AKTIVITAS ANTIBAKTERI SAPONIN SERBUK HASIL ISOLASI Aloe
barbadensis Miller TERHADAP Streptococcus agalactiae PENYEBAB
MASTITIS SECARA IN VITRO
Oleh: Irfan Fauzi ( 05910027 )
Animal hubandry
Dibuat: 2010-04-16 , dengan 7 file(s).
Keywords: Antibakteri Saponin, Mastitis
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri saponin serbuk hasil isolasi Aloe barbadensis Miller terhadap Streptococcus agalactiae secara in vitro dan mengetahui bahan pengisi yang tepat untuk menyokong aktivitas antibakteri saponin serbuk. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penelitian untuk penelitian lanjut secara in vivo penggunaan saponin hasil isolasi Aloe barbadensis Miller pada ternak penderita mastitis. Kemudian, dapat memberikan informasi tentang saponin hasil isolasi Aloe barbadensis Miller sebagai antibiotik alami, pengganti antibiotik sintetik atau semisintetik dalam pengobatan masititis.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini mengunakan saponin hasil isolasi Aloe barbadenseis Miller dengan filler dextrin dan amilum yang diujikan pada bakteri Streptococcus agalactiae penyebab mastitis. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan RAL, perlakuan 6 dosis saponin 0%; 1,5%; 3%; 6,2%; 12,5%; 25% dan 50% diulang sebanyak 3 kali. Data hasil penelitian di analisis secara diskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji MIC dengan filler dextrin dan amilum baru menunjukkan daya hambatnya sama-sama pada konsentrasi 12,5%,sedangkan hasil difusi cakram pada saponin dengan filler dextrin baru menunjukkan zona hambat pada konsentrasi 12,5% dan pada filler amilum baru menunjukkan zona hambat disekitar cakram disk pada konsentrasi 6,2%
Kesimpulan yang dapat diambil adalah penggunaan a ntibiotik saponin dengan filler dextrin pada konsentrasi 1,5% sampai 25% bersifat kurang peka dan pada konsentrasi 50% termasuk bersifat peka, sedangkan pada filler amilum pada konsentrasi 1,5% sampai 25% termasuk kurang peka. Saponin dengan filler dextrin sampai level 50% memberikan zona hambat yang lebih besar dari pada filler amilum.
ABSTRACT