ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN
METODE CAMEL PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT
SYARI’AH ALWADI’AH TASIKMALAYA
Analysis Of Financial Reports Performance with CAMEL methode
At PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Alwadi’ah
Tasikmalaya
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh : Gina Maryam
21510031
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
SURAT KETERANGAN
PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF
Bahwa yang bertandatangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :
“Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”.
Bandung, 28 Agustus 2013
Catatan :
ix
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah……….
1.2.1 Identifikasi Masalah………...
1.2.2 Rumusan Masalah.……….
1.3 Maksud dan Tujuan penelitian………
x
1.4.1 Kegunaan Praktis………
1.4.2 Kegunaan Akademis……….…..
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian………...
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka……….
2.1.3 Keterkaitan Variabel dengan Model Pendekatan….……...
2.2 Kerangka Pemikiran………
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan……….
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian……….……..……
4.2.1 Kinerja Laporan Keuangan Pada
4.2.1.4.2 Raso Beban Operasional terhadap
xii
4.2.1.5 Faktor Likuiditas (Liquidity)………....……..
4.2.2 Analisa tingkat Kesehatan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah
Tahun 2010 – 2012 ………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan………..
5.2 Saran………
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
71
76
78
vi
Puji dan syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir ini pada waktunya.
Dalam laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Analisis
Kinerja Laporan Keuangan Dengan Metode CAMEL pada PT. Bank
Pembiayaan Rakyat Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya”. Tugas akhir ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat sidang guna memperoleh gelar Ahli
Madya pada Program Studi Keuangan dan Perbankan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini, diantaranya yaitu kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj.Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si selaku ketua program studi Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Mulyadi, SE.,MM selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
vii
memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
5. Seluruh Dosen Keuangan dan Perbankan yang telah memberikan ilmunya
yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Seluruh staff dan karyawan PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah
Alwadi’ah Tasikmalaya. khususnya Bapak Yanto Darmawan Agustin yang
mengizinkan penulis melakukan penelitian ini. Kepada Ibu Tersa yang
telah membimbing dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
7. Bapak, Mamah, Kakak-ku A.Topan Bagja Nugraha, Bibi, yang telah
mendukung dan memberikan dorongan moral maupun materil serta
doa-doa dan kasih sayangnya.
8. Riza Luthpi Fauzie, yang sabar menemani, memberi motivasi, semangat,
mendukung dan memberikan doa selama penulis melakukan penyusunan
laporan Tugas Akhir ini.
9. Teman-temanku Vicy Adhani, Monika Sari, Gyar Sugyarta, Amelia Eva
Septiani, Lia Kartika, akhirnya perjuangan kita berhasil.
Sahabat-sahabatku Tri Kurniati, Hani Savitri, Firda Nenden Siti Fauziah, Rina
Risnasari, yang telah mendukung dan memberikan doa dan semangat bagi
penulis.
10.Teman-teman jurusan Keuangan Dan Perbankan, Kelas KP-1 angkatan
viii
Doa yang dapat penulis berikan, semoga amal ibadah mereka yang telah
membimbing dan membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini mendapat
balasan yang sebesar-besarnya dari Allah SWT. Amin
Wassalamualaikum wr.wb
Bandung, Juli 2013
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu. (2005). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara
Kasmir. (2007). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Munawir, S. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Melisa Rizky (2012). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode
CAMEL (Studi Kasus Pada PT. BANK SULSELBAR Tahun
2008-2010)
Narimawati, Umi, Sri Dewi, Anggadini dan Linna, Ismawati. (2010). Penulisan
Karya Ilmiah : Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi
Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
Tuban. (2011). Solimun. Diakses pada 8 Juni, 2011 dari
(http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2131804-pengerti
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ekonomi memerlukan peran serta lembaga keuangan untuk
membiayainya, karena pembangunan sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh
karena itu perusahaan perbankan sangat diperlukan dan menjadi sendi penting
dalam perekonomian nasional. Dengan kondisi perbankan yang sehat, efisiensi,
dan bermanfaat bagi perekonomian menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga
kelangsungan pembangunan ekonomi.
Lembaga keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan non bank baik di
bawah naungan Bank Indonesia, Departemen Koperasi, dan Departemen
Pegadaian. Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU
No.7/1992 tentang perbankan, lembaga keuangan bank terdiri dari Bank Umum
dan BPR. Bank Umum dan BPR dapat memilih untuk melaksanakan kegiatan
usahanya atas dasar prinsip bank konvensional atau bank berdasarkan prinsip
syari’ah.
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan
fungsi untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang
memerlukan dana tersebut. Jenis – jenis bank yang ada di Indonesia antara lain
Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Berbeda dengan Bank Sentral dan Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat
2
terutama dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM). Usaha mikro kecil menengah berperan sebagai pencipta lapangan
usaha dan pemerataan lapangan kerja. Berdasarkan undang – undang No. 10 tahun
1998 Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya. Kegiatan usaha BPR terutama
ditujukan untuk melayani usaha – usaha kecil dan masyarakat di daerah pedesaan.
Bentuk hukum BPR dapat berupa perseroan terbatas, perusahaan daerah, atau
koperasi.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah salah satu bentuk lembaga perbankan
yang tak luput dari masalah – masalah yang ditimbulkan akibat krisis ekonomi.
Untuk itu, BPR dituntuk untuk tetap bertahan dan berkembang dalam mencapai
tujuannya. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu cara untuk mengukur apakah
dalam melakukan usahanya BPR tersebut telah melakukan sesuai dengan asas –
asas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku
dapat dilihat dari tingkat kesehatan atau kinerja keuangan BPR yang
bersangkutan.
Pengelolaan BPR di wilayah Jawa Barat khususnya kota Tasikmalaya masih
harus ditingkatkan, karena dilihat dari jumlah BPR yang ada di wilayah ini
tergolong cukup banyak, sehingga persaingan antar BPR sangat terbuka. Sekarang
ini terdapat banyak bank yang beroperasi di Kota Tasikmalaya baik bank umum
maupun Bank Perkreditan Masyarakat (BPR) syari’ah maupun konvensional
mengambil jalan pintas dalam memenangkan persaingan. Demi menjaga
perkembangan usahanya di dalam persaingan yang semakin ketat serta
menanggapi akan kebutuhan masyarakat, maka pihak manajemen Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) harus memperhatikan tingkat kesehatannya yang
meliputi lima aspek, yaitu capital, Asset, Management, Earnings, dan Liquidity.
Selain itu BPR juga harus lebih meningkatkan skill atau keahlian sumber daya
manusianya serta meningkatkan pengawasan terhadap kinerja operasional dan
memperbaharui inventaris kantor yang sudh tidak layak pakai sehingga dapat
meningkatkan kinerja operasional karyawan.
Pada analisis CAMEL tersebut, ada criteria yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia yaitu tentang seberapa besar persentase kinerja keuangan yang
memenuhi persyaratan bank tersebut untuk dinyatakan sehat, serta tidak
membahayakan merugikan pihak – pihak yang berkepentingan.
CAMEL merupakan faktor yang sangat menentukan predikat kesehatan suatu
bank. Aspek tersebut satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan. Penilaian kesehatan bank meliputi 4 kriteria yaitu nilai kredit 81 s/d
100 (sehat), nilai kredit 66 s/d 81 (cukup sehat), nilai kredit 51 s/d 66 (kurang
sehat), dan nilai kredit 0 s/d 51 (tidak sehat)
Laporan keuangan merupakan instrument yang tepat untuk dijadikan bahan
analisis knerja keuangan dari tahun ketahun berikutnya. Karena di dalam laporan
keuangan terdapat informasi penting seperti sumber daya perusahaan, kewajiban
4
laporan keuangan akan dapat diketahui keadaan keuangan perusahaan juga
perkembangan keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian
lebih lanjut temuan – temuan empiris mengenai rasio keuangan. Hasil dari rasio
keuangan digunakan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan bank dalam suatu
periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Dari hasil penilaian
tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi hal – hal yang perlu dilakukan oleh
manajemen untuk mengambil kebijakan guna mencapai tujuan perusahaan.
PT. BPR Syari’ah Alwadiah merupakan alat kelengkapan otonomi daerah di
bidang keuangan dan menjalani usahanya sebagai Bank Perkreditan Rakyat sesuai
dengan ketentuan perbankan yang berlaku. PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah yang
merupakan perusahaan yang dimiliki oleh kota Tasikmalaya, keberadaannya
diharapkan menjadi lembaga keuangan bank yang dapat berperan dalam usaha
pemerataan kesejahteraan masyarakat kecil dan menengah. Banyaknya lembaga
keuangan yang menawarkan berbagai kemudahan mengakibatkan kesulitan bagi
nasabah untuk menentukan pilihan investasinya pada bank yang sehat. Oleh
karena itu tingkat kinerja keuangan BPR sangat penting untuk menarik nasabah
serta mengatasi persaingan yang semakin ketat. Untuk mengetahui keberhasilan
BPR perlu diadakannya penilaian terhadap tingkat kesehatan atau kinerja
keuangan BPR secara menyeluruh. Untuk mengetahui kondisi keuangan bank di
PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah dipergunakan suatu analisis laporan keuangan yang
dimaksudkan untuk menyajikan indiator – indikator yang penting dari keadaan
yang ada sebagai alat untuk pengambilan keputusan manajemen agar mencapai
Analisis penilaian kinerja keuangan bank memberi informasi tentang
penggunaan aktiva dalam operasi perusahaan. Hasil penilaian diharapkan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hasil yang telah dicapai
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan.
Table 1.1 Ikhtisar Keuangan
PT. BPR Syariah Alwadiah Tasikmalaya 31 Desember 2010 – 2012
(dalam rupiah)
Periode Pembiayaan
2010 13.267.693.204
2011 10.217.371.335
2012 12.086.346.505
Sumber : Laporan Keuangan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah
Dari data diatas terlihat bahwa pembiayaan/modal kredit mengalami
penurunan yang cukup tinggi dari tahun 2010 ke 2011. Penurunan yang terjadi di
tahun 2011 ini disebabkan karena penurunan pemasukan dana kredit, yang
bersumber dari dana pihak ketiga, dan sesuai dengan kinerja BPR, memberikan
pembiayaan atau perkreditan dengan kenaikan suku bunga yang drastis. Untuk
tahun 2012 pembiayaan/modal kredit mengalami kenaikan lagi dikarenakan
adanya penurunan suku bunga.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk membahas
masalah tersebut dan menyusunnya dalam bentuk tugas akhir yang berjudul
“ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE
CAMEL PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI’AH
6
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan mengidentifikasi masalah
yang akan dibahas diantaranya :
1. Kinerja laporan keuangan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya dengan
metode CAMEL
2. Tingkat kesehatan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya tahun 2010 –
2012
1.2.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya
sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja keuangan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya
dengan metode CAMEL ?
2. Bagaimana tingkat kesehatan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya
tahun 2010 - 2012 ?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari, mengumpulkan data –
data dan mendapatkan informasi sebagai bahan dalam penelitian yang berkenaan
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui kinerja laporan keuangan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah
Tasikmalaya dengan menggunakan metode CAMEL
2. Mengetahui Tingkat kesehatan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya
pada tahun 2010 - 2012.
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Kegunaan Praktis
a. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pihak perusahaan
mengenai kinerja keuangan yang akan berguna dalam pengambilan keputusan
terhadap pelaksanaan kegiatan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya masa
mendatang.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan serta
pengalaman yang berharga dalam mempelajari, memahami, dan
mengimplementasikan ilmu keuangan yang khususnya berkaitan dengan kinerja
8
b. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, menambah wawasan
dan pengetahuan bagi masyarakat umum yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut.
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya
yang berkantor pusat di Jl. R Ardiwinangun Ruko 1 No 10/26 Pasar Induk kota
Tasikmalaya.
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Bulan / Tahun
Februari Maret April Mei Juni Juli
2013 2013 2013 2013 2013 2013
1 Pengajuan
Surat Penelitian 2 Pengajuan
Proposal 3 Pengumpulan
Data 4 Pengolahan
Dan Analisis 5 Penulisan Dan
Bimbingan 6 Sidang Tugas
9
2.1Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah proses umum yang dilakukan peneliti dalam upaya
menemukan teori. Tujuan utama kajian pustaka untuk membantu peneliti
mengembangkan pengertian serta wawasan yang mendalam tentang hal – hal yang
telah dikerjakan serta kecendrungan – kecendrungan yang terjadi.
2.1.1 Bank
Menurut Undang – Undang RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan
pasal 1, yang dimaksud bank adalah :
“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
Beberapa ahli memberikan definisi bank antara lain Croose dan Hempel
yang dialih bahasakan oleh Dahlan Siamat (1993:12)
“Bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber – sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik bank”
2.1.1.1Pengertian Lembaga Perbankan Syariah
Bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
pembiayaan dan jasa – jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam
10
Menurut Syahri Sabirin (2002:12) Bank Syariah didefinisikan sebagai
berikut :
“Bank syariah adalah suatu bank yang memberikan pelayanan jasa perbankan kepada sebagian masyarakat Indonesia yang tidak dapat dilayani oleh perbankan yang sudah ada karena perbankan tersebut menggunakan system bunga”
Dari pengertian diatas dpat disimpulkan bahwa bank syariah adalah suatu
bank yang melayani masyarakat yang mempunyai keyakinan bahwa kegiatan
perbankan yang menggunakan system bunga tidak sejalan dengan prinsip syariah.
Hal ini diperkuat dengan regulasi mengenai Bank Syariah tertuang dalam
UU No. 21 tahun 2008 tentang perbanan Syariah
“Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah”
2.1.1.2Pengertian Kinerja Laporan Keuangan
Pengertian kinerja keuangan menurut Irhan fahmi (2011) kinerja keuangan
adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan – aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar. Kinerja keuangan merupakan suatu gambaran tentang
kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat – alat analisis
keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan
suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal
ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para
penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
2.1.1.3Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktiva suatu
perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan daya atau aktivitas
perusahaan tersebut (Munawir).
Menurut penggunaannya, laporan keuangan bank dibedakan menjadi tiga
yaitu laporan keuangan untuk masyarakat, laporan keuangan untuk keperluan
manajemen bank, dan laporan keuangan untuk keperluan pengawasan Bank
Indonesia. Untuk kepentingan masyarakat, laporan keuangan bank harus
mengikuti pedoman dalam Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK No.
31 Revisi 2000) tentang akuntansi perbankan. Dalam PSAK tersebut laporan
keuangan untuk masyarakat terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Untuk kepentingan
pengawasan Bank Indonesia, jenis dan cara penyajian laporan keuangan bank
harus disajikan sesuai ketentuan tentang pelaporan bank umum yang telah
ditetapkan Bank Indonesia. Sedangkan untuk keperluan manajemen, laporan
keuangan bank disusun sesuai dengan kepentingan internal perusahaan (Indra
12
Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan atau
dikenal dengan neraca adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur
yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan
berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Format laporan keuangan bank syari’ah terdiri dari :
1. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi
keuangan perusahan pada satu waktu tertentu laporan ini berisi informasi
keuangan yang terdiri dari aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat dan ekuitas.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan kinerja
perusahaan yang meliputi pendapatan dan beban pada suatu rentang waktu
tertentu. Pendapatan dan beban yang timbul pada operasi utama dan operasi lain
bank. beban yang disajikan adalah berkaitan dengan kegiatan untuk mendapatkan
pendapatan.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan perubahan
ekuitas bank, peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama
periode. Laporan ini juga harus menggambarkan sumber – sumber dana yang
dapat menjadi komponen modal bank serta perubahannya baik berdasarkan modal
inti maupun modal pelengkap. Sumber dana inti dapat berasal dari modal setor,
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai
aktiva operasi, invetasi dan pendanaan suatu bank untuk suatu periode waktu
tertentu baik berupa kas dan setara kas. Laporan ini berguna untuk pemakai
laporan keuangan dalam mengevaluasi perubahan aktiva perusahaan, struktur
keuangan dan memprediksi kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan di
masa yang akan datang.
2.1.1.4Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
Tujuan umum laporan keuangan yang diatur dalam PAI yaitu :
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercayai mengenai aktiva
dan kewajiban serta ekuitas suatu bank.
2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu bank yang timbul dari
kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pengguna laporan di
14
4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva
dan kewajiban suatu bank seperti informasi mengenai aktivitas pembayaran
dan investasi.
5. Memberikan informasi tentang sejauh mana pengungkapan informasi lain
yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pengguna laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut bank.
2.1.1.5Fungsi Laporan Keuangan
Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai
alat penguji dan pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan
tidak hanya sebagai alat penguji tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan
atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana dengan hasil analisis laporan
keuangan, pihak – pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan.
Laporan keuangan suatu perusahaan dapat memberikan suatu informasi
yang bermanfaat bagi pemakainya. Jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan
PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia) adalah sebagai berikut:
1. Relevan
Pengukuran relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan
penggunaannya. Oleh karena dalam mempertimbangkan relevansi suatu
informasi hendaknya perhatian difokuskan pada kebutuhan umum pemakai
2. Dapat dimengerti
Bentuk laporan keuangan dan istilah yang dipakai hendaknya disesuaikan
dengan batas pengertian pemakai informasi juga diharapkan mempunyai
dasar pengertian mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi
dan istilah yang digunakan dalam laporan keuangan.
3. Objektif
Laporan keuangan harus disusun se-obyek mungkin, dapat diuji
kebenarannya oleh para pengukur yang independen dan menggunakan
metode pengukuran yang sama.
4. Netral
Laporan keuangan hendaknya disusun untuk kebutuhan umum pemakai dan
bukan kebutuhan pihak tertentu saja.
5. Tepat Waktu
Laporan keuangan harus disampaikan secara sendiri mungkin agar dapat
digunakan sebagai dasar untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi
dan untuk menghindari tertunda pengambilan keputusan bagi pemakai.
6. Dapat Dibandingkan
Laporan keuangan yang disajikan harus dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya. Prinsip konsisten (penggunaan model)
akuntansi hendaknya selalu dipatuhi dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, jika
terjadi perubahan metode hendaknya diberikan penjelasan metode yang
16
7. Lengkap
Laporan keuangan hendaknya disajikan secara lengkap meliputi semua data
akuntansi yang memenuhi sekurang – kurangnya enam persyaratan tersebut.
2.1.2 Analisis CAMEL
Menurut Susilo dkk (2000 : 22 – 23), kesehatan suatu bank dapat diartikan
sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan
secara normal dan maupun untuk memenuhi semua kewajibannya dengan baik
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Menurut Kasmir (2002), penilaian yang dilakukan oleh Bank Indonesia
meliputi berbagai aspek, yaitu :
1. Permodalan (Capital)
Adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal
minimum bank. penilaian tersebut berdasarkan CAR (Capital Adequacy
Ratio) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Perbandingan rasio
tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(ATMR) dan sesuai dengan ketentuan pemeritah CAR tahun 1999 minimum
harus 8%.
Modal disini terdiri dari modal inti dan modal pelengkap dengan
memperhitungkan penyertaan yang dilakukan bank sebagai pengurang.
Sedangkan dalam ATMR aktiva yang dimaksud adalah aktiva keseluruhan
yang meliputi aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang
masih bersifat kontijensi atau komitmen yang disediakan oleh bank bagi
pihak ketiga.
Dan rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
CAR = 100%
2. Kualitas Aset (Asset Quality)
Adalah menilai jenis – jenis asset yang dimiliki oleh bank. Penilaian asset
harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan
membandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva
produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap
aktiva produktif diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang
telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.
Rasio yang digunakan untuk menilai kelangsungan usaha sebuah bank atau
penilaian pada aspek asset ini dapat menggunakan perhitungan pada rasio
KAP dan perhitungannya sebagai berikut :
KAP = . . 100%
3. Manajemen (Management)
Dalam mengelola kegiatan bank sehari – hari juga harus dinilai kualitas
manajemennya. Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya
dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dilihat dari pendidikan serta
pengalaman para karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi,
18
aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas.
Penilaian didasarkan pada 100 pertanyaan yang disusun dan diajukan oleh BI.
4. Rentabilitas (Earnings)
Merupakan kemampuan bank dalam meningkatkan labanya, apakah setiap
periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan. Bank yang sehat yang diukur secara
rentabilitas yang terus meningkat.
Penilaian juga dilakukan dengan :
a. Rasio laba terhadap total asset (ROA)
ROA =" # $#$ % & 100%
b. Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO)
BO/PO = ) *+$
$ + *+$ 100%
5. Likuiditas (Liquidity)
Sebuah bank dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat
membayar semua hutang – hutangnya, terutama simpanan tabungan, giro, dan
deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan
kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara
jumlah aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar.
Yang dianalisis dalam raso ini adalah :
b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti : KLBI, giro,
tabungan, deposito, dan lain – lain.
Tujuannya untuk mengetahui bank dalam menyelesaikan kewajiban jangka
pendek. Dihitung dengan dua komponen, yaitu :
1. Cash Ratio dihitung dari perbandingan aktiva asset yang mudah diluangkan
dengan utang jangka pendek.
Cash Ratio = "
" 100%
2. LDR dihitung dari perbandingan antara seluruh dana yang berhasil dihimpun
ditambah modal sendiri
LDR =4 % ℎ 6 $ 7 #$
4 % ℎ 7 ℎ 6$ 100%
Menurut Martono, 2002, adapun cara menilai kesehatan bank dengan
menggunakan metode CAMEL yang dapat dilihat pada table di bawah ini :
Table 2.1
Penilaian Kesehatan Bank dengan Metode CAMEL
Uraian Yang Dinilai Rasio Nilai Kredit Bobot
Capital Kecukupan Modal CAR 0% Max 100 25 %
20
2.1.3 Keterkaitan Variabel dengan Model Pendekatan
Table 2.2
Berdasarkan analisis data dan
pembahasan mengenai analisis
laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan pada PD BPR Bank Bantul periode 2009 – 2011, maka dapat disimpulkan tingkat kesehatan bank pada PD. BPR
bantul periode 2009 – 2011
berdaarkan nilai kredit CAMEL mengalami perubahan. Meskipun demikian perubahan yang terjadi pada tahun 2009 – 2011 tidak terlalu
signifikan sehingga masih
menempatkan tingkat kesehatan PD. BPR antul dalam predikat sehat. 2. Melissa
Berdasarkan analisis metode
CAMEL, PT Bank Sulselbar
tergolong perusahaan perbankan
PT Bank Sulselbar memiliki kinerja yang baik dalam pengelolaan segala sumber daya yang dimilikinya bila
Hasil dari peneitian ini menyatakan penilaian tingkat kesehatan bank
berdasarkan metode CAMEL
efekktif.
2.2Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah uraian tentang bagaimana peneliti mengalirkan
jalan pikiran secara logis dalam rangka memecahkan masalah yang telah
dirumuskan.
Dalam kerangka pemikiran diuraikan pola pikir peneliti, dalil – dalil ,
kaidah – kadiah , dan ketentuan – ketentuan dari kepustakaan, dan generalisasi
dari hasil penelitian terdahulu, kemudian tarik benang merahnya menurut jalan
pikir peneliti, sehingga membentuk model atau alur berpikir. Sebaiknya, dalam
kerangka pemikiran ini ada suatu grand theory yang membantu menjawab
permasalahan. Sumber bacaan dan hasil penelitian yang dipilih harus yang
mutakhir dan relevan.
PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya adalah salah satu bank
pemerintah. Laporan keuangan perusahan digunakan untuk menilai kinerja
22
kinerja kesehatan bank agar bank tersebut dapat berjalan dan berfungsi sebagai
mana mestinya.
Berikut ini akan dikemukakan gambar kerangka pemikiran :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Laporan Keuangan
Analisis CAMEL
Capital Asset Management Earnings Liquidity
23 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian menurut Husen Umar dalam Umi Narimawati
(2010:29) :
“Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang yang
menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga
ditambahkan hal – hal lain jika dianggap perlu”
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian
digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan tertentu. Objek
penelitian ini adalah Laporan keuangan. Dalam penelitian ini penulis akan
mengumpulkan data yang bersangkutan, kemudian di analisis mengenai laporan
keuangan pada PT. BPR Syariah Alwadi’ah Tasikmalaya. Penulis mendapatkan
laporan keuangan selama tiga tahun periode yaitu 2010 – 2012.
3.2Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiono (2007:4) adalah sebagai berikut:
“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan., dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat
24
karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor – faktor yang berhubungan
dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data
yang diperoleh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu
penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya
penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekan analisisnya pada data.
3.2.1 Desain Penelitian
Untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian maka diperlukan
suatu desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dangkal
dalamnya penelitian yang dikerjakan. Desain penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian Moh Nazir dalam
Narimawatu Umi (2010:30). Langkah – langkah desain penelitian menurut Umi
Narimawati adalah :
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian,
selanjutnya menetapkan judul penelitian;
2. Mengidentifikasi masalah yang terjadi;
3. Menetapkan rumusan masalah;
4. Menetapkan tujuan penelitian;
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang
digunakan;
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan
8. Melakukan analisis data;
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Dan penelitian ini pada dasarnya adalah ingin menguji seberapa besar
Analisis Kinerja Laporan Keuangan Dengan Metode CAMEL Pada PT. BPR
Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel menurut Nur Indriantoro dalam Umi Narimawati
(2010:31) adalah sebagai berikut :
“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct. Sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replika pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkn cara pengukuran construct yang lebih baik”.
Variabel – variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah Independen
(X). Variabel independen adalah variabel yang tidak terikat oleh faktor – faktor
lain, tetapi mempunyai pengaruh terhadap variabel lain. Variabel independen pada
penelitian ini adalah Laporan Keuangan (Variabel X).
Adapun tabel operasionalisasi sesuai dengan variabel tersebut adalah :
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Sumber
26
pihak – pihak yang berkepentingan dengan daya atau aktivitas
perusahaan tersebut.
Munawir,(2007:2).
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder. Menurut Sugyono dalam Umi Narimawati (2010:37) sumber data sekunder adalah :
“Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak yang lain, yaitu informasi mengenai data –data terkait dengan yang baik”
3.2.3.2Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi
dan sampel.
1. Populasi
Menurut Umi Narimawati (2008:37) populasi adalah
“Objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi
yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini
adalah Laporan Keuangan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya 1995
2. Sampel
Menurut Umi Narimawati, (2010:38) sampel adalah :
“Sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan
dalam penelitian.”
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah
CAMEL yaitu yang terdiri dari Capital, Asset, Management, Earnings, dan
Liquidity pada PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya periode 2010 -
2012.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (Field Research) yang dilakukan dengan cara mengadakan
peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data
primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui teknik-teknik sebagai
berikut :
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data
yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang
berhubungan dengan variabel penelitian. Hasil dari observasi dapat
dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil keputusan.
Sedangkan data sekunder didapat melalui teknik-teknik sebagai berikut :
a. Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang
28
dari media internet serta buku-buku dari perpustakaan guna mendapatkan
informasi yang mendetail.
3.2.5 Rancangan Analisis
Rancangan analisis menurut Umi Narimawati (2010:41) adalah :
“Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedlam unit – unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.
Dalam menganalisis data penulis menggunakan analisis deskriptif. Data
analisis diperoleh dan dianalisis dengan dasar teori yang ada sekarang dan
memberikan gambaran yang cukup jelas tentang analisis kinerja laporan keuangan
dengan metode CAMEL dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Langkah pertama penulis mengumpulkan data berupa laporan keuangan PT.
BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya selama tiga tahun yaitu 2010 – 2012.
2. Kemudian, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, dengan terlebih
dahulu mengamati perkembangan Laporan keuangan yag terdiri dari faktor –
faktor (Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity).
3. Mengumpulkan data dan informasi lainnya melalui teknik pengumpulan data
wawancara.
4. Membuat hasil penelitian serta pembahasannya agar mendapatkan hasil
penelitian penulis menganalisis kinerja laporan keuangan.
5. Terakhir menarik kesimpulan kinerja laporan keuangan dilihat dari faktor
78
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. BPR
Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kinerja laporan keuangan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya dengan
metode CAMEL pada setiap aspek adalah sebagai berikut :
• Capital Adequacy Ratio
Berdasarkan Capital Adequacy Ratio (CAR), selama tahun 2010 hingga
2012, PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya memiliki modal yang
cukup untuk menutup segala risiko yang mungkin timbul dari penanaman
dana dalam aktiva-aktiva produktif yang mengandung risiko serta untuk
membiayai penanaman dalam aktiva tetap dan inventaris. Hal ini
dibuktikan dengan nilai rasio CAR selama tahun 2010 - 2011 yang dicapai
melebihi dari 8%, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
• Asset Quality
Berdasarkan rasio kualitas aktiva produktif (KAP), selama tahun 2010
sampai dengan tahun 2012, PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya
memiliki kualitas aset yang baik yang sehubungan dengan risiko kredit
yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan aktiva produktif yang
79
maka diusahakan untuk melakukan pembenahan kredit sesuai perjanjian
yang dicantumkan dalam akad kredit, sedangkan untuk pemberian kredit
baru diupayakan untuk dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini
dibuktikan dengan nilai rasio KAP selama tahun 2008 sampai tahun 2010
yang dicapai tidak melebihi 15,5%, sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
• Management Quality
Berdasarkan management yang dilaksanakan pada PT. BPR Syari’ah
Alwadi’ah Tasikmalaya selama tahun 2010 hingga tahun 2012, memiliki
tingkat efektifitas yang cukup baik yang terkait dengan hasil akhir dari
berbagai kebijaksanaan dan keputusan yang telah dilaksanakan oleh
perusahaan selama tahun 2010 hingga 2012.
• Earnings
Berdasarkan rasio Return On Asset (ROA), selama tahun 2010 sampai
dengan 2011, PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya memiliki kualitas
manajemen yang baik dalam menggunakan aset yang dimiliki dalam
memperoleh keuntungan. Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio ROA
selama tahun 2010 hingga 2012 yang dicapai melebihi 1%, sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Sedangkan berdasarkan rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO), selama tahun 2010 sampai tahun 2012, PT. BPR
Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya memiliki kualitas manajemen yang baik
operasionalnya. Hal ini dibuktikan dengan nilai rasio BOPO selama tahun
2010 hingga tahun 2012 yang dicapai tidak melebihi 100%, sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
• Liquidity
Berdasarkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), selama tahun 2010
sampai dengan tahun 2012, PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya
memiliki kualitas yang baik dalam membayar semua utang-utangnya,
terutama simpanan, giro, dan deposito pada saat ditagih, dan dapat
memenuhi semua permohonan kredit yang layak disetujui. Hal ini
dibuktikan dengan nilai rasio LDR selama tahun 2010 hingga tahun 2012
yang dicapai tidak melebihi 115%, sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Tingkat kesehatan PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya tahun 2010 –
2012
Hasil penilaian kesehatan keuangan dengan rasio CAMEL khususnya dalam
tahun 2010 s/d tahun 2012, nampak bahwa hasil perhitungan kesehatan keuangan
untuk 3 tahun terakhir (tahun 2010 s/d tahun 2012) pada PT. BPR Syariah
Alwadi’ah Tasikmalaya berada pada predikat sehat.
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis berdasarkan kesimpulan diatas
diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi PT. BPR Syari’ah
81
1. Disarankan kepada manajemen PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya,
melakukan kinerja keuangan dengan menggunakan CAMEL secara periodik,
hal ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kinerja keuangan di masa
yang akan datang.
2. Disarankan kepada manajemen PT. BPR Syari’ah Alwadi’ah Tasikmalaya,
untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat khususnya dalam hal
pemberian kredit, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengurangi tingkat kredit
Nama : Gina Maryam
Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 3 Maret 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Jl. Maleber Utara No.142 Bandung 40184
II. Pendidikan Formal
1. Taman Kanak-kanak Yayasan Keluarga Sejahtera Tahun 1997-1998
2. Sekolah Dasar Negeri IPOR Tasikmalaya Tahun 1998-2004
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Tasikmalaya Tahun 2004-2007
4. Sekolah Menengah Kejuruan 1 Tasikmalaya Tahun 2007-2010
5. Terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Fakultas
Ekonomi Program Diploma III (D3) Program Studi Keuangan dan
Perbankan Tahun 2010.
Bandung, Juli 2013 Yang bersangkutan,