• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan bakteri endofit pada pisang untuk mengendalikan penyakit darah (blood disease): isolasi, uji penghambatan in vitro dan in planta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan bakteri endofit pada pisang untuk mengendalikan penyakit darah (blood disease): isolasi, uji penghambatan in vitro dan in planta"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Hasil Penelitian Dosen Muda Tahun 2006

PEMANFAATAN BAKTERI ENDOFIT PADA PISANG UNTUK

MENGENDALIKAN PENYAKIT DARAH (Blood Disease):

Isolasi, Uji Penghambatan

in vitro

dan

in planta

Abdjad Asih Nawangsih1)

Penyakit darah yang disebabkan oleh Blood Disease Bacterium merupakan salah satu penyakit penting pada pisang di Indonesia. Pengendalian

penyakit 1menggunakan varietas tahan sulit dilaksanakan karena patogen

dapat menyerang semua varietas pisang. Sanitasi dan eradikasi telah dilakukan oleh petani tetapi penyakit masih dapat ditemukan di lapangan dengan kejadian penyakit yang tinggi. Aplikasi beberapa bakteri rizosfer gagal mengendalikan penyakit ini di lapangan. Alternatif lain untuk pengendalian penyakit ini adalah penggunaan bakteri endofit yang memiliki relung hidup yang sama dengan patogen. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengisolasi satu atau lebih bakteri endofit dari pisang sebagai calon agens biokontrol, untuk menguji kemampuan penghambatan

agens biokontrol terhadap Blood Disease Bacterium secara in vitro dan

terhadap kejadian penyakit secara in planta. Bakteri endofit diisolasi dari

batang pisang sehat dari pertanaman yang terinfeksi. Isolat-isolat bakteri diuji kemampuan penghambatannya terhadap Blood Disease Bacterium

melalui makanisme antibiosis pada media King’s B agar dan kemampuan

berkompetisi dalam media King’s B cair. Dari penelitian ini diperoleh satu

isolat (CA8) yang menghasilkan zone hambatan dengan diameter mencapai 10 mm dan dua isolat (CA8 dan PK5) yang menghasilkan penekanan terhadap populasi Blood Disease Bacterium relative paling tinggi dibandingkan dengan 13 isolat lainnya. Populasi Blood Disease Bacterium pada penghitungan 24 jam setelah aplikasi isolat CA8 dan PK5

berturut-turut adalah 4 x 106 cfu/ml dan 7 x 106 cfu/ml, sedangkan pada kontrol

(aquadest steril) populasinya mencapai 9 x 1010 cfu/ml. Percobaan pada

tanaman masih berlangsung dan gejala belum muncul setelah aplikasi agensbiokontrol. Berdasarkan karakter fisiologi, isolat CA8 dan PK5

berturut-turut diidentifikasi sebagai genus Bacillus dan Pseudomonas.

Referensi

Dokumen terkait

Makanan yang ideal harus mengandung cukup bahan baku (energi) dan semua zat gizi esensial yakni komponen bahan makanan yang tidak dapat disintetis oleh tubuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan perbedaan hasil belajar siswa dengan pembelajaran yang menggunakan Media Flash dan pembelajaran tanpa

Tempat istirahat ( resting places ) nyamuk Culex sebagai vektor penyakit filariasis Wuchereria bancrofti di Kelurahan Banyurip Kecamatan Pekalongan Selatan Kota

Diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Pelaksanaan proses pembelajaran ekperiential learning berjalan sangat baik, hal ini terlihat dari siswa lebih antusias dalam

PAMASPAR merupakan suatu pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat dalam hal ini khususnya kepala keluarga sebagai perokok aktif yang mempunyai balita. Dimana

Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa belanja aparatur lebih tinggi dibandingkan dengan belanja publik (Roesman dan Dendis 2005). Perkembangan kondisi umum

1) Komitmen yang tinggi akan terbentuk di Unipdu Jombang dan Unsuri Surabaya apabila para pimpinan mampu mendistribusikan kekuasaan sehingga dapat diterima dan dipandang

Dan data yang diambil sebagai pedoman dalam analisa olah gerak kapal General cargo di perairan yang menjadi obyek penelitian menggunakan data gelombang yang telah