DI POLRES MOJOKERTO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh :
Nama : LAKSONO KURNIAWAN NIM : 95.41010.4136
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
vii
ABSTRAKSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1. Definisi Kantor Polisi ... 6
2.2. Sistem Informasi Kepolisian ... 6
2.2.1 Kegiatan Pelayanan Masyarakat ... 6
2.2.2 Kegiatan Administratif. ... 7
2.3. Sistem ... 7
2.4. Sistem Informasi ... 8
2.5. Data Versus Informasi... 10
2.6. Model Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 10
viii
2.9. Tahap Perancangan Sistem ... 12
2.9.1. Sistem Manajemen Basis Data ... 12
2.10.Diagram ER ... 14
2.11.Diagram aliran data ... 17
2.12.Kamus Data ... 17
2.13.Antar Muka ... 18
2.14.Tahap Pengkodean ... 18
2.15.Tahap Pengujian ... 19
2.16.Microsoft Access 97 ... 19
2.17.VB Script ... 20
2.18.ASP (Active Server Pages) ... 20
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 22
3.1. Metode Penelitian... 22
3.2. Sistem Flow ... 25
3.3. Data Flow Diagram ... 27
3.3.1 Context Diagram ... 28
3.3.2 DFD Level 0 ... 29
3.3.3 DFD Level 1 proses 1.1 ... 30
3.3.4 DFD Level 1 proses 1.2 ... 31
3.3.5 DFD Level 1 proses 1.3 ... 32
ix
3.4. ER- Diagram ... 36
3.5. Struktur File ... 37
3.6. Rancangan Input / Output ... 41
3.6.1. Rancangan Menu Utama ... 41
3.6.2. Rancangan Menu Pimpinan ... 41
3.6.3. Rancangan Menu Operator ... 41
3.6.4. Rancangan Menu Komando Pengendali ... 42
3.6.5. Rancangan Menu SatIntelkam ... 42
3.6.6. Rancangan Menu SatLantas ... 42
3.6.7. Rancangan Input Perintah atau Pengumuman ... 42
3.6.8. Rancangan Input Laporan Kejadian ... 43
3.6.9. Rancangan Input Laporan Rencana Dan Kegiatan ... 43
3.6.10.Rancangan input Laporan Produksi SIM ... 43
3.6.11.Rancangan input Laporan Produksi STNK ... 44
3.6.12.Rancangan input Laporan Produksi BPKB ... 44
3.6.13.Rancangan input Laporan Pengeluaran SKKB ... 44
3.6.14.Rancangan input Laporan Pengeluaran Surat Ijin Kegiatan .. 45
3.6.15.Rancangan list Perintah Atau Pengumuman ... 45
3.6.16.Rancangan list Laporan jurnal kejadian ... 45
3.6.17.Rancangan list Laporan Produksi SIM ... 46
x
3.6.21.Rancangan list Laporan Pengeluaran Surat Ijin Kegiatan... 47
3.6.22.Rancangan Peta Kamtibmas Mojokerto ... 47
3.6.23.Rancangan List Rengiat Satuan Fungsi Polres Mojokerto .... 48
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 49
4.1 Running Program ... 49
4.2 Evaluasi Hasil Running Program ... 63
BAB V PENUTUP ... 64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xi
Gambar 3.1. Sistem Flow ... 26
Gambar 3.2. Lanjutan Sistem Flow ... 27
Gambar 3.3. Context Diagram ... 28
Gambar 3.4. Dfd Level 0... 29
Gambar 3.5. Dfd Level 1 Proses 1 ... 30
Gambar 3.6. Dfd Level 1 Proses 2 ... 31
Gambar 3.7. Dfd Level 1 Proses 3 ... 32
Gambar 3.8. Dfd Level 1 Proses 4 ... 33
Gambar 3.9. Dfd Level 2 Proses 1.2 ... 34
Gambar 3.10. Dfd Level 2 Proses 1.4 ... 35
Gambar 3.11. Er Diagram ... 36
Gambar 3.12. Rancangan Menu Utama. ... 41
Gambar 3.13. Rancangan Menu Untuk Pimpinan . ... 41
Gambar 3.14. Rancangan Menu Untuk Operator Call Center ... 41
Gambar 3.15. Rancangan Menu Untuk Komando Pengendali ... 42
Gambar 3.16. Rancangan Menu Untuk Satuan Intelkam ... 42
Gambar 3.17. Rancangan Menu Untuk Satuan Lalu Lintas... 42
Gambar 3.18. Rancangan Input Perintah / Pengumuman ... 42
Gambar 3.19. Rancangan Input Laporan Kejadian ... 43
Gambar 3.20. Rancangan Input Rencana Dan Kegiatan ... 43
xii
Gambar 3.24. Rancangan Input Jumlah Pengeluaran SKKB ... 44
Gambar 3.25. Rancangan Input Jumlah Pengeluaran Surat Ijin Kegiatan ... 45
Gambar 3.26. Rancangan List Perintah Atau Pengumuman ... 45
Gambar 3.27. Rancangan List Laporan Jurnal Kejadian ... 45
Gambar 3.28. Rancangan Output Jumlah Pengeluaran SIM... 46
Gambar 3.29. Rancangan Output Jumlah Pengeluaran STNK ... 46
Gambar 3.30. Rancangan Output Jumlah Pengeluaran BPKB ... 46
Gambar 3.31. Rancangan Output Jumlah Pengeluaran SKKB ... 47
Gambar 3.32. Rancangan Output Jumlah Pengeluaran Surat Ijin Kegiatan ... 47
Gambar 3.33. Rancangan Peta Kejadian Mojokerto ... 47
Gambar 3.34. Rancangan Daftar Rencana Dan Kegiatan Satuan Fungsi ... 48
Gambar 4.1 Tampilan Form Login ... 52
Gambar 4.2 Tampilan Menu Kapolres ... 52
Gambar 4.3 Tampilan Menu Operator Call Center ... 52
Gambar 4.4 Tampilan Menu Komando Pengendali ... 53
Gambar 4.5 Tampilan Menu Satuan Intelkam ... 53
Gambar 4.6 Tampilan Menu Satuan Lalu Lintas ... 53
Gambar 4.7 Form Input Perintah ... 54
Gambar 4.8 List Perintah Atau Pengumuman... 54
xiii
Gambar 4.12 List Jumlah Pembuatan SIM ... 56
Gambar 4.13 List Jumlah Pemngeluaran STNK ... 57
Gambar 4.14 List Jumlah Pengeluaran Pembuatan BPKB ... 57
Gambar 4.15 List Jumlah Pengeluaran SKKB ... 58
Gambar 4.16 List Jumlah Pengeluaran Surat Ijin Kegiatan ... 58
Gambar 4.17 Form Input Kejadian ... 59
Gambar 4.18 Form Input Hasil Tindak Lanjut Kejadian ... 59
Gambar 4.19 Form Input Rengiat Lantas ... 60
Gambar 4.20 Form Input Rengiat Intelkam ... 60
Gambar 4.21 Form Input Jumlah SIM ... 61
Gambar 4.22 Form Input Jumlah STNK ... 61
Gambar 4.23 Form Input Jumlah BPKB ... 62
Gambar 4.24 Form Input Jumlah SKKB... 62
xiv
Tabel 3.1: Tabel Laporan ... 37
Tabel 3.2: Tabel Lokasi ... 37
Tabel 3.3: Tabel Perintah ... 38
Tabel 3.4: Tabel Rengiat ... 38
Tabel 3.5: Tabel SIM ... 39
Tabel 3.6: Tabel STNK ... 39
Tabel 3.7: Tabel BPKB ... 39
Tabel 3.8: Tabel SKKB ... 40
1 1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dengan dukungan komputer telah menjadi suatu revolusi dalam segala bidang, baik bidang jasa , manufaktur maupun bidang kesehatan. Menyinggung kebutuhan penggunaan teknologi ini dalam dunia kepolisian juga dirasakan sangat perlu oleh aparat kepolisian.
pembuatan surat ijin mengemudi ataupun memperpanjang pajak kendaraan bermotor pada anggota polri yang bukan satuan lalu lintas tidak mendapatkan informasi yang diharapkan.
Dengan diresmikannya Undang – Undang RI No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI, menuntut polri sebagai pengayom dan pelindung masyarakat harus mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik – baiknya.
Sebagai implementasinya dibuat suatu sistem informasi kepolisian Call Center 199 sebagai media komunikasi dari masyarakat ke polisi, dengan menghubungi nomor telepon yang mudah diingat setiap laporan dari masyarakat dapat cepat dilayani oleh petugas polisi dengan kehadiran di tempat kejadian dan memberikan pelayanan yang baik terhadap segala sesuatu keperluan yang berkaitan atau berurusan dengan polri dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang masalah maka dapat diketahui pokok permasalahan yang terjadi di Polres Mojokerto , khususnya pada bagian pelayanan masyarakat adalah : 1. Bagaimana membuat sistem informasi kepolisian Call Canter 199 supaya dapat
memberikan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik – baiknya. 2. Bagaimana membuat sistem informasi kepolisian Call Center 199 untuk
masyarakat atau anggota kepolisian dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
1.3 Pembatasan Masalah
Sebagaimana permasalahan yang telah diuraikan diatas batasan masalah dalam perancangan sistem informasi kepolisian Call Center 199 ini meliputi :
1. Pembuatan sistem hanya bersifat intranet
2. Format pembuatan laporan berdasarkan pada jenis informasi yang sifatnya umum bukan rahasia kepolisian
3. Pertukaran data antar satuan fungsi hanya terdapat pada satlantas dan satintel
4. Pembuatan sistem tidak mencakup hal – hal yang bersifat administratif pada bagian satintel dan satlantas
1.4 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas tujuan perancangan dan pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat sistem informasi kepolisian yang mempunyai fungsi Meningkatkan kualitas pelayanan polisi ataupun memberikan informasi kepolisian kepada masyarakat .
2. Membuat sistem informasi kepolisian yang mempermudah anggota polisi dalam pembuatan jurnal laporan kejadian untuk jajaran pimpinan kepolisian di polres Mojokerto.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Terdiri dari Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan, Batasan Permasalahan dan Sistematika Penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang telah ditetapkan dalam Tugas Akhir ini yang meliputi landasan teori tentang permasalahan dan landasan teori tentang ilmu yang terkait.
BAB III. METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM
Berisi analisa masalah tentang pelayanan terhadap masyarakat dan pembuatan laporan untuk jajaran pimpinan polres mojokerto
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Berisi tentang Perencanaan Flowchart, Perencanaan Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Perancangan Struktur Basis Data, Perancangan Input dan Output, dan perancangan interface program.
BAB V. PENUTUP
Bab ini merupakan akhir dari seluruh pembahasan. Disini akan diberikan kesimpulan dan saran-saran yang mengarah kepada perkembangan yang lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA
5
Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan
tugas akhir ini. Sebagai langkah awal didalam menyusun tugas akhir ini, perlu
dipahami terlebih dahulu pengertian mengenai definisi Polisi, fungsi Polisi dan
sistem informasi Kepolisian. Disamping itu, pengetahuan mengenai konsep dasar
sistem informasi yang berbasis komputer diperlukan sebagai dasar pengembangan
suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.
Setelah mempelajari konsep dasar sistem informasi, dilakukan pembahasan
mengenai bagaimana sistem ini dibuat dan untuk siapa sistem ini dibuat. Pada tahap
analisis dalam model tersebut, dilakukan pengamatan terhadap sistem manual yang
telah ada, kemudian menggambarkan ke dalam diagram struktur organisasi, diagram
aliran dokumen dan analisa kebutuhan. Pada tahap perancangan, dilakukan
pemodelan informasi dengan menggunakan Diagram-ER (Entity Relationship
Diagram), basis data (Database), Diagram alir data (Data Flow Diagram), kamus
data (Data Dictionary), struktur program (Structure Chart) dan Pseudocode. Setelah
tahap perancangan sistem dilakukan, barulah masuk pada tahap pengkodean yaitu
tahap pembuatan program. Pada tahap ini, disamping kita membuat suatu program,
kita juga harus melakukan perancangan antar muka (User Interface Design). Setelah
tahap pengkodean selesai, kita memasuki pada tahap pengetesan (Testing and
2.1.Definisi Kantor Polisi
Sebuah komplek yang dipergunakan sebagai markas anggota kepolisian
untuk melindungi, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta melayani
masyarakat yang membutuhkan bantuan polisi :
Satuan fungsi yang ada dalam lingkup kepolisian antara lain seperti :
- Fungsi satuan lalu lintas
- Fungsi satuan intelkam
- Fungsi satuan reserse
- Fungsi satuan sabhara
- Fungsi satuan brimob
- Dan lain sebagainya
2.2.Sistem Informasi Kepolisian
yaitu suatu sistem yang memberikan informasi yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan yang ada dalam kepolisian agar dapat meningkatkan kinerja
anggota polisi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Dan dari
kegiatan kegiatan yang ada pada kantor polisi bisa disimpulkan menjadi 2 kegiatan :
2.2.1 Kegiatan Pelayanan Masyarakat
yaitu kegiatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dengan
memberikan informasi dan merespon kejadian sesuai dengan kasus yang terjadi di
2.2.2 Kegiatan Administratif.
Kegiatan ini adalah yang mengatur semua proses yang ada pada Kantor Polisi,
dalam memberikan pelayanan pada masyarakat kegiatan ini mencatat dan mengolah
data yang berhubungan dengan surat – surat perijinan yang digunakan sebagai
aktifitas masyarakat misalnya mengurus SIM, Mengurus surat keterangan kelakuan
baik ataupun surat ijin untuk membuat suatu acara tertentu , yang digunakan sebagai
laporan untuk jajaran pimpinan kepolisian.
2.3.Sistem
Pengertian dari sistem itu sendiri merupakan suatu komponen atau
seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan
bersama ( Robert G. Murdick, Joel E. Ross, James R. Claggett, 1993, edisi ketiga,
Erlangga Jakarta) . Sistem terdiri dari dua bagian yaitu sistem alamiah dan sistem
yang dibuat manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alami yang
menyangkut sistem tata surya dan sistem galaksi. Sedangkan contoh sistem yang
dibuat manusia adalah sistem pembelian, sitem penjualan , sistem akuntansi, sistem
produksi dan lain-lain.
Pengembangan sistem melibatkan unsur pengguna sistem dan perancang
sistem. Pengguna sistem meliputi anggota polisi ataupun petugas operator yang
dapat dikategorikan sebagai End-User dan pengguna sistem selanjutnya adalah
Jajaran Pimpinan Polres Mojokerto yang memegang peranan penting termasuk
perancang sistem yang merupakan unsur yang terlibat dalam pengembangan sistem
yang mencakup analisa, desain dan implementasi.
Analisa sistem yang rangkaiannya meliputi penelitian pendahuluan atau studi
kelayakan , mempelajari sistem yang ada, mendefinsikan kebutuhan-kebutuhan user
dan memilih atau mengevaluasi kasus yang akan dimasukkan dalam sistem. Yang
kedua adalah desain sistem yang memilih Hardware dan Software, desain sistem baru
yang ,mencakup desain file atau Basis Data yaitu Data Flow Diagram dan Entity
Relationship Diagram, desain masukan atau desain input , desain output serta yang
terakhir adalah desain program Implementasi sistem yaitu mengkonstruksi sistem
informasi kepolisian baru yang meliputi Install Hardware dan Software sistem,
merencanakan bentuk pemrograman, pengaksesan data dan file data base, penulisan
dan test program, install perangkat lunak aplikasi, modify perangkat lunak, dan yang
terakhir yang termasuk dalam implementasi sistem adalah penyerahan sistem
informasi kepolisian baru yaitu install file data, training user, konversi ke sistem baru
serta pengkajian ulang.
2.4. Sistem Informasi
Informasi merupakan data yang sudah diambil kembali, diolah, atau
sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau
sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan ( Robert G. Murdick,
Joel E. Ross, James R. Claggett, 1993, edisi ketiga, Erlangga Jakarta). Dan yang
dimaksud dengan data adalah bahan mentah dari informasi yang dirumuskan sebagai
tindakan-tindakan atau hal-hal. Dari segi kualitas informasi harus memenuhi syarat-syarat
yaitu : akurat, relevan, lengkap dan tepat waktu.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai
suatu tujuan yaitu menyajikan suatu informasi ( Robert G. Murdick, Joel E. Ross,
James R. Claggett, 1993, edisi ketiga, Erlangga Jakarta). Komponen sistem informasi
menyangkut hardware, software, data, manusia dan prosedur. Hardware meliputi
komputer, periferal (printer) dan jaringan. Software terdiri dari sistem operasi yaitu
windows 98 dan windows NT, aplikasi misalnya aplikasi utilitas contohnya adalah
anti virus, Speed Disk, aplikasi perkantoran misalnya adalah Microsoft Office dan
sebagainya. Software itu sendiri artinya merupakan kumpulan dari perintah atau
fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer
melaksanakan tugas tertentu. Data adalah komponen dasar dari informasi yang akan
diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Manusia yang terlibat dalam
komponen manusia seperti operator, pemimpin dan sebagainya. Sedangkan prosedur
adalah sebuah proses atau tahap dalam pembuaatan sistem.
Kegiatan di sistem informasi mencakup input, proses, output, penyimpanan
dan kontrol. Pengertian dari input adalah menggambarkan suatu kegiatan untuk
menyediakan data untuk diproses. Proses menggambarkan bagaimana suatu data
diproses untuk menghasilkan satu informasi yang bernilai tambah. Sedangkan output
adalah suatu kegiatan yang menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.
informasi, Serta kontrol ialah aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi
tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.5. Data Versus Informasi
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek
seperti manusia (pegawai,siswa, pembeli, pelanggan), barang, peristiwa dan lainnya
yang direkam dalam bentuk angka , huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya (Ir. Fathansyah, Basis Data , 1999, Erlangga, Jakarta).
Informasi juga merupakan data yang telah diproses dan memiliki arti bagi
manajer untuk membantu memilih tindakan-tindakan disaat ini maupun dimasa yang
akan datang.
2.6. Model Sistem Informasi Berbasis Komputer
Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah
informasi.Berbagai teknologi pengolah informasi sangat dibutuhkan untuk
menyediakan informasi yang baik. Komputer merupakan salah satu teknologi yang
sangat membantu untuk mengolah informasi yang dibutuhkan. Suatu sistem yang
mengembangkan teknologi berbasis komputer dalam mengolah informasi disebut
dengan model sistem informasi berbasis komputer. (Raymond Mc Leod, Jr, 1995).
2.7. Lokal Area Network
Sistem jaringan (networking) merupakan sebuah konsep “tiruan” dari instalasi
dengan akses yang bisa dilakukan dari sejumlah user, melalui komputernya (terminal,
workstation) masing-masing. (Wahana Computer, 1997).
Sistem jaringan selalu memiliki keunggulan yaitu :
a. Jaringan memungkinkan memanajemen anggota polisi lebih efektif
b. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data-sharing)
c. Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi dengan lebih efisien
2.7.1. Intranet
Adalah suatu jaringan komputer dalam sebuah instansi yang dapat digunakan
untuk mengelola informasi termasuk membuat isi ,mengarahkan dan menyetujui
,menerbitkan ,memakai dan mengarsip informasi yang secara lengkap dan teratur
informasinya dapat diperbaharui. (Suzanne Van Cleve & Mike Britton,1999)
2.8.Tahap Analisa Sistem
Tahap ini merupakan tahap untuk mencari dan menemukan masalah pada
sistem yang sudah ada, Kemudian mengadakan survey dan interview serta
menganalisa kebutuhan sistem untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan
dalam mengembangkan sistem baru yang mampu menangani dan mempercepat
mengatasi masalah-masalah yang dijumpai pada sistem yang lama.
Analisa kebutuhan adalah salah satu aktifitas yang menjembatani alokasi
perangkat lunak dengan penanganannya. Dalam analisa kebutuhan seorang
menentukan antar muka (User Interface) perangkat lunak dan menentukan
batasan-batasan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak.
2.9. Tahap Perancangan Sistem
Tahap perancangan merupakan tahap dalam menentukan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Permodelan informasi dalam tahap perancangan yang
dilakukan berupa diagram ER, diagram aliran data dan struktur program.
2.9.1. Sistem manajemen basis data
Basis data adalah suatu himpunan kelompok data (arsip) yang saling
berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah kombinasinya (Ir. Fathansyah, Basis Data , 1999,
Erlangga, Jakarta).
Dua tujuan utama dari konsep basis data adalah meminimumkan
pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan
untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada
program yang memproses data. Independensi data dicapai dengan menempatkan
spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program
mengacu pada tabel untuk mengakses data. Perubahan pada struktur data hanya
dilakukan sekali, yaitu dalam tabel.
Saat perusahaan dalam hal ini polres Mojokerto, mengadopsi konsep basis
data, hirarki data menjadi :
Yang merupakan kumpulan dari file, berupa kumpulan data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
2. File.
Merupakan terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data
yang sejenis.
3. Record.
Merupakan kumpulan dari field yang biasanya digunakan bersama-sama dalam
proses.
4. Field.
Menggambarkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain
sebagainya.
Data Base Management System (DBMS)merupakan kumpulan program
yang memungkinkan pemakai untuk menciptakan dan memelihara sebuah basis data,
mengakses data yang terintegrasi dan yang digunakan untuk mendukung kegiatan
operasional, fungsional atau organisasional dalam suatu perusahaan. (Raymond Mc
Leod, Jr, 1995). Tujuan utama dari Data Base Management System(DBMS) adalah
menyediakan suatu lingkungan yang sesuai dan efisien untuk digunakan dalam
menemukan kembali informasi dari basis data dan menyimpan informasi dalam basis
data.
Data Base Management System (DBMS) memungkinkan sebuah instansi
maupun pemakai individu untuk :
Jumlah total file dikurangi dengan menghapus file-file duplikat. Juga hanya
terdapat sedikit data yang sama dibeberapa file.
2. Mencapai independensi data.
Spesifikasi data disimpan didalam program aplikasi. Perubahan dapat dibuat
pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
3. Mengintergrasikan data dari beberapa file.
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak
lagi menjadi kendala.
4. Mengambil data dan informasi secara cepat.
Hubungan-hubungan logis dan data manipulation language (DML) serta query
language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau
menit, yang sebelumnya mungkin memerlukan beberapa jam atau hari.
5. Meningkatkan keamanan.
Baik Data Base Management System (DBMS) mainframe maupun komputer
mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi
(password) dan directory pemakai.
2.10. Diagram ER
Diagram ER merupakan konsep permodelan data, dirancang mendekati
pemahaman pemakai terhadap data.
Entity adalah objek real yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya,
1. Physical Entity.
Adalah entity yang bersifat fisik, misalnya siswa, kelas, guru.
2. Conceptual Entity.
Adalah entity yang bersifat konsep, misalnya absen, jadwal mata pelajaran, dll.
Attribute menerangkan suatu entity, dan mempunyai nilai atau isi data.
Contohnya entity siswa memiliki nomer induk, nama, alamat, telepon, dan
lain-lain. Suatu attribute dapat disebut juga dengan field. Macam-macam attribute adalah
sebagai berikut :
1. Simple / Atomic attribute.
Adalah attribute yang tidak dapat dipecah lagi menjadi attribute yang lebih
sederhana.
2. Composite attribute.
Adalah attribute yang terdiri dari beberapa attribute yang lebih sederhana.
3. Singe value attribute.
Adalah attribute yang hanya mempunyai 1 harga untuk suatu entity tertentu.
4. Multi value attribute.
Adalah attribute yang terdiri dari sekumpulan harga untuk suatu entity tertentu.
5. Null value.
Adalah attribute yang tidak mempunyai nilai atau attribute yang tidak diketahui
harganya.
1. One to one relationship, yaitu hubungan antara data pertama dengan data kedua
adalah satu berbanding satu.
2. One to many relationship, yaitu hubungan antara data pertama dengan data
kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak berbanding
satu.
3. Many to many relationship, yaitu hubungan antara data pertama dengan data
kedua adalah banyak berbanding banyak.
Dalam relational mapping akan terjadi repeating group (pengulangan)
sehingga menjadikan file-file tersebut tidak efisien dan efektif. Untuk mengatasi
hal-hal seperti diatas maka dilakukan normalisasi yang terdiri dari beberapa tingkatan
yaitu :
1. First Normal Form / 1NF ( Normalisasi tingkat pertama).
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Tidak diperbolehkan adanya multivalued attribute, composite attribute dan
kombinasi antar keduanya.
b. Tidak diperbolehkan adanya nested relation.
2. Second Normal Form / 2 NF (Normalisasi tingkat kedua).
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Tidak boleh adanya partial dependencies. Jika dalam suatu entity terdapat key
attribute yang lebih dari satu (kombinasi) maka seluruh attribute yang bukan key
attribute harus tergantung sepenuhnya pada kombinasi key attribute, tidak boleh
tergantung sebagian. Bila dalam 2NF terjadi partial dependences maka harus
Prinsipnya dalam 2NF, attribute yang bukan key attribute harus tergantung
sepenuhnya ( full functionaldependencies) dengan key attribute-nya.
3. Third Normal Form / 3 NF (Normaliasi tingkat ketiga).
Pada 3NF ini adalah tidak diperbolehkan adanya transitive dependencies yang
terjadi.
Dalam normalisasi biasanya tingkat tiga sudah cukup dalam menyelesaikan
masalah keadaan nyata, kecuali ditemukan kasus-kasus khusus maka perlu
normalisasi lanjutan yaitu Boyce-Codd Normal Form (BCNF).
2.11. Diagram aliran data
Diagram aliran data digunakan untuk menggambarkan suatu sistem baru
yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir (misalnya melalui telepon, surat dan sebagainya) atau
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Satu alat bantu (tools) yang
dipergunakan dalam perancangan sistem, dimana DFD menggambarkan aliran data
yang melalui sebuah sistem, mulai dari pemasukan data, pemrosesan hingga
keluaran. Menggambarkan DFD memungkinkan perancang menelusuri bagaimana
suatu aplikasi tersebut bekerja dan bagaimana data digunakan. DFD dibentuk setelah
melalui tahap permodelan informasi dengan menggunakan diagram ER.
2.12. Kamus Data
Setelah DFD dibentuk, sistem analis menggunakannya untuk menyusun
data atau “metadata “ pada semua proses, penyimpanan, aliran, struktur dan
elemen-elemen data dalam sistem yang dipelajari. Salah satu cara dimulai dengan
memasukkan semua item-item data dari suatu DFD.
Kamus data sangat berguna dalam semua tahap analis, perancangan dan
dokumentasi, menjadi sumber untuk menentukan bagaimana elemen-elemen data
digunakan dan didefinisikan didalam sistem.
2.13. Antar Muka
Perangkat lunak yang dimaksud untuk end-user computing harus semudah
mungkin dipelajari dan digunakan, atau user friendly. Untuk mencapai kemudahan
bagi pemakai (user friendliness), perancang perangkat lunak menggunakan berbagai
peralatan dan teknik dalam beragam lingkungan perangkat keras. Dalam lingkungan
mainframe dan komputer mini, dialog terpandu (guided dialogue) dan penjelasan
sesuai konteks (contexts-sensitive help) memudahkan penggunaan. Dalam
lingkungan komputer mikro, interface grafis bagi pemakai (graphical user interface)
telah muncul sebagai standard tidak resmi.
2.14. Tahap Pengkodean
Yang dilakukan pada tahap ini adalah menuliskan program ke dalam
komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman yang telah dipilih sebelumnya.
Pengkodean yang benar dan tepat sangat penting dan perlu dilakukan supaya program
Didalam tugas akhir ini, penulis menggunakan bahasa pemrograman ASP
VB Script ,Microsoft Acces 97 untuk mengimplementasikan pseudocode yang telah
dirancang sebelumnya.
2.15. Tahap Pengujian
Sebagaimana tahap perancangan yang dilakukan dengan teliti, beberapa
kekurangan pasti terjadi. Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang ada,
dilakukan serangkaian uji program sebelum sistem tersebut diimplementasikan.
Tahap ini sering disebut juga dengan testing dan debugging. Pada tahap ini,
pemrogram menguji keseluruhan program yang telah ditulis. Pemrogram mencari
dan membetulkan kesalahan dalam program yang tidak atau belum ditemukan selama
tahap pengkodean. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat dibagi dalam 2 kategori
utama yaitu : masalah yang disebabkan oleh penggunaan dan pengkodean yang benar
dari bahasa pemrogram, seperti kesalahan sintaks, atau masalah yang disebabkan
karena kurang sempurna, atau tidak tepat, logika dan rancangan dari program.
Yang terutama dilakukan pada tahap ini adalah menguji apakah perangkat
lunak yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan pemakainya, dan tujuan dari
pembuatan perangkat lunak ini dapat tercapai.
2.16. Microsoft Access 97
Microsoft Access merupakan salah satu software pengolah database yang
berjalan dibawah sistem windows, karena disamping Microsoft Access masih banyak
Microsoft Access 97 sangat menyenangkan karena mudah, jelas , kompatibel dan
canggih. Mudah karena telah tersedia banyak sekali wizard. Jelas karena memakai
asas visual yaitu hampir semua aspek bisa diikuti langsung dan tampak nyata.
Kompatibel karena mampu bekerja sama dengan program lain dalam hal tukar pakai
file maupun objek kerja. Canggih karena ada fasilitas pemrogrammannya, sehingga
kita bisa menciptakan hal baru yang belum ada dalam fasilitias yang sudah kaya.
Kita bisa memprogram dalam tiga hal yaitu pemrograman operasi dengan macro.
Pemrograman data dengan SQL dan pemrograman sistem dengan modul yang
didukung oleh Microsoft Visual Basic .
2.17. VB Script
Merupakan salah satu anggota keluarga bahasa pemrograman visual basic.
Kemampuan VBScript dalam menambah unjuk kerja suatu halaman web antara lain
adalah untuk validasi data, kalkulasi data, penyimpanan data, ataupun respon
terhadap input yang diberikan oleh pengguna.
2.18. ASP (Active Server Pages)
Merupakan suatu skrip yang bersifat server-side yang ditambahkan pada html
untuk membuat sebuah web menjadi lebih menarik ,dinamis,dan interaktif. Dengan
menggunakan ASP dapat mengolah data yang diambil dengan sebuah form, dan
proses pengerjaan skrip berlangsung di server,bukan di browser atau client. Karena
bersifat server-side ,maka untuk dapat dijalankan pada sebuah PC biasa yang berbasis
microsoft personal web server (PWS) Untuk sistem operasi windows 98,windows Me
22 3.1. Metode Penelitian
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini metodologi yang digunakan untuk mendukung pembuatan sistem ini adalah :
1. Model yang digunakan
Mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan untuk merancang dan mengembangkan sistem dengan menggunakan metode V Model. Yaitu dalam membangun dan menerapkan sistem informasi kepolisian call center 199 aktivitas yang dilakukan ada beberapa tahap meliputi:
a. Spesification
Membuat sistem informasi kepolisian call center 199 yang dipergunakan oleh anggota polisi di polres mojokerto untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di daerah Mojokerto.
b. System design
c. Module design
Mengumpulkan program perangkat lunak (Software) Corel Draw , Adobe Photoshop, Macromedia Dreamweaver, Visual Basic dan Microsoft Accsess.
d. Tested code
Membuat program yang sesuai dengan kebutuhan sistem informasi call center 199 dengan mengunakan fasilitas software yang digunakan.
e. Tested software
Mencoba mengevaluasi program yang telah dibuat dengan melibatkan anggota kepolisian sebagai orang yang menggunakan (user).
f. Tested system
Mengevaluasi sistem secara keseluruhan dan menjalankan program sistem informasi kepolisian call center 199 dengan menggabugkan beberapa komputer sebagai jaringan komputer Lokal Area Network (LAN).
Keunggulan dari metode V Model ini adalah membuat desain, membangun software dan mengevaluasi sistem dilakukan secara berurutan dan bila terjadi perubahan ataupun penambahan sistem pada tahap tested software , pembetulan tidak secara keseluruhan dan dimulai dari awal tetapi pembetulan hanya pada bagian
system design saja kemudian kembali ke tahap tested software.
Komponen yang termasuk dalam perancangan sistem informasi kepolisian call center ini adalah :
Proses
Output
Input 1
Keterangan :
Input 1 : Berasal dari masyarakat yang menghubungi operator call center 199 untuk melaporkan kejadian atau menanyakan informasi kepolisian
Input 2 : Beasal dari angota polisi setelah selesai menjalankan tugas
Proses : Sistem informasi kepolisian Call Center 199
Output : Informasi Kepolisian dan Jurnal laporan kejadian
2. Prosedur pengembangan a. Studi pustaka
Mempelajari literatur yang berhubungan dengan metode pembuatan jaringan komputer, perancangan database dan penulisan program yang sesuai dengan permasalahan dalam pembuatan tugas akhir ini.
b. Survey
Melakukan penelitian dan penelusuran sistem dengan terjun langsung ke Polres Mojokerto .
c. Desain dan implementasi
Membuat implementasi program menggunakan pemrograman ASP dengan VBScript, Macromedia Dreamweaver, Corel Draw, Adobe Photoshop dan Microsoft Accsess.
3. Evaluasi
keseluruhan yaitu menjalankan program sistem informasi kepolisian call center 199 dalam bentuk Intranet yang melibatkan anggota polisi dan operator call center
3.2. Sistem Flow
Mulai Masyarakat Operator CallCenter 199 Komando Pengendali
Olah Data
Satuan Lalu Lintas Satuan Intelkam Jajaran Pimpinan POLRES
Gambar 3.2. Lanjutan Sistem Flow
3.3. Data Flow Diagram
3.3.1 Context Diagram
Contex diagram merupakan gambaran menyeluruh mengenai suatu data flow diagram dari suatu arus data yang digambarkan secara sederhana.
Laporan Jurnal Kejadian
3.3.2 DFD Level 0
DFD level 0 merupakan hasil breakdown dari context diagram. Data flow diagram level 0 menjelaskan contex diagram secara lebih rinci dan spesifik
3.3.3 DFD Level 1 proses 1.1
3.3.4 DFD Level 1 proses 1.2
3.3.5 DFD Level 1 proses 1.3
3.3.6 DFD Level 1 Proses 1.4
[Laporan Jurnal Kejadian]
hasil tkp hasil laporan tkp
data lokasi tkp [Laporan Hasil TKP]
[Laporan Kejadian]
Data Kejadian
[Data Laporan Kejadian]
Petugas TKP
Operator Call Center 199
Kapolres 4.1
Penerimaan Laporan data
Kejadian
4.2 Pengolahan Data Kejadian
9 tkp
10 laporan hasil tkp
4.3
olah jurnal tkp
3.3.7 DFD Level 2
[Laporan Jurnal Harian CC199]
[Hasil Permintaan Informasi Kepolisian]
[Data jurnal] [Data Informasi kepolisian Umum]
[Data Pelanggan telkom]
klasifikasi permintaan kebutuhan informasi [Data minta Informasi]
Masyarakat
Kapolres Penerimaan Informasi
1 Plgtelkom
2 Info umum
3 Laporan
1.2.1
pencarian data
1.2.2 olah data identifikasi
1.2.3 olah permintaan
3.3.8 DFD Level 2
tkp Hasil tindak lanjut
data lokasi dan kejadian [data lokasi]
[Data Laporan Kejadian] info data pengaduan
[Data Pengaduan]
Komando Pengendali Penerimaan Data Pengaduan
8 lokasi tkp 1.4.1
identifikasi pengaduan
1.4.2 identifikasi
lokasi anggota
polisi yang brtugas
1.4.3 olah jurnal kejadian tkp
3.4. ER- Diagram
3.5. Struktur File
Struktur file pada Sistem ini berdasarkan E-R Diagram adalah sebagai berikut: A. Database Callcenter
Nama Tabel : Laporan
Fungsi : Untuk mencatat data-data kejadian sesuai lokasi Tabel 3.1: Tabel Laporan
Field Key Tipe Lebar Keterangan
B. Database Callcenter
Nama Tabel : Lokasi
Fungsi : Untuk mencatat data-data tkp Tabel 3.2: Tabel Lokasi
Field Key Tipe Lebar Keterangan
Kode PK Number Long Integer
C. Database Callcenter
Nama Tabel : Perintah
Fungsi : Untuk mencatat data-data perintah dan pengumuman Tabel 3.3: Tabel Perintah
Field Key Tipe Lebar Keterangan
Tgl date
Waktu Text 15
Untuk Text 15
Isi Memo
Dari Text 15
D. Database Callcenter Nama Tabel : Rengiat
Fungsi : Untuk mencatat data-data Rencana dan Kegiatan Satuan Fungsi Tabel 3.4: Tabel Rengiat
Field Key Tipe Lebar Keterangan
Tgl date
Waktu Text 15
Untuk Text 15
Isi Memo
Dari Text 15
E. Database Callcenter Nama Tabel : Sim
Tabel 3.5: Tabel Sim
Field Key Tipe Lebar Keterangan
No Autonumber Long integer
Tgl Text 15
Jnssim Text 15
Jnstrans text 15
Jumlah Text 15
F. Database Callcenter Nama Tabel : Stnk
Fungsi : Untuk mencatat data-data jumlah pengeluaran stnk Tabel 3.6: Tabel Stnk
Field Key Tipe Lebar Keterangan
No Autonumber Long integer
Tgl Text 15
Jnsstnk Text 15
Jnstrans Text 15
Juml Text 15
G. Database Callcenter Nama Tabel : Bpkb
Fungsi : Untuk mencatat data-data jumlah pengeluaran bpkb Tabel 3.7: Tabel Bpkb
Field Key Tipe Lebar Keterangan
Tgl Text 15
Jnskend Text 15
Jnstrans Text 15
H. Database Callcenter
Nama Tabel : Skkb
Fungsi : Untuk mencatat data-data jumlah pengeluaran surat kelakuan baik Tabel 3.8: Tabel skkb
Field Key Tipe Lebar Keterangan
Tgl Text 15
Jnskkb Text 15
Untuk Text 15
Juml Text 15
I. Database Callcenter
Nama Tabel : Ijinacara
Fungsi : Untuk mencatat data-data jumlah pengeluaran ijin kegiatan di masyarakat
Tabel 3.9: Tabel ijinacara
Field Key Tipe Lebar Keterangan
Tgl Text 15
Jnsacara Text 15
Sistem Informasi Kepolisian Call Center 199 POLRES MOJOKERTO 3.6. Rancangan Input / Output
Rancangan Input adalah rancangan awal dari form – form yang kelak akan digunakan proses pengembangan.
3.6.1. Rancangan Menu Utama
Gambar 3.12. Rancangan Menu Utama. 3.6.2. Rancangan Menu Pimpinan
Polres Mojokerto
Log out Informasi & Laporan
Logo Polri - input perintah / pengumuman
- list perintah pengumuman - peta kamtibmas
- jurnal laporan kejadian - Rengiat
- Produksi Intelkam - Produksi Lantas
Gambar 3.13. Rancangan Menu untuk Pimpinan . 3.6.3. Rancangan Menu Operator
Operator Call Center 199
Log out
Gambar Operator - Input laporan kejadian
- list perintah pengumuman - peta kamtibmas
- - -
Gambar 3.14. Rancangan Menu untuk Operator Call Center
User Authentification User :
3.6.4. Rancangan Menu Komando Pengendali
Komando Pengendali
Log out - Input laporan kejadian
- list perintah pengumuman - peta kamtibmas
Gambar 3.15. Rancangan Menu untuk Komando Pengendali 3.6.5. Rancangan Menu SatIntelkam
SatIntelkam Polres Mojokerto
Log out
Gambar - Input laporan kejadian
- list perintah pengumuman - peta kamtibmas
- - -
Gambar 3.16. Rancangan Menu untuk Satuan Intelkam 3.6.6. Rancangan Menu SatLantas
Satlantas Polres Mojokerto
Log out
Gambar - Input laporan kejadian
- list perintah pengumuman - peta kamtibmas
- - -
Gambar 3.17. Rancangan Menu untuk Satuan Lalu Lintas 3.6.7. Rancangan Input Perintah atau Pengumuman
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
Tgl :
- input perintah pengumuman -
- - -
3.6.8. Rancangan Input Laporan Kejadian
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
back
- input laporan kejadian -
-
-
Gambar 3.19. Rancangan input laporan kejadian 3.6.9. Rancangan Input Laporan Rencana Dan Kegiatan
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
back
Gambar 3.20. Rancangan input rencana dan kegiatan
3.6.10. Rancangan input Laporan Produksi SIM
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
back
- input jumlah produksi sim -
- - -
3.6.11. Rancangan input Laporan Produksi STNK
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
back
- input jumlah produksi stnk -
- - -
Gambar 3.22. Rancangan input jumlah pengeluaran stnk 3.6.12. Rancangan input Laporan Produksi BPKB
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
back
- input jumlah produksi bpkb -
- - -
Gambar 3.23. Rancangan input jumlah pengeluaran bpkb
3.6.13. Rancangan input Laporan Pengeluaran SKKB
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
back
- input jumlah pengeluaran skkb -
- - -
3.6.14. Rancangan input Laporan Pengeluaran Surat Ijin Kegiatan
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
back
- input jumlah pengeluaran surat ijin kegiatan -
- - -
Gambar 3.25. Rancangan input jumlah pengeluaran surat ijin kegiatan
3.6.15. Rancangan list Perintah Atau Pengumuman
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
Administrasi log out Tgl yang dicari :
Gambar 3.26. Rancangan list perintah atau pengumuman
3.6.16. Rancangan list Laporan jurnal kejadian
Administrasi log out Tgl yang dicari :
-
- list jurnal kejadian -
- - -
Gambar 3.27. Rancangan list laporan jurnal kejadian
3.6.17. Rancangan list Laporan Produksi SIM
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
log out Tgl yang dicari :
- - -
-List Jumlah Pengeluaran SIM -
-
Gambar 3.28. Rancangan Output jumlah pengeluaran sim
3.6.18. Rancangan list Laporan Produksi STNK
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
log out
- List Jumlah Pengeluaran STNK -
-
Gambar 3.29. Rancangan Output jumlah pengeluaran stnk
3.6.19. Rancangan list Laporan Produksi BPKB
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
log out
- List Jumlah Pengeluaran BPKB -
Gambar 3.30. Rancangan Output jumlah pengeluaran bpkb
no tanggal Jenis SIM Jenis Transaksi Jumlah
no tanggal Jenis STNK Jenis Transaksi Jumlah
3.6.20. Rancangan list Laporan Pengeluaran SKKB
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
log out
- List Jumlah Pengeluaran SKKB -
Gambar 3.31. Rancangan Output jumlah pengeluaran skkb
3.6.21. Rancangan list Laporan Pengeluaran Surat Ijin Kegiatan
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
log out
Gambar 3.32. Rancangan Output jumlah pengeluaran surat ijin kegiatan
3.6.22. Rancangan Peta Kamtibmas Mojokerto
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
log out
Gambar 3.33. Rancangan peta kejadian Mojokerto
no tanggal Jenis Transakasi Untuk Jumlah
3.6.23. Rancangan List Rengiat Satuan Fungsi Polres Mojokerto
Tulisan Polres Mojokerto Dan Logo
log out
- tanggal yang dicari :
-
- List Rencana dan Kegiatan
- -
-
Gambar 3.34. Rancangan daftar Rencana dan kegiatan satuan fungsi tgl Waktu sasaran lokasi Tanggung
49
Berdasarkan perancangan sistem yang dibuat sebelumnya, maka perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut :
4.1 Running Program
Untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Kepolisian Call Center 199 terhadap pelayanan masyarakat di polres Mojokerto perlu diperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan seperti tertera di bawah ini
a. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan Sistem Informasi Kepolisian Call Center 199 terhadap pelayanan masyarakat di polres Mojokerto ini adalah sebagai berikut :
1. Processor Pentium II 400 (compatible) atau lebih 2. RAM 32 MB atau lebih
3. Harddisk 10 GB atau lebih 4. Monitor SVGA 800x600
b. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
1. Microsoft Access 97 2. Aplikasi Web Server
Setelah kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak seperti yang disebutkan di atas terpenuhi, user dapat menjalankan (menginstalasi) Sistem dengan urutan sebagai berikut :
a. Klik icon Personal Web Server jika menggunakan sistem operasi windows 98 kemudian di setting yang mengacu pada folder master program setelah itu klik icon internet explorer yang sebelumnya sudah di seting sesuai dengan alamat server
b. Akan muncul Form Login yang menanyakan username dan password untuk masuk ke sistem. Isikan sesuai dengan satuan fungsi masing-masing kemudian tekan tombol OK.
c. Setelah mengisi Form Login dengan benar akan muncul Menu yang sesuai dengan satuan fungsi masing –masing sebagai berikut :
1. Menu untuk pimpinan : berisi tentang laporan yang diinputkan dari satuan fungsi masing-masing,juga memantau kejadian yang ada pada masyarakat melalui peta yang berkedip jika ada laporan dari masyarakat di wilayah Mojokerto.
2. Menu Komando Pengendali : berfungsi mengisikan data–data hasil dari respon petugas yang ada di lapangan dan yang merubah status berkedip pada peta.
4. Menu Satuan Lalu Lintas : berfungsi mengisi laporan jumlah pembuatan sim,stnk dan bpkb yang kemudian ditampilkan di menu pimpinan.
5. Menu Satuan Intelkam : berfungsi untuk mengisikan data laporan hasil pengeluaran skkb dan surat ijin kegiatan yang ditampilkan di menu pimpinan.
Dari penjelasan running program di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dijalankan oleh user yaitu pihak kepolisian resort Mojokerto yang terdiri dari operator callcenter ,anggota satuan intelkam,anggota satuan lalulintas dan juga pimpinan polres Mojokerto . Seorang administrator ditunjuk oleh pimpinan untuk masuk dalam menu admin yang akan menghubungkannya ke tabel-tabel dalam database dan merupakan back office yang berjalan secara off line dan digunakan untuk memasukkan, mengedit atau menghapus data-data yang tersimpan dalam database
Berikut ini adalah tampilan hasil pengujian tugas akhir Sistem Informasi Kepolisian Callcenter 199 di Polres Mojokerto:
Gambar 4.1 Tampilan Form Login
Setelah mengisi user name dan password dengan benar user akan masuk ke menu yang sesuai dengan satuan fungsi masing – masing.
Gambar 4.2 Tampilan Menu Kapolres
Gambar 4.4 Tampilan Menu Komando Pengendali
Gambar 4.5 Tampilan Menu Satuan Intelkam
Menu-menu yang terdapat dalam Aplikasi Sistem Informas Kepolisian terdapat sub menu–sub menu sebagai berikut :
a. Form Input Perintah yang digunakan uintuk menginputkan perintah ataupun pengumuman untuk anggota satuan fungsi di polres Mojokerto. Form ini bisa diinput oleh pimpinan polres ,satuan lalulintas dan satuan intelkam.
Gambar 4.7 Form Input Perintah
b. Menu perintah atau pengumuman terdapat pada semua satuan fungsi untuk melihat pengumuman atau perintah yang ada.
c. Menu Rencana dan kegiatan digunakan untuk melihat rencana ataupun kegiatan yang akan dilakukan satuan fungsi anggota polres Mojokerto.hasil ini diinputkan oleh anggota satuan lalu lintas dan satuan intelkam.
Gambar 4.9 List rencana dan kegiatan satuan fungsi
d. Jurnal kejadian adalah daftar jumlah kejadian yang ada diwilayah Mojokerto.Diinputkan oleh operator call center dan komando pengendali
e. Peta wilayah Mojokerto, adalah peta kejadian yang ditunjukkan oleh warna merah kelap kelip , yang bisa di klik oleh pimpinan atau petugas yang berwenang untuk mengetahui detail kejadian .
Gambar 4.11 Peta Kejadian
f. Menu Jumlah pembuatan sim untuk mengetahui jumlah pembuatan sim sesuai dengan tanggal yang dipilih dan diinputkan oleh anggota satuan lalu lintas.
g. Menu pengeluaran stnk untuk mengetahui jumlah pengeluaran sesuai dengan tanggal yang dipilih dan diinputkan oleh anggota satuan lalu lintas.
Gambar 4.13 List jumlah pemngeluaran Stnk
h. Menu pengeluaran bpkb untuk melihat berapa jumlah bpkb yang diproduksi sesuai dengan tanggal yang dipilih dan diinputkan oleh anggota satuan lalu lintas.
h. Menu Pengeluaran surat keterangan kelakuan baik dan diinputkan oleh anggota satuan Intelkam
Gambar 4.15 list jumlah pengeluaran skkb
i. Menu Pengeluaran surat ijin kegiatan dan diinputkan oleh anggota satuan Intelkam
j. Menu input kejadian yang ada dalam menu operator callcenter
Gambar 4.17 form input kejadian
k. Menu input hasil tindak lanjut yang ada dalam menu komando pengendali
l. Menu input rencana dan kegiatan yang ada pada satuan lalulintas dan satuan intelkam
Gambar 4.19 form input rengiat lantas
m. Menu input jumlah pengeluaran sim diinputkan oleh anggota satuan lalu lintas
Gambar 4.21 form input jumlah sim
n. Menu input jumlah pengeluaran stnk diinputkan oleh anggota satuan lalu lintas
o. Menu input jumlah pengeluaran bpkb diinputkan oleh anggota satuan lalu lintas
Gambar 4.23 form input jumlah bpkb
p. Menu input jumlah pengeluaran skkb diinputkan oleh anggota satuan intelkam
q. Menu input jumlah pengeluaran surat ijin kegiatan diinputkan oleh anggota satuan intelkam
Gambar 4.25 form input jumlah surat ijin kegiatan
4.2 Evaluasi Hasil Running Program
Setelah dilakukan implementasi program Sistem Informasi Kepolisian Call Center 199 di Polres Mojokerto, diperoleh evaluasi dari running program sebagai berikut :
1. Sistem dapat memberikan informasi dalam bentuk peta yang terdiri dari sinyal yang berkedip warna merah untuk memantau kejadian yang ada di wilayah Mojokerto.
2. Sistem dapat menampilkan jurnal laporan kejadian dan hasil tindak lanjut untuk kapolres atau wakapolres yang ada di wilayah Mojokerto .
64
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan analisa, merancang dan mengimplementasikan Sistem Informasi Kepolisian Call Center 199 Terhadap Pelayanan Masyarakat Di Polres Mojokerto , maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. User dalam hal ini anggota polisi bisa mendapatkan informasi secara akurat tentang situasi keamanan diwilayah Mojokerto
2. Masyarakat di wilayah Mojokerto mendapatkan kemudahan pada saat membutuhkan bantuan polisi
3. Kinerja anggota kepolisian di wilayah polres Mojokerto semakin meningkat dengan adanya laporan kejadian yang diterima oleh operator Call Center di wilayah Polres Mojokerto
4. Jajaran pimpinan Polres Mojokerto mendapatkan kemudahan dalam
memantau hasil kegiatan anggota dalam merespon kejadian yang dilaporkan masyarakat di wilayah Polres Mojokerto.
5.2 Saran
65
Agung, Gregorius, 2001, Belajar Sendiri Macromedia Dreamweaver 3, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.
Callahan, Evan, 1997, Step by Step Mcrosoft Access 97, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Fathansyah, 1999, Basis Data, Penerbit Informatika Bandung, Bandung.
Fedorcheck M., Andrew and Rensin, David K, ASP: Active Server Pages, IDG Books Worldwide,Inc., Canada.
Frank J., Derfler Jr., 1992, Panduan Menggabungkan LAN, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.
Halvorson, Michael, 1997, Step by Step Microsoft Visual Basic 6, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.
Jogiyanto, HM, 1995, Analisis dan Desain Sistem : Pendekatan Terstruktur, ANDI OFFSET, Cetakan Keempat , Yogyakarta.
Jose, Ramalho, 2001, SQL Server, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.
Kurniawan, Yahya, 2001, Aplikasi Web Database dengan ASP, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.