• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMULASI PENTRANSMISIAN DATA PADA JARINGAN WIMAX MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB 7.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMULASI PENTRANSMISIAN DATA PADA JARINGAN WIMAX MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB 7.0"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan simulasi, analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada nilai SNR yang sama besar, semakin rendah modulasi yang dipakai

maka nilai Bit Error Rate yang dihasilkan akan semakin kecil.

2. Untuk sistem WiMAX telah dibuktikan bahwa modulasi 64-QAM adalah

paling rentan dan modulasi BPSK adalah paling tahan terhadap gangguan

kanal transmisi (air interface).

3. Semakin kecil nilai SNR dari saluran maka akan semakin besar nilai Bit

Error Rate yang dihasilkan pada keempat jenis modulasi.

4. Untuk kondisi air interface yang baik, digunakan teknik modulasi yang

mengandung informasi lebih banyak dan coding rate yang lebih rendah

sehingga transfer rate lebih cepat, sedangkan untuk kondisi air interface yang

buruk sebaiknya digunakan modulasi yang tahan terhadap gangguan dan

(2)

83

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan pada tugas akhir ini adalah:

1. Perlu diteliti pengaruh kecepatan pergerakan user terhadap nilai Bit Error

Rate yang dihasilkan.

2. Untuk penelitian lebih lanjut dan lebih valid, pengukuran dapat dilakukan

dengan membandingkan hasil hasil yang diperoleh dari simulasi dengan

menggunakan program MATLAB 7.0 dengan hasil simulasi menggunakan

program yang lain.

3. Untuk pengembangan selanjutnya dapat diperluas dengan dilakukan

pengukuran terhadap parameter performansi WiMAX yang lain seperti

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan layanan informasi komunikasi melaju begitu pesat. Pada

awalnya layanan informasi komunikasi hanya berupa suara melalui teknologi

switching PSTN, sekarang telah berkembang layanan yang dapat memenuhi

kebutuhan informasi suara, data (multimedia), dan video. Pada layanan

informasi data (multimedia) dan video, kecepatan serta kehandalan dalam

pengaksesan data maupun video merupakan parameter penting bagi

pelanggan. Hadirnya teknologi WiMAX dengan standar IEEE.802.16

memungkinkan koneksi nirkabel dengan kecepatan tinggi dan biaya yang

efektif. Standar WiMAX pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10

s.d. 66 Ghz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (yang

dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 Ghz

dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMAX, diperbaharui

lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMAX)

dan menggunakan 11 Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)

yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang

menggunakan OFDM 256 sub-carriers[1]. Penggunaan OFDM yang baru ini

memberikan keuntungan dalam hal cakupan, instalasi, konsumsi daya,

(4)

2

802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya

pada komunikasi selular. Dengan menggunakan WiMAX, maka hanya

dibutuhkan sebuah BTS dengan rentang jarak 30-50 Km, yang berarti untuk

sebuah kota atau kabupaten hanya dibutuhkan 1 BTS untuk menjangkau

seluruh wilayah tersebut.

Kecepatan transfer data juga dapat dilakukan secara teoritis dengan kecepatan 70 Mbps, jauh di atas kecepatan Wi-Fi yang hanya 11-54 Mbps. Keunggulan–

keunggulan lainnya yaitu efisiensi bandwidth yang lebih baik, kapasitas user

yang banyak dan Bit Error Rate (BER) yang rendah.

Bit Error Rate (BER) merupakan parameter untuk menunjukkan kualitas

saluran transmisi WiMAX, yang dihitung dengan membagi jumlah bit yang

diterima yang mengalami kesalahan dengan total jumlah bit yang

ditransmisikan. Dan salah satu cara untuk mendapatkan nilai BER yang baik

yaitu dengan menentukan teknik modulasi dan code rate yang efisien untuk

diterapkan dalam suatu sistem komunikasi.

Untuk mengetahui pengaruh besarnya Signal to Noise Ratio dan jenis

modulasi yang digunakan terhadap nilai BER yang dihasilkan pada jaringan

telekomunikasi WiMAX, maka dilakukan simulasi pentransmisian data pada

jaringanWiMAX. Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasikan/

menggambarkan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu sistem nyata dan

kemudian mempelajari sifat dan karakter operasionalnya dan untuk

mensimulasikannya digunakan program MATLAB 7.0. MATLAB adalah

sebuah lingkungan komputasi numerikal dan bahasa pemrograman komputer

(5)

memungkinkan manipulasi matriks, pem-plot-an fungsi dan data,

implementasi algoritma, pembuatan antarmuka pengguna, dan antarmuka

dengan program dalam bahasa lainnya yang dapat membantu dalam proses

simulasi pentransmisian data pada jaringan WiMAX.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mempelajari pengaruh jenis modulasi yang digunakan (BPSK,QPSK,

16QAM dan 64QAM) terhadap nilai BER yang dihasilkan pada jaringan

telekomunikasi WiMAX.

2. Menganalisis pengaruh besarnya Signal to Noise Ratio terhadap Bit Error

Rate (BER) dari masing-masing modulasi.

C. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui proses pengiriman data pada jaringan telekomunikasi

WiMAX.

2. Meningkatkan efektifitas dari kinerja jaringan WiMAX dengan

menerapkan teknik modulasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

3. Mengetahui pengaruh besarnya Signal to Noise Ratio terhadap Bit Error

(6)

4

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara memperoleh nilai Bit Error Rate yang baik dengan

menggunakan teknik modulasi yang tepat.

2. Bagaimana mensimulasikan teknik modulasi pada jaringan WiMAX

dengan menggunakan program Matlab 7.0.

E. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hanya membahas pengaruh teknik modulasi dan besarnya Signal to Noise

Ratio (SNR) yang digunakan pada jaringan WiMAX terhadap Bit Error

Rate (BER) yang dihasilkan.

2. Data yang akan ditransmisikan dalam simulasi hanya berupa bit random.

F. Hipotesa Awal

Besarnya Bit Error Rate (BER) akan berbanding terbalik dengan besarnya

Signal to Noise Ratio (SNR), jika Signal to Noise Ratio semakin besar maka

Nilai Bit Error Rate yang dihasilkan akan semakin kecil.

G. Sistematika Penulisan

Sistematis penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

Bab I Merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang pemilihan topik, tujuan penulisan, batasan masalah, metode

(7)

Bab II Berisi bahasan tentang jaringan WiMAX sendiri, Bit Error Rate (BER), Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM),

Adaptive Modulation dan Coding (AMC), serta Cyclic Prefix.

Bab III Bab ini membahas mengenai bagaimana metode pengerjaan tugas akhir ini dilakukan dan langkah-langkah pengerjaan yang

dilakukan.

Bab IV Bab ini berisi analisis simulasi mengenai besarnya Bit Error Rate yang dihasilkan jaringan WiMAX berdasarkan besarnya Signal to

Noise Ratio dan penggunaan teknik modulasi.

(8)

ABSTRAK

SIMULASI PENTRANSMISIAN DATA PADA JARINGAN WIMAX MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB 7.0

Oleh

Apriga Pranata

Kecepatan tinggi dan kapasitas besar dalam mengirimkan data merupakan hal penting dalam proses transmisi data. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, WiMAX dapat menjadi pilihan karena memiliki banyak keunggulan. Tetapi dalam penerapannya, dibutuhkan suatu metode transmisi yang baik, yang mampu mengirimkan informasi dengan kapasitas besar, aman terhadap gangguan error, dan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Sistem yang dirancang adalah sistem komunikasi WiMAX yang menggunakan penambahan metode

Adaptive Modulation and Coding (AMC) dan Forward Error Correction (FEC)

dengan salah satu cabang FEC adalah convolutional codes sebagai pendeteksi serta pengkoreksi error. Dan analisis dilakukan menggunakan modulasi BPSK, QPSK, 16-QAM dan 64-QAM dengan simulasi MATLAB 7.0 untuk menganalisa performansi BER terhadap SNR menggunakan teknik pengkodean convolutional

codes dengan cara mengubah code rate yang berbeda-beda pada convolutional

codes. Dari hasil simulasi, dengan menggunakan pengkodean convolutional codes

pada sistem komunikasi WiMAX dapat memberikan performansi yang lebih baik untuk mencapai BER 10-3 dengan cara menggunakan modulasi yang lebih kecil

dan code rate yang lebih tinggi. Hal ini terbukti pada modulasi 16-QAM dengan

code rate = 3/4 dan guard interval 1/4 dibutuhkan SNR sebesar 1-3dB untuk

mencapai BER yang lebih kecil, sedangkan pada modulasi 16-QAM dengan code rate = 1/2 dan guard interval 1/4 dibutuhkan SNR sebesar 5 dB

(9)

ii

ABSTRACT

SIMULATION OF DATA TRANSMISSION ON WIMAX USING MATLAB 7.0

By

Apriga Pranata

High speed and large capacity in data transmission is very important. To satisfy that needs, WiMAX becomes the preferred choice for its characteristics. However, in its application, a good transmission method is required. The transmission method must be able send information with large capacity and errorless, therefore giving the better service. The system designed is using Adaptive Modulation and Coding (AMC) and Forward error correction (FEC) method is added, with Convolutional Codes as one of its branch. The Convolutional Codes is used for error-detection and error-correction. The simulation system using Convolutional Codes with BPSK, QPSK, 16-QAM and 64-QAM modulation using MATLAB 7.0. This simulation analyzes the performance of the SNR versus BER with a technique using Convolutional Codes which uses different code rates. The simulation results use Convolutional Codes in WiMAX communication systems, Convolutional Codes can provide a better performance to achieve a 10-3 BER by using smaller modulation and high code rate. This conclusion can be achieved by looking at the result which by using modulation 16-QAM with 3/4 code rate and 1/4 guard interval gives 1-3 dB SNR to achieve the smaller BER, on the modulation 16-QAM with 1/2 code rate and 1/4 guard interval, 5dB SNR is needed to achieve smaller BER.

Referensi

Dokumen terkait

Atmosfer dari planet merkurius terdiri dari gas natrium dan kalium yang sangat tipis sehingga kadang-kadang dikatakan bahwa planet ini tidak memiliki atmosfer.. Jarak

Telomoyo dan sampai saat ini berfungsi dengan baik sebagai alat monitoring gangguan dan kontrol reset untuk peralatan repeater seperti radio RX, radio TX, battery, charger, supply

Dengan menyimak penjelasan sederhana di atas dan mengacu pada teori Vygotsky, maka untuk menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam pendidikan ada tiga

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Melalui sistem di atas diharapkan dapat mempermudah dalam pelayanan pemesanan menu makanan atau minuman serta penyampaian informasi yang terstruktur dan informatif, dan juga

”Proses Emosi pada Manusia: Pengertian Emosi, Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Emosi, Jenis-Jenis Emosi, Dampak Hubungan Emosi.. terhadap Otak Manusia”

Seksualitas adalah relasi laki-laki atas perempuan yang tak terbatas pada hal-hal yang bersifat fisik, namun juga tindakan yang melibatkan kesenangan, sensasi,

Meskipun setiap lokasi memiliki keadaan f ē ngshu ĭ yang berbeda dan penataan interior yang tidak sama, namun pada dasarnya konsep penataan yang diterapkan adalah