• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Maintenance Dan Perbaikan Materi Dari Modul Praktikkum.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Maintenance Dan Perbaikan Materi Dari Modul Praktikkum."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

MAINTENANCE DAN PERBAIKAN MATERI DARI MODUL PRAKTIKKUM

YOHANES WAHONO (08.41020.0010)

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

v ABSTRAK

Perkembangan elektronik terutama dalam bidang elektronika dan semikonduktor. Dengan demikian diperlukan suatu pembelajaran agar dapat mengerti dan memahami cara penggunaan alat tersebut.

Masalah yang sering terjadi pada saat mempelajari elektronika adalah kurangnya pengetahuan akan rangkaian apa saja yang diperlukan dalam pengembangannya.

Prodi Sistem Komputer mengadakan berbagai macam praktikkum agar mahasiswa dapat lebih memahami rangkaian –rangkaian tersebut agar nanti dapat dikembangkan.

(3)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK ... iii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK...v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I………. …… 1

PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Permusan Masalah………1

1.3 Pembatasan Masalah ...2

1.4 Tujuan ...2

1.5 Sistematika Penulisan ...2

BAB II ...4

GAMBARAN UMUM STIKOM SURABAYA ...4

2.1 Sejarah dan perkembangan ...4

2.2 Jenis Usaha ...9

2.3 Lokasi ...9

(4)

vii

2.4.1 Visi STIKOM Surabaya ...10

2.4.2 Misi STIKOM Surabaya ...10

2.4.3 Komitmen STIKOM Surabaya ...11

2.5 Struktur Organisasi STIKOM Surabaya ...12

2.6 Departemen ...15

2.7 Filosofi ...16

BAB III ...18

LANDASAN TEORI ...18

3.1 Operational Amplifier ...18

3.2 Potensiometer ...19

3.3 Resistor ...20

3.4 Dioda ...23

3.5. LED ...25

3.6 Kapasitor ...26

3.7 Timer 555 ...27

BAB IV ...29

PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN ...29

4.1 Operational Amplifier ... 29

4.1.1 Pengukuran Impedansi ... 29

4.1.2 Penguat Tak Membalik ... 30

(5)

viii

4.2 Komparator... 32

4.2.1 Rangkaian Komparator ... 32

4.2.2 Rangkaian Schmitt Trigger ... 33

4.2.3 Rangkaian Komparator Jendela Membalik ... 33

4.2.4 Rangkaian Komparator Jendela Tak Membalik ... 34

4.3 Rangkaian Aplikasi Sederhana Op-Amp ... 35

4.3.1 Switchable Op-Amp ... 35

4.3.2 Rangkaian Penggeser Fasa ... 36

4.3.3 Subtractor ... 37

4.3.4 Perata-rata ... 38

4.4 Integrator, Differensiator, Clipper, dan Clamper ... 39

4.4.1 Integrator ... 39

4.4.2 Differensiator ... 40

4.4.3 Clipper Positif Aktif ... 41

4.4.4 Clamper Positif Aktif ... 43

4.5 Pembangkit dan Pengubah Bnetuk gelombang ... 45

4.5.1 Osilator Relaksasi ... 45

4.5.2 Pengubah Bentuk Gelombang Sinus ke Persegi ... 46

4.5.3 Pengubah Bentuk Gelombang Persegi ke Segitiga ... 47

4.6 Rangkaian Filter I ... 48

4.6.1 Rangkaian Filter Lowpass Dasar ... 48

4.6.2 Rangkaian Filter Lowpass Tak Membalik ... 49

4.6.3 Rangkaian Filter Lowpass Membalik ... 49

(6)

ix

4.6.5 Rangkaian Filter Highpass Tak Membalik ... 51

4.6.6 Rangkaian Filter Highpass Membalik ... 51

4.7 Rangkaian Filter II ... 52

4.7.1 Rangkaian Filter Bandpass ... 52

4.7.2 Rangkaian Filter Bandpass Frekuansi Tengah variable ... 53

4.7.3 Rangkaian Filter Band- elimination ... 54

4.8 Rangkaian Timer ... 55

4.8.1 Multivibrator Monostabil 555 ... 55

4.8.2 Multivibrator Tak Stabil ... 56

4.9 Digital to Analog Converter ... 57

4.9.1 Rangkaian DAC Binary Weighted Resistor ... 57

4.9.2 Rangkaian DAC R-2R Ladder Resistor ... 58

4.10 Analog to Digital Converter ... 59

4.10.1 Flash ADC ... 59

BAB V ...61

5.1 Kesimpulan ...61

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1Operational Amplifier ...18

Gambar 3.2 Potensiometer ...19

Gambar 3.3 Resistor ...21

Gambar 3.5 Dioda...23

Gambar 3.6 Simbol dioda ...23

Gambar 3.7 Dioda dengan bias maju...24

Gambar 3.8 Dioda dengan bias negatif ...24

Gambar 3.9 Light emitting diode ...25

Gambar 3.10 Simbol LED ...25

Gambar 3.11 Kapasitor ...26

Gambar 3.12 Simbol Kapasitor ...26

(8)

xi

DAFTAR TABEL

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dibidang semikonduktor dan elektronika sekarang sudah semakin maju.Oleh karena itu pada Prodi Sistem Komputer mengadakan pembelajaran praktek langsung terhadap rangkaian tersebut.

Maka diselenggarakanlah Praktikkum Rangkaian Linier Aktif, yang mempelajari dasar dari rangkaian-rangkaian elektronik yang kompleks dan rumit.Kebanyakan orang hanya menggunakan rangkaian jadi yang banyak terjual di pasaran, tetapi tidak tahu bagaimana cara membuatnya.

Didalam praktikkum Rangkaian Linier Aktif banyak dikenalkan berbagai macam rangakaian-rangkaian dasar seperti filter, komparator, ADC, dll. Berbagai macam rangkaian dasar tersebut dijadikan satu dalam praktikkum tersebut.

Sistem Komputer adalah salah satu Program Studi STIKOM Surabaya.Prodi Sistem Komputer terletak di lantai 8 gedung STIKOM.Sistem Komputer mempunyai berbagai macam praktikkum yang menunjang kemampuan mahasiswa diberbagai bidang. Contohnya Praktikkum Elektronika, Praktikkum Programmable Logic Controller dan praktikkum Rangkaian Linier Aktif.

1.2 Perumusan Masalah

(10)

1. Bagaimana agar mahasiswa dapat mempelajari rangkaian-rangkaian dasar tersebut.

2. Bagaimana cara membuat rangkaian kompleks dari rangkaian dasar.

3. Bagaimana cara kerja dari setiap komponen elektronika yang umum digunakan.

4. Bagaimana mengembangkan rangkaian tersebut menjadi lebih baik.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam perancangan dan pembuatan sistem ini, terdapat beberapa pembatasan masalah, antara lain:

1. Rangkaian yang dicoba hanya yang terdapat pada praktikkum rangkaian linier aktif.

2. Percobaan menggunakan system hardware langsung dan simulasi di komputer.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah:

1. Agar mahasiswa dapat mempelajari rangkaian linier aktif. 2. Agar mahasiswa dapat membuat rangkaian yang kompleks. 3. Mahasiswa dapat mempelajari cara kerja dari setiap komponen. 4. Mahasiswa dapat mengembangkan rangkaiannya menjadi lebih baik. 1.5 Sistematika Penulisan

(11)

a. Bab I Pendahuluan

Pada bab pendahuluan ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta sistematika dari penulisan laporan.

b. Bab II Profil Perusahaan

Pada bab ini berisi tentang sejarah dan profil perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dari perusahaan, alur kerja perusahaan.

c. Bab III Landasan Teori

Pada bab landasan teori ini menjelaskan tentang konsep dasar elektronika, komponen-komponen elektronika, rangkaian filter, operational amplifier.

d. Bab IVHasil dan Pengujian Sistem

Dalam bagian pengujian sistem ini dijelaskan tentang pengujian terhadap modul praktikkum.Dimana modul praktikkum dicoba secara langsung dan di analisa hasilnya.

e. Bab V Kesimpulan dan Saran

(12)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM STIKOM SURABAYA

2.1 Sejarah dan perkembangan

Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi semakin penting. Hasil suatu pembangunan sangat ditentukan oleh materi informasi yang dimiliki oleh suatu negara. Kemajuan yang dicitakan oleh suatu pembangunan akan lebih mudah dicapai dengan kelengkapan informasi. Cepat atau lambatnya laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh informasi dan kecepatan menginformasikan kembali kepada yang berwenang.

Kemajuan teknologi telah memberikan jawaban akan kebutuhan informasi, komputer yang semakin canggih memungkinkan untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.

Hasil informasi canggih ini telah mulai menyentuh kehidupan kita.Penggunaan dan pemanfaatan komputer secara optimal dapat memacu laju pembangunan. Kesadaran tentang hal inilah yang menuntut pengadaan tenaga-tenaga ahli yang terampil untuk mengelola informasi, dan pendidikan adalah salah satu cara yang harus ditempuh untuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut.

Atas dasar pemikiran inilah, maka untuk pertama kalinya di wilayah Jawa Timur dibuka Pendidikan Tinggi Komputer, Akademi Komputer & Informatika Surabaya (AKIS) pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra Bhakti berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 01/KPT/PB/III/1983. Tokoh pendirinya pada saat itu adalah :

(13)

2. Ir. Andrian A. T 3. Ir. Handoko Anindyo 4. Dra. Suzana Surojo 5. Dra. Rosy Merianti, Ak

Kemudian berdasarkan rapat BKLPTS tanggal 2-3 Maret 1984 kepanjangan AKIS dirubah menjadi Akademi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya yang bertempat di jalan Ketintang Baru XIV/2. Tanggal 10 Maret 1984 memperoleh Ijin Operasional penyelenggaraan program DIPloma III Manajemen Informatika dengan surat keputusan nomor: 061/Q/1984 dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Koordinator Kopertis Wilayah VII. Kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status TERDAFTAR berdasar surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) nomor: 0274/O/1984 dan kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi Akademi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK Dirjen DIKTI nomor: 45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika dapat ditingkatkan menjadi DIAKUI.

(14)

0824/O/1986 dengan menyelenggarakan pendidikan S1 dan D III Manajemen Informatika. Di samping itu STIKOM SURABAYA juga melakukan pembangunan gedung Kampus baru di jalan Kutisari 66 yang saat ini menjadi Kampus II STIKOM SURABAYA .Peresmian gedung tersebut dilakukan pada tanggal 11 Desember 1987 oleh Bapak Wahono Gubernur Jawa Timur pada saat itu. Secara berturutan perkembangan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. 19 Juni 1984 AKIS membuka program DIII dengan status TERDAFTAR. 2. 30 Maret 1986 AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STIKOM SURABAYA ) 3. 25 Nopember 1986 STIKOM SURABAYA mendapatkan status

TERDAFTAR untuk program S1 dan DIII Manajemen Informatika.

4. 11 Desember 1987 Peresmian Gedung STIKOM SURABAYA Jl. Kutisari 66 Surabaya oleh Bapak Wahono Gubenur Jawa Timur saat itu. Membuka bidang studi DI Program Studi Komputer Akuntansi.

5. 1990 Membuka bidang studi DI Program Studi Komputer Keuangan / Perbankan

6. 1 Januari 1992 Membuka Program S1 jurusan Teknik Komputer dengan status TERDAFTAR

7. 19 Maret 1992 DIII Manajemen Informatika memperoleh status DIAKUI. 8. 21 Januari 1993 Program S1 Manajemen Informatika memperoleh status

DIAKUI.

(15)

10. 31 Januari 1995 STIKOM SURABAYA memperoleh kenaikan status DISAMAKAN untuk Program S1 dan DIII Manajemen Informatika

11. 28 Oktober 1997 Pemancangan tiang pertama gedung baru STIKOM SURABAYA Cybercampus di Jl. Raya Kedungbaruk Surabaya.

12. 12 Mei 1998 STIKOM SURABAYA membuka tiga program pendidikan 13. 30 Juni 1998 STIKOM SURABAYA menerima Status DISAMAKAN 14. Desember 1998 Memperoleh status TERAKREDITASI dari Badan

Akreditasi Nasional, untuk Program Pendidikan S1 Jurusan Manajemen Informatika.

15. Maret 1999 Perpindahan ke Kampus baru, Jl. Raya Kedung Baruk 98, dari Kampus STIKOM SURABAYA SIER Jl. Rungkut Industri I / 1 Surabaya. 16. Juni 1999 Pemisahan program studi DI Grafik Multimedia menjadi program

studi.

DI Grafik dan program studi DI Multimedia, serta perubahan program studi DII Grafik Multimedia menjadi program studi DII Multimedia.

17. Agustus 2000 Memperoleh status TERAKREDITASI dari Badan Akreditasi Nasional, untuk Program Pendidikan S1 Jurusan Teknik Komputer.

18. Mei 2002 Memperoleh status TERAKREDITASI dari Badan Akreditasi Nasional, untuk Program Pendidikan DIII Jurusan Manajemen Informatika. 19. Juli 2003 Membuka bidang studi DIII Program Studi Komputer Percetakan

& Kemasan.

(16)

21. 2 September 2003 Membuka bidang studi DIII Program Studi Komputer Percetakan & Kemasan.

22. 4 Juni 2004 STIKOM SURABAYA memperoleh status “TERAKREDITASI (B)” untuk Jurnal Ilmiah GEMATIKA (Jurnal

Manajemen Informatika) dan “TERAKREDITASI (C)” untuk Jurnal Ilmiah

GEMATEK (Jurnal Teknik Komputer).

23. 3 Maret 2005 Program Studi DIPloma III Komputer Akuntansi memperoleh ijin perpanjangan berdasar surat dari Dikti tentang Ijin Penyelenggaraan nomor: 644/D/T/2005.

24. 10 Mei 2005 Program Studi DIII Komputer Multimedia memperoleh Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan berdasar surat dari Dikti nomor: 1402/D/T/2005.

25. 3 Juni 2005 Program Studi Strata 1 Sistem Informasi memperoleh status “TERAKREDITASI” (SK BAN-PT nomor: 012/BAN-PT/Ak-IX/S1/VII/2005 dengan nilai 333 (B)).

26. 27 Desember 2005 Program Studi Strata 1 Sistem Komputer memperoleh status “TERAKREDITASI” (SK BAN-PT nomor: 024/BAN-PT/Ak-IX/S1/XII/2005 dengan nilai 330 (B)).

(17)

2.2 Jenis Usaha

Adapun kegiatan usaha STIKOM Surabaya adalah menyelenggarakan jasa pendidikan Perguruan Tinggi. Dalam operasional STIKOM Surabaya dibagi menjadi beberapa dapartemen, dimana dari masing-masing departemen akan bertanggungjawab terhadap spesifikasi pekerjaan tertentu. Departmen tersebut meliputi :

1. PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) 2. BAAK (Bagian Administrasi dan Akademik) 3. AU (Administrasi Umum)

4. Prodi (Program Studi) 5. PA (Penelitian Akademik) 6. PM (Pengabdian Masyarakat) 7. Labkom (Laboratorium Komputer)

8. PPTI (Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi) 9. Perpustakaan

10. Kemahasiswaan 11. Kendali Mutu

2.3 Lokasi

Lokasi kerja praktek diselenggarakan di Laboratorium (Lab.) Jaringan KomputerSekolah Tinggi Manajemen dan Teknik Komputer Surabaya yang terletak di Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya lantai 8.

(18)

2.4.1 Visi STIKOM Surabaya

Tercapainya kepeloporan karena keunggulan manusia pada peringkat benchmark yang pada tahun 2018 mendekati keunggulan sumber daya manusia Singapura dalam upaya mendukung keunggulan studi dalam arti luas tentang Teknologi Informasi (TI) untuk menjamin kesejahteraan manusia yang pluralism dan multikulturalisme.

2.4.2 Misi STIKOM Surabaya

1. Meningkatkan strata pendidikan secara terus-menerus untuk semua lapisan padabauran kompetensi: bukan hanya pada kognisi dan pada psikomotor keahlian, tapi terutama pada kompetensi sikap mental untuk semua manusianya yang ada di STIKOM SURABAYA agar semakin produktif dan inspiratif, dengan hidup hanya melayani dan melayani. 2. Mengembangkan corporate governance yang sehat dan produktif secara

sistematiktapi bersifat emerging, demi tercIPtanya habitat organisasi yang socio-culturaleconomic sekaligus inovatif.

3. Melakukan integrasi mulai dari perolehan intake mahasiswa walaupun pada standar biasa, tetapi akan selalu dijaga dan dIProses tidak hanya pada tingkatmaksimumtetapi terutama optimum, sampai dengan suatu hasil outcome yang luar biasa pada hardskill dan terutama pada softskill-nya, demi perkembangan masyarakat, negara dan bangsa.

(19)

daya keuangan berdasarkan pada kegiatan yang relevan dan sesuai dengan harkat manusia.

5. Meningkatkan kesejahteraan untuk semua manusianya berdasarkan keseimbangan pada keadilan dan prestasi kontribusi organisasional setiap anggota organisasi di STIKOM SURABAYA ini secara merata dan menyeluruh.

6. Melakukan perluasan pengabdian masyarakat, berbasis pada pengembangan ilmu dan teknologi yang dikuasai, untuk peningkatan kesejahteraan semua manusia, khususnya dengan peduli pada kaum miskin.

7. Melakukan peningkatan dan penajaman serta perluasan semangat penelitian, bukan demi ilmu dan teknologi itu sendiri, tapi untuk menguak kebenaran realitas kehidupan agar kehidupan manusianya lebih manusiawi dan manusianya berguna bagi seluruh umat manusia. 8. Berjejaring secara proaktif dan sehat dengan stakeholders untuk

konsolidasi dan adaptasi organisasi dalam rangka perkembangan dan pertumbuhan organisasi.

2.4.3 Komitmen STIKOM Surabaya

(20)

dari) STIKOM SURABAYA yang kita banggakan dan akan terus kita cintai dengan semangat hanya melayani dan melayani.

2.5 Struktur Organisasi STIKOM Surabaya

Ketua :Ir. Andrian A. T

Wakil Ketua I (Bidang Akademik) :Pantjawati Sudarmaningtyas, S.Kom, OCA. Wakil Ketua II (Bidang Sumber Daya) :Lilis Binawati, S.E., M.Ak.

Wakil Ketua III (Bidang Kemahasiswaan & Alumni) :Drs. Bambang Hariadi, M.Pd.

Sekretaris :Sisca Novaria Fitri, A.Md. Departemen :

Hubungan Masyarakat (HUMAS)

Kepala Bagian : Arifin Puji Widodo, S.E., MSA

Kendali Mutu (KM)

Kepala Bagian : Ayuningtyas, S.Kom., M.MT., MOS .

Solusi Sistem Informasi (SSI)

Kepala Bagian : Tan Amelia , S.Kom.

Ketua Program Studi:

(21)

2. S1 Sistem Komputer : Anjik Sukmaaji , S.Kom., M.Eng.

3. S1 Desain Komunikasi Visual : Abdul Aziz, S.Sn., M.Med.Kom. 4. S1 Komputerisasi Akuntansi : Erwin Sutomo, S.Kom.

5. DIV Komputer Multimedia : Abdul Aziz, S.Sn., M.Med.Kom. 6. DIII Manajemen Informatika : Titik Lusiani, M.Kom, OCA. 7. DIII Komputer Akuntansi : Erwin Sutomo, S.Kom.

8. DIII Komputer Grafis dan Cetak : Ir. Hardman Budiardjo, M.Med.Kom., MOS.

9. DIII Komputerisasi Perkantoran &Kesekretariatan : Titik Lusiani, M.Kom, OCA.

Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK)

Kepala Bagian : Vivine Nurcahyawati, S.Kom., OCA

Laboratorium Komputer (LK)

Kepala Bagian : Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng.

Penelitian Akademik (PA)

Kepala Bagian : Susijanto Tri Rasmana, S.Kom., MT .

Pengabdian Masyarakat (PM)

Kepala Bagian : Susijanto Tri Rasmana, S.Kom, MT

(22)

Kepala Bagian : Rudi Santoso, S.Sos.

BIDANG SUMBER DAYA Administrasi Umum (AU)

Kepala Bagian : Hendro Poerbo P., S.T., OCA .

1. Ka.Sie. Pengadaan : A. B. Tjandrarini, S.Si., M.Kom.

2. Ka.Sie. Perawatan, Peralatan &Perbekalan : Heri Pratikno, S.T. 3. Ka.Sie. Rumah Tangga : Marhonip, S.E.

Keuangan (KEU)

Ka.Sie. Keuangan : Lilis Binawati , S.E.

Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi (PPTI)

Kepala Bagian : Lina Indrawati, S.Kom. Ka.Sie. Pengembangan Sistem Informasi :

Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)

Kepala Bagaian : Oktaviani, SE

Penerimaan Mahasiswa Baru (PENMARU)

(23)

BIDANG KEMAHASISWAAN & ALUMNI

Kemahasiswaan & Alumni (KMHS & ALUMNI) (PPKP) dan STIKOM Career Center (SCC)

Ka.Sie. Pusat Pelayanan Kerja Praktek : Sri Suhandiah, S.S., M.M.

Hubungan Antar Instansi (HAI)

Kepala Bagian: Drs. Antok Supriyanto, M.MT.

2.6 Departemen

Dalam Operasionalnya STIKOM SURABAYA di bagi menjadi beberapa departemen, dimana dari masing-masing departemen akan bertanggung jawab terhadap spesifikasi pekerjaan tertentu. Dengan demikian diharapkan kinerja seluruh karyawan dapat optimal.Departemen tersebut meliputi :

1. ADMINISTRASI AKADEMIK & KEMAHASISWAAN

2. ADMINISTRASI UMUM

3. LABORATORIUM KOMPUTER

4. PERPUSTAKAAN

5. KEMAHASISWAAN, ALUMNI DAN BURSA KERJA

6. HUBUNGAN MASYARAKAT

7. PENERIMAAN MAHASISWA BARU

8. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

9. PENGEMBANGAN & PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI 10. SOLUSI SISTEM INFORMASI

(24)

12. SEKRETARIS LEMBAGA 12. S1 SISTEM INFORMASI 13. S1 SISTEM KOMPUTER

14. DIII MANAJEMEN INFORMATIKA

15. KOMPUTERISASI PERKANTORAN & KESEKRETARIATAN 16. DIII KOMPUTER GRAFIS DAN CETAK

17. DIII / DIV MULTIMEDIA

18. KEUANGAN

19. BUSINESS DEVELOPMENT

20. PENGABDIAN MASYARAKAT

21. PENELITIAN AKADEMIK

22. HUBUNGAN ANTAR INSTANSI

23. STAFF KHUSUS PROGRAM SMK/UMUM

2.7 Filosofi

STIKOM SURABAYA menganut falsafah bahwa pendidikan adalah hak setiap Warga Negara Indonesia, sehingga dalam menyelenggarakan pendidikan dan / atau melaksanakan tugas – tugas yang lain, STIKOM SURABAYA mengutamakan kemandirian / independence yaitu tidak membedakan golongan, suku, agama, ras dan tidak berpolitik, serta penuh dengan kesadaran berperan aktif dan peduli terhadap lingkungan.

(25)

kehidupan ekonomi, khususnya kehidupan teknologi sangat besar mengandalkan diri pada informasi.

Informasi makin besar jumlahnya, baik karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan dalam jumlah besr pengetahuan dan informasi, maupun karena kebutuhan manusia akan informasi tentang berbagai hal begitu meningkat. Semua informasi yang jumlahnya luar biasa besar sekarang ini tidak akan dimanfaatkan manusia jika tidak diatur dalam suatu sistem atau cara yang sekarang ini lazin disebut di “manage”, karenanya manajemen informasi begitu penting untuk dipelajari.

Informasi untuk kemajuan teknologi dan industri terutama, informasi untuk kemajuan business, informasi untuk kemajuan perbankan dan seterusnya; Semua ini dalam jumlah yang begitu besar dan dalam kompleksitas ragamnya, membutuhkan keahlian manajemen, dagar dapat disajikan kepada para manager dan lain ahli dalam berbagai bidang untuk dimanfaatkan.

Disamping semua diatas, maka keahlian tentang alat komputer itu sendiri sangatlah besar artinya. Komputer adalah “jantung”nya sistem informasi yang begitumenguasai dunia ini; dan pengetahuan dan keahlian mengenai hal ini sama pentingnya dengan kemampuan manajemen informasi.

Alat komputer makin hari makin canggih dan makin besar keahlian untuk mengenalnya dan memakainya.

(26)

18 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Operational Amplifier

Gambar 3.1 Operational Amplifier

Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.

(27)

Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105.Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite).Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).

Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

3.2 Pontensiometer

Gambar 3.2 Potensiometer

(28)

digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu. Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.

3.3 Resistor

(29)

Gambar 3.3 Resistor

Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan.Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah.

Gambar 3.4 Kode Warna

(30)

Warna Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4 Cincin 5

Hitam 0 0 0 100

Cokelat 1 1 1 101

Merah 2 2 2 102

Jingga 3 3 3 103

Kuning 4 4 4 104

Hijau 5 5 5 105

Biru 6 6 6 106

Ungu 7 7 7 107

Abu-abu 8 8 8 108

Putih 9 9 9 109

Emas 10-1 5%

Perak 10-2 10%

[image:30.595.101.516.111.489.2]

Kosong 20%

Tabel 3.1 Nilai Kode Warna

(31)

3.4 Dioda

[image:31.595.94.507.192.638.2]

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik.

Gambar 3.5 Dioda

Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Gambar 3.6 Simbol Dioda

(32)

keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P.

[image:32.595.92.510.316.522.2]

Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N,Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.

Gambar 3.7 Dioda dengan bias maju

Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias).Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.

[image:32.595.259.360.611.696.2]
(33)

Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.

[image:33.595.94.507.241.524.2]

3.5 Light Emitting Diode

Gambar 3.9 LED

Komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya.Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus.Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Gambar 3.10 Simbol LED

(34)

warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong.

[image:34.595.95.507.220.492.2]

3.6 Kapasitor

Gambar 3.11 Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.

[image:34.595.184.441.597.686.2]
(35)

Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.

[image:35.595.95.512.272.495.2]

3.7 Timer 555

Gambar 3.13 IC Timer 555

IC Timer 555komponen utama pewaktu (timer) dan pembangkit pulsa

(pulse generator).IC 555 diperkenalkan pertama kali oleh Signetics (diakuisisi

oleh Philips) pada tahun 1971 dengan nama asli SE555/NE555 dan mendapat

sebutan "The IC Time Machine". Nama 555 sendiri diambil dari penggunaan 3

buah resistor 5-kohm yang terdapat di dalam atau sebagai penyusun IC ini. Secara

keseluruhan IC 555 tersusun atas 2 komparator tegangan, 1 flip-flop bistable, 1

(36)
(37)

29 BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

4.1Operational Amplifier

Operational Amplifier atau yang lebih dikenal dengan OpAmp, adalah penguat operasional yang sangat penting dalam instrumentasi elektronika. OpAmp tidak lain adalah penguat differensial dengan dua masukan dan satu keluaran yang mempunyai penguat tegangan yang sangat tinggi. Rangkaian penguat operasional dalam aplikasinya menggunakan IC OpAmp yang terdiri dari berbagai macam. Dalam percobaan ini akan digunakan jenis IC LM741 dan LF356.

4.1.1 Pengukuran Impedansi a. Impedansi Masukan

Frekuensi 1 KHz 10 KHz 100 KHz

V in 14 V 14V 14V

½ V in 7 V 7 V 7 V

(38)

b. Impedansi Keluaran

Frekuensi 1 Khz 10 Khz 100Khz

V in 14v 14v 14v

½ Vin 7v 7v 7v

Rp 29,42 ohm 29,87 ohm 35,54 k ohm

4.1.2 Penguat Tak Membalik

Input 100m Vpp

Volt menurut rumus : 1,1 Volt

Frekuensi Input V in V out Penguatan Tegangan 1 Khz 100,409 mV 1,104 V 10,99 x 10 Khz 100,409 mV 1,101 V 10,96 x 100 Khz 100,408 mV 884,892 mV 8,81 x

Input 500m Vpp

Volt menurut rumus : 5,5 Volt

(39)

Input 1 Vpp

Volt menurut rumus : 11 Volt

Frekuensi Input V in V out Penguatan Tegangan

1 Khz 1,01 V 11,111 V 11 x

10 Khz 1,01 V 11.081 V 10,971 x

100 Khz 1,01 V 8,942 V 8,853 x

4.1.3 Penguat Membalik

Input 100m Vpp

Volt menurut rumus : -1,1 Volt

Frekuensi Input V in V out Penguatan Tegangan 1 Khz 100,409 mV -1,104 V -10,99 x 10 Khz 100,409 mV -1,101 V -10,96 x 100 Khz 100,408 mV -884,892 mV 8,81 x

Input 500m Vpp

Volt menurut rumus : - 5,5 Volt

Frekuensi Input V in V out Penguatan Tegangan 1 Khz 100,409 mV -5,05 V -10,099 x 10 Khz 100,409 mV -5,49 V -10,969 x 100 Khz 100,408 mV -4,44 mV -8,84 x

Input 1 Vpp

Volt menurut rumus : -11 Volt

Frekuensi Input V in V out Penguatan Tegangan

1 Khz -1,02 V -11,221 V 10,99 x

10 Khz -1.02 V -11,221 V 10,96 x

(40)

4.2Komparator

Komparator adalah sebuah rangkaian yang memanfaatkan kelebihan-kelebihan karakteristik penguat operasional. Seperti namanya, komparator adalah rangkaian untuk membandingkan dua buah isyarat masukan.

4.2.1 Rangkaian Komparator

Hasil Percobaan

Tegangan Referensi (v) Tegangan Masukan (v) Tegangan Keluaran (v)

2

1 4.86v

2 4.87v

3 0v

4 0v

3

1 4.88v

2 4.87v

3 4.86v

4 0v

5

3 4.88v

4 4.88v

5 4.87v

(41)

4.2.2 Rangkaian Schmitt Trigger

Hasil Percobaan

R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) Hasil Perhitungan Hasil Pengukuran

V2 (v) V’2 (v) V2 (v) V’2 (v) 2.2k 10k 56k 3.54v 1.98v 3.4v 1.94v

68k 2.97v 1.48v 2.95v 1.46v 2.2k 33k 56k 3.01v 2.2v 2.98v 1.97v

56k 2.88v 1.51v 2.71v 1.49v

3.3k 10k 56k 4.58v 2.3v 4.43v 2.01v

5.6k 4.2v 2.8v 4.01v 2.71v

4.2.3 Rangkaian Komparator Jendela Membalik

(42)

Vin (volt) Vout (volt)

0 2.01v

1 1.99v

2 1.98v

3 0v

4 0v

5 3.98v

4.2.4 Rangkaian Komparator Jendela Tak Membalik

Hasil Percobaan

Vin (volt) Vout (volt)

0 2.1v

1 1.97v

2 1.98v

3 0v

4 0v

(43)

4.3 Rangkaian Aplikasi Sederhana Op-Amp

Merangkai dan menganalisa rangkaian-rangkaian aplikasi sederhana Op-amp (switchable op-Op-amp , penggeser fasa, subtractor, perata-rata tegangan.

4.3.1 Switchable Op-Amp

Hasil Percobaan

Nilai resistanti R4

pada kaki no 1 & 2

Vout (v) Besar penguatan

Bentuk output

Inverting = 1

Non invert = 0

0 3,2 3x 0

1k 1,8 1,8x 0

2k 0 0x 0

3k -1,4 -1,4x 1

(44)

4.3.2 Rangkaian Penggeser Fasa

Hasil percobaan

Nilai R3 pada kaki no.1 dan 2 Beda fasa gelombang input dan output

0 0o

1k 5o

5k 15o

10k 25o

(45)

4.3.3 Subtractor

Hasil percobaan

Vin 1 (v) Vin2 (v) Vout (v)

1 1 0

2 1 0,98

3 2 0,97

4 2 1,96

(46)

4.3.4 Perata-rata

Hasil percobaan

Vin1 (v) Vin2 (v) Vin3 (v) Vout (v)

1 1 1 0

2 1 1 -1,3

3 2 1 -2,06

4 2 1 -2,43

(47)

4.4 Integrator, Differensiator, Clipper, dan Clamper

Merangkai dan menganalisa rangkaian integrator, differensiator, clipper dan clamper.

4.4.1 Integrator

(48)

4.4.2 Differensiator

(49)

4.4.3 Clipper positif aktif

Hasil percobaan

Vref (v) Vout positif terhadap ground

0 1.2v

1 2.1v

3 2.96v

5 4.2v

(50)

Vreff = 1v

Vreff = 3v

(51)

4.4.4 Clamper positif aktif

(52)

Vreff = 1v

Vreff = 3v

(53)

4.5 Pembangkit dan Pengubah Bentuk Gelombang

Merangkai dan menganalisa rangkaian pembangkit dan pengubah bentuk gelombang menggunakan Op-Amp.

4.5.1 Osilator Relaksasi

Hasil percobaan

Nilai Komponen Frekuansi Output

R1 R2 R3 C Perhitungan Pengukuran

1k 1k 1k 1u 450Hz 447Hz

1k 1k 1k 10u 50Hz 45.4Hz

1k 1k 10k 10u 275Hz 268Hz

1k 10k 10k 10u 50Hz 45.4Hz

(54)

4.5.2 Pengubah Bentuk Gelombang Sinus ke Persegi

Hasil percobaan

Fin Fout

100Hz 99Hz

1Khz 997Hz

(55)

4.5.3 Pengubah Bentuk Gelombang Persegi ke Segi Tiga

Hasil percobaan

Fin Fout

100Hz 97Hz

1Khz 998Hz

(56)

4.6 Rangkaian Filter I

Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pita frekuensi tertentu supaya memperlemah semua isyarat diluar pita ini.

4.6.1 Rangkaian Filter Low-pass Dasar

F in (Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp) Gelombang

100 30v 8.23v membalik

1k 30v 8.22v membalik

1,5k 30v 8.22v membalik

3k 30v 8.19v Tak membalik

(57)

4.6.2 Rangkaian Filter Low-pass Tak Membalik

F in (Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp) Gelombang

100 20v 21.3v Tak membalik

1k 20v 28.2v Tak membalik

1,5k 20v 28.2v Tak membalik

3k 20v 28.2v Tak membalik

5k 20v 28.2v Tak membalik

(58)

F in (Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp) Gelombang

100 30v 8.21v membalik

1k 30v 8.24v Membalik

1,5k 30v 8.22v Membalik

3k 30v 8.21v Membalik

5k 30v 8.22v Membalik

4.6.4 Rangkaian Filter High-pass Dasar

F in (Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp)

1k 30v 1.88v

8k 30v 2.3v

15k 30v 3.28v

20k 30v 1.62v

(59)

4.6.5 Rangkaian Filter High-pass Tak Membalik

F in (Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp)

1k 30v 8.09v

8k 30v 8.22v

15k 30v 1.78v

20k 30v 543mV

30k 30v 33.1mV

(60)

F in (Hz) Vin (Vpp) Vout (Vpp)

1k 30v 8.25v

8k 30v 1.13v

15k 30v 8.11v

20k 30v 4.4v

30k 30v 421mV

4.7 Rangkaian Filter II

Memahami aplikasi OpAmp sebagai filter. 4.7.1 Rangkaian Filter Band-pass

F in (KHz) Vin (Vpp) Vout (Vpp)

1 2v 6.42v

5 2v 26v

7 2v 26v

9 2v 26v

(61)

4.7.2 Rangkaian Filter Band-pass Dengan Frekuensi Tengah Variabel

F in (KHz) Vin (Vpp) Vout (Vpp)

10 2v 37.7mV

20 2v 221mV

26 2v 359mV

28 2v 207mV

(62)

4.7.3 Rangkaian Filter Band-elimination

F in (KHz) Vin (Vpp) Vout (Vpp)

0,5 2v 1.96v

1 2v 1.95v

5 2v 1.75v

9 2v 1.91v

(63)

4.8 Rangkaian Timer

Kebanyakan rangkaian pewaktu (timer) adalah variasi dari multivibrator.Multivibrator adalah suatu rangkaian yang mempunyai dua kemungkinan keadaan pada keluarannya. Keluarannya tersebut dapat level rendah atau tinggi.

4.8.1 Multivibrator Monostabil 555

Hasil percobaan :

R1 …k C1 … uf T (terukur) T (terhitung)

100 47 501ms 517ms

100 0.97s 1,1s

200 47 1.01s 1,034s

100 1.99s 2,2s

330 47 1.6s 1,7s

(64)

4.8.2 Multivibrator Tak Stabil

Hasil percobaan :

R1 … k R2 … k C1 … uf terukur Waktu siklus terhitung

33 47 25 129.5ms 138,6ms

33 47 50 267.8ms 277,2ms

33 47 100 548.3ms 554,4ms

47 100 25 671.2ms 679.1ms

47 100 50 821.4ms 824.2ms

(65)

4.9 Digital To Analog Converter

Digital to Analog Converter (DAC) merupakan suatu rangkaian yang mempunyai fungsi untuk mengubah atau mengkonversi signal digital menjadi analog.

4.9.1 Rangakaian DAC Binary Weighted Resistor

Hasil percobaan :

S1 S2 S3 S4 Vout

Pengukuran Perhitungan

0000 2,01v 3.54v

0001 2,04v 1.24v

0010 2,052v 1.22v

0011 2,072v 1.99v

0100 2,911v 1.26v

0101 2,911v 2.01v

0110 2,878v 2v

0111 2,452v 2.81v

1000 2,109v 3.5v

1001 2,072v 3.4v

1010 2,05v 1.99v

1011 2,031v 1.59v

1100 2,014v 3.41v

1101 2,004v 1.62v

1110 1,997v 2v

(66)

4.9.2 Rangkaian DAC R-2R Ladder Resistor

Hasil percobaan :

S1 S2 S3 S4 Vout

Pengukuran Perhitungan

0000 3.5v 2,01v

0001 3.4v 2,04v

0010 1.99v 2,052v

0011 1.59v 2,072v

0100 3.41v 2,911v

0101 1.62v 2,911v

0110 2v 2,878v

0111 2.38v 2,452v

1000 3.54v 2,109v

1001 1.24v 2,072v

1010 1.22v 2,05v

1011 1.99v 2,031v

1100 1.26v 2,014v

1101 2.01v 2,004v

1110 2v 1,997v

(67)

4.10 Analog To Digital Converter

Analog to Digital Converter (ADC) merupakan kebalikan dari rangkaian DAC.Fungsi dari rangkaian ADC sesuai namanya adalah untuk meng-konversi data analog yang berbentuk voltage menjadi data digital.

4.10.1 Flash ADC

Percobaan 1 : Vref = 2,5v

Besar nilai vref pada tiap –tiap op-amp

Berdasarkan Perhitungan Berdasarkan Pengukuran

OpAm1 OpAm2 OpAm3 OpAm4 OpAm1 OpAm2 OpAm3 OpAm4 2v 1,5v 1v 0,5v 2.02v 1,52v 1,02v 0,51v

Vin (V) Vout OpAmp ( V ) Vout IC 7438 (0/1) OpAmp1 OpAmp2 OpAmp3 OpAmp4 Out1 Out2 Out3

0 3,75v 3,75v 3,75v 3,75v 0 0 0

0.5 3,75v 3,75v 3,75v 0v 0 0 1

1 3,75v 0v 3,75v 0v 0 0 1

1,5 3,75v 0v 0v 0v 0 1 1

2 0v 0v 0v 0v 1 0 0

(68)

Percobaan 2 : Vref = 5V

Besar nilai vref pada tiap –tiap op-amp

Berdasarkan Perhitungan Berdasarkan Pengukuran

OpAm1 OpAm2 OpAm3 OpAm4 OpAm1 OpAm2 OpAm3 OpAm4 4v 3 2v 1v 4,09v 3,07v 2,05v 1,01v

Vin (V) Vout OpAmp ( V ) Vout IC 7438 (0/1) OpAmp1 OpAmp2 OpAmp3 OpAmp4 Out1 Out2 Out3

0 3,75v 3,75v 3,75v 3,75v 0 0 0

0.5 3,75v 3,75v 3,75v 0v 0 0 0

1 3,75v 0v 3,75v 0v 0 0 1

1,5 3,75v 3,75v 3,75v 0v 0 0 1

2 3,75v 3,75v 0v 0v 0 0 1

2,5 3,75v 3,75v 0v 0v 0 0 1

3 3,75v 0v 0v 0v 0 1 1

3,5 3,75v 0v 0v 0v 0 1 1

4 0v 0v 0v 0v 0 1 1

4,5 0v 0v 0v 0v 0 1 1

5 0v 0v 0 v 0v 0 1 1

Percobaan 3 : Vref = 10v

Besar nilai vref pada tiap –tiap op-amp

Berdasarkan Perhitungan Berdasarkan Pengukuran

OpAm1 OpAm2 OpAm3 OpAm4 OpAm1 OpAm2 OpAm3 OpAm4 8v 6 4v 2v 8,06v 6,04 v 4,03v 12,01v

Vin (V) Vout OpAmp ( V ) Vout IC 7438 (0/1) OpAmp1 OpAmp2 OpAmp3 OpAmp4 Out1 Out2 Out3

0 3,75v 3,75v 3,75v 3,75v 0 0 0

0.5 3,75v 3,75v 3,75v 3,75v 0 0 0

1 3,75v 3,75v 3,75v 3,75v 0 0 0

1,5 3,75v 3,75v 3,75v 3,75v 0 0 0

2 3,75v 3,75v 3,75v 0v 0 0 1

2,5 3,75v 3,75v 3,75v 0v 0 0 1

3 3,75v 3,75v 3,75v 0v 0 0 1

3,5 3,75v 3,75v 3,75v 0v 0 0 1

4 3,75v 3,75v 0v 0v 0 0 1

4,5 3,75v 3,75v 0v 0v 0 0 1

5 3,75v 3,75v 0v 0v 0 0 1

5,5 3,75v 3,75v 0v 0v 0 0 1

6 3,75v 0v 0v 0v 0 0 1

6,5 3,75v 0v 0v 0v 0 0 1

(69)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN

Hampir semua teori dasar tentang rangkaian linier aktif terdapat pada modul praktikkum ini, sehingga para praktikkan dapat belajar banyak dan dapat mengimplementasikannya nanti untuk dapat membantu pengerjaan project atau tugas yang mereka dapatkan di mata kuliah.

5.2 SARAN

(70)

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.2011.Potensiometer.(online)

http://id.wikipedia.org/wiki/Potensiometer , diakses 27 september 2011 Lab SK Stikom. 2010.Modul Praktikkum Rangkaian Linier Aktif. Elektrokita.blogspot.com. 2008. (online)

http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/resistor.html, diakses 10 februari 2012 Wikipedia.2012.Operasional Amplifier (online)

http://id.wikipedia.org/wiki/Penguat_operasional, diakses 7 maret 2012 Elektrokita.blogspot.com. 2008. (online)

http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/kapasitor-kondensator.html Elektrokita.blogspot.com. 2008. (online)

http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/dioda-zener-dan-led.html Elektrokita.blogspot.com. 2008. (online)

http://elektrokita.blogspot.com/2008/10/op-amp-operational-amplifier.html, diakses 7 maret 2012

Wikipedia.2012.Pewaktu 555 (online)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pewaktu_555, diakses 7 maret 2012 Wikipedia.2012. LED (online)

http://id.wikipedia.org/wiki/LED, diakses 7 maret 2012 Wikipedia.2012. Resistor (online)

Gambar

Tabel 3.1 Nilai Kode Warna……………………………………………………22
Gambar 3.1 Operational Amplifier
Gambar 3.2 Potensiometer
Gambar 3.3 Resistor
+7

Referensi

Dokumen terkait

 25 l serum ayam dimasukkan pada lubang pertama dan dilakukan pengenceran menggunakan micropipette dengan cara menghisap dan mengeluarkan campuran sebanyak 5

Fraksi kemudian diisolasi lebih lanjut menggunakan metode kromatografi lapis tipis preparatif dengan cara menotolkan fraksi pada lempeng dengan ukuran yang lebih besar yaitu 20

Dengan mempertimbangkan kondisi diatas, peneliti telah merancang penguat op-amp (close loop) dan merealisasikan modul kontrol lampu penerangan jalan dengan board utama

Sensitisasi Bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit R20/21/22 - Berbahaya jika terhirup, kontak dengan kulit dan tertelan.. R36/37/38 - Mengiritasi mata, sistem pernapasan

Penelitian tahap sebelumnya telah menghasilkan beberapa hasil yang sangat positip, di antaranya setelah melalui proses pengolahan berupa pembakaran dan penggilingan,

Bedak yang akan diproduksi ini dapat diaplikasikan pada kulit wajah yang berjerawat karena ukuran partikel bedak tabur (loose powder) sekitar 200 mesh lebih besar daripada

Sedangkan dalam proses pengembangan Multimedia Pembelajarannya, peneliti menggunakan model prototype. Model Prototype adalah metode proses pembuatan sistem yang dibuat

Kualifikasi Jenjang 6 Bidang Informasi Geospasial dengan pengalaman kerja di bidang Penginderaaan Jauh minimal 5 tahun dan memiliki sertifikat pelatihan IG level 7,