Populasi dan Sampel
Populasi
Teknik sampling
Dosen
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas;
obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karateristik yang
Teknik sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Teknik sampling
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi
a. Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang adadalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota
Teknik sampling
- Probability Sampling
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang
Teknik sampling - Probability Sampling
C. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi -strata tetapi kurang proporsinal.
Misalnya pegawai dari PT tertentu mempunyai lulusan S3: 3 orang,
S2: 4 orang, S1: 90 orang, SMU 800 orang, SMP 700 orang , maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok - terlalu kecil bila
dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP.
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas.
Misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk
Teknik sampling -
Nonprobability Sampling
2. Nonprobability Sampling
Nonprabability Sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
a. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang.
Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai
dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari
Teknik sampling -
Nonprobability Sampling
b. Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diiginkan.
Sebagai contoh, akan melakukan penelitian terhadap pegawai
golongan 11, dan penelitian dilakukan secara kelompok.
Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota
peneiiti berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas sesuai dengan karateristik yang ditentukan (golongan 11) sebanyak 20 orang.
c. Sampling Aksidental
Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
Teknik sampling -
Nonprobability Sampling
d. Sampling Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian
tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
e. Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
Teknik sampling -
Nonprobability Sampling
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang
menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian
Desain Pengukuran
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
Skala Likert
Skala
Likert’s
digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa
yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju
skor 5
b. Setuju
skor 4
c. Tidak ada pendapat
skor 3
d. Tidak setuju
skor 2
Skala Gudman
Skala
Guttman
akan memberikan respon
yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya
Tidak
Baik
Buruk
Pernah
Belum Pernah
Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan
ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan
.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?
1. Sangat Buruk
Skala Rating
Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif
.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank
CBA:
5 4 3 2 1
Kebersihan ruang parkir Bank
CBA:
DESAIN SKALA
Skala dalam penelitian ada lima tingkatan:
Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya
digunakan untuk memberikan kategori saja
Contoh:
Wanita
1
Skala Ordinal
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan belum jelas.
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……… 1
Moro ……… 3
Matahari ……….. 5
Rita I ………. 2
Rita II ……… 4
Skala Interval
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, namun belum memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak
.
Contoh:
1.
Skala Pada Termometer
2.
Skala Pada Jam
Skala Rasio
Adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak .
Contoh:
1. Berat Badan
2. Pendapatan
Ringkasan Tentang Skala
Skala Tipe Pengukuran
Kategori Peringkat Jarak Perbandingan
Nominal Ya Tidak Tidak Tidak
Ordinal Ya Ya Tidak Tidak
Interval Ya Ya Ya Tidak
Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
1.
Mengurangi kerepotan
2.
Jika populasinya terlalu besar maka akan ada
yang terlewati
3.
Dengan penelitian sampel maka akan lebih
efesien
4.
Seringkali penelitian populasi dapat bersifat
merusak
5.
Adanya bias dalam pengumpulan data
6.
Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian
ILustrasi Sampel Yang Baik
Popula si
Popula
si Sampel
Sampel
Populas
Populas
PERMASALAHAN DALAM
SAMPEL
Pertimbangan Dalam
Menentukan Sampel
1.
Seberapa besar keragaman populasi
2.
Berapa besar tingkat keyakinan yang kita
perlukan
3.
Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat
diterima
Prosedur Penentuan Sampel
Identifikasi populasi tarjet Identifikasi populasi tarjet
Memilih Kerangka sampel Memilih Kerangka sampel
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel Merencanakan Prosedur
Pemilihan Unit Sampel
Menentukan ukuran Sampel Menentukan ukuran Sampel
Menentukan unit sampel Menentukan unit sampel
Populasi
Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992
Populasi
Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed Angkatan 1992
Kerangka sampel
No Nama 01 Suli
02 Rofiq
03 Prio …. 95 Malik
Kerangka sampel
No Nama 01 Suli 02 Rofiq
03 Prio …. 95 Malik
Teknik sampling
Probablitas: Simple random Sampling
Teknik sampling
Probablitas: Simple random Sampling
Prosedur
Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian
Prosedur
Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan pengundian
Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang
Menentukan ukuran sampel
Misal sampel yang ditetapkan 20 orang
Unit sampel
Berdasarkan undian diperoleh sampe: 02,05,01,08,65,85,92, 18,17,15,13,25,27,29,45,44,42,
Unit sampel
Pedoman Menentukan Jumlah
Sampel
1.
Pendapat Slovin
21
Ne
N
n
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
2. Interval Penaksiran
Untuk menaksir parameter rata-rata
2 2 / e Z
n
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa
standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 0,05,?
Untuk menaksir parameter proporsi P
/22
2
e pq Z
n
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan
3. Pendekatan Isac Michel
2 2 2 2 2 S Z Nd S NZ n Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen Unsoed yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 5 persen ?
62 ) 25 , 0 ( ) 96 , 1 ( ) 05 , 0 )( 175 ( ) 25 , 0 ( ) 96 , 1 )( 175 ( 2 2 2 2 2 n
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P pq Z Nd pq NZ n 2 2
2
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen
unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
penyimpangan sebesar 0,10.?
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Sampling Teknik Sampling
Probability Sampling
Probability Sampling Non Probability Sampling Non Probability
Sampling
Simple Random Sampling
Stratified Sampling
Propotional
Disproportional
Cluster Sampling
Double Sampling
Simple Random Sampling
Stratified Sampling
Propotional
Disproportional
Cluster Sampling
Double Sampling
Convenience Sampling
Purposive sampling
Judgement Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
Convenience Sampling
Purposive sampling
Judgement Sampling
Quota Sampling
Simple Random Sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen
populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
Populasi
Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel
Stratified Random Sampling
Adakalanya
populasi yang ada
memiliki strata
atau tingkatan dan
setiap tingkatan
memiliki
karakteristik
sendiri
Strata Anggota Popula si Persenta se (%) Sampel1 2 3 4 = (3 x
50)
SD 150 37,5 19
SMP 125 31,25 16
SMU 75 18,75 9
Sarjana 50 12,5 6
Disproposional Random
Sampling
Strata Anggota Populasi
Persentase (%)
Sampel proporsional
Sampel Non proprsional
1 2 3 4 = (3 x 50) 5
SD 150 37,5 19 18
SMP 125 31,25 16 15
SMU 122 30,5 15 14
Sarjana 3 0,75 0 3
Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik
stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen
Purwokerto
Purwokerto utara
Purwokerto selatan
Purwokerto barata
Purwokerto timur
Baturaden
Sokaraja
Purwokerto
Purwokerto utara
Double Sampng/Multyphase
Sampling
Double sample
(sampel ganda) sering juga disebut
dengan istilah
sequential sampling
(sampel berjenjang,
multiphase-sampling
(sampel multi tahap).
Purwokerto Pwt-Utara Pwt-Selatan Pwt-Barat Pwt-Timur Baturaden Sokaraja Purwokerto Pwt-Utara Pwt-Selatan Pwt-Barat Pwt-Timur Baturaden Sokaraja Pwt-Utara Grendeng Sumampir Bancatkembar Buaran Kararangwangka l karanggintung Pwt-Utara Grendeng Sumampir Bancatkembar Buaran Kararangwangka l karanggintung Sumampir
Rw I Rw II
Rw III
Rw IV
Sumampir
Rw I Rw II
Rw III
Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik
Sumber Kesalahan dalam
Rencana Penelitian
•
Isaac dan Michael (1981)
1. Surrogate information error
,
variasi /
perbedaan antara data atau
informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan permasalahan
2. Measurement error
,
perbedaan
antara informasi / data yang
3. Experimental error
,
perbedaan
antara pengaruh sebenarnya dari
variabel bebas (faktor eksperimen)
dengan pengaruh yang nampak
4. Population specification error
,
perbedaan antara populasi yang
diperlukan untuk memberikan
5. Frame error
,
perbedaan antara
populasi yang dinyatakan atau
didefinisikan oleh si peneliti dengan
daftar unit atau anggota populasi
6. Sampling error
,
perbedaan antara
sampel representatif dengan
sampel yang diperoleh dengan
7. Selection error
,
perbedaan antara
sampel representatif dengan
sampel yang diperoleh dengan
memakai metode pemilihan
8. Nonresponse error
,
perbedaan
antara sampel yang terpilih dengan