• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inter – Relasi Keluaran Model NWP untuk Potensi Prakiraan Cuaca Jangka Pendek Tiga Wilayah Tipe Hujan di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Inter – Relasi Keluaran Model NWP untuk Potensi Prakiraan Cuaca Jangka Pendek Tiga Wilayah Tipe Hujan di Indonesia."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Devita Ristanti
  • Pengajar:
    • Ahmad Bey
    • Kukuh Ribudiyanto
  • Sekolah: Institut Pertanian Bogor
  • Mata Pelajaran: Geofisika dan Meteorologi
  • Topik: Inter-Relasi Keluaran Model NWP untuk Potensi Prakiraan Cuaca Jangka Pendek Tiga Wilayah Tipe Hujan di Indonesia
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 2009
  • Kota: Bogor

I. PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan ini menetapkan konteks penelitian dengan menjelaskan pentingnya prakiraan cuaca jangka pendek di Indonesia, khususnya mengingat kompleksitas sistem cuaca di negara kepulauan ini. Skripsi ini mengidentifikasi keterbatasan model NWP yang ada dalam mensimulasikan sistem cuaca mesoskala, yang menjadi landasan utama penelitian ini. Ditegaskan pula tujuan penelitian, yaitu mempelajari teknik prediksi cuaca jangka pendek dan melakukan analisis statistik untuk meningkatkan akurasi prediksi menggunakan data output model NWP. Bagian ini memberikan gambaran umum tentang permasalahan yang dikaji dan pentingnya penelitian dalam konteks pengembangan kemampuan prakiraan cuaca di Indonesia. Ini relevan dengan tujuan pembelajaran mahasiswa untuk memahami pentingnya riset terapan dalam memecahkan masalah nyata.

1.1. Latar Belakang

Sub-bab ini membahas tentang pentingnya prakiraan cuaca akurat bagi kehidupan manusia dan perkembangan teknologi prediksi cuaca, mulai dari metode manual hingga penggunaan model NWP. Dikupas keterbatasan model NWP dalam mensimulasikan sistem cuaca mesoskala di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan kondisi lokal yang unik dan kompleks. Permasalahan ini mendorong perlunya penelitian untuk meningkatkan akurasi prakiraan cuaca di Indonesia. Pembahasan ini relevan dengan tujuan pembelajaran mahasiswa untuk memahami sejarah dan perkembangan ilmu meteorologi serta keterbatasan model yang ada.

1.2. Tujuan

Sub-bab ini secara jelas menyatakan tujuan penelitian. Tujuan utama penelitian adalah mempelajari teknik prediksi cuaca jangka pendek dan menerapkan analisis statistik untuk memanfaatkan data output model NWP demi peningkatan akurasi prediksi. Tujuan ini terbagi menjadi dua bagian yang spesifik: mempelajari teknik prediksi dan mengembangkan analisis statistik. Tujuan-tujuan ini bersifat operasional dan terukur, memungkinkan mahasiswa untuk memahami bagaimana merumuskan tujuan penelitian yang efektif dan terarah. Hal ini relevan dengan tujuan pembelajaran untuk merancang penelitian yang terstruktur dan terukur.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini memberikan landasan teoritis penelitian dengan membahas berbagai tipe prediksi cuaca berdasarkan jangka waktu, proses prediksi cuaca numerik, model NWP, koreksi prediksi cuaca, dan pola curah hujan di Indonesia. Pembahasan mencakup sejarah, klasifikasi, dan persamaan model NWP, serta metode koreksi seperti Perfect Prog Method (PPM) dan Model Output Statistics (MOS). Deskripsi tiga pola curah hujan di Indonesia (monsun, ekuator, dan lokal) dan karakteristik lokasi pengamatan (Padang, Jakarta, dan Ambon) juga disertakan. Bagian ini penting untuk memahami kerangka berpikir dan metodologi penelitian. Relevansi pedagogisnya adalah untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa tentang teori dan konsep yang mendasari penelitian.

2.1. Tipe – tipe Prediksi Cuaca

Sub-bab ini mengklasifikasikan tipe-tipe prediksi cuaca berdasarkan jangka waktu, mulai dari nowcast hingga long-range forecast. Penjelasan masing-masing tipe disertai dengan metode prediksi yang umum digunakan. Pembahasan ini memberikan gambaran tentang berbagai pendekatan dalam prediksi cuaca dan kompleksitasnya, sesuai dengan skala waktu prediksi. Hal ini relevan dengan tujuan pembelajaran mahasiswa untuk memahami variasi metode dan kompleksitas prediksi cuaca sesuai jangka waktu.

2.2. Proses Prediksi Cuaca Numerik

Sub-bab ini menjelaskan proses prediksi cuaca numerik secara bertahap, meliputi pre-processing, prediksi terkomputerisasi, dan post-processing. Penjelasan ini membantu mahasiswa memahami alur kerja prediksi cuaca dan peranan komputer dalam proses tersebut. Pembahasan tentang initial value problem dan pentingnya observasi akurat juga disertakan. Ini relevan dengan tujuan pembelajaran untuk memahami langkah-langkah dan prinsip dasar prediksi cuaca numerik.

2.3. Model Numerical Weather Prediction (NWP)

Sub-bab ini membahas secara rinci tentang model NWP, termasuk sejarah perkembangannya, klasifikasi berdasarkan skala sistem atmosfer dan metode numerik, serta persamaan-persamaan yang digunakan. Penjelasan komprehensif ini memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa untuk memahami konsep dasar model NWP dan kompleksitasnya. Relevansi pedagogisnya adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang model prediksi cuaca yang canggih.

2.4. Koreksi Prediksi Cuaca

Sub-bab ini membahas teknik statistik untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca, khususnya Perfect Prog Method (PPM) dan Model Output Statistics (MOS). Kedua metode ini dijelaskan dengan kelebihan dan kekurangannya. Mahasiswa diajak untuk memahami bagaimana metode statistik dapat memperbaiki hasil prediksi model NWP. Ini sangat relevan dengan tujuan pembelajaran tentang penerapan metode statistik dalam analisis data meteorologi.

2.5. Pola Curah Hujan di Indonesia

Sub-bab ini menjelaskan tiga pola curah hujan di Indonesia (monsun, ekuator, dan lokal) serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pembahasan ini memberikan konteks geografis dan klimatologis Indonesia, penting untuk memahami kompleksitas sistem cuaca di negara ini. Relevansi pedagogisnya adalah untuk memahami variasi iklim dan pola curah hujan di Indonesia.

2.6. Karakteristik Lokasi Pengamatan

Sub-bab ini menjelaskan karakteristik geografis dan klimatologis dari tiga lokasi pengamatan: Padang, Jakarta, dan Ambon. Deskripsi ini memberikan konteks spesifik untuk analisis data dan interpretasi hasil penelitian. Pembahasan ini relevan dengan tujuan pembelajaran mahasiswa untuk memahami karakteristik lokasi dan pengaruhnya terhadap pola cuaca.

III. BAHAN DAN METODE

Bagian ini menjelaskan metodologi penelitian secara detail, mencakup waktu dan tempat penelitian, data yang digunakan, dan metode analisis yang diterapkan. Deskripsi mengenai karakteristik output model NWP dan proses post-processing sangat penting untuk memahami langkah-langkah penelitian. Penjelasan yang jelas dan sistematis memastikan bahwa penelitian dapat direplikasi dan divalidasi. Relevansi pedagogisnya adalah untuk mengajarkan mahasiswa cara menyusun metodologi penelitian yang tepat dan terstruktur.

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Sub-bab ini menjelaskan jangka waktu dan lokasi penelitian. Informasi ini penting untuk memberikan konteks temporal dan spasial penelitian. Kejelasan sub-bab ini memungkinkan pembaca untuk memahami ruang lingkup penelitian. Relevansi pedagogisnya adalah untuk memahami cara menentukan rentang waktu dan lokasi penelitian yang tepat.

3.2. Data dan Peralatan

Sub-bab ini menjelaskan jenis data yang digunakan dalam penelitian, seperti data output model NWP dan data observasi lapangan. Deskripsi tentang peralatan yang digunakan juga perlu disertakan. Kejelasan sub-bab ini memastikan bahwa penelitian dapat direplikasi. Relevansi pedagogisnya adalah untuk memahami cara memilih data dan peralatan yang tepat untuk penelitian.

3.3. Metode Penelitian

Sub-bab ini menjelaskan metode analisis data yang digunakan, meliputi langkah-langkah analisis statistik untuk mengkaji korelasi antara data output model NWP dan data observasi. Deskripsi rinci tentang metode yang digunakan sangat penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil penelitian. Relevansi pedagogisnya adalah untuk memahami dan mengaplikasikan berbagai metode analisis statistik dalam penelitian kuantitatif.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyajikan hasil penelitian dan interpretasinya. Hasil penelitian meliputi analisis statistik yang dilakukan untuk mengkaji potensi pemanfaatan output model NWP untuk prakiraan cuaca jangka pendek di tiga wilayah tipe hujan di Indonesia. Pembahasan hasil didasarkan pada data dan analisis yang telah dilakukan. Diskusi tentang faktor koreksi dan pengaruhnya terhadap akurasi prediksi juga sangat penting. Relevansi pedagogisnya adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menyajikan dan menginterpretasi hasil penelitian secara kritis dan analitis.

4.1. Numerical Weather Prediction (NWP)

Sub-bab ini menyajikan hasil analisis model NWP. Pembahasan meliputi interpretasi parameter-parameter cuaca yang dihasilkan oleh model NWP dan bagaimana parameter tersebut digunakan dalam prediksi cuaca jangka pendek. Analisa ini akan membahas kekuatan dan kelemahan model NWP dalam memprediksi kondisi cuaca di Indonesia. Relevansi pedagogisnya adalah untuk memahami detail hasil dan interpretasi data model NWP.

4.2. Potensi Pemanfaatan Output Model NWP Studi Kasus Kota Padang, Jakarta dan Ambon

Sub-bab ini menyajikan analisis komparatif potensi pemanfaatan output model NWP untuk tiga lokasi studi kasus: Padang, Jakarta, dan Ambon. Perbandingan ini menunjukkan perbedaan hasil prediksi dan ketepatannya di lokasi yang berbeda dan tipe curah hujan yang berbeda. Pembahasan tentang faktor koreksi dan pengaruhnya terhadap akurasi prediksi di masing-masing lokasi juga penting. Relevansi pedagogisnya adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan membandingkan data dari berbagai lokasi dan kondisi.

V. PENUTUP

Bagian ini menyimpulkan temuan utama penelitian dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan harus mencerminkan jawaban atas pertanyaan penelitian yang diajukan di bagian pendahuluan. Saran yang diberikan dapat berupa rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut atau aplikasi praktis dari temuan penelitian. Relevansi pedagogisnya adalah untuk melatih mahasiswa dalam menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan rekomendasi yang bermakna.

5.1. Kesimpulan

Sub-bab ini merangkum temuan utama penelitian, menjelaskan kesimpulan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan penelitian dan konsisten dengan hasil dan pembahasan yang telah disajikan. Relevansi pedagogisnya adalah untuk melatih mahasiswa merumuskan kesimpulan yang ringkas, padat, dan jelas.

5.2. Saran

Sub-bab ini memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut atau aplikasi praktis dari temuan penelitian. Saran dapat berupa rekomendasi untuk meningkatkan metodologi penelitian atau pengembangan aplikasi praktis dari hasil penelitian. Relevansi pedagogisnya adalah untuk melatih mahasiswa memberikan saran yang konstruktif dan bermanfaat.

Gambar

Gambar 1. Peta sebaran pola curah hujan Indonesia (Kadarsah 2007)
Gambar 2 Geometri pergerakan bumi
Gambar 4. Peta Kota Jakarta (Dimas 2009)
Gambar 5 Peta Kepulauan Maluku
+7

Referensi

Dokumen terkait