S
ELASA,
27
O
KTOBER2015
IHSGM
ARKETM
OVEMENTMengawali pekan terakhir di bulan Oktober, IHSG kembali menguat 0,8% ke level 4.691,7 berkat sentimen positif dari kinerja emiten 3Q15. Investor asing juga kembali mencatatkan transaksi beli bersih mencapai Rp4,68 triliun di seluruh pasar. Nilai transaksi di lantai bursa pada hari Senin melonjak karena rights issue HMSP senilai Rp20,4 triliun. Mayoritas indeks sektoral pun berakhir di zona hijau, terutama saham-saham perbankan, tambang, dan infrastruktur. Sementara itu nilai tukar Rupiah terhadap USD kembali stagnan, di level Rp13.648 dari sebelumnya di akhir pekan pada level Rp13.621,0. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed cenderung melemah mengekor bursa saham global yang tengah terkoreksi.
G
LOBALU
PDATEPasar saham AS bergerak flat di tengah penantian pasar menjelang meeting the Fed yang akan dilaksanakan hari Selasa waktu setempat yang akan membahas kebijakan ekonomi serta rencana penaikkan suku bunga AS. Saham-saham yang terkoreksi paling dalam antaralain saham Apple (-3,2%) dan saham-saham energi akibat harga minyak dunia yang masih melemah. Indeks Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq masing-masing ditutup pada level 17.623,2 (-0,1%), 2.071,2 (-0,2%) dan 5.034,7 (+0,1%). Sementara itu bursa saham Eropa melemah, di tengah pertimbangan para pelaku pasar akan dampak dari ECB yang segera menambah stimulus ekonominya serta kebijakan suku bunga China yang baru saja diturunkan. Indeks Stoxx50 dan FTSE 100 kompak diakhiri di zona negatif, masing-masing ditutup pada level 3.414,6 (-0,3%) dan 6.417,0 (-0,4%).
R
ESULTU
PDATEBBTN – BUY (TP Rp 1.415,-)
laba bersih naik signifikan sebesar 61,9% YoY di 9M15;
NPL membaik berada di level 4,5%;
Penyaluran kredit perseroan tumbuh sebesar 19% YoY;
DPK perseroan pada periode yang sama tumbuh 22,2% YoY;
Maintain BUY.
E
CONOMICU
PDATEPemerintah mengesahkan PP tentang Pengupahan
N
EWSH
IGHLIGHTSBUMI tak perpanjang moratorium utang
2016, JSMR akan right issue
PTPP siapkan capex Rp 2 triliun tahun depan
ADHI alokasikan capex Rp 1 triliun
SMMA batalkan pinjaman US$ 150 juta ke BRAU
3Q15, laba bersih BDMN turun 10%
Statistik Close Prev % chg
IHSG 4,691.7 4,653.1 0.8 Nilai (Rp Miliar) 25,712.7 6,394.0 302.1 Volume (jt saham) 6,470.7 6,543.0 -1.1 Net asing (Rp miliar) 4,680.9 406.7 1,051.1 Sumber: LOTS
GRAFIK IHSG
Sumber: LOTS
BURSA DUNIA
Indeks Close Prev % chg
Dow Jones 17,623.1 17,646.7 -0.1 S&P 500 2,071.2 2,075.2 -0.2 Nasdaq 5,034.7 5,031.9 0.1 DJ Euro Stoxx 3,414.6 3,425.8 -0.3 FTSE 100 6,417.0 6,444.1 -0.4 Nikkei 225 18,947.1 18,825.3 0.6 Hang Seng 23,116.3 23,151.9 -0.2 Shanghai 3,429.6 3,412.4 0.5 KOSPI 2,048.1 2,040.4 0.4 STI 3,083.1 3,068.5 0.5 KLSE 1,706.8 1,710.9 -0.2 SET 1,424.2 1,416.1 0.6 Sensex 27,362.0 27,470.8 -0.4 Sumber: Bloomberg HARGA KOMODITAS
Komoditas (USD) Close Prev % chg
Minyak Mentah 44.0 43.7 0.8 Kelapa Sawit 2,208.0 2,208.0 0.0 Nikel 10,430.0 10,488.5 -0.6 Timah 15,597.0 15,830.0 -1.5 Emas 1,163.0 1,164.6 -0.1 Batubara2 47.7 47.1 1.2 Batubara1 61.8 61.8 0.0 Tepung terigu 173.1 197.4 -12.3 Karet 1.3 1.3 0.0 Sumber: Bloomberg
*) Dalam Ringgit Malaysia 1) Hargamingguan, Newcastle index 2) CIF ARA 1yr-forward price
SAHAM DUAL LISTING
Emiten Close* Eq. Rp % chg
TLKM 41.0 2,799.9 1.7 TINS 0.0 513.0 -2.4 ANTM 0.0 392.3 74.2 *) Penutupan terakhir (USD/saham) Sumber: Bloomberg INDIKATOR EKONOMI
Kurs Close Prev % chg
IDR/USD 13,648.0 13,621.0 -0.2
BI Rate dan Inflasi MoM YoY
Inflasi, Sep 2015 -0.05% 6.83% BI rate, Okt 2015 7.50% Sumber: BPS, BI dan Bloomberg
S
ELASA,
27
O
KTOBER2015
D
AILY
V
IEW
Hal.| 2
Result Update
BBTN – BUY (TP Rp 1.415,-)
Interim Result
9M14 9M15 growth FY15F cover 2Q15 3Q15 growth
P/L (In Rp billion)
Net Interest Income 3,984 4,958 24.4% 6,972 71% 1,633 1,771 8.5%
Operating expenses (3,020) (3,366) 11.5% (4,811) 70% (1,241) (1,073) -13.5%
PPOP 1,555 2,377 52.9% 3,136 76% 863 956 10.8%
Provision (505) (658) 30.3% (810) 81% (81) (388) 379.0%
Non op. inc (exp)- net (1) 15 n.a. (1) -1521% 7 13 85.7%
Pre-tax profit 1,049 1,735 65.4% 2,325 75% 600 572 -4.7% Income tax (294) (513) 74.5% (634) 81% (171) (181) 5.8% Net Profit 755 1,222 61.9% 1,692 72% 429 391 -8.9% KFR NIM 4.4% 4.8% 4.9% 4.7% 4.8% Total CAR 14.3% 15.8% 16.0% 14.8% 15.8% LDR 108.5% 105.7% 110.3% 109.9% 105.7% CASA to Deposits 45.8% 46.5% 49.0% 47.3% 46.5% NPL - gross 4.9% 4.5% 3.9% 4.7% 4.5% Provisioning coverage 27.6% 32.9% 31.4% 29.8% 32.9%
Source: Company data and Lautandhana Research
BBTN berhasil membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan sebesar 61,9% YoY di 9M15 mencapai Rp 1,2 triliun vs Rp 755 miliar di 9M14. Pendapatan bunga bersih perseroan di periode yang sama tumbuh 24,4% YoY dari Ro 3,98 triliun menjadi Rp 4,96 triliun. Secara kuartalan, perseroan menaikkan beban provisi yang signifikan di 3Q15 Rp 388 miliar vs Rp 81 miliar di 2Q15 sebagai antisipasi untuk meminimalkan resiko kredit macet sejalan dengan perlambatan ekonomi global. Alhasil, laba bersih BBTN di 3Q15 terkoreksi 8,9% QoQ menjadi Rp 391 miliar vs Rp 429 miliar di 2Q15, sedangkan pendapatan bunga bersih perseroan masih dapat tumbuh 8,5% QoQ mencapai Rp 1,77 triliun;
Kualitas Aset BBTN terus membaik secara YoY dan QoQ dimana NPL di 3Q15 berada di level 4,5% dibandingkan dengan 3Q14 4,85% dan 2Q15 di level 4,7%. Untuk NPL segmen KPR subsidi membaik ke level 3,55% (vs 4,99% di 3Q14 dan vs 4,21% di 2Q15) sedangkan NPL KPR non subsidi cenderung stabil berada di level 3,31% di 3Q15 vs 3,32% di 2Q15. Perbaikan kualitas aset ini dikontribusikan dari program restrukturisasi pinjaman senilai Rp 1,1 triliun dan adanya wrtite off senilai Rp 243 miliar;
Penyaluran kredit perseroan tumbuh sebesar 19% YoY dari Rp 110 triliun menjadi Rp 131,6 triliun yang masih didominasi kredit segmen perumahan yang tumbuh 20,4% YoY. KPR subsidi sendiri tumbuh 24,2% YoY mencapai Rp 40 triliun (vs Rp 32,3 triliun di 9M14) sedangkan KPR non subsidi bertumbuh 16,7% YoY mencapai Rp 51,5 triliun vs Rp 44,2 triliun;
DPK perseroan pada periode yang sama tumbuh 22,2% YoY menjadi Rp 124,5 triliun. CASA ratio mengalami peningkatan dari 45,8% menjadi 46,5% ditopang oleh laju kenaikan giro yang signifikan sebesar 47,6% YoY mencapai senilai Rp 30,7 triliun, yang didominasi oleh dana subsidi FLPP dari Pemerintah. LDR perseroan berada di level 105,7% dengan CAR mengalami peningkatan ke level 15,8% (vs 14,3%);
Berdasarkan penutupan kemarin, BBTN diperdagangkan pada valuasi PBV 2016F 0,81x dan masih menawarkan potensi kenaikan sebesar 19%. Maintain BUY.
Economic Update
Pemerintah mengesahkan PP tentang Pengupahan
Sejalan dengan Paket ekonomi IV yang telah diluncurkan pada 15 Oktober 2015, Pemerintah telah mengesahkan Peraturan Pemerintah (PP) no 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. Beberapa poin mengenai PP tersebut, sebagai berikut:
1. Kebijakan Pengupahan meliputi
- Upah Minimum - Upah kerja lembur
- Upah tidak masuk kerja karena berhalangan - Upah karena menjalankan hak waktu istirahat - Bentuk dan cara pembayaran upah
- Denda dan potongan upah
- Struktur dan skla pengupahan proporsional
2. Upah Minimum Provinsi
- UMP ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
- Komponen KHL ditinjau tiap 5 tahun oleh menteri dengan mempertimbangkan kajian Dewan pengupahan Nasional
- Formula UMP = UMP tahun berjalan + (inflasi + Pertumbuhan ekonomi x UMP tahun berjalan)
3. Upah Minimum Kabupaten/Kota
- Gubernur dapat menetapkan upah minimum kabupaten/kota
- Upah minimum kabupaten/kota harus lebih besar dari Upah Minimum Provinsi di provinsi yang bersangkutan
4. Upah Minimum Sektoral
- Gubernur dapat menetapkan Upah minimum Sektoral sesuai dengan kesepakatan dengan asosiasi dan serikat pekerja
- Penetapan upah minimum dilakukan setalah mendapat saran dari dewan pengupahan provinsi
- Upah minimum sektoral kabupaten/ kota harus lebih besar dari upah minimum sektoral provinsi yang bersangkutan
5. Upah bila terjadi pailit dan denda akibat upah
- Bila perusahaan dinyatakan pailit, maka pembayaran upah pekerja/buruh didahulukan pembayarannya.
- Denda akibat keterlambatan pemberian upah, denda 5% mulai hari keempat hingga hari kedelapan dan ditambah 1% tiap hari keterlambatan hingga maksimal 50% dari upah. Dengan peraturan baru ini, Kepala daerah dapat menyusun UMP tahun 2016 dengan formula baru sesuai dengan PP baru ini, dan mengumumkan secara serentak pada awal November 2015.
S
ELASA,
27
O
KTOBER2015
D
AILY
V
IEW
Hal.| 4
News Highlights
C
ORPORATEBUMI tak perpanjang moratorium utang
Status perlindungan utang (moratorium) BUMI telah berakhir 24 Oktober 2015 lalu. Berdasarkan kesepakatan dengan kreditur dan bond holder, BUMI memutuskan untuk tidak memperpanjang moratorium utang yang dilakukan Pengadilan Singapura tersebut. BUMI melalui 3 anak usahanya yaitu Bumi Capital Pte. Ltd., Bumi Investment Pte. Ltd., dan Enercoal Resources Pte. Ltd. sebelumnya mengajukan permohonan moratorium pada akhir 2014 atas utang obligasi senilai US$ 1,37 miliar. Pengadilan Singapura melarang pengalihan aset sejumlah anak usaha BUMI.
2016, JSMR akan right issue
JSMR akan ekspansi ruas jalan tol baru, didukung pemerintah berupa PMN. Suntikan modal pemerintah akan masuk ke JSMR melalui mekanisme rights issue yang digelar tahun depan mencapai sekitar Rp 1,78 triliun. Dalam rencana tersebut, perseroan mengajukan dana PMN sebesar Rp 1,25 triliun. Saat ini, kepemilikan saham pemerintah di Jasa Marga sebesar 70% dan sisanya milik publik.
PTPP siapkan capex Rp 2 triliun tahun depan
PTPP menyiapkan alokasi anggaran capex tahun depan senilai Rp 2 triliun yang akan digunakan untuk membiayai proyek yang focus pada proyek jalan tol dan pembangkit listrik. SUmber dana capex berasal dari PMN senilai Rp 2,25 triliun.
ADHI alokasikan capex Rp 1 triliun
ADHI mengalokasikan dana capex senilai Rp 1 triliun pada tahun depan yang sebagian besar akan digunakan untuk pembiayaan proyek LRT dan hotel.
SMMA batalkan pinjaman US$ 150 juta ke BRAU
SMMA membatalkan rencana injeksi pinjaman senilai US$ 150 juta ke induk BRAU, Asia Coal Energy Ventures (ACE). Pinjaman itu tadinya akan diberikan ke ACE sebagai bagian restrukturisasi obligasi BRAU senilai US$ 950 juta.
3Q15, laba bersih BDMN turun 10%
BDMN mencatatkan penurunan laba bersih yang mencapai 10% menjadi Rp 1,9 triliun. Penurunan dikarenakan kenaikan biaya operasional lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga bersih.
Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220 Tel : (021) 5785 1818 Fax : (021) 5785 1637
RESEARCH TEAM
Theodorus ArielKristian Analyst [email protected] (62-21) 5785 1818 ext.2050
Febby Stephanie Analyst [email protected] (62-21) 5785 1818 ext.2068
Rendy Candra Analyst [email protected] (62-21) 5785 1818 ext.2069
Wijaya Naibaho Support [email protected] (62-21) 5785 1818 ext.2052
BRANCH OFFICE
Pluit Medan
Kawasan CBD Pluit Blok A No.20 Kampus STMIK-STIE MIKROSKILL
Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Jl. Thamrin No. 140
Jakarta 14440 Medan
Tel : +6221 6667 5345 Fax : +6221 6667 5234
Mangga Dua Kelapa Gading
Mangga Dua Square Blok F No.23 Sentra Bisnis Artha Gading
Jl. Gunung Sahari Raya No.1 Jl. Boulevard Artha Gading Blok A6B No. 7
Jakarta 14420 Jakarta Utara 14240
Tel : +6221 6231 3288 Tel : +6221 4585 6402
Fax : +6221 6231 1365 Fax : +6221 4587 3961
Karawaci Puri
Karawaci Office Park Blok L No. 29-30 Rukan Grand Taman Aries Niaga
Lippo Karawaci Tangerang Jl. Taman Aries – Kembangan Blok G 1 No. 1 I
Banten 15115 Jakarta Barat 11620
Tel : +6221 5577 0718 Tel : +6221 2931 9515
Fax : +6221 5577 0719 Fax : +6221 2931 9516
Bandung Gading Serpong
Komplek Paskal Hyper Square Blok C No. 15 Ruko Paramount Centre Blok A No. 2
Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Jl. Raya Kelapa Dua, Tangerang
Bandung 40181 Banten 15810
Tel : +6222 8606 1027 Tel : +6221 2901 4800 / 2901 4731
Fax : +6222 8606 0684 Fax : +6221 2901 4656
Medan Surabaya
Jalan Cut Mutia No.15B Jl. Diponegoro 48D-E
Medan 20152 Surabaya 60264
Tel : +6261 451 8855 Tel : +6231 562 2555
Fax : +6261 451 1833 Fax : +6231 567 1398
DISCLAIMER
This report has been prepared by PT. Lautandhana Securindo on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions, and expectations contained herein are entirely those of PT. Lautandhana Securindo.