanaan MAL Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. Apa yang menyebabkan ibu memilih mal untuk mencegah

kehamilan

Dimana ibu tidak haid selama > 6 bulan

Jumlah menyusui dalam sehari

Keluarnya darah lebih sedikit dari darah haid.

Terjadinya

kehamilan saat ibu menggunakan mal Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara - Tinggi : 53,3% Rendah : 46,7% Mudah : 76,7%

Murah : 23,3%

>6 bulan 96,7%

(24)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Metode Amenore laktasi pada Ibu pasca Nifas di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara tahun 2010.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah seluruh ibu bersalin yang sedang menyusui bayi sebanyak 30 ibu bersalin selama periode Desember 2009 – Mei 2010 di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara.

2. Sampel

Besar sampel pada penelitian ini adalah 30 orang dengan menggunakan teknik total sampling.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara tahun 2010. 2. Waktu penelitian

(25)

D. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan setelah mendapat surat izin Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan persetujuan dari Klinik Kasih Ibu Binjai Utara. Setelah mendapat izin dalam pengumpulan data, maka dilakukan pendekatan kepada responden. Peneliti mengakui hak – hak responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidak sediaan untuk menjadi subjek penelitian.

Peneliti melindungi subjek dari kerugian material, nama baik, bebas dari tekanan fisik dan psikologis yang mungkin timbul akibat penelitian ini. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden peneliti tidak mencantumkan nama responden (anonymity). Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya

kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian (Hidayat, 2007).

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan yang ada, yang disusun berdasarkan daftar pustaka.

Bagian pertama yaitu kuesioner data karakteristik responden yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pengertian, alasan, hubungan seksual, lamanya, frekuensi menyusui, perdarahan, kejadian kehamilan.

(26)

F. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini dimulai setelah peneliti menerima surat izin dari institusi yaitu Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari lokasi penelitian yaitu Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara. Pada langkah pertama dalam mengumpulkan data, peneliti mendatangi ibu nifas yang sedang menyusui bayi. Kemudian menanyakan kepada ibu untuk persetujuan menjadi responden secara sukarela serta menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan kepada calon responden, kemudian peneliti memberikan kuesioner penelitian sambil mendampingi responden selama lima belas menit dalam pengisian kesioner. Pengumpulan data dalam penelitian ini berlangsung enam bulan dan dilaksanakan setiap minggu, dalam satu bulan mendapatkan sekitar 2 responden sehingga jumlah hasil data responden yang terkumpul sebanyak 30 data responden. Selanjutnya data yang telah terkumpul tersebut dianalisa.

G. Analisis Data

(27)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitan diperoleh 30 responden yang dikumpul dari Bulan Desember 2009 - Mei 2010 bertempat di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara dan hasil penelitian ini diperoleh dengan wawancara dan setiap orang waktunya 15 menit. Penelitian ini berupa karakteristik responden dan evaluasi pelaksanaan yang berupa Tujuan yaitu mengetahui pengertian MAL, alasan ibu memilih MAL, lamanya amenore, frekuensi menyusui, hubungan seksual, perdarahan bercak/spooting, dan kejadian kehamilan.

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap Ibu-ibu yang menggunakan MAL di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai tentang pelaksanaan penggunaan MAL pada ibu

(28)

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden

B. No Karakteristik Jumlah %

1 Umur - < 25 tahun - 25 – 30 tahun - > 30 tahun

5 24 1 16,7 80,0 3,3

Jumlah 30 100

2 Pendidikan - SMP - SMA - D3 - S1 3 10 14 3 10,0 33,3 46,7 10,0

Jumlah 30 100

3 Pekerjaan - IRT - Wiraswasta - PNS 22 3 5 73,3 10,0 16,7

Jumlah 30 100

(29)

2. Evaluasi Pelaksanaan Penggunaan MAL pada Ibu Pasca Nifas 2.1. Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pengertian MAL

Adapun tabel distribusi frekwensi responden berdasarkan pengertian MAL dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengertian MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

No Pengertian MAL n %

1 Mendengarkan istilah MAL a. Pernah

b. Tidak pernah

22 8

73,3 26,7 2 Tahu menyusui dapat mencegah kehamilan

a. Tahu b. Tidak Tahu

19 11

63,3 36,7 3 Sumber informasi tentang MAL

a. Dokter b. Bidan c. Teman-teman 5 11 14 16,7 36,7 46,7 4 Pemilihan MAL mendapat konseling

a. Sudah b. Belum 15 15 50,0 50,0

(30)

2.2. Tingkat Pengertian MAL

Adapun tabel tingkat pengertian MAL responden dalam pelaksanaan MAL adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2.2

Tingkat Pengertian MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

No Pengertian MAL n %

1 2

Tinggi Rendah

16 14

53,3 46,7

Pada tabel 5.2.2 diketahui bahwa tingkat pengertian MAL dalam pelaksanaan penggunaan MAL pada responden mayoritas sebanyak 16 orang (53,3%).

[image:30.612.118.546.179.258.2]

2.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Ibu memilih MAL Hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 5.3.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Ibu Memilih MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara tahun 2010

No Alasan Memilih MAL n %

1 Mengapa ibu memilih MAL a. Murah

b. Mudah

7 23

23,3 76,7

[image:30.612.113.548.433.532.2]
(31)

2.4. Distribusi Frekuensi Mengenai Hubungan Seksual Dalam Pelaksanaan MAL Pada Ibu Pasca Nifas

[image:31.612.114.548.216.530.2]

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi responden mengenai hubungan seksual pada pelaksanaan penggunaan MAL pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.4.

Distribusi Frekuensi Mengenai Hubungan Seksual Dalam Pelaksanaan MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

No Hubungan Seksual n %

1 Pertama kali melakukan Hubungan Badan

a. Setelah 40 hari b. Di bawah 40 hari

19 11

63,3 36,7

2 Berhubungan badan dalam 1 minggu a. 1 kali/minggu

b. 2 kali/minggu

8 22

26,7 73,7 3 Menggunakan MAL mempengaruhi

kenikmatan berhubungan badan a. Tidak

30 100

(32)

2.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lamanya Amenore

[image:32.612.116.547.203.349.2]

Adapun tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan lamanya amenore dalam pelaksanaan MAL adalah sebagai berikut :

Tabel 5.5.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lamanya Amenore Dalam Pelaksanaan MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

No Lamanya Amenore n %

1 Lama menggunakan MAL a. 0-3 bulan

b.0-6 bulan

1 29

3,3 96,7 2 Pernah haid selama 6 bulan pertama

menyusui a. Tidak pernah

30 100

(33)

2.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Frekuensi Menyusui

[image:33.612.113.549.178.550.2]

Adapun tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi menyusui dalam pelaksanaan MAL adalah sebagai berikut:

Tabel 5.6.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Frekuensi Menyusui Pada Ibu yang Melaksanakan MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

No Frekuensi Menyusui n %

1 Berapa jam sekali Ibu menyusui a.Kurang dari 3 jam

b.3-4 jam

c.Lebih dari 4 jam

18 8 4 60 26,7 13,3 2 Lama ibu menyusui

a.<20 menit b.20-30 menit c.>30 menit 3 20 7 10 66,7 23,3 3 Selama di tempat kerja ibu menyusui

a.Tidak 8 26,7

4 Bekeja berapa jam sehari a.< 7 jam

b.> 8 jam

7 1

23,3 3,3 5 Waktu bekeja ibu membawa bayi

ketempat kerja

a.Tidak 8 26,7

(34)

Menurut teori menyusui yang benar untuk mal < 4 jam, jadi dapat dilihat dalam table sebanyak 86% telah melakukannya.

2.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perdarahan Bercak dalam Pelaksanaan MAL pada Ibu Pasca Bersalin

[image:34.612.112.549.262.366.2]

Adapun tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan perdarahan bercak dalam pelaksanaan MAL adalah sebagai berikut :

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perdarahan Bercak dalam Pelaksanaan MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

No Perdarahan Bercak n %

1 Selama menggunakan MAL adakah terjadi perdarahan

a.Tidak terjadi 30 100

(35)

2.8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Kehamilan Pada Pelaksanaan Penggunaan MAL pada Ibu Pasca Bersalin

[image:35.612.115.548.231.492.2]

Adapun tabel distribusi frekuensi responden berdasarkan kejadian kehamilan pada pelaksanaan MAL adalah sebagai berikut:

Tabel 5.8.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Kehamilan Pada Pelaksanaan MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010

No Kejadian Kehamilan n %

1 Memakai MAL pernah terjadi

kehamilan a. Pernah b. Tidak 0 30 0 100

2 Selama menyusui ibu takut hamil a. Ya b. Tidak 9 21 30,0 70,0 3 Setelah penggunaan MAL apakah ibu

melakukan tes urine a. Ya b. Tidak 26 4 86,7 13,3

Pada tabel 5.8 diketahui bahwa responden mayoritas memakai MAL Tidak pernah terjadi kehamilan sebanyak 30 orang (100%), selama menyusui tidak takut hamil sebanyak 21 orang (70,0%), dan setelah penggunaan MAL yang melakukan tes urine sebanyak 26 orang (86,7%).

B. Pembahasan

(36)

kehamilan. Disamping itu mereka memperoleh informasi tentang MAL dari tenaga kesehatan hanya 53,4% dari Bidan dan Dokter dan 50% atau separuh dari mereka yang mendapat konseling dari tenaga kesehatan dalam pemilihan MAL untuk mencegah kehamilan (Tabel 5.2.1), setelah dilakukan perhitungan statistic lebih lanjut didapatkan hanya setengah responden (53,4%) yang mengerti tentang MAL (Tabel 5.2.2).

Alasan Ibu memilih menyusui dapat mencegah kehamilan (MAL) 76% dari mereka karena mudah dan selebihnya karena murah, disini dapat kita lihat bahwa ternyata responden lebih memperhatikan efektifitasnya dan penggunaan nya dari pada biaya yang dikeluarkan.

63,3% dari responden melakukan hubungan seksual setelah 40 hari masa nifas, selebihnya sebelum masa nifas dan 73,7% melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu. Jadi terlihat disini bahwa sebagian besar responden adalah masih aktif dalam berhubungan seksual, ini dapat kita lihat juga bahkan 1/3 dari mereka melakukan sebelum masa nifas dan ini didukung oleh usia mereka yang masih muda 96,2% masih berusia 22 tahun.

Hampir semua responden memanfaatkan menyusui untuk mencegah kehamilan (MAL) dan hanya 1 orang responden menyusui eksklusif sampai dengan 3 bulan dengan alasan kesibukan pekerjaan, dan dia menggunakan KB suntik dan seluruh responden tidak pernah mengalami haid.

(37)

tidak menyusui oleh karena, ibu yang bekerja kurang dari 7 jam lebih banyak melakukan dan ibu masih sempat menyusui anaknya.yang mana batas maksimal ASI eksklusif adalah 4 jam sekali, sehingga walaupun ibu bekerja masih bisa melaksanakan MAL (Tabel 5.2.6).

Semua responden tidak pernah mengalami perdarahan bercak dan ini mungkin karena 90% responden melaksanakan metode kontrasepsi secara benar dan juga seluruh responden setelah menggunakan MAL tidak terjadi kehamilan yang dibuktikan dengan 86,7% dari mereka melakukan tes urine dengan hasil negatif, walaupun demikian ¾ dari mereka takut hamil.

(38)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengertian MAL pada ibu pasca nifas diperoleh sebanyak 53,3 % ibu mengerti tentang MAL.

2. Mayoritas ibu memilih MAL sebanyak 76,7% dengan alasan mudah.

3. Mayoritas (100%) ibu-ibu yang melaksanakan MAL mengurangi frekuensi dan kenikmatan seksual.

4. Ibu yang mengalami haid lebih dari 3 bulan selama menggunakan MAL sebanyak 96,7%.

5. Mayoritas ibu yang menyusui anaknya secara benar menurut metode MAL (< 4 jam) sebanyak 86,7%.

6. Seluruh ibu (100%) mengalami perdarahan bercak selama 6 bulan melaksanakan MAL.

7. Seluruh ibu (100%) tidak mengalami kehamilan selama 6 bulan pelaksanaan MAL.

B. Saran

(39)

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan menggunakan sampel yang lebih besar untuk dapat dilihat angka kegagalan pelaksanaan MAL.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Retna, S, (2009), Asuhan Kebidanan Nifas, Cetakan Ketiga, Jakarta. Rustam, M, (1998), Sinopsis Obstetri dan Patologi, Edisi-2, Jakarta, EGC. Notoatmodjo, S, (2003), Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S, (2003), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi Pertama, Jakarta.

Pinem, S, (2009), Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi, Edisi kedua, Jakarta. Sastrawinata, S, (2003), Obstetri dan Ginekologi, Edisi Kedua, Bandung. Sastroasmoro, S, (2006), Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta. Utami.R, (2004), Bayi Sehat Berkat Asi Eksklusif, Edisi I, Jakarta: EGC

Wiknjosastro Hanifa, 1999, Ilmu Kebidanan, Edisi kedua, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin, Abdul Bari, (2003), Perilaku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Depkes, RI, (2003), Keluarga Berencana, Jakarta.

Hartanto, H, (2004), Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan.

Depkes, RI, (2002), Keluarga Berencana, Bandung.

Hubertin, SP, (2006), Konsep Penerapan ASI Ekslusif, Jakarta, EGC.

Manuaba, Ida, (2001), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Edisi I, Jakarta : EGC.

Sperof, G, (2005), Pedoman Klinis Kontrasepsi, Edisi Empat, Jakarta : EGC.

BKKBN, (2005), Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi, Gender, Edisi Revisi, Jakarta.

(41)

Ridwan, (2009), Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta.

(42)

KUESIONER PENELITIAN

PELAKSANAAN METODE AMENORE LAKTASI PADA IBU PASCA NIFAS DI KLINIK BERSALIN KASIH IBU

BINJAI UTARA TAHUN 2010

No. Responden : Nama Responden :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar, berilah tanda silang pada salah satu jawaban

1. Pernahkah ibu mendengar istilah Metode Amenore Laktasi ? a. Pernah

b. Tidak pernah

2. Sudahkah ibu tahu kalau menyusui dapat mencegah kehamilan ? a. Tahu

b. Tidak Tahu

3. Dari mana ibu mendapat informasi tentang Metode Amenore Laktasi ? a. Dokter

b. Bidan

c. Teman-teman d. Suami

4. Pemilihan MAL ini apakah ibu sudah mendapatkan konseling ? a. Sudah

(43)

c. Selalu

d. Sama sekali tidak

5. Mengapa ibu memilik Metode Amenore Laktasi ? a. Murah

b. Mudah

c. Tidak mereporkan

d. Tidak mengganggu hubungan seksual

6. Berapa lama ibu menggunakan Metode Amenore Laktasi ? a. 0-3 bulan

b. 0-6 bulan c. 8 bulan d. 1 tahun

7. Apakah ibu pernah haid selama 6 bulan pertama menyusui a. Pernah

b. Tidak pernah c. Selalu haid d. Sama sekali tidak

8. Berapa kali haid selama 6 bulan pertama memberi Asi eksklusif a. 1 kali

b. 2 kali c. 3 kali

(44)

9. Setelah 40 hari pasca persalinan pasca nifas, kapan pertama kali ibu berhubungan badan ?

a. Dibawah 40 hari b. Setelah 40 hari

10. Berapa kali dalam seminggu ibu berhubungan badan ? a. 1 kali seminggu

b. 2 kali seminggu c. 3 kali seminggu d. Tidak pernah

11. Apakah ibu selama mengunakan MAL mempengaruhi kenikmatan berhubungan badan ?

a. Ya b. Tidak

c. Tidak sama sekali d. Selalu mempengaruhi

12. Berapa jam sekali ibu menyusui bayi ? a. Kurang dari 3 jam

b. 3-4 jam

c. Lebih dari 4 jam

13. Selama ibu bekerja apakah ibu rajin menyusui bayi ? a. Ya

(45)

d. Kadang-kadang

14. Setiap kali ibu menyusui lamanya ? a. 10 menit

b. 20 menit c. 30 menit d. 1 jam

15. Ibu bekerja berapa jam sehari ?

a. ≤7 jam

b. ≥8 jam

c. 10 jam d. 12 jam

16. Apakah sewaktu bekerja ibu membawa bayi ketempat kerja ? a. Ya

b. Tidak

c. Kadang-kadang d. Sama sekali tidak

17. Selama menggunakan Metode Amenore Laktasia adakah terjadi perdarahan ? a. Ya

b. Tidak ada

18. Selama ibu memakai Metode Amenore Laktasi ini pernakah terjadi kehamilan ? a. Pernah

b. Tidak pernah c. Sama sekali tidak d. Sekali waktu

19. Apakah selama ibu menyusui ibu merasa takut hamil ? a. Ya

b. Tidak

(46)

20. Untuk mengetahui kejadian kehamilan apakah ibu selama ini melakukan tes urine ?

a. Ya b. Tidak

Gambar

Tabel 5.1  Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengertian MAL di Klinik Kasih Ibu Binjai
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Alasan Ibu Memilih MAL
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Mengenai Hubungan Seksual Dalam Pelaksanaan MAL di
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pandangan dari masyarakat sudah dapat dipastikan tidak jauh berbeda dengan pandangan-pandangan dari pemerintah, tokoh agama serta tokoh masyarakat. Penguburan di

Pictures at an Exhibition secara crossover dalam format band seperti Mekong Delta, namun terdapat beberapa perbedaan seperti penggunaan instrumen, penggarapan teknik, dan

Berdasarkan hasil temuan diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa variabel ketiadaan denda dan ketiadaan agunan ini kedua- duanya berpengaruh langsung terhadap

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh user untuk menjalankan game Marble Pongo adalah sebuah iPhone yang dikeluarkan oleh Apple Inc, dengan spesifikasi sebagai

Dengan demikan pada penelitian ini bermaksud untuk membuat media promosi melalui video yang harapkan bermanfaat dan membantu untuk Fave hotel LTC Glodok Jakarta

grade one to six and sampling the chapters from each coursebook (2) Incorporate series of coursebooks from only one primary level with including all the chapters in

Solusi yang dihasilkan dari proses mediasi tidak harus sesuai dengan standar legal, tetapi dapat dihasilkan dari proses kreatifitas. Oleh karena itu proses mediasi lebih

1 Perushaan saya memberikan hukuman kepada karyawan yang melanggar peraturan.. 2 Perusahaan saya memberikan hukuman untuk memperbaiki