• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DI PULAU PASARAN KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI KASUS: WANITA PENGOLAH IKAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DI PULAU PASARAN KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI KASUS: WANITA PENGOLAH IKAN)"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

THE INFLUENCE FACTORS OF WOMEN LABOR PARTICIPATE ON PASARAN ISLAND IN BANDAR LAMPUNG CITY (CASE STUDY: WOMEN

WHO PROCESSED FISH)

By

M. Yoga Aditya Pratama

The purpose of this study to know participation values of women labor on Pasaran Island. In the other that, this study aimed to know the factors influence of participation values with independendent variable, the variables are wage women’slabor, wage her husband and education degree. This study use Ordinary Least Square (OLS) Methode with E-views program. The result indicate there are positive relations between working hours with wage women’s labor. Meanwhile education degree has negative relation with working hours.

(2)

ABSTRAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DI PULAU PASARAN KOTA BANDAR LAMPUNG

(STUDI KASUS: WANITA PENGOLAH IKAN)

Oleh

M. Yoga Aditya Pratama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai partisipasi wanita bekerja di Pulau Pasaran. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi dengan variabel bebas yaitu upah tenaga kerja wanita, pendapatan suami dan tingkat pendidikan. Penelitian ini menggunakan alat analisisOrdinary Least Square (OLS)dengan program E-views.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel upah tenaga kerja wanita berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan tingkat pendidikan berpengaruh negatif terhadap jam kerja.

(3)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI

TENAGA KERJA WANITA DI PULAU PASARAN KOTA

BANDAR LAMPUNG

(STUDI KASUS: WANITA PENGOLAH IKAN)

Oleh

M. Yoga Aditya Pratama

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI

pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI

TENAGA KERJA WANITA DI PULAU PASARAN

KOTA BANDAR LAMPUNG

(STUDI KASUS: WANITA PENGOLAH IKAN)

(Skripsi)

Oleh

M. Yoga Aditya Pratama

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... ..i

DAFTAR GAMBAR ... .ii

DAFTAR TABEL... iii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... ..1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Kerangka Pikir ... 11

F. Hipotesis... 13

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori... 14

1. Definisi Tenaga Kerja ... 14

2. Penawaran Tenaga Kerja... 15

3. Teori Upah ... 18

4. Elastisitas ... 18

a. Elastisitas Penawaran ... 19

b. Elastisitas Pendapatan ... 20

5. Partisipasi Tenaga Kerja Wanita... 21

6. Masyarakat Pengolah Ikan ... 21

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Tenaga Kerja Wanita ... 22

a. Pendapatan Suami ... 22

b. Tingkat Pendidikan ... 23

c. Upah Tenaga Kerja Wanita ... 23

B. Penelitian Terdahulu ... 24

(7)

B. Jenis dan Sumber Data ... 27

C. Teknik Pengumpulan Data... 28

1. Wawancara... 28

2. Observasi... 28

3. Pencatatan ... 28

D. Metode Pengumpulan Data ... 29

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian ... 29

2. Metode Penentuan Responden ... 29

E. Definisi Variabel ... 30

1. Partisipasi Tenaga Kerja Wanita... 30

2. Pendapatan Suami ... 30

3. Tingkat Pendidikan Perempuan ... 30

4. Upah Tenaga Kerja Wanita... 30

F. Metode Analisis Data ... 30

1. Uji Asumsi Klasik ... 31

a. Uji Normalitas... 32

b. Uji Heterokedasitas ... 32

c. Uji Multikolinearitas ... 33

2. Uji Hipotesis statistik ... 33

a. Uji t statistik ... 34

b. Uji F (parsial)...34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian... 36

B. Tingkat Partisipasi Kerja Wanita Pengolah Ikan di Pulau Pasaran ... 40

C. Hasil Estimasi ... 41

D. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 42

1. Hasil Uji Normalitas ... 42

2. Hasil Uji Multikolinearitas... 43

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 44

(8)

1. Uji t ... 45

2. Uji F-Statistik ... 46

F. Koefisien Determinasi (R2) ... 46

G. Nilai Elastisitas ... 47

1. Nilai Elastisitas Upah Tenaga Kerja Wanita... 47

2. Nilai Elastisitas Pendapatan Suami ... 47

3. Nilai Elastisitas Tingkat Pendidikan ... 47

H. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

1. Pengaruh Upah Tenaga Kerja Wanita Terhadap Jam Kerja Wanita ... 47

2. Pengaruh Pendapatan Suami Terhadap Jam Kerja Wanita ... 49

3. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Jam Kerja Wanita ... 49

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 51

B. Saran... 51

DAFTAR PUSATAKA

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuisioner Penelitian ... L1 2. Tabel Kuisioner ... L2 3. Logaritma Natural Data Penelitian ... L3 4. Hasil Perhitungan Tingkat Partisipasi Pengolahan

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Karakteristik Kependudukan dan Wilayah Pulau Pasaran...7

2. Jumlah Penduduk Berdasakan Usia di Pulau Pasaran...8

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Pulau Pasaran...9

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan tingkat Pendidikan di Pulau Pasaran ...9

5. Penelitian Terdahulu ...24

6. Jumlah Jam Kerja Objek Penelitian ...36

7. Pendapatan Suami Objek Penelitian ...37

8. Tingkat Pendidikan Objek Penelitian...37

9. Upah Tenaga Kerja Wanita Objek Penelitian ...38

10. Umur Objek Penelitian...38

11. Alasan Bekerja Objek Penelitian ...39

12. Status Rumah Objek Penelitian...39

13. Jumlah Anggota Keluarga Objek Penelitian ...40

14. Pengeluaran Perbulan Objek Penelitian ...40

15. Hasil Uji Multikolinearitas...44

16. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...44

17. Hasil Uji t ...45

(11)
(12)
(13)

PERSEMBAHAN

Dengan puji syukur kepada Allah SWT dan nabi besar Muhammad SAW, kupersembahkan karya yang sederhana ini dengan segala ketulusan dan

kerendahan hati kepada:

Ayah dan Ibuku tercinta Zakaria dan Helen Novarina yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, yang selalu memberikan semangat dan dukungan,

serta mendoakan keselamatan, kesehatan dan kesuksesanku.

Adik-adikku Wangga Setia Ramadhan dan Trio Arya Duta yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, doa yang memberikan warna dihidupku.

Sahabat-sahabatku dari Jurusan Ekonomi Pembangunan terima kasih atas kebersamaan kita selama ini di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Dan

(14)

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah M. Yoga Aditya Pratama, penulis dilahirkan pada tanggal 2 Desember 1993 di Lampung Selatan. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Zakaria dan Helen Novarina.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN III Bukit

Kemiling Permai pada Tahun 2005, sekolah menengah pertama di SMP Negeri 22 Bandar Lampung pada Tahun 2008 dan sekolah menengah atas di SMA Negeri 7 Bandar Lampung pada tahun 2011.

Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Jurusan Ekonomi Pembangunan melalui jalur Ujian

(15)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiyang berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Tenaga Kerja Wanita di Pulau Pasaran Kota Bandar lampung (Studi Kasus: Wanita Pengolah Ikan)”sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak terbantu dan didukung oleh berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Sekertaris Jurusan di Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

(16)

viii

5. Bapak Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing utama dan Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan perhatian, motivasi, semangat dan sumbangan pemikiran kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Ibu Zulfa Emalia, S.E., M.Sc selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan saran dan pengetahuan kepada penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan pelajaran yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

8. Ayah dan Mama tercinta, Zakaria dan Helen Novarina. Terima Kasih atas Cinta dan Kasih sayang serta dukungan yang diberikan selama ini, kesabaran serta doa yang tidak pernah lelah demi yang terbaik untuk anak-anaknya. 9. Adik-adikku Wangga Setia Ramadhan, dan Trio Arya Duta. Terimakasih atas

dukungan, semangat dan motivasi untuk terus berjuang.

10. Seluruh Keluarga besar dari ayah dan ibu yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

11. Bapak Zulkifli, S.E. selaku Lurah Kota Karang yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di daerahnya.

12. Seluruh warga Pulau Pasaran yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. 13. Sahabat-sahabat tersayang dan seperjuangan di waktu kuliah. Cella, Dewi,

(17)

ix

Nina, Nila dan lainnya yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan, membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat Konsentrasi Ekonomi Perencanaan. Genio, Nina, Nila, Dewi, Nurul, Oci, Windy, Caca dll. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya. 15. Sahabat-sahabat Ekonomi Pembangunan 2011, Hamid, Tria, Reza, Agam,

Rafiq, Sunarmo, Mustakim, Butet, Asty, Zahara, Tria, Wiwid, Fadil, Defti, Glady serta seluruh teman-teman EP’11 yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena keterbatasan yang ada. Terimakasih atas segala dukungan dan semangatnya selama ini.

16. EP 2012 Selvi, Defa, Firda, Meri, Rhenica, Rini, Mau, Ria dan tim hore lainnya.

17. Keluarga KKN Tematik Desa Gunung Sugih Besar. Agung, Metal, Firman, Faisal, Imran, Ita dan Maya.

18. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Ekonomi Pembangunan, khususnya Ibu Hudaiyah, Mas Feri, Ibu Yati, Mas Usman,Mas Ma’ruf. 19. Berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 12 Januari 2016 Penulis,

(18)
(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau dengan garis pantai yang panjang dan luas laut melebihi setengah dari daerah teritorialnya. Hal tersebut

membuat Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alam yang terdapat di laut. Namun, pemanfaatan sumber daya alam di laut oleh masyarakat di pesisir pantai masih belum maksimal. Rata-rata masyarakat pesisir yang berada di pesisir pantai belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.Tingkat kebutuhan hidup ditentukan oleh tingkat pendapatan. Pada umumnya tingkat pendapatan masyarakat pesisir masih relatif rendah karena usaha mereka yang sangat dipengaruhi oleh cuaca di laut. Mereka memperoleh pendapatan yang tinggi hanya pada saat cuaca di laut sedang mendukung saja sehingga harga hasil perikanan tidak stabil (Zen, 2008).

(20)

2

sangatlah penting mengingat kondisi sosial ekonominya yang memprihatinkan (Budiastuti, 1994).

Kemiskinan yang terjadi pada masyarakat pesisir merupakan dampak dari beberapa faktor. Kemiskinan yang terjadi pada masyarakat pesisir merupakan kegagalan pemerintah dalam kebijakan pembangunan di sektor kelautan dan perikanan,

kegagalan ini diakui oleh pemerintah. Antara lain, prasarana pelabuhan perikanan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di berbagai wilayah belum memberikan kontribusi memuaskan dalam peningkatan kesejahteraan pengolah ikan. Modernisasi perikanan (revolusi biru) belum menghapus kemiskinan, dan ketimpangan serta kuatnya hubungan dalam komunitas pengolah ikan (Budiastuti, 1994).

Upaya peningkatan pendapatan keluarga umumnya seluruh keluarga atau sumber daya manusia bekerja untuk memperoleh penghasilan. Apabila ada anggota keluarga yang menganggur hanya akan menjadi beban keluarga. Oleh karena itu mereka bersedia bekerja di bidang apapun terutama pada sektor informal yang tidak memerlukan keahlian tertentu seperti tingkat pendidikan dan modal yang besar.

(21)

3

wilayah pesisir dan sekitar 60 persen masyarakat Indonesia hidup di wilayah pesisir (Fahrudin, 2008).

Berkaitan dengan pengerahan sumber daya ekonomi yang dimiliki rumah pengolah ikan, maka telah menuntut wanita sebagai istri untuk dapat menopang ketahanan ekonomi keluarga. Kondisi demikian merupakan dorongan yang kuat bagi wanita untuk bekerja di luar rumah. Dalam beberapa tahun terakhir ini keterlibatan wanita pada sektor ekonomi menunjukkan angka yang terus meningkat. Hal ini

menunjukkan bahwa motivasi wanita untuk bekerja di sektor ekonomi semakin tinggi (Haryanto, 2008).

Menurut Susanto (1995), peningkatan pembangunan terutama pada pembangunan keluarga peran serta wanita sangat perlu diperhatikan. Wanita memiliki peran ganda yaitu di satu pihak dituntut untuk mengabdikan diri terhadap rumah tangganya, dilain pihak wanita dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan, motivasi kerja bagi wanita Indonesia seperti wanita pedesaan bukanlah sekedar hanya mengisi waktu luang semata tapi bersungguh-sungguh untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Wanita di daerah pesisir, rata-rata mempunyai tingkat pendidikan yang relatif rendah karena kondisi ekonomi yang melatarbelakanginya. Wanita dengan berpendidikan dan keterampilan rendah inilah justru banyak masuk ke lapangan kerja, terutama pada sektor informal dengan motivasi menambah pendapatan keluarga (Haryanto, 2008).

(22)

4

industrialisasi jasa-jasa mereka dapat dikerahkan. Menurut Leovandritos (2011) peranan wanita dalam rumah tangga secara tidak langsung sebagai bentuk dukungan kepada anggota keluarga yang bekerja aktif dalam mencari nafkah. Selain sebagai ibu rumah tangga, para wanita dapat pula berperan dalam membantu memperbaiki

pendapatan rumah tangga dengan turut bekerja aktif seperti bertani, berdagang dan hal lainnya. Dengan demikian, kedudukan wanita dalam rumah tangga merupakan multifungsi, yaitu secara sosial, ekonomi dan biologis, sehingga peran wanita dalam keluarga lebih banyak dibandingkan anggota keluarga lainnya.

Tingkat kontribusi pendapatan pekerja wanita di kalangan atas atau menengah ke atas biasanya tidak begitu berdampak pada penghasilan keluarganya. Istri bekerja untuk menghilangkan kebosanan, untuk menyalurkan hobi dan kreatifitas yang sebelumnya sudah digeluti dan juga menambah penghasilan keluarga. Sedangkan dari tingkat masyarakat menengah ke bawah motif untuk bekerja antara lain kebiasaan bekerja sejak dulu, keinginan untuk mempertahankan standar hidup tertentu atau desakan ekonomi keluarga.

(23)

5

Penyediaan tenaga kerja dan tingkat partisipasi tenaga kerja wanita digambarkan melalui keadaan keduanya yang berjalan searah, dimana semakin tinggi tingkat partisipasi maka semakin besar pula penyediaan tenaga kerjanya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi antara lain tingkat penghasilan suami, struktur usia, tingkat upah dan tingkat pendidikan (Sumarsono, 2009).

Jumlah upah yang diperoleh wanita dari bekerja menunjukkan peran penting terhadap penawaran kerja yang dilihat dari jam kerja bagi wanita sehingga bisa meningkatkan partisipasi tenaga kerja wanita. Penawaran tenaga kerja mencerminkan hubungan antara tingkat upah dan jumlah jam kerja yang ditawarkan kepada pasar kerja. Curahan jam kerja dapat dipengaruhi oleh tingkat upah. Peningkatan upah dapat memberikan peningkatan pendapatan yang selanjutnya dapat menambah konsumsi barang. Sehingga peningkatan upah akan membuat seseorang rela bekerja ekstra untuk meningkatkan konsumsinya (Habibah, 2013).

(24)

6

Keadaan geografis Provinsi Lampung yang berada di ujung Pulau Sumatera dengan luas ± 3.528.835 ha, memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beraneka

ragam, prospektif, dan dapat diandalkan, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, sampai kehutanan. Dari komoditas pertanian yang dikembangkan di Provinsi Lampung yaitu seperti padi, ubi rotan dan jagung. Untuk kehutanan, Provinsi Lampung memiliki luas wilayah hutan 30,43 persen dari luas wilayahnya dengan produksi kehutanannya yaitu kayu dan non kayu berupa damar, arang, rotan manau dan rotan lilin. Untuk potensi yang ada di wilayah pesisir yang dihasilkan adalah pada sektor pariwisata dan hasil ikan yang berada di daerah Pesawaran, Tanggamus, Pesisir Barat dan daerah lainnya.

Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung juga dilewati garis pantai, sehingga Bandar Lampung memiliki daerah pesisir. Sebagai daerah yang memiliki wilayah pesisir, pemerintah juga berfokus terhadap sektor pariwisata dan perikanan. Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 32 Tahun 2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan, Provinsi Lampung memiliki daerah yang

ditetapkan sebagai daerah Minapolitan diantaranya terdapat di Kabupaten/Kota Lampung Tengah, Lampung Selatan, Tulang Bawang, Tanggamus, Pesawaran, dan Bandar Lampung.

(25)

7

(Marta,2011). Untuk daerah Bandar Lampung, yang menjadi kawasan minapolitan adalah Pulau Pasaran. Berikut adalah karakteristik kependudukan dan wilayah di Pulau Pasaran.

Tabel 1. Karakteristik Kependudukan dan Wilayah Pulau Pasaran Tahun 2015.

No. Keterangan Jumlah Satuan

1 Jumlah Kepala Keluarga 255 Jiwa

2 Jumlah Penduduk 1119 Jiwa

3 Laki-laki 569 Jiwa

4 Wanita 550 Jiwa

5 Luas Wilayah 12,5 Hektare

Sumber: Kelurahan Kota Karang, 2015.

Berdasarkan Tabel 1 Pulau Pasaran memiliki luas kurang lebih 12,5 ha dan

(26)

8

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Pulau Pasaran Tahun 2015.

Berdasarkan Usia Laki-laki Wanita

0-4 45 39

4-6 28 24

7-13 84 77

14-16 34 34

17-24 75 91

25-55 256 238

>55 47 47

Jumlah 569 550

Sumber: Kelurahan Kota Karang, 2015.

Dari Tabel 2 dijelaskan bahwa mayoritas penduduk Pulau Pasaran berada pada kelompok umur 25-55 tahun dengan jumlah laki-laki 256 dan 238 wanita. Sebagian besar penduduk di Pulau Pasaran berusia produktif. Pulau Pasaran merupakan daerah yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh pengolah ikan.

(27)

9

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Pulau Pasaran Tahun 2015. (orang)

Pekerjaan Laki-laki Wanita

Buruh 190 28

Pedagang 83 13

Pengolah Ikan 48 222

Pertukangan 6

-Ibu Rumah Tangga - 72

Lain-lain 208 215

Jumlah 535 550

Sumber: Kelurahan Kota Karang, 2015.

Berdasarkan Tabel 3 dijelaskan bahwa penduduk di Pulau Pasaran yang bekerja sebagai pengolah ikan terdapat 48 orang laki-laki. Sedangkan lainnya bekerja sebagai buruh, pedagang dan pekerja lainnya. Dari penduduk wanita yang bekerja sebanyak bekerja di sektor pengolah ikan dibanding sektor lainnya yaitu sebanyak 222 orang.

Tingkat pendidikan menentukan pula jenis dan kesempatan kerja, namun pekerjaan seperti buruh, kuli dan pekerjaan (sektor informal) lainnya lebih diperlukan

keterampilan dan kekuatan tidak memandang tingkat pendidikan seorang pekerja. Berikut data tingkat pendidikan di Pulau Pasaran.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Pulau Pasaran Tahun 2015. (orang)

Pendidikan Laki-laki Wanita

(28)

10

Menurut Tabel 4 tingkat pendidikan masyarakat yang berada di Pulau Pasaran terbanyak masyarakat yang berpendidikan SD dengan jumlah 76 orang laki-laki dan 70 orang wanita. Sedangkan tingkat pendidikan sarjana adalah tingkat pendidikan dimana jumlah masyarakat dengan tingkat pendidikan paling sedikit di Pulau Pasaran dimana hanya ada 3 orang laki-laki dan 2 orang wanita.

Wanita di Pulau Pasaran turut membantu dalam menambah pendapatan keluarga guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini sering terjadi karena pendapatan yang didapat dari sang suami yang bekerja tidak menentu tergantung kepada hasil yang didapat dari hasil tangkapan pengolah ikan yang melaut. Keadaan pendapatan suami yang tidak tetap ini yang menyebabkan seorang istri berpartisipasi dalam mencari nafkah di luar rumah. Pada umumnya rata-rata pendapatan suami di Pulau Pasaran adalah Rp. 2.000.000. Apabila pendapatan para suami dari hasil pengolah ikan kurang memenuhi kebutuhan keluarganya, para istri di Pulau Pasaran meluangkan waktunya bekerja sebagai buruh penyortir ikan teri, pengolahan ikan asin ataupun berdagang ikan dari hasil tangkapan sang suami.

Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian seberapa besar peran wanita di Pulau Pasaran Provinsi Lampung terhadap taraf hidup keluarga pengolah ikan. Oleh karena itu penulis mengambil judulFaktor Yang

Mempengaruhi Partisipasi Tenaga Kerja Wanita di Pulau Pasaran (Studi Kasus:

(29)

11

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, permasalahan yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Berapa besar nilai partisipasi wanita bekerja di Pulau Pasaran?

2. Apakah Upah Tenaga Kerja Wanita (UTKW), Pendapatan Suami (YS) dan Tingkat Pendidikan (TP) mempengaruhi partisipasi tenaga kerja wanita di Pulau Pasaran?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui berapa besar nilai partisipasi wanita bekerja di Pulau Pasaran. 2. Menganalisis apakah Upah Tenaga Kerja Wanita (UTKW), Pendapatan Suami

(YS) dan Tingkat Pendidikan (TP) mempengaruhi partisipasi wanita bekerja di Pulau Pasaran.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Sebagai salah satu sumber informasi, wawasan, dan pengetahuan serta sebagai referensi untuk penelitian yang sejenis.

E. Kerangka Pemikiran

(30)

12

dengan penyediaan tenaga kerja, dimana semakin tinggi tingkat partisipasi maka semakin besar pula penyediaan tenaga kerjanya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi antara lain upah, pendapatan suami dan tingkat pendidikan (Sonny Sumarsono, 2009).

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah faktor-faktor seperti upah tenaga kerja wanita, pendapatan suami dan tingkat pendidikan berpengaruh pada partisipasi tenaga kerja wanita di Pulau Pasaran.

Upah merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk menawarkan waktu yang dimilikinya pada pasar tenaga kerja. Kenaikan upah dapat memiliki pengaruh subsitusi dan pengaruh pendapatan yang saling berlawanan (Habibah,2013).

Penelitian Fitria (2008), menggunakan variabel yang diteliti yaitu jumlah anggota rumah tangga, upah, jumlah anak balita, pendidikan, umur, total pendapatan rumah tangga, dan jumlah waktu luang berpengaruh nyata terhadap partisipasi tenaga kerja wanita. Sedangkan variabel upah, jumlah anak balita, pendidikan, total pendapatan rumah tangga, dan jumlah waktu luang secara individu berpengaruh nyata terhadap partisipasi tenaga kerja wanita.

(31)

13

Hal ini dikarenakan berdasarkan data responden mayoritas jumlah pekerja wanita ada pada interval 25 sampai dengan 35 tahun yang merupakan batas usia produktif seorang wanita untuk bekerja.

Gambar 1 Kerangka Pikir

F. Hipotesis

Dari permasalahan yang ada maka hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diduga Upah Tenaga Kerja Wanita (UTKW) berpengaruh terhadap variabel Partisipasi Tenaga Kerja Wanita (PTKW).

2. Diduga Pendapatan Suami (YS) berpengaruh terhadap variabel Partisipasi Tenaga Kerja Wanita (PTKW).

3. Diduga Tingkat Pendidikan Wanita (TP) berpengaruh terhadap variabel Partisipasi Tenaga Kerja Wanita (PTKW).

4. Diduga Variabel Upah Tenaga Kerja Wanita (UTKW) , Pendapatan Suami (YS) dan Tingkat Pendidikan Wanita (TP) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Partisipasi Tenaga Kerja Wanita (PTKW).

Tingkat Pendidikan Wanita

Partisipasi Tenaga Kerja Wanita

(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Tenaga kerja

Pengertian tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia untuk sanggup bekerja, baik bekerja untuk diri sendiri ataupun anggota keluarga yang tidak menerima bayaran, dalam arti mereka yang menganggur. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah sedang bekerja, sedang mencari pekerja dan yang melakukan pekerjaan lain seperti sekolah dan mengurus rumah tangga (Sumarsono, 2003).

Berdasarkan UU No. 13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (Geminastiti, 2013). Tiap negara menentukan batas umur minimum dan maksimum yang berbeda untuk

mendefinisikan tenaga kerja atau penduduk dalam umur kerja, sebab situasi tenaga kerja masing-masing negara berbeda. Batas umur minimum pada negara berkembang lebih rendah dari negara-negara maju sebab pada negara berkembang tingkat

(33)

15

Penduduk suatu negara dibagi 2 golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja ialah penduduk yang berada pada batas umur kerja. Tenaga kerja dibagi kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja,ang termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam umur kerja yang bekerja atau mempunyai pekerjaan umum, untuk sementara sedang tak bekerja dan yang mencari pekerjaan. Sedangkan bukan angkatan kerja ialah tenaga kerja atau penduduk dalam umur kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan yakni orang-orang yang kegiatannya bersekolah, mengurus rumah tangga, serta menerima pendapatan tapi bukan merupakan imbalan langsung atas jasa kerjanya (pensiun, penderita cacat) (Sumarsono,2003).

Angkatan kerja dapat dibagi lagi kedalam dua sub kelompok yaitu pekerja dan penganggur. Pekerja ialah orang yang mempunyai pekerjaan mencakup orang-orang yang mempunyai pekerjaan dan pada saat disensus atau disurvei memang sedang bekerja, serta orang yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan tidak sedang bekerja. Penganggur ialah orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan (pengangguran terbuka) (Sumarsono,2003).

2. Penawaran Tenaga Kerja

(34)

16

menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya. Teori ini didasarkan pada teori tentang konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang dihadapinya (Sholeh, 2007).

Menurut G.S Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui

konsumsi atau menikmati waktu luang (leisure). Sedang kendala yang dihadapi individu adalah tingkat pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontrofersi dari leisure menimbulkan penderitaan, sehingga orang hanya mau melakukan kalau memperoleh kompensasi dalam bentuk pendapatan, sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang ingin ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan.

Kombinasi waktu non pasar dan barang-barang pasar terbaik adalah kombinasi yang terletak pada kurva indefferensi tertinggi yang dapat dicapai dengan kendala tertentu. Kurva penawaran tenaga kerja mempunyai bagian yang melengkung ke belakang. Pada tingkat upah tertentu peryediaan waktu kerja individu akan bertambah apabila upah bertambah (dari W ke W1). Setelah mencapai upah tertentu (W1), pertambahan upah justru mengurangi waktu yang disediakan oleh individu untuk keperluan bekerja (dari W1ke WN). Hal ini disebutBackward Bending Supply Curve.

(35)

17

dengan fase produksi dengan pola mula-mula naik mencapai puncak kemudian menurun.

Semakin besar elastisitas tersebut semakin besar peranan input tenaga kerja untuk menghasilkan output, berarti semakin kecil jumlah tenaga kerja yang diminta. Sedangkan untuk menggambarkan pola kombinasi faktor produksi yang tidak

sebanding (Variable proportions) umumnya digunakan kurva isokuan (isoquantities) yaitu kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi faktor produksi (tenaga kerja dan kapital) yang menghasilkan volume produksi yang sarna. Lereng isokuan menggambarkan laju substitusi teknis marginal ataumarginal Rate of Technical Substitutionatau dikenal dengan istilah MRS. Hal ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara faktor tenaga kerja dan kapital yang merupakan lereng dari kurva isoquant.

Gambar 2.Backward Bending Supply Curve Sumber : Sholeh, 2007.

L1 L3 L2

W3

W2

W1

Tingkat Upah

(36)

18

3. Teori Upah Efisiensi

Dalam teori ekonomi upah diartikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik, maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Dengan demikian dalam teori ekonomi tidak dibedakan di antara pembayaran kepada pegawai tetap dengan pembayaran jasa-jasa pekerja kasar dan tidak tetap. Di dalam teori ekonomi kedua jenis pendapatan pekerja (pembayaran kepada para pekerja) tersebut

dinamakan upah (Sukirno,2011).

Teori tentang pembentukan harga (pricing) dan pendayagunaan input (employment) disebut teori produktivitas marjinal (marginal productivity theory), lazim juga disebut teori upah (wage theory). Produktivitas marjinal tidak terpaku semata-mata pada sisi permintaan (demand side) dari pasar tenaga kerja saja. Telah diketahui suatu

perusahaan kompetitif yang membeli tenaga kerja di suatu pasar yang kompetitif sempurna akan mengerahkan atau menyerap tenaga kerja sampai ke suatu titik dimana tingkat upah sama dengan nilai produk marjinal. Jadi pada dasarnya, kurva VMP merupakan kurva permintaan suatu perusahaan akan tenaga kerja. Tingkat upah dan pemanfaatan input (employment) sama-sama ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan. (Sholeh, 2007).

4. Elastisitas

(37)

19

mempengaruhi produsen untuk menawarkan barang dan jasanya. Misalnya, sejauh mana reaksi konsumen apabila harga suatu barang meningkat (Sumarsono, 2007).

a. Elastisitas Penawaran

Menurut Sukirno (2011), elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat dari adanya perubahan harga. Elastisitas penawaran dapat dapat dihitung dengan cara yang sama dengan permintaan hanya saja arah perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan perubahan harga. Besaran ini menunjukkan pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan

atau menunjukkan tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang.

Elastisitas dapat dihitung menggunakan rumus:

= =

Keterangan:

E = Koefisien elastisitas penawaran Q = Jumlah barang yang diminta P = Harga barang yang bersangkutan

= Perubahan

Jika penawaran suatu barang memiliki nilai koefesien Essama dengan 2, maka

(38)

20

Jika tingkat harga barang berubah sebesar 10 persen, maka tingkat penawaran akan berubah sebesar 20 persen.

Nilai koefesien penawaran, Essama dengan 0,5 menunjukkan bahwa perubahan

tingkat harga akan menyebabkan tingkat penawaran barang berubah sebesar setengah kalinya daripada perubahan tingkat harga.

Jika tingkat harga berubah sebesar 10 persen, maka perubahan tingkat penawaran adalah lima persen.

Nilai Eslebih besar dari satu disebut penawaran elastisis, sedangkan jika nilai Nilai

Eskurang daripada satu disebut penawaran inelastis. penawaran dengan nilai Essama

dengan satu disebut penawaran unitary atau penawaran satuan atau normal.

b. Elastisitas Pendapatan

Perubahan konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh harga tapi juga dipengaruhi pendapatan atau penghasilan konsumen. Reaksi konsumen yang timbul karena perubahan ini disebut elastisitas pendapatan. Atau secara detail elastisitas pendapatan adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta dibanding persentase perubahan pendapatan riil konsumen (Sumarsono, 2007 : 43).

= =

Besaran nilai koefisien elastisitas pendapatan ini mempunyai arti tertentu yang

(39)

21

pendapatannya negatif (Ey< 1), maka barang tersebut bersifatgiffen. Dan apabila

elastisitas pendapatannya nol (Ey= 0), maka barang tersebut bersifatincome

independent.

5. Partisipasi Tenaga Kerja Wanita

Partisipasi memiliki pengertian keterlibatan seseorang atau kelompok masyarakat dalam suatu kegiatan. Partisipasi sebagai tindakan untuk mengambil bagian yaitu kegiatan atau pernyataan untuk mengambil bagian dari suatu kegiatan dengan maksud untuk memperoleh manfaat (Mardikanto,1988).

Istilah partisipasi angkatan kerja berbeda dari istilah partisipasi kerja. Partisipasi angkatan kerja berarti keikutsertaan dalam atau menjadi angkatan kerja. Jadi tingkat partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate) menunjuk kepada

persentase jumlah penduduk umur kerja yang termasuk dalam angkatan kerja. Sebaliknya partisipasi kerja berarti keikutsertaan dalam atau mempunyai pekerjaan. Jadi tingkat partisipasi kerja menunjuk kepada presentase jumlah angkatan kerja yang mempunyai pekerjaan (employment rate)(Suroto, 1992).

6. Masyarakat Pengolah Ikan

Pengolahan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan ikan dari proses pembusukan, sehingga mampu disimpan lama sampai tiba waktunya untuk dijadikan sebagai bahan konsumsi. Ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak

(40)

22

Karena itu agar ikan dan hasil perikanan lainnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, perlu dijaga kondisinya. Usaha dalam melaksanakan pengolahan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Misalnya, ikan yang baru ditangkap dapat dipertahankan kesegarannya dengan cara didinginkan atau dibekukan, atau dapat pula diolah menjadi produk setengah jadi seperti dalam pembuatan ikan pindang atau rebus dan sebagainya (Adawyah, 2007).

Pada mulanya, usaha-usaha yang dilakukan dalam pengolahan ikan dikerjakan secara tradisional dengan memanfaatkan proses alami. Faktor alami yang banyak

dimanfaatkan berupa panas matahari. Melalui jalan menjemur ikan dibawah terik matahari, kandungan air yang ada dalam daging ikan akan berkurang sehingga ikan menjadi kering dan awet. Sejak ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat seperti sekarang ini, usaha dalam pengolahan ikan pun ikut berkembang dengan makin banyaknya peralatan mekanis yang digunakan dalam proses pengolahan tersebut. Sehingga dengan peralatan modern tersebut proses cukup cepat dan dapat memperbanyak produksi akhir, serta memperbaiki hasil olahan (Adawyah, 2007).

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Tenaga Kerja Wanita a) Pendapatan Suami

(41)

23

untuk bekerja. Sehingga apabila pendapatan suami dianggap telah cukup, maka kebanyakan istri hanya bekerja di rumah saja (Hababiah, 2013).

b) Tingkat Pendidikan Wanita

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin banyak waktu yang disediakan untuk bekerja. Terutama bagi para wanita, dengan semakin tinggi pendidikan,

kecenderungan untuk bekerja semakin besar, dan TPK semakin besar (Sumarsono,2009).

Semakin tinggi seorang wanita menempuh jenjang pendidikan, semakin banyak ilmu yang diperoleh, dan semakin sering pula terjadi interaksi dengan pihak luar. Hal itu merupakan sebuah pengalaman sekaligus peluang yang mana dibutuhkan dalam dunia kerja. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh semakin ada dilema bila seorang wanita tidak bekerja (Fredlina, 2009).

c) Upah Tenaga Kerja Wanita

(42)

24

Rini (2002) mengemukakan bahwa faktor ekonomi umumnya mempengaruhi seorang wanita bekerja karena dengan mendapatkan penghasilan maka wanita dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Semakin tinggi tingkat upah dalam masyarakat, semakin tinggi anggota keluarga termasuk wanita yang tertarik masuk pasar kerja, atau dengan kata lain semakin tinggi Tingkat Partisipasi Kerja (TPK) (Sumarsono, 2003).

B. Penelitian Terdahulu Tabel 5. Penelitian Terdahulu

No. dengan menggunakan uji t antara pengolah ikan juragan dan pengolah ikan pandega didapat nilai t hitung -2,2193≤ t tabel

2,0555 dan antara pengolah ikan juragan dengan

pengolah ikan buruh didapatkan nilai t hitung -0,1377≤t tabel 2,0555.

(43)

25 bahwa semua variabel yang diteliti yaitu jumlah anggota rumah tangga, upah, jumlah anak balita, pendidikan, umur, total pendapatan rumah tangga, dan jumlah waktu luang berpengaruh dan jumlah waktu luang secara individu berpengaruh nyata terhadap partisipasi tenaga kerja wanita. Untuk kontribusi pendapatan tenaga kerja wanita yang bekerja pada industri kecil krupuk kedelai di

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang terhadap pendapatan total rumah tangga sebesar 21,25 persen.

(44)

26

hidup seharihari. Hal ini terbukti dari persentase rata-rata kontribusi wanita pekerja wanita terhadap pendapatan suami cukup signifikan.

2.Para wanita pemecah batu ini rata-rata bekerja

(45)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

kelurahan Kota Karang dan Kecamatan Teluk Betung Timur. Pada Tahun 2009 Pulau Pasaran memiliki luas 12 hektare namun beberapa tahun terakhir Pulau Pasaran memiliki tambahan luas secara berkala karena penimbunan yang dilakukan oleh masyarakat menjadi 12,5 hektare. Pulau Pasaran dihuni oleh 1119 jiwa dengan

penduduk laki-laki 569 orang dan peduduk wanita 550 0rang. Rata-rata usia penduduk di Pulau Pasaran di dominasi usia antara 25 sampai 55 tahun. Penduduk di Pulau Pasaran Sebagian besar penduduk Pulau Pasaran bekerja pada sektor laut dimana laki-laki bekerja di laut dan buruh, sedangkan wanita lebih banyak yang bekerja sebagai pengolah ikan. Pulau Pasaran berbatasan dengan:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Permata b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut/Teluk Lampung c) Sebelah Barat berbatasan dengan Keteguhan

d) Sebelah Timur berbatasan dengan Way Belau

B. Jenis dan Sumber Data 1) Jenis Data menurut sumbernya

(46)

8

data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari perantara atau pengelola data.

2) Jenis Data menurut sifatnya

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data kualitatif adalah bentuk dari hasil pengolahan data yang sudah dilakukan dengan ditambahkan penjelasan agar lebih membantu dalam pemahaman.

Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan angka-angka dengan perhitungan statistik dan beberapa alat analisis. Analisis ini dilakukan agar dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi istri pengolah ikan dalam meningkatkan pendapatan keluarga pengolah ikan di Pulau Pasaran.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan melakukan wawancara semi terstruktur secaraindepth( luas dan mendalam) kepada responden yang berdasarkan daftar pertanyaan (quisioner) yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian.

3. Pencatatan

(47)

29

D. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purposive) yaitu di kelurahan Kota Karang tepatnya di Pulau Pasaran. Pemilihan Pulau Pasaran berdasarkan

pertimbangan bahwa Pulau Pasaran adalah kawasan pantai di Bandar Lampung dengan sebagian besar warganya bermata pencaharian dengan kegiatan melaut dan tingkat partisipasi wanita dalam keluarga pengolah ikan relatif tinggi.

2. Metode Penentuan Responden

Dalam penelitian ini menggunakan metodepurposive sampling,metodepurposive samplingmerupakan teknik penentuan sampel dengan penentuan sampel secara acak. Pada penelitian ini jumlah populasi tenaga kerja wanita yang bekerja sebagai pengolah ikan berjumlah 222 orang (Tabel 3). Untuk menentukan jumlah sampel digunakan Rumus Slovin:

Penentuan sampel pada penelitian ini berdasarkan populasi tenaga kerja wanita sebesar 222 orang, maka dihitung sebagai berikut:

(48)

30

E. Definisi Variabel

1. Partisipasi Tenaga Kerja Wanita

Partisipasi tenaga kerja wanita adalah keterlibatan tenaga kerja wanita dalam bekerja mencari nafkah menggunakan satuan jam per bulan.

2. Pendapatan Suami

Pendapatan suami adalah penghasilan yang didapat suami selama bekerja di rumah maupun di luar rumah. Pendapatan suami menggunakan satuan Rupiah.

3. Tingkat Pendidikan Wanita

Tingkat Pendidikan Wanita adalah tingkat pendidikan yang ditempuh oleh wanita. Tingkat pendidikan perempuan menggunakan satuan tahunan.

4. Upah Tenaga Kerja Wanita

Upah adalah hak yang diterima oleh pekerja setelah menyelesaikan kewajibannya. Upah menggunakan satuan Rupiah.

F. Metode Analisis Data

1) Untuk menghitung besarnya Tingkat Partisipasi Kerja Wanita (TPK) yang bekerja di Pulau Pasaran menggunakan rumus :

TPKW = TKWK

AKWK X 100%

Sumber:Fitria, 2008. Keterangan :

TPKW = Tingkat Partisipasi Kerja Tenaga Kerja Wanita pada keluarga pengolah ikan TKWK = Tenaga Kerja Wanita yang bekerja pada keluarga pengolah ikan

(49)

31

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi tenaga kerja wanita yang bekerja di Pulau Pasaran menggunakan bentuk persamaan sebagai berikut: • Model Fungsional

TPKW= f(UTKW, YS, TP) • Model Struktural

TPKW=β0+ β1 UTKW +β2 YS+β3 TP + e .

Keterangan:

TPKW = Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja Wanita βo = Konstanta

β1,β2β3 = Koefisien Regresi

UTKW = Upah Tenaga Kerja Wanita YS = Pendapatan Suami

TP = Tingkat Pendidikan e = error term

3) Untuk mengetahui tingkat elastisitas digunakan rumus elastisitas (Sukirno, 2011):

=

Q

Keterangan : Es = Elastisitas Penawaran

= Perubahan jumlah barang yang ditawarkan = Perubahan pendapatan

= rata-rata pendapatan

Qd = jumlah barang yang ditawarkan

1. Uji Asumsi Klasik

(50)

32

a. Uji Normalitas

Regresi linear normal klasik mengasumsikan bahwa distribusi probabilitas dari gangguan residual memiliki rata-rata yang diharapkan sama dengan nol, tidak berkorelasi dan mempunyai varian yang konstan. Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui kenormalan error term dan variabel-variabel baik variabel bebas maupun terikat, apakah data sudah menyebar secara normal. Metode yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi residual antara lain Jarque-Bera Test (J-B Test) dan metode grafik. Dalam metode J-B Test, yang dilakukan adalah menghitung nilaiskewnessdankurtosis (Gujarati,2010).

1. Hipotesis:

Ho : data tersebar normal Ha : data tidak tersebar normal 2. Kriteria pengujiannya adalah :

Ho ditolak dan Ha diterima, jika Jarque-Berra > Chi-Square Ho diterima dan Ha ditolak, jika Jarque-Berra < Chi-Square

b. Uji Heteroskedastisitas

Dalam regresi linear berganda, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model tersebut BLUE adalah var (ui) = σ2(konstan), semuaerror mempunyai variasi yang sama. Pada umumnya, heteroskedastisitas diperoleh pada data cross section. Jika pada model dijumpai heteroskedastisitas, maka akan membuat varians residual dari variabel tidak konstan (tidak homoskedastisitas), sehingga

(51)

33

Untuk menguji adanya pelanggaran asumsi heteroskedastisitas, digunakan ujiwhite heteroskedasticityyang diperoleh dalam program E-views. Ujiwhite heteroskedasticity dilakukan dengan membandingkan Obs* R-Square dengan χ2(Chi-Square) tabel. Jika nilai Obs* R-Square lebih kecil dari χ2tabel, maka tidak ada heteroskedastisitas pada model. Dalam pengolahan data panel dengan E-views 6. Kriteria pengujian

Heterokedastisitas: Hasil uji Heterokedastisitas menggunakan uji Whiteno cross term. • Obs* R-squared < nilai Chi- kuadrat

• Obs* R-squared > nilai Chi-kuadrat

c. Uji Multikolinearitas

Menurut Gujarati (2004), multikolinearitas adalah hubungan linier yang terjadi diantara variabel-variabel bebas. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya masalah multikoliniitas atau korelasi yang sempurna antar variabel bebasnya. Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan regresi Auxiliary, yaitu dengan membandingkan koefisien determinasi parsial (r2) dengan koefisien determinasi majemuk (R2). Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah multikolinieritas adalah sebagai berikut :

Ho : R2 < r2, model terdapat dari masalah multikolinieritas.

Ha : R2 > r2, model terbebas dari masalah multikolinieritas.

2. Uji Hipotesis Statistik

(52)

34

a. Pengujian Secara Parsial / Individu (Uji–t)

Uji t statistik untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya terhadap variabel terikatnya. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung atau t statistik dengan t tabel. Pengujian Hipotesis yang digunakan dalam Uji t statistik adalah:

• UTKW (Upah Tenaga Kerja Wanita) H0: β1 = 0, artinya Ho diterima dan Ha ditolak

Ha : β1 ≠0, artinya Ho ditolak dan Ha diterima • YS ( Pendapatan Suami)

H0: β2 = 0, artinya Ho diterima dan Ha ditolak

Ha : β2≠0, artinya Ho ditolak dan Ha diterima • TP ( Tingkat Pendidikan)

H0: β3 = 0, artinya Ho diterima dan Ha ditolak

Ha :β3≠0, artinya Ho ditolak dan Ha diterima

Menentukan tingkat keyakinan dan daerah kritis ( = n–k–1 )

Menentukan nilai t tabel kemudian membandingkan nilai t tabel dan nilai t statistik. Kriteria pengambilan keputusan : (Gujarati, 2010).

a. Ho diterima jika t-hitung< t-tabel, artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

b. Ho ditolak jika t-hitung> t-tabel , artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

b. Pengujian Secara Bersama-sama (UjiF)

(53)

35

tabel. Pengujian Hipotesis yang digunakan dalam Uji F statistik adalah :

• Ho : β1: β2: β3= 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel terikat.

• Ha :β1:β2:β3 ≠ 0, artinya, variabelbebas secara bersama-sama memiliki

pengaruh terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan kesimpulan :

a. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima.

Ini berarti bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b. Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak.

(54)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis menggunakan model Ordinary Least Square untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi tenaga kerja wanita di Pulau Pasaran dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan nilai partisipasi wanita pengolah ikan di Pulau Pasaran, dari setiap 100 orang penduduk usia kerja di Pulau Pasaran terdapat 54 orang wanita yang berpartisipasi sebagai pengolah ikan.

2. Variabel Upah Tenaga Kerja Wanita (UTKW) memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap partisipasi tenaga kerja wanita di Pulau Pasaran. Variabel Pendapatan Suami (YS) tidak berpengaruh terhadap partisipasi tenaga kerja wanita di Pulau Pasaran. Sedangkan variabel Tingkat Pendidikan (TP) memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap partisipasi tenaga kerja wanita di Pulau Pasaran.

B. Saran

(55)

54

1. Bagi para juragan ikan, jika ingin meningkatkan produktivitas usaha maka dapat menaikkan jumlah upah sehingga para wanita bisa meningkatkan tingkat partisipasi. Selain itu, pelatihan pengolahan ikan juga harus diberikan kepada para wanita pengolah ikan agar produktivitas para tenaga kerja semakin meningkat.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta : Bumi Aksara. Angraeni, Qurnia. 2012.Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tenaga

Kerja Wanita Pada Sektor Perdagangan di Kota Pare-pare.Unhas. Makassar. Aryani. F. 1994.Anaslisis Curahan Kerja dan Kontribusi Penerimaan Keluarga

Nelayan Dalam Kegiatan Ekonomi di Desa Pantai (Studi Kasus di Desa Pasir Baru, Kec. Cisolok, Kabupaten Sukabumi.IPB.Bogor.

Bank Indonesia. 2012.Pengembangan Klaster Pengolahan Ikan Teri di Pulau Pasaran Lampung.

Budiastuti, N., 1994.Pola Konsumsi Rumah Tangga Nelayan di Kabupaten Jepara.Fakultas Pertanian UNS. Surakarta

Fahrudin, Achmad dan Gatot Yulianto. 2008. Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir.

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Fitria, Farida Ayu. 2008.Analisis Partisipasi dan Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pada Industri Kecil Kerupuk Kedelai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.Universitas Sebelas Maret . Surakarta.

Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2013. Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI. PT. Yrama Widya.

Gujarati, Damodar N. Dan Dawn C. Porter. 2010.Dasar-dasar Ekonometrika. Buku edisi 5. PT. Salemba Empat. Jakarta.

Habibah, Reikha Yusfi. 2013.Pengaruh Faktor Upah, Usia, Pendapatan Suami, Usia Anak Terakhir, dan Pengeluaran Rumah Tangga Terhadap Curahan Jam Kerja Perempuan Menikah di Kota Magelang.Universitas Diponegoro.

Semarang.

(57)

Puncaganak Kecamatan Tugu Trenggalek.Universitas Merdeka Malang. Malang.

Hayunta, Desti. 2013.Karakteristik Tenaga Kerja Wanita Bagian Produksi Pabrik Rokok PT Bentoel Prima Malang.Universitas Negeri Malang. Malang. Hutapea, Roma Y.F. dkk. 2012. Peran Wanita Nelayan(Istri Nelayan) Jaring

Insang Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Desa Bejalen, Perairan, Rawa Pening, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Semarang. Ihromi, T.O. 1995.Kajian Wanita Dalam Pembangunan. Yayasan Obor

Indonesia. Jakarta.

Istiqomah,Asrina Hendrayani. 2010.Analisis Curahan Waktu Kerja Wanita Pada Industri Karak Skala Rumah Tangga di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Koentjaraningrat . 2010.Sejarah teori Antropologi II. Jakarta : UI Press

Leovandritos, Rino. 2011.Alokasi Waktu Perempuan Dalam Aktivitas Industri Kacang Rendang.2011. Universitas Andalas. Padang. Mada University Press. Yogyakarta.

Mardikanto, Totok.1988. Komunikasi Pembangunan. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Martini, Putu Dewi. 2012.Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga.Universitas Udayana. Bali.

Mulyani, Sri. 2009. Studi Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Probabilitas Ibu Rumah Tangga Untuk Bekerja (Studi Kasus Ibu Rumah Tangga di Kec. Purworejo, Kab. Klaten. Jawa Tengah). Surakarta.

Mustava, Muhammad Dalvi. 2013.Sosiologi Masyarakat Pesisir.Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Nazir. Moh,Ph.D. 2009.Metode Penelitian.GHALIA Indonesia. Jakarta Selatan. Publik. Jogyakarta : Graha Ilmu.

Simanjuntak, Payaman J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Simbolon, Ria Hot Juanita Simbolon. 2010.Analisis Faktor Yang Mempengaruhi

Partisipasi Tenaga Kerja Wanita di Kota Medan.Universitas Sumatera Utara. Medan

(58)

Sudarijati,1993.Analisis Curahan Kerja Dalam Kegiatan Ekonomi Rumah Tangga Pedesaan.Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.

Sukiyono, Ketut dan Sriyoto. 1997.Transformasi Struktural Wanita Transmigran Dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga : Kasus Di Daerah Transmigrasi Sekitar Kotamadya Bengkulu. Jurnal Agro Ekonomi Volume 16 No. 1 dan 2 Oktober 1997. Universitas Bengkulu. Bengkulu. Sumarsono, Sonny. 2009. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan

Publik Ekonomi : Graha Ilmu.

Suroto. 1992.Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja. Gajah MadaUniversity press.Yogyakarta.

Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat

Viriawati. 2005.Analisis Curahan Kerja pada Industri Tahu Tingkat Rumah Tangga di Kota Surakarta.Universitas Negeri Surakarta. Surakarta. Zen, Waty Linda. 2008.Analisis Kontribusi Pendapatan Wanita Nelayan di

Keluraham Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.Universitas Bung Hatta. Padang.

Zubaidi, Ahmad dan Astutik. 2010 .Analisis Pendapatan dan Peranan Wanita Dalam Usahatani Tomat Lahan Kering di Kabupaten Gresik.Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Malang.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Kependudukan dan Wilayah Pulau PasaranTahun 2015.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di Pulau Pasaran Tahun 2015.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Pulau PasaranTahun 2015. (orang)
Gambar 1 Kerangka Pikir
+3

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Jam Kerja Tenaga Kerja Wanita di Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi di Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi ; Yayuk Sri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita bekerja sebagai buruh dalam meningkatkan pendapatan

signifikan 5% mengindikasikan bahwa variabel bebas yaitu jumlah anggota keluarga, upah tenaga kerja wanita pada agroindustri ikan patin, pendidikan, umur, total

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja Informal Diatas Upah Minimum Propinsi Di Sumatera Barat Tesis Program Studi Perencanaan Pembangunan

Berdasarkan penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Suami Dalam Meng- gunakan Alat Kontrasepsi di Rumah Bersalin Hele- na Kecamatan Sungai Pinyuh

Peluang tertinggi dari faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi tenaga kerja adalah tenaga kerja dengan yang tidak memilki jaminan sosial,tidak berada pada usia produktif,

Faktor-faktor mempengaruhi pendapatan rumah tangga yaitu alokasi curahan kerja pria dan wanita pada pekerjaan non pertanian, upah tenaga kerja pada pekerjaan di usahatani

Faktor-faktor yang mempengaruhi peluang dari kegiatan wanita dalam usaha kelapa sawit antara lain: pendapatan harian istri, pendapatan harian suami, usia istri,