• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Obat Pada Puskesmas Jetis Mojokerto.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Obat Pada Puskesmas Jetis Mojokerto."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGADAAN OBAT PADA PUSKESMAS KUPANG JETIS MOJOKERTO

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Nama : Dwi Retno Wulandari:

NIM : 10.41010.0050

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

iv

ABSTRAK

Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto adalah sebuah unit pusat kesehatan

masyarakat yang memiliki dedikasi untuk masyarakat menengah kebawah.

Puskesmas ini memiliki beberapa fasilitas yaitu poli umum, poli gigi, poli

KIA/KB, rawat inap dan pelayanan ibu bersalin. Puskesmas ini juga melakukan

pencatatan - pencatatan secara manual sehingga sering terjadi ksalahan, efisiensi

kerja jadi berkurang, dan sering terjadi kehabisan persediaan obat sehingga

mengalihkan pada obat yang lainnya atau diberikan resep untuk membeli diapotek

luar. Dari permasalahan yang ada ini, penulis mencoba untuk melakukan beberapa

pemahaman terhadap sistem yang menjawab permasalahan diatas, yaitu sistem

pengadaan obat. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menyimpan dan

mengolah data - data transaksi dan pengadaan secara efektif dan efisien.

Pada perancangan sistem dan aplikasinya ada beberapa hal yang perlu

dibatasi antara lain tidak membahas penjualan dan pembelian. Dalam sistem ini

juga menyediakan laporan-laporan yang akan diserahkan kepada kepala

puskesmas dan gudang farmasi sebagai suatu tolak ukur untuk mencapai

keputusan sesuai yang diharapkan kedepannya.

Kata kunci : sistem informasi, inventory obat, pengadaan obat

STIKOM

(3)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan... 4

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 6

2.1 Sekilas Tentang Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto ... 6

2.2 Lokasi Puskesmas ... 6

2.3 Visi dan Misi ... 7

2.4 Ruang Lingkup Tegas ... 7

STIKOM

(4)

viii

2.5 Jenis Pelayanan ... 8

2.6 Struktur Organisasi ... 9

BAB III. LANDASAN TEORI ... 10

3.1 Pengadaan ... 10

3.2 Apotek ... 11

3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 11

3.3.1 Sistem ... 11

3.3.2 Sistem Informasi ... 12

3.4 Analisis dan Perancangan Sistem... 13

BAB IV. DESKRIPSI PEKERJAAN ... 17

4.1 Menganalisis Sistem ... 18

4.1.1 Document Flow ... 19

4.1.2 System Flow ... 22

4.1.3 Hirarki Input Proses Output(HIPO) ... 25

4.1.4 Data Flow Diagram ... 26

4.2 Merancang Database ... 30

4.2.1 Conceptual Data Model... 30

4.2.2 Physical Data Model……… 30

4.2.3 Struktur Basis Data………... ... 31

4.2.3 Desain Input/Output ... 34

STIKOM

(5)

ix

4.2.4 Desain Output... 40

4.3 Implementasi Sistem ... 42

4.3.1 Kebutuhan Sistem... 42

4.4 Penjelasan Pemakaian Aplikasi... 43

BAB V. PENUTUP ... 53

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN ... 56

STIKOM

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto merupakan sebuah pusat pelayanan

terpadu (Puskesmas) yang memiliki dedikasi untuk masyarakat menengah

kebawah. Puskesmas ini memeiliki beberapa fasilitas yaitu: poli umum, poli gigi,

cek darah, rawat inap dan KIA. Puskesmas ini juga masih melakukan pencatatan -

pencatatan secara manual sehingga sering terjadi kekeliruan, efisiensi kerja

menjadi berkurang dan sering kehabisan persediaan obat sehingga mengalihkan

obat yang lainnya atau diberikan resep untuk membeli di apotek luar.

Segala transaksi yang terjadi di apotek tersebut masih didata secara

manual yaitu dengan mencatat transaksi tersebut ke dalam sebuah buku. Beberapa

transaksi yang dilakukan diantaranya transaksi pengadaan obat masih dicatat

secara manual dalam sebuah buku, sehingga kurang efektif ketika akan membuat

laporan pengadaan obat serta jika ingin mengetahui stok obat yang masih ada

mereka harus mengecek obatnya dan menghitung obat tersebut secara langsung.

Hal ini akan memerlukan banyak waktu dan tenaga karena jenis obat yang ada di

apotek tersebut tidaklah sedikit.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu aplikasi untuk

mengatur dan mengolah data obat-obatan sehingga dalam proses transaksi dapat

terlaksana dengan baik. Aplikasi yang digunakan juga harus terkomputasi dengan

baik agar dapat mengurangi kesalahan dalam proses pendataan transaksi. Hal ini

dikarenakan banyaknya jumlah obat-obatan dan transaksi yang terjadi, diperlukan

STIKOM

(7)

2

suatu database yang terintegrasi dengan baik sehingga akan sangat mendukung

kinerja pegawai yang berinteraksi langsung dengan sistem tersebut.

Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat membantu

kinerja pegawai apotek puskesmas Kupang Jetis Mojokerto yaitu dalam

mengelola data serta menyimpan data (storage), mengolah data transaksi seperti

proses input data transaksi (pengadaan obat), menyimpan ke dalam database,

serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan diantaranya berupa laporan stok

obat yang ada sehingga tercipta suatu manajemen apotek yang efektif, efisien, dan

produktif.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalahnya adalah

bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pengadaan obat berbasis

desktop pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto?

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka batasan masalahnya adalah:

1. Sistem ini dibuat berdasarkan permasalahan yang terjadi pada unit farmasi

puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

2. Permasalahan yang dibahas dalam sistem ini yaitu:

a. Pemberitahuaan stok batas minimum

b. Proses pencatatan pengadaan obat

3. Program aplikasi hanya bekerja pada 1 komputer karena komputer di

puskesmas Kupang Jetis Mojokerto belum terkoneksi LAN atau jaringan

internet.

STIKOM

(8)

3

4. Laporan hanya terbatas pada pengadaannya berupa laporan stok, laporan

surat masuk obat dan laporan surat keluar obat.

1.4Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang ada sebagaimana tersebut diatas akan

dibuat sebuah sistem rancang bangun sistem informasi pengadaan obat pada

puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

1.5Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Bagian Apotek

Bagian apotek merupakan orang yang memesan barang kepada

bagian gudang farmasi. Adapun keuntungan sistem informasi pengadaan

obat yang dikembangkan bagi bagian apotek adalah sebagai berikut:

a. Membantu dalam kelancaran transaksi pemesanan obat.

b. Membantu menjaga keakuratan barang yang dipesan.

2. Bagian Gudang Farmasi

Bagian gudang farmasi merupakan orang yang memesan obat

kepada bagian supplier. Adapun keuntungan sistem informasi pengadaan

obat yang dikembangkan bagi bagian gudang farmasi adalah sebagai

berikut:

a. Mengetahui data pemesanan obat dengan mudah dan akurat.

b. Mengetahui stok obat yang tersisa.

STIKOM

(9)

4

1.6Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya,

maka penulisan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, inti dari

permasalahan yang disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan

masalah yang menjelaskan batasan dari sistem yang dibuat sehingga tidak

keluar dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari hasil kerja praktek

diharapankan akan dicapai keuntungan sistem bagi gudang farmasi dan

kepala puskesmas.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum puskesmas Kupang Jetis

Mojokerto yang menguraiakan gambaran umum perusahaan seperti lokasi

puskesmas, keadaan, kondisi, situasi, sejarah berdirinya dan struktur

organisasi puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan secara singkat teori-teori yang berhubungan dengan

kerja praktek yang meliputi konsep sistem informasi farmasi, manajemen

persediaan dan juga laporan transaksi.

BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN

Bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem yang terdiri atas

penjelasan dan identifikasi permasalahan, desain sistem, struktur tabel

database dan desain rancang antarmuka aplikasi sistem informasi

pengadaan obat puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

STIKOM

(10)

5

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pertanyaan dalam perumusan

masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam pengembangan sistem

di waktu mendatang.

STIKOM

(11)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sekilas Tentang Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto

Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto pada awalnya didirikan pada tahun

1980. Puskesmas ini didirikan oleh Pemerintahan Kabupaten Mojokerto,

keberadaan puskesmas Kupang Jetis Mojokerto bersifat sosio ekonomi dan lebih

menekankan pada pelayanan sosial kepada masyarakat yang tidak mampu.

Tujuan didirikannya puskesmas Kupang Jetis Mojokerto adalah sebagai

pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan Jetis,

meningkatkan kemampuan hidup sehat masyarakat dan memberikan pelayanan

kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.

2.2 Lokasi Puskesmas

Wilayah kerja puskesmas Kupang terletak di desa Kupang Kecamatan

Jetis Kabupaten Mojokerto. Kabupaten Mojokerto ditinjau dari astronomi dan

geografis antara 70 18 35 -70 9 47 lintang selatan dan 50 52 0 bujur timur ,

tepatnya 50 km sebelah barat ibu kota provinsi Jawa Timur yaitu Surabaya.

Kecamatan Jetis terletak disebelah utara ibu kota kabupaten Mojokerto

dengan jarak kurang lebih 8 km dengan batas sebelah utara kecamatan

Dawarbalandong kabupaten Mojokerto. Sebelah timur kecamatan Wringin Anom

kabupaten Gresik, sebelah selatan kecamatan Gedek kabupaten Mojokerto,

sebelah barat kecamatan Kemlagi kabupaten Mojokerto.

STIKOM

(12)

7

Puskesmas Kupang yang terletak di desa Kupang mempunyai batas wilayah yaitu:

Sebelah utara : desa Bangeran kecamatan Dawar Blandong

Sebelah timur : desa Bendung kecamatan Jetis

Sebelah selatan : desa Balongsari kecamatan Gedeg

Sebelah barat : desa Mojokumpul dan desa Japanan kecamatan Kemlagi

2.3 Visi dan Misi

Visi :

Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar yang ramah, profesional

dan partisipatif untuk mencapai masyarakat sehat pada tahun 2015 di

kecamatan Jetis kabupaten Mojokerto.

Misi :

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang transparan dan

profesional.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau dalam bentuk promotif, preventif dan kuratif.

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

4. Membagun citra pelayanan dengan memperlakukan pengguna

layanan sebagai pusat perhatian.

STIKOM

(13)

8

2.4Ruang Lingkup Tegas

1. Melayani kesehatan masyarakat umum ( Penyuluhan dan Pengobatan

Dasar ).

2. Melayani ibu dan anak.

3. Melayani kesehatan gigi.

2.5Jenis Pelayanan

Pelayanan jasa yang meliputi pelayanan :

1. Poli umum

2. Poli gigi

3. Poli KIA / KB

4. Rawat inap

5. Pelayanan ibu bersalin

STIKOM

(14)

9

2.6Struktur Organisasi

STIKOM

(15)

10 KEPALA PUSKESMAS

Dr. Achmad Sahal

TATA USAHA/ KEPEGAWAIAN Teguh Sudrajat SH BENDAHARA JAMKESMAS Enita Sari BENDAHARA BOK Endang Sumarlik PUMK Sujari INVENTARIS Aminiati UNIT I P2M Rusmiwanti P2 DIARE/ISPA Rusmiwanti/Suwarto P2 KUSTA Abd Hamid P2 TB Rusmiwanti P2 DHF Mulyadi IMMUNISASI Kusnadi KLB Endang Sumarlik PENINGKATAN GIZI Hernalis UNIT II PENINGKATAN KESGA Murti DH KIA /KB Murti DH/Suparmi USAHA KESEHATAN KERJA Rusmiwanti UNIT III PK DAN RUJUKAN

Dr.Indra Karno B P Suwarto RUJUKAN Enita Sari PUSLING Rusmiwanti UNIT IV KESLING, PKM, PSM

Indra PB PKL Feri M Abidin

PKM Mulyadi UKS IndraPB UNIT V PENUNJANG Suyitno LABORAT Mukayat KAMAR OBAT Suyitno LOKET/KARCIS A.Hamid / Kusnadi

UNIT VI PERAWATAN Dr.Indra Karno RAWAT INAP Wahyudi PHN Yuyun TW UKJ Indra PB UKSG/UKGMD

Mus Indrarini Kusumastuti GUDANG OBATSuyitno

SOPIR Sukri POLINDES SAWO Rini DS POLINDES NGABAR Anik Khoiriyah POLINDES BANJARSARI Antik Suprihatin POND. SAWO M.Imam POLINDES JOLOTUNDO Suparmi POLINDES MOJOREJO Yuyun Triwahyuni POLINDES CANGGU Isyanayuda POLINDES KUPANG Ririn Herawati POLINDES MLIRIP Hernalis Farida POND.MOJOREJO Ririn Dwi S

POLINDES PENOMPO Suliswarni POND.BANJARSARI Eko Septian PUSTU CANGGU Lia Desi PUSTU MLIRIP Ana Isnaini POND.JOLOTUNDO Darji POND.NGABAR Desi Melinda POND.PENOMPO Efi Nuraini G am ba

r 2.1 S

(16)

10 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengadaan

Pengadaan adalah proses untuk mendapatkan pasokan barang di bawah

kontrak atau pembelian langsung untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pengadaan

dapat mempengaruhi keseluruhan proses arus barang karena merupakan bagian

penting dalam proses tersebut, karena itu pengadaan harus dianggap sebagai

fungsi yang strategis dalam manajemen logistik, dimana dalam pelaksanaan

pengadaan ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup, pada waktu yang tepat

dan harus diganti dengan cara berkesinambungan dan teratur. Dengan

pelaksanaannya yang diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Awal dari proses pengadaan adalah dengan menentukan kebutuhan, karena

penentuan kebutuhan merupakan dasar atau landasan bagi kegiatan pengadaan.

Dalam penentuan kebutuhan perlu diperhatikan bahwa barang yang dibutuhkan itu

memerlukan waktu, agar proses pengadaan tersebut dapat dilaksanakan.

Penentuan kebutuhan ini sangatlah penting karena penentuan kebutuhan

merupakan landasan kerja bagi pelaksanaan pengadaan. Apabila terjadi kesalahan

dalam menentukan kebutuhan dapat menimbulkan pemborosan dan kerugian, baik

itu pemborosan waktu kerja, juga kerugian material berupa uang. Kerugian

semacam itu sering terjadi dikarenakan kurangnya informasi mengenai persediaan

barang dalam gudang yang diakibatkan kesalahan dalam perencanaannya.

STIKOM

(17)

11

3.2 Apotek

Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor

1027/Menkes/ SK/IX/2004 bahwa apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan

pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan

lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan

obat, obat tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan

dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 Tahun

2009 tentang pekerjaan kefarmasian, pengertian apotek adalah sarana pelayanan

kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker.

Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud adalah pembuatan, pegendalian

mutu sediaan farmasi pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian

atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atau resep dokter,

pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat

tradisional. (Undang-Undang Tentang Kesehatan No. 23 Tahun 1992).

3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.3.1 Sistem

Pengertian sistem Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa

sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan yang nyata adalah suatu obyek nyata, seperti tempat, benda, dan

orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

STIKOM

(18)

12

Menurut Jogiyanto HM., (1999: 687), Sistem dibagi menjadi beberapa

bentuk, antara lain:

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang

tidak tampak secara fisik.

2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

3. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia.

4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

5. Sistem tertentu (deterministik system), adalah sistem yang beroperasi

dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari

sistem dapat diramalkan.

6. Sistem tak tentu (probabilistik system), adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung. unsur probabilitas

7. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan

luarnya.

8. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya.

3.3.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan (Tata Sutabri, 2004). Manfaat adanya sistem informasi

dalam suatu instansi yaitu:

STIKOM

(19)

13

1. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan.

2. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.

3. Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.

Beberapa komponen sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai :

1. Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang

berfungsi sebagai mesin.

2. Manusia (people) dan prosedur (procedures) yang merupakan manusia

dan tata cara menggunakan mesin..

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar

terjadi suatu proses pengolahan data.

3.4 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai uraian dari sistem informasi yang

besar dan utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan megevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang

terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikannya.

Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa sistem adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Menganalisa sistem.

4. Membuat laporan hasil analisa.

Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah perancangan

sistem secara umum dan perancangan sistem secara terperinci. Perancangan

sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai

dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap

STIKOM

(20)

14

kepada pemrograman dan ahli teknik yang terlibat. Proses dalam analisis dan

perancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Entity Relationship Diagram(ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam

pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar

penyimpanan. ERD digunakan untuk mengimplementasikan, menentukan

dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan dalam sistem pemrosesan

database.

a. Entity atau entitas digambarkan dalam bentuk tabel persegi seperti

pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1 Entity atau entitas

b. Relasi merupakan penghubung antar entitas dengan entitas yang

lainnya. Relasi tersebut dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu

one to one relationship (hubungan antar tabel dimana satu record

terhubung dengan satu record pada tabel lain), one to many

relationship ( hubungan antar tabel dimana satu record terhubung

dengan beberapa record pada tabel lain), many to many

relationship (hubungan antar tabel dimana beberapa record

terhubung dengan beberapa record pada tabel lain).

STIKOM

(21)

15

2. System Flowchart

Sistem flowchart adalah perangkat diagram grafik yang

menyimpan dan mengkomunikasikan aliran data media dan prosedur

proses informasi yang diperlukan dalam sistem informasi. Hal ini

dilakukan dengan menggunakan berbagai simbol yang dihubungkan

dengan panah-panah untuk menunjukkan kelanjutan aktivitas proses

informasi. Sistem flowchart tertentu berfungsi penting sebagai media dan

hardware yang digunakan dan proses yang berhubungan dengan sistem

informasi. Semua itu mewakili model grafis dari sistem informasi fisik

yang diperlukan atau diajukan. Simbol-simbol yang sering digunakan

dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Simbol-simbol sistem flowchart

Simbol - Simbol Pengertian

Proses yang terkomputerisasi

(proses yang dilakukan oleh

komputer)

Dokumen berupa berkas dalam bentuk buku,form, surat dan lain-lain.

Garis alur yang menunjukan alur pada proses.

Penunjuk bahwa terdapat

kelanjutan proses pada halaman

yang sama (referensi pada

halaman).

Proses manual yang dilakukan

secara langsung tanpa

komputerisasi.

Terminasi pada proses awal dan Akhir pada suatu system flow.

STIKOM

(22)

16

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau

proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana

tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data tersebut disimpan, proses

apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang

tersimpan, proses apa yang dikenakan pada data tersebut. Adapun

beberapa simbol yang sering dipakai dalam DFD menggunakan metode

Gane dan Surson seperti pada tabel 3.2

Proses penentuan keputusan dimana terdapat 2 pilihan ya dan tidak.

Penunjuk bahwa terdapat

kelanjutan proses pada halaman yang berbeda (Referensi di luar halaman).

Penampilan data pada sistem yang ditampilkan pada monitor.

Data yang dapat diproses.

Database yang ada pada sistem.

STIKOM

(23)

17

Tabel 3.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD)

Notasi Yourdon / DeMarco

Notasi Gane & Sarson

Pengertian

Simbol entitas

eksternal/terminator menggambarkan asal atau tujuan data di luar sistem.

Simbol lingkaran

menggambarkan entitas atau proses dimana aliran data masuk

ditansformasikan ke aliran data keluar.

Simbol aliran data menggambarkan aliran data.

3 Stor_4

Simbol file

menggambarkan

tempat data

disimpan.

STIKOM

(24)

` BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah

sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada

secara terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi yang didapat dari

sistem ini dapat diolah dengan efektif dan efisien. Bagi puskesmas sistem ini

dapat digunakan untuk mengontrol persediaan obat yang ada pada apotek

puskesmas sehingga obat yang digunakan oleh puskesmas tidak sampai habis atau

kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

harus ditentukan untuk dapat melakukan permintaan obat. Selain mengontrol

jumlah persediaan obat pada puskesmas, sistem ini juga dapat mengontrol jumlah

pemesanan obat berdasarkan permintaan obat yang ada. Laporan yang dihasilkan

dari sistem juga dapat membantu pihak kepala puskesmas dan bagian gudang

farmasi untuk mengetahui berapa jumlah persediaan obat yang ada di apotek.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan dan sebelum

tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting karena

apabila terjadi kesalahan di dalam tahap ini maka akan menyebabkan kesalahan

dalam tahap selanjutnya. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah

dasar yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

STIKOM

(25)

18

Dari langkah-langkah diatas dapat terlihat bahwa setelah tahap analisis

sistem maka akan mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan

dan memikirkan bagaimana membuat sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan

perancangan sistem yang dimaksud untuk membantu memecahkan masalah pada

sistem yang saat ini (current system). Dalam merancang sistem yang baik harus

melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah

membuat Document Flow, System Flow, Entity Relationship Diagram (ERD) baik

Conceptual Data Model (CDM) maupun Physical Data Model (PDM) serta

mendesain input dan Outputnya.

4.1 Menganalisis Sistem

Dalam pembahasan pekerjaan ini, yang menjadi masalah utama adalah

tidak adanya aplikasi yang dapat membantu menangani kerja sistem secara baik.

Hal ini mengakibatkan sering kehabisan persediaan obat saat diperlukan sehingga

harus memberikan obat alternatif yang setara dengan obat awal atau jika tidak ada

obat alternatif maka pihak puskesmas memberikan resep obat untuk membeli di

apotek luar. Kinerja karyawan puskesmas yang memegang apotek sering

terhambat karena seringnya melakukan pencatatan secara manual dan

membutuhkan waktu lama. Pegawai puskesmas tersebut harus melakukan

pencatatan terhadap obat yang dipesan sambil mencocokkan dengan persediaan

yang ada di apotek. Pencatatan terhadap pemakaian obat yang kurang mendukung

inilah sering membuat karyawan mengalami kesulitan dalam menyusun

pencatatan yang baik. Selain itu, laporan-laporan yang diberikan kepada kepala

puskesmas dan bagian gudang hanya berdasarkan catatan pada buku khusus yang

dibuat oleh pegawai puskesmas tersebut.

STIKOM

(26)

19

Dalam menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan pencarian

sumber-sumber data yang diperlukan seperti menganalisis dokumen-dokumen yang ada

pada proses bisnis puskesmas, melakukan observasi puskesmas dan

mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan proses bisnis

puskesmas tersebut. Dari analisa itu, dapat dikembangkan menjadi system flow.

Lalu dapat dirancang entity relationship diagram, conceptual data model,

physical data model dan mendesain input dan outputnya.

4.1.1 Document Flow

Document flow rancang bangun sistem informasi pengadaan obat pada

puskesmas Kupang Jetis Mojokerto terdiri atas 2 proses yaitu proses surat masuk

dan surat keluar obat untuk menghasilkan informasi yang berhubungan dengan

persediaan obat di apotek.

Proses-proses pada sistem ini akan menghasilkan laporan hasil pengadaan

obat yaitu stok obat yang berguna untuk membantu kepala puskesmas dan bagian

gudang dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan analisis sistem di atas, dapat disusun document flow sebagai

berikut :

STIKOM

(27)

20

1. Document Flow Proses Surat Masuk

Secara umum document flow untuk proses surat masuk dapat

dilihat pada gambar di bawah ini :

Document Flow Surat Masuk

Supplier Karyawan Mulai Validasi rencana Sesuai ? mengembalikan rencana ke bagian

gudang

Membuat surat pemesanan sesuai

rencana

Daftar obat

Pembuatan data obat baru

selesai

Mencari stok obat yang ada

Tidak Ya

Stok ada ?

Membuat laporan stok barang yang ada Membuat

laporan stok barang tidak ada

Tidak

Ya

Rencana revisi

Data obat yang baru

Laporan Barang ada Laporan Barang

kosong

Rencana penambahan stok obat

Gambar 4.1 Document flow proses surat masuk

Berdasarkan Gambar 4.1, sistem diawali dari data rencana

penambahan stok obat yang telah dibuat pada bagian gudang. Pada bagian

karyawan, pertama-tama akan dilakukan validasi rencana. Apabila tidak

sesuai akan dikembalikan kebagian gudang. Sebaliknya apabila sesuai

STIKOM

(28)

21

maka dibuatkan surat pengadaan sesuai dengan rencana penambahan, yang

kemudian dikirimkan kepada supplier. Setelah supplier memenuhi semua

pesanan, maka diterima di penerimaan obat.

2. Document Flow Proses Surat Keluar

Secara umum document flow untuk proses surat keluar dapat

dilihat pada gambar di bawah ini :

Document Flow Surat Keluar

Pelanggan Gudang

Mulai

Membuat daftar obat

Daftar obat

Mengecek ketersedian obat

Ada ?

Pengambilan obat

Daftar obat yang keluar Daftar obat

Ya

Membuat laporan obat keluar

Daftar obat yang keluar

Selesai Tidak

Gambar 4.2 Document flow proses surat keluar

STIKOM

(29)

22

Berdasarkan gambar 4.2, sistem di awali dari membuat daftar obat

kemudian dibuatkan dokumen daftar obat yang diserahkan pada bagian

gudang untuk mengecek ketersediaan obat apabila stok masih ada maka

dilakukan pengambilan obat. Pengambilan obat yang sudah diambil maka

akan dibuatkan dokumen daftar obat yang keluar kemudian dibuatkan

laporan obat keluar.

4.1.2 System Flow

Berdasarkan document flow diatas maka dapat disusun system flow yang

menunjukkan bagaimana proses-proses yang digunakan sebagai penunjang dalam

pembuatan sistem pengaadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

1. System Flow Surat Masuk

Secara umum system flow untuk proses surat masuk dapat dilihat

dari gambar dibawah ini:

STIKOM

(30)

23

Sistem Flow Surat Masuk

Karyawan Supplier

mulai

Persediaan periode berikutnya

Pembuatan surat permintaan sesuai persediaan

Pemesanan obat

Daftar obat

Pemenuhan obat

Data pesan obat

Penerimaan obat

Memasukkan data pesan obat ke dalam database

Selesai Data pesan obat

Pemesanan

Gambar 4.3 System flow surat masuk

Berdasarkan gambar 4.3, sistem ini di awali dari data penentuan

rencana persediaan yang telah disetujui oleh kepala puskesmas. Pada

bagian pengadaan, dibuatkan surat pengadaan sesuai dengan rencana

persediaan, yang kemudian dikirimkan ke supplier.

STIKOM

(31)

24

2. System Flow Surat Keluar

Secara umum system flow untuk proses surat keluar dapat dilihat

dari gambar dibawah ini:

Sistem Flow Surat Keluar

Pelanggan Gudang

Mulai

Membuat daftar obat

Daftar obat

Daftar obat

Mengecek ketersediaan obat Obat

Pengambilan obat

Daftar obat keluar

Membuat laporan obat keluar

Daftar obat yang keluar

Daftar obat keluar

[image:31.595.47.557.166.693.2]

Selesai

Gambar 4.4 System flow surat keluar

STIKOM

(32)

25

Berdasarkan gambar 4.4, sistem ini diawali dari pelanggan

membuat daftar obat, dari daftar obat diberikan kepada bagian gudang

untuk mengecek ketersediaan obat kemudian melakukan pengambilan obat

untuk membuat laporan obat keluar.

4.1.3 Hirarki Input Proses Output (HIPO)

Hirarki input proses output menggambarkan hirarki proses-proses yang

ada dalam data flow diagram. Gambar 4.5 adalah HIPO dari rancang bangun

aplikasi pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

0 Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Obat

Pada Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto 1 Maintenance Data Obat 2 Transaksi 3 Pembuatan Laporan 1.1 Obat 3.1 Pembuatan Laporan Stok 2.1 Surat Masuk 1.2 Pelanggan 1.3 Supplier 2.2 Surat Keluar 3.2 Pembuatan Laporan Surat Masuk 3.3 Pembuatan Laporan Surat Keluar

Gambar 4.5 Hirarki input proses output (HIPO) rancang bangun aplikasi

pengadaan pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto

STIKOM

(33)

26

4.1.4 Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi dalam

sistem, sehingga dengan dirancangnya DFD ini akan terlihat dengan jelas arus

data yang mengalir dalam sistem baik eksternal entity ke proses, proses ke data

store proses ke proses, dan sebaliknya. Dalam pembuatan DFD ini akan dibuat

mulai context diagram dan DFD level dibawahnya.

1. Context Diagram

Context diagram dari sistem pengadaan pada puskesmas Kupang

Jetis Mojokerto dapat dilihat pada gambar 4.6:

Nota Pemesanan

Daftar Pemesanan Obat

Daftar Permintaan Obat Laporan Peng adaan Obat

Data Penerimaan Obat Laporan Peng adaan

Surat Order Peng adaan

Data Master Obat Informasi Obat Kadaluarsa

Pering atan Stok Obat M inimum

0

Sistem informasi peng adaan obat pada puskesmas Kupang Jetis

Mojokerto

Peng adaan

[image:33.595.46.547.163.714.2]

Kepala puskesmas Supplier

Gambar 4.6 Context Diagram

STIKOM

(34)

27

2. DFD Level 0 Sistem Pengadaan Obat

DFD level 0 dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini yang

merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan

proses-proses apa saja yang terdapat dalam sistem pengadaan obat pada

puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Terdapat tiga subproses antara lain:

proses maintenance data, transaksi dan pembuatan laporan.

[Data penarimaan obat]

[Laporan Pengadaan obat]

[Daftar Pemesanan Obat] [Data Master Obat]

[Nota Pemesanan]

Data supplier [Daftar Permintaan Obat]

[Informasi Obat Kadaluarsa] [Laporan Pengadaan]

Data obat Informasi persediaan

[Surat Order Pemesanan] Kepala

puskesmas

Peng adaan

Supplier 1

Maintenance data obat

+

2

Transaksi

+

3

Pembuatan laporan

+

1 DB Obat

[image:34.595.48.549.165.714.2]

3 DB Supplier

Gambar 4.7 DFD level 0

STIKOM

(35)

28

3. DFD Level 1 Proses Maintenance Data Obat

DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.8 merupakan hasil

decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses maintenance data

obat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis

Mojokerto. Terdapat tiga subproses antara lain: proses entry data obat,

pemesanan obat dan laporan data obat.

Data Obat Tersedia

Informasi Persediaan Obat Pesan Obat

Jumlah Stok Obat Surat Order Pemesanan

Data Permintaan Obat [Informasi Obat Kadaluarsa] [Data Master Obat]

[Laporan Pengadaan] Peng adaan

1 DB Obat 1.1

Obat

1.2 Pelang g an

1.3 Supplier

Gambar 4.8 DFD level 1 maintenance data obat

4. DFD Level 1 Transaksi

DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.9 merupakan hasil

decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses transaksi data

obat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis

Mojokerto. Terdapat 2 subproses antara lain: transaksi surat masuk dan

surat keluar.

STIKOM

(36)

29

data obat keluar [Data obat]

[Data penarimaan obat] [Nota Pemesanan]

1 DB Obat

Pengadaan Supplier 2.1 Surat Masuk 2.2 Surat Keluar

Gambar 4.9 DFD level 1 transaksi

5. DFD Level 1 Pembuatan Laporan

DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.10 merupakan hasil

decompose dari level 0 yang menggambarkan sub proses pembuatan

laporan data obat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang

Jetis Mojokerto. Terdapat 3 subproses antara lain: laporan stok obat,

laporan surat masuk dan laporan surat keluar.

Daftar Penerimaan Obat

Supplier

[Data supplier] [Daftar Pemesanan Obat]

[Laporan Pengadaan obat] Kepala

Puskesmas

3 DB Supplier

3.1 Laporan Stock 3.2 Laporan Surat Keluar 3.3 Laporan Surat Masuk

Gambar 4.10 DFD level 1 pembuatan laporan

STIKOM

(37)

30

4.2 Merancang Database

Dari analisis sistem di atas dapat dibentuk Entity Relationship Diagram

dari sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto yang terdiri

dari Conceptual Data Model dan Physical Data Model.

4.2.1 Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) ini menggambarkan relasi antar tabel

yang satu dengan tabel yang lain. Berikut ini gambar yang merupakan tabel-tabel

yang terdapat pada CDM:

Mempunyai memiliki melakukan Relationship_4 Relationship_5 Relationship_6 Obat # o o o o kode_obat Nama_obat Jenis_obat Tgl_masuk Harga_satuan

Variable characters (8) Variable characters (100) Variable characters (10) Date Integer Pelanggan # o o o Id_pelanggan Nama_pelanggan Alamat_pelanggan No_telp

Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (100) Number Supplier # o o o Id_supplier Nama_supplier Alamat_supplier Telp_supplier

Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (100) Number Trans_surat_masuk # o o o Kode_trans_srt_masuk Tgl_datang Jumlah_obat_masuk Total_harga_barang

Variable characters (10) Date Integer Integer Pengguna # o o o Id_pengguna Nama_pengguna pass_pengguna level_pengguna

Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (6) Variable characters (10)

Trans_surat_keluar # o o o Kode_trans_srt_keluar Tgl_keluar Jumlah_obat_masuk total_harga_obat

Variable characters (10) Date

Integer Integer

Gambar 4.11 Conceptual Data Model (CDM)

4.2.2 Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual

Data Model (CDM). PDM merupakan representasi fisik dari database. Karena

disini tipe data dari elemen-elemen data sudah dimunculkan. Pada PDM yang

STIKOM

(38)

31

tertera pada gambar telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Berikut PDM

pada sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto:

FK_SUPPLIER_MEMPUNYAI_OBAT FK_MEMILIKI_MEMILIKI_OBAT FK_MEMILIKI_MEMILIKI2_PELANGGA FK_TRANS_SU_MELAKUKAN_OBAT FK_TRANS_SU_RELATIONS_PELANGGA FK_TRANS_SU_RELATIONS_PENGGUNA FK_TRANS_SU_RELATIONS_PENGGUNA Obat kode_obat Nama_obat Jenis_obat Tgl_masuk Harga_satuan varchar(8) varchar(100) varchar(10) datetime int <pk> Pelanggan Id_pelanggan Nama_pelanggan Alamat_pelanggan No_telp varchar(10) varchar(50) varchar(100) numeric <pk> Supplier Id_supplier kode_obat Nama_supplier Alamat_supplier Telp_supplier varchar(10) varchar(8) varchar(50) varchar(100) numeric <pk> <fk> Trans_surat_masuk Kode_trans_srt_masuk kode_obat Id_pengguna Tgl_datang Jumlah_obat_masuk Total_harga_barang varchar(10) varchar(8) varchar(10) datetime int int <pk> <fk1> <fk2> Pengguna Id_pengguna Nama_pengguna pass_pengguna level_pengguna varchar(10) varchar(50) varchar(6) varchar(10) <pk> Trans_surat_keluar Kode_trans_srt_keluar Id_pelanggan Id_pengguna Tgl_keluar Jumlah_obat_masuk total_harga_obat varchar(10) varchar(10) varchar(10) datetime int int <pk> <fk1> <fk2> memiliki kode_obat Id_pelanggan varchar(8) varchar(10) <pk,fk1> <pk,fk2>

Gambar 4.12 Physical Data Model

4.2.3 Struktur Basis Data

Dari Entity Relational Diagram (ERD) diatas dapat dibuat struktur

tabel database seperti uraian berikut ini:

1. Tabel Obat

Primary key : Kode obat

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data obat

STIKOM

(39)
[image:39.595.42.558.98.745.2]

32

Tabel 4.1 Tabel obat

2. Tabel Supplier

Primary key : Id Supplier

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data supplier

Tabel 4.2 Tabel supplier

3. Tabel Pelanggan

Primary key : Id pelanggan

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data pelanggan

Tabel 4.3 Tabel pelanggan

STIKOM

(40)

33

4. Tabel Pengguna

Primary key : Id Pengguna

Foreign key : -

Fungsi : Menyimpan data pengguna

Tabel 4.4 Tabel pengguna

5. Tabel Transaksi Surat Keluar

Primary key : Kode Trans Srt Keluar

Foreign key : Id Pelanggan

Fungsi : Menyimpan data transaksi surat keluar

Tabel 4.5 Tabel transaksi

6. Tabel Transaksi Surat Masuk

Primary key : Kode Trans Srt Masuk

Foreign key : Id Pelanggan

Fungsi : Menyimpan data transaksi surat masuk

STIKOM

(41)
[image:41.595.48.561.106.666.2]

34

Tabel 4.6 Transaksi surat masuk

4.2.4 Desain Input/Output

Dalam desain antarmuka ini digunakana bahasa pemrograman Visual

Studio 2010 dengan database Microsoft SQL Server 2008. Adapun desain

input/output pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto

1. Form Login

Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi

untuk validasi user yang menggunakan aplikasi:

Gambar 4.13 Form login

STIKOM

(42)

35

2. Form Menu

Berikut ini merupakan tampilan dari form menu yang berfungsi

untuk input data hasil pengadaan:

Gambar 4.14 Menu Utama

3. Form Obat

Berikut ini merupakan tampilan dari form obat yang berfungsi

untuk input data obat:

STIKOM

(43)

36

Gambar 4.15 Form obat

4. Form Supplier

Berikut ini merupakan tampilan dari form supplier yang berfungsi

untuk input data supplier:

STIKOM

(44)

37

Gambar 4.16 Form supplier

5. Form Pelanggan

Berkut ini merupakan tampilan dari form pelanggan yang berfungsi

untuk input data pelanggan yang ada di apotek:

STIKOM

(45)

38

Gambar 4.17 Form pelanggan

6. Form Transaksi Surat Keluar

Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi surat keluar

yang berfungsi untuk input data obat apa yang akan dipesan kepada

pelanggan:

STIKOM

(46)

39

Gambar 4.18 Form surat keluar

7. Form Transaksi Surat Masuk

Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi surat masuk

yang berfungsi untuk input data obat apa yang akan dipesan kepada

supplier:

STIKOM

(47)

40

Gambar 4.19 Form transaksi surat masuk

4.2.5 Desain Output

Berikut ini merupakan desain output yang terdapat dalam aplikasi sistem

pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto:

1. Laporan Stok Obat

Berikut ini merupakan desain dari output laporan stok obat untuk

memberi informasi tentang stok obat yang masih tersedia:

STIKOM

(48)

41

Gambar 4.20 Form laporan stok obat

2. Laporan Surat Masuk

Berikut ini merupakan desain dari output laporan surat masuk

untuk memberi informasi tentang obat yang masuk atau obat yang dipesan

[image:48.595.48.542.73.734.2]

dari supplier:

Gambar 4.21 Form laporan surat masuk

STIKOM

(49)

42

3. Laporan Surat Keluar

Berikut ini merupakan desain dari output laporan surat keluar untuk

memberi informasi tentang stok obat yang keluar dari gudang:

Gambar 4.22 Form laporan surat keluar

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain

sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup

sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan

banyak perubahan.

4.3.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat

keras dan lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat

keras, minimal pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai

berikut:

STIKOM

(50)

43

1. Intel Pentium 4 CPU 2.00Ghz

2. Memory 512 MB RAM

3. VGA 64 MB

Kebutuhan minimum perangkat lunak untuk aplikasi ini

adalah sebagai berikut:

1. Microsoft Windows XP Professional

2. Microsoft SQL Server 2008

4.3.2 Penjelasan Pemakaian Aplikasi

Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian aplikasi sistem

pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Berikut ini sub-sub

pembahasan pemakaian aplikasi ini:

1. Form Login

Form login ini adalah form pertama yang muncul ketika program

dijalankan. User harus menginputkan username dan password yang sesuai

agar dapat masuk ke menu utama dari aplikasi ini. Form login ini untuk

mengontrol agar hanya orang yang berhak saja yang dapat mengakses

aplikasi ini. Jika orang tersebut tidak memiliki wewenag, maka ia tidak

akan dapat membuka aplikasi ini. Hal ini untuk menjaga keamanan data.

Tampilan dari form login dapat dilihat sebagai berikut:

STIKOM

(51)

44

Gambar 4. 23 Form login

Jika username dan password yang diinputkan tidak benar maka

akan muncul informasi error seperti berikut ini:

Gambar 4.24 Message box pada button login

2. Form Menu

Menu utama merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form

ini terdapat menu-menu yang bermanfaat dalam menjalankan sistem

menyeluruh dari program puskesmas ini:

STIKOM

(52)

45

Gambar 4.25 Form menu utama

Pada menu utama terdapat bebrapa sub menu seperti berikut ini:

a. Master

Pada menu master terdapat pelihan-pilihan master yaitu terdiri dari

Obat, Pelanggan dan Supplier yang gunanya jika dipilih salah satu

akan bisa maintenance data-data tersebut.

b. Transaksi

Pada menu transaksi terdapat pilihan-pilihan master yaitu terdiri dari

Transaksi Surat Masuk dan Surat Keluar yang gunanya jika dipilih

salah satu akan bisa melakukan maintenanace dari data tersebut yang

dipilih.

c. Laporan

Berisi form-form untuk menampilkan laporan yang disediakan oleh

aplikasi ini.

d. Keluar

Berfungsi untuk keluar dari aplikasi ini.

STIKOM

(53)

46

3. Form Obat

Implementasi pada form data obat ini dapat dilihat pada Gambar

4.26 berikut ini:

Gambar 4.26 Form Obat

Pada form ini user dapat melakukan maintenance data obat. Pada

textbox kode obat harus diisi secara manual. Kemudian textbox nama obat

juga diisi secara manual sesuai dengan yang ada pada database. Pada

combobox tipe obat, jenis obat dan status obat dapat dipilih dengan

mengklik tanda panah yang ada pada form tersebut secara otomatis akan

muncul data yang diinginkan. Dalam form ini terdapat beberapa button,

yaitu:

STIKOM

(54)

47

a. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang di inputkan

oleh user.

b. Button hapus, berfungsi untuk merubah data yang telah di inputkan

oleh user.

c. Button ubah, berfungsi iuntuk merubah inputan oleh user

d. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form master obat.

Pada saat pertama kali form ini dijalankan semua button aktif. Jika

user ingin mengisi data master obat yang baru dengan klik button simpan

maka data akan tersimpan pada database. Jika ingin menambahkan data

obat baru maka user mengisi form data obat kemudian klik button tambah

maka secara otomatis data akan bertambah dengan sendirinya. Apabila

user menakan tombol kembali maka secara otomatis akan kembali pada

menu utama. Apabila user ingin merubah data yang telah diinputkan tadi

user melakukan klik pada tampilan datagridview memilih data mana yang

akan dirubah kemudian menekan tombol ubah. Secara otomatis data

tersebut akan berubah.

4. Form Pelanggan

Implementasi pada form pelanggan dapat dilihat pada Gambar 4.27

berikut ini:

STIKOM

(55)

48

Gambar 4.27 Form pelanggan

Pada form ini user dapa melakukan maintenance data pelanggan.

Pada textbox id pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan dan no telp

pelanggan harus diisi sesuai dengan data yang ada.

a. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang di inputkan

oleh user.

b. Button hapus, berfungsi untuk merubah data yang telah di inputkan

oleh user.

c. Button ubah, berfungsi iuntuk merubah inputan oleh user

d. Button keluar, berfungsi untuk keluar dari form master obat.

Pada saat pertama kali form ini dijalankan semua button aktif. Jika

user ingin mengisi data master pelanggan yang baru dengan klik button

STIKOM

(56)

49

simpan maka data akan tersimpan pada database. Jika ingin merubah data

pelanggan baru maka user mengisi form data pelanggan kemudian klik

button tambah maka secara otomatis data akan bertambah dengan

sendirinya. Apabila user menakan tombol kembali maka secara otomatis

akan kembali pada menu utama. Apabila user ingin merubah data yang

telah diinputkan tadi user melakukan klik pada tampilan datagridview

memilih data mana yang akan dirubah kemudian menekan tombol ubah.

Secara otomatis data tersebut akan berubah.

5. Form Supplier

Implementasi pada form supplier dapat dilihat pada Gambar 4.28

[image:56.595.53.526.167.728.2]

berikut ini:

Gambar 4.27 Form supplier

STIKOM

(57)

50

Pada form ini user dapa melakukan maintenance data supplier.

Pada textbox id supplier, nama supplier, alamat supplier dan no telp

supplier harus diisi sesuai dengan data yang ada.

a. Button simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang di

inputkan oleh user.

b. Button hapus, berfungsi untuk merubah data yang telah di

inputkan oleh user.

c. Button ubah, berfungsi iuntuk merubah inputan oleh user

d. Button kembali, berfungsi untuk keluar dari form master obat.

Pada saat pertama kali form ini dijalankan semua button aktif. Jika

user ingin mengisi data master supplier yang baru dengan klik button

simpan maka data akan tersimpan pada database. Jika ingin merubah data

supplier baru maka user mengisi form data supplier. Jika user menekan

button batal maka akan kemballi Apabila user menakan tombol kembali

maka secara otomatis akan kembali pada menu utama. Apabila user ingin

merubah data yang telah diinputkan tadi user melakukan klik pada

tampilan datagridview memilih data mana yang akan dirubah kemudian

menekan tombol ubah. Secara otomatis data tersebut akan berubah.

6. Form Surat Masuk

Implementasi pada form transaksi surat masuk dapat dilihat pada

Gambar 4.28 berikut ini:

STIKOM

(58)

51

Gambar 4.28 From surat masuk

Pada form ini user dapa melakukan maintenance data transaksi

surat masuk. Pada textbox nama obat, nama supplier, jumlah obat, harga

satuan dan tambah stok harus diisi sesuai dengan data yang ada.

a. Button tambah stok , berfungsi untuk menambah jumlah stok obat

yang ada.

b. Button kembali, berfungsi untuk keluar dari form master obat.

Pada saat pertama kali form ini dijalankan

7. Form Surat Keluar

Implementasi pada form transaksi surat keluar dapat dilihat pada

Gambar 4.29 berikut ini:

STIKOM

(59)

52

Gambar 4.29 Form surat keluar

Pada form ini user dapa melakukan maintenance data transaksi

surat keluar. Pada textbox nama pelanggan, nama obat, jumlah obat, harga

satuan dan jumlah obat dibeli harus diisi sesuai dengan data yang ada.

a. Button transaksi , berfungsi untuk melakukan transaksi pembelian obat

yang ada.

b. Button kembali, berfungsi untuk keluar dari form master obat.

Pada saat pertama kali form ini dijalankan

STIKOM

(60)

53 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

kesimpulan dari rancang bangun sistem informasi pengadaan obat pada

puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Kesimpulan dari sistem ini adalaha sebagai

berikut:

1. Telah dihasilkan sistem komputerisasi untuk melaporkan tentang hasil

perekapan data obat untuk membantu kepala puskesmas dan bagian

gudang dalam mengambil keputusan.

2. Telah dihasilkan sistem untuk membatasi minimal persediaan agar

dapat melakukan permintaan pengadaan obat yang kemudian

diotorisasi oleh kepala puskesmas agar dapat dilakukan permintaan

pengadaan.

3. Meminimalkan pasien yang harus membeli obat diluar apotek dari

puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya dalam rancang bangun

sistem informasi pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto, maka

saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan sistem ini adalah sebagai

berikut:

STIKOM

(61)

54

1. Sistem ini dikembangkan menjadi Client Server.

2. Sistem ini dikembangkan menjadi sistem pengadaan obat berbasis web.

STIKOM

(62)

55

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Soendoro, dan Haryantoo Tanuwijaya, 2005. Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen. Graha Ilmu.Yogyakarta.

Jogiyanto, H.. M. 1990. Analisa & Disain Sistem Infomasi.Yogyakarta:Andi offset.

Mastan, Ignatius.2009. Rancang Bangun Sistem Inventory Control Obat Pada Klinik Spesialis An-Nur.Surabaya.

STIKOM

(63)

55

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Soendoro, dan Haryantoo Tanuwijaya, 2005. Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen. Graha Ilmu.Yogyakarta.

Jogiyanto, H.. M. 1990. Analisa & Disain Sistem Infomasi.Yogyakarta:Andi offset.

Mastan, Ignatius.2009. Rancang Bangun Sistem Inventory Control Obat Pada Klinik Spesialis An-Nur.Surabaya.

STIKOM

Gambar

Gambar 2.1 Struktur organisasi puskesma Kupang Jetis Mojokerto
grafik yang
Tabel 3.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD)
Gambar 4.2 Document flow proses surat keluar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dikembangkannya aplikasi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dengan metode single marker dan markerless 3D objek tracking, serta dilakukan pengujian aplikasi

Tugas Akhir ini mengambil judul “ Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Plastik Injeksi pada Front bumper Spoiler Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and

Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan

Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mendapatkan kesempatan sebagai penyelenggara Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Regional 2 Tahun 2016

Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi data infrastruktur industri pengguna energi panas bumi, melakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul dan selanjutnya

Adanya variasi waktu penahanan yang diberikan pada briket batok kelapa muda pada proses pirolisis fluidisasi bed menggunakan media gas argon, mampu memperbaiki

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Penetapan kadar Asam benzoate sebagai pengawet dalam sampel berupa kecap dapat dilakukan dengan menggunakan metode titrasi netralisasi, dengan prinsip terjadinya