• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MAWAR GELOMBANG (WAVE ROSE) DI PANTAI LAMPUNG TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MAWAR GELOMBANG (WAVE ROSE) DI PANTAI LAMPUNG TIMUR"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

ANALISIS MAWAR GELOMBANG (WAVE ROSE) DI PANTAI LAMPUNG TIMUR

oleh

Tidak seperti data angin, data gelombang sulit ditemukan, sementara data gelombang dibutuhkan untuk pembangunan bangunan pantai. Oleh karena itu diperlukan perkiraan frekuensi dan tinggi gelombang dengan menggunakan data angin sebagai alternatif. Pada penelitian ini akan dilakukan studi data angin, Memperkirakan frekuensi dan tinggi gelombang, dan Menggambar wave rose tahunan di tiga lokasi pantai Lampung Timur, yang diharapkan data yang dihasilkan dapat berguna untuk mengambil keputusan bagi perencanaan pembangunan di daerah pantai Lampung Timur.

Pada penelitian ini dihasilkan data gelombang dominan pada kedalaman 25,0–50,0 cm, dengan persentase 14,5%-21,0% diseluruh lokasi. Kecuali pada lokasi 3 tahun 2010 yang memiliki gelombang dominan pada kedalaman 1,0-25,0 cm, dengan persentase 16,6%. Lokasi 3 adalah lokasi yang paling aman untuk membangun bangunan pantai jika dilihat dari aspek gelombang pantainya, ini disebabkan nilai fluktuasi atau sebaran data, nilai H1, H10, dan H33, yang lebih kecil dibandingkan dengan 2 lokasi lain.

(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……….... 1

1.2 Perumusan Masalah Penelitian ……….... 3

1.3 Batasan Masalah Penelitian ………. 3

1.4 Tujuan Penelitian ………. 5

1.5 Manfaat Penelitian ……… 5

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Angin ………... 6

2.1.1 Fungsi Angin ………. 6

2.1.2 Jenis-jenis Angin ………... 7

2.1.3 Konversi Kecepatan Angin ………... 8

2.1.4 Mawar Angin ……… 9

2.2 Gelombang ……….. 10

2.2.1 Pembangkitan Gelombang ……… 12

2.2.2 Distribusi Gelombang ……….... 12

2.2.3 Perkiraan Gelombang ……… 14

2.3 Fetch……… 16

2.4 WRPLOT……… 16

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian ………. 17

3.2 Diagram Alir Penelitian ……….. 19

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Angin ………. 20

4.2 Menghitung Tinggi gelombang (H), dan periode gelombang (T) ……….. 21

(7)

4.2.2 Menghitung konversi kecepatan angin di darat

(UL) menjadi kecepatan angin di laut (Uw) ……….. 24

4.2. 3 Menghitung kecepatan angin di permukaan laut (UA) ……….. ………. 25

4.2.4 Periode Gelombang (T), dan Tinggi Gelombang (H) ……….. ……….... 26

4.2.5 4.2.4 Periode Gelombang (T), dan Tinggi Gelombang (H) ……….. ……….... 26

4.2.6 Penggambaran Wave Rose dengan Program WRPLOT ……….. ………. 30

4.2.6.1 Input Data ……….. ………. 30

4.2.6.2 Lokasi 1 ……….. ……… 32

4.2.6.3 Lokasi 2 ……….. ……….... 42

4.2.6.4 Lokasi 3 ……….. ……… 52

4.2.6 Distribusi Frekuensi ……….. ……… 62

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………. 69

5.2 Saran ……… 70 DAFTAR PUSTAKA

(8)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan. Pulau-pulau di Indonesia membentang dari

Sabang hingga Marauke. Jumlah pulau di Indonesia adalah sekitar 17.508 pulau.

Diantara pulau-pulau tersebut ada yang dihuni oleh manusia dan ada pula yang

tidak dihuni oleh manusia.

Pada sebagian pulau-pulau yang dihuni oleh manusia terjadi ketidakseimbangan

pada pantainya, bahkan berakibat pula pada sebagian pulau yang tidak dihuni oleh

manusia. Satu diantara beberapa faktor ketidakseimbangan ini adalah akibat ulah

manusia, antara lain: penggundulan hutan, penebangan mangrove/pohon pantai

secara liar, reklamasi pantai secara liar, penangkapan ikan dengan bahan peledak,

racun, penambangan karang, penambangan pasir ilegal, pembangunan bangunan

pantai yang kurang berwawasan lingkungan dan lain sebagainya.

Satu diantara cara untuk mencegah terjadinya keidakseimbangan yang terjadi di

pantai adalah dengan membangun bangunan yang berwawasan lingkungan di

(9)

2

Untuk dapat membangun bangunan pantai dibutuhkan banyak data. Adapun data

yang dibutuhkan antara lain : data angin, data gelombang, data geografis, dan lain

sebagainya. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai gelombang.

Di Indonesia pencatatan data angin sudah banyak dilakukan dibeberapa tempat

seperti bandar udara, atau pelabuhan. Akan tetapi untuk pencatatan data

gelombang masih sangat jarang dilakukan. Kurangnya data pencatatan

gelombang ini dikarenakan untuk memperoleh data gelombang secara langsung

sangatlah sulit apalagi ketika badai terjadi, sedangkan data terpenting pada data

gelombang adalah data tinggi maksimum gelombang dan data itu diperoleh ketika

badai terjadi.

Karena sulitnya memperoleh data pengukuran gelombang secara langsung, maka

diperlukan perkiraan gelombang dengan menggunakan data angin yang dikonversi

menjadi pendekatan data tinggi gelombang, hal ini dapat dilakukan jika data

kecepatan angin, arah angin, dan panjang berhembusnya angin (fetch) tersedia.

Untuk daerah Lampung yang pada dasarnya adalah pintu gerbang masuk dari

Jawa ke Sumatera adalah daerah yang tengah giat untuk membangun bangunan,

khususnya di kabupaten Lampung Timur terutama daerah pesisir pantai Lampung

Timur, akan tetapi data gelombang yang tersedia yang dapat digunakan untuk

keperluan analisis dalam membangun bangunan di daerah pantai atau pesisir

pantai sangatlah jarang ditemukan, oleh karena itu diperlukan analisis data angin,

perkiraan frekuensi dan tinggi gelombang serta penggambaran mawar gelombang

(10)

mawar gelombang dapat memudahkan dalam mencari data gelombang perkiraan

dalam menentukan gelombang dominan.

1.2 Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana distribusi perkiraan tinggi gelombang yang terjadi dibeberapa lokasi

di wilayah Lampung Timur.

2. Bagaimanakah gambar wave rose dari hasil perkiraan gelombang di pantai

Lampung Timur?.

1.3 Batasan Masalah Penelitian

Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan dengan data sekunder.

2. Menggunakan data angin 5 tahun dari Badan Meteorologi dan Geofisika

Stasiun Meteorologi Radin Inten II Bandar Lampung karena ketersediaan data

angin di stasiun pembacaan angin ini yang terdekat dan dapat mewakili lokasi

analisis.

3. Pembuatan wave rose atau mawar gelombang di wilayah pantai Lampung

Timur (tiga titik seperti ditunjukkan pada gambar 1 dan tabel 1.).

(11)
(12)

Tabel 1. Koordinat lokasi

Lokasi garis lintang garis bujur

1 5°21'34.54"S 105°49'14.71"T

2 4°42'13.59"S 105°53'1.29"T

3 5°34'6.25"S 105°49'15.00"T

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dilakukan untuk :

1. Melakukan studi data angin

2. Memperkirakan frekuensi dan tinggi gelombang

3. Menggambar wave rose tahunan di pantai Lampung Timur

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menyediakan aternatif bahan prakiraan

data gelombang di daerah pantai Lampung Timur, dan memperkirakan arah

gelombang dominan yang mana diharapkan dapat berguna untuk mengambil

(13)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Angin

Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara horizontal

maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi secara

dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan

udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari

tempat dengan tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih

rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak

secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan

tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan

mempengaruhi arah pergerakan angin.

2.1.1 Fungsi Angin

Ada 3 sifat angin yang dapat dirasakan orang awam yaitu :

1. Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin

tersebut

2. Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas

3. Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tempat dan dari waktu ke

(14)

Sesungguhnya angin mempunyai fungsi lain yang sangat penting namun

terkadang tidak disadari yakni adalah mencampur lapisan udara antara udara

panas dengan antara dingin, antara udara lembab dengan udara dingin, antara

udara yang kaya karbon dengan udara yang kandungan karbondioksidanya

rendah. (Kandary, 2011).

2.1.2 Jenis-Jenis Angin

Jenis-jenis angin adalah antara lain:

1. Angin tetap

a) Angin Barat, bertiup dari daerah subtropik ke daerah kutub.

b) Angin Timur, bertiup dari daerah kutub.

c) Angin pasat, bertiup dari daerah subtropik selatan dan utara menuju ke

daerah khatulistiwa.

d) Angin anti pasat, bertiup berlawanan dengan angin pasat.

2. Angin periodik

a) Angin muson, bertiup setiap setengah tahun sekali dan selalu berganti arah.

b) Angin darat, bertiup dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari.

c) Angin laut, bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari.

d) Angin gunung, bertiup dari lereng gunung ke lembah dan terjadi pada

malam hari.

e) Angin lembah, bertiup dari lembah ke puncak gunung dan terjadi pada siang

(15)

8

3. Angin lokal

a) Angin siklon, bertiup didaerah depresi yang memiliki barometris minimum

dan dikelilingi barometris maksimum

b) Angin antisiklon, bertiup di daerah yang memiliki barometris maksimum

dan dikelilingi oleh barometris minimum. Contohnya : angin taifun di Asia

Timur dan Tornado di USA

c) Angin fohn, bertiup dari daerah pegunungan yang bersifat panas dan kering.

Contohnya : angin kumbang di Cirebon, angin bahorok di Deli, angin

gending di Pasuruan, angin brubu di Makasar dan angin wambrau di Biak,

Papua. (Rustandi, 2011)

2.1.3 Konversi Kecepatan Angin

Biasanya pengukuran angin dilakukan di daratan, padahal di dalam rumus-rumus

pembangkitan gelombang data angin yang digunakan adalah yang ada di atas

permukaan laut. Oleh karena itu diperlukan transformasi dari data angin di atas

daratan yang terdekat dengan lokasi studi ke data angin di atas permukaan laut.

Hubungan antara angin di atas laut dan angin di atas daratan terdekat diberikan

oleh:

dengan :

UW = Kecepatan angin di atas laut.

UL = Kecepatan angin di atas darat.

(16)

seperti dalam gambar 2 yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Great

Lake, Amerika Serikat, grafik tersebut dapat digunakan untuk daerah lain

kecualiapabila karakteristik daerah sangat berlainan.

Gambar 2. Hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat

Rumus-rumus dan grafik-grafik pembangkitan gelombang mengandung variabel

UA, yaitu faktor tegangan angin (wind-stress factor) yang dapat dihitung dari

kecepatan angin. Setelah dilakukan berbagai konversi kecepatan angin seperti

yang dijelaskan di atas, kecepatan angin dikonversikan pada faktor tegangan angin

dengan menggunakan rumus berikut:

UA = 0,71 UW1,23 (2)

(17)

10

2.1.4. Mawar Angin

Mawar angin adalah sebuah grafik yang memudahkan dalam penyajian data

angin. Pada mawar angin data yang disajikan antara lain terdapat kecepatan

angin, arah angin, dan frekwensi angin dalam satu grafik sehingga sangat

membantu memudahkan membaca data angin

Gambar 3. Contoh grafik mawar angin

Warna pada grafik menunjukkan kecepatan angin bertiup, persentasi pada grafik

menunjukkan frekuensi angin bertiup dan grafik yang membentuk sudut

(18)

2.2 Gelombang

Gelombang laut yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut

dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi, bulan,

dan matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar

laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan

kapal.

Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik

pantai adalah gelombang angin dan pasang surut (pasut). Gelombang dapat

membentuk dan merusak pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan

pantai. Energi gelombang akan membangkitkan arus dan mempengaruhi

pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan sejajar pantai

(long-shore). Pada perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang

merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan

gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai.

Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus

permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut

disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan,

menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut

sebagai gelombang. (Ni’am, 2008).

Gelombang yang terjadi di laut secara dominan dibangkitkan oleh angin dan biasa

(19)

12

membentuk pantai, menimbulkan arus dan transport sedimen dalam arah tegak

lurus dan sepanjang pantai dan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada

bangunan pelindung pantai. Gelombang merupakan faktor utama dalam

perencanaan bangunan pelindung pantai.

2.2.1 Pembangkitan Gelombang

Dalam sub bab ini akan dipelajari pembangkitan gelombang oleh angin, angin

yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air.

Kecepalan angin akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga

permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang

kecil di atas permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak tersebut

menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus terus akhirnya akan

terbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus,

semakin besar gelombang yang terbentuk. (Triadmodjo, 1999).

Berdasarkan teori gelombang amplitudo kecil/teori gelombang Airy-1845 (small

amplitude wave theory) energi total suatu panjang gelombang merupakan

penjumlahan dari energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik gelombang

adalah energi yang disebabkan kecepatan partikel air karena adanya gerak

gelombang. Sedangkan energi potensial gelombang adalah energi yang dihasilkan

oleh perpindahan muka air karena adanya gelombang. Besarnya energi kinetik

persatuan lebar untuk satu panjang gelombang diperoleh dengan persamaan

(20)

2.2.2 Distribusi Gelombang

Bagian dari distribusi gelombang adalah:

1. Standar Deviasi dan Varians Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk

menjelaskan homogenitas kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat

semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Sedangkan

akar dari varians disebut dengan standar deviasi atau simpangan baku.

Standar Deviasi dan Varians Simpangan baku merupakan variasi sebaran data.

Semakin kecil nilai sebarannya berarti variasi nilai data makin sama jika

sebarannya bernilai 0, maka nilai semua datanya adalah sama. Semakin besar

nilai sebarannya berarti data semakin bervariasi. (Adiarsa, 2012).

Dengan rumus:

√( – )

( – ) (3)

Dimana:

Xi = data ke i

n = jumlah data

= rata-rata

2. Koefisien kurtosis (Ck) merupakan statistik yang digunakan dalam memberikan

gambaran apakah distribusi data cenderung rata atau runcing. (Setiawan, 2012)

Dengan rumus:

{ ∑ ̅

} (4)

dimana:

(21)

14

Xi = nilai data X ke-i

S = standar deviasi

= rata-rata

3. Koefisien skewness (Cs) merupakan statistik yang digunakan dalam

memberikan gambaran distribusi data apakah miring ke kiri, ke kanan atau

simetris. (Setiawan, 2012)

Dengan rumus: ∑ ̅ (5) dimana:

n = jumlah data

Xi = nilai data X ke-i

S = standar deviasi

= rata-rata

4. Tinggi gelombang signifikan (Hs) adalah tinggi gelombang rata–rata dari 33,3 % data tinggi gelombang terbesar. H10 adalah tinggi gelombang rata–rata dari 10 % dari data tinggi gelombang terbesar. Sedangkan H100 adalah rata–rata dari seluruh data tinggi gelombang

2.2.3 Perkiraan Gelombang

Perkiraan gelombang pada dasarnya adalah upaya pendekatan empiris dengan

menggunakan beberapa persamaan untuk mencari tinggi dan periode gelombang

(22)

periode gelombang ialah:

1. Dihitung kecepatan angin di laut dengan grafik dalam gambar 2.

2. Hitung faktor tegangan angin menggunakan persamaan 1.

3. Dengan mencari nilai fetch terlebih dahulu, hitung nilai tinggi dan periode

gelombang dengan grafik pada gambar 3 atau dapat pula menggunakan

persamaan 6, dan 7.

[ ⁄ ] { ( ) ⁄ ( ) ⁄ } (6) [ ⁄ ] { ( ) ⁄ ( ) ⁄ } (7) dengan:

g = Gaya gravitasi (m/s2) T = Periode (s)

U A =Faktor tegangan angin (m/s2) F = Fetch (m)

(23)

16

Gambar 4. Grafik perkiraan gelombang

2.3 Fetch

Fetch adalah panjangnya angin yang menyebabkan gelombang di laut bertiup.

Fetch dibatasi oleh 2 buah pulau. Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmojo, DEA

pada buku teknik pantai, deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan

(24)

Pada skripsi ini digunakan interval 10o. hal ini dikarenakan pada skripsi ini data

angin yang digunakan adalah data angin dengan interval sudut tiap 10o, dan

menggunakan jarak langsung.

2.4 WRPLOT

WRPLOT adalah sebuah program keluaran Lakes Inveronmental yang dapat

menggambarkan wind rose. WRPLOT adalah sebuah program yang

dikembangkan oleh sebuah tim yang terdiri dari : Jesse L. The’, Cristiane L. The’,

Michael A. Johnson, dan Oleg Shatalov.

Untuk input data program ini haruslah dengan format extensi data txt yang

mencakup tahun, bulan, hari, jam, sudut, besarnya kecepatan angin.

Pada skripsi ini digunakan WRPLOT untuk menggambarkan wave rose dengan

mengganti kecepatan angin menjadi tinggi gelombang. WRPLOT yang digunakan

adalah WRPLOT freeware versi 7.0.0.

(25)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Adapun prosedur pelaksanaan penelitian ini adalah:

3.1.1 Menentukan Koordinat Lokasi

Lokasi studi adalah di daerah pantai lampung timur. Untuk koordinatnya dapat

dilihat pada tabel 1 pada bab 1. Koordinat tersebut didapat dari program google

earth.

3.1.2 Mengumpulkan Data Angin.

Data angin (UL) yang digunakan adalah data angin dalam durasi jam yang

bersumber dari BMKG Lampung berupa tahun, bulan, tanggal, jam, direction, dan

speed. Data yang dianalisis adalah data angin tiap jam mulai dari tanggal 24

bulan 6 tahun 2007, hingga tanggal 30 bulan 9 tahun 2011. Jumlah hari adalah

1559 dan jumlah seluruh data adalah ± 37.416 data tiap lokasi dan jika

diakumulasi jumlah data di tiga lokasi adalah ± 112.248 data. Adapun sampel

(26)
[image:26.595.181.442.106.284.2]

Tabel 2. Sampel data angin

THN BLN TGL JAM DIRECTION SPEED

2007 6 24 1 270 5 2007 6 24 2 250 6 2007 6 24 3 260 5 2007 6 24 4 230 2 2007 6 24 5 250 4 2007 6 24 6 150 9 2007 6 24 7 160 11 2007 6 24 8 140 8 2007 6 24 9 150 6

… … … …

* Sebagian besar data terlampir * Sumber BMKG Lampung

3.1.3 Menghitung Tinggi Gelombang (H), Dan Periode Gelombang (T)

3.1.3.1 Mencari Panjang Angin Bertiup (fetch/F)

Fetch diambil dari Google Earth adapun data yang diperoleh ialah :

- Lokasi 1

[image:26.595.110.512.508.713.2]
(27)
[image:27.595.110.508.107.682.2]

20

Tabel 3. Sudut dan panjang fetch pada lokasi 1

Sudut

(o) Jarak (m) Sudut ( o

) Jarak (m) Sudut (o) Jarak (m)

0 0 130 81791 260 0 10 0 140 61359 270 0 20 259381 150 73736 280 0 30 298759 160 0 290 0 40 307956 170 0 300 0 50 362965 180 0 310 0 60 552531 190 0 320 0 70 708746 200 0 330 0 80 984642 210 0 340 0 90 951755 220 0 350 0 100 1045623 230 0 360 0 110 181491 240 0

120 144052 250 0

- Lokasi 2

[image:27.595.114.510.400.690.2]
(28)
[image:28.595.109.515.147.670.2]

Tabel 4. Sudut dan panjang fetch pada lokasi 2

Sudut (0) Jarak (m)

Sudut

(0) Jarak (m)

Sudut

(0) Jarak (m) 0 0 130 206197 260 0 10 208087 140 112336 270 0 20 196566 150 131963 280 0 30 215350 160 122705 290 0 40 258662 170 0 300 0 50 271733 180 0 310 0 60 319483 190 0 320 0 70 559876 200 0 330 0 80 873141 210 0 340 0 90 1089340 220 0 350 0 100 755034 230 0 360 0 110 562403 240 0

120 456246 250 0

- Lokasi 3

[image:28.595.113.514.401.686.2]
(29)

22

Tabel 5. Sudut dan panjang fetch pada lokasi 3

Sudut (0)

Jarak (m)

Sudut (0)

Jarak (m)

Sudut (0)

Jarak (m) 0 0 130 62454 260 0 10 0 140 45021 270 0 20 289585 150 40316 280 0 30 334331 160 0 290 0 40 347612 170 0 300 0 50 611493 180 0 310 0 60 554376 190 0 320 0 70 700434 200 0 330 0 80 62979 210 0 340 0 90 77637 220 0 350 0 100 78730 230 0 360 0 110 91328 240 0

120 53599 250 0

3.1.3.2 Menghitung Konversi Kecepatan Angin Di Darat Menjadi Kecepatan Angin Di Laut (Uw)

Setelah mendapatkan data kecepatan angin darat (UL), dilanjutkan mencari

kecepatan angin di laut (Uw). Untuk mencari (Uw) digunakan persamaan 8 dan

grafik pada gambar 2.1. untuk memudahkan proses pengerjaan, grafik tersebut

dirubah ke bentuk persamaan yaitu:

Uw = (0,0000000302 x UL6 - 0,0000030265 x UL5+ 0,00012175 x UL4

- 0,00255314 UL 3 + 0,0313258835 UL 2 - 0,2525900075 UL

+ 2,1627318408) UL (8)

Dengan menggunakan gambar 2 dan menggunakan data UL tahun 2007 bulan 6

(30)

Uw = (0,0000000302 x UL6 - 0,0000030265 x UL5 + 0,00012175 x UL4

x 0,002553141 x UL3 + 0,0313258835 x UL2 - 0,2525900075 x UL

+ 2,1627318408) x UL

Uw = (0,0000000302 x 4,636 - 0,0000030265 x 4,635 + 0,00012175 x 4,634

- 0,002553141 x 4,633 + 0,0313258835 x 4,632-0,2525900075 x 4,63

+ 2,1627318408) x 4,63

Uw = 6,7652 m/s

Sampel hasil hitungan terlampir pada tabel 4.5.

3.1.3.3 Menghitung Faktor Tegangan Angin (UA)

Untuk menghitung faktor tegangan angin (UA) dapat dilakukan dengan cara

menggunakan persamaan 2. Contoh hitungan dapat di lihat di bawah.

Angin darat (UL) Pada tanggal jam 6 tanggal 24 tahun 2007 di lokasi 1 bertiup

angin (UL) = 6 knot pada sudut 1500 adalah :

UL = 6 x 0,514 m/s = 4,6300 m/s

Dari nilai Uw dapat di cari UA dengan persamaan 2

UA = 0,71 x Uw1,23

UA = 7,4560 m/s

(31)

24

3.1.3.4 Perkiraan Kedalaman Laut Rerata (d)

Perkiraan Kedalaman Laut Rerata didapat dengan menghitung nilai kedalaman

laut rerata sepanjang angin bertiup. Nilai ini dapat dicari dengan survei batimetri

atau dengan menggunakan program google earth. Pada skripsi ini diambil asumsi

kedalaman rerata sebesar 50 m karena nilai ini merupakan nilai d yang

menghasilkan nilai tinggi gelombang maksimum akibat d.

3.1.3.5 Periode Gelombang (T), dan Tinggi Gelombang (H)

Berdasarkan data F, UA, dan d dapat dihitung periode gelombang (T), dan tinggi

gelombang (H) dengan menggunakan persamaan 6 dan 7 atau dengan

menggunakan gambar 2.3. Pada tulisan dihitung periode gelombang (T), dan

tinggi gelombang (H) dengan menggunakan persamaan 6 dan 7 dengan asumsi

kedalaman laut rerata adalah 50 m. Contoh hitungan T, dan H sebagai berikut :

Dengan nilai :

UA = 7,4560 m/s

F = 73736 m (Tabel 4.2)

Dengan menggunakan persamaan 6 maka didapat :

T = 5,4844 jam

Dengan menggunakan persamaan 7 maka didapat :

H = 0,9090 m

(32)

3.1.4 Penggambaran Wave Rose dengan Program WRPLOT

WRPLOT merupakan sebuah program yang dapat menggambarkan grafik wave

rose, distibusi frekuensi, dan grafik distribusi frekuensi. Dalam skripsi ini

digunakan program WRPLOT dalam mencari grafik wave rose, distibusi

frekuensi, dan grafik distribusi frekuensi.

Adapun langkah dalam menggambarkan wave rose dengan WRPLOT adalah

sebagai berikut :

 Rubah data menjadi format txt seperti gambar di bawah ini.

(33)

26

[image:33.595.145.511.109.347.2]

 Lalu membuka program WRPLOT seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 9. Tampilan awal program WRPLOT.

 Lalu add file kemudian pilih file txt yang akan di analisis lalu pilih open,

ubah wind direction menjadi 36, dan Units menjadi m/s.

[image:33.595.151.512.448.682.2]
(34)

3.1.5 Mencari Distribusi Frekuensi

[image:34.595.272.425.324.731.2]

Distribusi frekuensi yang dicari iyalah skewness (Cs) atau koefisien kemiringan

grafik, kurtosis (Ck) atau koefisian keruncingan grafik, Standar deviasi (S) atau

koefisien homogenitas kelompok nilai, H1, H10, H33 (H signifikan) atau nilai rerata

nilai tertinggi n buah data.

3.2 Diagram Alir Penelitian

Adapun Diagram Alir Penelitian ini adalah:

Gambar 11. Flow Chart

pengumpulkan data angin, F, dan

Penghitungan H, T menggunakan metode perkiraan

gelombang

Menggambar mawar gelombang

Analisis wave rose dan Distribusi frekuensi

Kesimpulan Start

Stop

Pengelompokkan data angin

(35)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Adapun simpulan dari skripsi ini antara lain:

1. Pada seluruh lokasi didapat gelombang dominan pada kedalaman

25,0-50,0 cm dengan persentase 14,5 %-21,0 %. Kecuali pada lokasi 3 tahun

2010 yang memiliki gelombang dominan pada kedalaman 1,0-25,0 cm

dengan persentase 16,6 %.

2. Pada lokasi 1 memiliki nilai tinggi gelombang yang lebih ekstrim dari

lokasi lain ini dilihat dari nilai koefisien Skewness, koefisien kurtosis, dan

H1 yang bernilai lebih fruktuatif dari 2 lokasi lain.

3. Nilai ekstrim pada lokasi 1 lebih jarang terjadi dari 2 lokasi ini tergambar

pada gambar standar deviasi, H1, H10, danH33. Dari gambar tersebut dapat

disimpulkan bahwa banyak kejadian yang berada dibawah nilai ekstrim

pada lokasi 1.

4. Pada lokasi 3 adalah lokasi yang paling aman untuk membangun bangunan

pantai jika dilihat dari aspek gelombang pantainya dibandingkan dengan

kedua lokasi lain, ini disebabkan nilai fruktuasi atau sebaran data, nilai H1,

(36)

5.2 Saran

Adapun saran dari hasil analisis penelitian ini antara lain:

1. Dikarenakan hasil analisis dari penelitian ini hanya mengacu pada analisa

data yang ada, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga hasil

yang didapat mendekati dengan kondisi yang ada di lapangan.

2. Untuk waktu yang akan datang dilakukan penelitian di lokasi lain di

sepanjang pantai yang ada di provinsi Lampung khususnya dan Indonesia

Umumnya. dengan penelitian yang lebih kompleks dengan data waktu

yang lebih panjang.

3. Dilakukan penelitian yang membandingkan hasil analisis dengan data

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Kandary, Adhyzal. 2011. Pengertian dan Fungsi Angin. Diperoleh 25 maret 2013 dari http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2136453-pengertian-dan-fungsi-angin/

Rustandi, Arip. 2011. Proses Terjadinya Angin dan Jenis-Jenis Angin. Diperoleh 15 Februari 2013, dari http://bahanajarguru.blogspot.com/2011/10/proses-terjadinya-angin-dan-jenis-jenis.html

Triadmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai.Beta Offset,Yogyakarta.

Ni’am, Moh Faiqun. 2008. Gelombang Laut (Ocean Waves). Diperoleh 20 Februari 2013, dari http://faiqun.edublogs.org/2008/04/13/gelombang-laut/

Adiarsa, Andre D. 2012. Mean, Median, Modus, Dan Standar Deviasi. Diperoleh 21 Februari 2013, dari http://blog.ub.ac.id/adiarsa/2012/03/14/mean-median-modus-dan-standar-deviasi/

Setiawan, Adi (2012) Penentuan Distribusi Skewness dan Kurtosis dengan Metode Resampling berdasar Densitas Kernel (Studi Kasus Pada Analisis Inflasi Bulanan Komoditas bawang Merah, Daging Ayam Ras dan Minyak

Goreng di Kota Semarang), Prosiding Seminar Nasional Sains dan

(38)
(39)
(40)

2 2007 6 24 2 250 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 0 0,0 0,0 0 -

3 2007 6 24 3 260 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

4 2007 6 24 4 230 2 1,0289 1,9892 0,9260 1,9892 1,6544 0 0,0 0,0 0 -

5 2007 6 24 5 250 4 2,0578 3,6123 1,8520 3,6123 3,4461 0 0,0 0,0 0 -

6 2007 6 24 6 150 9 4,6300 6,7652 4,1670 6,7652 7,4560 73736 0,91 4,01 19744 5,48444

7 2007 6 24 7 160 11 5,6589 7,8212 5,0930 7,8212 8,9122 0 0,0 0,0 0 -

8 2007 6 24 8 140 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 61359 0,74 3,64 18204 5,05666

9 2007 6 24 9 150 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 73736 0,56 3,19 19132 5,31435

10 2007 6 24 10 150 12 6,1733 8,3213 5,5560 8,3213 9,6181 73736 1,22 4,57 19147 5,31872

11 2007 6 24 11 150 9 4,6300 6,7652 4,1670 6,7652 7,4560 73736 0,91 4,01 19744 5,48444

12 2007 6 24 12 170 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

13 2007 6 24 20 210 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

14 2007 6 24 21 220 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

15 2007 6 24 22 190 2 1,0289 1,9892 0,9260 1,9892 1,6544 0 0,0 0,0 0 -

16 2007 6 24 23 220 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

17 2007 6 25 6 180 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

18 2007 6 25 7 130 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 81791 0,83 3,84 20655 5,73760

19 2007 6 25 8 150 11 5,6589 7,8212 5,0930 7,8212 8,9122 73736 1,12 4,4 19399 5,38862

(41)

21 2007 6 25 10 150 15 7,7167 9,7310 6,9450 9,7310 11,6598 73736 1,51 5,01 18291 5,08094

22 2007 6 25 11 150 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 73736 0,56 3,19 19132 5,31435

23 2007 6 25 12 180 2 1,0289 1,9892 0,9260 1,9892 1,6544 0 0,0 0,0 0 -

24 2007 6 25 13 240 4 2,0578 3,6123 1,8520 3,6123 3,4461 0 0,0 0,0 0 -

25 2007 6 26 0 260 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

26 2007 6 26 1 250 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

27 2007 6 26 4 280 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

28 2007 6 26 5 60 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 552531 0,75 3,81 28841 8,01140

29 2007 6 26 6 150 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 73736 0,8 3,77 19764 5,48994

30 2007 6 26 7 160 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 0 0,0 0,0 0 -

31 2007 6 26 8 110 9 4,6300 6,7652 4,1670 6,7652 7,4560 181491 1,22 4,66 28053 7,79240

32 2007 6 26 9 110 4 2,0578 3,6123 1,8520 3,6123 3,4461 181491 0,33 2,55 19258 5,34938

33 2007 6 26 10 160 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

34 2007 6 27 1 250 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

35 2007 6 27 3 220 9 4,6300 6,7652 4,1670 6,7652 7,4560 0 0,0 0,0 0 -

36 2007 6 27 4 240 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

37 2007 6 27 5 200 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

38 2007 6 27 6 200 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

39 2007 6 27 7 190 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

(42)

44 2007 6 27 12 240 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

45 2007 6 28 3 150 11 5,6589 7,8212 5,0930 7,8212 8,9122 73736 1,12 4,4 19399 5,38862

46 2007 6 28 4 160 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

47 2007 6 28 5 20 2 1,0289 1,9892 0,9260 1,9892 1,6544 259381 0,08 1,27 10067 2,79627

48 2007 6 28 6 260 2 1,0289 1,9892 0,9260 1,9892 1,6544 0 0,0 0,0 0 -

49 2007 6 28 9 170 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

50 2007 6 28 10 140 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 61359 0,41 2,76 17160 4,76668

51 2007 6 28 11 150 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 73736 0,56 3,19 19132 5,31435

52 2007 6 28 12 150 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 73736 0,8 3,77 19764 5,48994

53 2007 6 28 13 160 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 0 0,0 0,0 0 -

54 2007 6 28 14 160 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 0 0,0 0,0 0 -

55 2007 6 29 1 240 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

56 2007 6 29 6 150 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 73736 0,43 2,83 18196 5,05450

57 2007 6 29 7 120 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 144052 0,66 3,48 23442 6,51171

58 2007 6 29 8 160 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 0 0,0 0,0 0 -

59 2007 6 29 9 150 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 73736 0,8 3,77 19764 5,48994

(43)

61 2007 6 29 21 140 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 61359 0,53 3,1 17864 4,96221

62 2007 6 30 1 350 7 3,6011 5,6135 3,2410 5,6135 5,9268 0 0,0 0,0 0 -

63 2007 6 30 2 350 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 0 0,0 0,0 0 -

64 2007 6 30 3 350 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

65 2007 6 30 6 120 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 144052 0,49 3,04 21514 5,97618

66 2007 6 30 7 340 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 0 0,0 0,0 0 -

67 2007 6 30 8 120 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 144052 0,49 3,04 21514 5,97618

68 2007 6 30 11 140 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 61359 0,53 3,1 17864 4,96221

69 2007 6 30 12 140 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 61359 0,53 3,1 17864 4,96221

70 2007 6 30 13 130 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 81791 0,18 1,88 14012 3,89221

71 2007 7 1 5 150 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 73736 0,18 1,87 13807 3,83516

72 2007 7 1 6 200 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

73 2007 7 1 7 150 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 73736 0,8 3,77 19764 5,48994

74 2007 7 1 8 150 10 5,1444 7,3034 4,6300 7,3034 8,1921 73736 1,02 4,22 19607 5,44653

75 2007 7 1 9 160 10 5,1444 7,3034 4,6300 7,3034 8,1921 0 0,0 0,0 0 -

76 2007 7 1 10 160 9 4,6300 6,7652 4,1670 6,7652 7,4560 0 0,0 0,0 0 -

77 2007 7 1 11 160 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 0 0,0 0,0 0 -

78 2007 7 2 0 270 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

79 2007 7 2 2 150 3 1,5433 2,8379 1,3890 2,8379 2,5612 73736 0,18 1,87 13807 3,83516

(44)

83 2007 7 2 7 140 14 7,2022 9,2749 6,4820 9,2749 10,9912 61359 1,31 4,67 16807 4,66862

84 2007 7 2 8 160 11 5,6589 7,8212 5,0930 7,8212 8,9122 0 0,0 0,0 0 -

85 2007 7 2 9 170 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 0 0,0 0,0 0 -

86 2007 7 2 10 150 9 4,6300 6,7652 4,1670 6,7652 7,4560 73736 0,91 4,01 19744 5,48444

87 2007 7 2 11 150 7 3,6011 5,6135 3,2410 5,6135 5,9268 73736 0,68 3,5 19597 5,44350

88 2007 7 2 12 160 5 2,5722 4,3260 2,3150 4,3260 4,3018 0 0,0 0,0 0 -

89 2007 7 3 1 250 9 4,6300 6,7652 4,1670 6,7652 7,4560 0 0,0 0,0 0 -

90 2007 7 3 2 130 4 2,0578 3,6123 1,8520 3,6123 3,4461 81791 0,31 2,41 16926 4,70163

91 2007 7 3 3 140 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 61359 0,53 3,1 17864 4,96221

92 2007 7 3 4 150 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 73736 0,8 3,77 19764 5,48994

93 2007 7 3 5 120 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 144052 0,66 3,48 23442 6,51171

94 2007 7 3 6 110 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 181491 0,68 3,56 24727 6,86848

95 2007 7 3 7 110 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 181491 0,68 3,56 24727 6,86848

96 2007 7 3 8 130 9 4,6300 6,7652 4,1670 6,7652 7,4560 81791 0,95 4,09 20692 5,74772

97 2007 7 3 9 140 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 61359 0,74 3,64 18204 5,05666

98 2007 7 3 10 140 8 4,1156 6,2034 3,7040 6,2034 6,7018 61359 0,74 3,64 18204 5,05666

99 2007 7 3 11 150 6 3,0867 4,9901 2,7780 4,9901 5,1279 73736 0,56 3,19 19132 5,31435

Gambar

Gambar 1. Tiga titik lokasi
Tabel 1. Koordinat lokasi
Gambar 2.  Hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat
Gambar 3. Contoh grafik mawar angin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil estimasi diwilayah Pesisir Pantai Barat dan Pesisir Pantai Timur, variabel jumlah penduduk, PDRB, dan aglomerasi berpengaruh positif dan signifikan

Di daerah ini apabila ditinjau suatu garis puncak gelombang bergerak menuju pantai, maka bagian dari puncak gelombang yang berada di air yang lebih dangkal akan

Berdasarkan hasil analisis ancaman gelombang ektrim dan abrasi dangan mengukur parameter tinggi gelombang, arus, vegetasi pantai, tipologi pantai dan terdapat

Dari data angin 3000 feet lihat gambar 4, terlihat di sebelah timur Lampung terdapat shearlines yang terbentuk dari sirkulasi eddy yang tumbuh di Timur Sumatra

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik gelombang di Pantai Kejawanan, Cirebon pada Musim Barat, Musim Peralihan 1, Musim Timur dan Musim

Gelombang mengalami proses refraksi divergensi (penyebaran) pada saat gelombang berada di daerah teluk yaitu terjadi penyebaran sinar gelombang, dan pengurangan energi

Dari asumsi bahwa gelombang laut yang ditimbulkan oleh angin adalah pembentuk utama morfologi pantai Makassar sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, dan

Hal serupa terjadi pada musim Timur dan musim Peralihan II, bahwa pola penjalaran gelombang yang terjadi berasal dari Tenggara menuju Barat Laut, namun pada musim Timur warna merah pada