• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MITOS ATAU KEPERCAYAAN TENTANG KEMATIAN PADA MASYARAKAT DESA JATIADI KABUPATEN PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MITOS ATAU KEPERCAYAAN TENTANG KEMATIAN PADA MASYARAKAT DESA JATIADI KABUPATEN PROBOLINGGO"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MITOS ATAU KEPERCAYAAN TENTANG KEMATIAN PADA MASYARAKAT DESA JATIADI

KABUPATEN PROBOLINGGO

SKRIPSI

Oleh: Deki Irawan NIM 07340041

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MITOS ATAU KEPERCAYAAN TENTANG KEMATIAN PADA MASYARAKAT DESA JATIADI

KABUPATEN PROBOLINGGO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Oleh: Deki Irawan NIM 07340041

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan dewan Penguji Skripsi

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Diterima untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Tanggal 10-09 -2011

Mengesahkan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan,

Drs. H. Fauzan, M.Pd.

(5)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Deki Irawan

Nim : 07340041

Program Studi : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul “analisis semiotika terhadap mitos atau kepercayaan tentang kematian pada masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo” adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar.

2. Apabila ternyata didalam naskah tugas akhir ini dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 18-08- 2011 Yang Menyatakan,

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Mot t o

“Manusia tak selamanya benar dan tak selamnya salah

Kecuali ia selalu mengoreksi dir i dan membenark an kebenar an orang

lain atas k ebaikan dir i sendiri”.

“Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga dia membedakan yang buruk dari yang baik. Allah memilih siapa yang dia kehendaki di antar a

r osulnya. Kar ena itu, berimanlah kepada Allah dan rosul-rosulnya. Jika kamu beriman dan ber takwa, mak a k amu akan mendapat

pahala yang besar ”. ( Ali Imr an: 17 9)

Persembahan

Kuper sembahkan Tugas Akhir ini unt uk or ang-or ang yang kucint ai dan yang kusayangi...

1. Or ang t ua t er cint a dan t er sayang Bapak Samad Kusumayadi dan I bu Maimunah, yang t elah member i mot ivasi selama ini dengan baik secar a mor il maupun mat er il dan member ikan selur uh kasih sayangnya, ser t a do’a yang t ulus selalu mengalir .

2. Bint i Rahmawat i yang selalu member i mot ivasi, kasih sayangnya kepadaku dan member i dukungan sampai aku menj adi or ang yang ber guna.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “ Analisis Semiotika Terhadap Mitos Atau Kepercayaan Tentang Kematian Pada Masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti sadar bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik bantuan yang berupa moral maupun motifasi yang penulis dapat. Peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan rasa hormat atas segala bimbingan, pengarahan, serta dorongan yang telah diberikan kepada peneliti. Segala kerendahan hati peneliti mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. memberikan bimbingan, penjelasan, masukan, saran dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

(8)

6. Drs. Djoko Asihono, selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis selama perjalanan menempuh studi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membagi ilmu yang sangat bermanfaat dan memberikan sumbangan berupa saran serta materi selama perkuliahan kepada penulis.

8. Seluruh teman-teman tercinta Jurusan Bastra ‘A angkatan 2007, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan motivasi dan membagi kebahagiaan, serta turut andil dan penulisan skripsi ini.

9. Teman-teman di kontrakan Jeje dan Lukman yang telah memberi motivasi dan perhatian dalam mengerjakan skripsi ini.

10. Semua pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu secara tidak langsung membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penulisan selanjutnya, karena tanpa saran dan kritik tidak akan mungkin mencapai kesempurnaan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan yang berarti untuk peneliti sendiri maupun semua pihak yang memerlukan.

Malang, 18-08- 2011 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Penegasan Istilah ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Pengertian semiotika ... 11

2.2 Sistem tanda Verbal dan Tanda Nonverbal ... 18

2.2.1 Tanda Verbal ... 18

2.2.2 Tanda Nonverbal ... 22

2.3 Kepercayaan dan Mitos ... 26

2.3.1 Pengertian kepercayaan ... 26

2.3.2 Pengertian Mitos... 29

(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

4.1 Wujud tanda nonverbal mitos atau kepercayaan tentang kematian pada Masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo ... 46

4.1.1 Setelah meninggal sampai setelah pemakaman... 46

4.1.2 Wujud tanda saat pemberangkatan ke makam... 48

4.1.3 Wujud tanda sesudah pemakaman... 49

4.2 Makna tanda nonverbal pada mitos dan kepercayaan tentang kematian pada Masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo ... 50

BAB V PENUTUP ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 65

Lampiran 1 : Kisi-Kisi Instrument Data, Sumber Data, dan Pengumpulan Data ... 65

Lampiran 2 : Korpus data mitos atau kepercayaan tentang kematian ... 67

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Aminuddin. 2003. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Anonymous. 2011. Pengertian Mitos atau Myte.

http://www.g-excess.com/id/pengertian-mitos-atau-myte.html. (Diakses tanggal 18 Mei

2011).

Anonymous. 2011. Perbedaan ragam bahasa lisan dan bahasa tulis.

http://ithasartika91.blogspot.com/2011/04/perbedaan-ragam-bahasa-lisan-dan-ragam.html

Anonymous. 2011. Pengertian kepercayaan.

http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2184805-pengertian-kepercayaan-trust/. 11

Juli, 2011

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian suatu pengantar. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Barthes, Roland. 2010. Membedah Mitos-mitos Budaya Massa.Yogyakarta: Jalasutra.

Dananjaya, James. 2006. Foklor Indonesia. Jakarta: PT Temprint.

Dananjaya. James. 1994. Folklore Indonesia: Ilmu Gosip, dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Rineka Cipta.

Edwin R, Mc Daniel. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika.

Koentjaraningrat, 1965. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Koentjaraningrat, 1992. Manusi dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Djambatan. Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. PT Gramedia

Pustaka Utama.

(12)

Meleong, lexy. J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Semi, Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosadakarya. Soelaeman, Munandar. 1988. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Rosda offset. Sudjiman panuti dan Zoest van Aart. 1992. Serba-serbi Semiotika. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Suranto, Aw. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wikipedia bahasa Indonesia. 2011. Mitos. http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos.

(Diakses tanggal 18 Mei 2011).

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya merupakan inti dari masyarakat yang mencerminkan identitas yang harus dipertahankan oleh suatu bangsa. Budaya terdapat dalam suatu negara menjadikan kehidupan masyarakat pemiliknya lebih teratur dan berprinsip kuat. Mengingat pentingnya kebudayaan bagi negara, maka haruslah dilakukan upaya-upaya untuk melestarikannya, karena kebudayaan di Indonesia tidak luntur dan

terkikis oleh zaman yang semakin modern. Potensi kearifan budaya dapat dilestarikan dengan mengangkat serta menjaga keberlangsungan eksistensi budaya tersebut, termasuk menjaga, kearifan terhadap kebudayaan, karena pada kenyataannya saat ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat dalam artian, mulai tergerus oleh era globalisasi dan tergantikan dengan adanya budaya baru.

(14)

2

dapat dipengaruhi oleh adanya pengaruh dari kebudayaan luar (asing) yang masuk (Danandjaja, 2006: 58).

Menurut Konsep B. Malinownki (dalam, Soelaeman 1988: 22) Kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur universal yaitu (1) bahasa, (2) sistem teknologi, (3) sistem mata pencaharian, (4) organisasi sosial, (5) sistem pengetahuan, (6) religi, dan (7) kesenian (Soelaeman, 1988: 22), ke tujuh unsur tersebut saling berkesinambungan serta berkembang pesat di tengah-tengah masyarakat dan membentuk kebudayaan masyarakat yang utuh.

(15)

3

Dari ketujuh unsur budaya tersebut. Unsur religi dan upacara keagamaan cenderung lebih bersifat spesifik karena berada dalam dimensi individual atau personal. Adanya keyakinan tentang kehidupan setelah kehidupan dunia atau kematian. Koentjaraningrat, (1988: 58) menjelaskan bahwa religi dan upacara religi merupakan suatu unsur dalam kehidupan masyarakat suku-suku manusia di dunia yang telah banyak menarik perhatian pengarang etnografi dan merupakan suatu topik yang paling banyak dideskripsi dalam kepustakaan etnografi. Serupa dengan itu, banyak teori lain tentang azas dan asal-usul mula religi yang telah dikembangkan oleh berbagai ahli lain, sebenarnya dapat juga golongkan ke dalam sedikit dua golongan, tetapi menurut pendirian saya, kedalam tiga golongan. Ketiga golongan teori itu adalah:

(1) Teori-teori yang dalam pendekatannya berorientasi kepada keyakinan religi, (2) Teri-teori yang dalam pendekatannya berorientasi kepada sikap manusia

terhadap alam gaib atau hal yang gaib, dan

(3) Teori-teori yang dalam pendekatannya berorientasi kepada upacara religi.

(16)

4

seperti tangisan sesaat yang secara tiba-tiba memecahkan kesunyian abadi sekadar untuk bersatu (Danandjaja, 2006: 58).

Kematian lazimnya merupakan hal yang tidak biasa di beberapa tempat, banyak unsur-unsur yang dianggap mitos atau kepercayaan di dalamnya misalnya di Bali dengan tradisi ngaben yaitu upacara pembakaran mayat atau kremasi umat Hindu di Bali. Tradisi Ngaben merupakan suatu ritual yang dilaksanakan guna mengirim jenasah kepada kehidupan mendatang. Jenasah diletakkan selayaknya sedang tidur, dan keluarga yang ditinggalkan akan senantiasa beranggapan demikian (tertidur). Tidak ada airmata, karena jenasah secara sementara waktu tidak ada dan akan menjalani reinkarnasa atau menemukan pengistirahatan terakhir di Moksha (bebas dari roda kematian dan reinkarnasi), di Toraja dengan tradisi mengubur jenazah ditempatkan batang pohon besar.

Demikian pula bagi masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo, kematian dinilai sebagai hal yang penting atau krusial dan dikeramatkan. Banyak mitos tentang kematian, misalnya kalau ada orang meninggal, harus cepat dikubur, tidak harus menunggu keluarga berkumpul semua. Jika ada salah satu saudara meninggal harus membakar kemenyan di setiap rumah dan menjatuhkan genteng. Keluarga yang meninggal telinganya harus diolesi kapur. Pada saat perjalanan ke makam yang menggotong orang meninggal harus cepat-cepat sampai ke makam. Setelah penguburan selesai peziarah diharuskan mengepal tanah, lalu ditiup dan membaca do’a lalu ditaburkan ke makam dan lain-lain.

(17)

5

tertentu yang kesemuanya dapat dijelaskan secara semiotik. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia. Awal mulanya konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure melalui dikotomi sistem tanda signified dan signifier atau signifie dan significant yang bersifat atomistis. Konsep ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan yang bersifat asosiasi antara yang ditandai signified dan yang menandai signifier. Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda signifier

dengan sebuah ide atau petanda signified (Danandjaja, 2006: 58).

(18)

6

rumah adat dan lain-lainnya. Folklor lisan yang berupa cerita rakyat terbagi menjadi tiga yaitu legenda, mite, dan dongeng.

Penelitian yang digunakan kajian semiotika telah ada sebelumnya, dengan judul penelitian tradisi karapan sapi sebagai indeks, ikon, dan simbol kebudayaan Madura (sebuah analisis semiotika) oleh Indah Karuniawati (UMM, 2009) penelitian tersebut membahas makna tradisi karapan sapi sebagai indeks, ikon, dan symbol dalam persepektif semiotika, sedangkan penelitian kali ini membahas sistem tanda verbal dan makna tanda verbal pada mitos atau kepercayaan tentang kematian yang berkembang di masyarakat Desa Jatadi Kabupaten Probolinggo. Selain itu ada juga penelitian yang menggunakan analisis semiotika dengan judul analisis semiotika iklan takitis di Koran Jawa Pos edisi mei 2010 oleh Zazilatul Rohma, (UMM, 2010). Penelitian tersebut membahas mengenai bentuk dan fungsi symbol-simbol dalam iklan taktis melalui analisis semiotika. Disamping pembahasan yang berbeda objek penelitiannya berbeda. Penelitian tersebut menggunakan bahasa dalam iklan sebagai objek penelitian. Sedangkan penelitian kali ini menggunakan berupa sejumlah informasi dari masyarakat yang berada di Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo dan penuturan masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo sebagai objek penelitian.

(19)

7

1.2 Fokus Penelitian

Dalam semiotika yang ditekankan adalah penggunaan petanda dan penanda. Makna dari petanda dan penanda tersebut serta keterakaitan mitos dan petanda. Adapun yang melatarbelakangi peneliti untuk memilih tanda verbal dan non verbal dalam kajian semiotika karena bahasa merupakan sistem tanda, dan pada setiap tanda tersusun atas dua bagian yakni penanda (signifier) dan petanda (signified). Kedua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Suatu penanda tanpa petanda tidak berarti apa-apa dan bukan merupakan tanda, sebaliknya suatu petanda tidak mungkin disampaikan atau ditangkap lepas dari penanda. Penanda dan petanda merupakan kesatuan seperti dua sisi dari sehelai kertas ferdinand de Sausure (dalam, Sobur 2006: 46).

Adapun permasalahan yang dingkat dalam penelitian ini meliputi.

a) Sistem tanda nonverbal yang terdapat dalam mitos atau kepercayaan tentang kematian pada Masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo, dan

b) Makna tanda nonverbal dalam mitos atau kepercayaan tentang kematian

pada Masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo.

1.3 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan cakupan masalah yang telah dikemukakan di atas maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

1) Bagaimana sistem tanda nonverbal mitos atau kepercayaan tentang kematian

(20)

8

2) Apakah makna tanda nonverbal pada mitos atau kepercayaan tentang

kematian yang berkembang dimasyarakat Desa Jatiadi kabupaten Probolinggo?

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan:

1) untuk mendeskripsikan sistem tanda nonverbal pada mitos atau kepercayaan

tentang kematian pada masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo. 2) untuk mendeskripsikan makna tanda nonverbal pada mitos atau kepercayaan

tentang kematian yang berkembang dimasyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo.

1.5 Manfaat Penelitian

Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan pada pembaca tentang sistem tanda verbal pada mitos atau kepercayaan tentang kematian yang berkembang di masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo. Secara Praktis dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang bahasa atau pun dalam bidang kebudayaan.

(21)

9

Probolinggo. Bagi peneliti mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang akurat tentang mitos kematian khususnya dalam persektif Semiotika. Bagi peneliti selanjutnya kajian Semiotika dapat dijadikan acuan untuk mendasari penggalian lebih mendalam. Pengkajian tentang semiotika.

1.6 Penegasan Istilah

1. Semiotika ialah ilmu (teori) tentang lambang dan tanda (Hasan, 2005: 334). 2. Mitos adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk

setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya.

3. Kematian ialah terhentinya budi daya manusia pada alam pertama, yang nanti

akan dilanjutkan kehidupannya pada alam kedua yaitu alam dunia akhirat (Soelaeman, 1988: 85).

4. Analisis semiotika merupakan upaya mendeskripsikan tanda, serta maknanya, khususnya yang berkaitan dengan peristiwa kematian yang diyakini (dimitoskan) oleh masyarakat Desa Jatiadi Kabupaten Probolinggo.

5. Sistem tanda verbal adalah tanda-tanda bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat bicara (Sobur, 2006: 122).

6. Sistem tanda nonverbal adalah komunikasi tanpa bahasa atau komunikasi

(22)

10

7. Desa Jatiadi Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo adalah suatu

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian ekstrak etanol daun lamtoro ( Leucaena leucocephala Lam. De Wit) dosis 250 mg/kg BB mampu meningkatkan kadar hormon estrogen dalam darah dan ketebalan

473 Jawa Barat Bogor Klinik Pelita Sehat Central Ruko Cibinong Central Ruko Cibinong Blok B 1-2,Jl.Mayor Oking No. Raya Pajajaran No. Raya Cibarusah Desa Sindangmulya Kec. Raya

berdasarkan hasil dari pembahasan bab III dari 4 indikator yang digunakan sebagai alat ukur maka dapat disimpulkan bahwa Implementasi Best Practices program

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat rasio kesehatan bank yang diukur dengan BOPO, FDR dan NPF terhadap peningkatan

diketahui pula bahwa semakin tinggi afek negatif suatu keluarga akan semakin tinggi pula konflik orangtua dan perilaku internal yang terjadi pada anak. Berdasarkan hasil

diharapkan mampu membantu suatu proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik dengan benar. 2) Komplek dan

Pengaruh liberalisasi perdagangan terhadap kinerja perusahaan setidaknya dapat dilihat dari dua sisi; yaitu; (1) pengaruh terhadap persaingan di dalam pasar- domestik dan (2)

Persepsi mahasiswa terhadap mekan- isme mendaftar (mendapatkan user account) untuk memanfaatkan fasilitas www.courses.web-bali.net (web based learning jurusan