• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pertanyaan dalam perumusan masalah dan beberapa saran yang bermanfaat dalam pengembangan sistem di waktu mendatang.

STIKOM

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sekilas Tentang Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto

Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto pada awalnya didirikan pada tahun 1980. Puskesmas ini didirikan oleh Pemerintahan Kabupaten Mojokerto, keberadaan puskesmas Kupang Jetis Mojokerto bersifat sosio ekonomi dan lebih menekankan pada pelayanan sosial kepada masyarakat yang tidak mampu.

Tujuan didirikannya puskesmas Kupang Jetis Mojokerto adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan Jetis, meningkatkan kemampuan hidup sehat masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.

2.2 Lokasi Puskesmas

Wilayah kerja puskesmas Kupang terletak di desa Kupang Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Kabupaten Mojokerto ditinjau dari astronomi dan geografis antara 70 18 35 -70 9 47 lintang selatan dan 50 52 0 bujur timur , tepatnya 50 km sebelah barat ibu kota provinsi Jawa Timur yaitu Surabaya.

Kecamatan Jetis terletak disebelah utara ibu kota kabupaten Mojokerto dengan jarak kurang lebih 8 km dengan batas sebelah utara kecamatan Dawarbalandong kabupaten Mojokerto. Sebelah timur kecamatan Wringin Anom kabupaten Gresik, sebelah selatan kecamatan Gedek kabupaten Mojokerto, sebelah barat kecamatan Kemlagi kabupaten Mojokerto.

STIKOM

7

Puskesmas Kupang yang terletak di desa Kupang mempunyai batas wilayah yaitu:

Sebelah utara : desa Bangeran kecamatan Dawar Blandong

Sebelah timur : desa Bendung kecamatan Jetis

Sebelah selatan : desa Balongsari kecamatan Gedeg

Sebelah barat : desa Mojokumpul dan desa Japanan kecamatan Kemlagi

2.3 Visi dan Misi

Visi :

Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar yang ramah, profesional dan partisipatif untuk mencapai masyarakat sehat pada tahun 2015 di kecamatan Jetis kabupaten Mojokerto.

Misi :

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang transparan dan

profesional.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau dalam bentuk promotif, preventif dan kuratif.

3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

4. Membagun citra pelayanan dengan memperlakukan pengguna

layanan sebagai pusat perhatian.

STIKOM

8

2.4Ruang Lingkup Tegas

1. Melayani kesehatan masyarakat umum ( Penyuluhan dan Pengobatan

Dasar ).

2. Melayani ibu dan anak.

3. Melayani kesehatan gigi.

2.5Jenis Pelayanan

Pelayanan jasa yang meliputi pelayanan :

1. Poli umum

2. Poli gigi

3. Poli KIA / KB

4. Rawat inap

5. Pelayanan ibu bersalin

STIKOM

9

2.6Struktur Organisasi

STIKOM

10 KEPALA PUSKESMAS Dr. Achmad Sahal TATA USAHA/ KEPEGAWAIAN Teguh Sudrajat SH BENDAHARA JAMKESMAS Enita Sari BENDAHARA BOK Endang Sumarlik PUMK Sujari INVENTARIS Aminiati UNIT I P2M Rusmiwanti P2 DIARE/ISPA Rusmiwanti/Suwarto P2 KUSTA Abd Hamid P2 TB Rusmiwanti P2 DHF Mulyadi IMMUNISASI Kusnadi KLB Endang Sumarlik PENINGKATAN GIZI Hernalis UNIT II PENINGKATAN KESGA Murti DH KIA /KB Murti DH/Suparmi USAHA KESEHATAN KERJA Rusmiwanti UNIT III PK DAN RUJUKAN Dr.Indra Karno B P Suwarto RUJUKAN Enita Sari PUSLING Rusmiwanti UNIT IV KESLING, PKM, PSM Indra PB PKL Feri M Abidin PKM Mulyadi UKS IndraPB UNIT V PENUNJANG Suyitno LABORAT Mukayat KAMAR OBAT Suyitno LOKET/KARCIS A.Hamid / Kusnadi UNIT VI PERAWATAN Dr.Indra Karno RAWAT INAP Wahyudi PHN Yuyun TW UKJ Indra PB UKSG/UKGMD

Mus Indrarini Kusumastuti GUDANG OBATSuyitno

SOPIR Sukri POLINDES SAWO Rini DS POLINDES NGABAR Anik Khoiriyah POLINDES BANJARSARI Antik Suprihatin POND. SAWO M.Imam POLINDES JOLOTUNDO Suparmi POLINDES MOJOREJO Yuyun Triwahyuni POLINDES CANGGU Isyanayuda POLINDES KUPANG Ririn Herawati POLINDES MLIRIP Hernalis Farida POND.MOJOREJO Ririn Dwi S POLINDES PENOMPO Suliswarni POND.BANJARSARI Eko Septian PUSTU CANGGU Lia Desi PUSTU MLIRIP Ana Isnaini POND.JOLOTUNDO Darji POND.NGABAR Desi Melinda POND.PENOMPO Efi Nuraini G am ba r 2.1 S trukt ur org ani sa si p us ke sm a K upa n g J et is M oj oke rt o

STIKOM

SURABAYA

10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengadaan

Pengadaan adalah proses untuk mendapatkan pasokan barang di bawah kontrak atau pembelian langsung untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pengadaan dapat mempengaruhi keseluruhan proses arus barang karena merupakan bagian penting dalam proses tersebut, karena itu pengadaan harus dianggap sebagai fungsi yang strategis dalam manajemen logistik, dimana dalam pelaksanaan pengadaan ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup, pada waktu yang tepat dan harus diganti dengan cara berkesinambungan dan teratur. Dengan pelaksanaannya yang diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Awal dari proses pengadaan adalah dengan menentukan kebutuhan, karena penentuan kebutuhan merupakan dasar atau landasan bagi kegiatan pengadaan. Dalam penentuan kebutuhan perlu diperhatikan bahwa barang yang dibutuhkan itu memerlukan waktu, agar proses pengadaan tersebut dapat dilaksanakan.

Penentuan kebutuhan ini sangatlah penting karena penentuan kebutuhan merupakan landasan kerja bagi pelaksanaan pengadaan. Apabila terjadi kesalahan dalam menentukan kebutuhan dapat menimbulkan pemborosan dan kerugian, baik itu pemborosan waktu kerja, juga kerugian material berupa uang. Kerugian semacam itu sering terjadi dikarenakan kurangnya informasi mengenai persediaan barang dalam gudang yang diakibatkan kesalahan dalam perencanaannya.

STIKOM

11

3.2 Apotek

Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 1027/Menkes/ SK/IX/2004 bahwa apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, pengertian apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker.

Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud adalah pembuatan, pegendalian mutu sediaan farmasi pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atau resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional. (Undang-Undang Tentang Kesehatan No. 23 Tahun 1992).

3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.3.1 Sistem

Pengertian sistem Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu obyek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

STIKOM

12

Menurut Jogiyanto HM., (1999: 687), Sistem dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain:

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang

tidak tampak secara fisik.

2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

3. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia.

4. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

5. Sistem tertentu (deterministik system), adalah sistem yang beroperasi

dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

6. Sistem tak tentu (probabilistik system), adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung. unsur probabilitas

7. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan

luarnya.

8. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya.

3.3.2 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Tata Sutabri, 2004). Manfaat adanya sistem informasi dalam suatu instansi yaitu:

STIKOM

13

1. Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan.

2. Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.

3. Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.

Beberapa komponen sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai :

1. Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang

berfungsi sebagai mesin.

2. Manusia (people) dan prosedur (procedures) yang merupakan manusia

dan tata cara menggunakan mesin..

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar

terjadi suatu proses pengolahan data.

3.4 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai uraian dari sistem informasi yang besar dan utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan megevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikannya. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa sistem adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Menganalisa sistem.

4. Membuat laporan hasil analisa.

Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah perancangan sistem secara umum dan perancangan sistem secara terperinci. Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap

STIKOM

14

kepada pemrograman dan ahli teknik yang terlibat. Proses dalam analisis dan perancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Entity Relationship Diagram(ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk mengimplementasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan dalam sistem pemrosesan database.

a. Entity atau entitas digambarkan dalam bentuk tabel persegi seperti

pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1 Entity atau entitas

b. Relasi merupakan penghubung antar entitas dengan entitas yang

lainnya. Relasi tersebut dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu one to one relationship (hubungan antar tabel dimana satu record terhubung dengan satu record pada tabel lain), one to many relationship ( hubungan antar tabel dimana satu record terhubung dengan beberapa record pada tabel lain), many to many relationship (hubungan antar tabel dimana beberapa record terhubung dengan beberapa record pada tabel lain).

STIKOM

15

2. System Flowchart

Sistem flowchart adalah perangkat diagram grafik yang menyimpan dan mengkomunikasikan aliran data media dan prosedur proses informasi yang diperlukan dalam sistem informasi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan berbagai simbol yang dihubungkan dengan panah-panah untuk menunjukkan kelanjutan aktivitas proses informasi. Sistem flowchart tertentu berfungsi penting sebagai media dan hardware yang digunakan dan proses yang berhubungan dengan sistem informasi. Semua itu mewakili model grafis dari sistem informasi fisik yang diperlukan atau diajukan. Simbol-simbol yang sering digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Simbol-simbol sistem flowchart

Simbol - Simbol Pengertian

Proses yang terkomputerisasi

(proses yang dilakukan oleh

komputer)

Dokumen berupa berkas dalam bentuk buku,form, surat dan lain-lain.

Garis alur yang menunjukan alur pada proses.

Penunjuk bahwa terdapat

kelanjutan proses pada halaman

yang sama (referensi pada

halaman).

Proses manual yang dilakukan

secara langsung tanpa

komputerisasi.

Terminasi pada proses awal dan Akhir pada suatu system flow.

STIKOM

16

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data tersebut disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan, proses apa yang dikenakan pada data tersebut. Adapun beberapa simbol yang sering dipakai dalam DFD menggunakan metode Gane dan Surson seperti pada tabel 3.2

Proses penentuan keputusan dimana terdapat 2 pilihan ya dan tidak.

Penunjuk bahwa terdapat

kelanjutan proses pada halaman yang berbeda (Referensi di luar halaman).

Penampilan data pada sistem yang ditampilkan pada monitor.

Data yang dapat diproses.

Database yang ada pada sistem.

STIKOM

17

Tabel 3.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD)

Notasi Yourdon / DeMarco

Notasi Gane & Sarson

Pengertian

Simbol entitas

eksternal/terminator menggambarkan asal atau tujuan data di luar sistem.

Simbol lingkaran

menggambarkan entitas atau proses dimana aliran data masuk

ditansformasikan ke aliran data keluar.

Simbol aliran data menggambarkan aliran data. 3 Stor_4 Simbol file menggambarkan tempat data disimpan.

STIKOM

SURABAYA

` BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi yang didapat dari sistem ini dapat diolah dengan efektif dan efisien. Bagi puskesmas sistem ini dapat digunakan untuk mengontrol persediaan obat yang ada pada apotek puskesmas sehingga obat yang digunakan oleh puskesmas tidak sampai habis atau kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang harus ditentukan untuk dapat melakukan permintaan obat. Selain mengontrol jumlah persediaan obat pada puskesmas, sistem ini juga dapat mengontrol jumlah pemesanan obat berdasarkan permintaan obat yang ada. Laporan yang dihasilkan dari sistem juga dapat membantu pihak kepala puskesmas dan bagian gudang farmasi untuk mengetahui berapa jumlah persediaan obat yang ada di apotek.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan di dalam tahap ini maka akan menyebabkan kesalahan dalam tahap selanjutnya. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

STIKOM

18

Dari langkah-langkah diatas dapat terlihat bahwa setelah tahap analisis sistem maka akan mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan memikirkan bagaimana membuat sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem yang dimaksud untuk membantu memecahkan masalah pada sistem yang saat ini (current system). Dalam merancang sistem yang baik harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah membuat Document Flow, System Flow, Entity Relationship Diagram (ERD) baik Conceptual Data Model (CDM) maupun Physical Data Model (PDM) serta mendesain input dan Outputnya.

4.1 Menganalisis Sistem

Dalam pembahasan pekerjaan ini, yang menjadi masalah utama adalah tidak adanya aplikasi yang dapat membantu menangani kerja sistem secara baik. Hal ini mengakibatkan sering kehabisan persediaan obat saat diperlukan sehingga harus memberikan obat alternatif yang setara dengan obat awal atau jika tidak ada obat alternatif maka pihak puskesmas memberikan resep obat untuk membeli di apotek luar. Kinerja karyawan puskesmas yang memegang apotek sering terhambat karena seringnya melakukan pencatatan secara manual dan membutuhkan waktu lama. Pegawai puskesmas tersebut harus melakukan pencatatan terhadap obat yang dipesan sambil mencocokkan dengan persediaan yang ada di apotek. Pencatatan terhadap pemakaian obat yang kurang mendukung inilah sering membuat karyawan mengalami kesulitan dalam menyusun pencatatan yang baik. Selain itu, laporan-laporan yang diberikan kepada kepala puskesmas dan bagian gudang hanya berdasarkan catatan pada buku khusus yang dibuat oleh pegawai puskesmas tersebut.

STIKOM

19

Dalam menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan pencarian sumber-sumber data yang diperlukan seperti menganalisis dokumen-dokumen yang ada pada proses bisnis puskesmas, melakukan observasi puskesmas dan mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan proses bisnis puskesmas tersebut. Dari analisa itu, dapat dikembangkan menjadi system flow. Lalu dapat dirancang entity relationship diagram, conceptual data model, physical data model dan mendesain input dan outputnya.

4.1.1 Document Flow

Document flow rancang bangun sistem informasi pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto terdiri atas 2 proses yaitu proses surat masuk dan surat keluar obat untuk menghasilkan informasi yang berhubungan dengan persediaan obat di apotek.

Proses-proses pada sistem ini akan menghasilkan laporan hasil pengadaan obat yaitu stok obat yang berguna untuk membantu kepala puskesmas dan bagian gudang dalam mengambil keputusan.

Berdasarkan analisis sistem di atas, dapat disusun document flow sebagai berikut :

STIKOM

20

1. Document Flow Proses Surat Masuk

Secara umum document flow untuk proses surat masuk dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Document Flow Surat Masuk

Supplier Karyawan Mulai Validasi rencana Sesuai ? mengembalikan rencana ke bagian gudang Membuat surat pemesanan sesuai rencana Daftar obat

Pembuatan data obat baru

selesai

Mencari stok obat yang ada

Tidak Ya

Stok ada ?

Membuat laporan stok barang yang ada Membuat

laporan stok barang tidak ada

Tidak

Ya

Rencana revisi

Data obat yang baru

Laporan Barang ada Laporan Barang

kosong

Rencana penambahan stok obat

Gambar 4.1 Document flow proses surat masuk

Berdasarkan Gambar 4.1, sistem diawali dari data rencana penambahan stok obat yang telah dibuat pada bagian gudang. Pada bagian karyawan, pertama-tama akan dilakukan validasi rencana. Apabila tidak sesuai akan dikembalikan kebagian gudang. Sebaliknya apabila sesuai

STIKOM

21

maka dibuatkan surat pengadaan sesuai dengan rencana penambahan, yang kemudian dikirimkan kepada supplier. Setelah supplier memenuhi semua pesanan, maka diterima di penerimaan obat.

2. Document Flow Proses Surat Keluar

Secara umum document flow untuk proses surat keluar dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Document Flow Surat Keluar

Pelanggan Gudang Mulai Membuat daftar obat Daftar obat Mengecek ketersedian obat Ada ? Pengambilan obat

Daftar obat yang keluar Daftar obat

Ya

Membuat laporan obat keluar

Daftar obat yang keluar

Selesai Tidak

Gambar 4.2 Document flow proses surat keluar

STIKOM

22

Berdasarkan gambar 4.2, sistem di awali dari membuat daftar obat kemudian dibuatkan dokumen daftar obat yang diserahkan pada bagian gudang untuk mengecek ketersediaan obat apabila stok masih ada maka dilakukan pengambilan obat. Pengambilan obat yang sudah diambil maka akan dibuatkan dokumen daftar obat yang keluar kemudian dibuatkan laporan obat keluar.

4.1.2 System Flow

Berdasarkan document flow diatas maka dapat disusun system flow yang menunjukkan bagaimana proses-proses yang digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan sistem pengaadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

1. System Flow Surat Masuk

Secara umum system flow untuk proses surat masuk dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

STIKOM

23

Sistem Flow Surat Masuk

Karyawan Supplier

mulai

Persediaan periode berikutnya

Pembuatan surat permintaan sesuai persediaan

Pemesanan obat

Daftar obat

Pemenuhan obat

Data pesan obat

Penerimaan obat

Memasukkan data pesan obat ke dalam database

Selesai Data pesan obat

Pemesanan

Gambar 4.3 System flow surat masuk

Berdasarkan gambar 4.3, sistem ini di awali dari data penentuan rencana persediaan yang telah disetujui oleh kepala puskesmas. Pada bagian pengadaan, dibuatkan surat pengadaan sesuai dengan rencana persediaan, yang kemudian dikirimkan ke supplier.

STIKOM

24

2. System Flow Surat Keluar

Secara umum system flow untuk proses surat keluar dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

Sistem Flow Surat Keluar

Pelanggan Gudang

Mulai

Membuat daftar obat

Daftar obat

Daftar obat

Mengecek ketersediaan obat Obat

Pengambilan obat

Daftar obat keluar

Membuat laporan obat keluar

Daftar obat yang keluar

Daftar obat keluar

Selesai

Gambar 4.4 System flow surat keluar

STIKOM

25

Berdasarkan gambar 4.4, sistem ini diawali dari pelanggan membuat daftar obat, dari daftar obat diberikan kepada bagian gudang untuk mengecek ketersediaan obat kemudian melakukan pengambilan obat untuk membuat laporan obat keluar.

4.1.3 Hirarki Input Proses Output (HIPO)

Hirarki input proses output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam data flow diagram. Gambar 4.5 adalah HIPO dari rancang bangun aplikasi pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto.

0 Rancang Bangun Sistem Informasi Pengadaan Obat

Pada Puskesmas Kupang Jetis Mojokerto 1 Maintenance Data Obat 2 Transaksi 3 Pembuatan Laporan 1.1 Obat 3.1 Pembuatan Laporan Stok 2.1 Surat Masuk 1.2 Pelanggan 1.3 Supplier 2.2 Surat Keluar 3.2 Pembuatan Laporan Surat Masuk 3.3 Pembuatan Laporan Surat Keluar

Gambar 4.5 Hirarki input proses output (HIPO) rancang bangun aplikasi pengadaan pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto

STIKOM

26

4.1.4 Data Flow Diagram

Data flow diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi dalam sistem, sehingga dengan dirancangnya DFD ini akan terlihat dengan jelas arus data yang mengalir dalam sistem baik eksternal entity ke proses, proses ke data store proses ke proses, dan sebaliknya. Dalam pembuatan DFD ini akan dibuat mulai context diagram dan DFD level dibawahnya.

1. Context Diagram

Context diagram dari sistem pengadaan pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto dapat dilihat pada gambar 4.6:

Nota Pemesanan

Daftar Pemesanan Obat

Daftar Permintaan Obat Laporan Peng adaan Obat

Data Penerimaan Obat Laporan Peng adaan

Surat Order Peng adaan

Data Master Obat Informasi Obat Kadaluarsa

Pering atan Stok Obat M inimum

0

Sistem informasi peng adaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto Peng adaan Kepala puskesmas Supplier

Gambar 4.6 Context Diagram

STIKOM

27

2. DFD Level 0 Sistem Pengadaan Obat

DFD level 0 dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini yang merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Terdapat tiga subproses antara lain: proses maintenance data, transaksi dan pembuatan laporan.

[Data penarimaan obat]

[Laporan Pengadaan obat]

[Daftar Pemesanan Obat] [Data Master Obat]

[Nota Pemesanan]

Data supplier [Daftar Permintaan Obat]

[Informasi Obat Kadaluarsa] [Laporan Pengadaan]

Data obat Informasi persediaan

[Surat Order Pemesanan] Kepala

puskesmas

Peng adaan

Supplier 1

Maintenance data obat

+ 2 Transaksi + 3 Pembuatan laporan + 1 DB Obat 3 DB Supplier Gambar 4.7 DFD level 0

STIKOM

SURABAYA

28

3. DFD Level 1 Proses Maintenance Data Obat

DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 4.8 merupakan hasil decompose dari level 0 yang menggambarkan subproses maintenance data obat dalam sistem pengadaan obat pada puskesmas Kupang Jetis Mojokerto. Terdapat tiga subproses antara lain: proses entry data obat, pemesanan obat dan laporan data obat.

Data Obat Tersedia

Dokumen terkait